77
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DAN KEAKTIFAN BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR MATA KULIAH ASUHAN KEBIDANAN II MAHASISWA SEMESTER III (Universitas Respati Yogyakarta) TESIS Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Mencapai Derajat Magister Kesehatan Program Studi Magister Kedokteran Keluarga Minat Utama Pendidikan Profesi Kesehatan Oleh: Herli Gustiani NIM. S541102037 PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DAN …/Hubungan... · DENGAN PRESTASI BELAJAR MATA KULIAH ASUHAN KEBIDANAN II MAHASISWA SEMESTER III (Universitas Respati Yogyakarta) TESIS Oleh:

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DAN …/Hubungan... · DENGAN PRESTASI BELAJAR MATA KULIAH ASUHAN KEBIDANAN II MAHASISWA SEMESTER III (Universitas Respati Yogyakarta) TESIS Oleh:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user i

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DAN KEAKTIFAN BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR MATA KULIAH

ASUHAN KEBIDANAN II MAHASISWA SEMESTER III (Universitas Respati Yogyakarta)

TESIS

Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Mencapai Derajat Magister Kesehatan Program Studi Magister Kedokteran Keluarga

Minat Utama Pendidikan Profesi Kesehatan

Oleh: Herli Gustiani

NIM. S541102037

PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA 2012

Page 2: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DAN …/Hubungan... · DENGAN PRESTASI BELAJAR MATA KULIAH ASUHAN KEBIDANAN II MAHASISWA SEMESTER III (Universitas Respati Yogyakarta) TESIS Oleh:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

Halaman Pengesahan Pembimbing Tesis

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DAN KEAKTIFAN BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR MATA KULIAH ASUHAN KEBIDANAN II

MAHASISWA SEMESTER III (Universitas Respati Yogyakarta)

TESIS

Oleh: Herli Gustiani S541102037

Telah Disetujui Oleh Tim Pembimbing

Dewan Pembimbing

Komisi Pembimbing

Nama Tanda Tangan

Pembimbing I Prof. Dr. Sri Anitah, M.Pd NIP. 19381002219690222002

( )

Pembimbing II Jarot Subandono, Dr., M.Kes. NIP. 196807041999031002

( )

Telah Dinyatakan Memenuhi Syarat Pada Tanggal 2012

Mengetahui,

Ketua Program Studi

Magister Kedokteran Keluarga

Dr. Hari Wujoso, dr., Sp.F, MM NIP: 19620221995031001

ii

Page 3: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DAN …/Hubungan... · DENGAN PRESTASI BELAJAR MATA KULIAH ASUHAN KEBIDANAN II MAHASISWA SEMESTER III (Universitas Respati Yogyakarta) TESIS Oleh:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

Halaman Pengesahan Penguji Tesis

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DAN KEAKTIFAN BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR MATA KULIAH ASUHAN KEBIDANAN II

MAHASISWA SEMESTER III (Universitas Respati Yogyakarta)

TESIS

Oleh: Herli Gustiani S541102037

Tim Penguji

Jabatan Nama Tanda Tangan

Tanggal

Ketua Dr. Hari Wujoso, dr.,Sp.F, MM NIP: 19620221995031001

( )

2012

Sekretaris Dr. Nunuk Suryani, M.Pd NIP. 196611081990032001

( )

2012

Anggota Penguji

Prof. Dr. Sri Anitah, M.Pd NIP. 19381002219690222002

( )

2012

Jarot Subandono, Dr., M.Kes. NIP. 196807041999031002

( )

2012

Telah dipertahankan di depan penguji

Dinyatakan telah memenuhi syarat Pada tanggal ................2012

Direktur Program Pascasarjana UNS

Prof. Dr. Ahmad Yunus, Ir., M.S NIP. 196107171986011001

Ketua Program Studi Magister Kedokteran Keluarga

Dr. dr. Hari Wujoso, Sp.F, MM NIP: 19620221995031001

iii

Page 4: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DAN …/Hubungan... · DENGAN PRESTASI BELAJAR MATA KULIAH ASUHAN KEBIDANAN II MAHASISWA SEMESTER III (Universitas Respati Yogyakarta) TESIS Oleh:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

PERNYATAAN ORISINILITAS DAN HAK PUBLIKASI

Saya menyatakan dengan sebenarnya:

1. Tesis yang berjudul: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DAN

KEAKTIFAN BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR MATA

KULIAH ASUHAN KEBIDANAN II MAHASISWA SEMESTER III

(Universitas Respati Yogyakarta) ini adalah karya penelitian saya sendiri

dan bebas plagiat, serta tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan oleh

orang kain untuk memperoleh gelar akademik serta tidak terdapat karya atau

pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain kecuali secara

tertulis digunakan sebagian acuan dalam naskah ini dan disebutkan dalam

sumber acuan serta daftar pustaka. Apabila di kemudian hari terbukti terdapat

plagiat dalam karya ilmiah ini, maka saya bersedia menerima sanki sesuai

ketentuan peraturan perundang-undagan (Permendiknas No. 17, tahun 2010)

2. Publikasi sebagian atau keseluruhan isi Tesis pada jurnal atau forum ilmiah

la in harus seijin dan menyertakan tim pembimbing sebagai author dan PPs

UNS sebagai institusinya. Apabila dalam waktu sekurang-kurangnya satu

semester (enam bulan sejak pengesahan Tesis) saya tidak melakukan publikasi

dari sebagian atau keseluruhan Tesis ini, maka Prodi MKK PDPK PPs UNS

berhak mempublikasikannya pada jurnal ilm iah yang diterbitkan oleh MKK

PDPK PPs-UNS. Apabila saya melakukan pelanggaran dari ketentuan

publikasi ini, maka saya bersedia mendapatkan sanksi akademik yang berlaku.

Surakarta, ...................

Mahasiswa,

Herli Gustiani

S541102037

iv

Page 5: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DAN …/Hubungan... · DENGAN PRESTASI BELAJAR MATA KULIAH ASUHAN KEBIDANAN II MAHASISWA SEMESTER III (Universitas Respati Yogyakarta) TESIS Oleh:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan

tesis dengan judul HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DAN

KEAKTIFAN BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR MATA KULIAH ASUHAN

KEBIDANAN II MAHASISWA SEMESTER III (Universitas Respati Yogyakarta),

yang merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan studi pada Program Pasca

Sarjana, Program Studi Magister Kodekteran Keluarga, Universitas Sebelas

Maret, Surakarta.

Meskipun penulis berusaha semaksimal mungkin untuk menyelesaikan

proposal tesis ini, namun penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan di

dalamnya. Oleh karena itu kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat

penulis harapkan.

Pada kesempatan, ini penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-

pihak yang secara langsung maupun tidak langsung terlibat dan membantu dalam

penyusunan tesis ini :

1. Prof. Dr. Ravik Karsidi, S.Pd, M.S, selaku Rektor Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

2. Prof. Dr. Ahmad Yunus, Ir., M.S, selaku Direktur Pascasarjana Universitas

Sebelas Maret Surakarta.

3. Dr. Hari Wujoso, dr.,Sp.F., MM, selaku Ketua Program Studi Magister

Kedokteran Keluarga Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta.

4. Ari Natalia Probandari, dr., MPH., PhD, selaku Sekretaris Program Studi

Magister Kedokteran Keluarga Pascasarjana Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

v

Page 6: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DAN …/Hubungan... · DENGAN PRESTASI BELAJAR MATA KULIAH ASUHAN KEBIDANAN II MAHASISWA SEMESTER III (Universitas Respati Yogyakarta) TESIS Oleh:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

5. Prof. Dr. Sri Anitah, M.Pd, selaku pembimbing pertama yang telah

meluangkan waktu untuk memberikan masukan, bimbingan dan pengarahan

serta motivasi bagi penulis.

6. Jarot Subandono, dr., M.Kes., selaku pembimbing kedua yang telah

meluangkan waktu untuk memberikan masukan, bimbingan dan pengarahan

serta motivasi bagi penulis.

7. Bapak dan Ibu tercinta, serta teman-teman semua yang selalu membantu

dalam penyusunan tesis ini.

Sebagai akhir kata, semoga tesis ini dapat bermanfaat bagi pihak-pihak

yang berkepentingan dan membutuhkan.

Surakarta, Maret 2012

Herli Gustiani

vi

Page 7: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DAN …/Hubungan... · DENGAN PRESTASI BELAJAR MATA KULIAH ASUHAN KEBIDANAN II MAHASISWA SEMESTER III (Universitas Respati Yogyakarta) TESIS Oleh:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

ABSTRAK Herli Gustiani. S541102037. 2012. Hubungan antara Motivasi Belajar dan Keaktifan Belajar dengan Prestasi Belajar Mata Kuliah Asuhan Kebidanan II Mahasiswa Semester III (Universitas Respati Yogyakarta). TESIS. Pembimbing I: Prof. Dr. Sri Anitah, M.Pd. Pembimbing II: Jarot Subandono, Dr., M.Kes. Program Studi Magister Kedokteran Keluarga Minat Utama Pendidikan Profesi Kesehatan Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Latar Belakang: Proses pembelajaran pada dasarnya merupakan transformasi pengetahuan, sikap dan keterampilan dengan melibatkan aktivitas fisik dan mental siswa. Dalam pelaksanaan pembelajaran di kelas, banyak sekali masalah yang perlu diperhatikan. Salah satunya dalam pembelajaran mata kuliah Asuhan Kebidanan II. Mata kuliah tersebut mempunyai beban 4 SKS; 1 SKS untuk teori dan 3 SKS untuk praktik laboratorium. Keaktifan dan motivasi belajar mahasiswa sangat diperlukan dalam pembelajaran mata kuliah ini. Tujuan Penelitian: Menganalisis : hubungan motivasi belajar dengan prestasi belajar mata kuliah Asuhan Kebidanan II, hubungan keaktifan belajar mahasiswa dengan prestasi belajar mata kuliah Asuhan Kebidanan II, hubungan motivasi belajar dan keaktifan belajar dengan prestasi belajar mata kuliah Asuhan Kebidanan II pada Mahasiswa Semester III Universitas Respati Yogyakarta. Metode Penelitian: Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif korelasional dengan pendekatan crossectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa semester III Universitas Respati Yogyakarta tahun ajaran 2011/2012. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik random sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner. Hasil penelitian dianalisis melalui uji korelasi product moment dari Pearson dan analisis regresi berganda. Hasil penelitian: Hasil uji analisis data menunjukkan: Ada hubungan yang positif dan signifikan antara motivasi belajar dengan prestasi belajar mata kuliah Asuhan Kebidanan II dengan nilai rhitung (0,619) > rtabel (0,205). Ada hubungan yang signifikan antara keaktifan belajar dengan prestasi belajar mata kuliah Asuhan Kebidanan II dengan nilai rhitung (0,638) > r tabel (0,205). 3) Ada hubungan yang signifikan antara motivasi belajar dan keaktifan belajar dengan prestasi belajar mata kuliah Asuhan Kebidanan II, dimana Fhitung (34,464) > F tabel (2;92;0,05) (3,95). Simpulan: Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara motivasi belajar dan keaktifan belajar dengan prestasi belajar mata kuliah Asuhan Kebidanan II pada Mahasiswa Semester III Universitas Respati Yogyakarta. Kata Kunci: Motivasi Belajar, Keaktifan Belajar, Prestasi Belajar.

vii

Page 8: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DAN …/Hubungan... · DENGAN PRESTASI BELAJAR MATA KULIAH ASUHAN KEBIDANAN II MAHASISWA SEMESTER III (Universitas Respati Yogyakarta) TESIS Oleh:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

ABSTRACT Herli Gustiani. S41102037. 2012. The relationship of Learning Motivation and the Learning Activeness to Learning Achievement of Midwifery Care II Course in the Semester III Students (Yogyakarta Respati University). Thesis. First Consultant: Prof. Dr. Siti Anitah, M.Pd. Second Consultant: Jarot Subandono, Dr., M.Kes. Family Medical Magister Study Program of Professional Education Main Interest of Postgraduate Program of Surakarta Sebelas Maret University. Background: The learning process is basically a transformation of knowledge, attitude, and skill involving the students’ physical and mental activities. In the implementation of learning process in the classroom, many problems should be considered. One of them is the Midwifery Care II Course. The course has 4 credits; 1 credit for theory and 3 credits for laboratory practice. The student learning activeness and motivation is very necessary in this course learning. Objective: To analyze : the relationship of learning motivation to learning achievement of Midwifery Care II Course, the relationship of learning activeness to learning achievement of Midwifery Care II Course, and the relationship of Learning Motivation and Learning Activeness to Learning Achievement of Midwifery Care II Course in the Semester III students of Yogyakarta Respati University. Objective: This study was a descriptive correlational research with cross-sectional approach. The population of research was all Semester III students of Yogyakarta Respati University in the school year of 2011/2012. The sampling technique used was random sampling one. The data collection was done using questionnaire. The result of research was analyzed using Pearson’s product moment correlational test and multiple regression. Result: The result of data analysis showed that : There is a positive significant relationship of learning motivation to learning achievement of Midwifery Care II Course with rstatistic value (0 .619) > rtable (0.205). There is a significant relationship of learning activeness to learning achievement of Midwifery Care II Course with rstatistic value (0.638) > rtable (0.205). There is a significant relationship of learning motivation and learning activeness to learning achievement of Midwifery Care II Course, in which Fstatistic value (34.464) > rtable (2;92;0,05) (3.95). Conclusion: Based on the result of research, it could be concluded that there is a significant relationship of learning motivation and learning activeness to learning achievement of Midwifery Care II Course in the Semester III students of Yogyakarta Respati University. Keywords: Learning Motivation, Learning Activeness, Learning Achievement.

viii

Page 9: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DAN …/Hubungan... · DENGAN PRESTASI BELAJAR MATA KULIAH ASUHAN KEBIDANAN II MAHASISWA SEMESTER III (Universitas Respati Yogyakarta) TESIS Oleh:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .................................................................................... i

HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING ............................................. ii

HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI TESIS ........................................... iii

PERNYATAAN ORISINILITAS DAN HAK PUBLIKASI .......................... iv

KATA PENGANTAR .................................................................................. v

ABSTRAK ................................................................................................... vii

ABSTRACT ................................................................ ................................ . viii

DAFTAR ISI ................................................................................................ ix

DAFTAR TABEL ................................ ........................................................ xi

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xii

Bab I Pendahuluan .................................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ........................................................... 1

B. Rumusan Masalah .................................................................... 3

C. Tujuan Penelitian................................................................ ...... 3

D. Manfaat Penelitian .................................................................... 4

Bab II Tinjauan Pustaka ............................................................................. 5

A. Landasan Teori ......................................................................... 5

1. Motivasi Belajar ................................ ................................ . 5

2. Keaktifan Belajar ................................................................ 11

3. Prestasi Belajar ................................................................... 16

4. Asuhan Kebidanan II .......................................................... 20

B. Penelitian Relevan ....................................................................... 21

C. Kerangka Berpikir ....................................................................... 24

D. Hipotesis Penelitian .................................................................. 24

Bab III Metode Penelitian............................................................................ 25

A. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................... 25

B. Jenis Penelitian ........................................................................ 25

C. Desain Penelitian ..................................................................... 26

D. Teknik Pengambilan Sampel .................................................... 27

ix

Page 10: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DAN …/Hubungan... · DENGAN PRESTASI BELAJAR MATA KULIAH ASUHAN KEBIDANAN II MAHASISWA SEMESTER III (Universitas Respati Yogyakarta) TESIS Oleh:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

E. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ............................ 27

F. Teknik Pengumpulan Data............................................................. 30

G. Instrumen Penelitian...................................................................... 31

H. Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian............................... 31

I. Teknik Analisis Data ................................................................ 33

Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan .................................................... 39

A. Deskripsi Data ................................ .......................................... 39

B. Pengujian Prasyarat Analisis..................................................... 42

C. Pengujian Hipotesis .................................................................. 44

D. Pembahasan.............................................................................. 46

Bab V Penutup ........................................................................................... 62

A. Kesimpulan .............................................................................. 62

B. Implikasi .................................................................................. 62

C. Saran ................................ ........................................................ 63

Jadwal Penelitian .......................................................................................... 65

Daftar Pustaka .............................................................................................. 66

Lampiran-lampiran

x

Page 11: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DAN …/Hubungan... · DENGAN PRESTASI BELAJAR MATA KULIAH ASUHAN KEBIDANAN II MAHASISWA SEMESTER III (Universitas Respati Yogyakarta) TESIS Oleh:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Indikator Instrumen Motivasi Belajar .......................................... 28

Tabel 3.2 Indikator Instrumen Keaktifan Belajar ........................................ 29

Tabel 4.1 Skor Angket Motivasi Belajar ..................................................... 39

Tabel 4.2 Distribusi frekuensi responden berdasarkan kategori motivasi

belajar ................................ ........................................................ 39

Tabel 4.3 Skor Angket Keaktifan Belajar ................................................... 40

Tabel 4.4 Distribusi frekuensi responden berdasarkan kategori motivasi

belajar ................................ ........................................................ 40

Tabel 4.5 Skor Angket Keaktifan Belajar ................................................... 41

Tabel 4.6 Distribusi frekuensi responden berdasarkan kategori motivasi

belajar ................................ ........................................................ 41

Tabel 4.7 Rangkuman Hasil Uji Normalitas ................................ ............... 42

Tabel 4.8 Rangkuman Keberartian dan Linieritas Regresi .......................... 44

xii

Page 12: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DAN …/Hubungan... · DENGAN PRESTASI BELAJAR MATA KULIAH ASUHAN KEBIDANAN II MAHASISWA SEMESTER III (Universitas Respati Yogyakarta) TESIS Oleh:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Persetujuan Menjadi Responden Lampiran 2 Angket Penelitian Lampiran 3 Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Lampiran 4 Distribusi Frekuensi Data Lampiran 5 Uji Normalitas

Lampiran 6 Uji Linearitas

Lampiran 7 Uji Korelasi

Lampiran 8 Uji Regresi Linear Berganda

Lampiran 9 Table Values of rproduct moment

Lampiran 10 Ftabel

Lampiran 11 Surat Ijin Uji Validitas ke Universitas Respati Yogyakarta

Lampiran 12 Surat Ijin Penelitian ke Kesbangpolinmas Provinsi Jawa Tengah

Lampiran 13 Surat Balasan Ijin Penelitian dari Kesbangpolinmas Provinsi Jawa

Tengah

Lampiran 14 Surat Ijin Penelitian ke Kesbangpolinmas Yogyakarta

Lampiran 15 Surat Balasan Ijin Penelitian dari Kesbangpolinmas Yogyakarta

Lampiran 16 Surat Ijin Penelitian ke Bappeda Sleman

Lampiran 17 Surat Balasan Ijin Penelitian dari Bappeda Sleman

Lampiran 18 Surat Ijin penelitian ke Universitas Respati Yogyakarta

Lampiran 19 Surat Balasan Ijin Penelitian dari Universtitas Respati Yogyakarta

Lampiran 20 Biodata Peneliti

xiii

Page 13: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DAN …/Hubungan... · DENGAN PRESTASI BELAJAR MATA KULIAH ASUHAN KEBIDANAN II MAHASISWA SEMESTER III (Universitas Respati Yogyakarta) TESIS Oleh:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Tujuan pendidikan nasional menurut UU No. 20 Tahun 2003 pasal 3

tentang Sistem Pendidikan Nasional bahwa: Pendidikan nasional berfungsi

mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta yang bermartabat

dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk

berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi menusia yang beriman dan

bertaqwa kepada TuhanYang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,

kreatif, dan menjadi warga negara yang demokrasi serta bertanggung jawab

(Arifin, 2011).

Dalam pelaksanaan pembelajaran di kelas, banyak sekali masalah yang

perlu diperhatikan. Salah satunya dalam pembelajaran mata kuliah Asuhan

Kebidanan II. Mata kuliah tersebut dalam proses pembelajaran mempunyai

beban 4 SKS; 1 SKS untuk teori dan 3 SKS untuk praktik laboratorium

(Depkes, 2002).

Proses pembelajaran pada dasarnya merupakan transformasi

pengetahuan, sikap dan keterampilan dengan melibatkan aktivitas fisik dan

menta l siswa. Keterlibatan siswa baik secara fisik maupun mental merupakan

bentuk pengalaman belajar siswa yang dapat memperkuat pemahaman siswa

terhadap konsep pembelajaran (Djamarah, 2002). Keaktifan siswa dalam

proses belajar dapat dilihat dari keikutsertaannya dalam melaksanakan tugas

belajarnya. Keaktifan siswa dalam belajar dapat berwujud perilaku-perilaku

Page 14: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DAN …/Hubungan... · DENGAN PRESTASI BELAJAR MATA KULIAH ASUHAN KEBIDANAN II MAHASISWA SEMESTER III (Universitas Respati Yogyakarta) TESIS Oleh:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

yang muncul dalam proses pembelajaran, seperti perhatian terhadap ulasan

materi pelajaran, respon terhadap suatu masalah dalam pembelajaran, dan

kedisiplinan dalam mengikuti pembelajaran. Keaktifan merupakan hal yang

sangat penting dalam peningkatan prestasi belajar siswa, karena di dalam proses

kegiatan belajar mengajar tanpa adanya keaktifan siswa, maka belajar tidak akan

mencapai hasil yang maksimal.

Hal yang menimbulkan masalah dalam proses pembelajaran mata

kuliah Asuhan Kebidanan II adalah keaktifan mahasiswa. Hasil studi

pendahuluan diperoleh bahwa selama proses pembelajaran berlangsung,

mahasiswa semester III Universitas Respati Yogyakarta 2011/2012 dalam

mengikuti pembelajaran mata kuliah Asuhan Kebidanan II berlangsung

dengan baik. Tetapi masih ada beberapa permasalahan yang mungkin dapat

menghambat dalam pencapaian hasil belajar. Berdasarkan informasi dari

dosen mata Kuliah Asuhan Kebidanan II, permasalahan yang sering timbul

dalam proses pembelajaran mata kuliah tersebut diantaranya adalah

mahasiswa masih kurang aktif, terutama ketika pelaksanaan praktik.

Berkaitan dengan prestasi belajar, Imran (2006) menyatakan bahw a

tingginya motivasi belajar berhubungan dengan tingginya prestasi belajar.

Motivasi sangat terkait dalam belajar, dengan motivasi inilah mahasiswa

menjadi tekun dalam proses belajar, dengan motivasi kualitas hasil

belajar mahasiswa kemungkinan dapat diwujudkan. Mahasiswa yang

mempunyai motivasi kuat, pasti akan tekun dan berhasil belajarnya. Hal itu

disebabkan karena ada tiga fungsi motivasi yaitu , mendorong manusia untuk

berbuat dan melakukan aktivitas, menentukan arah perbuatannya, serta

menyeleksi perbuatannya.

Page 15: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DAN …/Hubungan... · DENGAN PRESTASI BELAJAR MATA KULIAH ASUHAN KEBIDANAN II MAHASISWA SEMESTER III (Universitas Respati Yogyakarta) TESIS Oleh:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

Hal inilah yang mendorong penulis untuk mengambil judul tesis

“Hubungan Motivasi Belajar dan Keaktifan Belajar dengan Prestasi Belajar

Mata Kuliah Asuhan Kebidanan II Pada Mahasiswa Semester III Universitas

Respati Yogyakarta"

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, maka masalah dalam

penelitian ini dapat dirumuskan:

1. Apakah ada hubungan antara motivasi belajar dengan prestasi belajar mata

kuliah Asuhan Kebidanan II?

2. Apakah ada hubungan antara keaktifan belajar mahasiswa dengan prestasi

belajar mata kuliah Asuhan Kebidanan II?

3. Apakah ada hubungan antara motivasi belajar dan keaktifan belajar dengan

prestasi belajar mata kuliah Asuhan Kebidanan II pada Mahasiswa

Semester III Universitas Respati Yogyakarta?

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui ada tidaknya

hubungan antara motivasi belajar dan keaktifan belajar dengan prestasi

belajar mata kuliah Asuhan Kebidanan II pada Mahasiswa Semester III

Universitas Respati Yogyakarta.

Page 16: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DAN …/Hubungan... · DENGAN PRESTASI BELAJAR MATA KULIAH ASUHAN KEBIDANAN II MAHASISWA SEMESTER III (Universitas Respati Yogyakarta) TESIS Oleh:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

2. Tujuan khusus penelitian ini adalah untuk menganalisis:

a. Hubungan motivasi belajar dengan prestasi belajar mata kuliah Asuhan

Kebidanan II

b. Hubungan keaktifan belajar mahasiswa dengan prestasi bela jar mata

kuliah Asuhan Kebidanan II

c. Hubungan motivasi belajar dan keaktifan belajar dengan prestasi

belajar mata kuliah Asuhan Kebidanan II pada Mahasiswa Semester III

Universitas Respati Yogyakarta

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Manfaat teoristis yang diharapkan dari penelitian ini adalah dapat

dijadikan bahan pertimbangan ilmu pengetahuan dibidang pendidikan.

2. Manfaat Praktis

Manfaat praktis yang diharapkan dalam penelitain ini terdiri:

a. Bagi Dosen

Sebagai bahan kajian dosen dalam memberikan atau menyampaikan

materi dalam meningkatkan prestasi belajar mahasiswa.

b. Bagi mahasiswa

Memberi alternatif la in dalam belajar agar mahasiswa lebih aktif dan

mudah dalam memahami materi.

Page 17: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DAN …/Hubungan... · DENGAN PRESTASI BELAJAR MATA KULIAH ASUHAN KEBIDANAN II MAHASISWA SEMESTER III (Universitas Respati Yogyakarta) TESIS Oleh:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 5

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Motivasi Belajar

a. Pengertian Motivasi

Motivasi berasal dari kata Latin “movere” yang berarti

dorongan atau menggerakkan. “Motivasi sangat diperlukan dalam

pelaksanaan aktivitas manusia karena motivasi merupakan hal yang

dapat menyebabkan, menyalurkan dan mendukung perilaku manusia

supaya mau bekerja giat dan antusias untuk mencapai hasil yang

optimal” (Hasibuan, 2001)

Terry yang diterjemahkan oleh J Smith (2003), menyatakan

bahwa motivasi dapat diartikan sebagai suatu usaha agar seseorang

dapat menyelesaikan pekerjaannya dengan semangat karena ada tujuan

yang ingin dicapai”. Manusia mempunyai motivasi yang berbeda

tergantung dari banyaknya faktor seperti kepribadian, ambisi,

pendidikan dan usia. Motivasi adalah suatu perubahan energi didalam

pribadi seseorang yang ditandai dengan timbulnya afektif atau

perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan (Hamalik, 2003).

Djamarah (2000) menjelaskan bahwa motivasi adalah

perubahan energi dalam diri seseorang itu berbentuk suatu aktivitas

nyata berupa kegiatan fisik, karena seseorang mempunyai tujuan

Page 18: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DAN …/Hubungan... · DENGAN PRESTASI BELAJAR MATA KULIAH ASUHAN KEBIDANAN II MAHASISWA SEMESTER III (Universitas Respati Yogyakarta) TESIS Oleh:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

tertentu dari aktivitasnya, maka seseorang mempunyai motivasi yang

kuat untuk mencapainya dengan segala upaya yang dapat dia lakukan

untuk mencapainya.

Seseorang dikatakan berhasil dalam belajar apabila didalam

dirinya sendiri ada keinginan untuk belajar, sebab tanpa mengerti apa

yang akan dipelajari dan tidak memahami mengapa hal tersebut perlu

dipelajari, maka kegiatan belajar mengajar sulit untuk mencapai

keberhasilan. Keinginan atau dorongan inilah yang disebut sebagai

motivasi.

Dengan motivasi orang akan terdorong untuk bekerja mencapai

sasaran dan tujuannya karena yakin dan sadar akan kebaikan,

kepentingan dan manfaatnya. Bagi siswa motivasi ini sangat penting

karena dapat menggerakkan perilaku siswa kearah yang positif

sehingga mampu menghadapi segala tuntutan, kesulitan serta

menanggung resiko dalam belajar.

b. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Motivasi

Dalam kaitannya dengan belajar, motivasi sangat erat

hubungannya dengan kebutuhan aktualisasi diri sehingga motivasi

paling besar pengaruhnya pada kegiatan belajar siswa yang bertujuan

untuk mencapai prestasi tinggi. Apabila tidak ada motivasi belajar

dalam diri siswa, maka akan menimbulkan rasa malas untuk belajar

baik dalam mengikuti proses belajar mengajar maupun mengerjakan

tugas-tugas individu dari guru. Orang yang mempunyai motivasi yang

tinggi dalam belajar maka akan timbul minat yang besar dalam

Page 19: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DAN …/Hubungan... · DENGAN PRESTASI BELAJAR MATA KULIAH ASUHAN KEBIDANAN II MAHASISWA SEMESTER III (Universitas Respati Yogyakarta) TESIS Oleh:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

mengerjakan tugas, membangun sikap dan kebiasaan belajar yang

sehat melalui penyusunan jadwal belajar dan melaksanakannya dengan

tekun. Faktor yang mempengaruhi motivasi, yaitu:

1) Cita-cita

Cita-cita adalah sesuatu target yang ingin dicapai. Target ini

diartikan sebagai tujuan yang ditetapkan dalam suatu kegiatan yang

mengandung makna bagi seseorang. Munculnya cita-cita seseorang

disertai dengan perkembangan akar, moral kemauan, bahasa dan

nilai-nilai kehidupan yang juga menimbulkan adanya

perkembangan kepribadian.

2) Kemampuan belajar

Setiap siswa memiliki kemampuan belajar yang berbeda. Hal ini

diukur melalui taraf perkembangan berpikir siswa, dimana siswa

yang taraf perkembangan berpikirnya konkrit tidak sama dengan

siswa yang sudah sampai pada taraf perkembangan berpikir

rasional. Siswa yang merasa dirinya memiliki kemampuan untuk

melakukan sesuatu, maka akan mendorong dirinya berbuat sesuatu

untuk dapat mewujudkan tujuan yang ingin diperolehnya dan

sebaliknya yang merasa tidak mampu akan merasa malas untuk

berbuat sesuatu.

3) Kondisi siswa

Kondisi siswa dapat diketahui dari kondisi fisik dan kondisi

psikologis, karena siswa adalah makluk yang terdiri dari kesatuan

psikofisik. Kondisi fisik siswa lebih cepat diketahui daripad

Page 20: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DAN …/Hubungan... · DENGAN PRESTASI BELAJAR MATA KULIAH ASUHAN KEBIDANAN II MAHASISWA SEMESTER III (Universitas Respati Yogyakarta) TESIS Oleh:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

kondisi psikologis. Hal ini dikarenakan kondisi fisik lebih jelas

menunjukkan gejalanya daripada kondisi psikologis.

4) Kondisi lingkungan.

Kondisi lingkungan merupakan unsur yang datang dari luar diri

siswa yaitu lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat.

Lingkungan fisik sekolah, sarana dan prasarana perlu ditata dan

dikelola agar dapat menyenangkan dan membuat siswa merasa

nyaman untuk belajar. Kebutuhan emosional psikologis juga perlu

mendapat perhatian, misalnya kebutuhan rasa aman, berprestasi,

dihargai, diakui yang harus dipenuhi agar motivasi belajar timbul

dan dapat dipertahankan.

5) Unsur-unsur dinamis dalam belajar.

Unsur-unsur dinamis adalah unsur-unsur yang keberadaannya

didalam proses belajar tidak stabil, kadang-kadang kuat, kadang-

kadang lemah dan bahkan hilang sama sekali misalnya gairah

belajar, emosi siswa dan lain-la in. Siswa memiliki perasaan,

perhatian, kemauan, ingatan, dan pikiran yang mengalami

perubahan selama proses belajar, kadang-kadang kuat atau lemah.

6) Upaya guru membelajarkan siswa.

Upaya guru membelajarkan siswa adalah usaha guru dalam

mempersiapkan diri untuk membelajarkan siswa mulai dari

penguasaan materi, cara menyampaikannya, menarik perhatian

siswa dan mengevaluasi hasil belajar siswa. Bila upaya guru hanya

sekedar mengajar, artinya keberhasilan guru yang menjadi titik

Page 21: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DAN …/Hubungan... · DENGAN PRESTASI BELAJAR MATA KULIAH ASUHAN KEBIDANAN II MAHASISWA SEMESTER III (Universitas Respati Yogyakarta) TESIS Oleh:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

tolak, besar kemungkinan siswa tidak tertarik untuk belajar

sehingga motivasi belajar siswa menjadi melemah atau hilang

(Darsono, 2000).

c. Indikator Motivasi

Adanya beberapa temuan dari Hekchausen (Darsono, 2000)

yang menunjukkan bahwa karakteristik siswa yang mempunyai

motivasi belajar yang tinggi yaitu:

1) Berorientasi sukses dan percaya diri.

Jika individu dihadapkan pada situasi beprestasi ia merasa optimis

bahwa sukses akan diraihnya dan dalam mengerjakan tugas ia lebih

terdorong oleh harapan untuk sukses daripada menghindar tapi

gagal.

2) Berorientasi jauh ke depan

Siswa cenderung membuat tujuan-tujuan yang hendak dicapainya

diwaktu yang akan datang dan ia sangat menghargai waktu serta ia

lebih dapat menangguhkan pemuasan untuk mendapatkan

penghargaan dimasa mendatang.

3) Lebih suka kesulitan yang moderat.

Siswa suka situasi prestasi yang mengundang resiko yang cukup

untuk gagal. Siswa suka akan perbedaan dan kekhasan tersendiri

sesuai dengan kompetensi profesional yang dimiliki, maka secara

tidak langsung akan mempengaruhi kualitas motivasi dan

pencapaian prestasi belajar pada siswa.

Page 22: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DAN …/Hubungan... · DENGAN PRESTASI BELAJAR MATA KULIAH ASUHAN KEBIDANAN II MAHASISWA SEMESTER III (Universitas Respati Yogyakarta) TESIS Oleh:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

4) Tangguh

Siswa dalam melakukan tugas-tugasnya menunjukkan keuletan, dia

tidak mudah putus asa dan berusaha terus sesuai dengan

kemampuannya.

5) Tidak suka pemborosan waktu.

Siswa dalam melakukan tugas atau kegiatan berambisi untuk

segera mengerjakannya, agar dapat mengerjakan tugas yang lain.

Siswa selalu memanfaatkan waktu seefesien dan seefektif

mungkin.

6) Motivasi berprestasi lebih tinggi daripada motivasi berafiliasi.

Siswa lebih suka kemahiran yang cukup daripada siswa harus

bekerja sama dengan orang lain untuk melaksanakan tugas yang

diperoleh.

Dari berbagai pendapat para ahli di atas tentang pengertian dan

karakteristik siswa yang mempunyai motivasi berprestasi, maka yang

menjadi indikator dari motivasi berprestasi dalam penelitian ini adalah:

1) Keinginan untuk berbuat lebih dari orang lain

Siswa dalam mengerjakan suatu tugas selalu berkeyakinan bahwa

ia mampu meraih sukses dengan prestasi belajar yang tinggi.

2) Memiliki daya juang untuk mengatasi rintangan

Dalam merealisasikan keinginannya, individu harus memiliki daya

juang untuk menghadapi segala rintangan yang terjadi sewaktu

melaksanakan belajarnya.

Page 23: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DAN …/Hubungan... · DENGAN PRESTASI BELAJAR MATA KULIAH ASUHAN KEBIDANAN II MAHASISWA SEMESTER III (Universitas Respati Yogyakarta) TESIS Oleh:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

3) Berorientasi jauh ke depan

Siswa yang mempunyai motivasi berprestasi, percaya bahwa ia

dapat menyelesaikan belajarnya dengan baik dan tepat waktu.

4) Suka tantangan.

Siswa yang mempunyai motivasi berprestasi tinggi akan berusaha

menyelesaikan belajarnya walaupun banyak hambatan dan sulit

dilaksanakkan.

2. Keaktifan Belajar

a. Pengertian Keaktifan

Keaktifan belajar terdiri dari kata kreativitas dan kata belajar.

“Keaktifan memiliki kata dasar aktif yang berarti giat dalam belajar

atau berusaha” (Ratmi, 2004). Keaktifan belajar berarti suatu usaha

atau kerja yang dilakukan dengan giat dalam belajar.

Ciri-ciri Keaktifan Belajar

Ada empat ciri keaktifan belajar siswa yaitu

1) Keinginan dan keberanian menampilkan perasaan,

2) Keinginan dan keberanian serta kesempatan berprestasi dalam

kegiatan baik persiapan, proses dan kelanjutan belajar,

3) Penampilan berbagai usaha dan kreativitas belajar mengajar dalam

menjalani dan menyelesaikan kegiatan belajar mengajar sampai

mencapai keberhasilannya,

4) Kebebasan dan kekeluasaan melakukan hal tersebut di atas tanpa

tekanan guru atau pihak lain

Page 24: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DAN …/Hubungan... · DENGAN PRESTASI BELAJAR MATA KULIAH ASUHAN KEBIDANAN II MAHASISWA SEMESTER III (Universitas Respati Yogyakarta) TESIS Oleh:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

Keaktifan adalah pada waktu guru mengajar ia harus

mengusahakan agar murid-muridnya aktif jasmani maupun rohani.

Sagala (2006), keaktifan jasmani maupun rohani itu meliputi antara

la in:

1) Keaktifan indera : pendengaran, penglihatan, peraba dan lain-la in.

Murid harus dirangsang agar dapat menggunakan alat inderanya

sebaik mungkin.

2) Keaktifan akal: akal anak-anak harus aktif atau diaktifkan untuk

memecahkan masalah, menimbang-nimbang, menyusun pendapat

dan mengambil keputusan.

3) Keaktifan ingatan: pada waktu mengajar, anak harus aktif

menerima bahan pengajaran yang disampaikan guru dan

menyimpannya dalam otak, kemudian pada suatu saat ia siap

mengutarakan kembali.

4) Keaktifan emosi: dalam hal ini murid hendaklah senantiasa

berusaha mencintai pelajarannya.

Keaktifan belajar adalah keterlibatan belajar yang

mengutamakan keterlibatan fisik maupun mental secara optimal.

Sedangkan menurut Wijaya, keaktifan adalah keterlibatan intelektual

dan emosional siswa dalam kegiatan belajar mengajar, asimilasi

(menyerap) dan akomodasi (menyesuaikan) kognitif dalam pencapaian

pengetahuan, perbuatan serta pengalaman langsung dalam

pembentukan keterampilan dan penghayatan serta internalisasi nilai-

Page 25: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DAN …/Hubungan... · DENGAN PRESTASI BELAJAR MATA KULIAH ASUHAN KEBIDANAN II MAHASISWA SEMESTER III (Universitas Respati Yogyakarta) TESIS Oleh:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

nilai dalam pembentukan nilai dan sikap. Jadi, keaktifan siswa di

sini adalah keterlibatan intelektual, emosional, fisik dan mental,

baik melalui kegiatan mengalami, menganalisis, berbuat maupun

pembentukan sikap secara terpadu sehingga nantinya tercapai

keseimbangan dalam pembentukan sikap terpuji maupun terampil

dalam perbuatan (Zahera, 2000).

Melibatkan siswa secara aktif dalam pembelajaran Asuhan

Kebidanan II sangat penting, karena dalam Asuhan Kebidanan banyak

kegiatan pemecahan masalah yang menuntut kreativitas dan keaktifan

mahasiswa.

b. Jenis-jenis Keaktifan

Keaktifan siswa dalam kegiatan mengajar akan tumbuh apabila guru

dalam mengajar mengusahakan agar murid-muridnya aktif secara

jasmani dan rohani. Keaktifan jasmani maupun rohani itu meliputi:

1) Keaktifan Indera

Keaktifan indera meliputi keaktifan siswa dalam

mempergunakan panca inderanya. Para siswa dirangsang untuk

mempergunakan panca inderanya sebaik mungkin. Dalam

pengajaran siswa akan menerima materi pelajaran dengan baik

jika aktif jasmani maupun rohaninya.

Di antara alat indera siswa yang paling penting untuk

memperoleh pengetahuan adalah pendengaran dan penglihatan.

Akan tetapi bukan berarti alat-alat yang lain kurang atau tidak

Page 26: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DAN …/Hubungan... · DENGAN PRESTASI BELAJAR MATA KULIAH ASUHAN KEBIDANAN II MAHASISWA SEMESTER III (Universitas Respati Yogyakarta) TESIS Oleh:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

penting. Dan Montessory menghargai sekali arti pengamatan

yang dilakukan panca indera.

Dalam kegiatan belajar mengajar, mendekte atau menyuruh

siswa menulis terus menerus sepanjang pelajaran akan

menjemukan. Demikian pula menulis terus tanpa berhenti. Maka

pergantian dari menulis ke membaca, menulis ke menerangkan

dan seterusnya akan lebih menarik dan menyenangkan.

2) Keaktifan Akal

Dalam setiap kegiatan di sekolah selalu memerlukan

pemikiran. Untuk itu, semua pembelajaran harus membentuk akal

pikiran anak. Dan untuk mengaktifkan akal anak, maka mereka

diajak untuk memecahkan masalah, menimbang-nimbang,

menyusun pendapat dan mengambil keputusan dan lain

sebagainya yang bersangkutan dengan kegiatan berpikir.

3) Keaktifan Ingatan

Pada waktu mengajar anak harus aktif menerima bahan

pengajaran yang disampaikan guru, dan menyimpannya dalam

otak. Kemudian pada suatu saat ia siap dan mampu

mengutarakan kembali.

4) Keaktifan Emosi

Dalam mencapai keaktifan secara emosional hendaknya

murid senantiasa berusaha mencintai pelajarannya. Bukankah

senang atau tidak senang mereka tetap harus melaksanakan

Page 27: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DAN …/Hubungan... · DENGAN PRESTASI BELAJAR MATA KULIAH ASUHAN KEBIDANAN II MAHASISWA SEMESTER III (Universitas Respati Yogyakarta) TESIS Oleh:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

kewajibannya? Maka tidak ada gunanya membenci atau tidak

mencintai pelajaran. Sesungguhnya mencintai pelajaran akan

menambah hasil studi mereka.

c. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keaktifan Belajar

Mengenai faktor-faktor yang berkontribusi terhadap hasil

belajar, Ratmi (2004) menyatakan bahwa ada lima hal yang

mempengaruhi keaktifan belajar, yakni:

1) stimulus belajar,

2) perhatian dan motivasi,

3) respon yang dipelajarinya,

4) penguatan,

5) pemakaian dan pemindahan

d. Indikator Keaktifan

1) Keaktifan belajar dapat dilihat dari:

a) Perhatian siswa terhadap penjelasan guru

b) Kerjasamanya dalam kelompok

c) Kemampuan siswa mengemukakan pendapat dalam kelompok

ahli

d) Kemampuan siswa mengemukakan pendapat dalam kelompok

asal

e) Memberi kesempatan berpendapat kepada teman dalam

kelompok

f) Mendengarkan dengan baik ketika teman berpendapat

Page 28: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DAN …/Hubungan... · DENGAN PRESTASI BELAJAR MATA KULIAH ASUHAN KEBIDANAN II MAHASISWA SEMESTER III (Universitas Respati Yogyakarta) TESIS Oleh:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

g) Memberi gagasan yang cemerlang

h) Membuat perencanaan dan pembagian kerja yang matang

i) Keputusan berdasarkan pertimbangan anggota yang lain

j) Memanfaatkan potensi anggota kelompok

k) Saling membantu dan menyelesaikan masalah

2) Indikator keaktifan belajar:

a) Kerjasama

b) Keseriusan dalam Belajar

c) Tanggung Jawab

d) Perasaan

e) Pengamatan (Ratmi, 2004)

3. Prestasi Belajar

a. Pengertian Prestasi Belajar

Membicarakan pengertian prestasi belajar terlebih dahulu akan

dikemukakan apa yang dimaksud dengan prestasi dan belajar. Para

pakar pendidikan mengemukakan pendapat mereka. Prestasi

merupakan kumpulan hasil akhir dari suatu pekerjaan yang telah

dilakukan. Djamarah (2002) menyatakan bahwa prestasi adalah suatu

kegiatan yang telah dikerjakan, diciptakan baik secara individual

maupun kelompok.”

Winkel (2004) menyatakan bahwa belajar adalah suatu

aktivitas mental atau psikis yang berlangsung dalam interaksi yang

Page 29: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DAN …/Hubungan... · DENGAN PRESTASI BELAJAR MATA KULIAH ASUHAN KEBIDANAN II MAHASISWA SEMESTER III (Universitas Respati Yogyakarta) TESIS Oleh:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

aktif dengan lingkungan, yang menghasilkan perubahan-perubahan

dalam pengetahuan, pemahaman, ketrampilan dan nilai sikap.

Prestasi belajar merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari

kegiatan belajar, karena kegiatan belajar merupakan proses, sedangkan

prestasi merupakan hasil dari proses belajar. Memahami pengertian

prestasi belajar secara garis besar harus bertitik tolak kepada

pengertian belajar itu sendiri untuk itu para ahli mengemukakan

pendapatnya yang berbeda-beda sesuai denagan pandangan yang

mereka anut. Namun dari pendapat pendapat yang berbeda itu dapat

kita temukan satu titik persamaan. Djamarah (2002) menjelaskan

bahwa prestasi adalah hasil kegiatan usaha kegiatan belajarnya yang

dinyatakan dalam bentuk, angka, huruf, maupun kalimat yang dapat

mencerminkan hasil yang sudah dicapai oleh setiap siswa dalam

periode tertentu.

Winkel (2004) mengatakan bahwa “prestasi belajar adalah

suatu bukti keberhasilan belajar atau kemampuan seseorang siswa

dalam melakukan kegiatan belajarnya sesuai dengan bobot yang

dicapainya. Berdasarkan pengertian diatas, maka dapat dijelaskan

bahwa prestasi belajar merupakan tingkat kemanusiaan yang dimiliki

siswa dalam menerima, menolak dan menilai informasi-informasi yang

diperoleh dalam proses belajar mengajar.

Prestasi belajar seseorang sesuai dengan tingkat keberhasilan

sesuatu dalam mempelajari materi pelajaran yang dinyatakan dalam

Page 30: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DAN …/Hubungan... · DENGAN PRESTASI BELAJAR MATA KULIAH ASUHAN KEBIDANAN II MAHASISWA SEMESTER III (Universitas Respati Yogyakarta) TESIS Oleh:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

bentuk nilai atau raport setiap bidang studi setelah mengalami proses

belajar mengajar. Prestasi belajar siswa dapat diketahui setelah

diadakan evaluasi dapat memperlihatkan tentang tinggi atau rendahnya

prestasi belajar siswa.

b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

Menurut Syah (2004) untuk mencapai prestasi belajar siswa

sebagaimana yang diharapkan. maka perlu diperhatikan beberapa

faktor yang mempengaruhi prestasi belajar antara lain: faktor yang

terdapat dalam diri siswa (faktor internal), dan factor yang terdiri dari

luar siswa (factor eksternal):

1) Faktor Internal (faktor dari dalam diri siswa)

Faktor internal adalah keadaan atau kondisi jasmani dan

rohani siswa. Faktor internal siswa adalah:

a) Aspek fisiologis

Kondisi jasmani dan tonus (tegangan otot) yang

memadai tingakat organ-organ tubuh dan sendi-sendinya dapat

mempengaruhi semangat dan intensitas siswa dalam mengikuti

pelajaran. Kondisi organ tubuh yang lemah apabila serta

pusing-pusing dapat menurunkan ranah cipta (kognitif)

sehingga materi yang dipelajarinya pun kurang atau tidak

berbekas. Untuk dipelajarinya pun kurang atau tidak terbatas.

Mempertahankan tonus, jasmani agar tetap bugar siswa

dianjurkan mengkonsumsi minuman yang bergizi. Selain itu

Page 31: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DAN …/Hubungan... · DENGAN PRESTASI BELAJAR MATA KULIAH ASUHAN KEBIDANAN II MAHASISWA SEMESTER III (Universitas Respati Yogyakarta) TESIS Oleh:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

juga siswa dianjurkan memilih pola istirahat dan olahraga

ringan.

b) Aspek psikologis

Yang termasuk psikologis yang dapat mempengaruhi

kulitas dan kuantitas perolehan pembelajaran siswa. Namun

diantara faktor rohaniah siswa-siswa yang pada umumnya

dipandang lebih esensial itu adalah tingkat kecerdasan atau

intelejensi, sikap, bakat, minat, dan motivasi.

2) Faktor Eksternal (faktor dari luar diri siswa)

Faktor Eksternal adalah kondisi lingkungan sekitar siswa.

a) Lingkungan Sosial

Lingkungan sosial sekolah, para staf guru, para staf

administrasi dan teman-teman sekelas yang mempengaruhi

semangat belajar seorang siswa. Para guru yang selalu

menunjukan sikap dan perilaku yang simpatik dan

memperlihatkan suri tauladan yang baik dan rajin khususnya

dalam belajar.

b) Lingkungan non sosial

Faktor yang termasuk lingkungan non sosial adalah

gedung sekolah dan letaknya rumah tempat tinggal keluarga

siswa dan alat-alat belajar keadaan cuaca dan waktu belajar

digunakan siswa.

Page 32: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DAN …/Hubungan... · DENGAN PRESTASI BELAJAR MATA KULIAH ASUHAN KEBIDANAN II MAHASISWA SEMESTER III (Universitas Respati Yogyakarta) TESIS Oleh:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

4. Asuhan Kebidanan II

a. Pengertian Asuhan Kebidanan

Asuhan kebidanan adalah penerapan fungsi dan kegiatan

yang menjadi tanggung jawab dalam memberikan pelayanan kepada

klien yang mempunyai kebutuhan/masalah dalam bidang kesehatan

ibu masa hamil, masa persalinan, nifas, bayi setelah lahir serta

keluarga berencana.

Persalinan adalah suatu proses yang alami, peristiwa

normal, namun apabila tidak dikelola dengan tepat dapat berubah

menjadi abnormal (Sofyan, Mustika., et all, 2001).

Standar pertolongan persalinan adalah asuhan saat

persalinan, persalinan yang aman, pengeluaran plasenta dengan

penegangan tali pusat dan penanganan kala II dengan gawat janin

melalui episiotomi ( PP - IBI, 1999).

b. Deskripsi mata kuliah

Asuhan kebidanan Ibu II ( persalinan ) diberikan pada semester

III dengan kode mata kuliah Bd. 302 dan beban studi 4 satuan

kredit semester (SKS) yang terdiri dari teori 1 SKS dan praktek 3

SKS.

Mata kuliah ini memberikan kemampuan kepada mahasiswa

untuk memberikan asuhan kebidanan pada ibu dalam persalinan

dengan pendekatan manajemen kebidanan didasari konsep-konsep,

sikap dan ketrampilan serta hasil evidence based dengan pokok

Page 33: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DAN …/Hubungan... · DENGAN PRESTASI BELAJAR MATA KULIAH ASUHAN KEBIDANAN II MAHASISWA SEMESTER III (Universitas Respati Yogyakarta) TESIS Oleh:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

bahasan konsep dasar persalinan, beberapa faktor yang mempengaruhi

persalinan, proses adaptasi psikologi dalam persalinan, kebutuhan

dasar pada ibu dalam proses persalinan, asuhan pada setiap kala

persalinan, deteksi dini komplikasi persalinan dan cara

penanganannya, asuhan kebidanan pada bayi segera setelah lahir,

cara pendokumentasian asuhan masa persalinan (Depkes RI, 2002).

c. Tujuan

1) Memahami konsep dasar persalinan

2) Menjelaskan beberapa factor yang mempengaruhi persalinan

3) Menjelaskan proses adaptasi fisiologi dan psikologi persalinan

4) Menjelaskan kebutuhan dasar ibu dalam proses persalinan

5) Melaksanakan asuhan pada ibu bersalin pada setiap kala

6) Mendeteksi dini komplikasi persalinan dan cara penanganannya

7) Melaksanakan asuhan pada bayi segera setelah lahir

8) Mendokumentasikan hasil asuhan (Depkes RI, 2002).

B. Penelitian yang Relevan

1. Sukiniarti, 2003. Hubungan Motivasi Belajar dengan Hasil Belajar pada

Mahasiswa di Pendidikan Jarak Jauh. Metode penelitian yang digunakan

adalah survei dengan studi korelasional untuk mengetahui ada tidaknya

hubungan antara variabel yang diteliti. Variabel penelitian adalah

pemahaman mahasiswa tentang sistem PJJ (X1), motivasi belajar (X2),

dan hasil belajar mahasiswa di UT (Y). Populasi target seluruh mahasiswa

UT di UPBJJ Jakarta. Populasi terjangkau adalah mahasiswa UT Jakarta

Page 34: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DAN …/Hubungan... · DENGAN PRESTASI BELAJAR MATA KULIAH ASUHAN KEBIDANAN II MAHASISWA SEMESTER III (Universitas Respati Yogyakarta) TESIS Oleh:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

yang mengikuti tu torial di Pokjar UPBJJ -UT Jakarta. Pengambilan sampel

dengan teknik proportional random sampling. Hasil penelitian terdapat

hubungan yang positif antara pemahaman mahasiswa tentang sistem PJJ

dengan hasil belajar di UT pada kelompok belajar di UPBJJ Jakarta.

Eratnya hubungan ditunjukkan oleh koefisien korelasi rx1y sebesar 0,73.

Terdapat hubungan yang positif antara motivasi belajar dengan hasil

belajar di UT, yang ditunjukkan oleh koefisien korelasi rx2y sebesar 0,82.

Terdapat hubungan yang positif antara pemahaman mahasiswa tentang

sistem PJJ dan motivasi belajar secara bersama-sama dengan hasil belajar

di UT, yang ditunjukkan oleh koefisien korelasi Ry12 sebesar 0,86 dan

koefisien determinasi R2 sebesar 73,82%. Ini berarti bahwa hasil belajar

mahasiswa di UT ditentukan oleh pemahaman mahasiswa tentang SPJJ

dan motivasi belajar secara bersama-sama sebesar 73,82%

2. Hariza Adnani dan Citra Widowati. Judul “Motivasi Belajar dan Sumber-

Sumber Informasi Tentang Kesehatan Reproduksi dengan Perilaku

Seksual Remaja di SMUN 2 Banguntapan Bantul. Jenis penelitian ini

adalah penelitian deskriptif analitik kuantitatif dengan rancangan

penelitian cross sectional. Populasi adalah siswa SMU Negeri 2

Banguntapan khususnya kelas I dan II yang berjumlah 320. Pengambilan

sampel dengan berstrata, proporsional dan acak (stratified proportional

random sampling). Analisis data menggunakan Regresi Linier Berganda.

Hasil penelitian ada hubungan antara motivasi belajar tentang

kesehatan reproduksi dengan perilaku seksual remaja, Ada hubungan

Page 35: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DAN …/Hubungan... · DENGAN PRESTASI BELAJAR MATA KULIAH ASUHAN KEBIDANAN II MAHASISWA SEMESTER III (Universitas Respati Yogyakarta) TESIS Oleh:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

antara sumber-sumber informasi kesehatan reproduksi dengan perilaku

seksual remaja, dan Ada hubungan yang signifikan antara motivasi

belajar dan sumber-sumber informasi tentang kesehatan reproduksi

dengan perilaku seksual remaja.

3. Handaru Jati dan Nurul Inayah. 2011. Peningkatan Keaktivan dalam KBM

dan Prestasi Belajar Peserta Didik Melalui Teknik Pembela jaran Mencar i

Pasangan (Make a Match) di SMK Negeri 1 Sedayu Tahun Ajaran

2010/2011. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui peningkatan

keaktifan dalam KBM dan prestasi belajar peserta didik kelas XI SMK

Negeri 1 Sedayu melalui penerapan pembelajaran kooperatif teknis

mencari pasangan (make a match). Jenis penelitian ini merupakan

penelitian tindakan yang dilaksanakan dalam 3 siklus, setiap siklusnya

mencakup 4 tahap kegiatan, yaitu: 1) Perencanaan, 2) Pelaksanaan

Tindakan, 3) Pengamatan, dan 4) Refleksi. Subyek penelitian adalah kelas

XI TKJ B pada semester ganjil SMK Negeri 1 Sedayu tahun pelajaran

2010/2011. Hasil penelitian ini secara kese luruhan menunjukan adanya

peningkatan prestasi dan keaktifan belajar mendiagnosis permasalahan

pengoperasian PC yang tersambung jaringan dengan menggunakan

metode pembelajran kooperatif teknik mencari pasangan (Make a Match).

Peningkatan prestasi belajar dapat dilihat dari berubahnya nilai kelas

interval dari tahap pre-test ke siklus I, siklus II ke siklus III, terlihat

semakin tinggi nilai prestasi hasil bela jar siswa.

Page 36: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DAN …/Hubungan... · DENGAN PRESTASI BELAJAR MATA KULIAH ASUHAN KEBIDANAN II MAHASISWA SEMESTER III (Universitas Respati Yogyakarta) TESIS Oleh:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

C. Kerangka Berpikir

Modifikasi penulis dari teori Darsono (2000), Ratmi (2004)

D. Hipotesis Penelitian

Dari landasan teori dan kerangka pemikiran yang telah diuraikan,

maka dapat dirumuskan hipotesis dalam penelitian ini adalah:

1. Ada hubungan motivasi belajar dengan prestasi belajar mata kuliah

Asuhan Kebidanan II.

2. Ada hubungan keaktifan belajar mahasiswa dengan prestasi belajar mata

kuliah Asuhan Kebidanan II.

3. Ada hubungan motivasi belajar dan keaktifan belajar mahasiswa dengan

prestasi belajar mata kuliah Asuhan Kebidanan II pada mahasiswa

Semester III di Universitas Respati Yogyakarta.

Prestasi Belajar Mata Kuliah Asuhan Kebidanan II pada

mahasiswa semester III Universitas Respati

Yogyakarta

Motivasi Belajar Keaktifan Belajar

1. Keinginan untuk berbuat lebih dari orang lain

2. Memiliki daya juang untuk mengatasi rintangan

3. Berorientasi jauh ke depan 4. Suka tantangan.

1. Kerjasama 2. Keseriusan dalam Belajar 3. Tanggung Jawab 4. Perasaan 5. Pengamatan

Page 37: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DAN …/Hubungan... · DENGAN PRESTASI BELAJAR MATA KULIAH ASUHAN KEBIDANAN II MAHASISWA SEMESTER III (Universitas Respati Yogyakarta) TESIS Oleh:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 25

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan di Universitas Respati Yogyakarta yang

berlokasi di Jl. Laksda Adisucipto KM. 6,3, Depok, Sleman, Yogyakarta.

Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan November 2011 – Juni 2012.

B. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif, karena penelitian

ini menganalisis dan mengklasifikasi dengan survey, angket, studi kasus atau

dengan observasi sehingga bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan

serta dapat diterapkan pada berbagai macam masalah.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif karena data

penelitian yang diperoleh menggunakan angka-angka dan analisisnya

menggunakan statistik. Pada pendekatan kuantitatif yang digunakan untuk

penelitian adalah populasi atau sampel tertentu, tehnik pengambilan sempel

pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan

instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif atau statistik yang

bertujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

Dari penjelasan di atas maka penelitian ini termasuk jenis penelitian

deskriptif dengan pendekatan kuantitatif atau bisa disebut deskriptif kuantitatif

karena pada penelitian ini peneliti menganalisis dan mengklasifikasi dengan

Page 38: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DAN …/Hubungan... · DENGAN PRESTASI BELAJAR MATA KULIAH ASUHAN KEBIDANAN II MAHASISWA SEMESTER III (Universitas Respati Yogyakarta) TESIS Oleh:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

menggunakan angket dan mencoba mengungkapkan suatu fenomena dengan

menggunakan dasar perhitungan angka. Seperti yang diungkapkan Sugiyono

(2008:14) ”Penelitian deskriptif kuantitatif adalah penelitian dengan maksud

memperoleh data yang berbentuk angka atau data kuantitatif yang

diangkakan”.

C. Desain Penelitian

Penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan motivasi belajar dan

keaktifan belajar dengan prestasi belajar yang dilakukan pengukuran dalam

waktu bersamaan (crossectional).

Gambar 3.1 DesainPenelitian

Keterangan:

r1 = Apakah ada hubungan antara motivasi belajar dengan prestasi belajar

mata kuliah Asuhan Kebidanan II

r2 = Apakah ada hubungan antara keaktifan belajar mahasiswa dengan

prestasi belajar mata kuliah Asuhan Kebidanan II

R = Apakah ada hubungan antara motivasi belajar dan keaktifan belajar

dengan prestasi belajar matakuliah asuhankebidanan II.

MotivasiBelajar

KeaktifianBelajar

PrestasiBelajar

r1

r2

R

Page 39: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DAN …/Hubungan... · DENGAN PRESTASI BELAJAR MATA KULIAH ASUHAN KEBIDANAN II MAHASISWA SEMESTER III (Universitas Respati Yogyakarta) TESIS Oleh:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

D. Teknik Pengambilan Sampel

1. Populasi Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa semester

III Universitas Respati Yogyakarta tahun ajaran 2011/2012 berjumlah 305

mahasiswa.

2. Sampel Penelitian

Apabila populasi kurang dari 100, lebih baik mengambil semua

sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi, jika jumlah

subjeknya besar, maka dapat diambil antara 10 – 15% atau 20 – 25% atau

lebih (Arikunto, 2006). Dalam penelitian ini peneliti mengambil sampel

30% dari populasi, yaitu sebanyak 30% x 305 = 91,5 . Jadi sampel yang

digunakan dalam penelitian ini berjumlah 92 mahasiswa. Pengambilan

sampel menggunakan teknik random sampling.

E. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

1. Variabel Penelitian

Variabel-variabel dalam penelitian ini adalah:

a. Variabel bebas (Independent variable)

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah motivasi belajar

dan keaktifan belajar mahasiswa.

b. Variabel terikat (Dependent Variable)

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah prestasi belajar.

Page 40: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DAN …/Hubungan... · DENGAN PRESTASI BELAJAR MATA KULIAH ASUHAN KEBIDANAN II MAHASISWA SEMESTER III (Universitas Respati Yogyakarta) TESIS Oleh:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

2. Definisi Operasional

a. MotivasiBelajar

1) Definisi Operasional: sebagai suatu usaha agar seseorang dapat

menyelesaikan pekerjaannya dengan semangat karena ada tujuan

yang ingin dicapai. Motivasi belajar dalam penelitian ini adalah

motivasi belajar dalam memperoleh nilai matakuliah asuhan

kebidanan II pada mahasiswa semester III Universitas Respati

Yogyakarta tahun ajaran 2011/2012.

2) Skala: Ordinal

3) Instrumen: kuesioner

4) IndikatorInstrumen

Tabel 3.1 IndikatorInstrumenMotivasiBelajar

No. Aspek yang diteliti

(Indikator) + - Jumlah

1

Keinginan untuk berbuat lebih dari orang lain

1,3,4,6,7 2,5,8 8

2 Memiliki daya juang untuk mengatasi rintangan

15,16,17,19,21,22

18,20 8

3 Berorientasi jauh ke depan 9,10,14 11,12,13 6 4 Suka tantangan. 24,28,29 23,25,26,

27,30 8

Jumlah 17 13 30 Sumber: Darsono, 2000

Skorpernyataanpositif:

a) SangatSetuju : 4

b) Setuju : 3

c) TidakSetuju : 2

d) Sangat Tidak Setuju : 1

Skor pernyataan negatif:

a) SangatSetuju : 1

b) Setuju : 2

c) TidakSetuju : 3

d) SangatTidakSetuju : 4

Page 41: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DAN …/Hubungan... · DENGAN PRESTASI BELAJAR MATA KULIAH ASUHAN KEBIDANAN II MAHASISWA SEMESTER III (Universitas Respati Yogyakarta) TESIS Oleh:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

5) Kategori

a) (>Mean + 1 SD) : tinggi

b) (Mean + 1 SD) - (Mean + 1 SD) : sedang

c) (Mean - 1 SD) : rendah(Arikunto, 2006)

b. Keaktifan Belajar

1) Definisi Operasional: suatu usaha atau kerja yang dilakukan

dengan giat dalam belajar matakuliah Asuhan Kebidanan II pada

mahasiswa semester III Universitas Respati Yogyakarta tahun

ajaran 2011/2012.

2) Skala : Ordinal

3) Instrumen: Menggunakan kuesioner

4) IndikatorInstrumen

Tabel 3.2 Indikator Instrumen Keaktifan Belajar

No. Aspek yang diteliti (Indikator)

+ - Jumlah

1 Kerjasama 1,2,3,4,5,7 6 7 2 Keseriusan dalam

Belajar 8,9,10,11,1,

13 - 6

3 Tanggung jawab 14,15,16,17,18,19

- 6

4 Perasaan 20,21,23,24 22,25 6 5 Pengamatan 26,28,29 27,30 5 Jumlah 25 5 30 Sumber: Ratmi, 2004

Skor pernyataan positif:

a) TidakPernah : 1

b) Jarang : 2

c) Sering : 3

d) Selalu : 4

Skor pernyataan negatif:

a) TidakPernah : 4

b) Jarang : 3

c) Sering : 2

d) Selalu : 1

Page 42: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DAN …/Hubungan... · DENGAN PRESTASI BELAJAR MATA KULIAH ASUHAN KEBIDANAN II MAHASISWA SEMESTER III (Universitas Respati Yogyakarta) TESIS Oleh:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

5) Kategori

a) (>Mean + 1 SD) : tinggi

b) (Mean + 1 SD) - (Mean + 1 SD) : sedang

c) (Mean - 1 SD) : rendah (Arikunto, 2006)

c. Prestasi Belajar

1) Definisi Operasional: Penguasaan mahasiswa semester III

Universitas Respati Yogyakarta tahun ajaran 2011/2012 terhadap

pengetahuan atau keterampilan mata kuliah Asuhan Kebidanan II.

2) Skala : interval

3) Instrumen: Nilai mata kuliah Asuhan Kebidanan II dari mahasiswa

semester III Universitas Respati Yogyakarta tahun ajaran

2011/2012

4) Kategori

a) 0 – 0,99 : E

b) 1,00 – 1,99 : D

c) 2,00 – 2,99 : C

d) 3,00 – 3,49 : B

e) 3,50 – 4,00 : A

F. Teknik Pengumpulan Data

Penulis dalam mengumpulkan data menggunakan metode angket dan

metode dokumentasi.

1. Angket (kuesioner)

Pada penelitian ini penulis menggunakan metode angket yaitu

responden tinggal memilih jawaban yang tersedia untuk mendapatkan

informasi mengenai diri responden.

Page 43: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DAN …/Hubungan... · DENGAN PRESTASI BELAJAR MATA KULIAH ASUHAN KEBIDANAN II MAHASISWA SEMESTER III (Universitas Respati Yogyakarta) TESIS Oleh:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

2. Dokumentasi

Metode dokumentasi dalam penelitian ini d igunakan untuk :

a. Daftar nama yang akan digunakan sampel penelitian.

b. Nilai mata kuliah Asuhan Kebidanan II mahasiswa sesmeter III

Universitas Respati Yogyakarta tahun ajaran 2011/2012

G. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Kuesioner untuk mengukur motivasi belajar dan keaktifan belajar

mahasiswa semester III Universitas Respati Yogyakarta tahun ajaran

2011/2012.

2. Mengumpulkan sumber dokumen berupa nilai matakuliah Asuhan

Kebidanan II dari mahasiswa semester III Universitas Respati Yogyakarta

tahun ajaran 2011/2012.

H. Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh

peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan

hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap dan sistematis sehingga

lebih mudah diolah. Sebelum digunakan untuk data penelitian, instrumen

penelitian yang berupa angket motivasi belajar dan keaktifan belajar perlu

diujicobakan untuk mengetahui tingkat validitas butir soal dan reliabilitasnya.

Uji coba dilakukan di Universitas Respati Yogyakarta dilaksanakan pada

tanggal 21 Januari 2012. Uji validitas ini diujikan pada 30 mahasiswa

semester III di luar sampel. Berikut diuraikan teknik uji validitas dan

reliabilitas.

Page 44: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DAN …/Hubungan... · DENGAN PRESTASI BELAJAR MATA KULIAH ASUHAN KEBIDANAN II MAHASISWA SEMESTER III (Universitas Respati Yogyakarta) TESIS Oleh:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

1. Uji Validitas

Uji validitas menggunakan korelasi product moment. Kuesioner

variable motivasi belajar disusun sebanyak 30 item pernyataan.Nilai rhitung

semua item lebih besar dari rtabel. Hasil uji validitas dapat disimpulkan

bahwa semua item pernyataan valid. Kuesioner variable keaktifan belajar

disusun sebanyak 30 item pernyataan. Nilai rhitung semua item lebih besar

dari rtabel. Hasil u ji validitas dapat disimpulkan bahwa semua item

pernyataan valid .

2. Uji Reliabilitas

Dalam penelitian ini pengukuran reliabilitas angket dilakukan

menggunakan koefisien reliabilitas alpha dari cronbach.Kriteria besarnya

koefisien reliabilitas menurut Arikunto (2006) adalah:

0,80 < r11 reliabilitas sangat tinggi

0,60 < r11 reliabilitas tinggi

0,40 < r11 reliabilitas cukup

0,20 < r11 reliabilitas rendah

0,00 < r11 reliabilitas sangat rendah

Hasil uji reliabilitas untuk variabel motivasi belajar diperoleh nilai

cronbach alpha sebesar 0,925 dan nilai tersebut berarti reliabel. Untuk

variabel keaktifan belajar diperoleh nilai cronbach alpha sebesar 0 ,903 dan

nilai tersebut berarti reliabel.

Page 45: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DAN …/Hubungan... · DENGAN PRESTASI BELAJAR MATA KULIAH ASUHAN KEBIDANAN II MAHASISWA SEMESTER III (Universitas Respati Yogyakarta) TESIS Oleh:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

I. Teknik Analisis Data

1. Uji Prasyarat Analisis

Setelah pengumpulan data dilakukan, maka berikutnya adalah

menganalisa data tersebut. Untuk menganalisa data maka diadakan uji prasyarat

analisis yang terdiri dari Uji Normalitas, Uji Independen serta uji Linearitas.

a. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui normalitas data masing-masing

variable. Uji normalitas dalam penelitian ini menggunakan uji rumus

Kolmogorov-Smirnov dan melihat normal probability plot melalui tampilan

out put SPSS.

b. Uji Linearitas

Nilai mean dari variable Y untukkombinasi X1, X2, X3, …Xk terletak pada

garis/bidang linear yang dibentuk dari persamaan regresi. Untuk mengetahui

linearitas didapatkan dari uji ANOVA (Overall Test), bila hasilnya signifikan

(p value < alpha) maka model berbentuk linear.

2. Analisis Data

Sesuai dengan judul penelitian ini tentang (X1) dan keaktifan

belajar (X2) dengan prestasi belajar matakuliah Asuhan Kebidanan pada

mahasiswa semester III UniversitasRespati Yogyakarta (Y). Data yang

diperoleh dianalisis dengan menggunakan uji korelasi product moment

dari Pearson dan analisis Regresi Berganda dua prediktor.

a. Untuk mengetahui besarnya korelasi antara motivasibelajar (X1 dengan

prestasi belajar matakuliah Asuhan Kebidanan pada mahasiswa

semester III UniversitasRespati Yogyakarta (Y) digunakan rumus

koefesien korelasi product moment dari Pearson:

Page 46: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DAN …/Hubungan... · DENGAN PRESTASI BELAJAR MATA KULIAH ASUHAN KEBIDANAN II MAHASISWA SEMESTER III (Universitas Respati Yogyakarta) TESIS Oleh:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

rxy = 222

12

1

11

)()(.

)).(().(

YYNXXN

YXYXN

(Suharsimi Arikunto, 1999:162)

Kriteria:

rx1y rtabel : HO, ditolak dan Ha diterima

rxy <rtabel : HO, diterima dan Ha ditolak

Ho1 = Tidak ada hubungan antara motivasi belajar dengan prestasi

belajar matakuliah Asuhan Kebidanan pada mahasiswa

semester III UniversitasRespati Yogyakarta.

Ha1 = Ada hubungan antara motivasi belajar dengan prestasi belajar

matakuliah Asuhan Kebidanan pada mahasiswa semester III

UniversitasRespati Yogyakarta.

b. Untuk mengetahui besarnya korelasi antara keaktifanbelajar (X2)

dengan prestasi belajar matakuliah Asuhan Kebidanan pada mahasiswa

semester III Universitas Respati Yogyakarta (Y) digunakan koefesien

korelasi product moment dari Pearson:

rxy = 222

22

2

22

)()(.

)).(().(

YYNXXN

YXYXN

(Suharsimi Arikunto, 2006)

Kriteria:

rxy rtabel : Ho2 ditolak dan Ha2 diterima

rxy <rtabel : Ho2, diterima dan Ha2 ditolak

Page 47: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DAN …/Hubungan... · DENGAN PRESTASI BELAJAR MATA KULIAH ASUHAN KEBIDANAN II MAHASISWA SEMESTER III (Universitas Respati Yogyakarta) TESIS Oleh:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

Ho2 = Tidak ada hubungan antara keaktifanbelajar dengan prestasi

belajar mata kuliah Asuhan Kebidanan pada mahasiswa

semester III Universitas Respati Yogyakarta.

Ha2 = Ada hubungan antara keaktifan belajar dengan prestasi belajar

matakuliah Asuhan Kebidanan pada mahasiswa semester III

UniversitasRespati Yogyakarta.

c. Untuk mengetahui korelasi antara motivasi belajar (X1) dan keaktifan

belajar (X2) dengan prestasi belajar matakuliah Asuhan Kebidanan

pada mahasiswa semester III Universitas Respati Yogyakarta (Y),

menggunakan rumus regresi ganda dua prediktor sebagai berikut:

Ry(1,2) = 22211

Y

YXaYXa (Sugiyono, 2000)

Keterangan:

a1 : koefesien prediktor X1

a2 : koefesien prediktor X2

x1y : jumlah product antara X1 dan Y

x2y : jumlah product antara X2 dan Y

y : jumlah kuadrat kriteria Y

Ry(1,2) : koefesien antara Y dengan X1, X2

Adapun pedoman yang umumnya digunakan dalam memberikan

interpretasi secara sederhana terhadap angka koefisien Korelasi

Product Moment adalah sebagai berikut:

Page 48: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DAN …/Hubungan... · DENGAN PRESTASI BELAJAR MATA KULIAH ASUHAN KEBIDANAN II MAHASISWA SEMESTER III (Universitas Respati Yogyakarta) TESIS Oleh:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

rxy Interpretasi

0,00-0,20 Antara variabel X dan variable Y memang terdapat korelasi, akan tetapi korelasi itu sangat lemah atau sangat rendah sehingga korelasi itu diabaikan (dianggap tidak ada korelasi antara variabel X dan variabel Y).

0,20-0,40 Antara variabel X dan variabel Y terdapat korelasi yang lemah atau rendah

0,40-0,70 Antara variabel X dan variabel Y terdapat korelasi yang sedang atau cukup

0,70-0,90 Antara variabel X dan variabel Y terdapat korelasi yang kuat atau tinggi

0,90-1,00 Antara variabel X dan variabel Y terdapat korelasi yang sangat kuat atau sangat tinggi

Untuk mengetahui harga Ry(1,2) signifikan atau tidak,

digunakan analisis regresi sebagai berikut:

Freg = 2

2

)R1(m

)1mN(R (Sugiyono, 2000)

Keterangan :

Freg : harga F garis regresi

N : jumlah sampel

m : jumlah prediktor

Kriteria:

Fhitung Ftabel : Ho3 ditolak dan Ha3 diterima

Fhitung < Ftabel : Ho3 diterima dan Ha3 ditolak

Page 49: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DAN …/Hubungan... · DENGAN PRESTASI BELAJAR MATA KULIAH ASUHAN KEBIDANAN II MAHASISWA SEMESTER III (Universitas Respati Yogyakarta) TESIS Oleh:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

Ho3 = Tidak ada hubungan antara motivasi belajar dan keaktifan

belajar dengan prestasi belaja rmatakuliah Asuhan Kebidanan

pada mahasiswa semester III Universitas Respati Yogyakarta.

Ha3 = Ada hubungan antara motivasi belajar dan keaktifan belajar

dengan prestasi belajar matakuliah Asuhan Kebidanan pada

mahasiswa semester III UniversitasRespati Yogyakarta.

Sedangkan persamaan regresinya adalah :

Y = a + b1X1 +b2X2

Keterangan :

Y : prestasi belajar

X1 : motivasi belajar

X2 : keaktivan mahasiswa dalam proses belajar

a : Konstanta

b1, b2 : Koefisien arah regresi

n : Banyaknya sampel

Analisis tersebut juga untuk menentukan sumbangan relatif dan

sumbangan efektif dari masing-masing prediktor terhadap kriterium

dengan rumus:

SR% X1 = reg

1

JKYXa

x 100%

SR% X2 = reg

2

JK

YXax 100%

SE% X1 = R2 x SR% X1

SE% X2 = R2 x SR% X2

Page 50: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DAN …/Hubungan... · DENGAN PRESTASI BELAJAR MATA KULIAH ASUHAN KEBIDANAN II MAHASISWA SEMESTER III (Universitas Respati Yogyakarta) TESIS Oleh:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

Keterangan :

SR% X1 = sumbangan relatif variabel X1 terhadap kriterium Y

SR% X2 = sumbangan relatif variabel X2 terhadap kriterium Y

SE% X1 = sumbangan efektif variabel X1 terhadap kriterium Y

SE% X2 = sumbangan efektif variabel X2 terhadap kriterium Y

a = koefesien prediktor

Jkreg = jumlah kuadrat regresi

Jkt = jumlah kuadrat total (Sugiyono, 2000)

Page 51: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DAN …/Hubungan... · DENGAN PRESTASI BELAJAR MATA KULIAH ASUHAN KEBIDANAN II MAHASISWA SEMESTER III (Universitas Respati Yogyakarta) TESIS Oleh:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 39

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

1. Data Motivasi Belajar Mahasiswa

Hasil tabulasi data skor angket motivasi belajar pada mahasiswa

semester III Universitas Respati Yogyakarta dapat dideskripsikan dalam

Tabel 4.1 berikut ini:

Tabel 4.1 Skor Angket Motivasi Belajar Distribusi Statistik Nilai

Skor Maksimum 118,00 Skor Minimum 90,00 Rerata 101,54 Standar Deviasi (SD) 7,27 Variansi 52,95

Hasil angket motivasi belajar pada mahasiswa semester III

Universitas Respati Yogyakarta memperoleh skor tertinggi 118 dan skor

terendah adalah 90, rerata (mean) sebesar 101,54 dan standar deviasi (SD)

sebesar 7,27. Gambaran distribusi frekuensi responden berdasarkan

kategori motivasi belajar dapat dilihat dalam tabel 4.1.

Tabel 4.2 Distribusi frekuensi responden berdasarkan kategori motivasi belajar

Motivasi Belajar Jumlah ( n ) Persentase ( % ) Tinggi Sedang Rendah

15 53 24

16,3 57,6 26,1

Total 92 100,0 Sumber : data primer 2012

Page 52: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DAN …/Hubungan... · DENGAN PRESTASI BELAJAR MATA KULIAH ASUHAN KEBIDANAN II MAHASISWA SEMESTER III (Universitas Respati Yogyakarta) TESIS Oleh:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

Dari tabel 4 .2 diketahui bahwa sebagian besar berdasarkan

motivasi belajar sebagian besar responden memiliki motivasi belajar

sedang yaitu sebesar 57,6%.

2. Data Keaktifan Belajar

Hasil tabulasi data skor angket keaktifan belajar pada mahasiswa

semester III Universitas Respati Yogyakarta dapat dideskripsikan dalam

Tabel 4.3 berikut ini:

Tabel 4.3 Skor Angket Keaktifan Belajar

Distribusi Statistik Nilai Skor Maksimum 120,00 Skor Minimum 88,00 Rerata 100,71 Standar Deviasi (SD) 7,67 Variansi 58,88

Hasil angket keaktifan belajar pada mahasiswa semester III

Universitas Respati Yogyakarta memperoleh skor tertinggi 120 dan skor

terendah adalah 88, rerata (mean) sebesar 100,71 dan standar deviasi (SD)

sebesar 7,67. Gambaran distribusi frekuensi responden berdasarkan

kategori keaktifan belajar dapat dilihat dalam tabel 4 .4.

Tabel 4.4 Distribusi frekuensi responden berdasarkan kategori motivasi

belajar

Keaktifan Belajar Jumlah ( n ) Persentase ( % ) Tinggi Sedang Rendah

15 59 18

16,3 64,1 19,6

Total 92 100,0 Sumber : data primer 2012

Page 53: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DAN …/Hubungan... · DENGAN PRESTASI BELAJAR MATA KULIAH ASUHAN KEBIDANAN II MAHASISWA SEMESTER III (Universitas Respati Yogyakarta) TESIS Oleh:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

Dari tabel 4 .4 diketahui bahwa sebagian besar berdasarkan

keaktifan belajar sebagian besar responden memiliki keaktifan belajar

sedang yaitu sebesar 64,1%.

3. Prestasi Belajar

Hasil tabulasi data skor angket prestasi belajar pada mahasiswa semester

III Universitas Respati Yogyakarta dapat dideskripsikan dalam Tabel 4.5

berikut ini:

Tabel 4.5 Skor Angket Keaktifan Belajar

Distribusi Statistik Nilai Skor Maksimum 81,18 Skor Minimum 60,82 Rerata 71,30 Standar Deviasi (SD) 4,60 Variansi 21,18

Data nilai mata kuliah Asuhan Kebidanan II mahasiswa semester III

Universitas Respati Yogyakarta tahun ajaran 2011/2012 diketahui nilai

tertinggi 81,18 dan skor terendah adalah 60,82, rerata (mean) sebesar

71,30 dan standar deviasi (SD) sebesar 4,60. Gambaran distribusi

frekuensi responden berdasarkan kategori prestasi belajar dapat dilihat

dalam tabel 4.6.

Tabel 4.6 Distribusi frekuensi responden berdasarkan kategori motivasi

belajar

Prestasi Belajar Jumlah ( n ) Persentase ( % ) A B C D

1 58 33 0

1,1 63,0 35,9

0,0 Total 92 100,0

Page 54: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DAN …/Hubungan... · DENGAN PRESTASI BELAJAR MATA KULIAH ASUHAN KEBIDANAN II MAHASISWA SEMESTER III (Universitas Respati Yogyakarta) TESIS Oleh:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

Sumber : data primer 2012 Dari tabel 4.6 diketahui bahwa berdasarkan prestasi belajar

responden sebagian besar responden memiliki nilai B yaitu sebesar 63,0%.

B. Pengujian Prasyarat Analisis

1. Uji Normalitas Data

Data motivasi belajar, keaktifan belajar dan prestasi belajar mata

kuliah Asuhan Kebidanan II yang diperoleh dari hasil penelitian diuji

normalitas dengan menggunakan uji Kolmogorov Smirnov.

Berdasarkan hasil uji normalitas data, pada Tabel 4.7 disajikan

rangkuman hasil uji normalitas data pada masing-masing variabel yaitu

sebagai berikut:

Tabel 4.7 Rangkuman Hasil Uji Normalitas

Variabel Kolmogorov Smirnov (Z) p-value Kesimpulan

Motivasi Belajar (X1) 1,245 0,090 Normal Keaktifan Belajar (X2) 0,753 0,623 Normal Prestasi Belajar (Y) 0,657 0,781 Normal

Nilai p-value yang dihasilkan lebih besar dari 0.05 sehingga

disimpulkan bahwa data variabel motivasi belajar (X1), keaktifan belajar

(X2), dan prestasi belajar (Y) masing-masing berdistribusi normal. Karena

terpenuhinya syarat normalitas, maka penggunaan analisis jalur dapat

dilakukan.

2. Uji Linieritas dan Keberartian

a. Uji Linieritas dan Keberartian Variabel Motivasi Belajar (X1) terhadap

Prestasi Belajar (Y)

Page 55: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DAN …/Hubungan... · DENGAN PRESTASI BELAJAR MATA KULIAH ASUHAN KEBIDANAN II MAHASISWA SEMESTER III (Universitas Respati Yogyakarta) TESIS Oleh:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

Berdasarkan hasil perhitungan uji keberartian regresi didapatkan

hubungan F1 sebesar 55,815, hubungan ini dibandingkan dengan F

tabel (1;23;0,05) = 4,28. Hasilnya adalah 55,815 > 4,28, jadi regresi X1

terhadap Y adalah memiliki keberartian atau bermakna.

Berdasarkan hasil perhitungan uji linieritas regresi didapatkan

hubungan F2 sebesar 1,001, hubungan ini dibandingkan dengan F tabel

(23;67;0,05) = 1,83. Hasilnya adalah 1,005 < 1,83, jadi regresi X1

terhadap Y adalah linier atau berupa garis lurus.

b. Uji Linieritas dan Keberartian Variabel Keaktifan Bela jar (X2)

terhadap Prestasi Belajar (Y)

Berdasarkan hasil perhitungan uji keberartian regresi didapatkan

hubungan F1 sebesar 61,718, hubungan ini dibandingkan dengan F

tabel (1;26;0,05) = 4,20. Hasilnya adalah 61,718 > 4,20, jadi regresi X2

terhadap Y adalah memiliki keberartian atau bermakna.

Berdasarkan hasil perhitungan uji linieritas regresi didapatkan

hubungan F2 sebesar 1,004, hubungan ini dibandingkan dengan F tabel

(25;65;0,05) = 1,80. Hasilnya adalah 1,004 < 1,80, jadi regresi X2

terhadap Y adalah linier atau berupa garis lurus.

Page 56: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DAN …/Hubungan... · DENGAN PRESTASI BELAJAR MATA KULIAH ASUHAN KEBIDANAN II MAHASISWA SEMESTER III (Universitas Respati Yogyakarta) TESIS Oleh:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

Tabel 4.8. Rangkuman Keberartian dan Linieritas Regresi

Sampel Uji F hitung F tabel (0,05) Kriteria Keputusan

X1Y Uji Keberartian Regresi

F 1 = 55,815 4,28 F1 > F tabel Diterima

Uji Linieritas Regresi

F 2 = 1,001 2,05 F2 < F tabel Diterima

X2Y Uji Keberartian Regresi

F 1 = 61,718 4,20 F1 > F tabel Diterima

Uji Linieritas Regresi

F 2 = 1,004 1,004 F2 < F tabel Diterima

C. Pengujian Hipotesis

1. Hubungan Motivasi Belajar dengan Prestasi Belajar

Koefisien korelasi antara motivasi belajar dengan prestasi belajar

mata kuliah Asuhan Kebidanan II adalah sebesar 0,619, dimana nilai

tersebut lebih besar dari r tabel (0,05;92) = 0,205 Koefisien korelasi

sebesar 0,619 menunjukkan bahwa antara motivasi belajar dengan prestasi

belajar mata kuliah Asuhan Kebidanan II mempunyai hubungan positif

yang cukup erat. Artinya bahwa koefisien korelasi menunjukkan korelasi

positif, sehingga jika motivasi belajar semakin tinggi maka semakin baik

pula prestasi belajar yang dicapai mahasiswa.

2. Hubungan Keaktifan Belajar dengan Prestasi Belajar

Koefisien korelasi antara keaktifan belajar dengan prestasi belajar

mata kuliah Asuhan Kebidanan II diperoleh sebesar 0,638, dimana nilai

tersebut lebih besar dari r tabel (0,05;92) = 0,205. Koefisien korelasi

sebesar 0,638 menunjukkan bahwa antara keaktifan belajar dengan

Page 57: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DAN …/Hubungan... · DENGAN PRESTASI BELAJAR MATA KULIAH ASUHAN KEBIDANAN II MAHASISWA SEMESTER III (Universitas Respati Yogyakarta) TESIS Oleh:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

prestasi belajar mata kuliah Asuhan Kebidanan II mempunyai hubungan

positif yang cukup erat. Artinya bahwa koefisien korelasi menunjukkan

korelasi positif, sehingga jika keaktifan belajar mahasiswa semakin tinggi

maka semakin tinggi pula prestasi belajar yang dicapai mahasiswa.

3. Hubungan Motivasi Belajar dan Kekatifan Belajar dengan Prestasi

Belajar

Hipotesis ketiga menyatakan ada hubungan antara motivasi belajar

dan keaktifan belajar dengan prestasi belajar mata kuliah Asuhan

Kebidanan II. Dari hasil analisis data dengan menggunakan analisis regresi

dua prediktor didapatkan persamaan garis regresinya adalah:

Y = 28,296 + 0,187.X1 + 0,238.X2 - 5,245

Berdasarkan hasil perhitungan uji F diperoleh nilai Fregresi sebesar

34,464, kemudian dikonsultasikan dengan Ftabel (2;92;0,05) : 34,464 > 3,95.

Sehingga hipotesis ketiga yang menyatakan bahwa ada hubungan antara

motivasi belajar dan keaktifan belajar dengan prestasi belajar mata kuliah

Asuhan Kebidanan II dapat diterima.

Besarnya kontribusi variabel motivasi belajar dan keaktifan belajar

terhadap prestasi belajar ditunjukkan oleh nilai koefisien korelasi R2. Dari

hasil analisis diketahui nilai R2 sebesar 0,436. Hal ini menunjukkan bahwa

besarnya konstribusi secara simultan dari varibel motivasi belajar (X1) dan

keaktifan belajar (X2) terhadap prestasi belajar adalah sebesar 43,6%.

Sumbangan relatif maupun sumbangan efektif digunakan untuk

mengetahui konstribusi masing-masing variabel independen (X1 dan X2)

Page 58: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DAN …/Hubungan... · DENGAN PRESTASI BELAJAR MATA KULIAH ASUHAN KEBIDANAN II MAHASISWA SEMESTER III (Universitas Respati Yogyakarta) TESIS Oleh:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

terhadap variabel depnden (Y), kedua-duanya baik sumbangan relatif

maupun sumbangan efektif d inyatakan dalam prosentase (%). Dari hasil

analisis diperoleh nilai SR untuk motivasi (X1) sebesar 41,97% dan nilai

SR untuk keaktifan belajar (X2) sebesar 58,03%. Sedangkan nilai SE untuk

variabel motivasi belajar (X1) sebesar 18,32% dan nilai SE untuk variabel

keaktifan belajar (X2) sebesar 25,32%. Hal ini berarti variabel motivasi

belajar (X1) memberikan konstribusi sebesar 18,32% terhadap prestasi

belajar Asuhan Kebidanan II, sedangkan kekatifan belajar memberikan

konstribusi sebesar 25,32% terhadap prestasi belajar Asuhan Kebidanan II.

Jadi dapat disimpulkan bahwa variabel keaktifan belajar (X2) lebih besar

memberikan konstribusinya terhadap prestasi belajar Asuhan Kebidanan II

daripada variabel motivasi belajar (X1).

D. Pembahasan

Hasil pengujian hipotesis pertama dengan analisis korelasi product

moment memperoleh r hitung sebesar 0,619, dimana nilai tersebut lebih besar

dari r tabel (0,05;92) = 0,205 Hal ini menunjukkan adanya hubungan positif

antara motivasi belajar dengan prestasi belajar mahasiswa pada mata kuliah

Asuhan Kebidanan II. Dari hasil analisis tersebut dapat dinyatakan bahwa

semakin tinggi motivasi belajar maka prestasi belajar mahasiswa pada mata

kuliah Asuhan Kebidanan II akan semakin tinggi, yang menunjukkan

tingginya prestasi belajar mahasiswa pada mata kuliah Asuhan Kebidanan II.

Page 59: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DAN …/Hubungan... · DENGAN PRESTASI BELAJAR MATA KULIAH ASUHAN KEBIDANAN II MAHASISWA SEMESTER III (Universitas Respati Yogyakarta) TESIS Oleh:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

Dengan demikian hipotesis yang menyatakan bahwa motivasi belajar

berhubungan dengan prestasi belajar mahasiswa pada mata kuliah Asuhan

Kebidanan II dinyatakan dapat diterima.

Penerimaan hipotesis pertama tersebut sesuai dengan hasil penelitian

Sukiniarti (2003). Hasil penelitiannya diperoleh ada hubungan yang positif

antara motivasi belajar dengan hasil belajar di UT, yang ditunjukkan oleh

koefisien korelasi rxy sebesar 0,82 dan menyimpulkan bahwa terdapat

hubungan yang positif antara motivasi belajar dengan hasil belajar di UT

UPBJJ Jakarta. Artinya Semakin tinggi motivasi belajar di UT UPBJJ Jakarta

yang diberikan maka akan semakin berhasil pula mahasiswa tersebut dalam

belajar di UT UPBJJ Jakarta.

Penerimaan hipotesis pertama ini juga sesuai dengan pendapat dari

Hasibuan (2001) bahwa motivasi sangat diperlukan dalam pelaksanaan

aktivitas manusia karena motivasi merupakan hal yang dapat menyebabkan,

menyalurkan dan mendukung perilaku manusia supaya mau bekerja giat dan

antusias untuk mencapai hasil yang optimal.

Menumbuhkan motivasi belajar mahasiswa dapat meningkatkan

prestasi belajar mahasiswa. Sadirman (2002) menjelaskan bahwa dengan

adanya motivasi, maka dapat mendorong manusia untuk berbuat, menentukan

arah perbuatan, dan menyeleksi perbuatan mana yang baik atau yang buruk.

Page 60: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DAN …/Hubungan... · DENGAN PRESTASI BELAJAR MATA KULIAH ASUHAN KEBIDANAN II MAHASISWA SEMESTER III (Universitas Respati Yogyakarta) TESIS Oleh:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

Djamarah (2000) menjelaskan bahwa motivasi adalah perubahan

energi dalam diri seseorang itu berbentuk suatu aktivitas nyata berupa

kegiatan fisik, karena seseorang mempunyai tujuan tertentu dari aktivitasnya,

maka seseorang mempunyai motivasi yang kuat untuk mencapainya dengan

segala upaya yang dapat dia lakukan untuk mencapainya.

Motivasi merupakan hal yang sangat penting dalam rangka seseorang

menja lankan hal-hal yang berkaitan dengan pengembangan dirinya, termasuk

dalam belajar. Ada banyak hal yang perlu dilakukan oleh seseorang dalam

rangka mengembangkan dirinya sendiri, namun bila semua usaha itu tidak

dilakukan dengan motivasi yang kuat, maka hasilnya pun tidak akan

memuaskan sebagaimana diharapkan. Seperti yang diungkapkan Mc Donald

dalam Hamalik (2003) yang menyatakan bahwa motivasi merupakan

perubahan energi di dalam pribadi seseorang yang ditandai dengan afektid

atau perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan.

Agar motivasi tetap efektif, perlu didukung oleh disiplin diri tinggi,

dengan tetap konsisten menjalankan hal-hal yang sudah direncanakan, dalam

rangka mencapai apa yang diinginkan, sambil tetap menghormati aturan-

aturan atau norma-norma yang berlaku. Motivasi merupakan sesuatu

pemberian motif, penimbunan sesuatu hal yang menim bulkan dorongan,

Page 61: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DAN …/Hubungan... · DENGAN PRESTASI BELAJAR MATA KULIAH ASUHAN KEBIDANAN II MAHASISWA SEMESTER III (Universitas Respati Yogyakarta) TESIS Oleh:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

motivasi juga dapat diartikan faktor yang mendorong orang bertindak dengan

cara tertentu.

Salah satu hal yang dapat dilakukan adalah dengan memberikan

dorongan pada awal belajar, pada proses belajar dan hasil akhir belajar. Selain

itu juga dapat dilakukan dengan menginformasikan tentang usaha belajar

mereka jika dibanding dengan teman sebaya sebagai ilustrasi, jika terbukti

kegiatan usahanya belum memadai maka ia berusaha setekun mungkin agar

berhasil. Pengarahan kegiatan belajar untuk mengetahui bahwa mereka belum

belajar secara efektif dapat dilakukan agar mahasiswa dapat melakukan

perubahan atas perilaku belajarnya. Dalam upaya mengatasi kurangnya

motivasi belajar siswa, ada hal yang sekiranya dapat membantu upaya

mengatasi rendahnya motivasi belajar mahasiswa.

Keluarga merupakan tempat pertama kali seorang individu

mendapatkan sesuatu tentang hubungan dengan sesama dan peran orang tua

sebagai pembentuk kepribadian dari individu itu sendiri. Dalam upaya

mengatasi motivasi belajar yang rendah, peranan orang tua sangatlah besar

dengan memberikan didikan kepada anak sejak kecil sebagai pedoman dimasa

yang akan datang yaitu menanamkam sikap suka belajar dan mengembangkan

potensi diri lewat bela jar.

Page 62: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DAN …/Hubungan... · DENGAN PRESTASI BELAJAR MATA KULIAH ASUHAN KEBIDANAN II MAHASISWA SEMESTER III (Universitas Respati Yogyakarta) TESIS Oleh:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

Hasil pengujian hipotesis kedua dengan analisis korelasi product

moment memperoleh r hitung sebesar 0 ,638, dimana nilai tersebut lebih besar

dari r tabel (0,05;92) = 0,205. Hal ini menunjukkan adanya hubungan positif

antara keaktifan belajar dengan prestasi belajar mahasiswa pada mata kuliah

Asuhan Kebidanan II. Dari hasil analisis tersebut dapat dinyatakan bahwa

semakin tinggi keaktifan belajar mahasiswa maka prestasi belajar mahasiswa

pada mata kuliah Asuhan Kebiadanan II akan semakin tinggi, yang

menunjukkan tingginya prestasi belajar mahasiswa pada mata kuliah Asuhan

Kebidanan II. Dengan demikian hipotesis yang menyatakan bahwa keaktifan

belajar berhubungan dengan prestasi belajar mahasiswa pada mata kuliah

Asuhan Kebidanan II dinyatakan dapat diterima.

Penerimaan hipotesis kedua di atas sesuai dengan pendapat Wijaya,

bahwa keaktifan adalah keterlibatan intelektual dan emosional

mahasiswadalam kegiatan belajar mengajar, asimilasi (menyerap) dan

akomodasi (menyesuaikan) kognitif dalam pencapaian pengetahuan,

perbuatan serta pengalaman langsung dalam pembentukan keterampilan dan

penghayatan serta internalisasi nilai-nilai dalam pembentukan nilai dan

sikap. Jadi, keaktifan mahasiswa di sini adalah keterlibatan intelektual,

emosional, fisik dan mental, baik melalui kegiatan mengalami,

menganalisis, berbuat maupun pembentukan sikap secara terpadu sehingga

Page 63: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DAN …/Hubungan... · DENGAN PRESTASI BELAJAR MATA KULIAH ASUHAN KEBIDANAN II MAHASISWA SEMESTER III (Universitas Respati Yogyakarta) TESIS Oleh:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

nantinya tercapai keseimbangan dalam pembentukan sikap terpuji maupun

terampil dalam perbuatan (Zahera, 2000).

Memberdayakan peserta didik tidak hanya dengan menggunakan

strategi ceramah saja, sebagaimana yang selama ini digunakan oleh para

pendidik dalam proses pembelajaran. Mendidik dengan ceramah berarti

memberikan suatu informasi melalui pendengaran, yang hanya bisa dicerna

otak siswa 20% (Sardiman, 2000).

Mata kuliah Asuhan Kebidanan II di Universitas Respati Yogyakarta

dalam proses pembelajaran mempunyai beban 4 SKS; 1 SKS untuk teori dan 3

SKS untuk praktik laboratorium (Depkes, 2002). Dilihat dari persentase beban

SKS antara teori dan praktik, persentase beban SKS untuk praktik lebih

banyak. Proses pembelajaran mata kuliah Asuhan Kebidanan II di Universitas

Respati Yogyakarta 75% adalah praktik. Hal ini menuntut mahasiswa menjadi

lebih aktif. Terjadinya peningkatan keaktifan mahasiswa dalam seluruh

rangkaian kegiatan pembelajaran mengindikasikan bahwa proses

pembelajaran telah berlangsung secara berkualitas. Dengan terciptanya proses

pembelajaran yang berkualitas, pada akhirnya juga akan berpengaruh terhadap

hasil pembelajaran yang lebih baik. Keaktifan belajar mahasiswa sangat

dibutuhkan agar prestasi belajar bisa maksimal.

Page 64: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DAN …/Hubungan... · DENGAN PRESTASI BELAJAR MATA KULIAH ASUHAN KEBIDANAN II MAHASISWA SEMESTER III (Universitas Respati Yogyakarta) TESIS Oleh:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

Prestasi belajar merupakan hasil maksimal bagi suatu pekerjaan atau

kecakapan untuk menambah dan mengumpulkan sejumlah pengetahuan atau

kecakapan dalam mata kuliah. Keberhasilan dalam belajar dapat dilihat dari

prestasi belajarnya. Untuk mendapatkan hasil belajar dalam bentuk perubahan,

harus melalui proses tertentu yang dipengaruhi oleh faktor-faktor dari dalam

individu dari luar individu. Berdasarkan hasil penelitian Jati dan Inayah

(2011) menyimpulkan bahwa terdapat hubungan antara motivasi belajar

dengan perilaku. Hubungan antara motivasi belajar dengan perilaku antara lain

dapat dilihat motivasi yang sama dapat saja menggerakan perilaku yang

berbeda, demikian pula perilaku yang sama dapat saja diarahkan oleh motivasi

yang berbeda.

Keaktifan belajar dalam mahasiswa dapat dilihat dari perhatian

mahasiswaterhadap penjelasan dosen, kerjasamanya dalam kelompok,

kemampuan mahasiswa mengemukakan pendapat dalam kelompok ahli,

kemampuan mahasiswa mengemukakan pendapat dalam kelompok asal,

memberi kesempatan berpendapat kepada teman dalam kelompok,

mendengarkan dengan baik ketika teman berpendapat, memberi gagasan yang

cemerlang, membuat perencanaan dan pembagian kerja yang matang,

keputusan berdasarkan pertimbangan anggota yang lain, memanfaatkan

Page 65: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DAN …/Hubungan... · DENGAN PRESTASI BELAJAR MATA KULIAH ASUHAN KEBIDANAN II MAHASISWA SEMESTER III (Universitas Respati Yogyakarta) TESIS Oleh:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

potensi anggota kelompok dan saling membantu dan menyelesaikan masalah

(Ardana, 2009).

Keterlibatan belajar yang mengutamakan keterlibatan fisik maupun

menta l secara optimal. Keterlibatan intelektual dan emosional siswa dalam

kegiatan belajar mengajar, asimilasi (menyerap) dan akomodasi

(menyesuaikan) kognitif dalam pencapaian pengetahuan, perbuatan serta

pengalaman langsung dalam pembentukan keterampilan dan penghayatan

serta internalisasi nilai-nilai dalam pembentukan nilai dan sikap. Jadi,

keaktifan siswa di sini adalah keterlibatan intelektual, emosional, fisik dan

menta l, baik melalui kegiatan mengalami, menganalisis, berbuat maupun

pembentukan sikap secara terpadu sehingga nantinya tercapai keseimbangan

dalam pembentukan sikap terpuji maupun terampil dalam perbuatan.

Belajar memerlukan suatu aktivitas, sebab pada prinsipnya bela jar

adalah berbuat (Sardiman, 2006). Berbuat untuk mengubah tingkah laku, jadi

melakukan kegiatan. Tidak ada belajar kalau tidak ada aktivitas. Itulah

sebabnya aktivitas merupakan prinsip atau dasar yang sangat penting dalam

interaksi belajar mengajar. Aktivitas tersebut tidak hanya dilakukan di dalam

kelas saja oleh siswa, tetapi juga harus dilakukan di luar kelas, kapan pun,

dimana pun agar mendapat prestasi yang baik. Terbiasa melakukan aktivitas

belajar, seperti halnya aktif mengerjakan tugas-tugas yang diberikan oleh

Page 66: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DAN …/Hubungan... · DENGAN PRESTASI BELAJAR MATA KULIAH ASUHAN KEBIDANAN II MAHASISWA SEMESTER III (Universitas Respati Yogyakarta) TESIS Oleh:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

guru, rajin belajar setiap waktu tanpa ada harus menunggu disuruh, rajin

membaca buku-buku yang berkaitan dengan materi yang disampaikan oleh

guru, rajin mencoba mengerjakan soal-soal yang terdapat didalam buku, dan

juga melakukan aktivitas lainnya untuk meningkatkan prestasi. Dikenal juga

dengan kata “learning by doing”. Tanpa aktivitas, proses belajar tidak

mungkin berlangsung dengan baik.

Winkel (2004) menyatakan bahwa belajar adalah suatu aktivitas

menta l atau psikis yang berlangsung dalam interaksi yang aktif dengan

lingkungan, yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan,

pemahaman, ketrampilan dan nilai sikap.

Nurdin dan Usman (2003) menjelaskan bahwa dengan adanya

keaktifan dan keterlibatan siswa yang ikut dalam proses pembelajaran maka

hasil belajar akan cenderung meningkat, karena hasil belajar atau achievement

merupakan realisasi atau pemekaran dari kecakapan-kecakapan potensial atau

kapasitas yang dimiliki seseorang. Keaktifan dari peserta didik bisa terlihat

dari:

a. Keberanian untuk mewujudkan minat, keinginan serta dorongan yang

terdapat pada anak dalam suatu proses belajar-mengajar. Artinya, anak

tanpa ragu-ragu ataupun merasa takut dapat merefleksikan minat,

keinginan maupun pendapatnya dalam forum proses belajar mengajar.

Page 67: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DAN …/Hubungan... · DENGAN PRESTASI BELAJAR MATA KULIAH ASUHAN KEBIDANAN II MAHASISWA SEMESTER III (Universitas Respati Yogyakarta) TESIS Oleh:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

b. Keinginan dan keberanian untuk mencari kesempatan guna berpartisipasi

dalam persiapan proses dan tindak lanjut suatu kegiatan belajar mengajar.

c. Berbagai usaha serta kreativitas pada diri peserta didik dalam

menyelesaikan kegiatan belajarnya hingga mencapai tingkat keberhasilan

dalam suatu proses belajar mengajar.

d. Dorongan ingin tahu (curiousity) yang besar dari peserta didik untuk

mengetahui serta mengerjakan sesuatu yang baru dalam proses belajar-

mengajar Sifat ingin tahu dari peserta didik sangat penting dan utama

dalam kehidupan seorang manusia.

e. Rasa bebas dan lapang melakukan sesuatu tanpa tekanan dari siapapun,

termasuk guru di dalam proses belajar mengajar atau dengan kata lain

tidak ada intimidasi dari siapa pun. Rasa aman dan bebas akan sangat

membantu anak mengembangkan daya cipta dan imajinasinya secara luas,

sebab hal itu sangat diciptakan dan dipelihara.

Hasil pengujian hipotesis ketiga dengan analisis regresi dua prediktor

memperoleh F hitung sebesar 35,016 lebih besar dari F tabel (2;32;0,05) =

3,95. Hal ini menunjukkan adanya hubungan positif antara motivasi belajar

dan keaktifan belajar mahasiswa dengan prestasi belajar mahasiswa pada mata

kuliah Asuhan Kebidanan II. Dari hasil analisis di atas dapat dinyatakan

bahwa semakin tinggi motivasi belajar amahasiswa ditambah dengan

Page 68: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DAN …/Hubungan... · DENGAN PRESTASI BELAJAR MATA KULIAH ASUHAN KEBIDANAN II MAHASISWA SEMESTER III (Universitas Respati Yogyakarta) TESIS Oleh:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

keaktifan bela jar yang tinggi, maka prestasi belajar mahasiswa pada mata

kuliah Asuhan Kebidanan II akan semakin tinggi. Dengan demikian hipotesis

yang menyatakan bahwa motivasi belajar dan keaktifan belajar berhubungan

dengan prestasi belajar mahasiswa pada mata kuliah Asuhan Kebidanan II

dinyatakan dapat diterima.

Penerimaan hipotesis ketiga tersebut sesuai dengan pendapat The

Liang Gie (1987: 7), bahwa cara belajar yang efisien harus dikenal dipahami

dan dipraktekkan agar studinya berhasil. Tanpa cara belajar yang efisien sulit

bagi seseorang untuk mengikuti pelajaran dengan baik. Buku pelajaran yang

sukar isi maupun bahasanya tidak mungkin dikuasai tanpa memakai metode

membaca yang tepat. Petunjuk-petunjuk untuk belajar secara sungguh-

sungguh tapi dengan kemungkinan hasil yang terbaik meliputi : pedoman-

pedoman umum untuk belajar, cara untuk mengatur waktu belajar, cara

mengikuti pelajaran dan cara menempuh ujian.

Djamarah (2002) menjelaskan bahwa prestasi adalah hasil kegiatan

usaha kegiatan belajarnya yang dinyatakan dalam bentuk, angka, huruf,

maupun kalimat yang dapat mencerminkan hasil yang sudah dicapai oleh

setiap mahasiswa dalam periode tertentu.

Prestasi belajar adalah suatu bukti keberhasilan belajar atau kemampuan

seseorang mahasiswadalam melakukan kegiatan belajarnya sesuai dengan

Page 69: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DAN …/Hubungan... · DENGAN PRESTASI BELAJAR MATA KULIAH ASUHAN KEBIDANAN II MAHASISWA SEMESTER III (Universitas Respati Yogyakarta) TESIS Oleh:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

bobot yang dicapainya. Berdasarkan pengertian diatas, maka dapat dijelaskan

bahwa prestasi belajar merupakan tingkat kemanusiaan yang dimiliki

mahasiswadalam menerima, menolak dan menilai informasi-informasi yang

diperoleh dalam proses belajar mengajar (Winkel, 2004).

Hasil penelitian dari Adnani dan Widowati (2003) secara keseluruhan

menunjukan bahwa keterlibatan dan motivasi mahasiswa dalam mengikuti

skenario pembelajaran yang ada dalam RPP dapat meningkatkan prestasi

belajar dalam mendiagnosis permasalahan pengoperasian PC yang tersambung

jaringan dengan menggunakan metode pembelajran kooperatif teknik mencari

pasangan (Make a Match).

Prestasi belajar merupakan cerminan dari usaha belajar, semakin baik

usaha belajarnya, maka semakin pula prestasi yang diraih. Dengan prestasi

belajar yang diraih seseoarang dapat dilihat seberapa besar kuantitas

pengetahuan yang dimilikinya. Prestasi belajar dapat dijadikan sebagai

indikator keberhasilan siswa dalam belajarnya. Prestasi belajar berbentuk

suatu nilai yang diperoleh ketika anak mengikuti proses belajar mengajar di

sekolah. Syah (2008) menyatakan bahwa setiap siswa yang mengalami

perubahan kebiasaan-kebiasan dalam proses belajar. Kebiasan itu timbul

karena proses penyusutan kecenderungan respons dengan mengemukakan

stimulasi yang berulang-ulang. Dalam proses belajar, pembiasaan juga

Page 70: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DAN …/Hubungan... · DENGAN PRESTASI BELAJAR MATA KULIAH ASUHAN KEBIDANAN II MAHASISWA SEMESTER III (Universitas Respati Yogyakarta) TESIS Oleh:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

meliputi pengurangan perilaku yang tidak diperlukan. Karena proses

penyusutan dan pengurangan inilah, muncul suatu pola tingkah laku baru yang

relatif menetap dan otomatis.

Keaktifan dan motivasi dalam dalam proses belajar dapat

mempengaruhi prestasi belajar. Motivasi belajar merupakan salah satu faktor

penting dalam pelaksanaan proses belajar. Motivasi menjamin kelangsungan

aktivitas belajar, sehingga tujuan dari pembelajaran dapat tercapai. Mahasiswa

yang memiliki motivasi tinggi, akan mempunyai banyak energi untuk

melakukan aktivitas belajar, jadi dapat dikatakan bahwa, mahasiswa yang

memiliki motivasi dalam belajar, maka mahasiswa tersebut aktif dalam

aktivitas belajarnya.

Hasil belajar yang optimal dipengaruhi oleh komponen-komponen

belajar mengajar (materi, metode, media, dan lain-la in) serta terbinanya

hubungan antara doses dan mahasiswa. Motivasi dan keaktifan belajar

mahasiswa berkaitan erat dengan prestasi mata kuliah Asuhan Kebidanan II.

Dalam kegiatan pembelajaran di laboratorium motivasi dan keaktifan belajar

sangat dibutuhkan bagi mahasiswa untuk mengintegrasikan teori yang didapat

di kelas dengan keterampilan klinik, sehingga pemahaman mahasiswa

terhadap suatu materi dapat diperoleh melalui pengalaman langsung di

laboratorium.

Page 71: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DAN …/Hubungan... · DENGAN PRESTASI BELAJAR MATA KULIAH ASUHAN KEBIDANAN II MAHASISWA SEMESTER III (Universitas Respati Yogyakarta) TESIS Oleh:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

Mahasiswa yang mempunyai keaktifan belajar belajar yang tinggi

terutama dalam mengerjakan tugas akan cenderung aktif dalam belajar.

Sedangkan mahasiswa yang motivasi rendah biasanya kurang aktif dalam

belajar. Keterlibatan atau partisipasi aktif merupakan kunci mempertahankan

motivasi belajar seseorang, karena ketika seseorang terlibat dalam suatu

aktivitas atau kegiatan, mahasiswa cenderung memberikan perhatian terhadap

aktivitas tersebut. Aktivitas belajar ini akan berpengaruh terhadap pencapaian

prestasi akademik mahasiswa. Mahasiswa yang aktif dalam belajar akan

mendapatkan prestasi yang baik dibandingkan mahasiswa yang kurang aktif d i

dalam belajar.

Motivasi belajar siswa adalah kecenderungan siswa untuk mencapai

aktivitas akademis yang bermakna dan bermanfaat serta mencoba untuk

mendapatkan keuntungan dari aktivitas tersebut. Menurut Sadirman (2001),

terdapat dua aspek motivasi belajar yang dimiliki siswa, yaitu motivasi

ekstrinsik dan motivasi intrinsik. Motivasi ekstrinsik yaitu melakukan sesuatu

untuk mendapatkan sesuatu yang lain (cara untuk mencapai tujuan). Motivasi

ekstrinsik sering dipengaruhi oleh insentif eksternal seperti imbalan dan

hukuman. Misalnya, murid belajar keras dalam menghadapi ujian untuk

mendapatkan nilai yang baik. Sedangkan motivasi intrinsik yaitu motivasi

internal untuk melakukan sesuatu demi sesuatu itu sendiri (tujuan itu sendiri).

Page 72: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DAN …/Hubungan... · DENGAN PRESTASI BELAJAR MATA KULIAH ASUHAN KEBIDANAN II MAHASISWA SEMESTER III (Universitas Respati Yogyakarta) TESIS Oleh:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

Misalnya, murid belajar menghadapi ujian karena dia senang pada mata

pelajaran yang diujikan itu.

Motivasi merupakan proses internal yang mengaktifkan, memandu dan

memelihara perilaku seseorang secara terus menerus. Motivasi tidak hanya

penting untuk membuat mahasiswa melakukan aktivitas belajar, melainkan

juga menentukan berapa banyak mahasiswa dapat belajar dari aktivitas yang

mereka lakukan atau informasi yang mereka hadapi. Mahasiswa yang

termotivasi akan menunjukkan proses kognitif yang tinggi dalam belajar,

menyerap dan mengingat apa yang telah dipelajari. Dalam proses belajar

mengajar seharusnya guru mengerti kapan mahasiswa perlu dimotivasi selama

proses belajar sehingga aktivitas belajar berlangsung lebih menyenangkan,

arus komunikasi lebih lancar, menurunkan kecemasan siswa, meningkatkan

kreativitas dan aktivitas belajar siswa.

Menurut Sardiman (2000), motivasi adalah proses yang memberi

semangat, arah, dan kegigihan perilaku. Artinya, perilaku yang memiliki

motivasi adalah perilaku yang penuh energi, terarah, dan bertahan lama.

Dalam kegiatan belajar, maka motivasi dapat dikatakan sebagai keseluruhan

daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang

menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar dan memberikan arah pada

Page 73: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DAN …/Hubungan... · DENGAN PRESTASI BELAJAR MATA KULIAH ASUHAN KEBIDANAN II MAHASISWA SEMESTER III (Universitas Respati Yogyakarta) TESIS Oleh:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar itu

dapat tercapai.

Motivasi belajar lebih mengutamakan respon kognitif, yaitu

kecenderungan siswa untuk mencapai aktivitas akademis yang bermakna dan

bermanfaat serta mencoba untuk mendapatkan keuntungan dari aktivitas

tersebut. Siswa yang memiliki motivasi belajar akan memperhatikan pelajaran

yang disampaikan, membaca materi sehingga bisa memahaminya, dan

menggunakan strategi-strategi belajar tertentu yang mendukung. Selain itu,

siswa juga memiliki keterlibatan yang intens dalam aktivitas belajar tersebut,

rasa ingin tahu yang tinggi, mencari bahan-bahan yang berkaitan untuk

memahami suatu topik, dan menyelesaikan tugas yang diberikan.

Page 74: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DAN …/Hubungan... · DENGAN PRESTASI BELAJAR MATA KULIAH ASUHAN KEBIDANAN II MAHASISWA SEMESTER III (Universitas Respati Yogyakarta) TESIS Oleh:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

BAB V

PENUTUP

A. Simpulan

Penelitian bertujuan mengetahui hubungan antara motivasi belajar dan

keaktifan belajar dengan prestasi belajar mata kuliah Asuhan Kebidanan II

pada Mahasiswa Semester III Universitas Respati Yogyakarta. Hasil analisis

data survei terhadap 92 sampel mahasiswa semester III Universitas Respati

Yogyakarta menghasilkan kesimpulan sebagai berikut:

1. Ada hubungan yang signifikan antara motivasi belajar dengan prestasi

belajar mata kuliah Asuhan Kebidanan II.

2. Ada hubungan yang signifikan antara Hubungan keaktifan belajar

mahasiswa dengan prestasi belajar mata kuliah Asuhan Kebidanan II

3. Ada hubungan yang signifikan antara motivasi belajar dan keaktifan

belajar dengan prestasi belajar mata kuliah Asuhan Kebidanan II pada

Mahasiswa Semester III Universitas Respati Yogyakarta.

B. Implikasi

1. Implikasi Teoritik

Motivasi Belajar berhubungan dengan prestasi belajar mahasiswa, maka

diperlukan pengetahuan, sikap dan tindakan yang lebih dalam motivasi

belajar. Sehingga setiap mahasiswa memiliki motivasi yang tinggi.

Page 75: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DAN …/Hubungan... · DENGAN PRESTASI BELAJAR MATA KULIAH ASUHAN KEBIDANAN II MAHASISWA SEMESTER III (Universitas Respati Yogyakarta) TESIS Oleh:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

Keaktifan Belajar berhubungan dengan prestasi belajar mahasiswa, maka

diperlukan keterlibatan fisik dan mental atau keikutsertaan mahasiswa

dalam proses pembelajaran yang lebih untuk mengatasi masalah

ketidakaktifan dalam proses pembelajaran terutama dalam hal praktik pada

mata kuliah Asuhan Kebidanan II yang dialami mahasiswa.

2. Implikasi Praktik

Motivasi Belajar berhubungan dengan prestasi belajar mahasiswa pada

mata kuliah Asuhan Kebidanan II. Berdasarkan hasil penelitian mahasiswa

yang memiliki motivasi tinggi mereka memiliki prestasi yang baik,

dibandingkan dengan mahasiswa yang memiliki motivasi rendah.

Keaktifan Belajar berhubungan dengan prestasi belajar pada mata kuliah

Asuhan Kebidanan II. Berdasarkan hasil penelitian jika semakin tinggi

keaktifan belajar mahasiswa maka semakin tinggi pula prestasi belajar

mahasiswa.

C. Saran

Berdasarkan pada kesimpulan yang dikemukakan di atas, maka dapat

dikemukakan beberapa saran sebagai berikut:

1. Bagi Dosen

Supaya prestasi belajar mata kuliah Asuhan Kebidanan II dapat

meningkat, yaitu dengan menciptakan hal-hal yang berkaitan dengan

motivasi belajar mahasiswa agar mahasiswa termotivasi dalam bela jar

seperti dengan metode mengajar guru yang bervariasi dan lebih

Page 76: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DAN …/Hubungan... · DENGAN PRESTASI BELAJAR MATA KULIAH ASUHAN KEBIDANAN II MAHASISWA SEMESTER III (Universitas Respati Yogyakarta) TESIS Oleh:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

melibatkan mahasiswa dalam proses belajar, karena semakin tinggi

motivasi belajar dan keaktifan belajar mahasiswa akan semakin tinggi pula

prestasi belajarnya.

2. Bagi Mahasiswa

Pembelajaran mata kuliah Asuhan Kebidanan II di Universitas Respati

Yogyakarta 75% adalah praktik. Diharapkan mahasiswa dalam mengikuti

proses belajar mengajar sebaiknya lebih aktif dan partisipasif.

Page 77: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DAN …/Hubungan... · DENGAN PRESTASI BELAJAR MATA KULIAH ASUHAN KEBIDANAN II MAHASISWA SEMESTER III (Universitas Respati Yogyakarta) TESIS Oleh:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65