25
HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGGUNAAN ZAT PENGATUR TUMBUH DENGAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN TERSEDIANYA ZAT PENGATUR TUMBUH PADA TANAMAN PADI SAWAH (Studi Kasus di Subak Aan Dangin Deea, Desa Aan, Kecamatan Banjarangkan, Kabupaten Klungkung) Oleh : lr. I Dewa Gede Agung, PROGRAi,I STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2015

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGGUNAAN - … · HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGGUNAAN ZAT PENGATUR TUMBUH DENGAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN TERSEDIANYA ZAT PENGATUR TUMBUH PADA TANAMAN PADI

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGGUNAAN - … · HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGGUNAAN ZAT PENGATUR TUMBUH DENGAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN TERSEDIANYA ZAT PENGATUR TUMBUH PADA TANAMAN PADI

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGGUNAANZAT PENGATUR TUMBUH

DENGAN PENGETAHUAN, SIKAP, DANTERSEDIANYA ZAT PENGATUR TUMBUH PADA

TANAMAN PADI SAWAH

(Studi Kasus di Subak Aan Dangin Deea, Desa Aan, KecamatanBanjarangkan, Kabupaten Klungkung)

Oleh :

lr. I Dewa Gede Agung,

PROGRAi,I STUDI AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS UDAYANA

DENPASAR

2015

Page 2: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGGUNAAN - … · HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGGUNAAN ZAT PENGATUR TUMBUH DENGAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN TERSEDIANYA ZAT PENGATUR TUMBUH PADA TANAMAN PADI

RINGKASAN

Penelitian ini berjudul Hubungan antara Tingkat PenggunaanZat Pengatur

Tumbuh dengan Pengetahuan, Sikap, dan Tersedianya Zat Penggatur Tumbuh

pada Tanaman Padi Sawah. Studi kasus di Subak Aan Dangin Desa, Desa Aan,

Kecamatan Banjarangkan, Kabupaten Klungkung.

Salah satu usaha untuk memperoleh hasil yang lebih besar per satuan luas

persatuan waktu dengan menerapkan inovasi baru. Salah satu komponen yang

penting adalah dengan menambahkanZat PengturTumbuh (ZPT Dhannasri 5 EC)

pada tanaman padi sawah.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat penggunaan

ZPT dengan pengetahuan, sikap, dan tersedianya ZPT di lokasi petani.

Terpilihnya Subak Aan Dangin Desa, Desa Aan, Kecamatan Banjarangkan,

Kabupaten Klungkung sebagai lokasi penelitian karena sebagian petani di Subak

Aan Dangin Desa, Desa Aan, Kecamatan Banjarangkan paling dulu menggunakan

ZPT (Dharmasri), diantara petani di Subak lain yang ada di lingkungan Kabupaten

Klungkung.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa hubungan antara tingkat penggunaan

ZPT dengan pengetahuan petiani tentang ZPT sangat nyata dengan derajat

keeratan hubungan tergolong hubungan tinggi. Hubungan antara tingkat

penggunaan ZPT sikap petani tentang ZPT nyata dengan derajat keeratan

hubungan tergolong hubungan rendah. Sedangkan hubungan tingkat penggunaan

ZPT dengan tercedianyaZPT saat diperlukan tidak ada hubungan.

Page 3: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGGUNAAN - … · HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGGUNAAN ZAT PENGATUR TUMBUH DENGAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN TERSEDIANYA ZAT PENGATUR TUMBUH PADA TANAMAN PADI

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Sang Hyang Widhi Wasa, Tuhan

Yang Maha Esa, atas segala rahmat-Nya sehingga tulisan ini bisa selesai tepat

pada waktunya.

Pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terima kasih yang

sebanyak-banyaknya kepada Kepala Desa Aan dan elian Subak Dangin Desa yang

telah banyak membantu dalam memberikan keterangan yang diperlukan dalam

tulisan ini.

Terima kasih banyak pula penulis sampaikan kepada teman-teman dan

sahabat yang telah turut memberikan dorongan agar karya tulis ini dapat

terselesaikan dengan baik.

Akhimya penulis menyadari bahwa tulisan ini masih belum sempuma, unfuk

itu mohon kritik dan saran yang sifahya memperbaikisangat dinantikan.

Semoga hasil-hasil yang dituangkan dalam tulisan ini bermafaat bagi mereka

yang memerlukan. Terima kasih banyak.

Denpasar, Nopember 2015

Penulis.

ii

Page 4: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGGUNAAN - … · HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGGUNAAN ZAT PENGATUR TUMBUH DENGAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN TERSEDIANYA ZAT PENGATUR TUMBUH PADA TANAMAN PADI

DAFTAR ISI

R|NGKASAN........ i

KATA PENGANTAR ii

DAFTAR tS1.......... ... iii

l. PENDAHULUAN,...r..,,...r..,....,..r.r.r ,.,.,.r,,.,.r, 1

1.1. Latar Belakang 1

1.2. Tujuan Penelitian 2

{.3. Hipotesis. 2

II. TINJAUAN PUSTAKA.....,... 4

2.1. PengertianZatPengaturTumbuh (ZPT) 4

2.2. Pengetahuan Petani Tentang ZPT.......... 5

2.3. Sikap PetaniTertadap 2PT.......... 6

2.4. TersedianyaZPT pada Petani (saat dibutuhkan)............. 7

III. METODE PENELITIAN 8

3.,l. Penentuan Lokasi dan Waktu Penelitian .................. 8

3.2. itletode Pengambilan sampe!............... 8

3.3. Metode Pengumpulan Data. 9

3.4. Pengulturan Variabe 9l

3.5. Analisis Data........ .... 11

IV. HASIL DAN PEiTBAHASAN....

4.1. Keadaan Umum Lokasi Penelitian

4.2. Pengetahuan Petani Tetang ZPT.........

4.3. Sikap Petani Tetang ZPT.........

4.4. TercedianyaZPT pada saat diperlukan .......

v. KESIMPUI-AN.r.r.rr.r....,.,..i......... ,.,.....!,r.,.

VI. DAFTAR PUSTAKA......... 21

14

l414

16

17

2A

ilt

Page 5: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGGUNAAN - … · HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGGUNAAN ZAT PENGATUR TUMBUH DENGAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN TERSEDIANYA ZAT PENGATUR TUMBUH PADA TANAMAN PADI

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Balakang

Pembangunan pertanian selalu akan berkembang sesuai dengan

perkembangan jaman dan perkembangan teknologi, terutama peneterapan

teknologi pertanian. Perkembangan teknologi di bidang pertanian dapat berupa

perubahan cara-cara menanam, perubahan jenis tianaman, perubahan jenis

masukan dalam proses produksi. Di dalam proses pembangunan diperlukan

keterpaduan, keserasian dan keselarasan dalam pemakaian tiga komponen

pembangunan yakni : sumber daya alam, sumber daya manusia dan teknologi.

Ketiga komponen itu, sama-sama memegang peranan yang penting dalam

mencapai tujuan dan sasaran pembangunan.

Pembangunan pada hakekatnya merupakan proses perubahan yang

berkesinambungan, oleh karena itu teknologi pembangunan yang diterapkan di

lndonesia harus merupakan inovasi yang sesuai dengan tuntutan pembangunan.

Berarti teknologi itu jelas agar berdaya guna dan berhasil guna yang identitasnya

dapat dipedanggung jawabkan. Dalam bidang pertanian, program intensifikasi

merupakan salah satu cara yang telah dilaksanakan oleh pemerintah untuk dapat

meningkatkan produksi, produktivitas tenaga kerja, tanah dan modal.

Zat Pengatur Tumbuh VPn yang belum semua menggunakannya

merupakan komponen teknologi yang harus diterapkan oleh petani guna

meningkatkan produksi. Berdasarkan hasil demontrasi fanning (Denfann)

penggunaan ZPT (Dharmasri 5 EC) oleh Dinas Pertanian Tanaman Pangan

Provinsi Bali musim tanam 1987/1988 di seluruh Kabupaten di Bali menunjukkan

hasil positif. Tetapi di beberapa subak di Bali, khususnya di Subak Aan Dangin

Page 6: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGGUNAAN - … · HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGGUNAAN ZAT PENGATUR TUMBUH DENGAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN TERSEDIANYA ZAT PENGATUR TUMBUH PADA TANAMAN PADI

Desa yang berlokasi di Desa Aan Kecamatan Banjarangkan Kabupaten Klungkung

tidak sepenuhnya menggunakan ZPT. Dai247 orang petani anggota subak, baru

sebagian yang menggunakan ZPT (150 orang). Permasalahannya di bidang

pertanian tidak terletak pada masalah teknis dan ekonomi saja, tetapi menyangkut

juga masalah pengetahuan, sikap, dan tersediannya ZPI di lokasi petani akan

mempengaruhi motivasi dan dorongan kejiwaan di dalam berproduksi. Untuk

memproduksi hasil pertanian, petanilah yang merupakan intinya, satu dengan yang

lainnya tergantung pendangan hidup, keahliannya serta kemampuan untuk

memanfaatkan kesempatan dankernungkinan yang ada serta adat istiadat yang

berlaku di lingkungan tempat tinggalnya.

Berdasarkan permasalahan di atas maka yang menjadi pokok masalah di

dalam penelitian ini adalah adalah apakah tingkat penggunaan ZPT ada

hubungannya dengan pengetahuan, sikap, dan tercedianya ZPT da lokasipetani.

1.2. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat penggunaan

ZPT dengan pengetahuan, sikap, dan tersedianya ZPT di lokasi petani.

1.3. Hipotesis

Hipotesis nihil yang pertama (Ho1) menyatakan bahwa tingkat penggunaan

ZPT tidak ada hubungannya dengan pengetahuan petani tentang ZPT. Dan

hipotesis altematifnya yang pertama (Ha1) menyatakan bahwa tingkat penggunaan

ZPT ada hubungannya dengan pengetahuan petani tentang ZPT.

Hipotesis nihilyang pertama (Ho2) menyatakan bahwa tingkat penggunaan

ZPT tidak ada hubungannya dengan sikap petani tentang ZPT. Dan hipotesis

2

Page 7: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGGUNAAN - … · HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGGUNAAN ZAT PENGATUR TUMBUH DENGAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN TERSEDIANYA ZAT PENGATUR TUMBUH PADA TANAMAN PADI

altematifiya yang pertame (Ha2) menyatakan behyra tingkat penggunen ZPT ada

hubunganrrya dengan sikap petani Entang ZPT.

Hipffiis nihilyang pertama (Ho3) nrenyatakan bahwa tingkat pengrgunaan

ZPTtidak ada hubungennya dengran tersedianya ZPT. Dan hipotesis altenrat'ftrya

yang peilama (HaS) menyatiakan bahm tingkat penrggunaan ZPT ada

hubungannya dergan brsedianya ZPT.

3

Page 8: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGGUNAAN - … · HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGGUNAAN ZAT PENGATUR TUMBUH DENGAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN TERSEDIANYA ZAT PENGATUR TUMBUH PADA TANAMAN PADI

-

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pengertian ZatPengatur Tumbuh (ZPTI

ZPT adalah senyawa organik yang dalam konsentrasi rendah dapat

merangsang pertumbuhan dan perkembangan tanaman secara kualitatif. Jenis-

jenis ZPT adalah : Atonik, Sitozim, Metalik, serta Dharmasri. Untuk mendapatkan

hasil yang baik dalam penggunaanZPT (Dharmasri) perlu dipefiatikan berapa hal

yang penting : umur tianaman, dosisi dan konsentrasi, kondisi lingkungan dan cara

pemakaian.

Umur tanaman (fase pertumbuhan) perlu diperhatikan dalam setiap

pemberian perlakuan pada tanaman, termasuk dalam rangka perberia ZPT. Untuk

tanaman padi diberikan pada umur tiga minggu dan enam minggu setelah tanam

Dosis dan konsentrasi yang tepat dalam penggunaan ZPT untuk tanaman

padi adalah 300 s.d 800 liter campuran per ha dengan konsentrasi 3 ml (satu

sendok the) ZPT ke dalam 20liter air.

Kondisi lingkungan dan cara pemakaian ZPT berkaitan dengan kondisi

lingkungan danZPf perlu diperhatikan berapa hal yang penting antara lain :

o Paket pemupukan (pemupukan berimbang) antara KCL'TSP, dan Urea.

o Penyemprotan dilakukan dengan merata pada seluruh permukaan daun

tanaman.

o Penyemprotan terlalu pagi akan terganggu oleh embun, sedangkan bila

dilakukan penyemprotan terlalu siang ZPT akan menguap karena

teriknya sinar matiahari. Sebaiknya dilakukan antara jam 8 s.d jam 10

pagi.

4

Page 9: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGGUNAAN - … · HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGGUNAAN ZAT PENGATUR TUMBUH DENGAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN TERSEDIANYA ZAT PENGATUR TUMBUH PADA TANAMAN PADI

Jangan melakukan penyemprotan pada waktu hari hujan, sehingga ZPT

akan hanyut terbawa air huian.

o Ulangi melakukan penyemprotan sehari kemudian, jika turun hujan

kurang dari 6 jam setelah penyemprotran pada saat tanaman sedang

berbunga karena dapat menyebabkan bunga akan gugur.

2.2. Pengetahuan Petani Tentang ZPT

Tingkat pengetahuan petani mempengaruhi petani didalam mengamdopsi

teknologi baru dan kelanggengan usahanya. Mengadopsi suatu teknologi baru

tanpa dilandasi pengetahuan teknologi yang bersangkutan, hanyalah bercifat

meniru, hal ini kelak dikemudian hari akan banyak menimbulkan masalah-masalah

bagi petani di dalam mengelola usahataninya dan yang ekstrim lagi akan dapat

mengalami kegagalan. Pengetahuan dapat diperoleh melalui : pendidikan formal,

pendidikan non formal, dan pendidikan informal yang mencerminkan pendidikan

seumur hidup bagi setiap orang dalam mencari dan menghimpun pengetahuan,

ketrampilan, sikap dan pengertian lingkungan di rumah, pada waktu bekerja,

teladan dari prilaku kaum kerabat dan sahabat, dan sebagainya.

Dalam akselerasi pembangunan pertianian, petani perlu memiliki

pengetahuan teori dan pengetahuan praktis. Karena tingkat pengetahuan petani

mempengaruhi petani didalam mengadopsi teknologi baru dan kelanggengan

usahataninya.

Soediyanto (1978) menjalaskan bahwa pengetahuan merupakan salah satu

aspek prilaku, terutama berhubungan dengan kemampuan mengingat materi yang

dipelajari dan kemampuan mengembangkan intelegensia. Tenrujudnya

5

Page 10: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGGUNAAN - … · HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGGUNAAN ZAT PENGATUR TUMBUH DENGAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN TERSEDIANYA ZAT PENGATUR TUMBUH PADA TANAMAN PADI

pengetahuan didalam diri seseorang melalui tahapan-tahapan : mengetahui,

mengerti, memanfaatkan, menganalisa, mesintesis, danmenilai.

Mosher (1985) menyatakan bahwa pengetahuan dan ketrampilan yang

dimilikioleh petani akan dapat memberikan dorongan untuk mencoba suatu metode

baru untuk pertama kalinya. Pengetahuan adalah salah satu aspek dari prilaku

yang terutama berhubungan dengan kemampuan mengingat materi yang telah

dipelajari (Soedijanto, 1 978).

2.3. Sikap Petani Terhadap ZPT

Sikap sangat menentukan petani di dalam mengambil keputusan. Langkah-

langkah yang diambil petani dipengaruhi oleh sikap dan hubungannya dalam

masyarakat setempat dir.n. ia hidup.

Lebih lanjut dinyatakan bahwa sikap masyarakat terhadap suatu inovasi

tergantung pada kondisi masyarakat tersebut. Kepercayaan terhadap diri sendiri

sangatlah penting untuk membentuk suatu sikap apakah petani menyetujui atau

tidak terhadap suatu inovasi baru

Wiriaatmadja (1973) mengemukakan bahwa sikap petani adalah

kecendrungan petani untuk bertindak, seperti tidak berprasangka terhadap hal-hal

yang belum dikenal, ingin mencoba sesuatu yang baru, mau bergotong royong

dalam menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi bersama secara suadaya

dan sebagainya.

Pendapat lain menyatakan bahwa sikap adalah kecendrungan untuk

menerima (sikap positip) atau menolak (sikap negatip) suatu pritaku yang

dianjurkan. Komponen-komponen yang membentuk sikap yakni : (a). pengetahuan

yang didapatkan tanpa penalaran atau secara irasional, seperti kepercayaan, adat

6

Page 11: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGGUNAAN - … · HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGGUNAAN ZAT PENGATUR TUMBUH DENGAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN TERSEDIANYA ZAT PENGATUR TUMBUH PADA TANAMAN PADI

istiadat, kebiasaan, prasangka dantahyul; (b). pengetahuan yang didapat dengan

penalaran atau rasional ; (c). perasaan.

2.4. TensedianyaZPT pada Petani (saat dibutuhkan)

Kebanyakan metode baru yang dapat meningkatkan produksi pertanian

memerlukan penggunaan bahan-bahan dan alat-alat produksi khusus oleh petani.

Diantaranya termasuk zPT, dalam pembangunan pertanian menghendaki agar

sarana tercebut tersedia dekat dengan tempat petani berusahatani atiau masih di

lingkngan desa dimana petani berdomisili. Tentunya dalam jumlah yang cukup

untuk memenuhi keperluan tiap ptani yang mau menggunakan.

Penyedian alat-alat dan bahan=bahan pertanian di dekat petani adalah

merupakan cara untuk mendorong motivasi petani untuk menggunakan barang-

barang modal dan penemuan-penemuan teknologi baru guna meningkatkan

produksi.

7

Page 12: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGGUNAAN - … · HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGGUNAAN ZAT PENGATUR TUMBUH DENGAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN TERSEDIANYA ZAT PENGATUR TUMBUH PADA TANAMAN PADI

III. METODE PENELITIAN

3.1. Penentuan Lokasi dan Waktu Penelitian

Penentuan lokasi penelitian dengan cara sengaja dipilih di Kabupaten

Klungkung untuk menghemat biaya dan waktu penelitian, karena peneliti berasal

dari Klungkung. Disamping itu sepengetahuan peneliti belum pemah dilakukan

penelitian dengan judul ini.

Terpilihnya Subak Aan Dangin Desa, Desa Aan, Kecamatan Banjarangkan,

Kabupaten Klungkung sebagai lokasi penelitian karena sebagian petani di Subak

Aan Dangin Desa, Desa Aan, Kecamatian Banjarangkan paling dulu menggunakan

ZPT (Dharmasri), diantara petanidi Subak lain yang ada di lingkungan Kabupaten

Klungkung.

Pengambilan datra penelitian dilakukan pada bulan September s.d Oktober

2015 untuk mendapatkan informasi tentang tingkat penggunaan, pengetahuan,

sikap, dan tersedianya ZPT .

3.2. Metode Pengambilan Sampel

Pada penelitian ini, unit penelitiannya adalah kepala rumah tangga yang

peke$aan pokoknya sebagai petani yang membudidayakan tanaman padi di

sawah.

Jumlah anggota Subak Dangin Desa sebanyak 247 orang yang terdiri dari

kelompok yang sudah menggunakan ZPT (150 orang) dan kelompok yang belum

menggunakan ZPT (97 orang). Jumlah petani yang diambil sebagai respoden

sebanyak 25o/o dan masing-masing kelompok dengan metode acak sederhana.

8

Page 13: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGGUNAAN - … · HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGGUNAAN ZAT PENGATUR TUMBUH DENGAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN TERSEDIANYA ZAT PENGATUR TUMBUH PADA TANAMAN PADI

Dengan demikian jumlah sempel seluruhnya menjadi 62 orang yang dijadikan

responden.

3.3. Metode Pengumpulan Data

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini berupa data kualitatif dan

kuantitatif. Pengumpulan data primer dilakukan dengan metode survai, yakni

dengan cara mendatangi serta mewawancarai responden dengan dipandu daftar

pertanyaan yang telah disiapkan (kuesioner).

Kuesioner dibuat dengan tujuan : (a) memperoleh data yang relefan dengan

tujuan penelitian; (b) memperoleh data dengan reliabilitas tinggi.

Dalam pengukuran reliabilitas kuesioner dipergunakan metode belah dua

('split half menthod'), dahm hal ini senua pertanyaan dikelompokan meniadi dua,

yaitu kelompok pertanyaan bernomor genap dankelompok pertanyaan bemomor

ganjil.

Wawancara, mengumpulkan data dengan cara bertanya langsung kepada

responden. Tujuannya untuk menciptakan hubungan yang lebih dekat dengan

responden, semua pertanyaan dapat dimengerti, dan menggali tambahan data

yang diperlukan.

Observasi, pengamatan langsung obyek penelitian agar memperoleh

gambaran yang jelas dan mengetrahui keadaan yang sebenarnya.

3.4, PengukuranVariabe!

Variabel yang diukur adalah : tingkat penggunaan ZPT, pengetahuan petani

tentang ZPT, sikap petani tentang ZPT, dan tersedianya ZPT. Untuk tingkat

penggunaan ZPT dikelompokkan menjadi : menggunakan ZPT dan tidak

I

Page 14: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGGUNAAN - … · HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGGUNAAN ZAT PENGATUR TUMBUH DENGAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN TERSEDIANYA ZAT PENGATUR TUMBUH PADA TANAMAN PADI

menggunakan ZPT. Sedangkan untuk pengetahuan,sikap, dan tersedianya ZPT

dengan menggunakan sistem skor.

Untuk memper:oleh skor penegtahuan petani tentang ZPT, digunakan 8

pertanyaan. Setiap pertranyaan diberi skor terendah 1 untuk jawaban yang sangat

tidak diharapkan, dan diberi skor tertinggi 3 untuk jawaban yang sangat diharapkan.

Dengan demikian skor yang dicapai berkisar mulai dari 8 s.d 24. Selajutnya skor

ditranformasimenjadi danOo/o s.d 100%. Berdasarkan percentase (%) pencapaian

skor pengetahuan petanitentang ZPT dikatagorikan pada Tabel 1.

Tabel 1. Katagori pengetahuan petani tentang ZPT berdasarkan nilai persentaseskor)encaDalan

Kelompok Persentase pencapaian skor (S) Katagori pengetahuan

1. S=<50 rendah

2. s>50 tinggi

Untuk memperoleh skor sikap petani tentang ZPT, digunakan 6 pertanyaan.

Setiap pertanyaan diberi skor terendah 1 untuk jawaban yang sangat tidak

diharapkan, dan diberi skor tertinggi 3 untuk jawaban yang sangat diharapkan.

Dengan demikian skor yang dicapai berkisar mulai dari 6 s.d 18. Selajutnya skor

ditranformasimenjadi danOo/o s.d 100%. Berdasarkan persentase (o/o) pencapaian

skor sikap petani tentang ZPT dikatagorikan pada Tabel 1.

Tabel 2. Katagori sikap petani tentang ZPT berdasarkan nilai persentiase,EI IT,G skor

Kelompok Persentase pencapaian skor (S) tGtagori sikap

1. S=<50 rendah

2. s>50 tinggi

10

Page 15: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGGUNAAN - … · HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGGUNAAN ZAT PENGATUR TUMBUH DENGAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN TERSEDIANYA ZAT PENGATUR TUMBUH PADA TANAMAN PADI

Untuk memperoleh skor tersedianya ZPT, digunakan 6 pertanyaan. Setiap

pertanyaan diberi skor terendah 1 untuk jawaban yang sangat tidak diharapkan,

dan diberi skortertinggi 3 untuk jawaban yang sangat diharapkan. Dengan demikian

skor yang dicapai berkisar mulai dari 6 s.d 18. Selajutnya skor ditranformasi

menjadi dari 0% s.d 'l00o/o. Berdasarkan persentase (%) pencapaian skor

tersedianyaZPT dikatagorikan pada Tabel 1.

ZPT berdasarkan nilai skorabel 3. ,Eia llrg

Kelompok Persentiase pencapaian skor (S) Katagori tersedianya

1. S=<50 Tidak tersedia

2. s>50 Tersedia

3.5. Analisis Data

Dalam penelitian ini, analisis data dengan mempergunakan metode analisis

deskriptif dan analisis statistika.

Metode analisis deskriptif, merupakan suafu metode yang digunakan untuk

memperoleh gambaran yang berguna menunjang tujuan penelitian. Metode

analisis statistika adalah metode yang digunakan dengan tujuan untuk menguji

hipotesis yang diajukan.

Mengujian hipotesis menggunakan uji Chi Square ( uli X2), dengan Tabel

Kontingensi berdemensi dua kali dua (2y2). Dengan demikian rumusnya menjadi :

n(ad - bc)2dro.o, = (a+bXc+dXa+cXb+d)

Keterangan:p = jumlah sampel,a = frekuensi pada baris ke satu kolom ke satu,b = frekuensi pada baris ke satu kolom ke satu,c = frekuensi pada baris ke satu kolom ke satu,d = frekuensi pada baris ke satu kolom ke satu.

11

Page 16: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGGUNAAN - … · HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGGUNAAN ZAT PENGATUR TUMBUH DENGAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN TERSEDIANYA ZAT PENGATUR TUMBUH PADA TANAMAN PADI

Bila terjadijumrah frekuensi ada yang kurang dari 10, rumus di atas perru

dikoreksimenjadi :

dr,oo, = 1@a - bcr -t)'(a + bXc 16Jfia s-m

Keterangan : | = faktor koreksi yates.

selanjutnya dibandingkan dengan chi square taber fr6"1dengan derajat

bebas satu pada tingkat s% dan 1o/o (fi5,o,17d"n x?rrr,rlr, dengan kreteria uji sebagai

berikut:

Ho diterima apabila d,*o, =< 1fiuu .

Ho ditolak apabila d,*. > *r"r .

Apabira Ho ditorak, artinya adanya hubungan nyata atau sangat nyata, makadilanjutkan dengan mencari Koefesien Kotingensi (Kk). Koefesien Kontingensi

menunjukan keeratan hubungan, dengan rumus:

Kk=

Agar dapat dipergunakan menirai derajat keeratan hubungan, nirai Kkdibandingkan dengan Koefesien Kontingensi maksimum (Kk mak). semakin dekatnilai antara Kk dengan Kk mak berarti semakin erat hubungannya. Rumus dari Kkmak sebagai berikut:

Kkmak =

Keterangan : m = minimum darifiekuensi baris atau korom.

Untuk menentukan derajat keeratan hubungan dapat diukur dari selisih yangdidapat antara Kk mak dengan Kk. Pada penelitian ini fr = 2, maka Kk mak =0,7071. Kreteria derajat keeratan hubungan dapat digunakan pada Taber4.

12

Page 17: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGGUNAAN - … · HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGGUNAAN ZAT PENGATUR TUMBUH DENGAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN TERSEDIANYA ZAT PENGATUR TUMBUH PADA TANAMAN PADI

abd 4. lGMa keeratan

Kdffitpd( Kk msk - Kk heretnt*wryl1 0,00 e.d 0,13 Sangat tirlggi

2 0,14 e.d 0,27 Tnlggi

3 0,28 e.d 0,41 Seddrg

4 0,42 s.d Q56 Rendah

5 0,57 g.d 0,71 Ttu*al( da hdmryran

13

Page 18: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGGUNAAN - … · HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGGUNAAN ZAT PENGATUR TUMBUH DENGAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN TERSEDIANYA ZAT PENGATUR TUMBUH PADA TANAMAN PADI

IV. HASIL DAN PEiiBAHASAN

4.1. Keadaan Umum Lokasi Penelitian

Subak Aan Dangin Desa termasuk wilayah pesedahan Tukad Jinah, dan

terletak di Desa Aan, Kecamatan Banjarangkan, Kabupaten Klungkung. Lokasinya

lebih kurang 10 km ke arah barat laut dari kota Klungkung dan sekitar 8 km sebelah

utara dari Banjarangkan. Secara topografi berada pada ketinggian 500 m di atas

permukaan laut.

Air irigasi untuk seluruh areal Subak berasal dari Dam yaitu dam "Tukad

Jinah", terletak kira-kira 3000 m di sebelah areal Subak. Dari Dam inilah air bisa

digunakan oleh dua subak yang ada yakni Subah Dauh Desa dan Subak Dangin

Desa.

Subak Aan Dangin Desa terdiri dari 3 tempek yakni Tempak Tapan seluas

37,204 ha, Tempek Abasan seluas 34,650 ha, dan Tempek Uma Anyar seluas

19,175 ha. Dengan demikian luas seluruh Subak Aan Dangin Desa seluas 91,025

ha. Dari keseluruhan luas areal tersebut 50% termasuk tanah sawah kelas satu,

30o/o termasuk tanah sawah kelas dua, dan sisanya 20o/o lermasuk tanah sawah

kelas tiga.

4.2, Pengetahuan Petani Tetang ZPT

Distribusi ftekuensi petani sampel pada tingkat penggunaan zpr menurut

pengetahuan ZPT di Subak Aan Dangin Desa di sajikan pada Tabel 5 sebagai

berikut:

14

Page 19: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGGUNAAN - … · HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGGUNAAN ZAT PENGATUR TUMBUH DENGAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN TERSEDIANYA ZAT PENGATUR TUMBUH PADA TANAMAN PADI

Tabel5. Distribusifrekuensipetanisampelpada tingkat penggunaanZPT menurutZPT di Subak,EI Aan Desa.

Tingkat penggunaanZPTPengetahuan ZPT

JumlahTinggi Rendah

MenggunakanZPT 30 8 38 (61 ,29o/o\

Tidak Menggunakan ZPT 4 20 24 (38,71o/o'1

Jumlah u(54,ilo/o)

28

(45,160/o)

62 (100,00%)

(100,00o/o)

Dari Tabel 5 di atas temyata 34 orang (54,84o/o\ mempunyai pengetahuan

tinggi tentang ZPT. Sedangkan yang berpengehuan rendah sebanyak 28 orang

(45.16o/o). Dengan demikian lebih banyak petani yang berpengetahuan tinggi

tentang ZPT.

Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara tingkat penggunaan ZPT

dengan pengetahuan petani tentang ZPT terlebih dahulu dicari dra.og yang

dikoreksi :

drtrog =o (t"a - bct -i)'

(a+bXc+dXa+cXb+d)

2 62 (l3o x 2o - 8 x 4l -97)' nA -A^If,ttoog = = 20,593

Ghi Square tabel , f$x,r) = 3,84ldan f1r*,r; = 6,635

Jika dibandingkan Chi Square hitung (20,593) dengan Chi Square tabet

(3,841 dan 6,635), ternyata nilainya lebih besarterhadap ke duanya, maka hipotesis

Ho1 ditolak. Hal ini berarti ada hubungan yang sangat nyata antara tingkat

penggunaanZPT dengan pengetahuan petani tentang ZPT.

15

Page 20: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGGUNAAN - … · HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGGUNAAN ZAT PENGATUR TUMBUH DENGAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN TERSEDIANYA ZAT PENGATUR TUMBUH PADA TANAMAN PADI

Setelah diketahui adanya hubungan yang sangat nyata antiara tingkat

penggunaan ZPT dengan pengetahuan petani tentang ZPT, maka dilanjutkan

dengan mencari koefesien keeratan hubungan (Kk) dengan rumus :

Kk= -- 0,4993

Berdasad<an kreteria derajat keeratan hubungan (Tabel 4) maka (Kk mak -Kk) = (0,7071- 0,4993) = 0,2078 x O,2l termasuk hubungan tinggi.

Berdasarkan hasil perhitungan-perhitungan di atas dapat dikatakan bahwa

pengetahuan petani tentang ZPT mempunyai peranan yang sangat penting

terhadap tingkat penggunaa n ZPT .

4.3. Sikap Petani Tetang ZPT

Distribusi frekuensi petani sampel pada tingkat penggunaan ZPT menurut

sikapnya disajikan pada Tabel6.

Tabel6. Distribusifrekuensi petani sampel pada tingkat penggunaanZPT menurutnva di Subak Aan Desa

Tingkat penggunaanZPTSikap

JumlahSetuju Tidak setuju

Menggunakan ZPT 24 14 38

Tidak Menggunakan ZPT I 16 24

Jumlah 32

(51,61%)

30

(48,39%)

62

(100,00o/o)

Dari Tabel 6 di atas ternyata 32 orang (51,617o) mempunyai sikap setuju

terhadap ZPT. Sedangkan yang mempunyai sikap tidak setuju terhadap ZPT

sebanyak 30 orang (48,39%). Dengan demikian lebih banyak petani yang

mempunyai sikap setuju terhadap ZPT.

16

Page 21: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGGUNAAN - … · HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGGUNAAN ZAT PENGATUR TUMBUH DENGAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN TERSEDIANYA ZAT PENGATUR TUMBUH PADA TANAMAN PADI

Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antiara tingkat penggunaan ZPT

dengan sikap petaniterhadap ZPT terlebih dahulu dicari d,*, yang dikoreksi :

xfr,*r', =

dr*ou = = 4,113

Chi Squaretabel t rtsw;t) = 3,84ldanfte6.q * 6,635

Jika dibandingkan Chi Square hitung (20,593) dengan Chi Square tabel

(3,841 dan 6,635), ternyata nilainya lebih besar terhadap 3,&41, maka hipotesis Ho2

ditolak pada taral 5o/o. Hal ini berarti ada hubungan yang nyata antara tingkat

penggunaan ZPT dengan sikap petani tentang ZPT.

Setelah diketahui adanya hubungan yang nyata antara tingkat penggunaan

ZPT dengan sikap petanitentang ZPT, maka dilanjutkan dengan mencari koefesien

keeratran hubungan (Kk) dengan rumus :

= 0,2494

Berdasarkan kreteria derajat keeratan hubungan (Tabel 4) maka (Kk mak -Kk) = (0,7071 -0,2494) = 0,4577 = 0,46 termasuk hubungan rendah.

Berdasarkan hasil perhiturgan-perhitungan di atas dapat dikatakan bahwa

sikap petani tentang ZPT mempunyai peranan yang sedang terhadap tingkat

penggunaanZPT.

4.4. TercedianyaZPT pada saat diperlukan

Distribusi petani sampel pada tingkat penggunaanZPT menurut telsedianya

ZPT di Subak Aan Dangin Desa dapat dilihat pada Tabel 7.

o (l.a - bcl - rr)'(a+bXc+dXa+cXb+d)

17

Page 22: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGGUNAAN - … · HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGGUNAAN ZAT PENGATUR TUMBUH DENGAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN TERSEDIANYA ZAT PENGATUR TUMBUH PADA TANAMAN PADI

ZPT di Subak Aan Desa.

Tingkat penggunaanZPTTercedianyaZPT

JumlahTersedia Tidak tersedia

MenggunakanZPT 15 23 38

Tidak Menggunakan ZPT o 15 24

Jumlah 24

(38,71o/o)

38

(61,29o/o)

62

(100,00%)

Tabef 7. Distribusi petani sampel pada tingkat penggunaan ZPT menurut

Dari Tabel 7 di atas temyata ada 24 orang (38,71o/o') menyatakan tersedia

ZPT pada saat dibutuhkan, sedangkan 38 orang (61 ,29o/o') menyatakan tidak

tersedia ZPT pada saat dibutuhkan. Dengan demikian lebih banyak petani

menyatakan tidak tersedia ZPT padasaat dibutuhkan.

Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antiara tingkat penggunaan ZPT

dengan tersedia ZPT pada saat dibutuhkan terlebih dahulu dicari drt.og yang

dikoreksi :

o (tra - bct -i)'d** = (a+bXc+d)(a+cXb+d)

62 (lls x ls - 23 x st -+)'= O,Ot26dmog = (15 + 23Xe + 1sxls + eX23 + 15)

Chi Square tabel, f$x,t) = 3,84! dan fir*,r1 = 6, 635

Jika dibandingkan Chi Square hitung (0,0126) dengan Chi Square tabel

(3,841 dan 6,635), temyata nilainya lebih kacilterhadap ke duanya, maka hipotesis

Ho3 diterima. Hal ini berarti tidak ada hubungan yang nyata antara tingkat

penggunaan ZPT dengan tercedianya ZPT pada saat dibutuhkan.

18

Page 23: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGGUNAAN - … · HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGGUNAAN ZAT PENGATUR TUMBUH DENGAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN TERSEDIANYA ZAT PENGATUR TUMBUH PADA TANAMAN PADI

,=.l rP_{

S€e**r diNtffir+fiek art* htffixWt yry Ryaea s!ffi BEk* Bung&mrt

ZPf (Hrryr erscdH4p ZPT pda ead dhfr.*rkm, rnele titdr @ffir hS

nmcai *oo&kxt bffit is.Srryn

t9

Page 24: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGGUNAAN - … · HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGGUNAAN ZAT PENGATUR TUMBUH DENGAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN TERSEDIANYA ZAT PENGATUR TUMBUH PADA TANAMAN PADI

V. KESIUPULAN

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan di atas, dapat disimpulkan

sebagai berikut:

Tingkat penggunaan ZPT petani di Subak Aan Dangin Desa 38 orang

(61,29%) sedangkan yang tidak menggunakan ZPT 24 orang (38,71o/o).

Dari pengetahuan peta ni diperoleh 34 ora ng (54,84o/o) mem il iki pengetahuan

tinggi tentang ZPT, dan 28 orang (45,160lo) berpengetahuan rendah. Hubungan

antara pengetahuan petani dengan tingkat penggunaan ZPT adalah sangat nyata

dengan derajat keeratan hubungan tergolong hubungan tinggi.

Sikap petaniterhadap ZPT adalah 32 orang (51,61%) setuju setuju terhadap

penggunaan ZPT, sedangkan 30 orang (48,39o/o) tidak setuju terhadap penggunaan

ZPT. Hubungan antara sikap petenitentang ZPT dengan tingkat pengetahuanZPT

adalah nyata dengan derajat keeratan hubungan tergolong rendah.

Dalam hal tercedianyaZPT pada saat dibutuhkan ,24 orang (38,71o/o) petani

menyatakan tersedia ZPT pada saat dibutuhkan, sedangkan 38 orang (61,290/o)

petani menyatakan tidak tercedia ZPT pada saat dibutuhkan. Tidak ada hubungan

yang nyata antara tingkat penggunaan ZPT dengan tersedianya ZPT saat

dibutuhkan.

20

Page 25: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGGUNAAN - … · HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGGUNAAN ZAT PENGATUR TUMBUH DENGAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN TERSEDIANYA ZAT PENGATUR TUMBUH PADA TANAMAN PADI

VI. DAFTAR PUSTAKA

Anonimus (1987/1988). Buletin lnformasi Pertanian Tetang lntensifikasi,Departemen Pertanian Proyek lnformasi Pertanian Bali.

Anonimus (1988). Penggunaan Zat Pengatur Tumbuh (ZPD Untuk MeningkatkanProduksi Pangan, Lembar lnformasi Pertanian, Bagian Proyek lntensifikasiPertanian Bali.

Hadi Prayitno (1985). Pembangunan Ekonomi Pedesaan, Yayasan Obor lndonesia,Jakarta.

Hayami dan Khikuchi (1987). Dilema Ekonomi Desa, Yayasan Obor lndonesia,Jakarta

Kamaluddin, Rustian (1984). Beberapa Aspek Pembangunan Nasional dan Daerah,Ghalia lndonesia, Jakarta Timur.

Kasryno, Faisal (1984). Prospek Pembangunan Ekonomi Pedesaan lndonesia,Yayasan Obor lndonesia, Jakarta.

Mosher A.T. (1985). Penggerakan dan Membangun Pertanian, G.V. Yasaguna,Jakarta.

Mubyarto (19M). Pengantar Pertanian, Lembaga Penelitian, Pendidikkan danPenerangan Ekonomi Sosial, Jakarta.

Pangestu, Subagyo dan Djanrvanto, PS (1981). Statistika Non Parametrika, BagianPenerbit Fakultas Ekonomi, Universitas Gajahmada, Yogyakarta.

Sastraatmaja, Entang (1 986). Ekonomi Pembangunan, CV Armico, Bandung.

Sidney Siegel (1990). Statistika Nonparametrika Untuk llmu-ilmu sosial, PTGramedia Pustaka Utama, Jakarta

Singarimbun, Masri dan Sofian Effendi (1987). Metode Penelitian Survai, LP3ES,Jakarta.

Soedijanto(1g78. Beberapa Konsepsi Proses Belajar dan lmplikasinya, lnstitutPendidikkan Latihan dan Penyuluhan Pertanian, Giawi Bogor.

Soekartawi (1986). llmu Usahatani dan Penelitian untuk Pengembangan PetaniKecil, Univercitas lndonesia, Jakarta.

Sugiyono (2007). Memahami Penelitian Kualitatif, CV Alfabeta, Bandung

Supranto, J (2008). Statistika Teori dan Aplikasi, Edisi ke-7, Jilidl, Erlangga,Jakarta.

21