16
HUBUNGAN CITA RASA MAKANAN DAN KONSUMSI MAKANAN DARI LUAR RUMAH SAKIT DENGAN SISA MAKANAN BIASA PADA PASIEN DI RUMAH SAKIT ORTHOPEDI PROF.DR.R.SOEHARSO SURAKARTA PUBLIKASI ILMIAH Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I Pada Program Studi Gizi FIK UMS Oleh: DIAN AYU AINUN NAFIES J 310 141 021 PROGRAM STUDI S1 ILMU GIZI FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2016

HUBUNGAN CITA RASA MAKANAN DAN KONSUMSI …eprints.ums.ac.id/45631/3/NASKAH PUBLIKASI.pdf · dalam daftar pustaka. ... Data cita rasa makanan dan konsumsi makanan dari luar rumah

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: HUBUNGAN CITA RASA MAKANAN DAN KONSUMSI …eprints.ums.ac.id/45631/3/NASKAH PUBLIKASI.pdf · dalam daftar pustaka. ... Data cita rasa makanan dan konsumsi makanan dari luar rumah

HUBUNGAN CITA RASA MAKANAN DAN KONSUMSI MAKANAN

DARI LUAR RUMAH SAKIT DENGAN SISA MAKANAN BIASA

PADA PASIEN DI RUMAH SAKIT ORTHOPEDI

PROF.DR.R.SOEHARSO SURAKARTA

PUBLIKASI ILMIAH

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I

Pada Program Studi Gizi FIK UMS

Oleh:

DIAN AYU AINUN NAFIES

J 310 141 021

PROGRAM STUDI S1 ILMU GIZI

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2016

Page 2: HUBUNGAN CITA RASA MAKANAN DAN KONSUMSI …eprints.ums.ac.id/45631/3/NASKAH PUBLIKASI.pdf · dalam daftar pustaka. ... Data cita rasa makanan dan konsumsi makanan dari luar rumah

i

HALAMAN PERSETUJUAN

HUBUNGAN CITA RASA MAKANAN DAN KONSUMSI MAKANAN DARI

LUAR RUMAH SAKIT DENGAN SISA MAKANAN BIASA PADA PASIEN DI

RUMAH SAKIT ORTHOPEDI PROF.DR.R.SOEHARSO SURAKARTA

PUBLIKASI ILMIAH

oleh:

DIAN AYU AINUN NAFIES

J 310 141 021

Telah diperiksa dan disetujui untuk diuji oleh :

Dosen Pembimbing

Endang Nur W, SST.,M.Si.,Med

NIK . 717

Page 3: HUBUNGAN CITA RASA MAKANAN DAN KONSUMSI …eprints.ums.ac.id/45631/3/NASKAH PUBLIKASI.pdf · dalam daftar pustaka. ... Data cita rasa makanan dan konsumsi makanan dari luar rumah

ii

HALAMAN PENGESAHAN

HUBUNGAN CITA RASA MAKANAN DAN KONSUMSI MAKANAN DARI

LUAR RUMAH SAKIT DENGAN SISA MAKANAN BIASA PADA PASIEN DI

RUMAH SAKIT ORTHOPEDI PROF.DR.R.SOEHARSO SURAKARTA

OLEH

DIAN AYU AINUN NAFIES

J 310 141 021

Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji

Fakultas Ilmu Kesehatan Gizi

Universitas Muhammadiyah Surakarta

Pada Hari Sabtu, 16 Juli 2016

Dan dinyatakan telah memenuhi syarat

Dewan Penguji :

1. Endang Nur W, SST.,M.Si. Med ( )

(Ketua Dewan Penguji)

2. Ririn Yuliati, S.Si.T.,M.Si ( )

(Anggota I Dewan Penguji)

3. Eni Purwani, S.Si.,M.Si ( )

(Anggota II Dewan Penguji)

Dekan,

Dr. Suwaji, M.Kes

NIP/NIDN : 19531123 198303 1002/00-2311-5301

Page 4: HUBUNGAN CITA RASA MAKANAN DAN KONSUMSI …eprints.ums.ac.id/45631/3/NASKAH PUBLIKASI.pdf · dalam daftar pustaka. ... Data cita rasa makanan dan konsumsi makanan dari luar rumah

iii

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam naskah publikasi ini tidak terdapat karya

yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi dan

sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis

atau diterbitkan orang lain, kecuali secara tertulis diacu dalam naskah dan disebutkan

dalam daftar pustaka.

Apabila kelak terbukti ada ketidak benaran dalam pernyataan saya di atas, maka

akan saya pertanggungjawabkan sepenuhnya.

Surakarta, 16 Juli 2016

Penulis

DIAN AYU AINUN NAFIES

J 310 141 021

Page 5: HUBUNGAN CITA RASA MAKANAN DAN KONSUMSI …eprints.ums.ac.id/45631/3/NASKAH PUBLIKASI.pdf · dalam daftar pustaka. ... Data cita rasa makanan dan konsumsi makanan dari luar rumah

1

HUBUNGAN CITA RASA MAKANAN DAN KONSUMSI MAKANAN DARI

LUAR RUMAH SAKIT DENGAN SISA MAKANAN BIASA PADA PASIEN DI

RUMAH SAKIT ORTHOPEDI PROF.DR.R.SOEHARSO SURAKARTA

Abstrak

Indikator keberhasilan pada pelaksanaan mutu pelayanan gizi yaitu banyaknya sisa makanan.

Terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi terjadinya sisa makanan antara lain cita rasa

makanan dan makanan dari luar rumah sakit. Menurut hasil survei persentase sisa makanan di

Rumah Sakit Orthopedi Surakarta masih belum mencapai Standar Pelayanan Minimal. Tujuan

penelitian untuk mengetahui hubungan cita rasa makanan dan konsumsi makanan dari luar rumah

sakit dengan sisa makanan biasa pada pasien di Rumah Sakit Orthopedi Soeharso Surakarta.

Rancangan penelitian cross sectional. Jumlah sampel 35 pasien rawat inap kelas III yang

mendapatkan makanan biasa yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Pengambilan sampel

menggunakan consequtive sampling. Data cita rasa makanan dan konsumsi makanan dari luar rumah

sakit diperoleh melalui kuesioner, dan sisa makanan diperoleh melalui form comstock. Cita rasa

makanan 62.9% responden menyatakan baik. Responden sebanyak 65.7% sering mengkonsumsi

makanan dari luar rumah sakit. Rata-rata sisa makanan paling banyak yaitu pada nasi 24.4%. Hasil

bivariat menunjukkan bahwa nilai ρ value cita rasa makanan dengan sisa makanan di rumah sakit

adalah ρ =0.85, nilai ρ value konsumsi makanan dari luar rumah sakit dengan sisa makanan di rumah

sakit ρ =0.01. Tidak ada hubungan antara cita rasa makanan dengan sisa makanan di rumah sakit,

Ada hubungan antara konsumsi makanan dari luar rumah sakit dengan sisa makanan. Evaluasi

terhadap konsumsi makanan dari luar rumah sakit untuk menurunkan angka sisa makanan yang

masih melebihi standar pelayanan minimal rumah sakit.

Kata kunci : Cita rasa makanan, Konsumsi makanan dari luar rumah sakit, Sisa makanan

Abstract

Indicators of success in the implementation of nutrition service quality is the amount of food waste .

There are several factors that can affect the food waste , among others, the taste of food and food

from outside the hospital. According to the survey, the percentage of food waste s in the Orthopedic

Hospital of Surakarta still have not reached the minimum service standards.

The purpose of the research was to determine the correlation the taste of food and consumption of

food from outside the hospital with the food waste of the regular food of patients in Soeharso

Orthopaedic Hospital of Surakarta.

The research used cross sectional design. The total subject were 35 patients class III, who got regular

food which had qualification of inclusion and exclusion. Sampling is by using consequtive sampling.

The taste of food and consumption of food from outside the hospital data were obtained by

questionnaires, and food waste data were obtained by comstock form.

The taste of food, 62.9% of respondents said good, 65.7% of respondents often consumed food from

outside the hospital. The average of food waste was domintaed by rice, that was 24.4%. The results

of correlation test between the taste of food and food waste was (p=0.85), The consumption of food

from outside the hospital and food waste was (p= 0.01).

There was no correlation between the taste of food with food waste in the hospital. There was

correlation between the consumption of food from outside the hospital with food waste in the

hospital.

Evaluation is needed to the consumption of food from outside the hospital in order to decrease the

number of food waste that still exceeds the minimum service standards of the hospital.

Keywords : taste of food , consumption of food from outside the hospital, food waste

1. PENDAHULUAN

Penyelenggaraan makanan di rumah sakit merupakan serangkaian kegiatan mulai dari

penetapan peraturan pemberian makan di rumah sakit, perencanaan menu sampai distribusi

Page 6: HUBUNGAN CITA RASA MAKANAN DAN KONSUMSI …eprints.ums.ac.id/45631/3/NASKAH PUBLIKASI.pdf · dalam daftar pustaka. ... Data cita rasa makanan dan konsumsi makanan dari luar rumah

2

makanan pada pasien dalam mencapai status kesehatan yang optimal dengan pemberian

diet yang tepat. Tujuan penyelenggaraan makanan di rumah sakit adalah untuk

menyediakan makanan yang berkualitas dengan jumlah sesuai kebutuhan pasien serta

pelayanan yang layak seperti pada perencanaan menu yang tepat guna memenuhi

kebutuhan zat gizi pada pasien dan penyaluran makanan yang tepat bagi pasien (Netty,

2007).

Indikator keberhasilan pada pelaksanaan mutu pelayanan gizi pada pasien ruang

rawat inap dapat dilihat melalui perkembangan keadaan gizi pasien dan banyaknya

makanan yang tersisa (Ariefuddin, 2009). Djamaluddin et al. (2005) juga menyatakan

bahwa salah satu cara untuk mengevaluasi mutu pelayanan gizi yaitu dengan mencatat

banyaknya makanan yang tersisa.

Sisa makanan memiliki beberapa dampak negatif yaitu tidak tercapainya SPM

(Standar Pelayanan Minimal), biaya yang terbuang akan mengakibatkan anggaran gizi

yang kurang efisien, dan pasien yang menyisakan makanan dalam waktu yang lama akan

menyebabkan defisiensi zat-zat gizi karena kekurangan zat gizi atau malnutrisi. Selain itu

pasien yang mengalami malnutrisi selama perawatan di rumah sakit akan meningkatkan

biaya tambahan untuk pengobatan pasien dan masalah efisiensi anggaran makan pasien di

rumah sakit (Renaningtyas (2004); Djamaluddin et al. (2005)). Terdapat beberapa faktor

yang dapat mempengaruhi terjadinya sisa makanan. antara lain faktor yang berasal dari

luar pasien sendiri atau faktor eksternal dan faktor yang berasal dari dalam pasien atau

faktor internal. Sementara itu, faktor eksternal yang berpengaruh terhadap terjadinya sisa

makanan adalah cita rasa (penampilan dan rasa) makanan, kelas perawatan, lama

perawatan, dan makanan dari luar rumah sakit (Moehyi (1992), Almatsier (1992),

National health service (NHS) (2005)).

Hasil penelitian yang dilakukan oleh bagian penelitian dan pengembangan gizi di

RSUP H. Adam Malik Medan (2012) sebanyak 52,3% pasien tidak menghabiskan menu

makanan dan 53,1% pasien menyatakan rasa tidak enak pada menu makanan yang

disajikan oleh instalasi gizi. Menurut Liber et al. (2014) cita rasa dapat meningkatkan

selera makan pasien yang berdampak pada peningkatan konsumsi makanan pada pasien

dan akan mempengaruhi terjadinya sisa makanan. Selain rasa makanan, penampilan juga

dapat mempengaruhi terjadinya sisa makanan seperti pada penelitian Nareswara (2011)

menyatakan bahwa penampilan makanan merupakan salah satu faktor terjadinya sisa

Page 7: HUBUNGAN CITA RASA MAKANAN DAN KONSUMSI …eprints.ums.ac.id/45631/3/NASKAH PUBLIKASI.pdf · dalam daftar pustaka. ... Data cita rasa makanan dan konsumsi makanan dari luar rumah

3

makanan karena bentuk makanan, cara penyajian makanan, hingga ketepatan waktu

menghidangkan masih kurang memuaskan dan kurang tepat.

Pada penelitian yang pernah dilakukan di RSUD Kota Semarang ditemukan sebesar

28,03% sisa makanan pada pasien kelas III. Faktor yang menyebabkan sisa makanan yaitu

konsumsi makanan dari luar rumah sakit dan mutu makanan yang masih kurang (Priyanto,

2009). Menurut Khomsan (2003) dalam Marwati (2010) sebagian pasien mengkonsumsi

jajanan yang mengandung karbohidrat yang membuat cepat kenyang dan dapat

menganggu nafsu makan pasien, sehingga pasien tidak menghabiskan makanan yang

disediakan oleh pihak rumah sakit.

Hasil survei pendahuluan pada Maret 2015 di instalasi gizi rumah sakit Orthopedi

Surakarta terdapat rata-rata sisa makanan biasa (non diit) pada pasien kelas III sebesar

30,24% dengan sampel sebanyak 30 pasien. Rata-rata sisa makanan tertinggi pada makan

siang. Hasil survei menyebutkan karena faktor porsi nasi dan sayur yang lebih besar

disertai lauk ekstra sehingga makanan yang disajikan tidak habis. Hasil survei tersebut

menunjukkan bahwa belum tercapainya standar pelayanan minimal rumah sakit pada sisa

makanan. Karena sisa makanan masih melebihi standar ketentuan atau lebih dari 20%.

Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk meneliti tentang hubungan cita rasa makanan,

konsumsi makanan dari luar rumah sakit, dengan sisa makanan biasa pada pasien kelas III

di Rumah Sakit Orthopedi Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta.

2. METODE

Jenis Penelitian ini menggunakan desain penelitian cross sectional, karena semua

pengukurannya dilakukan pada waktu yang sama. Jenis penelitian bersifat kuantitatif

dengan menggambarkan cita rasa makanan, konsumsi makanan dari luar rumah sakit, dan

sisa makanan yang diperoleh dari hasil wawancara dan kuesioner. Populasi dalam

penelitian ini adalah semua pasien rawat inap kelas III yang tidak mendapatkan diit khusus

di Rumah Sakit Orthopedi Prof.Dr.R.Soeharso Surakarta. Pengambilan sampel dilakukan

dengan teknik consecutive sampling. Pengambilan data pada penelitian ini dilakukan pada

bulan januari 2016 di Rumah Sakit Orthopedi Prof.Dr.R.Soeharso Surakarta. Jumlah

sampel pada penelitian ini yaitu sebanyak 35 pasien rawat inap kelas III yang telah

memenuhi kriteria Inklusi yang meliputi pasien dapat berkomunikasi dengan baik, pasien

tidak memiliki gangguan pencernaan, pasien bersedia menjadi responden, pasien berumur

≤70 tahun, pasien ruang perawatan kelas III, pasien mendapatkan diet dalam bentuk

Page 8: HUBUNGAN CITA RASA MAKANAN DAN KONSUMSI …eprints.ums.ac.id/45631/3/NASKAH PUBLIKASI.pdf · dalam daftar pustaka. ... Data cita rasa makanan dan konsumsi makanan dari luar rumah

4

makanan biasa, dan telah menjalani perawatan minimal 1 hari. Sedangkan kriteria eksklusi

meliputi pasien sudah diperbolehkan pulang atau pulang atas permintaan sendiri, dan

pasien meninggal dunia.

Instrumen yang digunakan pada penelitian ini yaitu kuesioner cita rasa makanan

yang berisi tentang 20 pertanyaan mengenai pendapat pasien tentang cita rasa makanan di

rumah sakit dengan skala likert yang meliputi penampilan dan rasa makanan, kuesioner

konsumsi makanan dari luar rumah sakit meliputi beberapa pertanyaan mengenai frekuensi

pasien mengkonsumsi makanan dari luar rumah sakit dalam satu hari, jenis hidangan yang

dikonsumsi, dan alasan mengkonsumsi, dan data sisa makanan diperoleh dengan metode

Comstock selama dua hari. Analisis data yang pada penelitian ini dengan menggunakan uji

statitik non parametric yaitu Rank Spearman’s dengan batas kemaknaan p ≤ 0.05.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Karakteristik Responden

Berikut merupakan hasil karaktersitik responden di Rumah Sakit Orthopedi

Prof.Dr.R.Soeharso Surakarta. :

Tabel 1.

Karakteristik Responden

Karakteristik n %

Umur

<18 3 8.6

18-40 15 42.9

41-60 11 31.4

60-70 6 17.1

Total 35 100

Jenis Kelamin

Laki-laki 25 71.4

Perempuan 10 28.6

Total 35 100

Pendidikan Akhir

Tidak tamat SD 5 14.3

Tamat SD 15 42.9

Tamat SMP 7 20.0

Tamat SMA 6 17.1

Tamat Perguruan Tinggi 2 5.7

Total 35 100

Keluhan Pasien

Mual 1 2.9

nafsu makan menurun 3 8.6

susah menelan 1 2.9

tidak ada 30 85.7

Total 35 100

Page 9: HUBUNGAN CITA RASA MAKANAN DAN KONSUMSI …eprints.ums.ac.id/45631/3/NASKAH PUBLIKASI.pdf · dalam daftar pustaka. ... Data cita rasa makanan dan konsumsi makanan dari luar rumah

5

Berdasarkan Tabel 1. Diketahui rata-rata umur responden 18-40 tahun

sebanyak 42.9%, sebagian besar 71.4% responden laki-laki, sebanyak 42.9%

responden memiliki pendidikan akhir tamat SD. Menurut Notoatmodjo (2003)

menyatakan bahwa pendidikan ialah suatu usaha untuk mencapai kedewasaan

(jasmani dan rohani). Pendidikan merupakan hal yang penting untuk mencapai setiap

proses kehidupan. Salah satunya pendidikan kesehatan dapat membantu seseorang

dalam meningkatkan kemampuan untuk mencapai kesehatan secara optimal.

Sebagian besar responden 85.7% tidak memiliki keluhan khusus saat makan dan rata-

rata lama rawat pasien 1-3 hari sebanyak 57.1% responden.

3.2 Analisis Univariat

Berikut merupakan tabel distribusi frekuensi penilaian responden terhadap cita rasa

makanan di Rumah Sakit Orthopedi Prof.Dr.R.Soeharso Surakarta :

Berdasarkan hasil pengumpulan data tentang persepsi terhadap cita rasa

makanan di rumah sakit, sebanyak 62,9% menyatakan baik. Rata-rata skor tertinggi

pada penampilan sayur yang disajikan dan besar porsi yang diberikan rumah sakit.

Tabel 3.

Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Kategori Konsumsi

Makanan dari Luar Rumah Sakit

Kategori Konsumsi Makanan dari Luar

Rumah Sakit

n %

Sering

Tidak Sering

23

12

65.7

34.3

Total 35 100

Tabel 2.

Distribusi Penilaian Cita Rasa

Kategori Cita Rasa n %

Cukup

Baik

13

22

37.1

62.9

Total 35 100

Karakteristik n %

Lama Rawat

1 – 3 20 57.1

4 – 6 7 20

>6 8 22.9

Total 35 100

Page 10: HUBUNGAN CITA RASA MAKANAN DAN KONSUMSI …eprints.ums.ac.id/45631/3/NASKAH PUBLIKASI.pdf · dalam daftar pustaka. ... Data cita rasa makanan dan konsumsi makanan dari luar rumah

6

Berdasarkan hasil pengumpulan data konsumsi makanan dari luar rumah sakit,

sebanyak 65.7% responden termasuk dalam kategori sering mengkonsumsi makanan

dari luar rumah sakit. Selain itu, sebanyak 54,3% responden mengkonsumsi makanan

dari luar rumah sakit sebanyak 1 kali dalam sehari. Sedangkan 34,3% responden

tidak mengkonsumsi makanan dari luar rumah sakit.

Berdasarkan hasil wawancara dan kuesioner dari seluruh responden kategori

jenis makanan yang paling banyak dikonsumsi yaitu makanan pokok sebanyak

37.1% responden dan snack sebanyak 34.2% responden. Berdasarkan hasil

wawancara beberapa responden yang membeli makanan pokok di luar rumah sakit

seperti nasi, mie atau bubur. Karena menurut pasien tekstur makanan di rumah sakit.

berbeda dengan di rumah pasien sehingga pasien memilih untuk mengkonsumsi dari

luar rumah sakit. Sedangkan snack biasanya dibawa keluarga responden dari rumah

dan pemberian dari orang lain ataupun membeli di toko sekitar rumah sakit.

Berdasarkan hasil dari pengambilan data responden sebagian besar (28.5%)

responden yang mengkonsumsi makanan dari luar rumah sakit memiliki alasan yaitu

sebelum waktu makan pagi atau pukul 07.00 responden sudah merasa lapar sehingga

memilih untuk membeli makanan dari luar rumah sakit untuk mengobati rasa lapar.

Kebijakan waktu makan pasien di rumah sakit orthopedi yaitu makan pagi (07.00),

snack pagi (10.00), makan siang (12.00), snack sore (16.00), dan makan malam

(17.00). Untuk ketepatan waktu distribusi berdasarkan peraturan ketetapan di rumah

sakit yaitu >80% dan rata-rata jarak waktu antara makanan utama dan snack 3-4 jam.

Saat penelitian berlangsung hampir semua petugas distribusi tepat waktu sehingga

makanan sampai ke pasien sesuai dengan peraturan jam distribusi di rumah sakit

orthopedi. Namun setelah sampai di pasien tidak semua pasien langsung

mengkonsumsinya, sehingga makanan yang telah disajikan menjadi dingin dan

pasien kurang berselera. Kepatuhan pasien juga masih kurang terahadap ketepatan

waktu mengkonsumsi makanan yang telah diberikan oleh rumah sakit.

Page 11: HUBUNGAN CITA RASA MAKANAN DAN KONSUMSI …eprints.ums.ac.id/45631/3/NASKAH PUBLIKASI.pdf · dalam daftar pustaka. ... Data cita rasa makanan dan konsumsi makanan dari luar rumah

7

Berikut ini merupakan tabel distribusi frekuensi sisa makanan berdasarkan

kategori sisa makanan :

Berdasarkan tabel 4 menunjukkan sisa makanan dalam kategori baik,

sedangkan 45.7% tidak baik. Kategori tersebut berpatokan pada standar pelayanan

minimal di rumah sakit (Depkes, 2008). Bahwa sisa makanan minimal ≤ 20%.

Gambar 1. Rerata Sisa Makanan Responden Berdasarkan Waktu Makan dan Jenis

Hidangan di Rumah Sakit Orthopedi Prof.Dr.R.Soeharso Surakarta.

Berdasarkan hasil dari pengambilan data sisa makanan yang melebihi standar

pelayanan minimal (≤20%) yaitu pada waktu makan pagi meliputi nasi (39,14%),

sayur (37,93%), lauk nabati (31,28%). Sedangkan makan siang dan malam mencapai

target standar pelayanan minimal (≤20%). Sisa makanan pada waktu pagi lebih besar

dari waktu makan siang dan malam karena pasien sebelumnya telah mengkonsumsi

makanan dari luar rumah sakit sehingga pada waktu penyajian makan pagi pasien

tidak menghabiskan makanannya.

39,14 37,93

10,94

31,28

13,50 15,90

10,38 4,35 10,01 1,49 1,50 5,83

18,39

10,54 0,16 4,00 0,00

0,00 5,00

10,00 15,00 20,00 25,00 30,00 35,00 40,00 45,00

NASI SAYUR LAUK HEWANI

LAUK NABATI

SNACK BUAH EKSTRA LAUK

PER

SEN

TASE

(%

)

PAGI SIANG MALAM

Tabel 4

Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Kategori Sisa

Makanan

Kategori Sisa Makanan n %

Baik

Tidak Baik

19

16

54.3

45.7

Total 35 100

Page 12: HUBUNGAN CITA RASA MAKANAN DAN KONSUMSI …eprints.ums.ac.id/45631/3/NASKAH PUBLIKASI.pdf · dalam daftar pustaka. ... Data cita rasa makanan dan konsumsi makanan dari luar rumah

8

Gambar 5. Rerata Sisa Makanan Responden Berdasarkan Jenis Hidangannya di

Rumah Sakit Orthopedi Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta

Berdasarkan hasil pengambilan data sisa makanan selama dua hari berdasarkan

jenis hidangannya sisa yang paling banyak yaitu pada nasi sebesar 24.4%, persentase

tersebut menunjukkan bahwa sisa tersebut masih melebihi SPM di rumah sakit. Hal

tersebut akan mengakibatkan biaya terbuang pada sisa makanan, akan

mengakibatkan anggaran gizi kurang efisien, sehingga akan berdampak terhadap

anggaran persediaan bahan makanan terutama pada bahan makanan pokok

(Djamaluddin et al., 2005). Karena pada hasil pengambilan data sisa makanan pada

nasi yang masih melebihi SPM.

3.3 Analisis Bivariat

Berikut ini merupakan tabel distribusi sisa makanan berdasarkan cita rasa makanan :

Berdasarkan hasil uji statistik dengan menggunakan uji statistik Rank

Spearman didapatkan nilai p sebesar 0.85 (p> 0.05) berarti tidak ada hubungan cita

rasa dengan sisa makanan. Hal tersebut sejalan dengan penelitian Aula (2011)

dengan nilai p sebesar 0.51 (p>0.05) menunjukkan cita rasa tidak mempengaruhi

terjadinya sisa makanan pada pasien. Pada tabel 19 menunjukkan bahwa persentasi

responden yang memiliki persepsi cita rasa yang baik terhadap makanan yang telah

NASI SAYUR LAUK

HEWANI LAUK

NABATI BUAH SNACK

LAUK EKSTRA

RERATA 24,475 19,615 5,15 15,1 0,75 7,495 1,635

0

5

10

15

20

25

30

Pe

rse

nta

se(%

)

Tabel 5

Distribusi Sisa Makanan Berdasarkan Cita Rasa Makanan

Cita Rasa

Sisa Makanan Jumlah

P Tidak Baik Baik

n % n % n %

Cukup

Baik

7

9

53,8

41

6

13

46,2

59

13

22

100

100

0.85*

*Uji Rank Spearman

Page 13: HUBUNGAN CITA RASA MAKANAN DAN KONSUMSI …eprints.ums.ac.id/45631/3/NASKAH PUBLIKASI.pdf · dalam daftar pustaka. ... Data cita rasa makanan dan konsumsi makanan dari luar rumah

9

disajikan oleh rumah sakit. Namun ada sebanyak 41% responden memiliki persepsi

cita rasa yang baik namun sisa makanan tidak baik atau melebihi SPM. Hal tersebut

dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor lain.

Terdapat faktor lain dari cita rasa makanan yang menimbulkan sisa makanan.

Berdasarkan hasil wawancara dengan responden didapatkan sebanyak 28.5%

responden menyatakan waktu tunggu makan malam menuju makan pagi cukup lama

sehingga pasien memilih mengkonsumsi makanan dari luar rumah sakit terlebih

dahulu sehingga terjadi sisa makanan. Hal ini sejalan dengan penelitian Priyanto

(2009) perbedaan pola makan di rumah dan pada saat di rumah sakit akan

mempengaruhi daya terima pasien terhadap makanan. Bila pola makan pasien tidak

sesuai dengan makanan yang disajikan rumah sakit, akan mempengaruhi habis

tidaknya makanan yang disajikan. Selain itu juga, waktu pembagian makanan yang

tepat dengan jam makan pasien serta jarak waktu yang sesuai antara makan pagi,

siang dan malam hari dapat mempengaruhi habis tidaknya makanan yang disajikan.

Sedangkan jadwal makan malam di Rumah Sakit Orthopedi Prof.Dr.R.Soeharso

Surakarta yaitu pukul 17.00 WIB. Sedangkan waktu makan pagi pukul 07.00 WIB

sehingga waktu tunggu pasien untuk makan cukup lama. Almatsier (2002)

menjelaskan bahwa secara alamiah manusia akan merasa lapar setelah 3–4 jam

makan, sehingga setelah waktu tersebut sudah harus mendapatkan makanan, baik

dalam bentuk makanan ringan atau berat. Sehingga dari hasil penelitian

menunjukkan bahwa sisa makanan tidak dipengaruhi oleh cita rasa makanan. Namun

ada faktor lain yaitu faktor pola makan di rumah sakit dengan pola makan di rumah

berbeda.

Pada saat pengambilan data waktu distribusi dan waktu makan pasien sudah

sesuai dengan kebijakan dari rumah sakit. Namun beberapa pasien tidak langsung

mengkonsumsinya sehingga makanan yang telah disajikan menjadi dingin atau

mengalami perubahan suhu. Sehingga selera makan pasien menjadi berkurang dan

pasien menyisakan makananya. Sehingga kepatuhan pasien terhadap waktu makan di

rumah sakit juga mempengaruhi terjadinya sisa makanan. Berikut ini merupakan

tabel distribusi sisa makanan berdasarkan konsumsi makanan dari luar rumah sakit :

Page 14: HUBUNGAN CITA RASA MAKANAN DAN KONSUMSI …eprints.ums.ac.id/45631/3/NASKAH PUBLIKASI.pdf · dalam daftar pustaka. ... Data cita rasa makanan dan konsumsi makanan dari luar rumah

10

Hasil uji statistik dengan menggunakan uji statistik Rank Spearman didapatkan

nilai p sebesar 0.01 (p< 0.05) berarti ada hubungan konsumsi makanan dari luar

rumah sakit dengan sisa makanan. Hal ini sesuai dengan penelitian Priyanto (2009)

dan Mutyana (2011) yang menunjukkan bahwa ada hubungan antara makanan dari

luar rumah sakit dengan terjadinya sisa makanan dengan p value 0.002 (p< 0.05).

Mengkonsumsi makanan dari luar rumah sakit dapat mempengaruhi sisa makanan.

Berdasarkan hasil jawaban kuesioner responden, jenis makanan dari luar rumah

sakit yang paling banyak dikonsumsi oleh responden adalah makanan pokok (nasi,

mie atau bubur) sebanyak 37.1% responden dan snack (gorengan atau roti) sebanyak

34.2% responden. Hal tersebut menunjukkan sebagian responden mengkonsumsi

jajanan yang mengandung karbohidrat. Menurut Khomsan (2003) dalam Marwati

(2010) sebagian besar jajanan hanya mengandung karbohidrat yang membuat cepat

kenyang dan dapat mengganggu nafsu makan. Responden yang sering

mengkonsumsi makanan jajanan atau cemilan akan lebih cepat kenyang. Dengan

demikian, responden akan mengurangi asupan makanan yang disajikan oleh pihak

rumah sakit sehingga terjadi sisa makanan.

Berdasarkan hasil kuesioner responden memiliki beberapa alasan yang

dikemukakan oleh responden sebagai alasan untuk mengkonsumsi makanan dari luar

rumah sakit antara lain sebelum waktu makan pagi pasien sudah sudah merasa lapar

sebanyak 28.5% responden dan 14.3% responden merasa tidak terbiasa dengan

makanan di rumah sakit.

Konsumsi makanan dari luar rumah sakit yang dimakan oleh pasien disebabkan

oleh budaya membawa oleh-oleh dari saudara ketika menjenguk pasien di rumah

sakit dan belum ada manajemen untuk mengendalikan diet di rumah sakit seperti

larangan membawa makanan atau minuman tertentu pada pasien yang belum tentu

sama dengan nilai gizi yang dikandung oleh makanan yang disajikan di rumah sakit

tersebut (Budiyanto, 2002).

Tabel 6

Distribusi Sisa Makanan Berdasarkan Konsumsi

Makanan dari Luar Rumah Sakit

Konsumsi makanan

dari luar rumah

sakit

Sisa Makanan Jumlah

P Tidak Baik Baik

n % n % n %

Sering

Tidak Sering

14

2

60.8

16.7

9

10

39.1

83.3

23

12

100

100

0.01*

*Uji Rank Spearman

Page 15: HUBUNGAN CITA RASA MAKANAN DAN KONSUMSI …eprints.ums.ac.id/45631/3/NASKAH PUBLIKASI.pdf · dalam daftar pustaka. ... Data cita rasa makanan dan konsumsi makanan dari luar rumah

11

Oleh karena itu, dibutuhkan pengontrolan yang baik terhadap makanan yang

diberikan kepada pasien. Meskipun ada makanan dari luar rumah sakit yang dapat

masuk ke rumah sakit dan dikonsumsi oleh responden, bagi instalagi gizi mungkin

perlu untuk melakukan penilaian terhadap status kesehatan pasien, misalnya dengan

melakukan tes laboratorium atau pemeriksaan fisik. Dengan demikian, dapat

dikontrol efek makanan, baik yang disediakan oleh rumah sakit maupun dari luar

rumah sakit, terhadap tubuh pasien.

4. PENUTUP

4.1 Kesimpulan

1. Sebanyak 62,9% responden menyatakan bahwa cita rasa makanan di rumah sakit

baik

2. Responden sebanyak 65,7% sering mengkonsumsi makanan dari luar rumah

sakit dan sebanyak 54,3% responden mengkonsumsi sebanyak 1 kali dalam

sehari. Sebanyak 37,1% responden memilih mengkonsumsi jenis makanan

pokok.

3. Responden sebanyak 54,3% memiliki sisa makanan dalam kategori baik,

sedangkan 45,7% tidak baik. Sisa makanan banyak terdapat pada waktu makan

pagi yaitu pada nasi 39,14%, sayur 37,93%, lauk nabati 31,28%. Sedangkan

berdasarkan hasil keseluruhan rata-rata sisa makanan paling banyak yaitu pada

nasi 24,4%.

4. Tidak ada hubungan antara cita rasa dengan sisa makanan di rumah sakit.

5. Ada hubungan antara frekuensi konsumsi makanan dari luar rumah sakit dengan

sisa makanan di rumah sakit.

4.2 Saran

Bagi peneliti berikutnya yang tertarik dengan penelitian sejenis dapat dilakukan

penelitian lebih lanjut mengenai faktor-faktor lain selain cita rasa makanan dan

frekuensi konsumsi makanan dari luar rumah sakit yang dapat mempengaruhi sisa

makanan pasien.

DAFTAR PUSTAKA

Ali, K. (2003). Pangan dan Gizi untuk Kesehatan. Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada

Almatsier, S. (2002). Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.

_____. (1992). Persepsi pasien terhadap makanan di rumah sakit (jurnal gizi Indonesia)

vol 2 halaman 87- 96.

Page 16: HUBUNGAN CITA RASA MAKANAN DAN KONSUMSI …eprints.ums.ac.id/45631/3/NASKAH PUBLIKASI.pdf · dalam daftar pustaka. ... Data cita rasa makanan dan konsumsi makanan dari luar rumah

12

Alviani, K.R. (2007). Gambaran Asupan Energi, Protein, dan Status Gizi pada Pasien

Pasca Bedah di RS. Dr. Kariadi Semarang. Skripsi. Semarang : Program Studi

Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro.

Ariefuddin, A, Tjahjono K dan Yeni P. (2009). Analisis sisa makanan lunak rumah sakit

pada penyelenggaraan makanan dengan sistem outsourcing di RSUD

GunungJati Cirebon.Jurnal Gizi Klinik Indonesia.Volume 5.Nomor 3.Maret

2009:133-142.

Aula, L.E. (2011), Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Terjadinya Sisa Makanan

Pada Pasien Rawat Inap Di Rumah Sakit Haji Jakarta, [online]. Dari :

repository. uinjkt.ac.id, [7 November 2015].

Brunner, L dan Suddarth D. (2002). Buku Ajar Keperawatan Medical Bedah (H. Kuncara,

A. Hartono, M. Ester, Y. Asih, Terjemahan). Ed.8 Vol 1. Jakarta : EGC.

Budiyanto, M.A.K., (2002). Dasar-dasar Ilmu Gizi, Malang: UMM Press. Hal. 149.

Djamaluddin, M., Endy P., dan Ira, P. (2005). Analisis Zat Gizi dan Biaya Sisa Makanan

pada Pasien dengan Makanan Biasa. Jurnal Gizi Klinik Indonesia. 1(3): 108-12.

Liber, N.A. dan Dede R.A. (2014). Peningkatan Kualitas Cita Rasa Makanan Rumah Sakit

untuk Mempercepat Penyembuhan Pasien.(Jurnal Mutu Pangan) Vol 1(2) hal

83-90.

Marwati, E. (2010). Hubungan Kebiasaan Makan, Konsumsi Makanan, dan Pengetahuan

Gizi dengan Status Gizi Kurang Siswa Kelas IV, V, fan VI di SDN Wargasetra 2

Kecamatan Tegal Waru Karawang Jawa Barat tahun 2010. Skripsi Fakultas

Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Moehyi, S.(1992). Penyelenggaraan Makanan Institusi dan Jasa Boga.Jakarta: Bharata.

Mutyana, L. (2011). Faktor-faktor yang berhubungan dengan daya terima pasien rawat

inap di Rumah Sakit Ibu dan Anak Budiasih Serang tahun 2011. Skripsi.

Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

NHSE Hospitality.(2005).Managing Food Waste in the NHS. Bournemouth University

.NHS Estates.

Netty, E dkk. (2007). Pedoman Penyelenggaraan Makanan Rumah Sakit. Jakarta: Dirjen

Bina Kesehatan Masyarakat.

Notoatmodjo.S .(2003).Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta : Rineka Cipta.

Priyanto, O.H. (2009). “Faktor yang Berhubungan Dengan Terjadinya Sisa Makanan

Pada Pasien Rawat Inap Kelas III di RSUD Kota Semarang,” Skrispsi.

Semarang: Fakultas Ilmu Keolahragaan Universias Negeri Semarang.

Renangtyas, D. et. al. (2004). Pengaruh Penggunaan Modifikasi Standar Resep Lauk

Nabati Tempe terhadap Daya Terima dan Persepsi Pasien Rawat Inap. Jurnal

Gizi Klinik Indonesia. Vol.1. no.1.

[RSUP] Rumah Sakit Umum Pusat H. Adam Malik Medan. (2012). Tingkat Kepuasan

Pasien pada Mutu Makanan di Ruang Rawat Inap RSUP.H.Adam Malik.

Medan: RSUP H. Adam Malik Medan.

Supariasa, dkk. (2002). Penilaian Status Gizi. Jakarta: EGC.