11
Semua orang mengakui adanya hubungan antara hukum adat dan hukum Islam. Hanya yang diperselisihkan mengenai sejauh mana hubungan itu telah terjadi dan sejauh mana pula yang mungkin akan terjadi diberbagai daerah di Indonesia. Untuk itu kita perlu mengetahui bahwa terjadi hubungan antara hukum adat dengan hukum Islam. Memang dalam kehidupan sehari-hari kita tidak bisa terlepas dari peraturan adat yang mungkin juga berkaitan dengan hukum Islam. Kendati demikian tidak semua hukum adat itu bisa diterima ke dalam hukum Islam. Hanya saja kita perlu mencermati apakah hukum adat itu bisa dimasukkan dan diterima ke dalam hukum Islam atau tidak. Karena selama hukum adat itu tidak bertentangan dengan Al-Qur’an dan As-Sunnah maka hukum adat itu bisa diterima ke dalam hukum Islam. Hubungan antara hukum adat dengan hukum Islam di Indonesia semakin lama bukan semakin erat melainkan semakin lama semakin terasa renggangnya. Hal ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor . Yang kesemuanya itu bisa tergantung dari masyarakatnya apakah masih menggunakan peraturan adat dalam kehidupan sehari- hari atau sudah melupakannya dengan mengganti peraturan yang lebih bisa dibilang modern. Oleh karenanya kita sebagai generasi penerus dituntut untuk lebih memperhatikan apakah kita masih mau menggunakan hukum adat atau sudah meninggalkan warisan nenek moyang kita. Karena kelangsungan adat-istiadat itu tergantung dari generasi

Hubungan Hukum n Adat

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Syariah VS Adat

Citation preview

Page 1: Hubungan Hukum n Adat

Semua orang mengakui adanya hubungan antara hukum adat dan hukum Islam. Hanya

yang diperselisihkan mengenai sejauh mana hubungan itu telah terjadi dan sejauh mana pula

yang mungkin akan terjadi diberbagai daerah di Indonesia. Untuk itu kita perlu mengetahui

bahwa terjadi hubungan antara hukum adat dengan hukum Islam.

Memang dalam kehidupan sehari-hari kita tidak bisa terlepas dari peraturan adat yang

mungkin juga berkaitan dengan hukum Islam. Kendati demikian tidak semua hukum adat itu bisa

diterima ke dalam hukum Islam. Hanya saja kita perlu mencermati apakah hukum adat itu bisa

dimasukkan dan diterima ke dalam hukum Islam atau tidak. Karena selama hukum adat itu tidak

bertentangan dengan Al-Qur’an dan As-Sunnah maka hukum adat itu bisa diterima ke dalam

hukum Islam.

Hubungan antara hukum adat dengan hukum Islam di Indonesia semakin lama bukan

semakin erat melainkan semakin lama semakin terasa renggangnya. Hal ini bisa disebabkan oleh

berbagai faktor . Yang kesemuanya itu bisa tergantung dari masyarakatnya apakah masih

menggunakan peraturan adat dalam kehidupan sehari-hari atau sudah melupakannya dengan

mengganti peraturan yang lebih bisa dibilang modern.

Oleh karenanya kita sebagai generasi penerus dituntut untuk lebih memperhatikan apakah

kita masih mau menggunakan hukum adat atau sudah meninggalkan warisan nenek moyang kita.

Karena kelangsungan adat-istiadat itu tergantung dari generasi penerusnya, apakah mereka mau

menggunakan atau malah melupakan sesuai dengan perkembangan zaman.

B.Hubungan Antara Hukum Adat Dengan Hukum Islam

Hubungan antara hukum adat dengan hukum Islam itu bisa dipengaruhi oleh beberapa

faktor, diantaranya :

1. Adat itu dapat diterima oleh perasaan sehat dan diakui oleh pendapat umum

2. Tidak bertentangan dengan nash, yaitu Al-Qur’an dan As-Sunnah1[1])

1[1] Prof.Kusumadi Pudjosewojo.Pengantar Hukum Adat.Jakarta.tt.Hlm.105

Page 2: Hubungan Hukum n Adat

Contoh nash yang didasarkan kepada adat sebelumnya, Abu Yusuf mengemukakan

hadits jual-beli gandum yang ditakar dengan sukatan. Itu tidak berarti bahwa jual-beli gandum

sekarang dengan ditimbang tidak boleh, karena hadits tersebut didasarkan pada kebiasaan masa

itu bukan prinsip yang mengharuskan menimbang memakai sukatan.

Dari contoh di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa hukum adat bisa diterima ke

dalam hukum Islam selama hal itu dapat diterima dan tidak ada dalil yang melarangnya.

C. Rumusan Masalah

Agar makalah yang kami sampaikan tidak melebar, maka penulis akan membatasi suatu

masalah sebagai berikut :

1. Pengertian dan istilah adat

2. Istilah hukum adat

3. Pengertian hukum adat

4. Pengertian hukum Islam

5. Hubungan antara hukum adat dengan hukum Islam.

D. Tujuan Makalah

1. Mengetahui pengertian hukum adat dan pengertian hukum Islam

2. Mengetahui hubungan antara hukum adat dengan hukum Islam

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Dan Istilah Adat

Page 3: Hubungan Hukum n Adat

Istilah adat berasal dari bahasa Arab, yang apabila diterjemahkan ke dalam bahasa

Indonesia berarti “kebiasaan”2[2]). Adat atau kebiasaan telah meresap ke dalam bahasa Indonesia

sehingga hampir semua bahasa daerah di Indonesia telah mengenal istilah tersebut.

Adat atau kebiasaan dapat diartikan sebagai berikut :”Tingkah laku seseorang yang terus

menerus dilakukan dengan cara tertentu dan diikuti oleh masyarakat luar dalam waktu yang

lama3[3]). Dengan demikian unsur-unsur hukum adat adalah :

1. Adanya tingkah laku seseorang

2. Dilakukan terus-menerus

3. Adanya dimensi waktu

4. Diikuti oleh orang lain atau masyarakat4[4]).

B. Istilah Hukum Adat

Istilah hukum adat dikemukakan pertama kali oleh Prof.Dr.Christian Snouck Hurgronye

dalam bukunya yang berjudul “De Accheers”(Orang-orang Aceh), yang kemudian diikuti oleh

Prof.Mr.Cornelis Van Vollen Hoven dalam bukunya yang berjudul “Het Adat Recht Van

Nederland Indie”5[5]).

Dengan adanya istilah ini, maka pemerintah kolonial Belanda pada akhir tahun 1929

mulai menggunakan secara resmi dalam peraturan perundangan Belanda6[6]). Hukum adat pada

dasarnya merupakan sebagian dari adat istiadat masyarakat. Adat istiadat mencakup konsep yang

sangat luas.

C. Pengertian Hukum Adat

2[2] Bushar Muhammad.Asas-Asas Hukum Adat(suatu pengantar).Pradnya Paramitha.Jakarta.1981.hlm.57

3[3] http//dekcrayon.blogspot.com/2010/05/hukum-adat.

4[4] Ibid.dekcrayon.blogspot.com/2010/06/hukum-adat

5[5] Ibid.Bushar Muhammad.Asas-Asas Hukum Adat.Hlm.60

6[6] Ibid.Bushar Muhammad.Asas-asas Hukum Adat.Hlm.61

Page 4: Hubungan Hukum n Adat

Untuk mendapatkan gambaran apa yang dimaksud dengan hukum adat, maka perlu kita

telaah beberapa pendapat sebagai berikut :

1. Prof.Mr.B.Terhaar Bzn, hukum Adat ialah keseluruhan peraturan yang menjelma dalam

keputusan-keputusan dari kepala-kepala adat dan berlaku secara spontan dalam

masyarakat.

2. Prof.Mr.Cornelis Van Vollen Hoven, hukum Adat ialah keseluruhan aturan tingkah laku

masyarakat yang berlaku dan mempunyai sanksi dan belum dikodifikasikan.

3. Dr.Sukanto.SH., hukum Adat ialah kompleks adat-adat yang pada umumnya tidak

dikitabkan, tidak dikodifikasikan dan bersifat paksaan, mempunyai sanksi jadi

mempunyai akibat hukum.

4. Mr.J.H.P Bellefroit, hukum Adat ialah sebagai peraturan-peraturan hidup yang meskipun

tidak diundangkan oleh penguasa, tetapi tetap dihormati dan ditaati oleh rakyat dengan

keyakinan bahwa peraturan-peraturan tersebut berlaku sebagai hukum.

5. Prof.M.M.Djojo Digoeno .SH, hukum adat ialah hukum yang tidak bersumber kepada

peraturan-peraturan7[7])

Dengan melihat dari beberapa definisi tentang apa yang dimaksud dengan hukum adat,

maka di sini penulis mendapat gambaran dan menyimpulkan bahwa yang dinamakan hukum adat

ialah suatu keseluruhan peraturan yang dibuat oleh masyarakat adat itu sendiri dan ditaati oleh

komunitas adat itu sendiri walau dalam prakteknya tidak dibukukan atau dikodifikasikan secara

langsung. Namun telah menjadi suatu hukum yang mengikat dan mengatur segala tindak

perbuatan daripada masyarakat adat itu sendiri.

Dari batasan-batasan di atas maka penulis dapat menyimpulkan bahwa terlihat unsur-

unsur dari hukum adat, yaitu sebagai berikut :

1. Adanya tingkah laku yang terus menerus dilakukan oleh masyarakat

2. Tingkah laku tersebut teratur dan sistematis

3. Tingkah laku tersebut mempunyai nilai sakral

4. Adanya keputusan kepala adat

5. Adanya sanksi atau akibat hukum apabila melanggar

7[7] My Collection.HukumAdat.Kabunvillage Blogspot.com.2011

Page 5: Hubungan Hukum n Adat

6. Tidak tertulis secara jelas

7. Ditaati dalam masyarakat

D. Pengertian Hukum Islam

Hukum syara’ menurut ulama ushul ialah doktrin (kitah) syar’i yang bersangkutan

dengan perbuatan orang-orang mukallaf secara perihal atau berupa ketetapan (taqrir). Sedangkan

menurut ulama fiqh, hukum syara’ ialah efek yang dikehendaki oleh kitab syar’i dalam perbuatan

seperti wajib, sunnah, haram, mubah, dan makruh8[8])

Menurut Muhammad Ali At-Thanawi dalam kitabnya Kisyaaf Ishthilaahaal Al-Funun

memberikan pengertian bahwa syari’ah ialah mencakup seluruh ajaran Islam, yang meliputi

bidang aqidah, ibadah, akhlaq dan muamalah (kemasyarakatan)9[9]). Hukum islam berarti

keseluruhan ketentuan-ketentuan perintah Allah yang wajib dituruti (ditaati) oleh seorang

muslim yang meliputi beberapa hal, diantaranya :

1. Ilmu Aqoid (keimanan)

2. Ilmu Fiqh (pemahaman manusia terhadap ketentuan-ketentuan Allah)

3. Ilmu Akhlaq (kesusilaan)10[10])

Berdasarkan uraian-uraian di atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa hukum islam

adalah syariat yang berarti hukum-hukum yang diadakan oleh Allah SWT yang diberikan untuk

umatNya yang dibawa oleh Nabi, baik itu hukum yang berhubungan dengan kepercayaan

(aqidah) maupun hukum-hukum yang berhubungan dengan amaliah (perbuatan).

8[8] Afandi Ali.Hukum-Hukum Syar’i.Jakarta.PT.Rineka Cipta.Hlm.25

9[9] Muhammad Ali At-Thanawi.Pokok-pokok Ajaran Islam.Fajar Agung.Jakarta.1992.Hlm.142

10[10] Ibid.Muhammad Ali.Hlm.150

Page 6: Hubungan Hukum n Adat

E. Hubungan Antara Hukum Adat Dengan Hukum Islam

Penerimaan hukum Islam sepenuhnya dikenal dengan teori “Receptio In Complexio”.

Pencetusnya Winter, Salomon Geyzer dan Cornelius Van Den Berg11[11]). Menurut teori

tersebut memperlakukan penuh hukum Islam bagi orang Islam dengan dasar bahwa mereka telah

memeluk agama Islam. Pada masyarakat ini berhasil dibuat suatu kumpulan peraturan hukum

perkawinan yang berisi tentang hukum waris perkawinan12[12]). Dengan demikian penulis dapat

menyimpulkan bahwa penerimaan hukum adat ke dalam hukum Islam adalah bersifat universal,

selama hukum adat itu tidak bertentangan dengan nash, yaitu Al-Qur’an dan As-Sunnah. Hukum

Islam adalah hukum yang universal sehingga hukum Islam itu berlaku bagi orang Islam

dimanapun ia berada dan harus ditaati selama ia meyakini dan memeluk agama Islam itu sendiri.

Hukum nasional ialah hukum yang berlaku bagi suatu bangsa tertentu disuatu Negara

tertentu. Hukum nasional Indonesia yaitu kumpulan norma-norma hukum masyarakat yang

berasal dari unsur-unsur hukum Islam, hukum adat, maupun hukum dari barat (kolonial

Belanda), sehingga dalam penerapannya dalam ketatanegaraan Republik Indonesia, hukum

nasional tidak terlepas dari hukum adat maupun hukum Islam itu sendiri, karena saling berkaitan

satu dengan yang lain. Oleh karena itu penerimaan hukum adat ke dalam hukum Islam dengan

tidak mengurangi keaslian hukum adat itu sendiri selama tidak bertentangan dengan Al-Qur’an

dan As-Sunnah.

BAB III

11[11] Op.Cit.Bushar Muhammad.Hlm.21

12[12] Ibid.Bushar Muhammad.Hlm.22

Page 7: Hubungan Hukum n Adat

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Berdasarkan uraian di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa:

1. Istilah adat berasal dari bahasa Arab yang berarti kebiasaan atau tingkah laku masyarakat

yang terjadi begitu lama.

2. Istilah hukum adat itu sendiri muncul setelah adanya penelitian yang dilakukan oleh

orang-orang barat yang tertarik akan adat-istiadat yang beraneka ragam yang terjadi di

Indonesia.

3. Pengertian hukum Islam itu sendiri dapat diartikan ketentuan-ketentuan syar’i yang

bersangkutan dengan perbuatan orang-orang Islam itu sendiri yang harus ditaati dan

diamalkan selama orang tersebut memeluk agama Islam.

4. Hubungan antara hukum adat dengan hukum Islam itu sendiri sangat erat walaupun

sekarang sudah sangat sulit dibedakan mana yang hukum adat dan mana yang hukum

Islam, karena sudah bercampur aduk antara hukum adat maupun hukum Islam itu sendiri.

B. SARAN

Di dalam penulisan makalah ini tentunya masih banyak kekurangan baik dari segi

penulisan, penyusunan, pemaparan maupun penjelasan. Untuk itu penulis mengharapkan kritik

dan saran dari pembaca yang bersifat membangun tentunya.

DAFTAR PUSTAKA

Page 8: Hubungan Hukum n Adat

Afandi, Ali.2000.Hukum Waris,Hukum Keluarga,Dan Hukum Pembuktian.Jakarta:PT.Rhineka

Cipta

Bushar Muhammad.Asas-Asas Hukum Adat (Suatu Pengantar).Pradnya Paramita.Jakarta : 1981

Hilman Hadikusuma.S.H.Hukum Waris Adat.Alumni.Bandung.1977

Http//:dekcrayon.blogspot.com/2010/01/hokum-adat.html

Prof.Kusumadi Pudjosewojo.Pengantar Hukum Adat.Jakarta.1981

My Collection.Hukum Adat.Kabunvillage Blogspot.com.2011