Upload
danghanh
View
231
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
HUBUNGAN MINAT BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR IPS
SISWA KELAS IV SD MUHAMMADIYAH METRO PUSAT
(Skripsi)
Oleh
Heni Setiowati
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2018
ABSTRAK
HUBUNGAN MINAT BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR IPSSISWA KELAS IV SD MUHAMMADIYAH METRO PUSAT
Oleh
HENI SETIOWATI
Masalah dalam penelitian ini adalah minat belajar dan hasil belajar IPS yang beragam
dan belum maksimal. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan minat belajar
terhadap hasil belajar IPS siswa kelas IV SD Muhammadiyah Metro Pusat. Populasi
dalam penelitian ini berjumlah 230 orang siswa dan jumlah sampel diambil
berdasarkan teknik proporsional stratified random sampling yaitu diperoleh 70 orang
siswa. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner (angket) dan studi
dokumentasi. Pengujian hipotesis menggunakan rumus korelasi product moment
dengan nilai koefisien korelasi r = 0,24 dengan thitung>ttabel yaitu 2,07>2,00 (dengan α
= 0,05) artinya korelasi signifikan. Besar kontribusi minat belajar terhadap hasil
belajar siswa adalah sebesar 5 %, sedangkan 95 % dipengaruhi oleh variabel atau
faktor lain yang tidak dibahas pada penelitian ini. Hasil penelitian menunjukkan
hubungan yang signifikan antara minat belajar terhadap hasil belajar IPS siswa kelas
IV SD Muhammadiyah Metro Pusat.
Kata kunci : Hasil belajar, IPS, minat belajar.
HUBUNGAN MINAT BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR IPS
SISWA KELAS IV SD MUHAMMADIYAH METRO PUSAT
Oleh
HENI SETIOWATI
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar
SARJANA PENDIDIKAN
Pada
Jurusan Ilmu Pendidikan
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2018
RIWAYAT HIDUP
Peneliti bernama Heni Setiowati. Peneliti lahir di Kota
Metro, Kecamatan Metro Timur Provinsi Lampung pada
tanggal, 20 April 1996. Peneliti merupakan anak kedua dari
dua bersaudara, putri pasangan Bapak Supotro dan Ibu
Suyatmi.
Pendidikan dimulai dari TK Pkk Tejosari Metro Timur. Melanjutkan pendidikan
di SD 8 Metro Timur lulus tahun 2008. Kemudian menyelesaikan pendidikan
lanjutan di SMP Negeri 7 Kota Metro lulus tahun 2011. Pendidikan menengah
atas selesaikan di SMA Negeri 4 Kota Metro lulus tahun 2014. Selanjutnya pada
tahun 2014 terdaftar sebagai mahasiswa S-I PGSD FKIP Universitas Lampung
melalui jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri ( SBMPTN).
MOTO
Bila kamu tak tahan dengan lelah nya belajar, makakamu akan menanggung perihnya kebodohan
(Imam Syafi’i)
PERSEMBAHAN
Bismillaahirrohmaanirrohiim
Puji syukur atas nikmat dan karunia yang telah Allah SWT berikan
sehingga karya ini dapat terselesaikan. Ku persembahkan
karya ini kepada :
BAPAKKU tercinta SUPOTRO dan IBUKU tercinta SUYATMI
Dua insan mengagumkan yang tak pernah berhenti memberikan Kasih
sayangnya yg tulus. Dua insan yang telah
membesarkanku,mendidik,bekerja keras demi anak-anaknya,dan selalu
memberikan motivasi serta menjadi penyemangat dalam hidupku untuk
selalu berjuang dan tiada pernah lelah selalu memberikan do’a dan
nasihat untuk menyelesaikn studi ini, terimakasih banyak Ayah dan ibu.
Mamas tersayang HERU SETIAWAN dan mbak ipar EKO NUR FITRIYA
Yang selalu memberikanku motivasi dan semangat untuk karyaku,
terimakasih mas mbak, semoga karya ini bisa menjadi kebanggaan untuk
kalian. Amin. Tetaplah memberi nasihat dan motivasi serta kasih sayang
untuk adikmu ini.
Para Guru dan Dosen yang telah berjasa memberikan bimbingan dan ilmu
yang sangat berharga melalui ketulusan dan kesabaranmu.
Semua Sahabat yang selalu memberikan motivasi dan tulus menerima
segala kekuranganku.
Almamater tercinta “Universitas Lampung”.
xi
SANWACANA
Assalamu’alaikum warohmatullohiwabarokatuh.
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan segala limpahan rahmat, taufik,
dan hidayah-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul
“Hubungan Minat Belajar terhadap Hasil Belajar IPS Siswa Kelas IV SD
Muhammadiyah Metro Pusat”, sebagai syarat meraih gelar sarjana di Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.
Peneliti menyadari masih banyak kekurangan pada skripsi ini. Penyelesaian ini
tidak lepas dari bimbingan, dan petunjuk dari berbagi pihak, oleh sebab itu
peneliti mengucapkan banyak terimakasih kepada:
1. Bapak Dr. Muhammad Fuad, M. Hum., Dekan FKIP Universitas Lampung.
2. Ibu Dr. Riswanti Rini, M. Si., Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan FKIP
Universitas Lampung.
3. Bapak Drs. Maman Surahman, M.Pd., Ketua Program Studi PGSD FKIP
Universitas Lampung.
4. Bapak Drs. Muncarno, M. Pd., Koordinator Kampus B FKIP Universitas
Lampung.
5. Bapak Drs. Rapani, M. Pd., Ketua Penguji yang senantiasa meluangkan
waktunya memberi bimbingan dan saran kepada peneliti sehingga skripsi ini
dapat terselesaikan dengan baik.
xii
6. Bapak Drs. A.Sudirman,S.Pd.,M.H. Sekretaris Penguji yang senantiasa
meluangkan waktunya memberi bimbingan dan saran kepada peneliti sehingga
skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.
7. Bapak Ibu. Yulina H., M.Pd.I, Penguji Utama yang telah senantiasa
meluangkan waktunya memberikan sumbang saran untuk penyempurnaan
skripsi ini.
8. Bapak/Ibu dosen dan staf karyawan S1 PGSD Kampus B, yang telah
membantu mengarahkan sampai skripsi ini selesai.
9. Kepala Sekolah SD Muhammadiyah Metro Pusat yang telah memberikan izin
kepada peneliti untuk melaksanakan penelitian.
10. Siswa-siswi kelas IV SD Muhammadiyah Metro Pusat yang telah
berpartisipasi aktif sehingga penelitian ini dapat terselesaikan dengan baik.
11. Sahabat-sahabatku tercinta yang telah memberikan semangat serta motivasi
untuk keberhasilan peneliti; (Shefa Muawana, May Prastya Ningrum dan
Anis Ambar) terima kasih dukungan kebersamaan yang telah diberikan
selama ini.
12. Tim suksesku tercinta yaitu Hidia, Renita, Henisa, Septi, Maulida, Rizky nur,
Nadya, Maya, Oky, Restu.
13. Teman KKN yang luar biasa selama 2 bulan (Anis, Shefa, Ecik, Sulis, Leli,
Sondang, Oky)
14. Rekan-rekan mahasiswa S1-PGSD angkatan 2014 khususnya kelas B terima
kasih atas bantuannya selama ini.
15. Semua pihak yang telah membantu demi kelancaran skripsi ini.
xiii
Semoga ALLAH SWT selalu memberikan kebesaran hati bagi kita semua,
dan segala hal yang kita perbuat tercatat sebagai amal kebaikan, amin.
Wassalamu’alaikumwarohmatullohiwabarokatu
Metro, Mei 2018Peneliti
Heni SetiowatiNPM 1413053053
xiv
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR TABEL ............................................................................................. xvii
DAFTAR GAMBAR.........................................................................................xviii
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xix
I.PENDAHULUAN ........................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah........................................................................... 1B. Identifikasi Masalah ................................................................................. 5C. Batasan Masalah....................................................................................... 5D. Rumusan Masalah .................................................................................... 5E. Tujuan Penelitian...................................................................................... 6F. Manfaat Penelitian .................................................................................. 6G. Ruang Lingkup Penelitian....................................................................... 6
II.KAJIAN TEORI, KERANGKA PIKIR, DAN HIPOTESIS .................... 8
A. Kajian Teori ........................................................................................... 81. Belajar ............................................................................................... 8
a. Pengertian belajar ........................................................................ 8b. Faktor yang Mempengaruhi Belajar............................................ 9c. Hasil Belajar ................................................................................ 11
2. Minat Belajar ...................................................................................... 12a. Pengertian Minat Belajar............................................................. 12b. Klasifikasi Minat Belajar............................................................. 13c. Ciri-ciri Minat Belajar ................................................................. 14d. Faktor yang Mempengaruhi Minat Belajar ................................. 14
3. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)........................................................... 16a. Pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS).................................. 16b. Tujuan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) ....................................... 16c. Ruang Lingkup IPS di SD........................................................... 18
B. Penelitian Yang Relevan ........................................................................ 18C. Kerangka Pikir dan Paradigma Penelitian ............................................. 19
1. Kerangka Pikir ................................................................................... 192. Paradigma Penelitian .......................................................................... 213. Hipotesis ............................................................................................. 21
xv
III.METODE PENELITIAN ........................................................................... 22
A. Jenis Penelitian ....................................................................................... 22B. Prosedur Penelitian ................................................................................. 22C. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................................. 23
1. Tempat Penelitian............................................................................. 232. Waktu Penelitian ............................................................................. 23
D. Populasi dan Sampel .............................................................................. 231. Populasi Penelitian ........................................................................... 232. Sampel Penelitian............................................................................. 24
E. Variabel Penelitian ................................................................................. 26F. Definisi Operasional Variabel................................................................. 26G. Teknik Pengumpulan Data ...................................................................... 28
1. Observasi.......................................................................................... 282. Kuesioner (angket) ........................................................................... 283. Studi Dokumentasi ........................................................................... 29
H. Instrumen Penelitian................................................................................ 29I. Uji Coba Instrumen Pengumpulan Data ................................................. 30
1. Validasi Kuesioner (angket) ............................................................ 302. Uji Reabilitas Instrumen ................................................................. 31
J. Teknik Analisis Data .............................................................................. 311. Uji Persyaratan Analisis Data .......................................................... 31
a. Uji Normalitas........................................................................... 31b. Uji Linearitas ............................................................................ 32
2. Uji Hipotesis .................................................................................... 33
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Profil Sekolah.......................................................................................... 351. Identitas Sekolah ................................................................................ 352. Visi dan Misi Sekolah ........................................................................ 353. Sarana dan Prasarana.......................................................................... 374. Keadaan Tenaga Pendidik Kependidikan dan Siswa ......................... 375. Denah Sekolah.................................................................................... 38
B. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas ........................................................ 381. Hasil Uji Validitas Kuisioner (Angket).............................................. 382. Hasil Uji Reliabilitas Kuisioner (Angket) ......................................... 42
C. Deskripsi Data Variabel Penelitian ......................................................... 431. Data Minat Belajar Siswa Kelas IV (Variabel X) .............................. 452. Data Hasil Belajar IPS Siswa Kelas IV (Variabel Y) ....................... 49
D. Uji Persyaratan Analisis Data ................................................................ 521. Uji Normalitas.................................................................................. 532. Uji Linearitas.................................................................................... 53
E. Uji Hipotesis............................................................................................ 53F. Pembahasan Hasil Penelitian .................................................................. 55G. Keterbatasan Hasil Penelitian ................................................................. 56
xvi
V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ............................................................................................ 57B. Saran ....................................................................................................... 58
DAFTARA PUSTAKA ..................................................................................... 59
LAMPIRAN....................................................................................................... 61
xvii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1. Hasil ketuntasan mid semester ganjil matematika kelas 1V tahunPelajaran 2017/2018..................................................................................... 4
2. Data jumlah peserta didik kelas IV SD Muhammadiyah Metro Pusattahun pelajaran 2017/2018 ........................................................................... 24
3. Skoring angket minat belajar ....................................................................... 27
4. Kisi-kisi instrumen minat belajar................................................................. 29
5. Kriteria interprestasi koefisien korelasi (r) .................................................. 33
6. Hasil uji validitas instrumen angket ............................................................ 39
7. Hasil data variabel X (Minat Belajar) dan Y (Hasil Belajar) ...................... 43
8. Data variabel X (Minat Belajar) dan Y(Hasil Belajar) ............................... 45
9. Data minat belajar siswa kelas IV SD Muhammadiyah Metro Pusat .......... 46
10. Distribusi frekuensi variabel X (Minat Belajar) ......................................... 47
11. Data hasil belajar IPS Siswa kelas IV SD Muhammadiyah Metro Pusat .... 49
12. Deskripsi frekuensi data variabel Y (Hasil Belajar) ................................... 51
13. Distribusi frekuensi variabel Y(Hasil Belajar) ........................................... 52
xviii
DAFTAR GAMBAR
Lampiran Halaman
1. Paradigma penelitian.................................................................................... 21
2. Diagram distribusi frekuensi variabel X ...................................................... 48
3. Diagram deskripsi frekuensi variabel Y ...................................................... 51
4. Diagram distribusi frekuensi variabel Y ...................................................... 52
xix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Dokumen surat-surat.................................................................................... 61
2. Instrumen Angket sebelum dan sesudah uji validitas .................................. 67
3. Perhitungan uji validitas dan reliabilitas...................................................... 74
4. Data variabel X dan Variabel Y................................................................... 85
5. Perhitungan uji prasyarat analisis data......................................................... 93
6. Perhitungan uji hipotesis.............................................................................. 105
7. Tabel-tabel statistik...................................................................................... 108
8. Hasil Penelitian ............................................................................................ 114
9. Data sekolah ................................................................................................ 121
10. Dokumentasi kegiatan.................................................................................. 129
1
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan mutlak bagi setiap individu yang harus
dipenuhi. Adanya pendidikan menjadikan setiap individu mengalami perubahan
kearah yang lebih baik. Pendidikan juga merupakan salah satu perwujudan
kebudayaan manusia yang dinamis dan sarat perkembangan. Adapun tujuan utama
pengelolaan proses pendidikan yaitu terjadinya proses belajar dan pengalaman belajar
yang optimal. Untuk mencapai proses belajar dan pengalaman belajar yang optimal
maka harus ada kegiatan pembelajaran serta segenap komponen yang mendukung
kegiatan pembelajaran tersebut. Berdasarkan Undang-undang Republik Indonesia
Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab II Pasal 3 Ayat 1.
Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentukwatak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskankehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agarmenjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warganegara yang demokratis serta bertanggung jawab. (depdiknas 2003: 8)
Pendidikan merupakan kebutuhan mendasar yang harus dimiliki oleh manusia, karena
tanpa pendidikan manusia tidak akan mampu meningkatkan taraf kehidupannya.
Melalui pendidikan yang baik manusia akan dapat mencapai kesejahteraan hidup,
mewujudkan kehidupan yang lebih baik, dan ikut serta secara aktif dalam
pembangunan. Pentingnya pendidikan ini menuntut pemerintah untuk terus
melakukan pembaharuan agar dapat meningkatkan kualitas pendidikan. Proses
2
pembelajaran di sekolah yang berkualitas sebaiknya melibatkan mental siswa secara
maksimal agar dapat meningkatkan mutu pendidikan. Salah satu cara untuk dapat
meningkatkan mental siswa yaitu dengan menumbuhkan minat yang baik dalam diri
siswa, sehingga hasil belajar yang diperoleh siswa akan maksimal.
Minat belajar sangat besar pengaruhnya terhadap hasil belajar, karena apabila bahan
pelajaran yang dipelajari tidak sesuai dengan minat, siswa tidak akan belajar dengan
baik sebab tidak menarik baginya. Siswa akan malas belajar dan tidak akan
mendapatkan kepuasan dari pelajaran itu. Bahan pelajaran yang menarik minat siswa,
lebih mudah dipelajari sehingga dapat meningkatkan hasil belajar.
Susanto (2013: 5) menyatakan bahwa hasil belajar siswa adalah kemampuan yang
diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar karena belajar itu sendiri merupakan
suatu proses dari seseorang yang berusaha untuk memperoleh suatu bentuk perubahan
perilaku yang relatif menetap.
Dalyono (2005: 55) menyatakan bahwa berhasil atau tidaknya seseorang dalam
belajar disebabkan beberapa faktor yang mempengaruhi pencapaian hasil belajar yaitu
faktor internal dan faktor eksternal seseorang. Faktor internal seseorang meliputi
kesehatan, intelegensi, bakat, minat, dan cara belajar. Faktor eksternal seseorang
meliputi misalnya ruang belajar yangbersih, sarana dan prasarana belajar yang
memadai. Faktor internal yang memberikan pengaruh besar terhadap hasil belajar,
salah satunya adalah minat belajar. Hasil belajar yang tinggi akan dapat dicapai oleh
siswa apabila siswa tersebut memiliki minat belajar yang tinggi. Usman (dalam
Susanto, 2013: 66) menyatakan bahwa minat belajar merupakan faktor utama yang
menentukan derajat keaktifan belajar siswa.
3
Setiap siswa tentunya memiliki minat yang berbeda antara satu dengan lainnya
terhadap pembelajaran IPS. Minat siswa tentunya berasal dari keadaan psikologis
yang menarik dan kemudian timbul melalui rangsangan lingkungan tertentu. Minat
siswa terhadap pembelajaran IPS sangat mempengaruhi kemauan dalam mengikuti
pembelajaran sehingga siswa terpacu untuk menjadi lebih baik lagi, dan mencapai
hasil yang memuaskan.
Di samping itu melihat kenyataan di lapangan berdasarkan pengamatan peneliti di SD,
pembelajaran IPS di sekolah dasar cenderung menitik beratkan pada penguasaan
hafalan, situasi tidak kondusif yang membosankan siswa, rendahnya rasa percaya diri
siswa sebagai akibat dari isi pelajaran yang kurang bermakna. Hal inilah yang
menyebabkan pembelajaran IPS menjadi kurang bermakna sehingga hasil belajar
menjadi rendah.
Hasil belajar IPS yang baik tidak akan tercapai secara maksimal apabila siswa tidak
memiliki minat belajar. Minat mempunyai peranan yang penting dalam proses belajar
mengajar untuk meningkatkan hasil belajar, karena tanpa adanya minat dalam belajar
maka tidak akan mungkin untuk dapat melakukan aktivitas belajar yang optimal.
Berdasarkan hasil observasi dan studi dokumentasi yang peneliti lakukan melalui
wawancara pada tanggal 13 dan 14 November 2017 di kelas IV SD Muhammadiyah
Metro Pusat, diketahui bahwa. Siswa masih memiliki minat belajar yang rendah pada
mata pelajaran IPS, siswa kurang memperhatikan pada saat guru menyampaikan
pelajaran, siswa kurang memahami materi yang disampaikan oleh guru, pembelajaran
yang masih berpusat pada guru, keterlibatan siswa dalam pembelajaran masih kurang
aktif, dan hasil pelajaran IPS siswa kelas IV yang masih rendah. Hal ini terlihat dari
adanya siswa yang sibuk bermain sendiri, mengantuk saat belajar serta ada siswa yang
4
tidak fokus dengan apa yang diterangkan oleh guru. Permasalahan ini memberikan
dampak pada rendahnya hasil belajar siswa, terutama pada hasil mid semester ganjil
tahun 2017/2018. Nilai mid Semester Ganjil siswa yang diperoleh dari dokumentasi
guru, dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 1. Hasil Nilai mid semester ganjil IPS kelas IV tahun pelajaran2017/2018
NO Kelas KetuntasanƩKKM (≥ 80) KKM (<80)
SiswaTuntas
Presentase SiswaTidaktuntas
Presentase
1 Harun 10 31% 22 69% 322 Zulkifli 8 26% 23 74% 313 Daud 21 62% 13 38% 344 Sulaiman 18 55% 15 45% 335 Ilyas 20 59% 14 41% 346 Ilyasa 11 33% 22 67% 337 Yunus 12 36% 21 64% 33Jumlah Peserta Didik 100 - 130 - 23
0Sumber: Dokumentasi nilai mid Guru kelas IV SD Muhammadiyah Metro Pusat
Berdasarkan tabel nilai mid semester ganjil IPS di atas, dapat diketahui bahwa hasil
belajar IPS siswa tergolong masih rendah, karena siswa yang tidak tuntas pada
pelajaran IPS mencapai 57% atau 130 siswa, sedangkan yang tuntas hanya 43% atau
100 siswa dari 230 siswa.
Berdasarkan uraian di atas, pada mata pelajaran IPS belum dapat dikatakan berhasil.
Depdiknas (dalam Suryosubroto, 2009: 47) menyatakan bahwa pembelajaran
dikatakan berhasil apabila telah memenuhi kriteria ketuntasan klasikal sebesar ≥75%
dari jumlah siswa.
5
Sehubungan dengan pernyataan di atas, peneliti ingin memberikan pembuktian
seccara ilmiah melalui penelitian korelasional ini dengan judul “Hubungan Minat
Belajar Terhadap Hasil Belajar IPS Siswa Kelas IV SD Muhammadiyah Metro
Pusat”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti dapat mengidentifikasi
permasalahan yang berhubungan dengan hasil belajar IPS sebagai berikut.
1. Siswa kelas IV SD Muhammadiyah Metro Pusat masih memiliki minat belajar
yang rendah.
2. Siswa kurang memperhatikan pada saat guru menyampaikan pelajaran.
3. Siswa kurang memahami materi yang disampaikan oleh guru.
4. Keterlibatan siswa dalam pembelajaran masih kurang aktif.
5. Hasil belajar IPS siswa yang beragam, dilihat dari siswa yang belum tuntas pada
mata pelajaran IPS di setiap kelasnya mencapai 38% sampai 69% dan siswa yang
tuntas mencapai 26% sampai 62% siswa dengan KKM sebesar 80.
C. Batasan Masalah
Peneliti membatasi pokok permasalahan yaitu memfokuskan penelitian pada:
1. Minat belajar yang dimiliki siswa terhadap mata pelajaran IPS.
2. Hasil belajar dilihat dari nilai akhir semester ganjil mata pelajaran IPS Siswa kelas
IV SD Muhammadiyah Metro Pusat.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah di atas, dapat dirumuskan masalah penelitian yaitu:
“Apakah terdapat hubungan yang signifikan antara minat belajar terhadap hasil belajar
IPS siswa kelas IV SD Muhammadiyah Metro Pusat Tahun Pelajarn 2017/2018?”
6
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah dalam penelitian ini, dapat dirumuskan tujuan
penelitiannya yaitu: “Untuk mengetahui hubungan minat belajar terhadap hasil belajar
IPS siswa kelas IV SD Muhammadiyah Metro Pusat Tahun Pelajarn 2017/2018”
F. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Siswa
Dapat dijadikan sebagai salah satu cara untuk memahami minat siswa pada
pelajaran IPS agar menjadi lebih baik lagi untuk menyukai pelajaran IPS.
2. Guru
Sebagai bahan informasi dan pertimbangan guru dalam melakukan peningkatan
hasil belajar siswa dengan memperhatikan minat belajar siswa.
3. Sekolah
Diharapkan dapat meningkatkan kualitas pembelajaran dan menjadi kontribusi
yang positif untuk meningkatkan mutu pendidikan di SD Muhammadiyah Metro
Pusat.
4. Peneliti
Memberikan ilmu pengetahuan yang baru, wawasan, dan pengalaman yang sangat
berharga serta bermanfaat bagi peneliti dalam mngembangkan kompetensi sebagai
calon guru pada tingkat SD.
G. Ruang Lingkup Penelitian
1. Ruang lingkup ilmu dalam penelitian yang telah dilaksanakan adalah ilmu
pendidikan, khususnya pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di sekolah dasar,
dengan jenis penelitian korelasional.
7
2. Ruang lingkup subjek penelitian adalah siswa kelas IV SD Muhammadiyah Metro
Pusat.
3. Ruang lingkup objek dalam penelitian ini adalah minat belajar dengan hasil belajar
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di SD Muhammadiyah Metro Pusat.
4. Ruang lingkup tempat penelitian adalah di kelas IV SD Muhammadiyah Metro
Pusat.
5. Ruang lingkup waktu penelitian dilaksanakan pada Februari sampai April 2018.
Semester genap pada tahun pelajaran 2017/2018.
8
II. KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, DAN HIPOTESIS
A. Kajian Pustaka
1. Belajar
a. Pengertian Belajar
Belajar merupakan suatu proses perubahan individu secara sadar maupun tidak
sadar yang ditandai dengan adanya perubahan tingkah laku sebagai hasil dari
interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.
Perubahan tersebut menyangkut dalam seluruh aspek tingkah laku, baik dalam
aspek kognitif, afektif maupun psikomotor dengan tujuan sebagai hasil belajar.
Slameto (2013: 2) menyatakan bahwa belajar ialah suatu proses usaha yang
dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru
secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan
lingkungannya. E.R. Hilgard (dalam Susanto 2014: 3) belajar adalah sesuatu
perubahan kegiatan reaksi terhadap lingkungan.
Kurniawan (2011: 8) menyatakan bahwa belajar merupakan sebagai proses aktif
internal individu dimana melalui pengalamannya berinteraksi dengan
lingkungan menyebabkan terjadinya perubahan tingkah laku yang relative
permanen. Belajar adalah perubahan tingkah laku individu akibat adanya
pengalaman, atau berinteraksi dengan lingkungan.
9
Berdasarkan pendapat para ahli di atas, peneliti menyimpulkan bahwa belajar
merupakan suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh
pengetahuan dan perubahan tingkah laku yang baru. Pengetahuan dan
perubahan tingkah laku ini merupakan hasil pengalamannya sendiri dalam
berinteraksi dengan lingkungan belajarnya.
b. Faktor yang Mempengaruhi Belajar
Minat belajar adalah keinginan terhadap sesuatu tanpa adanya paksaan. Hadis
(2008: 63-65) menyatakan bahwa faktor yang mempengaruhi belajar dapat
dibagi atas dua faktor utama, yaitu faktor yang bersumber dari dalam diri siswa
dan faktor yang berasal dari luar diri siswa. Adapun faktor-faktor tersebut yaitu:
1) Faktor lingkungan ( Eksternal)
Lingkungan merupakan bagian dari kehidupan anak didik. Dalam
lingkungan lah anak didik berinteraksi dalam mata rantai kehidupan yang
disebut ekosistem. Saling ketergantungan antara lingkungan biotik dan
abiotik tidak dapat dihindari. Itulah hukum alam yang harus dihadapi oleh
anak didik sebagai mahluk hidup yang tergolong kelompok biotik.
2) Faktor instrumental (Eksternal)
Setiap sekolah mempunyai tujuan yang akan dicapai, tujuan tersebut tentu
saja menyangkut pada tingkat kelembagaan. Dalam rangka mencapai
kearah itu diperlukan seperangkat kelengkapan dalam berbagai bentuk dan
jenisnya dan semuanya dapat diberdayagunakan menurut fungsi masing-
masing kelengkapan sekolah. Program sekolah dapat dijadikan acuan untuk
meningkatkan kualitas belajar mengajar. Sarana dan fasilitas yang tersedia
harus dimanfaatkan sebaik-baiknya agar berdaya guna dan berhasil,
guna bagi kemajuan belajar anak didik disekolah.
10
3) Kondisi fisiologis (Internal)
Kondisi fisiologis pada umumnya sangat berpengaruh terhadap kemampuan
belajar seseorang. Orang yang dalam keadaan segar jasmaninya akan
berlainan belajarnya dari orang yang dalam keadaan kelelahan. Anak-anak
yang kekurangan gizi ternyata kemampuan belajarnya dibawah anak-anak
yang tidak kekurangan gizi mereka lekas lelah, mudah mengantuk, dan
sukar menerima pelajaran.
4) Kondisi psikologis (Internal)
Belajar pada hakikatnya adalah proses psikologis. Oleh karena itu, semua
keadaan dan fungsi psikologis tentu saja mempengaruhi belajar seseorang.
Maka dari itu, belajar berarti bukanlah berdiri sendiri, terlepas dari faktor
lain seperti faktor dari luar dan faktor dari dalam. Faktor psikologis
merupakan faktor dari dalam tentu saja merupakan hal yang utama dalam
menentukan intensitas belajar seorang anak. Meski faktor luar mendukung,
tetapi faktor psikologis tidak mendukung, maka faktor luar itu akan kurang
signifikan. Oleh karena itu, minat, kecenderungan, bakat, motivasi, dan
kemampuan-kemampuan kognitif adalah faktor-faktor psikologis yang
utama mempengaruhi proses dan hasil belajar anak didik.
Slameto (2013: 54) menyatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi
belajar adalah sebagai berikut.
1. Faktor Internala. Faktor jasmaniah (kesehatan, cacat tubuh).b. Faktor psikologis (intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif,
kematangan, dan kesiapan).c. Faktor Kelelahan.
2. Faktor Eksternala. Faktor keluarga (cara orang tua mendidik, hubungan antar
anggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi, pengertianorang tua, latar belakang budaya).
11
b. Faktor sekolah (metode mengajar, media pembelajaran,kurikulum, hubungan guru dengan siswa, relasi siswa dengansiswa, disiplin sekolah, alat pelajaran, waktu sekolah, keadaangedung, metode belajar, tugas rumah).
c. Faktor masyarakat (kegiatan siswa dan masyarakat, massamedia, teman bergaul, bentuk kehidupan masyarakat).
Berdasarkan pendapat para ahli di atas, peneliti menyimpulkan bahwa
belajar merupakan suatu proses usaha yang dilakukan individu secara sadar
untuk memperoleh pengetahuan dan perubahan tingkah laku baru. Proses
perubahan ini dipengaruhi oleh beberapa fakor internal yang berhubungan
dengan kondisi fisiologis, psikologis serta faktor kelelahan. Faktor eksternal
berhubungan dengan keluarga, sekolah, dan masyarakat. Kedua faktor yang
mempengaruhi proses belajar ini berguna untuk memperoleh ilmu
pengetahuan, keterampilan, serta sikap.
c. Hasil belajar
Hasil belajar merupakan bagian terpenting dan tolak ukur keberhasilan dalam
proses pembelajaran. Suprijono (2012: 5) menyebutkan hasil belajar adalah
pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi,
dan keterampilan. Sedangkan Susanto (2014: 5) menjelaskan hasil belajar adalah
perubahan perilaku yang berupa pengetahuan atau pemahaman, keterampilan
dan sikap yang diperoleh siswa selama berlangsungnya proses belajar mengajar
atau yang lazim disebut dengan pembelajaran.
Purwanto (2010: 46) hasil belajar adalah perubahan perilaku akibat belajar.
perubahan perilaku disebabkan karena dia mencapai penguasaan atas sejumlah
bahan yang diberikan dalam proses belajar mengajar. Pencapaian itu didasarkan
atas tujuan pengajaran yang telah ditetapkan. Hasil itu dapat berupa perubahan
dalam aspek kognitif, afektif, dan psikomotor.
12
Dari definisi hasil belajar menurut beberapa ahli di atas, maka peneliti menarik
kesimpulan bahwa hasil belajar merupakan tujuan dari proses pembelajaran
meliputi kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah memperoleh
pengalaman belajar yang mencakup ranah kognitif, afektif, dan psikomotor.
2. Minat Belajar
a. Pengertian Minat Belajar
Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri
dengan sesuatu diluar diri, semakin kuat atau dekat hubungan tersebut, semakin
besar minatnya. Minat berarti kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau
keinginan siswa yang besar terhadap sesuatu hal. Sardiman (dalam Susanto,
2014: 57) menyatakan bahwa minat adalah suatu kondisi yang terjadi apabila
seseorang melihat ciri-ciri atau arti sementara situasi yang dihubungkan dengan
keinginan atau kebutuhan-kebutuhan sendiri.
Meichati (dalam Zusnani, 2013: 79) menyatakan bahwa minat adalah perhatian
yang kuat, intensif, dan menguasai individu secara mendalam untuk tekun
melakukan suatu aktivitas. Secara operasional, Lilawati (dalam Zusnani, 2013:
79) mengartikan minat adalah suatu perhatian yang kuat dan mendalam disertai
dengan perasaan senang terhadap suatu kegiatan sehingga mengarahkan anak
untuk melakukan kegiatan tersebut dengan kemauan sendiri. Menurut Jahja
(2013: 63) menyatakan bahwa minat berhubungan dengan aspek kognitif,
afektif dan motorik yang merupakan sumber motivasi untuk melakukan apa
yang diinginkan.
Berdasarkan pendapat para ahli di atas, peneliti menyimpulkan bahwa minat
adalah suatu rasa ketertarikan yang kuat, dan menguasai individu secara
13
mendalam disertai dengan perasaan senang yang merupakan sumber motivasi
untuk melakukan apa yang diinginkan. Minat timbul berdasarkan rangsangan
secara sadar dari dalam diri sendiri tanpa adanya paksaaan orang lain.
b. Klasifikasi Minat Belajar
Minat belajar siswa terhadap mata pelajaran tertentu tidak terlepas dari
pengaruh sistem pembelajaran yang diselenggarakan oleh guru di sekolah.
Purwaningrum (dalam Susanto, 2014: 61) menyatakan bahwa minat
dikelompokkan menjadi sepuluh macam yaitu:
1. Minat terhadap alam sekitar, yaitu minat terhadap pekerjaan yangberhubungan dengan alam, binatang dan tumbuhan.
2. Minat mekanis, yaitu minat terhadap pekerjaan yang bertaliandengan mesin-mesin atau alat mekanik.
3. Minat hitung menghitung, yaitu minat terhadap pekerjaan yangmembutuhkan perhitungan.
4. Minat terhadap ilmu pengetahuan, yaitu minat untuk menemukanfakta-fakta baru dan pemecahan problem.
5. Minat persuasif, yaitu minat terhadap pekerjaan yang berhubunganuntuk mempengaruhi orang lain.
6. Minat seni, yaitu minat terhadap pekerjaan yang berhubungandengan kesenian, kerajinan dan kreasi tangan
7. Minat leterer, yaitu minat yang berhubungan dengan masalahmembaca dan menulis berbagai karangan.
8. Minat musik, yaitu minat terhadap masalah-masalah musik, sepertimenonton konser dan memainkan alat-alat musik.
9. Minat layanan sosial, yaitu minat yang berhubungan denganpekerjaan untuk membantu orang lain.
10. Minat klerikal, yaitu minat yang berhubungan dengan pekerjaanadministratif.
Berdasarkan pendapat para ahli di atas, peneliti menyimpulkan bahwa minat
belajar diklasifikasikan menjadi 10 macam menurut ketertarikannya terhadap
pelajaran. Terlihat dari klasifikasi minat di atas maka seorang guru penting
untuk mengetahui minat belajar siswanya, dengan mengetahuinya maka guru
diharapkan dapat memberikan dorongan belajar yang positif kepada siswanya.
14
c. Ciri-ciri Minat Belajar
Minat belajar dalam setiap kegiatan pasti memiliki ciri-ciri. Hurlock (dalam
Susanto, 2014: 62) menyebutkan bahwa ada tujuh ciri-ciri minat belajar yaitu:
1. Minat tumbuh bersamaan dengan perkembangan fisik dan mental.Minat di semua bidang berubah selama terjadi perubahan fisik danmental, misalnya perubahan minat dalam hubungannya denganperubahan usia.
2. Minat tergantung pada kegiatan belajar. Kesiapan belajarmerupakan salah satu penyebab meningkatnya minat seseorang.
3. Minat tergantung pada kesempatan belajar. Kesempatan belajarmerupakan faktor yang sangat berharga, sebab tidak semua orangdapat menikmatinya.
4. Perkembangan minat mungkin terbatas. Keterbatasan ini mungkindikarenakan keadaan fisik yang tidak memungkinkan.
5. Minat dipengaruhi budaya. Budaya sangat mempengaruhi, sebabjika budaya sudah mulai luntur mungkin minat juga akan luntur.
6. Minat berbobot emosional. Minat berhubungan dengan perasaan,maksudnya bila suatu objek dihayati sebagai sesuatu yang sangatberharga, maka akan timbul perasaan senang yang akhirnya dapatdiminatinya.
7. Minat berbobot egosentris, artinya jika seseorang senang terhadapsesuatu, maka akan timbul hasrat untuk memilikinya
d. Faktor yang Mempengaruhi Minat Belajar
Minat seseorang tidak timbul secara tiba-tiba atau spontan melainkan timbul
dari pengalaman dalam belajar. Hansen (dalam Susanto, 2014: 57) menyebutkan
bahwa minat belajar siswa erat hubungannya dengan faktor dari dalam (internal)
dan luar (eksternal) diri siswa. Kedua faktor tersebut sebagai berikut.
1. Faktor Internala. Keturunanb. Kepribadianc. Motivasid. Ekspresie. Konsep diri atau identifikasi
2. Faktor Eksternala. Situasi kelasb. Sistemc. Dorongan keluarga
15
Menurut Zusnani (2013: 80) menyatakan bahwa minat tersebut ada karena
pengaruh dari dua faktor, yaitu faktor internal dan eksternal. Kedua faktor
minat tersebut sebagai berikut.
1. Faktor InternalFaktor internal adalah sesuatu yang membuat siswa berminat, yangberasal dari dalam diri sendiri. Faktor internal tersebut antara lain:pemusatan perhatian, keingintahuan, motivasi, dan kebutuhan.a) Perhatian sangatlah penting dalam mengikuti kegiatan dengan
baik, dan hal ini akan berpengaruh pula terhadap minat belajarsiswa atau peserta didik. Perhatian dalam belajar yaitupemusatan atau konsentrasi dari seluruh aktivitas seseorangyang ditujukan kepada sesuatu atau sekumpulan objek belajar.Siswa yang aktivitas belajarnya disertai dengan perhatian yangintensif akan lebih sukses serta prestasinya akan lebih tinggi.Orang menaruh minat pada suatu aktivitas akan memberikanperhatian yang besar, tidak segan mengorbankan waktu dantenaga demi aktivitas tersebut.
b) Keingintahuan adalah perasaan atau sikap yang kuat untukmengetahui sesuatu dorongan kuat untuk mengetahui lebihbanyak tentang sesuatu. Suatu perasaan yang muncul dalam diriseseorang yang mendorong orang tersebut ingin mengetahuisesuatu.
c) Motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yangditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapaitujuan. Motivasi adalah sesuatu yang kompleks. Motivasi akanmenyebabkan terjadinya suatu perubahan energi yang ada padadiri manusia, sehingga akan bergayut dengan persoalan gejalakejiwaan, perasaan dan juga emosi, untuk kemudian bertindakatau melakukan sesuatu.
d) Kebutuhan (motif) yaitu keadaan dalam diri pribadi) Kebutuhan(motif) yaitu keadaan dalam diri pribadi seorang siswa yangmendorongnya untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentuguna mencapai suatu tujuan. Kebutuhan ini hanya dapatdirasakan sendiri oleh seorang individu.
2. Faktor EksternalFaktor eksternal adalah sesuatu yang membuat siswa berminat yangdatangnya dari luar diri, seperti: dorongan dari orang tua, dorongandari guru, tersedianya prasarana dan sarana atau fasilitas, dan keadaanlingkungan.
Berdasarkan pendapat para ahli di atas, peneliti mengambil kesimpulan
bahwa minat belajar ini ada karena dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu
faktor internal dan eksternal. Faktor internal minat belajar ini berasal dari
16
dalam diri sendiri seperti keturunan, ekspresi, konsep diri, perhatian,
keingintahuan, motivasi dan kebutuhan. Faktor eksternal minat belajar ini
berasal dari luar diri karena adanya dorongan dari orang tua, dorongan
dari guru, tersedianya prasarana dan sarana atau fasilitas, dan keadaan
lingkungan.
3. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
a. Pengertian IPS
Pengertian IPS merujuk pada kajian yang memusatkan perhatiannya pada
aktivitas kehidupan manusia, karena pada dasarnya fokus kajian pendidikan
IPS adalah kehidupan manusia dengan segala aktivitas sosialnya. Materi IPS
berasal dari disiplin ilmu-ilmu sosial yang kemudian diorganisasikan dan
disederhanakan untuk kepentingan pendidikan. Sejalan dengan itu, Susanto
(2014: 137) menjelaskan IPS merupakan integrasi dari berbagai cabang ilmu-
ilmu sosial dan humaniora, yaitu sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi, politik,
hukum, dan budaya.
b. Tujuan Ilmu Pengetahuan Sosial
Tujuan IPS dikembangkan atas dasar pemikiran bahwa pendidikan IPS
merupakan suatu disiplin ilmu yang mengarah pada tujuan pendidikan
nasional. Lebih lanjut, tujuan IPS yang dijabarkan dalam Permendiknas
Nomor 22 Tahun 2006 menjelaskan bahwa tujuan IPS, yaitu agar siswa
memiliki kemampuan sebagai berikut.
a. Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupanmasyarakat dan lingkungannya.
b. Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingintahu, inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan dalamkehidupan sosial.
17
c. Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dankemanusiaan
d. Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama dan berkompetisidalam masyarakat yang majemuk, di tingkat lokal, nasional, danglobal.
Chapin dan Messick (dalam Susanto 2014: 10) menyatakan bahwa tujuan IPS
dapat dikelompokkan ke dalam enam komponen, yaitu:
a. Memberikan pengetahuan tentang pengalaman manusia dalambermasyarakat pada masa lalu, sekarang, dan yang akan datang.
b. Mengembangkan keterampilan untuk mencari dan mengolahinformasi.
c. Mengembangkan nilai sikap demokrasi dalam bermasyarakat.d. Menyediakan kesempatan siswa untuk berperan serta dalam
kehidupan sosial.e. Ditujukan pada pembekalan pengetahuan, pengembangan berpikir
dan kemampuan berpikir kritis, melatih kebebasan keterampilandan kebiasaan.
f. Ditujukan kepada peserta didik untuk mampu memahami hal yangbersifat konkret, realistis dalam kehidupan sosial.
Berdasarkan definisi penjelasan di atas, peneliti menyimpulkan bahwa Ilmu
Pengetahuan Sosial (IPS) memiliki tujuan untuk membentuk kemampuan
berpikir kritis siswa terhadap konsep-konsep IPS melalui pengembangan
kemampuan berpikir logis, pemecahan masalah, dan keterampilan sosial
sebagai bekal untuk kehidupan yang semakin kompleks dengan masyarakat
yang majemuk, mempersiapkan siswa agar mampu menghadapi dan
menyelesaikan masalah-masalah sosial yang berada di lingkungan lokal,
nasional, dan global. Tujuan yang paling utama adalah mempersiapkan siswa
untuk menjadi manusia yang seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan
bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,
cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab.
18
c. Ruang Lingkup IPS di SD
Ruang lingkup IPS di SD berdasarkan pada Permendiknas Nomor 22 Tahun
2006. Menurut Permendiknas tersebut, ruang lingkup dalam mata pelajaran Ilmu
Pengetahuan Sosial (IPS) yaitu (1) Manusia, tempat dan lingkunganya, (2)
Waktu, keberlanjutan dan perubahan, (3) Sistem sosial dan budaya, (4) Perilaku
ekonomi dan kesejahteraan. Pada penelitian ini materi IPS yang diajarkan
termasuk kedalam ruang lingkup yang ke empat yaitu perilaku ekonomi dan
kesejahteraan.
B. Penelitian yang Relevan
Penelitian yang relevan dengan penelitian ini antara lain:
1. Penelitian Haryati berjudul “Hubungan Minat Belajar dengan Prestasi Belajar
Matematika Siswa Kelas V SD Se-Gugus Wonokerto Turi Sleman Tahun
Pelajaran 2014/2015”. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa adanya hubungan
yang positif dan signifikan antara Minat Belajar dengan Prestasi Belajar
Matematika Siswa Kelas V SD Se-Gugus Wonokerto Turi Sleman Tahun
Pelajaran 2014/2015. Hal ini dibuktikan dengan nilai r sebesar 0,565, dan nilai
signifikansi 0,000<0,05. Setiap minat belajar diikuti kenaikan prestasi belajar
matematika dan sebaliknya.
2. Nungroho (2012) dengan judul “Hubungan antara minat baca dan hasil belajar
IPS siswa kelas tinggi Sekolah Dasar Negeri Getasan 01 Kecamatan Getasan
Kabupaten Semarang Semester 2 Tahun Ajaran 2011/2012”. Berdasarkan analisis
data diperoleh r adalah 0,195 jika dikonsultasikan dengan tabel interprestasi
koefisien korelasi product moment, maka hubungan antara minat baca dan hasil
belajar IPS siswa kelas tinggi Sekolah Dasar Negeri Getasan 01 Kecamatan
Getasan Kabupaten Semarang Semester 2 Tahun Ajaran 2011/2012 termasuk
19
dalam kategori sangat tinggi dan sumbangan atau pengaruh variabel X terhadap
variabel Y mempunyai persentase sebesar 95%.
Kedua penelitian tersebeut memiliki kesamaan dengan penelitian yang
dilaksanakan oleh peneliti. Kesamaan tersebut yaitu jenis penelitian ini adalah
ex-postfacto korelasional. Pada penelitian Haryati persamaannya pada variabel
bebas minat belajar. Perbedaannya terletak pada variabel terikat yaitu prestasi
belajar sedangkan penelitian yang dilaksanakan oleh peneliti, variabel
terikatnya adalah hasil belajar. Selanjutnya pada penelitian Nugroho
persamaanya terletak pada variabel terikat yaitu hasil belajar. Perbedaanya
terletak pada variabel bebas minat baca.Sehingga peneliti merasa kedua
penelitian tersebut dapat menjadi acuan dalam penelitian yang telah
dilaksanakan ini.
C. Kerangka Pikir dan Paradigma Penelitian
1. Kerangka Pikir
Kerangka pikir merupakan kesimpulan untuk mengetahui adanya hubungan antara
variabel-variabel yang ada dalam penelitian. Sugiyono (2016: 91) menyatakan
bahwa kerangka pikir merupakan model konseptual tentang bagaimana teori
berhubungan dengan berbagai faktor yang lebih diidentifikasikan sebagai masalah
penting. kerangka berfikir memudahkan peneliti untuk mengidentifikasikan
hubungan antar kedua variabel.
Kerangka pikir menjelaskan secara teoritis pertautan antar variabel yang akan
diteliti, sehingga perlu dijelaskan hubungan antar variabel bebas dan variabel
terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah minat belajar siswa, sedangkan
20
variabel terikatnya adalah hasil belajar IPS. Berdasarkan hal tersebut, maka
peneliti terangkan keterkaitan antara variabel secara teoritis.
Hasil adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar.
Belajar yang efektif dapat membantu siswa untuk meningkatkan kemampuan yang
diharapkan sesuai dengan tujuan instruksional yang ingin dicapai. Usaha
meningkatkan hasil belajar yang baik perlu memperhatikan kondisi internal dan
eksternal. Kondisi internal adalah kondisi atau situasi yang ada dalam diri siswa,
yaitu ada minat dan kesehatan. Kondisi eksternal adalah kondisi yang ada di luar
diri pribadi manusia, misalnya ruang belajar yang bersih, sarana dan prasaran
belajar yang memadai.
Minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau
aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Kegiatan yang diminati seseorang,
diperhatikan terus menerus yang disertai dengan rasa senang. Siswa yang
memiliki minat belajar tinggi mereka akan dapat mencapai hasil belajar yang
tinggi, sebaliknya siswa yang memiliki minat belajar rendah mereka akan kurang
dapat mencapai hasli belajar. Semakin tinggi minat belajar semakin tinggi pula
hasil belajar yang dicapai oleh siswa.
Pembelajaran IPS merupakan salah satu tujuan penting untuk membekali siswa
dengan pengetahuan sosial kemampuan mengidentifikasi, menganalisis,
menyusun alternatif pemecahan masalah sosial, berkomunikasi dengan sesama
warga masyarakat dan berbagai bidang keilmuan serta bidang keahlian, memiliki
kesadaran, memiliki sikap mental yang positif dan keterampilan terhadap
pemanfaatan lingkungan hidup, serta mampu mengembangkan pengetahuan dan
21
keilmuan IPS sesuai dengan perkembangan kehidupan masyarakat, ilmu
pengetahuan dan teknologi.
Berdasarkan uraian tersebut, maka kerangka pikir dalam penelitian ini adalah
“jika minat belajar siswa tinggi maka akan memberikan pengaruh yang sangat
tinggi terhadap hasil belajar yang akan dicapai. Begitu pula sebaliknya jika minat
belajar siswa rendah maka akan memberikan pengaruh pada hasil belajar siswa
sehingga tidak sesuai dengan yang diharapkan”.
2. Paradigma Penelitian
Paradigma penelitian adalah suatu gambaran dalam pola dari hubungan antara
variabel bebas dengan terikat. Berdasarkan penjabaran dan kerangka berpikir di
atas, maka paradigma penelitian ini sebagai berikut.
Gambar 1. Paradigma Sederhana
Keterangan:
X = Variabel bebas (minat belajar siswa)
Y = Variabel terikat (hasil belajar siswa)
→ = Hubungan/pengaruh
3. Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian,
setelah peneliti mengemukakan landasan teori dan kerangka berpikir (Sugiyono,
2016: 96). Berdasarkan landasan teori dan kerangka pikir di atas, maka hipotesis
yang diajukan dalam penelitian ini adalah “Terdapat hubungan yang signifikan
antara minat belajar terhadap hasil belajar IPS siswa kelas IV SD Muhammadiyah
Metro Pusat Tahun 2017/2018”.
X Y
22
III. METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah ex-postfacto korelasional. Jenis penelitian ini dilakukan
ketika ingin mengetahui tentang kuat atau lemahnya hubungan antara dua atau lebih
variabel. Arikunto (2013: 166) menyatakan bahwa penelitian korelasi adalah suatu
penelitian yang dilakukan oleh peneliti untuk mengetahui tingkat hubungan antara dua
variabel atau lebih, tanpa melakukan perubahan, tambahan atau manipulasi terhadap
data yang memang sudah ada. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan
dan tingkat hubungan minat belajar terhadap hasil belajar IPS siswa kelas IV SD
Muhammadiyah Metro Pusat.
B. Prosedur Penelitian
Tahap-tahap penelitian ex-postfacto korelasi yang telah dilaksanakan adalah
sebagai berikut.
1. Memilih subjek penelitian yaitu guru kelas dan peserta didik kelas IV SD
Muhammadiyah Metro Pusat dan subjek uji coba instrumen kuesioner
(angket) yaitu 15 orang siswa yang merupakan bagian dari subjek penelitian
namun tidak termasuk dalam sampel penelitian.
2. Menyusun kisi-kisi dan instrumen pengumpulan data yang berupa angket.
3. Menguji cobakan instrumen pengumpul data pada subjek uji coba instrumen.
23
4. Menganalisis data dari hasil uji coba instrumen untuk mengetahui apakah
instrumen yang disusun telah valid dan reliabel.
5. Melaksanakan penelitian dengan membagikan instrumen angket kepada sampel
penelitian. Sedangkan untuk mengetahui hasil belajar IPS, dilakukan studi
dokumentasi yang dilihat pada dokumen hasil nilai mid semester ganjil dari guru
IPS kelas IV SD Muhammadiyah Metro Pusat.
6. Menghitung kedua data yang diperoleh untuk mengetahui hubungan dan tingkat
keterhubungan antara minat belajar terhadap hasil belajar IPS siswa kelas IV SD
Muhammadiyah Metro Pusat.
7. Interpertasi hasil analisis data.
C. Setting Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian korelasi ini dilaksanakan di kelas IV SD Muhammadiyah Metro Pusat
yang beralamatkan di Jalan KH. Ahmad Dahlan Kelurahan Imopuro Kecamatan
Metro Pusat Kota Metro.
2. Waktu Penelitian
Kegiatan penyusunan dilaksanakan pada tahun pelajaran 2017/2018 selama 6
bulan, dari bulan november 2017 sampai April 2018. Kegiatan penelitian dimulai
dari tahap perencanaan sampai penggandaan dan pengiriman hasil.
3. Subjek Penelitian
Subjek penelitin siswa kelas IV SD Muhammadiyah Metro Pusat tahun pelajaran
2017/2018 dengan jumlah 230 siswa.
24
D. Populasi dan Sampel Penelitian
1. Populasi Penelitian
` Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek satu subjek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh penelitian
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Arikunto (2013: 173)
menyatakan populasi adalah keseluruhan subjek penelitian, sedangkan sampel
adalah sebagian dari populasi yang terpilih dan mewakili populasi tersebut.
Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan siswa kelas IV SD
Muhammadiyah Metro Pusat pada semester genap tahun pelajaran 2017/2018
sebanyak 230 orang siswa dengan rincian pada tabel 2 berikut.
Tabel 2. Data jumlah siswa kelas IV SD Muhammadiyah MetroPusat tahun pelajaran 2017/2018
No Kelas Ketuntasan Belajar Jumlah SiswaSiswa Tuntas
( ≥ 80)Siswa TidakTuntas (< 80)
1 Harun 10 22 322 Zulkifli 8 23 313 Daud 21 13 344 Sulaiman 18 15 335 Ilyas 20 14 346 Ilyasa 11 22 337 Yunus 12 21 33
Ʃ 100 130 230Sumber: Dokumentasi jumlah siswa Guru kelas IV SD Muhammdiyah Metro
Pusat.
2. Sampel Penelitian
Pengambilan sampel dalam penelitian harus bersifat representatif. Sugiyono
(2016: 118) menyatakan bahwa sampel adalah sebagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Arikunto (2013: 174) menyatakan
sampel merupakan sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Peneliti
menggunakan salah satu jenis teknik pengambilan sampel yaitu proporsional
stratified random sampling. Riduwan (2009: 58) menyatakan bahwa pengambilan
25
sampel dari anggota populasi secara acak dan berstrata secara proporsional.
Berikut uraian pengambilan sampel penelitian.
a. Penentuan jumlah sampel
Penentuan jumlah sampel menggunakan rumus Yamane
(dalam Riduwan, 2009: 58) sebagai berikut.
n= .Keterangan:
n = Jumlah sampelN = Jumlah populasid = Presisi yang ditetapkan (10% atau 0,1)Berdasarkan rumus tersebut diperoleh jumlah sampel (n) pada
penelitian ini sebagai berikut.
n = . = . , = , = , = 69,69 = 70 respondenJadi, jumlah sampel sebesar 70 responden peserta didik kelas IV SD
Muhammadiyah Metro Pusat tahun pelajaran 2017/2018.
b. Penentuan jumlah sampel disetiap strata
Strata pada penelitian ini berupa kriteria ketuntasan belajar peserta didik
(tuntas dan belum tuntas), kemudian dari jumlah sampel sebesar 70 responden
tersebut, dicari sampel berstrata dengan rumus alokasi proporsional.
ni = (Ni : N).n
Keterangan:ni = Jumlah sampel menurut stratumNi = Jumlah populasi menurut stratumN = Jumlah populasin = Jumlah sampel
26
Berdasarkan rumus tersebut diperoleh jumlah sampel menurut stratum (ni)
pada penelitian ini sebagai berikut.
1) Tuntas (ntuntas) = (100 : 230) .70 = 30,40 = 30 peserta didik
2) Tidak tuntas (nbelum tuntas) = (130 : 230). 70 = 39,56 = 40 peserta didik
E. Variabel Penelitian
Sebuah penelitian tentulah harus memiliki variabel, baik berupa variabel bebas
maupun variabel terikat. Sugiyono (2016: 60) menyatakan bahwa variabel pada
dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik
kesimpulan.
Terdapat variabel yang mempengaruhi (sebab) dan variabel yang dipengaruhi
(akibat). Sugiyono (2016: 61) menyatakan variabel bebas (independent) merupakan
variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya
variabel terikat (dependent). Sedangkan variabel terikat (dependent) adalah variabel
yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas
(independent). Dalam penelitian ini terdapat dua variabel, yaitu:
1. Variabel Bebas (Independent)
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah minat belajar siswa (X)
2. Variabel Terikat (Dependent)
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar IPS
siswa Kelas IV SD Muhammadiyah Metro Pusat sebagai (Y).
27
F. Definisi Operasional Variabel
Definisi operasional variabel ini memudahkan pengumpulan data agar tidak terjadi
kesalah pahaman dalam mendefinisikan objek penelitian, maka variabel yang diuji
dalam penelitian yang akan dilaksanakan perlu dioperasionalkan. Definisi operasional
dalam penelitian ini adalah:
a. Minat belajar
Minat merupakan suatu rasa ketertarikan yang kuat, intensif dan menguasai
individu secara mendalam disertai dengan perasaan senang yang merupakan
sumber motivasi untuk melakukan apa yang diinginkan. Untuk mengetahui minat
belajar dalam penelitian ini dilakukan pengukuran dengan aspek sebagai berikut:
(1) perasaan senang, (2) ketertarikan siswa, (3) perhatian siswa, (4) keterlibatan
siswa.
Data siswa tentang minat belajar didapat dari sebaran koesioner (angket) dengan
menggunakan skala Likert tanpa pilihan jawaban netral. Hal pertama kali yang harus
dilakukan adalah editing. Setelah melalui tahapan editing, maka selanjutnya peneliti
memberikan skor terhadap pertanyaan yang ada pada angket. Adapun pemberian skor
untuk tiap-tiap jawaban adalah:
Tabel 3. Skoring angket minat belajar
Bentuk PilihanJawaban
SkorPernyataan Positif Pernyataan negatif
Selalu 4 1Sering 3 2
Kadang-kadang 2 3Tidak Pernah 1 4
(Sumber: Kasmadi dan Nia, 2014: 76)
b. Hasil belajar merupakan bukti usaha yang telah diberikan oleh guru setelah
seorang peserta didik mengikuti proses pembelajaran dalam kurun waktu tertentu.
Hasil belajar tersebut berupa nilai-nilai dan dilaporkan dalam bentuk rapor peserta
28
didik. Data hasil belajar peserta didik dalam penelitian ini menggunakan nilai mid
semester mata pelajaran IPS kelas IV SD Muhammadiyah Metro Pusat tahun
pelajaran 2017/2018. Data tersebut diperoleh dari dokumentasi guru kelas IV.
G. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam penelitian,
karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Teknik pengumpulan
data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Observasi
Observasi sebagai metode ilmiah biasa diartikan dengan metode pengumpulan data
melalui pengamatan langsung atau peninjauan secara langsung di lapangan serta
pencatatan sistematik fenomena-fenomena yang diselidiki. Hadi (dalam Sugiyono,
2016: 203) menyatakan observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu
proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis. Observasi dalam
penelitian ini dilakukan untuk memperoleh data tentang kondisi sekolah atau
deskripsi tentang lokasi penelitian yang dilaksanakan di SD Muhammadiyah Metro
Pusat.
2. Kuesioner (Angket)
Sugiyono (2016: 199) menyatakan angket merupakan teknik pengumpulan data
yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan
tertulis kepada responden untuk dijawab. Angket ini diberikan kepada peserta didik
untuk memperoleh informasi mengenai keterampilan mengadakan variasi saat
proses pembelajaran.
29
Kuesioner (angket) ini dibuat dengan model Likert dengan empat alternatif jawaban
untuk setiap pertanyaan. Angket minat belajar dengan alternatif jawaban yaitu
selalu, sering, kadang-kadang dan tidak pernah. Peneliti meniadakan jawaban ragu-
ragu, karena jawaban ragu-ragu dikategorikan sebagai jawaban yang tidak
memutuskan, sehingga dapat menimbulkan makna yang berganda berupa, belum
memberi keputusan, sehingga tidak pasti atau dapat diartikan sebagai netral.
2. Studi Dokumentasi
Evaluasi mengenai kemajuan, perkembangan atau keberhasilan belajar peserta
didik tanpa menguji (teknik non-tes) juga dapat dilengkapi atau diperkaya dengan
cara melakukan pemeriksaan terhadap dokumen-dokumen. Data tentang hasil
belajar peserta didik dalam penelitian ini, yaitu melalui dokumen nilai mid
semester ganjil kelas IV SD Muhammadiyah Metro Pusat pada mata pelajaran IPS
tahun pelajaran 2017/2018.
H. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian Sugiyono (2016: 148) adalah suatu alat bantu yang digunakan
oleh peneliti untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati. Cara ini
dilakukan untuk memperoleh data objektif yang diperlukan untuk menghasilkan
kesimpulan pada penelitian yang objektif. Menghasilkan kesimpulan penelitian yang
objektif pula. Instrumen minat belajar dapat dilihat dari kisi-kisi pada tabel berikut.
30
Tabel 4. Kisi-kisi instrumen minat belajar
Indikator No Sub Indikator No Angket JumlahIteam+ -
Perasaan senang 1 Perasaan senangbelajar IPS.
1, 2, 3 4, 5, 6 6
2 Keinginan yangtinggi dalammengikutipelajaran IPS.
7, 8, 9 10,11,12 6
KetertarikanSiswa
3 Perasaan tertariksiswa terhadappelajaran IPS.
13,14,15 16,17,18 6
4 BelajarIPS tanpamerasa terpaksa.
19, 20 21, 22 4
Perhatian siswa 5 Perhatian padasaat gurumenyampaikanmateri pelajaranIPS.
23, 24 25, 26 4
6 Usaha mengatasikesulitan belajar.
27, 28 29, 30 4
I. Uji Coba Instrumen Pengumpulan Data
Uji coba instrumen bertujuan untuk mengetahui data yang valid dan reliabel. Uji coba
instrumen dilakukan pada 15 orang siswa kelas IV SD Muhammadiyah Metro Pusat
yang merupakan bagian dari subjek penelitian namun tidak termasuk dalam sampel
penelitian.
1. Validitas Kuesioner (Angket)
Valid berarti instrumen telah diuji cobakan dapat digunakan untuk mengukur apa
yang seharusnya diukur. Sugiyono (2016:173) mengemukakan valid berarti
instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur.
` Untuk menguji validitas angket peneliti menggunakan rumus Korelasi Product
Moment, Pearson (dalam Riduwan, 2009: 99) dengan rumus sebagai berikut.
31
=∑ (∑ ) (∑ )∑ (∑ ) . ∑ (∑ )
Keterangan:rxy = Koefisien antara variabel X dan YN = Jumlah sampelX = Skor itemY = skor totalDistribusi/tabel r untuk α =0,05
Kaidah keputusan : Jika rhitung> rtabel berarti valid, sebaliknyaJika rhitung< rtabel berarti tidak valid
2. Uji Reliabilitas Instrumen
Instrumen yang valid belum tentu reliabel. Instrumen yang reliabel adalah
instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang
sama, akan menghasilkan data yang sama. Perhitungan untuk mencari harga
reliabilitas instrumen didasarkan pada pendapat Kasmadi dan Nia (2014: 79)
yang menyatakan bahwa untuk menghitung reliabilitas dapat digunakan
rumus Korelasi Alpha Cronbach, yaitu:
= . −Keterangan:r11 = Reliabilitas instrumenΣσi = Varians skor tiap-tiap itemσ = Varian totaln = Banyaknya soal
Hasil perhitungan dari rumus korelasi alpha cronbach ( ) dikonsultasikan
dengan nilai tabel r product moment dengan dk= N - 1, dan α sebesar 5% atau
0,05, maka kaidah keputusannya sebagai berikut:
Jika > berarti reliabel, sedangkan
Jika < berarti tidak reliabel
32
J. Teknik Analisis Data
1. Uji Prasyaratan Analisis Data
a. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk memperlihatkan bahwa data sampel berasal
dari populasi yang berdistribusi normal. Ada beberapa cara yang digunakan
untuk menguji normalitas data diantaranya dengan Uji Kertas Peluang
Normal, Uji Chi Kuadrat dan Uji Liliefors. Adapun Uji normalitas dalam
penelitian yang akan dilakukan, dengan menggunakan metode Uji Chi
Kuadrat.
Rumus utama pada metode Uji Chi sebagai berikut.
∑ ( ) 2Keterangan:
= Nilai Chi Kuadrat hitungFo = Frekuensi hasil pengamatanFe = Frekuensi yang diharapkank = Banyaknya kelas interval
(Sumber: Riduwan, 2009: 121)
Selanjutnya membandingkan χ2 hitung dengan nilai χ2 tabel untuk α = 0,05
dan derajat kebebasan (dk) = k -1, maka dikonsultasikan pada tabel Chi
Kuadrat (terlampir) dengan kaidah keputusan sebagai berikut.
Jika χ2 hitung < χ2 tabel, artinya distribusi data normal, sedangkan
Jika χ2 hitung > χ2 tabel, artinya distribusi data tidak normal.
b. Uji Linearitas
Uji linearitas bertujuan untuk mengetahui apakah dua variabel mempunyai
hubungan yang linear atau tidak. Uji tersebut digunakan sebagai prasayarat
dalam analisis korelasi ataupun regresi linear. Rumus utama pada Uji
Linearitas yaitu dengan Uji-f sebagai berikut.
33
=Keterangan:
= Nilai Uji F hitungRJKTc = Rata-rata jumlah Tuna CocokRJKE = Rata-rata jumlah kuadrat error
(Sumber: Riduwan, 2009: 125)Hasil nilai dibandingkan dengan , dan selanjutnya ditentukan sesuai
dengan kaidah keputusan:
Jika < , artinya data berpola linier, dan
Jika > , artinya data berpola tidak linier.
2. Uji Hipotesis
Tahap pengujian selanjutnya yaitu uji hipotesis yang berfungsi untuk mencari
makna hubungan antara variabel X terhadap Y, maka hasil korelasi tersebut diuji
dengan rumus Korelasi Person Product Moment (PPM):
∑ (∑ )(∑ )∑ (∑ ) . ∑ –(∑ )Keterangan:
= Koefisien (r) antara variabel X dan YN = Jumlah sampelX = Skor variabel XY = Skor variabel Y
(Sumber: Arikunto, 2013: 315)
Korelasi dilambangkan dengan (r) dengan ketentuan nilai r tidak lebih dari harga
(-1 < r < +1). Apabila nilai r = -1 artinya korelasi negatif sempurna; r = 0 artinya
tidak ada korelasi; r = 1 berarti korelasi sangat kuat. Sedangkan arti harga r akan
dikonsultasikan dengan tabel 7. Kriteria interpertasi koefisien korelasi nilai r
berikut.
34
Tabel 5. Kriteria interpertasi koefisien korelasi (r)
Besarnya nilai r Interprestasi0,800 1,00 Tinggi0,600 0,799 Cukup0,400 0,599 Agak rendah/sedang0,200 0,399 Rendah0,000 0,199 Sangat rendah ( tidak berkolerasi)
(Sumber: Arikunto, 2013: 319)
Setelah mengetahui koefisien korelasinya langkah selanjutnya adalah mencari
besar kecilnya kontribusi variabel X terhadap variabel Y ditentukan dengan
menggunakan rumus sebagai berikut.= × %Keterangan :
KD = Koefisien determinationr = Nilai koefisien korelasi
(Sumber: Riduwan, 2009: 139)
Pengujian selanjutanya, jika terdapat hubungan antara variabel X dan variabel Y
maka untuk mencari kebermaknaan atau kesignifikanan hubungan variabel X
terhadap variabel Y akan diuji dengan Uji Signifikansi atau Uji-t dengan rumus:
√Keterangan:
= Nilai tr = Nilai koefisien korelasin = Jumlah Sampel
(Sumber: Riduwan, 2009: 139)
Selanjutnya dikonsultasikan ke tabel t (terlampir) dengan α = 0,05 dan derajat
kebebasan/dk = n – 1, dengan kaidah:
Jika > , Artinya terdapat hubungan yang signifikan atau Ho ditolak
dan Ha diterima, sedangkan Jika < , Artinya tidak terdapat
hubungan yang signifikan atau Ho diterima dan Ha ditolak.
57
V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis, dapat diambil kesimpulan bahwa terdapat
hubungan yang signifikan antara minat belajar terhadap hasil belajar IPS siswa
kelas IV SD Muhammadiyah Metro Pusat. Hal tersebut dibuktikan dengan nilai
koefisien korelasi variabel X dengan variabel Y yaitur = 0,24 dengan thitung=
2,07. Nilai koefisien korelasi (r) tergolong rendah dengan thitung> ttabel yaitu
2,07 > 2,00 (dengan α = 0,05), artinya minat belajar terdapat hubungan yang
signifikan dengan hasil belajar. Nilai koefisien determinasi 5%, hal ini berarti
minat belajar memberikan pengaruh sebesar 5% terhadap hasil belajar.
Sedangkan sisanya 95% dipengaruhi oleh variabel atau faktor lain yang tidak
dibahas pada penelitian ini.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, maka peneliti memberikan beberapa saran
kepada pihak–pihak terkait untuk membantu siswa dalam meningkatkan motivasi
belajarnya. Berikut rekomendasi peneliti:
58
1. Bagi Siswa
Setiap siswa diharapkan dapat lebih meningkatkan kualitas dan kuantitas
belajarnya sehingga hasil belajar juga akan lebih baik lagi.
2. Bagi Guru
Sebaiknya guru memperhatikan dan selalu membangkitkan minat belajar
siswa agar pelaksanaan pembelajaran berjalan dengan baik sehingga hasil
belajar siswa meningkat, khususnya pada mata pelajaran IPS.
3. Bagi Sekolah
Bagi sekolah sebaiknnya lebih memperhatikan jumlah sarana pendukung
pembelajaran yang dibutuhkan oleh guru seperti media pembelajaran.
Meningkatnya kualitas pembelajaran dan mutu pendidikan sangat
dipengaruhi oleh sarana dan prasarana yang memadai.
4. Bagi Peneliti Lanjutan
Bagi peneliti yang akan datang hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan
referensi untuk mengetahui peningkatan hasil belajar dari minat belajar
siswa. Peneliti menyarankan untuk dapat mengembangkan variabel
penelitian yang lebih bervariatif dari penelitian ini. Karena ada banyak faktor
atau variabel lain yang berpengaruh terhadap prestasi belajar selain dari
minat belajar. Selain itu perlu melengkapi dengan teknik pengumpulan data
yang lain, misalnya dengan teknik wawancara, psikotest, observasi maupun
teknik yang lain sehingga akan lebih dapat mengungkap secara mendalam
kondisi psikologis subjek penelitian.
59
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2013. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Rineka Cipta.Jakarta
Dalyono, M. 2005. Psikologi Pendidikan. Rineka Cipta. Jakarta
Depdiknas. 2003. Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional.Depdiknas. Jakarta
Hadis, Abdul. 2008. Psikologi dalam Pendidikan. Alfabeta. Bandung
Haryati, Nanik berjudul “Hubungan Minat Belajar dengan Prestasi BelajarMatematika Siswa Kelas V SD Se-Gugus Wonokerto Turi Sleman TahunPelajaran2014/2015.http://eprints.uny.ac.id/23029/1/Nanik%20Haryati_11108244110.pdf.html/. Diakses Tanggal 24 November 2017 Pukul 14.28 WIB.
Jahja, Yudrik. 2013. Psikologi Perkembangan. Kencana Prenadamedia Group. Jakarta
Kasmadi dan Nia Siti Sunariah. 2014. Panduan Modern Penelitian Kuantitatif. Alfabeta.Bandung
Kurniawan, Deni. 2011. Pembelajaran Terpadu. CV Pustaka Cendikia Utama. Bandung
Nugroho, Erik Edi berjudul “Hubungan Antara Minat Baca dan Hasil Belajar IPSSiswa Kelas Tinggi Sekolah Dasar Negeri Getasan 1 Kecamatan GeasanKabupaten Semarang Semester 2 Tahun Ajaran 2011/2012.http://eprints.uksw.edu.pdf.html/. Diakses Tanggal 25 November 2017 Pukul 13.18WIB.
Purwanto, Ngalim. 2008. Administrasi dan Supervisi Pendidikan. PT. RemajaRosdakarya: Bandung
Riduwan. 2009. Belajar Mudah Penelitian. Alfabeta. Bandung
Rusman. 2013. Belajar dan Pembelajaran Berbasis Komputer. Alfabbeta. Bandung
Slameto. 2013. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Rineka Cipta. Jakarta
Sugiyono. 2016. Metode Penelitian Pendidikan. Alfabeta. Bandung
Suprijono, Agus. 2015. Cooperative Learning. Pustaka Pelajar. YogyakartaSuryosubroto, B. 2009. Proses Belajar Mengajar di Sekolah. PT Rineka Cipta. Jakarta
60
Susanto, Ahmad. 2014. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. KencanaPrenadamedia Group. Jakarta
UNILA. 2017. Format Penulisan Ilmiah.Bandar Lampung
Utomo, Feby Widhi Setyo. 2013. Perbedaan Minat Belajar Siswa dengan MenggunakanModel Pembelajaran E-Learning dan Konvensional Pada Mata Pelajaran Sejarahdi Sma N 1 Candiroto Temanggung
Yusuf, Muri. 2014. Metode Penelitian: Kuantitatif, Kualitatif & Penelitian Gabungan.Prenadamedia Group. Jakarta
Zusnani, Ida. 2013. Pendidikan Kepribadian Siswa SD-SMA. Tugu Publisher. Jakarta Selatan