Hyaline Membrane Disease Putu

Embed Size (px)

Citation preview

  • 7/27/2019 Hyaline Membrane Disease Putu

    1/41

    I Putu Eka Diras Sanggra

    03007109

    Hyal ine Membrane Disease

    PEMBIMBING

    Dr. Slamet Widi Sp.A

  • 7/27/2019 Hyaline Membrane Disease Putu

    2/41

    Pendahuluan Hyaline Membrane Disease (HMD) merupakan

    salah satu penyebab gangguan pernafasan yang

    sering dijumpai pada bayi prematur

    Gangguan nafas ini merupakan sindrom yang

    terdiri dari satu atau lebih gejala sebagai berikut:

    pernafasan cepat >60 x/menit, retraksi dinding

    dada, merintih dengan atau tanpa sianosis pada

    udara kamar

  • 7/27/2019 Hyaline Membrane Disease Putu

    3/41

    Menurut European Consensus Guidelines on theManagement of Neonatal Respiratory Distress

    Syndrome in Preterm Infants 2010 Update,

    sindrom gawat nafas ini biasanya terjadi 4 jam

    setelah kelahiran dan memburuk sampai dengan24 48 jam kehidupan, yang mana gejala akan

    membaik 1 2 hari berikutnya, umumnya timbul

    berbarengan dengan peningkatan diuresis

    Menurut buku Pedoman pelayanan medis IDAI,

    gejala gawat nafas pada HMD memburuk dalam

    48 96 jam

  • 7/27/2019 Hyaline Membrane Disease Putu

    4/41

    DEFINISI

    Penyakit Membran Hialin (PMH) adalah namalain untuk Sindrom Gangguan Pernafasan

    (SGP) atau Respiratory Distress Syndrome

    (RDS) dalam bahasa Inggris.Keadaan gawat

    nafas biasanya terjadi 4 jam setelah kelahiran

    dan memburuk sampai dengan 24 48 jam

    kehidupan

    Kerusakan endotel kapiler dan epitel duktusalveolus yang menyebabkan terjadinya

    transudasi ke dalam alveolus dan terbentuk

    fibrin dan membentuk lapisan yang disebut

    membran hialin.

  • 7/27/2019 Hyaline Membrane Disease Putu

    5/41

    EPIDEMIOLOGI

    Hyaline Membrane Disease merupakan salahsatu penyebab kematian pada bayi baru lahir. Di

    US, RDS terjadi pada sekitar 40.000 bayi per

    tahun. Kurang lebih 30 % dari semua kematian

    pada neonatus disebabkan oleh HMD ataukomplikasinya

    HMD terutama terjadi pada bayi prematur

    HMD ini 60 80% terjadi pada bayi yang umur

    kehamilannya kurang dari 28 minggu, 15 30%

    pada bayi antara 32 dan 36 minggu, 5% pada

    bayi lebih dari 37 minggu dan jarang pada bayi

    cukup bulan

  • 7/27/2019 Hyaline Membrane Disease Putu

    6/41

    ETIOLOGI

    Kegagalan mengembangkan functional residualcapacity(FRC) dan kecenderungan dari paru

    yang terkena untuk mengalami atelektasis

    berhubungan dengan tingginya tegangan

    permukaan dan absennya phosphatydilglycerol,phosphatydilinositol, phosphatydilserin,

    phosphatydilethanolamine dan sphingomyelin

    Pembentukan surfaktan dipengaruhi pH normal,

    suhu dan perfusi

    Asfiksia, hipoksemia, dan iskemia paru, akibat

    hipovolemia, hipotensi, dan stres dingin, dapat

    menekan sintesis surfaktan.

  • 7/27/2019 Hyaline Membrane Disease Putu

    7/41

    Patofisiologi

  • 7/27/2019 Hyaline Membrane Disease Putu

    8/41

  • 7/27/2019 Hyaline Membrane Disease Putu

    9/41

  • 7/27/2019 Hyaline Membrane Disease Putu

    10/41

    Gambaran Klinis

    bayi premature (BBL1000-2000 gram / MG 30-34 w)PMH

    sering terjadi

    pada : riwayat asfiksia pada

    waktu lahir tanda gawat bayi pada akhir

    kehamilan

    Tanda gangguan pernafasan mulai tampak

    dalam 6-8 jam pertama setelah kelahiran dan

    gejala yang karakteristik mulai terlihat pada umur

    24 - 72 jam. Bila keadaan membaik, gejala akan

    men hilan ada akhir min u ertama.1

  • 7/27/2019 Hyaline Membrane Disease Putu

    11/41

    Gejala Klinis

    Gangguan pernafasan (dispneu, sianosis, retraksisuprasternal, retraksi interkostal dan 'expiratory grunting)

    Bradikardia

    Hipotensi

    Kardiomegali

    Pitting edema ( TU.dorsal tangan/ kaki)

    Hipotermia

    Tonus otot yang menurun

    Gejala sentral dapat terlihat bila terjadi komplikasi.

  • 7/27/2019 Hyaline Membrane Disease Putu

    12/41

    SilvermanAnderson score

  • 7/27/2019 Hyaline Membrane Disease Putu

    13/41

    Pemeriksaan Penunjang

    Gambaran Radiologis

    - Foto toraks posisi AP dan lateral, bila diperlukan

    serial

    Gambaran yang khas berupa pola retikulogranular

    yang disebut dengan ground glass appearance

    disertai air bronchogram

    - Terdapat 4 stadium:

    Stadium 1: pola retikulogranular(grondglassappearance)

    Stadium 2: stadium 1 + air bronchogram

    Stadium 3: stadium 2 + batas jantung-paru kabur

    Stadium 4: stadium 3 + white lung appearance

  • 7/27/2019 Hyaline Membrane Disease Putu

    14/41

    Gambaran ground glass appearance

    dan air bronchogram

    Ground glass appearance Air Bronchogram

  • 7/27/2019 Hyaline Membrane Disease Putu

    15/41

    Gambaran batas jantung-paru kabur

    dan white lungappearance

    White Lung AppearanceBatas Jantung Paru Kabur

  • 7/27/2019 Hyaline Membrane Disease Putu

    16/41

    Gambaran laboratorium

    Kadar asam laktat dalam darah meninggi dan bilakadarnya lebih dari 45 mg%, prognosis lebih

    buruk.

    Kadar bilirubin lebih tinggi bila dibandingkan

    dengan bayi normal dengan berat badan yang

    sama.

    Kadar PaO2 menurun disebabkan berkurangnya

    oksigenasi di dalam paru dan karena adanya

    pirau arteri-vena.

    Kadar PaO2 meninggi, karena gangguan ventilasi

    dan pengeluaran CO2 sebagai akibat atelektasis

    paru.

  • 7/27/2019 Hyaline Membrane Disease Putu

    17/41

    Uji Kematangan paru

    Tes biokimia (Rasio leci thin

    sph ingomyel in )

    Tes biofisika (Shake test)

  • 7/27/2019 Hyaline Membrane Disease Putu

    18/41

    SHAKE TEST

  • 7/27/2019 Hyaline Membrane Disease Putu

    19/41

  • 7/27/2019 Hyaline Membrane Disease Putu

    20/41

    Pemeriksaan Penunjang

    Pemeriksaan Fungsi Paru

    RR meningkat, tidal volume menurun, lung

    complianceberkurang,functional residual

    capacity rendah disertai vital capacity yang

    terbatas,fungsi ventilasi dan perfusi paru

    akan terganggu.

  • 7/27/2019 Hyaline Membrane Disease Putu

    21/41

    Diagnosis

    Anamnesis

    - Riwayat kelahiran kurang bulan, ibu DM

    - Riwayat persalinan yang mengalami asfiksia

    perinatal (gawat janin)

    - Riwayat kelahiran saudara kandung dengan

    penyakit membrane hialin.

  • 7/27/2019 Hyaline Membrane Disease Putu

    22/41

    Diagnosis

    Pemeriksaan fisik- Gejala dijumpai dalam 24 jam pertama

    kehidupan.

    - Sindrom klinis yang terdiri dari :

    1. Takipnea (frekuensi nafas >60x/menit)

    2. Grunting atau nafas merintih

    3. Retraksi dinding dada

    4. Sianosis (pada udara ruangan)

    - Tanda prematuritas

    - Kadang ditemukan hipotensi, hipotermia, edema

    perifer, edema paru

  • 7/27/2019 Hyaline Membrane Disease Putu

    23/41

    Diagnosis

    Pemeriksaan fisik- Perjalanan klinis bervariasi sesuai dengan

    beratnya penyakit, besarnya bayi, adanyainfeksi

    dan derajat dari pirau PDA

    - Penyakit dapat menetap atau menjadi progresif

    dalam 48-96 jam

    Foto Rontgen toraks : ground glass

    appearance dan air bronchograms PaO2

  • 7/27/2019 Hyaline Membrane Disease Putu

    24/41

    Diagnosis Banding

    Transient Tachypnea of the newborn

    (TTNB)

    Meconium aspiration syndrome

    Pneumotoraks

  • 7/27/2019 Hyaline Membrane Disease Putu

    25/41

  • 7/27/2019 Hyaline Membrane Disease Putu

    26/41

    Pencegahan

    Mencegah kelahiran bayi yang maturitas parunyabelum sempurna.

    Maturitas paru dapat dikatakan sempurna apabilaproduksi dan fungsi surfaktan telah berlangsung

    baik. Gluck (1971) memperkenalkan cara untukmengetahui maturitas paru dengan menghtungperbandingan antara lesitin dan sfingomielindalam cairan amnion.

    Bila perbandingan lesitin/ sfingomielin sama ataulebih dari 2, bayi yang akan lahir tidak akanmenderita penyakit membrane hialin, sedangkanbila perbandingan tadi kurang dari 2 berarti parubayi belum matang dan akan mengalami penyakit

    membrane hialin

  • 7/27/2019 Hyaline Membrane Disease Putu

    27/41

    Penatalaksanaan umum

    Memberikan lingkungan yang optimal. Suhu

    tubuh bayi harus selalu diusahakan agartetap

    dalam batas normal (36,5 - 37C) dengan

    meletakkan bayi di dalam inkubator.

    Humiditas ruangan juga harus adekuat (70 -

    80%).

    Pemberian oksigen harus berhati-hati dan

    sebaiknya diikuti dengan pemeriksaan

    saturasi oksi en

    Terapi Oksigen sesuai dengan

  • 7/27/2019 Hyaline Membrane Disease Putu

    28/41

    Terapi Oksigen sesuai dengankondisi

    Nasal kanul atau head box

    untuk RDS ringan NCPAP (Nasal Continuous Positive

    AirwayPressure) PaO2 tidak dapat

    dipertahankan diatas 50 mmHg pada konsentrasi

    oksigen inspirasi 60% atau lebih, untuk

    stabilisasi bayi dengan BBLR, dan mencegahkolaps alveoli.

    HHFNC (humidified high flow nasal cannula

    =

  • 7/27/2019 Hyaline Membrane Disease Putu

    29/41

    Penggunaan NCPAP sedini

    mungkin (early NCPAP) untukstabilisasi bayi dengan berat

    lahir sangat rendah (1000

    1500gram) di ruang

    persalinan jugadirekomendasikan untuk

    mencegah kolaps alveoli

    Penggunaan humidified high

    flow nasal cannula therapy

    (HHFNC) sebagai pengganti

    NCPAP sedang digalakkan di

    beberapa negara karenamemiliki keefektivitasan an

  • 7/27/2019 Hyaline Membrane Disease Putu

    30/41

    Ventilator mekanik

    Indikasi :

    - pH darah arteri

  • 7/27/2019 Hyaline Membrane Disease Putu

    31/41

    Pemberian antibiotika (ampisilin 50mg/kgBB

    intravena setiap 12 jam dan gentamisin

    3mg/kgBB untuk bayi dengan BBL< 2 kg)untuk cegah infeksi sekunder

    Surfaktan dalam 24 jam pertama, diberikan

    dalam bentuk dosis berulang melalui pipa

    endotrakea setiap 6-12 jam untuk total 2-4dosis

  • 7/27/2019 Hyaline Membrane Disease Putu

    32/41

  • 7/27/2019 Hyaline Membrane Disease Putu

    33/41

  • 7/27/2019 Hyaline Membrane Disease Putu

    34/41

    Terapi steroid antenatal

    Pemberian antenatal steroid kepada para ibudengan risiko melahirkan bayi premature

    terutama dengan usia gestasi 35 minggu untuk

    mengurangi mortalitas neonatal

    Menurut NIH Consensus Development Panel onthe Effect of Corticosteroids for Fetal Maturation

    on Perinatal Outcomes, regimen pemberian

    kortikosteroid secara umum ialah 2 dosis

    betametason 12 mg diberikan secaraintramuskular dengan jarak waktu 24 jam dan 4

    dosis deksametason 6 mg intramuskular dengan

    jarak waktu antar pemberian 12 jam

  • 7/27/2019 Hyaline Membrane Disease Putu

    35/41

    Algoritma penanganan

    Distres penapasan

  • 7/27/2019 Hyaline Membrane Disease Putu

    36/41

    Prognosis

    Penyakit membrane hialin prognosisnyatergantung dari tingkat prematuritas dan

    beratnya penyakit. Prognosis jangka panjang

    untuk semua bayi yang pernah menderita

    penyakit ini sukar ditentukan. Mortalitas

    diperkirakan antara 20 40%.

  • 7/27/2019 Hyaline Membrane Disease Putu

    37/41

    Kesimpulan

    Hyaline Membrane Disease sering ditemukan pada bayi

    prematur, mempunyai kaitan yang sangat erat dengan faktor

    perkembangan paru. Angka kejadian penyakit tersebut akan

    meningkat terutama apabila bayi tersebut lahir dari ibu yang

    menderita gangguan perfusi darah uterus selama kehamilan. Hyaline

    Membrane Disease (HMD), juga dikenal sebagai respiratory distress

    syndrome (RDS), adalah penyebab tersering dari gagal nafas pada

    bayi prematur, khususnya yang lahir pada usia kehamilan 32 minggu.

  • 7/27/2019 Hyaline Membrane Disease Putu

    38/41

    Hyaline Membrane Disease cenderung terjadi pada neonatus

    lebih muda dari usia kehamilan 32 minggu dan berat kurang dari

    1200 g. Hyaline Membrane Disease merupakan salah satu penyebab

    kematian pada bayi baru lahir. Kurang lebih 30 % dari semua

    kematian pada neonatus disebabkan oleh HMD atau komplikasinya.

    Pengenalan riwayat kehamilan, riwayat persalinan, serta intervensi

    dini dalam pencegahan, diagnostik, dan penatalaksaan penderita dapat

    membantu menurunkan angka kematian penyakit.

  • 7/27/2019 Hyaline Membrane Disease Putu

    39/41

    HMD disebut juga Sindroma Gawat Nafas tipe 1, yaitu gawat

    napas pada bayi kurang bulan yang terjadi segera atau beberapa saat

    setelah lahir, ditandai adanya kesukaran bernafas, (pernafasan cuping

    hidung, tipe pernapasan dispnea / takipnea, retraksi dada, dan

    sianosis) yang menetap atau menjadi progresif dalam 48 96 jam

    pertama kehidupan dan pada pemeriksaan radiologis ditemukan pola

    retikulogranuler yang uniform dan air bronchogram. Pengenalan

    surfaktan eksogen sebagai pencegahan dan terapi telah merubah

    keadaan klinik dari penyakit dan menurunkan morbiditas dan

    mortalitas dari penyakit.

  • 7/27/2019 Hyaline Membrane Disease Putu

    40/41

    Surfaktan biasanya didapatkan pada paru yang matur. Fungsi

    surfaktan untuk menjaga agar kantong alveoli tetap berkembang dan

    berisi udara, sehingga pada bayi prematur dimana surfaktan masih

    belum berkembang menyebabkan daya berkembang paru kurang dan

    bayi akan mengalami sesak napas. Gejala tersebut biasanya tampak

    segera setelah bayi lahir dan akan bertambah berat.

  • 7/27/2019 Hyaline Membrane Disease Putu

    41/41