26
IDENTIFIKASI JUMLAH DAN JENIS KESALAHAN PRA ANALITIK DI LABORATORIUM PATOLOGI KLINIK RSUD DR MOEWARDI (Periode 1 September 2011 – 31Oktober 2011) Program Pendidikan Dokter Spesialis I Patologi Klinik Niniek Yusida PROGRAM PENDIDIKAN DOKTER SPESIALIS I 1

Identifikasi Jumlah Dan Jenis Kesalahan Pra Analitik

  • Upload
    nyosida

  • View
    1.302

  • Download
    19

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Identifikasi Jumlah Dan Jenis Kesalahan Pra Analitik

IDENTIFIKASI JUMLAH DAN JENIS KESALAHAN PRA ANALITIKDI LABORATORIUM PATOLOGI KLINIK RSUD DR MOEWARDI

(Periode 1 September 2011 – 31Oktober 2011)

Program Pendidikan Dokter Spesialis IPatologi Klinik

Niniek Yusida

PROGRAM PENDIDIKAN DOKTER SPESIALIS IPATOLOGI KLINIK – FK UNS

SURAKARTA2011

1

Page 2: Identifikasi Jumlah Dan Jenis Kesalahan Pra Analitik

2

DAFTAR ISI

HalamanHalaman Judul ……………………………………………………………....…… iHalaman Pengesahan ………………………………………………………...……..iiDaftar Isi ……………………………………………………………………...…....iiiDaftar Tabel …………………………………………………………….….............ivIntisari……………………………………………………………………………….vAbstract……………………………………………………………………………..viBAB I. PENDAHULUAN…………………………………………………….……2BAB II BAHAN DAN METODE……………………………………………..........4 BAB III. HASIL DAN PEMBAHASAN……………………………………..……5BABIV.SIMPULAN………………………………………………………………13DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………..….15

Page 3: Identifikasi Jumlah Dan Jenis Kesalahan Pra Analitik

3

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1 Data kesalahan pra analitik di laboratorium RSDM berdasarkan berdasarkanunit pemeriksaan dan jenis pasien (rawat inap dan rawat jalan)……………….….......6Tabel 2 Data jumlah dan jenis kesalahan pra analitik secara total …….….........…….7Tabel 3. Jumlah dan jenis kesalahan praanalitik untuk pemeriksaan hematologi ...….8Tabel 4 Jumlah dan jenis kesalahan pra analitik untuk pemeriksaan kimia klinik……9Tabel 5. Frequency of the Different Preanalytical Errors Observed in a Total of 45,084 Routine Inpatient Samples……………….....………………………………..11Tabel 6. Frequency of the Different Preanalytical Errors Observed in a Total of 51,244 Outpatient Samples ...………………………………………………….…….11Tabel 7. Types of preanalytical mistakes in laboratory testing The Department of Laboratory Medicine of the University-Hospital of Chulalongkorn……………...…12

Page 4: Identifikasi Jumlah Dan Jenis Kesalahan Pra Analitik

4

INTISARI

Dalam proses pengendalian mutu laboratorium dikenal ada tiga tahapan penting, yaitu tahap pra analitik, analitik dan pasca analitik. Tahap pra analitik merupakan komponen penting dari laboratorium. Tahap pra analitik dikelompokkan dalam tahap pengumpulan sampel , penanganan dan pengelolaan sampel, dan faktor pasien. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menampilkan data identifikasi jumlah dan jenis kesalahan pra analitik di laboratorium RSUD Dr Moewardi. Diharapkan data tersebut dapat digunakan sebagai acuan dalam evaluasi mutu dan kinerja laboratorium. Desain penelitian adalah Kohort retrospektif. Data diambil dari data sekunder pada Laboratory Information system (LIS) Laboratorium Patologi Klinik RSUD Dr Moewardi mulai tanggal 1 September 2011 sampai dengan 31 Oktober 2011, terhadap semua pasien yang melakukan pemeriksaan di Laboratorium Patologi Klinik RSUD Dr Moewardi secara konsekutif. Hasil olah data disampaikan secara deskriptif dalam bentuk tabel.

Data kesalahan pra analitik laboratorium patologi klinik RS Dr Moewardi Surakarta pada periode 1 September - 31 Oktober 2011, kesalahan pra analitik sebesar 928 (0,59%), dari total 157.621 tes yang dikerjakan selama periode 2 bulan. Terdapat 96 (10,34%) sampel beku, 34 (3,66%) sampel lisis, 72 (7,65%) volume sampel yang kurang, 10 (1,08%) komposisi anti koagulan yang tidak sesuai, 1 (0,12%) sampel BGA (Blood Gas Analysis) tidak sesuai, 2 (0,22%) kontaminasi darah pada pemeriksaan urin, dan 531 (57,22%). Data tersebut diharapkan dapat dijadikan acuan untuk evaluasi dan perbaikan terhadap kinerja laboratorium dalam rangka mengurangi kemungkinan terjadinya kesalahan pada hasil pemeriksaan laboratorium.

Kata kunci: kesalahan pra analitik - laboratorium

Page 5: Identifikasi Jumlah Dan Jenis Kesalahan Pra Analitik

5

ABSTRACT

In the laboratory's quality control process there are three stages, pre analytical, analytical and post analytical. Pre-analytical phase is an important component of the laboratory. Pre-analytic phase are grouped in the stage of sample collection, sample handling and management, and patient factors. The purpose of this study was to display the identification number and types of data pre-analytical errors in the laboratory of Dr. Moewardi Hospital. It is expected that data can be used as a reference in quality evaluation and laboratory performance.

The study design is retrospective cohort. Data taken from secondary data on the Laboratory Information System (LIS) Laboratory of Clinical Pathology Hospital Dr. Moewardi beginning September 1, 2011 to October 31, 2011, to all patients undergoing examination at the Laboratory of Clinical Pathology Hospital Dr. Moeward. Results were presented as descriptive data and in tabular form.

The data of pre-analytical errors clinical pathology laboratory of Dr. Moewardi Surakarta Hospital in the period 1 September to 31 October 2011, pre-analytical errors of 928 (0.59%), of the total 157 621 testing is done during a period of two months. There are 96 (10.34%) frozen samples, 34 (3.66%) lysis of samples, 72 (7.65%) less sample volume, 10 (1.08%) anti-coagulant composition is not suitable, 1 (0 , 12%) samples BGA (Blood Gas Analysis) is not appropriate, 2 (0.22%) blood contamination on urine examination, and 531 (57.22%).This data errors are expected to be a reference for the evaluation and improvement of laboratory performance in order to reduce the risk of error in the results of laboratory tests.

Key words: pre-analytic errors - laboratory

Page 6: Identifikasi Jumlah Dan Jenis Kesalahan Pra Analitik

6

BAB I

PENDAHULUAN

Kualitas dan akuntabilitas merupakan fokus perhatian dalam kedokteran

laboratorium saat ini. Penggunaan hasil tes laboratorium klinis dalam pengambilan

keputusan diagnostik telah menjadi bagian integral dari kedokteran klinis. Hasil dari

pemeriksaan laboratorium memberikan asupan yang penting dalam proses

diagnostik, dan dalam memantau efek terapi pada kedokteran klinis modern. Sekitar

dua-pertiga dari keputusan klinis yang penting di rumah sakit berdasarkan pada hasil

tes laboratorium. Hasil pemeriksaan laboratorium yang tepat waktu dan akurat

menjadi landasan yang efektif terhadap penegakan diagnosis dan pengobatan pasien.

Di sisi lain, penggunaan laboratorium layanan telah meningkat secara substansial

dalam beberapa tahun terakhir (Mc Comb et al., 1979 dan Monroe et al.,1979).

Meskipun otomatisasi, standarisasi dan kemajuan teknologi telah secara

signifikan meningkatkan keandalan analitis tes laboratorium, kesalahan laboratorium

masih terjadi dalam proses pra-analitis, analitis dan pasca-analitis dari pengujian

keseluruhan proses. Ini adalah tanggung jawab manajer laboratorium untuk

meminimalkan kesalahan yang terjadi pada laboratorium pada setiap tahapan proses

pengujian.

Dalam proses pengendalian mutu laboratorium dikenal ada tiga tahapan

penting, yaitu tahap pra analitik, analitik dan pasca analitik. Pada umumnya yang

sering diawasi dalam pengendalian mutu hanya tahap analitik dan pasca analitik,

Page 7: Identifikasi Jumlah Dan Jenis Kesalahan Pra Analitik

7

sedangkan proses pra analitik kurang mendapat perhatian. Kesalahan pada proses pra-

analitik dapat memberikan kontribusi paling sering terjadi, dengan frekuensi

77,1% diikuti oleh postanalitik, 15% dan analitik 7,9% (Goswami et al., 2010).

Tahap pra analitik adalah  semua proses yang terjadi sebelum sampel diproses

dalam autoanalyzer. Termasuk permintaan tes-tes yang tidak tepat, tulisan tangan

tidak terbaca pada form permintaan, mempersiapkan pasien, menerima spesimen,

memberi identitas spesimen pengambilan sampel yang tidak benar, penundaan

transportasi,dan kesalahan pengolahan sampel. Tahap analitik yaitu tahap mulai

kalibrasi peralatan laboratorium, sampai dengan menguji ketelitian-ketepatan dan uji

spesimen. Tahap pasca analitik yaitu tahap mulai dari mencatat hasil pemeriksaan,

interpretasi hasil sampai dengan pelaporan.

Fase praanalitik merupakan komponen penting dari laboratorium. Tahap praanalitik

dikelompokkan dalam tahap pengumpulan sampel , penanganan dan pengelolaan

sampel, dan faktor pasien (Narayanan, 2000 dan Guder, 1999). Kesalahan pada tahap

tersebut dapat dihindari dan dapat dicegah dengan melakukan kontrol kualitas secara benar ,

pendidikan berkelanjutan dan sistem pengumpulan spesimen yang efektif.

A. Pengumpulan sampel meliputi :

1. Identifikasi dan pelabelan sampel pasien

2. Teknik plebotomi

3. Volume sampel

4. Ketepatan tabung sampel

B. Penanganan dan pengelolaan spesimen meliputi:

Page 8: Identifikasi Jumlah Dan Jenis Kesalahan Pra Analitik

8

1. Prosedur Penyimpanan

2. Prosedur sentrifugasi

3. Transportasi sampel

C. Faktor pasien

1. Variabel fisiologis

2. Kondisi patologis

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi frekuensi dan jenis

kesalahan dalam laboratorium kami sehingga dapat mengidentifikasi langkah-langkah

yang paling penting dalam proses pengujian analitis dan untuk merencanakan strategi

korektif.

Page 9: Identifikasi Jumlah Dan Jenis Kesalahan Pra Analitik

9

BAB II

BAHAN DAN METODE

Laboratorium Patologi Klinik Rumah Sakit Dr Muwardi, adalah layanan

laboratorium yang menyediakan tes untuk kimia klinik, hematologi, serologi dan

sekresi. Unit laboratorium melakukan sekitar 750 ribu tes per bulan yang dikerjakan

dengan sejumlah instrumen, 6 staf , analis dan PPDS. Beberapa instrumen terhubung

ke sistem informasi laboratorium, sebagian dari hasil dimasukkan secara manual ke

dalam komputer. Mengingat alur kerja laboratorium, pelayanan laboratorium dimulai

dari permintaan, spesimen dan formulir permintaan laboratorium.

Data diambil dari data sekunder pada Laboratory Information system (LIS)

Laboratorium RS Dr Muwardi mulai tanggal 1 September 2011 sampai dengan 31

Oktober 2011 (2 bulan). Hasil olah data disampaikan secara deskriptif dalam bentuk

tabel.

Page 10: Identifikasi Jumlah Dan Jenis Kesalahan Pra Analitik

10

BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

Dari hasil rekap data didapatkan jumlah pasien yang melakukan pemeriksaan

di laboratorium RS Dr Muwardi (RSDM) selama bulan September-Oktober 2011

adalah sejumlah 24.242 pasien( 12.151 pasien rawat inap, dan 12.091 pasien rawat

jalan). Total jumlah kesalahan praanalitik yang terdata, lebih banyak terjadi pada

pasien rawat inap daripada pasien rawat jalan (pada tabel 1). Jumlah tes yang

dilakukan pada unit kerja hematologi, kimia klinik,serologi dan sekresi adalah :

24.463 tes,121.193 tes, 8.903 tes, 3.061 tes, secara berurutan (pada tabel 1). Tabel 1

menampilkan data kesalahan pra analitik di laboratorium RSDM berdasarkan

berdasarkan unit pemeriksaan dan jenis pasien rawat inap dan rawat jalan.

Didapatkan kesalahan pra analitik pada unit hematologi, kimia klinik,serologi dan

sekresi sebanyak : 225 tes, 90 tes, 17 tes, 65 tes, secara berurutan. Kesalahan pada

kelompok lain-lain meliputi kesalahan pra analitik yang tidak dapat dikelompokkan

menurut unit kerja, seperti pasien yang tidak sampling untuk pemeriksaan Gula darah

2 jam PP, pengaruh obat, lembar permintaan yang tidak lengkap kesalahan identitas

pasien dan interferensi terapi, jumlah kesalahan : 531.

Page 11: Identifikasi Jumlah Dan Jenis Kesalahan Pra Analitik

11

Tabel 1. Data kesalahan pra analitik di laboratorium RSDM berdasarkan berdasarkan unit pemeriksaan dan jenis pasien (rawat inap dan rawat jalan)

unit Jumlah pemeriksaan

Kesalahan pra analitik Jumlah total(%)Rawat inap

(%)Rawat jalan(%)

Hematologi 24464 162(0.66)

63(0.26)

225(0.92)

Kimia klinik 121193 71(0.06)

19(0.016)

90(0.076)

Serologi 8903 14(0.16)

3(0.33)

17(0.49)

Sekresi 3061 28(0.91)

37(1.21)

65(2.12)

Lain-lain *24242 412(1.7)

119(0.5)

531(2.2)

Total 157621 687(0.44)

241(0.15)

928(0.59)

*dihitung dari jumlah total pasien

Tabel 2. menampilkan data jumlah dan jenis kesalahan pra analitik secara

total dari keseluruhan kesalahan praanalitik yang didapatkan. Dari tabel 2 didapatkan

bahwa total kesalahan pra analitis yang didapatkan adalah 0,59%. Sedangkan

presentase terbesar dari kesalahan pra analitik terjadi pada komponen lain-lain yaitu

57,22%

Page 12: Identifikasi Jumlah Dan Jenis Kesalahan Pra Analitik

12

Tabel 2. Data jumlah dan jenis kesalahan pra analitik secara total

Jenis kesalahan jumlah % dari total test(157621)

% dari total kesalahan (928)

Sampel beku 96 0.0609 10.34

Sampel lisis 34 0.0216 3,66

Volume sampel kurang 72 0.0457 7.65

Tidak ada sampel 182 0.1155 19.62

Komposisi antikoagulan tidak sesuai

10 0.0063 1.08

Sampel BGA tidak sesuai 1 0.0006 0.12

Kontaminasi darah pd urin

2 0.0012 0.22

Lain-lain 531 0.3369 57,22

Total 928 0.5887 100

Tabel 3. menampilkan data jenis kesalahan untuk pemeriksaan hematologi.

Jenis-jenis kesalahan yang terjadi adalah sampel beku, sampel kurang dan tidak ada

sampel, komposisi antikoagulan tidak sesuai sejumlah : 92 , 19, 104, dan 10 secara

berurutan. Berdasarkan data tersebut,persentase jenis kesalahan terbesar pada unit

hematologi adalah tidak ada sampel.

Page 13: Identifikasi Jumlah Dan Jenis Kesalahan Pra Analitik

13

Tabel 3. Jumlah dan jenis kesalahan praanalitik untuk pemeriksaan hematologiJenis kesalahan jumlah % dari total test

(24463)% dari total kesalahan (225)

Sampel beku 92 0.38 40.9

Volume sampel kurang

19 0.07 8.5

Tidak ada sampel 104 0.43 46.2

Komposisi antikoagulan tidak sesuai

10 0.04 0,4

total 225 0.92 200

Tabel 4 menampilkan data jenis kesalahan yang terjadi pada unit kimia klinik.

Jenis-jenis kesalahan yang terjadi adalah sampel lisis, sampel beku, serum kurang

atau tidak diambil, sampel untuk pemeriksaan BGA tidak sesuai, sejumlah : 34, 4,

51,1 dan 90 secara berurutan. Berdasarkan data tersebut,persentase jenis kesalahan

terbesar pada unit kimia klinik adalah volume serum kurang atau sampel yang tidak

diambil.

Page 14: Identifikasi Jumlah Dan Jenis Kesalahan Pra Analitik

14

Tabel 4. Jumlah dan jenis kesalahan pra analitik untuk pemeriksaan kimia klinikJenis kesalahan jumlah % dari total

test(121193)% dari total kesalahan (90)

Sampel lisis 34 0.03 37.8

Sampel beku 4 0.0033 4.4

Volume sampel kurang 21 0.01733 23,33

Tidak ada sampel 30 0.02475 33.33

Sampel BGA tidak sesuai 1 0.0008 1.1

total 90 0.076 100

Studi tentang jenis dan frekuensi faktor-faktor utama yang mempengaruhi

kualitas hasil laboratorium dalam hal kesalahan pra analitik telah dilakukan di

beberapa Negara. Identifikasi jenis kesalahan praanalitik pada laboratorium kimia

klinik di G.B. Pant Hospital New Delhi, India pada tahun 2010, didapatkan

kesalahan praanalitik sebagai berikut : dari 96.328 tabung diterima selama periode

pengumpulan data, sampel 1469 ditemukan tidak cocok untuk diproses lebih lanjut.

Hal ini meliputi 1,52% dari seluruh sampel yang dikumpulkan di laboratorium.

Penolakan disebabkan oleh alasan berikut: 0,74% ditolak karena hemolisis; 0,47%

adalah spesimen tanpa slip permintaan yang tepat, dan 0,23% memiliki jumlah

sampel cukup (Goswami et al., 2010).

Page 15: Identifikasi Jumlah Dan Jenis Kesalahan Pra Analitik

15

Table 5. Frequency of the Different Preanalytical Errors Observed in a Total of 45,084 Routine Inpatient Samples

(Goswami et al., 2010).

Table 6. Frequency of the Different Preanalytical Errors Observed in a Total of 51,244 Outpatient Samples

(Goswami et al., 2010).

Dalam studi yang lain, The Department of Laboratory Medicine of the

University Hospital of Chulalongkorn mengevaluasi frekuensi dan jenis kesalahan

preanalitik di laboratorium, pada pasien rawat inap dan rawat selama 6 bulan.

Didapatkan Hasil: di antara total 935.896 941.902 spesimen untuk analisis, 1.048

Temuan dikonfirmasi sebagai kesalahan pra analitik, dengan frekuensi relatif

sebesar 0,11% (1.048 / 935896). Membandingkan kesalahan pra analitik dengan

kesalahan lainnya dalam proses, distribusi kesalahan adalah: pra analitik 84,52%

(1048 kesalahan), analitik 4,35% (54 kesalahan), dan postanalitik 11,13% (138

Page 16: Identifikasi Jumlah Dan Jenis Kesalahan Pra Analitik

16

kesalahan). Dari 1.048 kesalahan pra analitik, 998 (95,2%) berasal unit perawatan.

Semua kesalahan pra analitik, (1,15%) berkaitan dengan barcode laboratorium.

Kesimpulan: Sebagian besar kesalahan terjadi sebelum sampel dianalisis, baik selama

sampling atau persiapan untuk analisis (Wiwanitkit, 2001)

Tabel 7. Types of preanalytical mistakes in laboratory testing The Department of Laboratory Medicine of the University-Hospital of Chulalongkorn

(Wiwanitkit, 2001)

Page 17: Identifikasi Jumlah Dan Jenis Kesalahan Pra Analitik

17

BAB IV

SIMPULAN

Telah ditampilkan data tentang kesalahan praanalitik laboratorium pada

periode 1 September - 31 Oktober 2011. Data tersebut dapat dijadikan acuan untuk

evaluasi dan perbaikan terhadap kinerja laboratorium dalam rangka mengurangi

kemungkinan terjadinya kesalahan pada pemeriksaan laboratorium.

Monitoring dan kontrol kesalahan laboratorium merupakan tantangan penting

dalam pengelolaan laboratorium klinis dan diharapkan dapat menghasilkan hasil tes

yang dapat diandalkan dan sesegera mungkin sehingga dapat mencapai kinerja

laboratorium yang lebih baik. Hal penting lain yang perlu diperhatikan juga adalah

kerjasama antara dokter dan personil luar laboratorium yang merupakan kunci untuk

peningkatan kualitas laboratorium.

Beberapa keterbatasan dalam penelitian ini antara lain adalah desain laporan

yang berhubungan dengan frekuensi dan jenis kesalahan di laboratorium dan

keterbatasan dalam penelusuran data kesalahan pra analitik. Untuk menerapkan

patient safety pada pemeriksaan laboratorium maka selayaknya penyedia pelayanan

kesehatan melakukan survey terhadap prosedur pra analitik secara sistematik.

.

Page 18: Identifikasi Jumlah Dan Jenis Kesalahan Pra Analitik

18

Daftar Pustaka

1. Goswami, B., Singh, B., Chawla, R., Mallika, V., 2010. Identification of the Types of Preanalytical Errors in the Clinical Chemistry Laboratory: 1-Year Study at G.B. Pant Hospital. labmedicine Vol: 41 Number 2 : 89–92.

2. Mc Comb., R.B, Bowers, G.N., Posen, S., 1979. Alkaline Phosphatase.New York, NY: Plenum Press;527-528.

3. Monroe, B.L., Weinbert, A.G., Rosenfeld, C.R., 1979. The neonatal blood count in health and disease, I: reference values for neutrophilic cells. J Pediatr.;95:89-98.

4. Narayanan, S.,2000. The preanalytic phase - An important component of

laboratory medicine. Am J Clin Pathol; 113: 429-52.

5. Guder, W.G., 1999. Preanalytical factors and their influence on analytical quality specifications. Scand J Clin Lab Invest; 59: 545-50.

6. Wiwanitkit, V., 2001. Types and frequency of pra analitik mistakes in the first Thai ISO 9002:1994 certified clinical laboratory, a 6 – month monitoring BMC Clinical Pathology : 1:5