27
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada umumnya bahan makanan itu mengandung tiga kelompok utama senyawa kimia yaitu, karbohidrat, protein, dan lemak atau lipid. Karbohidrat merupakan senyawa karbon, hidrogen dan oksigen yang terdapat dalam alam. Banyak karbohidrat mempunyai rumus empiris CH 2 O, misalnya glukosa (C 6 H 12 O 6 ). Karbohidrat adalah polihidroksi aldehid atau keton atau senyawa yang menghasilkan senyawa-senyawa ini bila dihidrolisa. Molekul karbohidrat terdiri atas atmo-atom karbon, hidrogen dan oksigen. Pada senyawa yang termasuk karbohidrat terdapat gugus –OH, gugus aldehid atau gugus keton. Karbohidrat sangat beraneka ragam sifatnya. Salah satu perbedaan utama antara pelbagai tipe karbohidrat ialah ukuran molekulnya, diantaranya monosakarida, disakarida, oligosakarida dan polisakarida. Karbohidrat sangat akrab denga kehidupan manusia, karena ia adalah sumber energi utama manusia. contoh makanan yang mengandung karbohidrat adalah pada tepung,

Identifikasi karbohidrat

Embed Size (px)

DESCRIPTION

carbohydrat identification

Citation preview

BAB I

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada umumnya bahan makanan itu mengandung tiga kelompok utama senyawa kimia yaitu, karbohidrat, protein, dan lemak atau lipid. Karbohidrat merupakan senyawa karbon, hidrogen dan oksigen yang terdapat dalam alam. Banyak karbohidrat mempunyai rumus empiris CH2O, misalnya glukosa (C6H12O6). Karbohidrat adalah polihidroksi aldehid atau keton atau senyawa yang menghasilkan senyawa-senyawa ini bila dihidrolisa. Molekul karbohidrat terdiri atas atmo-atom karbon, hidrogen dan oksigen. Pada senyawa yang termasuk karbohidrat terdapat gugus OH, gugus aldehid atau gugus keton. Karbohidrat sangat beraneka ragam sifatnya. Salah satu perbedaan utama antara pelbagai tipe karbohidrat ialah ukuran molekulnya, diantaranya monosakarida, disakarida, oligosakarida dan polisakarida.

Karbohidrat sangat akrab denga kehidupan manusia, karena ia adalah sumber energi utama manusia. contoh makanan yang mengandung karbohidrat adalah pada tepung, gandum, jagung, beras, kentang, sayur-sayuran dan lain sebagainya. Jagung di Indonesia merupakan bahan pangan penting sumber karbohidrat kedua setelah beras. Di samping itu juga digunakan sebagai pakan ternak dan bahan baku industri. Kebutuhan jagung di Indonesia untuk konsumsi meningkat 5,16% per tahun, sedangkan untuk kebutuhan pakan ternak dan industri naik 10,87% per tahun Selain untuk pengadaan pangan dan pakan, jagung juga banyak digunakan industri makanan, minuman, kimia, dan farmasi. Berdasarkan komposisi kimia dan kandungan nutrisi, jagung mempunyai prospek sebagai pangan dan bahan baku industri. Pemanfaatan jagung sebagai bahan baku industri akan memberi nilai tambah bagi usahatani komoditas tersebut (Suarni 2003, Suarni dan Sarasutha 2002, Suarni et al. 2005). Namun diversifikasi pangan sumber karbohidrat, yang merupakan bagi-an terbesar pangan yang dikonsum-si masyarakat Indonesia, masih sukar dilaksanakan. Untuk itu identifikasi karbohidrat pada percobaan ini dilakukan demi pemanfaatan lebih lanjut dan mengetahui komposisi kimia apa saja yang terdapat didalamnya.B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah pada percobaan in adalah

1. Bagaimana cara mengetahui ada tidaknya karbohidrat dalam sample melalui uji Benedict dan uji iodine ?

C. Tujuan

Tujuan dari percobaan ini adalah :

1. Mengetahui ada tidaknya karbohidrat dalam sample melalui uji Benedict dan uji iodin.

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. JagungJagung di Indonesia merupakan bahan pangan penting sumber karbohidrat kedua setelah beras. Di samping itu juga digunakan sebagai pakan ternak dan bahan baku industri. Kebutuhan jagung di Indonesia untuk konsumsi meningkat 5,16% per tahun, sedangkan untuk kebutuhan pakan ternak dan industri naik 10,87% per tahun (Wijaya, et al., 2007). Jagung berperan penting dalam perekonomian nasional dengan berkembangnya industri pangan yang ditunjang oleh teknologi budi daya dan varietas unggul. Untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri yang terus meningkat, Indonesia mengimpor jagung hampir setiap tahun. Pada tahun 2000, impor jagung mencapai 1,26 juta ton. Selain untuk pengadaan pangan dan pakan, jagung juga banyak digunakan industri makanan, minuman, kimia, dan farmasi. Berdasarkan komposisi kimia dan kandungan nutrisi, jagung mempunyai prospek sebagai pangan dan bahan baku industri. Pemanfaatan jagung sebagai bahan baku industri akan memberi nilai tambah bagi usahatani komoditas tersebut (Suarni et al. 2005). B. Karbohidrat

Karbohidrat merupakan senyawa yang terbentuk dari molekul karbon, hidrogen dan oksigen. Sebagai salah satu jenis zat gizi, fungsi utama karbohidrat adalah penghasil energi di dalam tubuh. Tiap 1 gram karbohidrat yang dikonsumsi akan menghasilkan energi sebesar 4 kkal dan energi hasil proses oksidasi (pembakaran) karbohidrat ini kemudian akan digunakan oleh tubuh untuk menjalankan berbagai fungsi-fungsinya seperti bernafas, kontraksi jantung dan otot serta juga untuk menjalankan berbagaI aktivitasfisik seperti berolahraga atau bekerja (Irawan, 2007).

Berdasarkan gugus fungsinya KH dikelompokkan menjadi:

a. Aldosa, adalah KH yang memiliki gugus fungsi aldehid pada atom C terminal CH=O

b. Ketosa adalah KH yang memiliki gugus fungsi keton pada atom C kedua =O

Berdasar kompleksitasnya, dapat dibagi menjadi 3 golongan, yaitu 1. Monosakarida; karbohidrat tunggal2. Oligosakarida; karbohidrat yg tersusun dari beberapa(6 - 8) monosakarida3. Polisakarida; karbohidrat yang tersusun dari lebih dari 10 monosakaridaMonosakarida merupakan jenis karbohidrat sederhana yang terdiri dari 1 gugus cincin. Contoh dari monosakarida yang banyak terdapat di dalam sel tubuh manusia adalah glukosa, fruktosa dan galaktosa

Olisakarida adalah KH yang jika dihidrolisis menghasilkan 2 -8 gugus monosakarida. Contoh: Maltotriose glukosa + glukosa + glukosa. Kelompok oligosakarida ini diantaranya juga termasuk disakarida. Polisakarida adalah KH yang jika dihidrolisis menghasilkan lebih dari 6 gugus monosakarida. Contohnya yaitu: Glikogen, Amilum, Selulosa dan Dextrin. Berdasarkan fungsinya polisakarida dibagi menjadi polisakarida sebagai bahan bakar (glikogen dan amilim) dan polisdakarida sebagai struktural (dextran, kitin dan selulosa) (Suhara, 2009).Pati merupakan karbohidrat yang tersebar dalam tanaman terutama tanaman berklorofil. Bagi tanaman pati merupakan cadangan makanan yang terdapat pada batang, biji dan umbi. Banyaknya kandungan pati tergantung pada asal pati tersebut. Pati tersusun atas amilosa dan amilopektin. Keduanya dapat dikatakan homogen secara kimia tetapi heterogen dalam ukuran molekul. Amilosa merupakan komponen pati yang mempunyai rantai lurus dan larut dalam air. Amilosa terdiri dari satuan glukosa yang bergabung melalui ikatan - 1,4 D-Glukosa sementara amilopektin merupakan komponen pati yang mempunyai rantai cabang terdiri dari satuan glukosa yang bergabung melalui ikatan - 1,4 D-Glukosa dan - 1,6 D-Glukosa. Amilopektin tidak larut dalam air tetapi larut dalam butanol (Ben dkk, 2007).C. Identifikasi Karbohidrat

Pemisahan dan identifikasi karbohidrat dapat dilakukan dengan teknik kromatografi, akan tetapi terdapat sejumlah test-test kualitatif yang dapat dilakukan diantaranya :1. Uji Molish

Uji ini merupakan uji yang paling umum untuk pengetesan adanya karbohidrat dan senyawa organik lainnya. Pada uji ini asam sulfat pekat berfungsi untuk menghidrolisis ikatan glikosidik, menghasilkan monosakarida yang akan didehidrasi menjadi furfural dan turunanya. Furfural mengalami sulfonasi dengan alpha naftol yang akan menghasilkan cincin warna ungu kompleks (merah-ungu), yang menunjukan adanya karbohidrat.

2. Uji Benedict

Uji ini digunakan untuk pengetesan adanya gula pereduksi. Hasil tes ini memberikan endapan warna hijau, kuning, atau merah jingga yang memberikan perkiraaan semikualitatif adanya sejumlah gula yang mereduksi.3. Uji Barfoed

Uji ini digunakan untuk membedakan monosakarida, disakarida, dan polisakarida. Barfoed merupakan pereaksi yang bersifat asam lemah dan hanya direduksi oleh monosakarida. Disakarida akan dapat dihidrolisis sehingga bereaksi positif dengan pemanasan yang lebih lama. Dengan kata lain untuk membedakan monosakarida, disakarida, polisakarida tergantung berapa lama pemanasan sampai terbentuk endapan tembaga oksida yang berwarna merah bata.

4. Uji Bial

Uji ini digunakan untuk menguji adanya gula pentosa. Pemanasan pentosa dengan HCL pekat akan menghasilkan furfural yang berkondensasi dengan orcinol dan ion feri . Hasil pemanasan akan menghasilkan warna biru-hijau yang menunjukan adanya gula pentosa.

5. Uji Selliwanof

Uji ini digunakan untuk menguji adanya gugus keton. Ketosa akan didehidrasi lebih cepat dari aldosa. Furfural akan berkondensasi dengan recorcinol (1,3- dihidroksi benzena) yang akan memberikan warna merah kompleks (merah-cherry).6. Uji Iodium

Uji ini digunakan untuk menguji adanya polisakarida. Pembentukan warna biru menunjukan adanya pati, warna merah menunjukan adanya glikogen atau eritrodekstrin.

(Suhara, 2009)III. METODE PERCOBAAN

A. Waktu dan Tempat PercobaanPercobaan ini dilaksanakan pada hari Kamis 19 Oktober 2010 bertempat di Laboratorium Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Haluoleo Kendari, Sulawesi Tenggara.

B. Alat dan BahanAlat-alat yang digunakan pada percobaan ini adalah Gelas kimia 500 mL 2 buah, Tabung reaksi (pyrex) 5 buah, Gelas ukur 10 mL 1 buah, Batang pengaduk, Hot plate, Pipet tetes, Spatula, Corong, Gelas arloji, Neraca analitik, Gegep, Labu semprot, Kertas saring, Aluminium foil.Bahan-bahan yang digunakan pada percobaan ini adalah Ubi kayu yang telah diparut 300 gram, Etanol 95%, Aquades, Larutan benedict, Larutan pati, Larutan gula, Larutan iodin 0,01 M, HCl 6 N, NaOH 6 N.

C. Prosedur Kerja

1) Isolasi pati

-Diaduk dalam 100 mL aquades ( 5 menit

-Disaring dengan kain saring

-Ditampung dalam gelas kimia 500 mL

-Ditambahkan 100 mL aquades

-Diaduk

-Didiamkan 10 menit

-dikeringkan di udara terbuka

Bubuk pati2) Uji benedict

3) Uji Iodin

Larutan pembanding :

Dari warna kuning menjadi beningIV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengamatan

NoPerlakuanHasil

Sebelum pemanasanSesudah pemanasan

1.Uji benedict :a. 5 mL reagen benedict + 8 tetes aquades

b. 5 mL reagen benedict + 8 tetes larutan gula

c. 5 mL reagen benedict + 8 tetes larutan patiBiru

Biru

BiruTetap

Merah bata

tetap

2.Uji iodin :a. 3 mL larutan pati + 2 tetes aquades + 5 tetes reagen iodin

b. 3 mL larutan pati + 2 tetes HCl + 5 tetes reagen iodin

c. 3 mL larutan pati + 2 tetes NaOH + 5 tetes reagen iodin

d. 3 mL larutan gula + 5 tetes reagen iodinHitam

Hitam

Keruh

kuningEndapan putih

Hitam

Bening

Bening

B. Pembahasan

Karbohidrat ('hidrat dari karbon', hidrat arang) atau sakarida (dari bahasa Yunani , skcharon, berarti "gula") adalah segolongan besar senyawa organik yang paling melimpah di bumi. Karbohidrat memiliki berbagai fungsi dalam tubuh makhluk hidup, terutama sebagai bahan bakar (misalnya glukosa), cadangan makanan (misalnya pati pada tumbuhan dan glikogen pada hewan), dan materi pembangun (misalnya selulosa pada tumbuhan, kitin pada hewan dan jamur). Pada proses fotosintesis, tetumbuhan hijau mengubah karbon dioksida menjadi karbohidrat.

Karbohidrat dibagi atas 3 kelompok yaitu monosakarida, oligosakarida, dan polisakarida. Monosakarida merupakan golongan karbohidrat paling sederhana dan tidak dapat dihidrolisis menjadi bagian yang lebih kecil. Oligosakarida merupakan senyawa karbohidrat yang memiliki 2 10 monosakarida yang dihubungkan oleh ikatan glikosida dan dapat dihidrolisis menjadi monosakarida. Polisakarida adalah senyawa karbohidrat paling kompleks yang terdiri atas puluhan hingga ribuan unit monosakarida dan dapat dihidrolisis menjadi karbohidrat yang lebih sederhana.

Pati merupakan cadangan karbohidrat pada tanaman berbentuk granula-granula tak larut yang tersusun dari dua macam molekul polisakarida yaitu amilosa dan amilopektin, umumnya ditemukan pada umbi, akar dan biji. Jagung merupakan salah satu jenis tanaman dengan kandungan karbohidrat cukup tinggi. Kandungan karbohidrat jagung berada dalam bentuk pati. Pada percobaan ini dihitung kadar pati pada tanaman jagung melalui proses dekantasi dan suspensi. Dekantasi adalah suatu proses pemisahan cairan dari endapannya dengan cara yang sederhana, sedangkan suspensi merupakan suatu pencampuran zat padat dan zat cair untuk mendapatkan suatu zat murni.

Pada perlakuan selanjutnya pengujian karbohidrat (pati) dilakukan dengan 2 cara yaitu uji pereaksi Benedict dan uji iodin. Uji benedict bertujuan untuk mengetahui adanya gula pereduksi dalam suatu larutan dengan terbentuknya endapan merah bata. Pereaksi benedict mengandung atom Cu yang terikat sebagai kompleks. Pereaksi ini dapat mengoksidasi gula pereduksi Uji benedict didasarkan reduksi Cu2+ menjadi Cu+. Pada proses reduksi Cu2+ dilakukan dalam suasana basa dan ditambahkan zat pengkompleks (sitrat) untuk mencegah pengendapan CuCO3. Pereaksi ini dapat mengoksidasi gula pereduksi. Gula pereduksi dalam percoban ini adalah larutan gula dan larutan pati. Jika senyawa yang mengandung gugus aldehid direaksikan dengan pereaksi benedict, maka akan terbentuk endapan Cu2O berwarna merah, kuning, atau hijau. Hasil pengamatan yang diperoleh, bahwa pada tabung pertama dimana direaksikan antara reagen benedict dengan aquades tidak terjadi perubahan hal ini sangat wajar mengingat tidak adanya glukosa atau pati dalam larutan sehingga tidak ada gugus aldehid yang dapat mereduksi Cu2+ menjadi Cu+. Pada tabung kedua terbentuk endapan merah bata hal ini disebabkan karena larutan gula mereduksi Cu2+ menjadi Cu+ dan membentuk kompleks dengan gula membentuk endapan Cu2O (kupro oksida) yang berwarna merah bata. Pada tabung 3 juga terbentuk endapan merah hal ini disebabkan karena larutan pati juga Cu2+ menjadi Cu+ dan membentuk kompleks dengan gula membentuk endapan Cu2O (kupro oksida) yang berwarna merah bata. Berikut reaksi yang berlangsung:R-CHO + 2 Cu2+ [sitrat]

R-COOH + Cu2O(s) AldehidKompleks biru

Endapan Merah

Uji iodine dilakukan berdasarkan hidrolisis pati. Pada uji dengan iodin, dilakukan 3 perlakuan yang berbeda, yaitu pada 3 tabung reaksi dicampurkan larutan pati dan reagen iodin, kemudian dilakukan penambahan larutan pada 3 tabung masing-masing akuades, HCl, dan NaOH. Jika suatu senyawa yang mengandung gugus karbonil direaksikan dengan iodin maka akan terbentuk endapan berwana biru tua (kehitam-hitaman). Produk antara dari reaksi hidrolisis diketahui sebagai dekstrin yakni, zat antara dalam pemecahan amilum. Molekulnya lebih sederhana, lebih mudah larut dalam air, dengan iodin akan berubah menjadi warna merah. Pada reaksi dengan aquades dan HCl 6 N menunjukkan hasil yang positif, sedangkan reaksi dengan NaOH 6 N hasilnya negatif. Aquades dan HCl akan melepaskan ion H+ yang akan berikatan dengan atom oksigen. Atom oksigen pada ikatan glikosida ini memliki sepasang electron bebas yang akan didonorkan kepada H+ yang dilepaskan. Ketika penambahan iodine, ion iod akan masuk ke dalam putaran heliks ini (ikatan glikosida) dan membentuk kompleks dengan bermacam-macam molekul kecil yang dapat masuk dalam kumparan heliks tersebut. Akibat dari pembentukan kompleks ini, maka terjadi perubahan warna menjadi biru tua. Jadi, dalam suasana asam reaksi hidrolisis pati akan menunjukkan hasil yang positif karena adanya ion H+ dan pada suasana basa menunjukkan hasil yang negatif. Reaksi dengan NaOH menyebabkan pati tidak akan terhidrolisis yang ditunjukkan dengan warnanya yang tetap sebagai warna iodin (biru tua). V. KESIMPULAN A. Kesimpulan

Kesimpulan yang ditarik pada percobaan ini adalah yaitu Dari uji karbohidrat menggunakan pereaksi Benedict diperoleh hasil tabung 1 negatif, tabung 2 positif terbentuk endapan Cu2O, sedangkan Tabung 3 terbentuk endapan. Pada uji iodine diperoleh hasil : pada penambahan aquades dan HCl 6 N terbentuk endapan berwarna biru tua, sedangkan pada penambahan NaOH 6 N tidak terjadi perubahan.

DAFTAR PUSTAKA

Ben, E.S., Zulianis, dan Halim, A., 2007, Studi Awal Pemisahan Amilosa dan Amilopektin Pati Singkong dengan Fraksinasi Btanol-Air, Jurnal Sains dan Tekhnologi Farmasi, Vol. 12 No. 21 Hal. 1-11.

BPS. 2005. Statistik Indonesia. Statistics Indonesia and Directorat General of Foodcrops. Jakarta.Irawan, A.M., 2007, Karbohidrat, Sport Science Brieft, Vol 01 : 03.

Suarni. 2003. Jagung pulut: Pemanfaatan dan pengolahan sebagai pangan lokal potensial di Sulawesi Selatan. Prosiding Seminar Nasional Teknologi Tepat Guna Perteta dan LIPI. Bandung. p. 112-118.Suarni, A. Upe, dan Tj. Harlim. 2005. Karakteristik sifat fisik dan kandungan nutrisi bahan setengah jadi dari jagung. Prosiding Seminar Nasional Kimia. Forum Kerjas Kimia Kawasan Timur Indonesia. Palu. p. 87-92.Suhara, 2009, Dasar Dasar Biokomia, Prima Press, Bandung.

Wijaya, A., Resa F., dan F. Zulvica, 2007. Efek xenia pada persilangan jagung Surya dengan jagung Srikandi Putih terhadap karakter biji jagung. Jurnal Akta Agrosia Edisi Khusus No. 2Zuraida, N., dan Supriati, Y., 2001, Usahatani Ubi Jalar Sebagai Bahan Baku Pangan Alternatif dan DiVersifikasi Sumber Karbohidrat. Buletin Agrobio, Balai Penelitian Bioteknologi Tanaman Pangan, Bogor. Sports Science BriefLAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIAPERCOBAAN IIDENTIFIKASI KARBOHIDRAT

OLEH :

N A M A: MUH. YAMIN A.

STAMBUK: F1C1 08 049

KELOMPOK: V

ASISTEN: GAYUH AGASTIALABORATORIUM KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS HALUOLEO

KENDARI

2010

300 gram ubi kayu yang telah di parut

Residu

Filtrat

Endapan

Filtrat

Filtrat

Tabung 1

Tabung 2

Tabung 3

ditambahkan 5 mL reagen benedict

ditambahkan 8 tetes aquades

ditambahkan 5 mL reagen benedict

ditambahkan 8 tetes aquades

ditambahkan 5 mL reagen benedict

ditambahkan 8 tetes aquades

dikocok

dipanaskan

didinginkan

diamati perubahan yang terjadi

Tabung 1 berwarna biru

Tabung 2 berwarna merah bata

Tabung 3 berwarna biru

Tabung 2

Tabung 3

Tabung 1

ditambahkan 3 mL larutan pati

ditambahkan 8 tetes aquades

ditambahkan 5 tetes reagen iodin

ditambahkan 3 mL larutan pati

ditambahkan 8 tetes aquades

ditambahkan 5 tetes reagen iodin

ditambahkan 3 mL larutan pati

ditambahkan 8 tetes aquades

ditambahkan 5 tetes reagen iodin

dikocok

dipanaskan

didinginkan

diamati perubahan yang terjadi

Tabung 1 terbentuk endapan putih

Tabung 2 berwarna hitam

Tabung 3 bening

Tabung 1

ditambahkan 5 tetes reagen iodine

ditambahkan larutan gula 3 mL

_1316963247.unknown