31
INDEKS PEMBANGUNAN INKLUSIF KABUPATEN/KOTA DI INDONESIA Amalia Adininggar Widyasanti, PhD Staf Ahli Menteri PPN/Bappenas Bidang Sinergi Ekonomi dan Pembiayaan

INDEKS PEMBANGUNAN INKLUSIF KABUPATEN/KOTA DI … · daerah bisa jadi berbeda dengan tingkat nasional. ... PDRB/kapita Share Manufaktur Rasio Kredit Perbankan Kesempatan Kerja Bekerja

  • Upload
    vuhanh

  • View
    223

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

INDEKS PEMBANGUNAN INKLUSIFKABUPATEN/KOTA DI INDONESIA

Amalia Adininggar Widyasanti, PhDStaf Ahli Menteri PPN/Bappenas Bidang Sinergi Ekonomi dan Pembiayaan

PENTINGNYA DISAGREGASI INDEKS KE TINGKAT KABUPATEN/KOTA

Indeks Pembangunan Ekonomi Inklusif digunakan sebagai

alat untuk mengukur tingkat inklusivitas pembangunan di

Indonesia.

Indonesia terdiri dari 514 kab/kota dengan karakteristik

berbeda sehingga prioritas pembangunan di tingkat

daerah bisa jadi berbeda dengan tingkat nasional.

Disagregasi ke tingkat kab/kota merupakan sebuah upayamemonitor tingkat inklusivitas pembangunan pada level kabupaten/kota agar perumusan kebijakan pembangunanekonomi inklusif dapat lebih presisi sesuai prioritaspembangunan daerah masing-masing.

INDEKS PEMBANGUNAN EKONOMI INKLUSIF

DISAGREGASI INDEKS PEMBANGUNAN EKONOMIINKLUSIF DI KABUPATEN/KOTA

Angka indeks pembangunan ekonomi inklusif di tingkat kabupaten/kota ditujukan untuk

membandingkan posisi antar kab/kota di seluruhIndonesia.

69%

29%

2%

Persentase Kab/Kota di Indonesia

5,0-6,0

4,0-5,0

<4,0

ANGKA INDEKS

460 Kabupaten/Kota dapat dihitung dan dimonitor perkembangan indeks inklusifnya dari total 514 kabupaten/kota di Indonesia.

Kabupaten/Kota yang belum dapat dihitung karena ada perbedaan data yang didapatkan dari OJK

(terkait data keuangan – indikator keuangan inklusif) dengan data dari BPS.

KOTA MADIUN 6,64

TOLIKARA

2,89

30 KABUPATEN/KOTA DENGAN ANGKA INDEKS TERTINGGI DI INDONESIA 2017

6,64 6,59

6,56 6,55

6,38 6,32 6,30 6,30 6,29 6,27 6,25 6,24 6,22

6,19 6,16 6,15 6,14 6,14 6,13 6,11 6,09 6,08 6,06 6,06 6,05 6,04 6,04 6,02

6,00 5,99

5,60

5,80

6,00

6,20

6,40

6,60

6,80

Indeks Pembangunan Ekonomi Inklusif

Angka rata-rata indeks

kabupaten/kotaadalah 5.23

Angka median indeks

kabupaten/kotaadalah 5.25

• 17 kab/kota di pulau Jawa• 9 kab/kota di pulau Sumatera• 2 kab/kota di pulau Bali/NT• 1 kab/kota di pulau Kalimantan• 1 kab/kota di pulau Sulawesi

30 KABUPATEN/KOTA DENGAN ANGKA INDEKS TERENDAH DI INDONESIA 2017

4,45 4,43 4,42 4,41 4,40 4,40 4,35 4,33 4,30 4,30 4,25 4,25 4,25 4,21 4,21 4,21 4,19 4,12 4,05 4,00 3,97 3,85 3,82 3,59 3,54 3,46 3,33 3,31 3,30

2,92 2,89

(0,50)

0,50

1,50

2,50

3,50

4,50

5,50

6,50

Mayoritas kab/kota berlokasi di Pulau Papua

10 PERINGKAT TERTINGGI DAN TERENDAH KABUPATEN/KOTA

6,64 6,59 6,56 6,55 6,38 6,32 6,30 6,30 6,29 6,27

2,00

2,50

3,00

3,50

4,00

4,50

5,00

5,50

6,00

6,50

7,00

10 Peringkat Tertinggi

3,85 3,82 3,59 3,54 3,46

3,33 3,31 3,30

2,92 2,89

10 Peringkat Terendah

RATA-RATA INDEKS

KAB/KOTA5,23

INDEKS PEMBANGUNAN EKONOMI INKLUSIF KAB/KOTA DI INDONESIA

6,09

64,57

26,96

2,39

0,00

20,00

40,00

60,00

80,00

>6,0 5,0-6,0 4,0-5,0 <4,0

INDEKS PEMBANGUNAN EKONOMI INKLUSIF

% Kab/Kota

Rata-rata Indeks5,23

Fokus pembangunan selama ini masih belum seragam antar-

kab/kota. Wilayah timur Indonesia masih tertinggal dari aspek

ekonomi maupun sumber daya manusia dan infrastruktur dasar.

Indeks tertinggi banyak diraih oleh kab/kota di wilayah barat Indonesia.

Sementara indeks terendah diraih oleh kab/kota di wilayah timur Indonesia.

Untuk meningkatkan inklusivitas pembangunan, pertumbuhan

ekonomi di wilayah timur Indonesia harus dijadikan prioritas

pembangunan.

PILAR 1: INDEKS PEMBANGUNAN EKONOMI INKLUSIF TINGKAT KABUPATEN/KOTA

PILAR 1: PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN EKONOMI

KOTA KEDIRI

6,49

TOLIKARA

2,46

PERSENTASE KAB/KOTA DENGAN ANGKA INDIKATOR DI ATAS ANGKA INDIKATOR NASIONAL

PILAR 1: PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN EKONOMI

HULU SUNGAI UTARA

4,71

30,39

63,15

6,47

0

20

40

60

80

100

>5,0 4,0-5,0 <4,0% Kab/Kota

Rata-rata Indeks4,77

63,81

19,07 16,2

66,34

21,21

38,72

57,78

20,04

57,78

0

10

20

30

40

50

60

70

PertumbuhanPDRB/kapita

Share Manufaktur Rasio Kredit Perbankan Kesempatan Kerja Bekerja Penuh bekerja Berkualitas RT dg Akses Listrik PLN Memiliki TeleponGenggam

Rasio MantapJalan/Luas Wilayah

PILAR 2: INDEKS PEMBANGUNAN EKONOMI INKLUSIF TINGKAT KABUPATEN/KOTA

PILAR 2: PEMERATAAN PENDAPATAN DAN PENGURANGAN KEMISKINAN PILAR 2: PEMERATAAN PENDAPATAN DAN PENGURANGAN KEMISKINAN

4,09

76,85

18,48

0,580

20

40

60

80

100

>7 6,0-7,0 5,0-6,0 <5,0

Rata-rata Indeks6,23

KAB. KARO

7,41

YAHUKIMO

4,08KAB. KEDIRI

6,37

PERSENTASE KAB/KOTA DENGAN ANGKA INDIKATOR DI ATAS ANGKA INDIKATOR NASIONAL

10,3127,82

85,6

56,4236,38

0

20

40

60

80

100

Rasio Gini Sumbangan PendapatanPerempuan

Rasio PengeluaranDesa/Kota

Tingkat Kemiskinan Rata-rata Konsumsi Protein

% Kab/Kota

* Angka Rasio Gini dan Tingkat Kemiskinan yang lebih tinggi menunjukkan ketimpangan dan kemiskinan yang lebih besar

PILAR 3: INDEKS PEMBANGUNAN EKONOMI INKLUSIF TINGKAT KABUPATEN/KOTA

PILAR 3: PERLUASAN AKSES DAN KESEMPATAN PILAR 3: PERLUASAN AKSES DAN KESEMPATAN

18,71

68,60

12,69

0

20

40

60

80

100

>6,0 4,0-6,0 <4% Kab/Kota

Rata-rata indeks 5,23 KOTA MAGELANG

7,78

TOLIKARA

2,22BANJARNEGARA

5,38

PERSENTASE KAB/KOTA DENGAN ANGKA INDIKATOR DI ATAS ANGKA INDIKATOR NASIONAL

42,4137,16

48,2543

48,25

29

66,31

0

10

20

30

40

50

60

70

Harapan Lama Sekolah Balita mendapatImunisasi Dasar

Penduduk dg Jamkes RT dg Sumber AirMinum Layak

RT dg Fasilitas BABSendiir

Rasio Rekening DPK Rasio Total KreditUMKM

6,325,81 5,78

5,42 5,38 5,38 5,38 5,34 5,24 5,22 5,20 5,16 5,09 5,00 4,94 4,92 4,91 4,86 4,84 4,79 4,75 4,754,47

0,00

1,00

2,00

3,00

4,00

5,00

6,00

7,00

INDEKS PEMBANGUNAN EKONOMI INKLUSIF DI PROVINSI ACEH 2017

Rata-rata indeks 5,23

Sumber: google.com

ACEH

INDEKS PEMBANGUNAN EKONOMI INKLUSIFACEH

4,0-5,0(39,13 %) >5,0

(60,87 %)

RATA-RATA INDEKS5,17

(>5,0)17%

(4,0-5,0)83%

INDEKS PILAR 1: PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN EKONOMI

RATA-RATA INDEKS4.75

(>7,0)5%

(6,0-7,0)91%

(<6,0)4%

INDEKS PILAR 2: PEMERATAAN PENDAPATAN DAN PENGURANGAN KEMISKINAN

RATA-RATA INDEKS6,38

(>5,0)48%

(4,0-5,0)35%

(<4,0)17%

INDEKS PILAR 3: PERLUASAN AKSES DAN KESEMPATAN

RATA-RATA INDEKS5,05

Terdiri dari 23 Kab/Kota, Provinsi Aceh mendudukiperingkat 22 dari 34 provinsi pada tahun 2017

Kota Banda Aceh merupakan kota dengan angka indeks ke-6 tertinggi seluruh Indonesia

ACEH

Rata-rata pertumbuhan PDRB/kapita, share manufaktur, dan rasiokredit perbankan kab/kota di Aceh berada di bawah angka rata-ratanasional.Kecuali Kota Banda Aceh yang pada setiap indikatornya lebih tinggidari angka nasional.Kota Banda Aceh sendiri menduduki peringkat ke-6 kab/kota palinginklusif.

Pertumbuhan dan Perkembangan Ekonomi terpusat di Kota Banda Aceh

Sumber: google.com

Meski begitu tingkat kemiskinan di Aceh masih cukup tinggi di manahanya Kota Banda Aceh yang memiliki angka kemiskinan di bawahangka kemiskinan nasional.Ketimpangan dalam kab/kotanya sendiri cenderung rendah, namunketimpangan antara Kota Banda Aceh dan kab/kota lainnya cukupsignifikan.

Ketimpangan di Aceh sangat rendahSeluruh kab/kota berada di bawah angka Gini nasional

Seluruh kab/kota di Aceh memiliki HLS di atas rata-ratanasional, namun untuk aspek infrastruktur dasar, dan rasiorekening DPK, lebih dari 50% kab/kota di Aceh masih di bawahangka nasional.Aspek lain yang patut diapresiasi adalah rasio rekening kreditUMKM yang sudah tinggi.

Aspek perluasan akses dan kesempatan masih rendah

INDEKS PEMBANGUNAN EKONOMI INKLUSIF DI PROVINSI ACEH 2017

Aceh; 5,55

4,00

4,30

4,60

4,90

5,20

5,50

5,80

6,10

6,40

2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017

AcehKota Banda AcehKota LangsaKota LhokseumaweAceh TenggaraAceh TamiangAceh TengahAceh BaratAceh Barat DayaBireuenAceh BesarKota SabangBener MeriahPidieNagan RayaSimeulueGayo LuesAceh UtaraAceh JayaPidie JayaAceh SelatanKota SubulussalamAceh SingkilAceh Timur

Aceh Timur memiliki angka pertumbuhan ekonomi yang

rendah. Aktivitas perekonomian terpusat di sektor pertanian dan jasa,

dan sedikit saja untuk sektor manufaktur.

Kota Banda Aceh sebagai ibu kota provinsi menjadi pusat

pemerintahan, ekonomi, politik, serta sosial budaya.

Fokus pembangunan dari provinsi terpusat di Kota Banda Aceh

sehingga pertumbuhan ekonomi menjadi tinggi serta akses dan

kesempatan lebih terbuka lebar di sini.

INDEKS PEMBANGUNAN EKONOMI INKLUSIFDI PROVINSI BALI 2017

Rata-rata indeks 5,70

6,27

5,93

5,805,71

5,655,58 5,53

5,465,41

4,80

5,00

5,20

5,40

5,60

5,80

6,00

6,20

6,40

Kota Denpasar Badung Gianyar Tabanan Klungkung Jembrana Bangli Buleleng Karang Asem

Rata-rata indekskab/kota se

Indonesia: 5,23

Sumber: google.com

(>6,0)100%

INDEKS PILAR 2: PEMERATAAN PENDAPATAN DAN PENGURANGAN KEMISKINAN

BALI

INDEKS PEMBANGUNAN EKONOMI INKLUSIFBALI

RATA-RATA INDEKS5,7

MIN (KARANGASEM)5,41

MAX (KOTA DENPASAR)6,27

5,0-6,0(88,89%)

>6,0(11,11%)

RATA-RATA INDEKS6,95

INDEKS PILAR 1: PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN EKONOMI

5,0-6,0(55,56%)

4,0-5,0(44,44%)

RATA-RATA INDEKS5,12

INDEKS PILAR 3: PERLUASAN AKSES DAN KESEMPATAN

5,0-6,0(77,78%)

>6,0(22,22%)

RATA-RATA INDEKS5,82

Terdiri dari 9 Kab/Kota, Provinsi Bali mendudukiperingkat ke-2 dari 34 provinsi pada tahun 2017

Kota Denpasar masuk ke dalam 10 besar kota dengan indekspembangunanekonomi inklusiftertinggi di Indonesia.

BALI

Pertumbuhan ekonomi sangat tinggi

Meski angka share manufaktur di Bali sangat rendah,pertumbuhan ekonomi di Bali sangat tinggi yang berpusatpada sektor jasa pariwisata.

Ketimpangan dan kemiskinan yang relatif kecil.

Di Kota Denpasar dan Kab. Badung misalnya, angkakemiskinan hanya sekitar 2% dan rasio pengeluaranpenduduk desa terhadap kota adalah 1.03, jauh lebihbaik dari angka rata-rata nasional.

Perluasan akses dan kesempatan di kab/kota Provinsi Bali masih perlu perhatian khusus.

Badung memiliki angka rasio jumlah rekening UMKMpaling rendah di antara kab/kota lainnya, dan lebihrendah dari angka nasional.

Angka rasio kredit perbankan di Bali pun cenderunglebih rendah, hanya Kota Denpasar yang memilikiangka tinggi.

Sumber: google.com

Seluruh kab/kota di Bali memiliki tingkat kemiskinan yang lebih rendah dari angka nasional.

Catatan: Literasi keuangan di Bali masih rendah, sehingga pendirian kantor OJK di Bali pada tahun 2017 diharapkan dapat melakukan edukasi, literasi, pendidikan dan pelatihan di bidang keuangan di masyarakat termasuk menyiapkan strategi perlindungan konsumen keuangan sebagai upaya melindungi konsumen jasa keuangan di Tanah Air

INDEKS PEMBANGUNAN EKONOMI INKLUSIF DI PROVINSI BALI 2017

Bali; 6,49

4,60

4,90

5,20

5,50

5,80

6,10

6,40

6,70

7,00

2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017

Bali

KotaDenpasarBadung

Gianyar

Tabanan

Klungkung

Jembrana

Bangli

Buleleng

❑ Pertumbuhan ekonomi tinggi ditopang oleh sektorpariwisata (jasa, makanan, dan minuman)

❑ Kemiskinan dan ketimpangan rendah, karenatingginya kesempatan kerja dan banyaknya programafirmasi dari pemerintah

❑ Dua sisi mata uang dari adat dan budaya: menjadifaktor pendukung sekaligus juga dapat menghambatperekonomian

❑ Kesempatan kerja tinggi tetapi sebagian besar orangBali lebih memilih bekerja di sektor informal

❑ Alih fungsi lahan pertanian menjadiperumahan/permukiman atau hotel

❑ Terdapat ketimpangan infrastruktur antara wilayahutara dan selatan Bali

INDEKS PEMBANGUNAN EKONOMI INKLUSIF DI PROVINSI KALIMANTAN TIMUR 2017

Rata-rata indeksprov Kaltim: 5,43

6,06 5,98 5,795,30 5,29 5,28 5,13 5,03 5,01

-

1,00

2,00

3,00

4,00

5,00

6,00

7,00

Kota Balikpapan Kota Bontang Kota Samarinda Berau Paser Kutai Kartanegara Penajam PaserUtara

Kutai Barat Kutai Timur

Rata-rata indekskab/kota se

Indonesia: 5,23

Sumber: google.com

KALIMANTAN TIMUR

INDEKS PEMBANGUNAN EKONOMI INKLUSIFKALIMANTAN TIMUR

>6,0(11,11%)

5,0-6,0(88,89%)

RATA-RATA INDEKS5,43

MIN (KUTAI BARAT)4,34

MAX (KOTA BALIKPAPAN)5,86

INDEKS PILAR 1: PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN EKONOMI

4,0-5,0(66,67%)

>5,0(33,33%)

RATA-RATA INDEKS4,95

INDEKS PILAR 2: PEMERATAAN PENDAPATAN DAN PENGURANGAN KEMISKINAN

>6,0(88,89%)

5,0-6,0(11,11%)

RATA-RATA INDEKS6,36

INDEKS PILAR 3: PERLUASAN AKSES DAN KESEMPATAN

>6,0(33,33%)

5,0-6,0(55,56%)

<5,0(11,11%)

RATA-RATA INDEKS5,6

Terdiri dari 9 Kab/Kota, namun hanya ada 8 data yang tersedia.Mahakam Hulu belum tersedia datanya.

Kota Balikpapan merupakan kota paling inklusif di Kaltim. Peringkat 24 dari kab/kota seluruh Indonesia.

INDEKS PEMBANGUNAN EKONOMI INKLUSIF DI PROVINSI KALIMANTAN TIMUR 2017

Kalimantan Timur; 6,03

4,00

4,30

4,60

4,90

5,20

5,50

5,80

6,10

6,40

2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017

KalimantanTimur

KotaBalikpapan

Kota Bontang

KotaSamarinda

Berau

Paser

KutaiKartanegara

PenajamPaser Utara

Kutai Barat

Kutai Timur

❑ Sektor pertambangan menjadi penopang perekonomian

di Kaltim dan berkontribusi sangat besar terhadap

pembentukan PDRB Kalimantan Timur (tahun 2013

sebesar 55,21%).

❑ Kota Bontang memiliki share manufaktur sebesar 83%,

yang tertinggi seluruh Indonesia. Sementara Kutai Timur

dan Kutai Barat share-nya masih di bawah 7%.

❑ Persentase penduduk miskin cenderung mengalami tren

penurunan. Di sisi lain Gini Ratio juga mengalami

penurunan sejak tahun 2013 – 2015.

❑ Sebaran penduduk antarkabupaten/kota dan tingkat

kepadatan penduduk antarwilayah di Kalimantan Timur

sangat timpang

KALIMANTAN TIMUR

Pertumbuhan ekonomi di Kaltim ditopang oleh sektor manufaktur

Kota Balikpapan dan Bontang dengan tingkat inklusivitas

tertinggi karena memiliki share manufaktur sebesar 46%.Sementara Kutai Timur hanya memiliki 3.04% sharemanufaktur.

Perluasan akses dan kesempatan belum merata

Persentase RT dengan sumber air minum layak di Mahakam

Hulu masih 29%, jauh lebih rendah dari angka nasional.Sementara rasio rekening DPK di Penajam Paser Utara juga

hanya 0.29, lebih rendah dari angka nasional.

Sumber: google.com

Di Kutai Barat dan Mahakam Hulu, rasio Gininya hanya 0,27.Angka ini jauh lebih rendah dari rata-rata nasional yang mencapai0,39.

Namun angka kemiskinan di Mahakam Hulu mencapai 11.29%.

Ketimpangan di dalam kab/kota masing-masing sudah rendah

Meski angka rasio Gini secara umum lebih rendah dari angkanasional, masih terdapat kab/kota dengan angka kemiskinan yangcukup tinggi.

INDEKS PEMBANGUNAN EKONOMI INKLUSIF DI PROVINSI SULAWESI SELATAN 2017

Rata-rata indeks 5,33

5,97 5,89 5,885,59 5,52 5,46 5,45 5,45 5,39 5,37 5,37 5,36 5,35 5,33 5,28 5,26 5,20 5,15 5,13 5,10 4,96 4,84 4,84

4,68

-

1,00

2,00

3,00

4,00

5,00

6,00

7,00

Rata-rata indeks

kab/kota se Indonesia:

5,23

Sepertiga kabupaten/kota di Sulawesi Selatan memiliki indeks dibawah rata-rata nasional

Sumber: google.com

SULAWESI SELATAN

INDEKS PEMBANGUNAN EKONOMI INKLUSIFSULAWESI SELATAN

>5,0(83,33%)

4,0-5,0(16,67%)

RATA-RATA INDEKS5,33MIN (LUWU)

4,68

MAX (KOTA MAKASSAR)5,63

INDEKS PILAR 1: PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN EKONOMI

INDEKS PILAR 2: PEMERATAAN PENDAPATAN DAN PENGURANGAN KEMISKINAN

INDEKS PILAR 3: PERLUASAN AKSES DAN KESEMPATAN

>5,0(16,67%)

4,0-5,0(83,33%)

RATA-RATA INDEKS4,76

>6,0(79,17%)

5,0-6,0(20,83%)

RATA-RATA INDEKS6,27

>6,0(33,33%)

5,0-6,0(54,17%)

>5,0(12,5%)

RATA-RATA INDEKS5,7

Terdiri dari 24 Kab/Kota, Provinsi Sulawesi Selatan mendudukiperingkat 17 dari 34 provinsi pada tahun 2017

SULAWESI SELATAN

Terdapat perbedaan tingkat keuangan inklusif antaraKota dan Kabupaten di Provinsi Sulawesi Selatan

Tingkat keuangan inklusif di Kota lebih tinggi tiga kali lipatdibandingkan dengan Kabupaten yang ada di Sulawesi Selatan.Hal ini terlihat dari Rasio Jumlah Rekening DPK terhadapJumlah Penduduk Usia Produktifnya yang berbeda cukup jauh.

Pertumbuhan ekonomi di atas rata-rata nasional

Sumber: google.com

Ketimpangan antar Kabupaten dan Kota di SulawesiSelatan Sangat Tinggi.

Disparitas antar wilayah di Sulawesi Selatan sangat tinggi,terlihat dari persentase penduduk miskin yang berbeda jauhantar wilayahnya. Misal di Jeneponto persentasenya mencapai

15,4% sedangkan di Kota Makassar hanya 4,59%. Hal inikarena mayoritas perekonomian berpusat di perkotaan yangmemiliki kondisi infrastruktur yang baik sehingga menunjangiklim investasi dan jasa perdagangan berkembang.

Perekonomian ditopang secara dominan oleh

sektor pertanian. Hanya Pangkajene dan

Kepulauan yang memiliki share manufaktur

sebesar 52,23%, yang berada di atas angka

nasional.

MENGAPA PANGKAJENE DAN KEPULAUAN?

❑ Pertumbuhan ekonomi di Pangkep sangat dipengaruhi olehperkembangan perusahaan dan pasar yang dilakukan oleh PT SemenTonasa.

❑ Jika industri semen ini meningkat dengan serapan pasar yang maksimal,maka akan mendatangkan pengaruh positif pada pertumbuhan ekonomidi Pangkep. Misalnya dengan banyaknya bangunan atau proyekjalan hingga insfrastruktyur lainnya yang menggunakan semen.

PT Semen Tonasa (Persero) adalah produsen semen terbesar di kawasan Indonesia Timur yang menempati lahan seluas 715 hektar di Desa Biringere, Kecamatan Bungoro, KabupatenPangkep

Sumber: google.com

INDEKS PEMBANGUNAN EKONOMI INKLUSIF DI PROVINSI SULAWESI SELATAN 2017

Sulawesi Selatan; 5,73

4,00

4,30

4,60

4,90

5,20

5,50

5,80

2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017

Sulawesi Selatan

Kota Parepare

Kota Palopo

Kota Makassar

Pangkajene DanKepulauanSidenreng Rappang

Barru

Pinrang

Soppeng

Bulukumba

Gowa

Takalar

Maros

Enrekang

Sinjai

Jeneponto

Tana Toraja

Wajo

Luwu Utara

Bantaeng

Sementara Luwu, memiliki angka share manufaktur yang sangat rendah sebesar 4,15%.

Kota Pare-Pare memiliki pertumbuhan PDRB/kapita di atas angka nasional sebesar 5,3% dan rasio kredit perbankan terhadap PDRB 97,78% (dua kali lipat dari

angka nasional).

LANGKAH SELANJUTNYA

Angka Indeks Pembangunan EkonomiInklusif baik pada tingkat nasional,provinsi, dan kabupaten/kota diIndonesia dapat dijadikan landasandalam menyusun kebijakan untukpembangunan ekonomi yang lebihinklusif.

Perlu kerja sama seluruh pihak (BPS dan OJK

sebagai penyedia data, pemerintah daerah

sebagai perumus kebijakan, serta para ahli)

untuk dapat terus mengembangkan indeks

serta menggunakannya sebagai pelengkap

analisis pembangunan ekonomi lainnya.

LANDASAN KEBIJAKAN

KERJA SAMASELURUH PIHAK

TERIMA KASIH

PILAR III: Perluasan Akses dan Kesempatan

(0.25)

PILAR I:Pertumbuhan

Ekonomi Tinggi

(0.50)

PILAR II:Pemerataan

Pendapatan dan Pengurangan Kemiskinan

(0.25)

30

Konsep Pembangunan Ekonomi Inklusif Untuk Indonesia

Sub-Pilar:1. Pertumbuhan Ekonomi (0,33)2. Kesempatan Kerja (0,33)3. Infrastruktur Ekonomi (0,33)

Sub-Pilar: 1. Ketımpangan

(0,50)2. Kemiskinan (0,50)

Sub-Pilar:1. Kapabilitas Manusia (0,33)2. Infrastruktur Dasar (0,33)3. Keuangan Inklusif (0,33)

Pertumbuhan ekonomi yang menciptakanakses dan kesempatan yang luas bagi seluruh

lapisan masyarakat secara berkeadilan, meningkatkan kesejahteraan, dan

mengurangi kesenjangan antar kelompok danwilayah.

TOTAL: 21 INDIKATOR YANG TERSEDIA DI 34 PROVINSI PADA TAHUN 2015-2017

DEFINISIPembangunan Ekonomi

Inklusif

Data per Provinsi di Indonesia untuktahun 2015-2017

(34 PROVINSI)

DATA

21TOTAL INDIKATOR

JALAN KABUPATEN

77.33%

DISAGREGASI INDEKS INKLUSIF DI KABUPATEN/KOTA

Indikator rasio jalan terhadap luas wilayah (Indikator 9) menggunakan data jumlah

panjang jalan kabupaten, sementara kota di provinsi Jakarta tidak memiliki jalan

kabupaten, sehingga tidak diperhitungkan dalam indeks.

Indikator ketenagakerjaan (Indikator 4,5,6, dan 11) di tahun 2016 merupakan angka interpolasi karena data SAKERNAS

di tahun tersebut tidak mencukupi sampelnya.

Formula dan bobot perhitungan indeks di tingkat kabupaten/kota sama dengan

perhitungan di tingkat provinsi/nasional. Untuk kabupaten/kota yang tidak memiliki

desa atau kota, bobot di pilar 2 disesuaikan.

JALAN NEGARA

12.23%JALAN

PROVINSI

10.44%▪ Indikator Tingkat Kesempatan Kerja

▪ Indikator Penduduk Bekerja Penuh (lebih dari 35 jam/minggu)

▪ Indikator Penduduk Bekerja Berkualitas (pendidikan min. SMA ke atas)

▪ Indikator Sumbangan Pendapatan Perempuan

29DAERAH TIDAK

MEMILIKI WILAYAH

PERKOTAAN

38DAERAH

TIDAK MEMILIKI WILAYAH

PERDESAAN