Upload
ull
View
89
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Instrumen Ekonomi sebagai instrumen Perlindungan dan Pengelolaan LH: alternatif pendanaan PPLH. Asisten Deputi Urusan Insentif dan Pendanaan Lingkungan. LINGKUP BAHASAN. Pendahuluan: Tentang Instrumen Ekonomi UU PPLH dan Instrumen Ekonomi - PowerPoint PPT Presentation
Citation preview
Instrumen Ekonomi sebagai instrumen Perlindungan dan Pengelolaan LH: alternatif pendanaan PPLH
Asisten Deputi UrusanInsentif dan Pendanaan Lingkungan
LINGKUP BAHASAN
• Pendahuluan: Tentang Instrumen Ekonomi
• UU PPLH dan Instrumen Ekonomi• Kebijakan dan Program Pendanaan
Lingkungan: saat ini dan pengembangan di masa mendatang
• Penutup
PENDAHULUANTentang Instrumen Ekonomi
This is Indonesia, not so long ago......
This is also Indonesia......
PEMBANGUNAN INDONESIA
Pertumbuhan ekonomi nasional selama ini masih didominasi eksploitasi SDA, terutama pemakaian “fossil fuel” (minyak
bumi dan batubara)
BENCANA LINGKUNGAN KELANGKAAN SDA
KUALITAS LINGKUNGAN MEMBURUK
7
KONSEKUENSI SIFAT LINGKUNGAN
1. Barang publik Sikap tak acuh2. Eksternalitas Sikap tak acuh3. Common property Eksploitasi
berlebihan4. Priceless Eksploitasi berlebihan
Kebijakan & Program
Kebijakan & Program
• Meningkatkan efektifitas (komplementer) instrumen PPLH lainnya (command and control)
• Perlunya suatu pengaturan/penerapan instrumen PPLH• Perlunya internalisasi dari eksternalitas• Penerapan Prinsip pencemar harus membayar (polluter
pays principle)
Environmental Policy Instruments
“Command-Control” Instruments/
Regulation Instruments/
Control and Standard Instruments
Economic Incentives/
Economic Instruments/
Market-Based Instruments
Information-Recognition Incentives/
Voluntary Instruments/
Voluntary Approaches
Economic Incentives System
UU nomor 32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup
Instrumen Ekonomi
11
PERENCANAAN PEMBANGUNAN INSTRUMEN AKUTANSI SDA-LH
Akutansi SDA-LH PDRB Hijau Pembayaran Jasa Lingkungan
PENDANAAN LINGKUNGAN Jaminan Kinerja Lingkungan (Performance bonds) Dana Penanggulangan Pencemaran/Kerusakan dan Pemulihan
Lingkungan Dana amanah (Trust fund)
INSENTIF/DISINSENTIF Deposit refund system Fiskal/Finansial Pembayaran Jasa Lingkungan
UU PPLH
INSTRUMEN EKONOMI• Definisi
Instrumen yang mempengaruhi estimasi biaya dan manfaat dari alternatif penanggulangan pencemaran yang terbuka bagi para pelaku ekonomi
Instrumen ekonomi adalah instrumen yang digunakan untuk mendorong perubahan perilaku perusahaan yang mencemari lingkungan untuk mengurangi limbah yang dibuang ke lingkungan melalui mekanisme penetapan biaya
• Sifatmemberikan kebebasan kepada para pelaku ekonomi untuk memberi tanggapan terhadap stimulus tertentu sesuai dengan manfaat yang diperkirakan
13
INSTRUMEN EKONOMIMenurunkan tingkat pencemaran /kerusakan dengan memberikan insentif (disinsentif) ekonomi kepada pelaku pencemaran/kerusakan sehingga berubah perilakunya
TUJUAN
Integrasi aspek ekonomi dan lingkungan insentif bagi pemilihan alternatif investasi
dalam pengendalian dan pencegahan pencemaran.
Internalisasi biaya lingkungan Mendukung prinsip pencemar membayar
(PPP) Menambah pendapatan untuk kegiatan
lingkungan Mendorong pengurangan dan pencegahan
pencemaran Mendorong inovasi dan kompetisi
MANFAAT
Kebijakan dan Program Pendanaan Lingkungan: saat ini
dan pengembangan di masa mendatang
15
KEBIJAKAN PENDANAAN dan INSENTIF LINGKUNGAN• Program pendanaan dan insentif lingkungan
merupakan perwujudan dari pendekatan PLH yang berorientasi pada instrumen pasar (Market Based Instrument);
• Tujuan:– Menurunkan tingkat pencemaran dengan
memberikan beban finansial kepada pelaku pencemaran;
– Meningkatkan efisiensi penggunaan sumber daya alam;
– Memberikan insentif untuk menurunkan jumlah limbah di bawah standar yang telah ditetapkan;
– Mendorong industri/ masyarakat/pemerintah berperan sebagai pelaku dalam menangani perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup
KRITERIA• Dana yang terhimpun harus
memadai untuk pengendalian pencemaran /kerusakan dan pemulihannya;
• Mendorong penurunan biaya pengendalian pencemaran/kerusakan;
• Menurunkan biaya sosial;• Mampu meningkatkan kualitas
lingkungan;• Sederhana dan mudah diterapkan;
KRITERIA
• Disepakati oleh semua pihak;• Mempunyai fungsi insentif dan
disinsentif;• Diterapkan secara bertahap;• Melengkapi pendekatan instrumen
pengaturan Command and Control (CAC).
LANGKAH PENERAPAN• Perumus kebijakan harus mempunyai pengertian yang
jelas tentang kondisi ekonomi yang berlaku dan kemampuan memahami kecenderungan ekonomi masa depan tidak menjadi distorsi ekonomi
• Disyaratkan adanya otoritas legal, maka harus diterapkan sistem hukum yang berlaku untuk menetapkan di mana dan bagaimana instrumen ekonomi dapat diterapkan
• Perlunya kelembagan yang jelas institusi, sumber daya manusia dan kebijakan
• Perlunya kejelasan dalam penetapan subjek pajak/retribusi/iuran/ganti kerugian, dll berdasarkan jenis bahan pencemar, volume, tingkat kerusakan
• Perlunya kejelasan pemanfaatan dana yang terkumpul transparansi dan tanggung gugat
KEGIATAN UTAMA
• Mempengaruhi harga• Mempengaruhi jumlah bahan pencemar
atau material yang diekstraksi• Mempengaruhi teknologi produksi• Mempengaruhi tingkat pemulihan
pencemaran dan kerusakan lingkungan
INSTRUMEN EKONOMI LINGKUNGAN HIDUP (UU 32/2009)
1. Perencanaan Pembangunan dan kegiatan ekonomi : neraca SDA dan LH; penyusunan produk domestik bruto dan produk domestik regional bruto yang mencakup penyusutan SDA; mekanisme kompensasi /imbal jasa LH antar daerah; internalisasi biaya lingkungan.
2. Pendanaan Lingkungan Hidup : dana jaminan pemulihan LH; dana penanggulangan pencemaran dan/ atau kerusakan serta pemulihan LH; dana amanah / bantuan untuk konservasi.
3. Insentif dan / disinsentif : pengadaan barang dan jasa yang ramah lingkungan; penerapan pajak, retribusi dan subsidi LH; pengembangan sistem lembaga keuangan dan pasar modal yang ramah lingkungan; pengembangan sistem perdagangan ijin pembuagan limbah dan/ atau emisi; pengembangan sistem pembayaran jasa LH; pengembangan asuransi LH; pengembangan sistem label ramah lingkungan; sistem penghargaan kinerja di bidang PPLH.
Dana Jaminan Pemulihan LH atau Jaminan Kinerja Lingkungan (Performance bond)
Merupakan instrumen di mana suatu perusahaan menjaminkan sejumlah uang sebagai jaminan perusahaan untuk melakukan kegiatan pengelolaan lingkungan.
• Dana Jaminan Pemulihan LH Suatu usaha dan/atau kegiatan wajib menitipkan dana jaminan kinerja lingkungan (performance bond) kepada Pemerintah/pemerintah daerah untuk pemulihan kualitas fungsi lingkungan yang rusak karena usaha dan/atau kegiatannya. Dana jaminan ini akan disita oleh Pemerintah/pemerintah daerah untuk digunakan bagi pemulihan kualitas fungsi lingkungan. Sebaliknya dana jaminan ini akan dikembalikan apabila ternyata kegiatan usaha tidak menurunkan kualitas fungsi lingkungan.
Contoh:1. UU 41/1999: Kehutanan Dana Reboisasi 2. UU 4/19 : Pertambangan Dana Reklamasi tambang
• Dana Penanggulangan Pencemaran/ Kerusakan dan Pemulihan Lingkungan
Dana penyusutan/deplesi untuk litbang, mis.
teknologi SDA tak terbarukan, terbarukan Dana pencemaran/degradasi lingkungan Dana ganti kerugian lingkungan Dana retribusi/iuran lingkungan untuk biaya
pengelolaan lingkungan sesuai tujuan retribusi/iuran
Dana yang dikembangkan dan digunakan oleh Pemerintah/ pemerintah daerah sebagai sarana untuk menanggulangi kerusakan atau pencemaran lingkungan secara seketika dan untuk pemulihan kualitas fungsi lingkungan. Dana ini berasal dari pungutan pajak atas pemanfaatan sumber daya alam dan lingkungan (pajak lingkungan) dan pungutan lainnya. Contoh:
• Dana Amanah (Trust fund)
Dana amanah (trust fund) merupakan dana yang berasal dari berbagai sumber (donasi, hibah, dll) yang dihimpun dan dikelola untuk digunakan bagi kepentingan konservasi lingkungan.
Contoh: Dana Amanah Kehati
PRINSIP PENGEMBANGAN DI MASA MENDATANG
25
SISTEM INSENTIF BAGI PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
DI INDONESIA
Instrumen Fiskal Instrumen Finansial
Pengecualian Pajak
Retribusi/iursn
Pajak Barang
Pajak Emisi
Pembedaan Pajak
Subsidi
Pengurangan suku bungan
Pinjaman Lunak
Hibah
Penjaminan Finansial
Instrumen Pasar
Bulk Purchasings
Pengadaan Teknologi
Deposit Refunds
Liabilities Payments
Denda Ketidakpatuhan
Tel
ah
dite
rapk
anP
oten
si
pen
gem
ban
gan Performance Bonds
Pengecualian PajakDeposit Refunds
Performance Bonds
Dana Lingkungan
Sumber pendanan alternatif
Retribusi/iuran
Royalti
26
• Deposit-refund system• Biasanya digunakan untuk produk atau
kemasan yang dapat digunakan kembali• Ditujukan pada konsumen agar bersedia
mengembalikan sisa produk atau kemasan untuk digunakan kembali
• Kajian kemungkinan penerapan Deposit Refund (DR) untuk produk minyak pelumas, baterai basah (aki), lampu TL, baterai kering
• Yang sudah ada pemanfaatannya : minyak pelumas dan aki bekas
• Yang perlu diperhatikan: peranan pemulung
• Deposit-refund system• Yang perlu dikaji lebih lanjut:
– Teknologi daur ulang lampu TL dan baterai kering
– Mekanisme Deposit Refund System – Kelembagaan Deposit Refund System– EPR (Extended Producers Responsibility) atau
share responsibility
• Deposit-recycling• Mirip seperti deposit-refund• Agar konsumen mau mengembalikan
sisa produk atau kemasan untuk daur ulang
28
Pembayaran Jasa Lingkungan
Penyedia Jasa LingkunganPenerima manfaat Jasa Lingkungan
Dari Teori ke Praktik (Pagiola, 2007)
BANTUAN FISKAL/FINANSIAL YANG TERSEDIABANTUAN FISKAL/FINANSIAL YANG TERSEDIA
1. Pinjaman Lunak Lingkungan 2. Program Perlindungan Lapisan Ozon
(ODS phase out)3. Pembebasan Bea Impor4. CDM (Mekanisme Pembangunan Bersih)5. Debt for Nature Swap6. Global Environmental Financing (GEF)7. Subsidi Kompos8. Dana Alokasi Khusus9. Peluang pengurangan Pajak
Penghasilan atas biaya pengolahan limbah
10.dll
31
1. UU No. 17 Tahun 2000 tentang Perubahan Ketiga Atas UU No 7/1983 tentang Pajak Penghasilan
Pasal 6 (1): Besarnya Penghasilan Kena Pajak bagi Wajib Pajak dalam negeri dan bentuk usaha tetap, ditentukan berdasarkan penghasilan bruto dikurangi, a.l. biaya pengolahan limbah;
2. Amandemen ttg Pembebasan Bea Masuk PMK NO 101/PMK.04/2007 tentang Pembebasan bea masuk import peralatan dan bahan yang digunakan untuk pencegahan pencemaran lingkungan;
3. Pembebasan bea masuk bagi program spesifik lainnya, misalnya konservasi energi.
INSENTIF FISKAL
32
Dikembangkan KLH sejak tahun 1989 Insentif bagi perusahaan yang melakukan
investasi bagi peralatan pengendalian pencemaran
Mendukung perdagangan global dalam rangka penurunan tarif bagi environmental goods.
SK Menteri Keuangan No. 136/KMK.05/1997 tertanggal 31 Maret 1997 ttg Pembebasan atau Keringanan Bea Masuk dan Cukai Atas Impor Peralatan dan Bahan yg Digunakan untuk Mencegah Pencemaran Lingkungan.
33
Perusahaan (End User)
Dirjen Bea Cukai
Departemen Keuangan
Unit Teknis Terkait
MENTERI
Rekomendasi Teknis
PenilaianKelayakanTeknis
PenilaianKelayakanTeknis
STOPTidak Layak
LayakNOTE:
= Permohonan
= Rekomendasi
1
2
3
7
5
6
4
8
34
1. Program Hibah, a.l. kompos, penggantian BPO, dll
2. Program Pinjaman Lunak Lingkungan3. Kemudahan akses kredit perbankan
PBI No 7/2/2005 dan SEBI No 7/3/DPNP tentang Penilaian Kualitas Aktiva Bank Umum: bank perlu memperhatikan upaya yang dilakukan debitur dalam rangka memelihara lingkungan hidup
4. CDM (Clean Development Mechanism)5. PES (Payment for Environmental
Services)
INSENTIF FINANSIAL
35Source: YBUL, 2003
Tahap awal Tahap Pengembangan Tahap Kemapanan
“Death Valley”
Teknologi Teruji Rekayasan Sistem Proven
Business System
Litbang
Modal awal Modal awal
Modal Ventura
Bank, Modal Komersial
FASILITAS PENDANAAN PLH(peran intervensi KLH)
SolidBusiness System
36
Bantuan Cuma Cuma
Bantuan Dana Bergulir
Pinjaman Bersubsidi
Pinjaman Komersial
Khusus
Pinjaman Komersial penuh
Commercial line
A
B
C
D
E
SEGMENTASI SISTEM PENDANAAN PLH
APBN/Fiskal
APBN/Fiskal
APBN danDana Bank
Dana Bank
Dana Bank
-tbd-• DNS• IEPC• PAE
RIDLB-tdd-
• Ozon grant• Compost
• D A K• Hibah lain2
-Tbd-
FUNGSI / KEMAMPUAN USAHA 1212
37
• Pollution Abatement Equipment -Japan Bank International Cooperation (PAE-JBIC)
• Industrial Efficiency and Pollution Control-Kreditanstalt fur Wiederaufbau (IEPC-KfW) Tahap I
• Industrial Efficiency and Pollution Control-Kreditanstalt fur Wiederaufbau (IEPC-KfW) Tahap II
• Pembiayaan investasi lingkungan bagi UMK (Skema DNS)
PROGRAM PINJAMAN LUNAK LINGKUNGANPROGRAM PINJAMAN LUNAK LINGKUNGAN
MENGAPA DISEBUT PINJAMAN LUNAK LINGKUNGAN ?MENGAPA DISEBUT PINJAMAN LUNAK LINGKUNGAN ?
• Tingkat suku bunga pinjaman rendah (lebih rendah dari suku bunga komersial)
• Masa pengembalian pinjaman yang panjang: 3-10 tahun
• Grace Periode (masa tenggang): 0-3 tahun
39
Skema Pinjaman Lunak Lingkungan
JBIC-PAE IEPC-KfW phase I
IEPC-KfW phase II
SKEMA DNS
Sasaran Seluruh Skala Usaha
UKM UKM UMK
Bank Pelaksana
5 Bank Nasional
4 BPD, 1 Bank Nasional
2 APEX Bank, 4 BPD, 2 Bank Nasional
Bank Syariah Mandiri
Jenis Kredit
Investasi Investasi Investasi (60%), Modal Kerja (40%)
Investasi (60%), modal kerja (40%)
Suku Bunga (efektif)
SBI 10,06% 11% Sistem Bagi Hasil (setara bunga 10%)
Bantuan Teknis
- Konsultan regional
Tim konsultan Tim Konsultan
40
(6)(1)
(5)
(3)
PERUSAHAANPEMOHON
BANK PELAKSANA(2)
KLH(4)
PROGRAM PINJAMAN LUNAK
PROGRAM PINJAMAN LUNAK
Konsultan Teknis
Konsultan Teknis
41
Pemanfaatan Pendanaan Lingkungan (program pinjaman
lunak)
Pemanfaatan Pendanaan Lingkungan (program pinjaman
lunak)
17%
7%
15%6%15%
40%
Food Textile
Hospital Recycling
Wood Processing Etc
J enis Investasi IEPC I
WWTP14% APC
2%
Recycle13%
Consultant1%
Produksi Bersih70%
Per Jenis Industri Per Jenis Investasi
KOMPONEN INVESTASI YANG DAPAT DIBIAYAI
Peralatan pencegahan pencemaran (Mesin produksi yang ramah lingkungan)
Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL)Instalasi Pengendalian Pencemaran Udara (IPPU) Instalasi Pengolahan Limbah Padat (IPLP) Instalasi Daur Ulang Limbah (IDUL)
Jasa konsultasi desain sistem dan konstruksi sipil, pencegahan dan pengendalian pencemaran, serta daur ulang
Lahan tapak IPAL
PRACTICE 1 - Analysis of EFR instruments
Revenuemobilisation
Incentives towardssustainable resource use
Objectives of Environmental Finance
Incentives set by the State
Payments forEnvironmental
Services
Access and Benefit Sharing
Carbon Offsets
Environmental funds
Debt-for-nature swaps
Mechanisms foradministrating funds
Refundsystems
Concessions or performancebonds
Creation of markets
Private donations
Emission charges Tradable
permitsEnvironmentaltaxes
Waste and water fees
certificationEnvironmental Fiscal Reform
Fundsfrom outside
resourcemanagement
Funds linked
to resourceuse (self-
generated)
Funds from governmentand donors budegts
Reform and removal of adverse subsidies
Productcharges
Diagram based on Emerton, L. et al. (2006) Sustainable Financing of Protected Areas, IUCN and Fischer, A. / Petersen, L. / Hubbert, W. (2004): Natural Resources and Governance: Incentives for Sustainable Resource Use, GTZ).
Overview of available incentive instruments for the environment
Pokok-pokok Penting Pengembangan Instrumen Ekonomi Lingkungan
No
Instrumen Existing Kebijakan/ Peraturan/ Kondisi
Point untuk didiskusikan
1 Retribusi Limbah Cair
PP 82/ 2001Untuk dapat menarik retribusi, Pemda harus membangun IPAL retribusi pengolahan limbah cair
Pengertian Jasa Lingkungan1. Badan air, seperti: sungai belum dianggap sebagai
fasilitas penyedia jasa lingkungan. Pengertian penyedia jasa lingkungan masih dianggap instalasi yang dibangun oleh manusia (man made)
2. Industri yang telah memiliki IPAL sendiri, tidak dikenakan retribusi pembuangan limbah cair, dengan asumsi terpenuhi baku mutu. Namun secara akumulasi beban badan air semakin tinggi
2 Pajak air tanah permukaan, pajak air bawah tanah dan tarif PDAM
Perbedaan tarif pajak air dan PDAM yang relatif besar
Penetapan Tarif 1. Permasalahan turunnya permukaan air tanah diduga
disebabkan oleh tingginya volume pengambilan air tanah
2. Salah satu penyebab tingginya pengambilan air tanah diduga karena tarif pajak yang jauh relatif lebih kecil dibandingkan tarif PDAM
3 Jaminan Lingkungan
- Biaya jaminan hanya untuk kegiatan eksplorasi- Biaya jaminan hanya meliputi biaya untuk reklamasi (langsung dan tidak langsung)
Jenis kegiatan yang dapat dijaminkan dan penetapan tarif- Di dalam aturan yang ada, dana jaminan lingkungan diperuntukkan bagi kegiatan eksploitasi, tidak termasuk kegiatan eksplorasi, sehingga bila ada kasus lingkungan saat kegiatan eksplorasi, tidak bisa memanfaatkan dana jaminan lingkungan. - Penetapan biaya jaminan belum mencakup biaya kerusakan
4 Pajak Lingkungan:- Pajak Emisi, seperti: Pajak Karbon - PAjak produk tertentu
Belum ada aturan spesifik menyebut pajak lingkungan, existing bersifat parsial seperti pajak galian A
Prinsip Earmarking dan dasar pengenaanBelum dikenalinya prinsip earmarking untuk pemanfaatan dana yang didapat dari pajak. > Sebagai salah satu antisipasi perkembangan isu seperti Perubahan Iklim
No
Instrumen Existing Kebijakan/ Peraturan/ Kondisi
Point untuk didiskusikan
5 Subsidi BBM Penghapusan subsidi BBM. Sebagai kompensasi, dilakukan program Pemberian Bantuan Langsung Tunai kepada masyarakat miskin
- Keberlanjutan program dan kebijakan
6 Pembebasan Bea Masuk atas Impor Peralatan dan Bahan untuk mencegah Pencemaran Lingkungan
Pembebasan Bea Masuk atas Impor Peralatan dan Bahan untuk mencegah Pencemaran Lingkungan.> Peruntukkan fasilitas untuk produk “end of pipe”, belum untuk “beginning of pipe”
Pengelolaan lingkungan saat ini tidak terbatas hanya untuk “end of pipe”, namun juga termasuk “beginning of pipe”. Sehingga fasilitas pemberian insentif untuk kegiatan pengelolaan lingkungan “beginning of pipe” dimungkinkan.
7 Pembayaran Jasa Lingkungan
Mekanisme yang sudah berjalan jasa lingkungan (hulu dan hilir) di luar pemerintah, yaitu antara pihak masyarakat dan perusahaan.
- Belum ada mekanisme jual beli antara pemerintah dan pemerintah, antara pemerintah dan swasta, serta pemerintah dan masyarakat. - Hal ini bisa disebabkan sistem anggaran dan penerimaan negara yang belum mengatur mekanisme tersebut
8 Deposit Refund -UU 18/2008 tentang Pengelolaan Sampah mencantumkan ketentuan pengembalian produk kepada produsen - Secara ‘voluntary’ sudah diterapkan oleh beberapa perusahaan
Aturan pelaksanaan terkait UU 18/2008 sedang dalam proses
9 Retribusi sampah
Tarif bersifat flat Tarif yang mempertimbangkan pengelolaan sampah yang telah dilakukan oleh masyarakat
Pokok-pokok Penting Pengembangan Instrumen Ekonomi Lingkungan
Potensi Benefit yang diharapkan
No
Instrumen Fiscal Benefit Environmental Benefit Poverty Reduction Benefit
1 Retribusi Limbah Cair
Adanya sumber pendanaan lingkungan untuk menjaga badan air
Dengan dikenalinya badan air sebagai penyedia jasa lingkungan, maka perhatian akan kualitas jasa tersebut meningkat
Badan air penyedia jasa lingkungan akses air bersih oleh masyarakat miskin
2 Pajak air tanah permukaan, pajak air bawah tanah dan tarif PDAM
Adanya Penetapan tarif pajak yang sesuai
Pengurangan dampak lingkungan seperti: penurunan muka air tanah, kualitas dan kuantitas air yang terjaga
Akses terhadap air bersih oleh masyarakat miskin tujuan MDGs
3 Jaminan Lingkungan
Adanya Jaminan pendanaan untuk penanggulangan dampak lingkungan akibat kegiatan eksplorasi
Kehati-hatian perusahaan meningkat dimulai sejak kegiatan eksplorasi pertambangan
Mengurangi biaya kesehatan akibat kegiatan eksplorasi yang tidak bertanggungjawab
4 Pajak:- Pajak Emisi, seperti: Pajak Karbon - Pajak produk tertentu
Adanya sumber pendanaan untuk pengelolaan lingkungan
-Pengurangan - Pengurangan konsumsi produk yang membahayakan lingkungan
5 Subsidi BBM Pengurangan Beban Pengeluaran Pemerintah
Pengurangan konsumsi BBM pengurangan emisi dari fossil fuel
Alokasi subsidi kepada BLT untuk rakyat miskin dan program lain (pendidikan, kesehatan)
Potensi Benefit yang diharapkan
No
Instrumen Fiscal Benefit Environmental Benefit Poverty Reduction Benefit
6 Pembebasan Bea Masuk atas Impor Peralatan dan Bahan untuk mencegah Pencemaran Lingkungan
- Insentif untuk dunia usaha untuk pengelolaan “beginning of pipe”
Peluang mengurangi investasi di bidang lingkungan terutama bagi UMK merupakan insentif dan memperluas lapangan kerja
7 Pembayaran Jasa Lingkungan
- Keberlangsungan dalam menjaga ekosistem
Peluang untuk menciptakan lapangan kerja
8 Deposit Refund Peluang pendanaan membiayai pengelolaan lingkungan bagi produk bekas
Mengurangi tingkat timbunan sampah yang tidak dikelola
Memberi peluang kesempatan kerja
9 Retribusi Sampah
Tarif yang lebih adil Mendorong perubahan perilaku masyarakat, karena merupakan insentif dalam melakukan pengelolaan sampah
Peluang mencipatakan lapangan kerja dari mengelola sampah
TERIMA KASIH