8

Click here to load reader

ipm tanjabbar.pdf

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ipm tanjabbar.pdf

Halaman Tulisan Jurnal (Judul dan Abstraksi)

ANALISIS INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA

KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT

PERIODE 2007-2011

H. Syamsuddin. HM

ABSTRACT

Halaman 9

Jurnal Paradigma Ekonomika Vol.1, No.7 April 2013

Pergeseran paradigma pembangunan yang menempatkan manusia sebagai fokus dansasaran akhir dari seluruh kegiatan pembangunan, yaitu kualitas pendidikan, derajatkesehatan dan pendapatan untuk mewujudkan suatu kehidupan yang layak. Hasil studimenunjukkan bahwa IPM Kabupaten Tanjung Jabung Barat selama periode 2007-2011 sudahtermasuk ke dalam kelompok IPM menengah atas dengan kecenderungan perkembanganIPM rata-rata sebesar 0,57 persen pertahun. Kontribusi masing-masing dimensi terhadappembentukan IPM, dimensi pengetahuan menjadi penyumbang terbesar yaitu 37,78 persen,dimensi hidup panjang sebesar 34,16 persen dan dimensi hidup layak sebesar 28,06 persen.Tingginya sumbangan dimensi pengetahuan terutama disebabkan oleh tingginya angka melekhuruf. Untuk meningkatkan capaian IPM kedepan, kebijakan yang perlu diambilpemerintah daerah adalah Pertama meningkatkan rata-rata lama sekolah penduduk usia15 tahun ke atas. Kedua meningkatkan daya beli masyarakat melalui peningkatanpendapatan ketiga meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui perbaikan gizi danpromosi kesehatan.

Keywords : Kualitas pendidikan, derajat kesehatan dan paritas daya beli

Page 2: ipm tanjabbar.pdf

Halaman Tulisan Jurnal (Isi/Materi Jurnal)

Halaman 10

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pembangunan manusia (humandevelopment) senantiasa berada di gardaterdepan yang dirumuskan sebagaiperluasan pilihan bagi penduduk(enlarging the choice of people) yangmerupakan proses ke arah perluasanpilihan (UNDP, 1990). Pilihan yangterpenting adalah untuk berumurpanjang dan sehat, berilmupengetahuan dan mempunyai aksesterhadap sumber daya yang dibutuhkanagar dapat hidup secara layak.UNDP (2001), paradigmapembangunan manusia terdiri dariempat komponen utama, yaitu (1)Produktifitas, masyarakat harus dapatmeningkatkan produktifitas danberpartisipasi secara penuh untukmemperoleh penghasilan danpekerjaan. Untuk itu pertumbuhanekonomi merupakan salah satu bagiandari jenis pembangunan manusia (2)Ekuitas, masyarakat harus punya aksesuntuk memperoleh kesempatan yangadil. Semua hambatan terhadappeluang ekonomi dan politik harusdihapus agar masyarakat dapatberpartisipasi dan memperoleh manfaat(3) Kesinambungan, akses untukmemperoleh kesempatan harusdipastikan tidak hanya untuk generasisekarang tapi juga generasi yang akandatang.(4)Pemberdayaan,pembangunan harus dilakukan oleh masyarakat danmasyarakat harus berpartisipasi penuhdalam proses pengambil keputusanmelalui lembaga formal dan informalKabupaten Tanjung Jabung Baratmerupakan salah daerah pemekaranyang sejak dua

belas tahun terakhir telahmelaksanakan otonomi daerahdengan berbagai kemajuan yangtelah dicapai. Pelaksanaan OtonomiDaerah yang paralel dengan upayapeningkatan kesejahteraanmasyarakat melalui penciptaanberbagai aktivitas ekonomi sebagaiwujud dari amanat Undang-undangNomor 32 Tahun 2004 tentangPemerintah Daerah, diperlukan suatupengukuran universal untuk melihatkeberhasilan pelaksanaanpembangunan manusia dalamkerangka Otonomi Daerah. Salahsatu ukuran yang banyak digunakandi berbagai negara dan wilayahadalah seberapa besar hasil-hasilpembangunan dapat dinikmati olehmasyarakat melalui perhitunganIndeks Pembangunan Manusia.1.1. Tujuan dan Manfaat

PenelitianPenelitian ini bertujuan untuk (1)Mengkaji capaian sasaran ideal IPMselama periode 2007-2011 (2)Mengkaji kontribusi masing-masingkomponen dalam pembentukan IPMselama periode 2007-2011.Penelitian ini diharapkan dapatmemberikan manfaat (1) Dapatmenambah khasanah ilmupengetahuan, khususnya mengenaiIndeks Pembangunan Manusia (2)Bagi pengambil kebijakan, terutamapemerintah Kabupaten TanjungJabung Barat sebagai dasarperencanaan dalam pembangunanbidang pendidikan, kesehatan danpeningkatan aktivitas ekonomimasyarakat.

Jurnal Paradigma Ekonomika Vol.1, No.7, April 2013

Page 3: ipm tanjabbar.pdf

Halaman Tulisan Jurnal (Isi/Materi Jurnal)

Halaman 11

2. Tinjauan Pustaka2.1. Bidang Kesehatan

Visi pembangunan kesehatanadalah tercapainya penduduk denganperilaku hidup sehat, memilikikemampuan untuk menjangkaupelayanan kesehatan yang bermutusecara adil dan merata serta memilikiderajat kesehatan yang setinggi-tingginya di seluruh wilayah RepublikIndonesia (Departemen Kesehatan,2003). Visi pembangunan inimerupakan cita-cita reformasi bidangkesehatan yang diangkat sebagaibagian dari pembangunan manusiasecara keseluruhan selainpembangunan bidang ekonomi danpendidikan.

Derajat kesehatan penduduk suatuwilayah secara umum dapat dilihatdari rata-rata lama hidup yang akandicapai oleh bayi yang baru lahir padasuatu daerah atau yang lebih dikenaldengan istilah angka harapan hidupwaktu lahir (e0). Angka harapan hidupini juga dapat menunjukkan keadaandan sistem pelayanan kesehatan yangada dalam suatu masyarakat, karenadapat dipandang sebagai suatu bentukakhir dari hasil upaya peningkatantaraf kesehatan secara keseluruhan.

2.2. Bidang PendidikanPendidikan mempunyai perananpenting bagi suatu bangsa danmerupakan salah satu sarana untukmeningkatkan kecerdasan danketerampilan manusia, sehingga dapatlebih produktif dalam membangunbangsa.

Dengan demikian programpendidikan mempunyai andil besarterhadap kemajuan bangsa, baik dibidang ekonomi maupun sosial

Dua indikator utama dalam mengukurderajat pendidikan yangmenggambarkan kualitas sumberdayamanusia sekaligus tingkatkeberhasilan pembangunanpendidikan di suatu daerah adalahangka melek huruf dan rata-rata lamasekolah. Angka melek hurufmenggambarkan berapa persenpenduduk suatu daerah yangmemiliki kemampuan membaca danmenulis dan rata-rata lama sekolahmenggambarkan seberapa lamapenduduk berada pada pendidikanformal di suatu daerah. Semakintinggi rata-rata lama sekolah danangka melek huruf, maka semakintinggi derajat pendidikan pendudukdan sekaligus menunjukkan semakintingginya tingkat keberhasilanpembangunan bidang pendidikan didaerah tersebut. Standar atau targetideal UNDP untuk kemampuan bacadan tulis adalah 100 persen, ataudengan kata lain, diharapkan seluruhpenduduk di suatu daerah mampumembaca dan menulis dengan baik.

Jurnal Paradigma Ekonomika Vol.1, No.7, April 2013

Page 4: ipm tanjabbar.pdf

Halaman Tulisan Jurnal (Isi/Materi Jurnal)

Halaman 12

2.3. Daya Beli Masyarakat

Secara sederhana untuk melihatkualitas pembangunan manusia dapatdisandarkan kepada dua pendapatRamirez (1998), Pertama, bahwakinerja ekonomi mempengaruhipembanguan manusia, khususnyamelalui aktivitas rumahtangga danpemeritah, aktivitas rumahtanggayang memiliki kontribusi langsungterhadap pembangunan manusiaantara lain kecenderunganrumahtangga untuk membelanjakanpendapatan bersih untuk memenuhikebutuhan (pola konsumsi), tingkatdan distribusi pendapatan antarrumahtangga dan makin tinggitingkat pendidikan terutamapendidikan perempuan akan semakinpositif bagi pembangunan manusiaberkaitan dengan andil yang tidakkecil dalam mengatur pengeluaranrumahtangga. Kedua, pembangunanmanusia yang tinggi akanmempengaruhi perekonomianmelalui produktifitas dan kreatifitasmasyarakat. Pendidikan dankesehatan penduduk sangatmenentukan kemampuan untukmengelola dan menyerap sumber-sumber pertumbuhan ekonomi.

3. METODE PENELITIAN

3.1. Sumber DataData utama yang

dipergunakan dalam penyusunanIndeks Pembangunan ManusiaKabupaten Tanjung Jabung Baratbersumber dari Row Data Susenas2007-2011 dan Susenas ModulKonsumsi. Sementara sebagaipenunjang digunakan data Supas,Proyeksi Penduduk dan Indeks HargaKonsumen (IHK). Data Susenas Kordigunakan untuk menghitung duaindikator pembentuk IPM yaituAngka Melek Huruf (AMH) danRata-rata Lama Sekolah (MYS).Sementara Angka Harapan Hidup(eo) dihitung menggunakan dataSusenas yang dikoreksi dengan dataSupas dan Proyeksi Penduduk.Sedangkan indikator daya beli(purchasing power parity) dihitungdengan menggunakan data Susenasmodul Konsumsi yang didasarkanpada 27 komoditi dan Susenas Kordipakai untuk mendapatkanpengeluaran per kapita denganmenggunakan Indeks HargaKonsumen sebagai deflator

Jurnal Paradigma Ekonomika Vol.1, No.7, April 2013

Page 5: ipm tanjabbar.pdf

Halaman Tulisan Jurnal (Isi/Materi Jurnal)

Halaman 13

3.2. Proses Perhitungan IPM

Perhitungan pembangunanmanusia diperlukan satu set indikatorkomposit yang cukup representatif.IPM adalah suatu indikatorpembangunan manusia yangdiperkenalkan UNDP (1990)mencakup tiga komponen dan secaraoperasional mudah dihitung untukmenghasilkan suatu ukuran yangmerefleksikan upaya pembangunanmanusia. Ketiga aspek tersebutberkaitan dengan angka harapanhidup, tingkat pendidikan, danstandar hidup layak. Harapan hidupdihitung berdasarkan angka harapanhidup ketika lahir; pengetahuandiukur berdasarkan rata-rata lamasekolah angka melek huruf pendudukusia 15 ahun keatas dan hidup layakdiukur dengan pengeluaran per kapitayang didasarkan pada paritas dayabeli (Purchasing Power Parity).

IPM = 1/3 [ (X (1) + X (2) + X (3) ]

Dimana :

X(1) = Indeks harapanhidup

X(2) = Indeks Pendidikan= 2/3 (indeks melek huruf) + 1/3

(indeksrata-rata lama sekolah)

X(3) = Indeks StandarHidup Layak

Jurnal Paradigma Ekonomika Vol.1, No.7, April 2013

4. HASIL DAN PEMBAHASAN4.2. Capaian sasaran ideal IPM

Perkembangan capaian IPMKabupaten Tanjung Jabung Baratselama periode Tahun 2007-2011mengindikasikan adanyapengurangan jarak capaian IPMterhadap nilai IPM ideal yaitu100,00. Pada periode tahun 2007-2008, nilai reduksi shortfallKabupaten Tanjung Jabung Baratsebesar 1,72 (Gambar 3).Meskipun masih berada di bawahreduksi shortfall Provinsi Jambi,pada periode ini nilai reduksishortfall Kabupaten TanjungJabung Barat sudah terkategoridaerah dengan IPM yangberkembang cepat.

Pada Tahun 2008 – 2009 reduksishortfall Kabupaten TanjungJabung Barat mengalamipeningkatan yang cukup pesatmenjadi 1,92. Pada periode inireduksi shortfall KabupatenTanjung Jabung Barat bahkanberada di atas Provinsi Jambi yangsebesar 1,64. Ini menunjukkanbahwa perkembangan IPMKabupaten Tanjung Jabung Baratpada periode 2008-2009 relatiflebih tinggi dibandingkanperkembangan IPM rata-rataProvinsi Jambi.

Page 6: ipm tanjabbar.pdf

Halaman Tulisan Jurnal (Isi/Materi Jurnal)

Halaman 14

4.1. Kontribusi masing-masingkomponen pembentuk IPM

Rangkuman nilai masing-masing indikator pembentuk IndeksPembangunan Manusia KabupatenTanjung Jabung Barat seperti yangditunjukkan dalam kolom 2-6 padaTabel 1. Selanjutnya, pada kolom 7-11diberikan nilai indeks masing-masingindikator sebagai bentuk porsipencapaian/target indikator yangdihitung dari perbandingan antaraselisih kondisi aktual dengan kondisiterburuk (minimum) terhadap selisihkondisi ideal (maksimum) dengankondisi terburuk (minimum). Dengankata lain, indeks indikator inimerupakan gambaran pencapaianaktual dari kondisi ideal.

Berdasarkan hal tersebutterlihat bahwa pada Tahun 2011,indeks tertinggi atau pencapaian actualdari kondisi ideal yang tertinggiditunjukkan oleh indikator angkamelek huruf (LIT). Dengan kondisiminimum 0 % dan kondisi ideal 100%,Kabupaten Tanjung Jabung Barat telahmampu mencapai angka melek hurufsebesar 97,93 persen. Capaian (indeks)tertinggi kedua adalah untuk indikatorangka harapan hidup (e0). Dengan nilaiminimum 25 tahun dan ideal 85 tahun,Kabupaten Tanjung Jabung Barat telahmampu mencapai angka harapan hidupselama 69,70 tahun. Dengan kata lainpersentase capaian pada indikator iniadalah sebesar 74,78 persenDi tempat ketiga adalah paritas dayabeli (PPP).

Jurnal Paradigma Ekonomika Vol.1, No.7, April,2013

Berdasarkan kontribusi masing-masing dimensi terhadappembentukan IPM tampak bahwapada Tahun 2011, dimensipengetahuan menjadipenyumbang terbesar dalampembentukan IPM di Kab.Tanjung Jabung Barat yaitumencapai 37,43 persen, diikutioleh dimensi hidup panjangsebesar 34,11 persen dan dimensihidup layak sebesar 28,46 persen.Tingginya sumbangan dimensipengetahuan ini terutamadisebabkan oleh tingginya angkamelek huruf di KabupatenTanjung Jabung Barat sebagaisalah satu dari dua indikator dalamdimensi pengetahuan.Sebagaimana telah dikemukakansebelumnya, angka melek hurufdi Kabupaten Tanjung JabungBarat menempati urutan keduatertinggi setelah Kota Jambi.

Page 7: ipm tanjabbar.pdf

Halaman Tulisan Jurnal (Isi/Materi Jurnal)

Jurnal Paradigma Ekonomika Vol.1, No.7, April,2013

Halaman 15

5. Kesimpulan

1.Pelaksanaan program pembangunandi Kabupaten Tanjung Jabung Baratmenunjukan perubahan yang positif.Indikasi ini ditunjukkan oleh lajupertumbuhan ekonomi yang semakinmembaik. Kondisi ini akan memberipeluang terhadap peningkatanpendapatan dan kesejahteraanpenduduk. Sinergi dari berbagai faktortersebut tercermin dengan semakinmembaiknya kualitas pembangunanmanusia yang diperlihatkan olehpeningkatan angka IPM dari 71,44 padatahun 2007 meningkat menjadi 73,97pada tahun 2011.

2.Capaian IPM Kabupaten TanjungJabung Barat selama periode Tahun2007-2011 mengindikasikan adanyapengurangan jarak capaian IPMterhadap nilai IPM ideal dancenderung bersifat fluktuatif. Padaperiode tahun 2007-2008 nilai reduksishortfall sebesar 1,72. Meskipunmasih berada di bawah reduksishortfall Provinsi Jambi (1,86).Namun pada periode ini nilai reduksishortfall Kabupaten Tanjung JabungBarat sudah terkategori daerah denganIPM yang berkembang cepat. Padaperiode 2008-2009 reduksi shortfallmengalami peningkatan yang cukuppesat menjadi 1,92 dan berada di atasrata-rata Provinsi Jambi (1,64),walaupun periode berikutnya (2010-2011) menunjukkan penurunan.

3.Kontibusi masing-masing komponenterhadap pembentukan IPM KabupatenTanjung Jabung Barat selama periode2007-2011 menunjukkan bahwadimensi pengetahuan selalumendominasi dengan rata-rata 37,78persen yang kemudian diikuti plehdimensi hidup panjang rata-rata 34,16persen. Sementara hisup layak beradapada posisi ketiga dengan rata-ratakontribusi sebesar 28,06 persen selamaperiode observasi.

Page 8: ipm tanjabbar.pdf

Halaman Tulisan Jurnal (Isi/Materi Jurnal)

Jurnal Paradigma Ekonomika Vol.1, No.7, April,2013

DAFTAR PUSTAKA

------------, BPS. Survei Sosial dan Ekonomi Nasional (SUSENAS) 2007-2011

------------, 2008. Indeks Pembangunan Manusia Tahun 2005-2008. Kementrian PP & PA, kerjasamaBPS, Jakarta 2008.

Preston, Samuel, et.all, 2004. Demography: Measuring and Modelling Population Processes,Blackwell, USA.

Sumaraga, Prima. 2011. Analisis Pengaruh Indeks Pembangunan Manusia, PDRB Perkapita danPengangguran terhadap Jumlah Penduduk Miskin di Jawa Tengah, FE-UNDIP. Semarang2011.

Sumitro, 2004. Pengaruh Indikator Komposit Indeks Pembangunan Manusia Terhadap PenurunanJumlah Penduduk Miskin di Sumatera Utara, FE-USU. Medan 2004

Ritonga, Razali, 2006. Indeks Pembangunan Manusia. Kompas 20 Desember 2006. Opini Halaman4.

UNDP, BPS dan Bappenas (2001). Laporan Pembangunan Manusia, Demokrasi danPembangunan Manusia Indonesia, Jakarta 2001.

Halaman 16