11
JAKARTA FLOODS: Suatu Kajian Singkat Oleh: Faza SN

Jakarta floods (faza)

  • Upload
    fazas

  • View
    110

  • Download
    2

Embed Size (px)

DESCRIPTION

 

Citation preview

Page 1: Jakarta floods (faza)

JAKARTA FLOODS:Suatu Kajian Singkat

Oleh:Faza SN

Page 2: Jakarta floods (faza)

Pendahuluan (Kondisi Topografis Jakarta Luas Tanah ±65.000 Ha

(Tidak termasuk Kabupaten Adm. Kepulauan Seribu)

40% Dataran Rendah(Dibawah muka laut pasang)

Dilalui 13 Aliran Sungai (dari wilayah BoDeTaBek)

2

Page 3: Jakarta floods (faza)

3

Page 4: Jakarta floods (faza)

Isu Strategis / Permasalahan

4

Isu strategis di DKI Jakarta

1. Kemacetan lalu lintas

2. Tata air dan Pengendalian banjir

3. Ruang Terbuka Hijau

4. Gejala Perubahan Iklim

5. Peningkatan Konsumsi Energi

6. Perubahan Perekonomian dan Keuangan Dunia

7. Tekanan Kependudukan dan Permasalahan Sosial

8. Keterbatasan Penyediaan Air Bersih, Limbah dan Sampah

9. Kesiapan Mitigasi Bencana

10. Keterbatasan Pendanaan Pembangunan

Isu strategis di DKI Jakarta

1. Kemacetan lalu lintas

2. Tata air dan Pengendalian banjir

3. Ruang Terbuka Hijau

4. Gejala Perubahan Iklim

5. Peningkatan Konsumsi Energi

6. Perubahan Perekonomian dan Keuangan Dunia

7. Tekanan Kependudukan dan Permasalahan Sosial

8. Keterbatasan Penyediaan Air Bersih, Limbah dan Sampah

9. Kesiapan Mitigasi Bencana

10. Keterbatasan Pendanaan Pembangunan

Page 5: Jakarta floods (faza)

5

Penyebab Banjir di Jakarta

1. 40% daratan lebih rendah dari permukaan air laut pasang surut

2. 13 sungai mengalir ke Jakarta

3. Terjadi penurunan tanah

4. Laut pasang meningkat akibat pemanasan global

5. Peningkatan perubahan penggunaan lahan di daerah hulu yang menyebabkan naiknya kecepatan run-off air ke Jakarta

6. Kesadaran masyarakat masih rendah karena terjadi penumpukan sampah baik di tanah maupun sungai

7. Penyempitan sungai karena digunakan sebagai tempat hunian / bangunan liar

Penyebab Banjir di Jakarta

1. 40% daratan lebih rendah dari permukaan air laut pasang surut

2. 13 sungai mengalir ke Jakarta

3. Terjadi penurunan tanah

4. Laut pasang meningkat akibat pemanasan global

5. Peningkatan perubahan penggunaan lahan di daerah hulu yang menyebabkan naiknya kecepatan run-off air ke Jakarta

6. Kesadaran masyarakat masih rendah karena terjadi penumpukan sampah baik di tanah maupun sungai

7. Penyempitan sungai karena digunakan sebagai tempat hunian / bangunan liar

Tata Air Dan Pengendalian Banjir (1)

Page 6: Jakarta floods (faza)

Tata Air Dan Pengendalian Banjir (2)

6

Konsep Penanganan Banjir Pembangunan kolam retensi (Lahan Resapan) Pengembangan sistem polder (Pengolahan tata air) Pemakaian kembali dan pengembalian fungsi

reservoir (Penampung) dan dam Pembangunan 4 kanal utama (kanal timur, kanal

barat, cengkareng drain I dan II Pengerukan sungai dan waduk Pembagunan sistem polder di utara Jakarta dimana

tanahnya lebih rendah dari permukaan air laut Pembangunan dinding penahan arus laut diantara

pulau-pulau reklamasi sampai kedalaman 8 meter

Page 7: Jakarta floods (faza)

Ruang Terbuka Hijau (RTH)

7

Ketersediaan RTH eksisting yang dapat dikategorikan sebagai RTH publik di DKI Jakarta adalah sebesar 10,46% dari luas DKI Jakarta

Jakarta Timur memiliki luas RTH (diluar RTH Private) tertinggi di susul oleh Jakarta Selatan dan Jakarta Utara. Sedangkan Jakarta Pusat memiliki RTH kurang lebih 10% dari keseluruhan RTH yang ada

Kurang lebih 57% dari RTH yang ada adalah RTH Hijau Umum, disusul RTH Rekreasi dan RTH taman masing-masing sebesar kurang lebih 16% dan 12 %. RTH lindung (di luar Kepulauan Seribu) hanya terdapat pada Jakarta Utara

Pengembangan RTH terkendala oleh:

a. semakin luasnya lahan terbangun sejak tiga dekade yang lalu;

b. harga lahan akan semakin sangat tinggi; sistem penguasaan dan pemilikan lahan;

c. okupasi lahan peruntukan terbuka hijau tanpa ijin;

d. keterbatasan pendanaan Pemerintah dalam penyediaan dan pemeliharaan RTH;

e. kendala dalam proses pembebasan lahan untuk RTH;

f. pemanfaatan dan pengendalian pemanfaatan RTH menyangkut berbagai pihak;

g. masih terbatasnya peranserta masyarakat dalam penyediaan dan peningkatan kinerja RTH.

Page 8: Jakarta floods (faza)

Kesiapan Mitigasi Bencana

8

Untuk Jakarta dari Peta Mikrozonasi yang ada dapat dilihat bahwa bagian utara dan bagian barat Jakarta memiliki resiko kerusakan akbiat gempa yang lebih tinggi dibanding wilayah lainnya. Hal yang sama juga terlihat dari resiko terjadinya likuifaksi jika terjadi Gempa. Bagian utara Jakarta memiliki resiko mengalami likuifaksi yang lebih tinggi dibanding daerah lainnya.

Terdapat 76 daerah genangan yang beresiko terjadinya banjir. Jika dilihat lebih dalam maka persebaran kedalaman banjir dan lamanya genangan berbeda-beda.

Di wilayah DKI Jakarta terdapat 53 kelurahan rawan kebakaran. Sepanjang 2007 menunjukkan terjadi 853 kejadian kebakaran dan pada tahun 2008 tercatat dari Januari 2008 sampai dengan Desember 2008 tercatat 818 kasus kebakaran.

Page 9: Jakarta floods (faza)

Solusi masa depan

Rencananya ada 6 tahapan yang akan segera dilaksanakan untuk segera menyelesaikan masalah banjir ini, yaitu:

1. Dipercepatnya normalisasi di beberapa kali 2. Dibuatnya sodetan dari Otista ke Banjir Kanal Timur 3. Pembuatan waduk besar di Ciawi dan juga

Cimanggis 4. Pembuatan sebanyak mungkin sumur resapan dari

hulu ke hilir 5. Pembuatan deep tunnel, dan 6. Perbaikan dan penambahan pompa-pompa di Pluit

dan sekitaran Jakarta Utara.

9

Page 10: Jakarta floods (faza)

10

Dikutip dari http://www.thejakartaglobe.com/home/tunnel-plan-aims-to-end-jakarta-floods/563714

Page 11: Jakarta floods (faza)

Terima Kasih11

TERIMA KASIH