Upload
veraveronika
View
215
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
jiwa
Citation preview
GANGGUAN KEPRIBADIANDisusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Keperawatan Jiwa
Dosen Pengampu Ibu Rr.Sri Endang Pujiastuti,SKM, MKES
Oleh
Disusun Oleh
1. Ahmad Sholih P.17420108002
2. Pujiyanto P.17420108028
POLITEKNIK KESEHATAN DEPKES SEMARANG
PRODI DIII KEPERAWATAN SEMARANG
2009
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga pada kesempatan ini penulis dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul “GANGGUAN KEPRIBADIAN ” dengan baik.
Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:
1. Allah SWT yang telah membimbing penulis dalam menyelesaikan makalah ini
dengan baik.
2. Ibu Rr.Sri Endang Pujiastuti, SKM, MKES selaku dosen pembimbing yang telah
memberikan pengajaran kepada kami.
3. Ibu Rr.Sri Endang Pujiastuti, SKM, MKES selaku koordinator mata kuliah
Keperawatan Jiwa
4. Orang tua kami yang selalu memberikan doa dan dorongan kepada kami baik
secara moral maupun material.
5. Teman-teman yang telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini.
6. Pihak-pihak lain yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu, baik secara
langsung maupun tidak langsung yang telah membantu dalam penyusunan
makalah ini.
Penulis menyadari bahwa dalam proses penyusunan sampai terselesaikannya
makalah ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik
yang membangun demi kemajuan dan perbaikan untuk masa mendatang. Semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Amin.
Semarang, November 2009
Penulis,
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL………………………………………………………............ i
KATA PENGANTAR………………………………………………………….… ii
DAFTAR ISI…………………………………………………………………..…. iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang………………………………………………………… 1
B. Tujuan…………………………………………………………………. 1
C. Rumusan masalah.…………………………………………………….. 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Definisi Gangguan Kepribadian……………………………………….. 2
B. Penyebab Munculnya Gangguan Kepribadian………………………..... 2
C. Klasifikasi dan Diskripsi Gangguan Kepribadian……………………..... 3
BAB III PENUTUP
A.Kesimpulan................................................................................................ 11
B. Saran....................................................................... ................................. 11
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................... 12
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Personality atau kepribadian berasal dari kata persona, kata persona merujuk pada
topeng yang biasa digunakan para pemain sandiwara di Zaman Romawi. Secara
umum kepribadian menunjuk pada bagaimana individu tampil dan menimbulkan
kesan bagi individu-individu lainnya. Pada dasarnya definisi dari kepribadian secara
umum ini adalah lemah karena hanya menilai perilaku yang dapat diamati saja dan
tidak mengabaikan kemungkinan bahwa ciri-ciri ini bisa berubah tergantung pada
situasi sekitarnya selain itu definisi ini disebut lemah karena sifatnya yang bersifat
evaluatif (menilai), bagaimanapun pada dasarnya kepribadian itu tidak dapat dinilai
“baik” atau “buruk” karena bersifat netral.
B. TUJUAN
1. Mahasiswa mampu mendiskripsikan pengertian gangguan kepribadian
2. Mahasiswa mampu mengetahui penyebab gangguan kepribadian
3. Mahasiswa mengetahui macam-macam gangguan kepribadian dan pengobatannya
C. PERMASALAHAN
1. Apa itu pengertian gangguan kepribadian ?
2. Apa saja penyebab gangguan kepribadian?
3. Bagaimana klasifikasi gangguan kepribadian dan cara pemgobatannya ?
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. DEFINISI GANGGUAN KEPRIBADIAN
Kepribadian sebagai totalitas sifat emosional dan perilaku yang menandai
kehidupan seseorang dari hari ke hari dalam kondisi yang biasanya; kepribadian
relatif stabil dan dapat diramalkan. Sedangkan gangguan kepribadian adalah suatu
varian dari sifat karakter tersebut yang diluar rentang yang ditemukan pada sebagian
besar orang. Hanya jika sifat kepribadian tidak fleksibel dan maladaptif dan dapat
menyebabkan gangguan fungsional yang bermakna atau penderitaan subjektif maka
dimasukkan sebagai kelas gangguan kepribadian (1997 : 242).
B. PENYEBAB MUNCULNYA GANGGUAN KEPRIBADIAN
1. Faktor Genetik
Saudara kembar satu telur dari penderita gangguan kepribadian jauh lebih
banyak yang menderita gangguan kepribadian dibanding dengan saudara kembar
dua telur. Salah satu buktinya berasal dari penelitian gangguan psikiatrik pada
15.000 pasangan kembar di Amerika Serikat. Diantara kembar monozigotik,
angka kesesuaian untuk gangguan kepribadian adalah beberapa kali lebih tinggi
dibandingkan kembar dizigotik. Selain itu menurut suatu penelitian, tentang
penilaian multipel kepribadian dan temperamen, minat okupasional dan waktu
luang, dan sikap sosial, kembar monozigotik yang dibesarkan terpisah adalah
kira-kira sama dengan kembar monozigotik yang dibesarkan bersama-sama.
2. Faktor Biologik
Faktor hormnal diduga mempunyai hubungan yang erat dengan gangguan
kepribadian, orang yang impulsif mempunyai kadar hormon testosteron yang
lebih tinggi.
3. Faktor Psikologik
Sigmund Freud menduga ciri kepribadian berhubungan erat dengan fiksasi pada
salah satu fase perkembangan sebelumnya. Misalnya, orang yang pasif dan
dependen mempunyai fiksasi pada fase oral. Selanjutnya, Wilhem Reich
mengemukakan bahwa gejala gangguan kepribadian sangat ditentukan oleh jenis
2
mekanisme pembelaan ego yang dipergunakannya. Misalnya orang dengan
gangguan kepribadian paranoid menggunakan mekanisme pembelaan ego
proyeksi, orang dengan gangguan kepribadian kompulsif menggunakan
mekanisme pembelaan isolasi, dan orang dengan gangguan kepribadian historik
mengguanakan mekanisme pembelaan ego dissosiasi.
Dari berbagai penelitian menunjukkan bahwa 5 sampai 10% penduduk
dewasa menderita gangguan kepribadian. Jadi prevalensi gangguan kepribadian 5-
10 kali lebih tinggi dari prevalensi skizofrenia dan gangguan afektif berat, serta
hampir sama dengan prevalensi gangguan neurotik.
Prevalensi kejadian lebih sering terjadi pada masyarakat yang dipenjarakan
dan pada masyarakat dengan sosial ekonomi rendah. Biasanya gejala gangguan
kepribadian akan menetap, namun pada sebagian kecil kasus, akan mengalami
pengurangan gejala seiring bertambahnya usia. Orang dengan gangguan
kepribadian akan mudah mengalami beberapa kesulitan, seperti dalam hal
pekerjaan, penyesuaian diri dalam perkawinan, hubungan sosial, kecenderungan
penyalahgunaan obat/ zat, atau sering berurusan dengan petugas hukum.
4. Faktor temperamental
Faktor temperamental yang diidentifikasi pada masa anak-anak mungkin
berhubungan dengan gangguan kepribadian pada masa dewasa. Sebagai
contohnya, anak-anak yang secara temperamental ketakutan mungkin mengalami
kepribadian menghindar.Disfungsi system saraf pusat pada masa anak-anak
berhubungan dengan tanda neurologist lunak dan paling sering ditemukan pada
gangguan kepribadian anti sosial dan ambang. Gangguan kepribadian tertentu
mungkin berasal dari kesesuaian parental yang buruk, yaitu ketidaksesuaian
antara temperamen dan cara membesarkan anak. Sebagai contohnya, seorang
anak yang pencemas dibesarkan oleh ibu yang tenang.
C. KLASIFIKASI DAN DISKRIPSI GANGGUAN KEPRIBADIAN
Menurut DSM-IV, gangguan kepribadian dikelompokkan menjadi :
A. Kelompok ATerdiri dari gangguan kepribadian paranoid, schizoid, dan skizotipal. Orang dengan gangguan seperti ini seringkali tampak aneh dan eksentrik.
3
1. Gangguan Kepribadian Paranoid
Orang dengan gangguan kepribadian paranoid ditandai dengan :
1. Kecurigaan yang bersifat pervasive bahwa dirinya sedang dicelakai,
dikhianati
2. Keraguan yang tidak berdasar terhadap kesetiaan teman-teman
3. Enggan mempercayai orang lain
4. Memberikan makna tersendiri terhadap berbagai tindakan orang lain yang
tidak mengandung maksud apapun
5. Mendendam atas berbagai hal yang dianggap sebagai kesalahan
6. Reaksi berupa kemarahan terhadap apa yang dianggapnya sebagai
serangan terhadap karakter atau reputasi.
Menurut teori psikodinamika, gangguan ini merupakan mekanisme
pertahanan ego proyeksi, orang tersebut melihat orang lain mempunyai motif
merusak dan negative. Ada kecenderungan untuk membanggakan dirinya sendiri
karena menganggap dirinya mampu berpikir secara rasional dan obyektif, padahal
sebenarnya tidak.
Menurut teori kognitif behavioral, orang dengan gangguan ini akan selalu
dalam keadaaan waspada, karena tidak mampu membedakan antara orang yang
membahayakan dan yang tidak.
1. Treatment
Psikoterapi – Pasien paranoid tidak bekerja baik dalam psikoterapi kelompok,
karena itu ahli terapi harus berhadapan langsung dalam menghadapi pasiendan
harus diingat bahwa kejujuran merupakan hal yang sangat penting bagi
pasien.
Farmakoterapi–Farmakoterapi berguna dalam menghadapi agitasi dan
kecemasan. Pada sebagian besar kasus obat anti anxietas seperti diazepam
dapat digunakan.
2. Gangguan Kepribadian Skizoid
Orang dengan gangguan kepribadian schizoid ditandai dengan :
1. Kurang berminat ataau kurang menyukai hubungan dekat
2. Hampir secaraa eksklusif lebih menyukai kesendirian
4
3. Kurangnya minat untuk berhubungan seksual
4. Kurang memiliki teman
5. Bersikap masa bodoh terhadap pujian atau kritik dari orang lain
6. Afek datar, ketidaklekatan emosional
1. Treatment
Psikoterapi – Dalam lingkungan terapi kelompok, pasien gangguan
kepribadiaan schizoid mungkin diam untuk jangka waktu yang lama,
namun suatu waktu, mereka akan ikut terlibat. Pasien harus dilindungi dari
serangan agresif anggota kelompok lain mengingat kecenderungan mereka
akan ketenangan. Dengan berjalaannya waktu, anggota kelompok menjadi
penting bagi pasien schizoid dan dapaat memberikan kontak sosial.
Farmakoterapi - Dengan antipsikotik dosis kecil, anti depresan dan
psikostimulan dapat digunakan dan efektif pada beberapa pasien.
3. Gangguan Kepribadian Skizotipal
Orang dengan gangguan skizotipal ditandai dengan :
1. Ideas of Reference (keyakinan bahwa berbagai kejadian memiliki makna yang
khusus dan tidak biasa bagi orang yang bersangkutan)
2. Keyakinan yang aneh atau pemikiran magis
3. Persepsi yang tidak biasa
4. Pola bicara yang aneh
5. Kecurigaan yang ekstrem
6. Afek yang tidak sesuai
7. Perilaku atau penampilan yang aneh
8. Kurang memiliki teman akrab
9. Rasa tidak nyamaan yang ekstrem
1. Treatment
Psikoterapi – Pikiran yang aneh dan ganjil pada pasien gangguan
kepribadian skizotipal harus ditangani dengan berhati-hati. Beberapa
pasien terlibat dalam pemujaan, praktek religius yang aneh. Ahli terapi
tidak boleh menertawakan aktivitas tersebut atau mengadili kepercayaan
atau aktivitas mereka.
5
B. Kelompok B
Terdiri dari gangguan kepribadiaan antisosial, ambang, histrionic dan narsistik.
Orang dengan gaangguan ini sering tampak dramatic, emosional, dan tidak
menentu.
1. Gangguan Kepribadian Antisosial
Orang dengan gangguan kepribadian antisocial ditandai :
1. Berulang kali melaanggar hokum
2. Menipu, berbohong
3. Impulsivitas
4. Mudah tersingguang dan agresif
5. Tidak memperdulikaan keselamatan diri sendiri daan orang lain
6. Tidak bertangguang jawab terhadap pekerjaan
7. Kurang memiliki rasa penyesaalaan
1. Treatment
Psikoterapi – Jika pasien merasa berada diantara teman-teman
sebayanya, tidak adanya motivasi mereka untuk berubah bisa
menghilang, kemungkinan karena hal itulah kelompok yang menolong
diri sendiri akan lebih berguna dibandingkan di penjara dalam
menghilangkan gangguan. Tetapi ahli terapi harus menemukan suatu
cara untuk menghadapi perilaku merusak pada pasien. Dan untuk
mengatasi rasa takut pasien terhadap keintiman, ahli terapi harus
mengagalkan usaha pasien untuk melarikan diri dari perjumpaan
dengan orang lain.
2. Gangguan Kepribadian Ambang
Orang dengan gangguan kepribadian ambang ditandai :
1. Berupaya keras untuk mencegah agar tidak diabaikan
2. Ketidakstabilan dan intensitas ekstrem dalam hubungan interpersonal
3. Rasa diri (sense of self) yang tidak stabil
4. Perilaku impulsive, termasuk sangat boros, perilaku seksual yang tidak
pantas
5. Perilaku bunuh diri dan mutilasi diri yang berulang
6
6. Kelabilaan emosional yang ekstrem
7. Perasaan kosong yang kronis
8. Sangat sulit mengendalikan kemarahan.
1. Treatment
Psikoterapi – Pendekatan berorientasi realitas lebih efektif
dibandingkan interpretasi bawah sadar secaraa mendalam. Terapi
perilaku digunakan pada pasiem gangguan kepribadian ambang untuk
mengendalikan impuls dan ledakan kemarahan dan untuk menurunkan
kepekaan terhadaap kritik dan penolakan. Latihan keterampilan social,
khususnya dengan video tape, membantu pasien untuk melihat
bagaimana tindakan mereka mempengaruhi orang lain, hal ini untuk
meningkatkan perilaku interpersonal mereka.
Farmakoterapi – Antipsikotik dapat digunakan untuk mengendalikan
kemarahan, permusuhan dan episode psikotik yang singkat.
Antidepresan memperbaiki mood yang terdepresi yang sering
ditemukan pada pasien.
3. Gangguan Kepribadian Histrionik
Orang dengan gangguan kepribadian histrionik ditandai :
1. Kebutuhan besar untuk menjadi pusat perhatian
2. Perilaku tidak senonoh, secara seksual yang tidak pantas
3. Perubahan ekspresi emosi secara cepat
4. Memanfaatkan penampilan fisik untuk menarik perhatian orang lain pada
dirinya
5. Bicaranya sangat tidak tepat
6. Ekspresi emosional yang berlebihan
7. Sangat mudah sugesti
8. Menyalahartikan hubungan sebagai lebih intim dari yang sebenarnya
1. Treatment
Psikoterapi – Pasien dengan gaangguan kepribadian histrionic
seringkali tidak menyadari perasaan mereeka yang sesungguhnya.
7
Psikoterapi berorientasi psikoanaliasis, baik dalam kelompok atau
individual.
Farmakoterapi – Farmakoterapi dapat ditambahkan jika gejala adalah
menjadi sasarannya, seperti penggunaan antidepresan untuk depresi
dan keluhan somatic, obat anti anxietas untuk kecemasan dan
antipsikotik untuk derealisasi dan ilusi.
4. Gangguan Kepribadian Narsistik
Orang dengan gangguan kepribadian narsistik ditandai :
1. Pandangan yang dibesar-besarkan mengenai pentingnya diri sendiri
2. Terfokus pada kebersihan, kecerdasan dan kecantikan diri
3. Kebutuhan ekstrem untuk dipuja
4. Perasaan kuat bahwa mereka berhak mendapatkan segala sesuatu
5. Kecenderungan memanfaatkan orang lain
6. Iri pada orang lain
1. Treatment
Psikoterapi – Mengobati gangguan kepribadiaan naarsistik sukaar
karena pasien harus meninggalkaan narsismenya jika ingin
mendapatkan kemajuan.
Farmakoterapi – Lithium (eskalith) digunakaan pada pasien yang
memiliki pergeseran mood sebagai bagian dari gambaran klinis. Dan
karena rentan terhadap depresi, maka antidepresan juga dapat
digunakan.
C. Kelompok C
Terdiri dari gangguan kepribadian menghindar, dependen dan obsesif kompulsif.
Orang dengan gangguaan ini sering tampak cemas dan ketakutan
1. Gangguan Kepribadian Menghindar
Orang dengan gangguan kepribadian menghindar ditandai :
1. Menghindari kontak interpersonal karena takut pada kritikan
2. Keengganan untuk menjalin hubungan dengan orang lain kecuali dirinya
pasti akan disukai
3. Membatasi diri dalam hubungan intim
8
4. Penuh kekhawatiran akan dikritik
5. Merasa tidak adekuat
6. Merasa rendah diri
7. Keengganan ekstrem untuk mencoba hal-hal baru
1. Treatment
Psikoterapi – Ahli terapi mendorong pasien untuk ke luar ke dunia
untuk melakukan apa yang dirasakan, mereka memiliki resiko tinggi
penghinaan, penolakan dan kegagalan. Hal tersebut dapat dihindari
jika terapi pasien ini berkumpul dengan sebuah kelompok karena dapat
membantu pasien mengerti efek kepekaan mereka terhadap penolakan
pada diri mereka sendiri dan orang lain. Melatih ketegasan adalah
bentuk terapi perilaku yang dapat mengajarkan pasien untuk
mengekspresikan kebutuhan mereka secara terbuka dan untuk
meningkatkan harga diri mereka.
2. Gangguan Kepribadian Dependen
Orang dengan gangguan kepribadian dependen ditandai :
1. Sulit mengambil keputusan tanpa saran dari orang lain
2. Membutuhkan orang lain untuk mengambil tujuan atas sebagian aspek
kehidupannya yang utama
3. Sulit tidak menyetujui orang lain karena takut kehilangan dukungan
mereka
4. Sulit melakukan segala sesuatu sendiri karena kurangnya percaya diri
5. Melakukan hal-hal yang tidak menyenangkan sebagai suatu cara untuk
mendapatkan persetujuan dan dukungan orang lain.
6. Merasa tidak berdaya bila sendirian karena kurangnya rasa percaya pada
kemampuannya untuk menangani segala sesuatu tanpa intervensi dari
orang lain
7. Berupaya untuk sesegera mungkin menjalin hubungan baru bila hubungan
yang dimilikinya saat ini berakhir
8. Dipenuhi ketakutan bila harus mengurus diri sendiri
9
1. Treatment
Psikoterapi – Terapi yang digunakan yaitu melalui proses kognitif
behavioral, dengan menciptakan kemandirian pada pasien, melatih
ketegasan dan menumbuhkan rasa percaya diri. Hal tersebut dapat
tercipta dengan pasien kita ajak untuk ikut bergabung dalam suatu
komunitas/ kelompok tertentu karena dapat membantu pasien mengerti
pentingnya komunikasi dalam setiap memutuskan masalah maupun
untuk mengekspresikan kebutuhan mereka secara terbuka dan untuk
meningkatkan harga diri mereka.
Farmakoterapi – Benzodiazepine dan obat serotonergik dapat berguna.
3. Gangguan Kepribadian Obsesif Kompulsif
Orang dengan gangguan kepribadian obsesif kompulsif ditandai :
1. Terfokus secara berlebihan pada aturan dan detail sehingga poin utama
suatu aktivitas terabaikan
2. Perfeksionis ekstrem hingga ke tingkat yang membuat berbagai proyek
jarang terselesaikan
3. Pengabdiaan berlebihan padaa pekerjaan hingga mengabaikaan
kesenangan dan persahabatan
4. Tidak fleksibel
5. Sulit membuang benda-benda yang tidak berarti
6. Kikir dan keras kepala
1. Treatment
Psikoterapi – Pasien gangguan kepribadian obsesif kompulsif
seringkali tahu bahwaa mereka sakit dan mencari pengobatan ataas
kemauan sendiri. Asosiasi bebas dan terapi yang tidak terlalu
mengarahkan, sangat dihargai oleh pasien gangguan ini.
10
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari uraian di atas maka dapat dismpulkan bahwa siapa saja berpotensi untuk
mengalami gangguan kepribadian. Karena gangguan kepribadian tidak saja
disebabkan oleh faktor genetika (dapat diturunkan), tapi juga dipengaruhi oleh faktor
temperamental, faktor biologis (hormon, neurotransmitter dan elektrofisiologi), dan
faktor psikoanalitik (yaitu adanya fiksasi pada salah satu tahap di masa
perkembangan psikoseksual dan juga tergantung dari mekanisme pertahanan ego
orang yang bersangkutan).
Dalam DSM-IV, gangguan kepribadian dibagi menjadi tiga kelompok dan
masing-masing kelompok terdapat beberapa gangguan kepribadian dengan
karakteristik yang khas dan berbeda-beda satu sama lain. Hampir semua gangguan
kepribadian dapat disembuhkan baik melalui psikoterapi (terapi kejiwaan) maupun
farmakoterapi (terapi obat-obatan), dengan teknik penyembuhan yang berbeda-beda
untuk masing-masing gangguan kepribadian.
B. SARAN
1. Untuk mencegah menderita gangguan kepribadian, hal yang perlu diperhatikan
adalah dari segi tumbuh kembang seseorang. Sebaiknya setiap orang mampu
menjalani masa-masa tumbuh kembangnya dari sejak lahir sampai usia 6 tahun,
karena misalnya jika seorang anak terfiksasi atau mendapatkan larangan-larangan
dari orang tuanya semasa fase perkembangan sebelumnya, maka oaring tersebut
cenderung pasif, karena mempunyai fiksasi oral.
2. Faktor temperamental pada masa anak-anak, dapat berhubungan dengan
gangguan kepribadian pada masa dewasa. Misalnya seorang anak yang pencemas
dibesarkan oleh ibu yang tenang. Jadi, lebih baik dalam mendidik anak, peran
orang tua adalah dengan banyak komunikasi dengan anaknya sehingga terjalin
hubungan baik dari factor temperamental anak yang dapat disesuaikan sesuai
usianya dan perkembangan anak menurut fasenya dapat terpenuhi.
11
DAFTAR PUSTAKA
Http://one.indoskripsi.com/judul-skripsi-makalah-tentang/gangguan-
kepribadian.Diakses pada tanggal 23 November 2009.
Http://wangmuba.com/2009/02/23/definisi-dan-penyebab-munculnya-gangguan-
kepribadian-personality-disorder/.Diakses pada tanggal 23 November 2009.
Kaplan & Saddock, 1997, Sinopsis Psikiatri, Ilmu Pengetahuan Perilaku Psikiatri
Klinis, Edisi ke-7, jilid 2, Binarupa Aksara, Jakarta.
Sri Mulyani Martaniah, MA, Prof. Dr. 1999, Handout Psikologi Abnormal,
Yogyakarta.
12