23
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pengangguran dan kemiskinan hingga saat ini masih merupakan masalah besar bangsa Indonesia yang belum dapat terpecahkan. Banyak faktor yang menyebabkan terjadinya pengangguran. Faktor yang paling dominan adalah tidak seimbangnya antara supply and demand, atau jumlah pencari kerja tidak sebanding dengan jumlah lowongan yang tersedia. Faktor lainnya adalah masih belum dimanfaatkannya peluang usaha yang bersumber dari potensi kearifan lokal masyarakat. Sampai saat ini, Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) hanya menawarkan jenis-jenis keterampilan yang secara reguler berlangsung bertahun-tahun. Belum ada LKP yang menawarkan kursus dan pelatihan untuk jenis keterampilan yang digali dari kearifan lokal masyarakat. Fakta di lapangan menunjukkan bahwa produk-produk hasil dari kearifan lokal masyarakat dan keterampilan lain yang menggunakan teknologi modern memiliki pangsa pasar yang besar, baik pasar domestik maupun global. Secara umum produk-produk di atas belum mengadopsi berbagai jenis desain dan teknologi yang ada. Untuk itulah perlu dilakukan kerjasama dengan berbagai pihak, terutama lembaga pendidikan non-LKP, sehingga 1

JUKLAK__PKH_LPD

Embed Size (px)

DESCRIPTION

petunjuk pelaksanaan

Citation preview

Page 1: JUKLAK__PKH_LPD

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pengangguran dan kemiskinan hingga saat ini masih merupakan masalah besar

bangsa Indonesia yang belum dapat terpecahkan. Banyak faktor yang menyebabkan

terjadinya pengangguran. Faktor yang paling dominan adalah tidak seimbangnya antara

supply and demand, atau jumlah pencari kerja tidak sebanding dengan jumlah lowongan

yang tersedia. Faktor lainnya adalah masih belum dimanfaatkannya peluang usaha yang

bersumber dari potensi kearifan lokal masyarakat.

Sampai saat ini, Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) hanya menawarkan jenis-jenis

keterampilan yang secara reguler berlangsung bertahun-tahun. Belum ada LKP yang

menawarkan kursus dan pelatihan untuk jenis keterampilan yang digali dari kearifan lokal

masyarakat.

Fakta di lapangan menunjukkan bahwa produk-produk hasil dari kearifan lokal

masyarakat dan keterampilan lain yang menggunakan teknologi modern memiliki pangsa

pasar yang besar, baik pasar domestik maupun global. Secara umum produk-produk di

atas belum mengadopsi berbagai jenis desain dan teknologi yang ada. Untuk itulah perlu

dilakukan kerjasama dengan berbagai pihak, terutama lembaga pendidikan non-LKP,

sehingga desain, kreasi, dan inovasi produk yang dihasilkan dapat menjawab selera dan

kebutuhan pasar.

Sehubungan dengan itu, dalam rangka mempercepat pengentasan pengangguran dan

kemiskinan, pada tahun 2011 dikembangkan program Pendidikan Kecakapan Hidup

melalui Lembaga Pendidikan (PKH- LPd) adalah kursus dan pelatihan berbasis

pendidikan kecakapan hidup yang diselenggarakan oleh Lembaga Pendidikan non-

LKP, untuk memberikan kesempatan belajar kepada masyarakat yang berminat

mengikuti kursus dan pelatihan dalam bidang keterampilan yang digali dari kearifan lokal

masyarakat, sehingga mereka dapat menumbuhkembangkan pengetahuan,

keterampilan, sikap mental profesional, serta kemampuan mengelola diri dan

lingkungannya untuk dijadikan bekal dalam bekerja atau berwirausaha.

Tahun 2011 Balai Pengembangan Pendidikan Nonformal dan Informal mendapat

Dana Block Grant untuk PKH LPD dari Direktorat Jenderal Paudni untuk di salurkan

kepada BPKB/SKB dan Lembaga PAUDNI yang ada di daerah, Agar Progam Pendidikan

Kecakapan Hidup terlaksana sesuai harapan, Untuk itu sangat diperlukan adanya

Petunjuk Teknis Penyelenggaraan Program Pendidikan Kecakapan Hidup yang dapat

dijadikan acuan oleh semua pihak yang terkait.

1

Page 2: JUKLAK__PKH_LPD

B. Dasar Hukum

1. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan

Nasional.

2. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 44

Tahun 2006, tentang Bantuan Untuk Lembaga Pendidikan yang Diselenggarakan oleh

Masyarakat dan Lembaga Kemasyarakatan.

3. Permendiknas No. 28 tahun 2007 tentang Organisasi dan Tata Kerja

Balai Pengembangan Pendidikan Nonformal dan Informal Renstra Ditjen PAUDNI

Tahun 2010-2015

4. Pedoman penyelenggaraan program PAUDNI, Direktorat Jenderal

Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal dan Informal, Januari 2011.

5. Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Pusat Pengembangan

Pendidikan Nonformal dan Informal/Balai Pengembangan Pendidikan Nonformal dan

Informal Nomor : 0652/023.05.2.01/02/2011 Tanggal 20 Desember 2010

C. Tujuan

1. Tujuan Umum

Meningkatkan peran serta lembaga/satuan pendidikan nonformal dan informal,

lembaga kepemudaan dan sejenisnya, dalam melaksanakan pendidikan

kewirausahaan masyarakat bagi penganggur usia produktif yang potensial menjadi

wirausaha.

2. Tujuan Khusus

a. Acuan dalam penyusunan dan pengajuan proposal untuk mendapatkan

bantuan langsung penyelenggaraan Percontohan PKH LPD

b. Menyelenggarakan Percontohan Program PKH-LPD sesuai dengan Petunjuk

Teknis Percontohan Program PKH-LPD dan proposal

c. Menyelenggarakan tata kelola keuangan dan administrasi program sesuai

dengan aturan yang berlaku.

D. Hasil Yang Diharapkan

1. Terfasilitasinya Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) ,Sekolah

Menengah Kejuruan (SMK),Politeknik (Poltek) ,Balai Latihan Kerja (BLK) ,Pondok

Pesantren di wilayah kerja BP-PNFI Regional I dalam penyusunan dan pengajuan

2

Page 3: JUKLAK__PKH_LPD

proposal untuk mendapatkan bantuan langsung (blockgrant) penyelenggaraan

Percontohan Program PKH-LPD.

2. Meningkatnya kelengkapan dan mutu penyelenggaraan Percontohan Program

PKH-LPD di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM), Sekolah Menengah Kejuruan

(SMK),Politeknik (Poltek) ,Balai Latihan Kerja (BLK) ,Pondok Pesantren di wilayah kerja

BP-PNFI Regional I

3. Meningkatnya kualitas penyelenggaraan Percontohan Program PKH-LPD di

Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) ,Sekolah Menengah Kejuruan

(SMK),Politeknik (Poltek) ,Balai Latihan Kerja (BLK), Pondok Pesantren di wilayah kerja

BP-PNFI Regional I

BAB II

SASARAN DAN PEMANFAATAN DANA

A. Sasaran Program

1. Peserta Didik

a. Penduduk usia produktif prioritas usia 18-35 tahun, perempuan atau laki-laki, bukan

peserta didik reguler di lembaga kursus penyelenggara PKH LPD.

3

Page 4: JUKLAK__PKH_LPD

b. Warga masyarakat yang tidak mampu, belum bekerja/putus sekolah atau lulus tidak

melanjutkan (tidak sedang menempuh pembelajaran di pendidikan formal).

c. Diprioritaskan peserta didik yang berdomisili di sekitar lokasi kegiatan.

d. Memiliki kemauan untuk belajar dan bekerja, dibuktikan dengan Surat Pernyataan

Kesanggupan untuk mengikuti program sampai selesai.

e. Memiliki minat dan motivasi untuk bekerja dan/atau berwirausaha setelah mengikuti

kursus.

2. Lembaga Penyelenggara

Lembaga penyelenggara program PKH-LPd adalah lembaga pendidikan non-LKP

yang dikelola oleh masyarakat, yaitu:

a. Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM)

b. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)

c. Politeknik (Poltek)

d. Balai Latihan Kerja (BLK)

e. Pondok Pesantren

Lembaga yang dapat mengusulkan bantuan sosial percontohan program PKH LPD

adalah Lembaga yang mampu menyelenggarakan program berkualitas yang dapat

dicontoh oleh lembaga lain dalam hal menyelenggarakan program pendidikan dan

pelatihan untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan peserta didik di bidang

pekerjaan/usaha tertentu, sesuai dengan minat dan bakatnya, sehingga memilikii bekal

kemampuan untuk bekerja atau berusaha mandiri dan memperoleh penghasilan dalam

meningkatkan kualitas hidupnya.

Secara rinci, legalitas lembaga penyelenggara tersebut:

a. Telah beroperasi (minimal) 3 tahun dan berizin operasional yang masih berlaku

dari Dinas Pendidikan setempat atau instansi lain yang berwenang.

b. Memiliki rekening bank yang masih aktif dan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)

atas nama lembaga (bukan rekening dan NPWP atas nama perorangan). Alamat

yang tercantum dalam rekening dan NPWP harus sama dengan alamat lembaga

terkini.

c. Diprioritaskan LPD yang telah dinilai kinerjanya.

3. Instruktur /Narasumber

Instruktur dapat berasal dari dalam atau luar lembaga penyelenggara, dengan kriteria:

a. Minimal berpendidikan SLTA

b. Memiliki sertifikat sebagai pendidik dan/atau penguji;

4

Page 5: JUKLAK__PKH_LPD

c. Memiliki kompetensi sesuai bidang tugasnya;

d. Mampu mengembangkan komunikasi efektif;

e. Mampu merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran

f. Mampu mengevaluasi hasil belajar;

g. Mampu memotivasi belajar.

4. Memiliki sarana dan prasarana yang layak

5. Memiliki jaringan kemitraan dengan DU/DI

6. Memiliki pengelolaan

7. Telah melaksanakan program pembelajaran baik formal maupun non formal

8. Memiliki data dasar SDM setempat dan calon warga

9. Program Pembelajaran

Kurikulum dan Bahan Ajar program PKH LPd minimal meliputi:

a. Personal

1) Berprilaku sesuai norma agama, hukum, sosial dan budaya nasional,

2) Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME, berakhlaq mulia, bersikap adil,

jujur, bertanggung jawab, dan percaya diri,

3) Sadar diri, kenal diri, kenal potensi positif dan negative diri.

4)4) Berkepribadian terpuji, beretos kerja yang unggul

b. Sosial

1) Bersikap terbuka, obyektif, dan tidak diskriminatif

2) Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan teman sejawat,

pendidik/ instruktur, dan masyarakat sekitar

3) Beradaptasi dengan kondisi sosial di lingkungan sekitar,

4) Paham dan sadar lingkungan, mampu melihat peluang di sekitar

lingkungannya.

c. Akademik

1) Kemampuan beranalisis sederhana, berfikir dengan logika, kemampuan

pengetahuan dasar, kemampuan mengambil keputusan;

2)2) Menggali ide-ide, kemauan untuk mencoba, melakukan uji coba dibidangnya

secara ilmiah.

d. Vokasional/Profesional

5

Page 6: JUKLAK__PKH_LPD

Kemampuan di bidang vokasi tertentu, memiliki kemampuan bermata

pencaharian minimal mencakup :

1) Kemampuan bahan dan alat produksi/jasa

2) teknik produksi/jasa

3) analisis pasar dan perencanaan usaha

4) pengelolaan tenaga kerja

5) pengelolaan keuangan usaha, pemasaran usaha

6) pengembangan kemitraan dan jaringan usaha

7) struktur pengembangan karir pekerja

8)8) pembukuan usaha

Kurikulum dan bahan ajar PKH LPd disusun dan dikembangkan oleh lembaga

pendidikan dengan melibatkan unsur terkait yang menguasai tentang

pengembangan kurikulum, materi vokasi yang akan dikursus-latihkan, materi

manajemen usaha, materi kewirausahaan, materi kebijakan pengembangan

ekonomi dan tenaga kerja daerah. Lembaga pendidikan juga dapat

mengembangkan kurikulum melalui modifikasi atau adaptasi dari kurikulum atau

pokok-pokok kebutuhan yang sesuai dengan kebutuhan DU/DI.

Waktu yang dirancang oleh LPd untuk menyelenggarakan program PKH

perlu disesuaikan dengan jenis dan kompleksitas keterampilan/vokasi dan tingkat

kompetensi yang harus dicapai oleh peserta didik. Program kursus dan pelatihan

yang terstruktur minimal memanfaatkan 200 jam pelajaran @ 60 menit. Jika

jumlah pertemuan 5 (lima) hari per pekan, dan 4 (empat) jam pelajaran/hari, maka

waktu yang diperlukan adalah selama 10 pekan, atau sekitar 2,5 (dua setengah)

bulan.

Kurikulum dan materi pembelajaran disesuaikan dengan bidang

keterampilan yang dikembangkan berdasarkan hasil analisis lowongan kerja dan

peluang usaha yang telah dilakukan oleh lembaga penyelenggara. Kurikulum dan

materi pembelajaran minimal memuat:

1) Nama mata ajar

2) Kompetensi dan indikator yang hendak dicapai

3) Materi pokok dan uraian materi pembelajaran

4) Alokasi waktu

5) Sumber/Bahan/Alat pembelajaran

Jenis keterampilan yang dianggap layak dengan prospek yang jelas untuk

6

Page 7: JUKLAK__PKH_LPD

program PKH-LPd di antaranya adalah sebagai berikut:

1) Kerajinan ukir batu dan kayu

2) Kerajinan pembuatan wayang kulit atau wayang golek

3) Kerajinan tata boga tradisional

4) Budidaya pertanian, peternakan dan perikanan

5) Pertukangan

6) Membatik

7) Otomotif

8) Elekronika

9) Aero modelling

10) Jenis keterampilan produksi dan jasa lainnya yang sesuai dengan karakter

dari program PKH-LPd.

B. Pemanfaatan Dana

Besar dana yang disediakan oleh pemerintah rata-rata Rp. 1.700.000,- / warga belajar

dengan jumlah sasaran 897 orang

Alokasi pemanfaatan dana bantuan langsung meliputi :

Komponen Pembiayaan Persentase

Manajemen lembaga kursus maksimal 5%

Proses pembelajaran dan uji kompetensi 30%

Transport nara sumber 20%

Biaya pemandirian, dan atau penempatan 45%

7

Page 8: JUKLAK__PKH_LPD

Semua pengeluaran dana yang bersumber dari dana bantuan langsung harus dibuktikan

dengan kuitansi yang berisi tanda tangan penerima, jumlah yang dibayarkan dalam angka

maupun huruf (belanja honor dan perjalanan) .Untuk belanja barang dan belanja bahan dalam

kuitansi harus dicantumkan jenis barang/jasa, jumlah dan harga pembelian. Dana blockgrant

disalurkan langsung sekaligus (100%) kepada Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM)

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK),Politeknik (Poltek) ,Balai Latihan Kerja (BLK) ,Pondok

Pesantren melalui transfer ke atas nama rekening instansi/ lembaga dan bukan rekening

pribadi. Pengelolaan selanjutnya diserahkan kepada Bendaharawan yang bersangkutan atau

staf yang ditugaskan untuk menjadi bendaharawan dana blockgrant 2011

BAB IIIBAB III

PROSEDUR PENYUSUNAN DAN PENGAJUAN PROPOSAL

Salah satu syarat dalam mengusulkan dana bantuan langsung (blockgrant) adalah

proposal. Proposal yang diusulkan oleh setiap Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat

(PKBM) ,Sekolah Menengah Kejuruan (SMK),Politeknik (Poltek) ,Balai Latihan Kerja

(BLK) ,Pondok Pesantren di wilayah kerja BP-PNFI Regional I adalah proposal

penyelenggaraan percontohan program ercontohan program PKH-LPD.PKH-LPD. Proposal yang diusulkan juga harus

menggambarkan secara konkrit tentang profil lembaga dan program yang telah

dikembangkan. Prosedur pengusulan proposal tersebut dapat dilihat dalam uraian berikut ini :

1. Proposal disusun sesuai dengan format yang terdapat pada lampiran 1 (Formulir

Pengajuan Dana Blockgrant Penyelenggaraan Percontohan Program PKH-LPD.

2. Ditanda-tangani oleh lembaga pengusul dana blockgrant yaitu Pusat Kegiatan Belajar

Masyarakat (PKBM), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), Politeknik (Poltek), Balai

Latihan Kerja (BLK), Pondok Pesantren di wilayah kerja BP-PNFI Regional I.

8

Page 9: JUKLAK__PKH_LPD

3. Mendapat surat rekomendasi sesuai dengan format yang terdapat pada lampiran 2

Surat rekomendasi diketahui oleh Kepala Dinas Pendidikan Propinsi atau Kepala Dinas

Pendidikan Kab/Kota untuk lembaga pengusul dana blockgrant yang berasal dari Pusat

Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM, Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), Politeknik

(Poltek), Balai Latihan Kerja (BLK), Pondok Pesantren di wilayah kerja BP-PNFI

Regional I

4. Proposal yang sudah lengkap sesuai dengan pedoman dikirim ke BP-PNFI Regional I Jl.

Kenanga Raya No. 64 Tj. Sari Medan 20132 Telp. (061) 8213254 sebanyak 3 eksemplar

asli

5. Waktu penerimaan proposal paling lambat tanggal 22 Juni 2011

6. Sampul depan (cover) proposal Percontohan Program PKH-LPD berwarna putih

7. Ukuran Kertas A4, dengan jenis huruf tulisan ”Times New Roman” ukuran ”12”, dengan

spasi 1,5

BAB IVBAB IV

PENILAIAN PROPOSAL

A. Tim Penilai

Tim penilai berasal dari

1. BP-PNFI Regional I Medan

2. Dinas Pendidikan

3. Tim akademisi

4. Praktisi

5. Mitra Kerja

B. Aspek Yang Dinilai

1. Kelengkapan administrasi

2. Isi proposal

3. Kelayakan program yang diusulkan melalui visitasi lapangan

C. Mekanisme Penilaian Proposal

9

Page 10: JUKLAK__PKH_LPD

1. Proposal yang diterima selanjutnya akan diseleksi administrasi, bagi yang memenuhi

persyaratan dilanjutkan ke tahap penilaian teknis

2. Penilaian dilakukan dengan menggunakan instrument dan indikator yang ditetapkan

3. Untuk menjamin objektifitas dan eksistensi lembaga pengusul dilakukan verifikasi di

lapangan.

4. Hasil verifikasi layak atau tidak layaknya dituangkan dalam berita acara oleh tim penilai

dan disampaikan kepada kepala balai

5. Lembaga yang layak setelah di verifikasi oleh kepala balai dikeluarkan surat

keputusan, dan diteruskan dengan penandatanganan akad kerjasama.

BAB V

INDIKATOR KEBERHASILAN DAN PENGENDALIAN MUTU

A. Indikator Keberhasilan

1. Adanya data peserta didik Program PKH-LPD sesuai dengan dana yang diterima;

2. Lembaga menerima dana 100% dari dana yang disetujui;

3. Bebas dari korupsi, kolusi, dan nepotisme;

4. Minimal 90% peserta didik menyelesaikan program pelatihan dengan tuntas

5. Minimal 80% lulusan Program PKH-LPD dapat terlibat dalam mengelola unit usaha

(produksi/jasa).

6. Adanya laporan penyelenggaraan program pelatihan, keuangan, dan kisah sukses

(Success Story) tentang Program PKH-LPD.

7. Meningkatkan penghasilan lulusan Program PKH-LPD.

8. Mengurangi kemiskinan dan pengangguran;

B. Pengendalian Mutu

Untuk mengendalikan pelaksanaan pemanfaatan dana oleh Pusat Kegiatan Belajar

Masyarakat (PKBM, Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), Politeknik (Poltek), Balai

10

Page 11: JUKLAK__PKH_LPD

Latihan Kerja (BLK), Pondok Pesantren di wilayah kerja BP-PNFI Regional I perlu

diadakan :

1. Pemantauan ( monitoring) untuk melihat

perkembangan program

2. Evaluasi untuk melihat hasil program

3. Tindak lanjut (untuk mendapatkan kesimpulan

/masukan)

4. Pengendalian dilakukan oleh pihak

a. Internal (inspektorat, direktorat terkait, BP-

PNFI Regional I, Penilik, Asosiasi/organisasi dan mitra dinas Kab/Kota)

b. Eksternal (Irjen, BPKP, instansi lain yang

ditugaskan Ditjen PAUDNI)

A. Pelaporan

1. Pelaporan awal/pendahuluan

( 7 hari kerja setelah kegiatan dilaksanakan ) memuat : fotocopy bukti penerimaan,

kepastian rencana pembelajaran sesuai akad

2. Pelaporan pertengahan /

mind term (paling lambat di sampaikan dalam kurun waktu setengah perjalanan

program) memuat : perkembangan proses, permasalahan dan upaya pemecahan

3. Laporan akhir (disampaikan

paling lambat 7 hari kerja setelah pelaksanaan akhir program dilaksanakan) memuat:

proses dan hasil penyelenggaraan, administrasi keuangan, data teknis, administrasi

yang terkait dengan proses dan hasil penyelenggaraan program yaitu kurikulum, media

pembelajaran, alat evaluasi, SK penyelenggaraan / NST/instruktur, data peserta didik,

foto kegiatan, dan lai-lain.

Sistematika laporan dapat dilihat dalam lampiran 8

11

Page 12: JUKLAK__PKH_LPD

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas petunjuk-Nya sehingga

pedoman penyaluran dana batuan langsung blockgrant Percontohan Program PKH LPD

Mengingat masih banyak kendala dalam sistem penyaluran dan penyelenggaraan

program Percontohan Program PKH LPD dilapangan diperlukan adanya tindakan konkrit yang

bersifat kreatif dan inovatif untuk mencapai hasil yang optimal dalam sebuah penyelengaraan

percontohan Program PKH LPD Pada tahun 2011 BP-PNFI Regional I selaku perpanjangan

Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Informal (PAUDNI) akan menyalurkan dana

batuan langsung blockgrant Program PKH LPD.

Atas dasar itulah perlu disusun petunjuk pelaksanaan penyaluran dana batuan langsung

blockgrant Program PKH LPD yang dapat digunakan sebagai acuan pihak-pihak terkait dalam

penyusunan proposal dan penyelenggaraan program bila mendapat persetujuan berdasarkan

hasil seleksi dan penilaian proposal yang di ajukan

Demikian petunjuk pelaksanaan penyaluran dana batuan langsung blockgrant Program

PKH LPD ini disusun dengan harapan dapat dijadikan acuan dan dapat digunakan oleh pihak-

pihak yang membutuhkan. Akhirnya diucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah

membantu dan memberikan masukan dalam penyusunan pedoman ini.

Medan, April 2011

Kepala BPPNFI Regional 1

12

Page 13: JUKLAK__PKH_LPD

Drs. Kastum, M. Pd

NIP. 19640305 199303 1 001

DAFTAR ISI

Kata Pengantar ………………………………………………………………................... i

Daftar Isi ……………………………..……………………………………………………… ii

BAB I Pendahuluan ……………………………………...………………………………… 1

A. Latar Belakang …………………………………………………………………… 1

B. Dasar ……………………………………………………………………………… 2

C. Tujuan …………………………………………………………………………….. 2

1. Tujuan Umum

……………………………………………………………….. 2

2. Tujuan Khusus

………………………………………………………………. 2

D. Hasil Yang Diharapkan …………………………………………………………… 3

BAB II Sasaran dan Pemanfaatan Dana ……………………………………………………. 4

A. Sasaran Program …………………………………………………………………. 4

B. Pemanfaatan Dana…………………..…………………………………………… 6

BAB III Prosedur Penyusunan dan Pengajuan Proposal …………………………………… 8

BAB IV Penilaian Proposal ……………………………………………………………………. 9

A. Tim Penilai …………………………………………………………………………… 9

B. Aspek Yang Dinilai …………………………………………………………………. 9

C. Mekanisme Penilaian Proposal…………………………………………………… 9

BAB V Indikator Keberhasilan, Pengendalian Mutu dan Pelaporan……………………….. 10

13

i

Page 14: JUKLAK__PKH_LPD

A. Indikator Keberhasilan ……………………………………………………………. 10

B. Pengendalian Mutu ………………………………………………………………. 10

C. Pelaporan …………………………………………………………………………. 10

BAB VI Penutup …………………………………………………………………………………. 12

Lampiran

Lampiran 1 : Formulir Pengajuan Dana Blockgrant Penyelenggaraan Program PKH-LPD

Lampiran 2 : Contoh Rekomendasi

Lampiran 3 : Format Data Calon Peserta Didik

Lampiran 4 : Format Jadwal Pembelajaran

Lampiran 5 : Contoh Surat Pernyataan

Lampiran 6 : Contoh Fakta Integritas

Lampiran 7 : Contoh Surat PernyataanTanggungjawab Mutlak (SPTJM)

Lampiran 8 : Format Laporan

Lampiran 9 : Format Data Lulusan

Lampiran 10: Contoh Format Matriks Pengguna Dana

Lampiran 11 : Tabel Rangkuman Standard Biaya Kursus

14

ii

iii