Upload
muhammad-fakhruddin-hafizh
View
998
Download
21
Embed Size (px)
DESCRIPTION
jurnal tentang anatomi fisiologi manusia
Citation preview
LAPORAN PRAKTIKUM
ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA
“DARAH”
Kelompok 2 :
Ketua : Muhammad Fakhruddin (0661 12 097)
Anggota : Faris Pramudya (0661 12 119)
Danang Prayogo (0661 12 129)
Nurhalimah (0661 12 105)
Reni Kadarwati (0661 12 089)
Dosen :
Dra. Moerfiah., M.Si.
E. Mulyati Effendi, MS., Ir
Asisten :
Nina Herlina
Teguh Fajarullah
Rian Agustian
Doni Ardiansyah
Anthoni Basit Erlangga
LABORATORIUM FARMASI
PROGRAM STUDI FARMASI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PAKUAN
BOGOR
2013
DARAH
Muhammad Fakhruddin (066112097); Faris Pramudya (066112119); Danang Prayogo P (066112129); Reni Kadarwati (066112089); Nurhalimah (066112105)
Laboratorium Farmasi, Jurusan Farmasi FMIPA Universitas Pakuan Bogor
Abstrak
Di dalam tubuh manusia terdapat cairan yang sangat penting yaitu
Darah,Darah adalah cairan di dalam tubuh yang berfungsi untuk
mengangkut oksigen yang diperlukan oleh sel-sel di seluruh tubuh. Darah juga
menyuplai jaringan tubuh dengan nutrisi, mengangkut zat-zat sisa metabolisme, dan
mengandung berbagai bahan penyusun sistem imun yang bertujuan mempertahankan
tubuh dari berbagai penyakit.Komposisi darah di bagimenjadi dua bagian besar yaitu
korpuskula dan plasma darah,korpuskula meliputi Eritosit,Leukosit dan trombosit
sedangkan darah plasma darah meliputi Albumin,Bahan pembeku
darah,Hormon,Berbagai jenis protein,Berbagai jenis garam. Darah manusia berwarna
merah terang ketika terikat pada oksigen. Warna merah pada darah disebabkan oleh
hemoglobin
Kata kunci : Darah,komposisi darah
Abstract
In the human body there is a very important fluid is blood, Blood is the fluid
in the body that serves to carry oxygen needed by cells throughout the body. Blood
also supply the body tissues with nutrients, transporting metabolic waste substances,
and containing various building blocks of the immune system that aims to defend the
body from various diseases. Bagimenjadi blood composition in two major parts
corpuscles and blood plasma, erythrocytes covering corpuscles, leukocytes and
platelets of blood while the blood plasma include albumin, clotting material,
Hormones, Different types of proteins, Different types of salt. Human blood is bright
red when bound to oxygen. The red color is caused by hemoglobin in the blood
Keywords: Blood, blood composition
Bab I . PENDAHULUAN
I.1 . TUJUAN PERCOBAAN
Mengena l ben tuk se l
Menentukan waktu l i s i s
da rah
Menentukan l a ru tan
i so ton ik , h ipo ton ik , dan
h ipe r ton ik
Menghi tung jumlah
e r i t ros i t dan l eukos i t
Menghi tung kadar
hemoglob in
Menghi tung kadar
hematork i t
Menghi tung jumlah j en i s
l eukos i t
I .2 . TINJAUAN PUSTAKA
Darah merupakan salah satu dari
3 cairan tubuh yang utama , cairan yang
lain adalah interstitial dan cairan
intraseluler.Darah terdiri atas plasma
darah dan sel sel darah terdiri atas :
Eritrosit (sel darah merah)
Leukosit (sel darah putih) terdiri
dari 5 jenis yaitu :
Eosinofil,neutrofil,basofil,
monosit,dan limfosit.
Platelet (Trombosit)
Eritrosit di dalam aliran tubuh
mamalia merupakan sel yang tidak
berinti dan tidak bergerak . Bentukny
seperti cakram , bikonkav dan sirkulair
dengan ketebalan dan diameter yang
bervariasi. Jumlah eritrosit sangat
bervariasi diantara mamalia dan non
mamalia .Faktor yang memengaruhi
eritrosit adalah : umur,jenis kelamin,
status gizi , olahraga,pelepasan
ephineprin , kehamilan , volume darah,
fase siklus estrus, ketinggian tempat dan
lingkungan.
Untuk mempertahankan
ukurannya tetap konstan , eritrosit harus
tetap berada di suatu lingkungan yang
osmolaritas nya sama apabila tekanan
osmotic turun dapat dikatakan bahwa
darah berada pada lingkungan yang
hipotonik terhadap isi sel.
Darah terdiri daripada beberapa
jenis korpuskula yang membentuk 45%
bagian dari darah, angka ini dinyatakan
dalam nilai hermatokrit atau volume sel
darah merah yang dipadatkan yang
berkisar antara 40 sampai 47. Bagian
55% yang lain berupa cairan kekuningan
yang membentuk medium cairan darah
yang disebut plasma darah.
Korpuskula darah terdiri dari:
Sel darah merah atau eritrosit
(sekitar 99%).
Eritrosit tidak mempunyai nukleus sel
ataupun organela, dan tidak dianggap
sebagai sel dari segi biologi. Eritrosit
mengandung hemoglobin dan
mengedarkan oksigen. Sel darah merah
juga berperan dalam penentuan golongan
darah. Orang yang kekurangan eritrosit
akan menderita penyakit anemia.
Jumlah normal darah atau jumlah sel
setiap millimeter kubik darah adalah kira-
kira :
Sel darah merah 4.500.000
sampai 5.500.000 rata-rata
5.000.000
Sel darah putih 6.000 sampai
10.000 rata-rata 8.000
trombosit 250.000 sampai
500.000
fungsi darah dalam tubuh bekerja sebagai
system transport dari tubuh,
mengantarkan semua bahan kimia,
oksigen dan zat makanan yang
diperlukan untuk tubuh supaya fungsi
normalnya dapat dijalankan dan
menyingkirkan karbondioksida dan hasil
buangan yang lain.
Semua jaringan memerluka npersediaan
darah yang memadai, yang tergantung
pada tekanan darah arteri normal yang
dipertahankan. Dalam keadaaan duduk
atau berdiri, darah yang menuju ke otak
harus dipompa ke atas, namun dalam
keadaan rebahan tekanan darah adalah
normal. Bila otak tidak menerima darah
selama lebih dari 3 sampai 4 menit, maka
akan terjadi perubahan yang tidak dapat
pulih kembali dan beberapa sel otak akan
mati.
Keping-keping darah atau
trombosit (0,6 - 1,0%)
Trombosit bertanggung jawab
dalam proses pembekuan darah.
Sel darah putih atau leukosit
(0,2%)
Leukosit bertanggung jawab terhadap
sistem imun tubuh dan bertugas untuk
memusnahkan benda-benda yang
dianggap asing dan berbahaya oleh
tubuh, misal virus atau bakteri. Leukosit
bersifat amuboid atau tidak memiliki
bentuk yang tetap. Orang yang kelebihan
leukosit akan menderita penyakit
leukimia, sedangkan orang yang
kekurangan leukosit akan menderita
penyakit leukopenia.
Platelet atau Trombosit adalah sel
anuclear nulliploid (tidak mempunyai
nukleus pada DNA-nya) dengan bentuk
tak beraturan dengan ukuran diameter 2-
3 µm yang merupakan fragmentasi dari
megakariosit. Keping darah tersirkulasi
dalam darah dan terlibat dalam
mekanisme hemostasis tingkat sel dalam
proses pembekuan darah dengan
membentuk darah beku. Rasio plasma
keping darah normal berkisar antara
450.000 – 150.000 keping/mm³ darah ,
nilai dibawah rentang tersebut dapat
menyebabkan pendarahan, sedangkan
nilai di atas rentang yang sama dapat
meningkatkan risiko trombosis.
Trombosit memiliki bentuk yang tidak
teratur, tidak berwarna, tidak berinti,
berukuran lebih kecil dari eritrosit dan
leukosit, dan mudah pecah bila tersentuh
benda kasar.
Hematokrit adalah proporsi
volume darah yang terdiri dari sel darah
merah. Tingkat hematokrit (HCT)
dinyatakan dalam persentase. Misalnya,
hematokrit 25% berarti ada 25 mililiter
sel darah merah dalam 100 mililiter darah
menggunakan alat yaitu mikrohematokrit
reader.
Ini adalah metode utama untuk
mengetahui persentase hemoglobin yang
tersedia dalam tubuh. Tingkat hematokrit
normal bervariasi pada pria dan wanita,
anak-anak dan dewasa.
Metode yang digunakan untuk
mengukur tingkat hematokrit biasanya
adalah dengan pengambilan sampel darah
ke dalam tabung silinder dan kemudian
memutarnya pada centrifuge. Dengan
pemutaran ini, darah akan memisahkan
diri menjadi 3 bagian yaitu plasma atau
komponen cairan, sel-sel darah merah
dan sel-sel lainnya. Ketika pemisahan
selesai, teknisi medis akan mampu
mengidentifikasi proporsi sel darah
merah terhadap volume darah.
II. METODE KERJA
II.1 ALAT DAN BAHAN
II.1.1 ALAT
Alat yang digunakan dalam percobaan
antara lain objek dan cover glass,
hemositometer, hemometer (tabung
sahli), tabung hematokrit, tabung reaksi,
mokroskop, pipet eritrosit, dan pipet
leukosit, .
II.1.2 BAHAN
Darah manusia (Praktikan Danang
Prayogo Prasetyo NPM : 0661 12 129),
darah hewan, larutan hayem, larutan turk,
giemsa, HCL 0,1 N, Na sitrat, NaCl, dan
larutan sabun.
II.2. CARA KERJA
II.2.1 Mengenal bentuk sel
Bersihkan objek glas dan
penutupnya menggunakan kapas
alkohol dan kertas saring.
Teteskan larutan fisiologis
sebanyak 1-2 tetes.
Bersihkan jari manis sukarelawan
praktikan dengan alkohol,
kemudian tusuk menggunakan
lanset.
Teteskan darah sebanyak 1 tetes
pada objek glas yang telah diberi
larutan fisiologis
Campurkan dengan pengaduk
glas, kemudian tutup dengan
cover glas dan lihat di mikroskop.
Perhatikan bentuk dan ukuran sel
darah merah dan sel darah putih,
granula, dan intu pada sel darah
putih
II.2.2. Menetapkan waktu lisis darah
Aturlah 8 buah tabung reaksi di
rak dan tandai sesuai larutan
yang akan dimasukkan ke
dalamnya. Masukkan masing –
masing 2 mL larutan NaCl 5%,
2%, 0,9%, 0,6%, 0,4%, 0,2%,
aquadest dan larutan sabun.
Tamabahkan 2 tetes darah (darah
mamalia yang telah diberi Na
sitrat) pada masing – masing
tabung reaksi dan campurlah
perlahan lahan dengan cara
menggoyang tabung, jalankan
stopwatch pada saat meneteskan
darah ke tabung.
Catat waktu lisis darah. Untuk
mengetahui akhir lisis, hentikan
stopwatch pada saat larutan
sudah menjadi bening.
II.2.3. Menetapkan larutan isotonik,
hipotonik, dan hipertonik
Teteskan 1 – 2 tetes larutan NaCl
5%, 0,9%, dan 0,4% secara
terpisah pada objek glas yang
bersih.
Tambahkan sel darah dengan cara
mengambil sedikit darah dengan
tusuk gigi.
Amati dibawah mikroskop,
bandingkan ukuran selnya.
Tentukan mana larutan yang
isotonik, hipertonik, atau
hipotonik.
II.2.4. menghitung jumlah eritrosit dan
leukosit
Usaplah bagian yang akan di
ambil darahnya (kelinci,tikus)
dengan kapas berakohol
Setelah darah keliuar tempelkan
ujung pipa eritrosit (dengan tanda
merah di darahnya) isaplah darah
sampai angka 0,5 kemudian
encerkan dengan Hayem sampai
batas seratus satu, ikatlah pipa
karet pada pipetnya dan kocok
perlahan – lahan dengan
membentuk guyangan angka
delapan
Sebelum darah di isikan pada
bilik hitung, persiapkan terlebih
dahulu bilik hitung dibawah
mikroskop yang mempunyai
dambaran seperti dibawah ini
(gbr,5.1.3.b) untuk menghitung
jumlah eritrosit dengan kotak –
kotak kecil di tengah. Eritrosit di
hitung dalam 80 kotak kecil
Jumlah eritrosit/cc = Hasil yang
di peroleh di kalikan dengan 106
untuk menghitung jumlah
leukosit, tempelkan ujung pipet
leukosit (yang bertanda butiran
putih pada pipetnya) isaplah darah
sampai angka 0,5, kemudian
encerkan dengan larutan Turk
sampai angka 11. Ikatkan pipa
plastik pada pipetnya agar darah
tidak keluar dan kocok perlahan-
lahan dengan putaran membentuk
angka delapan sampai homogen
kotak yang di gunakan untuk
menghitung leukosit adalah kotak
besar yang ada pada kiri/kanan
atas dan ujung kiri/kanan bawah.
Hitunglah leukosit sebanyak 4 x
16 kotak = 64 kotak (gbr 5.1.3.b)
II.2.5. Menghitung kadar hemoglobin
darah
Hemometer merupakan alat untuk
mengukur kadar hemoglobin
darah dengan metode Sahli. Alat
ini di lengkapi dengan larutan
standard Hb, pengaduk gelas dan
tabung reaksi kecil, pipet
penghisap dan batasan angka 1
Istilah tabung Sahli dengan 0,1 N
HCl sampai batas angka 2
Isaplah darah yang sudah keluar
dengan pipet sahli sampai batas
angka 1 kemudian masukan ke
dalam tabung sahli
meniup/menghisap darahnya agar
darah yang ada di dalam pipet
bersih dan darah dapat masuk
semanya ke dalam tabung Sahli
Tunggu beberapa menit sampai
terbentuk asam hematin yaitu
terjadinya perubahan warna dari
merah darah menjadi coklat
Kemudian tambahkan aquadest
sedikit demi sedikit sampai
warnanya sesuai dengan larutan
standard. Bacalah angka pada
permukaan atas dari tabung sahli,
angka tersebut adalah kadar
hemoglobin darah
II.2.6. hematokrit/PCV
Tabung mikro hematrokit di
tempelkan pada noda darah yang
keluar (karena mikro kapiler,
maka darah dengan sendirinya
dapat masuk ke dalam tabung)
Sumbat pada salah sau ujungnya
dengan crietosel, agar tidak bocor
pada saat disentrifus
Selanjutnya masukan ke dalam
sentrifus mikrohematrokit dalam
kondisi penempatan seimbang
dan arahkan bagian pipa yang
tersumbat oleh crietosel menjauhi
tiyik setral tutup, putarlah selama
15 menit dengan kecepatan
1500rpm
Kemudian keluarkan sentrifus dan
bacalah kadar dengan
mikrohematrokit reader. Kadar
hematrokit dinyatakan dalam vol
%
II.2.7. Differensiasi leukosit
Darah yang sudah keluar
diteteskan diatas objek glas,
tempelkan objek glas yang lain
diatas tetesan darah tadi sehingga
membentuk garis.
Dengan kemiringan 450 dorong
objek glas yang kedua sehingga
terbentuk lapisan darah yang tipis
diatas objek glas. Preparat darah
yang terbentuk disebut preparat
opus/lapisan tipis/smear.
Kemudian fiksasi dengan
methanol diatas preparat apus
selama 5 menit, kemudian buang
sisanya. Selajutnya warnailah
dengan larutan giemsa (rendam
selama 15 – 30 menit).
Kemudian cuci dengan air
mengalir agar sisa pewarnaan
yang tidak terserap dapat hilang.
Keringkan dan amati dibawah
mikroskop sebanyak 100 butir
leukosit dan amati termasuk
leukosit yang mana.
HASIL PERCOBAAN
Pada percobaan pertama yaitu
Mengenal Bentuk Sel. sel-sel darah
terdapat sel darah merah ( eritrosit ), sel
darah merah ini betuknya seperti cakram,
bikonkaf dan tidak mempunyai inti, tidak
dapat bergerak, warnanya kuning
kemerahan, karena didalamnya
mengandung suatu zat yang disebut
Hemoglobin, warna ini akan bertambah
merah jika didalamnya banyak
mengandung oksigen. Fungsi sel darah
merah adalah mengikat oksigen dari
paru-paru untuk diedarkan keseluruh
jaringan tubuh utuk dikeluarkan melalui
paru-paru.
Gambar sel darah merah
Kemudian sel darah putih
(leukosit), bentuk dan sifat leukosit
apabila dilihat di mikroskop maka akan
terlihat bentuk yang dapat berubah-ubah
dan dapat bergerak, mempunyai macam-
macam inti sel sehingga ia dapat
dibedakan menurut inti selnya, warnanya
bening (tidak berwarna). Fungsinya
sebagai pertahanan tubuh yaitu
membunuh dan memakan bibit penyakit
atau bakteri yang masuk ke dalam
jaringan RES. Tempat pembiakannya
didalam limfa dn kelenjar limfe sebagai
pengakut yaitu mengangkut atau
membawa zat lemak dari dinding usus
melalui limfa terus ke pembuluh darah.
Sel leukosit disamping berada didalam
pembuluh darah juga terdapat diseluruh
jaringan tubuh manusia.
Gambar sel darah putih
Menghitung Jumlah Eritrosit dan
Leukosit
Eritrosit =
243.000.000 /cc+535.000 .000/cc2
∑eritrosit = 389.000.000/cc
Leukosit = (184 X 50)+(193 x 50)
2
= 9200/cc+9650 /cc
2
∑ leukosit = 9425/cc
Eritrosit dan leukosit pada
umumnya dimiliki oleh manusia dan
hewan dan memiliki nilai normal yang
berbeda-beda. Pada percobaan ini
menggunakan darah manusia yaitu darah
praktikan Danang Prayogo Prasetyo,
nilai normal darah merah (eritrosit)
biasanya 4.500.000 - 5.500.000/cc
dengan rata-rata 5 juta sedangkan pada
leukosit nilai normalnya adalah 6000-
10000 dengan rata-rata 8000/cc. Dari
hasil percobaan ini menunjukan bahwa
nilai eritrosit dan leukosit praktikan
Danang Prayogo Prasetyo adalah normal.
Pada percobaan Menentukan
Larutan Hypotonik, Isotonik, dan
Hypertonik. Pada larutan Hypotonik
memiliki konsentrasi larutan yang rendah
yaitu 0,4% dibanding dengan larutan
yang lainnya. Suatu larutan memiliki
kadar garam yang lebih rendah dan yang
lainnya lebih banyak. Jika larutan
hypotonik yang dicampur dengan larutan
yang lainnya maka akan terjadi
perpindahan kompartemen larutan dari
yang hypotonis ke larutan yang lainnya
sampai mencapai keseimbangan
konsentrasi. Turunnya titik beku kecil
yaitu tekanan osmosenya lebih rendah
dari serum darah sehingga menyebabkan
air akan melintasi membran sel darah
merah yang semi permeabel
memperbesar volume sel darah merah
dan menyebabkan peningkatan tekanan
dalam sel.
Larutan Isotonik, pada larutan
isotonik memiliki konsentrasi 0,9% sama
besarnya dengan konsentrasi dalam sel
darah merah sehingga tidak terjadi
pertukaran cairan diantara keduanya,
maka larutan dikatakan isotonik. Larutan
ini mempunyai komposisi yang sama
dengan cairan tubuh dan mempunyai
tekanan osmotik yang sama.
Sedangkan pada larutan
Hypertonik memiliki konsentrasi larutan
yang lebih tinggi dari larutan yang
lainnya yaitu dengan konsentrasi 5%.
Suatu larutan mengandung kadar garam
yang lebih tinggi dibanding dengan
larutan yang lainnya. Jika larutan
hypertonik ini dicampur dengan larutan
lainnya maka akan terjadi perpindahan
cairan menuju larutan hipertonis sampai
terjadi kesimbangan konsentrasi larutan
sehingga semakin tekanan yang lebih
besar akan menyebabkan pecahnya sel
darah merah.
Laruta
n NaCl
(%)
Tekanan
OsmotikBentuk
Keada
an
0,2 % HipotonikKrenas
i
0,9 % IsotonikSeimb
ang
5 %Hypertoni
k
Lisis/
Pecah
Pada percobaan menentukan
kadar Hemoglobin (HB) dapat diketahui
yaitu 14,2%. Pada percobaan ini kami
menggunakan darah laki-laki . ini
merupakan hasil yang sesuai dengan
kadar hemoglobin , pada laki-laki yaitu
berkisar antara 12-16% menurut literatur.
Hemoglobin adalah molekul yang
tersusun dari suatu protein globin.
Selanjutnya pada percobaan yang
terakhir yaitu menentukan waktu lisis
darah (waktu hancur darah), berdasarkan
dari hasil percobaan waktu hancur darah
yang lebih cepat hancur adalah dengan
menggunakan larutan sabun, ini karena
sabun adalah suatu zat pembersih yang
mengandung banyak zat kimia yang
dapat menghancurkan molekul-molekul
darah dalam waktu yang sangat cepat
sedangkan pada larutan Nacl dengan
kosentrasi yang berbeda yaitu : 0,2 , 0,4 ,
0,6 , 0,9 , 2 , dan 5 dapat disimpulkan
waktu lisis darahnya tergantung dari
perbedaan kosentrasinya semakin
kosentrasinya besar maka semakin waktu
lisis yang diperlukannya lama. Berbeda
dengan waktu lisis darah dengan
menggunakan larutan Aqua yaitu larutan
jernih dan tidak mengandung zat kimia,
maka waktu hancur darah yang
diperlukan darah sangat lama bebeda
dengan larutan Nacl dan larutan sabun .
karena Aqua merupakan air mineral yang
hanya mengandung logam.
Larutan
Waktu lisis
darah
(detik)
Bentuk
NaCl 0,2% 0,16
NaCl 0,4% 0,18
NaCl 0,6% 0,28
NaCl 0,9% 0,18
NaCl 2% 0,29
NaCl 5% 0,21
Larutan
sabun0,07
Aquadest 1 menit 34 detik
KESIMPULAN
Bentuk sel darah yang dimiliki
oleh praktikan Danang Prayogo
Prasetyo adalah normal
Jumlah sel darah merah yang
dimiliki praktikan Danang
Prayogo Prasetyo masih dalam
angka normal yaitu
389.000.000/cc dan jumlah sel
darah putih yang normal pula
yaitu 9425/cc
Kadar Hemoglobin darah
praktikan Danang Prayogo
Prasetyo berada dalam angka
normal yaitu 14,2 %.
Pada penentuan waktu lisis darah
yang larutan yang paling cepat
melisiskan atau menghancurkan
darah adalah larutan sabun.
Pada penentuan larutan
hypotonik, isotonik dan
hypertonik, larutan NaCl yang
memiliki konsentrasi 0,2%
merupakan larutan hypotonik,
konsentrasi 0,9% merupakan
larutan isotonik, dan konsentrasi
5% merupakan larutan
Hypertonik.
DAFTAR PUSTAKA
Ganong, W.F. 1975. Review of Medical Physiology . Los Altos: Lange Medical Publications
syaifuddin. 2006. Anatomi Fisiologi
untuk Mahasiswa Keperawatan Edisi 3.
Jakarta : EGC
yokochi, Rohen. 1993. Anatomi Fisiologi
Manusia edisi 3. Jakarta : EGC
Pearce, E. 2004. Anatomi dan Fisiologi
untuk Paramedis. Jakarta : Gramedia
Grinsberg, L. 2005. Lecture Notes
Neurologi. Erlangga Medical Series:
Jakarta.
Duus, Peter. 1996. Diagnosis Topik
Neurologi: Anatomi, Fisiologi, Tanda,
GejalaEd. 2. Jakarta: EGC.
Harsono. 2009. Kapita Selekta Neurologi
Edisi Kedua. Yogyakarta: Gajah Mada
University Press.
Mardjono, M & Sidharta, P. 1999.
Neurologi Klinis Dasar. Jakarta: Dian
Rakyat.
Siregar H, Yusuf I, Gani A. 1995.
Fisiologi Sel dan Cairan Tubuh.
Makassar : UNHAS Press
Sloane, Ethel . 2003 . Anatomi dan
Fisiologi Untuk Pemula . Jakarta : EGC