Upload
lymien
View
240
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN DRIBBLING ZIGZAG DAN LATIHAN
DRIBBLING BOLAK-BALIK TERHADAP KEMAMPUAN DRIBBLING
PEMAIN SEPAKBOLA SSB TARUNA MANDIRI PADANG
SKRIPSI
Diajukan kepada tim penguji skripsi jurusan kepelatihan olahraga
Sebagai salah satu syarat guna memperoleh gelar
Sarjana pendidikan (S.Pd)
OLEH :
IRPAN NOPRIANSAH
NIM. 14270/2009
JURUSAN KEPELATIHAN OLAHRAGA
FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2013
Diketahui,
Ketua Jurusan Kepalatihan Olahraga
HALAMAN PERSEMBAHAN
“Sebab sesungguhnya beserta (sehabis) kesulitan itu ada kemudahan. Sesungguhnya beserta (sehabis) kesulitan ada kemudahan. Maka apabila kamu telah selesai (urusan dunia) maka bersungguh-sungguhlah (dalam beribadah).
Dan hanya kepada Tuhanmulah engkau berharap.” (QS. Al-Insyirah, 5-8)
Dengan mengucap syukur alhamdulillah, ku persembahkan karya kecilku ini untuk orang yang aku sayangi :
Kedua orang tuaku Bapak Lili dan Mamah Esih, motivator besar dalam
hidupku yang selalu mendoakan dan menyayangiku, atas semua
pengorbanan, doa dan kesabaran bapak dan mamah ipan bisa
menyelesain semua ini ^_^
Saudaraku aa kohar, nadyia, aliya dan bella yang menjadi suntikan
penyemangat untuk menyelesaikan skripsi ini,, ^_^
Untuk dd,, heehe
Keluargaku yang berada di Baturaja, Ciamis dan Kayu Tanam Padang
Pariaman.
Tidak lupa ucapan terima kasih pada pihak yang telah membantu saya dalam menyelesaikan skripsi ini :
Kepala SSB Taruna Mandiri Padang, Bapak Zuprinaldi yang telah
mengizinkan saya untuk meneliti di SSB yang bapak pimpin.
Bapak Drs. Masri, M.Pd sebagai Pamong PPLK, atas nasehat yang
diberikan pada saya.
Kawan seperjuangan Jurusan Kepelatihan Olahraga
Anak-anak Wisma Sriwijaya
Terkhusus untuk Anak Wisma Sriwijaya, oke dimulai dari : KAMAR 1 : aa fajar makasih y aa lah jadi sosok kk selamo ipan tinggal di wisma, yogi ck mno lah dapat ap pujaan hati tu =D? , rolitu jakarta banjir nah haha,,, KAMAR 2 : kak arbi marahi lah wonk yg masih maen PS pas magrib2,,wkwkwk, fauzil alias doyok langgeng be lah smo nduk ny tp kuliah
iii
perioritaskn zil hehe,, Sulaiman VOLLLLLLEY sulaiman PUTRA BUNGSU wkwkwkwk,, KAMAR 3 : Ardo bareng kito do haha,, pokokny u best friend lah do bekawan dari kecik nyan kito ni, dari dak pacak nendang bola sampe sekarang nak jadi pelatih bola,,wkwkwk amin, alba pimpin wisma yo ba,,, debby tangkap bola by, walaupun kau anak ekonomi,, haaha KAMAR 4 : Palas bsok porprovny harus dpet mendali =) , pandi porprov kdepanny raih emas y ; ) *ngeri nyan aku, kawan sekamarku hebat belago galo wkwkwkwk =D KAMAR 5 : kak anton smga dpet pasangan yg pas, biar tamat S2 lngsung haaha,, herly smga lancar y ngider voucher ny hehe, ansari aku Like nyan smo ketawo awak tu,,, =D KAMAR 6 : samsul smngat y you can do it,,, haris ngapo kk ni tkut lw nak donor darah padahl pengen =( , febri menurut saya orang yg sngat amazing di wisma, lantunan suarany begitu khas meningkan palak =D wkwkwk KAMAR 7 : fredik smngat jg dong, kn lah PL,, =) , hafelzan lah six pack perut tuh,, haha, alfian suaro kau tu amzing nyan ck rizal armada, cbo duit samo Febri,, wkwkwk KAMAR 8 : kak sugar ni mantap nyan lw soal organisasi =D , kak didi bujang paling mapan di wisma,,, haaha , madun ni pakarny pangkas rambut di wisma,, =D KAMAR 9 : kak efran ayo, biso,,, ;) , fiko counter strike peh,,, =D haaha,, memed 3,5 jg y? PM lah selesai apolagi? Tinggal PL smo skripsi,, KAMAR 10 : kak mimin menurut aku kamarny perpustakaan mini d wisma =D haha bukuny kk ku pinjam dulu,, jefri kk ad kato2 untuk kau, ini nah “ku tinggalkan cinta demi cita-cita” haaha KAMAR 11 : Hengki messi wisma =D hehe, buce buatlah studio d wisma ;) KAMAR 12 : sepri dak nyangko kk ceng ternyato lincah jg kau ni soal cewe,, wkwkwk =D, richi oh bung, saya sangat merindukan umpan2 amazingmu,, KAMAR 13 : ,./<>?;’:”][}[{=-098&^54#@211230)(*&!&^ heehee,,,
I LOVE U ALL
Irpan Nopriansah
ABSTRAK
Irpan Nopriansah : Perbedaan Pengaruh Latihan Dribbling zigzag dan
Latihan Dribbling Bolak-balik Terhadap
Kemampuan Dribbling Pemain Sepakbola SSB
Taruna Mandiri Padang.
Masalah dalam penelitian ini adalah lambannya peningkatan kemampuan
dribbling pemain sepakbola SSB Taruna Mandiri Padang, Penelitian ini
merupakan penelitian eksperimen yang bertujuan untuk melihat perbedaan hasil
latihan dribbling zigzag dan dribbling bolak-balik terhadap kemampuan dribbling
pemain sepakbola SSB Taruna Mandiri Padang. Yang merupakan variabel bebas
adalah dribbling zigzag (X1) dan dribbling bolak-balik (X2), sedangkan variabel
terikatnya adalah kemampuan dribbling (Y).
Populasi yang digunakan adalah pemain sepakbola SSB Taruna Mandiri
Padang yang ikut aktif dalam latihan, sampel yang diambil kelompok umur U17-
U20 tahun karena didasari oleh program latihannya yang sudah mengacu kepada
kondisi fisik sepakbola, jadi teknik yang dilakukan dalam pemilihan sampel
penelitian adalah purposive sampling. Setelah dilakukan pre test seluruh sampel
dibagi menjadi 2 kelompok melalui teknik macthed ordinal pairing. Kedua
kelompok tersebut terdiri dari kelompok latihan dribbling zigzag dan kelompok
latihan dribbling bolak-balik, masing-masing kelompok terdiri dari 12 pemain.
Pelaksanaan penelitian ini terdiri dari 18 kali pertemuan, dalam seminggu latihan
dilaksanakan sebanyak 3 kali. Lamanya latihan dalam setiap pertemuan adalah 60-
70 menit. Adapun hasil pre test dan post test yang dicatat adalah lamanya waktu
yang diperoleh setiap testee setelah melakukan tes kemampuan dribbling.
Dari hasil penelitian pengaruhnya dapat dilihat dari uji t beda mean
dimana peningkatan kemampuan dribbling kelompok latihan zigzag adalah 2,50
detik yang lebih tinggi di bandingkan dengan kelompok yang menggunakan
latihan dribbling bolak-balik 2,13 detik. Dengan demikian nilai ini
mengindikasikan bahwa latihan dribbling zigzag dan latihan dribbling bolak-balik
yang diberikan memiliki perbedaan dalam meningkatkan kemampuan dribbling
pemain sepakbola SSB Taruna Mandiri Padang.
Kata Kunci : Latihan dribbling zigzag, Latihan dribbling bolak-balik,
Kemampuan dribbling
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur peneliti ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada Peneliti sehingga dapat
menyelesaikan penyusunan skripsi ini, dengan judul “ Perbedaan Pengaruh
Latihan dribbling zig-zag Dan Latihan dribbling bolak-balik Terhadap
kemampuan dribbling pemain Sepakbola SSB Taruna Mandiri Padang”.
Skripsi ini disusun untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana
Pendidikan di Jurusan Kepelatihan Olahraga Fakultas Ilmu Keolahragaan
Universitas Negeri Padang.
Dalam penyelesaian skripsi ini Peneliti mengucapkan terima kasih
kepada:
1. Bapak Drs.Masrun, M.Kes. AIFO. sebagai pembimbing I yang telah
menyediakan waktu, tenaga, pikiran dan kesabaran untuk membimbing
penulis selama dalam menyelesaikan skripsi ini.
2. Bapak Roma Irawan, S.Pd., M.Pd sebagai pembimbing II yang telah
menyediakan waktu, tenaga, fikiran dan kesabaran untuk membimbing
penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
3. Bapak Prof.Dr.Sayuti Syahara, M.S., AIFO., Bapak Drs. Hendri Irawadi,
M.Pd dan Bapak Padli, S.Si, M.Pd. sebagai dosen penguji.
v
4. Bapak Drs.Masrun, M.Kes. AIFO., sebagai Penasehat Akademik (PA)
yang telah menyediakan waktu, tenaga pikiran dan kesabaran untuk
membimbing peneliti.
5. Ketua Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga, serta seluruh staf
pengajar dan karyawan-karyawati Jurusan Pendidikan Kepelatihan
Olahraga Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Padang.
6. Kedua orang tua saya Bapak Lili dan Mamah Esih Cantiasih, S.Pd serta
kakak Hendri Puspa Ariana, S.Pd dan adik saya Nadyia tahzani, Alyia
Putri Mardiah, Meylia Cantya Bella yang telah memberikan dukungan dan
doa.
7. Rekan-rekan mahasiswa dan semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan skripsi ini yang tidak bisa disebutkan satu per satu.
Semoga bantuan, bimbingan dan arahan serta dorongan yang telah
diberikan kepada peneliti mendapat pahala dan balasan dari Allah SWT. Peneliti
menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih banyak terdapat kekurangan,
untuk itu Peneliti mengharapkan kritik dan saran yang membangaun dari semua
pihak demi kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini nantinya bermanfaat
bagi kita semua. Akhir kata Penulis ucapkan terima kasih.
Padang, Januari 2013
Peneliti
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN PERSETUJUAN.......................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................... ii
HALAMAN PERSEMBAHAN........................................................................ iii
ABSTRAK ......................................................................................................... iv
KATA PENGANTAR ....................................................................................... v
DAFTAR ISI ..................................................................................................... vi
DAFTAR TABEL.............................................................................................. ix
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... x
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ..................................................................
B. Identifikasi Masalah .................................................................... 6
C. Pembatasan Masalah ................................................................... 8
D. Perumusan Masalah .................................................................... 8
E. Tujuan Penelitian ........................................................................ 8
F. Kegunaan penelitian .................................................................... 9
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Landasan Teori ............................................................................ 10
1. Hakekat Sepakbola ................................................................ 10
2. Teknik Dribbling Dalam Sepakbola ..................................... 11
3. Hakekat Latihan .................................................................... 18
B. Kerangka Koseptual .................................................................... 29
C. Hipotesis ...................................................................................... 32
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian ............................................................................ 33
B. Waktu dan Tempat Penelitian ..................................................... 33
C. Rancangan Penelitian .................................................................. 33
D. Definisi Oprasional Variabel Penelitian...................................... 34
E. Variabel Penelitian ...................................................................... 35
F. Populasi Dan Sampel .................................................................. 35
G. Jenis Dan Sumber Data ............................................................... 36
H. Pelaksanaan Perlakuan ................................................................ 37
I. Validitas Rancangan Penelitian................................................... 38
J. Teknik Pengumpulan Data .......................................................... 40
K. Tes Kemampuan Dribbling ......................................................... 42
L. Teknik Analisa Data .................................................................... 43
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Deskriptif Data Penelitian ................................................................ 45
B. Uji Persyaratan Analisis .............................................................. 47
C. Pengujian Hipotesis ..................................................................... 49
D. Pembahasan ................................................................................. 52
E. Keterbatasan Penelitian ............................................................... 57
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ........................................................................................ 58
B. Saran ............................................................................................ 59
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 60
LAMPIRAN ....................................................................................................... 62
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1. Tabel 1. Jumlah pemain SSB Taruna Mandiri Padang ................................. 35
2. Tabel 2. Tenaga pembantu ............................................................................ 41
3. Tabel 3. Distribusi frekuensi pre test ............................................................ 45
4. Tabel 4. Distribusi frekuensi post test ........................................................... 46
5. Tabel 5. Rangkuman Uji Normalitas data ..................................................... 48
6. Tabel 6. Uji Homogenitas Varians Perlakuan Data Pre Test X1 dan X2 ..... 49
7. Tabel 7. Rangkuman Uji Hipotesis 1 ............................................................ 50
8. Tabel 8. Rangkuman Uji Hipotesis 2 ............................................................ 51
9. Tabel 9. Rangkuman Uji Hipotesis 3 ............................................................ 52
10. Tabel 10. Kelemahan dan kelebihan kedua latihan ....................................... 56
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1. Gambar 1. Dribbling menggunakakan kaki kura-kura bagian dalam ........... 14
2. Gambar 2. Dribbling menggunakakan kaki kura-kura bagian luar............... 15
3. Gambar 3. Dribbling menggunakakan kaki kura-kura bagian atas............... 16
4. Gambar 4. Dribbling ..................................................................................... 17
5. Gambar 5. Latihan dribbling zigzag ............................................................. 25
6. Gambar 6. Latihan dribbling bolak-balik...................................................... 28
7. Gambar 7. Kerangka Konseptual .................................................................. 31
8. Gambar 8. Tes kemampuan menggiring bola ............................................... 42
9. Gambar 9. Histogram kemampuan dribbling (pre test) ................................ 46
10. Gambar 10. Histogrm kemampuan dribbling (post test) .............................. 47
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Lampiran 1. Data mentah tes kemampuan dribbling (detik) ........................ 62
2. Lampiran 2. Ranking Menggunakan teknik matched ordinal pairing .......... 63
3. Lampiran 3. Analisis mean dan standar deviasi ............................................ 64
4. Lampiran 4. Uji normalitas latihan dribbling zigzag (pre test) .................... 65
5. Lampiran 5. Uji normalitas latihan dribbling bolak-balik (pre test) ............. 66
6. Lampiran 6. Uji normalitas latihan dribbling zigzag (post test) ................... 67
7. Lampiran 7. Uji normalitas latihan dribbling bolak-balik (post test) ........... 68
8. Lampiran 8. Uji homogenitas varian X1 dan X2 (pre test).......................... 69
9. Lampiran 9. Uji t kelompok A latihan dribbling zigzag ............................... 70
10. Lampiran 10. Uji t kelompok B latihan dribbling bolak-balik ..................... 71
11. Lampiran 11. Uji t kelompok A dan B (data post test) ................................ 72
12. Lampiran 12. dokumentasi ............................................................................ 73
13. Lampiran program latihan ............................................................................. 81
14. Lampiran surat .............................................................................................. 93
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Olahraga merupakan bagian dari aktivitas sehari-hari manusia yang
berguna membentuk jasmani dan rohani yang sehat. Sampai saat ini olahraga
telah memberikan kontribusi positif dan nyata bagi peningkatan kesehatan
masyarakat. Selain itu olahraga juga turut berperan dalam peningkatan
kemampuan bangsa dalam melaksanakan sistem pembangunan yang
berkelanjutan.
Dalam perkembangannya olahraga telah menjadi kebutuhan bagi
masyarakat untuk menjaga dan meningkatkan kondisi fisik agar tetap
bersemangat dalam melaksanakan aktivitas sehari-hari serta memiliki
kemampuan untuk berprestasi. Hal ini sesuai dengan tujuan khusus olahraga
yang dinyatakan Muchtar (1992 : 7), yaitu “kegiatan olahraga di Indonesia
tidak hanya sekedar untuk kesegaran jasmani saja, atau rekreasi, namun harus
berfikir kearah peningkatan nama bangsa digelanggang Internasional”.
Di Indonesia, olahraga dimasyarakat tidak hanya untuk
kepentingan pendidikan, rekreasi dan kesegaran jasmani, tetapi juga sebagai
ajang prestasi. Hal serupa juga di jelaskan dalam Undang-undang RI Nomor 3
Tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional. Pada BAB II Pasal 4 di
jelaskan sebagai berikut:
Keolahragaan nasional bertujuan memelihara dan meningkatkan
kesehatan dan kebugaran, prestasi, kualitas manusia, sportivitas,
disiplin, mempererat dan membina persatuan dan kesatuan bangsa,
1
memperkukuh ketahanan nasional, serta mengangkat harkat, martabat
dan kehormatan bangsa.
Sepakbola merupakan salah satu cabang olahraga yang sudah
memasyarakat di Indonesia. Hal itu dapat kita lihat begitu banyaknya orang
yang menggemarinya baik secara penonton maupun langsung sebagai
pemain. Mulai dari perkotaan sampai perdesaan. Dari kalangan anak-anak
sampai orang tua. Alasan merekapun beragam ada yang sekedar mengisi
waktu luang, sekedar berolahraga sampai yang ingin mencapai prestasi tinggi.
Hal ini ditandai dengan bertambahnya perkumpulan-perkumpulan atau klub-
klub sepakbola baik sekolah sepakbola, Pusdiklat dan sebagainya,
bertambahnya perkumpulan sepakbola ini tidak saja terjadi di kota-kota akan
tetapi pertambahannya juga terjadi di desa-desa. Sehingga bisa dikatakan
sepakbola adalah olahraga rakyat. (Djezed, 1985 : 9).
Untuk dapat bermain sepakbola dengan baik sangat dibutuhkan
penguasaan teknik sepakbola, karena kemampuan teknik bermain sangat
mendukung seorang pemain dalam bermain sepakbola. Untuk dapat
meningkatkan mutu permainan kearah prestasi maka masalah teknik
merupakan salah satu syarat menentukan. (Darwis, 1999 : 12).
Jeff Sneyers (1988 : 3) dalam (http://education- vionet. blogspot. Com
/2012/06/pengertian-keterampilan-menggiring-bola.html 4 oktober 2012)
menambahkan faktor terpenting lainnya dalam mencapai puncak prestasi
dalam cabang olahraga sepakbola adalah kondisi fisik dan kemampuan teknik
seperti menggiring bola. Menurut Timo Scheunemann (2005 : 47) dalam
(http://education-vionet.blogspot.com / 2012 / 06 / pengertian-keterampilan
menggiring-bola.html, 4 oktober 2012) bahwa Memiliki skill menggiring
bola memang penting, tapi pemain hendaknya tidak lupa bahwa menggiring
bola sangat menguras tenaga dan sering kali memperlambat tempo
permainan. Menurut Robert Koger (2007 : 51) bahwa menggiring bola
(dribbling) adalah metode menggerakan bola dari satu titik ke titik lain di
lapangan dengan menggunakan kaki. Danny Mielke (2007 : 2) menambahkan
bahawa menggiring bola adalah keterampilan dasar dalam permainan sepak
bola karena semua pemain harus mampu menguasai bola saat bergerak,
berdiri atau bersiap melakukan operan atau tembakan. Ketika pemain telah
menguasai kemampuan dribbling secara efektif, sumbangan mereka di dalam
pertandingan akan sangat besar.
Dalam permainan sepakbola keterampilan utama yang pertama kali
yang akan membuat pemain terpacu dan merasa puas adalah bisa menggiring
bola melewati lawan tanpa bisa direbut dan bisa menciptakan sebuah peluang
untuk mencetak gol (Nurhadi, 2011 : 7) dalam (http://skripsifikum.com
/?mod=viewarticle&act=detail&ref=394, 4 oktober 2012). Menggiring bola
atau dribbling dalam permainan sepakbola adalah salah satu unsur penting
teknik dasar yang harus dikuasai oleh seorang pemain, karena kemampuan
menggiring bola dalam permainan sepakbola bermanfaat bagi pemain untuk
menerobos pertahanan lawan, mendekati ruang tembak, menghindari
sergapan lawan, memperoleh ruang untuk mengoper ke temannya dan bisa
menciptakan sebuah peluang untuk mencetak gol.
Pada olahraga sepakbola banyak faktor yang menentukan kemampuan
dribbling seorang pemain diantaranya, motivasi pemain dalam latihan,
kemampuan pelatih, sarana dan prasarana, bakat serta kemampuan fisik
seperti kelincahan, kelentukan, kecepatan, daya tahan serta koordinasi. Selain
itu penguasaan teknik merupakan aspek yang perlu diperhatikan, karena
dalam dribbling memerlukan berapa prinsip yang harus dikuasai, antara lain
yaitu, bola harus dikuasai sepenuhnya yang berarti tidak mungkin dirampas
oleh lawan, dengan menggunakan seluruh bagian kaki sesuai tujuan apa yang
ingin dicapai serta dapat mengawasi situasi permainan pada waktu
menggiring bola. (Darwis, 1999 : 16).
Di SSB Taruna Mandiri Padang olahraga sepakbola telah berjalan
sesuai dengan program latihan yang telah dibuat oleh pelatih, akan tetapi
peningkatan permainan belum banyak dirasakan, hal ini terlihat pada waktu
diberikan materi bermain, pemain sering kehilangan bola, setiap individu
tidak mampu menguasai bola sepenuhnya sehingga mudah dirampas oleh
lawan. Hal ini terlihat terutama saat pemain sedang melakukan dribbling
pemain terlihat lamban dan tidak mampu merubah arah gerakan dribbling
sesuai arah yang diinginkan, sehingga bola mudah dirampas oleh lawan. Hal
ini menyebabkan tim SSB Taruna Mandiri Padang sering kali menderita
kekalahan dalam pertandingan.
Dalam usaha meningkatkan kemampuan dribbling di SSB Taruna
Mandiri Padang, telah diberikan latihan dribbling terhadap pemain, akan
tetapi hasil yang diharapkan belum juga didapatkan. Lambannya peningkatan
tersebut diantaranya disebabkan oleh beberapa faktor yaitu motivasi pemain
dalam latihan, kemampuan pelatih, sarana dan prasarana, bakat serta
kemampuan fisik.
Untuk mengatasi permasalah diatas, pelatih harus menciptakan
suasana latihan yang mengaktifkan pemain sehingga menguasai teknik
dribbling dengan baik. Oleh sebab itu, pelatih membutuhkan sebuah bentuk
latihan yang bisa mengaktifkan pemain dalam penguasaan teknik dribbling.
Salah satu bentuk latihan yang dapat meningkatkan kemampuan
dribbling adalah latihan dribbling zigzag dan latihan dribbling bolak-balik,
Pada latihan dribbling zigzag pemain menggiring bola dengan berkelok-kelok
melalui tonggak-tonggak atau cone yang dipasang pada jarak tertentu, pemain
dituntut untuk merubah arah gerakan sesuai dribbling dengan cepat dan
mampu menguasai bola dengan baik. Pemain mulai menggiring bola pada
cone yang pertama lalu menggiring bola masuk dan keluar dari cone itu
hingga mencapai cone yang terakhir, kemudian putar arah dan menggiring
bola kembali hingga posisi awal. (Luxbacher, 2001 : 49).
Sedangkan pada latihan dribbling bolak-balik, pemain menggiring
bola dari satu titik ketitik lainnya, kemudian kembali lagi ketitik\ semula.
(Coerver, 1987 : 30-31).
Apapun metode bentuk latihan merupakan metode yang
dipergunakan untuk memperbaiki elemen-elemen teknik baik secara terpisah
maupun dikombinasikan, dimana proses latihan berlangsung sama dari awal
sampai akhir. (Darwis, 1999 : 15-16).
Berdasarkan pendapat yang telah dijelaskan, dapat disimpulkan bahwa
latihan dribbling zigzag dan dribbling bolak-balik dapat meningkatkan
kelincahan dan kecepatan pemain dalam melakukan dribbling, karena dalam
pelaksanaannya pemain bergerak dengan cepat dan dituntut mampu merubah
arah gerakan dribbling, dengan tidak mengesampingkan teknik-teknik dalam
dribbling itu sendiri. Dengan demikian bentuk latihan dribbling zigzag dan
dribbling bolak-balik ini dinilai dapat meningkatkan kemampuan dribbling
pemain sepakbola SSB Taruna Mandiri Padang.
Dari uraian di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian pada
permasalahan ini. Oleh sebab itu penulis mengajukan judul penelitiannya
“Perbedaan pengaruh latihan dribbling zigzag dan latihan dribbling bolak-
balik terhadap kemampuan dribbling pemain Sepakbola SSB Taruna Mandiri
Padang”
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan pada latar belakang
masalah, maka permasalahan yang dapat di kemukakan adalah lambannya
peningaktan kemampuan dribbling pemain SSB Taruna Mandiri Padang,
yang berakibat pada lambannya peningkatan prestasi sepakbola.
Lambannya peningkatan kemampuan dribbling di SSB Taruna
Mandiri Padang tidak terlepas dari beberapa faktor yang menentukan
diantaranya, motivasi pemain dalam latihan, kemampuan pelatih, sarana dan
prasarana. Bakat dan kemampuan fisik seperti kelincahan, kelentukan,
kecepatan, daya tahan serta koordinasi. Dalam usaha meningkatkan
kemampuan dribbling tersebut dibutuhkan bentuk latihan yang tepat, latihan
yang dapat dilakukan antara lain yaitu latihan dribbling zigzag dan latihan
dribbling bolak-balik.
Berdasarkan latar belakang yang telah di uraikan di atas, maka
masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini dapat diidentifikasikan
sebagai berikut :
1. Apakah ada pengaruh latihan dribbling zigzag terhadap kemampuan
dribbling pemain sepakbola SSB Taruna Mandiri Padang?
2. Apakah ada pengaruh latihan dribbling bolak-balik terhadap kemampuan
dribbling pemain sepakbola SSB Taruna Mandiri Padang?
3. Manakah yang lebih baik antara latihan dribbling zigzag dan latihan
dribbling bolak-balik terhadap kemampuan dribbling pemain sepakbola
SSB Taruna Mandiri Padang?
4. Apakah pelatih dan motivasi pemain dalam latihan dapat mempengaruhi
kemampuan dribbling pemain sepakbola SSB Taruna Mandiri Padang?
5. Apakah sarana dan prasarana dapat mempengaruhi kemampuan dribbling
pemain sepakbola SSB Taruna Mandiri Padang?
C. Pembatasan masalah
Mengingat keterbatasan penulis dalam berbagai hal, maka segala
permasalah dalam penelitian ini penulis batasi pada latihan dribbling zigzag,
latihan dribbling bolak-balik dan dribbling pemain SSB Taruna Mandiri
Padang Padang.
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan pada latar belakang, identifikasi dan pembatasan
masalah, maka dapat dirumuskan permasalahan yang ada yaitu :
1. Apakah terdapat pengaruh latihan dribbling zigzag terhadap kemampuan
dribbling pemain sepakbola SSB Taruna Mandiri Padang.
2. Apakah terdapat pengaruh latihan dribbling bolak-balik terhadap
kemampuan dribbling pemain sepakbola SSB Taruna Mandiri Padang.
3. Manakah yang lebih baik antara latihan dribbling zigzag dan latihan
dribbling bolak-balik terhadap kemampuan dribbling pemain sepakbola
SSB Taruna Mandiri Padang.
E. Tujuan penelitian
1. Mengetahui pengaruh latihan dribbling zigzag terhadap kemampuan
dribbling pemain sepakbola SSB Taruna Mandiri Padang.
2. Mengetahui pengaruh latihan dribbling bolak-balik terhadap kemampuan
dribbling pemain sepakbola SSB Taruna Mandiri Padang.
3. Mengetahui bentuk latihan yang lebih baik antara latihan dribbling
zigzag dan latihan dribbling bolak-balik terhadap kemampuan dribbling
pemain sepakbola SSB Taruna Mandiri Padang.
F. Kegunaan Penelitian
Adapun kegunaan penelitian ini antara lain :
1. Sebagai salah satu syarat bagi penulis untuk mendapatkan gelar sarjana
kependidikan.
2. Sebagai masukan bagi pelatih untuk memilih bentuk-bentuk latihan yang
tepat.
3. Sebagai bahan penelitian lebih lanjut.
4. Untuk mahasiswa FIK UNP, sebagai bahan referensi tambahan dalam
penulisan karya ilmiah.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Hakekat Sepakbola
Sepakbola merupakan satu cabang olahraga beregu yang masing-
masing terdiri dari 11 orang pemain dan salah satu diantaranya penjaga
gawang. Dimainkan diatas lapangan rumput berbentuk persegi panjang
dengan ukuran pajang 100-110 meter dan lebar 64 - 75 meter yang dibatasi
garis selebar 12 centimeter serta dilengkapi 2 buah gawang yang tingginya
2,44 meter dan lebar 7,32 meter. Permainan sepak bola berlangsung dalam
2 babak yang masing-masing babaknya 45 menit dengan waktu istirahat 15
menit. (PSSI, 2010 : 4-38). Ide permainan sepakbola adalah memasukan
bola kegawang lawan sebanyak mungkin dan mempertahankan gawang kita
dari kebobolan.
Jenjang pembinaan sepakbola dibagi menjadi 3 tahap, tahap
pembentukan dasar sepakbola usia muda dilakukan pada tingkat usia 6
tahun sampai dengan 18 tahun, tahap pembentukan keahlian sepakbola
amatir, mulai 18 tahun keatas, tahap pematangan professional, mulai usia 19
tahun keatas. Sedangkan tempat pembinaan usia 6 tahun sampai dengan 13
tahun yang merupakan fase hiburan dan pembentukan dasar sepakbola
berada dilingkungan masyarakat umum, sekolah dasar, SSB, atau
dimanapun mereka berada dan mau bermain sepakbola.
10
Tempat pembinaan usia 14 tahun sampai dengan 16 tahun yang
merupakan fase membentuk format sepakbola berada dilingkungan SSB,
atau Klub-Klub amatir/professional. Tempat pembinaan usia 17 tahun
sampai dengan 20 tahun fase akhir pembinaan yunior berada dilingkungan
perkumpulan-perkumpulan, Klub-Klub amatir/professional. Tempat
pembinaan sampai dengan usia 21 tahun dilingkungan Klub-Klub Divisi
Tiga. Tempat pembinaan sampai dengan usia 23 tahun dilingkungan Klub-
Klub Divisi Dua. Tempat pembinaan senior berada dilingkungan Klub
Divisi Satu, Divisi Utama dan Liga Super. Peraturan umum pertandingan
( PSSI, 2010 : 2).
Jadi permainan sepakbola berdasarkan uraian diatas adalah salah
satu cabang olahraga permainan yang masing-masing tim terdiri dari 11
pemain dan salah satu pemainnya menjadi penjaga gawang, Permainan
berlangsung pada satu lapangan yang berukuran panjang 100 sampai 110
meter dengan lebar 64 sampai 75 meter, berlangsung dalam 2 babak dan
waktu istirahat 15 menit untuk semua tingkat usia.
2. Teknik Dribbling dalam sepakbola
Dalam permainan sepakbola dribbling merupakan keterampilan
dasar dalam sepakbola karena semua pemain harus mampu menguasai bola
saat sedang bergerak, berdiri atau bersiap melakukan operan dan tembakan
(Danny Mielke, 2007 : 1) dan suatu teknik yang harus dikuasai agar mampu
mencapai prestasi yang maksimal. Karena teknik adalah cara khusus yang
dapat dilakukan atau direalisasikan untuk memecahkan suatu tugas gerakan
olahraga dalam praktek berdasarkan kondisi manusia. (Syafruddin, 2011 :
178).
Teknik sebagai cara yang dikembangkan dalam praktek untuk
memecahkan suatu tugas gerakan tubuh dengan seefisien mungkin. Teknik
merupakan cara yang dikembangkan dalam praktek untuk memecahkan
suatu tugas gerakan tertentu dengan seefisien mungkin (Syafruddin, 2011 :
179). Teknik yang baik sama dengan efisiensi yang tinggi. (Bompa dalam
Syafruddin, 2011 : 180).
Berdasarkan beberapa pendapat yang telah dijelaskan, dapat
disimpulkan bahwa teknik merupakan komponen yang penting untuk
membuat gerakan yang dilakukan menjadi lebih efisien. Ini akan berguna
untuk penggunaan energi yang dilakukan dalam setiap gerakan agar menjadi
lebih hemat. Dengan teknik yang baik juga dapat membantu dalam segi
penggunaan waktu dalam setiap gerakan. Orang yang memiliki teknik yang
lebih baik akan lebih cepat dalam mencapai tujuan dari suatu gerakan
dibandingkan dengan orang yang tekniknya kurang baik.
Teknik sepakbola merupakan salah satu pondasi untuk dapatnya
seseorang dalam bermain sepakbola, karena mutu permainan ditentukan
oleh teknik dasar yang lebih tentang sepakbola. Teknik sepakbola ini
merupakan segala sesuatu tindakan yang diperlukan agar pemain dapat
bermain sepakbola. (Djezed, 1985 : 5).
Menggiring atau membawa bola adalah metode menggerakkan bola
dari suatu tempat ke titik lain dilapangan dengan menggunakan kaki, bola
harus selalu dekat dengan kaki agar mudah dikontrol. Pemain tidak boleh
terus menerus melihat bola, mereka harus melihat disekelilingnya dan
mengawasi gerak pemain lainnya. (Robert Koger, 2007 : 51)
Berdasarkan kutipan, penulis dapat menyimpulkan bahwa dribbling
adalah gerakan berlari sambil mendorong bola menggunakan kaki sehingga
adanya perpindahan bola dari suatu daerah ke daerah yang lain. Kedua kaki
ikut aktif dengan tendangan yang berulang-berulang menyentuh bola dan
bola selalu dalam penguasaan. Penguasaan teknik dribbling yang baik
merupakan salah satu persyaratan yang harus dimiliki untuk menjadi pemain
sepakbola yang berprestasi.
Dalam permainan sepakbola teknik dasar sepakbola merupakan
faktor penting dalam bermain dan dribbling merupakan salah satu dari
teknik dasar yang harus dikuasai oleh setiap pemain sepakbola berprestasi,
adapun tujuan dari dribbling dalam sepakbola antara lain :
1. Meningkatkan daerah permainan.
2. Melewati lawan,
3. Memancing lawan agar mendekati bola sehingga daerah penyerangan
terbuka.
4. Memperlambat tempo permainan. (Zalfendi, 2010 : 139).
Selain itu dalam pelaksanaan dribbling ada beberapa prinsip yang
perlu diperhatikan agar dribbling dapat dilakukan dengan baik, prinsip-
prinsip tersebut antara lain, bola harus dikuasai sepenuhnya sehingga tidak
mampu dirampas oleh lawan, dribbling dapat menggunakan seluruh bagian
kaki sesuai dengan tujuan apa yang ingin dicapai dan dalam melakukan
dribbling dapat megawasi situasi permainan pada waktu menggiring bola.
(Darwis, 1999 : 16).
Berorientasi dari pada beberapa tujuan serta prinsip-prinsip
menggiring bola (dribbling) dalam sepakbola maka terdapat beberapa jenis
menggiring bola yang dapat dilakukan pada situasi tertentu yaitu (Zalfendi,
2010 : 139) :
1. Menggiring bola dengan menggunakan kura-kura kaki bagian dalam.
Gambar 1. Dribbling menggunakan kaki kura-kura bagian dalam
(http://www.ehow.com/how_6127561_teach-kids-dribble-soccer-ball.html,
23 juni 2012)
Menggiring bola dengan kura-kura kaki bagian dalam berarti posisi
bola selalu berada dalam penguasaan pemain. Lawan akan kesulitan untuk
merampas bola. Selain itu pemain yang menggiring bola akan lebih mudah
merubah arah andaikan pemain lawan berusaha merebut bola. Dapat
diartikan cara menggiring bola seperti ini efektif digunakan saat pemain
sedang diikuti untuk dibayangi oleh lawan karena bola selalu berada
diantara kedua kaki, dengan kata lain bola selalu dapat dilindungi. Selain itu
dengan menggiring bola seperti ini pemain dapat mengatur kecepatan pada
saat menggiring bola.
2. Menggiring bola dengan menggunakan kura-kura kaki bagian luar.
Gambar 2. Dribbling menggunakan kura-kura bagian luar
(http://www.becomebettersoccerplayer.com/dribbling-in-soccer, 23 juni
2012)
Menggiring bola dengan menggunakan kura-kura kaki bagian luar
memberikan kemudahan bagi pemain untuk merubah arah serta untuk
menghindari lawan yang ingin merampas bola. Merubah arah kekiri atau
kekanan berarti menghindari bola dengan lawan dengan cara yang demikian
tubuh pemain yang sedang menggiring bola dapat menutup atau membatasi
antara lawan dengan bola.
Menggiring bola dengan cara biasa dilakukan dengan langkah-
langkah pendek serta kecepatan yang bervariasi. Dengan melakukan
langkah-langkah pendek jarak bola dengan tubuh dapat dikontrol
sedemikian rupa sehingga bola akan sulit dirampas oleh lawan.
3. Menggiring bola dengan menggunakan kura-kura bagian atas.
Gambar 3. Dribbling menggunakan kura-kura bagian atas.
(http://pittnews.com/newsstory/soccer-panthers-season-comes-to-an-end, 23
juni 2012)
Menggiring bola dengan menggunakan kura-kura kaki bagian atas
biasanya dengan tujuan membawa bola lurus, dimana kemungkinan tidak
ada rintangan dari lawan. Membawa bola seperti ini dapat dilakukan dengan
cepat bahwa kalau memungkinkan bola bukan berarti digiring tapi
ditendang lalu dikejar (kick and run).
Menurut Alan Gibon (1972 : 37) analisa gerak menggiring bola
(dribbling) adalah sebagai berikut :
1. Posisi kaki menggiring bola sama dengan menendang bola,
2. Hanya kaki yang digunakan untuk menggirng bola tidak ditarik
kebelakang, hanya didorong kedepan,
3. Hingga impact dengan bola, dan jalannya bola bergulir sehingga bola
tetap ada dalam penguasaan. Untuk lebih jelasnya dapat di lihat pada
gambar :
Gambar 4. Dribbling
(repository.upi.eduoperatoruploadt_por_029327_chapter2.pdf, 16 mei 2012.
Alan Gibon, 1972 : 37)
Djezed (1985 : 15) menjelaskan tujuan menggiring bola adalah (1).
Memindahkan daerah permainan, (2). Melewati lawan, (3). Memancing
lawan agar mendekati bola sehingga daerah penyerangan terbuka, (4).
Memperlambat tempo permainan. Oleh sebab itu pemain dapat menguasai
jalannya pertandingan dan menciptakan peluang untuk menciptakan gol, serta
mampu menjaga pertahanan agar lawan tidak mampu membuat peluang dan
mencetak gol, hingga akhirnya diharapkan pemain dapat memenangkan
pertandingan.
3. Hakekat Latihan
Menurut Harsono (1988 : 89) Latihan atau training adalah suatu
proses berlatih yang sistematis yang dilakukan secara berulang-ulang, dan
kian hari beban latihannya kian bertambah. Astrand dan Rodhal dalam Arsil
(1999 : 27) menyatakan bahwa “Latihan olahraga merupakan aktivitas yang
sistematis dalam waktu yang lama, ditingkatkan secara progresif dan
individual yang mengarah pada ciri-ciri fungsi fisiologik dan psikologik
manusia untuk mencapai sasaran yang ditentukan”. Dari pernyataan tersebut
terungkap fakta bahwa proses mencapai jenjang prestasi puncak
memerlukan waktu yang panjang dan perjuangan yang berat, sesuai dengan
tuntutan cabang olahraga yang di tekuni dalam mencapai suatu standar yang
telah ditentukan”.
Untuk meningkatkan prestasi olahraga seperti yang telah
disebutkan, maka memerlukan pelaksanaan latihan yang memakan waktu
yang lama, latihan dilaksanakan secara teratur, metodis, berkesinambungan
dari yang sederhana ke yang lebih kompleks.
Morehause dan Miller dalam Arsil (1999 : 28) menyatakan, melalui
latihan seseorang mempersiapkan diri untuk mencapai tujuan tertentu.
Disebutkan dalam istilah fisiologisnya, seseorang mengejar tujuan untuk
meningkatkan sistem organisme dalam meningkatkan kesegaran jasmani
sehingga diharapkan dapat mempermudah seseorang meningkatkan prestasi.
Perubahan yang terjadi akibat latihan yang teratur dan terprogram sesuai
dengan prinsip-prinsip latihan merupakan adaptasi tubuh terhadap beban
latihan yang diberikan.
Kondisi fisik merupakan kesiapan dasar yang paling dominan
untuk dapat melakukan penampilan fisik secara maksimal. Komponen fisik
ditinjau dari segi maskular meliputi daya tahan, kekuatan, daya ledak,
kecepatan, kelentukan, kelincahan,keseimbangan, dan koordinasi. Latihan
kondisi fisik sangat penting dalam tujuan meningkatkan kekuatan otot,
sedangkan kemampuan otot merupakan modal untuk mempelajari teknik,
mencegah terjadinya cedera dan dapat mencapai prestasi yang maksimal.
(Arsil, 1999 : 30).
Selain itu yang tidak boleh dilupakan dalam usaha meningkatkan
kemampaun pemain dalam bermain sepakbola adalah meningkatkan
kemampuan teknik pemain itu sendiri. Dalam meningkatkan mutu
permainan kearah prestasi maka masalah teknik merupakan salah satu
persyaratan yang menentuakan. (Darwis, 1999 : 2).
Mengingat pentingnya latihan teknik pada setiap cabang olahraga,
maka diperlukan bentuk latihan yang tepat untuk dilaksanakan dalam setiap
latihan. Serta dalam melaksanakan latihan tidak terlepas dari komponen-
komponen yang harus dipahami pada pelaksanaan latihan itu sendiri.
Dalam pelaksanaan latihan terdapat komponen-komponen yang
harus diperhatikan dalam latihan, komponen tersebut antara lain :
a. Intensitas latihan, merupakan kualitas atau tingkat kesukaran yang
dijalani atlet dipandang dari segi beban latihan. Ukuran intensitas
tergantung pada ciri khusus dari unsur yang dibina. Contohnya,
kecepatan lari di ukur dengan menit/detik, kekuatan diukur dengan
pound/kg. disamping itu diketahui juga bahwa efek latihan masih
dipengaruhi oleh tingkat kebugaran yang dimiliki oleh setiap pemain
masing-masing. Seorang yang mempunyai kebugaran yang tinggi.
Memerlukan intensitas yang lebih tinggi pula untuk mendapatkan hasil
latihan. Sedangkan yang tingkat kebugaran yang masih rendah, dengan
intensitas latihan yang lebih rendah sudah akan mendapatkan kemajuan
dalam tingkat kebugaran. Muchtar (1992 : 4). Pada olahraga permainan,
kebutuhan intensitas dalam setiap latihan akan sulit diketahui hal ini
disebabkan karena irama permainan relative sangat cepat sedangkan
intensitasnya selalu berubah-ubah antara maksimal dan rendah. Untuk
memenuhi tuntutan, maka dalam program latihan harus memasukan
sejumlah kerja dengan perubahan variasi intensitas yang dilakukan
terus-menerus (Syahara, 2006 : 35).
b. Lama latihan (duration), lama latihan dapat digambarkan dengan waktu,
jarak, pemakaian kalori, lama waktu yang dibutuhkan untuk setiap
latihan, jarak tempuh latihan yang dilaksanakan, serta jumlah kalori
yang digunakan sangat berpengaruh terhadap hasil latihan yang
dilaksanakan.
c. Volume Latihan, pengertiannya adalah banyak kalinya latihan itu
dilakukan. Dalam hal ini termasuk repetisi dari setiap macam latihan dan
jumlah set dari repetisi.
Menggiring bola dengan kaki bagian dalam
Jarak 15 meter
Kecepatan sedang
Dilakukan 4 kali setiap orang sebanyak 3 set. Artinya 4 x 15 meter
berturut-turut, kemudian ada waktu istirahat, dan diulang lagi
sebanyak 3 kali. (Muchtar, 1992 : 6).
Menurut Rothing dan Grossing dalam Syafruddin (2004 : 27)
“memilih bentuk latihan merupakan hal yang penting dalam usaha
meningkatkan prestasi atlet pada setiap cabang olahraga”. Efektifitas
bentuk-bentuk latihan diperlukan dalam melaksanakan latihan sesuai dengan
tuntunan cabang olahraga yang akan dilatih.
Bertolak dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa latihan
sangat penting untuk usaha peningkatan keterampilan individu dalam
meningkatkan prestasi olahraga. Latihan juga mempunyai beberapa
komponen pendukung untuk mencapai tujuan latihan yang efektif dan
mendapatkan hasil yang maksimal. Selanjutnya akan dibahas tentang bentuk
latihan yang berfungsi untuk meningkatkan kemampuan dribbling dalam
sepakbola.
Bentuk latihan yang dapat digunakan dalam peningkatan kemampuan
dribbling adalah latihan yang memiliki komponen mencakup perubahan
kecepatan dan arah yang mendadak, gerakan tipuan tubuh dan kaki serta
kontrol bola yang rapat. (Luxbacher, 2001 : 48).
Untuk meningkatkan kemampuan dribbling, banyak model-model
latihan dribbling yang baik untuk diberikan pada pemain SSB Taruna
Mandiri Padang, model-model latihan tersebut diantaranya :
1. Latihan dribbling dengan berkelok-kelok diantara cones biasa disebut
zigzag. (Luxbacher, 2001 : 49).
2. Latihan dribbling dengan sederet tonggak, dengan gerakan dribbling
menuju tonggak, lalu menjauhi, kemudian menghampiri lagi dan
seterusnya biasa disebut dengan bolak-balik. (Coerver, 1987 : 30-31)
3. Latihan dribbling didalam lingkaran mendekati tonggak dan
mengelilinginya tetapi tidak boleh menyentuh tonggak tersebut. Richard
widdows (1981 : 55-56) dalam (repository.upi.eduoperatoruploads_jkr_
060094_chapter.1.pdf, 16 mei 2012)
4. Latihan dribbling Home Base. (Robert Koger, 2007 : 53)
5. Latihan dribbling menuju ke sasaran. (Tom dan Ron Quinn, 2008 : 21)
Pada latihan dribbling zigzag pemain menggiring bola dengan
berkelok-kelok melalui tonggak-tonggak atau cone yang dipasang pada jarak
tertentu, pemain dituntut untuk merubah arah gerakan sesuai dribbling
dengan cepat dan mampu menguasai bola dengan baik. Pemain mulai
menggiring bola pada cone yang pertama lalu menggiring bola masuk dan
keluar dari cone itu hingga mencapai cone yang terakhir, kemudian putar arah
dan menggiring bola kembali hingga posisi awal. (Luxbacher, 2001 : 49).
Sedangkan pada latihan dribbling bolak-balik, pemain menggiring
bola dari satu titik ketitik lainnya, kemudian kembali lagi ketitik\ semula.
(Coerver, 1987 : 30-31).
1. Latihan dribbling zigzag
Menggiring bola (dribbling) merupakan teknik dalam usaha
membawa bola dari suatu daerah kedaerah lain pada saat permainan
sedang berlangsung dengan prinsip bola harus dikuasai sepenuhnya,
dapat menggunakan seluruh bagian kaki serta dapat mengawasi
situasi permainan. (Darwis, 1999 : 15 ).
Dalam kamus lengkap bahasa Indonesia yang ditulis oleh
Aditya A. Pratama, kata zigzag berarti berbelok-belok, atau dengan
kata lain zigzag merupakan gerakan dari suatu tempat ketempat lain
yang dilakukan dengan berbelok-belok.
Latihan dribbling zigzag pemain menggiring bola dengan
berbelok-belok melalui tonggak-tonggak atau cone yang dipasang
pada jarak tertentu, pemain dituntut untuk merubah arah gerakan
dribbling dengan cepat dan mampu menguasai bola dengan baik.
Pemain mulai menggiring bola dengan cone itu hingga mencapai
cone yang terakhir, kemudian berputar arah dan menggiring bola
kembali hingga posisi awal. (Luxbacher, 2001 : 50).
Dari beberapa pendapat diatas penulis menyimpulkan,
latihan dribbling zigzag merupakan bentuk latihan dribbling dengan
menggunakan tonggak atau patok, dalam pelaksanaannya pemain
menggiring bola dengan berbelok-belok melewati beberapa tonggak
atau patok yang ada dengan tidak melupakan prinsip-prinsip dalam
menggiring bola.
Latihan ini merupakan bentuk latihan yang biasa digunakan
untuk meningkatkan kemampuan dribbling dalam sepakbola.
Bentuk latihan ini berguna untuk menggiring bola dengan kontrol
yang rapat, pemain harus menggontrol bola dengan rapat dalam
situasi ruang gerak yang terbatas karena dalam melakukan dribbling
pemain harus bergerak zigzag untuk melewati tonggak yang ada.
Untuk menggiring bola dengan cara ini terdapat beberapa prinsip
yang harus diperhatikan oleh pemain antara lain : (a) Sebaiknya
posisi lutut ditekukkan, (b) Posisi badan dirundukan, (c) Tubuh
diatas bola, (d) Fokus perhatian pada bola, (e) Membawa bola
dengan bagian kaki yang tepat, (f) Merubah arah gerakan, (g)
Melihat kedepan. (Luxbacher, 2001 : 49).
Dalam Latihan ini pemain menggiring bola melintasi
beberapa patok yang telah ada, mula-mula pemain berdiri
dibelakang garis start, dan selanjutnya pelatih memberi aba-aba
kepada pemain untuk menggiring bola melintasi patok atau tonggak
yang telah terpasang sesuai jarak dan ukuran yang telah ditentukan,
jarak antara satu patok dengan patok yang lain sekitar 1,5 sampai 2
meter. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada gambar berikut :
Gambar 5 . Latihan dribbling zigzag
(Luxbacher, 2001 : 49 - 50)
Jika dilihat dari cara pelaksanaan dalam dribbling zigzag,
maka akan terdapat keuntungan dan kelemahan dari bentuk latihan
ini. Kelebihan dan kelemahan tersebut antara lain :
1. Kelebihan dari bentuk latihan dribbling zigzag antara lain :
a. Seluruh bagian kaki dapat aktif menyentuh bola karena
pemain dituntut melewati beberapa patok yang ada,
sehingga pemain harus merubah arah gerakan dribbling
yang dilakukan.
b. Kelincahan dalam menggiring bola akan lebih meningkat.
c. Latihan ini akan terkesan lebih menarik karena terdapat
beberapa patok yang harus dilewati.
d. Tidak memakai banyak tempat dan alat.
2. Kelemahan dari latihan dribbling zigzag antara lain :
a. Bola sering tidak terkontrol karena pemain harus berbelok-
belok saat menggiring bola.
b. Ruang gerak dibatasi oleh beberapa patok yang harus
dilewati.
c. Intensitas latihan sulit diukur.
2. Latihan Dribbling bolak-balik.
Latihan dribbling bolak-balik merupakan bentuk latihan
dimana pemain menggiring bola dari suatu titik ke titik yang lainnya
kemudian kembali lagi menggiring bola ketitik semula. Pada dasarnya
bentuk latihan ini tidak jauh beda dengan bentuk latihan dribbling
zigzag, hanya saja dalam latihan ini pemain menggiring bola tanpa
harus melewati patok denga berbelok-belok seperti pada latihan
dribbling zigzag.
Pelaksanaan latihan dribbling bolak-balik dilakukan dengan
sederetan tonggak, dengan gerakan sekali menuju tonggak, lalu
menjauhi, kemudian menghampiri lagi, dan seterusnya. (Coerver, 1987
: 30-31).
Jika dilihat dari cara pelaksanaannya, bentuk latihan
dribbling bolak-balik berguna untuk menggiring bola dengan cepat,
karena dalam latihan ini pemain tidak dituntut banyak dalam merubah
arah gerakan dribbling, tetapi pemain dituntut untuk menggiring bola
dengan cepat dari satu titik ke titik yang lainnya. Untuk menggiring
bola dengan cepat terdapat beberapa prinsip yang harus diperhatikan,
antara lain : (a) Postur tubuh tegak, (b) Fokuskan perhatian pada bola,
(c) Dorong bola kedepan, (d) Bergerak mendekati bola, dan (e)
Pandangan kedepan. (Luxbacher, 2001 : 49).
Pada latihan ini pemain menggiring bola dari satu titik
ketitik yang lainnya. Mula-mula pemain berdiri di belakang garis start
untuk bersiap-siap menggiring bola, selanjutnya pelatih memberikan
aba-aba pada pemain untuk menggiring bola, lalu pemain menggiring
bola kedepan menuju titik berikutnya kemudian berbalik arah dengan
menggiring bola kearah titik semula dan menggiring bola lagi ke arah
titik terakhir dan kembali ke titik semula. Untuk lebih jelasnya dapat
dilihat pada gambar :
Gambar 6 . Latihan Dribbling bolak- balik.
(Coerver, 1987 : 30-31).
Berdasarkan penjelasan serta cara pelaksanaan yang
dilakukan dalam dribbling bolak-balik, maka akan terdapat beberapa
kelebihan dan kelemahan bentuk latihan ini.
1. Kelebihan dari bentuk latihan dribbling bolak-balik antara lain :
a. Latiahan ini sederhana dan mudah dilakukan.
b. Pemain dapat menggiring bola dengan cepat karena tidak
melewati banyak patok.
c. Saat menggiring bola, bola lebih mudah dikuasai.
d. Tidak memakai banyak tempat dan alat.
2. Kelemahan dari bentuk latihan dribbling bolak-balik antara lain :
a. Terlalu menoton karena tidak ada variasi gerakan.
b. Tidak banyak bagian kaki yang aktif menyentuh bola karena
bola lebih banyak didorong kedepan.
c. Intensitas latihan sulit di ukur.
Berdasarkan pembahasan tentang dribbling yang telah diuraikan
diatas maka penulis melihat bahwa dibutuhkannya latihan khusus untuk
meningkatkan kemampuan dribbling. Dengan meningkatnya kemampuan
dribbling pemain diharapkan keterampilan bermain pemain juga dapat
ditingkatkan sehingga prestasi yang maksimal juga tercapai.
B. Kerangka Konseptual
1. Pengaruh Latihan Dribbling Zigzag Terhadap Kemampuan
Dribbling
Latihan dribbling zigzag adalah menggiring bola dengan berkelok-
kelok melalui tonggak-tonggak atau cone yang dipasang pada jarak tertentu,
pemain dituntut untuk merubah arah gerakan sesuai dribbling dengan cepat
dan mampu menguasai bola dengan baik. Pemain mulai menggiring bola
pada cone yang pertama lalu menggiring bola masuk dan keluar dari cone
itu hingga mencapai cone yang terakhir, kemudian putar arah dan
menggiring bola kembali hingga posisi awal. (Luxbacher, 2001 : 49).
Pemberian latihan dribbling zigzag akan memberikan dampak positif
terhadap pemain untuk meningkatkan kelincahan serta kecepatan pada saat
mendribbling bola, karena dilatihan dribbling zigzag ini pemain dituntut
untuk merubah-rubah arah dengan cepat melewati cone.
2. Pengaruh Latihan Dribbling Bolak-Balik Terhadap Kemampuan
Dribbling
Latihan dribbling bolak-balik adalah bentuk latihan dimana pemain
menggiring bola dari suatu titik ke titik yang lainnya kemudian kembali lagi
menggiring bola ketitik semula. Pada dasarnya bentuk latihan ini tidak jauh
beda dengan bentuk latihan dribbling zigzag, hanya saja dalam latihan ini
pemain menggiring bola tanpa harus melewati patok dengan berbelok-belok
seperti pada latihan dribbling zigzag.
Pelaksanaan latihan dribbling bolak-balik dilakukan dengan
sederetan tonggak, dengan gerakan sekali menuju tonggak, lalu menjauhi,
kemudian menghampiri lagi, dan seterusnya. (Coerver, 1987 : 30-31).
Pemberian latihan dribbling bolak-balik akan memberikan dampak
positif terhadap pemain untuk meningkatkan kecepatan pada saat
mendribbling bola, karena dilatihan dribbling bolak-balik ini pemain
dituntut untuk mendribbling bola dari satu cones ke cone yang lain dengan
cepat.
3. Pengaruh Latihan Dribbling Zigzag Dan Latihan Dribbling Bolak-
Balik Terhadap Kemampuan Dribbling
Latihan dribbling zigzag dan latihan dribbling bolak-balik
merupakan bentuk latihan yang dapat meningkatkan kemampuan dribbling.
Namun demikian, terdapat kemungkinan hasil latihan yang berbeda
disebabkan adanya kekurangan dan kelebihan dari masing-masing bentuk
latihan tersebut.
Berdasarkan kajian teori akan terlihat hasil latihan yang
menggambarkan adanya perbedaan pengaruh dari efektifitas bentuk latihan
dribbling zigzag dan latihan dribbling bolak-balik terhadap peningkatan
kemampuan dribbling dalam sepakbola.
Sehingga dapat digambarkan skematis perbedaan pengaruh
terhadap peningkatan kemampuan dribbling antara lain latihan dribbling
zigzag dan bentuk latihan dribbling bolak-balik, yaitu sebagai berikut :
Latihan Dribbling zigzag
(X1)
Kemampuan
Dribbling
(Y)
Gambar 7. Kerangka Konseptual
Penjelasan diatas menunjukan bahwa penelitian ini terdiri dari dua
variabel bebas yaitu bentuk latihan dribbling zigzag (X1) dan bentuk latihan
dribbling bolak-balik sebagai (X2). Sedangkan variabel terikat (Y) adalah
kemampuan dribbling.
C. Hipotesis
Sesuai dengan penelitian ini serta berdasarkan kajian pustaka, maka
dalam penelitian ini diajukan hipotesis sebagai berikut :
1. Ada pengaruh latihan dribbling zigzag terhadap kemampuan dribbling
pemain sepakbola SSB Taruna Mandiri Padang.
2. Ada pengaruh latihan dribbling bolak-balik terhadap kemampuan
dribbling pemain sepakbola SSB Taruna Mandiri Padang.
3. Terdapat perbedaan pengaruh yang signifikan antara hasil latihan
dribbling zigzag dengan latihan dribbling bolak-balik terhadap
kemampuan dribbling pemain sepakbola SSB Taruna Mandiri Padang.
Latihan Dribbling bolak-balik
(X2)
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimen
lapangan. Metode eksperimen adalah suatu cara untuk mencari hubungan
sebab akibat (hubungan kausal) antara dua faktor yang sengaja ditimbulkan
oleh sipeneliti dengan mengeliminisasi atau mengurangi atau menyisihkan
faktor-faktor lain yang bisa menggangu, eksperimen selalu dilakukan
dengan maksud untuk melihat akibat dari suatu perlakuan. ( Arikunto,
2002 : 3).
B. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 2 November 2012 – 12
desember 2012. Tempat penelitian di SSB Taruna Mandiri Padang. SSB
ini sebagai tempat dilaksanakan penelitian tentang perbedaan pengaruh
latihan dribbling zigzag dan latihan dribbling bolak-balik terhadap
kemampuan dribbling pemain sepakbola.
C. Rancangan Penelitian
Adapun rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian
adalah ”Desain Pre-test and Post-test group Design” Arikunto (2002 : 78).
Rancangan penelitian tersebut dapat diuraikan sebagai berikut :
X1- - - - - - PL(X1) - - - - - Post-test
P- - - S - - - Pre-test - - -OP t
X2- - - - - - PL(X2) - - - - - Post-test
Keterangan :
P = Populasi
S = Sampel
Pre-test = Test awal kemampuan dribbling.
OP = Ordinal Pairing.
X1 = Kelompok Eksperimen A (Latihan Dribbling zigzag).
X2 = Kelompok Eksperimen B (Latihan Dribbling bolak-balik).
PL(X1) = Perlakuan latihan dribbling zigzag.
PL(X2) = Perlakuan latihan dribbling bolak-balik.
Post-Test = Test akhir kemampuan dribbling.
t = Perbedaan hasil kedua kelompok latihan.
D. Defenisi Operasional Variabel Penelitian
1. Latihan dribbling zigzag adalah bentuk latihan dimana pemain menggiring
bola dengan berbelok-belok melalui cones atau patok yang dipasang pada
jarak tertentu.
2. Latihan dribbling bolak-balik adalah menggiring bola bolak-balik, dimana
pemain menggiring bola dengan cara bolak-balik dari suatu titik ke titik
lainnya kemudian kembali ketitik semula.
3. kemampuan dribbling adalah kemampuan seseorang dalam menggiring
bola dari suatu daerah ke daerah lain diukur dengan tes dribbling.
E. Variabel Penelitian
Dalam penelitian ini terdiri dari variabel bebas (X1 dan X2) dan
variabel terikat (Y). variabel bebas merupakan faktor yang menjadi pokok
permasalahan yaitu bentuk latihan, sedangkan variabel terikat yaitu variabel
32
yang sangat tergantung pada manipulasi variabel bebas yang diberikan
(Arikunto, 2002 : 96).
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah dribbling zigzag (X1)
dan latihan dribbling bolak-balik (X2). Sementara variabel terikat (Y) adalah
dribbling.
F. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi pada penelitian ini adalah keseluruhan pemain SSB
Taruna Mandiri Padang yang terdaftar dan aktif mengikuti latihan, seperti
terlihat pada tabel berikut:
Tabel 1. Jumlah Pemain SSB Taruna Mandiri Padang
No. Kelompok Umur Jumlah
1.
2.
3.
4.
< U12 tahun
U13-U16 tahun
U17-U20 tahun
U21-U23 tahun
44 orang
53 orang
24 orang
6 orang
Jumlah 127 orang
2. Sampel
Berpedoman kepada populasi penelitian dari keempat kelompok
umur yang terdapat di SSB Taruna Mandiri Padang, maka yang memenuhi
syarat untuk dijadikan sampel dalam penelitian adalah kelompok umur U17-
U20 tahun. Pemilihan kelompok U17-U20 sebagai sampel didasari oleh
program latihannya yang sudah mengacu kepada kondisi fisik sepakbola.
Jadi teknik yang dilakukan dalam pemlihan sampel penelitian
adalah Purposive sampling. Menurut Arikunto (2002 : 117) yaitu teknik
yang dilakukan dengan cara mengambil subjek bukan didasarkan atas strata,
random atau daerah tapi didasarkan atas adanya tujuan tertentu karena
keterbatasan waktu, dana dan tenaga, maka yang menjadi sampel dalam
penelitian adalah sebanyak 24 orang.
G. Jenis dan Sumber Data
1. Jenis data
Data yang diperoleh dalam penelitian ini merupakan data primer
dan data sekunder. Data primer yang diperoleh adalah data hasil tes yang
dilakukan. Data primer yang dimaksud dalam penelitian ini adalah data hasil
tes kemampuan dribbling yang dilakukan oleh pemain. Sedangkan data
sekunder merupakan data yang diperolah secara tidak langsung atau data
yang telah ada sebelumnya. (Suryabrata, 2005 : 39).
2. Sumber data
Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini berasal dari tes
dribbling pemain sepakbola SSB Taruna Mandiri Padang, yang dijadikan
sampel.
H. Pelaksanaan Perlakuan
1. Pengelompokan dan perlakuan sampel
Sebelum kegiatan eksperimen dilakukan, terlebih dahulu sampel
dibagi menjadi dua kelompok berdasarkan pada hasil tes kemampuan
dribbling. Pembagian kelompok ini dilakukan berdasarkan matched ordinal
pairing penyusunan peringkat tersebut, sampel akan dibagi menjadi dua
kelompok. Hasil pembagian kelompok ini mencerminkan kemampuan yang
sama, sehingga kemampuan dua kelompok tidak memiliki perbedaan
kemampuan berarti. (Sutrisno, 2004 : 504).
Selanjutnya kedua kelompok ini diberinama kelompok A dan B.
Dalam perlakuannya kelompok A diberi latihan dribbling zigzag sedangkan
kelompok B diberi latiahan dribbling bolak-balik
2. Penyusunan jadwal latihan
Agar pelaksanaan penelitian dapat berjalan dengan lancar dan
sesuai dengan apa yang diharapkan, maka perlu disusun beberapa perlakuan
terhadap sampel. Rancangan tersebut harus sesuai dengan asumsi penelitian,
yaitu perlakuan terhadap sampel sama. Rancangan tersebut meliputi :
a. Lama latihan secara keseluruhan
Lama latihan secara keseluruhan dalam penelitian ini sebanyak
18 kali pertemuan. Hal ini sesuai dengan pendapat Dede Kusuma
dalam Ronaldi (1998 : 22), yaitu latihan akan memberikan efek
setelah enam minggu dan akan terlihat perubahan kemampuan
sebanyak 30 % apabila dilakukan selama 3 kali pertemuan dalam
seminggu.
b. Banyaknya latihan secara keseluruhan
Dalam penelitian ini latihan dilaksanakan 3 kali dalam
seminggu, ini disesuaikan dengan pendapat di atas. Adapun
pelaksanaan latihan pada hari rabu, jum’at dan minggu dimulai dari
jam 15:00 wib - selesai.
c. Lama latihan dalam setiap pertemuan
Lamanya pelaksanaan latihan dalam setiap pertemuan adalah 60
menit untuk latihan inti. Hal ini disesuaikan dengan pendapat Suhairi
(1976 : 34) yang mengatakan bahwa lamanya latihan idealnya selama
60 menit sampai 70 menit.
I. Validitas Rancangan Penelitian
Untuk memperoleh keyakinan tentang rancangan penelitian ini
dilakukan pengontrolan melalui validitas internal dan eksternal, sebagai
berikut :
1. Validitas Internal
Pengontrolan validitas internal pada rancangan penelitian dilakukan
agar dapat diyakini bahwa hasil yang diperoleh dari penelitian adalah
pengaruh dari perlakuan yang diberikan pada kelompok eksperimen.
Aspek-aspek yang dikontrol untuk validitas internal adalah :
a. Aspek pengaruh tes awal, dikontrol dengan menjaga agar pemain
coba tidak mengetahui bahwa pada masa akhir percobaan akan
diadakan tes yang sama, sehingga pemain coba tidak mempersiapkan
diri secara khusus untuk mengahadapi tes akhir tersebut selama
mereka masih dalam perlakuan.
b. Aspek pengaruh instrument, dikontrol dengan tidak mengadakan
perubahan pada instrument yang di gunakan, pada tes awal dan tes
akhir tetap menggunakan instrument yang sama.
c. Aspek sikap, dikontrol dengan menjaga kehadiran secara ketat dalam
masa perlakuan dan latihan serta dilakukan bimbingan terhadap
gerakan yang dilakukan agar pelaksanaan sesuai dengan yang
seharusnya, selain itu kehadiran pemain juga di kontrol dengan
meminta pemain untuk datang 15 menit sebelum perlakuan dimulai.
2. Validitas Eksternal
Validitas eksternal dilakukan agar hasil penelitian dapat di
generalisasi kepada populasi penelitian, pengontrolan tersebut meliputi :
a. Validitas sampel, dikontrol dengan cara (1) mengambil sampel sesuai
dengan karakteristik populasi yang ditetapkan dalam penelitian ini. (2)
pembagian kelompok sampel dengan cara matched ordinal pairing.
b. Validitas ekologi, dikontrol dengan cara mengatakan kepada pemain
bahwa mereka sedang dijadikan sebagai objek penelitian.
c. Pemain tidak boleh melakukan latihan diluar jadwal latihan.
J. Teknik Pengumpulan Data
Data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah hasil dribbling
yang dilakukan pemain. Untuk mendapatkan data dalam penelitian ini,
terlebih dahulu dibuat langkah-langkah sebagai berikut :
1. Langkah persiapan
a) Mengajukan judul kepada dosen penasehat akademik peneliti.
b) Setelah judul disetului oleh dosen penasehat akademik dilanjutkan
kepada ketua jurusan untuk menentukan dosen pembimbing.
c) Konsultasi dengan dosen pembimbing.
d) Melakukan seminar proposal penelitian.
e) Mendapatkan surat izin penelitian dari Dekan Fakultas Ilmu
Keolahragaan Universitas Negeri Padang.
2. Menetapkan Peralatan yang dibutuhkan dalam penelitian
Sebelum dilakukan tes, terlebih dahulu di persiapkan alat-alat
pengumpul data, adapun alat-alat yang dibutuhkan antara lain : (a) Meteran,
(b) Stopwatch, (c) cone/patok, (d) Peluit, (e) Bola, (f) Format isian, (g)
Alat-alat tulis
3. Menyiapkan tenaga pembantu dan pengawas .
Berikut daftar pembantu dan pengawas dalam penelitian ini :
Tabel 2. Tenaga Pembantu
No Nama Jabatan Tugas
1 Zulprinaldi Pelatih kepala SSB Pengawas Jalannya Tes
2 Ardo Okilanda Mahasiswa Pembaca Skor
3 Fredick Apliansah Mahasiswa Pencatat Skor
4 Samsul Azhar Mahasiswa Pengukur Jarak Patok
4. Pelaksanaan tes awal (pre-test)
Pelaksanaan tes terdiri dari tes awal (pre-test) dan tes akhir (post-
test). Pre-test yaitu tes yang dilakukan sebelum diberikan perlakuan.
5. Memberikan latihan (perlakuan)
Latihan dilaksanakan selama 16 kali pertemuan selama 6 minggu
dengan jadwal latihan 3 kali seminggu.
6. Melaksanakan tes akhir (post-test)
Setelah pemberian latihan dribbling zigzag dan dribbling bolak-balik
selama 16 kali pertemuan. Kemudian dilakukan tes kemampuan dribbling.
K. Tes kemampuan dribbling
Gambar 8. Tes Kemampuan Menggiring Bola
(Nurhasan, 2001 : 161)
Prosedur pelaksanaan :
a. Pada aba-aba “siap” pemain berdiri dibelakang garis start dengan bola
dalam penguasaan kakinya.
b. Pada aba-aba “ya” pemain mulai menggiring bola kearah kiri melewati
rintangan pertama dan berikutnya menuju rintangan berikutnya sesuai
dengan arah panah yang telah ditetapkan sampai melewati garis finish.
c. Jika salah arah dalam menggiring bola, maka pemain harus
memperbaikinya tanpa menggunakan anggota badan selain kaki, dimana
kesalahan itu dilakukan dan selama itu pula stopwatch tetap jalan.
d. Menggiring bola dilakukan dengan kaki kanan dan kaki kiri bergantian atau
minimal salah satu kaki pernah menyentuh bola satu kali sentuh.
(Nurhasan, 2001 : 161)
L. Teknik Analisa Data
Untuk mengetahui sejauh mana perbedaan pengaruh latihan dribbling
zigzag dan dribbling bolak-balik terhadap peningkatan kemampuan dribbling.
Maka data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan rumus statistik
menggunakan teknik analisis “t-test”.
Sebelum data diolah terlebih dahulu dilakukan uji normalitas data dan
uji homogenitas data. Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah
kelompok sampel berasal dari yang berdistribusi normal atau tidak. Untuk
menguji normalitas tersebut dilakukan uji Kolmogrov Smirnov (Uji K-S).
Sedangkan uji homogenitas bertujuan untuk melihat apakah kedua kelompok
data mempunyai variasi yang homogen atau tidak. Untuk mendapatkan hal
tersebut digunakan uji variasi.
Jika populasi berdistribusi normal dan kelompok data bervariasi
homogen maka dipakai t-test menurut (Fardi, 2011 : 51) sebagai berikut :
Dengan keterangan :
X1 : mean sampel pertama
X2 : mean sampel kedua
D : beda antara skor sampel pertama dan kedua
D2 : kuadrat beda
∑ D2
: jumlah kuadrat beda
n : jumlah pasangan sampel
BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data Penelitian
1. Kemampuan dribbling sebelum diberikan perlakuan
Dari data penelitian pre test diperoleh rentang sebesar 5,5 dengan skor
terendah 23,29 dan skor tertinggi 17,79. Dari analisa di keterangan skor rata-rata
20 dan standar deviasi 1,4. Adapun distribusi frekuensi pre test dapat dilihat pada
tabel berikut ini :
Tabel. 3 Distribusi frekuensi pre test
Interval F (absolut) F (relatif)
17 - 18 7 29,2%
19 - 20 13 54,2%
21 - 22 3 12,5%
23 - 24 1 4,1%
Jumlah 24 100%
Berdasarkan tabel distribusi frekuensi dari 24 orang sampel dengan 7
orang (29,2 %) memiliki kemampuan dribbling 17 – 18, 13 orang (54,2 %)
memiliki kemampuan dribbling 19 – 20, 3 orang (12,5 %) memliki kemampuan
dribbling 21 – 22, 1 orang (4,1 %) memiliki kemampuan dribbling 23 – 24.
Jadi kesimpulan data pre test didapatkan 7 orang berada diatas rata-rata
dan 4 orang berada di bawah rata-rata.
Gambar 9. Histogram Kemampuan Dribbling (Pre Test)
Dari hasil pre test yang telah dilakukan pada saat melakukan tes
kemampuan dribbling sebelum diberi perlakuan diperoleh dengan jumlah 479,644
detik, rata-ratanya adalah 20 dan standar deviasinya adalah 1,4.
2. Kemampuan dribbling setelah diberi perlakuan Post test
Dari data penelitian post test diperoleh rentang sebesar 2,5 dengan skor
terendah 19,02 dan skor tertinggi 16,54. Dari analisa di keterangan skor rata-rata
17,6 dan standar deviasi 0,4. Adapun distribusi frekuensi post test dapat dilihat
pada tabel berikut ini :
Tabel. 4 Distribusi frekuensi post test
Interval F (absolut) F (relatif)
16,5 - 17 7 29,2%
17,5 - 18 15 62,5%
18,5 - 19 2 8,3%
19,5 - 20 0 0%
Jumlah 24 100%
Berdasarkan tabel distribusi frekuensi dari 24 orang sampel dengan 7
orang (29,2 %) memiliki kemampuan dribbling 16,5 – 17, 15 orang (54,2 %)
memiliki kemampuan dribbling 17,5 – 18, 2 orang (8,3 %) memliki kemampuan
dribbling 18,5 – 19, 0 orang (0 %) memiliki kemampuan dribbling 19,5 – 20.
Jadi kesimpulan data post test didapatkan 7 orang berada diatas rata-rata
dan 2 orang berada di bawah rata-rata.
Gambar 10. Histogram Kemampuan Dribbling (Post Test)
Dari hasil post test yang telah dilakukan pada saat melakukan tes
kemampuan dribbling setelah diberi perlakuan diperoleh dengan jumlah 424,07
detik, rata-ratanya adalah 17,6 dan standar deviasinya adalah 0,6.
B. Uji Persyaratan Analisis
Hipotesis penelitian ini diuji dengan menggunakan analisis t-test. Sebelum
dilakukan analisis t-tes, terlebih dahulu akan dilakukan uji normalitas dan uji
homogenitas. Sebelum melakukan t-test terlebih dahulu yang harus dipenuhi
menurut Fardi (2011 : 31-38) adalah data harus berasal dari populasi yang
berdistribusi normal.
a. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan uji lillefors dengan taraf
nyata (α) = 0,05. Kriteria pengujiannya adalah bahwa tolak jika Lhitung (Lh) yang
diperoleh dari data pengamatan melebihi Ltabel (Lt) dan sebaliknya terima apabila
Lhitung (Lh) yang diperoleh lebih kecil dari Ltabel (Lt) secara sederhana dapat
digunakan rumus sebagai berikut :
tolak jika, Lhitung (Lh) > Ltabel (Lt)
terima jika, Lhitung (Lh) < Ltabel (Lt)
Tabel 5. Rangkuman Uji Normalitas data
Kelompok N Lh Lt
Latihan dribbling zigzag Pre test 12 0,1112
0.242 Post test 12 0,1669
Latihan dribbling bolak-balik Pre test 12 0,1243
Post test 12 0,1597
Berdasarkan hasil perhitungan uji normalitas kedua kelompok penelitian
diatas ditemukan harga Lhitung (Lh) yang diperoleh lebih kecil dari harga Ltabel (Lt)
pada taraf nyata α = 0.05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa semua
kelompok data pada penelitian ini diambil dari populasi yang berdistribusi normal
sehingga dapat digunakan untuk pengujian hipotesis penelitian.
b. Uji Homogenitas Varians
Persyaratan analisis lainnya yang diperlukan dalam penelitian ini adalah
pengujian homogenitas varians. Pengujian homogenitas varians yang dilakukan
dalam penelitian ini adalah : pengujian homogenitas data awal (pre test)
kemampuan dribbling dari dua kelompok perlakuan yaitu antara kelompok latihan
dribbling zigzag dan latihan dribbling bolak-balik (X1 dan X2).
Uji homogenitas ini dilakukan untuk melihat apakah data yang diperoleh
berasal dari data yang homogen. Uji homogenitas varians menyatakan bahwa
apabila Fhitung (Fh) lebih kecil dari Ftabel (Ft) (Fh < Ft) sesuai dengan taraf signifikan
α = 0,05 maka kedua kelompok data berasal dari varians yang homogen.
Tabel 6. Uji Homogenitas Varians Perlakuan Data Pre Test X1 dan X2
Kelompok Varians Fhitung Ftabel Keterangan
Data awal
(pre test)
2,24 1,30 2,82 Homogen
1,72
C. Pengujian Hipotesis
Hipotesis penelitian ini terdiri atas 3 buah hipotesis. Uji hipotesis
menggunakan uji t, yang dijelaskan sebagai berikut :
1. Hipotesis pertama
Hipotesis yang diajukan pertama adalah “ ada pengaruh latihan dribbling
zigzag terhadap kemampuan dribbling pemain sepakbola SSB Taruna Mandiri
Padang”. Hipotesis ini diuji dengan uji t menggunakan rumus t-test. Hasil analisis
hipotesis ini uraiannya terdapat dilampiran pada halaman 69 dan terangkum pada
tabel :
Tabel 7. Rangkuman Uji Hipotesis 1
Variabel N thitung ttabel Keterangan
Latihan dribbling
zigzag
pre test
12 6,95 2,20 signifikan
post test
Tabel di atas menunjukan besar pengaruh latihan dribbling zigzag
terhadap kemampuan dribbling pemain SSB Taruna Mandiri Padang sebesar
thitung 6,95 sedangkan ttabel sebesar 2,20 dengan taraf signifikan α = 0,05 dan n =
12. Berdasarkan pengambilan keputusan diatas maka thitung > ttabel (6,95 >
2,20). Dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh yang berarti dengan
menggunakan metode latihan dribbling zigzag terhadap kemampuan dribbling
pemain SSB Taruna Mandiri Padang.
2. Hipotesis kedua
Hipotesis yang diajukan kedua adalah “ ada pengaruh latihan dribbling
bolak-balik terhadap kemampuan dribbling pemain sepakbola SSB Taruna
Mandiri Padang”. Hipotesis ini diuji dengan uji t menggunakan rumus t-test. Hasil
analisis hipotesis ini uraiannya terdapat dilampiran pada halaman 70 dan
terangkum pada tabel :
Tabel 8. Rangkuman Uji Hipotesis 2
Variabel N thitung ttabel Keterangan
Latihan dribbling
zigzag pre test 12 6,53 2,20 signifikan
post test
Tabel di atas menunjukan besar pengaruh latihan dribbling bolak-balik
terhadap kemampuan dribbling pemain SSB Taruna Mandiri Padang sebesar
thitung 6,53 sedangkan ttabel sebesar 2,20 dengan taraf signifikan α = 0,05 dan n =
12. Berdasarkan pengambilan keputusan diatas maka thitung > ttabel (6,53 >
2,20). Dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh yang berarti dengan
menggunakan metode latihan dribbling bolak-balik terhadap kemampuan
dribbling pemain SSB Taruna Mandiri Padang.
3. Hipotesis ketiga
Hipotesis yang diajukan ketiga adalah “terdapat perbedaan pengaruh yang
signifikan antara hasil latihan dribbling zigzag dengan latihan dribbling bolak-
balik terhadap kemampuan dribbling pemain SSB Taruna Mandiri Padang”.
Hipotesis ini diuji dengan uji t menggunakan rumus t-test. Hasil analisis
hipotesis ini uraiannya terdapat dilampiran pada halaman 71 dan terangkum pada
tabel :
Tabel 9. Rangkuman Uji Hipotesis 3
Variabel N thitung ttabel Keterangan
Latihan dribbling
zigzag
dan
latihan dribbling
bolak-balik
post test 12 3,10 2,20 Signifikan
Tabel diatas menunjukan terdapatnya perbedaan latihan dengan
menggunakan latihan dribbling zigzag dan latihan dribbling bolak-balik tehadap
kemampuan dribbling pemain SSB Taruna Mandiri Padang sebesar thitung 3,10
sedangkan ttabel sebesar 2,20 dengan taraf signifikan α = 0,05 dan n = 12.
Berdasarkan pengambilan keputusan diatas maka thitung > ttabel (3,10 > 2,20),
dapat dikatakan bahwa terdapat perbedaan pengaruh yang signifikan antara hasil
latihan dribbling zigzag dengan latihan dribbling bolak-balik terhadap
kemampuan dribbling pemain SSB Taruna Mandiri Padang.
D. Pembahasan
1. Ada pengaruh latihan dribbling zigzag terhadap kemampuan dribbling
pemain sepakbola SSB Taruna Mandiri Padang.
Hasil pengujian hipotesis yang pertama berdasarkan hasil perhitungan data
pre test dan post test dengan menggunakan pendekatan statistik uji-t kelompok
metode latihan dribbling zigzag memberikan pengaruh yang signifikan terhadap
peningkatan kemampuan dribbling pemain thitung 6,95 sedangkan ttabel sebesar
2,20 dengan taraf signifikan α = 0,05 dan n = 12, maka thitung > ttabel (6,95 >
2,20). Dengan kata lain hipotesis penelitian yang diajukan secara signifikan teruji
kebenarannya.
Sebagai mana telah dikemukakan pada kajian teori sebelumnya Latihan
dribbling zigzag adalah pemain menggiring bola dengan berbelok-belok melalui
tonggak-tonggak atau cone yang dipasang pada jarak tertentu, pemain dituntut
untuk merubah arah gerakan dribbling dengan cepat dan mampu menguasai bola
dengan baik. Pemain mulai menggiring bola dengan cone itu hingga mencapai
cone yang terakhir, kemudian berputar arah dan menggiring bola kembali hingga
posisi awal. (Luxbacher, 2001 : 50).
Dengan cara latihan ini maka pemain sepakbola SSB Taruna Mandiri
Padang dapat memperbaiki kemampuan dribblingnya, Pemberian latihan
dribbling zigzag akan memberikan dampak positif terhadap pemain untuk
meningkatkan kelincahan serta kecepatan pada saat mendribbling bola, karena
dilatihan dribbling zigzag ini pemain dituntut untuk merubah-rubah arah dengan
cepat melewati cones.
2. Ada pengaruh latihan dribbling bolak-balik terhadap kemampuan
dribbling pemain sepakbola SSB Taruna Mandiri Padang.
Hasil pengujian hipotesis yang kedua berdasarkan hasil perhitungan data
pre test dan post test dengan menggunakan pendekatan statistik uji-t kelompok
metode latihan dribbling bolak-balik memberikan pengaruh yang signifikan
terhadap peningkatan kemampuan dribbling pemain thitung 6,53 sedangkan ttabel
sebesar 2,20 dengan taraf signifikan α = 0,05 dan n = 12, maka thitung > ttabel
(6,53 > 2,20). Dengan kata lain hipotesis penelitian yang diajukan secara
signifikan teruji kebenarannya.
Sebagai mana telah dikemukakan pada kajian teori sebelumnya Latihan
dribbling bolak-balik merupakan bentuk latihan dimana pemain menggiring bola
dari suatu titik ke titik yang lainnya kemudian kembali lagi menggiring bola
ketitik semula. Pada dasarnya bentuk latihan ini tidak jauh beda dengan bentuk
latihan dribbling zigzag, hanya saja dalam latihan ini pemain menggiring bola
tanpa harus melewati patok denga berbelok-belok seperti pada latihan dribbling
zigzag.
Pelaksanaan latihan dribbling bolak-balik dilakukan dengan sederetan
tonggak, dengan gerakan sekali menuju tonggak, lalu menjauhi, kemudian
menghampiri lagi, dan seterusnya. (Coerver, 1987 : 30-31).
Dengan cara latihan ini maka pemain sepakbola SSB Taruna Mandiri
Padang dapat memperbaiki kemampuan dribblingnya, Pemberian latihan
dribbling bolak-balik akan memberikan dampak positif terhadap pemain untuk
meningkatkan kecepatan pada saat mendribbling bola, karena dilatihan dribbling
bolak-balik ini pemain dituntut untuk mendribbling bola dari satu cones ke cones
yang lain dengan cepat.
3. Terdapat perbedaan pengaruh yang signifikan antara hasil latihan
dribbling zigzag dengan latihan dribbling bolak-balik terhadap
kemampuan dribbling pemain SSB Taruna Mandiri Padang
Hasil pengujian hipotesis yang ketiga berdasarkan hasil perhitungan data
post test kedua kelompok dengan menggunakan pendekatan statistik uji-t thitung
3,10 sedangkan ttabel sebesar 2,20 dengan taraf signifikan α = 0,05 dan n = 12,
maka thitung > ttabel (3,10 > 2,20). Dengan kata lain hipotesis penelitian yang
diajukan secara signifikan teruji kebenarannya.
Berdasarakan besarnya pengaruh masing-masing variabel bebas terhadap
variabel terikat maka antara variabel latihan dribbling zigzag dan latihan dribbling
bolak-balik sama-sama memiliki pengaruh terhadap kemampuan dribbling
pemain sepakbola SSB Taruna Mandiri Padang, hal ini dapat dilihat dari rerata
peningkatan kemampuan dribbling melalui data tes awal dan tes akhir.
Peningkatan rata-rata kemampuan dribbling menggunakan latihan dribbling
zigzag, tes awalnya 20,03 meningkat atau lebih cepat waktunya saat tes akhir
menjadi 17,53 (meningkat 2,50 detik) sedangkan pada latihan yang menggunakan
dribbling bolak-balik, rata-rata tes awalnya 19,94 meningkat atau lebih cepat
waktunya saat tes akhir menjadi 17,81 (meningkat 2,13 detik).
Kedua bentuk latihan ini dapat meningkatkan kecepatan saat melakukan
dribbling tapi diantara kedua latihan tersebut menurut peneliti dan sesuai dengan
data dan kenyataan dilapangan bahwa latihan dribbling zigzag lebih berpengaruh
dari pada latihan dribbling bolak-balik terhadap kemampuan dribbling, dimana
latihan dribbling zigzag dituntuk dalam pelaksanaan latihannya untuk menggiring
bola dengan lincah dan cepat sedangkan pada latihan dribbling bolak-balik hanya
dituntut untuk cepat saja. Akan tetapi dalam melakukan latihan meningkatkan
kemampuan dribbling tidak lepas dari peranan pemain itu sendiri, maksudnya
pemain dituntut disiplin dalam melaksanakan program latihan agar tujuan latihan
dapat diperoleh secara maksimal.
Tabel 10. Kelemahan dan kelebihan kedua latihan
Latihan dribbling zigzag Latihan dribbling bolak-balik
Kelebihan dari bentuk latihan dribbling Kelebihan dari bentuk latihan dribbling
zigzag antara lain :
1. Seluruh bagian kaki dapat aktif
menyentuh bola karena pemain
dituntut melewati beberapa patok
yang ada, sehingga pemain harus
merubah arah gerakan dribbling
yang dilakukan.
2. Kelincahan dalam menggiring bola
akan lebih meningkat.
3. Latihan ini akan terkesan lebih
menarik karena terdapat beberapa
patok yang harus dilewati.
4. Tidak memakai banyak tempat dan
alat.
bolak-balik antara lain :
1. Latiahan ini sederhana dan mudah
dilakukan.
2. Pemain dapat menggiring bola
dengan cepat karena tidak melewati
banyak patok.
3. Saat menggiring bola, bola lebih
mudah dikuasai.
4. Tidak memakai banyak tempat dan
alat.
Kelemahan dari latihan dribbling
zigzag antara lain :
1. Bola sering tidak terkontrol karena
pemain harus berbelok-belok saat
menggiring bola.
2. Ruang gerak dibatasi oleh beberapa
patok yang harus dilewati.
3. Intensitas latihan sulit diukur.
Kelemahan dari bentuk latihan
dribbling bolak-balik antara lain :
1. Terlalu menoton karena tidak ada
variasi gerakan.
2. Tidak banyak bagian kaki yang
aktif menyentuh bola karena bola
lebih banyak didorong kedepan.
3. Intensitas latihan sulit di ukur.
Sumber : Luxbacher, 2001 : 49 – 50 dan Coerver, 1987 : 30-31
E. Keterbatasan penelitian
Dalam penelitian ini peneliti menyadari keterbatasan sebagai manusia,
walaupun sudah dicoba untuk mengatasi kemungkinan gangguan terhadap
variabel penelitian, tetapi dalam kenyataan sulit untuk menghindari munculnya
permasalahan selama penelitian dilakukan antara lain : sulitnya melakukan
kontrol secara ketat terhadap sampel, karena sampel tinggal dirumah masing-
masing.
Kemudian kelihatan dalam melakukan perlakuan masih ada yang kurang
serius, tetapi peneliti berusaha memberi motivasi secara maksimal agar bisa
melakukan dengan baik, dan peneliti juga tidak bisa mengontrol aktifitas diluar
dan gizi sampel.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pengujian hipotesis maka dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut :
1. Ada pengaruh latihan dribbling zigzag terhadap kemampuan dribbling pemain
sepakbola SSB Taruna Mandiri Padang. Dengan nilai thitung 6,95 sedangkan
ttabel sebesar 2,20 dengan taraf signifikan α = 0,05 dan n = 12, maka thitung >
ttabel (6,95 > 2,20). Dengan pengaruhnya dapat dilihat dari uji beda mean
dimana mean pre test kemampuan dribbling kelompok latihan dribbling
zigzag 20,03 sedangkan post testnya meningkat atau lebih cepat waktunya
menjadi 17,53 (meningkat 2,50 detik). Ini berarti terjadi peningkatan
kemampuan dribbling dengan menggunakan latihan dribbling zigzag.
2. Ada pengaruh latihan dribbling bolak-balik terhadap kemampuan dribbling
pemain sepakbola SSB Taruna Mandiri Padang. Dengan nilai thitung 6,53
sedangkan ttabel sebesar 2,20 dengan taraf signifikan α = 0,05 dan n = 12,
maka thitung > ttabel (6,53 > 2,20). Dengan pengaruhnya dapat dilihat dari
uji beda mean dimana mean pre test kemampuan dribbling kelompok latihan
dribbling bolak-balik 19,94 sedangkan post testnya meningkat atau lebih cepat
waktunya menjadi 17,81 (meningkat 2,13 detik). Ini berarti terjadi
peningkatan kemampuan dribbling dengan menggunakan latihan dribbling
bolak-balik.
3. Terdapat perbedaan pengaruh yang signifikan antara hasil latihan dribbling
zigzag dengan latihan dribbling bolak-balik terhadap kemampuan dribbling
pemain SSB Taruna Mandiri Padang. Dengan thitung 3,10 sedangkan ttabel
sebesar 2,20 dengan taraf signifikan α = 0,05 dan n = 12, maka thitung > ttabel
(3,10 > 2,20). Dimana perbedaan pada kelompok latihan dribbling zigzag
meningkat 2,50 detik sedangkan pada latihan dribbling bolak-balik 2,13 detik.
B. Saran
Berdasarkan pada kesimpulan diatas, maka penulis dapat memberikan
saran yang dapat membantu mengatasi masalah yang ditemui dalam
meningkatkan kemampuan dribbling, diantaranya :
58
1. Bagi pelatih dan guru penjas yang memiliki atlet sepakbola ataupun pemula
untuk menggunakan latihan dribbling zigzag dan dribbling bolak-balik atau
salah satunya dalam meningkatkan kemampuan dribbling.
2. Disarankan untuk lebih memperhatikan variabel lain yang juga dapat
mempengaruhi kemampuan dribbling seperti, postur tubuh, kondisi fisik dan
sebagainya.
3. Penelitian ini hanya terbatas pada pemain sepakbola SSB Taruna Mandiri
Padang, untuk itu perlu diadakan penelitian pada sampel yang memiliki
jumlah sampel yang lebih banyak.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur penelitian. PT. BINEKA CIPTA, Jakarta.
Arsil. 1999. Pembinaan Kondisi Fisik. Padang: FIK UNP.
Coerver (1987). Sepakbola Program Pembinaan Pemain Ideal. PT. Gramedia,
Jakarta
Darwis, Ratinus. 1999. Sepakbola. Padang : FIK UNP.
Djezad, Zulfar dan Darwis, Ratinus. 1985. Buku Pelajaran Sepakbola. Padang :
FPOK IKIP Padang.
Djezad, Zulfar. 1988. Buku Pelajaran Sepakbola. Padang : FPOK IKIP Padang.
Fardi, Adnan, 2011. Silabus dan Hand-out Statistik Program Pasca Sarjana. UNP
Gusril. 1992. Pembinaan Pelatih Olahraga. Padang : FPOK IKIP Padang.
Hadi, Sutrisno. 2004. Metodologi Research. Yogyakarta : Andi Offset.
Harsono. 1988. Coaching dan Aspek-AspekPsikologis dalam Coaching. Jakarta :
P2PLTK
Koger, Robert. 2007. Latihan Dasar Andal Sepak Bola Remaja. Jakarta : Saka
Mitra Kompetensi.
Luxbacher, Joseph A (1998) Sepakbola, Langkah-langkah Menuju sukses. PT.
Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Medika. 2012. Pengaruh Latihan Push Up dan Bench Press Terhadap
Kemampuan Pukulan Lurus Atlet Pencak Silat PPS Satria Muda
Indonesia (SMI) Polresta Padang. (Laporan Hasil Penelitian). Padang :
FIK UNP.
Mielke, Danny. 2007. Dasar-Dasar Sepak Bola. Jakarta : Pakar Raya.
Muchtar, Remmy. 1992. Olahraga Pilihan Sepakbola. Jakarta : Depdikbud Dirjen
Pendidikan Tinggi proyek pembinaan tenaga pendidikan.
Pratama, Aditya A. 2002. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Surabaya : Ikhtiar
Surabaya.
PSSI. (2010/2011). Peraturan Permainan Sepakbola. Jakarta : PSSI.
Ronaldi. 1998. Pengaruh Metode Latihan Terhadap Prestasi Belajar
Groundstroke Dalam Permainan Tenis Lapangan (Laporan Hasil
Penelitian). Padang : FPOK IKIP Padang.
Suhairi. 1976. Conditioning and Training. P dan K : Sumatera Barat.
Suryabrata, Sumadi. 2005. Metodologi Penelitian. Jakarta : PT. Raja Grafindo
Persada.
Syafruddin, 2011. Ilmu Kepelatihan Olahraga. Padang : UNP Press.
Syahara, Sayuti. 2006. Volume, Intensitas dan Densitasi Latihan. Padang.
Tom & Quinn, Ron. 2008. Panduan Latihan Sepak Bola Andal. Bandung : Sunda
Kelapa Pustaka.
Undang-Undang RI No. 3. 2005. Sistem Keolahragaan Nasional. Bandung : Citra
Umbara.
UNP. 2011. Buku Panduan Penulisan Tugas Akhir atau Skripsi.
http://education-vionet.blogspot.com/2012/06/pengertian-keterampilan-
menggiring-bola.html, 4 oktober 2012
http://pittnews.com/newsstory/soccer-panthers-season-comes-to-an-end.html, 23
juni 2012
http://skripsifikum.com/?mod=viewarticle&act=detail&ref=394, 4 oktober 2012
http://www.becomebettersoccerplayer.com/dribbling-in-soccer.html, 23 juni 2012
http://www.ehow.com/how_6127561_teach-kids-dribble-soccer-ball.html, 23 juni
2012
repository.upi.eduoperatoruploads_jkr_ 060094_chapter.1.pdf, 16 mei 2012
repository.upi.eduoperatoruploadt_por_029327_chapter2.pdf, 16 mei 2012
SSB TARUNA MANDIRI PADANG
DATA MENTAH TES KEMAMPUAN DRIBBLING (detik)
No. Nama Test Awal Test Akhir
1 Ronal Fernando 20,711 19,339 18,216 16,713
2 Jovi Novan Herman 20,018 22,327 17,921 18,665
3 M. Rafi 18,771 20,098 19,816 18,016
4 Dino Setiawan 17,791 18,065 19,012 17,581
5 Ikhsan Septiaji 20,829 21,831 17,713 17,768
6 Zanzi lee 20,659 19,812 17,821 18,217
7 Rizki Ramadhan 23,298 24,566 19,022 20,114
8 Ali Alvitra 19,924 18,838 18,342 19,556
9 Muhammad Bintang 22,318 21,605 17,143 19,965
10 Bagaskara 20,899 21,959 18,205 21,013
11 Bayu Prasetyo 21,781 22,569 19,642 18,005
12 M. Ravi 22,309 22,812 18,807 20,341
13 Dimas trisnanda 20,703 21,565 17,591 20,447
14 Farhan Khairul 21,755 19,815 17,512 18,963
15 Verondhika Saldi 19,281 21,315 17,624 18,323
16 Aldi Alfian 20,146 21,229 17,434 19,154
17 Genta Asvadara 21,949 20,736 17,525 18,462
18 Yopi Lailatul Qadri 22,185 20,517 19,795 17,043
19 Geri Aspari Putra 19,477 20,833 19,325 17,828
20 Ferby Kurniawan 19,476 18,486 18,623 16,543
21 Gevin Apriofaldo 18,769 19,664 18,864 17,782
22 Joni Irawan 18,157 19,543 17,274 19,645
23 Dion Septiadi 20,921 19,899 17,641 19,012
24 Yogi Febrianto 18,368 19,112 18,672 16,992
SSB TARUNA MANDIRI PADANG
RANKING PRE TEST DARI YANG TERCEPAT (detik)
MENGGUNAKAN TEKNIK MATCHED ORDINAL PAIRING
Ranking Nama Waktu
Tercepat Kelompok
1 Dino Setiawan 17,791 A
2 Joni Irawan 18,157 B
3 Yogi Febrianto 18,368 B
4 Ferby Kurniawan 18,486 A
5 Gevin Apriofaldo 18,769 A
6 M. Rafi 18,771 B
7 Ali Alvitra 18,838 B
8 Verondhika Saldi 19,281 A
9 Ronal Fernando 19,339 A
10 Geri Aspari Putra 19,477 B
11 Zanzi lee 19,812 B
12 Farhan Khairul 19,815 A
13 Dion Septiadi 19,899 A
14 Jovi Novan Herman 20,018 B
15 Aldi Alfian 20,146 B
16 Yopi Lailatul Qadri 20,517 A
17 Dimas trisnanda 20,703 A
18 Genta Asvadara 20,736 B
19 Ikhsan Septiaji 20,829 B
20 Bagaskara 20,899 A
21 Muhammad Bintang 21,605 A
22 Bayu Prasetyo 21,781 B
23 M. Ravi 22,309 B
24 Rizki Ramadhan 23,298 A
SSB TARUNA MANDIRI PADANG
Kelompok Latihan dribbling zigzag (analisis mean dan standar deviasi)
No. Kelompok A Tes Awal Tes Akhir
1 Dino Setiawan 17,791 17,581
2 Ferby Kurniawan 18,486 16,543
3 Gevin Apriofaldo 18,769 17,782
4 Verondhika Saldi 19,281 17,624
5 Ronal Fernando 19,339 16,713
6 Farhan Khairul 19,815 17,512
7 Dion Septiadi 19,899 17,641
8 Yopi Lailatul Qadri 20,517 17,043
9 Dimas trisnanda 20,703 17,591
10 Bagaskara 20,899 18,205
11 Muhammad Bintang 21,605 17,143
12 Rizki Ramadhan 23,298 19,022
∑ 240,40 210,40
Kelompok Latihan dribbling bolak-balik (analisis mean dan standar deviasi)
No. Kelompok B Tes Awal Tes
Akhir
1 Joni Irawan 18,157 17,274
2 Yogi Febrianto 18,368 16,992
3 M. Rafi 18,771 18,016
4 Ali Alvitra 18,838 18,342
5 Geri Aspari Putra 19,477 17,828
6 Zanzi lee 19,812 17,821
7 Jovi Novan Herman 20,018 17,921
8 Aldi Alfian 20,146 17,434
9 Genta Asvadara 20,736 17,525
10 Ikhsan Septiaji 20,829 17,713
11 Bayu Prasetyo 21,781 18,005
12 M. Ravi 22,309 18,807
∑ 239,24 213,68
Uji normalitas kelompok latihan dribbling zigzag (data pre test)
No X f fk Zi Peluang f(Zi) Sn(Xi) Sn(Xi) - F(Zi)
1 17,791 1 1 -1,47 0,4292 0,0708 0,0833 0,0125
2 18,486 1 2 -1,01 0,3438 0,1562 0,1667 0,0105
3 18,769 1 3 -0,82 0,2939 0,2061 0,2500 0,0439
4 19,281 1 4 -0,48 0,1844 0,3156 0,3333 0,0177
5 19,339 1 5 -0,44 0,1700 0,3300 0,4167 0,0867
6 19,815 1 6 -0,12 0,0478 0,4522 0,5000 0,0478
7 19,899 1 7 -0,07 0,0279 0,4721 0,5833 0,1112
8 20,517 1 8 0,34 0,1331 0,6331 0,6667 0,0336
9 20,703 1 9 0,47 0,1808 0,6808 0,7500 0,0692
10 20,899 1 10 0,60 0,2258 0,7258 0,8333 0,1075
11 21,605 1 11 1,07 0,3577 0,8577 0,9167 0,0590
12 23,298 1 12 2,20 0,4861 0,9861 1,0000 0,0139
Lhitung = 0,1112
Ltabel = 0,242
Lhitung = 0,1112 < Ltabel = 0,242
Kesimpulan : Data berdistribusi Normal
Uji normalitas kelompok latihan dribbling bolak-balik (data pre test)
No X f fk Zi Peluang f(Zi) Sn(Xi) Sn(Xi) - F(Zi)
1 18,157 1 1 -1,33 0,4082 0,0918 0,0833 -0,0085
2 18,368 1 2 -1,17 0,3790 0,121 0,1667 0,0457
3 18,771 1 3 -0,86 0,3051 0,1949 0,2500 0,0551
4 18,838 1 4 -0,81 0,2910 0,209 0,3333 0,1243
5 19,477 1 5 -0,32 0,1255 0,3745 0,4167 0,0422
6 19,812 1 6 -0,07 0,0279 0,4721 0,5000 0,0279
7 20,018 1 7 0,09 0,0359 0,5359 0,5833 0,0474
8 20,146 1 8 0,19 0,0754 0,5754 0,6667 0,0913
9 20,736 1 9 0,64 0,2389 0,7389 0,7500 0,0111
10 20,829 1 10 0,71 0,2612 0,7612 0,8333 0,0721
11 21,781 1 11 1,44 0,4251 0,9251 0,9167 -0,0084
12 22,309 1 12 1,84 0,4671 0,9671 1,0000 0,0329
Lhitung = 0,1243
Ltabel = 0,242
Lhitung = 0,1243 < Ltabel = 0,242
Kesimpulan : Data berdistribusi Normal
Uji normalitas kelompok latihan dribbling zigzag (data post test)
No X f fk Zi Peluang f(Zi) Sn(Xi) Sn(Xi) - F(Zi)
1 16,543 1 1 -1,45 0,4265 0,0735 0,0833 0,0098
2 16,713 1 2 -1,19 0,3830 0,117 0,1667 0,0497
3 17,043 1 3 -0,69 0,2549 0,2451 0,2500 0,0049
4 17,143 1 4 -0,54 0,2054 0,2946 0,3333 0,0387
5 17,512 1 5 0,02 0,0080 0,5080 0,4167 -0,0913
6 17,581 1 6 0,12 0,0478 0,5478 0,5000 -0,0478
7 17,591 1 7 0,14 0,0557 0,5557 0,5833 0,0276
8 17,624 1 8 0,19 0,0754 0,5754 0,6667 0,0913
9 17,641 1 9 0,21 0,0832 0,5832 0,7500 0,1668
10 17,782 1 10 0,43 0,1664 0,6664 0,8333 0,1669
11 18,205 1 11 1,07 0,3577 0,8577 0,9167 0,0590
12 19,022 1 12 2,31 0,4896 0,9896 1,0000 0,0104
67
= 0,1669
Ltabel = 0,242
Lhitung = 0,1669 < Ltabel = 0,242
Kesimpulan : Data berdistribusi Normal
Uji normalitas kelompok latihan dribbling bolak-balik (data post test)
No X f fk Zi Peluang f(Zi) Sn(Xi) Sn(Xi) - F(Zi)
1 16,992 1 1 -1,68 0,4535 0,0465 0,0833 0,0368
2 17,274 1 2 -1,10 0,3643 0,1357 0,1667 0,0310
3 17,434 1 3 -0,76 0,2764 0,2236 0,2500 0,0264
4 17,525 1 4 -0,57 0,2157 0,2843 0,3333 0,0490
5 17,713 1 5 -0,18 0,0714 0,4286 0,4167 -0,0119
6 17,821 1 6 0,04 0,0169 0,5169 0,5000 -0,0169
7 17,828 1 7 0,06 0,0239 0,5239 0,5833 0,0594
8 17,921 1 8 0,25 0,0987 0,5987 0,6667 0,0680
9 18,005 1 9 0,43 0,1664 0,6664 0,7500 0,0836
10 18,016 1 10 0,45 0,1736 0,6736 0,8333 0,1597
11 18,342 1 11 1,13 0,3708 0,8708 0,9167 0,0459
12 18,807 1 12 2,10 0,4821 0,9821 1,0000 0,0179
Lhitung = 0,1597
Ltabel = 0,242
Lhitung = 0,1597 < Ltabel = 0,242
Kesimpulan : Data berdistribusi Normal
Uji homogenitas varian kelompok X1 dan X2 (data pre test)
No Dribbling zigzag Dribbling bolak-balik
X1 (X1)² X2 (X2)²
1 17,791 316,52 18,157 329,68
2 18,486 341,73 18,368 337,38
3 18,769 352,28 18,771 352,35
4 19,281 371,76 18,838 354,87
5 19,339 374,00 19,477 379,35
6 19,815 392,63 19,812 392,52
7 19,899 395,97 20,018 400,72
8 20,517 420,95 20,146 405,86
9 20,703 428,61 20,736 429,98
10 20,899 436,77 20,829 433,85
11 21,605 466,78 21,781 474,41
12 23,298 542,80 22,309 497,69
Σ 240,402 4840,79 239,242 4788,66
VAR 2,24 1,72
Fhitung = 1,30
Ftabel = 2,82
Fhitung = 1,30 < Ftabel = 2,82
Kesimpulan : Data dinyatakan homogen
Fhitung
Uji t kelompok A latihan dribbling zigzag
No (PRE TEST)X1 (POST TEST)X1 D D2
1 17,791 17,581 0,210 0,0441
2 18,486 16,543 1,943 3,775249
3 18,769 17,782 0,987 0,974169
4 19,281 17,624 1,657 2,745649
5 19,339 16,713 2,626 6,895876
6 19,815 17,512 2,303 5,303809
7 19,899 17,641 2,258 5,098564
8 20,517 17,043 3,474 12,068676
9 20,703 17,591 3,112 9,684544
10 20,899 18,205 2,694 7,257636
11 21,605 17,143 4,462 19,909444
12 23,298 19,022 4,276 18,284176
Σ 240,402 210,4 30,002 92,041892
20,03 17,53
(α) = 0,05 thitung = 6,95
ttabel = 2,20
thitung = 6,95 > ttabel = 2,20
Kesimpulan : karena thitung = 6,95 > ttabel = 2,20 Hipotesis diterima dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa latihan dribbling zigzag berpengaruh terhadap
tes kemampuan dribbling pemain SSB Taruna Mandiri Padang.
t
Uji t kelompok B latihan dribbling bolak-balik
No (PRE TEST)X2 (POST TEST)X2 D D2
1 18,157 17,274 0,883 0,779689
2 18,368 16,992 1,376 1,893376
3 18,771 18,016 0,755 0,570025
4 18,838 18,342 0,496 0,246016
5 19,477 17,828 1,649 2,719201
6 19,812 17,821 1,991 3,964081
7 20,018 17,921 2,097 4,397409
8 20,146 17,434 2,712 7,354944
9 20,736 17,525 3,211 10,310521
10 20,829 17,713 3,116 9,709456
11 21,781 18,005 3,776 14,258176
12 22,309 18,807 3,502 12,264004
Σ 239,242 213,678 25,564 68,466898
19,94 17,81
(α) = 0,05 thitung = 6,53
ttabel = 2,20
thitung = 6,53 > ttabel = 2,20
Kesimpulan : karena thitung = 6,53 > ttabel = 2,20 Hipotesis diterima dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa latihan dribbling bolak-balik berpengaruh
terhadap tes kemampuan dribbling pemain SSB Taruna Mandiri Padang.
t
X
Uji t kelompok A dan B (data post test)
No X1 X2 D D2
1 17,581 17,274 0,307 0,094249
2 16,543 16,992 0,449 0,201601
3 17,782 18,016 0,234 0,054756
4 17,624 18,342 0,718 0,515524
5 16,713 17,828 1,115 1,243225
6 17,512 17,821 0,309 0,095481
7 17,641 17,921 0,280 0,078400
8 17,043 17,434 0,391 0,152881
9 17,591 17,525 0,066 0,004356
10 18,205 17,713 0,492 0,242064
11 17,143 18,005 0,862 0,743044
12 19,022 18,807 0,215 0,046225
Σ 210,4 213,678 5,438 3,471806
17,53 17,81
(α) = 0,05 thitung = 3,10
ttabel = 2,20
thitung = 3,10 > ttabel = 2,20
Kesimpulan : karena thitung = 3,10 > ttabel = 2,20 Hipotesis diterima dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan pengaruh antara latihan
dribbling zigzag dan dribbling bolak-balik terhadap kemampuan dribbling pemain
SSB Taruna Mandiri Padang.
t
X
PROGRAM LATIHAN
KELOMPOK DRIBBLING ZIGZAG MINGGU PERTAMA
No. Kegiatan Waktu Tujuan Intensitas
1. Pemanasan (warming-up) 10
menit
Meningkatkan suhu tubuh,
mengalirkan nutrisi dan oksigen
keotot.
Rendah
(140-150
dn/menit)
2. Latihan inti :
Dribbling zigzag
Menggiring bola
menggunakan :
kura-kura kaki bagian
dalam
kura-kura kaki bagian
luar
kura-kura kaki bagian
atas
(60
menit)
20
menit
20
menit
20
menit
Melatih teknik dasar menggiring
bola dengan menggunakan kura-
kura kaki bagian dalam, luar dan
atas.
3. Pendinginan (cooling-
down)
10
menit
Menurunkan suhu tubuh
KELOMPOK DRIBBLING BOLAK-BALIK MINGGU PERTAMA
No. Kegiatan Waktu Tujuan Intensitas
1. Pemanasan (warming-up) 10
menit
Meningkatkan suhu tubuh,
mengalirkan nutrisi dan oksigen
keotot.
Rendah
(140-150
dn/menit)
2. Latihan inti :
Dribbling bolak-balik
Menggiring bola
menggunakan :
kura-kura kaki bagian
dalam
kura-kura kaki bagian
luar
kura-kura kaki bagian
atas
(60
menit)
20
menit
20
menit
20
menit
Melatih teknik dasar menggiring
bola dengan menggunakan kura-
kura kaki bagian dalam, luar dan
atas.
3. Pendinginan (cooling-
down)
10
menit
Menurunkan suhu tubuh
Minggu ke Hari
ke Set Repitisi jarak Recovery
1 (2 – 7 November 2012)
1 TEST AWAL (Pre - Test)
2 2 3 x 10 m 2 menit
3 2 3 x 10 m 2 menit
KELOMPOK DRIBBLING ZIGZAG MINGGU KEDUA
No. Kegiatan Waktu Tujuan Intensitas
1. Pemanasan (warming-up) 10
menit
Meningkatkan suhu tubuh,
mengalirkan nutrisi dan oksigen
keotot.
Sedang
(150-165
dn/menit)
2. Latihan inti :
Dribbling zigzag
Kaki aktif menyentuh bola
dengan tendangan pendek,
Menggiring bola
menggunakan :
kura-kura kaki bagian
dalam
kura-kura kaki bagian
luar
kura-kura kaki bagian
atas
(60
menit)
20
menit
20
menit
20
menit
Latihan menggiring bola dengan
sentuhan kaki terhadap bola serta
mengatur sentuhan kaki terhadap
bola agar bola selalu dalam
penguasaan.
3. Pendinginan (cooling-
down)
10
menit
Menurunkan suhu tubuh
KELOMPOK DRIBBLING BOLAK-BALIK MINGGU KEDUA
No. Kegiatan Waktu Tujuan Intensitas
1. Pemanasan (warming-up) 10
menit
Meningkatkan suhu tubuh,
mengalirkan nutrisi dan oksigen
keotot.
Sedang
(150-165
dn/menit)
2. Latihan inti :
Dribbling bolak-balik
Kaki aktif menyentuh bola
dengan tendangan pendek,
Menggiring bola
menggunakan :
kura-kura kaki bagian
dalam
kura-kura kaki bagian
luar
kura-kura kaki bagian
atas
(60
menit)
20
menit
20
menit
20
menit
Latihan menggiring bola dengan
sentuhan kaki terhadap bola serta
mengatur sentuhan kaki terhadap
bola agar bola selalu dalam
penguasaan.
3. Pendinginan (cooling-down) 10
menit
Menurunkan suhu tubuh
Minggu ke Hari
ke Set Repitisi jarak Recovery
2 (9 – 14 November
2012)
1 3 3 x 10 m 2 menit
2 3 3 x 10 m 2 menit
3 3 3 x 10 m 2 menit
KELOMPOK DRIBBLING ZIGZAG MINGGU KETIGA
No. Kegiatan Waktu Tujuan Intensitas
1. Pemanasan (warming-up) 10
menit
Meningkatkan suhu tubuh,
mengalirkan nutrisi dan oksigen
keotot.
Sedang
(150-165
dn/menit)
2. Latihan inti :
Dribbling zigzag
Kedua kaki aktif menyentuh
bola, Menggiring bola
menggunakan :
kura-kura kaki bagian
dalam
kura-kura kaki bagian
luar
kura-kura kaki bagian
atas
(60
menit)
20
menit
20
menit
20
menit
Bola dapat dikuasai sepenuhnya
dan untuk mempermudah merubah
arah gerakkan dribbling.
3. Pendinginan (cooling-down) 10 Menurunkan suhu tubuh
menit
KELOMPOK DRIBBLING BOLAK-BALIK MINGGU KETIGA
No. Kegiatan Waktu Tujuan Intensitas
1. Pemanasan (warming-up) 10
menit
Meningkatkan suhu tubuh,
mengalirkan nutrisi dan oksigen
keotot.
2. Latihan inti :
Dribbling bolak-balik
Kedua kaki aktif menyentuh
bola, Menggiring bola
menggunakan :
kura-kura kaki bagian
dalam
kura-kura kaki bagian
luar
kura-kura kaki bagian
atas
(60
menit)
20
menit
20
menit
20
menit
Sedang
(150-165 dn/menit)
3. Pendinginan (cooling-down) 10
menit
Minggu ke Hari
ke Set Repitisi jarak Recovery
3 (16 – 21 November
2012)
1 3 3 x 13 m 2 menit
2 3 3 x 13 m 2 menit
3 3 3 x 13 m 2 menit
KELOMPOK DRIBBLING ZIGZAG MINGGU KEEMPAT
No. Kegiatan Waktu Tujuan Intensitas
1. Pemanasan (warming-up) 10
menit
Meningkatkan suhu tubuh,
mengalirkan nutrisi dan oksigen
keotot.
Berat
(165-180
dn/menit)
2. Latihan inti :
Dribbling zigzag
Pandangan ke depan,
Menggiring bola
menggunakan :
kura-kura kaki bagian
dalam
kura-kura kaki bagian
luar
kura-kura kaki bagian
atas
(60
menit)
20
menit
20
menit
20
menit
Melatih penguasaan bola dan
melatih penggunaan teknik yang
benar.
3. Pendinginan (cooling-
down)
10
menit
Menurunkan suhu tubuh
No. Kegiatan Waktu Tujuan Intensitas
1. Pemanasan (warming-up) 10
menit
Meningkatkan suhu tubuh,
mengalirkan nutrisi dan oksigen
keotot.
Berat
(165-180
dn/menit)
2. Latihan inti :
Dribbling bolak-balik
Pandangan ke depan,
Menggiring bola menggunakan
:
kura-kura kaki bagian
dalam
kura-kura kaki bagian luar
kura-kura kaki bagian atas
(60
menit)
20
menit
20
menit
20
menit
Melatih penguasaan bola dan melatih
penggunaan teknik yang benar.
3. Pendinginan (cooling-down) 10
menit
Menurunkan suhu tubuh
KELOMPOK DRIBBLING BOLAK-BALIK MINGGU KEEMPAT
Minggu ke Hari
ke Set Repitisi jarak Recovery
4 (23 – 28 November
2012)
1 3 4 x 13 m 2 menit
2 3 4 x 13 m 2 menit
3 3 4 x 13 m 2 menit
No. Kegiatan Waktu Tujuan Intensitas
1. Pemanasan (warming-up) 10
menit
Meningkatkan suhu tubuh, mengalirkan
nutrisi dan oksigen keotot.
Berat
(165-180
dn/menit)
2. Latihan inti :
Dribbling zigzag
Kedua kaki aktif menyentuh secara
bergantian, Menggiring bola
menggunakan :
kura-kura kaki bagian dalam
kura-kura kaki bagian luar
kura-kura kaki bagian atas
(60
menit)
20
menit
20
menit
20
menit
Melatih penguasaan bola dan
memperhalus sentuhan kaki terhadap bola
saat dribbling.
3. Pendinginan (cooling-down) 10
menit
Menurunkan suhu tubuh
KELOMPOK DRIBBLING ZIGZAG MINGGU KELIMA
No. Kegiatan Waktu Tujuan Intensitas
1. Pemanasan (warming-up) 10
menit
Meningkatkan suhu tubuh,
mengalirkan nutrisi dan oksigen keotot.
Berat
(165-180
dn/menit)
2. Latihan inti :
Dribbling bolak-balik
Kedua kaki aktif menyentuh
secara bergantian, Menggiring
bola menggunakan :
kura-kura kaki bagian dalam
kura-kura kaki bagian luar
kura-kura kaki bagian atas
(60
menit)
20
menit
20
menit
20
menit
Melatih penguasaan bola dan
memperhalus sentuhan kaki terhadap
bola saat dribbling.
3. Pendinginan (cooling-down) 10
menit
Menurunkan suhu tubuh
KELOMPOK DRIBBLING ZIGZAG MINGGU KELIMA
Minggu ke Hari
ke Set Repitisi jarak Recovery
5 (30 Nov – 5 Des 2012)
1 3 4 x 15 m 2 menit
2 3 4 x 15 m 2 menit
3 3 4 x 15 m 2 menit
KELOMPOK DRIBBLING ZIGZAG MINGGU KEENAM
No. Kegiatan Waktu Tujuan Intensitas
1. Pemanasan (warming-up) 10
menit
Meningkatkan suhu tubuh,
mengalirkan nutrisi dan oksigen
keotot.
Berat
(165-180
dn/menit)
2. Latihan inti :
Dribbling zigzag
Jarak antar cones di
persempit dan kedua kaki
aktif, Menggiring bola
menggunakan :
kura-kura kaki bagian
dalam
kura-kura kaki bagian
luar
kura-kura kaki bagian
atas
(60
menit)
20
menit
20
menit
20
menit
Melatih penguasaan bola dan
merubah arah gerakan dribbling
serta melatih penggunaan teknik
yang benar.
3. Pendinginan (cooling-down) 10
menit
Menurunkan suhu tubuh
KELOMPOK DRIBBLING ZIGZAG MINGGU KEENAM
No. Kegiatan Waktu Tujuan Intensitas
1. Pemanasan (warming-up) 10
menit
Meningkatkan suhu tubuh,
mengalirkan nutrisi dan oksigen
keotot.
Berat
(165-180
dn/menit)
2. Latihan inti :
Dribbling bolak-balik
Jarak antar cones di
perpanjang dan kedua kaki
aktif, Menggiring bola
menggunakan :
kura-kura kaki bagian
dalam
kura-kura kaki bagian luar
kura-kura kaki bagian atas
(60
menit)
20
menit
20
menit
20
menit
Melatih penguasaan bola dan
merubah arah gerakan dribbling
serta melatih penggunaan teknik
yang benar.
3. Pendinginan (cooling-down) 10
menit
Menurunkan suhu tubuh
Minggu ke Hari
ke Set Repitisi jarak Recovery
6 (7 – 12 Desember
2012)
1 4 4 x 15 m 2 menit
2 4 4 x 15 m 2 menit
TEST AKHIR (Post – Test)
SURAT PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi ini benar-benar karya saya
sendiri. Sepanjang pengetahuan saya tidak terdapat karya atau pendapat yang
ditulis atau diterbitkan orang lain kecuali sebagai acuan atau kutipan dengan
mengikuti tata penulisan karya ilmiah yang lazim.
Padang, Januari 2013
Yang menyatakan,
Irpan Nopriansah