10
Karsinoma Insitu Serviks Uteri

Karsinoma Insitu

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Karakteristik Ca Insitu

Citation preview

Karsinoma InsituServiks Uteri

insidensi

• Negara maju menempati urutan ketiga setelah Ca payudara dan Ca endometrium• Negara berkembang urutan pertama• Di AS, tiap tahun 11.150 kasus baru kanker serviks dan 50.000 kasus

karsinoma in situ terdiagnosa. Selain itu, lebih dari 500.000 kasus didiagnosa setiap tahunnya diseluruh dunia (Gracia, 2007).• Di negara-negara Eropa Timur dan Tengah insidensi karsinoma serviks

uteri invasif sebesar 15-25/100.000 wanita

• Di Indonesia belum ada registrasi karsinoma serviks uteri yang berdasarkan jumlah penduduk, sehingga insidensi sesungguhnya tidak diketahui. • Departemen Kesehatan Republik Indonesia memperkirakan insiden

karsinoma serviks uteri adalah 80-100 per 100.000 penduduk wanita pertahun.

etiologi

• Penyebab terjadinya kelainan pada sel – sel serviks tidak diketahui secara pasti , tetapi terdapat beberapa factor resiko yang berpengaruh terhadap terjadinya kanker serviks yaitu :• Usia• HPV ( Human Papiloma Virus )• Merokok• Hubungan seksual pertama dilakukan pada usia dini• Berganti – ganti pasangan seksual• Golongan ekonomi lemah ( kerna tidak mampu melakukan pap smear secara

rutin )• Infeksi herpes genitalis / infeksi klamiidia menahun.

patofisiologi

• Karsinoma serviks timbul di batas antara epitel yang melapisi ektoserviks (porsio) dan endoserviks kanalis serviks yang disebut sebagai squamo-columnar junction (SCJ). Tumor dapat tumbuh :• Eksofilik mulai dari SCJ ke arah lumen vagina sebagai masa yang mengalami

infeksi sekunder dan nekrosis.• Endofilik mulai dari SCJ tumbuh ke dalam stomaserviks dan cenderung untuk

mengadakan infiltrasi menjadi ulkus.• Ulseratif mulai dari SCJ dan cenderung merusak struktur jaringan serviks

dengan melibatkan awal fornises vagina untuk menjadi ulkus yang luas.

• Serviks normal secara alami mengalami proses metaplasi/erosio akibat saling desak-mendesak kedua jenis epitel yang melapisi. Dengan masuknya mutagen, porsio yang erosif (metaplasia skuamosa) yang semula fisiologik dapat berubah menjadi patologik melalui tingkatan NIS I, II, III dan KIS untuk akhirnya menjadi karsinoma invasif.. Sekali menjadi mikroinvasif atau invasif, prose keganasan akan berjalan terus.

• Periode laten dari NIS – I s/d KIS 0 tergantung dari daya tahan tubuh penderita. Umumnya fase pra invasif berkisar antara 3 – 20 tahun (rata-rata 5 – 10 tahun). Perubahan epitel displastik serviks secara kontinyu yang masih memungkinkan terjadinya regresi spontan dengan pengobatan / tanpa diobati itu dikenal dengan Unitarian Concept dari Richard. Hispatologik sebagian besar 95-97% berupa epidermoid atau squamos cell carsinoma sisanya adenokarsinoma, clearcell carcinoma/mesonephroid carcinoma dan yang paling jarang adalah sarcoma.

manifestasi klinik

• Keputihan yang makin lama makin berbau akibat infeksi dan nekrosis jaringan• Pendarahan yang dialami segera setelah senggama (75-80%)• Pendarahan yang terjadi di luar senggama (Tingkat II dan III)• Pendarahan spontan saat defekasi• Pendarahan spontan pervaginaan• Anemia akibat pendarahan berulang• Rasa nyeri akibat infiltrasi sel tumor ke serabut syaraf.

mikroskopis