Karya Ilmiah 2

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Karya Ilmiah Pemanfaatan air minum terhadap peningkatan kesehatan anak.. yoezznhyaarr_Ode

Citation preview

BAB IPENDAHULUAN

1. Latar BelakangDi beberapa daerah di Indonesia saat ini masih sangat membutuhkan sarana sanitasi yang cukup. Daerah tersebut, terutama yang berada di daerah kering dan setengah kering, kondisi kebersihan sarana sanitasi cukup memprihatinkan. Kelangkaan air, buruknya kondisi kebersihan dan kurangnya tempat pembuangan air, kerap mengakibatkan parasit berkembang dalam tubuh anak-anak. Keberadaan cacing di usus secara drastis mengurangi kemampuan anak-anak dalam menyerap gizi makanan.Yang menyebabkan kurangnya sanitasi air yaitu penyediaan air bersih untuk seluruh masyarakat Indonesia. Air bersih adalah air yang memenuhi syarat kesehatan, dapat diminum apabila telah dimasak. Penyediaan air bersih, selain kuantitasnya, kualitasnya pun harus memenuhi standar yang berlaku. Untuk itu perusahaan air minum selalu memeriksa kualitas airnya sebelum didistribusikan pada pelanggan, karena air baku belum tentu memenuhi standar, maka perlu dilakukan pengolahan agar memenuhi standar air minum. Air minum yang ideal harus jernih, tidak berwarna, tidak berasa dan tidak berbau dan tidak mengandung kuman patogen. Air seharusnya tidak korosif, tidak meninggalkan endapan pada seluruh jaringan distribusinya. Pada hakekatnya persyaratan ini dibuat untuk mencegah terjadinya serta meluasnya penyakit bawaan air atau water borne diseases (Slamet, 1994).Selain itu air juga, Air merupakan sumber kehidupan yang paling utama bagi kelangsungan hidup manusia bahkan bukan manusia saja melainkan setiap makhluk hidup pasti membutuhkan air. Sebagai sumber kehidupan sudah kewajiban bagi kita sebagai manusia untuk menjaganya baik baik. Air sangat banyak manfaatnya sebagaimana yangtelah dijelaskan bahwa setiap makhluk hidup tidak akan sanggup hidup apabila tidak ada air. (Wendi, 2012)Pada usia anak anak , pemenuhan kebutuhan cairan cenderung tergantung orang tua atau orang dewasa di sekitarnya. Air minum yang aman jelas sangat penting bagi kesehatan anak yang resikonya kini sering diabaikan. Oleh karena itu, Meskipun hanya sekedar air putih, tapi manfaat yang dibawa dari mengkonsumsi air putih secara cukup ternyata sangat banyak bagi masa pertumbuhan anak.Pengaruh kesehatan anak akibat tidak mengkonsumsi air minum yang sehat dan memadai salah satunya adalah Diare. Dimana diare di akibatkan oleh air minum yang telah tercemar oleh toksin baik melalui udara maupun kontak langsung manusia dengan air tersebut dan air yang di masak tidak sesuai prosedur kesehatan. Dan bagi anak yang berada pada daerah sanitasi kurang, bukan hanya diare yang terjadi tapi gangguan organ dalam tubuh yang berasal dari bakteri dan virus pun dapat terjadi karena tidak terpenuhinya cairan dalam tubuh anak.Maka dari itu, harapan saya untuk pemerintah agar mensuplai ketersediaan air bersih pada daerah yang membutuhkan dan yang kekurangan sanitasi air agar dapat menghindari penyakit yang terjadi akibat tidak memadainya air dan tidak mengkonsumsi air minum yang sehat. Dan harapan saya buat para ibu rumah tangga, agar dapat selalu menjaga kebutuhan cairan pada anak. Sehingga anak dapat tumbuh dengan baik dan hidup sehat tanpa gangguan penyakit baik yang di anggap biasa maupun penyakit kronis. Seperti visi yang telah banyak kita dengar yaitu Lebih Baik Mencegah Daripada Menggobati.2. MasalahBagaimana manfaat air minum terhadap kesehatan anak ?3. Ruang Lingkup Masalaha. Apa zat kandungan air minum ?b. Bagaimana manfaat zat kandungan air minum terhadap kesehatan anak ?c. Bagaimana upaya orang tua agar anak dapat mengkonsumsi air minum secara memadai ?4. TujuanAdapun tujuan dalam karya ilmiah ini adalah untuk mengetahui manfaat air minum terhadap kesehatan anak5. Manfaata. MahasiswaMengembangkan pengetahuan tentang manfaat air minum terhadap peningkatan kesehatan anak.b. MasyarakatMenambah pengetahuan tentang pemanfaatan air minum terhadap peningkatan kesehatan anak.c. Dinas KesehatanMeningkatkan penyuluhan dan pelayanan sanitasi air terhadap peningkatan kesehatan anak.

BAB IIPEMBAHASAN

1. Definisi Air Minum

Air adalah bagian dari kehidupan dipermukaan bumi karena tidak satupun kehidupan dibumi dapat berlangsung tanpa adanya air. Manusia memerlukan air sebanyak 2.200 gram setiap harinya atau 3,1 % dari berat badan. ( Wolf ) Berdasarkan hukum alam air dibumi selalu mengikuti daur ( cyclus ) air. Namun beberapa diantaranya ada secara kekal menetap dialam seperti air dikutub. Air bersih adalah air yang memenuhi syarat kesehatan dapat diminum apabila telah dimasak. ( Permenkes RI No 416 /PER/IX/1990 ).Sedangkan Air minum adalah air yang memenuhi syarat kesehatan baik yang melalui pengolahan maupun tanpa proses pengolahan dan langsung diminum.( SK Menkes RI No. 907 tahun 2002 ) .

2. Jenis Air Minum

Mengingat pentingnya air, pertanyaan selanjutnya adalah bagaimana memilih air minum yang sehat. Bila air minum tidak bersih bisa menyebabkan diare atau penyakit lainnya. Sedangkan saat ini ada berbagai jenis air minum yang ditawarkan, seperti :

a. Air TanahBagi penduduk di pedesaan air minum dapat diambil dari air tanah yang diambil dari sumur atau sungai. Tetapi, perlu diwaspadai bila sumber air tersebut berada di kawasan industri atau lokasi pembuangan sampah. Sedangkan di kota-kota besar, misalnya Jakarta, air tanah tidak lagi layak untuk dikonsumsi, karena banyak mengandung bakteri Eschericia coli (E-coli), kandungan besi (Fe) dan Mangan (Mn) serta kadar keasaman (pH) yang melebihi kriteria air minum sehat. Ini disebabkan karena banyaknya polutan yang dihasilkan manusia sehingga merusak air tanah.

b. Air PAMUntuk dapat menghasilkan air yang baik, Perusahaan Air Minum (PAM) sebenarnya memiliki teknologi yang sesuai dengan pengolahan air minum, tetapi ini juga dipengaruhi oleh kualitas dari air yang dijadikan sebagai bahan baku apakah air tersebut tercemar atau tidak.

c. Air Minum Dalam Kemasan ( AMDK )Air minum dalam kemasan adalah air yang diolah dengan teknologi khusus seperti teknologi sterilisasi kemudian dikemas dalam botol plastik atau wadah lainnya. Izin untuk perusahaan ini biasanya baru akan dikeluarkan bila hasil uji laboratorium baik. Agar mendapat air minum yang baik, perusahaan perlu selalu melakukan kontrol terhadap hasil air minum dan merawat peralatan produksinya dengan baik.

d. Air MineralAir mineral adalah air yang diambil langsung dari sumber mata air alam tanpa melalui pemompaan atau tekanan. Sangat penting untuk diketahui jenis mineral yang terkandung di dalam air yang kita minum. Jika tubuh kita kekurangan beberapa jenis mineral, jenis air ini mungkin yang kita butuhkan. Tetapi mengkonsumsi secara berlebihan dan terus menerus juga dapat membahayakan kesehatan.

e. Air HeksagonalAir jenis ini memiliki rangkaian molekul yang terstruktur, berbentuk segi enam sehingga disebut heksagonal. Air jenis ini lebih mudah diserap tubuh, lebih cepat menghantar nutrisi untuk seluruh tubuh, membuang racun sisa metabolisme, serta akan mengoptimalkan metabolisme tubuh.

f. Air DemineralisasiAir demineralisasi adalah jenis air tanpa kandungan logam berat seperti nitrat, kalsium dan magnesium setelah melalui proses dimana electron dalam air dinetrlisir. Terdapat beberapa jenis proses demineralisasi antara lain :1. Proses destilasi2. Deinonisasi3. Filtrasi membran(nano filtration)4. Elektrodialisis

Kandungan zat padat terlarut dalam air yang dihasilkan dari salah satu proses diatas berkisar 1 mg/1 dan dalam kasus lain bisa dibawah 10 mg/1. Konduksi listrik berkisar dibawah 2mS/m dan bahkan dibawah 0,1mS/cm. Besar kandungan mineral, zat padat terlarut dan konduksi listrik berbeda untuk tiap-tiap negara, sesuai dengan standar yang diberlakukan.

g. Air FiltrasiPenyaringan atau filtrasi terhadap air dapat dilakukan melalui proses alami maupun buatan. Tujuannya adalah untuk memurnikannya. Meskipun tidak ada cara yang benar-benar mampu menyaring karena kuman lebih kecil dari pori-pori pada sistem filtrasi terbaik sekali pun, setidaknya cara ini dapat menjadikan air lebih memenuhi syarat untuk diminum.

h. Air Distilasi-UapDistilasiUap merupakan salah satu cara filtrasi air. Beberapa ahli meyakini ini sebagai cara membuat air minum teraman. Selama proses pendidihan bakteri, virus dan polusi dapat dihilangkan seriring dengan meningkatnya penguapan.

Banyak penelitian dilakukan terhadap tingkat keamanan terhadap kesehatan bila mengkonsumsi air dari masing-masing jenis air minum di atas. Perbedaan pun terjadi yang menyatakan tingkat aman kandungan minuman dan optimum dalam air.

Laporan WHO tahun 1980 merekomendasikan beberapa hal berikut :a. Minimum TDS (total dissolve solid) atau jumlah zat padat terlarut dalam air minimum adalah 100 mg/lb. Optimum TDS adalah 200-400- mg/l untuk klorida sulfat, 250-500 mg/l untuk bikarbonatc. Minimum kandungan kalsium adalah 30 mg/lAnjuran WHO sementara yang didasarkan penelitian selama tahun 1983 hingga 1994 terhadap tingkat kekeruhan dalam air minum adalah :a. Magnesium: minimum 10mg/l dan optimum 20-30 mg/lb. Kalsium : minimum 20 mg/l 0ptimum berkisar 50 (40-80) mg/lc. jumlah kalsium dan magnesium :2 hingga 4 mmol/lPenelitian di sejumlah negara Eropa, Timur Tengah, Asia Barat dan negara lainnya saat ini tidak mensyaratkan nilai batasan minimum dan optimum terhadap tingkat kekeruhan air, jumlah kalsium maupun magnesium. Dengan kata lain tidak membatasi negara-negara anggotanya dalam mengimplementasikan sebuah persyaratan kedalam peraturan nasional mereka.Terlepas dari semua perbedaan tersebut, semua meyakini bahwa kandungan mineral atau zat padat terlarut lainnya yang berlebihan dapat membahayakan kesehatan. Dengan kata lain air minum sehat harus tidak melebihi ambang batas tertentu terhadap kandungan zat-zat yang merugikan kesehatan atau bahkan dibuat seminimum mungkin.Tingkat kekeruhan air akan sangat bervariasi sesuai sengan struktur atau kandungan mineral dalam tanah dan pada masing-masing lokasi. Diperlukan penelitian khusus untuk dapat mengetahui kandungan mineral sumber air pada suatu lokasi. Pada daerah yang memiliki sumber mata air permukaan tanah penelitian dapat dilakukan lebih cepat, dibandingkan dengan daerah tanpa sumber mata air dimana kemungkinan harus dilakukan melalui pengeboran terlebih dahulu. Hal yang hampir mustahil dilkukan pada daerah dimana penanggulangan secara cepat dibutuhkan untuk usaha pertolongan terhadap korban bencana alam. Bahkan dalam situasi bencana banjir, tsunami atau tanah longsor kemungkinan besar sumber mata air permukaan tanah akan tercemar sangat besar.Maka dari itu, dalam kondisi tertentu ada beberapa jenis air minum yang bisa menjadi racun dan merusak tubuh manusia.a. Air UsangAir usang atau yang dikenal air mati, artinya air yang sudah tersimpan lama dan tidak digunakan (diminum). Jika sering mengonsumsi air demikian, dapat menyebabkan metabolisme sel anak-anak yang belum dewasa melamban, akibatnya mempengaruhi pertumbuhan tubuhnya, penuaan pada laki-laki setengah umur akan bertambah cepat, rasio terjadinya penyakit kanker lambung dan kanker kerongkongan di sejumlah besar daerah terus meningkat, ini mungkin berhubungan dengan seringnya mengonsumsi air usang. Zat beracun dalam air usang akan terus bertambah dan bertambah seiring dengan lamanya masa penyimpanan air.b. Air Mendidih LamaAdalah air yang sudah mendidih sepanjang malam atau sudah lama di kompor. Air demikian, karena dimasak terlalu lama, sehingga zat yang tidak menguap dari dalam air seperti kalsium, magnesium atau kandungan logam berat lain dan nitrit sangat tinggi. Jika minum air seperti ini dalam jangka panjang, dapat mengganggu fungsi lambung dan usus, terjadi diare sementara, perut kembung, nitrit yang mengandung racun dapat mengakibatkan organisme kekurangan oksigen, jika parah bisa pingsan dan kejang, bahkan kemtian.c. Air Panci KukusAdalah air kukusan mantou atau air sisa kukus, air panci kukus yang digunakan secara berulang-ulang, kepekatan nitritnya sangat tinggi. Jika sering mengonsumsi air demikian, atau memasak bubur dengan air demikian, dapat menyebabkan keracunan nitrit, kerak kerap meresap ke tubuh mengikuti air, dapat menyebabkan perubahan patologis pada sistem pencernaan, saraf, saluran kemih dan pembuatan darah di sumsum tulang belakang, bahkan mengakibatkan penuaan dini.d. Air Yang Tidak DimasakAir ledeng yang kita konsumsi, semuanya melalui proses klorinisasi. Dalam air yang diproses menggunakan klorin dipisahkan 13 jenis zat merugikan, di antaranya hidrokarbon halogen, klorofom yang berefek menyebabkan kanker dan cacat.Saat suhu air mencapai 90 C, kadar hidrokarbon halogen yang semula 53 mg/kg-nya naik menjadi 177 mg, 2 kali lipat lebih tinggi dari standar kesehatan air minum nasional yang ditetapkan. Ahli terkait menuturkan, bahwa kemungkinan terjangkit penyakit kanker kandung kemih dan kanker poros usus dengan mengonsumsi air yang belum dimasak meningkat 21-38 %. Ketika suhu air mencapai 100C, kedua zat yang merusak ini akan berkurang drastis seiring dengan penguapan, dan aman dikonsumsi jika di-didihkan lagi selama 3 menit.

e. Air Yang DiMasak kembaliAda beberapa orang yang terbiasa minum air yang dimasak kembali dari air yang tersisa dalam termos, teko, atau tempat penyimpanan lain yang tujuannya adalah menghemat air dan menghemat bahan bakar (gas), serta menghemat waktu. Tetapi penghematan ini tidak layak. Sebab air yang sudah dimasak kemudian direbus lagi, membuat air menguap lagi, sehingga dengan demikian konsentrasi nitritnya akan meningkat. Dan jika sering mengkonsumsi air demikian akan terjadi penumpukan nitrit dalam tubuh.

3. Syarat Air Minum

Air minum yang sehat harus memenuhi syarat yang ditetapkan oleh salah satu departemen yang berkepentingan dengan masalah kesehatan, antara lain :a. Standar departemen kesehatan RI(Permenkes 907/Menkes/SK/VII/2002)b. Standar SNI No. 01-3553-1996c. Standar WHO Duniad. Standar FDA Amerika

Sebenarnya masih banyak lagi acuan standar air minum nasional yang dikeluarkan oleh departemen kesehatan di Negara lain. Tetapi bahasan kali ini kita fokuskan menggunakan standar departemen kesehatan RI, yakni Permenkes 907/Menkes/SK/VII/2002.Sesuai dengan keputusan Menteri Kesehatan No.:907/Menkes/SK/VII/2002 tentang Syarat-syarat dan Pengawasan Kualitas Air Minum (Depkes, 2002). Slamet (1994) menyatakan, bagi manusia air minum merupakan kebutuhan utama untuk berbagai keperluan, seperti mandi, cuci, kakus dan dalam produksi pangan, mengingat bahwa berbagai penyakit dapat ditularkan melalui air saat manusia memanfaatkannya, maka untuk memutuskan penularan penyakit tersebut diperlukan sistem penyediaan air bersih maupun air minum yang baik bagi manusia. Penyediaan air bersih, selain kuantitasnya, kualitasnya pun harus memenuhi standar yang berlaku. Untuk itu perusahaan air minum selalu memeriksa kualitas airnya sebelum didistribusikan pada pelanggan, karena air baku belum tentu memenuhi standar, maka perlu dilakukan pengolahan agar memenuhi standar air minum. Air minum yang ideal harus jernih, tidak berwarna, tidak berasa dan tidak berbau dan tidak mengandung kuman patogen. Air seharusnya tidak korosif, tidak meninggalkan endapan pada seluruh jaringan distribusinya. Pada hakekatnya persyaratan ini dibuat untuk mencegah terjadinya serta meluasnya penyakit bawaan air atau water borne diseases (Slamet, 1994). Jumlah air yang layak dikonsumsi saat ini makin lama makin berkurang. Bahkan saat ini, dari seluruh air yang ada di dunia, hanya 1% yang layak minum. Apabila kita mengkonsumsi air yang tidak layak dikonsumsi, maka bisa jadi kita terkena penyakit berbahaya. Data dari USAID tahun 2008, ketersediaan air bersih di Indonesia baru mencapai 49% pada 2007, dengan separuh penduduk Indonesia masih mengandalkan sumber air minum dari air permukaan, air sumur gali, air sungai, dan air hujan yang tidak terlindungi yang sebagian besar tercemar oleh koli tinja. Dikatakan oleh ahli hidrogeologis Prof Dr Sari Bahagiarti, jumlah air tawar di bumi hanya 4%,dengan hanya kurang dari 1% adalah air yang bisa dikonsumsi. Karena jumlah air bersih yang makin berkurang, maka kita harus makin berhati-hari dalam menggunakan air yang kita minum atau masak.Ada banyak parameter syarat air minum sehat yang harus diuji, tetapi secara umum digolongkan menjadi 3 bagian :a. Syarat Kimia,b. Syarat Fisika,c. Syarat Bakteriologi.

Syarat Kimiaa. Kandungan aluminium max 0,2 mg/Lb. Besi max 0,3 mg/Lc. pH antara 6,5 8,5 Parameternya :Dari aspek kimiawi, bahan air minum tidak boleh mengandung partikel terlarut dalam jumlah tinggi serta logam berat (misalnya Hg, Ni, Pb, Zn,dan Ag) ataupun zat beracun seperti senyawa hidrokarbon dan detergen. Ion logam berat dapat mendenaturasi protein, disamping itu logam berat dapat bereaksi dengan gugus fungsi lainnya dalam biomolekul. Karena sebagian akan tertimbun di berbagai organ terutama saluran cerna, hati dan ginjal, maka organ-organ inilah yang terutama dirusak.

Syarat Fisika a. Kandungan TDS max 1000 mg/Lb. Kekeruhan max 5 Skala NTUc. Warna max 5 Skala TCUParameternya :Parameter fisik yang harus dipenuhi pada air minum yaitu harus jernih, tidak berbau, tidak berasa dan tidak berwarna. Sementara suhunya sebaiknya sejuk dan tidak panas. Selain itu, air minum tidak menimbulkan endapan. Jika air yang kita konsumsi menyimpang dari hal ini, maka sangat mungkin air telah tercemar.

Syarat Bakteriologi a. Koliform Tinja = 0 / Negatifb. Total koliform = 0 / NegatifParameternya : Bakteri patogen yang tercantum dalam Kepmenkes yaitu Escherichia colli, Clostridium perfringens, Salmonella. Bakteri patogen tersebut dapat membentuk toksin (racun) setelah periode laten yang singkat yaitu beberapa jam. Keberadaan bakteri coliform (E.coli tergolong jenis bakteri ini) yang banyak ditemui di kotoran manusia dan hewan menunjukkan kualitas sanitasi yang rendah dalam proses pengadaan air. Makin tinggi tingkat kontaminasi bakteri coliform, makin tinggi pula risiko kehadiran bakteri patogen, seperti bakteri Shigella (penyebab muntaber), S. typhii (penyebab typhus), kolera, dan disentri.

Salah satu faktor yang sangat penting dan menentukan bahwa air yang layak konsumsi adalah kandungan TDS (Total Dissolved Solids) atau kandungan unsur mineral dalam air. Contoh unsur mineral dalam air adalah: zat kapur, besi, timah, magnesium, tembaga, sodium, chloride, dan chlorine. Air yang mengandung mineral tinggi sangat tidak baik untuk kesehatan. Mineral dalam air tidak hilang dengan cara direbus. Mineral yang baik bagi tubuh manusia adalah mineral organik yang berasal dari sayur, buah, daging, telor, atau susu. Mineral di dalam air disebut mineral nonorganik atau mineral dari benda mati yang tidak bisa diuraikan oleh tubuh.Bila terlalu banyak mineral nonorganik di dalam tubuh dan tidak dikeluarkan, maka seiring berjalannya waktu akan mengendap di dalam tubuh yang berakibat tersumbatnya bagian tubuh. Misal bila mengendap di mata mengakibatkan katarak, pada ginjal/empedu mengakibatkan batu ginjal/batu empedu, pada pembuluh darah mengakibatkan pengerasan pembuluh darah, tekanan darah tinggi, stroke, pada otak mengakibatkan Parkinson, pada persendian tulang mengakibatkan pengapuran, dll.Menurut standar WHO, air minum yang layak dikonsumsi memiliki kadar TDS