23
SEKILAS TENTANG PHOTOGRAPHY Kata photography berasal dari kata photo yang berarti cahaya dan graph yang berarti gambar. Jadi photography bisa diartikan menggambar/melukis dengan cahaya.

Kata photography berasal dari kata photo yang berarti ...coremap.or.id/downloads/Training_Photography.pdfJadi photography bisa diartikan menggambar/melukis dengan cahaya. Kamera film,

  • Upload
    lamnga

  • View
    216

  • Download
    2

Embed Size (px)

Citation preview

SEKILAS TENTANG PHOTOGRAPHY

Kata photography berasal dari kata photo

yang berarti cahaya dan graph yang berarti gambar.

Jadi photography bisa diartikan menggambar/melukis dengan cahaya.

Kamera film, sekarang juga disebut dengan kamera analog oleh beberapa orang.

Jenis-jenis kamera

Kamera Analog

Format film

• APS, Advanced Photography System. Format kecil denganukuran film 16x24mm, dikemas dalam cartridge. Meski format initergolong baru, namun tidak populer. Toko yang menjual film jenisini susah dicari di Indonesia.

• Format 135. Dikenal juga dengan film 35mm. Mempunyai ukuran24x36mm, dikemas dalam bentuk cartridge berisi 20 atau 36 frame. Format ini adalah format yang paling populer, banyak kitatemui di sekitar kita.

• Medium format• Large format

Jenis Film

• Film B/W, film negatif hitam putih.

• Film negatif warna. Paling populer, sering kita pakai.

• Film positif, biasa juga disebut slide. Lebih mahal dan rawan overexposure.Meski demikian warna-warna yang dihasilkan lebih bagus karena dapatmenangkap rentang kontras yang lebih luas

overexposure

Jenis-jenis kamera• Pocket/compact. Kamera saku. Populer bagi orang awam, sederhana

dan mudah dioperasikan. Menggunakan film format 35mm.

• Rangefinder. Kamera pencari jarak. Kecil, sekilas mirip dengan kamerasaku. Bedanya, kamera ini mempunyai mekanisme fokusing (karenanyadisebut rangefinder). Umumnya menggunakan film format 35mm.

• SLR, Single Lens Reflex. Kamera refleks lensa tunggal. Populer dikalangan profesional, amatir dan hobiis. Umumnya mempunyai lensayang dapat diganti. Menggunakan film format 35mm. Disebut jugakamera sistem.

• TLR, Twin Lens Reflex. Kamera refleks lensa ganda. Biasanyamenggunakan format medium.

• Viewfinder. Biasanya menggunakan format medium

Kamera manual dan kamera otomatis.Kamera-kamera SLR terbaru umumnya sudah dilengkapisistem autofokus dan autoexposure namun masih dapatdioperasikan secara manual.

Kamera digital. Menggunakan sensor digital sebagaipengganti film.

• Consumer. Kamera saku, murah, mudah pemakaiannya. Lensa tak dapatdiganti. Sebagian besar hanya punya mode full-otomatis. Just point and shoot. Beberapa, seperti Canon seri A, memiliki mode manual.

• Prosumer. Kamera SLR-like, harga menengah. Lensa tak dapat diganti. Shooting Mode manual dan auto.

• DSLR. Digital SLR.

Lensa

• mata dari kamera, secara umum menentukan kualitas foto yang dihasilkanlensa memiliki 2 properties penting yaitu panjang fokal dan aperture maksimum.

• Field of View (FOV) tiap lensa memiliki FOV yang lebarnya tergantung daripanjang fokalnya dan luas film/sensor yang digunakan.

• Field of View Crop, sering disebut secara salah kaprah dengan focal length multiplier. Hampir semua kamera digital memiliki ukuran sensor yang lebihkecil daripada film 35mm, maka pada field of view kamera digital lebih kecildari pada kamera 35mm. Misal lensa 50 mm pada Nikon D70 memiliki FOV yang sama dengan lensa 75mm pada kamera film 35mm (FOV crop factor 1.5x)

Field of View Crop

Focal Length Multiplier

Jenis-jenis Lensa

a. berdasarkan prime-vario

1. Fixed focal/Prime, memiliki panjang fokal tetap, misal Fujinon 35mm F/3.5 memiliki panjang fokal 35 mm. Lensa prime kurang fleksibel, namun kualitasnya lebih tinggi daripada lensa zoom pada harga yang sama.

2. Zoom/Vario, memiliki panjang fokal yang dapat diubah, misal Canon EF-S 18-55mm F/3.5-5.6 memiliki panjang fokalyang dapat diubah dari 18 mm sampai 55 mm. Fleksibel karena panjang fokalnya yang dapat diatur

b. berdasarkan panjang focal 1 Wide, lensa dengan FOV lebar, panjang fokal 35 mm atau kurang.

Biasanya digunakan untuk memotret pemandangan dan gedung.2. Normal, panjang fokal sekitar 50 mm. Lensa serbaguna, cepat dan

harganya murah.3. Tele, lensa dengan FOV sempit, panjang fokal 70mm atau lebih.

Untuk memotret dari jarak jauh.

c. berdasarkan aperture maksimumnya.1 Cepat, memiliki aperture maksimum yang lebar.2 Lambat, memiliki aperture maksimum sempit.

d. lensa-lensa khusus1 Lensa Makro, digunakan untuk memotret dari jarak dekat2 Lensa Tilt and Shift, bisa dibengkokan.

Lensa Makro

Lensa Tilt

Ketentuan lensa lebar/tele (berdasarkan panjang focal) di atas berlaku untukkamera film 35mm. Lensa Nikkon 50 mm menjadi lensa normal padakamera film 35mm, tapi menjadi lensa tele jika digunakan pada kameradigital Nikon D70. Pada Nikon D70 FOV Nikkor 50 mm setara dengan FOV lensa 75 mm pada kamera film 35mm

Peralatan bantu lain

Tripod, diperlukan untuk pemotretan dengan kecepatan lambat.Padakecepatan lambat, menghindari goyangan kamera jika dipegang dengantangan (handheld). Secara umum kecepatan minimal handhel adalah1/focal.Membawa tripod saat hunting bisa merepotkan. Untuk keperluanhunting biasanya tripod yang dibawa adalah tripod yang ringan dan kecil.

Monopod, mirip tripod, kaki satu. Lebih mudah dibawa. Hanya dapatmenghilangkan goyangan vertikal saja.

Flash/blitz/lampu kilat, untuk menerangai obyek dalam kondisi gelap.

Filter, untuk menyaring cahaya yang masuk. Ada banyak jenisnya.– UV, menyaring cahaya UV agar tidak terjadi hazy pada foto2 landscape,

sering digunakan untuk melindungi lensa dari debu.– PL/CPL (Polarizer/Circular Polarizar) untuk mengurangi bayangan pada

permukaan non logam. Bisa juga untuk menambah kontras langit.

Monopod

Polarizer/Circular Polarizar

Exposure, jumlah cahaya yang masuk ke kamera, tergantung dari aperture dan kecepatan.

• Aperture/diafragma. Makin besar aperture makin banyak cahaya yang masuk. Aperture dinyatakan dengan angka angka antara lain sebagaiberikut: f/1,4 f/2 f/3,5 f/5.6 f/8. semakin besar angkanya (f number), aperture makin kecil aperturenya.

• Shutter speed/kecepatan rana. Makin cepat, makin sedikit cahaya yang masuk.

• ISO, menyatakan sensitivitas sensor/film. Makin tinggi ISOnya maka jumlahcahaya yang dibutuhkan makin sedikit. Film ISO 100 memerlukan jumlahcahaya 2 kali film ISO 200

Contoh: kombinasi diafragma f/5.6 kec. 1/500 pada ISO 100 setara dengandiafragma f/8 kec 1/500 atau f/5.6 kec. 1/1000 pada ISO 200.

Exposure meter, pengukur cahaya. Hampir tiap kamera modern memiliki pengukur cahaya internal. Selain itu juga tersedia pengukur cahayaeksternal

Eksternal

Shooting mode

Mode auto, mode point and shoot, tinggal bidik dan jepret.

1. Full auto, kamera yang menentukan semua parameter.2. Portrait, kamera menggunakan aperture terbesar untuk menyempitkan

DOF.3. Landscape, kamera menggunakan aperture terkecil4 Nightscene, menggunakan kecepatan lambat dan flash untuk

menangkap obyek dan BG sekaligus.5 Fast shuter speed6 Slow shutter speed

Creative zone

1. Program AE. Mirip dengan mode auto dengan kontrol lebih. Denganmode ini kita bisa mengontrol exposure compensation, ISO, metering mode, Auto/manual fokus, white balance, flash on/off, dan continues shooting.

2. Tv, shutter speed priority AE. Kita menetukan speed, kamera akanmenghitung aperture yang tepat.

3. Av, aperture priority AE. Kita menentukan aperture, kamera mengaturspeed.

4. M, manual exposure. Kita yang menentukan aperture dan speed secaramanual.

Komposisi dan Angle.

Komposisi adalah penempatan obyek dalam frame fotoAngle adalah sudut pemotretan, dari bawah, atas, atau sejajar.Komposisi dan angle lebih menyangkut ke seni dari fotografi. Faktor selera fotografer sangat besar pengaruhnya.