14
7/21/2019 katarak http://slidepdf.com/reader/full/katarak-56da174360b5d 1/14 BAB I ISI JURNAL SUBCONJUNGTIVAL BEVACIZUMAB FOR PRIMARY PTERYGIUM EXCISION; A RANDOMIZED CLINICAL TRIAL MOHAMMAD-REZA RAZEGHENEJAD, MD AND BANIFATEMI, MD Abstrak Tujuan : Untuk mengevaluasi keamanan lokal bevacizumab dan pengaruhnya terhadap kekambuhan eksisi pterygium primer. Metode : Secara acak, percobaan klinis control plasebo ini dilakukan terhadap mata dari pasien secara acak untuk !elompok " #bevacizumab$ dan !elompok % #balance salt solution$. !elompok " menjalani eksisi pterygium dengan &lap rotasi konjungtiva dan menerima total ',( mg bevacizumab subconjunctival #( mg)*.% m+ pada hari berlangsungnya operasi dan %,( mg)*." m+ pada hari keempat setelah operasi$. !elompok % menerima balance salt solution dengan cara yang sama. !ekambuhan, dide&inisikan sebagai adanya jaringan &ibrovascular yang melintasi limbus, dan pasien dengan pertumbuhan berlebih &ibrovascular ",( mm pada kornea dibandingkan antar study grup. -asil : Tidak ada perbedaan statistik yang signi&ikan antar study grup dalam hal demogra&i, ukuran pterygium, paparan sinar matahari setiap harinya, ketajaman visual preoperasi, pembacaan keratomeric, astigmatisme kornea, atau T/ #0 *,*($. Tiga dan empat pasien pada setiap kelompok pada bulan ketiga dan keenam kunjungan, masing1masing, memiliki ",( mm pertumbuhan berlebih dari  jaringan &ibrovascular pada kornea #masing1masing 0 2 " dan *,3%,$. 0ada kunjungan bulan ketiga, 4 pasien di 5rup " berbanding ' pasien di 5rup % #0 2 *,"4$, dan pada kunjungan bulan keenam, pasien di 5rup " berbanding 6 pasien di 5rup % #0 2 *,"'$ memiliki jaringan &ibrovascular yang melintasi limbus. 0asien di 5rup " mengalami peningkatan T/ signi&ikan secara statistik pada satu minggu kunjungan #0 2 *,**'$. !esimpulan : 7evacizumab tidak berpengaruh signi&ikan terhadap tingkat kekambuhan pterigium. Meskipun &rekuensi jaringan &ibrovascular yang melintasi limbus pada kelompok bevacizumab adalah setengah dari kelompok 7SS, selisih kegagalan mencapai tingkat yang signi&ikan secara statistic !ata kunci: Angiogenesis, 7evacizumab, 0terygium, 0terygium berulang 1

katarak

Embed Size (px)

DESCRIPTION

bab 1

Citation preview

Page 1: katarak

7/21/2019 katarak

http://slidepdf.com/reader/full/katarak-56da174360b5d 1/14

BAB I

ISI JURNAL

SUBCONJUNGTIVAL BEVACIZUMAB FOR PRIMARY PTERYGIUM

EXCISION; A RANDOMIZED CLINICAL TRIAL

MOHAMMAD-REZA RAZEGHENEJAD, MD AND BANIFATEMI, MD

Abstrak 

Tujuan : Untuk mengevaluasi keamanan lokal bevacizumab dan pengaruhnya

terhadap kekambuhan eksisi pterygium primer.

Metode : Secara acak, percobaan klinis control plasebo ini dilakukan terhadap

mata dari pasien secara acak untuk !elompok " #bevacizumab$ dan !elompok 

% #balance salt solution$. !elompok " menjalani eksisi pterygium dengan &lap

rotasi konjungtiva dan menerima total ',( mg bevacizumab subconjunctival #(

mg)*.% m+ pada hari berlangsungnya operasi dan %,( mg)*." m+ pada hari

keempat setelah operasi$. !elompok % menerima balance salt solution dengan

cara yang sama. !ekambuhan, dide&inisikan sebagai adanya jaringan

&ibrovascular yang melintasi limbus, dan pasien dengan pertumbuhan berlebih

&ibrovascular ",( mm pada kornea dibandingkan antar study grup.

-asil : Tidak ada perbedaan statistik yang signi&ikan antar study grup dalam hal

demogra&i, ukuran pterygium, paparan sinar matahari setiap harinya, ketajaman

visual preoperasi, pembacaan keratomeric, astigmatisme kornea, atau T/ #0

*,*($. Tiga dan empat pasien pada setiap kelompok pada bulan ketiga dan keenam

kunjungan, masing1masing, memiliki ",( mm pertumbuhan berlebih dari

 jaringan &ibrovascular pada kornea #masing1masing 0 2 " dan *,3%,$. 0ada

kunjungan bulan ketiga, 4 pasien di 5rup " berbanding ' pasien di 5rup % #0 2

*,"4$, dan pada kunjungan bulan keenam, pasien di 5rup " berbanding 6 pasien

di 5rup % #0 2 *,"'$ memiliki jaringan &ibrovascular yang melintasi limbus.0asien di 5rup " mengalami peningkatan T/ signi&ikan secara statistik pada satu

minggu kunjungan #0 2 *,**'$.

!esimpulan : 7evacizumab tidak berpengaruh signi&ikan terhadap tingkat

kekambuhan pterigium. Meskipun &rekuensi jaringan &ibrovascular yang melintasi

limbus pada kelompok bevacizumab adalah setengah dari kelompok 7SS, selisih

kegagalan mencapai tingkat yang signi&ikan secara statistic

!ata kunci: Angiogenesis, 7evacizumab, 0terygium, 0terygium berulang

1

Page 2: katarak

7/21/2019 katarak

http://slidepdf.com/reader/full/katarak-56da174360b5d 2/14

A. Pend!"#"n

0terygium adalah proli&erasi &ibrovascular degenerati& pada

 jaringan konjungtiva ke atas kornea. 7iasanya menyerang limbus nasal

dan menyebar di sepanjang &isura interpalpebral. 0terygium berpengaruh

*,41%89 dari populasi di seluruh dunia dan mungkin memerlukan

 pengangkatan secara operasi. !ekambuhan pasca operasi ini tidak jarang.

7erbagai upaya pencegahan , termasuk obat1obatan #mitomycin , (1

&luorouracil, kortikosteroid dan daunorubisin$ dan iradiasi beta telah

digunakan untuk mencegah terulangnya pterygium. ;amun, metode ini

terkait dengan e&ek samping, seperti epitheliopathy pungtata, superin&eksi

 bakteri, onset peleburan sclera yang lambat, dan peningkatan tekananintraokular #T/$.

<alam laporan kami sebelumnya, pemberian bevacizumab

subconjunctival #",%( mg$ dosis tunggal pada akhir operasi tidak 

 berpengaruh pada tingkat kekambuhan dari pterygium. <alam beberapa

studi human , bevacizumab telah digunakan subconjunctivally dengan

dosis sampai 4 kali dosis yang dianjurkan intravitreal tanpa e&ek samping

sistemik atau lokal yang serius. !arena banyaknya pembuluh konjungtiva,

=aktu paruh bevacizumab subconjunctival tampaknya lebih pendek dari

 pemberian intravitreal. Telah ditunjukkan bah=a % kali lipat dosis

 bevacizumab intravitreal #dari ",( mg menjadi 4 mg$ memperpanjang

durasi &armakologi bevacizumab oleh " =aktu paruh #6 sampai "" hari$.

!arena kurangnya data tentang =aktu paruh bevacizumab di konjungtiva

dan data terhadap &armakokinetika bevacizumab intravitreal, kami

melakukan penelitian ini untuk mengevaluasi pengaruh dosis ( mg

 bevacizumab subconjunctival pada tingkat kekambuhan eksisi pterigium

 primer.

B. Me$%de

Secara acak, percobaan klinis terkontrol plasebo ini telah disetujui

oleh !omite >tik dari Shiraz University o& Medical Sciences, dan

in&ormed consent tertulis diperoleh dari semua pasien. ndikasi untuk 

operasi pterygium termasuk penurunan ketajaman penglihatan karena

keterlibatan a?is visual atau induksi astigmatisma, ketidaknyamanan dan

iritasi tidak responsi& terhadap lubrikan, motilitas ocular terbatas, perhatian

2

Page 3: katarak

7/21/2019 katarak

http://slidepdf.com/reader/full/katarak-56da174360b5d 3/14

tentang kosmetik, atau lebih dari 4 mm perluasan dari pterygium ke atas

kornea.

0asien dengan glaukoma, regurgitasi dari puncta lakrimal

#menunjukkan obstruksi duktus nasolakrimalis$, diabetes mellitus,

kehamilan, menyusui, gangguan permukaan mata atau in&eksi, penyakit

autoimun, dan operasi mata sebelumnya dikeluarkan dari penelitian

!ami mencatat data demogra&is semua peserta, durasi rata1rata

 paparan sinar matahari setiap hari, best corrected visual acuity #7@A$,

tanda re&raksi dan keratometry #Topcon M1A%***, Topcon Medical

Systems, nc$, T/ #diukur dengan dikalibrasi 5oldmann applanation

tonometer $, pemeriksaan secara detail dengan slit lamp termasuk panjang

horizontal dari pterygium dalam mm, dan pemeriksaan &undus. !ondisi

diatas dianggap sebagai &aktor risiko untuk kekambuhan: peradangan

 pterygium, pekerjaan dengan paparan matahari yang cukup, pterigium

 berulang di mata rekanna, arcus senilis dan usia B4* tahun.

0asien diacak untuk % kelompok menggunakan So&t=are Alokasi

Acak versi ".* Untuk menghasilkan urutan acak, sebuah ukuran yang sama

dipilih dalam pengaturan blok. 0asien dalam kelompok " #kelompok 

 bevacizumab$ menjalani eksisi pterygium dengan &lap rotasi konjungtiva,

dan menerima total ',( mg bevacizumab subconjunctival #( mg)*.% ml

 pada hari operasi dan %,( mg)*." ml pada hari keempat setelah operasi$ .

0asien dalam kelompok % juga memiliki pterygium eksisi dan &lap rotasi

konjungtiva tapi menerima *,% ml balance salt solusion #7SS$ pada akhir 

operasi tetapi tidak lebih dari injeksi setelahnya.

Semua prosedur dilakukan oleh penulis pertama. 0asca operasi,

 pasien diperiksa pada hari ke ", minggu ", dan bulan ", 4, dan 3 oleh

 pemeriksa yang sama yang buta terhadap kelompok #penulis kedua$.

<alam kunjungan pasca operasi, &aktor1&aktor berikut dievaluasi: dimensi

horizontal de&ek epitel kornea dalam mm, status gra&t konjungtiva

#retraksi, peleburan, atau in&eksi$, re&raksi, keratometry, T/, dan

kekambuhan #dide&inisikan sebagai jaringan &ibrovascular berlebih ",(

mm pada kornea dan jaringan &ibrovascular yang melintasi limbus

C. Me$%de O&'()

3

Page 4: katarak

7/21/2019 katarak

http://slidepdf.com/reader/full/katarak-56da174360b5d 4/14

Untuk mencapai anestesi, setelah memberikan tetes mata tetrakain,

subconjunctival lidokain ) epine&rin diinjeksikan di ba=ah area pterygium,

dan lidokain diinjeksikan diarahkan ke daerah konjungtiva Clap -arvest di

kuadran superonasal menggunakan aplikator cotton1tip. 0terygium

dipotong dari sisi konjungtiva, serta komponen kornea yang terkelupas.

Setelah eksisi pterygium tersebut, &lap konjungtiva pedunkulata tidak 

memiliki kapsul Tenon yang dibuat dari konjungtiva superior yang

 berdekatan dan ditempatkan di atas sclera yang terbuka dan dijahit dengan

 benang @icryl 61*. 0ada akhir operasi, *,% ml bevacizumab #( mg$ atau

7SS disuntikkan dalam &orni? in&erior tergantung pada pengacakan.

njeksi kedua bevacizumab #%.(mg)*." ml$ pada kelompok " diberikan

 pada hari ke1 setelah operasi. 0asca operasi, antibiotik topikal #*,(9

kloram&enikol, empat kali sehari$, kortikosteroid #*,"9 betametason,

empat kali sehari$, dan air mata buatan #hidroksipropil metilselulosa,

empat kali sehari$ telah dimulai dan diturunkan selama minggu. Semua

 jahitan dilepas pada kunjungan satu bulan

D. An#)( S$$)($)* 

Semua analisa statistik dilakukan dengan menggunakan program

S0SS versi "3 #S0SS, nc, hicago, llinois, USA$. !ategori data

dibandingkan antar study grup dengan menggunakan hi1sDuare dan Tes

>?act CisherE <ata numerik dibandingkan dengan menggunakan tes

independen1T. 0rosedur 5eneral +inear Model epeated Measures

digunakan untuk analisis varians saat pengukuran yang sama dilakukan

 beberapa kali dalam setiap kelompok. ;ilai 0 kurang dari *,*( dianggap

signi&ikan secara statistik.

E. H()# Total mata dari pasien yang terda&tar masing masing %% mata

dalam setiap kelompok. Semua pasien menyelesaikan kunjungan pasca

operasi, kecuali dua orang yang hilang saat &ollo= up di bulan ketiga dan

subyek yang lain di bulan keenam. Tidak ada perbedaan statistik yang

signi&ikan antar grup study dalam hal data demogra&i, mata yang dioperasi,

ukuran horizontal pterygium, durasi paparan sinar matahari setiap hari,

7@A pra operasi, pembacaan keratomeric, astigmatisma kornea, dan T/

4

Page 5: katarak

7/21/2019 katarak

http://slidepdf.com/reader/full/katarak-56da174360b5d 5/14

#Tabel "$. Mengenai &aktor risiko kekambuhan, juga tidak ada perbedaan

yang signi&ikan antara kelompok belajar #Tabel %$.

Seperti ditunjukkan pada Tabel 4 tingkat kekambuhan pterigium,

 perubahan keratometry, astigmatisma kornea, dan ekuivalen spherical pada

kedua kelompok tidak menunjukkan perbedaan yang signi&ikan secara

statistik. Meskipun tidak ada perbedaan yang signi&ikan secara statistik 

terlihat antara kelompok1kelompok untuk kekambuhan pada semua

kunjungan pasca operasi, jumlah pasien yang memiliki jaringan

&ibrovascular yang melintasi limbus dalam kelompok % adalah dua kali

lipat dari kelompok " #' banding 4 pada tiga bulan dan 6 banding pada

enam bulan $.

5

Page 6: katarak

7/21/2019 katarak

http://slidepdf.com/reader/full/katarak-56da174360b5d 6/14

Secara lokal, tidak ada nekrosis, iskemia, in&eksi di daerah yang

akan di bedah, atau retraksi konjungtiva dan melting kongjungitva yang

dikembangkan. ;amun, kista konjungtiva terdeteksi pada dua pasien

#masing1masing satu di setiap kelompok$ pada kunjungan tiga bulan, dan

ini dieksisi. Meskipun T/ a=al adalah serupa pada kedua kelompok,

 pasien dalam kelompok " mengalami peningkatan yang signi&ikan secara

statistik pada minggu pertama pasca operasi #0 2 *,**'$. T/ kembali ke

tingkat a=al pada kunjungan berikutnya tanpa intervensi #5ambar "$.

5ambar " : nilai T/

F. D)(*"()

Studi ini dirancang untuk mengevaluasi keamanan bevacizumab

dan pengaruhnya terhadap tingkat kekambuhan pterygium bila digunakan

6

Page 7: katarak

7/21/2019 katarak

http://slidepdf.com/reader/full/katarak-56da174360b5d 7/14

sebagai tambahan untuk eksisi primer dan &lap rotasi konjungtiva. Secara

statistik, tidak ada e&ek yang menguntungkan yang diamati dari ',( mg

 bevacizumab subconjunctival untuk mencegah terulangnya pterygium. ni

sesuai dengan beberapa penelitian lain yang melaporkan tidak ada e&ek 

menguntungkan akibat pemberian bevacizumab pada pencegahan

kekambuhan pterigium. <alam penelitian ini, semua pasien yang diikuti

selama minimal 3 bulan. !ekambuhannya dide&inisikan sebagai setiap

 pertumbuhan &ibrovascular pada jaringan konjungtiva yang meluas ",(

mm di limbus. Tingkat kekambuhan pada kedua kelompok adalah serupa

dan tidak ada e&ek samping pada mata yang serius yang telah diamati.

0ada pasien kami, tingkat terjadinya jaringan &ibrovascular yang melintasi

limbus dalam kelompok " adalah setengah dari kelompok % pada bulan 4

dan 3, yang tampaknya secara klinis penting meskipun tidak signi&ikan

secara statistik.

<alam sebuah penelitian, pterygium yang dieksisi menggunakan

teknik bare sclera dan 44 pasien menerima ",%( mg bevacizumab

subconjunctival dan 44 pasien lain telah diberikan air suling kepada

mereka sebagai kelompok kontrol intraoperati&. !elompok kontrol

mengalami tingkat kekambuhan lebih tinggi #dide&inisikan sebagai

 pertumbuhan &ibrovascular yang melintasi limbus dan memperluas lebih

dari kornea$ dibandingkan dengan kelompok bevacizumab E ;amun,

 perbedaan ini tidak signi&ikan secara statistik. 0erbedaan tingkat

kekambuhan antara penelitian kami dan mereka mungkin karena kriteria

de&inisi kekambuhan dan teknik bedah. Tingkat kekambuhan yang

dilaporkan setelah teknik bare sclera mencapai sekitar *9.

<alam penelitian ini, bevacizumab tampaknya dikaitkan dengan

tidak ada e&ek samping lokal bila diberikan melalui injeksi

subconjunctival, tetapi tidak ada e&ek yang menguntungkan yang

signi&ikan terhadap tingkat kekambuhan yang diamati. ;amun, pada bulan

ketiga, tiga pasien dalam kelompok " dibandingkan tujuh pasien dalam

kelompok % #0 2 *,"4$ dan pada 3 bulan pasien dalam kelompok "

dibandingkan 6 pasien dalam kelompok % #0 2 *,"'$ mengalami

 pertumbuhan jaringan &ibrovascular yang melintasi limbus, yang

7

Page 8: katarak

7/21/2019 katarak

http://slidepdf.com/reader/full/katarak-56da174360b5d 8/14

tampaknya menjadi signi&ikan secara klinis. !urangnya perbedaan antar 

kelompok yang terdeteksi mungkin karena ukuran sampel yang kecil.

Selain itu, dosis subconjunctivally disampaikan mungkin telah cukup

untuk menghambat @>5C yang terus dihasilkan oleh pterygium tersebut.

Selain itu, adanya pembuluh konjungtiva yang banyak dapat

meningkatkan tingkat penyerapan obat sistemik, mengurangi jumlah obat

yang tersedia secara lokal. /leh karena itu, penggunaan bevacizumab

topikal selama beberapa minggu mungkin memiliki e&ek yang

menguntungkan. -asil yang lebih baik kemungkinan akan dicapai jika

 bentuk topikal bevacizumab diberikan jangka panjang atau injeksi lebih

dan sebagai akibatnya konsentrasi lokal yang lebih tinggi digunakan.0otensi e&ek samping dari agen anti1@>5C secara topikal dan

subconjunctival masih dievaluasi. <alam penelitian kami, dimensi

horizontal rata1rata dari de&ek epitel kornea pada minggu ke satu dalam

kelompok " #*,*8 mm$ adalah dua kali lipat dari kelompok % #*,* mm$,

namun perbedaannya tidak signi&ikan secara statistik. 0erbedaan ini

mungkin disebabkan oleh e&ek negati& dari bevacizumab pada

 penyembuhan luka.

njeksi intravitreal agen anti1@>5C dapat diprediksi menyebabkan

 peningkatan volume pada T/, meskipun ada laporan dari 0eningkatan

T/ persisten. <alam 0eningkatan volume T/ terkait, penurunan yang

sangat cepat pada T/ dalam =aktu yang singkat terjadi. 0eningkatan T/

0ersistent besarnya mulai 614( mm-g telah diamati pada pasien yang

menerima injeksi intravitreal anti1@>5C. Mekanisme yang mungkin

 berkontribusi terhadap peningkatan T/ setelah injeksi intravitreal adalah

 peradangan, trabeculitis yang diinduksi obat, uveitis, endophthalmitis, dan

 peradangan tingkat rendah telah terdeteksi. -al ini mungkin juga

menunjukan bah=a agen1agen anti1@>5C dapat menyebabkan

0eningkatan T/ dengan mengurangi &ungsi &isiologis trabecular 

mesh=ork. !arena dalam penelitian kami tipe injeksi adalah

subconjuctival dan karena peradangan intraokular tidak terdeteksi pada

setiap pasien, mekanisme yang mungkin terjadi adalah trabeculitis atau

 penurunan &ungsi &isiologis trabecular mesh=ork.

8

Page 9: katarak

7/21/2019 katarak

http://slidepdf.com/reader/full/katarak-56da174360b5d 9/14

<alam penelitian kami, tidak ada perbedaan yang signi&ikan secara

statistik pada data demogra&i pasien, dan bevacizumab subconjunctival

tidak memiliki e&ek menguntungkan pada tingkat kekambuhan pterigium.

Collo=1up yang relative singkat, dan kurangnya pengobatan dengan

subconjunctival 7SS pada hari keempat bisa menjadi keterbatasan

 penelitian ini. ;amun, sering dilaporkan =aktu kekambuhan 413 bulan

setelah eksisi pterygium. Melakukan prospekti&, uji klinis acak 

memperkuat kredibilitas hasil. Selain itu, tidak adanya perbedaan antar 

kelompok untuk ukuran hasil yang dievaluasi #kecuali T/ pada hari

ketujuh$ adalah argumen yang meyakinkan bah=a 7SS tidak 

mempengaruhi hasil.!esimpulannya, penelitian ini menunjukkan bah=a injeksi

 bevacizumab subconjunctival secara statistic tidak signi&ikan memberikan

e&ek tetapi signi&ikan secara klinis terhadap tingkat kekambuhan

 pterygium. 7erbagai sitokin dan &aktor pertumbuhan telah diteliti untuk 

 peranannya dalam patogenesis pterygium. Mengingat patogenesis

kompleks pterygium, pendekatan terisolasi terhadap pengobatan membuat

&aktor lain tanpa penga=asan. Mengatasi &aktor1&aktor lain seperti &aktor 

 pertumbuhan &ibroblast, trans&orming gro=th &actor1beta, dan platelet yang

 berasal &aktor pertumbuhan yang tampaknya memainkan peran lebih besar 

dalam kekambuhan pterygium mungkin lebih penting daripada @>5C.

!emanjuran bevacizumab topikal setelah injeksi intraoperati& atau injeksi

subconjuctival lebih pasca operasi dikombinasikan dengan pengobatan

topikal yang menargetkan &aktor pertumbuhan lain yang terlibat dalam

 patogenesis pterygium dapat diselidiki dalam studi masa depan.

9

Page 10: katarak

7/21/2019 katarak

http://slidepdf.com/reader/full/katarak-56da174360b5d 10/14

BAB II

TELAAH JURNAL

E+#"() Dn %en$' C')$)/# A&&')(#0

C!e/* L)($ U" Pen)#)n S$'"*$"' Dn I() M*#!

FU<U+ MA!A+A-

SUBCONJUNGTIVAL BEVACIZUMAB FOR PRIMARY PTERYGIUM

EXCISION; A RANDOMIZED CLINICAL TRIAL

". Apakah judul tidak terlalu panjang atau terlalu pendekG Fudul jurnal cukup

karena e&ekti&nya judul jurnal terdiri dari "* kata untuk 7ahasa nggris.

%. Apakah judul menggambarkan isi utama penelitianG ya, judul

menggambarkan isi di dalam jurnal. Fadi setelah kita membaca judul sudah

tergambar isi jurnalnya.

4. Apakah judul cukup menarik G iya, cukup menarik untuk di pahami dan

 pembaca dapat langsung menangkap makna yang disampaikan dalam

 jurnal dalam sekali baca.

. Apakah judul menggunakan singkatan, selain yang baku G judul jurnal

menggunakan kalimat baku dan tidak menggunakan singkatan.

0>;5AA;5 <A; ;STTUS

10

Page 11: katarak

7/21/2019 katarak

http://slidepdf.com/reader/full/katarak-56da174360b5d 11/14

MOHAMMAD-REZA RAZEGHENEJAD, MD AND BANIFATEMI,

MD

P%%($/!) O&$!#%#%12 Re(e'/! Cen$e', S!)'3 Un)+e'()$2 %4 Med)/#

S/)en/e, S!)'3, I'n". Apakah nama1nama tersebut telah dituliskan sesuai dengan aturan jurnalG

iya, semuanya sesuai. Seperti mencantumkan tulisan dengan gelar 

akademik) pro&essional, dengan mencantumkan alamat dari penulis

 berupa email dari peneliti dan nama lembaga tempat peneliti bekerja.

A7STA! 

". Apakah merupakan abstrak satu paragra&, atau abstrak terstrukturG Abstrak 

terstruktur 

%. Apakah sudah tercakup komponen MA< #ntroduction, Methods,

esults, <iscussion$G iya

4. Apakah secara keseluruhan abstrak in&ormati& G sangat in&ormati& 

. Apakah abstrak lebih dari %** atau %(* kata G tidak 

0>;<A-U+UA;

". Apakah pendahuluan terdiri dari % paragra& atau % bagian G tidak, lebih

dari % paragra& 

%. Apakah paragra&)bagian mengemukakan alasan dilakukannya penelitianG

iya

4. Apakah paragra&)bagian menyatakan hipotesis atau tujuan penelitian,

dan desain yang digunakan G iya

. Apakah pendahuluan didukung oleh pustaka yang kuat dan relevanG iya

M>T/<>

". Apakah disebutkan desain, tempat, dan =aktu penelitian G hanya

dijelaskan desain penelitian

%. Apakah disebutkan populasi sumber)terjangkau G iya

4. Apakah kriteria pemilihan #inklusi dan eksklusi$ dijelaskan G iya

. Apakah teknik sampling disebutkan G iya

(. Apakah perkiraan besar sampel disebutkan dan disebut pula alasannya G

iya

3. Apakah perkiraan besar sampel dihitung dengan rumus yang sesuai G iya

11

Page 12: katarak

7/21/2019 katarak

http://slidepdf.com/reader/full/katarak-56da174360b5d 12/14

'. Apakah komponen rumus tersebut diisi dengan angka yang masuk akalG

iya

6. Apakah observasi, pengukuran, serta intervensi dirinci sehingga orang lain

dapat mengulanginya G.iya8. 7ila teknik pengukuran tidak dirinci, apakah disebutkan rujukannyaG 1

"*. Apakah pengukuran dilakukan secara tersamar #masked$ G.iya

"". Apakah dilakukan uji keandalan pengukuran #kappa$ G1

"%. Apakah de&inisi istilah dan variabel penting dikemukakan G.

"4. Apakah ethical clearance diperoleh G

". Apakah persetujuan subjek diperoleh G iya, dari in&orm consent

"(. Apakah disebutkan rencana analisis, batas kemaknaan, dan po=er 

 penelitian G

"3. Apakah disebutkan program komputer yang dipakai G iya

-AS+

". Apakah disertakan tabel deskripsi subjek penelitian G iya

%. 0ada uji perbandingan, apakah karakteristik subjek yang penting sebelum

intervensi dibandingkan kesetaraannya G

4. Apakah dilakukan uji hipotesis untuk kesetaraan tersebut G tidak 

. Apakah disebutkan jumlah subjek yang diteliti G iya

(. Apakah disebutkan jumlah subjek yang drop out dengan alasannya G iya,

tidak ada alasannya

3. Apakah ketepatan numerik dinyatakan dengan benar G iya.

'. Apakah penulisan tabel dilakukan dengan benar G. iya

6. Apakah tabel dan ilustrasi in&ormati& G .iya

8. Apakah tabel dan ilustrasi tersebut memang diperlukan G.iya

"*. Apakah semua hasil dalam tabel disebutkan dalam isi G iya

"". Apakah semua otukan yang penting disebutkan dalam hasil G iya

"%. Apakah subjek yang drop out diikutkan dalam analisisG tidak 

"4. Apakah analisis dilakukan dengan uji yang sesuai G.iya

". Apakah disertakan hasil uji statistik G #?%, t$, derajat kebebasan, dan nilai

0G iya

"(. Apakah dilakukan analisis yang semula tidak direncanakan #misalnya

terhadap subgrup$ G tidak.

"3. Apakah disertakan interval kepercayaan G.iya

"'. Apakah dalam hasil disertakan komentar dan pendapat G iya

<S!US

". Apakah semua hal yang relevan dibahas G iya, pada penelitian ini peneliti

membahas e&ek bevacizumad terhadap post e?sisi pterigium primer 

12

Page 13: katarak

7/21/2019 katarak

http://slidepdf.com/reader/full/katarak-56da174360b5d 13/14

%. Apakah dibahas keterbatasan penelitian, dan kemungkinan dampaknya

terhadap hasil G iya

4. Apakah disebutkan kesulitan penelitian, penyimpangan dari protokol, dan

kemungkinan dampaknya terhadap hasil G iya

. Apakah pembahasan dilakukan menghubungkan dengan pertanyaan

 penelitian G iya.

(. Apakah pembahasan dilakukan dengan menghubungkannya dengan teori

dan hasil penelitian terdahulu G iya, di dalam pembahasan dihubungkan

dengan teori dan hasil penelitian terdahulu.

3. Apakah dibahas hubungan hasil dengan praktek klinis G iya,

'. Apakah kesimpulan utama penelitian G kesimpulanya adalah injeksi

 bevacizumab subconjunctival secara statistic tidak signi&ikan memberikan

e&ek tetapi signi&ikan secara klinis terhadap tingkat kekambuhan

 pterygium

6. Apakah kesimpulan didasarkan pada data penelitian G ya

8. Apakah kesimpulan tersebut sahih G iya, <engan bagian diskusi dalam

 jurnal ini dianggap sahih karena berdasarkan data yang terpercaya.

"*. Apakah e&ek samping dikemukakan dan dibahas G iya, e&ek samping

dibahas dari e&ek samping obat bevacizumab

"". Apakah disebutkan hasil tambahan selama observasi G tidak.

"%. Apakah hasil tambahan tersebut dianalisis secara statistik G tidak.

"4. Apakah disebutkan generalisasi hasil penelitian G tidak 

". Apakah disertakan saran penelitian selanjutnya, dengan anjuran

metodologis yang tepat G iya

UA0A; T>MA !AS-

". Apakah terima kasih ditujukan kepada orang yang tepat Gtidak 

dicantumkan.

13

Page 14: katarak

7/21/2019 katarak

http://slidepdf.com/reader/full/katarak-56da174360b5d 14/14

%. Apakah ucapan terima kasih dinyatakan secara =ajar G tidak ada ucapan

terima kasih.

<ACTA 0USTA!A

". Apakah da&tar pustaka disusun sesuai dengan aturan jurnal G iya, da&tar 

 pustaka sudah disusun sesuai aturan dan menggunakan vancouver.

%. Apakah semua yang tertulis pada da&tar pustaka tertera pada isi, dan

sebaliknya G iya, da&tar pustaka yang tertera pada isi juga tertera pada

da&tar pustaka

+A;1+A;

". Apakah keseluruhan makalah ditulis dengan bahasa yang lancar, enak 

dibaca, in&ormati&, hemat kata, dan e&ekti& G iya makalah ditulis dengan

 bahasa yang lancar, enak dibaca, in&ormati&, hemat kata, dan e&ekti&.

%. Apakah makalah ditulis dengan ejaan yang taat asas G iya, ejaan secara

keseluruhan sudah menggunakan >H< yang benar.

DAFTAR PUSTAA

azeghinejad, M and Mohammad 7ani&atemi. Subconjungtival 

 Bevacizumab for Primary Pterygium Excision; a Randomaized Clinical Trial .

Fournal o& /pthalmology and @ision eseach. %*". @ol ".;o."

14