36
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Beakang Mata merupakan bagian panca indera yang sangat penting dibanding indera lainnya. Para ahli mengatakan, jalur utama informasi 80% adalah melalui mata. Mata sering disebut jendela karena bisa menyerap semua yang memantulkan. Fatalnya, banyak faktor yang menyebabkan gangguan pada mata hingga menimbulkan kebutaan Buta berdasarkan orang awam adalah kondisi tidak bisa melihat sesuatu apapun yang ada dihadapannya. Tetapi menurut ilmu kedokteran bidang mata dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), bila seseorang hanya dapat melihat atau menghitung jari dengan jarak kurang dari 3 meter (<3/60) maka ia sudah dikatakan buta Penyebab terbanyak kebutaan adalah katarak. Katarak adalah keburaman atau kekeruhan lensa yang normalnya transparan dan dapat dilalui cahaya ke retina. Saat kekeruhan terjadi, maka terjadi pula kerusakan penglihatan (Engram, 2000). Umumnya katarak terjadi bersamaan dengan bertambahnya umur yang tidak dapat dicegah. Katarak memiliki derajat keparahan yang sangat bervariasi dan dapat disebabkan oleh berbagi hal, seperti kelainan bawaan, kecacatan, keracunan obat, tetapi biasanya berkaitan dengan penuaan. Sebagian besar kasus bersifat bilateral, walaupun kecepatan perkembangan pada masing-masing mata jarang sama. Berdasarkan data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), saat ini diseluruh dunia ada sekitar 135 juta penduduk dunia memiliki penglihatan lemah dan 45 juta orang menderita kebutaan. Dari jumlah tersebut, 90% diantaranya berada di negara berkembang dan sepertiganya berada di Asia tenggara. Di Indonesia, jumlah 1

Askep Katarak

Embed Size (px)

DESCRIPTION

katarak

Citation preview

BAB IPENDAHULUAN1.1 Latar BeakangMata merupakan bagian panca indera yang sangat penting dibanding indera lainnya. Para ahli mengatakan, jalur utama informasi 80% adalah melalui mata. Mata sering disebut jendela karena bisa menyerap semua yang memantulkan. Fatalnya, banyak faktor yang menyebabkan gangguan pada mata hingga menimbulkan kebutaan Buta berdasarkan orang awam adalah kondisi tidak bisa melihat sesuatu apapun yang ada dihadapannya. Tetapi menurut ilmu kedokteran bidang mata dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), bila seseorang hanya dapat melihat atau menghitung jari dengan jarak kurang dari 3 meter (