Upload
iwan-susanto
View
7
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
makalah
Citation preview
KEBIJAKAN PUBLIK
Ada satu tugas dari pemerintah yang tidak tergantikan sejak dahulu hingga
kelak di masa depan yaitu membuat kebjakan publik. Dalam konteks persaingan
global, tugas sektor publik adalah membangun lingkungan yang memungkinkan
setiap akan baik bisnis maupun nirlaba.
Kebijakan publik adalah kebijakan yang dibuat oleh administratur negara, jadi
kebijakan publik adalah segala sesuatu yang dikerjakan dan yang tidak dikerjakan
oleh pemerintah. Kebijakan publik adalah mengatur semua yang ada di domain
lembaga administratur publik. Kebijakan publik jika manfaat yang diperoleh
masyarakat yang bukan pengguna langsung dari produk yang dihasilkan jauh lebih
banyak atau lebih besar dari pengguna langsungnya.
Kebijakan publik dikelompokkan menjadi tiga, yaitu :
1) Kebijakan publik yang bersifat makro atau umum
2) Kebijakan publik yang bersifat meso berbentuk surat keputusan bersama antar
menteri, gubernur, dan bupati atau walikota
3) Kebijakan publik yang bersifat mikro adalah kebijakan yang mengatur
pelaksanaan atau implementasi kebijakan.
Jadi untuk mencegah hal yang dapat mencemarkan kehormatan bangsa dan
negara, kita perlu meletakkan bentuk kedua kebijakan publik, yaitu pernyataan
pejabat publik.
Tujuan dari kebijakan publik dapat dibedakan dari sisi sumber daya yaitu
antara kebijakan publik yang bertujuan; pertama mendistribusi sumber daya negara
dan yang bertujuan menyerap sumber daya negara. Kedua, mengatur dan membatasi,
seperti kebijakan tarif, kebijakan pengadaan barang dan jasa, kebijakan HAM,
kebijakan proteksi industri dan sebagainya. Ketiga, menggerakkan sumber daya
nasion untuk mencapai kemajuan tertentu yang dikehendaki. Keempat, memperkuat
pasar.
Kebijakan publik yang baik harus dibuat oleh kombinasi empat ahli,
a. Ahli kebijakan publik
b. Ahli yang secara teknis menguasai bidang kebijakan
c. Ahli hukum
d. Ahli bahasa
Ada dua hal yang membuat ahli kebijakan tidak banya dilibatkan, karena tidak
banyak ilmuwan ilmu sosial Indonesia yang menekuni ilmu kebijakan, dan
pemerintah, media massa hingga masyarakat umum menganggap bahwa ahli
kebijakan sama dengan ahli hukum, selanjutnya anggapan umum bahwa kebijakan
adalah produk hukum semata sehingga tidak perlu melibatkan ahli kebijakan.
Analisis kebijakan adalah pemahaman mendalam akan suatu kebijakan atau
pula pengkajian untuk merumuskan suatu kebijakan. Sedangkan evaluasi kebijakan
adalah penilaian atas hasil atau kemanfaatan suatu kebijakan.
Allison dan Zellinek mengembangkan tiga model analisis kebijakan yaitu
model rational actor model (RAM), organizational behaviour model (OBM) dan
Government Politics Model.
Rational Actor Model menganggap bahwa organisasi negara berperilaku
seperti individu yang rasional. Organizational behaviour model (OBM) menekankan
pada proses pengambilan keputusan organisasional yang berlangsung secara wajar.
dan Government Politics Model memahami bahwa keputusan merupakan resultan
politik, yaitu hasil dari permainan politik bahwa keputusan dibuat dari proses
negosiasi dan kompromoi dari konflik kepentingan yang terjadi diantara aktor politik.
Percy Hill menambahkan tiga model keputusan yaitu small group process
model yaitu proses pengambilan keputusan tertinggi yang merupakan hasil dari
proses kelompok kecil yang mempunyai dinamika tersendiri, the dominant leader
model yaitu model yang melahirkan keputusanb penting dari pengaruh seorang
pemimpin yang memegang kunci sukses organsiasi dan the cognitive process model
yaitu proses pengambilan keputusan yang merupakan hasil kemampuan dari para
aktor politik untuk memilah masalah-masalah politik yang kompleks.
Kebijakan publik adalah sebuah praktik yaitu ilmu tentang kebijakan publik
yaitu upaya untuk memperbaiki kebiajakan-kebijakan publik di masa depan. Peran
analisis kebijakan adalah memastikan bahwa kebijakan yang hendak diambil benar-
benar dilandaskan atas manfaat optimal yang akan diterima oleh publik dan bukan
asal menguntungkan pengambil kebijakan.
Analisis kebijakan perlu memiliki kecakapan-kecapakan sebagai berikut :
1. Mampu mengambil fokus dengan cepat pada kriterian keputusan yang paling
sentral.
2. Mampu melakukan analisis multi disiplin jikapun tidak mampu mengakses
sumber pengetahuan di luar disiplin yang dikuasainya.
3. Mampu memikirkan jenis-jenis tindakan kebijakan yang dapat diambil,.
Analisis kebijakan merupakan kegiatan pokok dalam perumusan kebijakan
karena memberikan pijakan awal mengapa sebuah kebijakan harus dibuat. Analisis
kebijakan harus bagi perumusan kebijkan dan lingkungan kebijakan. Jadi analisis
kebijakan yanbg baik adalah yang bersifat preskriptif karena perannya memang
memberikan rekomendasi kebijakan yang patut diambil oleh eksekutif.