6
Kelemahan anggota gerak A. Pengertian Parese adalah kelemahan/kelumpuhan parsial yang ringan/tidak lengkap atau suatu kondisi yang ditandai oleh hilangnya sebagian gerakan atau gerakan terganggu. Kelemahan adalah hilangnya sebagian fungsi otot untuk satu atau lebih kelompok otot yang dapat menyebabkan gangguan mobilitas bagian yang terkena. B. Etiologi Parese merupakan manisfestasi dari penyakit yang disebabkan oleh gangguan persyarafan (Wilkinson,1999). Parase yang terjadi memberikan gambaran bahwa adanya kelainan atau lesi sepanjang traktus piramidalis. Lesi ini dapat disebabkan oleh : 1. Berkurangnya suplai darah 2. kerusakan jaringan oleh trauma atau infeksi, 3. Penekanan langsung dan tidak langsung oleh massa hematoma, abses, dan tumor. Hal tersebut selanjutnya akan mengakibatkan adanya gangguan pada tractus kortikospinalis yang bertanggung jawab pada otot-otot anggota gerak atas dan bawah. Sehingga seseorang akan mengalami penurunan kemampuan dalam mobilisasidimana seseorang tidak dapat bergerak secara aktif/bebas karena kondisi yang mengganggu pergerakan (aktivitas).(Smeltzer & Bare, 2005). Kelemahan atau kelumpuhan anggota gerak bisa disebabkan oleh gangguan pada UMN ( upper motor neurons) dan LMN (lower motor neurons ) Perbedaannya adalah: jika kelumpuhan pada UMN kelumpuhan bersifat spastik ( kaku) jika pada LMN kelumpuhan bersifat flaksid (lemas) Pada kelumpuhan lower motor neuron (LMN) tidak menunjukkan reflek patologis tetapi refleks

Kelemahan anggota gerak

  • Upload
    rullydr

  • View
    240

  • Download
    48

Embed Size (px)

DESCRIPTION

bnbvvbbv

Citation preview

Kelemahan anggota gerakA. PengertianParese adalah kelemahan/kelumpuhan parsial yang ringan/tidak lengkap atau suatu kondisi yang ditandai oleh hilangnya sebagian gerakan atau gerakan terganggu. Kelemahan adalah hilangnya sebagian fungsi otot untuk satu atau lebih kelompok otot yang dapat menyebabkan gangguan mobilitas bagian yang terkena.

B. Etiologi Parese merupakan manisfestasi dari penyakit yang disebabkan oleh gangguan persyarafan (Wilkinson,1999). Parase yang terjadi memberikan gambaran bahwa adanya kelainan atau lesi sepanjang traktus piramidalis. Lesi ini dapat disebabkan oleh :1. Berkurangnya suplai darah2. kerusakan jaringan oleh trauma atau infeksi, 3. Penekanan langsung dan tidak langsung oleh massa hematoma, abses, dan tumor. Hal tersebut selanjutnya akan mengakibatkan adanya gangguan pada tractus kortikospinalis yang bertanggung jawab pada otot-otot anggota gerak atas dan bawah. Sehingga seseorang akan mengalami penurunan kemampuan dalam mobilisasidimana seseorang tidak dapat bergerak secara aktif/bebas karena kondisi yang mengganggu pergerakan (aktivitas).(Smeltzer & Bare, 2005).

Kelemahan atau kelumpuhan anggota gerak bisa disebabkan oleh gangguan pada UMN ( upper motor neurons) dan LMN (lower motor neurons )Perbedaannya adalah: jika kelumpuhan pada UMN kelumpuhan bersifat spastik ( kaku) jika pada LMN kelumpuhan bersifat flaksid (lemas) Pada kelumpuhanlower motor neuron(LMN) tidak menunjukkan reflek patologis tetapi refleks sedangkan pada kelumpuhanUpper Motor Neuronmenunjukkan refleks patologis

C. Mekanisme kelemahan otot (kelemahan anggota gerak secara umum)I. TEORI kimiaTerjadi akibat berkurangnya cadangan energi dan meningkatnya sistem metabolismeII. Teori syaraf pusatRangsangan syaraf aferen menghambat pusat pusat otak dalam mengendalikan gerakan sehingga frekuensi potensial gerakan pada sel syaraf menjadi berkurang. Berkurangnya frekuensi ini akan menurunkan kekuatan dan kecepatan kontraksi otot dan gerakan atas perintah kemauan menjadi lambat

D. klasifikasi Parese pada anggota gerak dibagi mejadi 4 macam, yaitu Monopareseadalahkelemahanpadasatuekstremitasatasatau ekstremitas bawah. Paraparese adalah kelemahan pada kedua ekstremitas bawah. Hemipareseadalahkelemahanpadasatusisitubuhyaitusatuekstremitas atas dan satu ekstremitas bawah pada sisi yang sama. Tetraparese adalah kelemahan pada keempat ekstremitas

Pada kasus ini pasien mengalami gangguan atau kelemahan pada 4 anggota gerak atau disebut dengat tetraparese.Tetraparese juga diistilahkan juga sebagai quadriparese, yang keduanya merupakan parese dari keempat ekstremitas.Tetra dari bahasa yunani sedangkanquadra dari bahasa latin. Tetraparese adalah kelumpuhan/kelemahan yang disebabkan oleh : penyakit atau trauma pada manusia yang menyebabkan hilangnya sebagian fungsi motorik pada keempat anggota gerak, dengan kelumpuhan/kelemahan lengan lebih atau sama hebatnya dibandingkan dengan tungkai. Hal ini diakibatkan oleh :a) adanya kerusakan otak,b) kerusakan tulang belakang pada tingkat tertinggi (khususnya pada vertebra cervikalis), c) kerusakan sistem saraf perifer, d) kerusakan neuromuscular atau penyakit otot. e) Kerusakan diketahui karena adanya lesi yang menyebabkan hilangnya fungsi motorik pada keempat anggota gerak, yaitu lengan dan tungkai.Pembagian tetraparese berdasarkan kerusakan topisnya:a.Tetrapares spasticTetraparese spastik terjadi karena kerusakan yang mengenaiupper motor neuron (UMN), sehingga menyebabkan peningkatan tonus otot atau hipertoni.b.Tetraparese flaksidTetraparese flaksid terjadi karena kerusakan yang mengenailower motor neuron (LMN), sehingga menyebabkan penurunan tonus atot atau hipotoni.

Tetraparese dapat dijumpai pada beberapa keadaan

1. Penyakit infeksi Mielitistransversa2. PoliomielitisPoliomielitisadalahperadanganpadadaerahmedulaspinalisyangmengenai substantia grisea. Jika lesi mengenai medula spinalis setinggi servikalatas maka dapat menyebabkan kelemahan pada anggota gerak atas dan bawah.

3. PolineuropatiPolineuropatiadalahkelainanfungsiyangberkesinambunganpadabeberapa sarafperiferdiseluruhtubuh.Penyebabkarenainfeksibisamenyebabkan polineuropati, kadang karena racun yang dihasilkan oleh beberapabakteri(misalnyapada difteri) atau karenareaksi autoimun bahan racun bisamelukaisaraf periferdan menyebabkanpolineuropati.

Kelainan pada saraf perifer dijumpai sebagai berikut : tiga sampai empat hari pertama pembengkakan dan menjadi irreguler dari selubung myelin. Hari kelima terjadi desintegrasi myelin dan pembengkakan aksis silinder. Pada hari kesembilan timbul limfosit, hari ke sebelas timbul fagosit dan pada hari ketiga belasproliferasi Schwan sel. Kesemutan, mati rasa, nyeri terbakar dan ketidakmampuanuntuk merasakan getaran atau posisi lengan, tungkai dan sendi merupakan gejala utama dari polineuropati kronik. Nyeri seringkali bertambahburuk dimalam hari dan bisa timbul jika menyentuh daerah yang peka atau karena perubahan suhu .Ketidakmampuanuntukmerasakanposisisendimenyebabkanketidakstabilan ketika berdiri dan berjalan.Pada akhirnyaakan terjadi kelemahanotot dan atrofi (penyusutanotot).

4. Sindrom Guillain Barre (SGB)Sindroma Guillain Barre (SGB) adalah suatu kelainan sistem saraf akutdan difus yang mengenai radiks spinalis dan saraf perifer, dan kadang-kadangjuga saraf kranialis, yang biasanya timbul setelah suatu infeksi. Manifestasi klinisutama dari SGB adalah suatu kelumpuhan yang simetris tipe lower motor neurondari otot-otot ekstremitas, badandan kadang-kadang juga muka

5. Miastenia GrafisMiastenia grafis adalah penyakit neuromuskular yang menyebabkan ototskelet menjadi lemah dan lekas lelah. Kelelahan/kelemahan ini disebabkan karenasirkulasiantibodiyangmemblokacetylcholinereceptors padapostsinaptikneuromuscularjunction,stimulasipenghambataniniberpengaruhpadaneurotransmiter asetilkolin. Manifestasi klinisnya dapat berupa kelemahan padaotot yang mengatur pergerakan mata, kelemahan otot pada lengan dan tungkai,perubahan ekspresi wajah, disfagia, dan disartria

6. Amyotrophic Lateral Sclerosis (ALS)penyakitALSmengakibatkansistemneuromuscular tidakberfungsikarena keduasarafmotorikpenderita ALStelahrusak.Seiringberjalannyawaktu,penyakit ALSmenyebabkansarafsaraf motorik yangberada diotak danbatang tubuh mengecil, dan pada akhirnya menghilang. Akibatnya, otot otottubuhtidak lagi mendapat sinyal untuk bergerak. Karena ototyang berada dalamtubuh kehilangan pemasok nutrisinya, sehingga otototot yang menjadi lebih kecildan melemah

Tetrapareseberbedadenganhemiparesebilateral,walaupunkeduanyamempunyai arti kelemahan pada keempat angggota gerak. Tetraparesedisebabkanadanyalesidimedulaspinalissedangkan hemiparesebilateral disebabkankarena lesipadahemisferserebralbilateraldanbiasanyapada serangan pertama baru terjadi hemiparese unilateral dan setelah serangan keduabaru terjadihemiparese bilateral. Tetraparese dapatditemukan padabeberapakeadaanseperti; penyakitinfeksi(misalnyamielitistransversa,poliomielitis),polineuropati, sindrom Guillain Barre, Miastenia gravis, atau padaAmyotrophicLateral Sclerosis(ALS)

Hubungan kelemahan anggota gerak dengan usiaPerubahan-perubahan akan terjadi pada tubuh manusia sejalan denganmakin meningkatnya usia, perubahan tubuh terjadi sejak awal kehidupan hinggausia lanjut pada semua organ dan jaringan tubuh. Berbagai fungsi fisiologis sudahmulai tampak menurun setelah usia 30 tahun. Termasuk perubahan dan penurunan pada semua fungsi organ tubuh yang tidak dapat dihindarkan, seperti sistem kardiovaskuler, sistem respirasi, sistem saraf, dansistem muskuloskeletal. Dengan bertambahnya usia akan meningkatkan berat badan karena penumpukan lemak di dalam otot sementara sel otot sendiri berkurang jumlah dan volumenya, sehingga ada kecenderungan untuk mengurangi aktifitas fisik karena obesitas. Hal ini menyebabkan kelemahan fisik yang dapat membatasi mobilitas yang berpengaruh terhadap keseimbangan karena menjadi lamban di dalam bergerak