2
Keluhan Gigi Pasien tidak merasakan adanya keluhan apapun seperti rasa sakit dan nyeri. Kelenjar Submandibula dan Tonsil Pada pemeriksaan palpasi pada kelenjar submandibula tidak ada pengerasan ataupun rasa sakit. Palpasi pada tonsil juga dilakukan, namun tidak ada tanda tanda yang menyatakan keabnormalan  berupa nyeri, sakit, ataupun pengerasan. Diagnosa Dari pemeriksaan klinis yang dilakukan terhadap keadaan gigi-geligi pasien didapatkan hasil diagnosa berupa iritasi pulpa pada gigi 85, resorbsi fisiologis pada gigi 71 dan 81, fusi terjadi pada gigi 61 dan 62. Adanya iritasi pulpa pada gigi 85 karena didapati karies superficialis pada gigi tersebut, karies mengenai bagian pit dan fissure, dan kedalaman karies hanya mengenai lapisan email. Banyak faktor y ang dapat menimbulkan karies gigi pada anak, diantaranya adalah faktor di dalam mulut yang berhubungan langsung dengan proses terjadinya karies gigi. Faktor utama yang menyebabkan terjadinya karies gigi adalah host (gigi dan saliva), substrat (makanan), mikroorganisme penyebab karies dan waktu. Karies gigi hanya akan terbentuk apabila terjadi interaksi antara keempat faktor berikut. Adanya karies gigi dimulai dengan adanya plak di permukaan gigi. Sukrosa (gula) dari sisa makanan dan bakteri berproses menempel pada waktu tertentu berubah menjadi asam laktat yang akan menurunkan pH mulut menjadi asam (5,5). Hal ini menyebabkan demineralisasi email yang berlanjut menjadi karies gigi. Penurunan pH yang berulang-ulang dalam waktu tertentu akan mengakibatkan demineralisasi permukaan gigi yang rentan dan proses karies pun dimulai dari permukaan gigi (pits, fissur dan daerah interproksimal) meluas ke arah pulpa. Selanjutnya didapati diagnosa resorpsi fisiologis pada gigi 81 dan gigi 71, karena saat diamati terdapat kegoyahan 0 2 pada gigi 81 dan kegoyahan 0 1 pada gigi 71. Diagnosa lain juga didapati anomali gigi berupa fusi gigi. Fusi adalah suatu kelainan  perkembangan pada gigi, terjadi penyatuan atau penggabun gan email, dentin atau email dentin dari dua benih gigi yang berdekatan sehingga menghasilkan struktur dental abnormal. Penyatuan gigi ini menyebabkan pengurangan satu gigi dari jumlah yang normal pada lengkung rahang.

Keluhan Gigi.docx

Embed Size (px)

Citation preview

Keluhan GigiPasien tidak merasakan adanya keluhan apapun seperti rasa sakit dan nyeri.Kelenjar Submandibula dan TonsilPada pemeriksaan palpasi pada kelenjar submandibula tidak ada pengerasan ataupun rasa sakit. Palpasi pada tonsil juga dilakukan, namun tidak ada tanda tanda yang menyatakan keabnormalan berupa nyeri, sakit, ataupun pengerasan. DiagnosaDari pemeriksaan klinis yang dilakukan terhadap keadaan gigi-geligi pasien didapatkan hasil diagnosa berupa iritasi pulpa pada gigi 85, resorbsi fisiologis pada gigi 71 dan 81, fusi terjadi pada gigi 61 dan 62. Adanya iritasi pulpa pada gigi 85 karena didapati karies superficialis pada gigi tersebut, karies mengenai bagian pit dan fissure, dan kedalaman karies hanya mengenai lapisan email. Banyak faktor yang dapat menimbulkan karies gigi pada anak, diantaranya adalah faktor di dalam mulut yang berhubungan langsung dengan proses terjadinya karies gigi. Faktor utama yang menyebabkan terjadinya karies gigi adalah host (gigi dan saliva), substrat (makanan), mikroorganisme penyebab karies dan waktu. Karies gigi hanya akan terbentuk apabila terjadi interaksi antara keempat faktor berikut. Adanya karies gigi dimulai dengan adanya plak di permukaan gigi. Sukrosa (gula) dari sisa makanan dan bakteri berproses menempel pada waktu tertentu berubah menjadi asam laktat yang akan menurunkan pH mulut menjadi asam (5,5). Hal ini menyebabkan demineralisasi email yang berlanjut menjadi karies gigi. Penurunan pH yang berulang-ulang dalam waktu tertentu akan mengakibatkan demineralisasi permukaan gigi yang rentan dan proses karies pun dimulai dari permukaan gigi (pits, fissur dan daerah interproksimal) meluas ke arah pulpa.Selanjutnya didapati diagnosa resorpsi fisiologis pada gigi 81 dan gigi 71, karena saat diamati terdapat kegoyahan 02 pada gigi 81 dan kegoyahan 01 pada gigi 71.

Diagnosa lain juga didapati anomali gigi berupa fusi gigi. Fusi adalah suatu kelainan perkembangan pada gigi, terjadi penyatuan atau penggabungan email, dentin atau email dentin dari dua benih gigi yang berdekatan sehingga menghasilkan struktur dental abnormal. Penyatuan gigi ini menyebabkan pengurangan satu gigi dari jumlah yang normal pada lengkung rahang. Fusi dapat mempengaruhi penampilan estetis gigi, ruang, kondisi periodontal, erupsi dan karies. Fusi dapat disebabkan oleh gaya fisik yang menyebabkan nekrosis jaringan epitel di antara dua atau lebih benih yang berdekatan, sehingga berkontak dan menyatu. Secara klinis didapatkan gambaran berupa mahkota yang besar dan lebar mesiodistal yang berlebihansaluran akar multiple dan terlihat tidak menarik. pada pasien yang kami periksa didapatkan fusi pada gigi 61 dan 62.