Upload
dayang-anindya-wp
View
39
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Dayang Anindya Wahyu Putri
1111104000029
ASKEP BRONKO PNEUMONIAPengkajianIdentitas
Umumnya anak dengan daya tahan terganggu akan menderita pneumonia berulang atau tidak dapat mengatasi penyakit ini dengan sempurna. Selain itu daya tahan tubuh yang menurun akibat KEP, penyakit menahun, trauma pada paru, anesthesia, aspirasi dan pengobatan antibiotik yang tidak sempurna.Riwayat Keperawatan.
Keluhan utama.
Anak sangat gelisah, dispnea, pernapasan cepat dan dangkal, diserai pernapasan cuping hidung, serta sianosis sekitar hidung dan mulut. Kadang disertai muntah dandiare ataudiare, tinja berdarah dengan atau tanpa lendir, anoreksia
Riwayat penyakit sekarang.
Bronkopneumonia biasanya didahului oleh infeksi saluran pernapasan bagian atas selama beberapa hari. Suhu tubuh dapat naik sangat mendadak sampai 39-40oC dan kadang disertai kejang karena demam yang tinggi.
Riwayat penyakit dahulu.
Pernah menderita penyakit infeksi yang menyebabkan sistem imun menurun
Riwayat kesehatan keluarga.
Anggota keluarga lain yang menderita penyakit infeksi saluran pernapasan dapat menularkan kepada anggota keluarga yang lainnya.
Riwayat kesehatan lingkungan.
Menurut Wilson dan Thompson, 1990 pneumonia sering terjadi pada musim hujan dan awal musim semi. Selain itu pemeliharaan kesehatan dan kebersihan lingkungan yang kurang juga bisa menyebabkan anak menderita sakit. Lingkungan pabrik atau banyak asap dan debu ataupun lingkungan dengan anggota keluarga perokok.
Imunisasi.
Anak yang tidak mendapatkan imunisasi beresiko tinggi untuk mendapat penyakit infeksi saluran pernapasan atas atau bawah karena system pertahanan tubuh yang tidak cukup kuat untuk melawan infeksi sekunder.
Riwayat pertumbuhan dan perkembangan.
Nutrisi : Riwayat gizi buruk atau meteorismus (malnutrisi energi protein = MEP).
Pemeriksaan persistem.
Sistem kardiovaskuler
Takikardi, iritability.
Sistem pernapasan.
Sesak napas, retraksi dada, melaporkan anak sulit bernapas, pernapasan cuping hdidung, ronki, wheezing, takipnea, batuk produktif atau non produktif, pergerakan dada asimetris, pernapasan tidak teratur/ireguler, kemungkinan friction rub, perkusi redup pada daerah terjadinya konsolidasi, ada sputum/sekret. Orang tua cemas dengan keadaan anaknya yang bertambah sesak dan pilek.
Sistem pencernaan
Anak malas minum atau makan, muntah, berat badan menurun, lemah. Pada orang tua yang dengan tipe keluarga anak pertama, mungkin belum memahami tentang tujuan dan cara pemberian makanan/cairan personde.
Sistem eliminasi
Anak atau bayi menderita diare, atau dehidrasi, orang tua mungkin belum memahami alasan anak menderita diare sampai terjadi dehidrasi (ringan sampai berat).
Sistem saraf.
Demam, kejang, sakit kepala yang ditandai dengan menangis terus pada anak-anak atau malas minum, ubun-ubun cekung.
Sistem lokomotor/muskuloskeletal.
Tonus otot menurun, lemah secara umum,
Sistem endokrin.
Tidak ada kelainan.
Sistem integumen.
Turgor kulit menurun, membran mukosa kering, sianosis, pucat, akral hangat, kulit kering, .
Sistem penginderaan.
Tidak ada kelainan.
Diagnosa Keperawatan Menurut Brunner dan Suddarth
DiagnosaKetidakefektifan bersihan jalan napas
DefinisiKetidakmampuan untuk membersihkan sekresi atau obstruksi dari saluran napas untuk mempertahankan bershan jalan napas
TujuanJalan napas bersih dan efektif setelah hari perawatan
NICNOC
Airway Management Membuka jalan napas menggunakan teknik chin lift atau jaw thrust
Posisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi
Untuk anak yang sudah kooperatif, ajarkan batuk efektif
Buang sekret dengan cara dibatukan atau di suctionAirway suctioning
Auskultasi suara pernapasan sebelum dan sesudah suction
Beritahu pasien dan keluarga mengenai suction
Respiratory Monitoring memonitor kecepatan, irama, kedalaman, upaya pernapasan
berikan perawatan terapi pernapasan (nebulizer), jika perlu.
Monitor sekresi pernapasan klien
Ventilation Assistance Pertahankan jalan napas
Monitor pernapasan dan status oksigenisasi
Memantau laporan x-ray dada
Ajarkan teknik pernapasan
menginisiasi dan mempertahankan oksigen tambahanRespiratoru Status : Airway Patency kecepatan pernapasan irama pernapasan
kedalaman pernapasan
tersedak
batuk
akumulasi sputum
dengan indikator
1 : severe
2 : Substantial
3 : Moderate
4 : Mild
5 : None
Respiratory status:Ventilation
kecepatan pernapasan
irama pernapasan
kedalaman pernapasan
Temuan x-ray dada
Retraksi dada
Gangguan ekspirasi
Dengan indikator
1 : severe
2 : Substantial
3 : Moderate
4 : Mild
5 : None
DiagnosaRisiko Kekurangan volume cairan
DefinisiBerisiko mengalami dehidrasi vascular, selular, atau intraselular
TujuanKekurangan volume cairan tidak terjadi
NICNOC
Fluid Management Pantau berat badan setiap hari
Monitor status hidrasi (kelembaban membran mukosa, nadi, tekanan darah ortostatik)
Berikan cairan yang sesuai
Monitor status nutrisi
menilai lokasi dan luasnya edema, jika ada (pada laporan x-ray dada)
Monitor respon klien untuk menentukan terapi elektrolit
Fever treatment
Memonitor suhu sesering mungkin
Memantau intake dan output
Monitor abnormalitas elektrolit Monitor tekanan darah, nadi, dan pernapasan
Monitor warna kulit dan suhuRisk control Mengetahui factor risiko
Monitor lingungan factor risiko
Sesuaikan strategi pengendalian risiko
Melakukan strategi pengendalian factor risiko
Dengan indikator
1 : never
2 : rarely
3 : sometimes
4 : often
5 : consistently
Nutritional status:Food and fluid intake
Asupan cairan peroral
Asupan cairan intravena
Dengan indikator
1 : not
2 : slightly
3 : moderately
4 : substantially
5 : totally
Referensi
Baughman, Diane C. 2000. Keperawatan Medikal Bedah Brunner dan Suddarth. Jakarta:EGC
Herdman, T. Heather. 2012. Nanda International:Diagnosa Keperawatan definisi dan klasifikasi. Jakarta:EGC
Johnson, Marion. 2012. NOC and NIC Linkages to NANDA-I and Clinical Conditions. USA:Mosby Moorhead, Sue. 2008. Nursing Outcomes Classification (NOC). USA:Mosby
Bulechek, Gloria M. 2008. Nursing Interventions Classification (NIC). USA:Mosby