Upload
trananh
View
260
Download
11
Embed Size (px)
Citation preview
TAHUN ANGGARAN 2015
Kerangka Acuan KerjaPEGAWAI TIDAK TETAP (0111) DAN PEGAWAI TIDAK
TETAP LAINNYA (SLTA) BIDANG PERKEBUNAN DAN
HORTIKULTURA
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
2
Koordinasi subsektor perkebunan pada akhir-akhir ini difokuskan pada 127
komoditas diprioritaskan bagi keJapa sawit, tebu, karet, kakao, teh dan kopi.
Sedangkan untuk subsektor hortikultura diprioritaskan pada komoditi yang tidak
bisa tergantikan oleh komoditi lain, yaitu bawang merah, bawang putih, cabe,
Subsektor perkebunan dan hortikuktura sebagai bagian integral dari sektor
pertanian, memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
a. Ditinjau dari cakupan komoditasnya, meliputi sekitar 145 jenis tanaman berupa
tanaman tahunan dan tanaman sernusim, sehingga pengembangannya akan
dapat menjangkau berbagai tipe sumber daya.
b. Ditinjau dari hasil prcduksinya, rnerupakan bahan baku industri atau ekspor,
sehingga pada dasarnya telah melekat adanya kebutuhan keterkaitan kegiatan
usaha dengan berbagai sektor dan subsektor Jainnya.
c. Ditinjau dari pengusahanya, sekitar 85% merupakan usaha perkebunan rakyat
yang tersebar di berbagai daerah.
Perkebunan dan hortikultura rnerupakan sub sektor pada sektor pertanian yang
diharapkan tetap memainkan peran penting melalui kontribusinya dalam Produk
Domestik Bruto (PDB), penerimaan ekspor, penyectiaan lapangan kerja, pengurangan
kemiskinan, dan pembangunan wilayah di luar [awa.
Bidang perkebunan dan hortikultura pada saat ini dan waktu yang akan datang
memiliki peranan penting dalam mendukung perekonomian Indonesia melalui
kegiatan ekspor hasil perkebunan yang rnemberikan kontribusi kepada negara
berupa pemasukan pajak dan dividen, dan secara langsung maupun tidak langsung
keberadaan perusahaan perkebunan besar turut serta dalam upaya-upaya
pengembangan wilayah yang secara nyata berdampak terhadap kemajuan
masyarakat baik secara ekonomi maupun sosial.
L Pendahuluan
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)
PTT (Diploma Ill) dan PTT Lainnya Bidang Perkebunan dan Hortikultura
3
kentang, rempah, buah-buahan, dan jamu.
Secara umum terdapat beberapa permasaJahan di dalam subsektor perkebunan dan
hortikultura, antara lain:
a. Adanya perkebunan besar dengan penggunaan modal dan teknologi serta lahan
secara ekstensif, dan manajemen eksploitatif terhadap SDA dan SDM. Pada sisi
lain terdapat perkebunan rakyat yang subsisten dan tradisional serta luas lahan
terbatas. Kedua sistem ini menguasai bagian tertentu dari masyarakat dan
keduanya hidup berdampingan. Perbedaan keduanya tidakjarang menimbulkan
konflik ekonomi yang berkembang menjadi konllik sosial.
b. Masalah manajemen pengelolaan perkebunan dan hortikultura secara
keseluruhan ditengarai masih rendahnya produktivitas dan nilai tambah
sehingga menjadi tantangan bagi pengembangan perkebunan kedepan.
c. Masalah pangsa pasar hasil-hasil perkebunan maupun hortikultura ke negara
negara dt Eropa, Asia, Amerika dan Australia. Secara umum lebih banyak
dikuasai oleh negara lain, seperti Malaysia, Vietnam, Thailand, terkecuali CPO
(Crude Palm Dil). Hal ini mengindikasikan daya saing industri dan produk
perkebunan Indonesia masih sangat lemah. Komoditas ke pasar global, masih
didorninasi oleh bahan baku atau setengah jadi, padahal potensi untuk
mengembangkan industri hilir perkebunan maupun hortikultura masih terbuka.
d. Masalah Sosiokultural (Sosial Budaya), yaitu masih adanya krisis multidimensi
memicu terjadinya konflik sosial di daerah perkebunan. Masih terdapat lahan
perkebunan rakyat yang berada pada kawasan hutan dan telah berlangsung
cukup lama dari generasi ke generasi.
e. Masalah Lingkungan, yaitu masih adanya pembakaran dalam kegiatan
pernbukaan lahan, baik di perkebunan rakyat maupun perkebunan besar. UU
tentang pengelolaan lingkungan hidup masih memberi toJeransi adanya
pernbakaran terkendali untuk perkebunan rakyat dan pelarangan untuk
perkebunan besar. Pengembangan perkebunan di kawasan bekas hutan dan
perkebunan rakyat tradisional serta penerapan pola tanam mcnokultur
menyebabkan timbulnya masalah keanekaragaman hayati. Berbagai spesies
musnah karena pengembangan perkebunan,
4
Untuk tahun 2015 dalam rangka menunjang pencapaian hal-hal tersebut di atas,
disusun rekomendasi yang meliputi :
a. Rekomendasi hasil koordinasi dan sinkronisasi kebijakan bidang perkebunan
dan hortikultura yang diimplementasikan.
b. Rekomendasi hasil monitoring dan evaluasi pelaksanaan kebijakan pekebunan
dan hortikultura yang ditindaklanjuti.
c. Rekornendasi hasil koordinasi dan sinkronisasi kebijakan pengembangan
rempah-rempah yang ditindaklanjuti.
f. Masalah Iptek, yaitu apresiasi dan perhatian terhadap hasillptek masih rendah.
Manajemen feodalistik perkebunan besar menganggap penggunaan dana untuk
kebutuhan Iptek sebagai pemborosan. lptek dianggap belum menjadi bagian
integral dari pengembangan usaha perkebunan. Penyediaan dana penelitian dan
pengembangan perkebunan masih mengandalkan pemerintah dan sebagian
kecil dari BUMN.
g. Masalah SDM(Sumber Oaya Manusia], yaitu terkait dengan belum terpenuhinya
standard kualitas sumber daya manusia perkebunan, baik dari kalangan petani,
pengusaha maupun aparat pemerintah.
h. Masalah Kelembagaan, yaitu pertumbuhan kelembagaan petani dan
pengernbangan kernitraan usaha antara petani dengan pengusaha atau
perkebunan besar masih menghadapi beberapa kendala.
i. Masalah Otonomi Daerah, yaitu otonomi daerah yang menuntut pemanfaatan
sumber daya a1am untuk peningkatan pendapatan suatu daerah. Kompetisi
pemanfaatan sumber daya alarn akan terjadi sehingga ketimpangan antara
daerah satu dengan yang lain dapat saja terjadi. Oi beberapa daerah, terdapat
ketidaksinkronan kebijakan yang dikeluarkan oleh Pemda dengan Pusat.
Kelancaran pelaksanaan kegiatan dan proses administrasi pelaksanaan
kegiatan koordinasi, sinkronisasi dan monitoring dan evaluasi
Pegawai Tidak Tetap Lainnya Bidang Perkebunan dan HQrtikuitura
Laporan pelaksanaan tugas PTT Bidang Perkebunan dan Hortikultura
Keluaran
(2) Tersusunnya bahan rekomendasi kebijakan terutama dalam bidang p
Perkebunan dan Hortikultura sebagai upaya untuk menunjang perbaikan
sistem kebijakan Perkebunan dan Hortikultura di Indonesia
(1) Teridentifikasinya kondisi dan permasalahan pengeloJaan Perkebunan dan
Hortikultura di Indonesia
Pegawai Tidak Tetap Bidang Perkebunan dan Hortilmltura
2.2. Sasaran
Mernbantu tugas Asdep Perkebunan dan Hortikultura dalam adrninistrasi
persuratan, pelaksanaan kegiatan Rakor /FGD /Workshop/Lokakarya/Seminar,
dan penyelesaian administrasi keuangan dalam rangka pertanggungjawaban
pelaksanaan kegiatan di bidang Perkebunan dan Hortikultura,
Pegawai Tidak Tetap Lainnya Bidang Pangan
Membantu tugas Asdep Perkebunan dan Hortikultura dalam pengumpulan
data /informasi dan analisis isu-isu dan permasalahan terkait Pangan untuk
menghasilkan rekomendasi kebijakan secara berkelanjutan melalui
pemantauan dan evaluasi, sinkronisasi dan koordinasi serta sosialisasi
kebijakan Perkebunan dan Hortikultura.
Pegawai Tidak Tetap Bidang Perkebunan dan Hortikultura
2.1. Tujuan
II. Tujuan dan Sasaran
5
(1) Menyiapkan bahan-bahan penyusunan laporan Seminar, Workshop, Focus
Croup Discussion (FGD), dan Perjalanan Dinas di Bidang Perkebunan dan
Hortikultura;
(2) Membantu Penyusunan Rencana Kerja dan Alokasi Anggaran Kegiatan
Asisten Deputi Perkebunan dan Hortikultura
(3) Membantu pengarsipan dokumen persuratan dan pelaksanaan kegiatan
(4) Membantu pengadministrasian pelaksanaan kegiatan
Pegawai. Tidak Tetap Lainnya Bidan~ Perkebunan dan HQrtikultura
(1) Membantu penyiapan bahan koordinasi perencanaan dan penyusunan
kebijakan serta sinkronisasi pelaksanaan kebijakan bidang Perkebunan
dan Hortikultura;
(2) Melakukan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan pemberdayaan
masyarakat terkait dengan pembangunan Perkebunan dan Hortikultura;
(3) Melakukan sosialisasi program pemerintah berkaitan dengan kebijakan
pangan meliputi Perkebunan dan Hortikultura,
(4) Melaksanakan survey dan analisis lapangan ke daerah-daerah untuk
pengumpulan data dan pelaksanaan pembangunan dan pengelolaan
Perkebunan dan Hortikultura;
(5) Menyiapkan bahan-bahan dan menyusun laporan Seminar, Workshop,
Focus Croup Discussion (FGD), dan Perjalanan Dinas di Bidang Perkebunan
dan Hortikultura;
(6) Membantu Penyusunan Rencana Kerja dan Alokasi Anggaran Kegiatan
Asdep Perkebunan dan Hortikultura.
(7) Menyusun laporan akhir kegiatan PTT Bidang Pangan dalam rangka
pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan Perkebunan dan
Hortikultura;
Pegawai Tidak Tetap Bidang Perkebunan dan Hortikultura
HI. Ruang Lingkup Pekerjaan
Laporan pelaksanaan tugas PTT Lainnya Bidang Perkebunan dan Hortikultura
Keluaran
6
Untuk penilaian kualifikasi dan pemenuhan adrninistrasi penugasan, tenaga
menyampaikan keJengkapan dokumen adrnlnistrasi kepada Pejabat Pembuat
Komitmen (P2K) Kegiatan 2525, yaitu Curriculum Vitae (CV), copy ijazah,
NPWP, surat penugasan dan copy dokumen kontrak penugasan,.
1. Pendidikan SetingkatSLTA/SMU;
2. Merniliki Pengalaman Kerja;
3. Menguasai Ms. Office ( word, excel, Power Point);
4. Memiliki kemampuan presentasi yang baik;
5. Mampu bekerja independent dan efektifbekerja dalam tim
6. Diutamakan yang pernah bekerja pada instansi pemerintahan
b. Kualifikasi Pegawai Tidak Tetap Lainnya Bidang Perkebunan dan
Hortikultura
1. Pendidikan Diploma Ill;
2. Memiliki Pengalaman Kerja;
3. Menguasai Ms. Office (word, excel, Power Point);
4. Memiliki kemampuan presentasi yang baik;
5. Mampu bekerja independent dan efektif bekerja dalam tim
6. Diutamakan yang pernah bekerja pada instansi pemerintahan
a. Kualifikasi Pegawai Tidak Tetap Bidang Perkebunan dan
Hortikultura
Untuk melaksanaan pekerjaan tersebut dibutuhkan PTT Bidang Perkebunan
dan Hortikultura sebanyak 1 (satu) orang dan PTT Lainnya Bidang
Perkebunan dan Hortikultura sebanyak 1 (satu) orang dengan kualifikasi
sebagai berikut:
rv. Kebutuhan Tenaga Ahli dan Kualifikasi
(5) Menyusun laporan akhir kegiatan PTT Lainnya Bidang Perkebunan dan
Hortikultura dalam rangka pemantauan dan evaluasi pelaksanaan
kebijakan Perkebunan dan Hortikultura
7
~~~~Musdhalifah Machmud
Asisten Deputi Perkebunan dan Hortikultura,
Jakarta. Desember 2014
Segala biaya yang diperlukan bagi pelaksanaan tugas PTT dan PTT Lainnya
Bidang Perkebunan dan Hortikultura tersebut dibebankan kepada Kegiatan
Koordinasi Pengembangan Perkebunan dan Hortikultura (Kegiatan 2525),
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Kementerian Koordinator Bidang
Perekonomian Tahun Anggaran 2015. Adapun jumlah honorarium PTT Bidang
Perkebunan dan Hortikultura sebesar Rp. 3.200.000.-/blilan/orang dan honor
PTT Lainnya Bidang Perkebunan dan Hortikultura sebesar Rp.
2.700.000/bulan/orang
VI. Pembebanan Biaya
Waktu yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan ini adalah 12 (dua
belas) bulan efektif kalender
V. Periode Penugasan
8