9
1. Sebutkan 3 fungsi kerjasama internasional. 2. Jelaskan 3 tahap proses pengiriman diplomat 3. Jelaskan fungsi presiden selaku kepala negara, dalam proses hubungan internasional 4. Apakah arti Modus Vivendi ? 5. Jelaskan perbedaan kerjasama regional, bilateral, multilateral, dan transnasional 6. Apakah yang dimaksud wilayah extrateritorial. 7. Jelaskan fungsi atase dan konsuler. 1. 3 fungsi kerja sama internasional : - Untuk mendorong persaingan di dalam pencapaian tujuan dan peningkatan produktivitas. -Untuk kepentingan pedagangan, ekonomi, ketahanan negara serta bidang-bidang yang lainnya. -Untuk menjalin hubungan baik dan harmonis antar Negara yang lain. 2. Sesuai dengan Konvensi Wina 1961, sebelum pengiriman diplomatik harus ada beberapa kriteria A. Negara pengirim meminta kepada negara penerima, data pribadi orang yang akan dikirim. Hal ini untuk menghindari wakil yang dikirimkan termasuk orang yang tidak disukai (persona non grata) maka calon wakil tersebut harus diinformasikan lebih dahulu oleh negara pengiri, ke negara penerima.

Kerja Sama Internasional

Embed Size (px)

DESCRIPTION

about agreement

Citation preview

Page 1: Kerja Sama Internasional

1. Sebutkan 3 fungsi kerjasama internasional.

2. Jelaskan 3 tahap proses pengiriman diplomat

3. Jelaskan fungsi presiden selaku kepala negara, dalam proses hubungan internasional

4. Apakah arti Modus Vivendi ?

5. Jelaskan perbedaan kerjasama regional, bilateral, multilateral, dan transnasional

6. Apakah yang dimaksud wilayah extrateritorial.

7. Jelaskan fungsi atase dan konsuler.

1. 3 fungsi kerja sama internasional :

- Untuk mendorong persaingan di dalam pencapaian tujuan dan peningkatan

produktivitas.

-Untuk kepentingan pedagangan, ekonomi, ketahanan negara serta bidang-bidang yang

lainnya.

-Untuk menjalin hubungan baik dan harmonis antar Negara yang lain.

2. Sesuai dengan Konvensi Wina 1961, sebelum pengiriman diplomatik harus ada beberapa

kriteria

A. Negara pengirim meminta kepada negara penerima, data pribadi orang yang akan dikirim.

Hal ini untuk menghindari wakil yang dikirimkan termasuk orang yang tidak disukai

(persona non grata) maka calon wakil tersebut harus diinformasikan lebih dahulu oleh negara

pengiri, ke negara penerima.

B. Persetujuan (agreement) dari negara penerima terlebih dahulu. Hak legasi (pembukaan

hubungan diplomatik) membutuhkan persetujuan dari kedua belah pihak. Persetujuan dapat

secara tertulis (tetapi tidak perlu) dan dapat dilakukan secara informal. Berkaitan dengan

proses persetujuan pengangkatan kepala misi diplomatik, biasanya juga ditetapkan

kepangkatannya. Hal ini tidak berarti bahwa pangkat kepala misi suatu negara selalu sama

dengan negara lain. Bahkan dalam praktiknya, ada negara yang mau menerima ambassador

(duta besar) tetapi hanya mengirimkan duta(envoys) saja. Jadi, pangkatnya tidak harus sama.

Oleh karena itu pula sebelum dikirim sebagai wakil diplomatik, Proses persetujuan atau

penolakan disebut agregation. Agregation, terdiri atas dua bagian :

Page 2: Kerja Sama Internasional

1. Meminta penjelasan informal kepada negara penerima apakah calon dapat diterima

sebagai wakil diplomatik oleh negara penerima.

2. Pemberitahuan dari negara penerima, secara tidak resmi bahwa calon dapat disetujui.

Bagian itulah yang biasanya dikenal sebagai agreement.

Pengangkatan atau pengiriman pejabat-pejabat/staf perwakilan tidak memerlukan persetujuan

negara penerima. Negara pengirim harus memberitahukan kepada negara penerima siapa

yang akan dikirim. Pejabat-pejabat tersebut terdiri atas beberapa golongan : (Pasal 2-9)

1. Staf diplomatik (members of mission).

2. Staf administratif dan teknis, juru bahasa, dokter, penasihat hukum, sekretaris-

sekretaris dalam jabatan-jabatan tertentu, kepala bagian arsip, bagian code, dan lain-

lain (members of the staff of mission).

3. Staf rumah tangga, service staff. Bukan pegawai-pegawai pejabat diplomatik pribadi.

Maksudnya, sopir dan pengatur rumah tangga yang dipekerjakan langsung oleh

perwakilan, tidak oleh pribadi (members of diplomatic staff).

 Pentingnya mengetahui golongan/jenjang/posisi staff diplomatik pada umumnya sangat

berkaitan dengan hak hak istimewa dan kekebalan para pejabat tersebut. Anggota staf

administratif, teknis, dan sevice staff boleh berkewarganegaraan negara penerima sehingga

tidak mempunyai hak/kekebalan istimewa.

C. Setelah pengangkatan, seorang pejabat diplomatik berangkat ke negara yang dituju dengan

membawa surat kepercayaan, letter de creance atau letter of credence atau credentials.

Surat kepercayaan ialah surat dari kepala negara pengirim kepada negara penerima. Surat dari

menteri luar negeri negara pengirim kepada menteri luar negeri negara penerima berisi

pemberitahuan bahwa seseorang telah ditunjuk untuk menjabat sebagai duta besar/duta dan

ditujukan kepada kepala negara penerima. Dalam surat tersebut juga dijelaskan bahwa negara

pengirim telah “menaruh kepercayaan” penuh kepadanya. Kepala negara penerima

diharapkan agar mempercayai segala sesuatu yang akan disampaikan oleh pejabat tersebut

kepada kepala negara penerima. Oleh karena itu, disebut surat kepercaan. Penyerahan surat

kepercayaan wakil diplomatik diatur dalam Pasal 13 Konvensi Wina, yakni “Pada saat wakil

diplomatik dapat dianggap mulai menduduki jabatannya.

Page 3: Kerja Sama Internasional

Suatu negara pengirim harus mengusahakan persetujuan dari negara penerima untuk

seseorang yang dicalonkan menjadi kepala misi diplomatik dari negara pengirim di negara

penerima. Surat kepercayaan tersebut sering disebut “Letters of Credence” atau “Letters de

Crance”. Surat-surat kepercayaan yang sudah disegel dan sebuah salinan yang tersebut harus

dibawa sendiri oleh wakil yang bersangkutan dan harus segera dipersembahkan kepada

Kepala negara penerima setelah tiba dinegara tujuan. Di samping surat-surat kepercayaan

tersebut, wakil itu juga dapat membawa dokumen-dokumen penting lainnya. Seorang duta

besar diterima oleh kepala negara penerima dengan menyerahkan surat-surat tersebut kepada

negara penerima dalam suatu upacara kenegaraan resmi. Hal itu perlu karena seorang duta

besar tidak hanya mewakili kepala negara pengirim, tetapi juga adakalanya negara penerima

menolak dan tidak setuju akan pengangkatan duta yang dicalonkan karena memang setiap

negara mempunyai hak untuk menolak suatu perwakilan diplomatik.

3. -Menyatakan perang, membuat perdamaian dan perjanjian dengan negara lain dengan

persetujuan DPR.

- Dalam membuat perjanjian lainnya yang menimbulkan akibat luas dan mendasar bagi

kehidupan rakyat yang terkait dengan beban keuangan negara, dan / atau mengharuskan

perubahan atau pembentukan UU harus dengan persetujuan DPR.

4. Modus vivendi adalah perjanjian atau kesepakatan yang bersifat sementara. Modus ini

berlaku sampai ditetapkannya perjanjian yag lebih rinci dan sistematis.

5. Perbedaan kerjasama regional, bilateral, multilateral, dan transnasional

Perjanjian regional: Kerja sama regional merupakan kerja sama antara negara-negara

sewilayah atau sekawasan. Tujuannya tidak lain adalah untuk menciptakan perdagangan

bebas antara negara di suatu kawasan tertentu.

Perjanjian Bilateral adalah perjanjian yang diikuti oleh dua negara. Perjanjian ini hanya

mengatur hal – hal yang menyangkut kepentingan kedua negara. Perjanjian bilateral

bersifat tertutup. Tidak ada kemungkinan bagi pihak lain untuk ikut serta dalam

perjanjian. Kerjasama bilateral antara dua negara juga mempunyai prinsip yang saling

menguntungkan, saling menghargai dan saling menghormati satu sama lain dalam

langkah pengambilan kebijakan di negaranya masing-masing.

Page 4: Kerja Sama Internasional

Perjanjian Multilateral adalah perjanjian internasional yang melibatkan lebih dari 2

negara. Perjanjian ini hanya mengatur hal – hal yang menyangkut kepentingan negara-

negara yang mengadakannya, tetapi juga menyangkut kepentingan negara lain yang tidak

menandatanganinya. Kerjasama multilateral dapat berupa kerjasama regional yaitu

kerjasama berdasarkan wilayah tertentu dalam bidang tertentu Kerjasama multilateral juga

dapat dibentuk berdasarkan kesepakatan beberapa negara dengan wilayah yang lebih luas

pada bidang tertentu.

Perjanjian transnasional: perjanjian yang dilakukan suatu Negara yang berhubungan

denga perluasaan atau keluar dari batas-batas Negara.

6. Ekstrateritorial : daerah kekuasaan tambahan yang dimiliki suatu Negara, namun

daerah itu secara nyata dibawah kekuasaan Negara lain.

wilayah teritorial adlah wilayah suatu negara dimna negara itu berhak menggunakan

juridiksinya

Wilayah Ekstra teritorial adalah daerah yang dipandang sebagaidaerah negara

pengirim, sehingga orang – orang yang masuk tanpa izin dapat dikeluarkan. Gedung

perwakilan negara asing tidak bolah dimasuki atau digeledah oleh polisi dan petugas

kehakima, tanpa izin kepala perwakilan diplomatik yang bersangkutan. Arsip – arsip,

surat – surat dan telegram juga tidak boleh dibuka oleh petugas tersebut di atas

Hak Ekstrateritorial.Hak ekstrateritorial adalah hak kebebasan diplomat terhdap

daerahperwakilannya termasuk halaman bangunan serta perlengkapannya

sepertibendera,lambang negara,surat surat dan dokumen bebas sensor,dalam halini polisi

dan aparat keamanan tidak boleh masuk tanpa ada ijin pihakperwakilan yang

bersangkutan

7.Atase adalah pejabat pembantu dari duta besar berkuasa penuh. Atase initerbagi menjadi

dua yaitu :a. Atase pertahanan.Atase ini dijabat oleh seorang perwira militer yang

diperbantukan depertemenluar negeri dan diperbantukan di kedutaan besar serta diberikan

kedudukansebagai seorang diplomat yang bertugas memberikan nasihat di bidangmiliter dan

pertahanan keamanan kepada duta besar berkuasa penuh.

Page 5: Kerja Sama Internasional

b. Atase teknis.Atase ini dijabat oleh seorang pegawai negeri yang tidak berasal

daridepertemen luar negeri dan ditempatkan di salah satu kedutaan besar, ataseini berkuasa

penuh dalam menjalankan tugas tugas teknis sesuai dengantugas pokok dari departemennya

sendiri.

Fungsi atase :

Pemberian fasilitasi dalam kegiatan sebagai berikut:

a. peningkatan hubungan dagang (kontak bisnis) dan pemberian bantuan/advokasi kepada

dunia usaha di negara akreditasi.

b. penyelesaian sengketa dagang (dumping subsidi, safeguards dan lain lain);

c. pengaturan misi dagang baik untuk pejabat pemerintah maupun dunia usaha;

d. peningkatan kerjasama bilateral, regional dan multilateral dengan negara akreditasi di

bidang industri dan perdagangan;

(2) Pelaksanaan bisnis intelijen tentang kebijakan dan perkembangan teknologi serta

penyusunan

market analysis untuk mencari peluang pasar produk Indonesia di negara akreditasi;

(3) Pelaksanaan promosi investasi industri dan perdagangan dalam rangka menarik investor

asing

agar bersedia menanamkan modalnya di Indonesia;

(4)Penyebaran informasi tentang kebijakan nasional dibidang industri dan perdagangan

(impor,

tarif, standar) di negara akreditasi;

(5) Pengembangan dan penguatan jejaring kerja (network) baik dengan instansi pemerintah

maupun swasta di negara akreditasi;

(6) penyusunan program kerja berikut anggarannya serta melakukan pengelolaan tertib

administrasi dan keuangan sesuai dengan ketentuan yang berlaku; .

Fungsi Konsuler :

1. Melindungi, didalam negara penerima, kepentingan – kepentingan negara pengirim

dan warga negarannya, individu – individu, dan badan – badan hukum, di dalam batas

yang diizinkan oleh hukum internasional.

2. Memajukan pembangunan hubungn dagang, ekonomi, kebudayaan dan ilmiah antar

kedua negara

Page 6: Kerja Sama Internasional

3. Mengeluarkan paspor dan dokumen perjalanan kepada warga negara – negara

pengirim, dan visa atau dokumen – dokumen yang pantas untuk orang yang ingin

pergi ke negara pengirim.

4. Bertindak sebagau notaris dan panitera sipil dan di dalam kapasitas dari macam yang

sama, serta melakukan fungsi – fungsi tertentu yang bersifat administratif, dengan

syarat tidak bertentangan dengan hukum dan peraturan dari negara penerima.