13
LAMPIRAN

Ketersediaan biologis (bioavailabilitas) kalsium secara in vitro … · Jika tinggi puncak sampel dengan berat 3.1020 g dalam 100 ml aliquot adalah 55.5 kotak, faktor pengenceran

  • Upload
    voanh

  • View
    219

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Ketersediaan biologis (bioavailabilitas) kalsium secara in vitro … · Jika tinggi puncak sampel dengan berat 3.1020 g dalam 100 ml aliquot adalah 55.5 kotak, faktor pengenceran

48  

LAMPIRAN

Page 2: Ketersediaan biologis (bioavailabilitas) kalsium secara in vitro … · Jika tinggi puncak sampel dengan berat 3.1020 g dalam 100 ml aliquot adalah 55.5 kotak, faktor pengenceran

49  

Lampiran 1. Penentuan Kadar Air (Apriyantono et al. 1989) Cawan aluminium dikeringkan dalam oven pada suhu 100 oC selama 15

menit, lalu didinginkan dalam desikator selama 10 menit. Ditimbang cawan

dengan neraca analitik (a gram). Ditimbang sampel dengan neraca analitik

sebanyak 5 gram (b gram). Dikeringkan dalam oven pada suhu 100 oC selama

kurang lebih 6 jam, didinginkan dalam desikator kemudian ditimbang (c gram).

Dikeringkan kembali dalam oven selama 15-30 menit, lalu ditimbang kembali.

Pengeringan diulangi hingga diperoleh berat sampel yang relatif konstan (berat

dianggap konstan jika selish berat sampel kering yang ditimbang ≤0.0003 gram).

Keterangan :

b= bobot sampel (g)

c= bobot sampel dan cawan sesudah dikeringkan (g)

a= bobot cawan kosong (g)

Lampiran 2. Analisa Protein Metode Semi Mikro Kjeldahl (Sulaeman et al

1994) Bahan yang ditimbang kira-kira 0,5 – 1 g. Bahan tersebut dimasukkan ke

dalam labu Kjeldahl, ditambahkan 0,5 g selenium mix dan 7 ml H2SO4 pekat.

Sampel kemudian didestruksi sampai larutan yang berwarna jernih kehijauan dan

uap SO2 hilang. Kemudian hasil destruksi ditambah akuades dan dimasukkan ke

dalam labu destilasi. NaOH 33% ditambahkan ke dalam labu destilasi dan

kemudian dilakukan destilasi. Destilat ditampung dalam 20 ml larutan asam borat

3% lalu dititrasi dengan HCl standar (indikator metil merah).

% Kadar Protein = (ml titrasi x 14 x N HCl x fk x 100)/ mg sampel

Kadar air (basis kering) = b – (c-a) x 100 % c-a

Page 3: Ketersediaan biologis (bioavailabilitas) kalsium secara in vitro … · Jika tinggi puncak sampel dengan berat 3.1020 g dalam 100 ml aliquot adalah 55.5 kotak, faktor pengenceran

50  

Lampiran 3. Perhitungan Analisis Kadar Air Crackers

Jenis crackers

Ulangan

Berat sampel

(g)

Berat cawan

(g)

Cawan + sampel

Sebelum dioven (a)

Cawan + sampel Setelah

dioven (b)

Kadar air (%)

rata-rata (%)

Kontrol 1 3,1710 5,8168 8,9878 8,9013 2,73

2,57 3,0007 5,5625 8,5632 8,4953 2,26

2 3,0794 5,6558 8,7352 8,6566 2,55 3,1620 5,8815 9,0435 8,9567 2,75

Dengan tepung kepala ikan lele dumbo

1 3,0285 5,6030 8,6315 8,5315 3,30

2,94 3,0118 6,6413 9,6531 9,5546 3,27

2 3,0155 7,1911 10,2066 10,1288 2,58 3,0948 5,4179 8,5127 8,4321 2,60

Komersial 1 3,0731 5,7503 8,8234 8,7804 1,40

1,55 3,0422 5,7214 8,7636 8,7253 1,26

2 3,0672 6,0059 9,0731 9,0176 1,81 3,0522 5,8776 8,9298 8,8772 1,72

Contoh Perhitungan:

% kadar air = ((a – b)/ berat sampel) x 100% = ((8,9878 – 8,9013)/3,1710 x 100% = 2,73% Lampiran 4. Perhitungan Analisis Kadar Protein Crackers

Jenis crackers

Ulangan

Berat sampel (g)

ml titrasi blanko

ml titrasi sampel

kadar protein

(%)

rata-rata (%)

Kontrol 1 0,1814 1,20 13,00 8.99

8,99 0,1489 1,20 11,00 9,09

2 0,1926 1,20 13,60 8,89 0,1867 1,20 13,35 8,99

Dengan tepung kepala

ikan lele dumbo

1 0,1711 1,20 14,40 10,66

11,10 0,1579 1,20 14,00 11,20

2 0,1515 1,20 13,70 11,40 0,1462 1,20 13,00 11,15

Komersial 1 0,1681 1,20 7,45 5,14

6,46 0,1215 1,20 7,50 7,16

2 0,1176 1,20 6,85 6,64 0,1833 1,20 10,35 6,90

Contoh perhitungan :

Kadar Protein = ((ml titrasi sampel – ml titrasi blanko) x NA x 100 x fk x N HCl) sampel (g)

= ((13 – 1,2) x 14 x 100 x 6,25 x 0,015789)/(0,1814 x 1000) = 8,99%

Page 4: Ketersediaan biologis (bioavailabilitas) kalsium secara in vitro … · Jika tinggi puncak sampel dengan berat 3.1020 g dalam 100 ml aliquot adalah 55.5 kotak, faktor pengenceran

51  

Ket : N HCl = 0,015789, faktor konversi (fk) = 6,25, dan MR nitrogen = 14 Lampiran 5. Perhitungan Analisis Kadar Fosfor Crackers Standar Fosfor

Konsentrasi P2O5 (mg) Absorbansi

0,000 0,000 0,025 0,067 0,050 0,119 0,100 0,209 0,125 0,262 0,150 0,319 0,200 0,422

n = 1 ulangan

Jenis Crackers Ulangan Berat

sampel Absorban

sampel Kadar P2O5 Kadar P

Kontrol 1 0,2494 0,54 206,90 84,39

0,2446 0,51 199,06 81,20

2 0,2380 0,46 184,21 75,14 0,2456 0,47 182,46 74,42

Dengan tepung

kepala ikan lele dumbo

1 0,2332 0,69 283,66 115,70 0,2129 0,56 251,48 102,58

2 0,2706 0,66 233,70 95,33 0,2499 0,66 253,06 103,22

1 0,2149 0,75 334,90 136,60

Komersial 0,2133 0,81 364,69 148,76

2 0,2123 0,91 412,10 168,09 0,2169 0,86 381,00 155,41

Contoh perhitungan kadar fosfor sampel: Berdasarkan kurva standar P2O5 di atas, maka persamaan linear yang dapat

digunakan untuk mencari kadar fosfor sampel adalah

Y = aX + b dimana Y = absorbansi

= 2.062X + 0.008 X = konsentrasi P2O5 (mg)

a = slope

b = intercept

Jika absorbansi sampel dengan berat 0.2494 g dalam 100 ml aliquot adalah 0,54,

maka kadar P2O5 adalah:

Jawab : Y = 2.062X + 0.008

Page 5: Ketersediaan biologis (bioavailabilitas) kalsium secara in vitro … · Jika tinggi puncak sampel dengan berat 3.1020 g dalam 100 ml aliquot adalah 55.5 kotak, faktor pengenceran

52  

X = Y – 0,008 = 0,5004 – 0,008 = 0,2580 mg a 2,062

Karena X (mg) merupakan konsentrasi P2O5 sampel per 50 ml aliquot maka

kadar P2O5 sampel (mg/100g) dalam 0.2494 g sampel, dan faktor pengenceran 2

adalah:

Kadar P2O5 = X x fp = 0,2580 mg x 2 = 2,0689 mg/g = 206,90 mg/100g g sampel 0,2494 g

karena dalam molekul P2O5 terdapat 2 atom P, maka :

Kadar P = berat atom P x 2 x kadar P2O5 berat molekul P2O5

= 31 x 2 x 206,90 mg/100g = 84,39 mg/100g 152 Lampiran 6. Perhitungan Analisis Total Kalsium Crackers Standar Kalsium

Konsentrasi kalsium satandar (ppm) Tinggi puncak (kotak) 0,0000 0,0 2,0000 11.5 4,0000 21,0 6,0000 31.5 8,0000 43.5 10,0000 53,0

Ket: tinggi kotak dihitung berdasarkan jumlah kotak pada kertas milimeter blok

yang dilewati garis merah pada saat pembacaan menggunakan AAS (n = 1 ulangan).

Berdasarkan data standar kalsium tersebut maka persamaan linier yang

dapat digunakan untuk perhitungan kadar kalsium crackers seperti pada gambar

berikut

Page 6: Ketersediaan biologis (bioavailabilitas) kalsium secara in vitro … · Jika tinggi puncak sampel dengan berat 3.1020 g dalam 100 ml aliquot adalah 55.5 kotak, faktor pengenceran

53  

Jenis Crackers Ulangan Berat

sampel Tinggi puncak (kotak)

Kadar Ca (mg/100g)

rata-rata (mg/100g)

Kontrol 1 3,0102 55,5 89,56

86,28 3,1931 57,0 89,13

2 3,1374 55,0 84,34 2,0051 45,0 82,09

Dengan tepung

kepala ikan lele dumbo

1 3,0910 20,0 554,71

552,79 3,1931 20,0 536,97

2 3,0628 20,5 576,14 3,1556 20,0 543,35

1 3,2038 1198,22

1210,04 Komersial

3,0989 1212,85

2 3,1723 1301,40 3,0066 1127,68

Blanko 28,5

Contoh perhitungan kadar kalsium sampel: Berdasarkan kurva standar kalsium di atas, maka persamaan linear yang dapat

digunakan untuk mencari kadar Ca sampel adalah

Y = aX + b dimana Y = Peak standar atau sampel

= 5.307X + 0.214 X = konsentrasi kalsium (ppm)

a = slope

b = intercept

Jika tinggi puncak sampel dengan berat 3.1020 g dalam 100 ml aliquot adalah

55.5 kotak, faktor pengenceran 1 dan tinggi puncak blanko 28.5 kotak, maka

kadar kalsium adalah:

Jawab : Y = (tinggi puncak sampel dalam aliquot x fp) – tinggi puncak blanko

Y = aX + b

aX + b = (tinggi puncak sampel dalam aliquot x fp) - blanko

X (ppm) = ((tinggi puncak sampel dalam aliquot x fp) - blanko) – b a

X (ppm) = ((55.5 x 1) – 28,5) – 5,307 = 26,96 ppm 0,214 Karena X (ppm) merupakan konsentrasi kalsium sampel dari volume aliquot

maka kadar kalsium sampel (mg/100g) dengan berat 3,1020 g adalah:

Kadar Ca = X (ppm) x ml aliquot Berat sampel (g)

= 26,96 ppm x 100 ml 3,1020 g = 26,96 mg/1000 g x 100 ml = 0,89 mg/g = 89,56 mg/100g

3,1020 g

Page 7: Ketersediaan biologis (bioavailabilitas) kalsium secara in vitro … · Jika tinggi puncak sampel dengan berat 3.1020 g dalam 100 ml aliquot adalah 55.5 kotak, faktor pengenceran

55  

Lampiran 7. Perhitungan Analisis Bioavailabilitas Kalsium

Jenis Crackers

kadar protein

rata-rata

Berat setara 2 g

protein

penimbangan

sampel Bio

Kadar Ca

sampel

Total Ca sampel

bio berat

Dialisat pembacaa

n AAS Aliquot a b FP kadar Ca dialisat

Ca dialisat

Bioavailabilitas

(%) (g) (g) (ppm) (mg) (g) Abs ml

0.01

3974

0.00

8

ppm mg %

Kontrol

8.99 22.2469 3.5524 895.6108 3.1816 30.4422 0.1604 50 1 17.7368 0.5399 16.97

8.99 22.2469 3.5578 891.2867 3.1710 34.8528 0.1646 50 1 15.9234 0.5550 17.50

8.99 22.2469 3.5552 843.3632 2.9983 40.1458 0.1950 50 1 16.5334 0.6637 22.14

8.99 22.2469 3.5532 820.8905 2.9168 36.2623 0.1153 50 1 10.4399 0.3786 12.98

rata-rata 17.40

Dengan tepung

kepala ikan lele dumbo

11.1 18.0180 3.0032 5547.062 16.6589 39.7364 0.6978 50 1 61.9785 2.4628 14.78

11.1 18.0180 3.0025 5369.693 16.1225 38.6161 0.6808 50 1 62.2014 2.4020 14.90

11.1 18.0180 3.0016 5761.384 17.2934 37.7725 0.6496 50 1 60.6351 2.2903 13.24

11.1 18.0180 3.0015 5433.505 16.3087 28.4232 0.7015 50 1 87.1134 2.4760 15.18

rata-rata 14.53

Komersial

6.46 30.9598 4.5862 11982.22 54.9529 33.6728 0.1221 50 10 128.7770 4.3363 7.89

6.46 30.9598 4.5865 12128.46 55.6272 45.4676 0.1198 50 10 93.5530 4.2536 7.65

6.46 30.9598 4.5867 13014.04 59.6915 39.9455 0.1394 50 10 124.0244 4.9542 8.30

6.46 30.9598 4.5864 11276.81 51.7200 38.9486 0.1189 50 10 108.3386 4.2196 8.16

blanko 0.0013 rata-rata 8,00

Page 8: Ketersediaan biologis (bioavailabilitas) kalsium secara in vitro … · Jika tinggi puncak sampel dengan berat 3.1020 g dalam 100 ml aliquot adalah 55.5 kotak, faktor pengenceran

55  

Contoh perhitungan :

1. Berat setara 2 gram protein = (2/kadar protein sampel) x100

= (2 g/8,99) x 100 = 22,2469 g

2. Perkiraan berat suspensi T1atau T2

= 22,2469 g + 100 ml H2O bebas ion + 2,7531 ml HCl = 125 g

(asumsi, sampel membutuhkan ± 2,7531 ml HCl untuk membuat pHnya

menjadi 2)

Penimbangan sampel bio setara 20 g suspensi sampel

= (20 g/125 g) x 22,2469 g= 3,5595 g

3. Total Ca sampel bio = penimbangan sampel bio x kadar Ca (ppm)

= 3,5524 g x 827,852 mg/1000 g= 3.1290 mg

Standar kalsium

Konsentrasi Ca (ppm) Absorbansi 2.0000 0.03654.0000 0.06328.0000 0.1207

16.0000 0.2316

4. Berdasarkan kurva standar kalsium di atas, maka persamaan linear yang

dapat digunakan untuk mencari kadar Ca sampel adalah

Y = aX + b

= 0,013974X + 0.0081957

Page 9: Ketersediaan biologis (bioavailabilitas) kalsium secara in vitro … · Jika tinggi puncak sampel dengan berat 3.1020 g dalam 100 ml aliquot adalah 55.5 kotak, faktor pengenceran

56  

Dimana : Y = absorbansi

X = konsentrasi kalsium (ppm)

a = slope

b = intercept

Jika absorbansi sampel dengan berat dialisat 30.4422 g dalam 50 ml aliquot

adalah 0,1604 faktor pengenceran 1 dan absorbansi blanko 0.0013, maka

kadar kalsium adalah:

Y = (abs sampel dalam aliquot x fp) - abs blanko

Y = aX + b

aX + b = (abs sampel dalam aliquot x fp) - abs blanko

X (ppm) = ((abs sampel dalam aliquot x fp) - abs blanko) – b a X (ppm) = ((0.1604 x 1) – 0.0013) – 0.0081957= 10,7989 ppm 0.013974 Karena X (ppm) merupakan konsentrasi kalsium sampel dalam volume

aliquot, maka kadar kalsium sampel (mg/100g) dengan berat 3,1020 g adalah:

Kadar Ca dialisat = X (ppm) x ml aliquot Berat dialisat (g)

= 10,7989 ppm x 50 ml 30.4422 g = 10,7989 ppm x 50 ml 30.4422 g = 17,7368 ppm

5. Jika dalam 1000 g terdapat 17,7368 ppm, maka dalam 30,4422 g dialisat

terdapat mg Ca dialisat = (berat dialisat /1000) x kadar Ca dialisat (ppm)

= (30.4422/1000) x 17.7368 = 0,5399 mg

6. Bioavaiabilitas Ca (%) = Ca Dialisat/Total Ca sampel bio x 100%

= 0,5399 / 3.1290 x 100% = 16.9711 %

Page 10: Ketersediaan biologis (bioavailabilitas) kalsium secara in vitro … · Jika tinggi puncak sampel dengan berat 3.1020 g dalam 100 ml aliquot adalah 55.5 kotak, faktor pengenceran

57  

Lampiran 8. Hasil Sidik Ragam (One Way ANOVA) Kadar Air, Protein, Fosfor, Kalsium, Bioavailabilitas Kalsium, dan Total Kalsium Tersedia.

Jumlah Kuadrat df Kuadrat tengah F hitung Sig.

Air Perlakuan 2.198 2 1.099 8.961 .054

Galat .368 3 .123

Total 2.566 5

Kalsium Perlakuan 22.849 2 11.425 127.265 .001

Galat .269 3 .090

Total 23.118 5

Fosfor Perlakuan 5877.870 2 2938.935 31.764 .010

Galat 277.575 3 92.525

Total 6155.446 5

Protein Antar kelompok 1347473.254 2 673736.627 1.225E4 .000

Dalam

kelompok 164.954 3 54.985

Total 1347638.208 5

Bioavailabilitas

kalsium

Perlakuan 92.787 2 46.394 392.213 .000

Galat .355 3 .118

Total 93.142 5

Kalsium

tersedia per

100g

Perlakuan 7482.137 2 3741.068 3.911E3 .000

Galat 2.869 3 .956

Total 7485.006 5

kalsium

tersedia per

takaran saji

Perlakuan 1448.537 2 724.269 3.912E3 .000

Galat .555 3 .185

Total 1449.093 5 * Signifikansi lebih kecil dari p=0,05, berbeda nyata

Page 11: Ketersediaan biologis (bioavailabilitas) kalsium secara in vitro … · Jika tinggi puncak sampel dengan berat 3.1020 g dalam 100 ml aliquot adalah 55.5 kotak, faktor pengenceran

58  

Lampiran 9. Hasil Uji Lanjut Duncan terhadap kadar Air, Protein, fosfor, Kalsium dan Bioavailabilitas kalsium

a. Kadar protein

Jenis Crackers N Subset for alpha = 0.05

1 2 3 Komersial 2 6.639600E0 Kontrol 2 9.243400E0 Dengan tepung kepala ikan lele dumbo 2 1.141310E1Sig. 1.000 1.000 1.000 Nilai rata-rata pada kolom berbeda, berbeda nyata

b. Kadar Fosfor

Jenis Crackers N Subset for alpha = 0.05

1 2 Kontrol 2 8.099645E1 Dengan tepung kepala ikan lele dumbo 2 1.071293E2

Komersial 2 1.564825E2 Sig. .073 1.000 Nilai rata-rata pada kolom berbeda, berbeda nyata

c. Total Kalsium

Jenis Crackers N Subset for alpha = 0.05

1 2 3 Kontrol 2 8.869835E1 Dengan tepung kepala ikan lele dumbo 2 5.682932E2 Komersial 2 1.243972E3Sig. 1.000 1.000 1.000 Nilai rata-rata pada kolom berbeda, berbeda nyata

d. Bioavailabilitas Kalsium

Jenis Crackers N Subset for alpha = 0.05

1 2 3 Komersial 2 7.999000E0 Dengan tepung kepala ikan lele dumbo 2 1.452710E1 Kontrol 2 1.739725E1Sig. 1.000 1.000 1.000 Nilai rata-rata pada kolom berbeda, berbeda nyata

Page 12: Ketersediaan biologis (bioavailabilitas) kalsium secara in vitro … · Jika tinggi puncak sampel dengan berat 3.1020 g dalam 100 ml aliquot adalah 55.5 kotak, faktor pengenceran

59  

e. Total kalsium tersedia per 100 g crackers

Jenis Crackers N Subset for alpha = 0.05

1 2 3 Kontrol 2 1.501015E1 Dengan tepung kepala ikan lele dumbo 2 8.030450E1 Komersial 2 9.679070E1Sig. 1.000 1.000 1.000 Nilai rata-rata pada kolom berbeda, berbeda nyata

f. Total kalsium tersedia pertakaran saji crackers (44 g)

Jenis Crackers N Subset for alpha = 0.05

1 2 3 kontrol 2 6.604500E0 dengan tepung kepala ikan lele dumbo 2 3.533395E1 komersial 2 4.258790E1Sig. 1.000 1.000 1.000 Nilai rata-rata pada kolom berbeda, berbeda nyata Lampiran 10. Hasil Uji Korelasi Pearson

Fosfor Kalsium Protein Bioavailabilitas

kalsium Fosfor Korelasi Pearson 1 .975** -.651 -.966**

Sig. (2-tailed) .001 .162 .002N 6 6 6 6

Kalsium Korelasi Pearson .975** 1 -.619 -.991**

Sig. (2-tailed) .001 .190 .000N 6 6 6 6

Protein Korelasi Pearson -.651 -.619 1 .710Sig. (2-tailed) .162 .190 .114N 6 6 6 6

Bioavailabilitas kalsium

Korelasi Pearson -.966** -.991** .710 1Sig. (2-tailed) .002 .000 .114 N 6 6 6 6

Page 13: Ketersediaan biologis (bioavailabilitas) kalsium secara in vitro … · Jika tinggi puncak sampel dengan berat 3.1020 g dalam 100 ml aliquot adalah 55.5 kotak, faktor pengenceran

60  

Lampiran 11. Hasil Pembacaan Standar Kalsium dan Total Kalsium

Crackers dengan menggunakan AAS