14
BAB I STATUS PASIEN I. IDENTITAS PASIEN Nama : Tn.D Umur : 20 thn Alamat : Jl. Pepaya II. Anamnesis KU : Benjolan dipergelangan tangan kiri ± 1 tahun. RPS : Benjolan dipergelangan tangan kiri ± 1 tahun. Sebesar telur puyuh, terasa nyeri dan ngilu. RPD : Tidak pernah operasi dan dirawat. Dulu tidak pernah ada benjolan dibagian lain. RPK : Dianggota keluarga ada tidak yang mengalami benjolan Dipergelangan tangan, Riwayat psikososial : Makannya teratur tidak dan olahraga tidak teratur. Riwayat alergi dan penggunaan obat : tidak ada alergi obat-obatan dan makanan. Sebelumnya belum pernah diobati. III. Pemeriksaan fisik Keadaan umum : Tampak sakit sedang Kesadaran : composmentis

Kista Ganglion

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Kista Ganglion

BAB I

STATUS PASIEN

I. IDENTITAS PASIEN

Nama : Tn.D

Umur : 20 thn

Alamat : Jl. Pepaya

II. Anamnesis

KU : Benjolan dipergelangan tangan kiri ± 1 tahun.

RPS : Benjolan dipergelangan tangan kiri ± 1 tahun. Sebesar telur

puyuh, terasa nyeri dan ngilu.

RPD : Tidak pernah operasi dan dirawat. Dulu tidak pernah ada benjolan

dibagian lain.

RPK : Dianggota keluarga ada tidak yang mengalami benjolan

Dipergelangan tangan,

Riwayat psikososial : Makannya teratur tidak dan olahraga tidak teratur.

Riwayat alergi dan penggunaan obat : tidak ada alergi obat-obatan dan makanan. Sebelumnya belum pernah diobati.

III. Pemeriksaan fisik

Keadaan umum : Tampak sakit sedang

Kesadaran : composmentis

Vital sign

T : 37,50C

TD : 110/80 mmHg

N : 78 x/menit

RR : 18 x/menit

GCS : E4 V5 M6 = 15

St. generalisata

Kepala : dbn

Mata : isokor, CA(-), SI (-)

Page 2: Kista Ganglion

Mulut : mukosa basah

Leher : tidak ada pembesaran KGB

Thoraks : bunyi jantung normal, Gallop, irama jantung reguler

Abdomen : tidak dilakukan pemeriksaan

Ekstremitas : akral hangat, CRT ,< 3 detik

IV. Pemeriksaan penunjang

Laboratorium

Hb : 12,4 g/dl

Leukosit : 6.800 mm3

Trombosit : 238.000 mm3

Eritrosit : 4,79 juta

Ht : 36,9 %

Rontgen

V. Diagnosis kerja

Kista ganglion

ICD X : M67.4 (Ganglion)

Tingkat kemampuan : 2

VI. Diagnosis banding

Lipoma

kista sebasea

nodul rheumatoid arthritis

VII. Terapi

Operasi exterpasi kista ganglion

Jenis operasi : sedang

BAB II

Page 3: Kista Ganglion

TINJAUAN PUSTAKA

DEFINISI

Kista ganglion adalah tumor atau pembengkakan di atas sendi atau

selubung tendon (jaringan yang menghubungkan otot ke tulang), paling sering di

pergelangan tangan. Bentuknya seperti kantung yang berisi cairan bening seperti

jeli yang kental, lengket dan tidak berwarna. Tergantung pada ukurannya, kista ini

mungkin terasa keras atau lembut3.

EPIDEMIOLOGI

Kista ganglion adalah benjolan yang sering muncul disekitar sendi dan

tendon pada tangan dan kaki. Ukurannya dapat bervariasi. Paling sering muncul

pada pergelangan tangan (80%) dan sendi jari. Biasanya muncul pada usia 20-60

tahun dan wanita lebih banyak (3 kali lipat) mengalaminya daripada

pria.PenyebabPenyebab timbulnya kista ganglion belum diketahui secara pasti.

Dipercaya disebabkan oleh penggunaan sendi secara berlebihan seperti atlet

angkat berat, pramusaji, dan pemain musik (terutama pemain bass). Kista yang

terbentuk mengandung cairan yang sama seperti cairan sendi. Kista ganglion

bukan merupakan kantung sinovial (sendi) yang keluar dari kapsul sendi3.

ANATOMI

Ganglion terjadi pada sendi, oleh karena itu perlu diketahui mengenai

anatomi sendi. Ganglion ditemukan pada sendi diartrodial yang merupakan jenis

sendi yang dapat digerakkan dengan bebas dan ditemukan paling sering pada wrist

joint. Hal ini mungkin diakibatkan banyaknya gerakan yang dilakukan oleh wrist

joint sehingga banyak gesekan yang terjadi antar struktur di daerah tersebut

sehingga memungkinkan terjadinya reaksi inflamasi dan pada akhirnya

mengakibatkan timbulnya ganglion. Selain itu wrist joint merupakan sendi yang

kompleks karena terdiri dari beberapa tulang sehingga kemungkinan timbulnya

iritasi atau trauma jaringan lebih besar1.

Page 4: Kista Ganglion

Jenis sendi diartrodial mempunyai unsur-unsur seperti rongga sendi dan

kapsul sendi. Kapsul sendi terdiri dari selaput penutup fibrosa padat serta

sinovium yang membentuk suatu kantung yang melapisi seluruh sendi dan

membungkus tendon-tendon yang melintasi sendi. Sinovium tidak terlalu meluas

melampaui permukaan sendi tetapi terlipat sehingga memungkinkan gerakan

sendi secara penuh. Lapisan-lapisan bursa di seluruh persendian membentuk

sinovium. Sinovium menghasilkan cairan yang sangat kental yang membasahi

permukaan sendi. Cairan sinovial normalnya bening, tidak membeku, dan tidak

berwarna. Jumlah yang ditemukan pada tiap sendi relatif sedikit (1-3 ml). Asam

hialuronidase adalah senyawa yang bertanggung jawab atas viskositas cairan

sinovial dan disintesis oleh sel-sel pembungkus sinovial. Bagian cair dari cairan

sinovial diperkirakan berasal dari transudat plasma. Cairan sinovial juga bertindak

sebagai sumber nutrisi bagi tulang rawan sendi1.

ETIOLOGI

Penjelasan yang paling sering digunakan untuk mengungkapkan

pembentukan kista hingga degenerasi mukoid dari kolagen dan jaringan ikat.

Teori ini menunjukkan bahwa sebuah ganglion mewakili struktur degeneratif

yang melingkupi perubahan miksoid dari jaringan ikat. bahwa kista terbentuk

akibat trauma jaringan atau iritasi struktur sendi yang menstimulasi produksi asam

hialuronik. Proses ini bermula di pertemuan sinovial-kapsular. Musin yang

terbentuk membelah sepanjang ligamentum sendi serta kapsul yang melekat untuk

kemudian membentuk duktus kapsular dan kista utama. Duktus pada akhirnya

akan bergabung menjadi kista ganglion soliter yang besar.

Seperti yang telah disebutkan, penyebab ganglion tidak sepenuhnya diketahui,

namun ganglion dapat terjadi akibat robekan kecil pada ligamentum yang

melewati selubung tendon atau kapsul sendi baik akibat cedera, proses degeneratif

atau abnormalitas kecil yang tidak diketahui sebelumnya3.

Page 5: Kista Ganglion

PATOFISIOLOGI

Kista ganglion dapat berupa kista tunggal ataupun berlobus. Biasanya

memiliki dinding yang mulus, jernih dan berwarna putih. Isi kista merupakan

musin yang jernih dan terdiri dari asam hialuronik, albumin, globulin dan

glukosamin. Dinding kista terbuat dari serat kolagen. Kista dengan banyak lobus

dapat saling berhubungan melalui jaringan duktus. Tidak terdapat nekrosis

dinding atau selularitas epitel atau sinovia yang terjadi.

Normalnya, sendi dan tendon dilumasi oleh cairan khusus yang terkunci di

dalam sebuah kompartemen kecil. Kadang, akibat arthritis, cedera atau tanpa

sebab yang jelas, terjadi kebocoran dari kompartemen tersebut. Cairan tersebut

kental seperti madu, dan jika kebocoran tersebut kecil maka akan seperti lubang

jarum pada pasta gigi –jika pasta gigi ditekan, walaupun lubangnya kecil dan

pasta di dalamnya kental, maka akan mengalir keluar- dan begitu keluar, tidak

dapat masuk kembali. Hal ini bekerja hampir seperti katup satu arah, dan akan

mengisi ruang di luar area lubang. Ketika kita menggunakan tangan kita untuk

bekerja, sendi akan meremas dan menyebabkan tekanan yang besar pada

kompartemen yang berisi cairan tersebut dapat menyebabkan benjolan.

Cairan pelumas mengandung protein khusus yang menyebabkannya kental

dan pekat dan menyulitkan tubuh untuk me-reabsorbsi jika terjadi kebocoran.

Tubuh akan mencoba untuk menyerap kembali cairan tersebut, tapi hanya

sanggup menyerap air yang terkandung di dalamnya sehingga membuatnya lebih

kental lagi. Biasanya, pada saat benjolan cukup besar untuk dilihat, cairan tersebut

telah menjadi sekental jelly. Kadang disebutkan bahwa ganglion berasal dari

protrusi dari membran sinovial sendi atau dari selubung suatu tendo. Namun,

kami tidak dapat memperlihatkan adanya hubungan antara rongga kista dengan

selubung tendon atau sendi yang berhubungan. Namun, terdapat kemungkinan

bahwa kista berasal dari bagian kecil membran sinovial yang mengalami protrusi

dan kemudian terjadi strangulasi sehingga terpisah dari tempat asalnya; bagian ini

kemudian berdegenerasi dan terisi oleh materi koloid yang berakumulasi dan

membentuk kista2,4.

Page 6: Kista Ganglion

GEJALA DAN TANDA

Meskipun kista ganglion umumnya asimtomatik, gejala yang muncul

dapat berupa keterbatasan gerak, parestesia dan kelemahan. Kista ganglion

umumnya soliter, dan jarang berdiameter di atas 2 cm. Dapat melibatkan hampir

semua sendi pada tangan dan pergelangan tangan. Dorsal wrist, volar wrist, volar

retinakular dan distal interfalangeal merupakan kista ganglion yang paling sering

ditemukan pada tangan dan pergelangan tangan. Ganglion terbesar terletak di

belakang lutut dan biasa disebut Kista Baker1.

DIAGNOSIS

Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisis dan

kadang melalui pemeriksaan radiologik. Dari anamesis bisa didapatkan benjolan

yang tidak bergejala namun kadang ditemukan nyeri serta riwayat penggunaan

lengan yang berlebihan. Pada pemeriksaan fisis ditemukan benjolan lunak yang

tidak nyeri tekan. Melalui transiluminasi diketahui bahwa isi benjolan bukan

merupakan massa padat tapi merupakan cairan. Pada aspirasi diperoleh cairan

dengan viskositas yang tinggi dan jernih. Sering juga ditemukan adanya gangguan

pergerakan dan parestesia dan kelemahan pada pergelangan tangan ataupun

lengan5.

 

PEMERIKSAAN PENUNJANG

Page 7: Kista Ganglion

Untuk lesi pada pergelangan tangan, digunakan  rontgen standar

posteroanterior (PA),lateral dan oblik. MRI atau USG dapat digunakan ketika

diagnosa masih belum jelas.

1. Kista mukus dievaluasi dengan standar PA, lateral dan radiograf oblik

tegak pada jari-jari yang terkena.

2. Pada radiologi, ganglion interosseous mungkin di lokasi sentral atau sisi

tulang yang terkena. Radiologi juga dapat menggambarkan ganglion

juxtaosseous yang menembus tulang. Lesinya adalah radiolusen dengan

border sklerotik. Ganglion ini sering terjadi dekat permukaan sendi.

3. MRI digunakan untuk melihat ganglion yang tidak terlihat dengan

radiologi konvensional.

4. Axial, Coronal, atau Sagital CT-Scan digunakan untuk melihat kista

ganglion yang samara-samar.

5. Bone Scan dipakai untuk menentukan apakah suatu masa intraosseous

merupakan metabolik aktif dan menyebabkan nyeri.

DIAGNOSIS BANDING

Ganglion dapat didiagnosis banding dengan benjolan lain yang mungkin

didapatkan di tangan seperti lipoma, kista sebasea dan nodul rheumatoid arthritis

PENATALAKSANAAN

Terdapat tiga pilihan utama penatalaksanaan ganglion. Pertama,

membiarkan ganglion tersebut jika tidak menimbulkan keluhan apapun. Setelah

diagnosis ditegakkan dan pasien diyakinkan bahwa massa tersebut bukanlah

kanker atau hal lain yang memerlukan pengobatan segera, pasien diminta untuk

membiarkan dan menunggu saja. Jika ganglion menimbulkan gejala dan

ketidaknyamanan ataupun masalah mekanis, terdapat dua pilihan

penatalaksanaan: aspirasi (mengeluarkan isi kista dengan menggunakan jarum)

dan pengangkatan kista secara bedah3.

Page 8: Kista Ganglion

Aspirasi melibatkan pemasukan jarum ke dalam kista dan mengeluarkan

isinya setelah mematirasakan daerah sekitar kista dengan anestesi lokal. Karena

diperkirakan bahwa inflamasi berperan dalam produksi dan akumulasi cairan di

dalam kista, obat anti inflamasi (steroid) kadang diinjeksikan ke dalam kista

sebagai usaha untuk mengurangi inflamasi serta mencegah kista tersebut terisi

kembali oleh cairan kista. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa menggunakan

substansi lain seperti hialuronidase bersama dengan steroid setelah aspirasi

meningkatkan angka kesembuhan dari 57% (aspirasi dan steroid) menjadi 89%

dengan substansi tambahan.

Jika kista rusak, menimbulkan nyeri, masalah mekanis dan komplikasi

saraf (hilangnya fungsi motorik dan sensorik akibat tekanan ganglion pada saraf)

atau timbul kembali setelah aspirasi, maka eksisi bedah dianjurkan. Hal ini

melibatkan insisi di atas kista, identifikasi kista, dan mengangkatnya bersama

dengan sebagian selubung tendo atau kapsul sendi dari mana kista tersebut

berasal. Lengan kemudian dibalut selama 7-10 hari. Eksisi kista ini biasanya

merupakan prosedur minor, tapi dapat menjadi rumit tergantung pada lokasi kista

dan apakah kista tersebut melekat pada struktur lain seperti pembuluh darah, saraf

atau tendon.

KOMPLIKASI

Komplikasi yang mungkin terjadi tergantung pada lokasi dan ukuran

ganglion. Komplikasi utama adalah keterbatasan gerak pada sendi dimana

terdapat ganglion. Tidak seperti tumor lain, ganglion tidak pernah berubah

menjadi ganas5.

Page 9: Kista Ganglion

Komplikasi yang dapat terjadi akibat prosedur bedah yang dilakukan berupa

rekurensi walaupun kemungkinannya tidak besar. Selain itu juga terdapat resiko

infeksi, keterbatasan gerak, kerusakan serabut saraf atau pembuluh darah1,3.

PROGNOSIS

Prognosis penyakit tergantung dari beberapa hal:

Kista yang berasal dari selaput tendon lebih mudah sembuh dengan

suntikan kortikosteroid dbandingkan dengan yang berasal dari sendi

Kista dari pergelangan tangan bagian depan (volar wrist ganglion)

akan lebih mudah kembali setelah pembedahan dibandingkan kista

pada bagian dorsal.

Tingkat rekurensi setelah penanganan nonoperatif mencapai 30-60%

dibandingkan dengan yang dioperasi (5-15%). Total ganglionektomi

menghasilkan angka kesembuhan 85-95% jika kista dan akar diangkat

bersamaan dengan pemotongan sedikit dari kapsul tendo. Rekurensi

setelah operasi biasanya diakibatkan oleh pengangkatan kapsul atau

membrane sinovial yang tidak lengkap5.

Page 10: Kista Ganglion

DAFTAR PUSTAKA

1. Kouris George J, Ganglion Cyst in www.emedicine.com accessed on June

21, 2007.

2. Hochwald Neal L & Green Steven M in Tumors, Spivak Jeffrey M ed. et

al in Orthopaedics A Study Guide, McGraw-Hill, New York, 2002.

3. Sjamsuhidajat R, Jong WD (ed.), Kulit dalam Buku Ajar Ilmu Bedah,

EGC, Jakarta, 1997.

4. Dandy David J. & Dennis J. Edwards, Disorders of the Wrist and Hand in

Essential Orthopaedics and Trauma 4th edition, Churchill Livingstone,

London, 2003.

5. Eaton Charles, Ganglion Cysts in www.e-hand.com accessed on June 21,

2007.