20
MAKALAH BIOLOGI GULMA KLASIFIKASI GULMA BERDASARKAN HABITATNYA KELOMPOK III ABRAR BRATA JAYA H411 11 261 A. RISMAYANI SAPUTRI H411 11 265 HILDA S. H411 11 262 NURLAELA HS H411 11 278 CINDY YOHANA SIGA H411 11 293

Klasifikasi Gulma Berdasarkan Habitatnya

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Materi Tentang Biologi Gulma

Citation preview

Page 1: Klasifikasi Gulma Berdasarkan Habitatnya

MAKALAHBIOLOGI GULMA

KLASIFIKASI GULMA BERDASARKAN HABITATNYA

KELOMPOK III

ABRAR BRATA JAYA H411 11 261

A. RISMAYANI SAPUTRI H411 11 265

HILDA S. H411 11 262

NURLAELA HS H411 11 278

CINDY YOHANA SIGA H411 11 293

JURUSAN BIOLOGIFAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS HASANUDDINMAKASSAR

2014

Page 2: Klasifikasi Gulma Berdasarkan Habitatnya

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam suatu areal pertanaman, kemunduran produksi merupakan hal yang

sering terjadi. Salah satu faktor yang mempengaruhi kemunduran produksi adalah

karena Adanya gangguan gulma. Gulma adalah tumbuhan yang kehadirannya tidak

diinginkan pada lahan pertanian karena dapat merugikan dalam hal menurunkan

hasil produksi yang bisa dicapai oleh tanaman. Gulma merupakan tumbuhan yang

tumbuh pada areal yang tidak dikehendaki, tumbuh pada areal pertanaman. Gulma

secara langsung maupun tidak langsung merugikan tanaman budidaya. Pengenalan

suatu jenis gulma dapat dilakukan dengan melihat keadaan morfologinya,

habitatnya, dan bentuk pertumbuhanya. Berdasarkan keadaan morfologinya,

dikenal gulma rerumputan (grasses), teki-tekian (sedges), dan berdaun lebar (board

leaf).

Kehadiran gulma sebagai organisme pengganggu tanaman (OPT) pada

lahan pertanian dapat mengakibatkan terjadinya kompetisi atau persaingan dengan

tanaman pokok (tanaman budidaya) dalam hal penyerapan unsur-unsur hara,

penangkapan cahaya, penyerapan air dan ruang lingkup, mengotori kualitas

produksi pertanian, misalnya pengotoran benih oleh biji-biji gulma, dapat

mengeluarkan zat atau cairan yang bersifat toksin (racun) serta sebagai tempat

hidup atau inang tempat berlindungnya hewan-hewan kecil, insekta dan hama

sehingga memungkinkan hewan-hewan tersebut dapat berkembang biak dengan

2

Page 3: Klasifikasi Gulma Berdasarkan Habitatnya

baik, mengganggu kelancaran pekerjaan para petani, sebagai perantara atau sumber

hama dan penyakit, mengganggu kesehatan manusia, menaikkan ongkos-ongkos

usaha pertanian dan menurunkan produktivitas air. Dalam kurun waktu yang

panjang, kerugian akibat gulma dapat lebih besar daripada kerugian akibat hama

atau penyakit. Olehnya, untuk menangani masalah gulma, maka perlu dilakukan

identifikasi gulma yang dimaksudkan untuk membantu para petani dalam usaha

menentukan program pengendalian gulma secara terarah sehingga produksi dapat

ditingkatkan sebagaimana yang diharapkan. Adapun pengendalian gulma dapat

dilakukan dengan berbagai cara, diantaranya dengan cara preventif (pencegahan),

secara fisik, pengendalian gulma dengan sistem budidaya, secara biologis, secara

kimiawi, dan secara terpadu.

3

Page 4: Klasifikasi Gulma Berdasarkan Habitatnya

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Gulma adalah jenis tumbuhan yang tumbuh di suatu tempat yang tidak

dikehendaki. Gulma memiliki sifat yang khas antara lain mampu menyesuaikan

dirinya pada kondisi yang mencekam, memiliki kecepatan tumbuh yang tinggi,

daerah penyebarannya luas, biji gulma juga mengalami masa dorman sehingga ia

dapat bertahan pada siatuasi yang tidak menguntungkan dan akan tumbuh jika

situasi lingkungan mendukung, dan memiliki daya kompetisi yang tinggi.

Dalam pertanian,  gulma  menjadi salah satu faktor yang dapat

menurunkan produktifitas pertanian. Gulma menimbulkan kerugian karena

menimbulkan persaingan dengan tanaman pokok, mengotori kualitas hasil

produksi tanaman, menimbulkan allelopathy, mengganggu kelancaran pekerjaan

para petani, sebagai perantara atau sumber hama dan penyakit, mengganggu

kesehatan manusia, menaikkan ongkos-ongkos usaha pertanian dan menurunkan

produktivitas air.

Berdasarkan habitatnya, gulma dikelompokkan menjadi gulma darat

(terrestial weeds) dan gulma air (aquatic weeds).

1. Gulma darat yaitu gulma yang tumbuh pada habitat tanah atau darat. Contoh

Cyperus rotundus, Imperata cylindrica, Cynodon dactylon, Amaranthus

spinosus, Mimosa sp. , dan sebagainya. Pada gulma darat ini dapat dibagi lagi

menjadi beberapa kelompok berdasarkan lahan atau arealnya seperti:

a. Gulma sawah, contoh : Portulaca oleracea dan Cyperus rotundus.

b. Gulma ladang, contoh : Leersea hexandra dan Imperata cylindrica.

4

Page 5: Klasifikasi Gulma Berdasarkan Habitatnya

c. Gulma kebun, contoh : Ageratum conyzoides dan Stachytarpita sp.

d. Gulma hutan, contoh : Melastoma malabathricum dan Crotalaria sp.

e. Gulma Padang rumput, contoh : Sporobolus poiretii dan Andropogon sp.

Imperata cylindrica

2. Gulma air yaitu gulma yang tumbuh di habitat air. Gulma air dibedakan

menjadi dua kelompok, yaitu:

a. Gulma air garam (saltwater atau marine weeds), yaitu gulma yang hidup

pada kondisi air seperti air laut, misal di hutan-hutan bakau. Sebagai contoh

Enhalus acoroides dan Acrosticum aureum.

5

Melastoma malabathricum Ageratum conyzoides

Page 6: Klasifikasi Gulma Berdasarkan Habitatnya

b. G

u l

m

a

air tawar (fresh water weeds), yaitu gulma yang tumbuh di habitat air

tawar. Dikelompokkan lagi ke dalam:

- Gulma yang tumbuh mengapung (floating weeds), contohnya Eichornia

crassipes, Salvinia cuculata, Pistia stratiotes.

- Gulma yang hidup tenggelam (submerged weeds), dibedakan  lagi

kedalam 2 macam yaitu Gulma yang hidup melayang (submerged not

anchored weeds), contoh Ultricularia gibba dan Gulma yang akarnya

masuk ke dalam tanah (submerged anchored weeds), contoh Hydrilla

verticillata, Ottelia alismoides, Najas indica, Ceratophyllum demersum.

- Gulma yang sebagian tubuhnya tenggelam dan sebagian mengapung

(emerged weeds), contoh Nymphae spp. , Nymphoides indica.

- Gulma yang tumbuh di tepian (marginal weeds), contoh Panicum

repens, Scleria poaeformis, Rhychospora corymbosa, Polygonum sp.,

Ludwigia sp., Leersia hexandra, Cyperus elatus.

6

Enhalus acoroides Acrosticum aureum

Page 7: Klasifikasi Gulma Berdasarkan Habitatnya

3. Gulma semi akuatik (semi aquatic weed) yaitu gulma yang dapat hidup di

darat/tempat kering dan di air, dengan daya adaptasi yang tinggi. Contoh :

Lampuyangan Panicum repens, Kakawatan Cynodon dactylon, Scirpus spp.,

Fimbristilis spp.

4. Gulma aerial (aerial weed) yaitu gulma yang hidupnya tidak di tanah ataupun

di air dan kebanyakan bersifat parasit. Contoh: Rumput setan Striga asiatica

yang hidupnya parasit pada tanaman jagung dan padi, Rumput pahit Axonopus

compressus dan lain lain.

7

Hydrilla verticillata Eichornia crassipes

Panicum repens Cynodon dactylon

Striga asiatica Axonopus compressus

Page 8: Klasifikasi Gulma Berdasarkan Habitatnya

Usaha-usaha untuk mengendalikan gulma dapat ditempuh dengan beberapa

cara, yaitu :

1. Preventif; Cara ini terutama ditujukan terhadap species-species gulma yang

sangat merugikan dan belum terdapat tumbuh di lingkungan kita. Cara-cara

pencegahan masuk dan menyebarkan gulma baru antara lain adalah : Dengan

pembersihan bibit-bibit pertanaman dari kontaminasi biji-biji gulma,

Pencegahan pemakaian pupuk kandang yang belum matang, Pencegahan

pengangkutan jarak jauh jerami dan rumput-rumput makanan ternak,

Pemberantasan gulma di sisi-sisi sungai dan saluran-saluran pengairan.

2. Pengendalian secara fisik; dengan pengolahan tanah, pemotongan,

penggenangan, pembakaran.

3. Pengendalian dengan kultur teknis; pergiliran tanaman, penaungan dengan

tumbuhan penutup.

8

Page 9: Klasifikasi Gulma Berdasarkan Habitatnya

4. Pengendalian  dengan cara biologis; ialah pengendalian gulma dengan

menggunakan organisme lain, seperti insekta, fungi, ternak, ikan dan

sebagainya.

5. Pengendalian secara kimiawi; adalah pengendalian gulma dengan

menggunakan herbisida.

6. Pengendalian terpadu; yaitu pengendalian gulma dengan menggunakan

beberapa cara secara bersamaan dengan tujuan untuk mendapatkan hasil yang

sebaik-baiknya. Cara-cara yang dikombinasikan dalam cara pengendalian

secara terpadu ini tergantung pada situasi, kondisi dan tujuan masing-masing,

tetapi umumnya diarahkan agar mendapatkan interaksi yang positif, misalnya

paduan antara pengolahan tanah dengan pemakaian herbisida, jarak tanam

dengan penyiangan, pemupukan dengan herbisida dan sebagainya, di samping

cara-cara pengelolaan pertanaman yang lain.

Seperti yang telah disebutkan di atas, berdasakan habitatnya, gulma

dibedakan menjadi dua, yaitu gulma darat dan gulma air. Gulma darat, biasanya

menjadi permasalahan untuk daerah pertanian, seperti pertanian sayuran, buah-

buahan dan perkebunan. Sedangkan gulma air menganggu untuk persawahan,

sungai, danau, waduk, irigasi.

Dari banyaknya gulma air tersebut, gulma air yang paling mengganggu

dan sangat cepat pertumbuhannya adalah eceng gondok (Eichornia crassipes).

Dalam perkembangannya, tanaman keluarga Pontederiaceae ini justru

mendatangkan manfaat lain, yaitu sebagai biofilter cemaran logam berat, sebagai

bahan kerajinan, dan campuran pakan ternak.

9

Page 10: Klasifikasi Gulma Berdasarkan Habitatnya

Selain itu ada Azolla pinnata R. Br. (Mata Lele) merupakan kelompok

paku air yang tumbuh mengapung di permukaan perairan yang subur. Daerah

persawahan merupakan habitat tanaman A. pinnata ini tumbuh. Kelebihan yang

dimiliki oleh tanaman mata lele A. pinnata adalah kemampuannya bersimbiosis

dengan alga hijau-biru Anabaena azollae. Mekanisme simbiotik dari proses fiksasi

nitrogen yang terjadi dapat membuat tanah yang ditumbuhi menjadi subur dan

kaya akan nutrisi, khususnya senyawa golongan nitrogen. Selain itu, tanaman ini

memiliki berbagai kelebihan diantaranya menyerap limbah cair, bahan uji

ekotoksikologi, dan merupakan salah satu bahan pakan ternak yang mempunyai

nilai nutrisi tinggi. Banyaknya manfaat yang dapat diambil dari tanaman A. pinnata

ini belum dapat diberdayakan secara optimal. Keberadaannya secara alami

memang melimpah, namun tidak mendapat perhatian yang baik. (Husna

Nugrahapraja, 2008).

Keberadaan gulma perairan jika tidak dikendalikan akan menimbulkan

banyak permasalahan. Misalnya untuk sungai dan waduk, pertumbuhan eceng

gondok yang pesat akan mengakibatkan terjadi pendangkalan sungai atau waduk

dan pengurangan debit air. Maka dari itu perlu dilakukan pengendalian atas

keberadaan gulma-gulma air tersebut.

Faktor factor yang mempengaruhi pertumbuhan gulma dibagi menjadi 2

macam yaitu factor abiotik dan biotik diantaranya :

1. Faktor Abiotik

a. Klimatik (iklim), Faktor yang berpengaruh terhadap pertumbuhan,

reproduksi dan distribusi gulma, yaitu cahaya, temperatur, air, angin, dan

10

Page 11: Klasifikasi Gulma Berdasarkan Habitatnya

aspek-aspek musiman dari faktor-faktor tersebut. Seperti halnya dengan

tumbuhan, gulma memerlukan lingkungan yang sesuai untuk

pertumbuhannya, meskipun demikian kita dapat membatasi dan

mengendalikan distribusinya dengan memodifikasi lingkungan tersebut.

b. Edapik, Faktor tanah yang sangat mempengaruhi distribusi gulma antara

lain adalah kelembaban tanah, aerasi, pH tanah, unsur-unsur makanan dan

hara dalam tanah dan lain-lain. Beberapa spesies gulma dapat tumbuh

dengan sempurna pada tanah yang mempunyai kondisi tertentu.

Kelembaban tanah mempengaruhi munculnya gulma di sawah-sawah.

2. Faktor Biotik

Tumbuhan dan hewan merupakan faktor biotik yang berpengaruh terhadap

pertumbuhan gulma dan distribusinya. Tumbuhan dari tingkat rendah sampai

tingkat tinggi, dan hewan dari mikroorganisme sampai makroorganisme.

Contohnya Lantana camara (saliara) dapat mengendalikan pertumbuhan gulma

yang berada di bawah gulma tersebut.

11

Page 12: Klasifikasi Gulma Berdasarkan Habitatnya

BAB III

KESIMPULAN

Gulma adalah jenis tumbuhan yang tumbuh di suatu tempat yang tidak

dikehendaki. Gulma memiliki sifat yang khas antara lain mampu menyesuaikan

dirinya pada kondisi yang mencekam, memiliki kecepatan tumbuh yang tinggi,

daerah penyebarannya luas, biji gulma juga mengalami masa dorman sehingga ia

dapat bertahan pada siatuasi yang tidak menguntungkan dan akan tumbuh jika

situasi lingkungan mendukung, dan memiliki daya kompetisi yang tinggi.

Berdasarkan habitatnya, gulma dikelompokkan menjadi :

1. Gulma darat yaitu gulma yang tumbuh pada habitat tanah atau darat. Contoh

Cyperus rotundus, Imperata cylindrica, Cynodon dactylon, Amaranthus

spinosus, Mimosa sp. , dan sebagainya. Pada gulma darat ini dapat dibagi lagi

menjadi beberapa kelompok berdasarkan lahan atau arealnya seperti:

a. Gulma sawah, contoh : Portulaca oleracea dan Cyperus rotundus.

b. Gulma ladang, contoh : Leersea hexandra dan Imperata cylindrical.

c. Gulma kebun, contoh : Ageratum conyzoides dan Stachytarpita sp.

d. Gulma hutan, contoh : Melastoma malabathricum dan Crotalaria sp.

e. Gulma Padang rumput, contoh : Sprobolus poiretii dan Andropogon sp.

2. Gulma air yaitu gulma yang tumbuh di habitat air. Gulma air dibedakan

menjadi dua kelompok, yaitu:

12

Page 13: Klasifikasi Gulma Berdasarkan Habitatnya

a. Gulma air garam (saltwater atau marine weeds), yaitu gulma yang hidup

pada kondisi air seperti air laut, misal di hutan-hutan bakau. Sebagai contoh

Enchalus acoroides dan Acrosticum aureum.

b. Gulma air tawar (fresh water weeds), yaitu gulma yang tumbuh di habitat

air tawar. Dikelompokkan lagi ke dalam:

- Gulma yang tumbuh mengapung (floating weeds)

- Gulma yang hidup tenggelam (submerged weeds), dibedakan  lagi

kedalam 2 macam yaitu Gulma yang hidup melayang (submerged not

anchored weeds) dan Gulma yang akarnya masuk ke dalam tanah

(submerged anchored weeds).

- Gulma yang sebagian tubuhnya tenggelam dan sebagian mengapung

(emerged weeds).

- Gulma yang tumbuh di tepian (marginal weeds).

3. Gulma semi akuatik (semi aquatic weed) yaitu gulma yang dapat hidup di

darat/tempat kering dan di air, dengan daya adaptasi yang tinggi. Contoh :

Lampuyangan Panicum repens, Kakawatan Cynodon dactylon, Scirpus spp.,

Fimbristilis spp.

4. Gulma aerial (aerial weed) yaitu gulma yang hidupnya tidak di tanah ataupun

di air dan kebanyakan bersifat parasit. Contoh: Rumput setan Striga asiatica

yang hidupnya parasit pada tanaman jagung dan padi, Rumput pahit Axonopus

compressus dan lain lain.

13

Page 14: Klasifikasi Gulma Berdasarkan Habitatnya

DAFTAR PUSTAKA

Barrok, M., 2011. Ayo Mengenal Gulma. http://muhbarrok.blogspot.com/2011

/05/ayoo-mengenal-gulma-gulma-perairan.html. Diakses pada pukul 13.45

WITA, 27 September 2014.

Sutrisno, S., 2013. Jenis Jenis Gulma. http://suvisutrisno93.wordpress.com/jenis-

jenis-gulma/. Diakses pada pukul 13.15 WITA, 27 September 2014.

Pangaribuan, L., 2013. Pengenalan Gulma. http://librapangrib.blogspot.com/2013

/03/pengenalan-gulma.html. Diakses pada pukul 13.30 WITA, 27 September

2014.

Pratama, D., 2012. Makalah Gulma. http://dodikfaperta.blogspot.com/2012

/04/makalah-gulma-gulma.html. Diakses pada pukul 14.07 WITA, 27

September 2014.

14