6
Jurnal Ilmiah WIDYA Volume 4 Nomor 1 JanuariJuli 2017 256 ISSN ISSNL 23376686 23383321 KOMPLIKASI DAN RESIKO YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERAWATAN ORTODONTI Tuti Alawiyah Fakultas kedokteran Gigi Univ.Prof.Dr.Moestopo (B) Jakarta Email : [email protected] ABSTRAK: Perawatan ortodonti merupakan salah satu bidang kedokteran gigi yang berperan penting dalam memperbaiki maloklusi, estetik wajah, fungsi serta stabilitas hasil perawatan yang baik. Keputusan untuk memulai perawatan akan di pengaruhi oleh manfaat pada pasien yang diseimbangi dengan resiko dari terapi alat dan prognosis untuk mencapai tujuan perawatan dengan berhasil. Seperti perawatan gigi yang lain. Tujuan dari penulisan ini adalah untuk (1) membahas tetntang komplikasi dan resiko dari terapi alat, (2) Prognosis pada perawatan ortodonti. Metode yang digunakan dalam penulisan ini adalah studi pustaka dengan pendekatan deskriptif eksploratif. Dapat disimpulkan bahwa: (1) Alat Orthodontik terdiri dari 2 macam yaitu alat orthodontic lepasan dan alat orthodontik cekat. Alat orthodontic lepas adalah alat yang pemakaiannya bisa dilepas dan dipasang oleh pasien. Alat orthodontik cekat adalah alat yang dipasang secara cekat dengan pengelemena pada gigi pasien sehingga alat tidak bisa dilepas oleh pasien sampai perawatan selesai. (2) Perawatan orthodontik cekat dan lepasan juga memiliki resiko dan komplikasi. Resiko yang disebutkan di bawah ini adalah yang umum dialami oleh pengguna alat orthodontik. Resorbsi akar, kehilangan dukungan periodontal, kerusakan jaringan lunak, cedera pulpa, oral hygiene yang memburuk, karies, inflamasi gingival, Recurrent Apthous Stomatitis (SAR). Kata kunci: perawatan ortodonti, alat ortodonti, komplikasi dan resiko perawatan ABSTRACT : orthodontic care is one field of denstistry that plays an important role in improving the malocclusion, facial aesthetics, functionality and stability of good treatment result. The choice to begin treatment will be influenced by the benefit in patients with risk which is stabilized by risk of therapy and prognosis tool to achieve successful maintenance purposes. As with other dental care. The purpose of this paper is to (1) Discuss the complications and risks of therapy tool, (2) Prognosis in orthodontic treatment. Method used in this paper is to study literature with descriptive exploratory approach. It can be concluded that: (1) Orthodontic Tool consists of two kinds of removable orthodontic appliance and fixed orthodontic appliance. Loose orthodontic appliance is a tool which use can be removed and installed by the patient. Print orthodontic appliance is a device mounted in fixed by gluing on the patients's teeth so that the tool can not be removed by the patient until the treatment is completed. (2) Maintenance of fixed and removable orthodontics also have risks and complications. The risks mentioned below are commonly experienced by users of orthodontic appliance. Root resorption, periodontal support loss, soft tissue damage, injury pulp, deteriorating oral hygiene, caries, gingival inflammation, recurrent stomatitis apthous (SAR). Keywords: orthodontic treatment, orthodontic appliances, complication and risk of treatment. PENDAHULUAN Latar belakang dari penulisan ini adalah bahwa perawatan ortodonti merupakan salah satu bidang kedokteran gigi yang berperan penting dalam memperbaiki estetik wajah, fungsi serta stabilitas hasil perawatan yang baik. Untuk mendapatkan hasil perawatan orthodonti yang memuaskan, diperlukan oral hygiene yang baik. Pemeliharaan kebersihan mulut bertujuan untuk menyingkirkan dan mencegah timbulnya plak serta sisasisa makanan yang melekat pada gigi. Dokter gigi dan pasien memiliki peranan dalam pemeliharaan oral hygiene selama perawatan ortodonti dilakukan. Dokter gigi memberitahukan bagaimana cara penyikatan gigi, dental floss, penggunaan pasta gigi yang mengandung fluoride, dan penggunaan obat kumur yang dipakai untuk memelihara kebersihan mulut. Pada perawatan ortodonti terutama ortodonti cekat dapat memperburuk kebersihan mulut, sehingga komplikasi dan resiko harus dihindarkan. Beberapa komplikasi dan resiko perawatan ortodonti yang dapat terjadi akibat komponen yang terdiri dari bahan bonding, bracket, arch wire, dan ligation. Komplikasi dan resiko tersebut terjadi pada mahkota, pulpa, akar, dan pada tulang alveolar, jaringan periodontal, serta komplikasi pada TMJ. (http://www.vogueorthodontic cosmetic.co.id/service/17). Tujuan dari penulisan ini adalah untuk membahas tentang komplikasi dan resiko pada perawatan ortodonti. METODOLOGI PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penulisan ini adalah studi pustaka dengan pendekatan deskriptif eksploratif. HASIL DAN PEMBAHASAN Perawatan Ortodontik Orthodontik adalah cabang ilmu kedokteran gigi yang membahas mengenai perkembangan wajah, dengan perkembangan gigi geligi dan oklusi. Dalam ilmu kedokteran gigi terdapat beberapa hal yang

KOMPLIKASI DAN RESIKOYANG BERHUBUNGAN DENGAN …

  • Upload
    others

  • View
    9

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: KOMPLIKASI DAN RESIKOYANG BERHUBUNGAN DENGAN …

Jurnal Ilmiah WIDYA Volume 4 Nomor 1 Januari­Juli 2017256

ISSNISSN­L

2337­66862338­3321

KOMPLIKASI DAN RESIKO YANG BERHUBUNGAN DENGANPERAWATAN ORTODONTI

Tuti AlawiyahFakultas kedokteran Gigi Univ.Prof.Dr.Moestopo (B) Jakarta

Email : [email protected]

ABSTRAK: Perawatan ortodonti merupakan salah satu bidang kedokteran gigi yang berperan penting dalam memperbaiki maloklusi,estetik wajah, fungsi serta stabilitas hasil perawatan yang baik. Keputusan untuk memulai perawatan akan di pengaruhi oleh manfaatpada pasien yang diseimbangi dengan resiko dari terapi alat dan prognosis untuk mencapai tujuan perawatan dengan berhasil. Sepertiperawatan gigi yang lain. Tujuan dari penulisan ini adalah untuk (1) membahas tetntang komplikasi dan resiko dari terapi alat, (2)Prognosis pada perawatan ortodonti. Metode yang digunakan dalam penulisan ini adalah studi pustaka dengan pendekatan deskriptifeksploratif. Dapat disimpulkan bahwa: (1) Alat Orthodontik terdiri dari 2 macam yaitu alat orthodontic lepasan dan alat orthodontikcekat. Alat orthodontic lepas adalah alat yang pemakaiannya bisa dilepas dan dipasang oleh pasien. Alat orthodontik cekat adalah alatyang dipasang secara cekat dengan pengelemena pada gigi pasien sehingga alat tidak bisa dilepas oleh pasien sampai perawatan selesai.(2) Perawatan orthodontik cekat dan lepasan juga memiliki resiko dan komplikasi. Resiko yang disebutkan di bawah ini adalah yangumum dialami oleh pengguna alat orthodontik. Resorbsi akar, kehilangan dukungan periodontal, kerusakan jaringan lunak, cedera pulpa,oral hygiene yang memburuk, karies, inflamasi gingival, Recurrent Apthous Stomatitis (SAR).

Kata kunci: perawatan ortodonti, alat ortodonti, komplikasi dan resiko perawatan

ABSTRACT: orthodontic care is one field of denstistry that plays an important role in improving the malocclusion, facial aesthetics,functionality and stability of good treatment result. The choice to begin treatment will be influenced by the benefit in patients with riskwhich is stabilized by risk of therapy and prognosis tool to achieve successful maintenance purposes. As with other dental care. Thepurpose of this paper is to (1) Discuss the complications and risks of therapy tool, (2) Prognosis in orthodontic treatment. Method usedin this paper is to study literature with descriptive exploratory approach. It can be concluded that: (1) Orthodontic Tool consists of twokinds of removable orthodontic appliance and fixed orthodontic appliance. Loose orthodontic appliance is a tool which use can beremoved and installed by the patient. Print orthodontic appliance is a device mounted in fixed by gluing on the patients's teeth so thatthe tool can not be removed by the patient until the treatment is completed. (2) Maintenance of fixed and removable orthodontics alsohave risks and complications. The risks mentioned below are commonly experienced by users of orthodontic appliance. Root resorption,periodontal support loss, soft tissue damage, injury pulp, deteriorating oral hygiene, caries, gingival inflammation, recurrent stomatitisapthous (SAR).

Keywords: orthodontic treatment, orthodontic appliances, complication and risk of treatment.

PENDAHULUANLatar belakang dari penulisan ini adalah bahwa

perawatan ortodonti merupakan salah satu bidangkedokteran gigi yang berperan penting dalammemperbaiki estetik wajah, fungsi serta stabilitashasil perawatan yang baik. Untuk mendapatkan hasilperawatan orthodonti yang memuaskan, diperlukanoral hygiene yang baik. Pemeliharaan kebersihanmulut bertujuan untuk menyingkirkan dan mencegahtimbulnya plak serta sisa­sisa makanan yang melekatpada gigi. Dokter gigi dan pasien memiliki peranandalam pemeliharaan oral hygiene selama perawatanortodonti dilakukan. Dokter gigi memberitahukanbagaimana cara penyikatan gigi, dental floss,penggunaan pasta gigi yang mengandung fluoride,dan penggunaan obat kumur yang dipakai untukmemelihara kebersihan mulut.

Pada perawatan ortodonti terutama ortodonticekat dapat memperburuk kebersihan mulut, sehinggakomplikasi dan resiko harus dihindarkan. Beberapakomplikasi dan resiko perawatan ortodonti yang

dapat terjadi akibat komponen yang terdiri dari bahanbonding, bracket, arch wire, dan ligation. Komplikasidan resiko tersebut terjadi pada mahkota, pulpa, akar,dan pada tulang alveolar, jaringan periodontal, sertakomplikasi pada TMJ. (http://www.vogueorthodonticcosmetic.co.id/service/17). Tujuan dari penulisan iniadalah untuk membahas tentang komplikasi danresiko pada perawatan ortodonti.

METODOLOGI PENELITIANMetode yang digunakan dalam penulisan ini

adalah studi pustaka dengan pendekatan deskriptifeksploratif.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Perawatan OrtodontikOrthodontik adalah cabang ilmu kedokteran gigi

yang membahas mengenai perkembangan wajah,dengan perkembangan gigi geligi dan oklusi. Dalamilmu kedokteran gigi terdapat beberapa hal yang

Page 2: KOMPLIKASI DAN RESIKOYANG BERHUBUNGAN DENGAN …

Tuti Alawiyah,256 ­ 261

Komplikasi dan Resiko yangBerhubungan denganPerawatan Ortodonti

Jurnal Ilmiah WIDYA Volume 4 Nomor 1 Januari­Juli 2017257

harus diperhatikan seperti prevention, interception,dan correction terhadap maloklusi dan segalaabnormalita lain pada region dentofacial.(http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/43129/4/Chapter%20II.pdf)

Secara umum ilmu orthodontik dapat dibagimenjadi 3, yaitu: a) Preventive Orthodonti, b)Interceptive Orthodonti, c) Corrective Orthodonti.Fase geligi sulung (usia 3­6 tahun) tujuannya untukmencegah terjadinya maloklusi. Preventiveorthodonti adalah tindakan pencegahan untukmenjaga atau mempertahankan keadaan yang masihbaik/normal, dimana belum ada tanda–tanda ataupungejala–gejala anomali, agar tercapai oklusi yangnormal di kemudian hari. Termasuk semua proseduruntuk mencegah keadaan yang kurangmenguntungkan atau hal–hal yang berpotensi untukmengubah keadaan yang normal, agar nantinya tidakterjadi maloklusi (http://www.vogueorthodonticcosmetic.co.id/service/17).a. Preventive orthodonti; meliputi pemeliharaan gigisusu dengan restorasi pada lesi karies yang dapatmengubah panjang lengkung rahang, mengamatierupsi gigi geligi, mengenali dan menghilangkan oralhabit yang dapat mengganggu perkembangan normalgigi dan rahang, melakukan ekstraksi gigi susu dangigi supernumerary yang dapat menghalangi erupsigigi tetap dan pemeliharaan ruang yang terbentukkarena adanya premature loss gigi susu untukmembuat gigi tetapnya erupsi dengan baik.b. Interceptive Orthodonti; Fase geligi pergantian(usia 6­12 tahun) tujuannya untuk menghindaribertambah parahnya maloklusi. Interceptiveorthodonti dilakukan ketika situasi abnormal ataumaloklusi telah terjadi. Beberapa prosedurinterceptive orthodonti dilakukan selama manifestasiawal maloklusi untuk mengurangi keparahanmaloklusi dan terkadang untuk menghilangkanpenyebabnya. Intercenteptive orthodonti didefinisi­kan sebagai tahapan dari ilmu dan seni ortodonti yangdigunakan untuk mengenali dan menghilangkankemungkinan malposisi dan ketidakteraturan padaperkembangan dentofacial complex (Joss­Vassali I,Grebenstein C, dkk, 2010; 13:127­141). Prosedurnyameliputi pencabutan gigi, pengkoreksian terhadapanterior crossbite yang berkembang, kontrol terhadaporal habit yang abnormal, pencabutan gigisupernumerary dan ankilosis dan penghilangantulang atau jaringan yang menghalangi gigi erupsi.Preventive orthodonti dilakukan sebelum terlihat

adanya maloklusi, sedangkan tujuan interceptiveorthodonti adalah menahan maloklusi yang telahberkembang atau sedang berkembang, dan untukmengembalikan oklusi normal (Grebenstein C. dkk,2010:127­141).c. Corrective Orthodonti; Fase geligi permanenbertujuan untuk memperbaiki maloklusi yang sudahterjadi. Corrective orthodonti juga dilakukan setelahmanifestasi maloklusi. Meliputi beberapa prosedurteknikal untuk mengurangi atau memperbaikimaloklusi dan untuk menghilangkan maloklusi yangmungkin terjadi. Prosedur bedah correctiveremovable atau fixed mechanotherapy, alat fungsionalatau orthopedi, atau dalam beberapa kasus melakukanbedah orthognati (Joss­Vassali I, Grebenstein C, dkk,2010; 13:127­141).

Macam­macam perawatan orthodontiAlat Orthodonti terdiri dari 2 macam yaitu alat

orthodonti lepasan dan alat orthodonti cekat.1. Alat Orthodonti Lepas

Alat orthodonti lepas adalah alat yangpemakaiannya bisa dilepas dan dipasang oleh pasien,alat ini mempunyai kemampuan perawatan yanglebih sederhana dibandingkan dengan alat cekat.Kegagalan perawatan sering terjadi karena pasientidak disiplin memakai sesuai dengan aturanpemakaiannya (Eley, B. M,Manson, J.D.dkk1993:91).

Alat orthodonti lepas bisa dipilih sebagai alatuntuk merawat gigi, apabila:

a. Kelainan gigi pasien tidak terlalu kompleks,hanya diakibatkan oleh letak gigi yangmenyimpag pada lengkung rahangnyasedangkan keadaan rahangnya masih normal

b. Umur pasien diatas 6 tahun dianggap sudahcukup mampu, memasang, melepas alatdalam mulut, merawat, membersihkan alatyang dipakai

c. Keterbatasan biaya untuk pemilihan perawatanalat ortho cekat (Carranza, F.A, Newman,M.G dkk, 2006 Ed ke­10:369).

Alat orthodonti lepasan memiliki beberapamacam tipe,yaitu:

a. Alat orthodonti lepasan aktif, yaitu alatorhodonti yang digunakan untukmenggerakkan gigi geligi.

b. Alat orthodonti lepasan pasif, yaitu alatorthodonti yang digunakan untuk mem­pertahankan posisi gigi setelah perawatanselesai, atau mempertahankan ruangan setelahpencabutan awal.

Page 3: KOMPLIKASI DAN RESIKOYANG BERHUBUNGAN DENGAN …

Tuti Alawiyah,256 ­ 261

Komplikasi dan Resiko yangBerhubungan denganPerawatan Ortodonti

Jurnal Ilmiah WIDYA Volume 4 Nomor 1 Januari­Juli 2017258

2. Alat Orthodontik CekatAlat orthodontik cekat adalah alat yang dipasang

secara cekat dengan pengeleman pada gigi pasiensehingga alat tidak bisa dilepas oleh pasien sampaiperawatan selesai. Alat ini mempunyai kemampuanperawatan yang sangat tinggi, kemungkinankeberhasilan perawatan sangat besar dengan detailhasil perawatan yang lebih baik. Komponen alatorthodontik cekat terdiri dari bracket, band, archwire,elastics, o ring dan power chain

a. Bracket merupakan alat orthodontik cekat yangmelekat dan terpasang mati pada gigi­geligi,dimana berfungsi untuk menghasilkantekanan yang terkontrol pada gigi­geligi.

b. Band merupakan piranti alat orthodontik cekatyang terbuat dari baja antikarat tanpasambungan. Band ini dapat diregangkan padagigi­geligi untuk membuatnya cekat dengansendirinya.

c. Archwire merupakan alat orthodontik cekatyang menyimpan energi dari perubahanbentuk dan suatu cadangan gaya yangkemudian dapat dipakai untuk menghasilkangerakan gigi.

d. Elastics dibuat dalam beberapa bentuk yangsesuai untuk penggunaan ortodonti, tersediadalam berbagai ukuran dan ketebalan. Gayayang diberikan oleh elastics menurun sangatcepat di dalam mulut sehingga harus selaludiganti pada saat kontrol perawatan. O ringadalah suatu pengikat elastis yang digunakanuntuk merekatkan archwire ke bracket yangtersedia dalam berbagai warna yang membuatbracket jadi lebih menarik. Power chainterbuat dari tipe elastis yang sama dengan oring elastis. Pada intinya, power chain sepertiikatan mata rantai dan ditempatkan pada gigi­geligi, bentuknya seperti pita yangbersambung dari satu gigi ke gigi yang lain(Kassab MM, Cohen RE. 2003; 134:220­225).

Gambar 1. Alat Ortodonti Cekat

Indikasi dan Kontraindikasi OrtodontiIndikasi perawatan ortodonti adalah (Marini MG,

Greghi SLA dkk 2004:250­255):1. Gigi­gigi menyebabkan kerusakan jaringan lunak,contohnya dapat menyebabkan food impaction2. Gigi berjejal dan tidak teratur menyebabkan faktorpredisposisi dari penyakit periodontal/penyakit gigi3. Penampilan pribadi kurang baik akibat posisi gigi.4. Posisi gigi menghalangi proses bicara yang normal.

Untuk kontraindikasi dari orthodonsi adalah(Sunnati, Masulili SL. 2008:207­212) :1. Prognosa dari hasil perawatan tersebut buruk sebabpasien kurang/tidak kooperatif2. Perawatan akan mengakibatkan perubahan bentukgigi.3. Perawatan akan mengganggu proses erupsi gigipermanen.

Komplikasi Dan Resiko Perawatan OrthodontikMaloklusi merupakan salah satu akhir dari

variasi normal dan bukan merupakan penyakit.Secara etik, tidak ada perawatan yang harus dimulaikecuali dapat menunjukkan keuntungan pada pasien.Keuntungan potensial harus dilihat dari kemungkinanresiko dan efek samping, meliputi kegagalan untukmencapai tujuan perawatan. Penilaian dari faktor inidisebut analisis resiko­manfaat, seperti pada semuacabang kedokteran dan kedokteran gigi, perludipertimbangkan sebelum perawatan pada pasiendimulai. Keterbatasan finansial disertai denganpeningkatan biaya perawatan kesehatan telahmengakibatkan peningkatan pusat perhatianmengenai rasio biaya dan manfaat perawatan.

Keputusan untuk memulai perawatan akandipengaruhi oleh manfaat pada pasien yangdiseimbangi dengan resiko dari terapi alat danprognosis untuk mencapai tujuan perawatan denganberhasil. Seperti perawatan gigi yang lain, perawatanorthodonti cekat dan lepasan juga memiliki resikodan komplikasi. Resiko yang disebutkan di bawah iniyang umum dialami oleh pengguna alat orthodontik(Maravelakis H. 2001; 4: 37­45.).

Resorbsi akarSaat ini diterima bahwa beberapa resorbsi akar

tidak dapat dielakkan sebagai akibat dari pergerakangigi. Umumnya, selama perawatan alat cekatkonvensional yang berlangsung 2 tahun sekitar 1 mmpanjang akar hilang (jumlah ini secara klinis tidaksignifikan). Hal ini berarti terjadi pada pasien secarameluas, seperti beberapa pasien tampak lebih peka

Page 4: KOMPLIKASI DAN RESIKOYANG BERHUBUNGAN DENGAN …

Tuti Alawiyah,256 ­ 261

Komplikasi dan Resiko yangBerhubungan denganPerawatan Ortodonti

Jurnal Ilmiah WIDYA Volume 4 Nomor 1 Januari­Juli 2017259

dan mengalami resorbsi akar (Sunnati, Masulili SL.K 2008: 207­212).

Resesi GingivaResesi gingiva merupakan terlihatnya akar pada

gigi yang disebabkan oleh hilangnya gingiva atauretraksi margin gingiva dari mahkota gigi. Resesigingiva telah diketahui terjadi sebagai efek sampingselama perawatan ortodontik atau setelah perawatanortodontik atau setelah selesai perawatan dan seringterjadi pada saat pergerakan kearah bukal (MahamaKhan Irfanulla, Neela Kumar Praveen.. Vol 2. 2012:1­3).

Gambar 2. Resesi Gingiva

Kerusakan jaringan periodontalSebagai hasil dari berkurangnya akses

pembersihan, peningkatan inflamasi gingiva umumterlihat setelah pemasangan alat cekat. Ini secaranormal berkurang atau mereda setelah dilepasnyaalat, tetapi beberapa migrasi apikal dari perlekatanperiodontal dan dukungan tulang alveolar biasanyaselama 2 tahun perawatan ortodontik. Padakebanyakan pasien hal ini minimal, tetapi jikakebersihan mulut buruk, terutama pada individu yangpeka terhadap penyakit periodontal, kehilangan yanglebih banyak dapat terjadi (Marini MG, Greghi SLA,dkk 2004:250­255).

Alat lepasan terjadi ketika plak kariogenikterjadi dalam kaitannya dengan diet gula tinggi.Adanya alat cekat menjadi predisposisi terhadapakumulasi plak karena pembersigan gigi di sekitarkomponen alat lebih sulit. Demineralisasi selamaperawatan dengan alat cekat merupakan resiko nyata.Walaupun terdapat bukri untuk menunjukkan bahwalesi berkurang setelah pelepasan alat, pasien masihdapat ditinggalkan dengan ‘goresan’ permanen padaemail.

Gambar 3. Kerusakan Jaringan Periodontal

Oral Hygiene yang MemburukSalah satu kerugian alat orthodontik cekat adalah

sulit dibersihkan. Bagian­bagian alat orthodonticcekat yang menempel di gigi pasien seringmenyulitkan pasien dalam membersihkan ronggamulut. Pasien telah menyikat gigi tetapi masihterdapat sisa makanan yang tertinggal atau terselip diattachment ataupun wire. Oral hygiene menjadi lebihsulit untuk dijaga, debris melekat pada sekitarattachment dan penghilangannya menjadi lebih sulitdicapai (Carranza, F.A, Newman, M.G. 2006. Ed. ke­10:369).

Penggunaan alat orthodontik cekat akanmenyebabkan perubahan lingkungan rongga mulut.Alat orthodontik cekat akan mengakibatkanakumulasi plak yang dapat meningkatkan jumlah darimikroba dan perubahan komposisi dari mikrobial.Mikroba yang ada dalam plak di antaranya adalahStreptococcus mutans dan Lactobacillus. Perubahanlingkungan rongga mulut yang lain yaitu perubahankapasitas buffer, keasaman pH, dan laju aliran salivayang berdampak pada kondisi kesehatan ronggamulut (Carranza, F.A, Newman, M.G. 2006. Ed. ke­10: 369).

Gambar 4. Oral Hygiene yang Buruk

Page 5: KOMPLIKASI DAN RESIKOYANG BERHUBUNGAN DENGAN …

Tuti Alawiyah,256 ­ 261

Komplikasi dan Resiko yangBerhubungan denganPerawatan Ortodonti

Jurnal Ilmiah WIDYA Volume 4 Nomor 1 Januari­Juli 2017260

KariesPeningkatan resiko karies selama perawatan

terjadi oleh karena beberapa faktor, yaitu lesi awalsulit untuk dijangkau, penurunan kadar pH,peningkatan volume dental plak, dan peningkatanjumlah bakteri penyebab karies. Pengguna alatorthodontik cekat juga akan mengalami peningkatanlaju aliran saliva. Lingkungan rongga mulut yangdemikian menguntungkan bagi mikroorganisme yaituS. Mutans sehingga meningkatkan resiko karies.

Karies umumnya terjadi pada permukaan gigidan menjadi komplikasi utama pada perawatanorthodontik, berdampak 2% hingga 96% dari seluruhpengguna alat orthodonti cekat. Gigi insisiv lateralatas, kaninus atas, dan premolar bawah merupakangigi yang umumnya mengalami karies. Namundemikian, gigi lain juga ikut terlibat dan gigi anteriorlebih sering menunjukkan demineralisasi (Dilsiz A,Aydin T. 2010; 30­33).

Gambar 5. Karies Gigi

Inflamasi GingivaAlat orthodontik cekat akan mengakibatkan

akumulasi plak yang dapat meningkatkan jumlah darimikroba dan perubahan komposisi dari mikrobial.Retensi plak ini akan beresiko untuk terjadinya lesiwhite spot maka meningkatkan kerentanan terhadapkaries dan infeksi periodontal. Bakteri plak pada gigimerupakan etiologi utama yang menyebabkangingivitis yang merupakan tahap awal terjadinyakerusakan pada jaringan periodontal. Hiperplasigingiva dan resesi gingiva adalah hal yang umumterjadi pada perawatan orthodontik cekat (KassabMM, Cohen RE. 2003; 134:220­225).

Recurrent Apthous Stomatitis (SAR)Penggunaan alat ortodontik cekat merupakan

salah satu faktor yang dapat memicu terjadinya SAR.Perawatan ortodonti cekat banyak menggunakan

komponen­komponen yang dapat menimbulkantrauma atau iritasi pada jaringan mulut. Hal ini bisaterjadi akibat pemasangan komponen ortodontikcekat yang kurang baik, seperti pada penggunaankawat yang terlalu panjang atau komponen lain yangmenyebabkan terjadinya trauma, misalnya archwire,ligature wire, loop dan sebagainya. SAR yang terjadipada penderita yang menggunakan alat ortodonsicekat timbul kemungkinan karena disebabkan olehtrauma, faktor emosi atau psikis. Penderita kadangmengalami stress berulang setiap selesai peng­aktivasian alat orthodontinya karena bracket yangtertekan terus menerus pada mukosa bibirmenimbulkan peradangan atau pendarahan dibawahepitel yang menyebabkan lesi eksofilik tanpa fibrosis(Eley, B. M, Manson, J.D. 1993:91).

Gambar 7. Recurrent Apthous Stomatitis (SAR)

Gangguan sendi temporomandibularSetelah perawatan ortodontik gangguan

temporonmandibuilar biasanya dari disfungsicraniomandibular, otot dan gangguan gigi. Dengan

Gambar 6. Inflamasi Gingiva

Page 6: KOMPLIKASI DAN RESIKOYANG BERHUBUNGAN DENGAN …

Tuti Alawiyah,256 ­ 261

Komplikasi dan Resiko yangBerhubungan denganPerawatan Ortodonti

Jurnal Ilmiah WIDYA Volume 4 Nomor 1 Januari­Juli 2017261

pengetahuan penelitian saat ini, tidak jelas dijelaskanrelasi antara perubahan temporomandibular danintervensi ortodonti, kondisi yang optimal untukpencegahan efek samping ini diciptakan. Yang lainpecaya bahwa, karena premature kontak oklusalselama terapi, ada risiko yang lebih besar untukkomplikasi ini muncul (Bourzgui dkk, 2010; Gebeile­Chauty dkk, 2010).

Reaksi alergiReaksi alergi dapat terjadi terkait dengan alergen

terkenal seperti nikel, kobalt, kromium, lateks danpolimer yang paling sering adalah dermatis kontakdari wajah dan leher, tetapi lesi dapat muncul jugapada mukosa mulut dan gingiva, dan bahkan bisasistemik terjadi reaksi sistemik.

Alergi nikel adalah yang paling sering terjadi dinegara­negara industri, mewujudkan biasanya sebagaireaksi hipersensitivitas tipe IV. Perangkat ortodontikmengandung sekitar 8% nikel dan paduan nikel­titanium dekat 70% nikel. Tanda­tanda alergi dapatbervariasi dari ruam kecil di kulit atau mukosa,dermatitis generalista. Dalam kasus keparahan yangtinggi manifestasi dapat menyebabkan penghentianperawatan ortodontik (Leite, Bell, 2004:240­243).

PENUTUP

KesimpulanAlat Orthodontik terdiri dari 2 macam yaitu alat

orthodontik lepasan dan alat orthodontic cekat. Alatorthodontik lepas adalah alat yang pemakaiannya bisadilepas dan dipasang oleh pasien. Alat orthodontikcetak adalah alat yang dipasang secara cekat denganpengeleman pada gigi pasien sehingga alat tidak bisadilepas oleh pasien sampai perawatan selesai. Sepertiperawatan gigi yang lain, perawatan orthodonsi cekatdan lepasan juga memiliki resiko dan komplikasi.Resiko yang disebutkan di bawah ini adalah yangumum dialami oleh pengguna alat orthodontik.Resorbsi akar, kehilangan dukungan periodontal,kerusakan jaringan lunak, cedera pulpa, oral hygieneyang memburuk, karies, inflamasi gingival, RecurrentApthous Stomatitis (SAR).

Saran­SaranUntuk mendapatkan perawatan ortodonti yang

memuaskan diperlukan oral hygiene yang baik.Dokter gigi dan pasien memiliki peranan dalampemeliharaan oral hygiene selama perawatandilakukan. Dokter gigi memberitahukan bagaimanacara penyikatan gigi, dental floss, penggunaan pastagigi yang mengandung fluoride, dan penggunaan obatkumur yang dipakai untuk memelihara kebersihanmulut. Perawatan ortodonti diperlukan ketrampilankarena banyak menggunakan komponen­komponenyang dapat menimbulkan trauma atau iritasi padajaringan mulut, hal ini bisa terjadi akibat pemasangankomponen ortodonti yang kurang baik

DAFTAR PUSTAKABourzgui F., Sebbar, M.,Nadour, A & Hamza, M. Prevalence of

temporomandibular dysfunction in orthodontic treatment.International Ortodontics, Vol.8, No.2, pp. 386­398,ISSN1761­7227. 2010

Carranza, F.A. dan Newman, M.G. Clinical Features ofGingivitis. Dalam Carranza’sClinical Periodontology.Newman, Takkei, Klokkevold, Carranza (editor). Ed. ke­10.Saunders. Philadelphia. 2006.

Dilsiz A, Aydin T. Gingival Recession Associated withOrthodontic Treatment and Root Coverage. J Clin Exp Dent2010

Eley, B. M. dan Manson, J.D.. Riwayat Alami PenyakitPeriodontal. Dalam Buku Ajar Periodonti. Penerjemah:Anastasia, S. Kentjana, S (Editor). Ed. Ke­2. Hipokrates.Jakarta. 1993.

Joss­Vassali I, Grebenstein C, Topouzelis N, Sculean A, KatsarosC. Orthodontic therapy and gingival recession: a systematicreview. Orthod Craniofac Res 2010

Kassab MM, Cohen RE. The etiology and prevalence of gingivalrecession, J Am DentAssoc 2003

Leite, L.P. & Bell R.A Adverse Hypersensitivity Reactions inOrthodontics. Seminar in Orthodontics, Vol.10, No. 4, ISSN1073­8746. 2004

Mahama Khan Irfanulla, Neela Kumar Praveen. White SpotLesions: An Iatrogenik Damage after OrthodonticTreatment. Its Prevention and Management­An Overview.Dentistry An open Journal. Vol 2. 2012.

Maravelakis H. Gingival recession: Etiology and risk evaluationfor development during orthodontic treatment. HellenicOrthodontic Review 2001

Marini MG, Greghi SLA, Passanezi E, Sant’Ana ACP. GingivalRecession: prevalence, extension and severity in adults. JAppl Oral Sci 2004

Sunnati, Masulili SL. Penutupan Akar Gigi Akibat ResesiGingiva Dengan Graf Jaringan Ikat Subepitel. Maj Ked Gi2008

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/43129/4/Chapter%20II.pdf

http://www.vogueorthodonticcosmetic.co.id/service/17