113
ANALISIS PRODUK PEMBIAYAAN KEPEMILIKAN RUMAH BNI IB GRIYA (Studi Pada PT. Bank BNI Syariah Cabang Syariah Jakarta Selatan) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy) Oleh : AHMAD SYUKRI KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI MUAMALAT (EKONOMI ISLAM) FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1431 H / 2010 M

KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2522/1/AHMAD... · Sesuai dengan analisa Prof. Khursid Ahmad dan laporan ... KPR merupakan

  • Upload
    vanthuy

  • View
    216

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2522/1/AHMAD... · Sesuai dengan analisa Prof. Khursid Ahmad dan laporan ... KPR merupakan

ANALISIS PRODUK PEMBIAYAAN KEPEMILIKAN RUMAH BNI IB GRIYA

(Studi Pada PT. Bank BNI Syariah Cabang Syariah Jakarta Selatan)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy)

Oleh :

AHMAD SYUKRI

KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH

PROGRAM STUDI MUAMALAT (EKONOMI ISLAM)

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA 1431 H / 2010 M

Page 2: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2522/1/AHMAD... · Sesuai dengan analisa Prof. Khursid Ahmad dan laporan ... KPR merupakan

PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Skripsi yang berjudul Analisis Produk Pembiayaan Kepemilikan Rumah BNI iB

Griya (Studi Pada PT. Bank BNI Syariah Kantor Cabang Syariah Jakarta

Selatan), telah diujikan dalam sidang munaqasyah Fakultas Syariah dan Hukum UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 25 Nopember 2010. Skripsi ini telah diterima

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Program Strata 1 (S1) pada

Program Studi Muamalat (Ekonomi Islam).

Jakarta, 25 Nopember 2010 Dekan,

Prof. Dr. H. Muhammad Amin Suma, SH, MA, MM NIP. 195505051982031012

Panitia Ujian Munaqasah

Ketua : Dr. Euis Amalia, M.Ag. (...........................................) NIP. 197107011998032002 Sekretaris : H. Ah. Azharuddin Lathif, M.Ag., MH. (...........................................) NIP. 197407252001121001 Pembimbing : Dr. Syahrul A’dam, M.Ag. (...........................................)

NIP. 197305042000031002

Penguji I : J. M. Muslimin, M.A, Ph.D (...........................................)

NIP. 150295489

Penguji II : Dr. Nurhasanah, M.Ag. (...........................................)

Page 3: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2522/1/AHMAD... · Sesuai dengan analisa Prof. Khursid Ahmad dan laporan ... KPR merupakan

ANALISIS PRODUK PEMBIAYAAN KEPEMILIKAN RUMAH BNI IB GRIYA

(Studi Pada PT. Bank BNI Syariah Cabang Syariah Jakarta Selatan)

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum

Untuk memenuhi Syarat-Syarat Mencapai Gelar

Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy)

Oleh:

AHMAD SYUKRI NIM. 105046101581

Di Bawah Bimbingan

Pembimbing

DR. SYAHRUL A’DAM, M.Ag.

NIP. 197305042000031002

KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH

PROGRAM STUDI MUAMALAT (EKONOMI ISLAM)

FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM

UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1431 H / 2010 M

Page 4: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2522/1/AHMAD... · Sesuai dengan analisa Prof. Khursid Ahmad dan laporan ... KPR merupakan

Lembar Pernyataan:

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa :

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi

salah satu persyaratan memperoleh gelar Strata 1 di Universitas Islam Negeri

(UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan

sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN)

Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya saya atau

merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima

sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah

Jakarta.

Jakarta, 4 Nopember 2010

Ahmad Syukri

Page 5: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2522/1/AHMAD... · Sesuai dengan analisa Prof. Khursid Ahmad dan laporan ... KPR merupakan

ABSTRAK

Ahmad Syukri (105046101581) : “Analisis Produk Pembiayaan Kepemilikan

Rumah BNI iB Griya (Studi Pada PT. Bank BNI Syariah Cabang Syariah Jakarta

Selatan)”, Program Strata 1 (S1), Konsentrasi Perbankan Syariah, Program Studi

Muamalat, Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif

Hidayatullah Jakarta, 2010.

Penelitian ini adalah penelitian empiris yang dilakukan pada tahun 2010 yang

bertujuan untuk mengetahui praktek mekanisme pembiayaan KPR BNI iB Griya pada

bank BNI Syariah dan mengetahui hasil analisa Kekuatan (Strength), Kelemahan

(Weaknes), Peluang (Opportunity) dan Tantangan (Threat) serta ancangan strateginya

sehingga dapat diaplikasikan untuk peningkatan pembiayaan produk KPR BNI iB

Griya.

Penelitian ini adalah penelitian deskriptif yaitu penulis menggambarkan

permasalahan yang didasari pada data-data yang ada lalu dianalisis lebih lanjut

kemudian diambil suatu kesimpulan. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini

penulis melakukan observasi langsung ke Bank BNI Syariah Kantor Cabang Syariah

Jakarta Selatan untuk memperoleh informasi atau data, dalam hal ini penulis

melakukan wawancara pribadi dengan Staf Penglelola Pemasaran Produk KPR BNI

iB Griya Saudari Suci Hanum L. Sedangkan, untuk melengkapi data-data yang

diperlukan diperoleh dari dokumentasi yang berkaitan dengan penelitian ini.

Page 6: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2522/1/AHMAD... · Sesuai dengan analisa Prof. Khursid Ahmad dan laporan ... KPR merupakan

vi

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT, Tuhan semesta alam. Dengan kasih sayang dan

hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Tak lupa shalawat dan salam

semoga selalu tercurah kepada baginda Nabi Muhammad SAW, yang telah

mengajarkan risalah kebenaran di muka bumi ini.

Di balik kekurangan dan keterbatasannya, penulis merasa sangat bahagia atas

terselesaikannya skripsi ini. Cukup banyak hambatan dan kesulitan dalam

menyelesaikan skripsi ini yang penulis temui namun alhamdulillah berkat izin dan

pertolongan-Nya serta bantuan dari berbagai pihak, penulis mampu mengatasinya.

Untuk itu penulis mengucapkan terimakasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. H. Muhammad Amin Suma, SH, MA, MM. Dekan Fakultas

Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Ibu Dr. Euis Amalia, M.Ag, dan Bapak H. Ah. Azharuddin Lathif, M.Ag, M.H.

Ketua dan Sekretaris Program Studi Muamalat (Ekonomi Islam) Fakultas Syariah

dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Bapak Dr. Syahrul A’dam, M.Ag, pembimbing skripsi yang telah meluangkan

waktu di sela-sela kesibukan untuk memberi masukan dalam penyusunan skripsi

ini.

Page 7: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2522/1/AHMAD... · Sesuai dengan analisa Prof. Khursid Ahmad dan laporan ... KPR merupakan

vii

4. Seluruh dosen program studi Muamalat Fakultas Syariah dan Hukum, terima

kasih atas ilmu yang telah disampaikan.

5. Bapak Uki selaku pimpinan HRD PT. Bank BNI Syariah Kantor Cabang Syariah

Jakarta Selatan yang telah memberikan kesempatan kepada penulis melakukan

penelitian diperusahaan tersebut. Kepada Saudara Heru Setiawan (Assistant

Finance and General Accounting) dan Saudari Suci Hanum L (Staf Pengelola

Pemasaran KPR BNI iB Griya), terima kasih atas segala bantuan yang telah

diberikan.

6. Orang tua penulis, Bapak H. Hamdani bin Moch. Izzi dan Ibu Hj. E Nurlaila.

Terima kasih tiada terhingga atas dukungan moril dan materil serta doa yang

selalu dipanjatkan sehingga ananda diberi kelancaran dalam menyelesaikan

skripsi ini.

7. Suadara-saudariku tercinta, kakak-kakak penulis; Fahmalia, Ahmad Syarif, Aida,

Inayah, Zulkifli, A.Md. terima kasih atas segala fasilitas yang diberikan dan doa

sehingga adinda bisa menyelesaikan kuliah ini, adik-adik penulis; Mahdi Maulidi,

Ana Fitriana dan Ahmad Muttaqin semoga semakin giat dalam menuntut ilmu

dan meraih prestasi yang gemilang. Juga kepada Bang Ardian terima kasih atas

motivasi yang diberikan dan pemahaman akan pentingnya legalisasi diri.

8. Tim redaksi Majalah Sharing, Bang Ibrahim Aji, Bapak Yudi Suharso, Bapak

Haryanto terima kasih atas konsultasi yang diberikan kepada penulis. Kepada

Bang Muchamad Romly terima kasih atas penjelasan tentang Need and Want

Page 8: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2522/1/AHMAD... · Sesuai dengan analisa Prof. Khursid Ahmad dan laporan ... KPR merupakan

viii

serta Reward and Punishment berkaitan dengan penyelesaian kuliah penulis,

sehingga penulis semakin termotivasi untuk menyelesaikan skripsi ini.

9. Pimpinan dan Staf Perpustakaan Utama dan Perpustakaan Syariah Universitas

Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

10. Seluruh teman-teman Perbankan Syariah angkatan 2005, khususnya kelas B,

Naidy Sultony, Mochammad Imam Baihaqi, Khoirul Anwar HD, Arif Hamdan,

Sadar Rukmana, Abdul Fatah, Firdaus Simatupang, Istiana, Dhatin Ifadha, dll.

Juga Zainal Arifin, Erik Lesmana, Bang Ali Palevi (teman suka cita satu kost).

Terima kasih atas persahabatan yang terjalin dan dorongan semangat yang

diberikan. Semoga silaturahim kita takkan terputus selama-lamanya.

11. Seluruh pihak yang telah banyak berjasa dalam proses penyelesaian skripsi ini

yang tidak bisa disebutkan satu persatu namun tidak mengurangi sedikitpun rasa

terima kasih dari penulis.

Semoga Allah SWT membalas segala kebaikan Bapak, Ibu, dan Saudara/i semua

dengan pahala yang berlipat ganda.

Jazaa Kumullah Khairan Katsiraa.

Jakarta, 1 Nopember 2010

(Ahmad Syukri)

Page 9: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2522/1/AHMAD... · Sesuai dengan analisa Prof. Khursid Ahmad dan laporan ... KPR merupakan

ix

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR …………………………………………………………….... vi

DAFTAR ISI ……………………………………………………………………….. ix

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ………………………………………………… 1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah ………………………………….... 7

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ………………………………………….. 7

D. Kajian Terdahulu ………………………………………………………... 9

E. Objek Penelitian ……………………………………………………….. 10

F. Metode Penelitian ……………………………………………………… 10

G. Teknik Penulisan ………………………………………………………. 12

H. Sistematika Penulisan…………………………………………………... 12

BAB II PERSPEKTIF TEORITIS

A. Teori Pembiayaan ……………………………………………………… 15

1. Pengertian Pembiayaan …………………………………………….. 15

2. Penilaian Pemberian Pembiayaan ………………………………….. 18

3. Tujuan dan Manfaat Pembiayaan ………………………………….. 24

B. Akad Murabahah ………………………………………………………. 26

Page 10: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2522/1/AHMAD... · Sesuai dengan analisa Prof. Khursid Ahmad dan laporan ... KPR merupakan

x

1. Pengertian Murabahah ……………………………………………... 26

2. Landasan Hukum Murabahah ……………………………………… 27

3. Rukun dan Syarat Murabahah ……………………………………... 29

4. Komponen Murabahah …………………………………………….. 31

C. Analisis SWOT ………………………………………………………… 32

1. Pengertian Analisis SWOT ………………………………………… 32

2. Fungsi, Manfaat dan Tujuan Analisis SWOT ……………………... 33

3. Makanisme dan Ancangan Strategi Analisis SWOT ………………. 36

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. Sejarah Berdiri …………………………………………………………. 44

B. Visi dan Misi …………………………………………………………... 47

C. Logo Perusahaan ……………………………………………………….. 47

D. Struktur Organisasi …………………………………………………….. 48

E. Produk-produk …………………………………………………………. 50

BAB IV ANALISIS PRODUK PEMBIAYAAN KEPEMILIKAN RUMAH

BNI IB GRIYA

A. Mekanisme Pelaksanaan Pembiayaan KPR BNI iB Griya …………….. 63

a. Prosedur Umum Pembiayaan ……………………………………… 66

b. Tahap Pengajuan Pembiayaan ……………………………………... 69

Page 11: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2522/1/AHMAD... · Sesuai dengan analisa Prof. Khursid Ahmad dan laporan ... KPR merupakan

xi

B. Analisa Matrik SWOT KPR BNI iB Griya ……………………………. 76

C. Ancangan Strategi Peningkatan Pembiayaan KPR BNI iB Griya ……... 83

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan …………………………………………………………….. 88

B. Saran …………………………………………………………………… 90

DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………………… 92

LAMPIRAN …………………………………………………………...................... 95

Page 12: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2522/1/AHMAD... · Sesuai dengan analisa Prof. Khursid Ahmad dan laporan ... KPR merupakan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sejak awal kelahirannya, perbankan syariah dilandasi dengan kehadiran

dua gerakan renaissance Islam modern: neorevivalis dan modernis. Tujuan utama

dari pendirian lembaga keuangan berlandaskan etika ini adalah tiada lain sebagai

upaya kaum muslimin untuk mendasari segenap aspek kehidupan ekonominya

berlandaskan Al-Qur’an dan As-Sunnah.

Upaya awal penerapan sistem profit and loss sharing tercatat di Pakistan

dan Malaysia sekitar tahun 1940-an, yaitu adanya upaya mengelola dana jamaah

haji secara nonkonvensional. Rintisan institusi lainnya adalah Islamic Rural Bank

di desa Mit Ghamer pada tahun 1963 di Kairo, Mesir.

Setelah dua rintisan yang cukup sederhana itu, bank Islam tumbuh dengan

sangat pesat. Sesuai dengan analisa Prof. Khursid Ahmad dan laporan

International Association of Islamic Bank, hingga akhir 1999 saja sudah tercatat

lebih dari dua ratus lembaga keuangan Islam yang beroperasi di seluruh dunia,

baik di Negara-negara berpenduduk muslim maupun di Eropa, Australia, maupun

Amerika. 1

1 Muhammad Syafi’I Antonio, Bank Syariah: Dari Teori ke Praktik, (Jakarta, Gema Insani

Press, 2001), h.19.

Page 13: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2522/1/AHMAD... · Sesuai dengan analisa Prof. Khursid Ahmad dan laporan ... KPR merupakan

2

Prakarsa untuk mendirikan bank Islam di Indonesia dilakukan pada tahun

1990. Majlis Ulama Indonesia (MUI) pada tanggal 18-20 Agustus di Cisarua,

Bogor, Jawa Barat. Hasil lokakarya tersebut dibahas lebih mendalam pada

Musyawarah Nasional IV MUI yang berlangsung di hotel Sahid Jakarta, 22-25

Agustus 1990. Berdasarkan amanat Munas IV MUI, dibentuk kelompok kerja

untuk mendirikan bank Islam di Indonesia. Kelompok tim kerja yang disebut Tim

Perbankan MUI, bertugas melakukan pendekatan dan konsultasi dengan semua

pihak terkait.2

Setelah krisis ekonomi tahun 1998, Bangsa Indonesia semakin giat

membangun berbagai aspek kehidupan dalam berbangsa dan bernegara, terutama

pembangunan dalam sektor ekonomi. Di sini peran bank syariah cukup

diperhitungkan, sehingga bank syariah mengalami pertumbuhan yang cukup

pesat. Bank syariah pun melebarkan sayap bisnisnya, termasuk dalam bidang

pembiayaan Kepemilikan Rumah (KPR).

Berbagai cara dilakukan bank-bank syariah dalam menyelami bisnis KPR

ini. KPR merupakan bisnis yang membutuhkan kesabaran dan perhitungan yang

matang agar dapat berjalan dengan baik. Selain itu, diperkirakan bisnis KPR

jarang mengalami kerugian apabila pengembang dapat mengelolanya secara

professional. Kebutuhan manusia akan papan akan selalu ada dan diperkirakan

akan selalu bertambah karena kebutuhan rumah berbanding linier dengan

2 Ibid.

Page 14: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2522/1/AHMAD... · Sesuai dengan analisa Prof. Khursid Ahmad dan laporan ... KPR merupakan

3

pertumbuhan penduduk sehingga semakin pesat pertumbuhan penduduk di suatu

Negara maka akan semakin besar pula kebutuhan pemukiman untuk mereka.3

Properti masih dianggap sebagai instrumen investasi yang

menguntungkan. Pertama, nilai properti terus meningkat setiap tahun sehingga

konsumen akan mendapatkan capital gain yang cukup besar tergantung lokasi

dan jenis properti. Kedua, keuntungan dari tingkat sewa jika properti tersebut

disewakan ke orang lain. Tarif sewa juga terus naik setiap tahun. Karena

menguntungkan, banyak orang yang berusaha membeli properti berupa tanah,

rumah, apartemen, kavling, kondominium, ruko, dan sebagainya. Untuk

membelinya konsumen tidak harus punya uang tunai. Dengan uang yang tidak

banyak pun konsumen bisa membeli properti yang diinginkannya. Karena mereka

memanfaatkan fasilitas pembiayaan kredit pemilikan rumah (KPR) dari kalangan

perbankan.4

Pembiayaan merupakan salah satu tugas pokok bank, yaitu pemberian

fasilitas penyediaan dana untuk memenuhi kebutuhan pihak-pihak yang

merupakan deficit unit. Pada istilah teknisnya pada perbankan syariah

pembiayaan disebut sebagai Earning Assets (Aktiva Produktif). Earning Assets

adalah berupa investasi dalam bentuk: Pembiayaan berdasarkan prinsip bagi hasil

(Mudharabah), Pembiayaan berdasarkan prinsip penyertaan (Musyarakah),

3Fauzia Ramadhany, “Analisis terhadap Mekanisme Take Over Pada Pembiayaan

Kepemilikan Rumah (Studi Pada Devisi Syariah PT. BNI)” (Skripsi S1 Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2009), hal 2.

4 http://bataviase.co.id/node/247290.html

Page 15: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2522/1/AHMAD... · Sesuai dengan analisa Prof. Khursid Ahmad dan laporan ... KPR merupakan

4

Pembiayaan berdasarkan prinsip jual-beli (Murabahah), Pembiayaan berdasarkan

prinsip sewa (Ijarah, dan Ijarah wa Iqtina’/Ijarah Muntahiya bittamlik), Surat-

surat berharga syariah dan investasi lainnya.5

Bisnis properti pada tahun ini diprediksikan akan terus membaik, seiring

dengan membaiknya kondisi perekonomian nasional. Para pengamat properti

memperkirakan pasar properti di tanah air akan naik sekitar 15% pada tahun 2010

dengan nilai kapitalisasi penjualan mencapai Rp 103 triliun. Pada tahun 2009 lalu

nilai penjualan properti mencapai angka Rp 85 triliun.

Sejalan dengan tumbuhnya sektor properti maka sektor kredit untuk

perumahan pun juga mengalami pertumbuhan yang cukup besar. Meningkatnya

pertumbuhan KPR disebabkan semakin banyaknya perbankan yang terjun

membiayai sektor KPR ini. termasuk bank syariah. BNI Syariah merupakan salah

satu bank syariah yang aktif menawarkan kredit perumahan, dengan nama BNI iB

Griya. Produk KPR BNI iB Griya ini semakin diminati masyarakat sejalan

dengan semakin dikenalnya bank syariah di Indonesia. Berkembangnya KPR

syariah ini tidak terlepas dari berbagai keunggulan produk KPR BNI iB Griya

yang tidak dimiliki oleh KPR konvensional.6

Bambang Widjanarko, Direktur Bisnis PT Bank BNI Syariah menjelaskan

bahwa secara umum perbedaan KPR konvensional dan KPR syariah terletak pada

3 hal pokok. Pertama, Aspek akad dan legalitas. Ini lah kunci utama pembeda

5 Zainul Arifin, Dasar-Dasar Manajemen Bank Syariah, (Jakarta, Pustaka Alvabet, 2006),

Cet.4, h.53. 6 http://bataviase.co.id/node/198000.html

Page 16: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2522/1/AHMAD... · Sesuai dengan analisa Prof. Khursid Ahmad dan laporan ... KPR merupakan

5

KPR Syariah dan KPR konvensional. KPR syariah dapat berupa jual beli

(Murabahah), untuk rumah inden (Istisna), dan sistem sewa beli Ijarah

Muttahiyah BiTamlik (IMBT) yang maksudnya kepemilikan rumah terjadi pada

akhir masa sewa. Kedua, objek yang dibiayai. Pada KPR konvensional, cara

pembiayaannya adalah bank memberi pinjaman uang untuk membeli rumah,

sehingga bank pun mengenakan bunga. Sedangkan pada KPR syariah, caranya

adalah bank membeli rumah yang diminati nasabah dari pihak pengembang/

penjual, kemudian bank menjual kembali ke pihak nasabah. Ketika menjual lagi,

bank mengambil margin/ keuntungan sesuai kesepakatan dengan nasabah. Ketiga,

sistem angsuran. Pada KPR konvensional, angsuran bersifat floating

(mengambang) tergantung pada suku bunga yang berlaku. Sedangkan pada KPR

syariah, angsuran akan tetap selama masa pembiayaan sesuai kesepakatan pada

saat akad.7

Produk KPR syariah ini mendapat respons yang bagus dari konsumen. Ini

karena tingginya kebutuhan sebagian masyarakat terhadap jasa keuangan

perbankan yang berlandaskan syariah.

BNI iB Griya sebagai produk pembiayaan rumah yang dikeluarkan oleh

BNI Syariah pada kuartal pertama 2010 mengalami peningkatan pembiayaan

dengan total Rp1,4 trilyun. Pertumbuhan pembiayaan rumah meningkat sekitar

20% dari Desember 2009 dan ditargetkan sampai akhir tahun ini bisa mencapai

Rp2 trilyun,” ujar Rizqullah selaku Pimpinan UUS BNI Syariah ketika

7 “KPR Syariah Menarik Karena Cicilannya Tetap”, Tabloid Rumah, edisi 196-VIII, h.24.

Page 17: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2522/1/AHMAD... · Sesuai dengan analisa Prof. Khursid Ahmad dan laporan ... KPR merupakan

6

diwawancarai setelah menjadi pembicara Seminar International “Potensi

Lembaga Keuangan Mikro Syariah dalam Pembiayaan Rumah” yang

diselenggarakan Islamic Banking and Finance Institute Trisakti, di Hotel Sultan,

Senin 19 April 2010.8

BNI iB Griya menggunakan akad jual beli (murabahah), yakni

pembiayaan dengan prinsip Jual beli barang pada harga asal dengan tambahan

keuntungan yang disepakati, dimana pihak bank selaku penjual dan nasabah

selaku pembeli. Pembayarannya dilakukan secara angsuran sesuai dengan

kesepakatan bersama. Dengan menggunakan akad syariah maka nasabah akan

merasa tentram karena terhindar dari riba dan rumah yang dibelinya pun akan

semakin barokah.9

Beranjak dari latar belakang masalah tersebut di atas penulis tertarik untuk

melakukan penelitian dengan menuangkan dalam sebuah skripsi yang berjudul :

ANALISIS PRODUK PEMBIAYAAN KEPEMILIKAN RUMAH BNI IB

GRIYA (STUDI PADA PT. BANK BNI SYARIAH CABANG SYARIAH

JAKARTA SELATAN)

8 http://ib.eramuslim.com/bni-ib-griya-capai -pengingkatan--pembiayaan-rp1-4-trilyun.html

9 http://bataviase.co.id/node/197998.html

Page 18: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2522/1/AHMAD... · Sesuai dengan analisa Prof. Khursid Ahmad dan laporan ... KPR merupakan

7

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

Dalam penulisan karya tulis ini, agar tidak keluar dan mencapai fokus

yang diharapkan, maka penulis perlu membatasi penulisan ini membahas tentang

mekanisme pembiayaan KPR BNI iB Griya, analisa Strength, Weakness,

Opportunity dan Threat (SWOT) serta ancangan strategi peningkatan pembiayaan

KPR BNI iB Griya.

Proses perumusan masalah merupakan tahapan paling penting dalam

sebuah proses penelitian. Sehingga permasalahan yang menjadi pokok bahasan

menjadi lebih jelas dan terfokus. Adapun secara spesifik perumusan masalah yang

akan dikaji dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana praktek mekanisme pelaksanaan pembiayaan KPR BNI iB

Griya?

2. Bagaimana analisa matrik SWOT produk pembiayaan KPR BNI iB

Griya?

3. Bagaimana ancangan strategi agar dapat diaplikasikan untuk

peningkatan pembiayaan KPR BNI iB Griya?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah yang telah dirumuskan oleh penulis di

atas, maka ada beberapa tujuan yang ingin di capai dari hasil penelitian ini, di

antaranya :

Page 19: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2522/1/AHMAD... · Sesuai dengan analisa Prof. Khursid Ahmad dan laporan ... KPR merupakan

8

1. Untuk mengetahui praktek mekanisme pembiayaan KPR BNI iB Griya

pada bank BNI Syariah.

2. Untuk mengetahui hasil analisa matrik SWOT dan ancangan strateginya

sehingga dapat diaplikasikan untuk peningkatan pembiayaan produk

KPR BNI iB Griya.

Sedangkan manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah :

1. Manfaat secara akademik

Sebagai asset pustaka yang diharapkan dapat dimanfaatkan oleh seluruh

kalangan akademisi, baik dosen maupun mahasiwa dalam upaya

memberikan pengetahuan, informasi, dan sebagai proses pembelajaran

mengenai produk pembiayaan bank BNI Syariah khususnya produk

KPR BNI IB Griya.

2. Manfaat bagi masyarakat

Sebagai informasi dan bahan penambah wawasan mengenai produk

pembiayaan kepemilikan rumah secara syariah dan juga sebagai media

sosialisasi sehingga produk ini difahami oleh masyarakat.

3. Manfaat secara praktek

Bagi PT Bank BNI Syariah sebagai masukan dan saran untuk dapat

memperbaiki cara dalam pembiayaan produk kepemilikan rumah syariah

bagi nasabahnya.

Page 20: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2522/1/AHMAD... · Sesuai dengan analisa Prof. Khursid Ahmad dan laporan ... KPR merupakan

9

D. Kajian Terdahulu

Sebelum membuat skripsi ini, penulis melakukan perbandingan antara

penelitian-penelitian yang terdahulu untuk mendukung materi dalam penelitian

ini. Sebelumnya terdapat beberapa penelitian yang mengangkat tema tentang

produk kepemilikan rumah di bank syariah. Salah satu diantaranya oleh Ayub

Mahri.10 Dalam penelitiannya, Ayub membahas tentang analisis mekanisme

pembiayaan kepemilikan rumah melalui Bank Tabungan Negara Kantor Cabang

Syariah Jakarta. Hasil penelitiannya yaitu mekanisme pelaksanaan kepemilikan

perumahan rakyat di BTN Cabang Syariah Jakarta berjalan dengan cukup baik,

tanpa harus melewati prosedur yang rumit dan dengan menggunakan asas

kekeluargaan.

Sedangakan penelitian yang dilakukan Dian Lestari11. Dalam

penelitiannya yang berjudul ”Analisa Pembiayaan Kepemilikan Rumah (KPR)

BTN Syariah” lebih kepada bagaimana aplikasi produk ini dari persfektif hukum

syariah. Hasil penelitiannya, pembiayan KPR BTN Syariah merupakan praktik

dengan skim murabahah, bila semua rukun dan syarat pada akad-akad dalam

pembiayaan ini terpenuhi sempurna maka dapat dikatakan bahwa transaksi

tersebut sah dan sesuai dengan prinsip syariah. Penetapan margin keuntungan

10 Ayub Mahri, “Analisis Mekanisme Pembiayaan Kepemilikan Rumah Melalui PT. Bank

Tabungan Negara (Persero) Kantor Cabang Syariah Jakarta”. Skripsi S 1 Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif hidayatullah Jakarta,2009

11 Dian Lestari, ”Analisa Pembiayaan Kepemilikan Rumah (KPR) BTN Syariah (Studi Kasus: Bank BTN Kantor Cabang Syariah Jakarta Harmoni)”. Skripsi S 1 Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif hidayatullah Jakarta,2006

Page 21: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2522/1/AHMAD... · Sesuai dengan analisa Prof. Khursid Ahmad dan laporan ... KPR merupakan

10

bank menggunakan persentase (Pendekatan base lending rate) dan perlakuan

akuntansi mengacu pada Akuntansi Syariah, PAPSI dan PSAK No. 59.

Namun, dalam penelitian yang penulis lakukan ini berbeda dengan kedua

penelitian yang ada di atas yaitu objek penelitian pada PT. Bank BNI Syariah

yang membahas mengenai hal mekanisme pembiayaan KPR BNI iB Griya,

analisa Strength, Weakness, Opportunity dan Threat (SWOT) serta ancangan

strategi peningkatan pembiayaan KPR BNI iB Griya. Untuk metode penelitian

menggunakan data kualitatif dan deskriptif analisis.

E. Objek Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada PT. Bank BNI Syariah Kantor Cabang

Syariah Jakarta Selatan. Adapun lokasi PT. Bank BNI Syariah Kantor Cabang

Syariah Jakarta Selatan adalah komplek ITC Dutamas Fatmawati blok A1-2 dan

A1-3 Jl. R.S. Fatmawati Jakarta Selatan – Indonesia 12150 Telp. (021)72798266,

72798267, 72798268, Fax. (021)72798733

F. Metode Penelitian

1. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif yaitu metode

penelitian yang menghasilkan data berupa kata-kata tertulis dari sumber-

sumber yang diperoleh. Lalu dianalisis lebih lanjut kemudian diambil suatu

Page 22: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2522/1/AHMAD... · Sesuai dengan analisa Prof. Khursid Ahmad dan laporan ... KPR merupakan

11

kesimpulan. Penelitian kualitatif menurut Bogdan dan Tailor seperti yang

dikutip oleh Lexy J. Maleong yaitu sebagai prosedur penelitian yang

menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-

orang dan perilaku yang diamati.12

2. Metode Pengumpulan Data

Dalam pengumpulan data dan informasi yang berkaitan dengan judul

skripsi, penulis menggunakan teknik pengumpulan sebagai berikut :

a. Observasi

Untuk mendapatkan data yang kongkrit, maka penulis

mengadakan kunjungan dan pengamatan langsung terhadap Bank BNI

Syariah.

b. Wawancara

Yaitu proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian

dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara si penanya dengan

si penjawab atau responden dengan menggunakan alat yang dinamakan

interview guide (panduan wawancara).

c. Dokumentasi

Dokumentasi dipakai untuk melengkapi data-data yang diperlukan

dan juga mengetahui segala sesuatu yang berkaitan dengan permasalahan

12 Lexy J. Maleong, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung, PT Remaja Rosda Karya,

2000), Cet.11, h.3.

Page 23: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2522/1/AHMAD... · Sesuai dengan analisa Prof. Khursid Ahmad dan laporan ... KPR merupakan

12

yang diteliti antara lain mencari data berupa buku, catatan, transkrip,

bulletin, makalah dan sebagainya.

3. Teknik Analisa Data

Dalam menganalisa data, penulis menggunakan metode Analisis

Deskriptif yaitu suatu teknik analisa data dimana penulis membaca,

mempelajari, memahami dan kemudian menguraikan semua data yang

diperoleh lalu membuat analisa-analisa komprehensif sesuai dengan rumusan

masalah dan tujuan penelitian.

G. Teknik Penulisan

Penulisan karya ilmiah ini semua berpedoman pada prinsip-prinsip yang

telah diatur dan dibakukan dalam buku “Pedoman Penulisan Skripsi fakultas

Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun

2007”.

H. Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah penulisan ini, maka disusun sistematika penulisan

yang terdiri dari lima bab dengan rincian sebagai berikut :

Page 24: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2522/1/AHMAD... · Sesuai dengan analisa Prof. Khursid Ahmad dan laporan ... KPR merupakan

13

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini memuat latar belakang masalah, pembatasan dan

perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, kajian

pustaka, kerangka teori, metode penelitian dan sistematika

penulisan.

BAB II PERSPEKTIF TEORITIS

Bab ini membahas tentang teori. Teori pembiayaan, mencakup

pengertian pembiayaan, penilaian pemberian pembiayaan,

tujuan dan manfaat pembiayaan. Teori akad murabahah,

mencakup pengertian murabahah, landasan hukum murabahah,

rukun dan syarat murabahah, komponen murabahah. Bab ini

juga membahas tentang teori analisis SWOT, yang mencakup

pengertian, fungsi, manfaat dan tujuan analisis SWOT serta

mekanisme dan ancangan strateginya.

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Pada bab ini memuat tentang latar belakang sejarah berdirinya,

visi dan misi, logo perusahaan, Struktur organisasi, produk-

produk.

Page 25: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2522/1/AHMAD... · Sesuai dengan analisa Prof. Khursid Ahmad dan laporan ... KPR merupakan

14

BAB IV ANALISIS PRODUK PEMBIAYAAN KEPEMILIKAN

RUMAH BNI IB GRIYA

Membahas mekanisme pelaksanaan pembiayaan KPR BNI iB

Griya meliputi persyaratan-persyaratan pengajuan pembiayaan

dan prosedur operasional pembiayaan. Analisa matrik Strength,

Weakness, Opportunity dan Threat (SWOT) serta ancangan

strategi peningkatan pembiayaan KPR BNI iB Griya.

BAB V PENUTUP

Merupakan bagian terakhir penulisan yang menunjukkan

pokok-pokok penting dari keseluruhan pembahasan. Bagian ini

merupakan jawaban ringkas dari permaslahan yang dibahas

yang terdiri dari kesimpulan dan saran.

Page 26: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2522/1/AHMAD... · Sesuai dengan analisa Prof. Khursid Ahmad dan laporan ... KPR merupakan

15

BAB II

PERSPEKTIF TEORITIS

A. TEORI PEMBIAYAAN

1. Pengertian Pembiayaan

Pengertian pembiayaan menurut Undang-Undang Republik Indonesia

Nomor 21 Tahun 2008 adalah penyediaan dana atau tagihan yang dipersamakan

dengan hal itu berupa:

a. transaksi bagi hasil dalam bentuk mudharabah dan musyarakah;

b. transaksi sewa menyewa dalam bentuk ijarah atau sewa beli dalam bentuk

ijarah muntahiya bittamlik;

c. transaksi jual beli dalam bentuk piutang murabahah, salam, dan istishna;

d. transaksi pinjam meminjam dalam bentuk piutang qardh; dan

e. transaksi sewa menyewa jasa dalam bentuk ijarah untuk transaksi multi

jasa,

berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara Bank Syariah dan/atau UUS dan

pihak lain yang mewajibkan pihak yang dibiayai dan/atau diberi fasilitas dana

untuk mengembalikan dana tersebut setelah jangka waktu tertentu dengan

imbalan ujrah, tanpa imbalan, atau bagi hasil.1

1 UU No. 21 Tahun 2008 sebagai revisi UU No. 10 Tahun 1998 Tentang Perbankan Syariah,

Pasal 1 ayat 25.

Page 27: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2522/1/AHMAD... · Sesuai dengan analisa Prof. Khursid Ahmad dan laporan ... KPR merupakan

16

Sedangkan definisi pembiayaan menurut Muhammad Syafi’i Antonio

sebagai salah satu tugas pokok bank adalah pemberian fasilitas penyediaan dana

untuk memenuhi kebutuhan pihak-pihak yang merupakan defisit unit.2

Pembiayaan atau dengan kata lain financing menurut Muhammad yaitu

pendanaan yang diberikan oleh suatu pihak kepada pihak lain untuk mendukung

investasi yang telah direncanakan, baik dilakukan sendiri atau lembaga.3

Pembiayaan dapat dijadikan salah satu fungsi intermediary bank syariah dalam

menyalurkan dana yang telah dikumpulkan dari surplus unit melalui suatu

kesepakatan dalam jangka waktu tertentu dikembalikan dengan imbalan atau bagi

hasil.

Dalam istilah teknisnya pada perbankan syariah pembiayaan disebut

sebagai aktiva produktif. Sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia aktiva

produktif adalah penanaman dana Bank Syariah baik dalam rupiah maupun

valuta asing dalam bentuk pembiayaan, piutang, qardh, surat berharga syariah,

penempatan, penyertaan modal, penyertaan modal sementara, komitmen dan

kontijensi pada rekening administratif serta Sertifikat Wadi’ah Bank Indonesia

(Peraturan Bank Indonesia No. 4/7/PBI/2003 tanggal 19 Mei 2003).4

Dalam aktivitas pembiayaan bank syariah akan menjalankan dengan

berbagai teknik dan metode, yang penerapannya tergantung pada tujuan dan

2 Muhammad Syafi’I Antonio, Bank Syariah: Dari Teori ke Praktik, (Jakarta: Gema Insani

Press, 2001), h.160. 3 Muhammad, Manajemen Pembiayaan Bank Syariah, (Yogyakarta: UPP AMP YKPN,

2005), h.17. 4 Ibid.

Page 28: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2522/1/AHMAD... · Sesuai dengan analisa Prof. Khursid Ahmad dan laporan ... KPR merupakan

17

aktivitas. Mekanisme perbankan syariah yang berdasarkan prinsip mitra usaha,

adalah bebas bunga. Oleh karena itu, soal membayarkan bunga kepada depositor

atau pembebanan suatu bunga dari pada nasabah tidak timbul.

Tabel Perbedaan Antara Bunga dan Bagi Hasil5

BUNGA BAGI HASIL

a. Penentuan bunga dibuat pada

waktu akad dengan asumsi harus

selalu untung

a. Penentuan besarnya rasio/nisbah

bagi hasil dibuat pada waktu akad

dengan berpedoman pada

kemungkinan untung rugi

b. Besarnya persentase berdasarkan

pada jumlah uang (modal) yang

dipinjamkan.

b. Besarnya rasio bagi hasil

berdasarkan jumlah keuntungan

yang diperoleh.

c. Pembayaran bunga tetap seperti

yang dijanjikan tanpa

pertimbangan apakan proyek yang

dilankan oleh pihak nasabah

untung atau rugi.

c. Bagi hasil bergantung pada

keuntungan proyek yang

dijalankan. Bila usaha merugi,

kerugian ditanggung bersama oleh

kedua belah pihak.

d. Jumlah pembayaran bunga tidak

meningkat sekalipun jumlah

keuntungan berlipat atau keadaan

ekonomi sedang “booming”.

d. Jumlah pembagian laba meningkat

sesuai dengan peningkatan jumlah

pendapatan.

e. Eksistensi bunga diragukan (kalau

tidak dikecam) oleh semua agama,

termasuk Islam.

e. Tidak ada yang meragukan

keabsahan bagi hasil

5 Antonio, Bank Syariah: Dari Teori ke Praktik, h.61.

Page 29: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2522/1/AHMAD... · Sesuai dengan analisa Prof. Khursid Ahmad dan laporan ... KPR merupakan

18

2. Penilaian Pemberian Pembiayaan

Dalam pendanaan kepada nasabah dalam bentuk pemberian pembiayaan,

ada beberapa hal yang perlu diperhatikan berkaitan dengan penilaian pembiayaan,

oleh karena layak atau tidaknya pembiayaan yang diberikan akan sangat

mempengaruhi stabilitas keuangan bank. Menurut Raharja6, penilaian

pembiayaan harus memenuhi kriteria sebagai berikut:

1. Keamanan Pembiayaan (safety).

Harus benar-benar diyakini bahwa kredit tersebut dapat dilunasi kembali.

2. Terarahnya tujuan penggunaan pembiayaan (suitability).

Pembiayaan akan digunakan untuk tujuan yang sejalan dengan kepentingan

masyarakat atau setidaknya tidak bertentangan dengan peraturan yang

berlaku.

3. Menguntungkan.

Pembiayaan yang diberikan menguntungkan bagi bank maupun bagi nasabah.

Menurut Sinungan7, metode lain yang dapat digunakan untuk menentukan

nilai kredit adalah dengan menggunakan formula 4P, yaitu :

1. Personality

Bank mencari data tentang kepribadian si peminjam seperti riwata hidupnya

(kelahiran, pendidikan, pengalaman, usaha/pekerjaan, dan sebagainya),

hobinya, keadaan keluarga, (istri, anak), social standing (pergaulan dalam

6 Raharja Pratama, Uang dan Perbankan, (Jakarta, PT Rineka Cipta, 1997) Cet.3 7 Sinungan, Muchdarsyah. Manajemen Dana Bank, (Jakarta, Bumi Askara, 1993) Cet.3,

h.241.

Page 30: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2522/1/AHMAD... · Sesuai dengan analisa Prof. Khursid Ahmad dan laporan ... KPR merupakan

19

masyarakat serta bagaimana pendapat masyarakat tentang diri si peminjam)

serta hal-hal lain yang erat hubungannya dengan kepribadian si peminjam.

2. Purpose

Mencari data tentang tujuan atau keperluan penggunaan kredit. Apakah akan

dipergunakan untuk berdagang, berproduksi atau membeli rumah. Dan apakah

tujuan penggunaan kredit itu sesuai dengan line of business kredit bank

bersangkutan. Misalnya, keperlua atau tujuan untuk perkapalan sedangkan

line of business bank justru dalam bidang pertanian.

3. Prospect

Yang dimaksud dengan prospek adalah harapan masa depan dari bidang usaha

atau kegiatan usaha si peminjam. Ini dapat diketahui dari perkembangan

usaha si peminjam selama beberapa bulan / tahun, perkembangan keadaan

ekonomi perdagangan, keadaan ekonomi atau perdagangan sektor usaha si

peminjam, kekuatan keuangan perusahaan yang dibuat dari learning power

(kekuatan pendapatan/keuntungan) masa lalu dan perkiraan masa mendatang.

4. Payment

Mengetahui bagaimana pembayaran kembali pinjaman yang akan diberikan.

Hal ini dapat diperoleh dari perhitungan prospek, kelancaran penjualan dan

pendapatan sehingga dapat diperkirakan kemampuan pengembalian pinjaman

ditinjau dari waktu serta jumlah pengembaliannya.

Page 31: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2522/1/AHMAD... · Sesuai dengan analisa Prof. Khursid Ahmad dan laporan ... KPR merupakan

20

Sedangkan faktor-faktor yang mempengaruhi resiko penilaian kredit, 8

antara lain :

1. Character

Watak (character), yang dimaksud adalah kepribadian, moral dan kejujuran

dari ada pemohon peminjaman. Apakah ia nantinya akan memenuhi

kewajiban dengan baik yang timbul dari perjanjian kredit yang akan diadakan.

Hal ini menyangkut sejauh mana kebenaran dari keterangan-keterangan yang

diberikan pemohon tentang data-data perusahaannya. Bank juga menyelidiki

asal-usul si pemohon, misalnya tentang keroyalan si debitur dan juga keadaan

masa lalunya apakah ia pernah terlibat blacklist.

2. Capasity

Kemampuan (capacity), dimaksud sebagai kemampuan mengendalikan,

memimpin, menguasai bidang usahanya, kesungguhannya dan melihat

perspektif masa depan sehingga usahanya berjalan dengan baik dan

memberikan untung. Capacity adalah analisis untuk mengetahui kemampuan

nasabah dalam membayar pinjaman. Dari penilaian ini terlihat kemampuaan

nasabah dalam mengelola bisnis, kempuan ini dihubungkan dengan latar

belakang pendidikan dan pengalamannya selama ini dalam mengelola

usahanya, sehingga akan terlihat “kemampuannya” dalam mengembalikan

pinjaman yang disalurkan, capacity sering juga disebut dengan nama

8 Raharja Pratama, Uang dan Perbankan, (Jakarta, PT Rineka Cipta, 1997) Cet.3, h.95.

Page 32: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2522/1/AHMAD... · Sesuai dengan analisa Prof. Khursid Ahmad dan laporan ... KPR merupakan

21

Capability.9 Definisi lain tentang capacity adalah menggambarkan tentang

kemampuan seorang langganan untuk memenuhi kewajiban-kewajiban

finansialnya. Suatu estimasi yang dianggap cukup baik diperoleh dengan

menilai posisi likuiditas dan proyeksi cash flow dari calon langganan.10

Capacity menyangkut kemampuan pimpinan perusahaan beserta stafnya, baik

dalam kemampuan manajemen maupun keahlian dalam bidang usahanya.

Untuk itu bank harus memperhatikan :

a. angka-angka hasil produksi

b. angka-angka penjualan dan pembelian

c. perhitungan rugi laba perusahaan saat ini dan proyeksinya

d. data-data financial di waktu-waktu yang lalu, yang tercermin di

dalam laporan keuangan perusahaan, sehingga dapat diukur

kemampuan perusahaan calon penerima kredit utuk

melaksanakan rencana di waktu yang akan datang.11

Capacity adalah kempuan yang dimiliki calaon nasabah dalan menjalankan

usahanya guna memperoleh laba yang diharapkan. Kegunaan dari penilaian

ini adalah untuk mengetahui / mengukur sampai sejauh mana calon nasabah

9 Kasmir, Dasar-dasar Perbankan, (Jakarta, PT Grafindo Persada, 2003), h. 118 10 Syamsudin, Lukman, Manajemen Keuangan Perusahaan, Konsep Aplikasi dalam:

Perencanaan, Pengawasan, dan Pengambilan Keputusan, (Jakarta, PT Raja Grafindo Persada, 2007), h.31.

11 Munawir, S, Analisa Laporan Keuangan, (Yogyakarta, Liberty, 2004)

Page 33: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2522/1/AHMAD... · Sesuai dengan analisa Prof. Khursid Ahmad dan laporan ... KPR merupakan

22

mampu untuk mengembalikan atau melunasi utang-utangnya (ability to pay)

secara tepat waktu dari usaha yang diperolehnya.12

3. Capital

Modal (Capital) disyaratkan disini debitur agar mempunyai modal sendiri,

tidak hanya mengandalkan pinjaman pada bank. Data-data modal dilihat dari

neraca debitur.

4. Conditional

Kondisi ekonomi (Condition of Economic), adalah tentang keadaan situasi

ekonomi pada waktu dan jangka tertentu, dimana kredit dapat diberikan pada

debitur, kemudian dijelaskan lebih lanjut bahwa pada asasnya kelima unsur

tersebut mengandung tiga faktor pokok yaitu :

a. Faktor subyektif (modal).

b. Faktor obyektif yang berkenaan dengan organisasi administrasi, modal

dan keadaan ekonomi.

c. Faktor yuridis yang berkenaan dengan struktur yuridis dari badan usaha

penerima kredit.

Faktor-faktor diatas kemudian oleh pihak bank akan dibuat dalam satu

formulir yang telah disediakan dimana merupakan data-data yang wajib diisi

oleh pemohon pembiayaan.

12 Rivai, Vietzhal dan Andria Permata Vietzhal, Credit Manajemen Hand Book, Teori,

Konsep, Prosedur dan Aplikasi Panduan Praktis Mahasiswa, Bankir dan Nasabah, (Jakarta, PT Raja Grafindo Persada, 2007)

Page 34: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2522/1/AHMAD... · Sesuai dengan analisa Prof. Khursid Ahmad dan laporan ... KPR merupakan

23

5. Collateral

Jaminan (Collateral), diartikan sebagai kekayaan ata orang yang dapat diikat

sebagai jaminan kepastian pelunasan hutang dibelakang hari, kalau debitur tak

melunasi hutangnya. Pada dasarnya yang memberi pembiayaan tentu

menghendaki jaminan berada ditangannya yang mudah dijadikan uang untuk

dapat menutup pinjaman karena tidak dilunasi oleh si peminjam tersebut.

Jaminan yang diberikan oleh calon nasabah baik yang bersifat fisik maupun

non fisik. Jaminan hendaknya melebihi jumlah pinjaman yang diberikan.

Jaminan juga harus diteliti keabsahan dan kesempurnaannya, sehingga terjadi

suatu masalah, maka jaminan yang akan dititipkan dapat dipergunakan

secepat mungkin.

Collateral dalam perkreditan murupakan hal terpenting, terutama dalam

fungsinya untuk pengamanan apabila pembiayaan yang diberikan tersebut

mengalami kegagalan.13 Oleh karena itu syarat yang diminta oleh kreditur

ialah supaya debitur itu menguasai dan menyimpan jaminan, agar supaya pada

waktu yang diperlukan benda atau harta jaminan dapat dijadikan uang oleh

debitur sendiri.

13 Thomas, Suyanto, et, Kelembagaan Perbankan, (Jakarta, Gramedia Pustaka Utama, 1996),

Edisi II, h.19.

Page 35: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2522/1/AHMAD... · Sesuai dengan analisa Prof. Khursid Ahmad dan laporan ... KPR merupakan

24

3. Tujuan dan Manfaat Pembiayaan

Pemberian suatu fasilitas kredit mempunyai tujuan tertentu, kredit tersebut

tidak akan terlepas dari misi bank tersebut didirikan. Adapun tujuan utama dari

pemberian suatu pembiayaan antara lain :

1. Mencari keuntungan yaitu untuk memperoleh dari pemberian kredit

tersebut, hasil tersebut terutama dalam bentuk bunga yang diterima oleh

bank sebagai balas jasa dan biaya administrasi kredit yang dibebankan

kepada nasabah.

2. Membantu usaha nasabah yang memerlukan dana, baik dana investasi

maupun untuk modal kerja.

3. Membantu pemerintah bagi pemerintah semakin banyak pembiayaan yang

disalurkan oleh pihak perbankan, maka semakin baik, mengingat semakin

banyak kredit berarti adanya peningkatan pembangunan di berbagai

sektor.14

Dilihat dari tujuan diatas dapat disimpulkan bahwa pemberian suatu

pembiayaan tidak hanya menguntungkan bagi satu sisi pihak saja yaitu pihak

yang diberikan pembiayaan tetapi juga meguntungkan bagi pihak yang

memberikan pembiayaan.

Manfaaat pembiayaan ditinjau dari berbagai segi :

1. Kepentingan Debitur

14 Kasmir, Dasar-dasar Perbankan, h.96.

Page 36: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2522/1/AHMAD... · Sesuai dengan analisa Prof. Khursid Ahmad dan laporan ... KPR merupakan

25

a. Memungkinkan untuk memperluas dan mengembangkan

usahanya.

b. Jangka waktu pembiayaan dapat disesuaikan dengan kebutuhan

dana debitur uantuk pembiayaan investasi dapat disesuaikan

dengan kapasitas perusahaan yang bersangkutan, untuk

pembiayaan modal kerja dapat diperpanjang berulang-ulang.15

2. Kepentingan Perbankan

a. Menjaga stabilitas usahanya, serta membantu memasarkan jasa-

jasa bank.

b. Untuk merebut pasar (Market Share) dalam industri perbankan,

berhubung pada saat ini keseimbangan antara penawaran dana dan

permintaan akan dana masih belum ada, maka fasilitas pembiayaan

sering digunakan oleh bank sebagai perangsang dalam merebut

nasabah bank lain dengan pemberian kredit yang lebih besar

jumahnya dan dengan bunga yang lebih rendah.

3. Kepentingan Pemerintah

a. Pembiayaan dapat digunakan sebagai alat untuk memacu

pertumbuhan ekonomi secara umum, diantaranya menciptakan

lapangan kerja.

b. Sebagai sumber pendapatan Negara.

15 Teguh Pudjo Muljono, Manajemen Perkreditan bagi Bank Komersial, (Yogyakarta,

Penerbit BPFE, 1996), Cet.3, h.59-61.

Page 37: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2522/1/AHMAD... · Sesuai dengan analisa Prof. Khursid Ahmad dan laporan ... KPR merupakan

26

4. Kepentingan Masyarakat Luas

a. Dengan adanya kelancaran dari proses pembiayaan yang

diharapkan akan memperoleh adanya pertumbuhan ekonomi yang

pesat dan nantinya akan menimbulkan lapangan kerja baru.

b. Meningkatkan fungsi pasar, karena ada peningkatan daya beli.16

B. AKAD MURABAHAH

1. Pengertiaan Murabahah

Menurut istilah fiqh dalam kamus istilah fiqh dijelaskan bahwa yang

dimaksud dengan jual beli murabahah adalah jual beli barang dengan tambahan

harga atas harga belian yang pertama secara jujur. Dengan murabahah ini, orang

pada hakikatnya ingin mengubah bentuk bisnisnya dari kegiatan pinjam

meminjam menjadi transaksi jual beli.

Menurut Syafi’i Antonio yang dimaksud dengan murabahah adalah jual

beli barang pada harga asal dengan keuntungan yang disepakati. Dalam hal ini

penjual harus memberitahukan harga pokok yang ia beli dan menentukan tingkat

keuntungan sebagai tambahannya.

Ba’I al-murabahah dapat juga didefinisikan sebagai jual beli barang pada

harga asal dengan tambahan harga asal yang disepakati. Dalam hal ini penjual

harus memberitahu harga produk yang ia beli dan menentukan suatu tingkat

16 Ibid, h.69-71.

Page 38: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2522/1/AHMAD... · Sesuai dengan analisa Prof. Khursid Ahmad dan laporan ... KPR merupakan

27

keuntungan sebagai tambahannya. Pembayarannya dapat dilakukan secara tunai

maupun angsur pada jangka waktu tertentu.

Menurut Sutan Remy Sjahdeini, murabahah adalah jasa pembiayaan

dengan mengambil bentuk transaksi jual beli dengan cicilan. Adiwarman Karim

pun mengemukakan bahwa tata cara pembayaran dalam jual beli murabahah

dapat secara lumsum (tunai) maupun angsuran.

Dari beberapa pendapat di atas, kita dapat menarik kesimpulan bahwa cara

pembayaran murabahah dapat secara tunai maupun cicilan. Namun, apabila

ditelusuri lagi, seorang nasabah mengadakan kerjasama dengan pihak bank untuk

tujuan kepemilikan terhadap suatu barang tertentu disebabkan oleh karena

nasabah tersebut tidak memiliki dana tunai untuk transaksi langsung dengan pihak

supplier. Bank adalah pihak yang memiliki kelebihan dana yang merupakan hasil

himpunan dana dari nasabah-nasabahnya. Dana tersebut disalurkan oleh bank

kepada pihak-pihak yang kekurangan dana agar dapat memenuhi kebutuhannya

dan bank mengambil keuntungan dari transaksi ini. Dengan begini, nasabah dapat

melakukan jual beli dengan pembayaran tangguh (angsuran). Murabahah adalah

bagian dari muamalah yang merupakan satu bentuk perjanjian jual beli yang

harus tunduk kaidah dan hukum umum yang dalam muamalah islamiyah.

2. Landasan Hukum Murabahah

a. Al-qur’an

Page 39: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2522/1/AHMAD... · Sesuai dengan analisa Prof. Khursid Ahmad dan laporan ... KPR merupakan

28

Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling

memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang Berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu. dan janganlah kamu membunuh dirimu; Sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu” (QS. An-Nisa/4: 29)

Artinya : “orang-orang yang Makan (mengambil) riba tidak dapat

berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran (tekanan) penyakit gila. Keadaan mereka yang demikian itu, adalah disebabkan mereka berkata (berpendapat), Sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba, Padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. orang-orang yang telah sampai kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu terus berhenti (dari mengambil riba), Maka baginya apa yang telah diambilnya dahulu (sebelum datang larangan); dan urusannya (terserah) kepada Allah. orang yang kembali (mengambil riba), Maka orang itu adalah penghuni-penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya.” (QS. Al-Baqarah/2: 275)

Page 40: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2522/1/AHMAD... · Sesuai dengan analisa Prof. Khursid Ahmad dan laporan ... KPR merupakan

29

b. Al-hadits

Dari Suhaib ar-Rumi r.a bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Tiga hal

yang di dalamnya terdapat keberkahan : jual beli secara tangguh,

muqaradhah (mudharabah), dan mencampur gandum dengan tepung dengan

keperluan rumah, bukan untuk dijual,” (HR Ibnu Majah)

Dari Abu Said Al-Khudri bahwa Rasulullah SAW bersabda,

“Sesungguhnya jual beli itu harus dilakukan suka sama suka” (HR. Al-

Baihaqi dan Ibnu Majah dan dinilai shahih oleh Ibnu Hibban)

c. Fatwa DSN MUI tentang pembiayaan murabahah :

1) Fatwa DSN No. 04/DSN-MUI/IV/2000 tentang Murabahah;

2) Fatwa DSN No. 13/DSN-MUI/XI/2000 tentang uang muka

murabahah.

3. Rukun dan Syarat Murabahah

Yang menjadi rukun dari murabahah adalah seebagai berikut :

a. Pihak yang berakad terdiri dari penjual dan pembeli. Syarat dari pihak-

pihak yang berakad ini adalah :

1. Penjual dan pembeli sudah tamyiz;

2. Penjual dan pembeli sudah cakap hukum;

Page 41: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2522/1/AHMAD... · Sesuai dengan analisa Prof. Khursid Ahmad dan laporan ... KPR merupakan

30

3. Pihak-pihak yang berakad melakukan aktivitas jual beli tidak dalam

keadaan terpaksa.

b. Objek yang diakadkan terdiri dari barang yang diperjual belikan (mabi’)

dan harga (tsaman). Syarat mabi’ adalah :

1. Barang yang diperjual belikan tidak termasuk barang yang diharamkan

oleh syara’;

2. Barang tersebut harus bermanfaat;

3. Barang tersebut dapat diserahterimakan pada waktu yang ditentukan

oleh kedua belah pihak;

4. Barang yang diperjual belikan harus jelas spesifikasinya;

5. Pada saat akad barang yang diperjualbelikan adalah milik penjual.

Sedangkan syarat sebuah harga (tsaman) adalah :

1. Bank menjual barang sesuai dengan harga pokok yang dibeli dari

supplier ditambah keuntungan yang disepakati bersama sehingga

nasabah berhak mengetahui keuntungan yang diambil oleh bank;

2. Selama akad belum berakhir, maka harga beli tidak boleh berubah.

Apabila terjadi perubahan, maka akad tersebut batal (An-nisa:29);

3. Kesepakatan pembayaran dan sistem pembayaran.

c. Akad (sighat) yang terdiri dari serah (ijab) dan terima (qabul). Syarat dari

sighat ini adalah:

Page 42: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2522/1/AHMAD... · Sesuai dengan analisa Prof. Khursid Ahmad dan laporan ... KPR merupakan

31

1. Suatu akad harus jelas dan disebutkan secara spesifik pihak-pihak

yang berakad;

2. Antara ijab dan qabul harus selaras terkait dengan spesifikasi barang

dan harga yang dissepakati;

3. Akad tidak boleh mengandung klausul yang menggantungkan

keabsahan transaksi pada kejadian yang akan datang;

4. Akad tidak boleh dibatasi waktu.

4. Komponen Murabahah

Berdasarkan pengertian mengenai murabahah, dapat dilihat bahwa

akad murabahah memiliki komponen sebagai berikut :17

a. Harga pokok barang yaitu harga barang ditambah dengan biaya-biaya lain

yang dikeluarkan sehingga barang tersebut memiliki nilai ekonomis.

Masalah terkait dengan harga pokok barang ini adalah :

1. Pengadaan barang yang diperjualbelikan;

2. Diskon dari supplier;

3. Pengadaan barang bila diwakilkan/ menggunakan jasa perwakilan;

4. Nilai harga pokok (perolehan).

b. Keuntungan yang disepakati oleh kedua belah pihak atas dasar rela sama

rela.

17 Wiroso, Jual Beli Murabahah, (Yogyakarta : UII Press, 2005), h.60.

Page 43: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2522/1/AHMAD... · Sesuai dengan analisa Prof. Khursid Ahmad dan laporan ... KPR merupakan

32

c. Harga jual murabahah yaitu harga yang disepakati meliputi harga pokok

ditambah keuntungan yang disepakati. Masalah yang terkait dengan harga

jual ini adalah :

1. Hutang nasabah;

2. Uang muka nasabah;

3. Pembaayaran angsuran;

4. Pembayaran pelunasan lebih awal.

C. ANALISIS SWOT

1. Pengertian Analisis SWOT

Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk

merumuskan strategi, berdasarkan logika yang dapat memaksimalkan kuatan

(Strength) dan peluang (Opportunity), dan secara bersamaan dapat meminimalkan

kelemahan (Weakness) dan ancaman (Threat). Jadi, analsis SWOT

membandingkan antara faktor ekternal peluang dan ancaman dengan faktor

internal kekuatan dan kelemahan18.

Teknis SWOT atau yang dikenal dengan (kekuatan, kelemahan, peluang,

dan ancaman) pada dasarnya merupakan satu teknik untuk mengenali berbagai

kondisi yang berbasis bagi perencanaan strategi. Setelah mengenali isu

permasalahan yang dihadapi secara teoritis perlu dibangun kesepakatan antar

18 Freddy Rangkuti, Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis, (Jakarta, PT Gramedia

Pustaka Utama, 2006), Cet. Ke-12, h.19.

Page 44: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2522/1/AHMAD... · Sesuai dengan analisa Prof. Khursid Ahmad dan laporan ... KPR merupakan

33

stakeholder mengenai “apa yang diinginkan kedepan” terhadap isu tersebut.

Komponen atau elemen apa yang diperlukan untuk lebih ditingkatkan, dikurangi,

atau justeru diganti, memerlukan proses analisis yang banyak didasarkan pada

peta kondisi SWOT dari isu tersebut.

SWOT singkatan dari Bahasa Inggris yakni Strength (Kekuatan), Weakness

(kelemahan), Opportunity (peluang), dan Threat (Ancaman)19. Proses

pengambilan keputusan strategi selalu berkaitan dengan pengembangan misi,

tujuan strategi, dan kebijakan perusahaan. Dengan demikian perencanaan strategi

(strategic planner) harus menganalisis faktor-faktor strategis perusahaan

(kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman) dalam kondisi yang ada saat ini.

Hal ini disebut dengan analisis situasi.

2. Fungsi, Manfaat, dan Tujuan Analisis SWOT

a. Fungsi Analsis SWOT

Secara umum analisis SWOT sudah dikenal oleh sebagian besar tim

teknis penyusun corporate plan. Sebagian dari perencanaan strategi terfokus

kepada apakah perusahaan mempunyai sumberdaya dan kapabilitas yang

memadai untuk menjalankan misinya dan mewujudkan visinya. Pengenalan

akan kekuatan yang dimiliki akan mebantu perusahaan untuk tetap menaruh

perhatian dan melihat peluang-peluang baru, sedangkan penilaian yang jujur

terhadap kelemahan-kelemahan yang ada akan memeberikan bobot realisme

19 http://www.goodgovernace.co.id/Total Quality Management/Dokumentasi/A04

Page 45: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2522/1/AHMAD... · Sesuai dengan analisa Prof. Khursid Ahmad dan laporan ... KPR merupakan

34

pada rencana-rencana yang akan dibuat oleh perusahaan, jadi fungsi Analisis

SWOT adalah menganalisis mengenai kekuatan dan kelemahan yang dimiliki

perusahaan, serta analisa mengenai peluang dan ancaman yang dihadapi

perusahaan yang dilakukan melalui telaah terhadap kondisi ekternal

perusahaan.

b. Manfaat Analisis SWOT

Analisis SWOT bermanfaat apabila telah secara jelas ditentukan dalam

bisnis apa perusahaan beroperasi, dan arah mana perusahaan menuju ke masa

depan serta ukuran apa saja yang digunakan untuk menilai keberhasilan

menejemen perusahaan dalam menjalankan misinya dan mewujudkan visinya

dari hasil analisis akan memetakan posisi perusahaan terhadap lingkungannya

dan menyediakan pilihan strategi umum yang sesuai, serta dijadikan dasar

dalam menetapkan sasaran-sasaran perusahaan selama 3-5 tahun ke depan

untuk memenuhi kebutuhan dan harapan dari para stakeholder atau analisis

SWOT berguna untuk menganalisa faktor-faktor di dalam perusahaan yang

memberikan andil terhadap kualitas pelayanan atau salah satu komponenya

sambil mempertimbangkan faktor-faktor eksternal.20

20 Ibid.

Page 46: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2522/1/AHMAD... · Sesuai dengan analisa Prof. Khursid Ahmad dan laporan ... KPR merupakan

35

c. Tujuan Analisis SWOT

Tujuan utama Analsis SWOT adalah mengidentifikasi strategi

perusahaan secara keseluruhan. Hampir setiap perusahaan maupun pengamat

bisnis dalam pendekatannya banyak menggunakan analisis SWOT.

Kecendrungan ini tampaknya akan terus semakin meningkat, terutama dalam

era perdagangan bebas abad 21, yang mana satu sama yang lain saling

berhubungan dan saling tergantung. Penggunaan analisis SWOT ini

sebenarnya telah muncul sejak ribuan tahun yang lalu dari bentuknya yang

paling sederhana, yaitu dalam menyusun strategi untuk mengalahkan musuh

dalam pertempuran.21

Konsep dasar pendekatan SWOT ini tampaknya sederhana sekali

sebagaimana dikemukakan oleh Sun Tzu bahwa “apabila kita telah mengenali

kekuatan dan kelemahan lawan, sudah dapat dipastikan kita dapat

memenangkan pertempuran”. Dalam perkembangannya saat ini analisis

SWOT, tidak hanya dipakai untuk menyusun strategi di medan pertempuran,

melainkan banyak dipakai dalam menyusun perencanaan bisnis (Strategic

Business Planning) yang bertujuan untuk menyusun strategi-straategi jangka

panjang sehingga arah dan tujuan perusahaan dapat dicapai dengan jelas dan

dapat segera diambil keputusan berikut semua perubahannya dalam

menghadapi pesaing.22

21 Freddy Rangkuti, Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis, h.10. 22 Ibid. h.11.

Page 47: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2522/1/AHMAD... · Sesuai dengan analisa Prof. Khursid Ahmad dan laporan ... KPR merupakan

36

3. Makanisme dan Ancangan Strategi Analisis SWOT

a. Mekanisme SWOT

Mekanisme pembahasan analisis SWOT mencakup tiga tahapan, yaitu:

1. Penyepakatan pengertian atau persepsi di antara stakeholder23

Di bawah ini disampaikan upaya-upaya sistematis untuk dapat

dipergunakan sebagai bahan untuk mendeskrifsikan kondisi yang

dihadapi.

a) Strengths (Kekuatan)

Kekuatan adalah sesuatu yang selama ini menjadi kekuatan utama

(internal-sesuatu yang dapat dipengaruhi secara langsung) dari dahulu

sampai sekarang.

Contoh kekuatan :24

1) Perusahaan memiliki modal yang cukup

2) Perusahaan memiliki citra yang baik di masyarakat

3) Perusahaan memiliki jaringan kerja yang luas

4) Lokasi erusahaan strategis

5) Pendapatan perusahaan meningkat dari tahun ke tahun

b) Weakness (Kelemahan)

Kelemahan adalah sesuatu yang menjadi kelemahan utama

(internal) dari dahulu sampai sekarang.

23 www.delivery.org/Guidelines/how/hm,Analisis Cepat SWOT.pdf 24 Gaspersz, Vincent, Sistem Manajemen Kinerja Terintegrasi Balanced Scorecard dengan

Six Sigma untuk Organisasi, Bisnis dan Pemerintah. (PT. Gramedia Pustaka Utama. 2005), h.15.

Page 48: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2522/1/AHMAD... · Sesuai dengan analisa Prof. Khursid Ahmad dan laporan ... KPR merupakan

37

Contoh kelemahan :

1) Perusahaan terhadap promosi masih kurang

2) Produk yang ditawarkan masih sedikit/terbatas

3) Sumber daya manusia kurang memadai

c) Opportunities (Peluang)

Peluang adalah berbagai potensial yang dapat dieksplorasi untuk

mempengaruhi pencapaian sasaran yang diharapkan.

Contoh peluang :

1) Faktor ekonomi yang membaik

2) Meningkatnya kehidupan masyarakat

d) Threats (Ancaman)

Ancaman adalah sesuatu yang dapat membatasi / menggagalkan

pencapaian (eksternal) sasaran yang ditetapkan tetapi belum pernah terjadi

dan tidak dapat dipengaruhi secara langsung.

Contoh ancaman :

1) Banyaknya pesaing perusahaan

2) Faktor makro ekonomi setelah krisis

2. Pengisian informasi untuk tiap variabel atau aspek SWOT

Setelah mengenali pengertian atau batasan tiap aspek SWOT di

atas, menjadi sangat diperlukan untuk mendapatkan isinya, yang paling

memungkinkan untuk mendapat isi tersebut :

Page 49: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2522/1/AHMAD... · Sesuai dengan analisa Prof. Khursid Ahmad dan laporan ... KPR merupakan

38

a. Brainstorming : Saling mengajukan pendapat atas dasar

pengalamannya untuk didiskusikan bersama-sama sampai

didapat kesepakatan bahwa apa yang disampaikan memang

sesuai untuk mengisi aspek SWOT.

b. Kuisoner : Untuk menginventarisir berbagai pandangan untuk

pendapat tentang isi dari aspek SWOT untuk kasus tertentu.

3. Memakai relevansi data

Melalui mekannisme koleksi data seperti dimaksud di atas akan

menghasikan beberapa temuan/identifikasi yang berupa daftar panjang di

tiap aspek SWOT yang ada. Dengan kedalaman informasi yang berbeda-

beda, maka daftar panjang tersebut perlu disusun persepsi yang sama di

antara stakeholder, yakni dengan cara menyusun bobot tiap temuan di

masing-masing aspek SWOT, seperti table berikut.

No. Aspek SWOT Hasil Identifikasi Bobot

A B C Kekuatan 1. Perusahaan memiliki citra yang

baik di masyarakat 2. Perusahaan memiliki jaringan kerja

yang luas 3. Lokasi peruahaan strategis

√ √

Kelemahan 1. Promosi perusahaan terhadap promosi kurang

2. Produk yang ditawarkan masih sedikit/terbatas

√ √

Peluang 1. Faktor ekonomi yang membaik 2. Meningkatnya kehidupan

masyarakat

Page 50: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2522/1/AHMAD... · Sesuai dengan analisa Prof. Khursid Ahmad dan laporan ... KPR merupakan

39

Ancaman 1. Banyaknya pesaing perusahaan

2. Faktor makro ekonomi setelah krisis

Keterangan : Kategori A adalah yang paling diutamakan /

signifikan nyata berpengaruh paling perlu diantisipasi segera, demikian

selanjutnya sampai kategori C sebagai ukuran yang paling rendah.

Hasil akhir dari hasil keseluruhan proses berupa informasi

kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang telah disepakati oleh

seluruh stakeholder yang akan menjadi bahan masukan utama bagi

penyusun strategi penganganan isu terkait, informasi SWOT di sini

mengandung bahwa :

a. Pengelompokan informasi ke dalam masing-masing aspek

SWOT sudah tidak diragukan lagi dengan adanya persepsi

yang sama.

b. Peran atau keterkaitan antara tiap informasi di dalam tiap

kelompok aspek SWOT sudah dapat dibedakan karena

keberatan bobot masing-masing.

b. Ancangan Strategi Analisis SWOT

Analisis SWOT membandingkan antra faktor eksternal peluang

(opportunity) dan ancaman (threat) dengan faktor internal kekuatan (strength)

Page 51: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2522/1/AHMAD... · Sesuai dengan analisa Prof. Khursid Ahmad dan laporan ... KPR merupakan

40

dan kelemahan (weeakness).25 Faktor internal diperoleh dari data lingkungan

perusahaan, seperti dari laporan keuangan, kegiatan operasional, kegiatan

pemasaran, dan staf atau karyawan. Sedangkan faktor eksternal diperoleh dari

lingkungan di luar perusahaan, seperti dari analisis pasar, competitor

(pesaing), komunitas, pemasok, pemerintah, dan anailisis kelompok (untuk

kepentingan tertentu). Perencanaan usaha yang baik dengan metode analisis

SWOT dirangkum dalam matrik SWOT yang dikembangkan oleh Kearns

(1992).26

IFAS

EFAS

Strenght

(Kekuatan)

Weakness

(Kelemahan)

Opportunity

(Peluang)

Strategi S-O

(Agresif) Strategi W-O

(Turn-around)

Threaths

(Ancaman)

Strategi S-T

(Diversifikasi) Strategi W-T

(Defensif)

IFAS adalah Internal strategic Faktors Analysis Summary yaitu

faktor-faktor strategi internal suatu perusahaan. EFAS adalah Eksternal

strategic Faktors Analysis Summary yaitu faktor-faktor strategis eksternal

suatu perusahaan. Keduanya dibandingkan yang dapat menghasilkan

25 Ferddy Rangkuty, Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis, h.19. 26 M. Ismail Yustanto, Pengantar Manajemen Syariah, (Jakarta, Khairul Bayan, 2003), h.21.

Page 52: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2522/1/AHMAD... · Sesuai dengan analisa Prof. Khursid Ahmad dan laporan ... KPR merupakan

41

alternative strategi (S-O, S-T, W-O dan W-T). hasil analisis pada table Matrik

Evaluasi Faktor Eksternal dan Matrik Evaluasi Faktor Internal dapat

dipetakan pada matrik posisi Organisasi dengan cara sebagai berikut :

a. Sumbu horizontal (X) menunjukkan kekuatan dan kelemahan

sedangkan sumbu vertical (y) menunkukkan peluang dan ancaman

b. Posisi perusahaan ditentukan dengan hasil analisis sebaai berikut:

c. Kalau peluang lebih besar dari pada ancaman maka nilai y>0 dan

sebaliknya apabila ancaman lebih besar dari pada peluang maka

nilai y<0

d. Kalau kekuatan lebih besar dari pada kelemahan maka nilai x>0

dan sebaliknya apabila kelemahan lebih besar dari pada kekuatan

maka nilai x<0

DIAGRAM POSISI PERUSAHAAN

Peluang Kuadran III Kuadran I Kuadran IV Kuadran II

Ancaman

Page 53: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2522/1/AHMAD... · Sesuai dengan analisa Prof. Khursid Ahmad dan laporan ... KPR merupakan

42

1. Strategi S-O = Kuadran 127

a. Merupakan posisi yang sangat meguntungkan

b. Perusahaan mempunyai peluang dan kekuatan sehingga ia dapat

memanfaatkan peluang yang ada secara maksimal.

c. Seyogyanya menerapkan strategi yang mendukung kebijakan

pertumbuhan yang agresif

2. Strategi S-T = Kuadran 2

a. Meskipun menghadapi berbagai ancaman, perusahaan mempunyai

keunggulan sumberdaya

b. Perusahaan-perusahaan pada posisi seperti ini dapat menggunakan

kekuatan untuk memanfaatkan peluang jangka panjang.

c. Dilakukan melalui penggunaan strategi Diversifikasi produk atau

pasar.

3. Strategi W-O = Kuadran 3

a. Perusahaan menghadapi peluang pasar yang besar tetapi sumber

dayanya lemah.

b. Karena itu tidak dapat memanfaatkan peluang tersebut secara

optimal.

c. Fokus strategi perusahaan pada posisi seperti ini ia meminimalkan

kendala-kendala internal perusahaan.

27 Ferddy Rangkuty, Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis, h.51.

Page 54: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2522/1/AHMAD... · Sesuai dengan analisa Prof. Khursid Ahmad dan laporan ... KPR merupakan

43

4. Strategi W-T = Kuadran 4

a. Merupakan kondisi yang serba tidak menguntungkan.

b. Perusahaan menghadapi berbagai ancaman eksternal sementara

sumber daya yang dimiliki mempunyai banyak kelemahan.

c. Strategi yang diambil : defensive, penciutan dan likuidasi.

Page 55: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2522/1/AHMAD... · Sesuai dengan analisa Prof. Khursid Ahmad dan laporan ... KPR merupakan

44

BAB III

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. SEJARAH BERDIRI

Sistem Syariah yang terbukti dapat bertahan dalam tempaan krisis moneter

1997, meyakinkan masyarakat bahwa sistem tersebut kokoh dan mampu

menjawab kebutuhan perbankan yang transparan. Berdasarkan hal itu dan

mengacu pada UU no 10 Tahun 1998, mulailah PT Bank Negara Indonesia

(Persero ) merintis Divisi Usaha Syariah.1

Berawal dari 5 kantor Cabang di Yogyakarta, Malang, Pekalongan, Jepara

dan Banjarmasin yang mulai beroperasi tanggal 29 April 2000, kini BNI Syariah

memiliki lebih dari 20 Cabang di seluruh Indonesia. Untuk memperluas layanan

pada masyarakat, masing-masing kantor cabang utama tersebut membuka kantor-

kantor cabang pembantu syariah (KCPS), sehingga keseluruhan kantor cabang

syariah sampai tahun 2010 berjumlah 58 buah. Selanjutnya berlandaskan

peraturan Bank Indonesia No 8/3/ PBI/2006 tentang pemberian ijin bagi kantor

cabang Bank konvensional yang memiliki unit usaha syariah untuk melayani

pembukaan rekening produk dana syariah, BNI Syariah merespon ketentuan ini

dengan cara bersinergi dengan cabang konvensional guna melakukan office

channelling. Hingga saat ini outlet layanan syariah pada kantor cabang

1 http://www.bni.co.id/Syariah

Page 56: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2522/1/AHMAD... · Sesuai dengan analisa Prof. Khursid Ahmad dan laporan ... KPR merupakan

45

konvensional berjumlah 750 outlet, dan didukung oleh jaringan 4.000 ATM BNI

ditambah 10.000 ATM LINK dan 15.000 ATM Bersama.2

Dengan pola Dual System Bank, maka BNI Syariah saat ini didukung oleh

sistem informasi teknologi yang modern dan jaringan transaksi yang sangat luas

di seluruh Indonesia dengan memanfaatkan jaringan Kantor Cabang BNI.

Di dalam pelaksanaan operasional perbankan, BNI Syariah tetap

memperhatikan kepatuhan terhadap aspek syariah. Hal ini dibuktikan dengan

penghargaan dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) pada tahun 2004 sebagai

Perbankan Syariah Terbaik.

Dengan dukungan teknologi, BNI Syariah bersinergi dengan cabang-

cabang BNI konvensional untuk memberikan layanan pembukaan rekening

syariah. Cabang-cabang BNI tersebut dinamakan Syariah Channeling Outlet

(SCO).

Saat ini seluruh cabang BNI di Jabodetabek telah dilengkapi dengan

layanan pembukaan rekening syariah. Sehingga masyarakat yang menghendaki

untuk melakukan investasi mudharabah melalui deposito syariah, tabungan

syariah atau menitipkan dana melalui giro syariah dan tabungan titipan (wadiah),

atau bahkan menghendaki mempersiapkan dana haji melalui tabungan iB (Islamic

Banking) Haji, dan juga tabungan perencanaan iB Tapenas, maka nasabah dapat

mengunjungi cabang BNI terdekat.

2 “Jurus BNI Ciptakan Nilai”, Sharing, edisi 43 Thn IV Juli 2010, h.47

Page 57: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2522/1/AHMAD... · Sesuai dengan analisa Prof. Khursid Ahmad dan laporan ... KPR merupakan

46

Dengan diterbitkannya surat keputusan gubernur BI

no.12/41/KEP.GBI/2010 tanggal 21 mei 2010, divisi usaha syariah bank BNI

telah resmi menjadi bank umum syariah (spin off) sejak dilaksanaknnya soft

launching BNI Syariah pada tanggal 18 Juni 2010.

Spin off dilakukan sebagai langkah strategis BNI dalam merespon

perkembangan faktor-faktor eksternal, yaitu situasi ekonomi, kebutuhan pasar,

dan regulasi, serta faktor internal, antara lain corporate plan, kesiapan organisasi,

dan customer base. Demikian disampaikan Gatot M Suwondo, Direktur Utama

BNI, pada kesempatan soft launching PT Bank BNI Syariah, bersama Mulya E

Siregar, Direktur Direktorat Perbankan Syariah Bank Indonesia, dan segenap

Komisaris dan Direksi PT Bank BNI Syariah.3

Spin off unit usaha syariah (UUS) menjadi bank umum syariah diyakini

akan membuat BNI Syariah memiliki kinerja lebih unggul dan akselerasi di

bidang bisnis. Suara optimistis ini disampaikan Direktur Utama BNI Syariah,

Rizqullah, saat berkunjung ke Republika, Kamis (15/7/2010). “Sejak awal

pelepasan UUS menjadi BUS memang sudah menjadi rencana korporasi, yaitu

dengan target spin off pada 2009. Sebagai BUS, BNI Syariah memantapkan fokus

bisnisnya di bidang retail banking dan consumer banking. Karena dari hasil

pemantauan, kedua bidang ini lebih tahan dari guncangan. Untuk itu, ke depannya

3 http://inikreasiku.wordpress.com/spin-off-bni-syariah

Page 58: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2522/1/AHMAD... · Sesuai dengan analisa Prof. Khursid Ahmad dan laporan ... KPR merupakan

47

BNI Syariah akan mengandalkan sejumlah produk unggulan. Misalnya saja BNI

iB Griya, Gadai Emas, Hasanah Card.4

B. VISI DAN MISI

VISI

Menjadi Bank Syariah yang unggul dalam layanan dan kinerja dengan

menjalankan bisnis sesuai kaidah sehingga insya Allah membawa berkah.

MISI

Secara istiqomah melaksanakan amanah untuk memaksimalkan kinerja

dan layanan perbankan dan jasa keuangan syariah sehingga dapat menjadi

bank syariah kebanggaan anak negeri.

C. LOGO PERUSAHAAN

4 http://republika.co.id:8080/koran/17/115135/I_Spin_Off_I_Angkat_Kinerja_BNI_Syariah

Page 59: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2522/1/AHMAD... · Sesuai dengan analisa Prof. Khursid Ahmad dan laporan ... KPR merupakan

48

D. STRUKTUR ORGANISASI

Page 60: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2522/1/AHMAD... · Sesuai dengan analisa Prof. Khursid Ahmad dan laporan ... KPR merupakan

49

E. PRODUK-PRODUK

1. Produk Inovatif Sesuai Syariah

BNI Syariah menjalankan operasional bank berdasarkan prinsip

syariah, seperti jual beli dan bagi hasil serta memiliki beragam produk dan

jasa perbankan yang mampu memenuhi berbagai kebutuhan nasabah.

BNI Syariah menyadari bahwa masyarakat yang menghendaki layanan

syariah tidak terbatas pada masyarakat muslim namun juga dibutuhkan oleh

seluruh golongan masyarakat yang menghendaki layanan dan fasilitas

perbankan yang nyaman, adil, dan modern.

Untuk itulah BNI Syariah senantiasa melakukan peningkatan kualitas

produk, baik produk dana maupun pembiayaan serta terus menerus melakukan

penyempurnaan pada fitur-fiturnya.

Konsep-konsep yang mendasari transaksi perbankan syariah:

1. Murabahah adalah pembiayaan dengan prinsip jual beli barang pada harga

asal dengan tambahan keuntungan yang disepakati, dengan pihak bank

selaku penjual, dan nasabah selaku pembeli. Pembayaran dilakukan

dengan cara diangsur.

2. Mudharabah adalah pembiayaan dengan prinsipbagi hasil antara bank dan

nasabah pembiayaan dimana pemilik modal (Bank) menyediakan sebagian

besar modal pada suatu usaha yang disepakati.

3. Atau dalam hal produk penghimpunan dana/tabungan, maka pihak

penabung bertindak sebagai investor (shahibul maal) sedangkan bank

Page 61: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2522/1/AHMAD... · Sesuai dengan analisa Prof. Khursid Ahmad dan laporan ... KPR merupakan

50

bertindak sebagai pengelola keuangan (mudharib) yang akan

menginvestasikan dana ke sektor -sektor riil yang sesuai syariah. Antara

investor dan pihak Bank sebelumnya melakukan akad terhadap nisbah

keuntungan yang akan dibagi. Jadi penabung tidak mendapatkan bunga

namun akan mendapatkan bagi hasil sesuai dengan nisbah yang telah

disepakati.

4. Musyarakah adalah pembiayaan yang dilakukan melalui kerjasama usaha

antara Bank dengan nasabah dimana modal usaha berasal dari kedua belah

pihak. Dalam pembiayaan musyarakah ini, keuntungan dan risiko akan

ditanggung bersama sesuai dengan porsi sharing modal masing-masing.

5. Ijarah adalah akad sewa menyewa untuk mendapatkan imbalan atas

barang/jasa yang disewakan. Pada dasarnya prinsip ijarah sama saja

dengan prinsip jual beli, namun objek transaksinya berbeda, jika jual beli

objek transaksinya adalah barang, maka pada ijarah objek transaksinya

adalah jasa.

a. BNI iB Giro (IDR & USD)

Giro Syariah merupakan produk yang memberikan segala kemudahan

bertransaksi Giro yang menggunakan prinsip Wadiah Yadh Dhamanah.

Giro Syariah mendukung usaha customer dengan kemudahan on-line pada

cabang-cabang BNI di seluruh Indonesia. Wadiah Yadh Dhamanah

merupakan titipan dana yang dengan seizin dari pemilik dana dapat

Page 62: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2522/1/AHMAD... · Sesuai dengan analisa Prof. Khursid Ahmad dan laporan ... KPR merupakan

51

dioperasikan oleh Bank untuk mendukung sektor riil, dengan jaminan

bahwa dana dapat ditarik sewaktu waktu oleh pemilik dana.

b. Tabungan iB Plus

Tabungan iB Plus (dhl. Tabungan Syariah Plus) adalah tabungan yang

dikelola berdasarkan prinsip Mudharabah Mutlaqah. Dengan prinsip ini

tabungan anda akan diinvestasikan secara produktif dalam investasi yang

halal sesuai dengan prinsip syariah. Keuntungan dari investasi akan

dibagihasilkan antara Anda dan Bank sesuai dengan nisbah yang

disepakati di awal pembukaan rekening tabungan.

c. BNI iB Tapenas

Merencanakan dan mempersiapkan dana pendidikan sedini mungkin

untuk buah hati adalah sebuah tindakan bijaksana. BNI Syariah membantu

masyarakat untuk menyiapkan pendidikan melalui BNI iB Tapenas.

Dengan setoran sesuai kemampuan dan perlindungan asuransi, BNI iB

Tapenas dapat membantu masyarakat mewujudkan rencana masa depan

keluarga yang lebih baik.

d. BNI iB Deposito

BNI iB Deposito diperuntukkan bagi mereka yang ingin memiliki

investasi berjangka yang menguntungkan dan menenangkan.

Menggunakan prinsip Mudharabah Mutlaqah, BNI iB Deposito mengelola

dana masyarakat dengan cara disalurkan untuk pembiayaan usaha

Page 63: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2522/1/AHMAD... · Sesuai dengan analisa Prof. Khursid Ahmad dan laporan ... KPR merupakan

52

produktif maupun pembiayaan konsumtif yang halal dan bermanfaat untuk

kemaslahatan umat.

Mudharabah Muthlaqah merupakan simpanan dana masyarakat

(permilik dana/shahibul maal) yang oleh BNI Syariah (mudharib) dapat

dioperasikan untukmendapatkan keuntungan. Hasil keuntungan tersebut

akan dilakukan bagi hasil antara penabung dan pihak bank sesuai dengan

nisbah yang disepakati.

e. BNI iB Haji

BNI Syariah memahami bahwa setiap muslim bercita-cita menunaikan

ibadah setidaknya sekali seumur hidup. BNI iB Haji dari BNI Syariah

merupakan produk tabungan yang dikhususkan untuk memenuhi Ongkos

Naik Haji (ONH) yang dikelola secara aman dan bersih sesuai syariah.

BNI iB Haji telah tergabung dalam layanan online SISKOHAT (Sistem

Koordinasi Haji Terpadu) yang memungkinkan jamaah haji memperoleh

kepastian porsi dari Departemen Agama pada saat jumlah tabungan telah

memenuhi persyaratan.

2. Pembiayaan komersial

Dalam perjalanan usaha terkadang pengusaha menghadapi tantangan

yang membutuhkan kecepatan pengambilan keputusan, dimana keputusan

tersebut membutuhkan dukungan modal. Untuk menangkap peluang emas

Page 64: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2522/1/AHMAD... · Sesuai dengan analisa Prof. Khursid Ahmad dan laporan ... KPR merupakan

53

tersebut BNI Syariah menyediakan pembiayaan yang dijalankan dengan

prinsip syariah dengan target win-win solution.

a. BNI iB WIRAUSAHA

BNI iB Wirausaha (iB diabaca aibi, = islamic Banking) ditujukan

untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan usaha Anda, dengan besarnya

pembiayaan dari Rp 50 juta sampai dengan Rp 500 juta yang diproses

lebih cepat dan fleksibel sesuai dengan prinsip syariah.

Jenis akad yang digunakan : Murabahah adalah prinsip jual beli

barang dengan menyatakan harga perolehan dan keuntungan (margin)

yang disepakati antara bank sebagai penjual dan nasabah sebagai pembeli.

Mudharabah adalah kerjasama antara pihak bank sebagai penyedia

dana 100% sedangkan nasabah menjadi pengelola dana dengan

keuntungan dibagi menurut kesepakatan nisbah bagi hasil.

Musyarakah adalah kerjasama dalam penyertaan modal antara

pihak bank dan nasabah dengan keuntungan dibagi menurut kesepakatan

nisbah bagi hasil.

b. BNI iB Usaha Kecil

BNI iB Usaha Kecil (iB dibaca aibi = islamic Banking) adalah

pembiayaan modal kerja atau investasi kepada pengusaha kecil sampai

dengan Rp 10 miliar berdasarkan prinsip murabaha, musyarakah,

mudharabah dan ijarah.

Page 65: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2522/1/AHMAD... · Sesuai dengan analisa Prof. Khursid Ahmad dan laporan ... KPR merupakan

54

Jenis akad BNI iB Usaha Kecil

Jenis akad yang digunakan :

Murabahah adalah prinsip jual beli barang dengan menyatakan

harga perolehan dan keuntungan (margin) yang disepakati antara bank

sebagai penjual dan nasabah sebagai pembeli.

Mudharabah adalah kerjasama antara pihak bank sebagai penyedia

dana 100 % sedangkan nasabah menjadi pengelola dana dengan

keuntungan dibagi menurut kesepakatan nisbah bagi hasil.

Musyarakah adalah kerjasama dalam penyertaan modal antara

pihak bank dan nasabah dengan keuntungan dibagi menurut kesepakatan

nisbah bagi hasil.

Ijarah adalah perjanjian sewa suatu barang antara bank dengan nasabah

c. BNI iB Usaha Besar

Sesuai dengan falsafah dasar ekonomi syariah yaitu bertransaksi

dengan penuh keberkahan dan saling menguntungkan, maka produk-

produk perbankan syariah didisain untuk melayani dunia usaha sehingga

antara pemodal dan pengusaha dapat bertumbuh bersama-sama dalam

prinsip keadilan.

Pembiayaan Produktif dari BNI Syariah mendukung kemajuan

usaha dengan cara mudah dan fleksibel berdasarkan prinsip – prinsip

syariah. Cara kerja pembiayaan syariah hampir sama dengan cara kerja

perbankan pada umumnya, sehingga masyarakat akan mendapati prosedur

Page 66: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2522/1/AHMAD... · Sesuai dengan analisa Prof. Khursid Ahmad dan laporan ... KPR merupakan

55

yang umum berlaku dan tidak rumit. Demikian pula dengan maksimum

pembiayaan, BNI Syariah dapat membiayai korporasi yang memerlukan

dana diatas Rp 10 milyar melalui BNI Pembiayaan Besar Syariah.

BNI Pembiayaan Besar Syariah adalah Pembiayaan Modal Kerja

atau Investasi kepada pengusaha menengah dan korporasi diatas Rp. 10

Milyar berdasarkan prinsip Murabahah, Mudharabah, Musyarakah dan

Ijarah.

3. Produk Pembiayaan

a. Pembiayaan Modal Kerja

Pembiayaan Modal Kerja dengan akad Mudharabah/ Musyarakah

aplofend dapat diberikan s/d 5 tahun atau dapat diperpanjang setiap tahun

b. Pembiayaan Investasi

Pembiayaan Investasi memiliki jangka waktu maksimal 7 tahun

dengan angsuran kewajiban tetap selama periode pembiayaan sehingga

terbebas dari fluktuasi suku bunga pasar.

c. Pembiayaan Beragunan Tunai (Cash Collateral Financing)

Pembiayaan Beragunan Tunai merupakan jenis pembiayaan yang

memungkinkan investor memperoleh pembiayaan dengan menjaminkan

agunan dalam bentuk tunai yaitu deposito ataupun giro.

Page 67: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2522/1/AHMAD... · Sesuai dengan analisa Prof. Khursid Ahmad dan laporan ... KPR merupakan

56

d. Pembiayaan Pola Kerjasama

BNI Syariah merupakan pembiayaan melalui pola kerjasama

dengan multifinance, sekuritas dan asuransi syariah.

e. BNI iB Trade Finance

BNI memiliki jaringan korespondensi yang luas sehingga

memudahkan nasabah untuk bertransaksi dengan mitra usaha di seluruh

dunia. BNI Trade Finance Syariah meliputi L/C, SKBDN dan Bank

Garansi. Dengan reputasi BNI yang telah dikenal baik di dunia usaha, BNI

Garansi Bank Syariah dapat meningkatkan kepercayaan mitra usaha

nasabah institusi. Bagi perusahaan yang bergerak di bidang konstruksi

umumnya membutuhkan adanya Surat Keterangan Bank yang diperlukan

sebagai syarat dalam tender BNI Syariah menerbitkan Surat Keterangan

Bank yang dapat mendukung kredibilitas perusahaan karena BNI Syariah

sebagai Bank dengan mayoritas saham dimiliki oleh pemerintah akan

memberi kesan/ image positif bagi pemilik proyek.

4. Produk Trade Finance

a. Transaksi LC Ekspor

BNI Syariah menangani LC yang diterbitkan oleh Bank Koresponden

untuk kepentingan nasabah seperti advising dan negotiating LC. Transaksi

akan diproses melalui Trade Processing Center.

Page 68: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2522/1/AHMAD... · Sesuai dengan analisa Prof. Khursid Ahmad dan laporan ... KPR merupakan

57

o Advising LC

BNI Syariah dapat bertindak sebagai ’advising’ atas setiap LC

yang diterbitkan oleh bank koresponden yang dikirimkan melalui

telex, surat atau SWIFT. LC dapat dikirimkan langsung kepada

cabang-cabang BNI Syariah dan akan diproses dengan cepat dan

efisien, administrasi yang akurat serta respon yang tepat.

o Negotiating LC

BNI Syariah selalu siap menegosiasi LC yang diterbitkan oleh

bank koresponden untuk kepentingan nasabah. BNI Syariah memiliki

staf yang terlatih dan siap untuk menjawab kebutuhan nasabah dengan

nyaman, cepat dan aman. Nasabah dapat mengkonversikan hasil

ekspor ke dalam mata uang lain.

o Confirming LC

BNI Syariah siap untuk mengkonfirmasi LC yang diterbitkan

oleh bank koresponden untuk kepentingan nasabah.

b. Import Services

BNI Syariah memberikan layanan transaksi impor termasuk

penanganan LC seperti pembukaan LC dan pembayaran LC.

o Reimbursement

LC yang diterbitkan oleh BNI Syariah, pembayaran tagihan kepada

Page 69: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2522/1/AHMAD... · Sesuai dengan analisa Prof. Khursid Ahmad dan laporan ... KPR merupakan

58

negotiating bank akan dilakukan melalui bank koresponden utama

BNI Syariah.

c. Bank Guarantee

Untuk membantu nasabah dalam melakukan transaksi dengan

mitra usaha di dalam maupun luar negeri, BNI Syariah dapat menerbitkan

bank garansi untuk menjamin nasabah seperti: bid bonds, performance

bonds dan advance payment. BNI Syariah dapat membuka bank garansi

dengan jaminan LC (counter guarantee) yang diterbitkan oleh bank

koresponden.

d. SKBDN

Untuk mendukung bisnis nasabah di dalam negeri, BNI Syariah

dapat menerbitkan maupun menerima SKBDN dari bank koresponden di

dalam negeri. Dengan reputasi BNI Syariah yang telah dikenal di dalam

negeri, SKBDN BNI Syariah dapat diterima oleh seluruh bank di dalam

negeri.

5. Transaksi Kiriman Uang (Remittance/Fund Transfer)

BNI Syariah memberikan layanan kiriman uang dari dan ke seluruh

dunia melalui draft, SWIFT atau Smart Remittance. Kiriman uang ke luar

negeri menggunakan mata uang yang tercata di Bank Indonesia.

Page 70: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2522/1/AHMAD... · Sesuai dengan analisa Prof. Khursid Ahmad dan laporan ... KPR merupakan

59

Manfaat

Cepat dan aman mengirimkan uang ke luar negeri dan menerima kiriman dari

luar negeri.

Keunggulan:

Didukung oleh lebih dari 900 cabang BNI on line dengan lebih 2500 ATM

di seluruh Indonesia.

Didukung oleh teknologi yang terpercaya sehingga kiriman uang dapat

diterima tepat waktu.

Didukung oleh aplikasi berbasis internet yang dinamakan ’Smart

Remittance.

a. Clean Collection

Collection adalah pelayanan yang diberikan BNI Syariah untuk

mendapatkan pembayaran atas dokumen atau surat berharga dari pihak

ketiga di luar negeri.

6. Pembiayaan Personal

Dalam kehidupan banyak hal-hal yang harus dipilih dan dipilah

secara bijak. Kita harus membedakan antara “needs” dan ‘wants”.

Kebutuhan dan keinginan. Kebutuhan adalah segala sesuatu yang

dibutuhkan untuk melengkapi hidup dan prasarana hidup. Keinginan adalah

segala sesuatu yang dapat memuaskan selera, gaya dan level kepuasan

Page 71: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2522/1/AHMAD... · Sesuai dengan analisa Prof. Khursid Ahmad dan laporan ... KPR merupakan

60

tertentu. Untuk itu BNI Syariah menyajikan rangkaian jenis pembiayaan

yang dikelola secara syariah diperuntukkan untuk memenuhi kebutuhan

personal anda.

a. BNI iB Griya

Melalui pembiayaan BNI iB Griya nasabah dapat mewujudkan

kebutuhan perumahan, kavling siap bangun ataupun renovasi rumah.

Pembayaran dengan cara diangsur dalam periode waktu sampai dengan 15

tahun. Bentuk pembiayaan adalah jual beli ataupun ijarah.

b. BNI iB Oto

BNI iB Oto merupakan pembiayaan untuk pembelian kendaraan

dengan proses yang mudah dan cepat berdasarkan syariah. Uang muka

relatif ringan dan pembayaran dapat dilakukan secara debet otomatis.

c. BNI iB Gadai Emas

BNI iB Gadai Emas atau juga disebut Rahn merupakan pembiayaan

dengan jaminan berupa emas (lantakan atau perhiasan) yang secara fisik

dikuasai oleh Bank. Proses pembiayaan cepat dan sangat membantu bagi

mereka yang membutuhkan dana jangka pendek untuk kebutuhan yang

mendesak.

d. BNI iB Multijasa

BNI iB Multijasa (iB dibaca aibi, = islamic Banking) adalah

pembiayaan jasa konsumtif yang diberikan kepada masyarakat untuk

memperoleh manfaat suatu jasa misalnya pembiayaan untuk jasa

Page 72: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2522/1/AHMAD... · Sesuai dengan analisa Prof. Khursid Ahmad dan laporan ... KPR merupakan

61

pernikahan, jasa pendidikan, jasa kesehatan, wisata umroh/haji, dan jasa

lainnya yang tidak bertentangan dengan syariah, dengan menggunakan

akad ijarah. Akad ijarah adalah sewa menyewa untuk mendapatkan

imbalan atas barang/jasa yang disewakan.

7. BNI Hasanah Card

Bisnis kartu kredit di Indonesia mengalami perkembangan yang

sangat pesat dalam beberapa tahun terakhir. Jumlah kartu yang beredar

saat ini telah mencapai lebih dari 10 juta kartu yang diterbitkan oleh 21

bank dan lembaga pembiayaan. Berbagai macam penawaran yang

menarik, dari sisi joint promo maupun fitur.

Bahkan saat ini jenis kartu kredit yang beredar telah ada yang

menggunakan sistem Syariah. Bertepatan dengan Festival Ekonomi

Syariah (FES) yang diselenggarakan oleh Bank Indonesia, BNI Syariah

telah melaunching salah satu jenis pembiayaan yang berbasis Kartu Kredit

yaitu BNI Hasanah Card dengan menggandeng provider MasterCard

International.

Dasar yang dipakai dalam penerbitan BNI Hasanah Card adalah

fatwa Dewan Syariah Nasional (DSN) No.54/DSN-MUI/X/2006

mengenai Syariah Card dan surat persetujuan dari Bank Indonesia

No.10/337/DPbs tangal 11-03-2008.

Page 73: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2522/1/AHMAD... · Sesuai dengan analisa Prof. Khursid Ahmad dan laporan ... KPR merupakan

62

Sesuai dengan fatwa DSN No.54/DSN-MUI/X/2006 Syariah Card

didefinisikan sebagai kartu yang berfungsi sebagai Kartu Kredit yang

hubungan hukum antara para pihak berdasarkan prinsip syariah

sebagaimana diatur dalam fatwa.

Syarat Umum Permohonan BNI Hasanah Card

BNI Hasanah Card Penghasilan Minimum

Pemegang Kartu Utama

Pemegang Kartu Tambahan

Hasanah Gold Rp. 60 juta/thn Usia min. 21thn, maks. 65 thn

Usia min. 17 thn, maks. 65 thn

Hasanah Classic Rp. 25 juta/thn Usia min. 21thn, maks 65 thn

Usia min. 17 thn, maks 65 thn

Dokumen pendukung yang harus dilampirkan beserta formulir isian

aplikasi BNI Hasanah Card adalah :

Dokumen

Status Pemohon Fotokopi KTP/Paspor

Bukti Penghasilan

Asli

Fotokopi Akte Pendirian/SIUP/TDP

Surat Ijin

Profesi Karyawan/TNI/Polisi x x Dokter/Profesional x x x Pengusaha x x x

* Untuk Dokter/Profesional lainnya dapat berupa fotokopi Tabungan/SPT dan untuk Pengusaha fotokopi Rekening Koran 3 bulan terakhir/SPT. Bila Anda mendapat limit kartu Rp. 50 juta atau lebih akan diperlukan NPWP.

Page 74: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2522/1/AHMAD... · Sesuai dengan analisa Prof. Khursid Ahmad dan laporan ... KPR merupakan

63

BAB IV

ANALISIS PRODUK PEMBIAYAAN KEPEMILIKAN RUMAH

BNI IB GRIYA

A. Mekanisme Pelaksanaan Pembiayaan KPR BNI iB Griya

BNI iB Griya merupakan produk pembiayaan konsumtif yang

mewujudkan impian memiliki rumah idaman dengan lebih mudah berdasarkan

skim murabahah. Murabahah adalah aplikasi dari bentuk jual-beli. Secara

sederhana dapat diilustrasikan, nasabah datang ke bank untuk mengajukan

pembiayaan. Setelah melalui seleksi administrasi dan hasilnya bagus, petugas

akan melakukan kunjungan on the spot, dan apabila hasilnya juga bagus, maka

ada kemungkinan pembiayaan itu akan disetujui. Misalkan harga rumah Rp. 100

juta, bank akan mengambil keuntungan berupa margin yang disepakati di awal.

Angsuran pun tidak akan berubah sampai jangka waktu pembiayaan berakhir.

Selain memberikan pembiayaan pemilikan rumah, BNI iB Griya juga

memberikan pembiayaan pemilikan ruko, kavling siap bangun, pembangunan dan

renovasi rumah serta pembelian rumah indent. Pembayaran dapat dengan cara

diangsur dalam periode waktu 1 sampai 15 tahun dengan tingkat margin 7,18%

sampai 9,31% flat.1 Berikut tabel angsuran BNI iB Griya :

1 Suci Hanum L, PPM KPR BNI iB Griya Kantor Cabang Syariah Jakarta Selatan,

Wawancara Pribadi, Jakarta, 11 oktober 2010.

Page 75: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2522/1/AHMAD... · Sesuai dengan analisa Prof. Khursid Ahmad dan laporan ... KPR merupakan

64

Tabel Angsuran BNI iB Griya

POKOK

PEMBIAYAAN 1 Tahun (7,18%)

5 Tahun (7,30%)

10 Tahun (8,63%)

15 Tahun (9,31%)

50.000.000 4.465.833 1.137.500 776.250 665.694

100.000.000 8.931.667 2.275.000 1.552.500 1.331.389

200.000.000 17.863.333 4.550.000 3.105.000 2.662.778

300.000.000 26.795.000 6.825.000 4.657.500 3.994.167

400.000.000 35.726.667 9.100.000 6.210.000 5.325.556

500.000.000 44.658.333 11.375.000 7.762.500 6.656.944

600.000.000 53.590.000 13.650.000 9.315.000 7.988.333

700.000.000 62.521.667 15.925.000 10.867.500 9.319.722

800.000.000 71.453.333 18.200.000 12.420.000 10.651.111

900.000.000 80.385.000 20.475.000 13.972.500 11.982.500

1.000.000.000 89.316.667 22.750.000 15.525.000 13.313889

Simulasi perhitungan angsuran :

Keterangan :

Harga rumah : Rp. 225.000.000

Uang muka nasabah : Rp. 25.000.000

Pokok pembiayaan : Rp. 200.000.000

Jangka waktu pembiayaan : 15 tahun

Margin yang berlaku : 9,31% pertahun (flat)

Penghitungan angsuran :

Pokok pembiayaan + Margin

= Rp. 200.000.000 + (Rp. 200.000.000 x 9,31% x 15 tahun)

Page 76: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2522/1/AHMAD... · Sesuai dengan analisa Prof. Khursid Ahmad dan laporan ... KPR merupakan

65

= Rp. 200.000.000 + Rp. 279.300.000

= Rp. 479.300.000

Angsuran perbulan

= Rp. 479.300.000 : (12 bulan x 15 tahun)

= Rp. 2.662.778

Cukup mudah bagi calon nasabah yang ingin mengajukan pembiayaan

KPR BNI iB Griya. Yang pertama, calon nasabah harus memiliki tujuan yang

jelas, apakah pembiayaan ini bertujuan untuk pembelian rumah yang baru atau

second yang ready stock atau indent, atau bertujuan untuk pembelian ruko, tanah

atau kavling, atau pembiayaan ini bertujuan untuk bangun rumah.

Untuk pembelian rumah yang indent, pengembang (developer)

perumahannya disyaratkan harus sudah memiliki ikatan kerjasama dengan bank

BNI Syariah. Yang kedua, setelah tujuan yang dimiliki calon nasabah sudah jelas,

lalu calon nasabah harus melengkapi dokumen-dokumen sebagai syarat

pengajuan pembiayaan ini dan diserahkan ke bank BNI Syariah. Jika dokumen-

dokumen yang diserahkan ke pihak bank belum lengkap maka pihak bank akan

menghubungi calon nasabah yang bersangkutan untuk melengkapinya untuk

keperluan analisa.2 Penulis akan merinci lebih jelas mengenai mekanisme

pelaksanaan pembiayaan produk ini sebagai berikut :

2 Ibid.

Page 77: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2522/1/AHMAD... · Sesuai dengan analisa Prof. Khursid Ahmad dan laporan ... KPR merupakan

66

a. Prosedur Umum Pembiayaan

Pembiayaan KPR BNI iB Griya diberikan untuk pembelian rumah

berdasarkan skim murabahah sebesar harga beli ditambah margin yang

disepakati kedua belah pihak.

Aplikasi skim murabahah untuk pembiayaan KPR BNI iB Griya di

BNI Syariah dapat digambarkan seperti ini :3

a. Nasabah datang ke bank dan mengajukan pembiayaan permohonan

pembiayaan. Setelah semua persyaratan terpenuhi, pihak bank akan

melakukan analisis secara administrative maupun on the spot;

b. Bila permohonan terpenuhi, maka bank akan mencairkan pembiayaan;

c. Nasabah ditunjuk sebagai wakil dari bank untuk membeli barang yang

dibutuhkan nasabah (dalam hal ini rumah) atas nama bank secara cash;

d. Ketika rumah yang dimaksud telah menjadi milik bank, maka bank akan

menjual kembali rumah tersebut kepada nasabah dengan perjanjian jual

beli murabahah. Di sini bank menentukan margin sebagai keuntungannya

atas penjualan rumah tersebut;

e. Ketika akad telah ditandatangani, maka kewajiban nasabah terhadap bank

telah dimulai, yaitu membayar angsuran pembiayaan dengan besaran dan

jangka waktu yang sudah disepakati dalam perjanjian.

3 Ibid.

Page 78: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2522/1/AHMAD... · Sesuai dengan analisa Prof. Khursid Ahmad dan laporan ... KPR merupakan

67

Adapun keunggulan dari produk pembiayaan KPR BNI iB Griya

adalah:

Rasa tentram dan tenang karena dengan pembiayaan syariah terhindar dari

transaksi yang ribawi

Selama masa pembiayaan, besarnya angsuran tetap dan tidak berubah

sampai lunas.

Proses persetujuan pembiayaan yang mudah dan relatif cepat.

Uang muka ringan, mulai dari 10%.

Jangka waktu pembiayaan sampai dengan 15 tahun.

Tarif bersaing.

Bebas biaya propisi dan appraisal.

Maksimum pembiayaan sampai dengan Rp. 5 miliar.

Pembayaran angsuran melalui debet rekening secara otomatis.

Persyaratan umum pembiayaan KPR BNI iB Griya adalah sebagai

berikut:

Pemohon minimal berusia 21 tahun.

Pada saat pembiayaan lunas usia pemohon maksimum 55 tahun untuk

pegawai (usia pensiun) atau 60 tahun untuk pengusaha, profesional.

Karyawan / wiraswasta / profesional dengan masa kerja minimal 2 tahun.

Mempunyai penghasilan tetap dan mampu mengangsur.

Memenuhi persyaratan berdasarkan penilaian bank.

Page 79: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2522/1/AHMAD... · Sesuai dengan analisa Prof. Khursid Ahmad dan laporan ... KPR merupakan

68

Adapun kelengkapan dokumen yang harus dipenuhi dalam

pembiayaan KPR BNI iB Griya adalah :

1. Persyaratan Pemohon bagi Pegawai:

a. Fotocopy KTP / Paspor pemohon & suami / istri.

b. Pasfoto terbaru 4x6 pemohon & suami / istri.

c. Fotocopy surat nikah / cerai / pisah harta (jika pisah harta).

d. Fotocopy kartu keluarga.

e. Fotocopy surat WNI, surat keterangan ganti nama bagi WNI

keturunan.

f. Fotocopt NPWP (untuk pembiayaan di atas Rp. 50 Juta).

g. Fotocopy rekening Koran / Tabungan 3 bulan terakhir.

h. Asli slip gaji terakhir / surat keterangan penghasilan.

i. Asli surat keterangan masa kerja dan jabatan terakhir dari perusahaan.

j. Denah lokasi jaminan dan rumah tinggal.

2. Persyaratan Pemohon bagi Pengusaha dan Profesional:

a. Fotocopy KTP / Paspor pemohon & suami / istri.

b. Pasfoto terbaru 4x6 pemohon & suami / istri.

c. Fotocopy surat nikah / cerai / pisah harta (jika pisah harta).

d. Fotocopy kartu keluarga.

e. Fotocopy surat WNI, surat keterangan ganti nama bagi WNI

keturunan.

Page 80: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2522/1/AHMAD... · Sesuai dengan analisa Prof. Khursid Ahmad dan laporan ... KPR merupakan

69

f. Fotocopt NPWP (untuk pembiayaan di atas Rp. 50 Juta).

g. Fotocopy rekening Koran / Tabungan 3 bulan terakhir.

h. Neraca dan laba rugi / informasi keuangan 2 tahun terakhir.

i. Akte perusahaan, SIUP dan TDP4. (khusus bagi pengusaha).

j. Fotocopy surat ijin praktek profesi. (khusus bagi profesional)

k. Denah lokasi jaminan dan rumah tinggal.

3. Dokumen kepemilikan jaminan:

a. Fotocopy sertifikat & IMB.

b. Surat pesanan / penawaran.

c. Fotocopy bukti setoran PBB terakhir.

d. Rencana anggaran biaya (RAB).

b. Tahap Pengajuan Pembiayaan

Secara garis besar, tahapan yang akan dilalui oleh nasabah yang

hendak mengajukan pembiayaan KPR BNI iB Griya adalah 4 (empat) tahap.

Pertama, tahap permohonan pengajuan pembiayaan. Nasabah mengajukan

pembiayaannya kepada bank. Setelah pengisian aplikasi permohonan maka

nasabah melakukan pemenuhan kelengkapan data persyaratan pembiayaan.

Kedua, tahap analisa yang dilakukan oleh Bagian Processing BNI Syariah.

Analisa yang dilakukan adalah 3 pilar analisa, yaitu Kemampuan, Legalitas

4 SIUP singkatan dari Surat Izin Usaha Perdagangan dan TDP singkatan dari Tanda Daftar

Perusahaan.

Page 81: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2522/1/AHMAD... · Sesuai dengan analisa Prof. Khursid Ahmad dan laporan ... KPR merupakan

70

dan Objek Akad. Analisa Kemampuan dapat dilihat melalui fotokopy

rekening tabungan (mutasi tabungan rekening perbulan), slip gaji, BI

Checking untuk mengetahui apakah calon nasabah memiliki pinjaman di bank

lain atau tidak, dll. Analisa Legalitas data-data dapat diketahui melalui hasil

wawancara dengan nasabah dan memverifikasi data-data calon nasabah yang

sudah masuk, baik melalui telephone dan juga survei ke lapangan (on the

spot), bank juga memeriksa melalui Sistem Informasi Debitur (SID) untuk

mengetahui apakah calon nasabah masuk daftar hitam Bank Indonesia atau

tidak. Dan analisa Objek akad dapat dilihat dari nilai appraisal.

Hal-hal yang menjadi pertimbangan mengenai objek akad adalah

seberapa marke table objek tersebut. Disini dalam artian apabila terjadi

wanprestasi, seberapa mudah objek terseebut dicairkan. Dalam penilaian

perumahan yang dipertimbangkan yaitu tidak banyaknya rumah dijual di

daerah tersebut menunjukkan bahwa di daerah tersebut memang bagus dan

berkualitas. Beberapa hal yang menjadi alasan banyaknya rumah dijual di

suatu daerah antara lain karena adanya perumahan yang lebih bagus di daerah

tersebut, kesejahteraan penduduk di sekitar daerah tersebut meningkat

sehingga banyak yang pindah untuk mencari hunian baru yang lebih baik dan

menunjang, daerah tersebut memang langganan banjir, atau daerah tersebut

terkena proyek pemerintah sehingga akan terjadi penggusuran. Selain itu,

Page 82: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2522/1/AHMAD... · Sesuai dengan analisa Prof. Khursid Ahmad dan laporan ... KPR merupakan

71

akses jalan, lokasi yang strategis dan tata ruang bangunan juga harus di

check.5

Bank BNI Syariah mensyaratkan angsuran perbulan maksimal 40%

dari total take home pay (pendapatan) nasabah. Sebagai contoh, Bapak Ardian

ingin mengajukan pembiayaan KPR BNI iB Griya untuk pembelian rumah

seharga Rp. 115 juta, Bapak Ardian memberikan uang muka (urbun) sebesar

Rp. 40 juta (34,8% dari harga rumah), bank memberikan pembiayaan sebesar

Rp. 75 juta (65,2% dari harga rumah), jangka waktu 6 tahun atau 72 bulan,

tingkat margin 8,1%, angsuran perbulannya sebesar Rp. 1.545.417, maka

minimal take home pay Bapak Ardian yang dipersyaratkan oleh bank BNI

Syariah sebesar Rp. 3.863.542. (lebih jelasnya bisa lihat lampiran)

Ketiga, tahap persetujuan. Setelah menganalisanya, Bagian Processing

akan merekomendasikannya dalam rapat bersama komite pembiayaan terdiri

dari Bagian Processing, Kepala Seksi Retail dan Kepala Kantor Cabang

Syariah (KCS). Jika permohonannya disetujui maka akan dikeluarkan Surat

Keputusan Pembiayaan (SKP). Dan tahap keempat adalah tahap pelaksanaan

atau penandatanganan akad. Setelah mendapat persetujuan komite

pembiayaan maka selanjutnya dilakukan pemanggilan nasabah bersama

pendamping, penjual (developer) rumah dan notaris yang akan membacakan

hak dan kewajiban nasabah. Penandatanganan akad pertama adalah

5 Suci Hanum L, PPM KPR BNI iB Griya Kantor Cabang Syariah Jakarta Selatan,

Wawancara Pribadi, Jakarta, 11 oktober 2010.

Page 83: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2522/1/AHMAD... · Sesuai dengan analisa Prof. Khursid Ahmad dan laporan ... KPR merupakan

72

penandatangan akad penunjang berupa akad wakalah antara bank kepada

nasabah untuk mewakili bank dalam membeli rumah kepada pihak penjual.

Akad wakalah (berisikan nomor akad, biodata pihak ke 1, muwakkil yakni

bank oleh kepala KCS, biodata pihak ke 2, wakil yakni nasabah, perihal yang

diwakilkan yakni pembelian rumah berdasarkan pesanan nasabah, pasal 1

mengenai definisi, pasal 2 mengenai objek wakalah, pasal 3 tentang ketentuan

bagi bank, pasal 4 tentang ketentuan bagi nasabah dan pasal 5 penutup) yang

ditandatangani oleh nasabah (suami-istri) di atas materai dan bank oleh

Kepala KCS.

Setelah penandatanganan akad penunjang, kemudian penandatanganan

akta jual beli antara nasabah (sebagai wakil bank) dengan penjual yaitu akad

murabahah pertama dengan sistem pembayaran naqdan (tunai). Maka secara

prinsip rumah menjadi milik bank; yang selanjutnya bank akan menjual

kembali rumah tersebut secara cicilan kepada nasabah sebesar harga pokok

bank ditambah dengan margin yang diinginkan oleh bank sesuai dengan

kesepakatan yakni akad murabahah kedua, murabahah dengan sistem

pembayaran cicil (ba’i bi-tsaman ajjal).

Dimana akad tersebut berisikan nomor akad, biodata bank sebagai

penjual atau pemberi pembiayaan, biodata nasabah sebagai pembeli, pasal 1

tentang ketentuan pokok akad, pasal 2 tentang definisi, pasal 3 tentang

pelaksanaan prinsip murabahah, pasal 4 tentang syarat realisasi pembiayaan,

Page 84: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2522/1/AHMAD... · Sesuai dengan analisa Prof. Khursid Ahmad dan laporan ... KPR merupakan

73

pasal 5 tentang jatuh tempo pembiayaan, pasal 6 tentang pembayaran kembali

pembiayaan, pasal 7 tentang denda tunggakan, pasal 8 tentang uang muka,

pasal 9 tentang pembayaran ekstra, pembayaran di muka dan pelunasan

dipercepat, pasal 10 tentang jaminan dan pengikatannya, pasal 11 tentang

asuransi, pasal 12 tentang penghunian dan pemeliharaan rumah, pasal 13

tentang nasabah wanprestasi, pasal 14 tentang pengawasan, pemeriksaan dan

tindakan terhadap rumah jaminan, pasal 15 tentang tanggung jawab para

pihak, pasal 16 penagihan seketika seluruh utang murabahah dan

pengosongan rumah, pasal 17 tentang penguasaan dan penjualan eksekusi

rumah jaminan, pasal 18 tentang pengalihan piutang murabahah kepada pihak

lain, pasal 19 tentang timbul dan berakhirnya hak-hak dan kewajiban, pasal 20

tentang kuasa yang tidak dapat ditarik kembali, pasal 21 tentang alamat pihak-

pihak, pasal 22 tentang hukum yang berlaku, pasal 23 tentang lain-lain dan

pasal 24 tentang penutup). Yang juga ditandatangani oleh pihak bank melalui

Kepala KCS dan nasabah (suami-istri) di atas materai.

Semua penandatanganan akad dilakukan secara bertahap dalam waktu

1-3 jam pada 1 hari sehingga dapat mengefisiensikan waktu tanpa melanggar

ketentuan berakad sesuai syariah, tanpa paksaan, berdasarkan kesepakatan

bersama tanpa harus merugikan satu sama lain. Akad ini pun disertai dengan

bea materai dilakukan dihadapan notaris yang nantinya juga akan dilegalisir

Page 85: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2522/1/AHMAD... · Sesuai dengan analisa Prof. Khursid Ahmad dan laporan ... KPR merupakan

74

oleh notaris sehingga bersifat mengikat dan berkekuatan hukum yang kuat.

Akad tersebut dibuat rangkap 3 untuk bank, nasabah dan notaris.

Setelah penandatanganan akad maka selambat-lambatnya keesokan

harinya, nasabah dapat mencairkan plafond pembiayaannya yang sebelumnya

nasabah telah melunasi biaya-biaya pra-akad berupa biaya prarealisasi dengan

bank dan biaya administrasi jual beli dari penjual (developer) non bank. Dan

nasabah dapat melakukan angsuran pembayaran pertamanya sebulan setelah

ditandatanganinya akad dengan cara menyetorkan angsuran perbulannya

sebesar yang telah disepakati dalam kontrak.

Dalam proses realisasi pembiayaan yang dilakukan BNI Syariah dapat

dibedakan menjadi tiga bentuk, yaitu6 :

1. Plafond yang direalisasikan tetap (sesuai dengan permintaan nasabah)

Apabila berdasarkan appraisal bank jumlah pembiayaan yang

diajukan oleh nasabah sesuai dengan kondisi fisik bangunan dan

lingkungannya serta take home pay (penghasilan bersih) nasabah pun

memenuhi persyaratan ini, maka BNI Syariah akan merealisasikan

permohonan pembiayaan perumahan nasabah dengan besaran plafond

sesuai dengan permintaan nasabah.

2. Plafond yang direalisasikan lebih dari permintaan nasabah

Apabila dalam perjalanan pembiayaan, nasabah hendak mengajukan

penambahan plafond pembiayaan untuk renovasi, maka pihak BNI

6 Ibid.

Page 86: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2522/1/AHMAD... · Sesuai dengan analisa Prof. Khursid Ahmad dan laporan ... KPR merupakan

75

Syariah akan mempertimbangkan untuk memberi penambahan

plafond. Hal-hal yang menjadi pertimbangan BNI syariah dalam hal

ini adalah performance nasabah selama pembiayaan baik, kondisi

agunan (rumah) sesuai dengan penilaian bank dan take home pay

nasabah dapat memenuhi angsuran perbulan di BNI Syariah.

3. Plafond yang direalisasikan kurang dari permintaan nasabah

Apabila berdasarkan appraisal pihak bank kondisi agunan kurang

sesuai dengan jumlah pembiayaan, maka akan ada kemungkinan

pembiayaan itu tetap direalisasikan hanya saja dengan jumlah yang

lebih kecil dari yang diajukan nasabah. Selain itu, apabila take home

pay nasabah tidak dapat memenuhi angsuran minimal, pembiayaan

pun masih mungkin direalisasikan dengan jumlah yang lebih kecil dari

pengajuan nasabah. Salah satu cara mengatasi permasalahan plafond

yang direalisasikan kurang dari permintaan nasabah adalah dengan

memberikan unag muka lebih besar dari pada uang muka minimal

sehingga jumlah pembiayaan yang direalisasikan lebih kecil dan dapat

dipenuhi oleh nasabah.

Page 87: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2522/1/AHMAD... · Sesuai dengan analisa Prof. Khursid Ahmad dan laporan ... KPR merupakan

76

B. Analisa Matrik SWOT Produk Pembiayaan KPR BNI iB Griya

1. Kekuatan (Strenghts)

a. Merupakan anak perusahaan pemerintah yang memiliki brand yang cukup

familiar.

PT. Bank BNI Syariah merupakan anak perusahaan PT. Bank BNI, Tbk

dengan komposisi kepemilikan saham 99,9% dimiliki PT. Bank BNI, Tbk

dan sisanya dimiliki oleh PT. BNI Life. Bank BNI Syariah resmi

beroperasi sebagai Bank Umum Syariah (BUS) berdasarkan keputusan

Gubernur Bank Indonesia No.12/41/KEP.GBI/2010 tanggal 21 Mei 2010.

Dengn izin usaha ini, maka Bank BNI Syariah sebagai entitas independen

hasil pemisahan dari BNI, mulai berlaku efektif per 19 Juni 2010 lalu.

b. Rasa tentram dan tenang karena dengan pembiayaan syariah terhindar dari

transaksi yang ribawi.

Seluruh agama melarang adanya transaksi ribawi. Riba bukan hanya

merupakan persoalan masyarakat Islam, tetapi kalangan di luar Islam pun

memandang serius persoalan ini. Karenanya, kajian masalah riba dapat

dirunut mundur hingga lebih dari dua ribu tahun silam. Masalah riba telah

menjadi bahan bahasan kalangan Yahudi, Yunani, demikian juga Romawi.

Kalangan Kristen juga mempunyai pandangan tersendiri mengenai riba,

Kitab Perjanjian Baru tidak menyebutkan permasalahan ini secara jelas.

Akan tetapi, sebagian kalangan kristiani menganggap bahwa ayat yang

Page 88: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2522/1/AHMAD... · Sesuai dengan analisa Prof. Khursid Ahmad dan laporan ... KPR merupakan

77

terdapat dalam Lukas 6:34-35 sebagai ayat yang mengecam praktik

pengambilan riba.7

c. Selama masa pembiayaan, besarnya angsuran tetap dan tidak berubah

sampai lunas.

Pada KPR konvensional, angsuran bersifat floating (mengambang)

tergantung suku bunga yang berlaku. Sedangkan dengan KPR BNI iB

Griya, angsuran akan tetap selama masa pembiayaan sesuai kesepakatan

sejak penandatanganan akad. Nasabah tidak akan dipusingkan dengan

masalah naiknya angsuran jika terjadi kenaikan suku bunga pasar karena

besarnya nilai angsuran tetap sampai masa angsuran selesai.

d. Margin yang kompetitif.

Pembiayaan KPR BNI iB Griya diberikan untuk pembelian rumah

berdasarkan skim murabahah sebesar harga beli ditambah margin, tingkat

margin yang ditetapkan oleh BNI Syariah untuk pembiayaan KPR BNI iB

Griya 7,18% sampai 9,31% flat.

e. Proses persetujuan pembiayaan yang mudah dan relatif cepat.

Mulai dari tahap permohonan pengajuan pembiayaan dilengkapi

dokumen-dokumen syarat pemenuhan dimasukkan ke bank BNI Syariah,

jika ada dokumen yang belum dilengkapi pihak BNI Syariah akan

menghubungi calon nasabah untuk melengkapinya sebagai proses

7 Muhammad Syafi’I Antonio, Bank Syariah: Dari Teori ke Praktik, (Jakarta: Gema Insani

Press, 2001), h.42.

Page 89: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2522/1/AHMAD... · Sesuai dengan analisa Prof. Khursid Ahmad dan laporan ... KPR merupakan

78

pengumpulan data, setelah semua data terkumpul lalu data akan masuk ke

bagian processing pembiayaan konsumtif untuk dianalisa, analisa yang

dilakukan adalah 3 pilar, yaitu kemampuan, legalitas dan agunan, untuk

proses analisa memakan waktu tidak sampai satu minggu. Setelah

dianalisa maka akan keluar keputusan apakah pengajuan nasabah di-

approve atau tidak.

f. Uang muka ringan.

Seseorang yang ingin memiliki rumah idamannya namun terkendala

dengan belum memiliki uang yang cukup untuk membeli rumah tersebut

secara tunai, maka nasabah bisa mengajukan pembiayaan KPR BNI iB

Griya untuk mewujudkan keinginannya tersebut. Jika harga rumah yang

diinginkan seharga Rp. 250 juta. Nasabah bisa dengan uang muka sebesar

minimal 10% yaitu Rp. 25 juta dari harga rumah tersebut dan sisanya akan

diberikan pembiayaan oleh bank sebesar 90%. Dengan ketentuan, setelah

dianalisa nasabah layak untuk mendapatkan pembiayaan tersebut.

g. Jangka waktu pembiayaan yang panjang.

Semakin panjang waktu pembiayaan maka semakin kecil jumlah angsuran

tiap bulannya. Dengan jangka waktu hingga 15 tahun, nasabah bisa

mengangsur dengan leluasa dan tidak memberatkan pengeluaran-

pengeluarannya yang lain.

Page 90: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2522/1/AHMAD... · Sesuai dengan analisa Prof. Khursid Ahmad dan laporan ... KPR merupakan

79

2. Kelemahan (Weaknesses)

a. Kurangnya promosi kepada masyarakat.

Dalam hal ini bank BNI Syariah masih kurang dalam mempromosikan

produk ini kepada masyarakat, baik promosi melalui media cetak maupun

elektronik.

b. Jaringan kantor yang terbatas.

Berawal dari 5 kantor Cabang di Yogyakarta, Malang, Pekalongan, Jepara

dan Banjarmasin yang mulai beroperasi tanggal 29 April 2000, kini BNI

Syariah memiliki lebih dari 20 Cabang di seluruh Indonesia. Masing-

masing kantor cabang utama tersebut membuka kantor-kantor cabang

pembantu syariah (KCPS), sehingga keseluruhan kantor cabang syariah

sampai tahun 2010 berjumlah 58 buah.

c. Kurangnya pemahaman SDM yang profesional dalam bidangnya.

Untuk training khusus produk ini tidak ada, karena setiap karyawan di

BNI Syariah khususnya bagian marketing ditraining untuk semua produk

bank BNI Syariah baik yang dimasukkan ke klasikal teori dan praktik, jadi

pemahaman tentang produk KPR BNI iB Griya ini hanya bersifat hanya

sekedar tahu saja dan tidak ditraining untuk pemahaman yang lebih dalam.

3. Peluang (Opportunities)

a. Fatwa MUI bahwa “Bunga Bank Haram”.

Page 91: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2522/1/AHMAD... · Sesuai dengan analisa Prof. Khursid Ahmad dan laporan ... KPR merupakan

80

b. Memiliki undang-undang yang mendukung bank syariah

Pengaturan mengenai Perbankan Syariah dalam Undang-Undang Nomor

7 Tahun 1992 tentang Perbankan sebagaimana telah diubah dengan

Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 belum spesifik dan kurang

mengakomodasi karakteristik operasional Perbankan Syariah, dimana, di

sisi lain pertumbuhan dan volume usaha Bank Syariah berkembang

cukup pesat. Guna menjamin kepastian hukum bagi stakeholders dan

sekaligus memberikan keyakinan kepada masyarakat dalam

menggunakan produk dan jasa Bank Syariah, maka disahkan Undang-

Undang Nomor 21 Tahun 2008 sebagai Undang-Undang yang khusus

mengatur Perbankan Syariah.

c. Memanfaatkan event dan acara pameran.

Event dan acara pemeran merupakan salah satu media marketing yang

efektif untuk mempromosikan produk KPR yang dimiliki bank BNI

Syariah ke masyarakat.

d. Pertumbuhan jumlah penduduk yang pesat.

Dengan pertumbuhan kepadatan penduduknya sangat tinggi maka

kebutuhan akan perumahan juga semakin meningkat, ini peluang yang

bagus untuk memasarkan produk pembiayaan pembelian rumah bagi

masyarakat karena kebutuhan masyarakat akan papan akan selalu ada dan

diperkirakan akan selalu bertambah karena kebutuhan rumah berbanding

Page 92: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2522/1/AHMAD... · Sesuai dengan analisa Prof. Khursid Ahmad dan laporan ... KPR merupakan

81

linier dengan pertumbuhan penduduk sehingga semakin pesat

pertumbuhan penduduk di suatu negara maka akan semakin besar pula

kebutuhan pemukiman untuk mereka.

e. Bisnis properti yang diprediksikan akan terus membaik.

Seiring dengan membaiknya kondisi perekonomian nasional. Para

pengamat properti memperkirakan pasar properti di tanah air akan naik

sekitar 15% pada tahun 2010 dengan nilai kapitalisasi penjualan mencapai

Rp 103 triliun. Pada tahun 2009 lalu nilai penjualan properti mencapai

angka Rp 85 triliun.

f. Promosi melalui media elektronik

Pada era globalisasi ini media elektronik adalah salah satu tempat

pemasaran yang sangat baik. Masyarakat sekarang lebih banyak

mengakses media elektronik dibanding media cetak, selain lebih cepat,

mudah dan lebih mudah dicerna sekalipun orang tersebut tidak bisa

membaca dan menulis.

4. Ancaman (Threats)

a. Banyaknya pesaing.

Pada bank baik konvensional maupun syariah banyak yang menawarkan

produk yang sama tentang pembiayaan KPR, sehingga untuk menarik

Page 93: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2522/1/AHMAD... · Sesuai dengan analisa Prof. Khursid Ahmad dan laporan ... KPR merupakan

82

calon nasabah dibutuhkan kerja yang ekstra untuk mencapai hasil yang

maksimal.

b. Masih kurangnya pengetahuan masyarakat akan produk KPR yang

berbasis syariah.

Sebagian masyarakat masih beranggapan bahwa angsuran KPR Syariah

perbulannya lebih tinggi bila dibandingkan dengan angsuran KPR

Konvensional. Namun jika dipertimbangkan untuk jangka panjang, KPR

syariah dinilai lebih menguntungkan dan memberikan rasa aman karena

angsuran tidak akan berubah sampai jangka waktu berakhir. Seperti yang

dikutip dalam Tabloid Rumah Edisi 196-VIII halaman 24 mengenai

simulasi perhitungan angsuran KPR. Biasanya, pada bank konvensional

angsuran KPR suku bunga flat hanya berlaku 1-2 tahun pertama. Tahun

berikutnya mengikuti suku bunga yang berlaku. Contohnya, pada tahun

1997 terjadi krisis sehingga suku bunga meningkat tajam menyebabkan

angsuran pun naik sangat tinggi.

Page 94: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2522/1/AHMAD... · Sesuai dengan analisa Prof. Khursid Ahmad dan laporan ... KPR merupakan

83

C. Ancangan Strategi Peningkatan Pembiayaan KPR BNI iB Griya

Tabel Matrik SWOT

IFAS EFAS

STRENGTHS (KEKUATAN)

WEAKNESSES (KELEMAHAN)

a. Merupakan anak perusahaan pemerintah yang memiliki brand yang cukup familiar.

b. Rasa tentram dan tenang karena dengan pembiayaan syariah terhindar dari transaksi yang ribawi.

c. Selama masa pembiayaan, besarnya angsuran tetap dan tidak berubah sampai lunas.

d. Margin yang kompetitif e. Proses persetujuan

pembiayaan yang mudah dan relatif cepat.

f. Uang muka ringan. g. Jangka waktu pembiayaan

yang panjang.

a. Kurangnya promosi kepada masyarakat.

b. Jaringan kantor yang terbatas. c. Kurangnya pemahaman SDM

yang profesional dalam bidangnya.

OPPORTUNITIES (PELUANG) S - O W - O

a. Fatwa MUI bahwa “Bunga Bank Haram”.

b. Memiliki undang-undang yang mendukung bank syariah.

c. Memanfaatkan event dan acara pameran.

d. Pertumbuhan jumlah penduduk Indonesia yang pesat.

e. Bisnis properti yang diprediksikan akan terus membaik.

f. Promosi melalui media elektronik.

a. Membuat strategi pemasaran untuk memasarkan produk dengan pendekatan rasional dan emosional..

b. membangun brand image yang kuat di benak masyarakat dengan memanfaatkan event dan acara pameran.

c. Mulai memperkenalkan keunggulan-keunggulan produk ke segala lapisan masyarakat dengan promosi melalui media elektronik.

a. Ekspansi jaringan dengan membuka kantor-kantor cabang baru sehingga terciptanya jaringan pemasaran yang luas.

b. Pemanfaatan event dan pameran untuk mempromosikan produk ke masyarakat.

c. Bank harus mengoptimalkan SDM yang dimiliki dengan memberikan training khusus produk KPR.

THREATHS (ANCAMAN) S - T W - T

a. Banyaknya pesaing. b. Masih kurangnya

pengetahuan masyarakat akan produk KPR yang berbasis syariah.

a. Memperbaiki sistem dan prosedur pelayanan nasabah sehingga pelayanan dapat lebih cepat, mudah dan efisien.

a. optimalkan bagian pemasaran untuk menghadapi agresifitas para pesaing.

b. Membuat kiat-kiat baru

Page 95: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2522/1/AHMAD... · Sesuai dengan analisa Prof. Khursid Ahmad dan laporan ... KPR merupakan

84

b. Menyelenggarakan dan atau turut berpartisipasi dalam seminar, lokakarya, workshop perbankan syariah.

dalam mensosialisasikan produk.

Melalui mekanisme koleksi data akan menghasilkan beberapa temuan /

identifikasi yang berupa daftar panjang di tiap aspek SWOT yang ada, dengan

kedalaman informasi yang berbeda-beda, maka daftar panjang tersebut perlu

disusun persepsi yang sama di antara stakeholder, yakni dengan cara menyusun

bobot tiap temuan di masing-masing aspek SWOT, seperti tabel berikut :

No. Aspek SWOT Hasil Identifikasi Bobot

A B C

Kekuatan a. Merupakan anak perusahaan pemerintah yang memiliki brand yang cukup familiar.

b. Rasa tentram dan tenang karena dengan pembiayaan syariah terhindar dari transaksi yang ribawi.

c. Selama masa pembiayaan, besarnya angsuran tetap dan tidak berubah sampai lunas.

d. Margin yang kompetitif. e. Proses persetujuan pembiayaan yang

mudah dan relatif cepat. f. Uang muka ringan. g. Jangka waktu pembiayaan yang

panjang.

√ √ √ √

Kelemahan a. Kurangnya sosialisasi kepada masyarakat.

b. Jaringan kantor yang terbatas. c. Kurangnya SDM yang profesional

dalam bidangnya.

√ √

Peluang a. Fatwa MUI bahwa “Bunga Bank Haram”.

b. Memiliki undang-undang yang mendukung bank syariah.

c. Memanfaatkan event dan acara pameran.

d. Pertumbuhan jumlah penduduk Indonesia yang pesat.

√ √

√ √

Page 96: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2522/1/AHMAD... · Sesuai dengan analisa Prof. Khursid Ahmad dan laporan ... KPR merupakan

85

e. Bisnis properti yang diprediksikan akan terus membaik.

f. Promosi melalui media elektronik.

Ancaman a. Banyaknya pesaing. b. Masih kurangnya pengetahuan

masyarakat akan produk KPR yang berbasis syariah.

√ √

Keterangan :

Kategori A adalah yang paling diutamakan / signifikan nyata berpengaruh

paling perlu diantisipasi segera, demikian selanjutnya sampai kategori C

sebagai ukuran yang paling rendah.

Setelah diketahui hasil analisis dari pemasukan data berdasarkan

klasifikasi dan pembobotan jika ditarik menurut kolom dan lajur dari matrik

SWOT di atas maka dapat digambarkan strategi yang akan digunakan dalam

peningkatan pembiayaan BNI iB Griya berupa :

1. Strategi Strength Opportunity (S-O)

Strategi yang mengutamakan kekuatan dan memanfaatkan peluang yang

ada. Strategi ini digunakan untuk mendukung kebijakan pertumbuhan yang

agresif seperti :

a. Membuat strategi pemasaran untuk memasarkan produk dengan

pendekatan rasional dan emosional.

b. membangun brand image yang kuat di benak masyarakat dengan

memanfaatkan event dan acara pameran.

Page 97: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2522/1/AHMAD... · Sesuai dengan analisa Prof. Khursid Ahmad dan laporan ... KPR merupakan

86

c. Mulai memperkenalkan keunggulan-keunggulan produk ke segala lapisan

masyarakat dengan promosi melalui media elektronik.

2. Strategi Strength Threat (S-T)

Strategi dengan memanfaatkan kekuatan untuk mengatasi tantangan yang

ada seperti:

a. Memperbaiki sistem dan prosedur pelayanan nasabah sehingga pelayanan

dapat lebih cepat, mudah dan efisien.

b. Menyelenggarakan dan atau turut berpartisipasi dalam seminar, lokakarya,

workshop perbankan syariah.

3. Strategi Weakness Opportunity (W-O)

Strategi yang meminimalkan kelemahan intern dengan memanfaatkan

peluang yang kuat untuk memperbaiki kondisi intern tersebut seperti :

a. Ekspansi jaringan dengan membuka kantor-kantor cabang baru sehingga

terciptanya jaringan pemasaran yang luas.

b. Pemanfaatan event dan pameran untuk mempromosikan produk ke

masyarakat.

c. Bank harus mengoptimalkan SDM yang dimiliki dengan memberikan

training khusus produk KPR.

4. Strategi Weakness Threat (W-T)

Strategi yang meminimalkan kelemahan intern untuk dapat bertahan

(defensif) dalam menghadapi tantangan seperti :

Page 98: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2522/1/AHMAD... · Sesuai dengan analisa Prof. Khursid Ahmad dan laporan ... KPR merupakan

87

a. Optimalkan bagian pemasaran untuk menghadapi agresifitas para pesaing.

b. Membuat kiat-kiat baru dalam mensosialisasikan produk.

Page 99: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2522/1/AHMAD... · Sesuai dengan analisa Prof. Khursid Ahmad dan laporan ... KPR merupakan

88

BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN

1. BNI iB Griya merupakan produk pembiayaan konsumtif yang mewujudkan

impian memiliki rumah idaman dengan lebih mudah berdasarkan skim

murabahah. Adapun mekanisme pelaksanaan pembiayaan KPR BNI iB Griya

secara garis besar, tahapan yang akan dilalui oleh nasabah yang hendak

mengajukan pembiayaan KPR BNI iB Griya adalah 4 (empat) tahap:

Pertama, tahap permohonan pengajuan pembiayaan. Kedua, tahap analisa

yang dilakukan oleh Bagian Processing BNI Syariah. Analisa yang

dilakukan adalah 3 pilar analisa, yaitu kemampuan, legalitas dan objek

akad. Ketiga, tahap persetujuan. Dan tahap keempat adalah tahap

pelaksanaan atau penandatanganan akad.

2. Analisis SWOT mengarahkan analisis strategi dengan cara memfokuskan

perhatian kepada kekuatan (strength), kelemahan (weakness), peluang

(opportunity), dan ancaman (threat) yang merupakan hal kristis bagi

keberhasilan perusahaan dengan melakukan identifikasi secara hati-hati

pada faktor keberhasilan kritik (critical success factors), sedangkan

Analisis SWOT Produk KPR BNI iB Griya membandingkan antara faktor

eksternal Peluang (Opportunities) yaitu fatwa MUI bahwa “Bunga Bank

Page 100: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2522/1/AHMAD... · Sesuai dengan analisa Prof. Khursid Ahmad dan laporan ... KPR merupakan

89

Haram”, memiliki undang-undang yang mendukung bank syariah,

memanfaatkan event dan acara pameran, pertumbuhan jumlah penduduk

yang pesat, bisnis properti yang diprediksikan akan terus membaik,

promosi melalui media elektronik dan Ancaman (Threats) seperti

banyaknya pesaing, masih kurangnya pengetahuan masyarakat akan

produk KPR yang berbasis syariah, dengan Faktor Internal Kekuatan

(Strengths) seperti merupakan anak perusahaan pemerintah yang memiliki

brand yang cukup familiar, rasa tentram dan tenang karena dengan

pembiayaan syariah terhindar dari transaksi yang ribawi, selama masa

pembiayaan, besarnya angsuran tetap dan tidak berubah sampai lunas,

margin yang kompetitif, proses persetujuan pembiayaan yang mudah dan

relatif cepat, uang muka ringan, jangka waktu pembiayaan yang panjang

dan Kelemahan (Weaknesses) seperti kurangnya promosi kepada

masyarakat, jaringan kantor yang terbatas, kurangnya pemahaman SDM

yang profesional dalam bidangnya.

3. Ancangan strategi untuk peningkatan pembiayaan KPR BNI iB Griya

menghasilkan strategi S–O yakni membuat strategi pemasaran untuk

memasarkan produk dengan pendekatan rasional dan emosional,

membangun brand image yang kuat di benak masyarakat dengan

memanfaatkan event dan acara pameran, Mulai memperkenalkan

keunggulan-keunggulan produk ke segala lapisan masyarakat dengan

Page 101: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2522/1/AHMAD... · Sesuai dengan analisa Prof. Khursid Ahmad dan laporan ... KPR merupakan

90

promosi melalui media elektronik. Strategi W–O yakni ekspansi jaringan

dengan membuka kantor-kantor cabang baru sehingga terciptanya jaringan

pemasaran yang luas, pemanfaatan event dan pameran untuk

mempromosikan produk ke masyarakat, bank harus mengoptimalkan

SDM yang dimiliki dengan memberikan training khusus produk KPR.

Strategi S–T yakni memperbaiki sistem dan prosedur pelayanan nasabah

sehingga pelayanan dapat lebih cepat, mudah dan efisien,

Menyelenggarakan dan atau turut berpartisipasi dalam seminar, lokakarya,

workshop perbankan syariah. Strategi W–T seperti optimalkan bagian

pemasaran untuk menghadapi agresifitas para pesaing, Membuat kiat-kiat

baru dalam mensosialisasikan produk.

B. SARAN

1. Bank BNI Syariah harus terus meningkatkan baik kualitas produk

pembiayaan kepemilikan rumah BNI iB Griya ini dengan memunculkan

inovasi-inovasi baru agar tetap eksis dengan tetap berprinsip pada syariat

Islam.

2. Mensosialisasikan dan mempromosikan produk tersebut lebih gencar

karena potensi dari bisnis properti sangat besar dan sangat

menguntungkan.

Page 102: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2522/1/AHMAD... · Sesuai dengan analisa Prof. Khursid Ahmad dan laporan ... KPR merupakan

91

3. Meningkatkan kualitas SDM yang dimiliki agar mempunyai semangat

dan sikap yang mencerminkan umat Rasulullah SAW.

Page 103: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2522/1/AHMAD... · Sesuai dengan analisa Prof. Khursid Ahmad dan laporan ... KPR merupakan

92

DAFTAR PUSTAKA

Al-Qur’anul Karim Antonio, Muhammad Syafi’i. Bank Syariah: Dari Teori ke Praktik. Jakarta : Gema

Insani Press, 2001. Arifin, Zainul. Dasar-Dasar Manajemen Bank Syariah. Jakarta: Pustaka Alvabet,

2006. Cet.IV Gaspersz, Vincent. Sistem Manajemen Kinerja Terintegrasi Balanced Scorecard

dengan Six Sigma untuk Organisasi, Bisnis dan Pemerintah. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama, 2005

Kasmir. Dasar-dasar Perbankan. Jakarta : PT Grafindo Persada, 2003 Lexy J. Maleong, Metode Penelitian Kualitatif, Bandung : PT Remaja Rosda Karya,

2000, Cet.11, h.3. Muhammad. Manajemen Pembiayaan Bank Syariah. Yogyakarta : UPP AMP YKPN,

2005 Muljono, Teguh Pudjo. Manajemen Perkreditan bagi Bank Komersial. Yogyakarta :

Penerbit BPFE, 1996. Cet ke III Munawir, S. Analisa Laporan Keuangan. Yogyakarta : Liberty, 2004 Pratama, Raharja. Uang dan Perbankan. Jakarta : PT Rineka Cipta, 1997. Cet III Rangkuti, Freddy. Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis. Jakarta : PT.

Gramedia Pustaka Utama, 2006. Cet. Ke-12 Rivai, Vietzhal dan Andria Permata Vietzhal, Credit Manajemen Hand Book, Teori,

Konsep, Prosedur dan Aplikasi Panduan Praktis Mahasiswa, Bankir dan Nasabah. Jakarta, PT Raja Grafindo Persada, 2007

Page 104: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2522/1/AHMAD... · Sesuai dengan analisa Prof. Khursid Ahmad dan laporan ... KPR merupakan

93

Sinungan, Muchdarsyah. Manajemen Dana Bank. Jakarta : Bumi Askara, 1993. Cet III

Syamsudin, Lukman. Manajemen Keuangan Perusahaan, Konsep Aplikasi dalam : Perencanaan, Pengawasan, dan Pengambilan Keputusan. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, 2007

Thomas, Suyanto. Dkk. Kelembagaan Perbankan. Jakarta, Gramedia Pustaka Utama,

1996. Edisi II Wiroso. Jual Beli Murabahah. Yogyakarta : UII Press, 2005 Yustanto, M. Ismail. Pengantar Manajemen Syariah. Jakarta : Khairul Bayan, 2003 Majalah Sharing. “Jurus BNI Ciptakan Nilai”. Edisi 43 Thn IV Juli 2010 Tabloid Rumah. KPR Syariah Menarik Karena Cicilannya Tetap, Edisi 196-VIII UU No. 21 Tahun 2008 sebagai revisi UU No. 10 Tahun 1998 Tentang Perbankan

Syariah Lestari, Dian. ”Analisa Pembiayaan Kepemilikan Rumah (KPR) BTN Syariah (Studi

Kasus: Bank BTN Kantor Cabang Syariah Jakarta Harmoni)” Skripsi S1 Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif hidayatullah Jakarta, 2006

Mahri, Ayub.“Analisis Mekanisme Pembiayaan Kepemilikan Rumah Melalui PT.

Bank Tabungan Negara (Persero) Kantor Cabang Syariah Jakarta” Skripsi S 1 Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif hidayatullah Jakarta, 2009

Ramadhany, Fauzia. “Analisis terhadap Mekanisme Take Over Pada Pembiayaan

Kepemilikan Rumah (Studi Pada Devisi Syariah PT. BNI)” Skripsi S1 Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2009

Wawancara Pribadi dengan Suci Hanum L. Jakarta. 11 Oktober 2010

Page 105: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2522/1/AHMAD... · Sesuai dengan analisa Prof. Khursid Ahmad dan laporan ... KPR merupakan

94

http://www.bni.co.id/Syariah http://www.bataviase.co.id/node/247290.html http://www.bataviase.co.id/node/198000.html http://www.bataviase.co.id/node/197998.html http://www.delivery.org/Guidelines/how/hm,Analisis Cepat SWOT.pdf http://www.ib.eramuslim.com/bni-ib-griya-capai-pengingkatan-pembiayaan-rp1-4-trilyun.html http://inikreasiku.wordpress.com/spin-off-bni-syariah http://www.goodgovernace.co.id/Total Quality Management/Dokumentasi/A04

Page 106: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2522/1/AHMAD... · Sesuai dengan analisa Prof. Khursid Ahmad dan laporan ... KPR merupakan

95

LAMPIRAN

Page 107: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2522/1/AHMAD... · Sesuai dengan analisa Prof. Khursid Ahmad dan laporan ... KPR merupakan

HASIL WAWANCARA DENGAN PIHAK BANK

Nama : Suci Hanum L

Jabatan : Staf Pengelola Pemasaran KPR BNI IB Griya

Hari, Tanggal : Senin, 11 Oktober 2010

Waktu : 13.00 s/d 15.30 WIB

Tempat : Kantor BNI Syariah komplek ITC Dutamas Fatmawati Blok A1-2

dan Blok A1-3 Lantai 2 Jl. R.S Fatmawati Jakarta Selatan

1. Apakah definisi dari produk Kepemilikan Rumah (KPR) BNI IB Griya?

Jawab : Definisi produk ini yaitu produk pembiayaan konsumtif yang

mewujudkan impian memiliki rumah idaman dengan lebih mudah berdasarkan

skim jual beli (murabahah). Selain memberikan pembiayaan pemilikan rumah,

BNI iB Griya juga memberikan pembiayaan pemilikan ruko, kavling siap bangun,

pembangunan dan renovasi rumah serta pembelian rumah indent.

2. Bagaimana aplikasi akad murabahah pada pembiayaan KPR BNI iB Griya?

Jawab : Murabahah adalah aplikasi dari bentuk jual-beli. Secara sederhana dapat

diilustrasikan, nasabah datang ke bank untuk mengajukan pembiayaan. Setelah

melalui seleksi administrasi dan hasilnya bagus, petugas akan melakukan

kunjungan on the spot, dan apabila hasilnya juga bagus, maka ada kemungkinan

Page 108: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2522/1/AHMAD... · Sesuai dengan analisa Prof. Khursid Ahmad dan laporan ... KPR merupakan

pembiayaan itu akan disetujui. Misalkan harga rumah Rp. 100 juta, bank akan

mengambil keuntungan berupa margin yang disepakati di awal. Nasabah ditunjuk

sebagai wakil dari bank untuk membeli barang yang dibutuhkan nasabah (dalam

hal ini rumah) atas nama bank secara cash, ketika rumah yang dimaksud telah

menjadi milik bank, maka bank akan menjual kembali rumah tersebut kepada

nasabah dengan perjanjian jual beli murabahah.

3. Bagaimana prosedur pengajuan sampai realisasi pembiayaan BNI iB Griya?

Jawab : Cukup mudah bagi calon nasabah yang ingin mengajukan pembiayaan

ini. pertama calon nasabah harus memiliki tujuan yang jelas mengenai objek yang

ingin dibeli. Nasabah datang ke bank untuk mencari informasi mengenai

pembiayaan yang akan diajukannya. Setelah membicarakan persyaratan dan

sudah setuju, maka pembicaraan akan meningkat pada pembicaraan pada margin.

Apabila sudah positif, nasabah akan menyerahkan dokumen yang dibutuhkan.

Jika dokumen yang diserahkan ke pihak bank belum lengkap maka pihak bank

akan menghubungi calon nasabah yang bersangkutan untuk melengkapinya untuk

keperluan analisa. Setelah itu, bank akan melakukan analisa dokumen tersebut

mulai dari persyaratan administrative sampai persyaratan financial. Analisa yang

dilakukan adalah 3 pilar analisa, yaitu Kemampuan, Legalitas dan Objek Akad.

Untuk pembelian rumah yang indent, pengembang (developer) perumahannya

disyaratkan harus sudah memiliki kerjasama dengan bank BNI Syariah. Apabila

Page 109: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2522/1/AHMAD... · Sesuai dengan analisa Prof. Khursid Ahmad dan laporan ... KPR merupakan

semua sudah disetujui, maka akan keluar Surat Keputusan Pembiayaan (SKP),

bank akan menawarkan perjanjian murabahah, jangka waktu, margin dan

ketentuan lain. Kemudian penandatanganan akad dilakukan oleh nasabah dan

disaksikan oleh pendamping, penjual (developer) rumah dan notaries yang akan

membacakan hak dan kewajiban nasabah. Dalam proses realisasi pembiayaan

dapat dibedakan menjadi tiga bentuk, yaitu : Plafond yang direalisasikan tetap

(sesuai dengan permintaan nasabah), Plafond yang direalisasikan lebih dari

permintaan nasabah, dan Plafond yang direalisasikan kurang dari permintaan

nasabah. Pada saat pembiayaan sudah sudah dimasukkan ke rekening nasabah,

maka hak dan kewajiban masing-masing pihak sudah dimulai. Prosesnya tidak

lama, setelah dokumen yang dibutuhkan sudah lengkap maka kurang dari 1

minggu akan keluar SKP.

4. Apa saja yang dinilai dari objek pembiayaan (dalam hal ini rumah)?

Jawab : Hal-hal yang menjadi pertimbangan mengenai objek akad adalah

seberapa marke table objek tersebut. Disini dalam artian apabila terjadi

wanprestasi, seberapa mudah objek terseebut dicairkan. Dalam penilaian

perumahan yang dipertimbangkan yaitu tidak banyaknya rumah dijual di daerah

tersebut menunjukkan bahwa di daerah tersebut memang bagus dan berkualitas.

Beberapa hal yang menjadi alasan banyaknya rumah dijual di suatu daerah antara

lain karena adanya perumahan yang lebih bagus di daerah tersebut, kesejahteraan

Page 110: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2522/1/AHMAD... · Sesuai dengan analisa Prof. Khursid Ahmad dan laporan ... KPR merupakan

penduduk di sekitar daerah tersebut meningkat sehingga banyak yang pindah

untuk mencari hunian baru yang lebih baik dan menunjang, daerah tersebut

memang langganan banjir, atau daerah tersebut terkena proyek pemerintah

sehingga akan terjadi penggusuran. Selain itu, akses jalan, lokasi yang strategis

dan tata ruang bangunan juga harus di check.

5. Apakah ada penilaian kelayakan nasabah dari segi perhitungan pendapatan

perbulan harus dilampirkan slip gaji?

Jawab : Tergantung rumah yang dibeli, BNI Syariah mensyaratkan untuk

angsuran tiap bulannya maksimal 40% dari take home pay atau penghasilan

nasabah.

6. Dalam proses sosialisasi, apakah bank menjalin kerjasama dengan pihak tertentu?

Jawab : Untuk sekarang ini BNI Syariah masih bekerja sama dengan developer-

developer untuk rumah inden, kalau dengan developer yang belum memiliki

ikatan kerjasama kami hanya memberikan penjelasan tentang produk KPR yang

kami miliki dan juga memberikan brosurnya, ada juga brosur-brosur yang kami

letakkan di ATM-ATM, dan iklan di website BNI pusat. Sebelumnya BNI

Syariah juga pernah menjalin kerjasama dengan institusi-institusi untuk

menawarkan kepada karyawan mereka agar mau menggunakan jasa produk KPR

kami tetapi sekarang sudah tidak lagi.

Page 111: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2522/1/AHMAD... · Sesuai dengan analisa Prof. Khursid Ahmad dan laporan ... KPR merupakan

7. Apakah ada training khusus dalam memasarkan produk KPR BNI IB Griya ini?

Jawab : Untuk training khusus produk ini tidak ada karena setiap karyawan di

BNI Syariah khususnya bagian marketing ditraining untuk semua produk bank

BNI Syariah baik yang dimasukkan ke klasikal teori dan praktik.

8. Bagaimana keunggulan produk ini sehingga dapat menarik minat masyarakat?

Jawab : Di antara keunggulan yang dimiliki produk KPR ini yaitu margin yang

kompetitif dibandingkan dengan produk KPR yang dimiliki oleh bank lain,

tingkat margin yang berlaku saat ini 7,18% sampai 9,31% flat, Pembayaran dapat

dengan cara diangsur dalam periode waktu 1 sampai 15 tahun, uang muka 10%

dari harga rumah. Dan masih banyak lagi keunggulan dari produk ini.

9. Peluang apa saja yang dimanfaatkan bank dalam memasarkan produk ini?

Jawab : Dengan pertumbuhan kepadatan penduduknya sangat tinggi maka

kebutuhan akan perumahan juga semakin meningkat, ini peluang yang bagus

untuk memasarkan produk pembiayaan pembelian rumah bagi masyarakat.

Biasanya kalau ada event atau acara pameran dan kita anggap acara tersebut

sesuai dengan strategi yang telah ditetapkan, maka kita jadikan event atau

pameran tersebut sebagai media marketing kita.

Page 112: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2522/1/AHMAD... · Sesuai dengan analisa Prof. Khursid Ahmad dan laporan ... KPR merupakan

10. Bagaimana langkah kedepan dalam sosialisasi produk ini sehingga dapat bersaing

dengan produk sejenis yang dimiliki oleh bank lain?

Jawab : Langkah strategisnya kami terus mempromosikan produk ini ke

masyarakat dan cepat menjalin kerjasama jika ada developer-developer baru baik

dengan alat komunikasi ataupun langsung mengunjungi ke tempat mereka dan

seterusnya memperbanyak kerjasama dengan developer-developer dan juga

dengan agent-agent properti.

11. Apa yang menjadi kelemahan produk KPR ini yang harus dibenahi?

Jawab : Bila dibandingkan dengan produk sejenis yang dimiliki bank lain,

produk kami masih memiliki keunggulan-keunggulan yang tidak dimiliki produk

KPR bank lain. Akan tetapi mungkin kita masih kalah dari segi promosi

khususnya di media elektronik karena biayanya yang mahal.

12. Kendala apa saja yang dihadapi dalam memasarkan produk KPR ini?

Jawab : Kendala yang dihadapi saat ini yaitu masih kurangnya pengetahuan

masyarakat akan produk KPR yang berbasis syariah. Sebagian masyarakat masih

beranggapan bahwa angsuran KPR Syariah perbulannya lebih tinggi bila

dibandingkan dengan angsuran KPR Konvensional. Namun jika dipertimbangkan

untuk jangka panjang, KPR syariah dinilai lebih menguntungkan dan memberikan

rasa aman karena angsuran tidak akan berubah sampai jangka waktu berakhir.

Page 113: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2522/1/AHMAD... · Sesuai dengan analisa Prof. Khursid Ahmad dan laporan ... KPR merupakan

13. Selama proses pemasaran, apakah ada kendala dari pemerintah?

Jawab : Sejauh ini tidak terlihat kendala dari pemerintah terhadap upaya-upaya

bank syariah dalam melakukan pemasaran produk-produknya termasuk

pembiayaan KPR. Sekarang ini pemerintah malah sangat mendukung pemasaran

produk KPR karena mempermudah masyarakat memiliki rumah yang mereka

inginkan.