KONSEPS

Embed Size (px)

DESCRIPTION

konsep

Citation preview

KONSEP DOKTER KELUARGA

Oleh

KRT.Adi Heru Husodo

Perhimpunan Dokter Keluarga Indonesia

Cabang Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta

Kuliah : 10 Maret 2012, Editor : Upeh

Saking terbuai sama nada bicara bapaknya yang aduhai, saya sampe gak konsen ngeditnya..silakan dinikmati J

PENGANTAR

Pelayanan kedokteran akhir-akhir ini dipermasalahkan diberbagai forum, misalkan:

Pertama, selalu menjadi topik utama pergunjingan di kalangan masyarakat bawah karena terbukti bahwa di berbagai Puskesmas yang mereka dapatkan bukanlah pelayanan kedokteran, namun pelayanan keperawatan, sehingga mungkin bertolak dari permasalahan inilah maka di berbagai tempat para perawat melakukan unjuk rasa agar dapat diberi hak yang sama seperti dokter yaitu agar dapat melakukan praktek dan menyuntik serta membuat resep.

Kedua, mencermati permasalahan tersebut diatas, yaitu pergunjingan masyarakat bawah, maka sebenarnya masih terdapat perbedaan yang amat signifikan antara praktek-praktek keperawatan dibanding praktek-praktek kedokteran, sehingga kiranya inilah yang akhir-akhir ini makin tajam diperbincangkan di dunia akademik kaitannya dengan the body of knowledge of health sciences, yaitu darimana ilmu kedokteran dan ilmu keperawatan berasal.

Ketiga, ketrampilan dan pengetahuan dokter kini juga banyak dibicarakan, utamanya dalam persaingannya dengan para penyembuh alternatif, paranormal, pengobatan herbal, dukun, pengobatan tradisional, pengobatan massage, pengobatan magis, dan sebagainya. Keempat, akhir-akhir ini di Yogyakarta banyak sekali (puluhan) dokter meninggalkan dunia kedokteran karena tidak kuasa menerima atau berhadapan dengan Undang-Undang Praktek Kedokteran (UUPK) yang telah di-undangkan (secara sepihak) oleh pemerintah Indonesia, sehingga sebagai akibatnya kini di masyarakat Yogyakarta ditemukan adanya dokter sebagai pemborong bangunan, dokter sebagai peternak sapi, dokter sebagai peternak itik, dokter sebagai pemilik panti pijat, dokter sebagai konsultan salon kecantikan,dokter sebagai pemilik toko klontong dan sebagainya.

Apapun dan bagaimanapun tanggapan pemerintah, kalangan profesi kedokteran, perguruan tinggi, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), wakil-wakil rakyat, tokoh-tokoh masyarakat serta profesi-profesi lainnya terhadap permasalahan tersebut diatas, yang jelas inilah dinamika profesi kedokteran di Indonesia saat ini.Bertolak dari permasalahan yang amat rumit tersebut kiranya KONSEP DOKTER KELUARGA ADALAH SATU DARI SEKIAN BANYAK ALTERNATIF yang diharapkan mampu menjadi penyejuk dan pemberi harapan ke masa depan dunia kedokteran yang lebih baik.

PEMBAHASAN

Prof.DR.dr.Azrul Azwar dalam sebuah percakapan dengan penulis pernah mengatakan bahwa gagasan awal dikembangkannya Konsep Dokter Keluarga adalah karena KEMAMPUAN DAN PENGETAHUAN DOKTER UMUM (DU) di Indonesia itu rendah dan jauh berbeda dibanding DOKTER DI NEGARA MAJU, sehingga bertolak dari pemikiran itulah maka timbul gagasan untuk meningkatkan kemampuan dan pengetahuan dokter umum Indonesia agar sama dengan dokter di negara-negara maju lainnya dan diberi nama DOKTER KELUARGA (DK).

Dengan demikian DOKTER KELUARGA adalah DOKTER UMUM + KETRAMPILAN DAN PENGETAHUAN KHUSUS atau dapat ditulis sebagai berikut :

DK = DU + PENGETAHUAN + KETRAMPILAN

Namun demikian DK menurut Dirjen Binkesmas (waktu itu) bukanlah dokter ahli atau dokter spesialis, karena bila DK = Dr.Spesialis, maka hal ini dikawatirkan akan memperberat beban rakyat, karena tarif dokter spesialis itu pasti lebih mahal dibanding dokter umum.

DK bukan Dr.Spesialis ---------- DK tetap DU atau DK = DU plus

Jadi maksudnya, pada waktu itu DK itu gak bisa dijadiin spesialisasi sendiri. Tapi DK adalah DU yang punya pengetahuan dan ketrampilan tentang kedokteran keluarga

Berikut ini akan dijelaskan Konsep Dokter Keluarga. Azwar (1999) menuliskan bahwa diajukannya Konsep Dokter Keluarga di Indonesia itu karena secara garis besar terdapat permasalahan sebagai berikut :

1. Sub-sistem pelayanan kesehatan :

Yaitu adanya pelayanan kesehatan yang semakin terkotak-kotak, sehingga nampak adanya pemisahan antara pelayanan kesehatan yang satu dengan pelayanan kesehatan yang lain

Contoh: pelayanan medik kini semakin menjadi spesialistik, sehingga seorang dokter ahli kulit terpaksa harus melakukan konsultasi terlebih dahulu kepada seorang dokter ahli rambut ketika dokter ahli kulit itu melakukan insisi kulit ternyata irisannya akan menabrak 1 (satu) batang rambut.

2. Sub-sistem pembiayaan kesehatan :

Yaitu terjadinya peningkatan spesialisasi di bidang kedokteran yang berarti juga peningkatan kecanggihan alat-alat medis yang berakibat semakin mahalnya biaya pelayanan medik di Indonesia.

3. Sub-sistem ketrampilan dokter umum :

Mengenai ketrampilan dokter kiranya sudah banyak dipahami yang mungkin ini terjadi karena berbagai macam kemungkinan

Contoh:

kurangnya fasilitas pendidikan saat menjalani kepaniteraan

kasus-kasus medik di rumah sakit amat sulit didapat padahal masa kepaniteraan sudah selesai

pembimbingan akademik tidak efektif yang mungkin terjadi karena tidak seimbangnya proporsi dosen dibanding mahasiswa

dan sebagainya sehingga berakibat rendahnya ketrampilan dokter-dokter umum di Indonesia

4. Sub-sistem pengetahuan dokter umum

Mengenai pengetahuan dokter umum kiranya telah banyak pihak mengetahuinya, yang sebenarnya IDI (Ikatan Dokter Indonesia) melalui PKB (Pendidikan Kedokteran Berkelanjutan atau Continuing Medical Education) telah melakukan upaya-upaya khusus untuk meningkatkan pengetahuan dokter umum, namun ternyata banyak kendala yang menghadang upaya-upaya IDI ini

Contoh :

a. Dokter sibuk melakukan praktek sehingga tidak ada waktu untuk belajar

b. Buku PKB tidak dapat diperoleh untuk dokter-dokter yang terpencil alamatnya

c. Buku PKB tidak menarik minat dokter untuk mempelajarinya

d. dan lain-lainnya

Sebenarnya kekurangan dokter-dokter kita amat banyak sekali, misalkan untuk beberapa hal yang terkait dengan kemajuan Ilmu Pengetahuan Kedokteran dibawah ini :

u Medical Climatology

u Nuclear Medicine

u Travel Medicine

u Radiation Protection Medicine

u Family Medicine

u Genetic Medicine

u Occupational Medicine

u Environmental Medicine

u Health Insurance

u Dan sebagainya

KONSEP DOKTER KELUARGA

1. Pengertian DOKTER

a. Versi Bagian Ilmu Kedokteran Komunitas Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (1999) :

u Dokter adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang profesi kedokteran dan kesehatan serta memiliki pengetahuan dan ketrampilan melalui pendidikan di bidang kedokteran yang mempunyai wewenang untuk menjalankan upaya pelayanan kedokteran.

u Definisi tersebut diatas amat mudah difahami sebagai sebuah difinisi klasik tentang dokter yang melakukan praktek dokter sehari-hari asalkan mempunyai ketrampilan dan pengetahuan medik yang didapat melalui pendidikan di bidang ilmu kedokteran.

b. Versi Somers and Somers (1970):

u Dokter di masa lalu adalah THE TRADITIONAL SYMBOL OF MEDICAL CARE THE KINDLY OLD FAMILY DOCTOR WITH BIG HEART AND LITTLE BAG, PART HEALER,PART PRIEST, PART FAMILY COUNSELOR. Artinya bahwa dokter di masa lalu adalah simbol tradisional dari pelayanan medis, yaitu seorang dokter keluarga yang baik hati yang membawa tas kecil berisi alat-alat medis, dia adalah seorang penyembuh, seorang pendeta, serta sekaligus berperan sebagai penasehat bagi keluarga.

u Kiranya ini adalah gambaran tentang dokter di masa lalu, yang memperlihatkan bahwa dokter di waktu itu secara otomatis merupakan bagian dari keluarga, meskipun waktu itu sekedar disebut sebagai dokter biasa saja dan mereka sama-sekali tidak ingin disebut sebagai dokter keluarga. Pada masa itu dokter juga berperan sebagai pendeta, namun mereka juga tidak mau disebut sebagai dokter rohani. Pada masa itu dokter adalah juga seorang counselor, namun mereka tidak juga disebut sebagai dokter counselor. Kiranya dokter tua di masa lalu adalah dokter pujaan yang patut dikenang karena profesinya yang mulia yaitu memberikan pelayanan medik dan pelayanan kesehatan kepada sesama.

2. Pengertian Dokter Keluarga

a. Versi IDI

Ikatan Dokter Indonesia (1982,Cit. Sutomo 2002) menyebutkan bahwa dokter keluarga adalah dokter yang dapat memberikan pelayanan kesehatan yang berorientasi komunitas dengan titik berat pada keluarga, ia tidak hanya memandang penderitaan sebagai individu yang sakit, tetapi sebagai bagian dari unit keluarga dan tidak hanya menanti secara pasif, tetapi bila perlu aktif mengunjungi penderita atau keluarganya.

Difinisi tersebut diatas menjelaskan bahwa dokter keluarga itu mempunyai ciri-ciri : pelayanan medis yang diberikan itu berorientasi keluarga, pasien yang dilayani selalu dilihat sebagai bagian dari keluarga, dan dokter keluarga tidak hanya menunggu pasien agar datang kepadanya, tetapi dokter tidak segan-segan datang ke rumah pasien

c. Versi IKK-FKUI

Bagian Ilmu Kedokteran Komunitas Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (1996) mendefinisikan bahwa dokter keluarga adalah setiap dokter yang mengabdikan dirinya dalam bidang kedokteran maupun kesehatan yang memiliki pengetahuan dan ketrampilan melalui pendidikan khusus di bidang kedokteran keluarga yang mempunyai wewenang untuk menjalankan praktek dokter keluarga pada lini terdepan.

Difinisi tersebut diatas menyatakan bahwa dokter keluarga adalah dokter pada pelayanan primer, jadi dokter keluarga bukanlah dokter ahli. Kiranya inilah makna utama dari difinisi IKK FKUI.

Dokter Keluarga dalam difinisi tersebut diatas adalah dokter yang dapat memberikan pelayanan medis secara personal, menyeluruh,terpadu,bersinambungan dan proaktif sesuai kebutuhan pasien yang merupakan bagian dari keluarga, dan dokter keluarga dapat bertindak sebagai koordinator dalam konsultasi dan rujukan kepada dokter ahli. Artinya dalam hal ini dokter keluarga mempunyai tempat khusus, tugas khusus, dekat dengan keluarga serta mampu bekerjasama dengan dokter-dokter ahli serta dapat atau berhak menjadi KOORDINATOR dalam pelayanan medis.

d. Versi WONCA 2002

Dokter Umum atau Dokter Keluarga adalah DOKTER SPESIALIS (Wonca, 2002) yang :

1. dididik untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada semua individu tanpa memandang usia, jenis kelamin atau jenis masalah kesehatan

2. menyediakan pelayanan primer dan berkelanjutan kepada seluruh keluarga dalam komunitas mereka

3. memperhatikan persoalan-persoalan fisik, psikologis dan sosial

4. mengkoordinasikan pelayanan kesehatan yang komprehensif dengan spesialis lain sebagaimana diperlukan

Definisi WONCA tersebut diatas menyatakan bahwa Dokter Keluarga adalah dokter khusus yang secara khusus melayani keluarga dan tetap memberikan pelayanan primer di dalam komunitas.Sebenarnya setelah mengetahui difinisi bahwa dokter keluarga adalah dokter spesialis itu jangan membuat kaget, karena di Amerika Serikat dan Singapura itu dokter keluarga memang dokter ahli, di lain pihak di Inggris, Australia dan lain-lainnya dokter keluarga adalah dokter umum. Bagaimanakah dokter keluarga di Indonesia, dokter umum atau dokter spesialis ?

e. Versi WONCA Europe Tahun 2002 (Wonca Europe, 2002)

Dokter Praktek Umum atau Dokter yang melakukan Praktek Kedokteran Keluarga adalah :

1. Sebuah disiplin akademis dan ilmiah dengan materi pendidikan,penelitian, evidence base dan aktivitasnya sendiri

2. Spesialis klinik yang berorientasi kepada pelayanan primer

Rincian tersebut diatas juga cukup jelas bahwa dokter umum adalah dokter yang melakukan praktek kedokteran keluarga dan dokter umum itu juga merupakan dokter spesialis yang berorientasi kepada pelayanan primer. Jadi sekali lagi menurut WONCA amat jelas sudah bahwa DOKTER KELUARGA ADALAH DOKTER UMUM SEKALIGUS DOKTER SPESIALIS YANG BERORIENTASI KEPADA PELAYANAN PRIMER. Jadi DK = DU = DS di pelayanan primer.

RINGKASAN :

Secara ringkas maka untuk di Indonesia tidak dapat dikatakan bahwa Dokter Keluarga adalah dokter spesialis, karena mengenai hal ini tidak mudah untuk menentukannya seperti yang pernah dikatakan oleh Dirjen Binkesmas saat itu bahwa bila dokter keluarga itu spesialis, maka beban biaya yang akan dipikul oleh masyarakat juga akan semakin berat. Kedua, pada prinsipnya pemberian nama dokter keluarga di Indonesia itu sebenarnya untuk meningkatkan ketrampilan dan pengetahuan dokter umum agar sama dengan dokter-dokter umum di negara maju, jadi AMAT SALAH bila dokter keluarga di Indonesia adalah dokter ahli.

Daftar Pustaka

u Wonca 2002.IMPROVING HEALTH SYSTEM: THE CONTRIBUTION OF FAMILY MEDICINE, A Guidebook, Wonca.

u Wonca Europe 2002.THE EUROPEAN DEFINITION OF GENERAL PRACTICE/

u FAMILY MEDICINEA,Wonca Europe

u Somers,MH and Somers,RA 1970.DOCTOR,PATIENT AND HEALTH INSURANCE, The Brooking Institute, Washington DC,USA

u Azwar,A 19----PELAYANAN DOKTER KELUARGA, Kolese Dokter Keluarga Indonesia, Unpublished,Jakarta.

u Rifki,Nitra 1996.PERANAN FAKULTAS KEDOKTERAN DALAM PENGEMBANGAN KEDOKTERAN KELUARGA, Sub Bagian Kedokteran Keluarga, Ilmu Kedokteran Komunitas, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia,Jakarta.

u Sutomo, Adi Heru 2002.DOKTER KELUARGA, Kolese Dokter Keluarga Indonesia, Cabang Daerah Istimewa Yogyakarta, Yogyakarta.