24
KUADRAN KARAKTER DAN PROFESI YANG SESUAI Ada 1001 macam jenis usaha yang sudah ada, dan mungkin ada 1001 macam jenis lagi yang akan digali oleh orang-orang inovatif. Peluang bisnis tidak akan pernah habis, dan kesempatan selalu akan ada selama umat manusia masih menjalankan hajat hidupnya di dunia ini. Namun demikian, menentukan jenis usaha yang akan dipilih memang sering membingungkan. Ada orang yang menentukan bidang usahanya karena ia melihat bidang tersebut sedang "ngetrend", dan karena banyak sekali orang lain yang juga ingin mendirikan usaha dalam bidang yang sama.Ada lagi yang menetapkan jalur usahanya karena ia kebetulan punya pengalaman di jenis usaha tersebut sebelumnya. Orang lain mungkin membuka toko atas saran sahabat-sahabatnya. Karena keanekaragaman latar belakang seperti itu, bagi seorang pemula, menentukan kegiatan usaha tentu menjadi sesuatu yang sulit. Adakah pendekatan yang lebih mudah untuk mengatasi masalah ini ? Beberapa orang mengeluhkan : "Saya tidak pintar "ngomong", mana bisa jadi usahawan ?" Sementara yang lain mengatakan : "Saya tidak bakat, tidak biasa dan tidak pandai dagang, mana mungkin jadi wiraswastawan ?" Sepintas memang kalimat-kalimat di atas cukup masuk akal, akan tetapi, sekali lagi perlu ditegaskan bahwa kewiraswastaan tidak identik dengan dagang, sedangkan untuk menjadi wiraswastawan tidak tergantung dari persoalan seseorang "pintar ngomong" atau tidak. Lebih penting adalah adanya niat, kemauan keras serta keuletan.

Kuadran Karakter Dan Profesi Yang Sesuai

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Kuadran Karakter Dan Profesi Yang Sesuai

Citation preview

Page 1: Kuadran Karakter Dan Profesi Yang Sesuai

KUADRAN KARAKTER DAN PROFESI YANG SESUAI

Ada 1001 macam jenis usaha yang sudah ada, dan mungkin ada 1001 macam jenis lagi yang

akan digali oleh orang-orang inovatif. Peluang bisnis tidak akan pernah habis, dan

kesempatan selalu akan ada selama umat manusia masih menjalankan hajat hidupnya di dunia

ini.

Namun demikian, menentukan jenis usaha yang akan dipilih memang sering

membingungkan. Ada orang yang menentukan bidang usahanya karena ia melihat bidang

tersebut sedang "ngetrend", dan karena banyak sekali orang lain yang juga ingin mendirikan

usaha dalam bidang yang sama.Ada lagi yang menetapkan jalur usahanya karena ia kebetulan

punya pengalaman di jenis usaha tersebut sebelumnya. Orang lain mungkin membuka toko

atas saran sahabat-sahabatnya. Karena keanekaragaman latar belakang seperti itu, bagi

seorang pemula, menentukan kegiatan usaha tentu menjadi sesuatu yang sulit. Adakah

pendekatan yang lebih mudah untuk mengatasi masalah ini ?

Beberapa orang mengeluhkan : "Saya tidak pintar "ngomong", mana bisa jadi usahawan ?"

Sementara yang lain mengatakan : "Saya tidak bakat, tidak biasa dan tidak pandai dagang,

mana mungkin jadi wiraswastawan ?" Sepintas memang kalimat-kalimat di atas cukup masuk

akal, akan tetapi, sekali lagi perlu ditegaskan bahwa kewiraswastaan tidak identik dengan

dagang, sedangkan untuk menjadi wiraswastawan tidak tergantung dari persoalan seseorang

"pintar ngomong" atau tidak. Lebih penting adalah adanya niat, kemauan keras serta keuletan.

Yang perlu kita lakukan pertama kali adalah, memeriksa dan berusaha mengenal diri sendiri.

Kita perlu mengetahui, siapa diri kita sebenarnya, bagaimana sifatnya, apa saja

kemampuannya, apa saja kesenangan-kesenangan nya dan sebagainya. Dengan mengenali

diri sendiri seperti itu, kita akan lebih mudah menyesuaikan bidang usaha yang akan

dijalankan.Sifat dan pembawaan seseorang merupakan hal penting yang perlu diperiksa

terlebih dahulu sebelum memutuskan untuk mengusahakan sesuatu. Manusia, pertama sekali

bisa dilihat dari minatnya untuk berhubungan dengan manusia-manusia lain. Sebagian orang

memiliki tipe dasar kepribadian yang cenderung "ingin" membangun hubungan-hubungan

dan ikatan-ikatan terhadap orang-orang lain. Sebagian lagi justru berorientasi meminimalisasi

diri dari kontak-kontak antar manusia. Di antara kedua sifat ekstrim tersebut, orang-orang

Page 2: Kuadran Karakter Dan Profesi Yang Sesuai

lainnya mempunyai kadar atau intensitas yang berbeda-beda dalam hal keinginan

berkomunikasi satu sama lain.

Pada ekstrim yang pertama dimana orang memiliki pembawaan yang selalu "terbuka" bagi

pergaulan dengan anggota masyarakat lainnya, disebut orang yang "terbuka", atau dikatakan

juga "extrovert". Sebaliknya, orang-orang yang sangat membatasi diri dari pergaulan, disebut

orang yang "tertutup" atau "introvert".Selain persoalan "introvert" dan "extrovert" yang

merupakan sifat-sifat manusia tentang bagaimana orientasinya dalam berhubungan dengan

masyarakat, maka kita juga perlu melihat bagaimana kecenderungannya dalam melaksanakan

hubungan itu sendiri. Apakah ia cenderung memerintah dan mengendalikan orang lain,

ataukah justru condong mengalah. Yang disebut terdahulu, orang dengan kecenderungan

ingin mengendalikan orang lain, dinamakan sifat yang "dominatif", sedang yang kedua

dinamakan "dedikatif".

Dengan demikian ada dua sisi penilaian, yang pertama tentang intensitas keinginan bergaul

yang terdiri dari sifat-sifat "introvert" dan "extrovert", serta yang kedua tentang kadar

dorongan mendominasi orang lain, terdiri dari jenis "dominatif" dan "dedikatif". Kombinasi

dari keduanya, kalau digambarkan akan membentuk sebuah garis sumbu X (horisontal) yang

mewakili garis "kadar dominasi", yang dipotong oleh sebuah garis sumbu Y (vertikal) yang

mewakili intensitas keinginan berhubungan dengan orang lain, yang kita sebut sebagai garis

"pembawaan".Dengan demikian, akan diperoleh 4 buah kuadran yang masing-masingnya

akan menunjukkan sebuah tipe pembawaan manusia, dalam hubungannya dengan bagaimana

yang bersangkutan mengadakan kontak dengan orang-orang lain.

Kuadran pertama, menggambarkan tipe menusia yang dinamakan "Dominan" (D), dibentuk

dari perpaduan sifat introvert, dengan pembawaan yang kuat untuk mendominasi orang lain.

Kuadran kedua, mewakili orang-orang dengan sifat extrovert, senang bergaul dengan orang

banyak, terkombinasi dengan bawaan yang juga mendominasi. Golongan ini dinamakan

orang-orang dari tipe "Populer" (P), karena sifatnya cenderung mencari pengaruh (influence),

popularitas dan persahabatan. Kemudian, ada lagi tipe "Tenang" (T), dibentuk dari perpaduan

antara bawaan yang extrovert, dengan sifat condong mengalah pada orang lain. Disebut tipe

"Tenang" karena yang bersangkutan biasanya berperilaku tenang (steadiness) serta ramah-

tamah (amiable). Tipe "T" terdapat pada kuadran ketiga. Terakhir adalah tipe "Konvensional"

(K), terdapat pada kuadran terakhir, kuadran ke empat. Tipe ini dibentuk dari pembawaan

yang introvert, terkombinasi dengan sifat mengalah atau melayani.Dengan adanya keempat

Page 3: Kuadran Karakter Dan Profesi Yang Sesuai

tipe ini, masing-masing D,P,T dan K, kita akan mendapatkan peluang untuk menganalisa

kondisi mereka, tentang kecondongan-kecondongannya dalam berinteraksi dengan orang-

orang lain serta lingkungannya. Kita mulai untuk melihat bagaimanakah kira-kira seluk-beluk

orang dari tipe "Dominan".Orang tipe "D" memiliki motivasi dasar untuk mengejar prestasi.

Tindak tanduknya selalu berorientasi kearah suksesnya hasil akhir dari suatu pekerjaan atau

tanggung jawab. Sangat menyenangi tantangan, dan untuk bisa berhasil, mereka akan

bersedia bekerja keras, bahkan kalau perlu, dengan cara apa saja atau menghalalkan segala

cara. Kurang peduli terhadap lingkungan pergaulan, tidak banyak bicara, bertindak serba

cepat dan praktis, langsung kesasaran.Individual tipe "D" menyukai kebebasan, situasi

dimana ia tidak diatur-atur orang lain, bebas berkreasi, bebas mengembangkan ide-idenya

sendiri untuk mengalahkan tantangan yang dihadapinya. Mereka juga menginginkan

kekuasaan, karena tanpa otoritas, keinginannya untuk mengembangkan kreativitas dan

gagasan-gagasannya tentu akan banyak terhambat oleh orang lain yang lebih berkuasa. Bila

berhasil mengatasi suatu permasalahan, biasanya mereka sudah tidak tertarik lagi untuk

menghadapi masalah yang sama, karena kadar tantangannya sudah tidak ada lagi. Oleh

karena itu, mereka amat menyukai aktivitas yang bervariasi, makin banyak keragaman, makin

bergairah mereka bekerja. Dalam bekerja pun, tingkat kesulitan merupakan sorotan tersendiri.

Bagi orang tipe "D", pekerjaan yang bermutu, adalah pekerjaan yang tingkat kesulitannya

tinggi, baru mereka merasa tertantang dan mendapat kepuasan setelah berhasil.

Para "Dominan" yang bekerja disuatu perusahaan atau instansi, menginginkan bahwa status

dan jenjang karir yang mereka peroleh, merupakan penghargaan atas prestasi-prestasi kerja

mereka. Dengan begitu, mereka akan mendapatkan kebanggaan tersendiri bahwa prestasinya

adalah hasil dari serentetan kerja keras dan susah payah.

Sementara itu, orang-orang tipe "P", melakukan sepak terjangnya berdasarkan motivasi untuk

memperoleh "pengakuan" (recognition) dari orang banyak, sehingga mereka bisa merasa diri

sebagai orang penting dilingkungannya. Karena tujuannya lebih pada bagaimana penilaian

orang banyak, maka orang "P" kadang-kadang kurang mewaspadai hasil akhir dari suatu

pekerjaan, termasuk batas waktu penyelesaiannya. Mereka menginginkan popularitas, dan

untuk itu mereka akan berusaha sedapat-dapatnya untuk mencari pengaruh (influence)

kesana-kemari.

Tipe "P" menginginkan prestise, banyak bicara dan sangat mendambakan hubungan-

hubungan yang hangat serta bersahabat dengan berbagai fihak. Seperti juga orang tipe "D",

Page 4: Kuadran Karakter Dan Profesi Yang Sesuai

para "Popularian" menghendaki situasi yang penuh kebebasan, jauh dari aturan-aturan ketat

serta kendali-kendali yang terlalu rinci. Kreativitas menghendaki kebebasan, begitu menurut

mereka.Sebagai konsekuensi dari sifat mereka yang extrovert, orang "Pop" sangat

menyenangi pergaulan dengan orang banyak, dengan siapa saja. Pintar bergaul. Untuk itu

mereka tidak segan-segan untuk menolong orang lain, serta memotivasi siapa pun yang

menurutnya membutuhkan dorongan guna mencapai kemajuan-kemajuan dalam bisnis atau

kehidupan ini. Berbicara, baik antar pribadi maupun di depan publik, sambil melontarkan

berbagai gagasan dan ide-ide, merupakan kemampuannya yang cukup spesifik. Itu semua

menyebabkan mereka bergairah.

Kelompok manusia bertipe "T", motivasi dasarnya adalah persahabatan serta rasa saling

menghargai antar sesama. Mereka juga "extrovert", senang dan pandai bergaul. Akant tetapi,

umumnya tidak mempunyai ambisi besar dalam hal mencapai prestasi apa pun. Semua

dilaksanakan secara "biasa-biasa" saja. Pembawaan mereka tenang, kalem, dan ramah tamah.

Karena sifat yang demikian, jarang orang "T" dinilai sombong atau angkuh, sebaliknya

merekalah orang-orang yang dianggap mudah untuk diajak berkonsultasi atau berdiskusi,

terutama sebagian di antaranya yang dianggap berotak encer.Berbeda dengan tipe "D",

kelompok tenang ini kurang menyukai tanggung jawab dan tantangan yang bervariasi.

Condong untuk berspesialisasi, guna membatasi ruang lingkup tanggung jawab pada area

tertentu saja. Sebagai extrovert, orang "T" juga senang bergabung dalam kelompok-kelompok

orang banyak, berpartisipasi sebagai anggota. Dalam bekerja, lebih menyukai hadir dalam

sistem yang sudah mapan, dimana segala sesuatunya sudah baku dan memiliki panduan-

panduan yang jelas.Karena kurang menyenangi tantangan, dengan sendirinya mereka juga

kurang berani mengambil risiko-risiko besar, sehingga condong memilih lingkungan yang

aman. Bila ditempatkan ke dalam lingkungan baru yang masih asing, butuh waktu untuk

menyesuaikan diri. Berusaha bertahan untuk selalu berada pada lingkungan yang sudah

dikenalnya dengan baik. Bagi orang-orang "T", untuk dapat mencapai sesuatu, diperlukan

penjelasan yang sejelas-jelasnya tentang sasaran yang hendak dicapai, sekaligus apa peran

mereka dalam kerangka tugas.

Terakhir pada kuadran keempat, kita temui orang-orang dari kalangan "Konvensional".

Orang tipe "K" biasanya bekerja dengan acuan ketelitian, hasil yang benar dan sempurna

menurut kaidah-kaidah yang sudah baku, serta kualitas tinggi. Mereka termasuk "introvert",

kurang peduli dengan lingkungan sosialnya, sehingga condong membatasi diri dalam

berhubungan dengan manusia lain.Sebagai kompensasi, mereka umumnya sangat teliti dalam

Page 5: Kuadran Karakter Dan Profesi Yang Sesuai

pekerjaan, perfeksionis, selalu mengacu pada kesempurnaan hasil akhir. Akan tetapi, karena

terlalu telitinya, sering terjadi mereka kurang memperhatikan batas waktu, berharap adanya

tuntunan yang jelas langkah demi langkah, serta kadang-kadang butuh dukungan

menyeluruh.Seperti tipe "T", orang-orang konvensional ini juga mendambakan lingkungan

yang aman-aman saja. Bisa bekerja dalam kelompok, dengan basis pemikiran bahwa risiko

yang dihadapi akan bisa ditekan sekecil mungkin, dan ditanggung bersama.Karena

"introvert"nya, mereka sering mengharapkan mendapat tugas-tugas yang bisa

"menenggelamkan" mereka ke dalam keasyikan bekerja. Oleh karenanya, pekerjaan-

pekerjaan yang sesuai adalah jenis-jenis yang membutuhkan keakuratan tinggi, atau bidang-

bidang penelitian.

Dalam hubungannya dengan pemilihan bidang usaha yang sesuai dengan masing-masing

pembawaan di atas, dapat kita lihat bahwa terdapat 4 kuadran yang merupakan hasil

kombinasi dan interaksi dari sifat-sifat bawaan tersebut. Perhatikan gambar. Kalau kita tarik

kesimpulan dari sumbu vetikal, maka terlihat bahwa orang-orang yang termasuk "extrovert"

lebih sesuai untuk memilih bidang-bidang yang memungkinkannya bertemu dengan orang

banyak. Di dunia industri, mereka bisa banyak berperan dalam jalur-jalur distribusi.

Sebaliknya, bagi kelompok "introvert", akan lebih cocok bila bergerak dalam kegiatan

produksi. Dari sumbu horisontal, untuk mereka yang dominan, akan lebih pas kalau

menggeluti bidang-bidang usaha yang akan menempatkan dirinya pada posisi mental yang

lebih tinggi dari orang lain, sehingga "naluri dominasi"nya akan tersalur dengan baik. Di

ujung yang berlawanan, terdapat kelompok orang-orang yang "dedikatif". Mereka ini justru

lebih sesuai bila bergerak dalam bidang-bidang yang lebih bersifat "melayani" orang lain.

Pada kuadran I akan kita dapati orang-orang yang kecenderungan bisnisnya dipengaruhi oleh

sifat yang mendominasi, serta pembawaan yang introvert. Maka pada daerah ini akan kita

temui kelompok wiraswastawan yang menonjol dalam hal kreativitas. Kita sebut kuadran I

sebagai "daerah kreatif". Kuadran II ditempati oleh mereka yang perilakunya dipengaruhi

oleh sifat yang mendominasi, serta pembawaan yang extrovert. Maka pada daerah ini akan

kita jumpai kelompok wiraswastawan yang lebih cenderung memberikan konsultasi dan

pengarahan. Kuadran II kita sebut sebagai "daerah konsultatif"Kuadran III merupakan tempat

orang-orang yang perilakunya dipengaruhi oleh sifat yang condong melayani, terkombinasi

dengan pembawaan "extrovert". Kelompok ini lebih cenderung memberikan pelayanan

kepada orang lain, menyukai persahabatan yang tulus, dan tidak berusaha mempengaruhi

orang lain. Kuadran III kita namakan sebagai "daerah servis (pelayanan)".

Page 6: Kuadran Karakter Dan Profesi Yang Sesuai

Terakhir, kuadran IV, adalah tempatnya orang-orang yang sifatnya condong memberikan

layanan, tapi pembawaannya tertutup, alias "introvert". Kesukaannya lebih kepada hal-hal

yang rinci, mengupas masalah-masalah yang ruwet. Oleh sebab itu, kuadran IV bisa disebut

sebagai "daerah analitis".

Tipe orang seperti apa saja dapat dipadupadankan untuk meraih SUKSES. Banyak bidang usaha yg cocok dengan kepribadian kita untuk menatap masa depan yg cerah (Arman Hakim,

2007 : 111-138)

Empat Kuadran Hasil Kombinasi dan Interaksi Sifat-Sifat Bawaan Introvert + Dominasi = Dominan > Kelompok Kreatif : Produksi + Pengarahan Ekstrovert + Dominasi = Populer > Kelompok Konsultatif : Pengarahan + Distribusi Ekstrovert + Dedikasi = Tipe Tenang > Kelompok Servis : Distribusi + Pelayanan Introvert + Dedikasi = Konvensional > Kelompok Analitis : Pelayanan + Produksi

Sekarang mari kita kaji, dari ke-4 tipe manusia di atas, jenis usaha apa saja yang kira-kira

sesuai untuk dijalankan oleh mereka masing-masing.· Orang Dominan, Kelompok Kreatif :

Terdiri diri orang-orang yang karena kreativitasnya, sangat mendambakan kebebasan. Dalam

bekerja, mereka berorientasi pada pencapaian hasil akhir yang baik. Biasa bekerja sendiri,

tidak banyak bicara. Jadi, mereka tergolong pada orang-orang yang "tidak pintar ngomong"

(seperti telah disinggung pada bagian awal artikel ini). Karena sifatnya dominan, dalam

berwiraswasta seyogyanya lebih memilih bidang-bidang yang tidak perlu banyak

berhubungan dengan orang lain guna "lobi-melobi", karena tugas itu tidak cocok dengan

Page 7: Kuadran Karakter Dan Profesi Yang Sesuai

temperamennya. Mereka juga termasuk introvert, oleh sebab itu, lebih baik bergerak dalam

bidang produksi, menghasilkan produk-produk tertentu. Di sini, semua ambisi, kebebasan

berkreasi serta gagasan-gagasan inovasi bisa terlampiaskan. Bagi orang-orang dari kalangan

menengah ke atas, bisa memulai bisnis dengan mendirikan industri-industri besar. Tapi, bagi

kalangan menengah kebawah, bisa mencoba industri-industri rumah atau kerajinan.· Orang

Popularian, Kelompok Konsultatif :Orang-orang dari kelompok ini bersifat dominatif dan,

karena berpembawaan extrovert, mereka menyukai pergaulan, senang bertemu dengan

publik. Pandai bicara. Meski demikian, mereka selalu cenderung mempengaruhi orang lain.

Senang popularitas. Positifnya, kebanyakan dari mereka suka membantu dan menolong. Oleh

karena itu, orang-orang konsultatif lebih sesuai dalam bidang-bidang usaha yang bersifat

mengarahkan atau memberi instruksi. Contohnya, jadi konsultan, membuka kursus, menjadi

pelatih olahraga. Sebagai extrovert, mereka juga baik dalam bidang-bidang distribusi, sales

dan perdagangan.· Orang Tipe Tenang, Kelompok Servis/Pelayanan :Sesuai dengan

namanya, kelompok ini lebih cocok dalam bidang-bidang yang memberikan layanan kepada

pihak lain. Kelebihan orang servis adalah kemampuannya mengikuti keinginan-keinginan

orang, yang dilayaninya dengan tulus. Jadi berlawanan dengan kelompok konsultatif yang

justru berusaha mengendalikan orang lain.Bidang usaha layanan bisa bermacam-macam,

mulai dari membuka bengkel otomotif, elektronik sampai berbagai usaha jasa lainnya.· Orang

Konvensional, Kelompok Analitis :Sifat introvert terkombinasi dengan pembawaan yang

dedikatif, membuat kelompok ini lebih sesuai dengan pekerjaan-pekerjaan yang bersifat

"memecahkan problem" (problem solver). Cocok untuk membuka usaha seperti jasa

terjemahan, reparasi atau akuntan publik. Tentu saja dengan catatan bahwa mereka harus

menguasai ilmu pengetahuan yang sesuai.Guna memberikan familiaritas yang lebih baik

tentang berbagai bidang usaha dalam hubungannya dengan tipe dan pembawaan manusia,

dibawah ini kita lihat aneka kemungkinan pilihan yang bisa diambil, sesuai dengan kondisi

dan situasi masing-masing orang yang berkepentingan.Bidang Usaha Kelompok

KreatifSebagaimana diutarakan di atas, sebelum seseorang menerjunkan diri ke lapangan

usaha, seyogyanya ia melakukan penilaian diri terlebih dahulu. Dengan demikian ia akan

mengetahui termasuk kelompok manakah kira-kira dirinya itu. Apakah tergolong kelompok

kreatif, konsultatif, servis ataukah analatis. Setelah itu, ada lagi yang harus diperiksa lebih

jauh, yakni apakah dirinya memiliki sebuah keterampilan khusus, atau menguasai ilmu

pengetahuan tertentu dan juga barangkali mempunyai hobi yang khas. Semua hal tersebut

akan dapat menjadi modal yang berharga bagi kelanjutan perwujudan usaha.

Page 8: Kuadran Karakter Dan Profesi Yang Sesuai

Memproduksi sesuatu, adalah pilihan yang sesuai untuk orang-orang yang "introvert-

dominan". Untuk itu, bidang produksi menyediakan alternatif yang tak terbatas dalam hal

komoditas yang akan dibuat. Namun, tetap harus diingat bahwasanya membuat suatu produk

harus terlebih dahulu dipastikan tentang kemungkinan pemasarannya. Produk bisa menjadi

"sellable" (bisa dijual) atau "marketable" (bisa dipasarkan), bila nyata-nyata ada pihak-pihak

yang membutuhkannya. Sebuah usaha akan menjadi sia-sia bila produknya tidak ada yang

membeli. Contoh-contoh bidang usaha dalam sektor produksi, antara lain adalah :

(1) Bidang Makanan/Minuman : Bidang ini sangat bervariasi dan bisa diwujudkan dalam

berbagai tingkatan sesuai dengan tingkat lapisan masyarakat yang akan dituju. Misalnya, kita

bisa mendirikan warung makan untuk kalangan menengah ke bawah, atau bahkan restoran

mewah untuk kalangan atas, bila modalnya ada. Bisnis makanan dalam bentuk rumah makan

atau warung, merupakan salah satu bentuk usaha yang sangat menguntungkan, karena tingkat

keuntungannya termasuk besar, bisa mencapai 50% lebih, bahkan dalam kasus-kasus tertentu

dapat melebihi 100%. Keunggulan bidang makanan sudah dibuktikan oleh kalangan Warung

Tegal (warteg) serta restoran Padang.

(2) Bentuk-bentuk lain dari bisnis makanan adalah usaha catering, yang meliputi nasi

rantangan konsumsi karyawan kantor, pesta dan lain-lain, kemudian produksi kue-kue,

makanan kecil, minuman segar dan es krim, roti (bakery) dan roti keliling, makanan asongan,

aneka manisan dan permen, dan berbagai hidangan lainnya. Pakan ternak juga bisa

digolongkan dalam jenis usaha makanan. Saya melihat yang masih berpeluang untuk maju

adalah jenis-jenis makanan khas daerah, karena masih teramat banyak jenisnya yang belum

diketengahkan dan dipromosikan pada masyarakat nasional. Kita bisa melihat dari sekian

jumlah daerah dan suku di Indonesia, baru satu dua makanannya yang telah dikenal luas dan

digemari sebagai hidangan lezat. Beberapa diantaranya adalah Sate Madura, Masakan

Padang, Pempek Palembang, Gudeg Jogya, Rica-rica dan Bubur Manado, Masakan Sunda, Es

Palubutung dari Sulsel, Sagu Ambon, Asinan Bogor dan beberapa lainnya.

(3) Kerajinan :Selain untuk kebutuhan dalam negeri, barang kerajinan juga unggul dalam hal

ekspor. Calon wiraswastawan di daerah-daerah sebaiknya memikirkan atau menggali kembali

potensi daerahnya yang mungkin saja memiliki jenis-jenis kerajinan yang bisa diketengahkan

ke lingkup nasional maupun internasional.

Page 9: Kuadran Karakter Dan Profesi Yang Sesuai

(4) L o g a m : Sentra industri logam di Tegal adalah contoh yang baik, bagaimana kretivitas

bisa diwujudkan dalam bidang industri. Sekarang ini masih dibutuhkan terobosan-terobosan

baru yang memungkinkan mutu produk logam tersebut bisa lebih ditingkatkan.

(5) Pertanian dan Agrobisnis : Bidang yang merupakan sumber daya paling fundamental dari

bangsa Indonesia. Dalam masa krisis, bidang ini telah membuktikan diri sebagai bidang

usaha yang tidak saja kebal krisis, tapi bahkan menangguk keuntungan berlipat ganda.

(6) Peternakan dan Tambak : Ini juga sangat berpotensi ekspor, sehingga patut

diperhitungkan sebagai jalur bisnis kebal krisis. Udang adalah salah satu komoditas

primadonanya.

(7) Rajutan, Bordir, Renda : Meski termasuk kelompok kerajinan, bidang ini bisa diberi

perhatian ekstra, karena lebih condong melibatkan tenaga-tenaga wanita. Penulis sangat

berharap, jumlah wiraswastawati di Indonesia bisa terus bertambah.

(8) S a b l o n :Kaum kreatif bisa melampiaskan kreativitasnya lewat seni menyablon.

Penerapan sablon amat luas, bisa untuk pakaian seperti baju kaus, barang-barang hiasan,

peralatan kantor dan lain-lain. Untuk menguasai keterampilan sablon, banyak tersedia kursus-

kursus persablonan di banyak kota besar. Biayanya relatif tidak mahal, sehingga patut

dijadikan sebuah alternatif unggulan bagi yang ingin terjun ke dunia wiraswasta. Sudah

terbukti, dengan sablon banyak pengusaha kecil bisa berkembang dengan baik. Syaratnya

adalah penjiwaan, karena sablon berhubungan erat dengan seni dan keindahan.

(9) Penerbitan : Menjadi penerbit, bisa juga dimulai secara kecil-kecilan lebih dahulu. Kalau

sang pengusaha juga mampu menulis, usaha ini akan lebih ideal lagi. Pada beberapa kejadian,

ada pengusaha kecil yang memulai penerbitannya dengan cara pesanan melalui kotak pos

atau internet, sehingga tidak perlu mencetak dengan jumlah besar-besaran sebagaimana

dilakukan oleh penerbit yang sudah mapan.

(10) Mainan anak-anak : Komoditas ini ternyata cukup menjanjikan, karena jumlah anak-

anak amat banyak. Memproduksi mainan anak tidak perlu yang mewah dan mahal. Di

lingkungan sekolah banyak pedagang-pedagang kecil yang menjual mainan-mainan

sederhana buatan sendiri (pekerjaan tangan), ternyata amat laris. Anak kecil tidak banyak

memperhatikan segi kemewahan, yang penting adalah ide yang sejalan dengan dunia khayal

anak-anak. Ada juga beberapa pengusaha kecil yang memproduksi mainan anak sederhana

terbat dari tripleks, dan bisa dipasarkan kepada berbagai sekolah taman kanak-kanak.

Page 10: Kuadran Karakter Dan Profesi Yang Sesuai

(11) Kartu ucapan : Meski kelihatan sepele, ternyata kartu ucapan memiliki harapan masa

depan yang tidak sepele. Dengan kreativitas tinggi, berbagai merek kartu ucapan seperti

HallMark dan lain-lain mampu mengeruk keuntungan besar. Pengusaha Indonesia yang

berhasil di bidang ini antara lain adalah produsen kartu ucapan merek Harvest. Mereka yang

kreatif di bidang ini, paling tidak bisa memenuhi nafkahnya hanya dengan bersenjatakan pena

dan kertas atau amplop, sebagaimana yang dilakukan para pionir di bilangan Pasar Baru

Jakarta.

(12) Karya Intelektual :Perwujudan paling murni dari ungkapan bahwa kewiraswastaan

merupakan "kerja otak" dan bukan "kerja otot", adalah dalam bentuk Karya Intelektual (KI).

Yang dimaksud dengan KI adalah produk-produk yang sepenuhnya merupakan hasil kerja

kecerdasan seseorang. Yang termasuk dalam golongan ini adalah : pembuatan perangkat

lunak (software) komputer, penulisan buku baik sastra, teknik dan lain-lain, skenario film,

sinetron, drama dan lain sebagainya, paket pelajaran tambahan, penciptaan lagu-lagu, karya-

karya seni dan lain-lain semacamnya. Sukses dalam KI, akan memungkinkan seseorang

menjadi sangat kaya dan sangat terkenal pula. Contohnya adalah Bill Gates, yang berhasil

dalam bisnis perangkat lunak komputer, dan sekarang menjadi salah seorang terkaya di dunia.

Sesuaikah Jenis Usaha Anda Dengan Tipe Kepribadian Anda? (Bagian 3 )

Bidang Usaha Kelompok KonsultatifUntuk kalangan yang "extrovert dominan", bidang usaha

yang lebih sesuai adalah bidang-bidang yang memungkinkannya berada pada posisi

pemegang kendali. Maka, di bawah ini adalah jenis-jenis usaha untuk kalangan mereka :

1) Jasa Konsultasi : Dengan menjadi konsultan, orang-orang dari kelompok ini akan bisa

menyalurkan pembawaannya yang dominatif, langsung pada klien. Di sini hubungan kerja

antara wiraswastawan (konsultan) dengan pelanggan (klien)nya akan sangat "klop", karena

pihak klien sebagai pihak yang membutuhkan secara otomatis akan selalu mengikuti apa

yang dinasehatkan, diusulkan atau diinstruksikan oleh sang konsultan. Perlu diperhatikan

bahwa untuk menjadi konsultan, seseorang harus mempunyai pengetahuan atau keahlian

tertentu yang dibutuhkan oleh pelanggannya. Ada banyak bidang konsultansi, antara lain

konsultan pajak, konsultan keuangan. konsultan pemasaran, konsultan konstruksi, konsultan

komputer dan lain-lain.

2) Kursus-kursus : Alternatif lain bagi kaum konsultatif adalah membuka usaha dalam bidang

pendidikan dan pelatihan. Kursus-kursus keterampilan dan ketenagakerjaan amat diperlukan

Page 11: Kuadran Karakter Dan Profesi Yang Sesuai

di Indonesia, karena sebagai negara berkembang, tenaga-tenaga ahli atau terampil merupakan

syarat mutlak pelaksanaan pembangunan. Sampai saat ini kursus yang diselenggarakan oleh

masyarakat tumbuh dengan suburnya, namun kebutuhan untuk itu masih tetap kurang. Maka,

boleh dikatakan orang-orang konsultatif sangat berpeluang di bidang ini. Jenis kursus yang

termasuk populer dan terus dibutuhkan antara lain adalah Bahasa-bahasa Asing seperti

Inggris, Jepang, Mandarin, Keterampilan seperti Sablon, Mengetik, Komputer, Menjahit,

Memasak dan sebagainya. Begitu juga dengan kursus Manajemen.

3) Pusat Kebugaran dan Pelatih Olahraga : Bagi mereka yang menyenangi dan menguasai

teknik-teknik berolahraga dapat menggunakan kepandaiannya itu untuk berwiraswasta.

Antara lain dengan menjadi pelatih olahraga atau membuka pusat kebugaran (fitness center).

Banyak sudah figur sukses dalam bidang ini yang kita ketahui, seperti misalnya para pelatih

sepak bola yang direkrut PSSI (Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia) dibayar jutaan rupiah

setiap bulannya. Para pelatih aerobik kelas "biasa" rata-rata dibayar sekitar Rp. 500.000,-

untuk sekali acara senam pagi selama 1 - 1,5 jam.

4) Bidang Perdagangan : Ini merupakan bidang yang secara meluas digandrungi oleh

pengusaha-pengusaha dengan temperamen "dominan extrovert". Pengertian dagang yang

paling murni adalah menjual barang yang diperoleh dari pihak lain. Dengan demikian,

perdagangan lebih condong menyerupai jaringan distribusi barang. Untuk menjalankan

perdagangan, bisa ditempuh bermacam-macam jalur, misalnya sebagai distributor, sub-

distributor, dealer, agen, reseller (penjual) atau retailer (pengecer). Kebanyakan orang tipe

konsultatif sukses dalam perdagangan, karena mereka memang memiliki kelebihan alamiah,

berupa kesenangan bergaul dengan banyak orang, pintar bicara dan selalu berkeinginan

mempengaruhi pihak lain. Sifat-sifat seperti itu sangat mendukung dalam kewiraniagaan

(salesmanship). Perdagangan sebagai jalur distribusi tidak hanya mencakup perdagangan

besar saja dengan sebutan-sebutan seperti tertera diatas, tapi juga termasuk pedagang-

pedagang kecil gurem. Misalnya, pedagang asongan yang menawarkan "rokok

ketengan/eceran" adalah pedagang kecil pendistribusi rokok, sedangkan anak-anak pejaja

koran berfungsi sebagai pedagang kecil penyalur surat kabar. Mereka semua termasuk

instrumen perdagangan yang diperhitungkan.

Bidang Usaha Kelompok PelayananKelompok ini termasuk "extrovert", namun polaritasnya

berbeda dengan kelompok konsultatif. Kalau yang disebut terakhir lebih condong

mendominasi, maka kelompok servis conderung melayani atau mengikuti keinginan-

Page 12: Kuadran Karakter Dan Profesi Yang Sesuai

keinginan orang lain. Oleh sebab itu, bidang-bidang yang sesuai dengan mereka antara lain

adalah :

1) Biro Jasa : Banyak jenis biro jasa, misalnya jasa pengurusan surat-surat seperti

perpanjangan SIM (Surat Izin Mengemudi), STNK (Surat Tanda Nomor Kendaraan), SIUP

(Surat Izin usaha Perdagangan) dan lain-lain. Ada lagi jasa penarikan kendaraan mogok,

sekolah mengemudi dan sejenisnya.

2) Biro Teknik : Ini juga bidang usaha jasa, karena melayani khalayak masyarakat yang

mengalami kesulitan dengan peralatan-peralatan teknik seperti pompa air listrik, kompor

listrik, kulkas, AC (air conditioner) serta instalasi listrik. Orang dari golongan "servis" sangat

unggul dalam bidang tersebut.

3) Jasa Pengetikan : Amat populer dewasa ini, karena jumlah kantor dan perguruan tinggi

sudah amat banyak. Mahasiswa yang sedang dalam tugas membuat skripsi merupakan

pelanggan utama dari jasa pengetikan semacam itu. Untuk mendirikan, harus diperhatikan

lokasi usaha yang strategis terhadap pusat-pusat keberadaan pelanggan seperti kampus dan

kantor.

4) Foto Kopi dan Penjilidan : Bidang yang masih satu rumpun dengan jasa pengetikan.

Namun, jasa ini memerlukan investasi yang lebih besar dari pada jasa pengetikan, sehingga

perlu dipikirkan bagaimana mencari solusi yang tepat untuk mengatasi persoalan modal.

Alternatif dapat diambil misalnya dengan mencari mitra penyandang dana, ditambah

dukungan distributor. Perlu diketahui bahwa mesin foto kopi bisa disewa untuk keperluan

tersebut.

5) Sablon Pesanan : Bidang yang sama dengan bidang persablonan pada kelompok kreatif.

Disini, lebih ditekankan pada sistem pesanan, sehingga pelanggan memiliki kebebasan untuk

menentukan rancangan dan motif yang dikehendaki. Dalam keadaan bagaimana pun, harus

diusahakan agar industrti sablon bisa melayani pesanan disamping produksi standar.

6) Perbengkelan : Meski pada prinsipnya sama, perbengkelan bisa mencakup berbagai bidang

yang berbeda. Misalnya, ada bengkel otomotif, yang melayani perbaikan kendaraan roda

empat atau roda dua. Ada juga bengkel elektronik, untuk menangani pelayanan pemeliharaan

dan perbaikan alat-alat elektronik seperti TV, radio, stereo set, mini compo dan lain-lain, alat-

alat elektrik seperti AC, lemari es dan sebagainya. Pada masa sekarang, pemakaian alat-alat

Page 13: Kuadran Karakter Dan Profesi Yang Sesuai

tersebut sudah sangat umum, sehingga bidang ini pun cukup menjanjikan. Pilihlah bidang

yang disukai dan perdalamlah pengetahuan di bidang bersangkutan.

7) Kontraktor dan Jasa Perbaikan Bangunan : Di kota-kota besar terutama, sekarang ini

banyak pemilik rumah yang menghendaki pemeliharaan tempat tinggalnya bisa dilayani

dengan cepat dan baik. Begitu juga dengan kantor. Oleh karena itu, peluang dalam bidang ini,

cukup bisa diharapkan. Permintaan bisa amat bervariasi dari yang ringan-ringan seperti

perbaikan atap yang bocor, pengecatan, sampai yang besar seperti renovasi total atau

mendirikan bangunan baru.

8) Rumah Kost : Untuk kebutuhan karyawan atau mahasiswa, di kota-kota besar permintaan

jasa akomodasi dalam bentuk rumah kost atau kontrakan cukup tinggi. Peluang ini perlu

ditangkap, karena masa depannya cerah. Satu kamar berukuran 15 m2 , bisa dikenai biaya

sebesar Rp.1.000.000,- per bulan.

9) Salon Kecantikan : Bidang ini tetap menjadi pilihan favorit bagi kaum wanita, karena dari

masa ke masa, kecantikan merupakan kebutuhan pokok kaum hawa. Mendirikan usaha ini

pun relatif mudah, karena tidak memerlukan tempat yang terlalu besar, bisa mengambil

tempat di lokasi mana pun baik di daerah bisnis maupun di daerah tempat tinggal. Untuk

mendalami bidang ini, sekolah-sekolah atau kursus kecantikan banyak sekali dan mudah

ditemui, terutama di perkotaan.

10) Makelar: Makelar adalah bisnis mediator atau perantara antara penjual dan peminat. Dari

situ, makelar bisa mendapat fee (uang jasa) yang lumayan. Makelar bisa bergerak untuk

bermacam-macam komoditas, bisa tanah, rumah, kendaraan, surat berharga dan lain

sebagainya. Untuk menggeluti bidang ini, diperlukan keuletan dan kerajinan yang luar biasa,

tetapi sekali berhasil dalam satu penjualan tanah atau rumah, biasanya pendapatannya besar.

Sebagai usaha bercirikan "modal dengkul", "makelarisme" perlu dipertimbangkan sebagai

langkah awal berwirausaha.

Bidang Usaha Kelompok AnalitisKelompok analitis sebenarnya kurang menyukai bertemu

orang banyak, apalagi dalam frekuensi yang sering. Maka dari itu, mereka perlu berusaha di

bidang-bidang yang tidak mengharuskannya terlalu banyak "bersosialisasi", tapi cukup

banyak memberi kesempatan untuk berkonsentrasi penuh memecahkan masalah-masalah

sebagai dasar bisnisnya. Ingat, bahwa mereka adalah "pemecah masalah" (problem solver).

Bidang semacam itu antara lain adalah :

Page 14: Kuadran Karakter Dan Profesi Yang Sesuai

1) Jasa Terjemahan : Bisnis ini cukup memberi tantangan kepada para analitis, dengan

intensitas yang memadai. Terjemahan banyak diperlukan oleh institusi-institusi yang

mempunyai hubungan erat dengan dokumen-dokumen, data-data, atau aspek bisnis

berlingkup internasional. Fee yang bisa diperoleh tergolong cukup besar, sehingga tidak

menimbulkan kekhawatiran dalam hal menanggulangi biaya-biaya operasional usaha.

2) Jasa Reparasi Perangkat Elektronik dan Teknologi Informasi : Dua bidang yang

memberikan tantangan analitik yang besar adalah dunia elektronik serta Teknologi Informasi.

Bagi wirausahawan yang mempunyai kecenderungan sifat yang "introvert" sekaligus

berpembawaan dedikatif, "menenggelamkan diri" dalam keruwetan permasalahan sistem

canggih, merupakan kebahagiaan tersendiri. Maka, bidang ini juga bisa dijadikan alternatif

pemilihan bidang usaha. Tentu saja dengan catatan bahwa teknologi yang diperlukan harus

dikuasai.

3) Karya Intelektual : Bidang yang sama dengan yang kita dapatkan pada kaum kreatif. Ini

dapat terjadi karena kedua kelompok itu mempunyai komponen pembawaan yang sama, yaitu

"introvert".

4) Perancang Busana :Ini adalah aktivitas mereka mereka yang benar-benar ingin ber-"solo

karir". Produk-produk yang dihasilkan biasanya amat tergantung dari kepiawaian pengusaha

bersangkutan. Mereka yang berhasil, biasanya selain menjadi mapan dalam hal ekonomi, juga

menjadi terkenal.

5) Binatu/Laundry : Bidang ini sangat menonjol bagi keperluan orang-orang perkotaan.

Berbagai perkembangan teknik dalam hal layanan binatu sudah semakin canggih, sehingga

perlu diwaspadai dan dipelajari.

6) Jasa Penjahitan : Baik diperkotaan mau pun di pedesaan yang cukup maju, menjalankan

usaha penjahitan cukup menjanjikan masa depan yang baik. Apalagi kalau sekedar memenuhi

nafkah sehari-hari. Yang perlu dijaga adalah masalah ketepatan waktu serta mutu pekerjaan

yang baik.

Perlu diketahui bahwa apa yang dipaparkan diatas hanyalah contoh-contoh atau referensi

belaka. Masih banyak bidang lain yang belum dicantumkan disini, yang mungkin saja lebih

cocok pada kelompok-kelompok dengan pembawaan tertentu. Selain itu, juga perlu

dimengerti bahwa banyak bidang-bidang yang sesuai untuk orang-orang tipe tertentu,

ternyata juga bisa cocok untuk kelompok lainnya. Ini disebabkan adanya kesamaan

Page 15: Kuadran Karakter Dan Profesi Yang Sesuai

komponen pendukung sifat pada orang-orang yang tipenya tidak persis sama. Misalnya,

orang kreatif memiliki komponen "introvert", yang juga dimiliki oleh kaum analitis. Begitu

juga komponen "dominan" sama-sama dipunyai baik oleh kelompok kreatif mau pun oleh

kaum konsultatif.

PERTANYAAN

1. Di kuadran manakah anda berada?

2. Apa profesi yang sesuai dengan anda?

KESIMPULAN

Setelah penjabaran dari kuadran karakter bawaan, saya merasa cenderung berada pada

kuadran konvensional dan dominan, saya termasuk ke golongan introvert yang kurang dapat

bersosialisasi dengan orang lain karena sifat saya yang pendiam. Masalah dominasi atau

dedikasi, saya akan bertindak sesuai dengan situasi. Namun saya merasa lebih condong ke

kuadran konvensional (introvert+dedikasi). Saya lebih memilih untuk bekerja di satu bidang

yang khusus dan berada di zona aman. Bukan berarti saya tidak berani mengambil resiko

untuk memecahkan masalah baru dalam bidang saya. Dengan demikian saya lebih memilih

profesi seperti bekerja di pertambangan dan pengolahan logam dibidang analitisnya, sesuai

bidang yang saya pelajari yaitu bidang proses produksi di Departemen Teknik Mesin,

Universitas Sumatera Utara.