Upload
others
View
4
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
MODUL
PENDIDIKAN DAN LATIHAN KEMAHIRAN HUKUM
(PLKH)
“PENDIRIAN FIRMA”
LABORATORIUM HUKUM
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2021
Kata Pengantar
Laboratorium Hukum Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Malang memberi
kesempatan kepada segenap mahasiswa untuk memperdalam keilmuan yang dimiliki, terlebih
khusunya secara teknis di lapangan.
Salah satu yang menjadi agenda rutin Laboratorium Hukum Fakultas Hukum
Universitas Muhammadiyah Malang adalah dengan mengadakan Pendidikan dan Latihan
Kemahiran Hukum, sebagai salah satu bentuk untuk menjadikan mahasiswa mahir dalam
bidang hukum dalam dunia kerja yang sesungguhnya kelak. Sehingga mampu memecahkan
permasalahan-permasalahan yang nyata ditemukan dan tidak hanya memahami sebatas teori
semata. Untuk itulah dibuat sebuah buku pegangan untuk pelaksanaan Pendidikan dan
Latihan Kemahiran Hukum.
Sebagai sebuah hal yang dibuat oleh manusia tentulah buku pegangan Pendidikan dan
Latihan Kemahiran Hukum ini bukan sebuah hal sempurna, oleh karenanya membutuhkan
banyak evaluasi dan masukan, sehingga buku pegangan ini menjadi sebuah buku pegangan
yang tetap bisa digunakan keberadaannya secara akademik. Dan kepada semua pihak yang
turut memberikan sumbangsih terhadap keberadaannya buku pegangan ini kami sampaikan
banyak terimakasih.
Malang, 1 Maret 2021
Tim Penyusun
Lab Hukum FH-UMM
i
Modul Pendidikan dan Latihan Kemahiran Hukum 2021
Tim Penyusun
Penanggung Jawab
Dekan Fakultas Hukum : Dr. Tongat, S.H.,M.Hum.
Pembantu Dekan I : Dr. Catur Wido Haruni,S.H.,M.Si.,M.Hum.
Pembantu Dekan II : Nu’man Aunuh, S.H.,M.Hum.
Pembantu Dekan III : Said Noor Prasetya.,S.H.,M.H.
Kepala Program Studi FH : Ratri Novita Erdianti, S.H.,M.H.
Kepala Laboratorium Litigasi : Yaris Adhial Fajrin,S.H.,M.H.
Kepala Laboratorium Non-Litigasi : Cholidah, S.H.,M.H.
Pelaksana
1. Radhityas Kharisma, S.H.,M.Kn
2. Intan Khoirun Nisa, S.H.
3. Siti Wulandari, S.H.,M.H.
4. Ilham Dwi Rafiqi, S.H.
5. Nur Amalina Putri Adytia, S.H.
Diterbitkan Oleh :
Laboratorium Fakultas Hukum
Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Malang
2021
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. DASAR PEMIKIRAN
Kegiatan usaha, perdagangan dan bisnis menjadi hal yang dianggap penting bagi
manusia. hal tersebut tidak lain dikarenakan luasnya lingkup bidang tersebut yang bukan
hanya berbicara mengenai proses jual dan beli namun juga mengenai proses pemenuhan
kebutuhan setiap individu. Saat ini kegiatan usaha, perdagangan dan bisnis menjadi
berkembang seiring dengan berkembangnya teknologi dan interaksi manusia yang tidak
mengenal batas negara. Sebagai pelaku usaha yang berperan dalam menjalankan
kegiatan usahanya membutuhkan suatu wadah untuk bergerak untuk tetap dapat bertahan
dan eksis, hal tersebut juga menyinggung aspek legalitas berkaitan dengan adanya
kepastian hukum, khususnya karena Indonesia yang merupakan negara hukum
sebagaimana pasal 1 ayat (3) Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945.
Secara yuridis, kegiatan usaha dan dagang di Indonesia pada umumnya diatur dalam
Kitab Undang-undang Hukum Perdata (KUHPer) dan Kitab Undang-undang Hukum
Dagang (KUHD) yang merupakan turunan dari Belanda berdasarkan asas konkordansi
yang berlaku saat itu, maka pengaturan dan bentuknya pun memiliki nuansa kolonial.
Sampai saat ini, beberapa ketentuannya masih berlaku sebagai hukum yang berlaku
secara umum (lex generalis), namun terdapat beberapa ketentuan secara teknis yang
berlaku secara khusus telah disesuaikan dengan kebutuhan dan perkembangan dunia
bisnis di Indonesia (lex specialis).
Firma merupakan salah satu bentuk usaha yang tergolong bukan badan hukum, yang
menjadi ciri utamanya yaitu tidak adanya pemisahan harta kekayaan pribadi pengurus
dan badan usahanya. Firma secara umum diatur dalam pasal 16-35 KUHD. Menurut
Manulang (1975) persekutuan dengan firma adalah persekutuan untuk menjalankan
perusahaan dengan memakai nama bersama. Jadi ada beberapa orang yang bersekutu
untuk menjalankan suatu perusahaan. Nama perusahaan umumnya adalah nama bersama
dengan mempunyai tujuan untuk membagi hasil yang didapat dari persekutuan tersebut.
Firma pada umumnya digunakan dalam badan usaha yang bergerak di bidang jasa.
Melalui mata kuliah Pendidikan dan Latihan Kemahiran Hukum (PLKH) ini,
Laboratorium Hukum bermaksud untuk memberikan suatu pengetahuan berbasis praktik
kepada mahasiswa terkait dengan firma, dimulai dari pendirian, perubahan hingga
pembubaran. Hal ini tidak lain karena adanya harapan setelah mahasiswa lulus dan
menjadi sarjana hukum, mereka akan kompeten dalam bidang tersebut, sekaligus
mendorong jiwa kewirausahaan (entrepreneurship) yang dapat membuka lapangan
pekerjaan.
1
B. TUJUAN
Tujuan dari kegiatan ini sebagai berikut :
1. Mahasiswa mengetahui dan memahami legalitas dari sebuah Firma;
2. Mahasiswa mampu melakukan persiapan dalam Pendirian Firma;
3. Mahasiswa mengetahui dan memahami jenis – jenis perubahan Firma ;
4. Mahasiswa mengetahui dan memahami syarat dan Ketentuan dalam perubahan firma;
5. Mahasiswa mengetahui dan memahami sebab alasan pembubaran firma;
6. Mahasiswa mengetahui dan memahami alur dalam pembubaran Firma.
C. KETENTUAN PENILAIAN
Adapun ketentuan penilaian sebagai berikut :
MATERI NILAI
Pendidikan
- Stadium General
- Resume
- Pre Test
35 %
Pelatihan
(Pelatihan 1, II, III, IV)25 %
Pencapaian
(Target I, Target II, Post Test)40 %
Total 100 %
Nilai Akhir = Pendidikan + Pelatihan + Pencapaian = 100 %
Nilai Angka
ANGKA HURUF KETERANGAN
80,5 – 100 A Sangat Memuaskan
75,0 – 80,4 B+ Sangat Baik
70, 0 – 74,9 B Baik
60,0 – 69,9 C+ Sangat Cukup
55,0 – 59,9 C Cukup
40,0 – 54,9 D Kurang
0,00 – 39,9 E Kurang Sekali
2
BAB II
TINJAUAN UMUM FIRMA
A. PENGERTIAN
Firma (venootschap onder firma) atau sering juga disebut Fa, adalah sebuah bentuk
badan usaha untuk menjalankan usaha antara dua orang atau lebih (Firmant) dengan
memakai nama bersama atau satu nama yang digunakan bersama untuk memperluas
usahanya. Menurut Manulang (1975) persekutuan dengan firma adalah persekutuan untuk
menjalankan perusahaan dengan memakai nama bersama. Jadi ada beberapa orang yang
bersekutu untuk menjalankan suatu perusahaan. Nama perusahaan umumnya adalah nama
bersama dengan mempunyai tujuan untuk membagi hasil yang didapat dari persekutuan
tersebut. Firma dapat dikatakan persekutuan (maatschap) adalah orang-orang yang
melakukan kerja secara bersama-sama yang biasanya rekan sejawat dapat pula rekan
seprofesi ataupun teman dalam hal berdagang.1 Maka dari itu masing-masing personal
memiliki peran yang sangat penting, namun menonjolkan persatuan kerja sama antar
rekan dalam satu firma.
Salah satu ciri khas daripada firma yaitu tidak ada pemisahan harta kekayaan antara
persekutuan dan pribadi para pengurus, sehingga dalam firma semua anggota
bertanggung jawab sepenuhnya terhadap utang-utang perusahaan kepada pihak lain.
Apabila perusahaan mengalami kerugian, maka kerugian tersebut akan ditanggung
bersama, bahkan hingga seluruh kekayaan pribadi mereka ikut dipertanggungjawabkan.
Tujuan dari firma adalah untuk memperluas usaha dan menambah modal agar lebih
kuat dan mampu bersaing dengan perusahaan yang lain. Firma juga biasa disebut
Persekutuan ( Partnership ), sebab perusahaan yang berbentuk firma memang didirikan
oleh orang-orang atau sekutu-sekutu sebagai pemilik dari firma. Dengan demikian
pemilik firma biasa disebut anggota atau sekutu atau partner. Perusahaan dengan
berbentuk firma bisa dijumpai pada berbagai jenis perusahaan. Seperti perusahaan
penerbitan, perusahaan perdagangan, perusahaan jasa, juga kantor-kantor konsultan
hukum, dan akuntansi politik.
B. DASAR HUKUM
Dasar hukum mengenai firma selain dapat ditemukan di dalam KUHD, dapat pula
ditemukan dalam Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (KUHPer) yakni pada Pasal
1618-1652 KUHPer. Mengenai pemberlakuan ketentuan KUHPer sebagai sumber hukum
firma ditekankan pada Pasal 15 KUHD berbunyi sebagai berikut : Persekutuan-
1 M. Yahya Harahap. 2011. Hukum Perseroan Terbatas. Jakarta. Sinar Grafika. Hlm. 8.
3
persekutuan yang termasuk dalam pada title ini diatur dalam perjanjian para pihak oleh
kitab undang-undang ini serta oleh hukum perdata. Sehingga dapat diketahui bahwa
selain KUHD sebagai sumber hukum bagi firma, terdapat pula KUHPer. KUHPer berlaku
lex generalis atau sebagai aturan yang umum, sedangkan KUHD berlaku lex specialis
atau aturan yang khusus.2
Selanjutnya, dasar hukum yang mengatur secara khusus mengenai teknis pendirian,
pada tanggal 12 Juli 2018 telah diterbitkan Peraturan Menteri Hukum dan HAM Nomor
17 Tahun 2018 tentang Pendaftaran Persekutuan Komanditer, Persekutuan Firma dan
Persekutuan Perdata (Permenkumham No. 17/2018), yang kemudian diundangkan pada
tanggal 1 Agustus 2018. Sebelum terbitnya Permenkumham No. 17/2018, untuk
mendirikan sebuah firma, notaris sebagai pejabat yang berwenang cukup membuat akta
pendiriannya kemudian didaftarkan di Pengadilan Negeri setempat dimana firma itu
didirikan (Pasal 22 dan 23 KUHD). Namun sejak diterbitkannya Permenkumham No.
17/2018, permohonan pendaftaran firma harus dilakukan secara daring (online) melalui
Sistem Administrasi Badan Usaha atau disingkat menjadi “SABU” yang merupakan
sistem informasi elektronik terpadu dibawah naungan Kementerian Hukum dan Hak
Asasi Manusia Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum (AHU). Melalui metode
ini diharapkan akan terciptanya pengurusan yang mudah, sistematis, terpadu dan hemat
waktu serta biaya dalam pengurusan pendaftaran persekutuan komanditer, persekutuan
firma dan persekutuan perdata.
C. SIFAT DAN CIRI-CIRI FIRMA
Sifat dari persekutuan firma adalah :
1. Keagenan atau perwakilan bersama;
2. Umur terbatas;
3. Dalam Tanggung jawab tak terbatas;
4. Pemilikan kepentingan;
5. Partisipasi (Keikutsertaan) dalam sebuah Persekutuan Firma;
6. Bentuk firma ini sudah digunakan baik untuk suatu kegiatan usaha berskala besar
ataupun kecil;
7. Bisa berupa perusahaan kecil yang menjual sebuah barang pada satu lokasi, atau suatu
perusahaan besar yang memiliki cabang atau kantor di banyak lokasi;
8. Masing-masing sekutu menjadi suatu agen atau wakil dari persekutuan firma untuk
sebuah tujuan usahanya;
9. Pembubaran persekutuan firma akan tercipta bila terdapat salah satu
anggota mengundurkan diri atau meninggal;
2 I Made Hengki Permadi. Pengaturan Mengenai Pendaftaran Pendirian Firma Pada Sistem Administrasi Badan Usaha. Acta Comitas : Jurnal Hukum Kenotariatan, Vol. 4 No. 3 Desember 2019. Hlm. 476.
4
10. Tanggung Jawab seorang anggota tidak terbatas pada jumlah investasinya;
11. Harta benda yang diinvestasikan dalam suatu persekutuan firma tidak lagi dipunyai
secara terpisah oleh masing-masing sekutu; dan
12. Masing-masing sekutu berhak mendapatkan pembagian laba persekutuan firma.
Berdasarkan ciri-ciri di atas, maka dapat disimpulkan bahwa di dalam firma, semua
anggota adalah pemilik yang sekaligus merangkap pengelola yang secara langsung aktif
melaksanakan usaha perusahaan. Karena hal tersebut, maka firma memiliki beberapa
karakteristik yang berbeda dengan bentuk organisasi perusahaan yang lain, karakteristik
tersebut diantaranya yaitu :
1. Mutual Agency (saling mewakili)
Setiap anggota dalam menjalankan usaha firma merupakan wakil dari anggota
firma yang lain. Apabila ada salah seorang anggota beroperasi dalam bidang usaha
firma, maka secara tidak langsung anggota tersebut mewakili anggota frima yang lain
2. Limmited Life (umur terbatas)
Firma yang didirikan oleh beberapa anggota memiliki umur yang terbatas. Artinya
adalah apabila ada anggota yang keluar berarti firma tersebut dinyatakan bubar secara
hukum, demikian juga apabila ada anggota lain yang bergabung. Firma dinyatakan
masih beroperasi atau bubar apabila tidak ada perubahan dalam komposisi
keanggotaannya.
3. Unlimited Liability (tanggung jawab terhadap kewajiban firma tidak terbatas)
Tanggung jawab atas hutang tidak terbatas pada kekayaan yang dimiliki firma
saja, namun juga sampai harta milik pribadi para anggota firma. Jadi apabila dalam
keadaan tertentu firma memiliki hutang pada kreditur dan firma tersebut tidak mampu
membayar karena jumlah kekayaan tidak mencukupi maka kreditur berhak menagih
kepada para anggota firma hingga harta milik pribadi
4. Ownership of an interest in a Partnership
Bahwa kekayaan setiap anggota yang sudah ditanamkan dalam firma merupakan
kekayaan bersama dan tidak dapat dipisahkan secara jelas. Masing-masing anggota
adalah sebagai pemilik bersama atas kekayaan firma. Tanpa seijin anggota lain,
anggota lainnya dilarang menggunakan kekayaan firma. Hak anggota terhadap
kekayaan firma akan terlihat dalam saldo modal akhir para anggota firma yang terdiri
dari unsur-unsur sebagai berikut : penanaman modal awal, penanaman modal
tambahan, pengambilan private, penambahan dari pembagian laba, dan pengurangan
dari pengurangan dari pembagian rugi.
5. Participating in Partnership profit
Laba atau rugi sebagai hasil operasi firma akan dibagikan kepada setiap anggota
frima berdasarkan partisipasi para anggota yang aktif menjalankan usaha firma, maka 5
anggota tersebut berhak atas bagian laba yang lebih besar daripada anggota yang lain
meskipun modal yang ditanamkan lebih kecil daripada modal yang ditanam oleh
anggota yang tidak aktif atau dapat ditentukan secara lain atas persetujuan anggota
lainnya. Ketentuan mengenai besarnya pembagian laba rugi ini harus dicantumkan
secara rinci dan jelas dalam akta pendirian firma tersebut.
6
BAB III
PENDAFTARAN, PERUBAHAN, DAN PEMBUBARAN FIRMA
Untuk dapat mengakses sistem pendaftaran firma berbasis online pasca terbitnya
Permenkumham No. 17/2018, pengguna aplikasi dapat mengakses halaman aplikasi AHU
Online dengan mengakses URL: https://panduan.ahu.go.id/doku.php?id=panduan_firma
A. PENDAFTARAN FIRMA
1. Jenis Pendaftaran Firma
a) Pendaftaran firma baru (setelah terbit dan berlakunya Permenkumham No.
17/2018)
b) Pencatatan firma (sebelum terbit dan berlakunya Permenkumham No. 17/2018)
2. Skema Prosedur Pendaftaran Firma Baru
7
Login akun Notaris
Persekutuan Firma
Pengajuan Nama Firma
Pendaftaran Firma
Isi Data Lengkap Firma
Menentukan jenis Usaha NPWP Firma
Akta Pendirian Firma
SKT Kemenkumham
3. Skema Pencatatan Firma yang Telah Berdiri Sebelum Terbit Dan Berlakunya
Permenkumham No. 17/2018
B. PERUBAHAN FIRMA
1. Jenis perubahan firma
a) Jangka waktu
b) Kegiatan usaha
c) Alamat
d) Aset
e) Pendiri
f) Pengurus
2. Skema Prosedur perubahan fima
8
Login akun Notaris
Persekutuan Firma
Pendaftaran
Pencatatan Pendaftaran
Firma
Isi Data Lengkap Firma
Menentukan jenis Usaha
NPWP Firma
Akta Pendaftaran
Firma
Modal, sekutu, pengurus,
pemilik manfaat
Surat Keterangan Pencatatan Pendaftaran
Login akun Notaris
Persekutuan Firma
Perubahan Firma
Pilih jenis perubahan
Pengisian Data Baru
Akta Perubahan
FirmaPratinjau
Surat ket perubahan
C. PEMBUBARAN FIRMA
1. Alasan pembubaran firma
a) Pembubaran berdasarkan dicabutnya kepailitan;
b) Pembubaran berdasarkan harta pailit badan usaha;
c) Pembubaran berdasarkan dicabutnya izin usaha Badan Usaha;
d) Pembubaran karena kesepakatan para pendiri/persero;
e) Pembubaran karena maksud dan tujuan telah tercapai.
2. Skema Prosedur pembubaran firma
9
Login akun Notaris
Persekutuan Firma
Pembubaran Firma
Pilih alasan pembubaran
Akta Pembubaran
Firma
Pratinjau Surat ket pembubaran
LAMPIRAN-LAMPIRAN
LAMPIRAN 1 (form pengisian data pendaftaran Firma)
Data FirmaNama persekutuan Firma :Singkatan Firma :No Telepon :Jangka Waktu : (Terbatas/ tidak terbatas)
Kegiatan UsahaKode KBLI :Judul KBLI :Uraian KBLI :
Alamat FirmaAlamat :RT/ RW :Kelurahan :Kecamatan :Kota/ Kabupaten :Provinsi :Kode Pos :
NPWPNomor NPWP :
Akta NotarisNama Notaris :Nomor Akta :Tanggal Akta :
AsetAset (dalam rupiah) : Rp
SekutuNama sekutu/ pengurus :NIK :NPWP :Nilai Kontribusi :
10
LAMPIRAN 2 (form pengisian perubahan Firma)
Pilih Jenis PerubahanPilih salah satu Jenis Perubahan
: a) Namab) Jangka waktuc) Kegiatan usahad) Alamate) Asetf) Pendiri/ Pengurus
(ex : perubahan alamat kantor)Alamat Lama Firma
Alamat :RT/ RW :Kelurahan :Kecamatan :Kota/ Kabupaten :Provinsi :Kode Pos :
Alamat Lama FirmaAlamat :RT/ RW :Kelurahan :Kecamatan :Kota/ Kabupaten :Provinsi :Kode Pos :
11
LAMPIRAN 3 (form pembubaran Firma)
Pilih Jenis PerubahanPilih salah satu Alasan/ Dasar Perubahan
: a) Pembubaran karena dicabutnya kepailitanb) Pembubaran berdasarkan harta pailit Badan Usahac) Pembubaran berdasarkan dicabutnya izin usaha Badan
Usahad) Pembubaran berdasarkan kesepakatan pada pendiri/
perseroe) Pembubaran karena pengunduran diri pendiri/ perserof) Pembubaran karena maksud dan tujuan telah tercapaiSyarat Pembubaran
Pilih salah satu : a) Akta PembubaranNomor aktaTanggal akta
b) Putusan PengadilanNomor putusanTanggal putusan
12
LAMPIRAN 4 (Contoh Akta Pendirian Firma oleh Notaris)
AKTA PENDIRIAN“ FIRMA PUTRA PERDANA ”
Nomor : 01.-
-Pada hari ini, Senin, tanggal 03-03-2008 (tiga Maret duaribu-
delapan), pukul 15.00 WIB (limabelas Waktu Indonesia bagian---
Barat).-------------------------------------------------------
-Menghadap kepada saya, ARI SANTOSO, Sarjana Hukum, Notaris di Kota Bekasi, dengan dihadiri oleh saksi-saksi yang saya,------
Notaris kenal dan akan disebut pada bagian akhir akta ini :---
1. Tuan ARDIANSYAH, Sarjana Hukum, Magister Kenotariatan,----- lahir di Jakarta, pada tanggal 04-04-1977 (empat April—---
seribu sembilanratus tujuh puluh tujuh), Warga Negara------
Indonesia, Swasta,- bertempat tinggal di Bekasi, Permata---
Kemang Blok A2 Nomor: 2, Rukun Tetangga 007, Rukun Warga---
001, Kelurahan Bojong Rawalumbu, Kecamatan Rawalumbu,------
pemegang Kartu Tanda Penduduk Nomor: 10.5509.040477.1001.--
2. Tuan HERMAWAN PRAJITNO, lahir di Jakarta, pada tanggal 06-5-1972-- (enam Mei seribu sembilanratus tujuhpuluh dua),---
Warga Negara Indonesia, Swasta, bertempat tinggal di-------
Bekasi, Jalan Bojong Molek I Blok D23, Nomor : 5, Rukun----
Tetangga 011, Rukun Warga 014, Kelurahan Bojong Rawalumbu,
Kecamatan Rawalumbu, pemegang Kartu Tanda Penduduk nomor:--
10.5509.060572.1001. --------------------------------------
-Para Penghadap saya, Notaris, kenal. ------------------------
-Para penghadap tersebut diatas menerangkan dalam akta ini,---
bahwa mereka telah sepakat untuk bersama-sama mendirikan suatu
Perseroan dengan Firma dengan memakai syarat-syarat dan-------
peraturan-peraturan sebagai berikut : ------------------------
--------------------- NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN -------------------------------------------- Pasal 1 -----------------------
Perseroan ini bernama Perseroan Firma " FIRMA PUTRA PERDANA “- berkedudukan di Kota Bekasi dengan cabang-cabang ditempat lain
yang dipandang perlu oleh para pesero.------------------------
---------------------------- JANGKA WAKTU --------------------------------------------------- Pasal 2 ----------------------
13
1. Perseroan ini didirikan untuk waktu yang tidak ditentukan-----
lamanya dan dianggap dimulai sejak tanggal akta ini-----------
ditandatangani.-----------------------------------------------
2. Masing-masing pesero sewaktu-waktu berhak untuk mengundurkan--
diri dari perseroan, dengan terlebih dahulu memberitahukan----
kehendaknya tersebut kepada pesero lainnya 2 (dua) bulan------
sebelumnya dengan surat-tercatat kepada pesero lainnya, dengan
ketentuan yang bersangkutan wajib terlebih dahulu-------------
menyelesaikan pekerjaan yang menjadi kewajibannya dalam-------
jabatannya. --------------------------------------
3. Dalam hal demikian, maka bagian dari pesero yang mengundurkan-
diri itu akan dikeluarkan dari modal–perseroan selambat-------
lambatnya 6 (enam) bulan terhitung sejak pengunduran diri
itu-,sedang para pendiri perseroan yang tidak keluar berhak
untuk- melanjutkan perseroan
ini.------------------------------------
----------------------------- Pasal 3 ------------------------
------------------------- MAKSUD DAN TUJUAN ------------------Maksud dan tujuan perseroan ini adalah : ---------------------
1. Ikut serta membantu suksesnya pembangunan di bidang pendidikan
dan perekonomian Nasional dengan mengadakan pendidikan dan
pelatihan di berbagai disiplin ilmu, baik dibidang ilmu esakta
maupun non esakta, dibidang ilmu tekhnik maupun ilmu sosial.--
2. Memberikan pendidikan dan pelatihan kepada perusahaan, lembaga
atau Badan Hukum Swasta maupun Pemerintah baik secara Nasional
atau internasional, perorangan atau badan hukum serta -semua
pihak lain yang memerlukannya. -------------------------------
3. Menjalankan segala kegiatan atau usaha yang dijalankan di
bidang perdagangan umum Antaralain kontrak bisnis,
transportasi, distribusi, telekomunikasi, investasi, sewa
beli, instalasi instalasi, percetakan dan penerbitan, jual-
beli,peralatan elektronika dan komputer serta jasa konsultasi
IT (Teknologi Informasi), dan bidang bidang lainnya.----------
4. Menyelenggarakan/melaksanakan seminar, ceramah, diskusi di
berbagai bidang keilmuan khususnya yang berkaitan dengan
teknologi informasi dan komputer-pada umumnya.----------------
14
Demikian kesemuanya dalam arti kata yang seluas luasnya,
sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan yang berlaku di
Indonesia. ---------------------------------------------------
---------------------------- Pasal 4 -------------------------
--------------------------- M O D A L ------------------------1. Modal pendirian ini tidak ditentukan besarnya dan selalu dapat
dilihat dalam buku-buku perseroan, dengan persetujuan para
pesero, pemasukan seorang pesero atau lebih selalu dapat
ditambah dengan sejumlah uang atau barang. -------------------
2. Untuk tiap pemasukan maka pesero yang berkenaan diberi tanda--
penerimaan yang sah sebagai tanda bukti dan ditandatangani
oleh para- pesero lainnya.------------------------------------
3. Selain uang dan barang, para pesero dapat pula memasukkan
tenaga, kecakapan dan kerajinan mereka- atau fasilitas
prasarana lainnya.----
---------------------------- Pasal 5 -------------------------
------------------ PENGURUS DAN TANGGUNG JAWAB ---------------Perseroan diurus oleh para pesero yang tugas dan kewajibannya-
masing-masing diatur atas permufakatan bersama, yaitu : ------
1. Untuk tindakan-tindakan kepengurusan yang satu kepada lainnya
telah saling memberikan kekuasaan.----------------------------
2. Untuk tindakan pemilikan, yaitu antara lain :-----------------
a. Memperoleh atau memindah tangankan barang barang tidak
bergerak bagi atau milik perseroan. ------------------------
b. Menjaminkan atau membebani kekayaan perseroan.--------------
c. Meminjam atau meminjamkan uang atas nama perseroan.---------
d. Mengikat perseroan sebagai penjamin. -----------------------
Para pesero harus bertindak secara bersama-sama atau salah
satu pesero harus mendapat persetujuan tertulis dari semua
pesero. ------------------------------------------------------
--------------------------- Pasal 6 --------------------------
Para pesero tidak diperkenankan untuk mengasingkan atau
membebani bagiannya dalam perseroan baik sebagian maupun
seluruhnya, kecuali dengan persetujuan para pesero, demikian
pula dalam penerimaan anggota baru dalam perseroan ini harus
mendapat persetujuan tertulis- terlebih dahulu dari semua
pesero. ------------------------------------------------------
----------------------------- Pasal 7 ------------------------
15
1. Apabila salah seorang pesero meninggal dunia, maka pesero
tersebut dianggap telah mengundurkan dari perseroan terhitung
sejak tanggalmeninggalnya. -----------------------------------
2. Dalam hal demikian para pesero lainnya wajib membayarkan
kepada (para) ahli waris dari pesero - yang meninggal dunia
itu bagiannya.------------------------------------------------
3. Apabila disetujui oleh semua pesero, para ahli waris dari
pendiri yang meninggal dunia dalam waktu 3 (tiga) bulan
terhitung sejak meninggalnya dapat menunjuk satu orang dari
antara mereka untuk menjadi anggota baru perseroan ini.
----------------------- PENUTUPAN BUKU DAN PEMBUATAN NERACA --------
---------------------------- Pasal 8 -------------------------
1. Buku–buku perseroan ditutup pada akhir bulan Desember tiap–
tiap tahun, untuk pertama kalinya pada akhir bulan Desember
tahun duaribu- delapan (31-12-2008). -------------------------
2. Selambat-lambatnya pada akhir Maret tahun berikutnya, untuk
pertama kalinya pada akhir Maret duaribu delapan (32-03-2008)
harus sudah dibuat neraca dan perhitungan laba rugi perseroan
untuk -tahun yang berkenaan. ---------------------------------
3. Necara dan perhitungan laba rugi tersebut, harus disetujui dan
ditandatangani oleh semua pesero sebagai tanda pengesahannya,
penandatanganan mana berarti para pesero saling memberikan
pengesahan dan pembebasan tanggung jawab atas segala
pekerjaan dan tindakan masing-masing dalam tugasnya untuk
tahun buku yang berkenaan. -----------------------------------
----------------- KEUNTUNGAN/KERUGIAN/DANA CADANGAN -------------------------------------- Pasal 9 -------------------------
1. Keuntungan bersih adalah keuntungan yang didapat setelah
dikurangi pajak-pajak, biaya-biaya operasional dan biaya-biaya
lainnya dan akan dibagikan kepada semua pendiri untuk bagian
yang seimbang dengan pemasukannya masing-masing. -------------
2. Pembagian keuntungan akan dilakukan dalam waktu 1 (satu) bulan
setelah neraca dan perhitungan laba rugi disahkan sesuai
dengan ketentuan pasal 8 ayat (2). --------------------------
3. jika pesero menderita kerugian, maka kerugian itu dapat
ditutup dengan jalan menambah/mengurangkan -modal masing-
masing. ------------------------------------------------------
16
4. Bilamana dianggap perlu, maka sebelum atau pada saat
keuntungan tersebut dibagikan, sebagian dari keuntungan
tersebut dapat dipisahkan untuk dana cadangan, yang
besarnya akan ditetapkan oleh dan atas persetujuan semua
pesero. ------------------------------------------------------
5. Dana cadangan dimaksud adalah keuntungan yang belum
dibagikan kepada semua pesero dan dapat dibagikan sewaktu-
waktu apabila dianggap perlu oleh dan atas persetujuan semua
pesero. ----------------------------------------------------
5. Selain dimaksudkan untuk menutupi kerugian, dana cadangan
tersebut dapat pula dipergunakan sebagai modal pembantu
menurut kebutuhan—modal kerja perseroan, dengan ketentuan
bahwa segala keuntungan/kerugian yang didapat harus
dimasukkan ke dalam perhitungan laba-rugi perseroan. -------
--------------------------- LAIN-LAIN -------------------------------------------------- PASAL 10 ----------------------
Hal-hal yang belum atau tidak cukup diatur di dalam akta ini
akan- diatur dan ditetapkan atas dasar persetujuan bersama
secara tertulis oleh semua pesero. --------------------------
--------------------------- DOMISILI -------------------------------------------------- PASAL 11 -----------------------
Mengenai akta ini dan segala akibatnya serta pelaksanaannya
para pesero memilih tempat kedudukan yang umum dan tetap di
kantor panitera Pengadilan Negeri Bekasi di Bekasi. --------
---------------------- DEMIKIANLAH AKTA INI ------------------Dibuat sebagai minuta dan dilangsungkan di Bekasi, pada hari
dan tanggal tersebut pada bagian awal akta dengan dihadiri
oleh : -------------------------------------------------------
1. Tuan MUHAMIDIN, lahir di Surakarta, pada tanggal 01-01-1956 (satu Januari seribu sembilanratus limapuluh
enam), Warga Negara Indonesia, bertempat tinggal di
Bekasi, Bojong Permai A2- Nomor : 2, Rukun Tetangga 007,
Rukun Warga 001, Kelurahan Bojong Rawalumbu, Kecamatan
Rawalumbu, Pemegang Kartu Tanda Penduduk Nomor:
10.5509.010151.1006. ------------------------------------
2. Tuan SOLEHAN, lahir di Jakarta, pada tanggal 16-08-1958-- (enambelas Agustus seribu sembilanratus limapuluh
delapan), Warga Negara Indonesia, bertempat tinggal di
17
Bekasi, Kampung Jati Nomor : 99, Rukun Tetangga 001,
Rukun Warga 006, Kelurahan Jatimulya, Kecamatan Tambun
Selatan, Kabupaten Bekasi, Pemegang- Kartu Tanda Penduduk
Nomor : 10.1203.160858.1004. ----------------------------
-Keduanya karyawan Notaris sebagai saksi-saksi. --------------
-Segera setelah akta ini saya, Notaris, bacakan kepada para
penghadap dan saksi-saksi, maka akta ini ditandatangani oleh
para penghadap, saksi-saksi dan saya, Notaris. ---------------
-Dilangsungkan dengan tanpa perubahan. -----------------------
18