11
PROPOSAL PERENCANAAN PULANG (DISCHARGE PLANNING) A. Pendahuluan Perencanaan pulang (discharge planning) merupakan komponen yang terkait dengan rentang perawatan. Rentang perawatan sering pula disebut dengan perawatan yang berkelanjutan yang artinya perawatan yang selalu dibutuhkan pasien dimana pun pasien berada. Rentang keperawatan kontinu (continuum of care) adalah integrasi sistem keperawatan yang berfokus pada pasien terdiri atas mekanisme pelayanan keperawatan yang membimbing dan mengarahkan pasien sepanjang waktu (Chasta, 1990). Perencanaan pulang (discharge planning) akan menghasilkan sebuah hubungan yang terintegrasi, yaitu antara perawatan yang diterima pada waktu di rumah sakit dengan perawatan yang diberikan setelah pasien pulang. Perawatan di rumah sakit akan bermakna jika dilanjutkan dengan perawatan di rumah. Namun sampai saat ini, perencanaan pulang bagi pasien yang dirawat di rumah sakit belum optimal dilaksanakan, dimana peran perawat terbatas pada kegiatan rutinitas saja, yaitu hanya berupa informasi kontrol pulang. Pasien yang memerlukan perawatan kesehatan di rumah, konseling kesehatan atau penyuluhan dan pelayanan komunitas tetapi tidak dibantu dalam upaya memperoleh pelayanan sebelum pemulangan sering kembali ke ruang kedaruratan dengan masalah minor dan sering kali diterima kembali dalam waktu 24 jam sampai 48 jam dan kemudian pulang kembali. Discharge Planning keperawatan merupakan komponen yang terkait dengan rentang keperawatan. Rentang keperawatan

Lampiran Discharge Planing

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Lampiran Discharge Planing

PROPOSAL

PERENCANAAN PULANG (DISCHARGE PLANNING)

A. Pendahuluan

Perencanaan pulang (discharge planning) merupakan komponen yang terkait dengan

rentang perawatan. Rentang perawatan sering pula disebut dengan perawatan yang

berkelanjutan yang artinya perawatan yang selalu dibutuhkan pasien dimana pun pasien

berada. Rentang keperawatan kontinu (continuum of care) adalah integrasi sistem

keperawatan yang berfokus pada pasien terdiri atas mekanisme pelayanan keperawatan

yang membimbing dan mengarahkan pasien sepanjang waktu (Chasta, 1990).

Perencanaan pulang (discharge planning) akan menghasilkan sebuah hubungan yang

terintegrasi, yaitu antara perawatan yang diterima pada waktu di rumah sakit dengan

perawatan yang diberikan setelah pasien pulang. Perawatan di rumah sakit akan bermakna

jika dilanjutkan dengan perawatan di rumah. Namun sampai saat ini, perencanaan pulang

bagi pasien yang dirawat di rumah sakit belum optimal dilaksanakan, dimana peran

perawat terbatas pada kegiatan rutinitas saja, yaitu hanya berupa informasi kontrol pulang.

Pasien yang memerlukan perawatan kesehatan di rumah, konseling kesehatan atau

penyuluhan dan pelayanan komunitas tetapi tidak dibantu dalam upaya memperoleh

pelayanan sebelum pemulangan sering kembali ke ruang kedaruratan dengan masalah

minor dan sering kali diterima kembali dalam waktu 24 jam sampai 48 jam dan kemudian

pulang kembali.

Discharge Planning keperawatan merupakan komponen yang terkait dengan rentang

keperawatan. Rentang keperawatan sering pula disebut dengan perawatan berkelanjutan

yang artinya perawatan yang dibutuhkan oleh pasien di mana pun pasien berada.

Kegagalan untuk memberikan dan mendokumentasikan perencanaan pulang akan beresiko

terhadap beratnya penyakit, ancaman hidup, dan disfungsi fisik. Dalam perencanaan

pulang diperlukan komunikasi yang baik terarah sehingga apa yang disampaikan dapat

dimengerti dan berguna untuk proses perawatan di rumah.

B. Tujuan

1. Tujuan Umum

Setelah dilaksanakan praktik manajemen keperawatan diharapkan Ruang Belibis

mampu menerapkan discharge planning.

Page 2: Lampiran Discharge Planing

2. Tujuan Khusus

Menurut Jipp dan Siras (1986) perencanaan pulang bertujuan:

1. Menyiapkan pasien dan keluarga secara fisik, psikologis dan sosial

2. Menningkatkan kemandirian pasien dan keluarga

3. Meningkatkan perawatan yang berkelanjutan pada pasien

4. Membantu rujukan pasien pada system pelayanan yang lain

5. Membantu pasien dan keluarga memiliki pengetahuan dan keterampilan serta

sikap dalam memperbaiki serta mempertahankan ststus kesehatan pasien

6. Melaksanakan rentang perawtan antar rumah sakit dan masyarakat

Rorden dan Traft (1993) mengungkapkan bahwa perencanaan pulang

bertujuan untuk :

1. Membantu pasien dan keluarga untuk dapat meahami permaslahan dan upaya

pencegahan yang harus ditempuh sehingga dapat mengurangi angka kambuh dan

penerimaan kembali di rumah sakit.

2. Terjadi pertukaran informasi antara pasien sebagai penerima pelayanan dengan

perawat dari pasien masuk sampi keluar rumah sakit

C. Manfaat

Menurut Spath (2003) perencanaan pulang mempunyai manfaat:

1. Dapat memberikan kesempatan untuk memperkuat pengajaran kepada pasien yang

dimulai dari rumah sakit.

2. Dapat memberikan tindak lanjut yang sistematis yang digunakan untuk menjamin

kontinuitas perawatan pasien.

3. Mengevaluasi oengaruh dari intervensi yang terencana pada penyembuhan pasien

dan mengidentifikasi kekambuhan atau kebutuhan perawatan baru

4. Membantu kemandirian pasien dalam kesiapan melakukan perawatan rumah.

1. Bagi Pasien

a. Meningkatkan kemandirian pasien dalam melakukan perawatan di rumah

b. Meningkatkan perawatan yang berkelanjutan pada pasien

c. Membantu pasien memiliki pengetahuan, ketrampilan, dan sikap dalam

memperbaiki serta mempertahankan status kesehatan pasien

Page 3: Lampiran Discharge Planing

2. Bagi Mahasiswa

a. Terjadi pertukaran informasi antara perawat dengan pasien sebagai penerima

pelayanan saat melakukan asuhan keperawatan.

b. Mengevaluasi pengaruh intervensi yang terencana pada penyembuhan pasien

c. Meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam mengkaji kebutuhan pasien secara

komprehensif untuk menentukan perencanaan pulang bagi pasien secara tepat.

d. Membantu kemandirian pasien dalam kesiapan melakukan perawatan dirumah

D. Pengorganisasian

1. Kepala Ruangan : I Nyoman Suka, S.Kep

2. Wakil Kepala Ruangan : Made Widanjaya, S.Kep

3. Perawat Primer 1 : I Ketut Astawa, S.Kep

Perawat Associate 1 : A. A. G. A Arisilayadnya, S.Kep

4. Perawat Primer 2 : Ni Kadek Indrayanti, S.Kep

Perawat Associate 2 : Putu Yovie H. Ariestya

5. Perawat Primer 3 : Ambrosius A. Seong, S.Kep

Perawat Associate 3 : Christina Marina Meo, S.Kep

6. Perawat Primer 4 : Ni Luh Novi Lindayanti, S.Kep

Perawat Associate 4 : Eva Oktaviarini, S.Kep

Pembimbing/Supervisor : Ns. Ni Gusti Ayu Putu Triyani, S.Kep

: Kepala Ruangan Belibis

E. Mekanisme Kegiatan

Topik : Perencanaan pulang pada pasien……………

Sasaran : Klien dan Keluarga

Hari/Tanggal :

Waktu :

F. Metode

1. Diskusi

2. Tanya Jawab

G. Media

1. Status klien

2. Sarana dan Prasarana perawatan

Page 4: Lampiran Discharge Planing

3. Leaflet

H. Pelaksanaan Kegiatan

Tahap Kegiatan Waktu Tempat Pelaksanaan

Persiapan 1. PP 1 sudah siap dengan status klien dan format discharge planning

2. Menyebutkan masalah klien3. Menyebutkan hal-hal yang perlu

diajarkan pada klien dan keluarga4. Kepala ruangan memeriksa

kelengkapan administrasi: Status pasien Kartu DP Leaflet Lembar resume pasien

5 menit Ners station

PP

Karu

Pelaksanaan 1. Karu menanyakan tentang kebutuhan klien selama di rumah.

2. Karu memberikan kesempatan pada PP untuk menjelaskan materi yang disampaikan.

3. PP menyampaikan pendidikan kesehatan dibantu PA1 dan PA2.

4. PP menanyakan kembali pada klien dan keluarga tentang materi yang disampaikan.

5. PP memberi kesempatan kepada klien/keluarga untuk bertanya.

6. PP memberikan reinforcement kepada klien dan keluarga.

7. PP mengucapkan terima kasih.8. Karu menutup acara dengan

memberikan penegasan kembali kepada klien tentang penjelasan pulang penderita.

9. Pendokumentasian

15 menit Bed pasien

PP1

Penutup Karu memberikan reward kepada PP dan PA

5 menit Nurse station

Karu

I. Evaluasi

1. Struktur

a. Persiapan dilakukan pada saat pasien masuk Ruang Belibis

b. Koordinasi dengan pembimbing klinik dan akademik

c. Penyusunan proposal

d. Menetapkan kasus

Page 5: Lampiran Discharge Planing

2. Proses

a. Kelancaran kegiatan

b. Peran serta perawat yang bertugas

3. Hasil

a. Informasi yang disampaikan dapat diterima oleh klien dan keluarga.

b. Klien terkesan sangat diperhatikan selama dalam perawatan.

c. Bagi klien yang akan pulang merupakan suatu hal yang berharga setelah dari

Rumah Sakit

Page 6: Lampiran Discharge Planing

Materi Discharge Planning

A. Pengertian

Perencanaan pulang (discharge planning) merupakan proses terintegrasi

yang terdiri dari fase-fase yang ditujukan untuk memberikan asuhan

keperawatan yang berkesinambungan (Raden and Trafft, 1990).

B. Tujuan

Menurut Jipp dan Sirass (1998) perencanan pulang (Discharge

Planning) bertujuan :

a. Menyiapkan pasien secara fisik, psikologis dan sosial.

b. Meningkatkan kemandirian pasien.

c. Meningkatkan keperawatan yang berkelanjutan pada pasien.

d. Membantu rujukan pasien pada system pelayanan yang lain.

e. Membantu pasien dan keluarga agar memiliki pengetahuan, ketrampilan dan

sikap dalam mempertahankan status kesehatan pasien.

f. Melaksanakan rentang perawatan antar rumah sakit dan masyarakat.

C. Komponen Perencanaan Pulang

1. Perawatan di rumah

meliputi pemberian pengajaran atau pendidikan kesehatan (health education)

mengenai : diet, mobilisasi, waktu kontrol dan tempat kontrol.

Pemberian pembelajaran disesuaikan dengan tingkat pemahaman pasien

dan keluarga. mengenai perawatan selama pasien di rumah nanti.

2. Obat-obatan yang masih diminum dan jumlahnya.

Pada pasien yang akan pulang dijelaskan obat-obatan yang masih diminum,

dosis, cara pemberian, dan waktu yang tepat minum obat.

3 Obat-obatan yang dihentikan

Meskipun ada obat-obatan yang tidak diminum lagi oleh pasien, obat-

obatan tersebut tetap dibawakan ke pasien.

4 Hasil pemeriksaan

Hasil pemeriksaan luar sebelum MRS dan hasil pemeriksaan selama MRS

dibawakan ke pasien waktu pulang

5 Surat-surat seperti : surat keterangan sakit, surat kontrol dll

6 Lain-lain

Page 7: Lampiran Discharge Planing

D. Tindakan keperawatan pada waktu perencanan pulang

Tindakan perawatan yang diberikan pada waktu perencanaan pulang

yaitu meliputi :

a. Pendidikan (edukasi, redukasi, reorientasi) pendidikan kesehatan diharapkan

bisa mengurangi angka kambuh dan meningkatkan pengetauan pasien.

b. Program pulang bertahap

Bertujuan untuk melatih pasien kembali kelingkungan keluarga dan

masyarakat antara lain apa yang harus dilakukan pasien di rumah sakit, apa

yang harus dilakukan keluarga.

c. Rujukan

Integritas pelayanan kesehatan harus mempunyai hubunagn langsung antara

perawatan community dengan rumah sakit sehingga dapat mengetahui

perkembangan pasien dirumah.

E. Jenis pemulangan Pasien

a. Conditinal discharge (pulang sementara atau cuti), keadaan pulang ini

dilakukan apabila kondisi pasien bagus tidak terdapat kompilikasi. Pasien

untuk sementara dirawata di rumah namun harus ada pengawasan dari pihak

rumah sakit atau Puskesmas terdekat.

b. Absulate discharge (pulang mutlak atau selmanya) cara ini merupakan akhir

dari hubungan pasien dengan rumah sakit. Namun apabila pasien perlu

dirawat kembali maak prosedur perawatan dapat dilakukan kembali.

c. Judical discharge (pulang paksa) kondisi ini pasien diperbolehkan pulang

walaupun kondisi kesehatan tidak memungkinkan untuk pulang, tetapi

pasien harus dipantau dnegan melakukan kerjsama dengan perawat

puskesmas terdekat.

Page 8: Lampiran Discharge Planing

Keterangan :

Tugas Kepala Ruangan :

- Menerima pasien baru.

- Menentukan estimasi lama perawatan

Tugas PP

- Membuat rencana discharge Planning

- Membuat Leaflet

- Memberikan Konseling

- Mmeberikan pendidikan kesehtan

- Menyediakan format discharge Planning

- Mendokumentasikan discharge Planning

- Melaksanakan agenda discharge Planning (pada saat perawatan dan

diakhiri perawatan)