37
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Untuk mempermudah dalam mempelajari jenis dan sifat mikroorganisme, maka mikroorganisme tersebut diisolasi dari lingkungan dan dipelihara pada medium yang sesuai untuk pertumbuhannya Cara penanaman mikroba pada medium bermacam- macam sesuai dengan jenis mikroba itu sendiri. Misalnya, pada bakteri aerob yang ditanam dengan penggoresan ose pada media dan bakteri anaerob yang melalui penusukan pada media. Percobaan pananaman mikroba dilakukan untuk memindahkan mikroba ke habitat yang lebih cocok Selain untuk pembiakan juga karena medium telah mengandung zat-zat yang dibutuhkan mikroba.

Lap Isolasi Dan Inokulasi

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Lap Isolasi Dan Inokulasi

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Untuk mempermudah dalam mempelajari jenis dan sifat

mikroorganisme, maka mikroorganisme tersebut diisolasi dari lingkungan dan

dipelihara pada medium yang sesuai untuk pertumbuhannya

Cara penanaman mikroba pada medium bermacam-macam sesuai

dengan jenis mikroba itu sendiri. Misalnya, pada bakteri aerob yang ditanam

dengan penggoresan ose pada media dan bakteri anaerob yang melalui

penusukan pada media.

Percobaan pananaman mikroba dilakukan untuk memindahkan mikroba

ke habitat yang lebih cocok Selain untuk pembiakan juga karena medium telah

mengandung zat-zat yang dibutuhkan mikroba.

Untuk mengetahui dengan lebih detail tentang isolasi dan inokulasi

mikroorganisme, maka diadakanlah praktikum ini

Page 2: Lap Isolasi Dan Inokulasi

I.2 Maksud dan Tujuan Percobaan

I.2.1 Maksud Percobaan

Mengetahui dan memahami teknik-teknik isolasi dan inokulasi

bakteri dari berbagai jenis substrat dengan metode tertentu.

I.2.2 Tujuan Percobaan

1. Mengisolasi mikroorganisme dari substrat padat untuk air galon dan

air danau.

2. Mengisolasi mikroorganisme dari substrat cair dari jalangkote dan roti

buana.

3. Menginokulasi bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli ke

medium NA tegak, NA miring dan NB.

I.3 Prinsp Percobaan

Penanaman mikroba uji berdasarkan inokulasi mikroba uji pada medium

agar tegak, agar miring, medium cair dengan metode tuang, metode gores,

metode sebar, pada medium TEA berdasarkan bentuk elevasi, struktur dalam

dan bentuk koloni.

Page 3: Lap Isolasi Dan Inokulasi

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

II.1 Teori Umum

Isolasi adalah merupakan cara memisahkan mikroorganisme tertentu dari

lingkungan, sehingga dapat diperoleh biakan yang sifatnya murni, sehingga

biakan tersebut disebut kultur murni (1;59).

Metode-metode untuk mengisolasi murni mikroorganisme yaitu :

1. Metode agar tuang (Pengenceran Loop)

Metode agar tuang digunakan untuk mengencerkan mikroba yang

terdapat pada contoh dan dapat dilakukan untuk mengisolasi mikroba dari

contoh. Cara ini berbeda dengan metode goresan karena agar steril yang

akan diinokulasikan masih daalm bentuk cair tetapi telah didinginkan

sampai 45oC – 47oC. Selanjutnya diinkubasikan pada suhu dan waktu

tertentu, maka koloni akan tumbuh pada permukaan dan bagian bawah agar.

2. Metode sebar

Setetes inokulum diletakkan di tengah-tengah medium agar nutrien,

dalam cawan petri, dan menggunakan batang kayu bengkok yang steril,

inokulum itu disebarkan di permukaaan medium. Batang yang sama dapat

digunakan untuk menginokulasi pinggan kedua untuk menjamin penyebaran

Page 4: Lap Isolasi Dan Inokulasi

sel-selnya dengan baik. Pada beberapa pinggan akan muncul koloni yang

terpisah-pisah.

Selain isolasi juga ada inokulasi. Inokulasi adalah pemindahan

mikroorganisme dari medium yang lama ke medium yang baru. Pekerjaan

memindahkan mikroba dari medium lama ke medium baru harus dilaksanakan

secara teliti. Terlebih dahulu harus diusahakan agar semua alat-alat yang ada

sangkut paut dengan medium dan inokulasi itu benar-benar steril, hal ini untuk

menghindari kontaminasi, yakni masuknya mikroorganisme yang tidak kita

inginkan. (1;61)

Beberapa langkah pada pekerjaan inokulasi dan isolasi mikroba adalah:

1. Menyiapkan ruangan

2. Pemindahan dengan kawat inokulasi

3. Pemindahan dengan pipet

4. Teknik biakan murni

Teknik biakan murni untuk suatu species dikenal dengan beberapa

cara yaitu: (2;37)

Cara pengenceran.

Cara ini pertama kali dilakukan oleh Lister pada tahun 1865. Lister

berhasil memiara murni Streptococcus lactis yang diisolasi dari susu

yang sudah masam.

Page 5: Lap Isolasi Dan Inokulasi

Cara penuangan

Prinsip melakukan pengenceran adalah menurunkan jumlah

mikroorganisme sehingga suatu saat hanya ditemukan suatu sel dalam

satu tabung. Demikian juga dengan cara penuangan. Metode ini pertama

kali dilakukan oleh Robert Koch .

Cara penggesekan/penggoresan (2:39)

Cara ini lebih menguntungkan bila ditinjau dari sudut ekonomi dan

waktu. Penggoresan yang sempurna akan menghasilkan koloni yang

terpisah. Tetapi kelemahan cara ini adalah bakteri anaerob tidak dapat

tumbuh.

Ada beberapa teknik penggesekan yaitu; (2:39)

a. Goresan T

b. Goresan kuadran, teknik ini sama dengan goresan T, hanya

lempengan agar dibagi empat

c. Goresan radian

d. Goresan sinambung

Cara penyebaran (Agar sebar)

Cara pengucilan satu sel (single cell isolation)

Cara inokulasi pada hewan

Page 6: Lap Isolasi Dan Inokulasi

BAB III

METODE KERJA

III.1. Alat dan Bahan

III.1.1. Alat-alat yang digunakan

1. Autoklaf

2. Botol semprot

3. Cawan Petri

4. Erlenmeyer

5. Inkubator aerob

6. Lampu spiritus

7. Lumpang dan Alu

8. Ose lurus dan Ose bulat

9. Pipet tetes

10. Penangas

12. Rak tabung

13. Spoit injeksi

14. Tabung reaksi

Page 7: Lap Isolasi Dan Inokulasi

III.1.2. Bahan-bahan yang digunakan

1. Air suling

2. Air danau

3. Alkohol

4. Bakteri E. Coli

5. Bakteri Staphylococcus

6. Jalangkote

7. Kapas

8. Korek api

9. Label

10. Medium NA, NB, dan TEA

11. Roti buana

III.2. Cara Kerja

A. Isolasi

a. Isolasi mikroba dari air danau dan air galon

Disiapkan alat dan bahan.

Pengerjaan dilakukan secara aseptis dengan menggunakan spiritus

dan alkohol 70%

Dinasukkan pada cawan Petri air danau sebanyak 1 ml

Ditanbahkan pada cawan Petri medium TEA sebanyak 15 ml yang

telah berisi air danau.

Page 8: Lap Isolasi Dan Inokulasi

Dihomogenkan dengan membentuk angka 8 agar sampel tersebar

sempurna pada permukaan medium.

Masukkan kedalam inkubator aerob selama 1x24 jam. Diamati.

Dilakukan hal yang sama pada sampel air galon.

b. Isolasi dengan sampel jalangkote dan roti buana

Disiapkan alat dan bahan

Disterilkan lumping dan alunya dengan cara dituangkan alkohol

90%, lalu dipijarkan dan dibiarkan hingga uap alkoholnya habis.

Ditimbang sampel sebanyak 2 gram

Sampel jalangkote digerus di dalam lumpang dan disuspensikan

dengan air yang telah disterilkan

Dimasukkan ke dalam cawan petri masing-masing medium TEA

Diambil hasil suspensi jalangkote 1 ml dengan menggunakan spoit.

Homogenkan dengan membentuk angka 8 agar sampel tersebar di

atas permukaan medium.

Didiamkan selama beberapa menit dan kemudian diinkubasi pada

incubator aerob selama 1x24 jam

Diamati pertumbuhan yang terjadi.

Dilakukan hal yang sama untuk sampel roti buana.

Page 9: Lap Isolasi Dan Inokulasi

B. Inokulasi

1. Medium NA (Nutrien Agar) tegak dengan bakteri Escherichia coli

Disiapkan alat dan bahan

Pengerjaan dilakukan secara aseptis dekat lampu spiritus

Ose lurus dipijarkan dari pangkal sampai ujungnya pada lampu

spiritus

Diambil biakan mikroba Escherichia coli dengan menggunakan ose

lurus dan ditusukkan pada tabung reaksi yang berisi medium NA

(Nutrien Agar) tegak sampai 2/3 tinggi medium NA (Nutrien Agar)

tegak

Diinkubasi dalam inkubator pada suhu 37oC selama 1x24 jam

Diamati bentuk koloni dari mikroba dan digambar

2. Medium NA (Nutrien Agar) miring dengan bakteri Staphylocopccus

aureus.

Disiapkan alat dan bahan

Pengerjaan dilakukan secara aseptis dekat lampu spiritus

Ose bulat dipijarkan dari pangkal sampai ujungnya pada lampu

spiritus.

Diambil biakan mikroba Staphylococcus aureus dengan

menggunakan ose bulat dan dimasukkan pada tabung reaksi yang

berisi medium NA (Nutrien Agar) miring dengan cara digores secara

zig-zag dari arah bawah keatas

Page 10: Lap Isolasi Dan Inokulasi

Diinkubasi dalam inkubator pada suhu 37oC selama 1x24 jam

Diamati bentuk koloni dari mikroba dan digambar.

3. Medium NB (Nutrien Broth) dengan agar tegak pada Escherichia coli

Disiapkan alat dan bahan

Pengerjaan dilakukan secara aseptis dekat lampu spiritus

Ose bulat dipijarkan dari pangkal sampai ujungnya pada lampu

spiritus.

Diambil biakan mikroba dengan menggunakan ose lurus dan

dimasukkan pada tabung reaksi yang berisi medium NB(Nutrien

Agar) cair.

inkubasi dalam inkubator pada suhu 37oC selama 3x24 jam

Diamati bentuk koloni dari mikroba dan digambar.

Page 11: Lap Isolasi Dan Inokulasi

BAB V

PEMBAHASAN

Mikroorganisme dapat ditumbuhkan dalam keadaan cair atau padat. Dalam

biakan cair, mikroorganisme menunjukkan ciri pertumbuhan tersendiri. Kekeruhan

dalam air galon terjadi akibat pertumbuhan mikroorganisme.

Bila pertumbuhan mikroorganisme menumpuk maka di bagian dasar tabung

akan terlihat sedimen. sebaliknya, bila pertumbuhan mikroorganisme ini sedikit

maka terlihat sebagai partikel berupa lapisan tipis pada permukaan

Beberapa mikroorganisme merupakan mikroorganisme yang dapat tumbuh

dimana-mana sehingga secara umum dapat dibagi menjadi beberapa spesies. Dalam

proses pemisahan harus dilakukan dengan tepat dan penuh ketelitian. Setelah suatu

medium telah berisi mikroba maka kegiatan identifikasi telah boleh dilakukan.

Bila bakteri diinokulasi ke dalam suatu medium yang sesuai dan pada keadaan

yang optimum bagi pertumbuhannya, maka terjadi kenaikan jumlah yang amat tinggi

dalam waktu yang relatif pendek. Pada beberapa spesies, populasi (panen sel

terbanyak yang diperoleh) tercapai dalam waktu 24 jam, populasinya dapat mencapai

10 sampai 15 milyar sel bakteri per mililiter. Perbanyakan seperti ini disebabkan oleh

pembelahan sel yang terjadi secara aseksual.

Page 12: Lap Isolasi Dan Inokulasi

Inokulasi adalah pemindahan mikroorganisme dari medium yang lama ke

medium yang baru. Pekerjaan memindahkan mikroba dari medium lama ke medium

baru harus dilaksanakan secara teliti. Terlebih dahulu harus diusahakan agar semua

alat-alat yang ada sangkut paut dengan medium dan inokulasi itu benar-benar steril,

hal ini untuk menghindari kontaminasi, yakni masuknya mikroorganisme yang tidak

Bentuk-bentuk koloni bermacam-macam. Koloni biasanya menonjol dari

permukaan medium, dan sifat penonjolan ini dapat berbentuk datar, datar meninggi,

konveks, muncung kubah, berlekuk tengah (berpusat). Pada sampel roti buana dan air

danau yang memakai medium TEA, bentuk koloni dari bakteri bulat, berbentuk titik,

dan tidak teatur. Jika dilihat dari tepi koloninya utuh dan berombak. Dan jika dilihat

dari samping timbul rata dan melengkung. Sedangkan pada sampel jalangkote dan air

galon yang memakai medium TEA, koloni dari bakteri jika dilihat dari atas berbenruk

bulat, titik, dan tidak teratur. Jika dilihat dari tepi, berombak. Dan dari samping

timbul.

Ukuran koloni juga bermacam-macam. Menurut diameter rata-rata ukuran

koloni dapar dibagi beberapa jenis. Rupa koloni dapat seperti sebuah titik, bulat, tidak

rata, miseloid, berfilamen, atau rizoid. Permukaan koloni juga harus diperhatikan.

Permukaan koloni dapat licin (smooth), kasar (rough), lingkaran (konsentris) dan

berjari (radial).

Page 13: Lap Isolasi Dan Inokulasi

Medium pembiakan yang mengandung antibiotik dapat juga berfungsi sebagai

medium pembiakan selektif. Antibiotik menghambat pertumbuhan secara selektif dan

dapat digunakan dengan efektif pada isolasi species pathogen dari bahan pemeriksaan

campuran.

Staphylococcus, terhambat tumbuhnya dalam medium pembiakan yang

mengandung neomisin dan polimiksin. Pada tahun belakangan ini telah digunakan

“ euriched chocolate agar” yang mengandung ristosetin dan polimiksin B untuk

mengisolasi secara selektif Neisseria dari bahan-bahan pemeriksaan klinis.

Inokulasi harus dilakukan dengan teliti dan harus dalam ruangan yang bersih.

Dinding ruang yang basah menyebabkan butir-butir debu menempel. Pada waktu

mengadakan inokulasi baik sekali bila meja tempat inokulasi dialas dengan kain

basah. Ujung kawat inokulasi sebaiknya dari platina atau dari nikrom. Ujung kawat

boleh lurus boleh juga berupa kolongan yang berdiameter 1-3 mm. lebih dahulu

ujung kawat dipijarkan. Setelah pengambilan inokulum (sample bakteri) selesai,

mulut tabung dipanaskan kemudian disumbat dengan kapas.

Perobaan inokulum dilakukan dengan memakai sampel bakteri Escherichia

coli dan medium NA dan NB. Pada medium NA yang telah dimasukkan bakteri

Escherichia coli dan diinkubasi selama 1x24 jam, tidak terjadi perubahan warna,

tetap jernih. Ini menandakan bahwa bakteri tidak tumbuh pada medium NA.

sedangkan sampel bakteri Escherichia coli yang dicampur dengan medium NB dan

kemudian diinkubasi, larutan berubah warna menjadi keruh. Ini berarti bakteri

Escherichia coli dapat tumbuh pada medium NB.

Page 14: Lap Isolasi Dan Inokulasi

Dalam praktikum ini terjadi kesalahan-kesalahan yang menyebabkan hasil

praktikum tidak maksimal. Misalnya, medium NA yang dipakai, sudah mulai

membeku dan menggumpal. Sehingga saat dimasukkan kedalam cawan petri,

medium tidak segera merata pada permukaan cawan dan membentuk gumpalan-

gumpalan kecil. Kesalahan juga diduga terjadi pada saat penimbangan bahan untuk

membuat medium.

Page 15: Lap Isolasi Dan Inokulasi

BAB VI

PENUTUP

VI.1 Kesimpulan

A. Isolasi

1) Pada sampel roti buana dengan medium TEA bentuk mikroba, dari atas

bulat, titik tidak teratur. Dari tepi utuh, berombak, dan dari samping

melengkung.

2) Pada sampel air danau dengan medium TEA bentuk mikroba, dari atas

bulat, titik tidak teratur. Dari tepi utuh, berombak, dan dari samping

melengkung

3) Pada sampel jalangkote dengan medium TEA bentuk mikroba, bila dilihat

dari atas bulat, titik tidak teratur. Dari tepi berombak, dan dari samping

timbul

4) Pada sampel air galon dengan medium TEA bentuk mikroba, bila dilihat

dari atas bulat, titik tidak teratur. Dari tepi berombak, dan dari samping

timbul

B. Inokulasi

Page 16: Lap Isolasi Dan Inokulasi

1. Pada medium NA dengan memakai metode agar tegak dan agar miring,

bakteri Escherichia coli tidak terlihat, sedangkan pada medium NB,

Escherichia coli tumbuh.

VI.2 Saran

1. Pada percobaan berikutnya tetap pertahankan sikap komunikatifnya

dengan praktikan.

Page 17: Lap Isolasi Dan Inokulasi

DAFTAR PUSTAKA

1. Irianto, Koes, Drs, (2006), Menguak Dunia Mikroorganisme, Yrama Widya,

Jakarta

2. Lay w. Bibiana, (1994), Analisis Mikroba di Laboratorium, PT Raja Grafindo

Persada, Jakarta.

3. Waluyo, Lud, Drs, (2004), Mikrobiologi Umum, Jakarta

4. Djide, Natsir, Drs, (2007), Penuntun Praktikum Mikrobiologi Dasar,

Laboratorium Mikrobiologi dan Bioteknologi Farmasi, Universitas Hasanuddin,

Makassar.

5. Departemen Kesehatan Republik Indonesia, (1979), Farmakope Indonesia,

Jakarta.

Page 18: Lap Isolasi Dan Inokulasi

1. Alkohol

Nama resmi : Aethanolum

Nama lain : Alkohol

RM/BM : C2H7O

Pemerian : Caiaran jernih, tak berwarna, mudah menguap dan

mudah bergerak, bau khas, rasa panas, mudah

terbakar dengan memberikan nyala biru yang berasap.

Kelarutan : Sangat mudah larut dalam air, dalam kloroform P dan

dalam eter P.

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat

2. Aquadest

Nama resmi : Aqua destillata

Nama lain : Aquadest / air suling

RM/BM : H2O / 18,02

Pemerian : Caiaran jernih, tak berwarna, tidak berbau dan tak

berasa

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat

Page 19: Lap Isolasi Dan Inokulasi

3. Ekstrak daging

Kaldu daging sapi konsentrat diperoleh dengan mengekstraksi

daging sapi segar tanpa lemak, dengan cara merebus dalam air dan

menguapkan kaldu pada suhu rendah dalam hampa udara sampai terbentuk

residu kental berbentuk pasta.

Pemerian : Massa berbentuk pasta, berwarna coklat kekuningan

sampai coklat tua, baud an rasa seperti daging, sedikit

asam.

Penyimpanan : Wadah tidak tembus cahaya, tertutup cahaya

Kegunaan : Sebagai sumber vitamin dan asam amino.

II.3 Uraian Mikroba

1) Escherichia coli

a. Klasifikasi

Kingdom : Procaryotae

Divisio : Schizophyta

Class : Schizomycetes

Ordo : Eubacteriales

Famili : Enterobacteriaceae

Page 20: Lap Isolasi Dan Inokulasi

Genus : Escherchia

Species : Escherichia coli

b. Morfologi

Lazimnya terdapat pada usus besar manusia, dan vertebrata

lainnya. Golongan bakteri yang menunjukkan sifat-sifat yang

mereduksi fungsi, terdapat dalam tanah ataupun udara, sebagian hidup

sebagai parasit pada tumbuhan tingkat tinggi, koloni berwarna

tergantung substratnya.

2) Staphylococcus aureus

a. Klasifikasi

Kingdom : Procaryotae

Divisio : Schizophyta

Class : Schizomycetes

Ordo : Eubacteriales

Famili : Micrococcaceae

Genus : Staphylococcus

Species : Staphylococcus aereus

b. Morfologi

Bentuk bulat atau lonjong (0,8 - 0,9), sering yang tidak

bergerak, tidak bersimpai, tidak berspora, gram positif. Sel bulat atau

lonjong, berpasangan atau rantai dengan panjang berbeda-beda, koloni

Page 21: Lap Isolasi Dan Inokulasi

biasanya kecil, tembus pandang, sel berbentuk kokus, mengeluarkan

endotoxin tidak bergerak , pada pemeriksaan pada koloninya berwarna

kuning emas.

Page 22: Lap Isolasi Dan Inokulasi

IV. 2 Gambar Pengamatan

A. Isolasi

Keterangan :

1. Cawan petri

2. Koloni bakteri

3. Medium

Keterangan :

1. Cawan petri

b 2. Koloni bakteri

3. Medium

LABORATORIUM MIKROBIOLOGI FARMASIFAKULTAS FARMASI UNHAS

1

2

3

Medium : TEASampel : Air danauMetode : Tuang

LABORATORIUM MIKROBIOLOGI FARMASIFAKULTAS FARMASI UNHAS

1

2

3

Medium : TEASampel : Roti buanaMetode : Sebar

Page 23: Lap Isolasi Dan Inokulasi

Fase Pertumbuhan bakteri ada beberapa tingkat yaitu :

1. Fase lamban (lag). Ciri-cirinya adalah

Tidak ada pertambahan populasi

Sel mengalami perubahan dalam komposisi kimiawi dan bertambah

ukurannya; substansi intraseluluer bertambah

2. Logaritma (eksponensial). Ciri-cirinya :

Sel membelah dengan laju yang konstan

Massa menjadi dua kali lipat dengan laju sama

Aktifitas metabolik konstan

Keadaan pertumbuhan seimbang

3. Statis

Penumpukan produk beracun dan kehabisan nutrient

Beberapa sel mati sedangkan yang lain tumbuh dan membelah

Jumlah sel hidup menjadi tetap

Penurunan atau kematian

Sel menjadi mati lebih cepat daripada terbentuknya sel-sel baru

4. Laju kematian mengalami percepatan menjadi eksponensial

Page 24: Lap Isolasi Dan Inokulasi

Bergantung pada spesiesnya, semua sel mati dalam waktu beberapa

hari atau beberapa bulan

B. Inokulasi

Keterangan ;

1. Tabung reaksi

2. Medium

Keterangan :

1. Tabung reaksi

2. Medium

LABORATORIUM MIKROBIOLOGI FARMASIFAKULTAS FARMASI UNHAS

LABORATORIUM MIKROBIOLOGI FARMASIFAKULTAS FARMASI UNHAS

Medium : NABakteri : Escherichia coliMetode : Agar miring

Medium : NABakteri : Escherichia coliMetode : Agar tegak

Page 25: Lap Isolasi Dan Inokulasi

Keterangan :

1. Tabung reaksi

2. Keruh

LABORATORIUM MIKROBIOLOGI FARMASIFAKULTAS FARMASI UNHAS

Medium : NBBakteri ; Escherichia coliMetode : Medium cair

Page 26: Lap Isolasi Dan Inokulasi