Lapkas Anastesi Regional

Embed Size (px)

Citation preview

  • 7/23/2019 Lapkas Anastesi Regional

    1/29

    Laporan Kasus

    APPENDISITIS AKUT

    Oleh:

    DWI PRIMAYANTI

    NIM. 11101069

    PEMBIMBINGDr. LASMARIA FLORA Sp.A

    KKS BAGIAN ILMU ANASTESIOLOGI RSUD BANGKINANG

    PROGRAM STUDI KEDOKTERAN PENDIDIKAN DOKTER

    UNI!ERSITAS ABDURRAB

    PEKANBARU

    "01#

    KATA PENGANTAR

  • 7/23/2019 Lapkas Anastesi Regional

    2/29

    Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan berkah danpengetahuan sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Kasus yang berjudul

    Anestesi Regional Pada Pasien Appendisitis Akut yang diajukan sebagai

    persyaratan untuk mengikuti KK !lmu Anestesi" Terima kasih penulis u#apkan

    kepada dokter pembimbing yaitu dr" Lasmaria $lora% p"An yang telah bersedia

    membimbing penulis% sehingga laporan kasus ini dapat selesai pada &aktunya"

    Penulis memohon maa' jika dalam penulisan laporan kasus ini terdapat

    kesalahan% dan penulis memohon kritik dan saran pemba#a demi kesempurnaanlaporan kasus ini" Atas perhatian dan sarannya penulis mengu#apkan terima kasih"

    (angkinang% ) *esember +,-.

    Penulis

    DAFTAR ISI

    KKS Ilmu Anestesi RSUD BANGKINANG Page 2

  • 7/23/2019 Lapkas Anastesi Regional

    3/29

    KATA PENGANTAR +

    DAFTAR ISI /

    BAB I : PENDA$ULUAN 0

    BAB II : TIN%AUAN PUSTAKA .

    +"- Anestesi regional .

    A" *e'inisi Anestesi Regional .

    (" Pembagian Anestesi Regional .1" Keuntungan dan Kerugian Anestesi 2mum .

    *" Persiapan anestesi regional 3

    E" Anestesi pinal 3$" !ndikasi dan Kontraindikasi 4

    5" 6bat7obatan )8" Tekhnik Anestesi )

    !" Kompliksai -,+"+ Appendisitis --

    A" *e'inisi --

    (" Epidemiologi --1" Etiologi -/

    *" 5ejala Klinis -/

    E" Pemeriksaan $isik -3$" Pemeriksaan Penunjang -9

    5" Penatalaksanaan -)

    8" Komplikasi dan Prognosis +,

    BAB III : LAPORAN KASUS +-

    BAB I! : PEMBA$ASAN +9

    BAB ! : KESIMPULAN /-

    DAFTAR PUSTAKA /+

    BAB I

    PENDA$ULUAN

    Anestesi berasal dari bahasa Yunani an7 :tidak% tanpa: dan aesthetos%

    :persepsi% kemampuan untuk merasa:% se#ara umum berarti suatu tindakan

    menghilangkan rasa sakit ketika melakukan pembedahan dan berbagai prosedur

    lainnya yang menimbulkan rasa sakit pada tubuh" !stilah anestesi digunakan pertama

    kali oleh 6li;er

  • 7/23/2019 Lapkas Anastesi Regional

    4/29

    Anestesi regional adalah hambatan impuls nyeri suatu bagian tubuh sementara

    pada impuls syara' sensorik% sehingga impuls nyeri dari satu bagian tubuh diblokir

    untuk sementara =re;ersibel>" $ungsi motorik dapat terpengaruh sebagian atau

    seluruhnya% tetapi pasien tetap sadar" Anestesi spinal merupakan pemberian obat

    anestetik lokal ke dalam ruang subara#hnoid" Anestesi spinal diperoleh dengan

    #ara menyuntikkan anastetik lokal kedalam ruang subara#hnoid"

    Kejadian apendisitis akut di Amerika erikat dan negara Eropa sekitar 4?

    dari populasi" *i negara Asia dan A'rika% kejadian apendisitis akut lebih rendah

    dikarenakan kebiasaan konsumsi makanan yang berserat" Apendisitis lebih sering

    menyerang pria daripada &anita dengan rasio -%4@ -

    KKS Ilmu Anestesi RSUD BANGKINANG Page 4

  • 7/23/2019 Lapkas Anastesi Regional

    5/29

    BAB II

    TIN%AUAN PUSTAKA

    ".1 Ae&'e&( Re)(*+l

    A. De,((&(

    Anestesi regional adalah hambatan impuls nyeri suatu bagian tubuh sementara

    pada impuls syara' sensorik% sehingga impuls nyeri dari satu bagian tubuh diblokir

    untuk sementara =re;ersibel>" $ungsi motorik dapat terpengaruh sebagian atau

    seluruhnya% tetapi pasien tetap sadar

    B. Pe-+)(+ Ae&'e&( Re)(*+l

    1. (lok sentral =blok neuroaksial>% yaitu meliputi blok spinal% epidural dan

    kaudal" Tindakan ini sering dikerjakan"

    ". (lok peri'er =blok sara'>% misalnya anestesi topikal% in'iltrasi lokal% blok

    lapangan% dan analgesia regional intra;ena"

    /. Ke')+ + Ker)(+

    Ke')+

    Alat minim dan teknik relati' sederhana% sehingga biaya relati' lebih

    murah

    Relati' aman untuk pasien yang tidak puasa =operasi emergen#y%

    lambung penuh> karena penderita sadar

    Tidak ada komplikasi jalan na'as dan respirasi

    Tidak ada polusi kamar operasi oleh gas anestesi

    Pera&atan post operasi lebih ringan

    Ker)(+

    Tidak semua penderita mau dilakukan anestesi se#ara regional

    Membutuhkan kerjasama pasien yang kooperati'

    ulit diterapkan pada anak7anak

    Tidak semua ahli bedah menyukai anestesi regional

    Terdapat kemungkinan kegagalan pada teknik anestesi regional

    KKS Ilmu Anestesi RSUD BANGKINANG Page 5

  • 7/23/2019 Lapkas Anastesi Regional

    6/29

    D. Per&(+p+ A+&'e&( Re)(*+l

    Persiapan anestesi regional sama dengan persiapan anestesi umum

    karena untuk mengantisipasi terjadinya reaksi toksik sistemik yang bisa

    berakibat 'atal" *aerah disekitar tempat tusukan diteliti apakah akan

    menimbulkan kesulitan% misalnya ada kelainan anatomis tulang punggung

    atau pasien gemuk sekali sehingga tidak teraba tonjolan prosesus spinosus"

    elain itu harus diperhatikan hal7hal diba&ah ini@ !n'ormed #onsent =iin dari pasien>

    Pemeriksaan 'isik% tidak dijumpai kelainan spesi'ik seperti kelainan

    tulang punggung"

    Pemeriksaan laboratorium anjuran% misalnya hemoglobin% hematokrit"

    E. Ae&'e&( Sp(+l

    Anestesi spinal ialah pemberian obat anestetik lokal ke dalam ruang

    subara#hnoid"Anestesi spinal diperoleh dengan #ara menyuntikkan anastetik

    lokal kedalam ruang subara#hnoid" Anestesi spinal disebut juga sebagai

    analgesi atau blok spinal intradural" 2ntuk men#apai #airan serebrospinal%

    maka jarum suntik akan menembus kutis% subkutis% Lig" upraspinosum% Lig"

    !nterspinosum% Lig" $la;um% ruang epidural% durameter% ruang subara#hnoid"

    5ambar -" Penampang Bertebra

    F. I(2+&( + 2*'r+((2+&(I(2+&(

    (edah ekstremitas ba&ah

    (edah panggul

    Tindakan sekitar rektum perineum

    (edah obstetrik7ginekologi

    (edah urologi

    KKS Ilmu Anestesi RSUD BANGKINANG Page 6

  • 7/23/2019 Lapkas Anastesi Regional

    7/29

    (edah abdomen ba&ah

    Pada bedah abdomen atas dan ba&ah pediatrik biasanya

    dikombinasikan dengan anestesi umum ringan

    K*'r+ ((2+&( +&*l':

    Pasien menolak

    !n'eksi pada tempat suntikan

    8ipo;olemia berat% syok

    Koagulapatia atau mendapat terapi koagulan

    Tekanan intrakranial meningkat

    $asilitas resusitasi minim

    Kurang pengalaman tanpa didampingi konsulen anestesi"

    K*'r+ ((2+&( rel+'(,:

    !n'eksi sistemik

    !n'eksi sekitar tempat suntikan

    Kelainan neurologis

    Kelainan psikis

    (edah lama

    Penyakit jantung

    8ipo;olemia ringan

    Cyeri punggung kronik

    G. O+'3O+'+

    14 (upi;a#aine =Mar#aine>" ,".? dalam deDtrose 9"+.?@ berat jenis

    -",+4% si'at hyperbari# =hea;y>% dosis .7-. mg =-7/ ml>" (upi;a#aine

    memiliki durasi kerja +7/ jam

    "4 Lidokain =ligno#aine% Dylo#aine> .? dalam deDtrose 4%.? @ berat jenis

    -",//% si'at hyperbari# =hea;y> dosis +,7., mg =-7+ml>% dengan durasi

    0.7), minutes"

    54 1in#ho#aine =Cuper#aine% *ibu#aine% Per#aine% o;#aine>" ,".?

    hyperbari# =hea;y> sama dengan bupi;a#aine"

    4 Ametho#aine =Tetra#aine% Panto#aine% Ponto#aine% *e#i#ain%

    (utethanol% Anethaine% *ikain>"

    KKS Ilmu Anestesi RSUD BANGKINANG Page 7

  • 7/23/2019 Lapkas Anastesi Regional

    8/29

    #4 Mepi;a#aine =#andi#aine% 1arbo#aine% Mea;erin>" 0? hyperbari#

    =hea;y> sama dengan ligno#aine"

    $. Te2(2 Ae&'e&(

    Posisi duduk atau posisi tidur lateral dekubitus dengan tusukan pada

    garis tengah ialah posisi yang paling sering dikerjakan" (iasanya dikerjakan di

    atas meja operasi tanpa dipindah lagi dan hanya diperlukan sedikit perubahan

    posisi pasien" Perubahan posisi berlebihan dalam /, menit pertama akan

    menyebabkan menyebarnya obat" Adapun langkah7langkah dalam melakukan

    anestesi spinal adalah sebagai berikut @

    a" etelah dimonitor%tidurkan pasien misalkan dalam posisi lateraldekubitus" (eri bantal kepala%selain enak untuk pasienjuga supaya

    tulang belakang stabil" (uat pasien membungkuk maDimal agar

    pro#essus spinosus mudah teraba" Posisi lain adalah duduk"

    b" Penusukan jarum spinal dapat dilakukan pada L+7L/% L/7L0% L07L."

    Tusukan pada L-7L+ atau diatasnya berisiko trauma terhadap medulla

    spinalis"

    #" terilkan tempat tusukan dengan betadin atau alkohol"

    KKS Ilmu Anestesi RSUD BANGKINANG Page 8

  • 7/23/2019 Lapkas Anastesi Regional

    9/29

    d" (eri anastesi lokal pada tempat tusukan%misalnya dengan lidokain -7

    +? +7/ml"

    e" 1ara tusukan median atau paramedian" 2ntuk jarum spinal besar ++5%

    +/5% +.5 dapat langsung digunakan" edangkan untuk yang ke#il +45

    atau +)5 dianjurkan menggunakan penuntun jarum yaitu jarum suntik

    biasa semprit -,##" Tusukkan introduser sedalam kira7kira +#m agak

    sedikit kearah se'al% kemudian masukkan jarum spinal berikut

    mandrinnya ke lubang jarum tersebut" ika menggunakan jarum tajam

    =Fuin#ke7(ab#o#k> irisan jarum =be;el> harus sejajar dengan serat

    duramater% yaitu pada posisi tidur miring be;el mengarah keatas ataukeba&ah% untuk menghindari kebo#oran likuor yang dapat berakibat

    timbulnya nyeri kepala pas#a spinal" etelah resensi menghilang%

    mandrin jarum spinal di#abut dan keluar likuor% pasang semprit berisi

    obat dan obat dapat dimasukkan pelan7pelan =,%.mlGdetik> diselingi

    aspirasi sedikit% hanya untuk meyakinkan posisi jarum tetap baik"

    Kalau anda yakin ujung jarum spinal pada posisi yang benar dan

    likuor tidak keluar% putar arah jarum ),H biasanya likuor keluar" 2ntuk

    analgesia spinal kontinyu dapat dimasukan kateter"'" Posisi duduk sering dikerjakan untuk bedah perineal misalnya bedah

    hemoroid =&asir> dengan anestetik hiperbarik" arak kulit7ligamentum

    'la;um de&asa I 3#m"

    I. K*-pl(2+&(

    K*-pl(2+&( '(+2+ +e&'e&( &p(+l

    8ipotensi berat

    Akibat blok simpatis terjadi ;enous pooling" Pada de&asa di#egahdengan memberikan in'us #airan elektrolit -,,,ml atau koloid .,,ml

    sebelum tindakan" (radikardia

    *apat terjadi tanpa disertai hipotensi atau hipoksia%terjadi akibat blok

    sampai T7+

    KKS Ilmu Anestesi RSUD BANGKINANG Page 9

  • 7/23/2019 Lapkas Anastesi Regional

    10/29

    8ipo;entilasi

    Akibat paralisis sara' 'renikus atau hipoper'usi pusat kendali na'as

    Trauma pembuluh sara' Trauma sara'

    Mual7muntah

    5angguan pendengaran

    (lok spinal tinggi atau spinal total

    K*-pl(2+&( p+&7+ '(+2+:

    Cyeri tempat suntikan

    Cyeri punggung

    Cyeri kepala karena kebo#oran likuor

    Retensio urine

    Meningitis

    "." Ape(&('(&

    A. De,((&(

    Appendisitis akut adalah penyakit radang pada appendiks ;ermi'ormis

    yang terjadi se#ara akut" Apendisitis akut adalah keadaan akut abdomen yang

    memerlukan pembedahan segera untuk men#egah komplikasi yang lebih

    buruk"

    B. EPIDEMIOLOGI

    Kejadian apendisitis akut di Amerika erikat dan negara Eropa sekitar

    4? dari populasi" *i negara Asia dan A'rika% kejadian apendisitis akut lebih

    rendah dikarenakan kebiasaan konsumsi makanan yang berserat"

    (eberapa tahun terakhir% penurunan 'rekuensi apendisitis di negeri

    (arat telah dilaporkan% yang mana berhubungan dengan peningkatan asupan

    makanan yang berserat" Kenyataannya adalah tingginya kejadian apendisitis

    berhubungan dengan asupan serat yang sangat sedikit"Apendisitis lebih sering menyerang pria daripada &anita dengan rasio

    -%4@ -" Apendisitis dapat menyerang pada semua umur% dengan kejadian

    tersering timbul pada umur dekade kedua dan ketiga"

    KKS Ilmu Anestesi RSUD BANGKINANGPage 1

  • 7/23/2019 Lapkas Anastesi Regional

    11/29

    /. ANATOMI DAN FISIOLOGI

    Apendiks adalah suatu organ yang terdapat pada cecumyang terletak

    pada proksimal #olon% yang sampai sekarang 'ungsinya belum diketahui"

    e#ara embriologi apendiks dan cecumberkembang dari midgut pada minggu

    ke73 kehamilan% sekitar pada bulan ke7. apendiks terbentuk memanjang dari

    cecum" Pada neonatus panjangnya sekitar 0%. #m% pada de&asa )%. #m%

    dengan diameter dinding terluar +79 mm dan diameter lumen -7/ mm" Pada

    neonatus dan bayi bentuknya seperti keru#ut% sehingga memperke#il

    kemungkinan obstruksi% semakin bertambah usia bentuknya akan berubah

    menjadi seperti tabung" 2jung dari apendiks biasanya terletak pada kuadrankanan ba&ah rongga pel;is% namun dapat juga ber;ariasi"

    Pada apendiks terdapat / tinea #oli yang menyatu dipersambungan

    #ae#um dan bisa berguna dalam menandakan tempat untuk mendeteksi

    apendiks" Posisi apendiks terbanyak adalah Retro#ae#al =40?> lalu menyusul

    Pel;i# =+-?>% Patileal =.?>% Para#ae#al =+?>% sub#ae#al=-%.?> dan preleal

    =-?>"Perdarahan apendiks berasal dari A"apendikularis yang merupakan

    arteri tanpa kolateral" ika arteri ini tersumbat misalnya trombosis pada in'eksimaka apendiks akan mengalami gangren" Persara'an apendiks berupa simpatis

    dan parasimpatis" Persara'an parasimpatis berasal dari #abang C";agus yang

    berasal dari pleksus mesenterika superior yang mengikuti A"mesenterika

    superior dan A"apendikularis" edangkan persara'an simpatis berasal dari

    C"torakalis J oleh karena itu nyeri ;iseral pada apendisitis bermula disekitar

    umbilikus"

    KKS Ilmu Anestesi RSUD BANGKINANGPage 11

  • 7/23/2019 Lapkas Anastesi Regional

    12/29

    5ambar -" Anatomi appendiks

    D. ETIOLOGI

    Appendisitis disebabkan obtruksi lumen apendiks yang selanjutnya

    mengakibatkan kongesti ;askular% iskemia jaringan% nekrosis dan in'eksi

    "!n'eksi kuman dari #olon yang paling sering adalah E" 1oli dan

    trepto#o##us" Penyebab terbanyak obtruksi lumen apendiks adalah obstruksi

    oleh 'e#alit" $e#alit ditemukan sebanyak 0,? pada kasus apendisitis akut

    yang simpel% 3.? pada gangren apendisitis tanpa per'orasi dan hampir ),?

    pada gangren apendisitis dengan per'orasi"Penyebab lain obstruksi lumen apendiks adalah@

    8iperplasia 'olikel lim'oid

    Massa tumor dan keganasan

    (enda asing seperti biji7bijian

    Parasit =#a#ing>

    KKS Ilmu Anestesi RSUD BANGKINANGPage 12

  • 7/23/2019 Lapkas Anastesi Regional

    13/29

    triktur lumen karena 'ibrosa akibat peradangan sebelumnya"

    E. GE%ALA KLINIS

    5ejala a&al appendisitis akut adalah nyeri abdomen" ekitar sampai

    +G/ pasien dengan apendisitis% gejalanya dimulai dengan gejala klasik

    appendisitis" A&alnya nyeri dirasakan pada regio epigastrium atau

    periumbilikal dengan si'at nyeri ;iseral" Pasien mungkin mendeskripsikan

    dengan keluhan berupa discomfort.Keluhan ini biasanya disertai dengan rasa

    mual% bahkan terkadang muntah% dan pada umumnya na'su makan menurun"

    Kemudian dalam beberapa jam% nyeri akan beralih ke kuadran kanan ba&ah%ke titik M# (urney" *i titik ini nyeri terasa lebih tajam dan jelas letaknya%

    sehingga merupakan nyeri somatik setempat" Camun terkadang% tidak

    dirasakan adanya nyeri di daerah epigastrium% tetapi terdapat konstipasi

    sehingga penderita merasa memerlukan obat pen#ahar" Tindakan ini dianggap

    berbahaya karena bisa mempermudah terjadinya per'orasi" Terkadang

    apendisitis juga disertai dengan demam derajat rendah sekitar /4%. 7/9%.

    derajat #el#ius" tatus lokalis abdomen kuadran kanan ba&ah@

    Cyeri tekan => M#" (urney" Pada palpasi didapatkan titik nyeri tekan

    kuadran kanan ba&ah atau titik M#" (urney dan ini merupakan tanda

    kun#i diagnosis"

    Cyeri lepas => karena rangsangan peritoneum" Rebound tenderness

    =nyeri lepas tekan> adalah nyeri yang hebat di abdomen kanan ba&ah

    saat tekanan se#ara tiba7tiba dilepaskan setelah sebelumnya dilakukan

    penekanan perlahan dan dalam di titik M#" (urney"

    *e'ens muskuler => karena rangsangan m" Rektus abdominis"

    *e'en#e mus#ular adalah nyeri tekan seluruh lapangan abdomen yang

    menunjukkan adanya rangsangan peritoneum parietale"

    Ro;sing sign =>" Ro;sing sign adalah nyeri abdomen di kuadran

    kanan ba&ah apabila dilakuka n penekanan pada abdomen bagian kiri

    KKS Ilmu Anestesi RSUD BANGKINANGPage 13

  • 7/23/2019 Lapkas Anastesi Regional

    14/29

    ba&ah% hal ini diakibatkan oleh adanya nyeri lepas yang dijalarkan

    karena iritasi peritoneal pada sisi yang berla&anan"

    Psoas sign =>" Psoas sign terjadi karena adanya rangsangan muskulus

    psoas oleh peradangan yang terjadi pada apendiks"

    6bturator sign =>" 6bturator sign adalah rasa nyeri yang terjadi bila

    panggul dan lutut di'leksikan kemudian dirotasikan ke arah dalam dan

    luar se#ara pasi'% hal tersebut menunjukkan peradangan apendiks

    terletak pada daerah hipogastrium"Cyeri periumbilikus akut atau nyeri abdomen menyeluruh biasanya

    konstan" esudah -7. jam% nyeri berkemih atau rasa kebelet dapat terjadi jika

    apendiks terletak dekat kandung kemih atau ureter" Muntah biasanya terjadi

    hanya sesudah nyeri yang berkepanjangan" Konstipasi sering terjadi% tetapi

    diare hanya kadang kadang dijumpai"

    *emam yang sangat tinggi menunjukkan adanya per'orasi apendiks%

    disertai peritonitis% atau adanya enteritis bakteri yang bersamaan% terutama

    jika disertai diare" Anak biasanya gelisah dan terlipat =dengan paha dalam

    posisi 'leksi > atau berjalan membungkuk% sering memegang sisi kanan"

    5ambar @ 5ejala klinis apendisitis

    KKS Ilmu Anestesi RSUD BANGKINANGPage 14

  • 7/23/2019 Lapkas Anastesi Regional

    15/29

    *iba&ah ini adalah tabel skor Al;arado@

    T+el S2*r Al8+r+* S2*rGe+l+ Kl((&

    Cyeri abdominal berpindah ke perut kanan ba&ah =Rovsing's Sign>

    Ca'su makan menurun

    Mual dan atau muntah

    --

    -

    T++ Kl((&

    Cyeri tekan regio perut kanan ba&ah =McBurney's sign>

    Cyeri lepas =Blumberg's sign>

    *emam = suhu N /4%+o1>

    -

    +

    -

    Pe-er(2&++ L+*r+'*r(&

    Leukositosis =leukosit N -,",,,Gml>

    Shift to the left =neutro'il N 4.?>+-

    TOTAL +,

    !nterpretasi@

    kor 47-,O Apendisitis akut

    kor .73 O 1uriga apendisitis akut

    kor -70 O (ukan apendisitis akut

    F. PEMERIKSAAN FISIK

    !nspeksi @ pada apendisitis akut sering ditemukan adanya abdominal

    s&elling% sehingga pada pemeriksaan jenis ini biasa ditemukan distensi

    perut" Palpasi @ pada daerah perut kanan ba&ah apabila ditekan akan terasa nyeri"

    *an bila tekanan dilepas juga akan terasa nyeri" Cyeri tekan perut kanan

    ba&ah merupakan kun#i diagnosis dari appendisitis" Pada penekanan perut

    kiri ba&ah akan dirasakan nyeri pada perut kanan ba&ah" !ni disebut tanda

    Ro;sing =Ro;sing ign>" *an apabila tekanan di perut kiri ba&ah

    dilepaskan juga akan terasa nyeri pada perut kanan ba&ah"!ni disebut

    tanda (lumberg =(lumberg ign>"

    KKS Ilmu Anestesi RSUD BANGKINANGPage 15

  • 7/23/2019 Lapkas Anastesi Regional

    16/29

    Pada palpasi dapat dirasakan adanya perbedaan tegangan otot antara

    kedua sisi abdomen" Tangan harus dihangatkan dahulu karena tangan yang

    dingin akan merangsang dinding perut untuk berkontraksi sehingga sukar

    menilai keadaan intraperitoneal" *an setelah itu lakukan palpasi "

    lokalisasi nyeri tekan mungkin sulit ditentukan% tetapi pendapat tentang

    apakah nyerinya lebih terasa pada sisi kanan atau sisi kiri dapat diketahui

    dengan memperhatikan ekspresi pasien ketika melakukan palpasi tiap

    area% dan dengan memperhatikan spasme in;olunter otot otot abdomen"

    Kebanyakan pasien #enderung mem'leksi paha kanan dengan tujuan

    mengurangi spasme dari muskulus psoas" Pemeriksaan #olok dubur @ pemeriksaan ini dilakukan pada apendisitis%

    untuk menentukan letak apendiks% apabila letaknya sulit diketahui" ika

    saat dilakukan pemeriksaan ini dan terasa nyeri% maka kemungkinan

    apendiks yang meradang terletak didaerah pel;is" Pemeriksaan ini

    merupakan kun#i diagnosis pada apendisitis pel;ika" Pemeriksaan uji psoas dan uji obturator @ pemeriksaan ini juga dilakukan

    untuk mengetahui letak apendiks yang meradang" 2ji psoas dilakukan

    dengan rangsangan otot psoas le&at hiperektensi sendi panggul kanan atau

    'leksi akti' sendi panggul kanan% kemudian paha kanan ditahan" (ila

    appendiks yang meradang menempel di m" psoas mayor% maka tindakan

    tersebut akan menimbulkan nyeri" edangkan pada uji obturator dilakukan

    gerakan 'leksi dan endorotasi sendi panggul pada posisi terlentang" (ila

    apendiks yang meradang kontak dengan m"obturator internus yang

    merupakan dinding panggul ke#il% maka tindakan ini akan menimbulkan

    nyeri" Pemeriksaan ini dilakukan pada apendisitis pel;ika"

    G. PEMERIKSAAN PENUN%ANG

    Pada pasien dengan keluhan dan pemeriksaan 'isik yang

    karakteristiknya apendisitis akut% akan ditemukan pemeriksaan darah adanya

    leukositosis --,,, -0,,,Gmm/dan disertai dengan adanya pergeseran seri

    KKS Ilmu Anestesi RSUD BANGKINANGPage 16

  • 7/23/2019 Lapkas Anastesi Regional

    17/29

    neutro'il ke kiri" ika jumlah leukosit N-.",,,Gmm/kemungkinan besar sudah

    terjadi per'orasi" 2rinalisis yang teliti harus dilakukan untuk menyingkirkan

    in'eksi ginjal atau kandung kemih"

    Pe-er(2&++ R+(*l*)(

    - $oto Polos Abdomen

    $oto polos abdomen jarang membantu menegakkan diagnosis

    appendisitis" (anyak kasus apendisitis ditemukan gambaran radiologis

    yang normal"

    + 2ltrasonogra'i

    25 merupakan salah satu pilihan untuk menge;aluasi

    appendisitis" (eberapa tanda yang dapat dijumpai pada 25 @

    a *ilatasi apendiksb Pada per'orasi ditemukan 'ormasi abses"

    # Tanda lainnya ada #airan di lumen apendiks% dan diameter

    trans;ersum apendiks N 3mm"Pemeriksaan 25 juga dapat mendiagnosa kelainan lainnya

    seperti abses tuba o;arium% kista o;arium% dan adenitis mesenterika"/ 1T #an

    1T #an lebih sering digunakan untuk mendiagnosis

    apendisitis pada de&asa% pada anak7anak kegunaan 1T #an terbatas"

    1T s#an berguna jika pada pemeriksaan 25 terlihat samar7samar"

    ika ada ke#urigaan yang tinggi terhadap apendisitis% hasil 1T s#an

    yang negati' tidak bisa menyingkirkan diagnosis" Tetapi pada pasien

    yang meragukan% 1T s#an merupakan pemeriksaan yang sensiti'"

    Ur(+l(&(&

    Test ini bertujuan untuk menyingkirkan di''erensial diagnosis batu

    ureter dan kemungkinan dari in'eksi saluran kemih sebagai akibat dari nyeri

    perut ba&ah"

    KKS Ilmu Anestesi RSUD BANGKINANGPage 17

  • 7/23/2019 Lapkas Anastesi Regional

    18/29

    H. PENATALAKSANAAN

    Medikamentosa

    Antibiotik diberikan preoperati' dengan suspek appendisitis dan

    dihentikan setelah pembedahan jika tanda7tanda per'orasi tidak ada"

    Antibiotik initial diberikan termasuk generasi ke / #ephalosporins%

    ampi#illin% metronidaol %klindanisin atau gentamisin diberikan untuk

    mengobati in'eksi bakteri aerob dan anaerob seperi Escherichia coli%

    Bacteroides% Klebsiella% Enterococci% dan Pseudomonas" Antibiotik

    alternati' lain yang dapat diberikan seperti sulbaktam% #e'oDitin% #e'otetan%

    piperasilin% taobaktam% tikarsilin% kla;ulanat% imipenem% dan #ilastatin"

    6perati'

    Terapi bedah merupakan terapi de'initi' meliputi apendiktomi dan

    laparoskopik appendiktomi" Appendiktomi terbuka merupakan operasi

    klasik pengangkatan apendiks" Men#akup M# (urney insisi" *ilakukan

    diseksi melalui obliue eksterna% obliue interna dan trans;ersal untuk

    membuat suatu muscle spreadingatau muscle splitting% setelah masuk ke

    peritoneum apendiks dikeluarkan ke lapangan operasi% diklem% diligasi dan

    dipotong" Mukosa yang terkena di#auter untuk mengurangi perdarahan%

    beberapa orang melakukan in;ersi pada ujungnya% kemudian sekum

    dikembalikan ke dalam perut dan insisi ditutup"

    I. KOMPLIKASI

    (ila tidak ditangani dengan baik maka apendisitis dapat mengalami

    per'orasi dan berlanjut menjadi peritonitis lokal maupun umum" Komplikasi

    yang paling sering terjadi adalah per'orasi% baik per'orasi bebas maupun pada

    bagian apendiks yang telah mengalami walling offsehingga berupa masa yang

    terdiri dari kumpulan mesoapendik% apendik% sekum dan lengkung usus yang

    disebut sebagai masa apendikuler"

    Komplikasi lain yang #ukup berbahaya adalah pylephlebitis% yaitu

    merupakan thrombophlebitis supurati;a pada sistem ;ena porta akibat

    perluasan in'eksi apendisitis" 5ejalanya berupa menggigil% demam tinggi%

    ikterik ringan dan abses hepatik"

    KKS Ilmu Anestesi RSUD BANGKINANGPage 18

  • 7/23/2019 Lapkas Anastesi Regional

    19/29

    Komplikasi yang terjadi setelah pembedahan apendisitis diantaranya

    adalah in'eksi postoperasi" !n'eksi setelah pembedahan sering terjadi pada

    apendisitis per'orasi atau gangrenosa" 6bstruksi intestinal bisa terjadi setelah

    pembedahan pada kasus apendisitis% hal ini disebabkan oleh abses% phlegmon

    intraperitoneal atau adhesi"

    %. PROGNOSIS

    (ila ditangani dengan baik% prognosis apendiks adalah baik" e#ara

    umum angka kematian pasien apendiks akut adalah ,%+7,%9?% yang lebih

    berhubungan dengan komplikasi penyakitnya daripada akibat inter;ensitindakan Angka morbiditas terjadi pada -%+? penderita apendisitis akut dan

    3%0? pada penderita apendisitis per'orasi"

    BAB III

    LAPORAN KASUS

    I. IDENTITAS PASIEN

    Cama @ Cn P

    2mur @ -4 tahun(erat badan @ .. kg

    Tinggi badan @ -3, #m

    enis kelamin @ PerempuanAlamat @ ungai (intang

    Agama @ !slam

    Pekerjaan @ Pelajar

    Pendidikan @ MATanggal masuk R @ + *esember +,-.

    Co" RM @ -+039,

    II. ANAMNESIS

    +. Kelh+ U'+-+

    KKS Ilmu Anestesi RSUD BANGKINANGPage 19

  • 7/23/2019 Lapkas Anastesi Regional

    20/29

    Cyeri perut kanan ba&ah + jam MR

    . R(+;+' Pe;+2(' Se2+r+):

    ejak + jam MR pasien mengeluhkan nyeri perut kanan ba&ah

    timbul tiba7tiba" Mual =>% muntah =7>% na'su makan menurun" *emam

    =7>% (A( dan (AK tidak ada keluhan =normal>"

    7. R(+;+' Pe;+2(' D+hl:

    Ri&ayat penyakit hipertensi @ disangkal

    Ri&ayat penyakit *M @ disangkal

    Ri&ayat penyakit alergi obat dan makanan @ disangkal

    Ri&ayat penyakit asma @ disangkal

    Ri&ayat operasi sebelumnya @ disangkal

    . R(+;+' Pe;+2(' Kel+r)+:

    Ri&ayat penyakit hipertensi @ disangkal

    Ri&ayat penyakit *M @ disangkal

    Ri&ayat penyakit alergi @ disangkal

    Ri&ayat penyakit asma @ disangkal

    III. PEMERIKSAAN FISIK

    +. S'+'& Geer+l(&

    Keadaan umum @ Tampak sakit sedangKesadaran @ #ompos mentis

    !('+l S()

    ! Tekanan darah @ --,G4, mm8g! Respirasi @ +, kaliGmenit! Cadi @ 90 Gmenit

    ! uhu @ /3%41

    Kep+l+

    Mata @ Konjungti;a anemis 7G7% klera iktenk 7G7

    8idung @ *is#harge =7> epistaksis =7>% de;iasi septum =7>Mulut @(ibir kering =7>% sianosis =7>% pembesaran tonsil =7> gigi

    ompong =7>% gigi goyang =7>% gigi palsu =7>Telinga@ *is#harge =7>% de'ormitas =7>Leher @ Pembesaran tiroid dan lim'e =7>

    Th*r+< @

    KKS Ilmu Anestesi RSUD BANGKINANGPage 2

  • 7/23/2019 Lapkas Anastesi Regional

    21/29

    Paru @

    !nspeksi @bentuk dada normal% gerakan dada simetris kanan7kiri%

    retraksi dinding dada =7>Palpasi @ ;okal 'remitus kiri O kanan

    Perkusi @ sonor di seluruh lapang paru

    Auskultasi @ ;esikuler =G> =normal>% Ronkhi =7G7>% antung @

    !nspeksi @ iktus #ordis tidak terlihat

    Palpasi @ iktus #ordis terabaPerkusi @batas jantung kanan di R!1 0 linea parasternalis deDtra%

    batas jantung kiri di R!1 0 linea mid#la;i#ularis sinistra"

    Auskultasi @ ( !7!! reguler% murmur =7>% gallop =7>

    Abdomen @ tatus lokalis

    Ekstremitas @ apillary Refill !ime Q + detik% akral hangat% edema

    tungkai =7G7>

    Bertebra @ Tidak ada kelainan

    . S'+'& l*2+l(&

    Abdomen @

    !nspeksi @ Perut datar% darm #ountur =7>% darm ste'ung =7>

    Palpasi @ Cyeri tekan m# burney =>% psoas sign =>% obturator

    sign =>% Ro;sing sign =7>

    Perkusi @ Timpani% nyeri ketok abdomen regio ilia#a deDtra =>

    Auskultasi @ (ising usus => normal

    Al;arado skor @ 4

    I!. PEMERIKSAAN LABORATORIUM

    T+))+l " De&e-er "01#

    KKS Ilmu Anestesi RSUD BANGKINANGPage 21

    +

  • 7/23/2019 Lapkas Anastesi Regional

    22/29

    Pe-er(2&++ +r+h le)2+p :

    8b @ --%9 gGdl

    Leukosit @ -.,,, ul8t @ /0%)%, ?

    Trombosit @ +0-",,,Gul

    LE* @ 7

    Eusino'il @ 7

    (aso'il @ 7

    Ceutro'il tab @ 7

    Ceutro'il eg @ 7

    Lim'osit @ 7Monosit @7

    el muda @ 7

    !. DIAGNOSIS KLINIS

    *iagnosis praoperasi @ Appendisitis akut

    *iagnosis postoperasi @ Appendisitis akut post appende#tomy

    !I. STATUS ANASTESI

    Anestesi @ Anestesi spinal

    AA ! @ Pasien sehat =organik% 'siologi% psikiatrik% biokimia>

    !II. TINDAKAN

    *ilakukan @ Appendektomy

    Tanggal @ / *esember +,-.

    !III. LAPORAN ANESTESI

    a" Persiapan Anestesi

    !n'ormed #on#ent

    Puasa

    KKS Ilmu Anestesi RSUD BANGKINANGPage 22

  • 7/23/2019 Lapkas Anastesi Regional

    23/29

    Pengosongan lambung% penting untuk men#egah aspirasi isi

    lambung karena regurgitasi" 2ntuk de&asa dipuasakan 379 jam

    sebelum operasi

    Pemasangan !B line

    udah terpasang jalur intra;ena menggunakan !B #atheter

    ukuran -9 atau menyesuaikan keadaan pasien dimana dipilih

    ukuran yang paling maksimal bisa dipasang"

    *ilakukan pemasangan monitor tekanan darah% nadi dan saturasi

    6+b" Penatalaksanaan Anestesi

    Tanggal operasi @ / *esember +,-.

    am ren#ana operasi @ ,9",,

    Mulai operasi @ -,",,

    elesai operasi @ --",,

    Lama 6perasi @ 3, menit

    *iagnosis prabedah @ Appendisitis akut

    *iagnosis pas#abedah @ Appendisitis akut post Appende#tomy

    Ma#am operasi @ Appende#tomy

    Ahli bedah @ dr" Eko 8amidianto p(

    Ahli anestesi @ dr" Lasmaria $lora p"An

    Teknik anestesi @ spinal Anestesi

    Mulai induksi @ -,",,

    6bat induksi @ Re#ain +%. ##% $entanil ,%. mg

    Premedikasi @

    1e'triaDon - gr

    Ketorola# /, mg

    Ranitidin ., mg

    Medikasi intra operati'@

    $entanil ,%- mg

    Ketamin ., mg

    edakum +mg

    Medikasi post operati'@

    Ketorola# /, mg

    6ndansetron 0 mg

    Tramadol +,, mg

    KKS Ilmu Anestesi RSUD BANGKINANGPage 23

  • 7/23/2019 Lapkas Anastesi Regional

    24/29

    Teknik anestesi @

    Pasien dalam posisi duduk tegak dan kepala menunduk% dilakukan

    desin'eksi di sekitar daerah tusukan yaitu di regio ;ertebra lumbal 07."

    *ilakukan ub arakhnoid blok dengan jarum spinal no" +4 pada regio

    ;ertebra lumbal 07. dengan tusukan paramedian"

    L1 keluar => jernih

    Respirasi @ pontanPosisi @ upine

    umlah #airan yang masuk @

    Kristaloid O -,,, ## =RL - RL +>

    Perdarahan selama operasi O I 3, ##

    Pemantauan selama anestesi @Mulai anestesi @ -,",,

    Mulai operasi @ -,"-,

    elesai operasi @ --",,

    KKS Ilmu Anestesi RSUD BANGKINANGPage 24

  • 7/23/2019 Lapkas Anastesi Regional

    25/29

    BAB I!

    PEMBA$ASAN

    A. PRE OPERATIF

    persiapan anestesi dan pembedahan harus selengkap mungkin karena

    dalam pemberian anestesi dan operasi selalu ada risiko" Persiapan yang

    dilakukan meliputi persiapan alat% penilaian dan persiapan pasien% dan

    persiapan obat anestesi yang diperlukan" Penilaian dan persiapan penderita

    diantaranya meliputi @! in'ormasi penyakit! anamnesisGalloanamnesis kejadian penyakit! ri&ayat imunisasi% ri&ayat alergi% ri&ayat sesak napas dan asma% diabetes

    melitus% ri&ayat trauma% dan ri&ayat operasi sebelumnya"! ri&ayat keluarga =penyakit dan komplikasi anestesi>! makan minum terakhir =men#egah aspirasi isi lambung karena regurgitasi

    atau muntah pada saat anestesi>! Persiapan operasi yang tidak kalah penting yaitu in'ormed #onsent% suatu

    persetujuan medis untuk mendapatkan ijin dari pasien sendiri dan keluargapasien untuk melakukan tindakan anestesi dan operasi% sebelumnya pasien

    dan keluarga pasien diberikan penjelasan mengenai risiko yang mungkin

    terjadi selama operasi dan post operasi" etelah dilakukan pemeriksaan

    pada pasien% maka pasien termasuk dalam klasi'ikasi AA !"

    B. INTRA OPERATIF

    Pada beberapa kasus dapat diberikan premedikasi se#ara intra;ena

    atau intramuskular dengan #ettriaDon% ketorola# dan ranitidin"

    Tindakan pemilihan jenis anestesi pada pasien obstetri diperlukan

    beberapa pertimbangan" Teknik anestesi disesuaikan dengan keadaan umum

    pasien% jenis dan lamanya pembedahan dan bidang kedaruratan" Pada pasien

    ini digunakan teknik Regional Anestesi =RA> dengan ub Arakhnoid (lo#k

    =A(>% yaitu pemberian obat anestesi lokal ke ruang subarakhnoid% sehingga

    KKS Ilmu Anestesi RSUD BANGKINANGPage 25

  • 7/23/2019 Lapkas Anastesi Regional

    26/29

    pada pasien dipastikan tidak terdapat tanda7tanda hipo;olemia" Teknik ini

    sederhana dan #ukup e'ekti'"

    !nduksi menggunakan (upi;a#aine 81L yang merupakan anestesi

    lokal golongan amida" 6bat anestesi regional bekerja dengan menghilangkan

    rasa asakit atau sensasi pada daerah tertentu dari tubuh" 1ara kerjanya yaitu

    memblok proses konduksi syara' peri'er jaringan tubuh% bersi'at re;ersibel"

    etelah itu posisi pasien dalam keadaan terlentang =supine>"Anestesi spinal mulai dilakukan% posisi pasien duduk tegak dengan

    kepala menunduk hingga prossesus spinosus mudah teraba" *i#ari

    perpotongan garis yang menghubungkan kedua #rista illia#a dengan tulang

    punggung yaitu antara ;ertebra lumbal /70% lalu ditentukan tempat tusukan

    pada garis tengah" Kemudian disterilkan tempat tusukan dengan alkohol dan

    betadin" arum spinal nomor +47gauge ditusukkan dengan arah paramedian%

    barbutase positi' dengan keluarnya L1 =jernih> kemudian dipasang spuit / ##

    yang berisi obat anestesi dan dimasukkan se#ara perlahan7lahan"

    Pada pasien ini diberikan analgetik post operati' berupa tramadol

    -,,mg dan ketorola# /,mg yang dimasukkan ke dalam ringer laktat .,,mL

    +, tetes permenit" Ketorola# adalah golongan CA!* yang bekerjamenghambat sintesis prostaglandin" Ketorola# diberikan untuk mengatasi

    nyeri akut jangka pendek post operasi% dengan durasi kerja 379 jam" Pada

    pasien ini diberikan juga ondansentron sebanyak 0 mg se#ara intra;ena"

    Pemberian obat anti mual dan muntah ini sangat diperlukan untuk men#egah

    adanya aspirasi dari asam lambung"Pada pasien ini berikan #airan in'us RL sebagai #airan 'isiologis untuk

    mengganti #airan dan elektrolit yang hilang" Pasien sudah tidak makan dan

    minum I -, jam% maka kebutuhan #airan pada pasien dengan (( O .. kg@ Pemeliharaan #airan per jam@

    =0 J -,> =+ J -,> =- J /.> O ). mLGjam

    Pengganti de'isit #airan puasa@

    -, J ). mL O )., mL Kebutuhan kehilangan #airan saat pembedahan@

    KKS Ilmu Anestesi RSUD BANGKINANGPage 26

  • 7/23/2019 Lapkas Anastesi Regional

    27/29

    3 J .. O //, mL - jam pertama O =., ? J de'isit puasa > pemeliharaan pendarahan

    operasi @04. ). //, O ),, mL+ kol' RL =kristaloid>

    /. POST OPERATIF

    etelah operasi selesai% pasien ba&a ke ruang obser;asi" Pasien

    berbaring dengan posisi terlentang karena e'ek obat anestesi masih ada dan

    tungkai tetap lurus untuk menghindari edema" 6bser;asi post operasi

    dilakukan selama + jam% dan dilakukan pemantauan ;ital sign =tekanan darah%

    nadi% suhu dan respiratory rate> setiap /, menit" 6ksigen tetap diberikan +7/

    literGmenit" etelah keadaan umum stabil% maka pasien diba&a ke ruangan

    bedah untuk dilakukan tindakan pera&atan lanjutan"

    BAB !

    KESIMPULAN

    eorang perempuan usia -4 tahun dengan diagnosis appendisitis akut dilakukan

    apendiktomi tanggal / *esember +,-. mulai anestesi -,",, selesai anestesi --",,

    dengan durasi anastesi 3, menit"

    Anestesi spinal diperoleh dengan #ara menyuntikkan anastetik lokal kedalam

    ruang subara#hnoid" Anestesi spinal disebut juga sebagai analgesi atau blok spinal

    intradural" !nduksi anestesi dengan menggunakan re#ain +%. ##% 'entanil - ##% dan

    maintenan#e dengan sedakum + mg% 'entanil ,%- mg% ketamin /, +, mg% serta

    oksigen +7/ literGmenit" 2ntuk mengatasi nyeri digunakan ketorola# sebanyak /, mg

    KKS Ilmu Anestesi RSUD BANGKINANGPage 27

  • 7/23/2019 Lapkas Anastesi Regional

    28/29

    dan tramadol -,, mg" E;aluasi post operati' dilakukan di ruangan bedah% puasa post

    operasi selama 0 jam dengan menga&asi tanda7tanda ;ital setiap /, menit"

    DAFTAR PUSTAKA

    -" udoyo

  • 7/23/2019 Lapkas Anastesi Regional

    29/29

    ." *obson% Mi#hel (" +,-+" Penuntun pra"tis #nestesi. Prinsip terapi

    cairan dan ele"trolit" akarta @ E51"

    3" 5anis&ara% ilistia 5"arma"ologi dan !erapi )Basic !herapy

    Pharmacology*" akarta@(agian $armakologi $K2!"+,,3

    4" abiston% *1"Bu"u #$ar Bedah Bagian +"akarta@E51"+,,)"9" Asdie Ahmad 8" 8arrison prinsip7prinsip ilmu penyakit dalam" edisi

    -/ ;olume 0" akarta@ E51 +,,,

    )" nell R" Anatomi klinik 2ntuk Mahasis&a Kedokteran Ed"3" akarta @

    E51 +,,3