Lapkas Kardio Rika

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/18/2019 Lapkas Kardio Rika

    1/36

    BAB I

    PENDAHULUAN

    Di Asia, saat ini terjadi perkembangan ekonomi secara cepat, kemajuan

    industri, urbanisasi dan perubahan gaya hidup seperti peningkatan konsumsi kalori,

    lemak dan garam; peningkatan konsumsi rokok; dan penurunan aktivitas. Keadaan ini

    disertai dengan peningkatan insiden obesitas, hipertensi, diabetes melitus, dan

     penyakit vaskular yang berujung pada peningkatan insiden gagal jantung.

    Hipertensi merupakan penyakit kronik yang sangat umum terjadi di seluruh

    dunia. Statistik menunjukkan bahwa terdapat ,! juta kematian dan "# juta disabilitas

    di seluruh dunia sebagai akibat dari hipertensi. Hipertensi merupakan salah satu$aktor resiko mayor dari penyakit jantung dan stroke dan berkontribusi pada

     peningkatan angka kematian di seluruh dunia. %,# Hipertensi juga dikenal sebagai

    &silent killer'. (enyakit ini berlangsung kronis dan sering kali asimptomatis, namun

    diam)diam merusak banyak organ tubuh, mulai dari jantung, otak, ginjal, hingga

    mata. *

    +agal jantung merupakan tahap akhir dari seluruh penyakit jantung dan

    merupakan masalah kesehatan dunia. +agal jantung merupakan salah satu penyakit

    kardiovaskuler yang menjadi masalah serius di Amerika. American Heart Association

    AHA- tahun #/ melaporkan 0,# juta penduduk Amerika Serikat menderita gagal

     jantung. Asuransi kesehatan 1edicare 2SA paling banyak mengeluarkan biaya untuk 

    diagnosis dan pengobatan gagal jantung A334AHA #0-. Di 5ndonesia, data

    Departemen Kesehatan tahun #6 menunjukan pasien yang dirawat dengan

    diagnosis gagal jantung mencapai %/.//". +agal jantung erat kaitannya dengan

     penurunan kualitas hidup dan mortalitas tinggi, serta dapat mengakibatkan

    ketidakmampuan $isik secara kronik sehingga menjadi beban ekonomi yang tinggi.*

    BAB II

    LAPORAN KASUS

    %

  • 8/18/2019 Lapkas Kardio Rika

    2/36

    2.1 Identitas Pasien

     7ama 8 Alamsyah

    2mur 8 *0 tahun

    9enis Kelamin 8 :aki)laki

    Alamat 8 (asi eurandeh atee, (idie

    Agama 8 5slam

  • 8/18/2019 Lapkas Kardio Rika

    3/36

  • 8/18/2019 Lapkas Kardio Rika

    4/36

    =horaks(aru 8

    5nspeksi 8 entuk normal, simetris dalam keadaan statisdan dinamis,

    retraksi sela iga )-

    (alpasi 8 okal $remitus simetris kanan dan kiri(erkusi 8 Sonor di kedua lapang paru

    Auskultasi 8 Suara na$as vesikuler, rhonki 4-, wheeFing)4)-9antung 8

    5nspeksi 8 =ampak pulsasi ictus cordis

    (alpasi 8 (ulsasi ictus cordis teraba di 53S linea midclavicula

    sinistra

    (erkusi 8 atas jantung atas di 53S 55 linea midclavicula sinistra

    atas jantung kanan di 53S linea parasternal dekstraatas jantung kiri di 53S , % cm lateral linea midclavicula

    sinistraAuskultasi 8 9 5)55 normal, regular, bising - Aorta sistolik 

    Abdomen 8

    5nspeksi 8 Distensi )-, simetris

    (alpasi 8 7yeri tekan )-,hepar4lien4renal tidak teraba pembesaran(erkusi 8 =impani -

    Auskultasi 8 (eristaltik usus - kesan normal

    +enitalia eksterna 8 =idak dilakukan pemeriksaan

    Anus 8 =idak dilakukan pemeriksaanGkstremitas 8 De$ormitas )-, akral hangat

    2.4Pemeriksaan Penunan!

    a. La"#rat#rium

    $enis %an!!a& %an!!a&

    Pemeriksaan '()'1)2'1* 1')'1)2'1*

    Hemoglobin %#, g4d: %*, g4d:

    Hematokrit *!  /% 

    Gritrosit /,0 %⁶4mmI 0,# %⁶4mmI

    :eukosit !,6 %I4mmI 6," %I4mmI

    =rombosit #/0 %I4mmI *!* %I4mmI

    /

    Superior 5n$erior  Kanan Kiri Kanan Kiri

    Gdema ) ) ) )

    (ucat ) ) ) )

    Sianosis ) ) ) )

  • 8/18/2019 Lapkas Kardio Rika

    5/36

    13 " $:

    13H #, pg

    13H3 *0,% g4d:

    Gosino$il   #

    aso$il %

     7etro$il batang #  

     7etro$il segmen !/ !"

    :im$osit #0 #

    1onosit " 6 

    =roponin 5 C ,%

    3K1 %0 24:

     7atrium 7a- %*6 mmol4:

    Kalium K- 0, mmol4:

    Klorida 3l- %# mmol4:

    2reum 0% mg4d: %/ mg4d:Kreatinin %,* mg4d: *,/ mg4d:

    +DS "% mg4d:

    0

  • 8/18/2019 Lapkas Kardio Rika

    6/36

    ". EK+

    5nterpretasi hasil GK+ 8

  • 8/18/2019 Lapkas Kardio Rika

    7/36

    Hilus kanan menebal.3orakan vascular di apical kedua paru meningkat.

    Sinus kosto$renikus, dia$ragma, costae dan jaringan lunak normal.

    Kesan8 Kardiomegali suspek e$usi pericardium dd4 kardiomiopati dengankongesti$ paru.

    d. E,#,ardi#!ra0 %64%4#%!-

     

    Ba,aan E,#,ardi#!ra0

    1< ringan

    A< berat

    Katup =rikuspid dan (ulmonal normal

    : dilatasi

    Sistolik : menurun, G? #"

    Segmen : +lobal hipokinetik

    :H - eksentrik

    Kesimpulan 8 Kardiomiopati iskemik A< berat

  • 8/18/2019 Lapkas Kardio Rika

    8/36

    2. Dia!n#sa Kera

    %. 3H? ?3 7JHA 555)5

    #. Hipertensi stage 55 pada HHD

    2.* Penata&aksanaan

    a. 7on 1edikamentosa 8

    ) Diet jantung %" kkal

     b. 1edikamentosa

    • 5nj. :asi@ % amp46 jam

    • Spironolakton %@0 mg

    • 1icardis %@6 mg

    • bloc %@!,#0 mg

    •  7itroka$

  • 8/18/2019 Lapkas Kardio Rika

    9/36

    BAB II

    %IN$AUAN PUS%AKA

    2.1. De5inisi

    1enurut 973 9oint 7ational 3ommittee -, de$inisi dari hipertensi adalah

     peningkatan tekanan darah dimana tekanan darah sistolik L %/ mmHg atau tekanan

    darah diastolik L " mmHg. (enentuan ini berdasarkan rata)rata dua kali pengukuran

    tekanan darah pada posisi duduk. 973 mengklasi$ikasikan hipertensi menjadi #

    grade dan terdapat kategori prehipertensi. Adanya kategori prehipertensi ke dalam

    klasi$ikasi bertujuan untuk meningkatkan kewaspadaan, karena orang pada kategori

    tersebut beresiko dua kali lipat lebih besar untuk menjadi hipertensi. Klasi$ikasi inihanya untuk orang dewasa diatas %6 tahun. erikut ini adalah klasi$ikasi hipertensi

    dari 973 . 0

    =abel #.%. Klasi$ikasi tekanan darah berdasarkan 973

    K&asi5ikasi %D Sist#&ik 6mmH!7 %D Diast#&ik 6mmH!7

     7ormal C %# dan C 6

    (rehipertensi %#)%*"ata

    u6)6"

    H5(G

  • 8/18/2019 Lapkas Kardio Rika

    10/36

    M  Isolated systolic hypertension: adalah istilah di mana tekanan darah sistolik 

    L %/ mmHg dan tekanan darah diastolik C " mmHg. (revalensinya

    meningkat berdasarkan usia, dan mempunyai resiko lebih tinggi untuk 

    mengalami serangan jantung dan stroke. %,#,*,/

    M  Isolated diastolic hypertension: adalah istilah di mana tekanan darah

    sistolik C%/ mmHg dan tekanan darah diastolik L " mmHg. %,#,*

    M  Masked hypertension8 adalah istilah di mana tekanan darah selama

    menjalankan aktivitas harian meningkat, jika diperiksa di klinik termasuk 

    normal. %,#,*

    M  Pseudohypertension8 pada pasien usia lanjut, biasanya pasien disertai

    dengan arteri peri$er yang kaku atau mengalami kalsi$ikasi.Konsekuensinya, jika diukur dengan manset, tekanan darah akan

    meningkat. %,#,* 

    2.2. K&asi5ikasi

    Selain berdasarkan grade)nya, hipertensi juga dibedakan berdasarkan etiologi8

    a. Hipertensi primer4esensial "0 kasus-8 penyebabnya tidak diketahui. %

     b. Hipertensi sekunder 0 kasus-8 penyebabnya dapat diketahui. %

    =abel #.#. (enyebab sekunder dari hipertensi #

    2.3. E0idemi#!i

    %

  • 8/18/2019 Lapkas Kardio Rika

    11/36

    Hipertensi merupakan suatu penyakit global dengan prevalensi yang tinggi.

    Sekitar !0 juta penduduk dewasa AS atau sekitar sepertiga penduduk dewasa

    mengalami hipertensi dan di seluruh dunia bisa mencapai % milyar penduduk.

    =erlebih lagi, seperempat populasi dewasa di AS tergolong prehipertensi.

    (revalensinya juga meningkat pada usia tua. :ebih dari setengah populasi di atas !0

    tahun di AS mengalami hipertensi. !

    =idak ada prevalensi tepat secara nasional di 5ndonesia, hanya didapatkan

    variasi prevalensi berkisar antara %%)/*. /

    2.4. Pat#!enesis dan Pat#5isi#!i

    =ekanan darah merupakan hasil perkalian dari curah jantung cardiac output-

    dengan resistensi peri$er total. Sehingga, hipertensi merupakan akibat dari

     peningkatan curah jantung dan atau resistensi peri$er total.

    (eningkatan curah jantung pada hipertensi hiperdinamik disebabkan oleh

     peningkatan $rekuensi denyut jantung atau volume ekstrasel yang menyebabkan

     peningkatan aliran balik vena sehingga meningkatkan volume sekuncup stroke

    volume-. egitu pula peningkatan aktivitas simpatis dari sistem sara$ pusat dan atau

     peningkatan respons terhadap katekolamin, misalnya karena hormon kortisol dan

    tiroid, dapat menyebabkan peningkatan curah jantung.

    Hipertensi resistensi terutama disebabkan karena vasokonstriksi peri$er atau

     penyempitan pembuluh darah peri$er lain, tetapi dapat juga akibat dari peningkatan

    viskositas darah. asokonstriksi terutama berasal dari peningkatan aktivitas sara$ 

    simpatis, peningkatan respons terhadap katekolamin atau peningkatan konsentrasi

    angiotensin 55. 1ekanisme autoregulasi juga dapat menyebabkan vasokonstriksi.

    1isalnya jika terjadi peningkatan curah jantung, organ)organ misalnya ginjal, akan

    melindungi dirinya dengan cara vasokonstriksi pembuluh darah. Selain itu, mungkin

    dapat terjadi pula hipertro$i otot vasokonstriktor, dan akhirnya dapat menyebabkan

    kerusakan vaskular yang akan meningkatkan resistensi peri$er total.

    %%

  • 8/18/2019 Lapkas Kardio Rika

    12/36

    +ambar #.%. (rinsip terjadinya hipertensi

    Sebagian besar hipertensi adalah hipertensi primer, di mana tidak ditemukan

     penyebabnya. Komponen genetik, jenis kelamin perempuan, dan penduduk di

     perkotaan lebih beresiko terkena hipertensi. Stress psikologis kronis karena pekerjaan

    atau dasar kepribadian dapat memicu hipertensi. 5ntake garam yang tinggi juga

     berperan penting dalam terjadinya hipertensi.

    (ada hipertensi sekunder, penyebab dari hipertensi dapat diketahui. Hipertensi

    renalis merupakan salah satu bentuk yang sering terjadi. Setiap iskemia ginjal,

    misalnya karena koarktasio aorta atau stenosis arteri renalis dan penyempitan arteriol

    dan kapiler ginjal, akan menyebabkan pelepasan renin dari ginjal.

  • 8/18/2019 Lapkas Kardio Rika

    13/36

    tekanan darah. Hipertensi renalis juga dapat disebabkan karena penyakit ginjal seperti

    glomerulone$ritis yang mengurangi massa ginjal $ungsional, serta tumor pensekresi

    renin.

    Hipertensi karena hormonal dapat disebabkan karena beberapa penyebab.

    1isalnya pada sindroma 3ushing, di mana terdapat peningkatan konsentrasi

    glukokortikoid pada plasma. +lukokortikoid akan meningkatkan sensitisasi terhadap

    katekolamin yang akan meningkatkan resistensi peri$er dan curah jantung, sehingga

    menyebabkan hipertensi. Hiperaldosteronisme primer Sindroma 3onn- karena tumor 

    di korteks adrenal yang mensekresi aldosterone, bere$ek pada retensi natrium yang

    akan meningkatkan curah jantung.

    Hipertensi neurogenik disebabkan karena penyakit di otak, misalnyaense$alitis, edema serebri, dan tumor otak, yang akan menyebabkan perangsangan

    sistem sara$ simpatis.

    %*

  • 8/18/2019 Lapkas Kardio Rika

    14/36

    +ambar #.#. (enyebab hipertensi

    Akibat dari hipertensi yang paling penting adalah akibat dari aterosklerosis

     pada pembuluh darah arteri.

  • 8/18/2019 Lapkas Kardio Rika

    15/36

     berbagai organ dan jaringan. Di otak, hipertensi dapat menyebabkan perdarahan otak,

    di arteri besar dapat menyebabkan aneurisma yang akhirnya dapat menjadi ruptur.

    5skemia ginjal akan menyebabkan lingkaran setan, di mana iskemia ginjal akan

    menyebabkan pelepasan renin yang nantinya akan memperparah hipertensi.

    +ambar #.*. Akibat hipertensi

    2.. Dia!n#sis

    2ntuk mendiagnosis, perlu dilakukan evaluasi pasien terlebih dahulu. =ujuan

    dari evaluasi pasien adalah8

    M 1engetahui ada tidaknya target organ damage yang berkaitan dengan

    hipertensi yang bisa mempengaruhi pilihan terapi

    M 1engetahui li$e style serta $aktor)$aktor resiko cvs lainnya4kelainan)

    kelainan yang menyertai

    M 1enemukan penyebab sekunder dari hipertensi yang bisa diidenti$ikasi /

    (ada anamnesa, dapat ditanyakan keluhan yang dialami penderita, meskipun

     banyak penderita yang tidak memiliki keluhan apapun. Keluhan yang dapat muncul

    antara lain hypertensive headache nyeri kepala biasanya di pagi hari dan terlokalisir 

    %0

  • 8/18/2019 Lapkas Kardio Rika

    16/36

    di regio occipital-, keluhan sistem kardiovaskuler seperti berdebar dan rasa sesak saat

    melakukan aktivitas dan keluhan tidak spesi$ik seperti mudah lelah dan impotensi. %

  • 8/18/2019 Lapkas Kardio Rika

    17/36

    0 menit, posisi duduk di kursi, kaki di atas lantai, pakaian ketat dilepas, lengan

    disangga sehingga posisinya setinggi jantung dan hindari percakapan selama

     pemeriksaan. %,/,!

    +ambar #./. (emeriksaan tekanan darah !

    :angkah)langkah pemeriksaan tekanan darah8

    %,/,!

    M (asang manset pada lengan atas dengan pusat in$latable bag di atas

    A.brakhialis sisi dalam lengan atas- dan sisi bawah manset E #,0 cm di

    atas $ossa antecubitii

    M 3ari A.brakhialis, biasanya sedikit medial dari tendon biceps

    M :akukan pemeriksaan palpatori tekanan darah sistolik8 ibu jari atau jari lain

    diletakkan di atas A.brakhialis, manset dipompa sampai sekitar * mmHg

    di atas tingkat pulsasi mulai tidak teraba, kemudian manset dikendurkan

     pelan)pelan dan akan didapatkan tekanan darah sistolik saat pulsasi mulai

    teraba kembali

    M :etakkan stetoskop di atas A.brakhialis, manset dipompa hingga #)*

    mmHg diatas tekanan sistolik palpasi, dikendurkan pelan #)*

    %

  • 8/18/2019 Lapkas Kardio Rika

    18/36

    mmHg4detik-, tentukan tekanan darah sistolik Korotko$$ %)mulai terdengar 

    suara- dan tekanan darah diastolik Korotko$$ 0)suara mulai hilang-

    M andingkan kanan kiri normalnya beda 0)% mmHg-

    973 merekomendasikan pengulangan pemeriksaan tekanan darah sekitar 0

    menit setelah pemeriksaan pertama. 0 Sedangkan menurut American society o$ 

    hypertension, diagnosis hipertensi dikon$irmasi setelah kunjungan berikutnya %)/

    minggu setelah pengukuran pertama-, dengan kedua pengukuran tersebut harus

    tekanan darah sistolik L%/ mmHg atau tekanan darah diastolik L" mmHg untuk 

    menegakkan diagnosis. 6

    Di samping, pemeriksaan darah di klinik, terdapat pemeriksaan tekanan darah

    lainnya. Ambulatory blood pressure measurement  adalah teknik pengukuran tekanandarah multipel, otomatis dan non invasi$ selama periode waktu tertentu, biasanya tiap

    %0)* menit selama #/ jam. =eknik pengukuran ini memerlukan monitor dan tube

    yang menghubungkan monitor dengan manset. 7ormalnya, tekanan darah adalah

    C%*0460 mmHg ketika terjaga O C%#4 mmHg ketika malam, dengan rata)rata

    %*46 mmHg. =eknik ini berguna untuk memprediksi morbiditas lebih baik,

    mendeteksi episodic, white coat O masked hypertension. (emeriksaan tekanan darah

    di rumah juga sangat baik untuk menyingkirkan kemungkinan white coat 

    hypertension, serta membantu monitoring terapi serta menilai resiko 3S, namun

    membutuhkan alat yang valid dan akurat serta keterampilan. %,! 

    Selain pemeriksaan tekanan darah, pemeriksaan $isik ditujukan untuk mencari

    kemungkinan penyebab sekunder dari hipertensi serta keberadaan kerusakan organ

    target. erikut ini adalah rangkuman pemeriksaan $isik selain pemeriksaan tekanan

    darah yang perlu dilakukan8

    =abel #.*. =emuan klinis yang penting untuk mencari kemungkinan penyebab sekunder dan kerusakan

    organ target dari hipertensi %

    %6

  • 8/18/2019 Lapkas Kardio Rika

    19/36

    Sedangkan untuk pemeriksaan laboratorium, masih terdapat silang pendapat

    diantara para ahli mengenai seberapa jauh pemeriksaan laboratorium yang perlu

    dilakukan. =idak disarankan melakukan berbagai macam pemeriksaan lain kecuali

     jika tekanan darah tidak dapat dikontrol. Secara umum, sebelum memulai terapi perlu

    dilakukan pemeriksaan dasar meliputi8 /

    M 2:M D:

    M Serum elektrolit

    M (ro$il lipid

    M +ula darah

    M GK+

    M 27 O kreatinin

    M ?oto thora@

    2.*. 8anaemen

    %"

  • 8/18/2019 Lapkas Kardio Rika

    20/36

    1anajemen dari hipertensi meliputi intervensi gaya hidup dan terapi

    $armakologi. 5ntervensi gaya hidup sangat direkomendasikan baik pada pasien

     prehipertensi hingga hipertensi grade 55. erikut ini adalah intervensi gaya hidup dari

     pasien hipertensi8

    =abel #./. 5ntervensi gaya hidup 0

    Sedangkan untuk terapi $armakologis, terdapat banyak kelas dari pilihan obat pada hipertensi. erikut ini adalah  site of action dari berbagai kelas obat anti

    hipertensi.

    #

  • 8/18/2019 Lapkas Kardio Rika

    21/36

    +ambar #.0. ite of action dari berbagai obat anti hipertensi"

    2ntuk pedoman tatalaksana dari hipertensi, terdapat beberapa pedoman.

    erikut ini adalah pedoman tatalaksana hipertensi berdasarkan 973 8

    #%

  • 8/18/2019 Lapkas Kardio Rika

    22/36

    =abel #.0. (edoman tatalaksana hipertensi berdasarkan 973 0

    Dari tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa tatalaksana dari hipertensi

    didasarkan pada grade)nya. (ada tahun #%/, tim panelis yang bertugas menyusun

    973 6, merilis pedoman tatalaksana #%/ berdasarkan evidence base. erikut ini

    adalah pedoman tatalaksana hipertensi tahun #%/ menurut tim panelis 973 68

    ##

  • 8/18/2019 Lapkas Kardio Rika

    23/36

    #*

  • 8/18/2019 Lapkas Kardio Rika

    24/36

    +ambar #.!. Alur tatalaksana #%/ oleh anggota panel 973 6 %

    Sedangkan untuk dosis awal dan dosis terapi dari hipertensi, dapat dilihat pada

    tabel berikut ini8

    =abel #.!. Dosis dari obat)obatan anti hipertensi rekomendasi dari anggota panel 973 4 guideline

    #%/- %

    2.. Hi0ertensi 0ada Keami&an

    =erdapat / kelas dari hipertensi pada ibu hamil8 %

    #/

  • 8/18/2019 Lapkas Kardio Rika

    25/36

    M Hipertensi kronis8 hipertensi yang terjadi sebelum # minggu gestasi atau

     persisten hingga N %# minggu post partum

    M !estational hypertension8 peningkatan tekanan darah pertama kali

    dideteksi pada minggu # gestasi tanpa proteinuria

    M (reeclampsia)eclampsia8 onset baru hipertensi setelah # minggu gestasi

     pada wanita normotensi dengan disertai N * mg proteinuria dalam waktu

    #/ jam

    • Preeclampsia superimposed on underlyin" hypertension

    2ntuk pengobatan dari hipertensi pada kehamilan, obat pilihan utamanya

    adalah methyldopa, karena tingkat keamanannya baik. >bat pilihan lain yang juga

    aman antara lain clonidine dan hydralaFine. Sedangkan obat)obatan beta bloker sebaiknya digunakan dengan hati)hati, karena dapat memperlambat pertumbuhan

     janin. >bat anti hipertensi yang harus dihindari adalah golongan diuretik karena

    menurunkan cairan tubuh serta golongan  A#$ inhibitor   dan  An"iotensin receptor 

    blocker karena memperlambat pertumbuhan janin dan menyebabkan gagal ginjal

     pada $etus. %

    2.9. Hypertensive Crisis

     %ypertensive crisis merupakan kondisi peningkatan tekanan darah dalam

    waktu relati$ singkat yang disertai kerusakan atau mengancam kerusakan organ dan

    memerlukan penanganan segera untuk mencegah kerusakan dan keparahan

    kerusakan. Ada # macam8

    M Hypertensive emergency8 kondisi peningkatan tekanan darah yang

    mengakibatkan kerusakan target organ secara akut

    M Hypertensive urgency8 mengancam kerusakan target organ tapi belum

    didapatkan tanda)tanda kerusakan target organ %,#

    =idak ada tekanan darah tertentu yang digolongkan sebagai krisis, namun

    kebanyakan pada tekanan darah ##4%#, mulai muncul kerusakan organ. Diagnosis

    dari hypertensive crisis dapat berdasarkan anamnesa keluhan hipertensi maligna,

    misalnya pada jantung terdapat angina pectoris, sesak na$as. (ada ginjal didapatkan

    oliguria dan pada sistem sara$ pusat dapat ditemukan sakit kepala, gangguan

    #0

  • 8/18/2019 Lapkas Kardio Rika

    26/36

    kesadaran dan penglihatan. (ada pemeriksaan $isik, dipusatkan pada organ)organ

    target. (ada jantung dapat ditemukan tanda)tanda payah jantung seperti takikardia,

    gallop, dan ronki pada paru. Sedangkan pada sistem sara$ pusat dapat ditemukan

    gejala gangguan kesadaran dan penglihatan. (ada pemeriksaan retina, dapat

    ditemukan papiledema dan perdarahan. (emeriksaan laboratorium yang penting

    antara lain8 27, kreatinin, dipstick urinalysis untuk mendeteksi hematuria4

     proteinuria, GK+, dan $oto thora@. %,#

    (enatalaksanaan dari hypertensive crisis  pada prinsipnya adalah menurunkan

    tekanan darah dengan cepat pada hipertensi emergency dalam beberapa jam,

    menggunakan obat injeksi-. Sedangkan pada hipertensi ur"ency, penurunan tekanan

    darah dapat dalam jangka waktu satu hari dan menggunakan obat oral.

     %

     (ilihan obatinjeksi antara lain8

    =abel #.. (ilihan obat anti hipertensi parenteral untuk hypertensive crisis #

    =abel #.6. Dosis dan cara pemberian obat parenteral untuk hypertensive crisis #

    #!

  • 8/18/2019 Lapkas Kardio Rika

    27/36

    2.(. Hi0ertensi resisten

    Hipertensi resisten adalah kegagalan mencapai target tekanan darah pada

     pasien yang telah meminum dosis maksimal dari * regimen meliputi diuretik. Harus

    disingkirkan kemungkinan adanya white coat hypertension dan pseudohypertension.Kemungkinan lainnya adalah kurang patuhnya pengobatan, beban volume karena

     penyakit ginjal, serta konsumsi garam atau alkohol berlebihan. Karena banyak pasien

    mengalami overload cairan, maka dapat dilakukan peningkatan atau penambahan

    terapi diuretik. Sekitar ! pasien merespons dengan cara ini. %

    #

  • 8/18/2019 Lapkas Kardio Rika

    28/36

    BAB I:

    PE8BAHASAN

    +agal jantung kongesti$ 3H?- adalah kumpulan gejala klinis akibat kelainan

    structural ataupun $ungsional jantung yang menyebabkan jantung tidak dapat

    menghantarkan curah jantung yang cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolic

    tubuh. +agal jantung memiliki !ea&a kas  berupa sesak saat istirahat atau saat

    aktivitas, kelelahan, serta tanda retensi cairan seperti kongesti paru atau edema

     pergelangan kaki, tanda kas8 takikardi, takipneu, ronki, e$usi pleura, peningkatan

    9(, edema peri$er, hepatomegali, serta "ukti #"ekti5   kelainan structural dan

    $ungsional jantung saat istirahat8 kardiomegali, bunyi jantung *, murmur dan kelainan

     pada ekokardiogra$i. %- 

    Kriteria Diagnosis8

    Kriteria ?ramingham dipakai untuk diagnosis gagal jantung kongesti$ 

    • Kriteria 1ajor 8

    #6

  • 8/18/2019 Lapkas Kardio Rika

    29/36

    %. (aroksismal nokturnal dispnea#. Distensi vena leher 

    *.

  • 8/18/2019 Lapkas Kardio Rika

    30/36

    =ekanan dan volume akhir diastole ventrikel kanan akan meningkat dan ini

    menjadi beban atrium kanan dalam kerjanya mengisi ventrikel kanan pada waktu

    diastole sehingga terjadinya kenaikan tekanan dalam atrium kanan. Hal ini

    mengakibatkan hambatan aliran masuknya darah dalam vena kava superior dan

    in$erior ke dalam jantung sehingga mengakibatkan kenaikan dan adanya bendungan

     pada vena )vena sistemik tersebut tekanan vena jugularis yang meninggi-. ila

    keadaan ini terus berlanjut, maka terjadi bendungan sistemik yang lebih berat dengan

    akibat timbulnya edema tumit atau tungkai bawah dan asites./

     Pada pemeriksaan fisik ditemukan penin"katan tekanan vena )u"ular dan

    rhonki di kedua lapan"an paru+ Pada pemeriksaan $-! di)umpai "ambaran . 

    inverted pada lead I, II, ( dan 0 dan "elomban" * yan" tin""i yan" menun)ukkan pembesaran ventrikel kiri+ Pada hasil foto thora didapatkan kardiome"ali dan

    kon"esti paru+ Pada hasil echocardio"raphy didapatkan dilatasi dan hipertrofi

    ventrikel kiri+

    (embahagian 3H? menurut 7ew Jork Heart Association adalah berdasarkan

    $ungsional jantung yaitu8

    • Kelas % 8 =idak terdapat batasan melakukan aktivitas $isik. Aktivitas $isik 

    sehari)hari tidak menimbulkan kelelahan, palpitasi atau sesak na$as.

    • Kelas # 8 =erdapat batasan aktivitas ringan. =idak terdapat keluhan saat

    istirahat, namun aktivitas $isik sehari)hari menimbulkan kelelahan, palpitasi

    atau sesak na$as.

    • Kelas * 8 =erdapat batasan aktivitas bermakna. =idak terdapat keluhan saat

    istirahat, tetapi aktivitas $isik ringan menyebabkan kelelahan, palpitasi atau

    sesak.

    • Kelas / 8 =idak dapat melakukan aktivitas $isik tanpa keluhan. =erdapat gejala

    saat istirahat. Keluhan meningkat saat melakukan aktivitas.

    esak yan" dirasakan oleh pasien memberat den"an aktivitas rin"an dan

    berkuran" den"an istirahat+ Pasien sulit tidur dan berbarin" terlentan" 1kelas III&

     I2+

    *

  • 8/18/2019 Lapkas Kardio Rika

    31/36

  • 8/18/2019 Lapkas Kardio Rika

    32/36

    =abel #.%. Klasi$ikasi tekanan darah berdasarkan 973

    K&asi5ikasi %D Sist#&ik 6mmH!7 %D Diast#&ik 6mmH!7

     7ormal C %# dan C 6

    (rehipertensi %#)%*"ata

    u6)6"

    H5(Gbat yang memiliki e$ek menurunkan curah jantung dan atau menurunkan

    tahanan peri$er vasodilatasi- dapat menurunkan tekanan darah. >bat)obat

    antihipertensi dapat dibagi menjadi Diuretik, anti)adrenergik, vasodilator, #alcium

    #hannel 8lockers  dan obat)obat yang menghambat aktivitas renin angiotensin

    aldosteron

  • 8/18/2019 Lapkas Kardio Rika

    33/36

    9bat yan" di"unakan pada pasien ini adalah diuretic 1spironolakton dan

     furosemid2, anti&adrener"ik 1beta blocker3carvedilol2, pen"hambat *enin An"iotensin

     Aldosteron 1A*83telmisartan2 dan itrat 1itrokaf *etard2+pironolakton merupakan

     "olon"an diuretic hemat kalium+ pironolakton dikombinasikan den"an furosemid 

    1;asi2 untuk mence"ah ter)adinya hipokalemia+

  • 8/18/2019 Lapkas Kardio Rika

    34/36

    DA-%AR PUS%AKA

    %. ?uster , alsh P

  • 8/18/2019 Lapkas Kardio Rika

    35/36

    =reatment o$ High lood (ressure8 the 973 report.  =AMA. #*;

    #6"%"-8#0!)#0#.

    !. (ickering =+, Hall 9G, Appel :9, ?alkner G, +raves 9, Hill 17, 9ones

    D et al.

  • 8/18/2019 Lapkas Kardio Rika

    36/36