View
6.969
Download
13
Embed Size (px)
BAB I SEL (Plastida dan Pati) 10 Februari 2011
I.
Tujuan Setelah melakukan praktikum mahasiswa diharapkan mampu:
1. Untuk mengamati struktur sel dan aliran sitoplasma 2. Untuk mengamati kloroplas dan kromoplas 3. Untuk mengamati struktur amilum kentang, beras dan jagung
II.
Dasar Teori Menurut Sutrian, (2004: 13), Sel merupakan unit struktural dan
fungsional dari kehidupan. Di dalam sel terdapat protoplasma beserta nukleus dan protoplasma itu merupakan dasar fisik dari kehidupan. Menurut Vilee, (1984: 37), Hampir semua dinding sel tumbuhan tebal, terdiri atas selulosa yang terletak di luar membran plasma. Dinding sel tidak hidup dan di buat oleh zat-zat sel. Menurut Fahn, (1991: 19), Komponen utama sel tumbuhan adalah dinding sel, sitoplasma dan nukleus. Sitoplasma meliputi retikulum endoplasma, aparatus golgi, mitokondria, plastida, mikrotubulus, ribosom, vakuola dan zatzat ergastik.
Page | 1
III.
Alat dan Bahan a. Alat Mikroskop Silet
b. Bahan Daun bayam (Amaranthus spinosus) Daun Hydrilla verticillata Umbi wortel (Daucus carota) Umbi kentang (Solanum tuberosum) Beras Cairan pati jagung (Zea mays)
IV.
Cara Kerja 1. Aliran Sitoplasma Diamati sehelai dau Hydrilla verticillata diletakkan pada kaca objek yang telah diberi setes air, ditutup dengan kaca penutup, dan diamati di bawah mikroskop. 2. Mengamati koroplas Dibuat sayatan melintang daun bayam, diletakkan pada kaca benda yang telah ditetesi setetes air, ditutup dengan kaca penutup dan diamati di bawah mikroskop.
Page | 2
3. Mengamati kromoplas Dibuat sayatan melintang umbi wortel, diletakkan pada kaca objek, diberi setetes air dan diamati di bawah mikroskop. 4. Mengamati amilum pada kentang Dipotong umbi kentang, lalu ditusuk-tusuk bagian yang dipotong, diperas airnya dan diteteskan pada kaca objek , kemusian ditetesi aquades ditutup dengan kaca penutup dan diamati di bawah mikroskop. 5. Mengamati amilum pada beras Dikerok sebutir beras sampai halus, diletakkan pada kaca objek diberi setes air, ditutup dengan kaca penutup, lalu diamati di bawah mikroskop.
Page | 3
V.
Hasil pengmatan Keterangan : 1. Hillus eksentris 2. Lamella
Preparat : Kentang (Solanum tuberosum) Pembesaran : 10x40 Mengamati : Amilum
Disetujui Asisten Meja
Nova Maulida
Preparat : jagung (Zea mays) Pembesaran : 10x40 Mengamati : Amilum
Keterangan : 1. Hillus konsentris 2. Lamella
Disetujui Asisten Meja
Nova Maulida
Page | 4
Preparat : bayam (Amaranthus spinosus) Pembesaran : 10x40 Mengamati : Kloroplas
Keterangan : 1. Dinding sel 2. sitoplasma 3. Kloroplas (warna hijau)
Disetujui Asisten Meja
Nova Maulida
Preparat : Wortel (Daucus carota) Pembesaran :10x40 Mengamati : Kromoplas
Keterangan: 1. Dinding sel 2. Sitoplasma 3. Kromoplas
Disetujui Asisten Meja
Nova Maulida
Page | 5
VI.
Pembahasan Dari hasil pengamatan dapat diketahui bahwa sel merupakan unit
struktural dan fungsional terkecil dari kehidupan yang saling bekerja sama. Organel sel meliputi retikulum endoplasma, aparatus golgi, mitokondria, plastida, vakuola dan zat ergastik. Pada praktikum kali ini yang diamati kloroplas, kromoplas dan pati. Kloroplas adalah organel yang terdapat di dalam sel tumbuhan yang mampu mengubah energi cahaya menjadi energi kimia berbentuk gula yang disebut glukosa. Zat kimia dalam kloroplas yang berfungsi menangkap energi cahaya adalah klorofil, yaitu pigmen yamg memantulkan warna sinar hijau. Pada Amaranthus spinosus terdapat kloroplas yang di tunjukkan dengan warna hijau. Kromoplas adalah plastida yang memiliki pigmen karoten (warna jingga) yang terdapat pada Daucus carota. Pati merupakan cadangan makanan yang terdapat pada umbi, rhizoma dan biji. Benda-benda nonprotoplasmik di dalam sel akan membentuk plastida-plastida yaitu amiloplas dan kloroplas. Pada Solanum tuberosum terdapat hillus dan lamella. Hillus adalah titik permulaan terbentuknya butir tepung. Lamela adalah garis-garis halus yang mengelilingi hillus. Hilus pada kentang berada di ujung sehingga disebut hillus eksentrik. Pada beras terdapat hillus yang berada di tengah sehingga disebut hillus konsentrik dan lamella yang berbentuk segi.
Page | 6
VII.
Kesimpulan Dari hasil pengamatan dapat diambil kesimpulan bahwa :
1. Sel merupakan unit struktural dan fungsional terkecil penyusun makhluk hidup. 2. Kloroplas adalah plastida yang memiliki pigmen hijau. 3. Kromoplas adalah plastida yang memiliki pigmen jingga. 4. Pati merupakan cadangan makanan yang terdap pada umbi, rhizoma dan at biji. 5. Pada amaranthus spinosus terpat kloroplas. 6. Pada Daucus carota terdapat kromoplas. 7. Pada beras dan kentang terdapat pati yang terdiri dari hillus dan lamela. 8. Hillus adalah titik permulaan terbentuknya butir tepung dan lamela adalah garis-garis halus yang mengelilingi hillus 9. Pada Solanum tuberosum terdapat hillus di ujung yang disebut hillus eksentris. 10. Pada Oryza sativa hillusnya berada di tengah sehingga disebut hillus konsentris.
Page | 7
BAB II
Sel (Kristal dan Antosianin) 17 Maret 2011
I.
Tujuan Setelah melakukan praktikum ahasiswa diharapkan mampu:
1. Mengetahui Kristal pasir, kristal drugsen dan kristal jarum 2. Mengetahui sistolit 3. Mengetahui Antosionin
II.
Dasar Teori Antosionin adalah memberikan warna yang beragam, seperti merah,
merah muda ungu dan biru. Aneka warna tersebut timbul karena antosianin memiliki sifat ionic, maka intensitas dan warnanya tergantung pada PH vakuola (Muhibbuddin, 1996: 21). Protoplasma tersusun atas bahan hidup dalam bentuk sederhana. Pada sel tumbuhan, protoplasma terdiri atas komponen protoplasma dan non protoplasma (mumardi, 1994: 7). Rafida merupakan Kristal berbentuk batang yang ramping meruncing dikedua ujungnya membentuk titik batas, biasanya membentuk dan tekumpul dalam berkas dam dijumpai dalam arung (Fahn, 1982: 66).
Page | 8
III.
Alat dan Bahan a. Alat Mikroskop Alat Tulis Aquadest Kaca benda Kaca Penutup
b. Bahan Penampang batang terong (Solanum ningrum) Tangkai daun papaya (Carica papaya) Daun Mirabillis Jalava Penampang melintang daun Ficus elastic
IV.
Cara Kerja 1. Untuk Kristal Drusen dibuat sayatan melintang daun papaya, lalu diletakkan di atas kaca yang telah ditetesi air, kemudian ditutup dengan kaca penutup dan diamati dengan mikroskop. Begitu juga dengan daun Mirabilis jalava, untuk Mengamati (Rafidum). Kristal Jarum
Page | 9
V.
Hasil Pengamatan
Preparat
: Beringin (Ficus banjamina)
Keterangan : 1. Kristal sistolit
Pembesaran : 10 x 40 Mengamati : kristal sistolit
Disetujui Asisten Meja
Nova Maulida
Preparat
: Adam hawa (Rhoe dicolor)
Keterangan: 1. Antosianin
Pembesaran : 10 x 40 Mengamati : Antosianin
Disetujui Asisten Meja
Nova Maulida
Page | 10
Preparat
: batang terong (Solanum ningrum)
Keterangan : 4. Dinding sel 5. sitoplasma 6. Kloroplas (warna hijau)
Pembesaran : 10 x 40 Mengamati : kristal pasir
Disetujui Asisten Meja
Nova Maulida
Preparat
: batang daun pepaya (Carica papaya)
Keterangan: 1. Kristal drussen
Pembesaran : 10 x 40 Mengamati : Kristal Drussen
Disetujui Asisten Meja
Nova Maulida
Page | 11
VI.
Pembahasan Kristal Drusen (bentuk bintang) yang terdapat pada sayatan melintang
tangkai daun papaya (Carica papaya) dan pada Solanum ningrum yakni pada penampang melintang batangnya terdapat Kristal pasir yang merupakan salah satu bentuk dari Kristal garam oksalat. Pada sayatan melintang daun Mirabillis jalava dapat diamati Kristal jarum (rafida). Endapan bahan-bahan anorganik pada sel tumbuhan hampir semuanya terdiri dari kalsium oksalat.
VII.
Kesimpulan Dari praktikum yang dilakuka, dapat kita ambil kesimpulan bahwa:
1. Pada Solanum ningrum dapat kita lihat bentuk Kristal pasir. 2. Pada tangkai daun Carica papaya dapat kita temukan kristal drusen. 3. Kristal drunsen berbentuk seperti bintang. 4. Pada sayatan melintang Ficus elastic dapat kita temukan juga Kristal drusen. 5. Antosianin merupakan salah satu zat warna pada tumbuhan.
Page | 12
BAB III
Jaringan Sederhana (Kolenkim, Parenkim dan Skerenkim) 24 Maret 2011
I.
Tujuan Setelah melakukan praktikum mahasiswa diharapkan mampu:
1. Untuk mengamati bermacam-macam struktur jaringan parenkim. 2. Untuk mengamati bermacam-macam struktur jaringan kolenkim. 3. Untuk mengamati bermacam-macam struktur jaringan sklerenkim.
II.
Dasar Teori Jarinagan adalah sekelomok sel yang struktur dan fungsinya sama. Dalam
kumpulan sel dapat dibedakan kelompok sel tertentu yang berlainan strukturnya. Jaringan sederhana adalah jaringan yang dibentuk oleh kelompok yang sederhana strukturnya dan hanya terdiri dari satu macam sel saja (Ronald, 2006: 232). Menurut Fahn (1991: 145), Jaringan sederhana terdiri dari jaringan parenkim, jaringan kolenkim, dan jaringan sklerenkim. Jaringan parenkim merupakan jaringan dasar dan terdapat pada berbagai organ tumbuhan sebagai jaringan yang sinambung seperti pada korteks dan empelur batang, korteks akar, tangkai daun dan terdapat pada mesofil-mesofil daun.
Page | 13
Hidayat (1995: 58), Kolenkim merupakan jaringan mekanik yang bertugas menyokong tubuh tumbuhan. Kolenkim terbentuk oleh sejumlah sel yang menyerupai sel prokambiun dan berkembang dalam stadium awal promeristem. Jaringan sklerenkim fungsinya untuk menyong tumbuhan dan terkadang jaringan skerenkim juga berfungsi sebagai pelindung.