Laporan Akhir Bab 1-3

Embed Size (px)

Citation preview

1

BAB IPENDAHULUAN1.1 Latar BelakangPada saat ini pemasaran berbagai barang yang di produksi secara massal umumnya tidak dapat dikerjakan langsung oleh produsen kepada konsumen, melainkan harus melalui beberapa perantara yang menyalurkan barang dari produsen ke konsumen yang dikenal dengan sebutan lembaga saluran distribusi (saluran pemasaran ). Sebagai mata rantai terakhir dari saluran distribusi tersebut adalah pedagang eceran (retailer atau retailing) merupakan kegiatan yang sangat penting dalam menyampaikan barang dari produsen ke konsumen.Bangkitnya bisnis retail, baik retail besar maupun retail kecil sebagai arena berbelanja berupa pusat-pusat pertokoan, supermarket, hypermarket, minimarket, department store dan plaza, bermunculan di berbagai kota besar dan kota kecil. Hal tersebut tidak lepas dari tuntutan kebutuhan masyarakat yang ingin serba praktis, cepat dan menghemat waktu, serta nyaman, kondisi ini yang timbulnya bisnis retail baik peretail besar maupun peretail kecil. didorong oleh semakin maraknya berbagai bisnis baru yang membuka peluang Bisnis retail di Indonesia makin hari dirasakan semakin ramai dan persaingan bisnisnya menunjukan perkembangan yang cukup pesat, namun tidak menjadi halangan bagi para pengusaha retail untuk menambah jumlah outletnya diberbagai wilayah, apalagi setelah meningkatnya sejumlah supermarket, department store ataupun pusat perbelanjaan baru dari berbagai perusahaan retail yang menyelenggarakan program-program tertentu yang diyakini mampu mengajak masyarakat untuk berbelanja di perusahaanya, sangat berpengaruh terhadap omzet penjualan dan pengadaan barang dari bisnis yang selalu menunjukan kenaikan tajam.Dengan semakin meningkatnya perkembangan bisnis retail baik besar maupun kecil serta banyaknya jumlah supermarket, department store dan pusat perbelanjaan di berbagai wilayah menimbulkan persaingan yang kompetitif dalam bisnis retail, dimana setiap perusahaan retail berusaha untuk memperoleh pangsa pasar seluas-luasnya, dan konsumen sebanyak-banyaknya.Dalam menghadapi era globalisasi sat ini perusahaan retail mempersiapkan diri sedini mungkin dikarenakan persaingan yang semakin ketat yang ada di wilayah Indonesia, khususnya kota Palembang. Untuk memenangkan persaingan yang makin hari makin ketat dan berat itulah, maka perusahaan menganggap perlu untuk membekali dan meningkatkan kemampuan atau keahlian sumber daya manusia yang ada, terutama bagi karyawan yang berada di posisi garis depan, yang berhadapan langsung dengan pembeli dan melayani pembeli secara langsung. Sering kita dengar sebuah motto Konsumen adalah Raja , motto ini sangat tepat sekali karena dari konsumenlah sebuah perusahaan retail dapat meningkatkan penghasilan, tanpa adanya konsumen sebuah perusahaan retail tidak akan pernah dapat berkembang.Salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang retailer di kota Palembang adalah PT. Jaya Masawan . Putra Sejahtera atau yang biasa disebut JM Group, dimana perusahaan ini berpusat di kota Palembang yang telah berekspansi baik didalam kota dan juga mampu merambah ke luar daerah kota Palembang. Hal ini tentunya tidak terlepas dari strategi yang diterapkan oleh JM Group dalam upaya mereka untuk mengembangkan perusahaanPerkembangan dan sistem perekonomian semakin maju, hal ini mengakibatkan persaingan yang sangat ketat di dunia usaha. Untuk tetap bisa bertahan dan berkembang didalam menghadapi persaingan yang semakin kuat JM Group harus menjaga kualitas produk dan jasa dalam mengkomunikasikan produk dengan tepat sehingga memunculkan peluang bagi perusahaan untuk berkembang dan mengungguli pesaing-pesaingnya dan juga dapat memaksimalkan dalam memasarkan produknya.Begitu banyaknya kompetitor perusahaan retail dengan tipe dan segala fasilitasnya yang ditawarkan kepada konsumen membuat PT.JMPS perlu melakukan strategi promosi yang tepat untuk mempertahankan loyalitas pelangganya. Sukses tidaknya suatu perusahaan sangat tergantung bagaimana perusahaan tersebut mengelola hubungan baik dengan masyarakat. Opini yang diberikan masyarakat juga dapat mempengaruhi kebijakan perusahaan. Untuk memanfaatkan peluang yang ada, perusahaan haruslah menggunakan metode pemasaran modern. Dengan tujuan agar informasi-informasi tentang produk atau jasa yang ditawarkan dapat diakses oleh target konsumen secara tepat. Cara ini membutuhkan lebih dari sekedar mengembangkan dan membuat harga produk atau jasa. Diperlukan pengkomunikasian informasi melalui berbagai communication channel, baik langsung maupun tidak langsung dan mengoordinasikan distribusinya. Perusahaan juga harus berkomunikasi dengan pelanggan potensialnya, bisa berperan sebagai komunikan dan juga komunikator.JM Group perlu menggalakkan strategi promosi untuk lebih memepertahankan loyalitas pelanggannya. Tanpa adanya strategi promosi yang baik, produk akan ditinggalkan oleh para pelanggannya. Terlebih lagi kompetitor-kompetitor JM Group sangat gencar melakukan promosinya, maka perusahaan berusaha mencari suatu bentuk promosi yang tepat, sehingga pasar atau konsumen akan terus memberikan respon positif terhadap produk yang di tawarkan PT.JMPS. Berkaitan dengan hal tersebut maka perusahaan perlu membuat strategi promosi yang ditujukan kepada konsumen, sehingga dapat meningkatkan target penjualan. Untuk mengelola hubungan baik dengan publik eksternal, PT.JMPS melalui staf terkait melakukan serangkaian kegiatan yang bertujuan untuk membina hubungan yang harmonis dengan publiknya. Hubungan tersebut dilakukan secara kontinyu sehingga akan bertahan lama. PT.JMPS memanfaatkan media komunikasi massa melalui Koran, brosur, dan selebaran. Media ini dimanfaatkan sebagai media informasi dalam memasarkan program yang dalam kaintannya bertujuan menarik minat konsumen untuk berbelanja. Program yang biasa diadakan oleh JM Group antara lain :1. Program musiman seperti :a. Back to Schoolb. Ramadhan Salec. Christmast Saled. Valentines Daye. Imlek Salef. Crazy Sale2. Program Berhadiah, seperti :a. Rejeki Dahsyatb. Heboh Notebookc. Double Untungd. Talent Show JM Competitione. Fun Walk with JM GroupStrategi yang diterapkan oleh JM Group tidak hanya sebatas pada kualitas produk dan harga yang murah, tetapi juga termasuk program-program diskon, program hadiah, Selain itu juga salah satu strategi penting yang diterapkan JM Group adalah strategi pelayanan konsumen (Customer Service) yang sesuai dengan salah satu visi dan misi JM Group yaitu menjadi pemimpin retail di kota lokal dan peretail nasional dengan menyediakan produk yang lengkap, harga terjangkau dan memberikan pelayanan yang terbaik kepada konsumenBerkaitan dengan uraian di atas, penulis bermaksud mengetahui bagaimana strategi komunikasi pemasaran PT.Jaya Masawan Putra Sejahtera studi kasus cabang Grand JM Palembang Square berkaitan dengan kesuksesan Manajemen dari perusahaan dalam meraih konsumennya.

1.2 Perumusan MasalahBerdasarkan dari latar belakang diatas penulis merumuskan permasalahan yang dihadapi oleh PT.Jaya masawan Putra Sejahtera, yaitu :Bagaimana peran strategi komunikasi pemasaran PT.Jaya Masawan Putra Sejahtera pada cabang Grand JM dalam memasarkan produk untuk menarik konsumen.Dari beberapa permasalahan yang diketahui oleh penulis, maka masalah pokok yang dihadapi oleh perusahaan ini adalah Bagaiman cara yang dilakukan oleh PT.Jaya Masawan Putra Sejahtera agar komunikasi pemasaran dapat berjalan dengan baik terhadap konsumennya? 1.3 Ruang Lingkup PermasalahanDari perumusan masalah di atas untuk mempermudah dan menjaga agar isi laporan lebih terarah, maka penulis membatasi ruang lingkup permasalahan pada peranan strategi komunikasi bisnis di PT.Jaya Masawan Putra Sejahtera dalam memasarkan produk untuk menarik konsumen di Grand JM Palembang Square.

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian1.3.1 Tujuan PenelitianAdapun tujuan dari penelitian yang ingin dicapai dari penulis yaitu sebagai berikut :1. Untuk mengetahui bagaimana peranan strategi komunikasi bisnis PT.Jaya Masawan Putra Sejahtera dalam memasarkan produk untuk menarik konsumen.2. Untuk mengetahui bagaiman komunikasi yang dilakukan oleh karyawan PT.Jaya Masawan Putra Sejahtera dalam hal pelayanan maupun dalam memasarkan produk ataupun produk yang dijalankan oleh perusahaan.

1.3.2 Manfaat PenelitianDari hasil penelitian manfaat yang diperoleh adalah :1. Bagi PenulisDapat melatih diri untuk dapat berkomunikasi dengan para karyawan di perusahaan tersebut dan dapat langsung berkomunikasi dengan para pelanggan2. Bagi AkademikMenjadi pengalaman, bekal dan refrensi untuk mahasiswa-mahasiswi yang akan dating pada Politeknik Darussalam Palembang.3. Bagi PerusahaanDapat memperbaiki tata cara berkomunikasi antara para karyawan, dan pelanggan yang bertujuan untuk menarik minat konsumen untuk berbelanja semakin baik di PT.Jaya Masawan Putra Sejahtera.1.5. Sistematika PembahasanAdapun sistematika pembahasan pada laporan akhir ini, terdiri dari lima bab, yaitu :BAB I PENDAHULUANDimana pada bab ini di uraikan mengenai latar belakang masalah, perumusan masalah, ruang lingkup permasalahan, tujuan dan manfaat penelitian, dan sistematika pembahasan.BAB IIMETODE PENELITIAN DAN KERANGKA BERPIKIRPada bab ini penulis mengemukakan metodologi penelitian dan prosedur penelitian : Identifikasi Variabel, Defenisi Operasional, Populasi dan Sampel, Metode Pengumpulan Data, Teknik Analisa, dan Kerangka Berpikir.BAB IIITINJAUAN PUSTAKABab ini penulis menguraikan tentang beberapa teori tentang pengertian komunikasi dan pengertian komunikasi bisnis, unsure-unsur komunikasi, tujuan komunikasi, bentuk komunikasi, tahap-tahap dalam proses komunikasi, keterampilan dasar komunikasi, hambatan-hambatan komunikasi, memeperbaiki hambatan komunikasi, keberhasilan komunikasi bisnis yang berhubungan dengan judul laporan, sejarah singkat PT.Jaya Masawan Putra Sejahtera.BAB IVHASIL DAN PEMBAHASANPada bab ini penulis membuat tentang hasil penelitian dengan analisa data yang diperoleh dengan mencerminkan nilai yang sesungguhnya.BAB VKESIMPULANBab ini berisikan kesimpulan atas permasalahn yang dihadapi dari penulisan laporan ini dan penulis member saran-saran sebagai masukan yang bermanfaat bagi perusahaan.Daftar PusatakaLampiran

BAB IIMETODE PENELITIAN DAN KERANGKA BERPIKIR

2.1 Identifikasi VariabelDalam penulisan laporan akhir ini, maka identifikasi variable dibagi menjadi 2 (dua) yaitu : 1. Variabel Independen (Bebas)Variabel bebas adalah variable yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahnaya atau timbulnya variable dependen (terikat). Dinamakan sebagai variabel bebas karena bebas dalam mempengaruhi variabel lain. 2. Variabel Dependen (Terikat)Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang terjadi akibat adanya variabel bebas. Disebut variabel terikat karena variabel ini dipengaruhi oleh variabel independen (bebas).Dalam penulisan laporan ini yang dimaksud dengan variabel independen (bebas) dan variabel dependen (terikat) adalaha. Variabel Independen (bebas) yaitu peranan komunikasib. Variabel Dependen (terikat) yaitu strategi komunikasi bisnis

2.2. Definisi OperasionalDefinisi operasional adalah mendefinisikan variabel secara operasional berdasarkan karakterisitik yang diamati yang memungkinkanpenulis melakukan observasi atau pengukuran secara cermat terhadapa suatu objek atau fenomena (Alimul Hidayat, 2007).Komunikasi bisnis adalah nkomunikasi yang digunakan dalam dunia bisnis yang mencakup berbagai maca bentuk komunikasi baik komunikasi verbal maupun nonverbal :1. Komunikasi VerbalKomunikasi verbal (verbal communication) merupakan salah satu bentuk komunikasi yang disampaikan kepada pihak lain melalui tulisan (written) dan lisan (oral). Contohnya adalah membaca majalah, membaca surat kabar, mempresentasikan makalah dalam suatu acara seminar dan lain-lain.2. Komunikasi Nonverbalkomunikasi nonverbal merupkan bentuk komunikasi yang paling mendasar dalam komunikasi bisnis. Walaupun pada umumnya komunikasi nonverbal memiliki sifat kurang terstruktur sehingga sulit untuk dipelajari, seperti memahami dalam penggunaan bahasa isyarat, ekspresi wajah, gerakan tubuh, sandi, symbol-simbol, warna dan intonasi suara. Dalam penyampaiannya, komunikasi verbal dan nonverbal memiliki arti yang berbeda-beda, seperti dalam komunikasi nonverbal. Pesan yang disampaikan biasanya dilakukan secara tidak sadar dan bersifat alami.2.3 Populasi dan Sampel 2.3.1 PopulasiPopulasi adalah sekumpulan orang atau objek yang memiliki kesamaan dalam satu atau beberapa hal dan yang membentuk masalah pokok dalam suatu penelitian. Populasi yang akan diteliti harus didefinisian dengan jelas sebelum penelitian dilakukan. Jadi populasi yang penulis ketahui pada perusahaan PT.Jaya Masawan Putra Sejahtera di cabang Grand JM Palembang Square dengan jumlah pegawai yaitu 520 orang2.3.2 SampelSampel adalah bagian dari populasi yang dapat mewakili seluruh populasi, adapaun metode pemilihan sampel yaitu :1. Probability SamplingTeknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsure (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel.2. Non-probability SamplingTeknik pengambilan sampel yang tidak member peluang atau kesempatan yang sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampelDari pemilihan sampel di atas, maka penulis hanya mengambil sampel sebesar 20% dari jumlah populasi yaitu 104 orang.2.4. Metode Pengumpulan DataAdapun berbagai macam metode pengumpulan data yang penulis ketahui, maka dibagi menjadi :1. Data Primera. ObservasiObservasi diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian. Keunggulan metode ini adalah banyak gejala yang hanya dapat diselidiki dengan observasi, hasilnya lebih akurat dan sulit dibantah, banyak objek yang hanya bersedia doambil datanya hanya dengan observasi, misalnya terlalu sibuk dan kurang waktu untuk diwawancarai atau mengisi kuisioner.Kelemahan metode ini adalah observasi tergantung pada kemampuan pengamatan dan mengingat, kelemahan-kelemahan observer dalam pencatatan, banyak kejadian dan keadaan objek yang sulit diobservasi.b. Angket atau kuisionerAngket atau kuisioner merupakan suatu teknik pengumpulan data secara tidak langsung (penulis tidak langsung bertanya jawab dengan responden). Instrumen atau alat pengumpulan datanya juga disebut angket yang harus dijawab atyau direspon oleh responden. Responden mempunyai kebiadsaan untuk memberikan jawaban atau respon sesuai dengan persepsinya.Kuisioner merupkan metode penelitian yang harus dijawab oleh responden untuk menyatakan pandangannya terhadap persoalan. Sebaiknya pertannyaan dibuat dengan bahasa sederhanayang mudah dimengerti dan kalimat-kalimat pendek dengan maksud yang jelas. Penggunaan kuisioner sebagai metode pengumpulan data terdapat beberapa keuntungan, diantaranya adalah pertanyaan yang akan diajukan pada responden dapat distandarkan, mresponden dapat menjawab kuisioner pada waktu luangnya, pertanyaan yang diajukan dapat dipikirkan terlebih dahulu sehingga jawabannya dapat dipercaya dibandingkan denganjawabanm secara lisan.c. WawancaraWawancara informasi merupakan salah satu pengumpulan untuk memperoleh data dan informasi dari karyawan secara lisan. Proses wawancara dilakukan dengan cara tatap muka secara langsung dengan karyawan. Selama proses wawancara penulis mengajukan pertanyaan, meminta penjelasan dan jawaban dari pertanyaan yang diberikan dan membuat catatan mengenai hal-hal yang perlu diungkapkan kepada responden..2. Data SekunderStudi documenter merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan menghimpin dan menganalisis dokumen-dokumen, baik dokumen tertulis, gambar maupun elektronik. Data sekunder merupakan sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media perantara (diperoleh dan dicatat oleh pihak lain). Data sekunder umumnya berupa bukti, catatan atau laporan historis yang telah tersusun dalam arsip (data dokumenter) yang dipublikasikan dan yang tidak dipublikasikan.

2.4.1. Tempat PenelitianTempat penelitian dan pengambilan data dari laporan ini penulis melakukan penelitian pada PT.Jaya Masawan Putra Sejahtera yang bergerak di bidang retail (Departement store dan Supermarket).2.4.2Waktu PenelitianPenelitian dilakukan pada saat penulis praktek kerja di lapangan di PT.Jaya Masawan Putra Sejahtera selama jam operasional toko yaitu pada pukul 10.00 WIB sampai pukul 22.00 WIB

2.5 Kerangka BerpikirKerangka berpikir adalah sebuah pemahaman yang melandasi pemahaman-pemahaman yang lainnya, sebuah pehamahaman yang paling mendasar dan menajdi pondasi bagi setiap pemikiran selanjutnya. Untuk itu, suatu kerangka berpikir sangat berperan dalam sebuah komunikasi bisnis, agar setiap informasi yang akan dibagikan kepada pelanggan tertatadengan benar, tidak asal-asalan dan juga agar informasi itu sesuai dengan fakta yang ada :

Peranan KomunikasiStrategi Komunikasi Bisnis

Gambar 1.1Kerangka berpikir terdiri dari peranan komunikasi dan komunikasi bisnis :1. Peranan komunikasiKomunikasi adalah salah satu fungsi dasar dari manajamen dalam organisasi dan peranan hamper tidak bias terlalu ditekankan. Ini adalah proses transmisi informasi, gagasan, pikiran dan rencana antar berbagai bagian organisasi. Komunikasi adalah suatu proses penyampaian dan penerimaan diantara dua orang atau lebih dengan harapan terjadinya pengaruh yang positif atau menimbulkan efek tertentu yang diharapkan.2. Strategi Komunikasi BisnisStartegi komunikasi bisnis merupakan strategi yang dijalankan oleh perusahaan dalam hal ijni perusahaan retail dalam menarik konsumen melalui berbagai macam media seperti :a. Media komunikasi karyawan dengan pelangganb. Media komunikasi surat kabarc. Media komunikasi selebaran/brosurd. Media komunikasi promosi oleh announcerSemua media tersebut merupakan strategi komunikasi yang memiliki peranan penting dalam arus penjualan di perusahaan.

BAB IIITINJAUAN PUSTAKA3.1 Pengertian KomunikasiMenurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, terbita Balai Pustaka, 2002. Komunikasi adalah pengiriman dan penerimann pesan atau berita antara dua orang atau lebih sehingga pesan yang dimaksud dapat dipahami. Dalam buku yang berjudul Dinamika Komunikasi, karanagn Prof.Drs.Onong Uchjana,M.A. diuraikan bahwa komunikasi adalah proses penyampaian suatu pesan oleh seseorang kepada orang lain untuk member tahu atau untuk mengubah sikap, pendapat atau perilaku, baik langsung secara lisan, maupun tak langsung melalui media. Menurut William C.Himstreet dan Wayne M. Batty, dalam buku Business Comunications Principles and Methods, dijelaskan bahwa komunikasi adalah suatu proses pertukaran informasi antara individu individu melalui system biasa, baik dengan simbol-simbol, sinyal-sinyal, maupun perilaku tindakan. Menurut Brent D.Ruben (1998) memberikan definisi bahwa komunikasi adalah suatu proses koordinasi yang dilakukan oleh individu dengan lingkungannya (kelompok, orgnaisasi, masyarakat) dengan cara menciptakan, mengirimkan, dan menggunakan informasi.3.2 Pengertian Komunikasi BisnisDjoko Purwanto, MBA dalam bukunya Komuniasi Bisnis Edisi ketiga mengemukakan bahwa komunikasi bisnis adalah komunikasi yang digunakan dalam dunia bisnis yang mencakup berbagai macam bentuk komunikasi nonverbal untuk mencapai tujuan tertentu.Definisi komunikasi bisnis menurut Wikipedia Bahasa Indonesia menjelaskan bahwa komunikasi bisnis adalah pertukaran gagasan, pendapat, informasi, instruksi yang memiliki tujuan tertentu yang disajikan personal maupun impersonal melalui simbol-simbol atau sinyal. Referensi sari Rosenbalt, S.Bernard. Communication in Business. Prentice Hall, Inc,Engelwood Cliffs, NJ (1985)Definisi komunikasi bisnis menurut Katz (1994:4) yaitu komunikasi bisnis adalah adanya pertukaran ide, pesan dan konsep yang berkaitan dengan pencapaian serangkaian tujuan komersil.Definsi yang dikemukakan oleh Persing (1981:108) yaitu komunikasi bisnis adalah proses penyampaian arti melalui lambing-lambang yang meliputi kesluruhan unsur-unsur yang berhubungan dengan proses penyampaian dan penerimaan pesan, baik itu dalam bentuk tulisan, lisan, maupun nonverbal yang dilakuakn di dalam suatu organisasi yang membayar orang yang secara bersama-sama memproduksi dan memasrkan barang-barang dan jasa guna memperoleh keuntungan.Definisi komunikasi bisnis menurut Rosenbalt (1982:7) yaitu komunikasi bisnis adalah pertukaran ide-ide opni, informasi, instruksi dan sejenisnya yang dikemukakan baik secara personal ataupun nonpersonal melalui simbol atau tanda, untuk mencapai tujuan-tujuan perusahaan.

3.3 Unsur-unsur KomunikasiKomunikasi pada dasarnya merupakan suatu proses yang menjelaskan siapa? Mengatakan apa? Dengan saluran apa? Kepada siapa? Dengan akibat atau hasil apa? (Who? Says what? In which channel? To whom? With what effect?). (Lasswell 1960). 5 Unsur komunikasi menurut Laswell (1960):1. Who? (siapa atau sumber)Sumber atau komunikator adalah pelaku utama atau pihak yang mempunyai kebutuhan untuk berkomunikasi atau yang memulai suatu komunikasi, bias seorang individu, kelompok, orgnasasi maupun suatu negara sebagai komunikator.2. Says What? (pesan)Apa yang akan diasmpaikan atau dikomunikasikan kepada penerima (komunikan), dari sumber (komunikator) atau informasi. Merupkan seperangkat simbol verbal atau nonverbal yang mewakili perasaan, nilai gagasan atau maksud sumber tadi. Ada 3 komponen pesan yaitu makna, simbol untuk menyampaian makna dan bentuk atau organisasi pesan.3. In Which Channel? (saluran atau media)Wahana atau alat untuk menyampaikan pesan dari komunikator (sumber) kepada komunikan (penerima) baik secara langsung (tatap muka), maupun tidak langsung (melalui media cetak atau elektronik dll). 4. To Whom? (untuk siapa atau penerima)Orang, kelompok, organisasi atau suatu negara yang menirma pesan dari sumber. Disebut tujuan (destination) atau pendengar (listener) atau khalayak (audience) atau komunikan, penafsir penyandi bali (decoder).5. With What Effect (dampak atau efek)Dampak atau efek yang terjadi pada komunikan (penerima) setelah menrima pesan dari sumber, seperti perubahan sikap, bertambahnya pengetahuan.

3.4. Tujuan Komunikasi1. Perubahan sikap (attitude change)2. Perubahan pendapat (opinion change)3. Perubahan perilaku (behavior change)4. Perubahan social (social change)

3.5. Bentuk Komunikasi1. Komunikasi verbalKomunikasi verbal (verbal communication) merupakan salah satu bentuk komunikasi yang disampaikan kepada pihak lain melalui tulisan (written) dan lisan (oral). Contohnya adalah membaca majalah, membaca surat kabar, mempresentasikan makalah dalam suatu acara seminar dan lain-lain. Sedangkan komunikasi verbal memliki tipe yang dibedakan menjadi dua yaitu, berdasarkan aktif atau pasifnya peserta komunikasi dalam proses komunikasi. Dimana komunikasi verbal dapat bertindak sebagai komunikator atau pengirim pesan dan dapat bertindak sebagai audience. Adapun dalam berkomunikasi secara verbal, dibutuhkan pengungkapan kata-kata yang disusun dalam suatu pola yang berarti, baik dalam bentuk tulisan maupun lisan, seperti : Berbicara dan MenulisSuatu pesan yang sangat penting dan kompleks, sebaiknya disampaikan dengan menggunakan tulisan, seperti surat, memo dan laporan. Mendengarkan dan MembacaUntuk mencapai komunikasi yang efektif, maka diperlukan komunikasi dua arah, dimana orang-orang yang terlibat di dalamnya memerlukan keterampilan mendengar (listening) dan membaca (reading).2. Komunikasi NonverbalKomunikasi nonverbal merupakn bentuk komunikasi yang paling mendasar dalam komunikasi bisnis. Walaupun pada umumnya komunikasi nonverbal memiliki sifat kurang terstruktur sehingga sulit untuk dipelajari, seperti memahami dalam penggunann bahasa isyarat, ekspresi wajah, gerakan tubuh, sandi, simbol-simbol, warna dan intonasi suara. Dalam penyampaiannya, komunikasi verbal dan komunikasi nonverbal. Pesan yang disampaikan biasanya dilakukan secara spontan tanpa memiliki rencana dan dilakukan secara spontan tanpa memliki rencana dan dilakukan secara tidak sadar dan bersifat alamiAdapaun komunikasi nonverbal memiliki beberapa tujuan, yaitu: Menyediakan dan memberikan informasi, Mengatur alur suatu percakapan, Mengekspresikan emosi, Memberi sifat dan melengkapi, menentang atau mengembangkan pesan-pesan verbal, Mengendalikan atau mempengaruhi orang lain, Mempermudah tugas-tugas khusus, misalnya dalam memberikan pengajaran pada saat kuliah.Kadang dalam prakteknya, di dalam suatu komunikasi bisnis terjadi penggabungan antar komunikasi verbal dan komunikasi nonverbal dalam suatu situasi. Karena biasanya kata-kata yang disampaiakan dalam suatu komunikasi atau percakapan kadang hanya membawa sebagian dari pesan. Dan relevansinya dalam komunikasi bisnis, tipe komunikasi nonverbal dapat menentukan kredibelitas dan kepemimpiman seseorang, yang dapat dilihat dari karakteristik suara, penampilan, sentuhan, gerakan dan posisi tubuh juga melalui ekspresi wajah dan mata.

3.6 Tahap-tahap Dalam Proses KomunikasiMenurut Courtland L Bovee dan Jhon V.Thilt dalam Business Communication Today, proses komunikasi (Communication Process) terdiri atas enam tahap, yaitu :1. Pengirim mempunyai suatu ide atau gagasan.2. Pengirim mengubah ide menjadi suatu pesan.3. Pengirim menyampaikan pesan.4. Penerima menerima pesan.5. Penerima menafsirkan pesan6. Penerima memberi tanggapan dan mengirim umpan balik kepada pengirim.3.7 Keterampilan Dasar KomunikasiUntuk dapat mengembangkan kemampuan dalam berkomunikasi secara efektif, baik secara personal maupun professional paling tidak kita harus menguasai empat jenis keterampilan dasar dalam berkomunikasi, yaitu :1. Menulis,2. Membaca,3. Berbicara,4. MendengarPersentase penggunaan saluran komunikasi adalah sebagai berikut: Menulis (writing) : 9% Mendengarkan (listening) : 45% Membaca (reading) : 16% Berbicara (speaking) : 30%Disadari ataupun tidak, setiap hari kita melakukan paling tidak satu dari keempat hal tersebut diatas dengan lingkungan kita. Seperti juga pernafasan, komunikasi sering dianggap sebagai suatu kejadian otomatis dan terjadi begitu saja, sehingga seringkali kita tidak memiliki kesadaran untuk melakukannya secara efektif.Aktivitas komunikasi adalah aktivitas rutin serta otomatis dilakukan, sehingga kita tidak pernah mempelajarinya secara khusus, seperti bagaimana menulis ataupun membaca secara cepat dan efektif ataupun berbicara secara efektif serta menjadi pendengar yang baik.

3.8. Hambatan-hambatan KomunikasiFaktor hambatan yang biasanya terjadi dalam proses komunikasi, dapat dibagi dalam 3 jenis sebagai berikut :1. Hambatan TeknisHambatan jenis ini timbul karena lingkungan yang memberikan dampak pencegahan terhadap kelancaran pengiriman dan penerimaan pesan. Dari sisi teknologi, keterbatasan fasilitas dan peralatan komunikasi, akan semakin berkurang dengan adanya temuan baru di bidang teknologi komunikasi dan sistem informasi, sehingga saluran komunikasi dalam media komunikasi dapat diandalkan secara lebih efisien.2. Hambatan SemantikGangguan semantik menjadi hambatan dalam proses penyampaian pengertian atau idea secara efektif. Definisi semantik adalah studi atas pengertian, yang diungkapkan lewat bahasa. Suatu pesan yang kurang jelas, akan tetap menjadi tidak jelas bagaimanapun baiknya transmisi.3. Hambatan ManusiawiHambatan jenis ini muncul dari masalah-masalah pribadi yang dihadapai oleh orang-orang yang terlibat dalam komunikasi, baik komunikator maupun komunikan.

3.9 Memperbaiki Hambatan KomunikasiUntuk dapat melakukan komunikasi yang baik diperlukan beberapa persyaratan, antara lain : persepsi, ketepatan, kredibilitas, pengendalian, dan kecocokan atau keserasian. Komunikasi dapat mengatasi berbagai hambatan yang dihadpai dengan memperhatikan tiga hal sebagai berikut :1. Membuat suatu pesan secara lebih berhati-hati2. Minimalkan gangguan dalam proses komunikasi3. Mempermudah upaya umpan balik antara si pengirim dan si penerima pesan.

3.10 Keberhasilan Komunikasi BisnisKeberhasilan komunikasi bisnis di dalam suatu organisasi akan ditentukan oleh kesamaan pemahaman antara orang yang terlibat dalam kegiatan komunikasi. Kesamaan pemahaman ini dipengaruhi oleh kejelasan pesan, cara penyampaian pesan, prilaku komunikasi, dansituasi (tempat dan waktu) komunikasi, Komunikasi bisnis biasanya menggunakn kombinasi cara berkomunikasi (lisan, tertulis, dan tayangan) yang memungkinkan terjadinya penyerapan informasi dengan lebih mudah dan jelas. Pemahaman orang prihal sesuatu hal akan lebih mudah diserap dan dipahami, jika sesuatu tersebut diperlihatkan, dari pada hanya diperdengarkan atau dibacakan. Dan akan lebih baik lagi hasilnya jika sesuatu yang dikomunikasikan tersbut, selain diperlihatkan juga sekaligus dipraktekan.

3.11 Sejarah Singkat PT.JMPS PalembangPT. Jaya Masawan Putra Sejahtera merupakan salah satu perusahaan Retail yang berkembang di kota Palembang yang hingga saat ini memiliki 6 outlet yang terbesar di kota Palembang dan beberapa outlet yang ada di luar kota Palembang. Perusahaan retail yang berkembang sejak tahun 1978 ini dididrikan oleh Bapak Yusuf Masawan beserta istri, Ibu Junila Susanti yang diawali dengan usaha dibidang konveksi, tetapi berkat kerja keras dan kegigihan mereka toko konveksi berubah menjadi perusahaan retail yang berkembang, adapun sejarah perjalanan PT.Jaya Masawan Putra Sejahtera sebagai berikut :1. Tahun 1978PT. Jaya Masawan Putra Sejahtera atau Jm Group diawali dengan berdirinya toko konveksi yakni Toko Puncak pada tahun 1978 yang berlokasi penjualan di Lorong Basah No.77. Toko ini berdiri dengan kokoh selama lebih kurang sepuluh tahun. Namun pada akhirnya tahun 1988 tidak diteruskan karena habis masa kontraknya.2. Tahun 1983Selang 5 tahun pembukaan toko pertamanya Bapak Yusuf Masawan mendirikan satu toko yakni JM Fashion Shop yang terletak di Beringin Janggut II tepatnya pada 8 april 1983 dan bertahan hingga tahun 1988 karena tidak diteruskan lagi masa kontraknya.3. Tahun 1984Di Dika Shoping Center berdiri lagi satu toko bernama Ratu Fashion pada 8 April 1984 dan bertahan hingga tahun 1988 karena mengalami musibah kebakaran sehingga tidak lagi beroperasi.4. Tahun 1985Dengan konsep yang sama pada 8 April 1985 berdiri lagi satu pusat perbelanjaan di Makmur Shoping Center yang bernama Presiden Departemen Store, tetapi Karena musibah kebakaran pada tahun 1988 akhirnya toko ini ditutup.5. Tahun 1986Menghadirkan konsep yang berbeda dengan sebelumnya Bapak Yusuf Masawan mendirikan outlet terbesarnya yang memakan waktu 2 tahun untuk pembangunannya, sejak tahun 1986 peletakan batu pertama untuk gedung pertama yang dibagun hingga tahun 1988, tepatnya tanggal 3 April outlet ini dibuka dengan nama JM Plaza. Seiring berjalannya waktu dan karena perkembangan zaman akhirnya JM Plaza berganti nama menjadi Pasaraya JM dan berdiri kokoh hingga kini serta menjadi toko pusat untuk JM Group.6. Tahun 1989Pada april 1989 didirikan satu outlet lagi bernama Pasaraya Bandung yang berlokasi penjualan di jalan TP. Rustam Effendi No. 30. Walaupun masih berdiri dengan kokoh hingga saat ini, tetapi pada tahun 1988 outlet Pasaraya Bandung pernah mengalami musibah kebakaran, meskipun pada akhirnya saat memasuki tahun 2000 Pasaraya Bandung dibuka kembali untuk umum.7. Tahun 1991Berselang 2 tahun kemudian di wilayah seberang ulu 1 berdiri outlet yang bernama Ampera Departemen Store tetapi outlet yang merambah konsumen di kawasan seberang ulu ini mengalami musibah kebakaran pada tahun 1998 dan harus tutup untuk umum.8. Tahun1993Pada tahun 1993 didirikan outlet yang bernama Toserba Gaya Baru, yang letaknya tidak jauh dari Pasaraya Bandung yakni di Jalan TP. Rustam Effendi No. 38 dan berdiri hingga saat ini.9. Tahun 1996Mencoba berekspansi ke luar kota Palembang PT. Jaya Masawan Putra Sejahtera membuka outlet baru di kota Jakarta tepatnya di Mega Mall Pluit yang bernama JM Mega Mall, usaha ini hanya bertahan selama 1 tahun karena pada tahun 1997 JM Mega Mall ditutup.10. Tahun 1997Meskipun di tahun ini outlet JM Mega Mall ditutup, pada tahun yang sama dibuka outlet baru yaitu JM Store Pulau Mas pada tanggal 12 Juli 1997 yang berlokasi penjualan di pulau Mas shoping Center. Berdiri selama lebih kurang 8 tahun, kemudian outlet mengakibatkan kebakaran pada tanggal 20 Desember 2005 sehingga mengakibatkan outlet ini harus ditutup.11. Tahun 2003Memasuki usia ke 25 Tahun PT. Jaya Masawan Putra sejahtera semakin kokoh dengan menambah satu outlet lagi yakni Jm Kenten Superamrkaet & Departemen Store yng dibuka pada tanggal 30 Oktober 2003 yang berlokasi penjualan di Jalan MP. Mangkunegara dan bertahan hingga saat ini.12. Tahun 2004Pada tahun 2004 PT. Jaya Masawan Sejahtera kembali mengepakan sayapnya di dunia retail dengan membuka outlet yang memiliki nuansa yang berbeda dengan outlet-outlet sebelumnya karena ini merupakan outlet terbesar dengan menghadirkan nuansa Mall yang elegan tetapi tetap dengan harga terjangkau dan mutu yang baik, outlet ini diberi nama Grand JM yang diremiskan pada bulan Agustus 2004 dan berlokasi penjualan di Komplek Mall Palembang Square Blok R No. 18 (Jalan Angkatan 45).13. Tahun 2010Kembali ditahun 2010 tepatnya pada tanggal 28 Juli 2010, telah diresmikan satu toko lagi yaitu JM Sukarami Supermarket & Departemen Store. outlet yang terletak di KM 8 tepatnya Jalan Kol. H. BurlianNo.1917 Sukarami Palembang ini diharapkan dapat membantu masyarakat wilayah Sukarami dan sekitarnya untuk memenuhi kebutuhan akan pusat perbelanjaan yang dekat dengan tempat tinggal mereka.14. Tahun 2011Pada tanggal 7 Juli 2011 Bapak Walikota Palembang, Ir. H. Eddy Santana putra, MT meresmikan JM Plaju Supermarket & Departemen store, yang beralamat di Jalan DI Panjaitan rt 31 kelurahan 16 ulu, kecamatan seberang ulu, Palembang.15. Tahun 2012Pada tahun 2012 PT. Jaya Masawan Putra Sejahtera merambah outlet ke Linggau dan diberi nama JM Linggau Supermarket & Departemen Store.Hingga kini PT. Jaya Masawan Putra Sejahtera memiliki 8 (delapan) outlet yang terus berkembang dan masih menjadi penguasa retail di kota palembang, selain itu Bapak Yusuf Masawan juga mengembangkan dan memiliki usaha dibidang yang sama yang saat ini berkembang diluar kota Palembang yakni di kota Bandar Lampung dan kota Malang, Jawa Timur, perusahaan ini bernama PT. Centerpoint Putra Sejahtera dan outletnya bernama CENTERPOINT.3.11.1 Visi, Misi, Budaya dan Falsafah PerusahaanDalam menjalankan roda usaha PT. Jaya Masawan Putra Ssjahtera memiliki Visi dan Misi, Budaya serta Falsafah yang selalu diterapkan sebagai pedoman untuk terus berkarya dibidang retail. Adapun Visi dan Misi Budaya serta Falsafah tersebut adalah :Menjadi pemimpin retail lokal dan peretail nasional dengan menyediakan jenis produk yang lengkap, harga terjangkau dan memberikan kenyamanan berbelanja serta pelayanan yang baik kepada konsumen .Untuk mencapai Visi dan Misi tersebut ditanamkan kepada setiap karyawan tentang budaya LOJUPAS, yakni Loyal, Jujur, Patuh dan Semangat sebagai budaya dalam tiap pribadi karyawan PT. Jaya Masawan Putra Sejahtera, sehingga diharapkan akan membawa perusahaan terus eksis dan semakin berkembang dari waktu ke waktu.Disamping LOJUPAS, PT. Jaya Masawan Putra Sejahtera pun menumbuh kembangkan falsafah semangat kebersamaan dalam diri setiap karyawan guna pencapaian tujuan atau sasaran perusahaan. Kebersamaan yang positif merupakan suatu modal bagi kokohnya perusahaan. Tanpa itu, perusahaan akan rentan terpecah dan sulit untuk mengatasi gejolak persaingan.Bentuk kebersamaan yang sering diadakan perusahaan adalah Gathering menyambut awal tahun, perayaan ulang tahun perusahaan, perayaan hari kemerdekaan Republik Indonesia, perayaan Natal dan pemberian penghargaan karyawan dengan masa kerja tertentu serta pembagian penghargaan bagi karyawan berprestasi. Selain itu ada kegiatan-kegiatan lainnya seperti pelatihan training yang diberikan kepada seluruh karyawan/ti dan kegiatan Beauty class untu karyawati. Perusahaan juga memiliki wadah bagi karyawan/ti yang memiliki bakat dalam bentuk Event Organizer House Production untuk diikutsertakan dalam mengisi acara-acara yang diadakan oleh perusahaan, dan perusahaan juga memiliki bulletin khusus karyawan intern.Budaya yang juga sering dilakukan untuk membangun komunikasi kepada karyawan mengenai program perusahaan, peraturan-peraturan serta memberitahukan permasalahan yang sedang terjadi di masing-masing outlet salah satunya adalah melalui PERAGAWAN ( Pertemuan Gabungan Antar Karyawan) ataupun Briefing Morning yang dipimpin oleh kepala divisi masing-masing bagian. Hal ini dilakukan sesuai kebutuhan.Sebagai bentuk kebebasan berkarya dan penerimaan ide-ide kreatif dari karyawan, PT. Jaya Masawan Putra Sejahtera memberi kesempatan kepada karyawan untuk berpartisipasi dalam perubahan Motto & Logo perusahaan yang dilakukan setiap 2 tahun sekali yang disesuaikan dengan tujuan perusahaan selama 2 tahun kedepan.3.11.2 Struktur OrganisasiSebagai salah satu perusahaan retail yang ternama di kota Palemabang JM Group mempunyai target one year one store, ini bisa dilihat dari tahun 2010 hingga 2012 PT.Jaya Masawan Putra Sejahtera telah mampu membangun tiga toko dalam tiga tahun bahkan mampu berekspansi hingga ke kota Lubuk Linggau, hal ini tidak terlepas dari profesionalitas yang di terapkan oleh perusahaan dalam pendelegasian tugas secara maksimal. Struktur Organisasi JM Group terbagi menjadi dua yakni Struktur Organisasi Perusahaan dan Struktur Organisasi Toko.3.11.3 Struktur Organisasi PerusahaanPT.Jaya Masawan Putra Sejahtera di pimpin oleh seorang komisaris dimana yang berindak sebagai komisaris tidak lain adalah owner ataupun pemilik perusahaan itu sendiri. Selain dari komisaris JM Group juga di pimpin oleh seorang direktur utama yang memantau kegiatan aktifitas operasional maupun fungsional yang berjalan setiap harinya di perusahaan ini. Pendelegasian tugas dapat di lihat dari bagan Struktur Organisasi Perusahaan berikut ini:

Dilihat dari struktur organisasi perusahaan diatas dapat kita ketahui unsur-unsur organisasi perusahaan JM Group beserta tugas dan fungsinya yakni sebagai berikut :1. Divisi AuditTugas dan fungsi divisi audit adalah bertugas untuk mendata barang keluar dan masuk, barang keluar adalah barang yang terjual dan barang masuk adalah barang yang menjadi tambahan stock yang berasal dari pembelian barang baik di dalam maupun di luar negeri, hingga hasil pencatatan ini akan dilaporkan berupa stock.2. Divisi Visual dan Creative DesignDivisi ini bertugas sebagai dekorator yang dimana hasil dekorasi akan di terapkan di masing-masing toko guna memperindah setiap toko agar menarik minat konsumen untuk berbelanja. Dekorasi yang dihasilkan berupa poster, tulisan (merk brand), signage, tanda warning dan lain-lain. 3. Divisi Department Store Merchendaising Divisi ini merupakan salah satu divisi yang sangat berperan dalam kegiatan operasional penjualan barang, karena tugas yang dilakukan adalah menyetok barang yang telah habis terjual dan juga menyetok barang-barang jenis baru yang baru masuk, hal ini dilakukan guna di setiap toko barang akan selalu lengkap.4. Divisi Marketing dan PromosiMarketing dan Promosi mempunyai fungsi strategis, yakni merancang suatu program promosi yang bertujuan untuk menarik konsumen untuk berbelanja, seperti program Crazy Sale Discount Up to 70%, dan program Ramadhan Sale, dan program-program promosi lainnya. Selain itu divisi ini menjadi jembatan dalam kerjasama pihak JM Group dengan brand-brand produk ternama seperti Logo, Cardinal, Crocodile dan brand-brand lainnya untuk menjual barang produksi mereka di outlet-outlet JM Group.5. Divisi OperationDivisi ini menjadi jantung dari perusahaan ini karena kegiatan penjualan dilakukan oleh divisi ini, yang di pimpin oleh seorang General manager Opertaion yang mendelegasikan tugas nya kepada seorang Area Manager.6. Divisi Human Resource Development (HRD)Divisi ini bertugas merekruit, melatih dan menempatkan seseorang untuk menjadi karyawan di JM Group, dan juga sering mengadakan training-trainig yang berfungsi untuk meningkatkan kualitas dari karyawan itu sendiri.7. Divisi AccountingDivisi ini bertugas untuk menghitung pemasukan ataupun pengeluaran dari hasil penjualan, dimana divisi accounting merupakan atasan dari seorang kepala kasir (Chief Cashier).

3.11.4 Struktur Organisasi StoreStruktur organisasi store lebih merambah ke dalam tugas kegiatan operasional penjualan, maju tidaknya suatu outlet bergantung dari strategi yang diterapkan masing-masing outlet untuk menarik minat konsumen untuk berbelanja. Struktur organisasi toko dapat di lihat pada bagan berikut :

Dari bagan struktur organisasi toko dapat kita lihat unsur-unsur penunjang kegiatan operasional di masing-masing outlet, tugas dari masing-masing karyawan operasional berdasarkan unsure tersebut yakni :1. Operasional General ManagerSeorang general manager operation merupakan manager yang memimpin setiap outlet di JM Group yang berperan memantau kegiatan operasional di masing-masing outlet dimana pendelegasian tugas dan tanggung jawab di bagi dengan area manager.2. Area ManagerAdalah seorang manager yang memimpin sebagian outlet JM Group, di perusahaan ini sendiri area manager di tempati oleh dua orang, yang masing-masing memimpin lima outlet JM Group.3. Store Manager dan Assistant Store ManagerSeorang store manager ataupun assistant store manager adalah seorang manager yang memimpin satu toko cabang JM Group dimana bertanggung jawab penuh atas kegiatan operasional sehari-hari atas outlet yang dipimpinnya.4. Administrasi StockTugas seorang administrasi stock adalah mendata barang masuk dan keluar yang nantinya akan di laporkan kepada bagian audit pusat guna untuk diketahui selisih dari data barang tersebut.5. Store Human Resource DevelopmentAdalah seorang yang mengolah data human ataupun karyawan baik dari segi absensi, cuti dan kompensasi dari masing-masing karyawan dalam satu toko. Divisi human resource development dalam satu toko biasanya di jalankan oleh tiga sampai empat orang karyawan.6. Supervisor dan Assistant SupervisorAdalah seorang pemimpin dalam sato floor atau lantai, masing-masing lantai memiliki dua orang supervisor ataupun assistant supervisor yang bertugas untuk mengawasi seluruh kegiatan operasional agar dalam aktivitas penjualan berjalan sesuai dengan yang di harapkan. Seorang supervisor membawahi beberapa orang di antaranya :a. Kepala Counter dan Wakil Kepala CounterAdalah seseorang yang memimpin suatu counter yang bertanggung jawab terhadap counter yang mereka pimpin, baik dari segi barang maupun karyawan yang terlibat di dalamnya yaitu pramuniaga.b. PramuniagaSeorang pramuniaga tidak beda jauh tugasnya dengan seorang kepala counter namun tanggung jawab nya lebih kecil, mereka berfokus pada pelayanan dan penjualan barang.c. Petugas Umum atau Cleaning Serviced. EDP (Electronic Data Proccesing)Adalah seseorang yang bertanggung jawab menginput data penjualan ataupun transaksi setiap harinya melalui nota-nota penjualan yang terpakai dalam transaksi.7. Danru (Komandan Regu) dan Wadanru (Wakil Komandan Regu)Adalah seorang kepala bagian kemanan yang bertanggung jawab penuh terhadap keamanan di satu outlet JM Group.8. Receiving SupervisorAdalah seseorang yang bertanggung jawab atas proses masuk keluarnya barang, dimana seorang receiving supervisor membawahi administrasi receiving, checker dan petugas umum gudang.9. Storeroom SupervisorAdalah seseorang yang bertanggung jawab atas tempat penyimpanan barang beserta proses keluar masuknya barang melalui proses retur, order dan lain sebagainya. Seorang storeroom supervisor juga membawahi beberapa orang antara lain administrasi gudang, checker dan petugas umum gudang.10. Chief Kasir dan Assistant Chief KasirAdalah seorang kepala kasir yang bertanggung jawab atas keuangan hasil transaksi setiap harinya yang kemudian akan dilaporkan kepada accounting pusat setiap harinya. Seorang kepala kasir membawahi beberapa kasir dimana seorang kasir merupakan batas akhir transaksi penjualan atau seseorang yang bertugas dalam transaksi pembayaran atas suatu barang. Chief kasir dan Assistant chief kasir menempati ruangan khusus yang biasa di sebut kas kecil.