Upload
moh-riyan-basofi
View
25
Download
3
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Perencanaan dan Evaluasi Program Kesehatan FKM UJ
Citation preview
i
PERENCANAAN, IMPLEMENTASI, DAN EVALUASI PROGRAM
KESEHATAN DI MASYARAKAT
LAPORAN AKHIR
Disusun Oleh :
Kelompok 6
Kelas C
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS JEMBER
2014
ii
PERENCANAAN, IMPLEMENTASI, DAN EVALUASI PROGRAM
KESEHATAN DI MASYARAKAT
LAPORAN AKHIR
diajukan untuk melengkapi tugas matakuliah Perencanaan dan Evaluasi Program
Kesehatan
Oleh:
Kelas C
Kelompok 6
Ketua : Serius Miliyani D. P. 122110101106
Sekretaris : Diana Putri A. 122110101118
Anggota : 1. Rimalia Yudha 122110101058
2. Niken Larasati 122110101067
3. Meilia Wulan 122110101088
4. Shella Olivia 122110101095
5. Dewi Febrina 122110101098
6. Gita Parassofia 122110101116
7. Fadhullah Hardiansyah 122110101166
8. Moh. Riyan Basofi 122110101172
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS JEMBER
2014
iii
HALAMAN PENGESAHAN
1. Judul Makalah : Perencanaan, Implementasi dan Evaluasi
Program Kesehatan di Masyarakat
2. Ketua
a. Nama Lengkap : Serius Miliyani Dwi Putri
b. NIM : 122110101106
c. Jurusan/Universitas : Kesehatan Masyarakat/Universitas
Jember
d. Alamat Rumah dan No HP : Jl. Kalimantan IV/53 dan 089 700578 01
3. Dosen Pendamping
a. Nama Lengkap dan Gelar : Yennike Tri H., S.KM., M.Kes.
b. NIP : 19781016 200912 2 001
Jember, 13 Desember 2014
Ketua Kelompok,
Serius Miliyani D. P.
NIM 12210101106
Sekretaris Kelompok,
Diana Putri A.
NIM 122110101118
Menyetujui,
Dosen Pembimbing
Yennike Tri H., S.KM., M.Kes.
NIP. 19781016 200912 2 001
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat dan
hidayahnya kami dapat menyelesaikan laporan akhir mengenai Perencanaan,
Implementasi dan Evaluasi Program Kesehatan di Masyarakat
Terima kasih kami ucapkan kepada pihak-pihak yang telah membantu
dalam penyelesaian makalah ini diantaranya :
1. Bapak Drs.Husni Abdul Gani, M.S., selaku Dekan Fakultas Kesehatan
Masyarakat Universitas Jember;
2. Ibu Yennike Tri H., S.KM., M.Kes. selaku dosen pembimbing dalam
penyusunan laporan akhir ini;
3. Orang tua kami yang telah senantiasa mendoakan kami;
4. Teman-teman FKM yang telah memberikan dukungan.
Penulisan laporan akhir ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah
Perencanaan dan Evaluasi Program Kesehatan sekaligus sebagai wacana bagi
para mahasiswa untuk menambah ilmu pengetahuan.
Kami sadar bahwa laporan kami masih jauh dari sempurna. Maka dari itu
kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi perbaikan laporan ini
diwaktu yang akan datang.
Jember, 13 Desember 2014
Penulis
v
DAFTAR ISI
Cover .................................................................................................................... i
Halaman Judul .................................................................................................... ii
Lembar Pengesahan ............................................................................................ iii
Kata Pengantar.................................................................................................... iv
Daftar Isi .............................................................................................................. v
Bab I Analisa Situasi ........................................................................................... 1
1.1Ringkasan Data ......................................................................................... 1
1.2 Analisa Data ............................................................................................. 30
Bab II Desain Prioritas Masalah Kesehatan .................................................... 35
2.1 Definisi Nominal Group Tehcnique (NGT) ............................................. 35
2.2 Tujuan NGT ............................................................................................. 35
2.3 Alasan Menggunakan NGT Modifikasi ................................................... 35
2.4 Aplikasi Penggunaan NGT Modifikasi .................................................... 36
Bab III Perencanaan Program ........................................................................... 40
3.1 Prioritas Masalah ..................................................................................... 40
3.2 Rencana Program ..................................................................................... 41
Bab IV Desain Implementasi Program ............................................................. 44
Bab V Desain Evaluasi Program ....................................................................... 46
Lampiran I Desain Tempat Duduk NGT .............................................................. 47
Lampiran II Hasil Voting NGT ............................................................................. 48
Lampiran III Hasil Final NGT .............................................................................. 51
Lampiran IV Instrumen Pre Test - Post Test ........................................................ 52
Lampiran V Reaslisasi Anggaran.......................................................................... 54
1
BAB I
ANALISA SITUASI
1.1 Ringkasan Data
A. Profil Desa Subo Kecamatan Pakusari Kabupaten Jember
1. Kondisi Geografis
Luas keseluruhan wilayah Desa Subo menurut penggunaan adalah 320
Ha/m2. Curah hujan yang terjadi di Desa Subo setiap bulannya adalah mencapai
2007 Mm dengan jumlah bulan hujan setiap 0 bulan dan tinggi tempat dari
permukaan laut yaitu 115 mdl.
Desa Subo Kecamatan Pakusari Kabupaten Jember terbagi dalam empat (4)
Dusun yaitu:
1. Dusun Sanggar, yang terdiri dari 3 (tiga) RW dan 9 ( sembilan ) RT.
2. Dusun Karang Sadang, yang terdiri dari 2 ( dua ) RW dan 5 ( lima ) RT.
3. Dusun Kali Wining, yang terdiri dari 2 ( dua ) RW dan 4 ( empat ) RT.
Dusun Gudang Duren, yang terdiri dari 2 ( dua ) RW dan 7 ( tuju ) RT.
Desa Subo mempunyai batas-batas wilayah sebagai berikut:
1) Batas Utara : Desa Gumuksari, Kecamatan Kalisat
2) Batas Timur : Desa Bedadung, Kecamatan Pakusari
3) Batas Barat : Desa Jatian, Kecamatan Pakusari
4) Batas Selatan : Desa Kertosari dan Desa Sumber Pinang
Kecamatan Pakusari.
a. Kesuburan Tanah
sebagian besar tergolong tanah subur, karena merupakan tanah sawah dan
tanah kering. Distribusi Tingkat Pemanfaatan Tanah Desa Subo Kecamatan
Pakusari Kabupaten Jember Tahun 2010 paling banyak digunakan sebagai lahan
sawah (143 Ha) dan permukiman (102,15 Ha) dan sisanya untuk perkebunan dan
pekarangan.
2
2. Kondisi Demografis
a. Jumlah Penduduk
Berdasarkan jenis kelamin, distribusi jumlah penduduk perempuan lebih
banyak dibanding dengan laki-laki yaitu 1839 : 1810, sehingga tngkat
fertilitas tinggi.
Berdasarkan usia, distribusi jumlah penduduk paling banyak pada usia 19
56 tahun (1827 penduduk), kemudian usia 6 7 tahun 527 jiwa dan usia
> 56 tahun 287 jiwa.
b. Distribusi Mata Pencaharian Penduduk Desa Subo Kecamatan Pakusari
Kabupaten Jember Tahun 2010
Mata pencaharian penduduk paling banyak yaitu petani sebanyak 1581
jiwa.
c. Distribusi Tingkat Pendidikan Penduduk Desa Subo Kecamatan Pakusari
Kabupaten Jember Tahun 2010
umumnya masih rendah karena masih banyak penduduk yang hanya tamat
SD yakni sebanyak 629 jiwa dan tidak tamat SD 513 jiwa. Sehingga
tingkat pemahaman untuk menyerap informasi yang diberikan khususnya
informasi kesehatan masih rendah yang akan berdampak pada status
kesehatan yang dimiliki khususnya dalam cakupan keluarga.
d. Kesehatan Masyarakat
1) Kematian Bayi
Jumlah bayi lahir mati tergolong rendah karena jumlahnya 0 pada
bulan Januari April 2013.
2) Cakupan Imunisasi
distribusi cakupan imunisasi di Desa Subo Kecamatan Pakusari
Kabupaten Jember yang mendapatkan imunisasi lengkap dari
imunisasi HB0 sampai dengan campak.
3) Status Gizi Balita
status gizi balita di Desa Subo Kecamatan Pakusari Kabupaten Jember
antara bulan Januari sampai April 2013 masih dikatakan rendah
karena angka balita dengan status KEP ringan sebanyak 15 balita.
3
B. Profil Kesehatan Desa Subo
a. Angka Kelahiran Kasar (Crude Birth Rate)
Pakusari bulan Januari-April 2013 didapatkan jumlah kelahiran hidup
sebanyak 13 dan angka kelahiran kasar Desa Subo pada tahun 2010 adalah
4 orang per 1.000 penduduk.
b. Angka Kesuburan (Fertility Rate)
tahun 2013 didapatkan jumlah kelahiran hidup dan mati sebanyak 14 dan
jumlah wanita usia 15 sampai 44 tahun sebanyak 1009 dan angka
kesuburan di Desa Subo adalah 14 per 1.000 wanita usia subur.
c. Angka Kesuburan Total (Total Fertility Rate)
tahun 2013 didapatkan jumlah kelahiran sebanyak 13 dan jumlah wanita
usia 15 sampai 44 tahun sebanyak 1009 dan total angka kesuburan di Desa
Subo adalah 12,88 per 1.000 wanita usia subur. Nilai angka kesuburan
dengan angka kesuburan total tidak sama dikarenakan pada periode bulan
Januari sampai dengan April 2013 tidak terdapat bayi yang lahir mati
tetapi ada satu (1) bayi yang mati setelah dilahirkan
d. Morbiditas
Distribusi penyakit terbanyak yang sering diderita oleh penduduk Desa
Subo Kecamatan Pakusari Kabupaten Jember Tahun 2013
NO Nama Penyakit
1. Diare
2. ISPHA
3. Hipertensi
4. Artritis
5. Batuk
6. Pneumonia
7. Nyeri kepala
8. Infeksi kulit
e. Keluarga Berencana (KB)
Distribusi jenis alat kontrasepsi yang digunakan penduduk Desa Subo
yang paling banyak digunakan adalah alat kontrasepsi berupa suntik
4
sebanyak 298 orang dan yang menggunakan kontrasepsi pil sebanyak 242
orang.
f. Posyandu
4 Posyandu yang secara aktif melakukan kegiatannya setiap bulan. Jam
pelayanan dimulai pukul 09.00 WIB dan bertempat di salah satu rumah
penduduk yang sudah ditetapkan sebagai tempat melaksanakan posyandu.
Jenis pelayanan yang diberikan pada kegiatan posyandu meliputi
penimbangan bayi dan balita, imunisasi, PMT, ANC, gizi, dan KB.
Posyandu ini juga menerapkan sistem 5 meja antara lain meja pendaftaran,
meja penimbangan, meja pencatatan, meja promosi, meja bidan
(imunisasi).
Tabel 4.11. Kunjungan Posyandu Desa Subo januari-April 2013
No Uraian Jumlah
1 Jumlah balita 321 orang
2 Ditimbang 213 orang
3 Naik 169 orang
Sumber: Poskesdes Desa Subo, Januari-April 2013
g. Tenaga kesehatan
di Desa Subo terdapat tenaga kesehatan sebanyak 3 jiwa yang terdiri dari
bidan sebanyak 1 jiwa, perawat sebanyak 2 jiwa dan tidak terdapat dokter.
h. Kader Kesehatan
Di Desa Subo terdapat kader kesehatan sejumlah 20 kader yang aktif
melakukan tugasnya. Kader kesehatan membantu bidan desa dan
Puskesmas dalam melaksanakan program dan kegiatannya dengan terjun
langsung ke masyarakat.
i. Dukun Bayi
di Desa Subo ada 1 dukun bayi yang sudah terlatih dan 1 dukun yang tidak
terlatih.
j. Sarana Kesehatan
Sarana kesehatan yang terdapat di Desa Subo adalah Posyandu, Poskesdes.
Pelayanan dimulai pada pukul 09.00 WIB dan dilaksanakan oleh dua
tenaga kesehatan yaitu bidan dan satu tenaga perawat. Kegiatan pelayanan
5
yang diberikan berupa pemeriksaan kesehatan dan juga program KIA, KB,
Imunisasi dan Gizi.
k. Perilaku Antenatal Care (ANC)
bahwa jumlah kunjungan ANC menurun pada tingkatan kunjungan akhir
yaitu K4 sebanyak 11 kunjungan yang pada kunjungan awal K1 sebanyak
22 orang.
C. Analisis Situasi
1. Karakteristik Responden
Banyak responden yang diwawancarai yaitu 313 responden.
1) Jenis Kelamin
dari 313 responden Desa Subo Kecamatan Pakusari Kabupaten Jember
diketahui bahwa jenis kelamin responden responden Desa Subo
Kecamatan Pakusari Kabupaten Jember mayoritas adalah laki laki yaitu
sebanyak 165 jiwa dengan persentase 53% dan selebihnya adalah
perempuan sebanyak 148 jiwa dengan persentase 47%.
2) Umur
dari 313 responden Desa Subo Kecamatan Pakusari Kabupaten Jember
diketahui bahwa umur responden Desa Subo Kecamatan Pakusari
Kabupaten Jember baik laki laki maupun perempuan mayoritas masuk
dalam kategori usia produktif (15-64 tahun). Jumlah laki laki yang
tergolong usia produktif sebanyak 108 jiwa dengan persentase 65% dan
jumlah perempuan yang tergolong usia produktif sebanyak 102 dengan
persentase 69%, sedangkan jumlah minoritas baik laki laki maupun
perempuan terdapat pada usia > 64 tahun.
3) Tingkat Pendidikan Terakhir
dari 313 responden Desa Subo Kecamatan Pakusari Kabupaten Jember
diketahui tingkat pendidikan terakhir responden Desa Subo Kecamatan
Pakusari Kabupaten Jember Tahun 2013 mayoritas adalah tamat SD yaitu
sebanyak 96 jiwa dengan persentase 31%. Akan tetapi, masih terdapat
responden yang tidak sekolah sebanyak 49 jiwa dengan persentase 16%.
6
4) Pekerjaan Utama
dari 313 responden Desa Subo Kecamatan Pakusari Kabupaten Jember
diketahui bahwa mayoritas bekerja sebagai petani yaitu sebanyak 96 jiwa
dengan persentase 31%. Sedangkan minoritas responden bekerja sebagai
pegawai swasta yaitu sebanyak 5 jiwa dengan persentase 1%.
5) Pendapatan
dari 90 KK Desa Subo Kecamatan Pakusari Kabupaten Jember Tahun
2013 mayoritas memiliki pendapatan
7
2. Status Kesehatan Masyarakat
1) Adanya Anggota Keluarga yang Sakit dalam Satu Bulan Terakhir
dari 90 KK Desa Subo Kecamatan Pakusari Kabupaten Jember diketahui
bahwa terdapat anggota keluarga yang sakit dalam satu bulan terakhir
yaitu sebanyak 36 KK dengan persentase 40% dan selebihnya tidak
terdapat anggota keluarga yang sakit dalam satu bulan terakhir.
2) Adanya Anggota Keluarga yang Sering Sakit
dari 313 responden Desa Subo Kecamatan Pakusari Kabupaten Jember
tahun terdapat 52 anggota keluarga yang sering sakit, mayoritas anggota
keluarga yang sering sakit adalah kelompok umur 15-64 tahun yaitu
sebanyak 30 jiwa dengan persentase 58 %.
3) Penyakit yang Sering Diderita
dari 52 responden Desa Subo Kecamatan Pakusari Kabupaten Jember yang
sering sakit mayoritas responden menderita penyakit ISPA yaitu sebanyak
34 jiwa dengan persentase 65% dan minoritas penyait yang diderita adalah
penyakit maag yatu sebanyak 3 jiwa dengan persentase 6%.
4) Adanya Anggota Keluarga yang Meninggal
dari 90 KK Desa Subo Kecamatan Pakusari Kabupaten Jember diketahui
bahwa sebagian besar responden menyatakan tidak ada anggota keluarga
yang meninggal dalam satu tahun terakhir yaitu sebanyak 88 KK dengan
persentase 98%.
5) Status Gizi Balita
dari 39 balita yang ada di Desa Subo Kecamatan Pakusari Kabupaten
Jember diketahui bahwa mayoritas balita berstatus gizi normal yaitu
sebanyak 38 jiwa dengan persentase 97%.
6) LILA (Lingkar Lengan Atas)
dari 87 WUS Desa Subo Kecamatan Pakusari Kabupaten Jember diketahui
bahwa WUS yang berpotensi berstatus gizi KEK yaitu sebanyak 12
responden dengan persentase 14%.
8
7) Kejadian KAK
dari 90 KK Desa Subo Kecamatan Pakusari Kabupaten Jember diketahui
bahwa responden yang pernah mengalami KAK sebanyak 20 KK dengan
persentase 22%.
8) Kejadian PAK
dari 90 KK Desa Subo Kecamatan Pakusari Kabupaten Jember diketahui
bahwa responden yang pernah mengalami PAK sebanyak 8 KK dengan
persentase 9%.
9) Jenis pekerjaan yang Menyebabkan KAK dan PAK
dari 28 responden yang pernah mengalami KAK dan PAK di Desa Subo
Kecamatan Pakusari Kabupaten Jember diketahui bahwa mayoritas
kejadian KAK dan PAK dialami oleh petani yaitu sebanyak 15 KK dengan
persentase 53%.
3. Aspek Kependudukan
1) Penggunaan Alat Kontrasepsi
dari 90 KK di Desa Subo Kecamatan Pakusari Kabupaten Jember
diketahui bahwa terdapat responden yang tidak menggunakan alat
kontrasepsi yaitu sebanyak 31 KK dengan persentase 34%
2) Alasan Tidak Menggunakan Alat Kontrasepsi
dari 31 KK di Desa Subo Kecamatan Pakusari Kabupaten Jember yang
tidak menggunakan alat kontrasepsi diketahui bahwa mayoritas memiliki
alasan karena masih ingin mempunyai anak lagi yaitu sebanyak 14 KK
dengan persentase 45%..
3) Metode Kontrasepsi
dari 59 KK Desa Subo Kecamatan Pakusari Kabupaten Jember Tahun
2013 yang menggunakan alat kontrasepsi diketahui bahwa mayoritas jenis
alat kontrasepsi yang digunakan adalah suntik 3 bulanan yaitu sebanyak 32
KK dengan persentase 50%.
4) Tempat Pelayanan Alat Kontrasepsi
dari 59 KK di Desa Subo Kecamatan Pakusari Kabupaten Jember yang
menggunakan alat kontrasepsi diketahui bahwa mayoritas tempat
9
memperoleh alat kontrasepsi adalah polindes/bidan desa/poskesdes yaitu
sebanyak 22 responden dengan presentase 37%.
5) Keluhan Menggunakan Alat Kontrasepsi
dari 59 KK masyarakat di Desa Subo Kecamatan Pakusari Kabupaten
Jember yang menggunakan alat kontrasepsi diketahui bahwa terdapat
keluhan terhadap pemakaian alat kontrasepsi yaitu sebanyak 16 KK
dengan persentase 27%.
6) Jenis keluhan menggunakan alat kontrasepsi
dari 16 KK di di Desa Subo Kecamatan Pakusari Kabupaten Jemberyang
mengalami keluhan akibat penggunaan alat kontrasepsi diketahui bahwa
mayoritas keluhan yang dirasakan adalah gemuk yaitu sebanyak 6 KK
dengan presentase 37%.
4. Aspek Kesehatan Lingkungan
1) Distribusi responden berdasarkan sumber air bersih di Desa Subo
Kecamatan Pakusari Kabupaten Jember Tahun 2013
bahwa masyarakat di Desa Subo Kecamatan Pakusari Kabupaten Jember
yaitu dari 90 KK, mayoritas 67 KK yang menggunakan air sumur sebagai
sumber air bersih yaitu sebesar 74%, sedangkan yang menggunakan mata
air sebanyak 9 KK dengan persentase 10%.
2) Distribusi kondisi air berdasarkan hasil wawancara pada Masyarakat Desa
Subo Kecamatan Pakusari Kabupaten Jember Tahun 2013
responden di Desa Subo Kecamatan Pakusari Kabupaten Jember dari 90
KK yang memiliki kondisi air bersih, yaitu 88% dengan 79 KK dari 90
KK memiliki kualitas air dengan kriteria tidak berasa, tidak berbau, tidak
berwarna, sedangkan yang memiliki kondisi air dengan kriteria berasa,
berbau, berwarna sebanyak 4 KK (4%).
3) Distribusi responden sumber air minum di di Desa Subo Kecamatan
Pakusari Kabupaten Jember tahun 2013
responden di Desa Subo Kecamatan Pakusari Kabupaten Jember dari 90
KK, mayoritas 79 KK (88%) yang penyediaan air minum berasal dari
10
sumur, sedangkan minoritas penyediaan air minum berasal dari air
kemasan masinng-masing sebesar 1 KK (1%).
4) Distribusi responden berdasarkan kepemilikan sumur di Desa Subo
Kecamatan Pakusari Kabupaten Jember Tahun 2013
responden di Desa Subo Kecamatan Pakusari Kabupaten Jember dari 90
KK, mayoritas responden memiliki sumur sebanyak 61 KK (68%),
sedangkan yang tidak mempunyai sumur sebesar 32% dengan 29 KK.
5) Distribusi responden berdasarkan kedalaman sumur di Desa Subo
Kecamatan Pakusari Kabupaten Jember Tahun 2013
masyarakat di Desa Subo Kecamatan Pakusari Kabupaten Jember dari 61
KK yang memiliki sumur, mayoritas 57 KK (93%) memiliki sumur
dengan kedalaman antara 5-15 meter, sedangkan minoritas 4 KK (6,5 %)
memiliki kedalaman sumur kurang dari 5 meter.
6) Distribusi responden berdasarkan jenis sumur di Desa Subo Kecamatan
Pakusari Kabupaten Jember Tahun 2013
Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan pada 61 KK di Desa
Subo Kecamatan Pakusari Kabupaten Jember diperoleh data responden
berdasarkan jenis sumur diketahui bahwa reponden yang memiliki sumur
dari 61 KK seluruhnya memiliki jenis sumur galian.
7) Distribusi responden berdasarkan jenis sampah di Desa Subo Kecamatan
Pakusari Kabupaten Jember Tahun 2013
responden di Desa Subo Kecamatan Pakusari Kabupaten Jember dari 90
KK, sebanyak 79 KK (88%) menghasilkan jenis sampah organik dan
anorganik, sedangkan minoritas 11 KK menghasilkan sampah organik.
8) Distribusi responden berdasarkan cara pengelolaan sampah di Desa Subo
Kecamatan Pakusari Kabupaten Jember Tahun 2013
responden di Desa Subo Kecamatan Pakusari Kabupaten Jember dari 90
KK, mayoritas 84 KK mempunyai kebiasaan mengolah sampah dengan
cara dibakar yaitu sebesar 93%, sedangakan minoritas 6 KK mengolah
dengan cara open dumping sebesar 7%.
11
9) Distribusi responden berdasarkan pemisahan sampah yang dilakukan
responden di Desa Subo Kecamatan Pakusari Kabupaten Jember Tahun
2013 masyarakat Desa Subo Kecamatan Pakusari Kabupaten Jember yaitu
dari 90 KK, sebanyak 87 KK dengan persentase 97% tidak melakukan
pemisahan sampah, sedangkan 3 KK dengan 3% melakukan pemisahan
sampah.
10) Distribusi responden berdasarkan jenis tempat sampah yang dimiliki
responden di Desa Subo Kecamatan Pakusari Kabupaten Jember Tahun
2013 bahwa responden di Desa Subo Kecamatan Pakusari Kabupaten
Jember dari 49 KK yang memiliki tempat sampah, mayoritas 78 KK
(87,%) memilki jenis tempat sampah terbuka, sedangkan sisanya tertutup
dengan 12 KK (13%).
11) Distribusi responden berdasarkan kepemilikan jamban (WC) di Desa Subo
Kecamatan Pakusari Kabupaten Jember tahun 2013
bahwa responden di Desa Subo Kecamatan Pakusari Kabupaten Jember
dari 90 KK sebanyak 67 KK tidak memiliki jamban dengan persentase
74%.
12) Distribusi responden berdasarkan jenis jamban (WC) di Desa Subo
Kecamatan Pakusari Kabupaten Jember tahun 2013
responden di Desa Subo Kecamatan Pakusari Kabupaten Jember yang
memiliki jamban dari 23 KK, sebanyak 18 KK memiliki jamban dengan
jenis leher angsa sebesar 78%, sedangkan 5 KK memiliki jamban dengan
jenis cemplung.
13) Distribusi responden berdasarkan pemanfaatan jamban (WC) di Desa Subo
Kecamatan Pakusari Kabupaten Jember tahun 2013
responden yang memiliki jamban di Desa Subo Kecamatan Pakusari
Kabupaten Jember dari 23 KK, sebanyak 19 KK memanfaatkan jamban
yang dimilki dengan persentase sebesar 83% dan yang tidak
memanfaatkan jamban sebanyak 4 KK (17%).
14) Hasil Observasi Kondisi Jamban Pada Masyarakat Desa Subo Kecamatan
Pakusari Kabupaten Jember Tahun 2013
12
dari 23 KK Desa Subo Kecamatan Pakusari Kabupaten Jember yang
memiliki jamban, sebanyak 19 KK yang kondisi jambannya tergolong
baik sebesar 83%, sedangkan 1 KK yang kondisi jambannya tergolong
kurang baik sebesar 4%. Klasifikasi kondisi jamban didasarkan pada
persyaratan jamban sehat oleh Notoatmodjo (2003).
15) Distribusi responden berdasarkan tempat BAB selain jamban di Desa Subo
Kecamatan Pakusari Kabupaten Jember tahun 2013
responden di Desa Subo Kecamatan Pakusari Kabupaten Jember yaitu
sebanyak 67 KK (100%) selain yang mempunyai jamban melakukan BAB
di sungai.
16) Distribusi responden berdasarkan kepemilikan kamar mandi di Desa Subo
Kecamatan Pakusari Kabupaten Jember tahun 2013
responden di Desa Subo Kecamatan Pakusari Kabupaten Jember dari 90
KK, yang tidak memiliki kamar mandi sebanyak 60 KK yaitu sebesar
64%.
17) Distribusi responden berdasarkan pemanfaatan kamar mandi di Desa Subo
Kecamatan Pakusari Kabupaten Jember tahun 2013
bahwa responden Desa Subo Kecamatan Pakusari Kabupaten Jember dari
30 KK yang memiliki kamar mandi, yang memanfaatkan kamar mandi
sebanyak 28 KK sebesar 93%.
18) Distribusi responden berdasarkan tempat mandi selain di kamar mandi di
Desa Subo Kecamatan Pakusari Kabupaten Jember tahun 2013
hasil wawancara yang telah dilakukan pada 67 KK yang tidak memiliki
kamar mandi di Desa Subo Kecamatan Pakusari Kabupaten Jember
diketahui bahwa yang melakukan akitifitas mandi di sungai sebanyak 67
KK dengan persentase 100%.
19) Distribusi responden berdasarkan kepemilikan hewan ternak di Desa Subo
Kecamatan Pakusari Kabupaten Jember tahun 2013
responden di Desa Subo Kecamatan Pakusari Kabupaten Jember tahun
2013 dari 90 KK, sebanyak 41 KK memiliki hewan ternak di rumahnya
dengan persentase sebesar 46%, sedangkan yang tidak memiliki hewan
ternak atau peliharaan di rumahnya sebesar 54%.
13
20) Distribusi responden berdasarkan kondisi kandang ternak di Desa Subo
Kecamatan Pakusari Kabupaten Jember tahun 2013
bahwa responden di Desa Subo Kecamatan Pakusari Kabupaten Jember
tahun 2013 dari 90 KK, sebanyak 26 KK memiliki kandang ternak yang
tidak memenuhi syarat sebesar 63%. Sedangkan minoritas tempat ternak
adalah di pekarangan rumah sebanyak 3 KK dengan persentase 7%.
21) Distribusi responden berdasarkan pembersihan kandang di Desa Subo
Kecamatan Pakusari Kabupaten Jember tahun 2013
responden di Desa Subo Kecamatan Pakusari Kabupaten Jember tahun
2013 dari 41 KK sebanyak 37 KK yang membersihkan kandang setiap
hari yaitu sebesar 90%. Sedangkan yang membersihkan kandang 1x
seminggu sebanyak 4 KK dengan persentase 10%.
22) Distribusi responden berdasarkan jarak kandang dari rumah di Desa Subo
Kecamatan Pakusari Kabupaten Jember tahun 2013
responden di Desa Subo Kecamatan Pakusari Kabupaten Jember tahun
2013 dari 41 KK sebanyak 38 KK yang jarak kandang dari rumah < 5
meter yaitu sebesar 93%. Sedangkan jarak sumur 5- 10 meter sebanyak 3
KK dengan persentase 7%.
23) Distribusi responden berdasarkan bau dari kandang di Desa Subo
Kecamatan Pakusari Kabupaten Jember tahun 2013
responden di Desa Subo Kecamatan Pakusari Kabupaten Jember tahun
2013 dari 41 KK sebanyak 10 KK (24%) yang terdapat potensi bau dari
kandang hewan ternak dengan persentase 24% dan 31 KK yang tidak
berpotensi menimbulkan bau dari kandang hewan ternak yaitu sebesar
76%.
24) Distribusi responden berdasarkan tempat pembuangan kotoran di Desa
Subo Kecamatan Pakusari Kabupaten Jember tahun 2013
responden di Desa Subo Kecamatan Pakusari Kabupaten Jember tahun
2013 dari 41 KK sebanyak 19 KK membuang kotoran di belakang
kandang dengan persentase 46%. Sedangkan ada 1 KK yang membuang
kotoran di sawah yaitu sebesar 2%.
14
25) Hasil Observasi Keadaan Kandang pada Masyarakat Desa Subo
Kecamatan Pakusari Kabupaten Jember Tahun 2013
dari 41 KK Desa Subo yang memiliki kandang, sebanyak 23 KK keadaan
kandangnya tergolong dalam kualitas sedang dengan persentase 56 %.
Sedangkan hanya 5 KK yang keadaan kandang tergolong kondisi baik
yaitu sebesar 12%.
26) Distribusi responden berdasarkan keberadaan hewan pengganggu di Desa
Subo Kecamatan Pakusari Kabupaten Jember tahun 2013
Desa Subo Kecamatan Pakusari Kabupaten Jember tahun 2013 dari 90 KK
sebanyak 87 KK menyatakan bahwa terdapat hewan pengganggu dengan
persentasi 97%. Sedangkan yang menyatakan bahwa tidak ada hewan
pengganggu sebanyak 3 KK dengan persentase 3%.
27) Distribusi responden berdasarkan jenis hewan pengganggu di Desa Subo
Kecamatan Pakusari Kabupaten Jember tahun 2013
responden di Desa Subo Kecamatan Pakusari Kabupaten Jember tahun
2013 dari 108 responden sebanyak 46 responden menyatakan bahwa tikus
merupakan hewan pengganggu terbanyak dengan persentase 43%.
Sedangkan yang menyatakan bahwa hewan pengganggu yang ada adalah
kecoa sebanyak 6 responden dengan persentase 6%
28) Distribusi responden berdasarkan upaya menghilangkan hewan
pengganggu di Desa Subo Kecamatan Pakusari Kabupaten Jember tahun
2013
responden di Desa Subo Kecamatan Pakusari Kabupaten Jember tahun
2013 dari 90 KK sebanyak 43 KK menyatakan untuk menghilangkan
hewan pengganggu menggunakan anti serangga sebagai alternative yaitu
sebesar 48%. Sedangkan yang menyatakan untuk menghilangkan hewan
pengganggu dengan memberikan ke hewan predator sebanyak 1 KK
dengan persentase 1% .
29) Distribusi responden berdasarkan sumber limbah rumah tangga yang
dihasilkan Desa Subo Kecamatan Pakusari Kabupaten Jember Tahun 2013
responden di Desa Subo Kecamatan Pakusari Kabupaten Jember dari 90
KK, mayoritas 63 KK sumber air limbah rumah tangga yang dihasilkan
15
yaitu berasal dari dapur yaitu sebesar 70%. dan 1 KK berasal dari kamar
mandi,cucian dengan persentase 1%.
30) Distribusi responden berdasarkan kepemilikan saluran pembuangan air
limbah (SPAL) di Desa Subo Kecamatan Pakusari Kabupaten Jember
Tahun 2013
responden di Desa Subo Kecamatan Pakusari Kabupaten Jember dari 90
KK, sebanyak 20 KK memiliki SPAL dengan persentase 2%, sedangkan
sisanya 70 KK tidak memiiki SPAL yaitu sebesar 78%.
31) Distribusi responden berdasarkan muara pembuangan air limbah (SPAL)
di Desa Subo Kecamatan Pakusari Kabupaten Jember Tahun 2013
responden Desa Subo Kecamatan Pakusari Kabupaten Jember dari 70 KK
yang mempunyai muara pembuangan SPAL, sebanyak 31 KK
membuang limbah di selokan dengan persentase 44%.
32) Jenis Home Industry
Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan pada 5 KK di Desa
Subo Kecamatan Pakusari Kabupaten Jember diperoleh data responden
berdasarkan jenis home industry yang ada disekitar di lingkungan rumah
tersaji diketahui bahwa di Desa Subo Kecamatan Pakusari Kabupaten
Jember mayoritas jenis home industry yang ada di sekitar lingkungan
kelima responden yaitu makanan dan minuman dengan persentase 100%.
33) Gangguan dari Home Industry
di Desa Subo Kecamatan Pakusari Kabupaten Jember dari 5 KK yang
berada disekitar home industry, yang merasa tidak terganggu dengan
adanya home industry sebanyak 4 KK dengan persentase 80%.
34) Jenis Gangguan
Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan pada 1 KK yang
merasa terganggu dengan adanya home industry di Desa Subo Kecamatan
Pakusari Kabupaten Jember diperoleh data jenis gangguan adalah bau
yaitu sebesar 100%.
16
35) Hasil Observasi Rumah pada Masyarakat Desa Subo Kecamatan Pakusari
Kabupaten Jember Tahun 2013
dapat diketahui bahwa sebanyak 90 KK mayoritas responden memiliki
rumah tidak sehat yaitu sejumlah 82 KK dengan persentase (91%).
Sedangkan hanya minoritas penduduk sebanyak 8 KK (9%) yang memiliki
rumah sehat.
5. Aspek Perilaku Kesehatan masyarakat
1) Menu Makanan yang dikonsumsi
dari 90 KK di Desa Subo Kecamatan Pakusari Kabupaten Jember
diketahui bahwa mayoritas menu makanan yang dikonsumsi oleh
responden adalah makanan nasi, lauk pauk, sayur yaitu sebanyak 84 KK
dengan persentase 93 %.
2) Jenis Lauk yang Dikonsumsi
dari 90 KK di Desa Subo Kecamatan Pakusari Kabupaten Jember
diketahui bahwa jenis lauk yang paling sering dikonsumsi responden
adalah tahu yaitu sebanyak 39 KK dengan persentase 43% dan jenis lauk
yang paling jarang dikonsumsi adalah daging.
3) Fungsi Makan sehari hari Menurut Responden
dari 90 KK di Desa Subo Kecamatan Pakusari Kabupaten Jember
diketahui bahwa mayoritas pendapat responden mengenai fungsi makanan
sehari hari adalah untuk kenyang yaitu sebanyak 58 KK dengan
persentase 64%.
4) Frekuensi Makan dalam Sehari
dari 90 KK di Desa Subo Kecamatan Pakusari Kabupaten Jember
diketahui bahwa mayoritas frekuensi makan dalam sehari adalah 3 kali
sehari yaitu sebanyak 56 KK dengan persentase 62%.
5) Jenis Garam yang Digunakan di Keluarga
dari 90 KK di Desa Subo Kecamatan Pakusari Kabupaten Jember
diketahui bahwa masih terdapat responden yang menggunakan garam
tidak beryodium yaitu sebanyak 22 KK dengan persentase 24%.
17
6) Tempat Penyimpanan Garam
dari 90 KK responden di Desa Subo Kecamatan Pakusari Kabupaten
Jember diketahui bahwa masih terdapat responden yang menyimpan
garam dengan cara terbuka yaitu sebanyak 36 KK dengan persentase 40%.
7) Cara Membubuhkan Garam ketika Memasak
dari 90 KK di Desa Subo Kecamatan Pakusari Kabupaten Jember
diketahui bahwa mayoritas cara membubuhkan garam dengan cara
dicampur bumbu sebelum dimasak yaitu sebesar 53 KK dengan persentase
59%. Sedangkan responden yang membubuhkan garam dengan cara yang
benar yaitu saat masakan sudah diangkat hanya sebanyak 7 KK yaitu
sebesar 8%.
8) Cara Mengolah Sayuran
dari 90 KK di Desa Subo Kecamatan Pakusari Kabupaten Jember
diketahui bahwa responden yang mengolah sayuran dengan cara yang
benar yaitu dicuci kemudian dipotong yaitu sebanyak 31 KK dengan
persentase 34%.
9) Penyimpanan Bahan Makanan
dari 90 KK di Desa Subo Kecamatan Pakusari Kabupaten Jember
diketahui bahwa mayoritas responden menyimpan bahan makanan kering
di dalam toples yaitu sebanyak 40 KK dengan persentase 45 %. Hanya 1
responden (1%) yang menyimpan bahan makanan basah di dalam lemari
es.
10) Penyimpanan Makanan Jadi
dari 90 KK di Desa Subo Kecamatan Pakusari Kabupaten Jember
diketahui bahwa masih ada responden yang menyimpan makanan jadi
tanpa penutup yaitu sebanyak 9 KK dengan persentase 10%.
11) Pemberian ASI Eksklusif
dari 87 KK Desa Subo Kecamatan Pakusari Kabupaten Jember yang
mempunyai anak diketahui bahwa responden yang yang tidak memberikan
ASI eksklusif yaitu sebanyak 33 KK dengan persentase 38% dan
selebihnya memberikan ASI eksklusif.
18
12) Lama Pemberian ASI
dari 54 KK Desa Subo Kecamatan Pakusari Kabupaten Jember Tahun
2013 yang memberikan ASI eksklusif diketahui bahwa responden yang
memberikan ASI < 6 bulan sebanyak 12 KK dengan persentase 22%.
13) Pemberian Kolostrum
dari 87 KK Desa Subo Kecamatan Pakusari Kabupaten Jember yang
mempunyai anak diketahui bahwa mayoritas responden tidak memberikan
kolostrum yaitu sebanyak 47 KK dengan persentase 54%. Sedangkan
sisanya memberikan kolostrum.
14) Alasan tidak Memberikan Kolostrum
dari 47 KK Desa Subo Kecamatan Pakusari Kabupaten Jember Tahun
2013 yang tidak memberikan kolostrum diketahui bahwa responden yang
tidak memberikan kolostrum karena alasan kolostrum ASI kotor dan tidak
tahu sebanyak 22 KK dengan persentase 46,81%. Sedangkan sisanya
beralasan karena budaya.
15) Lama Pemberian PASI
dari 87 KK Desa Subo Kecamatan Pakusari Kabupaten Jember yang
mempunyai anak diketahui bahwa responden yang memberikan PASI
sebanyak 8 KK dengan persentase 9%. Sedangkan sisanya tidak
memberikan PASI.
16) Jenis PASI yang diberikan
Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan pada 8 KK Desa Subo
Kecamatan Pakusari Kabupaten Jember Tahun 2013 yang memberikan
PASI diketahui bahwa semua responden memberikan PASI berupa susu
formula.
17) Pemberian Makanan Pralakteal
dari 87 KK Desa Subo Kecamatan Pakusari Kabupaten Jember diketahui
bahwa responden yang memberikan makanan pralakteal sebanyak 16 KK
dengan persentase 81,6%. Sedangkan selebihnya tidak memberikan
makanan pralakteal.
19
18) Usia Bayi Diberikan Makanan Pralakteal
dari 16 KK Desa Subo Kecamatan Pakusari Kabupaten Jember Tahun
2013 yang memberikan makanan pralakteal diketahui bahwa responden
memberikan makanan pralakteal pada saat bayi berusia < 3 hari sebanyak
10 KK dengan persentase 63%.
19) Pemberian MP ASI
dari 90 KK Desa Subo Kecamatan Pakusari Kabupaten Jember diketahui
bahwa responden yang memberikan MP - ASI sebanyak 72 KK dengan
persentase 80 %. Sedangkan sisanya sebanyak 18 KK dengan persentase
20%.
20) Jenis MP ASI yang diberikan
dari 72 KK Desa Subo Kecamatan Pakusari Kabupaten Jember Tahun
2013 yang memberikan MP ASI diketahui bahwa responden yang
memberikan MP ASI saat bayi berusia < 6 bulan mayoritas berupa nasi
lumat yaitu sebanyak 14 KK (31%). Sedangkan, responden yang
memberikan MP ASI saat bayi berusia 6 bulan mayoritas berupa air
putih yaitu sebanyak 10 KK (20,4 %).
21) Persepsi Sehat
dari 90 KK Desa Subo Kecamatan Pakusari Kabupaten Jember Tahun
2013 diketahui bahwa mayoritas responden yang mempersepsikan
pengertian sehat adalah tidak sakit yaitu sebanyak 41 KK dengan
persentase (46%).
22) Persepsi Sakit
dari pada 90 KK Desa Subo Kecamatan Pakusari Kabupaten Jember
diketahui bahwa mayoritas responden yang mempersepsikan pengertian
sakit adalah tidak dapat bekerja sebanyak 35 KK dengan persentase 39%.
23) Persepsi Air Bersih
responden di Desa Subo Kecamatan Pakusari Kabupaten Jember Tahun
2013 dari 90 KK, responden sebagian besar cara mengkonsumsi air
minum yang dimasak hingga mendidih sebanyak 84 KK dengan
persentase 93%. Sedangkan minoritas masyarakat yang mengkonsumsi air
20
minum dengan cara menggunakan alat sebanyak 1 KK dengan persentase
1%.
24) Cara Mengkonsumsi Air Minum
responden di Desa Subo Kecamatan Pakusari Kabupaten Jember Tahun
2013 dari 90 KK, responden sebagian besar cara mengkonsumsi air
minum yang dimasak hingga mendidih sebanyak 84 KK dengan
persentase 93%. Sedangkan minoritas masyarakat yang mengkonsumsi air
minum dengan cara menggunakan alat sebanyak 1 KK dengan persentase
1%.
25) Mencuci Tangan dengan Air Mengalir
responden di Desa Subo Kecamatan Pakusari Kabupaten Jember Tahun
2013 dari 90 KK yang menjadi responden mayoritas, KK yang mencuci
tangan dengan air mengalir sebanyak 67 KK dengan persentase sebesar
74%. Sedangkan minoritas yang tidak mencuci tangan dengan air mengalir
sebanyak 23 KK dengan persentase sebesar 26%.
26) Konsumsi Sayuran Mentah
responden di Desa Subo Kecamatan Pakusari Kabupaten Jember Tahun
2013 yaitu dari 90 KK yang menjadi responden, yang tidak mengkonsumsi
sayuran mentah sebanyak 70 KK (78%). Sedangkan yang mengkonsumsi
sayuran mentah sebanyak 20 KK (22%).
27) Frekuensi Mandi dalam Sehari
responden di Desa Subo Kecamatan Pakusari Kabupaten Jember Tahun
2013 yaitu dari 90 KK, responden dengan frekuensi mandi 2 kali dalam
sehari sebanyak 55 KK (61%). Sedangkan minoritas sebanyak 7 KK (8 %)
menyatakan bahwa frekuensi mandi hanya 1 kali dalam sehari.
28) Frekuensi Gosok Gigi
responden di Desa Subo Kecamatan Pakusari Kabupaten Jember Tahun
2013 yaitu dari 90 KK, responden yang menyatakan menggosok gigi 2 kali
dalam sehari sebanyak 59 KK (66%). Sedangkan responden yang hanya
sikat gigi sekali dalam sehari sebanyak 5 KK (6%).
21
29) Waktu Menggosok Gigi
bahwa responden di Desa Subo Kecamatan Pakusari Kabupaten Jember
Tahun 2013 dari 90 KK, responden yang menyatakan menggosok gigi
ketika mandi sebanyak 79 KK (88%). Sedangkan yang menggosok gigi
saat akan tidur sebanyak 5 KK (3%).
30) Frekuensi Memotong Kuku
responden di Desa Subo Kecamatan Pakusari Kabupaten Jember Tahun
2013 dari 90 KK, responden yang menyatakan rutin memotong kuku
sebanyak 58 KK dengan intepretasi sebesar 64%. Sedangkan yang
menggosok gigi saat akan tidur sebanyak 32 KK dengan intepretasi
sebesar 36 %.
31) Waktu Memotong Kuku
responden di Desa Subo Kecamatan Pakusari Kabupaten Jember yaitu
sebagian besar responden yang menyatakan memotong kuku 1 minggu
sekali sebanyak 47 KK dengan presentase sebesar 52% selebihnya
memotong kuku kurang dari seminggu dan lainnya memotong kuku lebih
dari waktu tersebut.
32) Pengguna Rokok
dari 90 KK di Desa Subo Kecamatan Pakusari Kabupaten Jember
diketahui bahwa mayoritas dalam KK terdapat perokok yaitu sebesar 72
KK dengan presentase (80 %).
33) Anggota keluarga yang merokok
dari 72 KK di Desa Subo Kecamatan Pakusari Kabupaten suami Jember
yang terdapat anggotan keluarga yang merokok. Dapat diketahui bahwa
terdapat 81 jiwa yang merokok dengan mayoritas perokok adalah yaitu
dari 81 anggota keluarga yang merokok menyatakan bahwa jumlah
perokok tertinggi adalah suami yaitu sebanyak 72 jiwa dengan presentase
89%.
34) Tempat Merokok
dari 81 jiwa yang merokok diketahui bahwa mayoritas responden merokok
di kedua tempat yaitu di dalam di luar rumah yaitu sebanyak 75 jiwa
dengan presentase sebesar 93%.
22
35) Jumlah Konsumsi Rokok
responden di Desa Subo Kecamatan Pakusari Kabupaten Jember yaitu dari
81 jiwa yang merokok yang menjadi responden mayoritas yang
menyatakan bahwa banyak rokok yang dikonsumsi > 16 batang perhari
sebanyak 35 jiwa dengan persentase 43 % sedangkan selebihnya
mengkonsumsi rokok 12 16 batang perhari dan dibawah 12 batang.
36) Informasi Bahaya Rokok
dari 81 jiwa yang merokok, mayoritas menyatakan bahwa dampak rokok
adalah sesak nafas yaitu sebanyak 46 jiwa dengan presentase 43%.
37) Pengetahuan Mengenai Rokok
responden di Desa Subo Kecamatan Pakusari Kabupaten Jember dari 90
KK yang menjadi responden mayoritas yang menyatakan rokok
menyebabkan kanker dan infertilitas sebanyak 58 KK dengan presentase
sebesar 64 %. Sedangkan minoritas yang menyatakan rokok tidak
menyebabkan kanker dan infertilitas sebanyak 32 KK dengan presentase
sebesar 36 %.
38) Persepsi Perokok Pasif
responden di Desa Subo Kecamatan Pakusari Kabupaten Jember yaitu dari
90 KK yang menjadi responden mayoritas yang menyatakan tidak tahu
tentang perokok pasif sebanyak 48 KK dengan presentase 53%.
Sedangkan minoritas yang menyatakan perokok pasif adalah orang lain
yang menghirup asap rokok yaitu sebanyak 30 KK dengan presentase
sebesar 33%.
39) Cara Mengantisipasi Keluhan Penyakit
responden di Desa Subo Kecamatan Pakusari Kabupaten Jember yaitu dari
90 KK yang menjadi responden mayoritas yang menyatakan cara
mengantisipasi keluhan penyakit dengan cara membeli obat yaitu
sebanyak 48 KK dengan presentase 53%.
40) Penyuluhan Kesehatan
responden di Desa Subo Kecamatan Pakusari Kabupaten Jember yaitu dari
90 KK yang menjadi responden mayoritas tidak pernah mendapatkan
23
penyuluhan kesehatan yaitu sebanyak 51 KK dengan persentase sebesar 57
%.
41) Tempat Mendapatkan Penyuluhan/Informasi tentang Kesehatan
responden di Desa Subo Kecamatan Pakusari Kabupaten Jember yaitu dari
39 KK yang mendapatkan penyuluhan/informasi tentang kesehatan di
posyandu yaitu sebanyak 36 KK dengan presentase 92%.
42) Sumber Pemberi Informasi Kesehatan
responden di Desa Subo Kecamatan Pakusari Kabupaten Jember yaitu dari
39 KK yang mendapatkan penyuluhan/informasi tentang kesehatan darin
Bidan sebanyak 22 KK (56 %). Sedangkan sisanya sebanyak 17 KK (44
%).
43) Media yang digunakan dalam penyampaian informasi kesehatan
responden di Desa Subo Kecamatan Pakusari Kabupaten Jember yaitu dari
39 KK yang mendapatkan penyuluhan/informasi tentang kesehatan,
mayoritas media yang digunakan adalah MTM yaitu sebanyak 28 KK
dengan presentase 72 %.
44) Tingkat Pengetahuan Responden tentang Risiko Bahaya di Tempat Kerja
dari 90 KK di Desa Subo Kecamatan Pakusari Kabupaten Jember
diketahui bahwa masih banyak responden yang tidak tahu mengenai resiko
bahaya di tempat kerja yaitu sebesar 41 KK dengan presentase sebesar
46%.
45) Risiko Bahaya di Tempat Kerja
responden di Desa Subo Kecamatan Pakusari Kabupaten Jember yaitu dari
76 KK yang mengalami bahaya di tempat kerja berupa terluka sebanyak
44 KK dengan presentase sebesar 57%.
46) Penggunaan APD ketika Bekerja
responden di Desa Subo Kecamatan Pakusari Kabupaten Jember yaitu dari
90 KK tetapi masih banyak responden yang tidak menggunakan APD pada
saat bekerja yaitu sebesar 74 KK dengan presentase 82%.
47) Penyuluhan K3
responden di Desa Subo Kecamatan Pakusari Kabupaten Jember yaitu dari
90 KK tetapi masih banyak yang tidak pernah mendapatkan penyuluhan di
24
daerah home industry yaitu sebanyak 83 KK dengan presentase sebesar
92%.
6. Aspek Pelayanan Kesehatan
1) Jenis Sarana Pelayanan Kesehatan yang dimanfaatkan
dari 90 KK diketahui bahwa responden di Desa Subo Kecamatan Pakusari
Kabupaten Jember mayoritas menggunakan sarana pelayanan kesehatan
Poskesdes sebanyak 25 KK dengan persentase 28 %, sedangkan minoritas
menggunakan sarana pelayanan kesehatan Pustu sebanyak 2 KK dengan
persentase 2%.
2) Jarak Sarana Pelayanan Kesehatan dari rumah
dari 90 KK diketahui bahwa jarak sarana pelayanan kesehatan yang
digunakan dengan rumah responden di Desa Subo Kecamatan Pakusari
Kabupaten Jember, mayoritas berjarak lebih dari 2 km sebanyak 36 KK
dengan persentase 40%, sedangkan minoritas berjarak kurang dari 1 km
sebanyak 21 KK dengan presentase 23%.
3) Cara untuk menuju Sarana Pelayanan Kesehatan
dari 90 KK diketahui bahwa cara responden menuju ke pelayanan
kesehatan di Desa Subo Kecamatan Pakusari Kabupaten Jember,
mayoritas menggunakan sepeda yaitu sebanyak 84 KK (93%), sedangkan
minoritas responden berjalan kaki dan menggunakan alat transportasi lain
masing-masing sebanyak 3 KK (3%).
4) Hambatan untuk menuju ke Sarana Pelayanan Kesehatan
hambatan responden dalam menjangkau layanan kesehatan di Desa Subo
Kecamatan Pakusari Kabupaten Jember yaitu mayoritas tidak memiliki
hambatan sebanyak 57 KK (63 %), sedangkan minoritas memiliki
hambatan transportasi sebanyak 4 KK (4 %).
5) Waktu dalam memanfaatkan Sarana Pelayanan Kesehatan
waktu responden dalam mengakses layanan kesehatan di Desa Subo
Kecamatan Pakusari Kabupaten Jember yaitu mayoritas mengakses
layanan kesehtaan saat pagi sebanyak 42 KK (47 %), sedangkan minoritas
mengakses layanan kesehatan pada malam hari sebanyak 21 KK (23 %).
25
6) Petugas Kesehatan yang menangani di Sarana Pelayanan Kesehatan
petugas kesehatan yang melayani responden di Desa Subo Kecamatan
Pakusari Kabupaten Jember, mayoritas adalah bidan sebanyak 69 KK (65
%), sedangkan minoritas yang melayani responden adalah perawat
sebanyak 5 KK (5%).
7) Pemanfaatan Pelayanan Pengobatan Tradisional
dari 90 KK diketahui bahwa pemanfaatan pelayanan pengobatan
tradisional di Desa Subo Kecamatan Pakusari Kabupaten Jember yaitu
mayoritas memanfaatkan pelayanan pengobatan tradisional sebanyak 60
KK (67%), sedangkan minoritas tidak memanfaatkan pelayanan
pengobatan tradisional sebanyak 30 KK (33%).
8) Jenis Pengobatan Tradisional yang dimanfaatkan
jenis pelayanan pengobatan tradisional di Desa Subo Kecamatan Pakusari
Kabupaten Jember yaitu mayoritas memanfaatkan tukang pijit sebanyak
49 KK (82 %), sedangkan minoritas yang memanfaatkan dukun sebanyak
11 KK (18%).
9) Keluhan dalam pemanfaatan Pengobatan Tradisional
dari 90 KK diketahui bahwa keluhan setelah memanfaatkan pelayanan
pengobatan tradisional di Desa Subo Kecamatan Pakusari Kabupaten
Jember yaitu mayoritas menderita salah urat sebanyak 47 KK (78 %),
sedangkan minoritas menderita demam sebanyak 3 KK (5%).
10) Anggaran yang disiapkan khusus Kesehatan
dari 90 KK diketahui bahwa kepemilikan anggaran khusus untuk
kesehatan di Desa Subo Kecamatan Pakusari Kabupaten Jember yaitu
mayoritas tidak memiliki anggaran khusus untuk kesehatan sebanyak 86
KK (96%), sedangkan minoritas memiliki anggaran khusus untuk
kesehatan sebanyak 4 KK (4%).
11) Besar Anggaran Kesehatan yang disiapkan
dari 90 KK diketahui bahwa besaran anggaran biaya pengobatan di Desa
Subo Kecamatan Pakusari Kabupaten Jember yaitu mayoritas
menghabiskan > Rp. 50.000 sebanyak 3 KK (75 %), sedangkan minoritas
yang menghabiskan Rp 50.000 Rp 75.000 sebanyak 1 KK (25%).
26
12) Keikutsertaan dalam Program Jaminan Kesehatan
dari 90 KK diketahui bahwa keikutsertaan program jaminan kesehatan di
Desa Subo Kecamatan Pakusari Kabupaten Jember yaitu mayoritas ikut
program jaminan kesehatan sebanyak 75 KK (83%), sedangkan minoritas
tidak mengikuti program jaminan kesehatan sebanyak 15 KK (17%).
13) Jenis Jaminan Kesehatan yang diikuti
dari 75 KK diketahui bahwa jenis jaminan kesehatan yang diikuti oleh
responden adalah jampersal sebanyak 4 KK (5%), jamkesmas sebanyak 70
KK (93%), dan 1 KK (1%) mengikuti program jamkesda.
14) Pemeriksaan Jentik Nyamuk
dari 90 KK diketahui bahwa pemeriksaan jentik oleh jumantik di Desa
Subo Kecamatan Pakusari Kabupaten Jember yaitu mayoritas tidak pernah
dilakukan pemeriksaan jentik oleh jumantik sebanyak 78 KK (87 %),
sedangkan minoritas pernah dilakukan pemeriksaan jentik oleh jumantik
sebanyak 12 KK (13%).
15) Pelaksanaan Fogging
dari 90 KK diketahui bahwa pelaksanaan fogging di Desa Subo
Kecamatan Pakusari Kabupaten Jember yaitu mayoritas di lingkungan
tidak dilakukan fogging sebanyak 89 KK (99 %), sedangkan minoritas
dilakukan fogging di lingkungan sebanyak 1 KK (1%).
16) Pelaksanaan pemantauan Kesehatan Lingkungan dan Kebersihan Makanan
Minuman
dari 90 KK diketahui bahwa pelaksanaan pemantauan kesehatan
lingkungan dan kebersihan makanan dan minuman di Desa Subo
Kecamatan Pakusari Kabupaten Jember yaitu mayoritas di lingkungan
tidak dilakukan pemantauan kesehatan lingkungan dan kebersihan
makanan dan minuman sebanyak 85 KK (94 %), sedangkan minoritas
dilakukan pemantauan kesehatan lingkungan dan kebersihan makanan dan
minuman di lingkungan sebanyak 5 KK (6%).
17) Tempat pemeriksaan kehamilan
dari 90 KK diketahui bahwa tempat pemeriksaan kehamilan di Desa Subo
Kecamatan Pakusari Kabupaten Jember yaitu mayoritas responden
27
memeriksakan kehamilan di polindes sebanyak 78 KK (87 %), sedangkan
minoritas responden memeriksakan kehamilan di dokter dan dukun bayi
masing-masing sebanyak 2 KK (2%).
18) Frekuensi pemeriksaan kehamilan
dari 90 KK diketahui bahwa frekuensi pemeriksaan kehamilan di Desa
Subo Kecamatan Pakusari Kabupaten Jember yaitu pemeriksaan
kehamilan yang dilakukan responden yakni pemeriksaan lengkap (K4)
sebanyak 69 % dengan 56 KK dari 90 KK.
19) Tempat melakukan persalinan
dari 90 KK diketahui bahwa tempat responden melakukan persalinan di
Desa Subo Kecamatan Pakusari Kabupaten Jember yaitu dari 90 KK,
responden melakukan persalinan di poskesdes sebesar 40 % dengan 36
KK.
20) Alasan melakukan Persalinan ke Dukun
alasan responden yang melakukan persalinan dukun di Desa Subo
Kecamatan Pakusari Kabupaten Jember yaitu alasan biaya yang murah
dengan prosentase sebesar 64 % dengan 9 KK dari 14 KK.
21) Keikutsertaan kegiatan Posyandu
dari 90 KK diketahui bahwa keikutsertaan kegiatan Posyandu di Desa
Subo Kecamatan Pakusari Kabupaten Jember yaitu sebanyak 75 KK
dengan persentase 83% anggota keluarga ikutserta dalam kegiatan
posyandu.
22) Kegiatan yang sering diikuti di Posyandu
dari 174 KK diketahui bahwa kegiatan Posyandu yang sering diikuti oleh
anggota keluarga di Desa Subo Kecamatan Pakusari Kabupaten Jember
yaitu sebanyak 60 KK dengan persentase sebesar 34% anggota keluarga
ikutserta dalam kegiatan penimbangan bayi dan balita di Posyandu.
23) Alasan tidak mengikuti Kegiatan Posyandu
dari 90 KK diketahui bahwa alasan ketidakikutsertaan kegiatan Posyandu
di Desa Subo Kecamatan Pakusari Kabupaten Jember yaitu sebesar 60%
dengan 6 KK dari 15 KK, anggota keluarga tidak ikutserta dalam kegiatan
posyandu karena tidak ada posyandu di daerahnya.
28
24) Status Imunisasi Bayi
dari 77 KK diketahui bahwa status imunisasi lengkap pada balita di Desa
Subo Kecamatan Pakusari Kabupaten Jember yaitu mayoritas sebanyak 65
KK (84%) menyatakan lengkap, sedangkan minoritas menyatakan tidak
lengkap sebanyak 12 KK (12 %).
25) Tempat mendapatkan Pelayanan Imunisasi
dari 65 KK diketahui bahwa sarana untuk mendapatkan imunisasi di Desa
Subo Kecamatan Pakusari Kabupaten Jember yaitu mayoritas
mendapatkan imunisasi di Posyandu sebanyak 61 KK (94%).
26) Alasan tidak memberikan Imunisasi kepada Bayi
dari 12 KK diketahui bahwa KK di Desa Subo Kecamatan Pakusari
Kabupaten Jember tidak memberikan imunisasi lengkap karena belum
punya anak dan jarang diajak ke posyandu adalah sebanyak 5 KK dengan
persentase sebesar 42%.
27) Kepuasan Pelayanan Imunisasi
dari 64 KK diketahui bahwa kepuasan pelayanan imunisasi lengkap pada
balita di Desa Subo Kecamatan Pakusari Kabupaten Jember yaitu
mayoritas responden sebanyak 63 KK (98%) menyatakan puas, sedangkan
minoritas menyatakan tidak puas sebanyak 2 KK (2%).
D. Identifikasi Masalah
1. Tingginya angka kesakitan ISPA pada masyarakat Desa Subo yaitu
sebesar 65%
Penyebab masalah :
a. Tingginya perilaku masyarakat Desa Subo dalam pengelolaan sampah
dengan cara dibakar sebesar 93%.
b. Rendahnya kepemilikan rumah sehat Desa Subo yaitu sebesar 8%.
c. Rendahnya pengetahuan masyarakat Desa Subo mengeanai persepsi
sehat yang benar yaitu sebesar 28%.
d. Rendahnya pengetahuan masyarakat Desa Subo mengenai persepsi
sakit yang benar yaitu sebesar 31%.
29
e. Tingginya anggota keluarga yang merokok di Desa Subo yaitu sebesar
80%
f. Tingginya masyarakat yang merokok didalam rumah sebesar 93%
g. Rendahnya pengetahuan masyarakat tentang perokok pasif sebesar
53 %
2. Tingginya angka kesakitan diare pada masyarakat Desa Subo yaitu sebesar
14%
Penyebab masalah :
a. Rendahnya masyarakat Desa Subo yang memiliki jamban yaitu
sebesar 26%.
b. Tingginya perilaku masyarakat Desa Subo yang melakukan BAB di
sungai sebanyak sebesar 74%.
c. Rendahnya perilaku masyarakat Desa Subo mengenai pembuangan
kotoran hewan ternak ke sungai yaitu sebesar 22%.
d. Tingginya perilaku memotong kuku secara tidak rutin oleh masyarakat
Desa Subo yaitu sebesar 36%.
3. Masih adanya bayi dan balita yang berstatus gizi tidak normal sebesar 3%.
Penyebab masalah :
Rendahnya pengetahuan masyarakat Desa Subo mengenai pemberian
kolostrum yaitu sebesar 46%.
4. Tingginya masyarakat yang berisiko berstatus gizi KEK (Kekurangan
Energi Kronik) pada wanita usia subur sebesar 14%.
Penyebab masalah :
Rendahnya pengetahuan masyarakat Desa Subo mengenai cara mengelola
sayuran yang benar yaitu sebesar 34%.
5. Tingginya kepemilikian rumah masyarakat yang tidak memenuhi kriteria
rumah sehat sebesar 92%.
Penyebab masalah :
a. Rendahnya kepemilikan sumur masyarakat Desa Subo yaitu sebesar
32%.
b. Tingginya perilaku masyarakat Desa Subo yang tidak melakukan
pemisahan sampah yaitu sebesar 97%.
30
c. Tingginya masyarakat Desa Subo yang memiliki jenis tempat sampah
terbuka yaitu sebesar 87%
d. Tingginya masyarakat Desa Subo yang tidak memiliki kamar mandi
yaitu sebesar 67%.
e. Rendahnya masyarakat Desa Subo yang memiliki SPAL yaitu sebesar
22%.
f. Tingginya masyarakat Desa Subo yang memiliki kandang dengan jarak
31
mempunyai kebiasaan mengolah sampah dengan cara dibakar, 97% KK dalam
pengelolaan sampah tidak melakukan pemisahan sampah organik dan anorganik,
sebesar 87,% KK memiliki jenis tempat sampah terbuka. Selain itu juga terdapat
masalah seperti meningkatnya kejadian diare di Desa Subo Kecamatan Pakusari
Kabupaten Jember Tahun 2013 yang ditandai dengan 74% KK tidak mempunyai
jamban, 64% tidak mempunyai kamar mandi, dan 22% KK membuang kotoran
ternak di sungai. Selain itu juga berhasil diketahui bahwa kesadaran masyarakat
terkait PHBS masih rendah, meningkatnya angka kejadian ISPA di Desa Subo
Kecamatan Pakusari Kabupaten Jember Tahun 2013, meningkatnya angka
kejadian Demam Berdarah di Desa Subo Kecamatan Pakusari Kabupaten Jember
Tahun 2013, meningkatnya angka kejadian Leptospirosis di Desa Subo
Kecamatan Pakusari Kabupaten Jember Tahun 2013, rendahnya pengetahuan gizi
pada masyarakat di Desa Subo Kecamatan Pakusari Kabupaten Jember Tahun
2013, adanya angka kejadian penyakit Gondok pada KK di Desa Subo Kecamatan
Pakusari Kabupaten Jember Tahun 2013 karena ada 24% KK yang tidak
menggunakan garam beryodium.
Selain itu, juga ditemukan masalah bahwa masih banyak responden yang
menderita penyakit diare dan artritis dikarenakan kurangnya penyuluhan terkait
kesehatan lingkungan serta kebersihan makanan dan minuman dan karena tidak
pernah dilakukannya pemeriksaan jentik nyamuk serta fogging. Peningkatan AKI
dan AKB bisa terjadi karena masih ada ibu hamil yang melakukan persalinan ke
dukun, responden banyak yang tidak memiliki anggaran khusus kesehatan,
responden yang mempunyai anggaran kesehatan hanya menyisihkan sedikit besar
pendapatannya, dan hanya sedikit responden yang yang ikut jampersal. Selain itu,
banyaknya balita yang menderita penyakit karena virus dikarenakan responden
yang ikuts erta dalam kegiatan posyandu kebanyakan hanya ikut kegiatan
penimbangan berat badan balita, ada yang tidak ikut posyandu karena tidak ada
posyandu di daerahnya dan tidak memberikan imunisasi lengkap karena jarang ke
posyandu. Selain itu juga ditemukan masih tingginya angka ketidaktahuan
responden tentang responden perokok pasif sebanyak 53%, masih rendahnya
pengetahuan responden tentang masalah kesehatan dan tidak optimalnya
32
penyuluhan yang diberikan kepada masyarakat karena tidak mencakup semua
masyarakat.
1.2.1 Identifikasi Masalah
1. Tingginya angka kesakitan ISPA pada masyarakat Desa Subo yaitu
sebesar 65%
Penyebab masalah :
a. Tingginya perilaku masyarakat Desa Subo dalam pengelolaan sampah
dengan cara dibakar sebesar 93%.
b. Rendahnya kepemilikan rumah sehat Desa Subo yaitu sebesar 8%.
c. Rendahnya pengetahuan masyarakat Desa Subo mengeanai persepsi
sehat yang benar yaitu sebesar 28%.
d. Rendahnya pengetahuan masyarakat Desa Subo mengenai persepsi
sakit yang benar yaitu sebesar 31%.
e. Tingginya anggota keluarga yang merokok di Desa Subo yaitu sebesar
80%
f. Tingginya masyarakat yang merokok didalam rumah sebesar 93%
g. Rendahnya pengetahuan masyarakat tentang perokok pasif sebesar
53 %
2. Tingginya angka kesakitan diare pada masyarakat Desa Subo yaitu sebesar
14%
Penyebab masalah :
a. Rendahnya masyarakat Desa Subo yang memiliki jamban yaitu
sebesar 26%.
b. Tingginya perilaku masyarakat Desa Subo yang melakukan BAB di
sungai sebanyak sebesar 74%.
c. Rendahnya perilaku masyarakat Desa Subo mengenai pembuangan
kotoran hewan ternak ke sungai yaitu sebesar 22%.
d. Tingginya perilaku memotong kuku secara tidak rutin oleh masyarakat
Desa Subo yaitu sebesar 36%.
33
3. Masih adanya bayi dan balita yang berstatus gizi tidak normal sebesar 3%.
Penyebab masalah :
Rendahnya pengetahuan masyarakat Desa Subo mengenai pemberian
kolostrum yaitu sebesar 46%.
4. Tingginya masyarakat yang berisiko berstatus gizi KEK (Kekurangan
Energi Kronik) pada wanita usia subur sebesar 14%.
Penyebab masalah :
Rendahnya pengetahuan masyarakat Desa Subo mengenai cara mengelola
sayuran yang benar yaitu sebesar 34%.
5. Tingginya kepemilikian rumah masyarakat yang tidak memenuhi kriteria
rumah sehat sebesar 92%
Penyebab masalah :
a. Rendahnya kepemilikan sumur masyarakat Desa Subo yaitu sebesar
32%.
b. Tingginya perilaku masyarakat Desa Subo yang tidak melakukan
pemisahan sampah yaitu sebesar 97%.
c. Tingginya masyarakat Desa Subo yang memiliki jenis tempat sampah
terbuka yaitu sebesar 87%
d. Tingginya masyarakat Desa Subo yang tidak memiliki kamar mandi
yaitu sebesar 67%.
e. Rendahnya masyarakat Desa Subo yang memiliki SPAL yaitu sebesar
22%.
f. Tingginya masyarakat Desa Subo yang memiliki kandang dengan jarak
34
6. Tingginya angka KAK/PAK pada jenis pekerjaan sebagai petani sebesar
53%.
Penyebab masalah :
a. Rendahnya pengetahuan masyarakat Desa Subo mengenai risiko bahaya
ditempat kerja yaitu sebesar 46%.
b. Tingginya masyarakat Desa Subo yang tidak menggunakan APD ketika
bekerja yaitu sebesar 82%.
35
BAB II
DESAIN PRIORITAS MASALAH KESEHATAN
2.1 Definisi Nominal Group Tehcnique (NGT)
NGT adalah suatu metode untuk mencapai konsensus dalam suatu
kelompok, dengan cara mengumpulkan ide-ide dari tiap peserta, yang kemudian
memberikan voting dan ranking terhadap ide-ide yang mereka pilih. Ide yang
dipilih adalah yang paling banyak skor-nya, yang berarti merupakan konsensus
bersama. Metode ini dapat menjadi alternatif brainstorming, hanya saja konsensus
dapat tercapai lebih cepat. Nominal Group Technique (NGT) adalah salah satu
quality tools yang bermanfaat dalam mengambil keputusan terbaik. Dalam
quality management, metode ini dapat digunakan untuk berbagai hal, mulai dari
mencari solusi permasalahan, hingga memilih ide pengembangan produk baru.
2.2 Tujuan NGT
Adapun tujuan NGT meliputi :
1) Identifikasi masalah dan penentuan prioritas (Need Identification and
Priority Setting)
2) Pemilihan alternatif pemecahan masalah dan penentuan prioritas (Action
Definition and Priority Setting)
3) Untuk Electing opini dan pengambilan keputusan untuk meningkatkan
rasionalitas dan kreativitas saat menghadapi situasi masalah yang tidak
terstruktur
2.3 Alasan Menggunakan NGT Modifikasi
Alasan kelompok 6 menggunakan NGT Modifikasi dalam menentukan
prioritas masalah kesehatan karena dalam metode ini menghadirkan perwakilan-
perwakilan atau utusan masyarakat dari berbagai kalangan, baik dari tokoh agama
(TOGA), bidan desa, kader, ibu-ibu PKK, dan lain-lain sehingga akan ada banyak
ide-ide yang bervariasi dalam menyelesaikan masalah
36
2.4 Aplikasi Penggunaan NGT Modifikasi
Desain Pelaksanaan NGT Oleh Kelompok 6
Perencanaan & Evaluasi Program Kesehatan kelas C
1. Waktu : 3 November 2014
2. Ruang : Ruang Kuliah 3 Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Jember
3. Ketua Kelompok : Serius Miliyani Dwi P.
4. Moderator : M. Riyan Basofi
5. MC & Notulen: Diana Putri
6. Peserta :
a. Dewi Febrina (Ibu Kepala Desa Subo Kec. Pakusari)
b. Fadhullah (Tokoh agama)
c. Meilia (Ibu Ketua RW)
d. Shella Olivia (Ibu PKK)
e. Gita P (Kader)
f. Rimalia yudha (Kader)
g. Niken Larasati (Bidan Desa)
7. Alat yang dibutuhkan :
a. LCD dan Viewer (1 set)
b. Laptop (1)
c. Kertas Manila (1)
d. Flipchart (1)
e. Board marker dan papan tulis (1)
f. Kalkulator (1)
g. Kertas kosong dalam ukuran kecil (7 lembar)
8. Jadwal pelaksanaan :
12.30 12.45 : Presensi peserta
12.45 13.00 : Sambutan-sambutan dari ketua kelompok dan Ibu Kepala
Desa (memaparkan tentang tujuan kegiatan diskusi ini)
13.00 14.30 : Diskusi NGT yang dipandu moderator (moderator
menjelaskan teknik dan tata cara NGT dengan cara yang
sederhana)
37
14.30 14.50 : Pembacaan kesimpulan dan penutupan
9. Desain tempat duduk
(Terlampir pada Lampiran I)
10. Prakata Oleh Pemimpin Kelompok
a. Ucapan selamat datang
b. Perkenalan mulai dari pemimpin kelompok, notulen dan penghitung
c. Penjelasan tentang tehnik proses NGT modifikasi
d. Tujuan pertemuan yang berorientasi pada problem minded or solution
minded
11. Deskripsi tugas
a. Pemimpin bertugas :
(1) Memimpin jalannya proses NGT
(2) Membacakan hasil skoring
b. Notulen bertugas :
(1) Menulis masalah kesehatan yang ditemukan dalam analisis situasi
pada papan tulis sebelum proses diskusi dimulai
(2) Menulis semua hasil selama proses diskusi
(3) Menjadi operator dan menuliskan hasil yang ditampilkan di viewer
c. Penghitung bertugas :
(1) Membagikan kertas 3x5 kepada peserta ketika proses voting
priority
(2) Menghitung voting priority untuk menentukan masalah yang
penting (diprioritaskan) dan menuliskan hasilnya pada flipchart
(3) Menghitung hasil skoring untuk menentukan ranking
d. Pedoman bagi peserta :
(1) Setiap peserta bekerja sendiri dan tidak saling mempengaruhi
(2) Diskusi antar peserta dilakukan pada akhir proses (tahap discussion
of vote)
12. Proses NGT Modifikasi
a. Menyajikan seluruh masalah kesehatan yang telah dirumuskan
berdasarkan analisis situasi pada viewer dan flipchart
b. Diskusi (serial discussion of idea)
38
c. Peserta mendiskusikan (mengklarifikasi) penjelasan maksud dari
masalah kesehatan yang telah disajikan
d. Tahap ini membutuhkan waktu sekitar 10 menit
13. Voting priority
Voting priority meliputi:
a. List dan penentuan ranking (5 menit)
Membagikan kertas 3x5 cm kepada setiap peserta, kemudian peserta
memilih 2 masalah yang paling penting dari keseluruhan masalah yang
ada pada tampilan viewer dan flipchart dengan cukup menuliskan atau
membacakan nomor dari masalah yang dianggap penting.
b. Kemudian kertas tersebut dikumpulkan dan diserahkan kepada pencatat
untuk ditulis pada tabel tally. (Tabel terlampir pada lampiran II)
c. Meminta setiap peserta melakukan ranking ulang dari 3 masalah yang
dipilih pada point b diatas menurut urutan prioritas. Langkah ini
dilakukan dengan tahapan sebagai berikut :
(1) Tahap 1 : masalah yang paling penting diberi nilai tertinggi 3 dan
masalah yang paling tidak penting diberi nilai terendah 1.
(2) Tahap 2 : masalah yang dianggap sedang diberi nilai 2.
d. Hasil skoring (Terlampir pada lampiran III) kemudian dikumpulkan
untuk dituliskan pada papan tulis dan disajikan sebagai hasil akhir NGT
yang berupa urutan prioritas.
e. Menentukan ranking ulang dari 3 masalah yang diprioritaskan (ranking
1 sampai 3) dengan menggunakan perkalian. Cara ini dilakukan untuk
menghindari hasil penjumlahan yang memiliki nilai sama (pada cara
penjumlahan).
14. Hasil diskusi (discussion of vote)
Pada tahapan ini, urutan prioritas masalah yang dihasilkan dari langkah (3)
perlu didiskusikan lagi untuk mendapatkan komentar dan masukan guna
mencapai kesepakatan bersama. Apabila masih ada yang kurang puas, maka
langkah (3) bisa diulang kembali pada point c(ranking ulang). Apabila
urutan prioritas masalah sudah disepakati, maka proses NGT modifikasi
selesai dan hasil kesepakatan tersebut menjadi keputusan final.
39
15. Silent rerank and rate priority
Langkah ini merupakan langkah cadangan yang dipergunakan apabila hasil
langkah (4) masih belum ada kesepakatan. Menetapkan urutan prioritas pada
langkah ini adalah final.
40
BAB III
PERENCANAAN PROGRAM
3.1 Prioritas Masalah
Berdasarkan hasil NGT maka diperoleh prioritas masalah kesehatan di
Desa Subo, meliputi :
1. Tingginya angka kesakitan diare pada masyarakat Desa Subo yaitu
sebesar 14%
2. Tingginya angka kesakitan ISPA pada masyarakat Desa Subo yaitu
sebesar 65%
3. Tingginya angka KAK/PAK pada jenis pekerjaan sebagai petani
sebesar 53%
41
3.2 Rencana Program
Program penurunan angka kejadian diare.
Tujuan :
Tujuan Umum : Menuirunkan angka kejadian diare di desa Subo Kec. Pakusari, Kab. Jember.
Tujuan Khusus : - Meningkatkan pengetahuan tentang penyakit diare dan pencegahannya sebesar 80%.
- Meningkatkan higiene personal dan sanitasi lingkungan sebesar 90%.
Jenis
Kegiatan
Sasaran Waktu dan
Tempat
Metode Media Pelaksana Anggaran Kriteria Evaluasi
Penyuluhan
tentang
PHBS
1. Masya
rakat
desa
Subo
2. Siswa
SD/MI
di
lingku
ngan
23 November
2014.
Di Balai Desa
Subo.
Ceramah 1. Poster
2. Alat tulis
3. Flip chart
4. LCD
5. Laptop
6. Ruangan
7. Kursi dan
meja
Mahasiswa
Kelompok
6 PE
Program
Kesehatan
Kelas C
FKM-UJ
angkatan
2012
Terlampir 1. Meningkatnya
pengetahuan
tentang
penyakit diare
dan
pencegahannya
sebesar 80%.
2. Meningkatnya
higiene personal
dan sanitasi
42
lingkungan
sebesar 90%.
Pelatihan 1. Siswa
SD di
Dusun
24 November
2014 di SD
Pelatihan 1. Poster
2. LCD dan
viewer
3. Laptop
4. Sabun
5. Lap
6. Ruangan
7. Kursi dan
meja
Mahasiswa
Kelompok
6 PE
Program
Kesehatan
Kelas C
FKM-UJ
angkatan
2012
Terlampir 1. Meningkatnya
pengetahuan
siswa SD
tentang
penyakit diare
dan
pencegahannya
sebesar 80%.
2. Meningkatnya
higiene personal
dan sanitasi
lingkungan
sebesar 90%.
Kerja Bakti Warga
Dusun
30 November
2014 di dusun
Implementasi
dari
Alat-alat kerja
bakti
Mahasiswa
Kelompok
Terlampir Meningkatnya
kesehatan
43
penyuluhan 6 PE
Program
Kesehatan
Kelas C
FKM-UJ
angkatan
2012
lingkungan sebesar
90%.
44
BAB IV
DESAIN IMPLEMENTASI PROGRAM
1. Program : Peningkatan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
2. Nama Kegiatan : Penyuluhan tentang Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat Yuk Kita Cuci Tangan
3. Materi Penyuluhan (dalam bentuk video)
a. Pengertian PHBS
b. Manfaat mencuci tangan
c. Waktu yang tepat untuk mencuci tangan
d. Cara mencuci tangan yang baik dan benar
4. Sasaran Kegiatan
Siswa SDN 01 Subo, Kecamatan Pakusari. Kelas 3 dan 4.
5. Waktu dan Tempat
Tanggal 25 November 2014 di ruang kelas 3 SDN 01 Subo.
6. Metode
Pemutaran video
7. Media dan Peralatan
LCD, Laptop, Alat tulis, instrument pre dan post test, alat peraga cuci
tangan, door price
8. Pelaksana
Kelompok 6 PE Progkes kelas C
9. Job description (Pembagian Peran):
a. Ketua Kelompok : Serius Miliyani
b. Kepala Sekolah : Diana Putri
c. Pemateri + MC : Riyan
d. Operator : Meilia
e. Dokumentasi : Dewi Febrina + Fadhlullah
f. Perlengkapan : Gita P + Niken
g. PJ Kuisioner : Shella Olivia + Rimalia Yudha
45
10. Uraian Kegiatan
Pengisian daftar hadir (dengan cara diabsen satu persatu) dilakukan jam
08:00 08:15 WIB. Kegiatan dibuka oleh ketua kelompok 6 PE Progkes
Kelas C dan Sambutan diberikan oleh kepala SDN 01 Subo jam 08:15
08:25 WIB, pengisian pretest pada jam 08:25 08:35 WIB, penyuluhan
dilaksanakan pada jam 08:35 08:50 WIB. Setelah pemutaran video
dilanjutkan dengan praktek cuci tangan jam 08:50 09:10 WIB.
Pengisian posttest jam 09:10 09:20 WIB. Pemberian doorprice bagi
siswa yang berani mempraktikkan mencuci tangan di depan kelas dan
siswa yang selisih pretest dan posttest nya tertinggi jam 09:20 09:30.
Penutupan oleh kepala sekolah jam 09:30 09:35. Penyuluhan berakhir
jam 09:35 WIB.
11. Lembar Pre-test dan post-test (Terlampir pada lampiran IV (a) dan (b))
12. Realisasi Anggaran
Tabel Pemasukan Dana (Terlampir pada lampiran V (a) )
Tabel Pengeluaran Dana (Terlampir pada lampiran V (b) )
13. Koordinasi
a. Koordinasi pada dosen pembimbing tanggal 19 November 2014.
b. Koordinasi dilakukan di dalam tim atau pokja tanggal 20
November 2014.
c. Koordinasi dengan kepala sekolah dan wali kelas 3 dan 4. Tanggal
21 November 2014.
14. Supervisi
Supervisi awal untuk memantau persiapan dilakukan tanggal 22 November
2014, dan supervisi dilakukan oleh dosen pembimbing pada waktu
pelaksanaan (tanggal 25 November 2014) untuk mamantau dan
memastikan implementasi program sesuai dengan perencanaan, dan
dilakukan bimbingan.
46
BAB V
DESAIN EVALUASI PROGRAM
Evaluasi terhadap Program penurunan angka kejadian diare
a. Penyuluhan tentang PHBS pada Siswa SDN 01 Subo
a. Efektivitas Kegiatan
a) Indikator : meningkatnya pengetahuan tentang higiene
personal dan sanitasi lingkungan sebesar 90%
b) Hasil yang dicapai : 85 % (Posttest dan rekapitulasi terlampir)
c) Efektivitas Kegiatan : (85% / 90%) x 100% = 94,4 %
Interpretasi : kegiatan ini belum efektif yaitu target tingkat
pemahaman tentang higiene personal dan sanitasi lingkungan
belum tercapai. Hal ini dapat dilihat dari nilai efektifitas kegiatan
tersebut sebesar 94,4%, dimana pencapaian tingkat pemahaman
(85%) lebih kecil dari indikator sebesar 90% yang telah ditentukan.
b. Adequancy of performance kegiatan
a) Indikator : Kehadiran peserta (target) sebesar 60 anak
b) Peserta yang hadir 65 anak
c) Adequancy of performance kegiatan : (65% / 60%) x 100%=
108.3%
Interpretasi : Kegiatan ini sudah baik, karena kehadiran peserta
sebesar 108,3 %, dimana lebih dari peserta yang ditargetkan.
c. Progres Kegiatan :
a) Kegiatan penyuluhan berjalan dengan lancar dan tertib
b) Peserta antusias dan aktif dalam diskusi
47
LAMPIRAN I
DESAIN TEMPAT DUDUK NGT
Desain Tempat Duduk saat NGT
Keterangan :
Papan Tulis
Tempat duduk pemberi sambutan, MC dan notulen
Meja besar
Tempat duduk peserta diskusi NGT
Flipchart
Viewer
48
LAMPIRAN II
HASIL VOTING NGT
Hasil Voting NGT
Berikut ini merupakan tabel hasil voting NGT yang sudah
diimplementasikan :
No. Nama Peserta Masalah Nilai
1 Meilia Tingginya angka kesakitan diare pada
masyarakat Desa Subo yaitu sebesar 14%
3
Tingginya angka kesakitan ISPA pada
masyarakat Desa Subo yaitu sebesar 65%
2
Tingginya angka KAK/PAK pada jenis
pekerjaan sebagai petani sebesar 53%
1
2 Niken Tingginya angka kesakitan diare pada
masyarakat Desa Subo yaitu sebesar 14%
3
Tingginya angka kesakitan ISPA pada
masyarakat Desa Subo yaitu sebesar 65%
1
Tingginya angka KAK/PAK pada jenis
pekerjaan sebagai petani sebesar 53%
2
3 Dewi Tingginya angka kesakitan diare pada
masyarakat Desa Subo yaitu sebesar 14%
2
Tingginya angka kesakitan ISPA pada
masyarakat Desa Subo yaitu sebesar 65%
3
Tingginya angka KAK/PAK pada jenis
pekerjaan sebagai petani sebesar 53%
1
4 Gita Tingginya angka kesakitan diare pada
masyarakat Desa Subo yaitu sebesar 14%
3
Tingginya angka kesakitan ISPA pada
masyarakat Desa Subo yaitu sebesar 65%
1
Tingginya angka KAK/PAK pada jenis
pekerjaan sebagai petani sebesar 53%
2
49
5 Serius Tingginya angka kesakitan diare pada
masyarakat Desa Subo yaitu sebesar 14%
3
Tingginya angka kesakitan ISPA pada
masyarakat Desa Subo yaitu sebesar 65%
2
Tingginya angka KAK/PAK pada jenis
pekerjaan sebagai petani sebesar 53%
1
5 Shella Tingginya angka kesakitan diare pada
masyarakat Desa Subo yaitu sebesar 14%
2
Tingginya angka kesakitan ISPA pada
masyarakat Desa Subo yaitu sebesar 65%
1
Tingginya angka KAK/PAK pada jenis
pekerjaan sebagai petani sebesar 53%
3
7 Rima Tingginya angka kesakitan diare pada
masyarakat Desa Subo yaitu sebesar 14%
2
Tingginya angka kesakitan ISPA pada
masyarakat Desa Subo yaitu sebesar 65%
3
Tingginya angka KAK/PAK pada jenis
pekerjaan sebagai petani sebesar 53%
1
8 Anggi Tingginya angka kesakitan diare pada
masyarakat Desa Subo yaitu sebesar 14%
3
Tingginya angka kesakitan ISPA pada
masyarakat Desa Subo yaitu sebesar 65%
2
Tingginya angka KAK/PAK pada jenis
pekerjaan sebagai petani sebesar 53%
1
9 Ardi Tingginya angka kesakitan diare pada
masyarakat Desa Subo yaitu sebesar 14%
3
Tingginya angka kesakitan ISPA pada
masyarakat Desa Subo yaitu sebesar 65%
2
Tingginya angka KAK/PAK pada jenis
pekerjaan sebagai petani sebesar 53%
1
10 Rian Tingginya angka kesakitan diare pada 3
50
masyarakat Desa Subo yaitu sebesar 14%
Tingginya angka kesakitan ISPA pada
masyarakat Desa Subo yaitu sebesar 65%
1
Tingginya angka KAK/PAK pada jenis
pekerjaan sebagai petani sebesar 53%
2
Keterangan :
1 = Tidak penting
2 = Penting
3 = Sangat penting
Catatan : jumlah masalah kesehatan yang disusun menurut urutan pentingnya
masalah ditentukan atas dasar kesepakatan bersama. Dalam proses ini, dihasilkan
3 besar masalah yang dianggap paling penting yang memperoleh skor tertinggi
dari hasil voting. Jumlah masalah kesehatan yang disusun menurut urutan
pentingnya masalah ditentukan atas dasar kesepakatan bersama. Hasil dari proses
ini yaitu disepakati 3 masalah yg mempunyai jumlah pemilih yg terbanyak.
51
LAMPIRAN III
HASIL FINAL NGT
SCORING
Berikut ini merupakan hasil penilaian final :
No. Masalah Jumlah Pemilih Prioritas
1 Tingginya angka
kesakitan diare pada
masyarakat Desa Subo
yaitu sebesar 14%
3x3x2x3x3x2x2x3x3x3=17496 I
2 Tingginya angka
kesakitan ISPA pada
masyarakat Desa Subo
yaitu sebesar 65%
2x1x3x1x2x1x3x2x2x1=144 II
3 Tingginya angka
KAK/PAK pada jenis
pekerjaan sebagai petani
sebesar 53%
1x2x1x2x1x3x1x1x1x2=24 III
52
LAMPIRAN IV
INSTRUMEN PRE TEST POST TEST
a. Instrumen Pre Test
1. Apakah adik-adik mencuci tangan sebelum makan ?
2. Apakah adik-adik mencuci tangan sesudah makan ?
3. Apakah adik-adik mencuci tangan sesudah buang air besar ?
4. Apakah adik-adik mencuci tangan dengan menggunakan air mengalir ?
5. Apakah adik-adik mencuci tangan dengan menggunakan sabun ?
53
b. Instrumen Post Test
1. Apakah adik-adik mencuci tangan sebelum makan ?
2. Apakah adik-adik mencuci tangan sesudah makan ?
3. Apakah adik-adik mencuci tangan sesudah buang air besar ?
4. Apakah adik-adik mencuci tangan dengan menggunakan air mengalir ?
5. Apakah adik-adik mencuci tangan dengan menggunakan sabun ?
54
LAMPIRAN V
REALISASI ANGGARAN
a. Tabel Pemasukan Dana
No Uraian Jumlah
1 Dana Bantuan Fakultas 100.000
2 Bantuan Mahasiswa 150.000
Jumlah 250.000
b. Tabel Pengeluaran Dana
No Uraian Volume Satuan Biaya
Satuan
Jumlah
(Rp)
1 Stiker 120 Lembar 100 12.000
2 Konsumsi (Snack
dan Aqua)
35 Paket 4.000 140.000
3 Penggandaan
Instrumen
60 Lembar 150 9.000
4 Sabun Cuci
Tangan
3 Botol 10.000 30.000
5 Kain Lap 3 Buah 5.000 15.000
6 Doorprice 2 Paket 10.000 20.000
Saldo 24.000
Jumlah 226.000