Upload
others
View
2
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
IKHTISAR EKSEKUTIF
Dalam kerangka mewujudkan cita-cita bernegara sesuai dengan konstitusi
negara Republik Indonesia setiap penyelenggara pemerintahan, baik Pusat maupun
Daerah (Provinsi/Kabupaten/Kota), wajib menyelenggarakan kepemerintahan yang
baik. Untuk mewujudkan kepemerintahan yang baik diperlukan suatu sistem yang dapat
menunjang pelaksanaannya, sistem tersebut dikenal dengan Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah (AKIP). Sistem ini mencakup Perencanaan Strategis, Perencanaan
Kinerja, Perjanjian Kinerja, Pengukurn Kinerja dan Pelaporan Kinerja.
Penyusunan SAKIP didasarkan pada Tap MPR RI Nomor XI/MPR/1998 Tahun
1998 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan
Nepotisme, Undang–Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggara Negara
yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme, serta Peraturan Presiden
Nomor 29 Tahun 2014. Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 mewajibkan setiap
instansi pemerintah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan negara untuk
mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya serta kewenangan
mengelola sumber daya yang dimilikinya. Pertanggungjawaban tersebut disajikan dalam
bentuk Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP). Penyusunan LKIP OPD Dinas
Pertanian Provinsi Nusa tenggara Timur berpedoman pada Peraturan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014
tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Selain itu, penyusunan LKIP mengacu pada
dokumen Perencanaan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Dinas Pertanian Provinsi
Nusa tenggara Timur Tahun 2013-2018, Rencana Kinerja Tahun 2017, Perjanjian
Kinerja Tahun 2017 serta Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Tahun 2017.
Laporan Akuntanbilitas dan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2017
Dinas Pertanian Provinsi Nusa Tenggara Timur 2
Mengacu pada visi, misi, tujuan dan sasaran serta kebijakan Pemerintahan
Provinsi Nusa Tenggara Timur OPD Dinas Pertanian Provinsi Nusa Tenggara Timur
diarahkan untuk mendukung pelaksanaan program Anggur Merah, khususnya yang
terkait dengan bidang pertanian yaitu menjadikan NTT sebagai Provinsi Jagung serta
menunjang program pokok nasional, yaitu program peningkatan ketahanan pangan
menuju swasembada pangan, program peningkatan produksi, produktivitas dan nilai
tambah tanaman pertanian dan perkebunan, dan program pengembangan agribisnis serta
pemberdayaan ekonomi.
Berdasarkan hasil analisis capaian kinerja OPD Dinas Pertanian Provinsi Nusa
Tenggara Timur terhadap aspek kontribusi sektor pertanian dan perkebunan terhadap
laju perekonomian daerah, aspek produksi dan produktivitas tanaman pangan,
hortikultura dan perkebunan, penyediaan prasarana dan sarana pertanian, ketersediaan
benih/bibit, perluasan areal pertanian dan perkebunan, kompetensi petani, kapasitas
kelembagaan petani dan jumlah kehilangan hasil pertanian dan perkebunan sebagai
berikut; Tingkat capaian indikator kinerja untuk sasaran kontribusi sektor pertanian dan
perkebunan terhadap PDRB berdasarkan buku “NTT Dalam Angka tahun 2016
”sebesar 28,89% pada tahun 2016 atau mengalami penurunan dibandingkan dengan
tahun 2015 yaitu sebesar 29,81% atau turun sebesar (0,92 %). Laju pertumbuhan
seluruh usaha pada tahun 2016 adalah 5,18% sedangkan tahun 2015 adalah 5,03%,
namun demikian ada 9 lapangan usaha yang mengalami perlambatan yaitu kategori A
(Dinas Pertanian, Kehutanan dan Perikanan).
Rata-rata tingkat capaian indikator kinerja untuk sasaran “Produktivitas
Pertanian dan Perkebunan” potensial tahun 2017 adalah 70,95%, atau dapat
dikategorikan Baik. Pencapaian kinerja untuk sasaran peningkatan ketahanan pangan
dicirikan dengan tingkat produksi dan produktivitas komoditi tanaman pangan. Pada
tahun ini Dinas Pertanian Provinsi NTT berhasil menaikkan capaian angka produksi
Laporan Akuntanbilitas dan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2017
Dinas Pertanian Provinsi Nusa Tenggara Timur 3
pangan terutama padi, Ubi Kayu, Kacang tanah dan Kacang Hijau sebagai makanan
pokok bagi masyarakat NTT. Berdasarkan angka ramalan (ARAM) tahun 2017,
mengalami peningkatan yaitu tanaman padi ATAP tahun 2016 sebesar 924.403
Ton/GKG ARAM II tahun 2017 sebesar 1.066.023 Ton/GKG dengan laju pertumbuhan
sebesar 13,28% dibandingkan dengan target Renstra tahun 2013 – 2018 sebesar
908.891 Ton/GKG terhadap realisasi ARAM 2017 sebesar 9,95% atau mengalami
peningkatan sebesar 3,33% . Komoditi Jagung ATAP tahun 2016 sebesar 688.432
Ton/Pipil kering Angka Ramalan (ARAM) tahun 2017 sebesar 806.846 Ton/pipil kering
dengan laju pertumbuhan sebesar 14,68% jika dibandingkan dengan target Renstra
sebesar 958.829 Ton/Pipil kering, laju pertumbuhan mengalami penurunan sebesar
(0,159%). Produksi tanaman hortikultura dan perkebunan juga menunjukan adanya
peningkatan dan penurunan secara fluktuatif.
Dukungan sarana dan prasarana berupa sarana produksi, alat dan mesin
pertanian serta penataan aset dan kelembagaan petani mulai menunjukan perbaikan dan
peningkatan yang berarti demi kemajuan pembangunan pertanian saat ini.
Namum hingga tahun 2017 masih terdapat beberapa capaian sasaran yang belum
sesuai target hal ini disebabkan karena masih dihadapkan berbagai tantangan dan
kendala struktural dan non struktural baik secara internal maupun eksternal yang
memerlukan penanganan dan koordinasi secara terus menerus untuk mencapai tujuan
dan sasaran sesuai target yang direncanakan dalam pembangunan pertanian (Tanaman
Pangan, Hortikultura dan Perkebunan).
Laporan Akuntanbilitas dan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2017
Dinas Pertanian Provinsi Nusa Tenggara Timur 4
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Penyelengaraan Pemerintahan yang baik (Good Governance) dapat
diketahuimelaluitransparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan negara. Hal ini
dapat menjamin penyelenggaraan pembangunan secara berdaya guna, berhasil guna,
bersih dan bertanggungjawab serta bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme.
Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 mewajibkan setiap instansi pemerintah
sebagai unsur penyelenggara negara mulai dari pejabat eselon II (dua) untuk
mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi serta kewenangan
pengelolaan sumber daya dan kebijakan yang dipercayakan padanya berdasarkan
perencanaan strategis yang telah dirumuskan sebelumnya. Halinimensyaratkan agar
aspek perencanaan sungguh-sungguh mendapat perhatian sehingga dapat mendorong
pertumbuhan masyarakat yang baik. Pertumbuhan mengandung pengertian yang luas
dan dinamis yaitu bagaimana memberdayakan masyarakat dengan ”Program Anggur
Merah” yang merupakan spirit utama pembangunan di Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Pembangunan sektor pertanian dan perkebunan dalam arti luas dilaksanakan
melalui usaha intensifikasi, ekstensifikasi, diversifikasi dan rehabilitasi. Tujuan
pembangunan pertanian dan perkebunan tidak saja untuk meningkatkan produksi
pertanian yang sangat penting dalam memenuhi kebutuhan pangan dan meningkatkan
ekspor, melainkan juga untuk meningkatkan pendapatan sebagian terbesar rakyat dalam
rangka peningkatan harkat dan martabat rakyat pedesaan (petani), serta untuk
menjadikan pertanian semakin kuat guna mendukung pembangunan sektor industri.
Pengelolaan potensi sumberdaya pertanian dan perkebunan, tidak lagi hanya
mengandalkan peningkatan produksi akan tetapi juga dikelola berorientasi kepada
kebutuhan pasar.
Laporan Akuntanbilitas dan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2017
Dinas Pertanian Provinsi Nusa Tenggara Timur 5
Dengan ketersediaan anggaran dan berbagai fasilitas yang menunjang
pelaksanaan tugas, maka perlu diperhatikan tingkat akuntabilitas dan kinerja dinas, yang
tersusun dalam Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP). Penyusunan LKIP Dinas
dimaksudkan sebagai kewajiban Dinas Pertanian Provinsi NTT untuk
mempertanggungjawabkan keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan misi dalam
mencapai tujuan yang telah ditetapkan dalam Kinerja Tahunan dan Penetapan Kinerja
Tahun 2017. Serta sebagai umpan balik untuk perbaikan kinerja dinas di tahun
mendatang.
1.2. Isu – Isu Strategis
Pembangunan pertanian pada hakekatnya bertujuan demi kesejahteraan
masyarakat petani baik sekedar mampu mencukupi kebutuhan subsistem yang terasa
semakin sulit maupun demi peningkatan kesejahteraan petani itu sendiri. Dengan
demikian peran Dinas Pertanian sangatlah penting, dalam upaya memberikan
perlindungan terhadap pemberdayaan sumber daya di sektor pertanian dan perkebunan
yang ada di NTT. Berdasarkan hasil evaluasi atas pembangunan pertanian dan
perkebunan yang telah dilaksanakan sampai saat ini, persoalan mendasar yang
diperkirakan masih dihadapi sektor pertanian di masa yang akan datang, khususnya
pada rencana pembangunan jangka pendek (2013-2018) mencakup aspek seperti :
kerusakan lingkungan dan perubahan iklim (berkaitan dengan fenomena El Nino) ,
sarana prasarana, lahan dan air, kepemilikan lahan, sistim perbenihan dan perbibitan,
akses petani terhadap permodalan kelembagaan petani, lemahnya kapasitas dan
kelembagaan petani, rendahnya produksi dan produktivitas, nilai tambah dan daya saing
komoditi tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan, terjadinya kehilangan hasil,
keterbatasan ragam produk olahan komoditi tanaman pangan, hortikultura dan
perkebunan.
Laporan Akuntanbilitas dan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2017
Dinas Pertanian Provinsi Nusa Tenggara Timur 6
1.3. Struktur Organisasi Dinas
1. Profil Organisasi Dinas Pertanian Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Kepala Dinas Pertanian Provinsi Nusa Tenggara Timur berada langsung
dibawah Gubernur Nusa Tenggara Timur dan secara administrasi
bertanggungjawab kepada Sekretaris Daerah.
2. Gambaran Umum Pelaksanaan Tugas Pokok dan Fungsi
Menurut Peraturan Daerah Nomor : 9 Tahun 2016 Tentang Pembentukan
dan Susunan Perangkat Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur dan Peraturan
Gubernur Nusa Tenggara Timur Nomor: 77 Tahun 2016 Tentang Kedudukan,
Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Dinas/Badan Provinsi
Nusa Tenggara Timur, maka Tugas Pokok Dinas Pertanian Provinsi Nusa
Tenggara Timur adalah membantu gubernur dalam melaksanakan sebagian
urusan rumah tangga daerah di bidang pembangunan pertanian.
Untuk menyelenggarakan Tugas Pokok tersebut maka Dinas Pertanian
Provinsi Nusa Tenggara Timur mempunyai fungsi yaitu pembinaan umum
berdasarkan kebijakan yang ditetapkan oleh Gubernur Nusa Tenggara Timur
sebagai berikut :
A. Tugas Pokok
Membantu Gubernur melaksanakan urusan pemerintah yang menjadi
kewenangan daerah dan Tugas Pembantuan di bidang pertanian.
B. Fungsi
Laporan Akuntanbilitas dan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2017
Dinas Pertanian Provinsi Nusa Tenggara Timur 7
Untuk dapat menyelenggarakan tugas pokok tersebut Dinas Pertanian
mempunyai fungsi :
a. Perumusan kebijakan teknis sesuai dengan lingkup tugas bidangpertanian dan
perkebunan;
b. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum sesuai dengan
lingkup tugas bidang pertanian dan perkebunan;
c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas sesuai dengan lingkup tugas bidang
pertanian dan perkebunan;
d. Pelaksanaan tugas lain oleh gubernur sesuai dengan tugas dan fungsi bidang
pertanian dan perkebunan.
C. Kewenangan
Melaksanakan program pembangunan pertanian dan perkebunan sesuai dengan
rencana strategis Dinas Pertanian.
D. Struktur Organisasi
1. Kepala Dinas:
Tugas dan Kewajiban Kepala Dinas adalah membantu Gubernur
melaksanakan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah dan
tugas pembantuan di bidang pertanian.
A. Fungsi :
Perumusan kebijakan teknis sesuai dengan lingkup tugas bidang pertanian danperkebunan;
a. Penyusunan program penyuluhan pertanian;
b. Penataan prasarana pertanian;
c. Pengawasan mutu dan peredaran benih tanaman, benih/bibit;
d. Pengawasan sarana pertanian;
Laporan Akuntanbilitas dan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2017
Dinas Pertanian Provinsi Nusa Tenggara Timur 8
e. Pembinaan produksi di bidang pertanian;
f. Pengendalian dan penanggulangan hama penyakit tanaman;
g. Pengendalian dan penanggulangan bencana alam;
h. Pembinaan pengolahan dan pemasaran hasil pertanian;
i. Penyelenggaraan penyuluhan pertanian;
j. Pemberian izin usaha/rekomendasi teknispertanian;
k. Pemantauan dan evaluasi di bidang pertanian;
l. Pelaksanaan administrasi Dinas Pertanian; dan
m. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Gubernur sesuai dengan tugas
dan fungsinya.
B. Uraian Tugas
a. Merumuskan kebijakan teknis dan operasional di bidang tanaman pertanian
dan perkebunan;
b. Merumuskan program kegiatan di bidang pertanian dan perkebunan;
c. Menyusun rencana pembangunan, pengawasan dan pengendalian di bidang
pertanian dan perkebunan;
d. Merumuskan hasil pemantauan, laporan dan evaluasi pelaksanaan
penyelenggaraan di bidang pertanian dan perkebunan;
e. Menyusun standar pelayanan minimal dalam bidang pertanian dan
perkebunan;
f. Menyusun standar pembibitan/pembenihan yang menjadi kewenangan
daerah;
g. Melaksanakan pembinaan, pengawasan dan pengendalian di bidang
pertanian dan perkebunan;
h. Melaksanakan penyuluhan, pengkajian dan penerapan teknologi di bidang
pertanian dan perkebunan;
Laporan Akuntanbilitas dan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2017
Dinas Pertanian Provinsi Nusa Tenggara Timur 9
i. Memberikan bantuan permodalan dan sarana produksi kepada masyarakat
serta peningkatan produksi pertanian, dan perkebunan;
j. Melaksanakan pengelolaan sarana usaha di bidang pertanian dan
perkebunan;
k. Melaksanakan pemantauan dan pengendalian hama dan penyakit di bidang
pertanian dan perkebunan;
l. Melaksanakan, membina dan mengawasi pengelolaan administrasi umum,
meliputi ketatalaksanaan, keuangan, kepegawaian, perlengkapan dan
peralatan;
m. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Gubernur selaku Kepala
Daerah.
2. Sekretaris Dinas
Tugas dan Kewajiban Sekretaris Dinas adalah memberikan pelayanan
teknis dan administrasi kepada seluruh unit kerja di lingkungan Dinas Pertanian..
A. Fungsi :
a. Penyusunan kebijakan teknis administrasi kepegawaian, administrasi
keuangan, perencanaan pelaporan dan urusan rumah tangga;
b. Penyelenggaraan kebijakan administrasi umum;
c. Pembinaan, pengkoordinasian, pengendalian, pengawasan program dan
kegiatan sub bagian;
d. Penyelenggaraan evaluasi program dan kegiatan sub bagian.
B. Uraian Tugas :
a. Koordinasi penyusunan rencana, program, dan anggaran di bidang produksi
tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, sumberdaya prasarana dan
sarana serta penyuluhan pertanian;
Laporan Akuntanbilitas dan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2017
Dinas Pertanian Provinsi Nusa Tenggara Timur 10
b. Pemberian dukungan administrasi yang meliputi ketatausahaan,
kepegawaian, keuangan, kerumahtanggaan, kerja sama, hubungan
masyarakat, arsip, dan dokumentasi;
c. Penataan organisasi dan tatalaksana;
d. Koordinasi dan penyusunan peraturan perundang-undangan;
e. Pengelolaan barang milik/kekayaan negara; dan
f. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh kepala dinas sesuai dengan tugas
dan fungsinya.
3. Kepala Sub Bagian Perencanaan
Tugas dan Kewajiban Kepala Sub Bagian Program Data dan Evaluasi
adalah melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana, program, dan
anggaran serta pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan di
bidang pertanian.
A. Fungsi :
a. Pelaksanaan kebijakan teknis sub bagian ;
b. Pelaksanaan program dan kegiatan sub bagian ;
c. Pembinaan, pengkoordinasian, pengendalian, pengawasan program dan
kegiatan pejabat non stuktural dalam lingkup Sub bagian;
d. Pelaksanaan evaluasi program dan kegiatan pejabat non stuktural dalam
lingkup sub bagian.
B. Uraian Tugas :
a. Melakukan penyusunan rencana dan anggaran Sub bagian Umum dan
Kepegawaian;
b. Melakukan urusan rencana kebutuhan dan usulan pengembangan pegawai;
c. Melakukan urusan mutasi, tandajasa, kenaikan pangkat, pemberhentian dan
pensiun pegawai;
Laporan Akuntanbilitas dan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2017
Dinas Pertanian Provinsi Nusa Tenggara Timur 11
d. Melakukan urusan tatausaha kepegawaian, disiplin pegawai dan evaluasi
kinerja pegawai;
e. Melakukan urusan tata usaha dan kearsipan;
f. Melakukan urusan rumah tangga, keamanan dan kebersihan;
g. Melakukan urusan kerjasama, hubungan masyarakat dan protokol;
h. Melakukan evaluasi kelembagaan dan ketatalaksanaan;
i. Melakukan telaahan dan penyiapan penyusunan peraturan perundang-
undangan;
j. Melakukan penyusunan laporan dan pendokumentasian kegiatan Sub bagian
Umum dan Kepegawaian; dan
k. Melakukan tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris Dinas sesuai dengan
tugasnya.
4. Kepala Sub Bagian Keuangan dan Aset
Tugas dan Kewajiban Kepala Sub Bagian Keuangan dan Aset adalah
melakukan penyiapan urusan keuangan dan pengelolaan barang milik Negara..
A. Fungsi :
a. Pelaksanaan kebijakan teknis sub bagian;
b. Pelaksanaan program dan kegiatan sub bagian;
c. Pembinaan, pengkoordinasian, pengendalian, pengawasan program dan
kegiatan pejabat non stuktural dalam lingkup sub bagian;
d. Pelaksanaan evaluasi program dan kegiatan pejabat non stuktural dalam
lingkup sub bagian.
B. Uraian Tugas :
a. Melakukan penyusunan rencana dan anggaran Sub bagian Keuangan
dan Aset;
b. Melakukan urusan akutansi, dan verifikasi keuangan;
Laporan Akuntanbilitas dan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2017
Dinas Pertanian Provinsi Nusa Tenggara Timur 12
c. Melakukan urusan perbendaharaan, pengelolaan penerimaan negara
bukan pajak, pengujian dan penerbitan surat perintah membayar;
d. Melakukan urusan gaji pegawai;
e. Melakukan administrasi keuangan;
f. Melakukan penyiapan pertanggungjawaban dan pengelolaan dokumen
keuangan;
g. Melakukan penyusunan laporan keuangan;
h. Melakukan penyiapan bahan pemantauan tidaklanjut laporan hasil
pengawasan dan penyelesaian tuntutan perbendaharaan dan ganti rugi;
i. Melakukan penyusunan Rencana Kebutuhan Barang Unit (RKBU) dan
Rencana Pemeliharaan Barang Unit (RPBU);
j. Melakukan penyiapan bahan penatausahaan dan inventarisasi barang;
k. Melakukan penyiapan bahan administrasi pengadaan, penyaluran,
penghapusan dan pemindah-tanganan barang milik negara;
l. Melakukan penyiapan penyusunan laporan dan administrasi penggunaan
peralatan dan perlengkapan kantor;
m. Melakukan penyusunan laporan dan pendokumentasian kegiatan Sub
bagian Keuangan dan Aset; dan
n. Melakukan tugas lain yang di berikan oleh Sekretaris Dinas sesuai dengan
tugasnya.
5. Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
Tugas dan Kewajiban Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian adalah
melakukan urusan kepegawaian, tatausaha, rumah tangga, kerjasama,
kehumasan, protokol dan ketatausahaan. .
A. Fungsi :
a. Pelaksanaan kebijakan teknis sub bagian ;
Laporan Akuntanbilitas dan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2017
Dinas Pertanian Provinsi Nusa Tenggara Timur 13
b. Pelaksanaan program dan kegiatan sub bagian ;
c. Pembinaan, pengkoordinasian, pengendalian, pengawasan program dan
kegiatan pejabat non stuktural dalam lingkup sub bagian ;
d. Pelaksanaan evaluasi program dan kegiatan pejabat non stuktural dalam
lingkup sub bagian.
B. Uraian Tugas :
a. Melakukan penyusunan rencana dan anggaran Sub bagian Umum dan
Kepegawaian;
b. Melakukan urusan rencana kebutuhan dan usulan pengembangan
pegawai;
c. Melakukan urusan mutasi, tandajasa, kenaikan pangkat, pemberhentian
dan pensiun pegawai;
d. Melakukan urusan tatausaha kepegawaian, disiplin pegawai dan evaluasi
kinerja pegawai;
e. Melakukan urusan tata usaha dan kearsipan;
f. Melakukan urusan rumah tangga, keamanan dan kebersihan;
g. Melakukan urusan kerjasama, hubungan masyarakat dan protokol;
h. Melakukan evaluasi kelembagaan dan ketatalaksanaan;
i. Melakukan telaahan dan penyiapan penyusunan peraturan perundang-
undangan;
j. Melakukan penyusunan laporan dan pendokumentasian kegiatan Sub
bagian Umum dan Kepegawaian; dan
k. Melakukan tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris Dinas sesuai
dengan tugasnya.
Laporan Akuntanbilitas dan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2017
Dinas Pertanian Provinsi Nusa Tenggara Timur 14
Dalam menunjang kinerja pembangunan pertanian dan perkebunan, kepala dinas
dibantu oleh bidang-bidang meliputi : Bidang Produksi Pangan, Bidang Produksi
Perkebunan, Bidang Produksi Hortikultura, Bidang Prasarana dan Sarana . Masing-
masing bidang dipimpin oleh seorang kepala bidang yang selanjutnya dalam
pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya dibantu oleh Seksi-seksi berdasarkan
Peraturan Daerah Nomor : 9 Tahun 2016 Tentang Pembentukan dan Susunan
Perangkat Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur dan Peraturan Gubernur Nusa
Tenggara Timur Nomor: 77 Tahun 2016 Tentang Kedudukan, Susunan Organisasi,
Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Dinas Pertanian Provinsi Nusa Tenggara Timur.
(Struktur Organisasi Dinas Pertanian Provinsi Nusa Tenggara Timur terlampir).
Disamping itu terbentuk juga Unit Pelaksana Teknis (UPT) yaitu : UPT Proteksi
Tanaman Pangan dan Hortikultura, UPT Pengawasan dan Sertifikasi Benih, UPT
Perbenihan Tanaman Pangan dan Hortikulturadan UPT Pengelolaan Kebun Dinas
dan Laboratorium Hayati dengan tugas dan fungsi masing-masing sebagai berikut :
1. UPTD PROTEKSI TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA
UPTD Proteksi Tanaman Pangan Dan Hortikultura mempunyai Tugas
Dan Fungsi sebagai berikut:
A. Tugas:
a. Menyusun rencana kegiatan dan langkah-langkah operasional
pelaksanaan tugas UPT Proteksi Tanaman Pangan, Hortikultura dan
perkebunan, berdasarkan rencana kerja dinas;
b. Mengelola dan memberdayakan sumber daya aparatur (SDM) fungsional
UPT yang berbasis kinerja di bidang Proteksi Tanaman Pangan,
Hortikultura dan perkebunan agar tercipta SDM yang handal dan
profesional;
Laporan Akuntanbilitas dan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2017
Dinas Pertanian Provinsi Nusa Tenggara Timur 15
c. Mengkoordinir pelaksanaan ketatausahaan yang meliputi urusan
kepegawaian, keuangan, tata usaha, perlengkapan, rumah tangga, dan
perjalanan dinas untuk kelancaran pelaksanaan tugas;
d. Menyusun rumusan kebijakan teknis proteksi tanaman pangan,
hortikultura dan perkebunan, berdasarkan ketentuan dan prosedur yang
berlaku dalam upaya mengamankan produksi dari serangan Organisme
Pengganggu Tanaman (OPT- PHP);
e. Mengkoordinasikan pelaksanaan proteksi tanaman pangan, hortikultura
dan perkebunan di lapangan melalui koordinasi dengan instansi terkait
maupun petugas pengendali organisme pengganggu tanaman pengamat
hama penyakit (POPT-PHP) untuk pengendalian organisme penggaggu
tanaman;
f. Mengendalikan hama secara terpadu meliputi ekosistem pertanian
tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan, untuk penunjang
keberhasilan produk-produk pertanian;
g. Mengkoordinir pengembangan agens hayati/pestisida nabati untuk
pengendalian organisme pengganggu tanaman serta mengurangi efek
residu pestisida kimia;
h. Mengembangkan Sekolah Lapangan Pengendalian Hama Terpadu (SL-
PHT) Pertanian Tanaman Pangan, Hortikultura dan perkebunan melalui
pertemuan, sosialisasi, pelatihan teknis dan desiminasi untuk
peningkatan sumber daya manusia;
i. Melakukan pengamatan dan peramalan serta mengevaluasi
perkembangan serangan OPT tanaman pangan, hortikultura dan
perkebunan untuk pengendalian organisme pengganggu tanaman;
Laporan Akuntanbilitas dan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2017
Dinas Pertanian Provinsi Nusa Tenggara Timur 16
j. Merencanakan dan menetapkan program/kegiatan, anggaran belanja dan
kebutuhan akan sarpras UPT berdasarkan masukan data dari masing-
masing seksi;
k. Mengelola penerimaan dan pendapatan daerah bidang Proteksi Tanaman
Pangan, Hortikultura dan perkebunan untuk peningkatan PAD;
l. Menyampaikan laporan bulanan, triwulan, dan tahunan serta hasil
pelaksanaan tugas kedinasan lainnya berdasarkan kegiatan yang telah
dilakukan untuk menjadi bahan masukan atasan;
m. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang dibetikan oleh Kepala Dinas
sesuai tugas dan fungsinya.
B. Fungsi:
Melakukan perlindungan dan pengendalian hama penyakit tanaman pertanian,
meliputi Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebuan.
2. UPTD PENGAWASAN DAN SERTIFIKASI BENIH
UPTD Pengawasan Dan Sertifikasi Benih mempunyai tugas dan fungsi
sebagai berikut :
A. Tugas
a. Penyusunan kebijakan pengawasan dan sertifikasi benih bidang pertanian;
b. Perencanaan pengawasan dan sertifikasi benih bidang pertanian;
c. Merencanakan dan melaksanakan evaluasi galur-galur harapan
pemurnian/Observasi varietas dalam upaya pelepasan varietas unggul
nasional;
d. Merencanakan dan melaksanakan evaluasi blok penghasil tinggi dalam
upaya pelepasan varietas unggul;
Laporan Akuntanbilitas dan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2017
Dinas Pertanian Provinsi Nusa Tenggara Timur 17
e. Melaksanakan pengawasan dan sertifikasi benih;
f. Mengawasi pelaksanaan determinasi pohon induk;
g. Melakukan pengawasan pemberian Surat Rekomendasi dan Sertifikat
Kompetensi dan Ijin Usaha perbenihan;
h. Pemberian bimbingan pengawasan dan sertifikasi benih;
i. Pemantauan dan evaluasi pengawasan dan sertifikasi benih;
j. Menyampaikan laporan bulanan, triwulan, dan tahunan serta hasil
pelaksanaan tugas kedinasan lainnya yang telah dilakukan;
k. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh Kepala Dinas
sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Laporan Akuntanbilitas dan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2017
Dinas Pertanian Provinsi Nusa Tenggara Timur 18
B. Fungsi.
Melaksanakan pengawasan, pengujian dan sertifikasi benih/bibit bidang
pertanian, meliputi Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan.
3. UPTD PERBENIHAN TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA
UPTD Perbenihan Tanaman Pangan Dan Hortikultura mempunyai tugas dan
fungsi sebagai berikut :
A.Tugas :
a. Menyusun langkah-langkah operasional UPT Perbenihan Tanaman
Pangan dan Hortikulturaberdasarkan rencana kerja dinas dan hasil evaluasi
kegiatan tahun sebelumnya serta sumber data yang ada sebagai bahan untuk
menjadi pedoman dalam pelaksanaan tugas;
b. mengelola dan memberdayakan sumber daya aparatur (SDM)
fungsional UPT yang berbasis kinerja di bidang perbenihan tanaman
pangan dan hortikultura agar tercipta SDM yang handal dan profesional;
c. mengkoordinir pelaksanaan perbanyakan benih tanaman pangan meliputi
padi, jagung, kacang-kacangan dan umbi-umbian untuk penangkaran
dan pengembangan;
d. Mengkoordinir pelaksanaan perbanyakan benih tanaman hortikultura
secara vegetatif dan generatif untuk penangkaran dan pengembangan;
e. Mengkoordinir pengelolaan laboratorium kultur jaringan untuk
memproduksi benih hortikultura dan aneka tanaman;
f. Melakukan pembinaan dan pengawasan teknis perbanyakan benih
komoditi tanaman pangan dan hortikultura;
g. Mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan kegiatan UPT;
Laporan Akuntanbilitas dan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2017
Dinas Pertanian Provinsi Nusa Tenggara Timur 19
h. Mengelola penerimaaan dan pendapatan daerah bidang perbenihan
tanaman pangan dan hortikultura;
i. Mengendalikan dan mengevaluasi penyelenggaraan tugas UPT sesuai
prosedur yang berlaku agar tercapai hasil kerja yang optimal;
j. Menyampaikan laporan bulanan, triwulan dan tahunan; dan
k. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Kepala Dinas
sesuai tugas dan fungsinya;
B. Fungsi :
Melakukan produksi dan perbanyakan benih Tanaman Pangan dan Hortikultura
4. UPTD PENGELOLAAN KEBUN DINAS DAN LABORATORIUM
HAYATI
UPTD Pengelolaan Kebun Dinas Dan Laboratorium Hayatimempunyai tugas
dan fungsi sebagai berikut :
A. Tugas :
a. Menyusun langkah-langkah operasional pelaksanaan tugas UPT Perbenihan,
Kebun Dinas dan Laboraturium Hayati Perkebunan, berdasarkan rencana
kerja dinas untuk digunakan sebagai pedoman pelaksanaan tugas;
b. Mengkoordinir kegiatan ketatausahaan yang meliputi urusan kepegawaian,
keuangan, tata usaha, perlengkapan, rumah tangga, dan perjalanan dinas,
untuk kelancaran pelaksanaan tugas;
Mengkoordinir penyediaan benih tanaman perkebunan pada kebun-kebun
dinas untuk pemenuhan kebutuhan benih;
c. Mengkoordinir pengawasan penyediaan agensia hayati dan bio pertisida
tanaman perkebunan pada laboraturium dinas agar tepat sasaran;
Laporan Akuntanbilitas dan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2017
Dinas Pertanian Provinsi Nusa Tenggara Timur 20
d. Mengelola penerimaan dan pendapatan daerah yang bersumber dari
perbenihan, pengelolaan kebun dinas dan laboraturium serta asrama dan
aula sebagai sumber PAD, sesuai ketentuan dan prosedur yang berlaku;
e. Mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan kegiatan UPT berdasarkan data
yang ada untuk mengetahui permasalahan yang ada dan menetapkan
solusinya;
f. Menyampaikan laporan bulanan, triwulan, dan tahunan;
g. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh Kepala Dinas
sesuai tugas dan fungsinya.
.
B. Fungsi:
Merencanakan operasional. Mongkoordinir, mengendalikan dan mengevaluasi
pelaksanaan ketatausahaan dan pengelolaan perbenihan, kebun Dinas dan
Laboratorium Hayati Perkebunan, berdasarkan ketentuan dan prosedu yang
berlaku dalam rangka penyediaan benih, agensia hayati dan Bio Pestisida.
3. SUMBER DAYA APARATUR
Dalam melaksanakan tugas dan fungsi dalam pelaksanaan tugas
operasional Dinas Pertanian Provinsi NTT ditunjang oleh sumber daya aparatur
Dinas Pertanian. Jumlah sumber daya aparatur per 31 Desember 2017
seluruhnya berjumlah 376 orang, yang terdiri dari Pejabat Eselon/ Strurktural,
Non Eselon, Tenaga Penyuluh dan Fungsional. Berdasarkan klasifikasi tingkat
pendidikan,pangkat/ golongan terlihat seperti pada tabel 1.1. dan 1.2.
Laporan Akuntanbilitas dan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2017
Dinas Pertanian Provinsi Nusa Tenggara Timur 21
Tabel 1.1 Jumlah Aparatur Dinas Pertanian NTT Menurut Tingkat
Pendidikan Tahun 2017
No Pendidikan Jumlah Persentase
(%)
1 Sekolah Dasar (SD) 11 Orang 34,18
2 Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama
(SLTP)
23 Orang 16,35
3 Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA) : 109 Orang 3,45
- Teknik 24 Orang 15,67
- Non Teknik 85 Orang 4,53
4 Sarjana Muda : 32 Orang 11,75
- Teknik 16 Orang 23,5
- Non Teknik 16 Orang 23,5
5 Sarjana : 191 Orang 1,97
- Teknik 166 Orang 2,27
- Non Teknik 25 Orang 15,04
6 Pasca Sarjana (Magister) : 10 Orang 37,6
Jumlah 376 Orang
Tabel 1.2.Jumlah Aparatur Dinas Pertanian dan Perkebunan NTT
Menurut
Pangkat/Golongan
Pangkat/Gol
ongan
A B C D Jumlah
IV 8 7 - 1 16
III 46 89 54 50 239
Laporan Akuntanbilitas dan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2017
Dinas Pertanian Provinsi Nusa Tenggara Timur 22
II 14 18 66 13 111
I - 3 7 - 10
TOTAL 376
Tabel 1.3. Sarana dan Prasarana di Dinas Pertanian dan Perkebunan
ProvinsiNTT per 31 Desember 2017.
No Jenis Prasarana/Sarana Lokasi Jumlah Keterangan
1 Tanah - 34
Bidang
Bersertifikat
2 Kantor Airnona 5 Buah Berfungsi
Nonbes 1 Buah Berfungsi
3 Rumah Dinas Airnona 12 Buah Berfungsi
Noelbaki 1 Buah Berfungsi
Nonbes 1 Buah Berfungsi
Oelbubuk 2 buah Berfungsi
4 Gudang UPTD PSB/
Airnona
1 Buah Berfungsi
Noelbaki 3 Buah Berfungsi
Tarus 3 Buah Berfungsi
Noelbaki 2 Buah Berfungsi
5 Laboraturium Noelb 1 Buah Berfungsi
Tarus 1 Buah Berfungsi
Noelbaki 1 Buah Berfungsi
6 Kendaraan Roda 6 Nonbes 1 Unit Berfungsi
7 Kendaraan Roda 4 9 Unit Berfungsi
8 Kendaraan Roda 2 291 Unit Berfungsi
Laporan Akuntanbilitas dan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2017
Dinas Pertanian Provinsi Nusa Tenggara Timur 23
9 Traktor Roda 4 4 Unit Berfungsi
10 Traktor Roda 2 50 Unit Berfungsi
11 Komputer 6 Unit
44 Unit
Berfungsi
Rusak
12 Laptop 14 Unit Berfungsi
13 Infokus 8 Unit Berfungsi
14 Meja 221 Unit Berfungsi
15 Kursi 336 Unit Berfungsi
16 Alat Rontok Padi Kupang 1 Unit Berfungsi
Nagekeo 1 Unit Berfungsi
Sikkaq 1 Unit Berfungsi
Rote Ndao 1 Unit Berfungsi
Manggarai Barat 1 Unit Berfungsi
Sumba Timur 1 Unit Berfungsi
Sedangkan berdasarkan Jabatan Struktural dan Funsional, klasifikasi aparatur
adalah sebagai berikut :
a. Pejabat Struktural sebanyak 49 Orang yang terdiri dari :
1. Eselon II/a sebanyak 1 Orang ,
2. Eselon III/bsebanyak 9 Orang dan
3. Eselon IV/a sebanyak 27 Orang
b. Penyuluh Pertanian Spesial (PPS) sebanyak 1 Orang,
c. Fungsional Perencanaan sebanyak 1 Orang,
d. Fungsional Sertifikasi Benih sebanyak 1 Orang,
e. Fungsional Pengawas Mutu Benih sebanyak 7 Orang, dan
f. Fungsional Analis Pasar Hasil Pertanian sebanyak 3 Orang.
g. Fungsional Penyuluh Pertanian 9 Orang
Laporan Akuntanbilitas dan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2017
Dinas Pertanian Provinsi Nusa Tenggara Timur 24
Dalam mendukung pelaksanaan program/kegiatan, Dinas Pertanian
Provinsi NTT juga dilengkapi dengan prasarana dan sarana berupa tanah,
bangunan, dan alat pertanian lainnya. Secara terperinci sarana dan prasarana
dengan kondisinya terlihat pada tabel 1.3.
Laporan Akuntanbilitas dan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2017
Dinas Pertanian Provinsi Nusa Tenggara Timur 25
BAB II
PERENCANAAN KINERJA
A. Rencana Strategis Dinas Pertanian NTT
Perumusan perencanaan strategis berdasarkan dokumen Rencana Strategis
Dinas Pertanian Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2013 - 2018.
B. Visi dan Misi Dinas Pertanian NTT
1. Visi :
“TERWUJUDNYA MASYARAKAT PERTANIAN DAN PERKEBUNAN
NUSA TENGGARA TIMUR YANG MANDIRI DAN SEJAHTERA
MELALUI SISTEM DAN USAHA AGRIBISNIS YANG
BERKELANJUTAN”
2. Misi :
a. Meningkatkan Produksi dan Mutu Hasil Pertanian tanaman
pangan,Hortikultura dan perkebunan;
b. Meningkatkan kualitas masyarakat tani melalui penumbuhan dan penguatan
kelembagaan usaha pertanian hortikultura dan perkebunan;
c. Meningkatkan sistem agroindustri terpadu, penerapan sistem jaminan mutu
dan akses pasar;
d. Meningkatkan pemanfaatan teknologi dan penyediaan sarana dan prasarana
pertanian dan perkebunan;
e. Meningkatkan penyediaan dan pemanfaatan alat mesin pertanian melalui
pengembangan sistem dan usaha mekanisasi pertanian dan perkebunan;
f. Meningkatkan mutu sumber daya manusia melalui pemberdayaan ekonomi
rakyat dan kesejahteraan rakyat dengan sistem dan usaha agribisnis;
Laporan Akuntanbilitas dan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2017
Dinas Pertanian Provinsi Nusa Tenggara Timur 26
3. Tujuan dan Sasaran
A.Tujuan :
a. Meningkatkan produksi dan produktivitas dengan memanfaatkan lahan,
tanaman, sarana produsi yang berkualitas dan sesuai kondisi daerah;
b. Meningkatkan kemampuan dan kemandirian petani dalam memanfaatkan
aset secara optimal melalui bimbingan, pelatihan, pendampingan dan
penumbuhan kelembagaan petani;
c. Menumbuhkan industri hulu, hilir dan penunjang untuk meningkatkan daya
saing dan nilai tambah produk pertanian/perkebunan;
d. Menumbuhkembangkan usaha agribisnis di pedesaan untuk memacu
aktifitas ekonomi desa, penciptaan lapangan kerja, memantapkan ketahanan
pangan, hortikultura dan perkebunan untuk meningkatkan kesejahteraan
masyarakat;
e. Menumbuhkembangkan usaha pemanfaatan jasa alat dan mesin pertanian
dan perkebunan;
f. Mengembangkan dan meningkatkan sumberdaya manusia, serta
pengembangan cabang usaha tani yang sesuai;
B. Sasaran :
1. Meningkatnya produktivitas hasil pertanian dan perkebunan potensial 10 %
dari produksi nasional;
2. Meningkatnya PDRB Pertanian dan Perkebunan 29,65% tahun 2015
menjadi 28,89 dari PDRB NTT angka BPS Provinsi NTT tahun 2016
termasuk Dinas Perikanan dan Kehutanan sementara pertanian hanya
mencapai 12,42%, sedangkan Dinas Perikanan dan Kehutanan mencapai
Laporan Akuntanbilitas dan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2017
Dinas Pertanian Provinsi Nusa Tenggara Timur 27
16,47% jadi total akumulasi menjadi 28,89% PDRB Dinas Pertanian,
Perikanan dan Kehutanan (PDRB BPS Provinsi NTT tahun 2017);
3. Berkembangnya usaha-usaha penunjang dan pengolahan hasil pertanian
seperti industri benih, kios pupuk, jasa alsintan dan industri pengolahan
hasil pertanian/ perkebunan;
4. Meningkatnya agro-industri yang ditandai oleh meningkatnya produk
olahan pertanian/perkebunan;
5. Meningkatnya pendapatan riil petani mencapai rata-rata pendapatan
perkapita masyarakat;
6. Berkembangnya organisasi dan kelembagaan petani dipedesaan, yang
dicirikan oleh meningkatnya posisi tawar petani;
7. Meningkatnya ketersediaan pangan petani.
4. Analisis Lingkungan Strategis
4.1. Kekuatan (Strengths )
Kekuatan yaitu : Keunggulan sumberdaya, ketrampilan, atau kemampuan
lainnya yang dimiliki oleh Dinas Pertanian Provinsi NTT dalam melaksanakan
tugas, fungsi dan tanggung jawab dalam pembinaan kelembagaan,
ketatalaksanaan, peningkatan kinerja dan pembinaan teknis yang meliputi :
a. Adanya peraturan perundang-undangan, serta mekanisme dan prosedur
kerja yang mendukung pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Dinas Pertanian
Provinsi NTT;
b. Tersedianya SDM Dinas Pertanian Provinsi NTT yang secara kuantitatif
cukup memadai dan terdapatnya organisasi dinas yang menangani
pembinaan pertanian tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan di
tingkat kabupaten/kota se-Provinsi NTT, serta adanya komitmen pimpinan
Laporan Akuntanbilitas dan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2017
Dinas Pertanian Provinsi Nusa Tenggara Timur 28
dalam menjalankan fungsi dan tanggung jawab serta loyalitas staf kepada
pimpinan;
c. Tersedianya lahan, tenaga kerja di sektor pertanian dan perkebunan, sarana
prasarana, serta kelembagaan usaha pertanian dan perkebunan yang
memadai;
d. Tersedianya alokasi dana bagi pelaksanaan berbagai kegiatan pembangunan
pertanian dan perkebunan.
4.2. Kelemahan ( Weakness )
Kelemahan yaitu : keterbatasan atau kekurangan dalam sumberdaya,
ketrampilan, atau kemampuan lainnya yang dimiliki oleh Dinas Pertanian
Provinsi NTT yang dapat menghambat dalam melaksanakan tugas, fungsi dan
tanggung jawab dalam hal pembinaan kelembagaan, ketatalaksanaan,
peningkatan kinerja dan pembinaan teknis. Kelemahan tersebut meliputi :
a. Tingkat kedisiplinan dan kualitas SDM (pegawai) yang rendah, masih
lemahnya pengawasan melekat atasan terhadap bawahan, serta kurang
tersedianya sarana dan prasarana kerja yang sesuai dengan kebutuhan,
khususnya komunikasi, sistem informasi kerja dan pengukuran kinerja;
b. Beragamnya organisasi dinas yang menangani pertanian dan perkebunan di
tingkat Kabupaten, mempersulit koordinasi antara Provinsi dan Kabupaten
dalam perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian kegiatan pembinaan
produksi pertanian dan perkebunan;
c. Produktivitas rata-rata komoditas pertanian dan perkebunan masih rendah
dan Penanganan pasca panen belum optimal;
d. Kelembagaan petani masih lemah dan belum berkembang dengan baik, daya
asimilasi dan adopsi petani terhadap teknologi baru umumnya masih lemah,
serta tidak adanya lembaga pembiayaan khusus untuk membiayai
Laporan Akuntanbilitas dan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2017
Dinas Pertanian Provinsi Nusa Tenggara Timur 29
pengembangan produksi pertanian dan perkebunan, sehingga menghambat
kegiatan investasi di sektor pertanian dan perkebunan.
4.3. Peluang dan Tantangan
1. Peluang (Opportunities)
Peluang yaitu : situasi utama yang menguntungkan dalam melaksanakan
tugas, fungsi dan tanggung jawab dalam hal pembinaan kelembagaan,
ketatalaksanaan, peningkatan kinerja dan pembinaan teknis. Peluang tersebut
meliputi :
a. Meningkatnya tuntutan masyarakat terhadap transparansi,
akuntabilitas,dan kualitas kinerja pelayanan di bidang pertanian dan
perkebunan;
b. Berkembangnya koordinasi antara tingkat pusat dan Provinsi, serta
berkembangnya kerjasama antara pemerintah Provinsi dengan
pemerintah kabupaten / kota, serta adanya kewenangan dari pemerintah
pusat kepada pemerintah Provinsi;
c. Komoditas pertanian dan perkebunan memiliki nilai ekonomis tinggi dan
mampu mendorong peningkatan pendapatan masyarakat di NTT,
d. Ketersediaan lahan potensial untuk investasi dan adanya peluang pasar
produk pertanian dan perkebunan;
e. Produktivitas tanaman pertanian dan perkebunan umumnya masih di
bawah potensi produksinya, sehingga produktivitasnya masih dapat
ditingkatkan melalui perbaikan teknologi produksi.
2. Tantangan(Threats)
Laporan Akuntanbilitas dan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2017
Dinas Pertanian Provinsi Nusa Tenggara Timur 30
Tantangan dalam melaksanakan tugas, fungsi dan tanggung jawab
dalam hal pembinaan kelembagaan, ketatalaksanaan, peningkatan kinerja dan
pembinaan teknis antara lain meliputi :
a. Munculnya ego sektor pada masing – masing unit dan kurangnya
pemahaman yang mendalam terhadap UU No. 12 Tahun 1999 tentang
Otonomi Daerah;
b. Sikap partisipatif dan kerjasama pihak pemerintah, swasta dan
masyarakat dalam bentuk kemitraan belum tumbuh dan berkembang
secara baik;
c. Komoditas pertanian dan perkebunan merupakan komoditas pangan dan
ekspor, sehingga adanya tuntutan masyarakat terhadap kebutuhan pangan
dan ekspor;
d. Sistem informasi ilmu pengetahuan dan teknologi serta pemasaran
produk hasil pertanian dan perkebunan belum berjalan secara optimal
dan semakin meningkatnya tuntutan konsumen produk pertanian dan
perkebunan yang memenuhi standar dan ramah lingkungan.
4.4. Isu dan Permasalahan Strategis Saat Ini
Pelaksanaan pembangunan pertanian dan perkebunan menghadapi sejumlah
permasalahan yaitu :
a. Ketahanan pangan menuju swasembada;
b. Keterbatasan dan penurunan kapasitas Sumberdaya Pertanian;
c. Sistem alih teknologi masih lemah dan kurang tepat sasaran;
d. Keterbatasan akses terhadap layanan usaha terutama permodalan;
e. Rantai tataniaga yang panjang dan sistem pemasaran yang belum adil;
f. Kualitas, mentalitas dan ketrampilan sumberdaya petani rendah;
g. Kelembagaan petani dan posisi tawar petani rendah;
Laporan Akuntanbilitas dan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2017
Dinas Pertanian Provinsi Nusa Tenggara Timur 31
h. Lemahnya koordinasi antar lembaga terkait dan birokrasi; serta
i. Kebijakan makro ekonomi yang belum berpihak kepada petani;
4.5. Isu dan Pemasalaahan Strategis ke Depan
Sedangkan permasalahan strategis ke depan dalam pembangunan pertanian
dan perkebunan adalah :
a. Ketersediaan lahan berkenaan dengan alih fungsi lahan;
b. Optimasi pemanfaatan sumberdaya pertanian;
c. Peningkatan kemandirian pangan dan penyediaan bahan baku industri;
d. Penurunan tingkat pengangguran dan kemiskinan;
e. Operasionalisasi pembangunan berkelanjutan;
f. Globalisasi perdagangan dan investasi;
g. Terbangunnya industri hasil pertanian dan perkebunan sampai tingkatdesa;
h. Sinkronisasi program pusat dan daerah sejalan era otonomi daerah;
i. Penyelenggaraan tata pemerintahan yang baik (Good Governance).
C. Kebijakan dan Penetapan Kinerja
Demi mencapai tujuan dan sasaran pembangunan makakebijakan dan Penetapan
Kinerja (PK) Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi NTT adalah sebagai berikut
:
1. Kebijakan :
Mendorong pengembangan sistem budidaya tanaman meningkatkan indeks
pertanaman dan perluasan areal tanam.
Mengembangkan teknologi pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman
(OPT) pertanian dan perkebunan yang memenuhi standar pengendalian
hama terpadu (PHT);
Laporan Akuntanbilitas dan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2017
Dinas Pertanian Provinsi Nusa Tenggara Timur 32
Memfasilitasi penyediaan pedoman inventarisasi dan pemetaan kebun,
pengendalian lahan, agroindustri lintas kabupaten/kota dalam rangka
pengutuhan kawasan usaha pertanian dan perkebunan;
Memfasilitasi pengembangan kemitraan usaha, kelembagaan usaha
pertanian dan perkebunan, investasi usaha pertanian dan perkebunan, serta
mendorong kegiatan hilir untuk memperoleh nilai tambah;
Meningkatkan kapasitas sumberdaya manusia pertanian dan perkebunan
dengan melaksanakan pemberdayaan masyarakat pertanian dan perkebunan
melalui upaya pengembangan SDM dan penguasaan teknologi tepat guna
dengan kegiatan pendidikan, pelatihan, penyuluhan, pendampingan, dan
pengembangan kelembagaan petani.
Mendorong pengembangan sistem budidaya tanaman meningkatkan indeks
pertanaman dan perluasan areal tanam.
2. Penetapan Kinerja (PK)
Penetapan kinerja pada hakekatnya adalah pernyataan komitmen yang
merepresentasikan tekad dan janji untuk mencapai kinerja yang jelas dan terukur
dalam rentang waktu 1 (satu) tahun dengan mempertimbangkan sumber daya
yang ada. Tujuan penetapan kinerja adalah untuk meningkatkan akuntabilitas,
transparansi, dan kinerja aparatur sebagai dasar penilaian
keberhasilan/kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran organisasi yaitu
menciptakan tolok ukur kinerja sebagai dasar evaluasi kinerja pembangunan
bidang pertanian dan perkebunan di Provinsi Nusa Tenggara Timur (Data
Terlampir).
Laporan Akuntanbilitas dan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2017
Dinas Pertanian Provinsi Nusa Tenggara Timur 33
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara
Timur merupakan pertanggungjawaban Kepala Daerah atas pelaksanaan tugas-tugas
umum pemerintahan dan pembangunan, dalam rangka mewujudkan tujuan dan sasaran
sesuai visi, misi yang telah ditetapkan sesuai kewenangan yang dimiliki Pemerintah
Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Instrumen pertanggungjawaban tersebut antara lain meliputi pengukuran,
penilaian, evaluasi dan analisis kinerja, serta akuntabilitas keuangan yang dilaporkan
secara menyeluruh dan terpadu untuk memenuhi kewajiban dalam
mempertanggungjawabkan keberhasilan/kegagalan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi,
sasaran, tujuan, serta visi dan misi organisasi.
A. AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH PROVINSI NUSA
TENGGARA TIMUR
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP) adalah perwujudan kewajiban
suatu instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan/kegagalan
dalam mengelola sumber daya sesuai dengan mandat yang diterima melalui pelaksanaan
program dan kegiatan yang merupakan penjabaran dari sasaran melalui instrument
pertanggungjawaban secara periodik, yaitu Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
(LKIP).
Dalam menjalankan tugas-tugas umum pemerintahan dan pembangunan,
Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur didukung oleh Perangkat Daerah untuk
melaksanakan pelayanan kepada publik maupun aparatur sebagai upaya
mengimplementasikan tujuan dan sararan yang telah ditetapkan dalam dokumen
Laporan Akuntanbilitas dan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2017
Dinas Pertanian Provinsi Nusa Tenggara Timur 34
RPJMD. Pengukuran kinerja dilakukan dengan membandingkan target dan realisasi
dengan capaian kinerja tahun sebelumnya. Acuan untuk menilai kinerja Pemerintah
Provinsi NTT adalah Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Provinsi NTT Tahun 2013-2018, Rencana Kerja Tahunan (RKT) Tahun2018 dan
Penetapan Kinerja (PK) Tahun 2017. Sedangkan Indikator Kinerja Utama (IKU)/Key
Performance Indikator merupakan acuan untuk mengukur keberhasilan dan kegagalan
capaian kinerja prioritas yang bersifat strategis. Indikator Kinerja Utama Pemerintah
Provinsi NTT ditetapkan dalam Peraturan Gubernur NTT Nomor 27 Tahun 2010.
Adapun Rencana Kerja Tahunan (RKT) Tahun 2018 dan Penetapan Kinerja (PK) Tahun
2017 serta Indikator Kinerja Utama (IKU) terlampir.
PENGUKURAN KINERJA
Pengukuran kinerja dilakukan dengan membandingkan rencana kinerja sasaran dan
realisasi kinerja sasaran yaitu sebagai berikut:
Sasaran .: Meningkatnya Kontribusi Sektor Pertanian dan Perkebunan
TerhadapLaju Perekonomian Daerah.
Sasaran ini diarahkan untuk mengetahui peran sektor pertanian terhadap
struktur perekonomian daerah dan kontribusinya bagi pertumbuhan ekonomi di Nusa
Tenggara Timur. Program/kegiatan untuk mendukung pencapaian sasaran ini adalah :
(1) Pelayanan Administrasi Perkantoran, (2) Peningkatan Sarana dan Prasarana
Aparatur, (3) Peningkatan Sistim Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan, (4)
Peningkatan Produksi dan Prooduktivita dan Mutu Tanaman Perkebunan, (5)
Peningkatan Produksi dan Produktivitas dan Mutu Produk Tanaman
Pangan/Hortikultura, (6) Program Pengembangan Perbenihan/Pembibitan.
Laporan Akuntanbilitas dan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2017
Dinas Pertanian Provinsi Nusa Tenggara Timur 35
Tabel 3.1.
Capaian Indikator Kinerja Sasaran
Meningkatnya Kontribusi Sektor Pertanian dan Perkebunan terhadap PDRB
NTT
No Indikator Kinerja Satuan
Tahun
Dasar
2015
Tahun
2016
Pertumbahan
(%)
1. Prosentase
Kontribusi sub
sektor pertanian
terhadap PDRB
% 29,65 28,89 (2,63)
Pada Tabel 3.1 penyajian Kontribusi sektor pertanian dan perkebunan dirinci
menurut total nilai tambah dari seluruh kegiatan ekonomi lapangan usaha terhadap
PDRB NTT berdasarkan Distribusi PDRB Menurut Lapangan Usaha Tahun Dasar
2010. Tahun 2015 sebesar 29,65% dan pada tahun 2016 sebesar 28,89% atau
mengalami penurunan sebesar (0,76%) dengan laju pertumbuhan (2,63%). Walaupun
demikian struktur perekonomian NTT menurut lapangan usaha 2016/2017, masih
didominasi oleh tiga lapangan usaha yaitu usaha utama pertanian, perikanan dan
kehutanan. Pertumbuhan ekonomi tersebut dipicu oleh lapangan usaha pertanian,
kehutanan dan perikanan yang memiliki andil sebesar 0,84 % terhadap total
pertumbuhan ekonomi NTT. Harapan kedepan adalah sektor pertanian dan perkebunan
tetap memberikan kontribusi bagi perekonomian di NTT.
Laporan Akuntanbilitas dan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2017
Dinas Pertanian Provinsi Nusa Tenggara Timur 36
Sasaran 2a. : Meningkatnya produksi dan produktivitas hasil pertanian dan
perkebunan potensial.
Sasaran ini diarahkan untuk meningkatkan produksi dan produktivitas hasil
pertanian dan perkebunan potensial daerah yang berdampak pada ketersedian pangan
serta hasil pertanian dan perkebunan lainnya. Adapun program/kegiatan yang
mendukung dalam peningkatan produktivitas pertanian dan perkebunan meliputi :
a) Program Peningkatan Penyuluhan Usaha Tani,
b) Program Peningkatan Produksi dan Produktivitas dan mutu Produksi Tanaman
Perkebunan,
c) ProgramPeningkatan Produksi dan Produktivitas dan Mutu Produk Tanaman
Pangan/Hortikultura,
d) Program Pengembangan Perbibitan/Pembibitan,
Ketersediaan pangan erat kaitannya dengan tingkat produksi tanaman pangan.
Pada tabel 3.2 terlihat bahwa berdasarkan angka Ramalan (ARAM) tanaman pangan
2017, target renstra tahun 2013 – 2018 terhadap Angka Tetap (ATAP) 2016, produksi
tanaman pangan mengalami peningkatan dan penurunan secara fluktuatif walaupun
tidak secara signifikan jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Produksi tanaman
pangan yang mengalami peningkatan yaitu tanaman padi ATAP tahun 2016 sebesar
924.403 Ton/GKG ARAM II tahun 2017 sebesar 1.066.023 Ton/GKG dengan laju
pertumbuhan sebesar 13,28% dibandingkan dengan target Renstra tahun 2013 – 2018
terhadap realisasi ARAM 2017 sebesar 9,95% atau mengalami peningkatan sebesar
3,33% . Komoditi Jagung ATAP tahun 2016 sebesar 688.432 Ton/Pipil kering Angka
Ramalan (ARAM) tahun 2017 sebesar 806.846 Ton/pipil kering dengan laju
pertumbuhan sebesar 14,68% jika dibandingkan dengan target Renstra laju
pertumbuhan mengalami penurunan sebesar (24,79%) atau -10%., Kacang Tanah,
Laporan Akuntanbilitas dan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2017
Dinas Pertanian Provinsi Nusa Tenggara Timur 37
Kacang hijau, ubi kayu. (Secara rinci terlihat pada tabel 3.2 dan Penejelasan).
Peningkatan produksi pada beberapa komoditi pangan disebabkan antara lain oleh
karena adanya intervensi program oleh pemerintah serta penyedian sarana dan prasarana
produksi yang mendukung. Sedangkan penurunan produksi tanaman pada beberpa
komoditi tanaman pangan akibat dari factor aplikasi dan budidaya di tingkat petani.
Tabel 3.2.
Capaian Indikator Kinerja Sasaran
Meningkatnya produksi dan produktivitas hasil pertanian dan perkebunan
potensial
Indikator Kinerja
Tahun
Dasar
2016
2017* %
Pertum
-buhan
%
CapaianTarget
(Renstra)
Realisasi
ARAM
Padi Produksi Gabah (ton) 924.403 908.891 1.066.023 (13,28) 117,28
Produksivitas (kw/ha) 35.65 36.36 35.23 (1,19) 90,45
Jagung Produksi (Ton) 688.432 958.829 806.846 14,67 84,15
Produktsivitas (kw/ha) 25.95 24.40 25.91 (0,15) 88,98
Kedelai Produksi (Ton) 5.834 - 8.136 28,31 71,71
Produksivitas (kw/ha) 8.69 - 11.22 22,55 117,73
Kacang
Tanah
Produksi (ton) 10.431 - 10.375 (0,54) 82,68
Produksivitas (kw/ha) 9.09 - 8.89 (2,25) 84,20
Kacang
Hijau
Produksi (ton) 6.128 - 7.196 14,84 85,16
Produksivitas (kw/ha) 5.79 - 6.68 13,32 48,23
Ubi
Kayu
Produksi (ton) 618.261 - 701.892 11,92 88,09
Produksivitas (kw/ha) 120,44 - 119.48 (0,80) 17,96
Ubi
Jalar
Produksi (ton) 55.447 - 72.843 23,88 76,12
Produksivitas (kw/ha) 71.34 - 78.11 8,67 92,41
Laporan Akuntanbilitas dan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2017
Dinas Pertanian Provinsi Nusa Tenggara Timur 38
Sumber Data : Dinas Pertanian . NTT,
*) Angka Tetap 2016 Target Renstra dan Realisasi ARAM II tahun 2017
Untuk capaian kinerja tingkat produksi komoditi pertanian kisaran 76 –
117,28% hanya dicapai oleh 4 Komoditi yaitu Padi mencapai 117.28% dan Ubi Kayu
sebesar 88,09%, Kacang hijau 85,16%, Jagung 84,15% dan Kacang Tanah 82,68%.
Komoditi pertanian terendah adalah komoditi Kedelai 71,71% dan Ubi Jalar 76,12%.
Sedangkan untuk pertumbuhan Produksi, Komoditi yang mengalami kenaikan adalah
Ubi Jalar 23,88%, Kedelai 28,31%, Kacang Hijau 14,92%, Jagung 14,67% dan Padi
13,28%. Komoditi yang mengalami penurunan adalah Kacang Tanah yaitu sebesar
(0,54%).
Tingkat produktivitas komoditi pangan potensial yang ditampilkan juga
mengalami fluktuasi di tahun 2016 terhadap Angka Ramalan (ARAM) tahun 2017.
Secara keseluruhan tingkat pencapaian kinerja untuk produktivitas komoditi pertanian
adalah berkisar antara 84% - 117,73% yang meliputi; Komoditi kedelai 117,73%, Padi
90,45%, Ubi Jalar 92,41%, Jagung 88,98% dan Kacang Tanah 84,20%. Komoditi yang
mengalami penurunan Produtivitas adalah; Ui Kayu 17,96% dan Kacang Hijau
48,23%.
Produksi tanaman hortikultura angka ATAP tahun 2015 terhadap ATAP tahun
2016 capaian produksi tertinggi terdapat pada komoditi Cabe Rawit sebesar 6.388 ton
tahun 2016 dan tahun 2015 sebesar 2.435 ton atau mencapai 108% dengan laju
pertumbuhan 61,88%, komoditi bawang merah sebesar 2.385 ton ditahun 2016 dan
tahun 2015 sebesar 2.103 ton atau mencapai 94% dengan laju pertumbuhan 11,82%,;
komoditi jahe sebesar 1.922.619 Kg ditahun 2016 dan tahun 2015 sebesar 1.222.819
Kg atau mencapai 92% dengan laju pertumbuhan 36,39% , Produksi komoditi
Laporan Akuntanbilitas dan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2017
Dinas Pertanian Provinsi Nusa Tenggara Timur 39
hortikultura yang mengalami penurunan yaitu; komoditi pisang sebesar 127.705 ton
ditahun 2016 dan tahun 2015 sebesar 107.898 ton atau mencapai 75,01% dengan laju
pertumbuhan 15,66%, komoditi Jeruk Siam/keprok ditahun 2016 turun sebesar 14.168
ton dibandingkan tahun 2015 sebesar 15.832 ton atau turun mencapai (1,664%) dengan
laju pertumbuhan (11,21%). Sedangkan penurunan produksi pada beberpa komoditi
tanaman hortikultura akibat dari keterbatasan ketersediaan pupuk, cara aplikasi dan
budidaya di tingkat petani yang kurang memperhatikan kondisi lahan, umur tanaman,
kurangnya perawatan dan sering mempergunakan peralatan seadanya sehingga
berpengaruh pada hasil produksi.
Perbandingan berdasarkan angka tetap (ATAP) produksi dan produktivitas
tahun 2015 terhadap tahun 2016 secara rinci terlihat pada table 3.3.
Tabel 3.3.
Capaian Indikator Kinerja Sasaran
Meningkatnya produksi dan produktivitas hasil pertanian dan perkebunan
potensial
Indikator Kinerja Tahun
Dasar
2015
Tahun 2016* Capaian
(%)ATAP Laju
Pertumb
uhan
(%)
Jeruk
Siam/
Keprok
Luas Panen (Pohon) 240.059 223.969 (7,59) 89,18
Produksi (Ton) 15.832 14.168 (11,21) 91,34
Produktivitas (Kg/Pohon) 64,01 63.26 (1,19) 96,85
Mangga Luas Panen (Pohon) 666.666 944.776 29,44 100
Produksi (Ton) 56.870 71.876 20,87 126
Laporan Akuntanbilitas dan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2017
Dinas Pertanian Provinsi Nusa Tenggara Timur 40
Produktivitas (Kg/Pohon) 83,80 76,08 (10,15) 90,78
Pisang Luas Panen (Ha) 2.153,491 2.494.387 13,67 79,85
Produksi (Ton) 107.898 127.705 15,66 75,01
Produktivitas (Kw/Ha) 50,10 51.20 2,15 90
Bawang
Merah
Luas Panen (Ha) 1.238 1.060 (16,79) 83
Produksi (Ton) 2.103 2.385 11,82 94
Produktivitas (Kw/Ha) 16,99 22.55 24,67 82
Bawang Produksi (Ton) 272 273 0,37 100
Putih Produktivitas (Kw/Ha) 22,54 22,55 0,04 100
Cabe
Besar
Luas Panen (Ha) 1.059 654 (62) 83
Produksi (Ton) 1.278 4.244 69,88 79
Produktivitas (Kw/Ha) 12,07 64,89 82,3 93
Cabe
Rawit
Luas Panen (Ha) 1.504 1.188 (26,60) 83
Produksi (Ton) 2.435 6.388 61,88 108
Produktivitas (Kw/Ha) 16,19 53.77 69,90 66
Tanam
an
Biofar
maka
(Jahe)
Luas Panen (M2) 1,363,158 1.525.924 10,67 77
Produksi (Kg) 1.222,819 1.922.619 63,53 92
Produktivitas (Kg/M2) 0,90 5.60 83,93 68
Sumber Data : Dinas Pertanian Prov. NTT,
*) Angka Tetap 2015 dan Angka Tetap 2016
Produksi dan Produktivitas tanaman perkebunan pada tahun 2017 seperti yang
ditunjukkan pada tabel 3.4. Produksi tanaman perkebunan menunjukkan kinerja baik
dengan rata-rata capaian 88,37% - 102,2% dari target renstra yang ditetapkan dan yang
terrendah tedapat pada komoditi kopi sebesar 30,70%. Berdasarkan sumber data
Laporan Akuntanbilitas dan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2017
Dinas Pertanian Provinsi Nusa Tenggara Timur 41
produksi dan produktivitas tanaman perkebunan angka ASEM tahun 2017 terhadap
Target renstra tahun 2013 - 2018.
Tabel 3.4.
Capaian Indikator Kinerja Sasaran
Meningkatnya produksi dan produktivitas hasil pertanian dan perkebunan
potensial
Indikator Kinerja Tahun
2016
Tahun 2017* Capai
an %
Target
Renstra
Realisasi
ASEM
Laju
Pertumbu
han (%)
Kakao Luas Panen (Ha) 29.814 29.875 29.873 0,98 99,99
Produksi (Ton) 19.096 18.757 19.174 0,40 102,2
Produktivitas
(Kg/Ha)
6,41 2,94 6,42 0,16
218,4
Jambu
Mete
Luas Panen (Ha) 87.375 87.432 87.411 0,04 99,97
Produksi (Ton) 49.440 56.034 49.520 0,16 88,37
Produktivitas
(Kg/Ha)
5,66 2,65 5,67 0,17
214
Kelapa Luas Panen (Ha) 89.211 90.320 89.293 0,1 98,86
Produksi (Ton) 68.496 79.464 68.505 0,013 100
Laporan Akuntanbilitas dan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2017
Dinas Pertanian Provinsi Nusa Tenggara Timur 42
Produktivitas
(Kg/Ha)
768 4,28 7,67 1,79
99,87
Kopi : Luas Panen (Ha) 41.535 42.141 41.601 0,16 98,72
Produksi (Ton) 22.228 72.967 22.404 (2,5) 30,70
Produktivitas
(Kg/Ha)
5,35 4,67 5,39 0,74 115,4
Sumber Data : Dinas Pertanian Prov. NTT,
*) Angka Tetap 2016, Target Renstra tahun 2013 – 2018 dan ASEM 2017
Dari segi pencapaian kinerja, terlihat bahwa peningkatan produksi tanaman
perkebunan menunjukkan kinerja baik dengan kisaran capaian diatas 102% dari target.
Capaian kinerja untuk produksi tanaman perkebunan ini dipengaruhi oleh dukungan
program/kegiatan pemerintah.
Permasalahan yang dihadapi dalam peningkatan produksi pertanian dan
perkebunan adalah masih kurangnya penggunaan benih/bibit bermutu di tingkat petani
dan penggunaan pupuk yang tidak sesuai anjuran dan keterlambatan ketersediaan
pupuk. Selain itu faktor pemeliharaan tanaman yang kurang optimal juga
mempengaruhi produksi dan produktivitas tanaman itu sendiri. Sehingga langkah-
langkah yang harus ditempuh yaitu perlunya penggunaan benih/bibit bermutu dan
memastikan ketersediaan pupuk tepat waktu agar dapat digunakan secara tepat oleh
petani. Selain itu dukungan dana pemerintah daerah juga perlu ditingkatkan terutama
untuk pengembangan tanaman pangan seperti kacang-kacangan dan umbi-umbian dan
tanaman hortikultura.
Sasaran 2b. : Meningkatnya prosentase jumlah ketersediaan sarana dan
prasarana pertanian
Laporan Akuntanbilitas dan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2017
Dinas Pertanian Provinsi Nusa Tenggara Timur 43
Sasaran ini diarahkan untuk penyediaan sarana dan prasarana yang memadai
dalam menunjang peningkatkan produksi dan produktivitas hasil pertanian dan
perkebunan. Adapun program/kegiatan yang mendukung penyediaan sarana dan
prasarana pertanian adalah program penyediaan sarana produksi pertanian.
Salah satu faktor kunci dalam mencapai keberhasilan peningkatan produksi
pertanian dan perkebunan adalah adanya dukungan sarana produksi secara “6 tepat”
(tepat jenis, jumlah, tempat, mutu, waktu, harga) yang tersedia dan terjangkau oleh
petani. Ketersediaan sarana produksi antara lain alat pengolah lahan, alat pengolahan
hasil, pupuk dan pestisida.
Tabel 3.5.
Capaian Indikator Kinerja Sasaran
Meningkatnya prosentase jumlah ketersediaan sarana dan prasarana pertanian
Indikator
KinerjaSatuan
Tahun
Dasar
2014
Sdg.
Tahun
2015
Sdg.
Tahun
2016
2017* Capaian
Target Real. (%)
Traktor
Roda 2
Unit 1.832 1.852 1.873 60 130 216,66
Traktor
Roda 4
Unit 143 143 143 5 6 120
Pompa
Air
Unit 1.259 1.302 1.324 589 10 1,69
Pada Tahun 2017, Dinas Pertanian melalui sumber dana APBD I menargetkan
penganggaran hibah penyediaan traktor roda 2 sebanyak 130 unit, traktor roda 4
sebanyak 6 unit, dan pompa air sebanyak 43 unit. Dalam pelaksanaannya terealisasi
Laporan Akuntanbilitas dan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2017
Dinas Pertanian Provinsi Nusa Tenggara Timur 44
100% yatiu; traktor roda 2 sebanyak 130 unit, traktor roda 4 sebanyak 6 unit dan pompa
air sebanyak 10 unit.
Capaian kinerja tahun 2017 untuk sarana dan prasarana terutama realisasi
traktor roda 4 sebanyak 6 unit dibandingkan dengan target renstra tahun 2013 – 2018
sebanyak 5 unit capaian 120%, realisasi tarktor roda 2 sebanyak 130 unit terhadap target
renstra sebanyak 6 unit capaian 216,66%, dan pompa air realisasi sebanyak 10 unit
terhadap target renstra sebanyak 589 unit capaian 1,69%. Melihat jumlah sarana alsitan
hingga keadaan tahun 2017 terhadap jumlah kelompok tani penerima masih kurang,
maka perlu adanya dukungan ketersediaan dana baik melalui APBD maupun APBN.
Keterbatasan dana tersebut membuat Dinas perlu melakukan penyebaran sarana dan
prasarana secara merata dan berdasarkan prioritas dengan melihat kelayakan
ketersediaan alat dan mesin pertanian dibandingkan dengan luas ketersediaan luas
lahan di kabupaten/kota.
Untuk tahun 2017 tidak ada dukungan dari pemerintah pusat malalui dana APBN
maupun APBNP untuk sarana prasarana alsitan, dukungan dana dari pemerintah pusat
melalui dana APBN berupa traktor roda 2 sebanyak 675 unit, traktor roda 4 sebanyak
50 unit, dan pompa air sebanyak 506 unit dilakukan pada tahun 2016. Sehingga sampai
dengan tahun 2017, alat dan mesin pertanian yang tersedia di lapangan (Kab/Kota)
dengan rincian Traktor roda 2 sebanyak 1.982 unit, traktor roda 4 sebanyak 149 unit
dan pompa air sebanyak 1.334 unit. Ini belum termasuk pengadaan yang dilakukan
oleh APBD II dan swasta.
Tabel 3.6.
Capaian Indikator Kinerja Sasaran
Meningkatnya prosentase jumlah ketersediaan sarana dan prasarana pertanian
(Kebutuhan pupuk dan realisasi Penyaluran)
Laporan Akuntanbilitas dan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2017
Dinas Pertanian Provinsi Nusa Tenggara Timur 45
Indikator Kinerja SatuanRealisasi
2016
2017Capaian
(%)Rencana/
KebutuhanRealisasi
Kebutuhan pupuk
dan realisasi
Penyaluran
Ton 39.087,70 47.6831 45.388,01 95,18
Jenis Pupuk :
Urea Ton 19.085 26.193 24.884,77 95,01
ZA Ton 946 885 856,56 96,79
SP Ton 2.690 3.465,10 3.236,22 93,39
NPK Ton 14.385 15.844 15.186,73 95,85
Organik Ton 1.981 1.296 1.223,73 94,42
Tabel 3.7.
Capaian Indikator Kinerja Sasaran
Meningkatnya prosentase jumlah ketersediaan sarana dan prasarana pertanian
(Perbandingan Ketersediaan Pupuk dengan luas areal tanam)
Indikator Kinerja SatuanRealiasasi
2017
Luas
Areal
sesuai
(Ha)
Kg/Ha
Ketersediaan Pupuk
(TOTAL)
Ton 45.388,01 214.714
Urea Ton 24.884,77 214.714111,90
ZA Ton 856,56 214.7143,989
SP Ton 3.236,22 214.71415,072
Laporan Akuntanbilitas dan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2017
Dinas Pertanian Provinsi Nusa Tenggara Timur 46
NPK Ton 15.186,73 214.71470,720
Organik Ton 1.223,73 214.7145,699
Tabel 3.8.
Capaian Indikator Kinerja Sasaran
Meningkatnya prosentase jumlah ketersediaan sarana dan prasarana pertanian
(Ketersediaan Pestisida)
Indikator
Kinerja
Satuan Stok
Tahun
2016
Sampai dengan
tahun 2017Sisa Stock
Kg/Liter/Ml Bantuan/
StockTersalur
Ketersediaan
Pestisida :
23.752 26.972,5 2.386,5 24.776
Insektisida Liter 18.951 4.492,5 2.386,5 2.106
Fungisida Kg 1.188 1.480 - 1.480
Bakterisida Kg 190 - - 190
Moluskisida Ml 20 20.000 - 20.000
Rodentisida Kg 3.403 1.000 1.000
PPA
Laporan Akuntanbilitas dan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2017
Dinas Pertanian Provinsi Nusa Tenggara Timur 47
Pada tahun 2017, pemerintah provinsi NTT dalam hal ini Dinas Pertanian
dalam melaksanakan fungsi pengawasannya menargetkan penyaluran pupuk subsidi
berdasarkan alokasi yang dikeluarkan oleh Kementerian Pertanian RI sebesar 42.454,22
ton diperuntukan untuk areal pertanian seluas 214.714 ha yang didasarkan pada
Rencana Defenitif Kebutuhan Kelompok (RDKK) yang telah masuk melalui pemerintah
kab/kota keadaan sampai dengan bulan Desember 2017. Dengan demikian jumlah
pupuk yang tersedia dapat digunakan sebanyak 43.388,01 ton/ha untuk keseluruhan
jenis pupuk. Hal ini sesuai dengan yang tertuang dalam Keputusan Direktur Jenderal
Prasarana dan Sarana Pertanian Nomor 29/Kpts/SR.310/B.09/2017 Tentang Realokasi
Pupuk Bersubsidi untuk Sektor Pertanian dan Peraturan Menteri Pertanian Nomor
04/Permentan/SR.310/03/2017 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Pertanian
Nomor 69/Permentan/SR.310.12/2016 dan SK Kepala Dinas Pertanian Nomor:
521.1.050/01/SP/1/2017 Tentang Alokasi dan Harga Eceran Tertinggi Pupuk Bersubsidi
untuk sector Pertanian. dan SK Kepala Dinas Pertanian Nomor:
521.1.050/01/SP/1/2017 Tentang Alokasi dan Harga Eceran Tertinggi Pupuk Bersubsidi
untuk sector Pertanian. Secara Rinci harga eceran tertinggi (HET) Pupuk Bersubsidi
tingkat pengecer resmi ditetapkan sebagai berikut: Pupuk Urea Rp.1.800 per Kg, pupuk
SP-36 Rp. 2.000,- per Kg, pupuk ZA Rp. 1.400 per Kg, pupuk NPK Rp. 2.300 per Kg,
pupuk Organik Rp. 500,- per Kg.
Sedangkan untuk pestisida, Dinas Pertanian pada tahun 2017 menyediakan stok
pestisida sebanyak 26.972,5 dalam satuan Kg (padat) dan Liter (air). Jenis pestisida
yang disediakan antara lain a) Insektisida sebanyak 4.492,5 Liter, b) Fungisida
sebanyak 1.188 Kg c) Bakterisida sebanyak 190 kg jenis/formula, d) Moluskisida
sebanyak 20.000 militer jenis/formula, e) Rodentisida sebanyak 3.403 Kg dan Polimer
Pengikat Air (PPA) sebanyak 1 jenis/formula.Ketersediaan pestisida ini sebagai stok
Laporan Akuntanbilitas dan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2017
Dinas Pertanian Provinsi Nusa Tenggara Timur 48
unutk mengantisipasi jikalau ada serangan hama atau adanya permintaan dari
masyarakat. Tahun ini pestisida yang yang disalurkan berdasarkan permintaan
masyarkat sebanyak 2.386,5 dengan rincian; Insektisida sebanyak 2.386,5 Liter atau
mencapai 53,12% sedangkan sisa stok pestisida yang ada digudang karena tidak ada
permintaan dari masyarakat.
Untuk tahun-tahun mendatang,pengawasan atas peredaran dan penyaluran
pupuk dan pestisida yang digunakan oleh petani lebih ditingkatkan lagi agar tidak
terjadi penyimpangan yang dapat merugikan petani itu sendiri. Keterlambatan
penyediaan pupuk dan pestisida juga menjadi kendala yang harus diperhatikan oleh
semua pihak yang berkepentingan agar tujuan untuk meningkatkan produksi pertanian
dan perkebunan demi kesejahteraan petani dapat tercapai.
Sasaran3. : Meningkatnya ketersediaan benih/bibit bermutu tanaman
Pertanian dan Perkebunan
Sasaran ini diarahkan untuk menyediakan benih/bibit tanaman pertanian dan
perkebunan yang bermutu dan bersertifikat demi meningkatkan produksi dan
produktivitas. Adapun kegiatan yang mendukung sasaran ketersediaan benih/bibit
bermutu tanaman pertanian dan perkebunan meliputi :
a) Pengembangan Perbenihan/pembibitan tanaman perkebunan terpadu,
b) Peningkatan kapasitas penerapan teknologi pertanian/perkebunan,
c) Penyediaan sarana produksi pertanian/perkebunan,
d) Pengembangan intensifikasi padi, palawija dan hortikultura,
e) Pengembangan kawasan hortikultura,
Tabel 3.9.
Capaian Indikator Kinerja Sasaran
Laporan Akuntanbilitas dan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2017
Dinas Pertanian Provinsi Nusa Tenggara Timur 49
Meningkatnya ketersediaan benih/bibit bermutu tanaman Pertanian dan
Perkebunan
Indikator Kinerja Satuan Tahun
Dasar
2016
2017* %
Pertum-
buhan
Capaian
Target Realisasi (%)
Produksi Benih Padi Ton 1.634.020 29.889 150.000 98,87 502
Produksi Benih Jagung Ton 522.435 4.928 227.500 (1,91) 4.616
Produksi Benih Kedelei Ton 134,4 1.600 1.600 91,6 100
Produksi Bibit Jeruk Anakan 13.128 20.000 8.000 (64) 40
Produksi Bibit Mangga Anakan 4.170 25.000 17.000 75,47 68
Produksi Bibit Sukun Anakan - 12.500 1.000 - 8
Produksi Bibit Durian Anakan - 4.000 200 - 50
Produksi bibit
Lengkeng
Pohon - 200 200 - 100
Produksi Benih
Bawang merah
Ton 82,77 400 200 58,62 50
Produksi Bibit Kelapa Anakan 50.000 20.000 25.000 (1) 125
Produksi Bibit Kopi Anakan 150.000 200.000 15.000 (900) 7,50
Produksi Bibit Jambu
Mete
Anakan 40.000 50.000 28.000 (42) 56
Produksi Bibit
Cengkeh
Anakan - 15.000 15.000 - 100
Realisasi produksi benih setifika tahun 2017 baik tanaman pangan, hortikultura
dan perkebunan pada tabel 3.9 diatas dibandingkan dengan target renstra tahun 2013 –
2018 tersaji sebagai berikut; Benih tanaman pangan: Benih padi realisasi 150.000 ton
Laporan Akuntanbilitas dan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2017
Dinas Pertanian Provinsi Nusa Tenggara Timur 50
dibandingkan dengan target renstra 29.889 ton lajuh pertumbuhan 98,89% dengan
tingkat capaian 502%, Benih jagung realisasi 227.500 ton dibandingkan dengan target
renstra 4.928 ton lajuh pertumbuhan (1,91%) dengan capaian 4.616%, Benih kedelai
realisasi 160 ton/kg dibandingkan dengan target rencana 160 ton/kg dengan lajuh
pertumbuhan 91,6% dengan tingkat capaian 100%. Benih/bibit tanaman hortikultura:
Bibit/anakan jeruk realisasi 8.000 dibandingkan dengan target renstra 20.000 dengan
lajuh pertumbuhan 164% dengan capaian 40%, Bibit/anakan mangga realisasi 17.000
dibandingkan dengan target renstra 25.000 lajuh pertumbuhan 75,47% dengan capaian
68%, Bibit/anakan sukun realisasi 1.000 dibandingkan dengan target renstra 12.500
capaian 8%, Bibit/anakan durian realisasi 200 dibandingkan dengan target renstra 4.000
capaian 50%, Bibit/anakan lengkeng realisasi 200 target pelaksanaan 200 capaian
100%, Benih bawang merah realisasi 200 ton/kg dibandingan dengan target renstra 400
lajuh pertumbuhan 58,62% dengan capaian 50%. Anakan/bibit tanaman perkebunan:
Bibit/anakan kelapa realisasi 25.000 dibandingkan dengan target renstra 20.000 lajuh
pertumbuhan (1%) dengan capaian 125%, bibit/anakan kopi realisasi 15.000
dibandingkan dengan target renstra 200.000 lajuh pertumbuhan (900) dengan capaian
7,50%, Bibit/anakan jambu mente realisasi 28.000 dibandingkan dengan target renstra
50.000 lajuh pertumbuhan (42) dengan caqpaian 56%, bibit/anakan cangkeh realisasi
15.000 terhadap rencana 15.000 capaian 100%.
Rata – rata produksi padi meningkat dari 1.363 ton menjadi 1.3689,93 ton atau
23,91%, produksi jagung meningkat dari 389,174 ton menjadi 662,378 ton atau 70,20%,
produksi kedelei meningkat dari 12 ton menjadi 90 ton atau 391,17%. Hal ini
menunujukan bahwa semakin meningkatnya penumbuhan produsen benih dan
penggunaan benih maka semakin tinggi pula jumlah produksi padi, jagung dan kedelai
di lapangan.
Laporan Akuntanbilitas dan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2017
Dinas Pertanian Provinsi Nusa Tenggara Timur 51
Rata–rata produksi benih jagung per hektar di NTT Tahun 2015 hanya 1,20
ton, meningkat dibanding tahun 2014 sebesar 1,555 ton/ha, di tahun 2016 mecapai
2,59 ton/ha sedangkan di tahun 2017 sebesar 1,46 ton/ha, atau dibandingkan dengan
tahun 2016 turun sebesar (1,13) ton/ha. Padahal potensi dan kemampuan bisa melebihi
angka produksi tersebut. Penyebabnya antara lain karena kekurangan air, serangan hama
penyakit tanaman, tidak semua calon benih yang dipanen dijadikan benih, benih yang
lulus uji tidak dilabel tapi dikonsumsi oleh petani karena ketiadaan pasar, serta
keterlambatan taman hingga panen diakhir tahun 2017 berdampak pada prosessing,
pengolahan benih dan pengajuan sampel carry over di tahun 2017. Ini merupakan
tantangan sekaligus peluang untuk peningkatan produksi dan produktivitas jagung di
NTT.
Produksi bibit/anakan tanaman hortikultura khususnya jeruk meningkat ditahun
2016 sebanyak 13.128 anakan, di tahun 2017 mengalami penurunan sebanyak 8.000
anakan dibandingkan dengan target renstra 20.000 anakan lajuh pertumbuhan (1%)
dengan capaian kinerja 40%, Bibit Mangga ditahun 2016 sebanyak 4.170 anakan di
tahun 2017 sebanyak 17.000 lajuh pertumbuhan 75,47% dan capaian kinerja 68%.
Benih Bawang merah tahun 2016 sebanyak 82,77 kg di tahun 2017 realisasi 200 kg
dibandingkan dengan target renstra 200 kg lajuh pertumbuhan mencapai 56,62% dengan
caaian kinerja 50%.
Produksi bibit/anakan tanaman perkebunan pada tahun 2016 sebanyak 50.000
anakan ditahun 2017 realisasi 25.000 anakan dibandingkan dengan target renstar tahun
20.000 anakan lajuh pertumbuhan (1%) dengan capaian kinerja 125%, produksi
bibit/anakan kopi tahun 2016 sebanyak 150.000 anakan ditahun 2017 sebanyak 15.000
anakan dibandingkan dengan target renstra sebanyak 20.000 lajuh pertumbuhan (900%)
dengan capaian kinerja 7,50%, produksi bibit/anakan jambu mente ditahun 2016
Laporan Akuntanbilitas dan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2017
Dinas Pertanian Provinsi Nusa Tenggara Timur 52
sebanyak 40.000 anakan tahun 2017 sebanyak 28.000 anakan dibndingkan dengan
target renstra sebanyak 50.000 anakan lajuh pertumbuhan (42%) dengan capaian kinerja
56%. Rendahnya produksi Benih/anakan tanaman perkebunan disebabkan karena
keterbatasan anggaran dan akibat musim kemarau yang berkepanjangan sehingga
banyak anakan yang mati dan tidak memenuhi syarat. Penurunan maupun peningkatan
produksi benih pada tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan terjadi karena harga
ditingkat penangkar melebihi nilai yang tertuang pada DPA dan kebanyakan
penangkaran benih diperuntukan bagi proyek pemerintah atau dengan kata lain
penangkaran hanya dilakukan sesuai kebutuhan benih yang diinginkan.
Sasaran4. : Terwujudnya perluasan areal pertanian dan perkebunan dalam
meningkatkan produksi, produktivitas dan mutu hasil pertanian
dan perkebunan.
Sasaran ini diarahkan untuk menambah luasan areal persawahan dan areal
tanaman hortikultura/perkebunan demi meningkatkan produksi dan produktivitas hasil
pertanian dan perkebunan. Adapun program/kegiatan yang mendukung ketersediaan
sarana dan prasarana pertanian meliputi program Perluasan Areal dan Pengelolaan
Lahan Pertanian.
Pada tabel 3.10 menunjukan adanya perluasan areal perkebunan sebesar 1.350
Ha, diperuntukan tanaman jambu mete seluas 500 Ha, kopi 150 Ha, kakao 200 Ha dan
kelapa 500 Ha. Perluasan areal jambu mete dilaksanakan di Kabupaten Sumba Tengah
100 Ha, Sumba Barat 100 Ha, Rote Ndao 100 Ha, Sabu Raijua 100 Ha, Lembata 100
Ha. Perluasan areal kopi dialokasikan kabupaten Ngada 50 Ha, Manggarai 50 Ha, dan
Manggarai Timur 50 Ha. Perluasan areal kakao 200 Ha masing-masing di Kabupaten
Laporan Akuntanbilitas dan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2017
Dinas Pertanian Provinsi Nusa Tenggara Timur 53
Alor 50 Ha, Sumba Barat Daya 50 Ha, Flores Timur 50 Ha dan Manggarai 50 Ha.
perluasan areal kelapa 250 Ha Realisasi pelaksanaan 100%.
Perluasan areal tanaman pangan dan hortikultura pada tahun 2017 tidak
dilaksanakan melalai APBD I maupun APBN karena saat ini peningkatan produksi dan
produktivitas lebih difokuskan melalui kegiatan intensifikasi dan pengembangan
komoditi. Sehingga capaian kinerja berkisar antara 50 - 100%. Permasalahan yang
dihadapi antara lain ketersediaan dana untuk mendukung perluasan areal demi
peningkatan produksi dan produktivitas pertanian dan perkebunan yang masih minim.
Oleh karena itu dukungan dari pemerintah pusat melalui Tugas Pembantuan dan dari
pihak swasta masih dibutuhkan.
Tabel 3.10.
Capaian Indikator Kinerja Sasaran
Terwujudnya perluasan areal pertanian dan perkebunan dalam meningkatkan
produksi, produktivitas dan mutu hasil pertanian dan perkebunan
Indikator Kinerja Satuan
Tahun
Dasar
2015
Tahun
Dasar
2016
2017* Capaian
Target Real. (%)
Laporan Akuntanbilitas dan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2017
Dinas Pertanian Provinsi Nusa Tenggara Timur 54
Perluasan Areal Petanian
Tanaman
Hortikultura/Perkebunan
Ha 700 850 1.400 1.220 87,14
Kopi Ha 100 150 200 250 125
Kakao Ha 200 200 300 100 33,33
Kelapa Ha 200 - 200 250 125
Jambu Mete Ha 200 500 500 250 50
Cengkeh Ha - - 100 150 150
Tembakau Ha - - 100 220 250
Sasaran5. : Meningkatnya kompetensi petani.
Sasaran ini diarahkan untuk meningkatkan kapasitas dan kemampuan sumber
daya manusia petani dalam melaksanakan program kegiatan budidaya tanaman
pertanian dan perkebunan demi meningkatkan produksi dan produktivitas hasil
pertanian dan perkebunan. Adapun program/kegiatan yang mendukung peningkatan
kompetensi petani meliputi program : Peningkatan Produksi dan Produktivitas Tanaman
Pangan/Hortikultura, Peningkatan Produksi dan Produktivitas Tanaman Perkebunan,
Penguatan Perleindunagn Tanaman Pangan dan Ganggaguan OPT dan DPI, SLPTT dan
SLI, Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Tanaman Sayuran dan
Tanaman Obat berkelanjutan.
Tabel 3.11.
Laporan Akuntanbilitas dan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2017
Dinas Pertanian Provinsi Nusa Tenggara Timur 55
Capaian Indikator Kinerja Sasaran
Meningkatnya komptensi penyuluh/petani
Kegiatan SatuanJumlah
(Orang)
Pelatihan teknis budidaya pertanian bagi penyuluh swadaya Orang 25
Pelatihan strategi pengembangan kelembagaan petani (SPKP). Orang 24
Sekoah lapang SL - PHT Padi, Jagung, Jeruk, bawang merah,
cabe, pisang
Orang 150
Gerakan pengendalian OPT tanaman pangan dan hortikultura Orang 125
Lomba dan penghargaan pada petani berprestasi pelaku
agribisnis tanaman pangan
Orang 1.071
Pemberdayaan pekebun dan penguatan kelembagaan tanaman
rempah
Orang 100
Pembinaan teknis paska panen komoditas tanaman perkebunan Orang 120
Pendampingan menejerial kelompok tani mandiri LM3 dan
PUAP.
Orang 363
Peningkatan Komptensi petani ini dilaksanakan melalui kelompok-kelompok
tani pertanian dan perkebunan yang sedang melaksanakan budidaya pertanian dan
perkebunan. Kegiatan -kegiatan yang dilakukan antara lain seperti yang terlihat pada
tabel 3.11. Jumlah petani yang mengikuti baik pelatihan, sekolah lapang dan bimbingan
teknis adalah kurang lebih 1.953 orang di tahun 2017 dibandingkan dengan tahun 2016
sebanyak 2.170 orang mengalami penurunan jumlah sebanyak 217 orang . Jika saat ini
jumlah petani NTT bergerak di bidang tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan
sebanyak kurang lebih 3.042.780 dibandingkan dengan total jumlah penduduk di NTT
5.203.500 Jiwa atau ±58,47% didominasi oleh petani. Mengikuti peningkatan
kapasitas petani yang dilakukan melalui dinas provinsi, Masih terdapat banyaknya
Laporan Akuntanbilitas dan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2017
Dinas Pertanian Provinsi Nusa Tenggara Timur 56
petani yang belum dapat mengikuti pelatihan dan bimbingan teknis, maka saat ini pola
yang dikembangkan untuk mengantisipasi hal ini adalah melalui pola kelompok ke
kelompok sehingga petani yang mendapat pengetahuan dan ketrampilan dapat
mentransfer ilmu antar petani dalam kelompok dan dari kelompok ke kelompok terdekat
lainnya. Dukungan pemerintah daerah dan swasta juga diharapkan untuk meningkatkan
kemampuan petani pada masing-masing wilayah.
Sasaran6. : Meningkatnya Kapasitas Kelembagaan Petani.
Sasaran ini diarahkan untuk meningkatkan kapasitas dan kemampuan
kelembagaan petani dan mengelola kelompok petani maupun gabungan kelompok tani
untuk melaksanakan program kegiatan budidaya tanaman pertanian dan perkebunan
demi meningkatkan produksi dan produktivitas hasil pertanian dan perkebunan. Adapun
program/kegiatan yang mendukung peningkatan kapasitas kelembagaan petani meliputi
program :Peningkatan Produksi dan Produktivitas Tanaman Pangan/Hortikultura,
Peningkatan Produksi dan Produktivitas Tanaman Perkebunan, Peningkatan Produksi,
Produktivitas dan Mutu Produk Tanaman Sayuran dan Tanaman Obat berkelanjutan.
Pada Tabel 3.12 menunjukan jumlah kelompok tani yang ada di NTT
berdasarkan kelas kemampuan. Secara keseluruhan ada peningkatan jumlah kelompok
tani mencapai 10,10% dari tahun 2014 yaitu dari 20.540, tahun 2016 22.848
kelompok dan tahun 2017 berkurang menjadi 20.925 kelompok tani secara rinci
terlihat pada Tabel.3.12.
Tabel 3.12.
Capaian Indikator Kinerja Sasaran
Meningkatnya Kapasitas Kelembagaan petani
Laporan Akuntanbilitas dan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2017
Dinas Pertanian Provinsi Nusa Tenggara Timur 57
Indikator Satuan Tahun
2016
Tahun
2017
Laju
pertumbuhan
%
Jumlah Kelompok Tani : Unit 22.848 20.925 (9,19)
Tingkat Pemula Unit 18.813 16.899 (11,33)
Tingkat Lanjut Unit 3.764 3.624 (3,86)
Tingkat Madya Unit 259 374 30,75
Tingkat Utama Unit 12 28 57,14
Penurunan jumlah tersebut berkaitan dengan perubahan pola piker petani yang
cenderung mengalihkan aktifitas sebagai petani berwirausaha dan berusaha merantau
keluar daerah. Untuk mengalihkan pola piker petani akan usaha taninya maka,
kebijakan pemerintah untuk mengalokasikan bantuan sarana dan prasarana produksi
hanya melalui kelompok tani, sehingga mendorong para petani untuk terus maju dan
membentuk kelompok - kelompok tani baru dan tergabung dalam Gabungan Kelompok
Tani (Gapoktan). Saat ini Provinsi NTT memiliki 2.409 Gapoktan dari jumlah poktan
20.925 dengan jumlah anggota 387.137 orang. Sehingga untuk saat ini upaya
pembinaan dan penguatan kelompok menjadi tantangan sekaligus hambatan bagi
pemerintah karena terkendala dengan dana.
Sasaran7. : Menurunnya jumlah kehilangan hasil pertanian dan perkebunan.
Sasaran ini diarahkan untuk meningkatkan produksi dan produktivitas tanaman
pertanian dan perkebunan dengan menurunkan tingkat kehilangan hasil akibat kegiatan
proses produksi mulai budidaya sampai saat panen dan pasca panen. Adapun program/
kegiatan yang mendukung menurunnya jumlah kehilangan hasil pertanian dan
Laporan Akuntanbilitas dan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2017
Dinas Pertanian Provinsi Nusa Tenggara Timur 58
perkebunan meliputi program :Peningkatan Produksi dan Produktivitas Tanaman
Pangan/Hortikultura, Peningkatan Produksi dan Produktivitas Tanaman Perkebunan,
Penguatan Perleindunagn Tanaman Pangan dan Ganggguan OPT dan DPI, SLPTT dan
SLI, Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Tanaman Sayuran dan
Tanaman Obat berkelanjutan.
Tabel 3.13.
Capaian Indikator Kinerja Sasaran
Menurunnya jumlah kehilangan hasil pertanian dan perkebunan
Indikator Kinerja Satuan
Tahun
Dasar
2016
2017 Capaian
Target Realisasi (%)
Prosentase tingkat
kehilangan hasil
pangan :
Padi % 0,60 1 0,56 56
Jagung % 0,82 1 0,13 13
Pada tabel 3.12 menunjukan bahwa tingkat kehilangan hasil yang diketahui
adalah untuk komoditi pangan yaitu tanaman padi dan jagung. Pada tahun tahun 2016
tingkat kehilangan hasil untuk komoditi padi mencapai 0,60% sedangkan pada tahun
2017 turun mencapai 0,56% dengan tingkat capaian 56% dari target renstra. Tingkat
kehilangan hasil untuk komoditi jagung tahun 2016 sebesar pada 0,82% di tahun 2017
turun menjadi 0,13% dari target renstra. Turunya tingkat kehilangan hasil untuk
tanaman pangan karena adanya kegiatan SLPHT di beberapa kabupaten dan adanya
pengendalian secara langsung yang dlakukan oleh petugas dari Provinsi dan kabupaten
di kabupaten Sumba timur yaitu serangan hama belalang kumbara sehingga tingkat
Laporan Akuntanbilitas dan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2017
Dinas Pertanian Provinsi Nusa Tenggara Timur 59
kehilangan hasil dapat ditekan. Serangan Hama penyakit terjadi dimana ada aktifitas
kegiatan pertanian terjadi, oleh karena itu Dinas pertanian terus melakukan bimbingan
teknis baik petugas pengamat hama maupun petani ditingkat lapangan untuk
melakukan pengendalian secara rutin sehingga prosesntase kehilangan hasil produksi
pertanian dari tahun ketahun dapat di tekan secara baik
Laporan Akuntanbilitas dan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2017
Dinas Pertanian Provinsi Nusa Tenggara Timur 60
B. Akuntabilitas Keuangan
Alokasi anggaran untuk pembangunan pertanian dan perkebunan pada tahun
anggaran 2017 yang bersumber dari dana APBD dan APBN pada Dinas Pertanian
Provinsi NTT adalah sebesar Rp.396.729.955.000- (Tiga Ratus Sembilan Puluh
Delapan Miliar Sembilan Ratus Lima Puluh Lima Ribu Rupiah) dibandingkan
dengan anggaran tahun 2016 naik sebesar 11,08% dari pagu anggaran sebesar Rp.
352.790.631.000,- (Tiga Ratus Lima Puluh Dua Milyar Tujuh Ratus Sembilan Puluh
Juta Enam Ratus Tiga Puluh Satu Ribu Rupiah). Realisasi anggaran Rp.
347.596.847.700 atau 87,62% dengan capaian kinerja 89,84%.
Tabel 3. 14 Sumber Anggaran dan Realisasi tahun 2017
SUMBER DANAPAGU AWAL
(Rp)
PAGU
SETELAH
PERUBAHAN
REALISASI
KEUANGAN
REAL.
FISIK
(Rp) (%)
APBD I 68.390.191.000 65.842.839.000 62.817.636.870 95,41 96,82
Belanja Tidak
Langsung
29.575.663.000 28.219.533.000 27.944.714.385 99,03 99,03
Belanja Langsung 37.413.338.000 36.222.116.000 33.698.393.762 93,03 95,61
APBN :
DITJEN
HORTIKULTURA
16.233.718.000 16.782.693.000 14.973.610.090 89,22 94,56
Dana
Dekonsentrasi
1.195.218.000 1.245.218.000 1.176.316.790 94,47 97,10
Dana Tugas
Pembantuan
15.038.500.000 15.537.475.000 13.797.293.300 88,80 94,36
DITJEN PSP 332.834.750.000 41.647.260.000 28.905407.050 69,41 70,15
Dana 10.982.170.000 11.005.170.000 8.632.935.250 78,44 78,51
Laporan Akuntanbilitas dan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2017
Dinas Pertanian Provinsi Nusa Tenggara Timur 61
Dekonsentrasi
Dana Tugas
Pembantuan
45.697.140.000 30.642.090.000 20.272.471.800 66,16 67,15
DITJEN
TANAMAN
PANGAN
159.323.023.000 202.592.031.000 175.530.000.490 86,64 88,60
Dana
Dekonsentrasi
11.515.982.000 8.988.477.000 8.542.676.850 94,94 97,16
Dana Tugas
Pembantuan
147.807.041.000 193.603.554.000 166.987.323.641 86,25 88,20
DITJEN
PERKEBUNAN
9.675.619.000 43.687.116.000 40.697.220.668 93,16 98,54
Dana
Dekonsentrasi
720.410.000 720.410.000 720.266.832. 99,98 100
Dana Tugas
Pembantuan
8.955.209.000 42.966.706.000 39.976.963.838 93,04 98,52
Penyuluh 25.567.956.000 27.641.206.000 25.847.489.250 93,72 99,95
Dana
Dekonsentrasi
25.567.956.000 27.579.206.000 25.847.489.250 93,72 99,95
TOTAL (APBD I +
APBN)
336.479.877.000 396.729.955.000 347.596.847.700 87,62 89,84
Kenaikan total anggaran secara signifikan bersumber dari dana APBN terkait
dengan program pemerintah Pusat dalam rangka meningkatkan produksi tanaman
pangan menuju swaswembada pangan melalui Upaya Khusus (UPSUS) Peningkatan
Produksi Padi, Jagung dan Kedelai. Adapun alokasi rincian anggaran dan
realisasinya seperti pada tabel diatas.
Laporan Akuntanbilitas dan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2017
Dinas Pertanian Provinsi Nusa Tenggara Timur 62
C. Program dan Kegiatan yang mendukung untuk meningkatkan Indikator
kinerja dan sasaran 2017 adalah sebagai berikut :
Pelaksanaan program/kegiatan tahun 2017 oleh Dinas Pertanian Provinsi NTT
untuk mendukung pencapaian kinerja dan sasaran pembangunan Pertanian di NTT
adalah sebagai berikut:
a. Urusan Pilihan yang dilaksanakan oleh Dinas Pertanian melalui dukungan
APBD I Provinsi NTT
Pada tahun 2017, Dinas Pertanian NTT mengalokasikan dana melalui APBD I
untuk program/kegiatan urusan pilihan sebesar Rp. 34.194.474.280,- untuk
pembangunan pertanian di NTT, Realisasi pelaksanaan program/kegiatan
mencapai Rp. 31.878.524.533,- atau 93,22.% dengan capaian fisik 94,60%.
Alokasi dana tersebut untuk membiayai 4 (Empat) program utama dan 15 (Lima
Belas) kegiatan yaitu sebagai berikut :
a.Program Peningkatan Penyuluhan Usahatani
1) Peningkaatan Kapasitas Penyuluh dan Pendampingan Petani dan Pelaku
Agrobisnis;
2) Peningkatan Kemampuan Lembaga Petani;
3) Penyuluhan Pemasaran Produksi Pertanian Unggulan Daerah;
4) Pekan Daerah (PEDA) Kontak Tani Nelayan Andalan dan Pekan
Nasional (PENAS) Kontak Tani Nelayan Andalan.
b.ProgramPeningkatan Produksi, Produktifitas dan Mutu Produk Tanaman
Perkebunan
1) Peningkatan Sistem Insentif dan Disintensif bagi Petani/Kelompok Tani;
2) Pengembangan Tanaman Perkebunan Terpadu;
3) Peningkatan Kapasitas Penerapan Teknologi Pertanian/ Perkebunan;
4) Penyediaan Sarana Produksi Pertanian/Perkebunan;
Laporan Akuntanbilitas dan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2017
Dinas Pertanian Provinsi Nusa Tenggara Timur 63
5) Peningkatan Sinergitas Program dan Kegiatan Pertanian;
6) Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan.
c. Program Peningkatan Produksi dan Produktifitas Tanaman
Pangan/Holtikultura
1) Peningkatan Kapasitas Petani dan Pelaku Agribisnis;
2) Penyusunan Data Statistik Tanaman Pangan, Hortikultura dan
Perkebunan;
3) Pengembangan Intensifikasi Padi dan Palawija dan Hortikultura;
4) Pengembangan Kawasan Hortikultura
d. Program Pengembangan Perbenihan dan Pembibitan
1) Pengembangan Pusat Perbenihan
3. Tingkat Pencapaian Standar Pelayanan Minimal (SPM);
a. Program Peningkatan Penyuluhan Usahatani, alokasi anggaran
Rp.2.051.532.700,- realisasi Rp.1.823.425.298,- (88,88%), dengan rincian
kegiatan :
1) Peningkatan Kapasitas Penyuluh dan Pendampingan Petani dan
Pelaku Agrobisnis, alokasi anggaran Rp.433.701.200,- realisasi
Rp.378.199.300,- (87,20%), dengan capaian/hasil :
a) Terlaksananya pelatihan teknis budidaya pertanian bagi tenaga
penyuluh swadaya di 3 rayon masing-masing :
- Rayon 1 Daratan Flores dilaksanakan pada tanggal 2 -4
Nopember 2017 bertempat di Kabupaten Ngada dengan jumlah
penyuluh 25 orang (Kabupaten Lembata 3 orang, Kabupaten
Flores Timur 3 Orang, Kabupaten Sikka 3 orang, Kabupaten
Ende 3 orang, Kabupaten Nagekeo 3 orang, Kabupaten Ngada
Laporan Akuntanbilitas dan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2017
Dinas Pertanian Provinsi Nusa Tenggara Timur 64
3 orang, Kabupaten Manggarai Timur 1 orang, Kabupaten
Manggarai 3 Orang dan Kabupaten Manggarai Barat 3
Orang;
- Rayon 2 Daratan Sumba dilaksanakan pada tanggal 2-4
Nopember 2017 bertempat di Kabupaten Sumba Timur dengan
jumlah penyuluh 25 orang (Kabupaten Sumba Timur 7 orang,
Kabupaten Sumba Tengah 6 orang, Kabupaten Sumba Barat 6
orang dan Kabupaten Sumba Barat Daya 6 orang);
- Rayon 3 Daratan Timor bertempat di Hotel Timor Atambua
dari tanggal 2 – 4 Nopember 2017 dengan jumlah penyuluh 24
orang (Kota Kupang 3 orang, Kabupaten Kupang 3 orang,
Kabupaten TTS 3 orang, Kabupaten TTU 3 orang,
Kabupaten Belu 3 orang, Kabupaten Malaka 3 orang,
Kabupaten Alor 3 orang, Kabupaten Sabu Raijua 3 orang dan
Kabupaten Rote Ndao 1 orang berhalangan hadir)
2) Peningkatan Kemampuan Lembaga Petani, alokasi anggaran
Rp.508.200.000,- realisasi Rp.439.187.758,- (86,42%), dengan
capaian/hasil : Terlaksananya kegiatan penyuluhan peningkatan
peran dan fungsi Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) berjumlah
550 Orang peserta tani yang di laksanakan di 22 Kabupaten/Kota
dengan rincian sebagai berikut;
Tabel Gapoktan di 22 Kabupaten/kota se NTT;
No Kab/Kota Waktu
Pelaksanaan
Tempat
Pelaksanaan
Jumlah
Peserta (Org)
1 TTS 27-29
Sept.2107
Aula Distan
Kab.TTS
25
Laporan Akuntanbilitas dan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2017
Dinas Pertanian Provinsi Nusa Tenggara Timur 65
2 TTU 27-29
Sept.2107
Aula Distan
Kab.TTU
25
3 Belu 25 - 27 Sept.
2017
Aula Distan
Kab.Belu
25
4 Malaka 25 - 27 Sept.
2017
Aula Dinas
Ketahanan
Pangan Kab.
Malaka
25
5 Lemabata 28 Sept. 2017 Aula Dinas
Pertanian Kab.
Lembata
25
6 Nagekeo 26 Sept. 2017 BPP Natanage
Kec. Boawae
25
7 Ngada 27 Sept. 2017 Aula Dinas
Pertanian Kab.
Ngada
25
8 M. Barat 29 sept. 2017 Aula Dinas
Pertanian Kab.
Mabart
25
9 Kota Kupang 29 Nov. 2017 Saung tani
Nasipanaf Kec.
Oesapa
25
10 Manggarai 27 Nev. 2017 BPP 25
11 S. Tengah 26-28 sept.
2017
Aula Dinas
Pertanian Kab.
S. Tenga
25
Laporan Akuntanbilitas dan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2017
Dinas Pertanian Provinsi Nusa Tenggara Timur 66
12 Alor 28 sept. 2017 Aula Dinas
Pertanian dan
Pangan Kab.
Alor
25
13 Ende 28 Nov.2017 Aula Dinas
Pertanian Kab.
Ende
25
14 S. Timur 26-28 Sept.
2017
Aula Dinas
Pertanian Kab.
S. Timur
25
15 Kupang 28 Nov. 2017 BPP Tesbatan
Kec. Amarasi
25
16 Rote Ndao 26-28 Sept.
2017
Aula Dinas
Pertanian Kab.
Rote Ndao
25
17 SBD 28 Sept. 2017 Aula Dinas
Pertanian Kab.
S. Barat
25
18 Sabu Raijua 28 Sept. 2017 Aula Dinas
Pertanian Kab.
Sabu Raijua
25
19 S. Barat 28 Sept. 2017 Aula Dinas
Pertanian Kab.
Sumba Barat
25
20 M. Timur 27 Nov. 2017 BPP Ranamese 25
21 Sikka 10 April Aula Dinas 25
Laporan Akuntanbilitas dan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2017
Dinas Pertanian Provinsi Nusa Tenggara Timur 67
2017 Pertanian Kab.
Sikka
22 Flotim 23 Nov. 2017 BPP Waibelen
Desa Waibelen
25
3) Penyuluhan Pemasaran Produksi Pertanian Unggulan Daerah,
alokasi anggaran Rp. 435.598.500,- realisasi Rp.352.150.740,-
(80,84%), dengan capaian/hasil adalah; Meningkatnya
pengetahuan dan ketrampilan petugas dalam pengelolaan data base
BP3K sebanyak 25 orang yang terdiri dari; a). Petugas teknis yang
menangani Data Base SMIPP dari 22 Kabupaten/kota sebanyak
22 orang, b). Petugas teknis Dinas Pertanian Provinsi NTT (Posko
Informasi pertanian) sebanyak 3 orang secara rinci tertera dibawah
ini;
N
O
KABUPATEN PESERTA (Orang) NOMOR HP.
1 Kota kupang Ebetd H. Yusuf, S.Pt 08124662810
2 Kupang Jefrit A. Amalo,S.Pt 0813841116
3 TTS Metusalak F.L. Benunu 082199772357
4 TTU Selfina Boyfala 08158201943
5 Belu Jeheskial Besie, SST 085331927841
6 Malaka Dominggus Renda,
A.Md
085253027912
7 Alor Alexsander L.A.Mase,
SST
082122633414
Laporan Akuntanbilitas dan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2017
Dinas Pertanian Provinsi Nusa Tenggara Timur 68
8 Lembata Jumaidi Soleman 082302113383
9 Flotim Karolus Kelemur, S.Pt 081353175534
10 Sikka Helena Hensi, SST 081298318020
11 Ende Nee Moh. Thamrin, STP 081398827191
12 Nagekeo Pankrasius Mite, SP 082127719214
13 Ngada Ambrosius Keko 082340609830
14 Manggarai Timur Moses Mboes, SP 082147359774
15 Manggarai Yohanes Regon,SP 085239198972
16 Manggarai Barat Tarsisius H. Pranda, SST 085253025678
17 Sumba Timur Maraniati, STP 081339575996
18 Sumba Tengah Ferdinan Koli Winu, STP 082236555309
19 Sumba Barat Novita Bela Wawo,SP 085253000616
20 Sumba Barat Daya Yusak Dendo Ngara, SP 085239091077
21 Rote Ndao Tony.Y.P.G.Nggandas 081392643647
22 Sabu Raijua Ferdi Tade 0813389233664
23 Provinsi Yane Huberta Otta, SP
24 Provinsi Agustina B. Soewarni,
SP
25 Provinsi Jose De.A.Freitas, S.Pt
4) Pekan Daerah (PEDA) Kontak Tani Nelayan Andalan dan Pekan
Nasional (PENAS) Kontak Tani Nelayan Andalan, alokasi
anggaran Rp.674.033.000,- realisasi Rp.653.887.500,- (97,01%),
dengan capaian/hasil :
- Terlaksanannya Pekan Daerah (PEDA) Kontak Tani Nelayan
Andalan XV Tahun 2017 dari tanggal 19 s/d 22 April 2017
bertempat di Desa Danga Kecamatan Aesesa Kabupaten
Laporan Akuntanbilitas dan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2017
Dinas Pertanian Provinsi Nusa Tenggara Timur 69
Nagekeo
Tabel Peserta PEDA XV Tahun 2017
No. KabupatenPeserta (Orang)
Utama Pendamping Peninjau Jumlah
1. Kota Kupang 4 3 - 7
2. Kupang 36 19 19 74
3. Timor Tengah Selatan 15 8 11 34
4. Timor Tengah Utara 10 6 4 20
5. Belu 23 12 3 38
6. Alor 24 16 16 56
7. Lembata 5 3 4 12
8. Flores Timur 15 10 5 30
9. Sikka 6 4 1 11
10. Ende 14 3 3 20
11. Nagekeo 50 13 12 75
12. Nagda 15 30 15 60
13. Manggarai 15 3 3 21
14. Manggarai Timur 16 4 - 20
15. Manggarai Barat 10 3 2 15
16. Sumba Timur 23 9 13 45
17. Sumba Tengah 1 1 - 2
18. Sumba Barat 23 15 5 43
19. Sumba Barat Daya 20 5 5 30
20. Rote Ndao 6 8 8 22
21. Sabu 2 2 - 4
22. Malaka - - - -
BPTP - - 5 5
23. Provinsi 5 52 13 70
Jumlah 338 229 147 714
- Terlaksananya Pekan Nasional (PENAS) Kontak Tani Nelayan
Laporan Akuntanbilitas dan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2017
Dinas Pertanian Provinsi Nusa Tenggara Timur 70
Andalan XV Tahun 2017 dari tanggal 06 s/d 11 Mei 2017
bertempat di Desa Long Kecamatan Lhong Raya, Kota Banda
Aceh Provinsi Nangroe Aceh Darussalam
Tabel Peserta PENAS XV Tahun 2017
No. KabupatenPeserta (Orang)
Utama Pendamping Peninjau Jumlah
1. Kota Kupang 2 4 1 7
2. Kupang 37 12 23 72
3. Timor Tengah Selatan 15 18 1 34
4. Timor Tengah Utara - 4 1 5
5. Belu - - - -
6. Alor - 7 3 10
7. Lembata 1 3 1 5
8. Flores Timur 4 4 2 10
9. Sikka 6 3 2 11
10. Ende 15 7 1 23
11. Nagekeo 20 12 4 36
12. Nagda - - - -
13. Manggarai 13 5 3 21
14. Manggarai Timur 7 7 - 14
15. Manggarai Barat 20 6 2 28
16. Sumba Timur 23 9 7 39
17. Sumba Tengah 30 7 3 40
18. Sumba Barat 23 15 5 43
19. Sumba Barat Daya 18 5 3 26
20. Rote Ndao 1 4 8 13
21. Sabu - 2 1 3
22. Malaka - - - -
23. BPTP 3 9 3 15
24. Provinsi 7 7 - 14
Laporan Akuntanbilitas dan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2017
Dinas Pertanian Provinsi Nusa Tenggara Timur 71
Jumlah 238 143 74 455
Hasil yang dicapai dari kegiatan PEDA/PENAS XV Tahun
2017 yaitu Petani-Nelayan berkesempatan untuk saling mengisi
dan saling memberi motivasi dalam upaya memperkuat
kepemimpinan agribinis di tingkat Petani-Nelayan dan saling
berinteraksi serta bersinergis dalam memanfaatkan sumber daya
alam pertanian yang tersedia di daerah masing-masing guna
meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan dalam rangka
perbaikan mutu produksi pertanian dan peningkatan
pendapatannya yang pada gilirannya dapat meningkatkan
kesejahteraan keluarga Tani-Nelayan
b. Program Peningkatan Produksi, Produktifitas dan Mutu Produk
Tanaman Perkebunan, alokasi anggaran Rp.13.822.727.300,- realisasi
Rp.13.119.926.722,- (94,92%), dengan rincian kegiatan :
1) Penilaian terhadap mantra tani didapatkan hasil sebagai berikut;
Tabel. Hasil penilaian terhadap mantri tani didapatkan hasil
sebagai berikut :
Laporan Akuntanbilitas dan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2017
Dinas Pertanian Provinsi Nusa Tenggara Timur 72
No Nama Mantri
Tani
Kab/Kec. Aspek
Admini
s trasi
(20 %)
Pengu
m-
pulan
Data
(30 %)
Penda
m-
pingan
Pelaks
a-
naan
Progra
m
(30 %)
Karya
Tulis
(20 %)
Nilai
Total
(100%)
1 2 3 4 5 6 7 8
1. Ayub Umbu
Rowa, AMd
NIP.
19780314
201001 1
015
Katikutana,
Sumba
Tengah
43,5
8,7
925
277,5
1280
384
0
0 670,2
2. Fiktor A. E.
Kase
NIP.
19790317
200801 1
022
Batu
Putih,TTS
70
14
1070
321
720
216
600
120 671,0
3. Irvanto Tari
Data, STP
NIP.
19780827
201001 1
Wanukaka,
Sumba
Barat
53,50
10,7
1080
324
950
285
0
0 619,7
Laporan Akuntanbilitas dan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2017
Dinas Pertanian Provinsi Nusa Tenggara Timur 73
023
4. El Yani
Timneno
NIP.
19781130
200604 1
010
Lobalain,R
ote Ndao
30,75
6,15
830
250,5
200
60
0
0 316,7
5. Yosef
Sengga, SST
NIP.
19670520
199301 1
001
Paga,
Sikka
85,50
17,1
1120
336
1160
348
800
160 861,1
6. Lambertus
Gego
NIP.1964051
2 198702 1
003
Reo,
Manggarai
68
13,6
760
228
510
153
0
0 394,6
7. Lende Manu
Mesa
NIP.
19621231
198709 1
027
Wewewa
Timur,
Sumba
Barat Daya
77,5
15,5
835
250,5
630
189
800
160 615,0
8. Noh
Nenomataus,
Lasiolat
Belu
75
15
620
186
520
156
0
0 357,0
Laporan Akuntanbilitas dan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2017
Dinas Pertanian Provinsi Nusa Tenggara Timur 74
SP
NIP.
19680331
200604 1
004
9. Adelai
Cendana
Bunga, STP
NIP.
19810429
201101 2
009
Sabu Timur
Sabu
Raijua
37,35
7,47
1070
321
1060
318
0
0 646,5
10. Felix Meko
NIP.
19800530
200604 1
017
Wewaria
Ende
37,25
7,45
626
187,8
380
114
500
100 409,3
11. Muslihin,
SST
NIP.1962102
7 198803 1
010
Pandawai
Sumba
Timur
89,5
17,9
1120
336
1360
408
800
160 921,9
2). Pemenang Lomba
Dari hasil penilaian yang dilakukan pada 21 Kabupaten, maka
Laporan Akuntanbilitas dan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2017
Dinas Pertanian Provinsi Nusa Tenggara Timur 75
Tim Penilai tingkat Provinsi melakukan verifikasi dan
menentukan nominasi atau pemenang lomba kelompok tani
tanaman pangan tingkatProvinsi NTT tahun 2017 melalui
rapat Tim Penilai yaitu :
Rapat I : Hari Senin, 3 Juli 2017 dengan agenda melakukan
evaluasi penyampaian hasil penilaian dari 22 Kabupaten/Kota,
serta penyampaian hasil analisa/pengolahan data berdasarkan
aspek penilaian dan bobot.
Rapat II : Hari Jumat, 7 Juli 2017 dengan agenda adalah :
a. Melakukan verifikasi kelengkapan berkas terhadap
nomonasi 10 (sepuluh) besar;
b. Melakukan verifikasi terhadap kelengkapan berkas antara
lain : AD/ART, Struktur Organisasi, Piagam kelas
kelompok, dokumentasi, buku rekening kelompok, profi,
Analisa Usaha Tani, piagam penghargaan yang pernah
diterima; Melakukan kelompok, buku-buku administrasi,
c. Melakukan verifikasi terhadap kelengkapan berkas untuk
mantri tani antara lain : SKP, SK terakhir, SK Mantri Tani,
Penghargaan, Narasumber, Diklat yang diikuti, laporan SP,
CP/CL dan karya Tulis.
d. Hasil penetapan pemenang lomba dan penghargaan
petani/pelaku agribisnis tanaman pangan Tahun 2017
sebagai berikut:
Komoditi Padi
Juara Nama
Kelompok Tani
Nilai Kabupaten Hadiah
(Rp)
Laporan Akuntanbilitas dan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2017
Dinas Pertanian Provinsi Nusa Tenggara Timur 76
I Tunas Harapan II 92,05 E n d e 2.750.000
II Viadolorosa 88,10 A l o r 1.750.000
III Dewa
Weimaringu
79,30 Sumba
Barat
1.250.000
Komoditi Jagung
Juara Nama
Kelompok Tani
Nilai Kabupaten Hadiah
(Rp)
I KWT Kabubul
Mamila
92,00 Sumba Timur 2.750.000
II Nunubaan faun 79,20 Timor Tengah
Selatan
1.750.000
III Soi Sonak 76,15 Rote Ndao 1.250.000
Mantri Tani
Juar
a
Nama / NIP Nilai Kabupaten Hadiah
(Rp)
I Muslihin, SST
NIP. 19621027 198803
1 010
921,9 Sumba
Timur
1.000.000
II Yosef Sengga, SST
NIP. 19670520 199301
1001
861,1 Sikka 750.000
III Fiktor A.E. Kase
NIP. 19790317 200801
1 022
671,0 Timor
Tengah
Selatan
500.000
Laporan Akuntanbilitas dan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2017
Dinas Pertanian Provinsi Nusa Tenggara Timur 77
3). Masalah
A. Kelompok Tani ( Usahatani Padi)
1. Belum optimalnya penerapan paket teknologi
(pemupukan, pengendalian hama/penyakit,
penggunaan benih unggul ) untuk meningkatkan
produktivitas dan produksi padi.
2. Pembukuan dan administrasi kelompok belum lengkap
dari segi jumlah serta dalam hal pencatatan /pengisian
buku belum dilakukan secara tertib ;
3. Kemitraan antara kelompok tani dengan koperasi atau
pihak lain belum terjalin dengan baik;
4. Peran kelompok dari aspek sosial belum optimal ;
5. Pemupukan modal belum berjalan optimal dan masih
mengandalkan bantuan pemerintah ;
6. Minimnya pelatihan-pelatihan bagi petani dan petugas
lapangan/penyuluh untuk peningkatan Sumber Daya
Manusia ;
B. Kelompok Tani ( Usahatani Jagung)
1. Belum optimalnya penerapan paket teknologi
(pengolahan tanah, pemupukan, pengendalian
hama/penyakit) untuk meningkatkan produktivitas dan
produksi jagung.
2. Penanganan panen dan pasca panen masih kurang
dimana terjadi kerusakan hasil produksi dalam
penyimpanan.
Laporan Akuntanbilitas dan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2017
Dinas Pertanian Provinsi Nusa Tenggara Timur 78
3. Pembukuan dan administrasi kelompok belum lengkap
dari segi jumlah serta dalam hal pencatatan /pengisian
buku belum dilakukan secara tertib ;
4. Kemitraan antara kelompok tani dengan koperasi atau
pihak lain belum terjalin dengan baik;
5. Peran kelompok dari aspek sosial belum optimal ;
6. Pemupukan modal belum berjalan optimal dan masih
mengandalkan bantuan pemerintah ;
C. Mantri Tani
1. Belum semua kabupaten mengusulkan Mantri Tani
sebagai calon peserta lomba tingkat Provinsi.
2. Kurangnya bukti pembuatan dan pengiriman pelaporan
sesuai tugas dan tanggungjawab yang diembannya.
3. Tidak adanya dokumentasi dalam pelaksanaan
kegiatan di lapangan.
4. Belum maksimalnya persiapan kabupaten dalam
pelaksanaan penilaian kelompok tani yang berprestasi.
5. Adanya peralihan pengelolaan penyuluhan dan
pembinaan petani yang sebelumnya di Ketahanan
Pangan kemudian dialihkan ke Dinas Pertanian
memberi dampak terhadap lemahnya koordinasi dan
kesiapan petugas di lapangan.
2) Pengembangan Tanaman Perkebunan Terpadu, alokasi anggaran
Rp.5.019.992.200,- realisasi Rp.4.697.269.393,- (93,57%), dengan
capaian/hasil :
Laporan Akuntanbilitas dan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2017
Dinas Pertanian Provinsi Nusa Tenggara Timur 79
Dinas :
a) Intensifikasi Tanaman Kopi
Tabel Realisasi Intensifikasi Kopi Arabika Tahun 2017
Kabupaten Kecamatan Desa KelompokLuas
(ha)
Ngada
Bajawa Ubedolumolo I Maria Pelindung Keluarga 10
Bajawa Ubedolumolo I Ture Go David 5
Bajawa Kel. Bajawa Rademp Toris 5
Jumlah 1 2 3 20
Manggarai
Lelak Bangka Lelak Ca Nai 10
Lelak Urang Bintang Timur 10
Wae Ri’i Wae Ri’i Tunas Harapan 10
Ruteng Meler Laja I 10
Jumlah 3 4 4 40
Manggarai
Timur
Poco Ranaka Bangka Leleng Mbelar 10
Poco Ranaka Golo Nderu Lamba 10
Poco Ranaka
TimurUlu Wae Reko Kole 10
Poco Ranaka
TimurRende Nao Tangkul II 10
Jumlah 2 4 4 40
Total 6 10 11 100
Tabel Realisasi Penyaluran Sarana Produksi Intensifikasi Kopi
Arabika Tahun 2017
Jenis BahanTarget Realissi
Ngada Manggarai Matim Ngada Manggarai Matim
Pupuk organik
(12,25 L)245 490 490 245 490 490
APH/ attractant
(25 set/ha)1.250 1.250 1.250 1.250 1.250 1.250
Perlengkapan APH
(0,5 set/ha)10 20 20 10 20 20
Laporan Akuntanbilitas dan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2017
Dinas Pertanian Provinsi Nusa Tenggara Timur 80
Gunting Pangkas
(1 unit/ 2 ha)10 20 20 10 20 20
Hasil yang dicapai terrealisasinya intensifikasi tanaman kopi
arabika seluas 100 Ha masing-masing di Kabupaten Ngada 20
Ha, Manggarai 40 Ha dan Manggarai Timur 40 Ha serta
terfasilitasinya bantuan pupuk organik, agens pengendali hayati
(APH), perlengkapan APH dan gunting pangkas kepada petani
sehingga usaha petani dalam memelihara tanaman kopi lebih
intensif
b) Perluasan/Peremajaan Kopi
Tabel Realisasi Perluasan/Peremajaan Kopi Arabika TA. 2017
Kabupaten KelompokLuas
(ha) Desa Kecamatan
Ngada
Mara Lao 7 Naru Bajawa
Ra’a Bere 5 Susu Bajawa
Suka Maju 8 Were IV Golewa
Nara Nanga 5 Mangulewa Golewa Barat
Mora Sama 5 Turekisa Golewa Barat
Jumlah 5 30 5 3
Manggarai Wae Lenang 10 Gulung Satar Mese Utara
Harapan Bersama Maras 10 Belang Turi Ruteng
Sinar Tani 10 Bangka Ruang Rahong Utara
Jumlah 3 30 3 3
Manggarai
Timur
Tangkul 10 Rende Nao Poco Ranaka Timur
Lento 10 Lento Poco Ranaka
Bea Cuda I 10 Bangka Kempo Rana Mese
Jumlah 3 30 3 3
Manggarai
Barat
Laru 15 Robo Welak
Bea Balo 15 Racang Welak Welak
Jumlah 2 30
Alor Pasti Sejati 30 Manetwati Alor Tengah Utara
Laporan Akuntanbilitas dan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2017
Dinas Pertanian Provinsi Nusa Tenggara Timur 81
Jumlah 1 30 1 1
Total 14 150 14 11
Tabel Taget dan Realisasi Pengadaan Benih Kopi Arabika
TA. 2017
KabupatenLuas Areal
(Ha)
Kebutuhan
Benih (Ank)
Realisasi Benih
(Ank)Persen
Manggarai 30 30.000 30.000 100%
Manggarai Timur 30 30.000 30.000 100%
Manggarai Barat 30 30.000 30.000 100%
Ngada 30 30.000 30.000 100%
Alor 30 30.000 30.000 100%
Jumlah 150 150.000 150.000 100%
Tabel Taget dan Realisasi Pengadaan Pupuk Organik TA.
2017
KabupatenLuas Areal
(Ha)
Kebutuhan
Pupuk (kg)
Realisasi Pupuk
(kg)Persen
Manggarai 30 3.000 3.000 100%
Manggarai Timur 30 3.000 3.000 100%
Manggarai Barat 30 3.000 3.000 100%
Ngada 30 3.000 3.000 100%
Alor 30 3.000 3.000 100%
Jumlah 150 15.000 15.000 100%
Hasil yang dicapai terrealisasinya perluasan/peremajaan kopi
seluas 150 Ha masing-masing di Kabupaten Ngada 30 Ha,
Manggarai Timur 30 Ha, Manggarai 30 Ha, Manggarai Timur
30 Ha dan Alor 30 Ha serta terfasilitasinya bantuan bibit
Laporan Akuntanbilitas dan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2017
Dinas Pertanian Provinsi Nusa Tenggara Timur 82
tanaman kopi dan pupuk organik kepada petani sehingga
bertambahnya luasan areal tanaman dan bertambahnya
populasi tanaman kopi dalam upaya peningkatan produksi dan
produktivitas kopi.
c) Perluasan/Peremajaan Kakao
Tabel. Realisasi Perluasan/Peremajaan Kakao TA. 2017
Kabupaten KelompokLuas
(ha)
Lokasi
Desa Kecamatan
Flores Timur
Murin Tawa 10 Watotutu Ile Mandiri
Golot Wolor 10 Boru Wulanggitang
Riang Bao 10 Nawakote Wulanggitang
Jumlah 3 30 3 2
Manggarai
Timur
Merpati 10 Bangka Kantar Borong
Moeng Mose 10 Golo Kantar Borong
Bumbu 10 Watu Nggene Kota Komba
Jumlah 3 30 3 3
Sumba
Tengah
Usaha Mandiri 10 Ole Ate Mamboro
Ana Mila 10 Ole Ate Mamboro
Mula Mila 10 Ole Dewa Mamboro
Lendu 10 Cendana Mamboro
Jumlah 4 40 3 1
Total 10 100 9 7
Tabel Taget dan Realisasi Pengadaan Benih Kakao TA. 2017
KabupatenLuas Areal
(Ha)
Kebutuhan Benih
(Ank)
Realisasi Benih
(Ank)Persen
Flores Timur 30 30.000 30.000 100%
Manggarai Timur 30 30.000 30.000 100%
Sumba Tengah 40 40.000 40.000 100%
Jumlah 100 100.000 100.1000 100%
Laporan Akuntanbilitas dan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2017
Dinas Pertanian Provinsi Nusa Tenggara Timur 83
Hasil yang dicapai terlaksananya perluasan/peremajaan kakao
seluas 100 Ha masing-masing di Kabupaten Flores
Timur 30 Ha, Manggarai Timur 30 Ha dan Sumba Tengah 40
Ha serta terlaksananya penyaluran bibit tanaman kakao dan
pupuk kepada petani sehingga menambah luas areal
pertanaman dan populasi tanaman kakao.
d) Intensifikasi Kakao
Tabel Realisasi Intensifikasi Kakao TA. 2017
Kabupaten KelompokLuas
(ha)
Lokasi
Desa Kecamatan
EndeUsaha Baru 25 Riaraja Ende
Suka Maju 25 Emburia Ende
Jumlah 2 50 2 1
Sikka
Kampung Baru 5 Iligai Lela
Lanan Depo 5 Iligai Lela
Plika Rua 5 Iligai Lela
Leta Let 5 Iligai Lela
Waten Kesik 5 Kitong D Kitong
Bilo Balong 5 Kitong D Kitong
Modung Mior 5 Ribang Kitong
Mogat Ua 5 Tilang Nita
Telaga 10 Tilang Nita
Jumlah 9 50 4 3
Total 11 100 6 4
Tabel Realisasi Penyaluran Sarana Produksi Intensifikasi
Kakao TA. 2017
Jenis Bahan Target Realissi %
Laporan Akuntanbilitas dan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2017
Dinas Pertanian Provinsi Nusa Tenggara Timur 84
Ende Sikka Ende Sikka
APH/ Feromon 250 set 250 set 250 set 250 set 100%
Perlengkapan
APH50 set 50 set 50 set 50 set 100%
Gunting pangkas 25 unit 25 unit 25 unit 25 unit 100%
Pupuk NPK 3.500 kg 3.500 kg 0 kg 0 kg 0%
Hasil yang dicapai terrealisasinya intensifikasi tanaman kakao
seluas 100 H, di Kabupaten Ende 50 Ha dan Sikka 50 Ha serta
terfasilitasinya bantuan agens pengendali hayati
(APH/Feromon), perlengkapan APH dan gunting pangkas bagi
kelompok tani tanaman kakao, namun pupuk NPK tidak
terrealisasi karena keterlambatan penyedia dalam menyediakan
pupuk bagi kebutuhan petani. Untuk itu perusahaan tersebut
telah diputuskan hubungan kerja (PHK) dan dana kegiatan
telah dikembalikan ke kas daerah.
e) Perluasan/Peremajaan Kelapa
Tabel Realisasi Perluasan/Peremajaan Kelapa TA. 2017
Kabupaten KelompokLuas
(ha)
Lokasi
Desa Kecamatan
Sikka
Daan Dadin 10 Iantena Kewapante
Usaha Bersama 10 Darat Gunung Talibura
Suripudi 15 Kringa Talibura
Kringa Liwu II 15 Kringa Talibura
Karya Tani 10 Egon Waigete
Epang Gawang 10 Watudiran Waigete
Dala Horon 10 Watudiran Waigete
Watu Woga 10 Watudiran Waigete
Pripong Abong 10 Watugong Alok Timur
Laporan Akuntanbilitas dan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2017
Dinas Pertanian Provinsi Nusa Tenggara Timur 85
Blok Penghasil Tinggi
(BPT) 20 Bloro Nita
Gapoktan Takaplager 10 Takaplager Nita
Nawuteu 5 Kolisia B Magepanda
Koko Bekor 10 Du Lela
Lako Lalong 10 Kolidetung Lela
Batu Putih 10 Korowuwu Lela
Wolo Puja II 10 Masabewa Paga
Cinta Kasih 10 Masabewa Paga
Rua Witi 15 Watuliwung Kangae
Jumlah 18 200 14 9
Nagekeo Suka Maju 50 Wokodekororo Nangaroro
Jumlah 1 50 1 1
Total 19 250 15 10
Tabel Realisasi Penyaluran Benih Kelapa TA. 2017
KabupatenLuas Areal
(Ha)
Kebutuhan Benih
(Ank)
Realisasi Benih
(Ank)%
Sikka 200 20.000 20.000 100%
Nagekeo 50 5.000 5.000 100%
Jumlah 250 25.000 25.000 100%
Hasil yang dicapai terlaksananya perluasan/peremajaan
tanaman kelapa seluas 250 Ha di Kabupaten Sikka 200 Ha dan
Nagekeo 50 Ha serta terlaksananya penyaluran bibit tanaman
kelapa kepada petani/kelompok tani sehingga menambah luas
areal pertanaman dan populasi tanaman kelapa.
f) Perluasan/Peremajaan Jambu Mete
Laporan Akuntanbilitas dan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2017
Dinas Pertanian Provinsi Nusa Tenggara Timur 86
Tabel Realisasi Lokasi Perluasan/ Peremajaan Jambu Mete
TA. 2017
Kabupaten KelompokLuas
(ha)
Lokasi
Desa Kecamatan
Sumba Timur Katoda Padang 40 Wulla Wulawaijelu
Jumlah 1 40 1 1
Sumba Barat
Daya
Paghili Mera 20 Tana Mete Kodi Balagar
Duka Daha 20 Loko Tali Kodi Balagar
Jumlah 2 40 2 1
Alor Nokida 40 Pernama Pureman
Jumlah 1 40 1 1
Flore TimurLamania Oga 20 Bandona Tanjung Bunga
Lango Bele 20 Waibao Tanjung Bunga
Jumlah 2 40 2 1
Lembata
Ina Kari 10 Nubaatalojo Atadei
Pana Pai 10 Lamagute Ile Ape Timur
Pandang Malu 10 Lamawolo Ile Ape Timur
Jumlah 3 30 3 2
Manggarai
Barat
Ingin Maju 15 Benteng Dewa Lembor Selatan
Worang Tonas 10 Repi Lembor Selatan
Pande Mose 5 Repi Lembor Selatan
Jumlah 3 30 2 1
Rote Ndao
Harapan Baru 5 Lenguselu Rote Selatan
Sama Rasa 10 Lenguselu Rote Selatan
Sadi Sodak 5 Lenguselu Rote Selatan
Nggelak 10 Lenguselu Rote Selatan
Jumlah 4 30 1 1
Total 16 250 12 8
Tabel Realisasi Penyaluran Benih Jambu Mete
dan Pupuk NPK TA. 2017
Laporan Akuntanbilitas dan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2017
Dinas Pertanian Provinsi Nusa Tenggara Timur 87
KabupatenLuas Areal
(Ha)
Benih
(anakan)
Pupuk NPK
(kg)Realisasi (%)
Sumba Timur 40 4.000 1.000 100%
Sumba Barat Daya 40 4.000 1.000 100%
Alor 40 4.000 1.000 100%
Flores Timur 40 4.000 1.000 100%
Lembata 30 3.000 750 100%
Manggarai Barat 30 3.000 750 100%
Rote Ndao 30 3.000 750 100%
Jumlah 250 25.000 6.250 100%
Hasil yang dicapai terlaksananya perluasan/peremajaan
tanaman jambu mete seluas 250 Ha di Kabupaten Sumba
Timur 40 Ha, Sumba Barat Daya 40 Ha, Alor 40 Ha, Flores
Timur 40 Ha, Lembata 30 Ha, Manggarai Barat 30 Ha dan
Rote Nado 30 Ha serta serta terlaksananya penyaluran bibit
tanaman jembu mete dan pupuk NPK kepada petani/kelompok
tani sehingga menambah luas areal pertanaman dan populasi
tanaman jambu mete.
g) Perluasan Cengkeh
Tabel Realisasi Perluasan Tanaman Cengkeh TA. 2017
Kabupaten Kecamatan Desa KelompokLuas
(ha)
Ende
Nangapanda Rapowawo Sama Rasa 10
KelimutuPemo Ire Lura 2 10
Wolokelo Trubus 10
Jumlah 2 3 3 30
Manggarai Satar MeseUmung Bangka Rua 5
Lolang Lonto Leok 5
Laporan Akuntanbilitas dan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2017
Dinas Pertanian Provinsi Nusa Tenggara Timur 88
Mocok Benteng Mocok 5
Golo Lambo Golo Nderu 5
Ruteng Pong Murung Bantang Cama 5
Cibal Nenu Nangger Beo 5
Jumlah 3 6 6 30
Manggarai
TimurPoco Ranaka
Bangka Leleng Mbelar 10
Golo Nderu Lamba 10
Ulu Wae Reko Kole 10
Jumlah 1 3 3 30
NgadaGolewa
Malanuza 1 Kuwujawa 1 10
Bodosare Maju Bersama 8
Eko Roka Soi Susa 5
Bajawa Utara Tura Muri Tunas Baru 7
Jumlah 2 4 4 30
AlorAlor Tengah
Utara
Lakwati Cahaya Baru
Jumlah 1 1 1 30
Total 9 15 17 150
Tabel Realisasi Penyaluran Benih Cengkeh TA. 2017
KabupatenLuas Areal
(Ha)
Kebutuhan
Benih
(anakan)
Realisasi Benih
(anakan)(%)
Ende 30 3.000 3.000 100
Manggarai 30 3.000 3.000 100
Manggarai Timur 30 3.000 3.000 100
Ngada 30 3.000 3.000 100
Alor 30 3.000 3.000 100
Jumlah 150 15.000 15.000 100%
Laporan Akuntanbilitas dan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2017
Dinas Pertanian Provinsi Nusa Tenggara Timur 89
Hasil yang dicapai terlaksananya perluasan/peremajaan
tanaman cengkeh seluas 150 Ha di Kabupaten Ende 30 Ha,
Manggarai 30 Ha, Manggarai Timur 30 Ha, Ngada 30 Ha dan
Alor 30 Ha serta terlaksananya penyaluran bibit tanaman
cengkeh kepada petani/kelompok tani sehingga menambah luas
areal pertanaman dan populasi tanaman cengkeh.
h) Pengembangan Tembakau
Tabel Realisasi Pengembangan Tanaman Tembakau TA. 2017
Kabupaten Kecamatan Desa/Kelurahan KelompokLuas
(ha)
TTS
Amanatun Utara Tumu Bersaudara 5
Amanuban Timur Amanuban Timur Nekmese 5
Kot’olin Kot’olin Tutuin 5
Fautmolo Nunuhkniti Naimolo 5
Jumlah TTS 20
TTUMiomafo Tengah
Nian
Bonita 1
Monotfou 1
Keltop 1
Apafatob 1
Sinar Bisilu 1
Oenunu
Inkatatoaf 1
Kisan 1
Bluluk 1
Oenunu UtaraMalomis 1
Moenmese 1
Nimasi Hue Anak 1
Kuanek Tafenok 1
Oenino Tububosen 1
Naibenu Mamanas Nefonikis 1
Laporan Akuntanbilitas dan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2017
Dinas Pertanian Provinsi Nusa Tenggara Timur 90
Tunas Muda 1
Miomafo Barat
Haulasi Cinta damai 1
Fatuneno Fenmuni 1
Sallu Melati 1
Saenam Karya Abadi 1
Noepesu Oelajaob 1
Jumlah TTU 20
Belu
Lamaknen Selatan Lutharato Usaha Mandiri 2
Lamaknen Maudemu Sinar Lunmama 2
Kakuluk MesakKabuna Haburas 1
Fatubaa Taumer 1
Tasifeto TimurTulakadi Suliren 1
Bauho Sakaloon 1
Nanaet DubesiDubesi Makbalin 3
Nanaet Bere Muti 2
Lasiolat Nanaenoe Makokon 2
RaihatBaudaok Tirilolok 2
Asamamu Leo Manehat 3
Jumlah Belu 20
Malaka Sasitamean FatuaruinLiurai 10
Sinar Raihun 10
Jumlah Malaka 20
Rote Ndao
Rote Barat Laut
Lidor Oenggela 3
Oebela Dilabesak 4
Holoama Oebela 3
Lobalain Oebatu Holoama 2
Rote Barat Daya MbokakLete Kona 5
Mbokak 3
Jumlah Rote Ndao 20
Sabu Raijua Sabu BaratRaimude Nauru Jaya 1
Menia Suka Maju 1
Laporan Akuntanbilitas dan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2017
Dinas Pertanian Provinsi Nusa Tenggara Timur 91
Depe Mata Ruba 1
Delo Mekar 1
Ledeana Hape Han 1
Titinalede Dara Lobo 1
Sabu Timur Limanggu Lika Mandiri 1
Sabu Tengah Loboaju Dolya Mandiri 1
Sabu Liae
Kota HawuWohe La’a Rui 1
Unu Hari 1
Mehona Usaha Bersama 1
Hallapandji Sejati 1
Waduwalla Sinar Pagi 1
Eilogo Mira Kaddi 1
Deme Ana Rano 1
Lede Talo Ruba Muri 1
RaijuaBolua Mira Hari 1
Ledeke Halimun 1
Hawu Mehara Ledeana Wohe La’a Rui 1
Hawumehara Gurimonearu 1
Jumlah Sabu Raijua 20
Flores Timur Ile Boleng Bedalewun Suka Maju 20
Jumlah Flores Timur 20
Ende
Lepembusu Ndenggarongge Ndegawale 5
Koliseke Wologai Timur Wonga Watu 5
KelimutuPemo Ae Gedo 5
Wolokelo Dau Mbale 5
Jumlah Ende 20
Ngada
Aimere Binawali Wonga Wali 10
Riung Latung Amal Kasih 5
Golewa Selatan Wogowela Sama Magha 1
Golewa Sangadeto Lalu Keli 4
Jumlah Ngada 20
Laporan Akuntanbilitas dan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2017
Dinas Pertanian Provinsi Nusa Tenggara Timur 92
Sumba TimurKanatang Mondu Rinju Pahamu 10
Haharu Kadahang Lapaku Hadang 10
Jumlah Sumba Timur 20
Sumba Barat
Loli Wedabbo Loda Laito 2
Wanukaka
Moduwaimaringu Idda Bonnu 1
PraibakulTana Medda 1
Ana Wola 1
Rewa Rara Usaha Bersama 2
Baliloku Mula Milla 1
Lamboya
Pala Moko Lete Dewa 2
Lamboya Dete Daka Bawa 2
Ringu Rara Namu Ole 2
Bondo Hulla Hilu Hada 2
Rajaka Cinta Damai II 2
Tana RighuWee Patola Maju Bersama 1
Manu Mada Tara Madu 1
Jumlah Sumba Barat 20
Total 220
Terlaksananya pengembangan tanaman tembakau seluas 220
Ha di TTS 20 Ha, TTU 20 Ha, Belu 20 Ha, Malaka 20 Ha,
Rote Ndao 20 Ha, Sabu Raijua 20 Ha, Flores Timur 20 Ha,
Ende 20 Ha, Ngada 20 Ha, Sumba Timur 20 Ha dan Sumba
Barat 20 Ha; tersalurnya sarana produksi berupa 4.400 Kg
benih tembakau, 16.500 Kg pupuk organik dan 110 Liter
herbisida.
Hasilnya adalah meningkatnya produksi, produktifitas dan
mutu hasil tanaman tembakau dan mendukung pengembangan
kawasan tembakau sekaligus meningkatkan pendapatan
masyarakat pekebun tembakau
Laporan Akuntanbilitas dan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2017
Dinas Pertanian Provinsi Nusa Tenggara Timur 93
i) Rapat Koordinasi dan Sinkronisasi Pengelola Kegiatan Dana
Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBH-CHT)
Terlaksananya rapat koordinasi dan sinkronisasi pengelola
DBH-CHT di tingkat provinsi dari Selasa dan Rabu, tanggal 4
s/d 5 Mei 2017 di Hotel Nakka, Jalan Frans Seda, Kelurahan
Fatululi – Kota Kupang dengan melibatkan seluruh pemangku
kepentingan, antara lain pengguna anggaran DBH-CHT,
TAPD kabupaten/kota dan provinsi, Dirjen DBK Kemenkeu
RI dan Ditjenbun untuk menyamakan persepsi terkait rencana,
alokasi, dan penggunaan serta monev dan pelaporan DBH-
CHT.
Hasil yang dicapai terdapat sejumlah kesepakatan dalam
pengelolaan kegiatan DBH-CHT yang sesuai dengan
peraturan dan perundang-undangan yang berlaku demi
pengembangan tembakau yang dilaksanakan secara terpadu
dari hulu hingga ke hilir dengan pendekatan kawasan dan
kesesuaian agroklimat serta keadaan sosial ekonomi
masyarakat.
j) Evaluasi Pengelolaan Kegiatan Dana Bagi Hasil Cukai Hasil
Tembakau (DHB-CHT)
Terlaksananya Rapat Evaluasi Pengelolaan Kegiatan Dana
Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DHB-CHT) di tingkat
provinsi pada hari Selasa dan Rabu, tanggal 19 s/d 20
September 2017 di Hotel Johns, Jl. W. J. Lalamentik,
Kelurahan Oebufu Kota Kupang yang melibatkan para
pengelola DBH-CHT di Provinsi dan Kabupaten/Kota (kepala
bidang, kepala seksi maupun staf) lingkup dinas yang
Laporan Akuntanbilitas dan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2017
Dinas Pertanian Provinsi Nusa Tenggara Timur 94
membidangi perkebunan Provinsi dan Kabupaten se-NTT.
Hasil yang dicapai yaitu perhitungan dana bagi hasil cukai hasil
tembakau harus atas persetujuan Menteri Keuangan RI sesuai
dengan ayat (3) PMK 28 tahun 2016, dengan komposisi 30%
untuk provinsi penghasil, 40% untuk kabupaten/kota daerah
penghasil, dan 30% untuk kabupaten/kota lainnya, untuk
mempertimbangkan ketersediaan jejaring pemasaran
diperlukan kemitraan dengan perusahaan produsen rokok
sebelum melakukan pengembangan dalam skala besar.
UPT Kebun Dinas dan Laboratorium Hayati
a) Pengembangan Kebun Dinas dan Laboratorium Hayati
Terlaksananya pengembangan kebun dinas dan laboratorium
hayati Dinas Pertanian Provinsi NTT yang ada di beberapa
kabupaten dalam wilayah Provinsi NTT.
Hasil yang dicapai tersedianya sarana administrasi, peralatan
listrik, peralatan elektronik, peralatan mesin, sarana operasional
berupa 120 liter BBM, 60 liter oli dan 50 Kg polybag untuk
kelancaran kegiatan operasional di Kebun Dinas dan
Laboratorium perkebunan di kabupaten.
b) Terlaksananya Kegiatan pemeliharaan tanaman perkebunan di
kebun-kebun dinas milik Dinas Pertanian Provinsi NTT.
Hasil yang dicapai bertambanya luasan areal tanaman cengkeh
dan terpelihara 100 pohon anakan cengkeh di Desa Cunca
Lolos Kec. Mbeliling Kab. Manggari Barat, Desa Bangka
Kempo Kec. Ranamese Kab. Manggarai Timur, Kel. Eban Kec.
Miomafo Barat Kab. TTU, Desa Matakapore Kec. Kodi
Laporan Akuntanbilitas dan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2017
Dinas Pertanian Provinsi Nusa Tenggara Timur 95
Bangedo Kab. Sumba Barat Daya dan tersalurnya 11.000
pohon benih kakao ke Kel. Pantai Besar Kec.
Larantuka Kab. Flores Timur, serta intercropping antara
tanaman Jeruk Keprok dan tanaman Cengkeh di Kebun Dinas
Eban Kab. TTU.
3) Peningkatan Kapasitas Penerapan Teknologi Pertanian/Perkebunan,
alokasi anggaran Rp.1.135.020.650,- realisasi Rp.1.009.998.928,-
(88,99%), dengan capain/hasil :
Dinas
a) Demplot Jagung Sistem PTT
Terlaksananya Demplot Jagung Sistem PTT seluas 5 Ha yang
dilaksanakan di 5 kabupaten yaitu; Kabupaten Kupang, Rote
Ndao, Belu, Lembata dan Sumba Timur secara rinci tertera
pada tabel dibawah ini;
Tabel Capaian produksi kegiatan demplot jagung sistim PTT;
NO Kabupaten Kecamatan Desa Poktan Luas
Tanam
(Ha)
Luas
Panen
(Ha)
Produksi
(Ton)
1 Kupang Kupang
Tengah
Merdeka Mekar 1 1 1,6
2 Rote Ndao Rote Barat
Laut
Busalang
ga
Tia
Timba
1 1 2,8
3 Belu Kota
Atambua
fatubena
o
Nitasraen 1 1 3,4
4 Lembata Nuba tukan Salendor
o
Lomblen
Manis
1 1 -
5 S. Timur Pandawai Kambata
Tana
Panamun
g
1 1 2,4
Laporan Akuntanbilitas dan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2017
Dinas Pertanian Provinsi Nusa Tenggara Timur 96
Mayumu
Total 5 5 10,2
Demplot jagung di kabupaten Lembata proses pemanenan
terlambat disebabkan karena bergesernya jadwal tanam ke
bulan November sehingga perkiraan panen pada bulan Februari
2018.
b) Demplot Kacang Hijau
Kegiatan Demplot kacang hijau tidak dapat dilaksanakan
karena tidak tersedianya benih di tingkat penagkar.
c) Pemuliaan Pengembangan Tanaman Jagung, Umbi-Umbian
Dan Kacang-Kacangan;
Perbanyakan benih jagung varietas piet kunig seluas 0,5 ha.
Panen dilaksanakan pada bulan Oktober 2017. Produksi Benih
jagung piet kunig sebanyak 620 Kg untuk didistribusikan ke
BBU Nagekeo sebanyak 400 Kg dan BBI Noelbaki sebanyak
220 Kg. Kondisi kadar air ˂ 12%, dipaking dengan
menggunakan kantong plastik dengan kapasitas 10 Kg/Paking.
d) Pemurnian ubi kayu varietas terigu nuabosi di kabuapetn Ende;
Kegiatan ini dilaksanakan di laha petani di daerah Nuabosi,
Kabupaten Ende pada bulan April sampai Desenber 2017.
Hasil percobaan menunjukan bahwa keragaan karakter tinggi
tanaman dan diameter batang masih cukup bervariasi, sehingga
perlu dilakukan seleksi kembali pada kondisi lingkungan yang
lebih seragam.
UPT Proteksi Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan
a) SL-PHT
Laporan Akuntanbilitas dan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2017
Dinas Pertanian Provinsi Nusa Tenggara Timur 97
Terlaksananya Sekolah Lapang Pengendalian Hama Terpadu
(SL-PHT) padi, jagung, jeruk, bawang merah, cabe. Hasil yang
dicapai, yaitu :
SL-PHT Padi
Terlatihnya 25 orang petani padi dengan luasan lahan 25 Ha
di Kelompok Tani Bumi Jaya, Desa Siru, Kecamatan
Lembor, Kabupaten Manggarai Barat
SL-PHT Jagung
Terlatihnya 25 orang petani jagung dengan luasan lahan 15
Ha di Kelompok Tani Peupalo, Desa Watunay, Kecamatan
Golewa Barat, Kabupaten Ngada.
SL-PHT Jeruk
Terlatihnya 25 orang petani jeruk dengan populasi 400
pohon di Kelompok Tani Feotnai, Desa Oelbubuk,
Kecamatan Mollo Tengah, Kabupaten TTS.
SL-PHT Bawang Merah
Terlatihnya 25 orang petani bawang merah dengan luasan
lahan 5 Ha di Kelompok Tani Gerakan Tani Desa
Sumlili Kecamatan Kupang Barat Kabupaten Kupang.
SL-PHT Cabe
Terlatihnya 25 orang petani cabe dengan luasan lahan 10 Ha
di Kelompok Tani Sinar Dudato Desa Naitimu Kecamatan
Tasifeto Barat Kabupaten Belu
SL-PHT Pisang
Terlatihnya 25 orang petani pisang dengan luasan lahan 15
Ha di Kelompok Tani Eka Pata Desa Watu Kawula
Kecamatan Kota Tambolaka Kabupaten Sumba Barat Daya
Laporan Akuntanbilitas dan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2017
Dinas Pertanian Provinsi Nusa Tenggara Timur 98
b) Gerakan Pengendalian OPT Pangan dan Hortikultura
Terlaksananya gerakan pengendalian organisme penggangu
tanaman pangan dan hortikultura. Hasil yang dicapai :
OPT Padi, meningkatnya motivasi 50 orang masyarakat tani
dalam melakukan pengendalian OPT Padi secara bersama-
sama pada lahan seluas 50 Ha di Kelompok Tani Bhineka
Desa Tal Kecamatan Satarmese Kabupaten Manggarai.
OPT Jeruk, meningkatnya motivasi 25 orang masyarakat
tani dalam melakukan pengendalian OPT Jeruk secara
bersama-sama pada lahan seluas 10 Ha/± 4.000 pohon di
Kelompok Tani Komunikasi Desa Bosen Kecamatan Mollo
Utara Kabupaten TTS.
OPT Pisang, meningkatnya motivasi 25 orang masyarakat
tani dalam melakukan pengendalian OPT Pisang secara
bersama-sama pada lahan seluas 5 Ha/± 8.000 rumpun di
Kelompok Tani Suka Maju Desa Lambanapu Kecamatan
Kambera Kabupaten Sumba Timur.
OPT Mangga
Meningkatnya motivasi 25 orang masyarakat tani dalam
melakukan pengendalian OPT Mangga secara bersama-sama
pada lahan seluas 10 Ha/± 1.000 pohon di Kelompok Tani
Sinar Siu Desa Reroroja Kecamatan Magepanda Kabupaten
Sikka dan Kelompok Tani Mekar Desa Pariti Kecamatan
Sulamu Kabupaten Kupang.
UPT Kebun Dinas dan Laboratorium Hayati
a) Pelatihan Pembuatan Pupuk Bokashi
Terlaksananya Pelatihan Pembuatan Pupuk Bokashi, dengan
Laporan Akuntanbilitas dan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2017
Dinas Pertanian Provinsi Nusa Tenggara Timur 99
capaian hasil tersedianya 4.128 Kg pupuk bokashi di 4 kebun
dinas (Kabupaten Manggari Barat Kecamatan Mbeliling Desa
Cunca Lolos, Kabupaten Manggarai Timur Kecamatan
Ranamese Desa Bangka Kempo, Kabupaten TTU Kecamatan
Miomafo Barat Kelurahan Eban, Kabupaten Sumba Barat Daya
Kecamatan Kodi Banggedo Desa Matakapore
b) Sarana Prasaran Kebun Dinas
Terlaksananya sarana prasaran Kebun Dinas. Hasil yang
dicapai tersedianya peralatan berupa Linggis 4 buah, Parang 4
buah, pacul 4 buah, sabit 4 buah, sekop 4 buah, gergaji pangkas
3 buah untuk kelancaran operasional di kebun dinas Pinis Desa
Bangka Kempo Kecamatan Ranamese Kabupaten Manggarai
Timur; tersedianya bahan leaflet untuk kegiatan pengendalian
hama dan penyakit perkebunan untuk Laboratorium Lapang
Kota Kupang Provinsi NTT; tersedianya 1 paket pupuk bagi
operasional 10 Kebun Dinas; terlaksananya kegiatan
Pemanfaatan Agens Pengendali Hayati di Kabupaten Flores
Timur, Kabupaten Sumba Tengah, Kabupaten Sumba Timur
dan Kabupaten Manggarai.
4) Penyediaan Sarana Produksi Pertanian/Perkebunan, alokasi
anggaran Rp.7.057.482.500,- Realisasi Rp.6.875.276.302,-
(97,42%), dengan capaian/hasil:
a) Fasilitasi Alat dan Mesin Pertanian
Terlaksananya fasilitasi alat dan mesin pertanian dengan capain
hasil tersedianya 10 Unit Pompa Air, 6 Unit Traktor Roda 4,
130 Unit Hand Traktor (Traktor Roda Dua) dan Unit
Pengolahan Pupuk Organik (UPPO) melalui belanja hibah
Laporan Akuntanbilitas dan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2017
Dinas Pertanian Provinsi Nusa Tenggara Timur 100
barang/jasa yang diserahkan kepada masyarakat/kelompok tani
sesuai Keputusan Gubernur Nusa Tenggara Timur, Nomor :
272/KEP/HK/2017 tanggal 25 Oktober 2017, sebagai berikut :
Tabel Realisasi Pengadaan Pompa Air Tahun 2017
Kabupaten Kecamatan Desa/Kelurahan Kelompok Jumlah
TTUBikomi Selatan Tublopo
Aijaonaisu
Nekmese
1
Miomaffo Barat Suanae Karya Baru 1
Jumlah TTU 2
Belu Tasifeto Timur Manleten Aina 1
Jumlah Belu 1
Malaka Weliman Kleseleon Pelita Desa 1
Jumlah Malaka 1
Rote Ndao Rote Barat Laut Oelua Loahulu B 1
Jumlah Rote Ndao 1
SikkaNita Nilangkliung Wuregete 1
Kangae Watuliwung Nuba Nuran 1
Jumlah Sikka 2
Ende Ndona Lokoboko Sama Fonga 1
Jumlah Ende 1
Nagekeo Boawae Kelimado Oboiga 1
Jumlah Nagekeo 1
Matim Sambi Rampas Compang Lawi Mekar Hijau 1
Jumlah Manggarai Timur 1
Total 10
Tabel Realisasi Pengadaan Hand Traktor Tahun 2017
Kabupaten Kecamatan Desa/Kelurahan Kelompok Jumlah
Kota
Kupang
Alak Batuplat P4S Karya Agri 1
Maulafa Kolhua Fajar Harapan 1
Laporan Akuntanbilitas dan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2017
Dinas Pertanian Provinsi Nusa Tenggara Timur 101
Kota RajaBakunase Suka Maju 1
Naikoten I Beringin 1
Jumlah Kota Kupang 4
Kupang
Kupang TengahTarus Sehati 1
Noelbaki Sama Rasa 1
Kupang Timur
Tuatuka Syalom 1
Oesao Berkat Bapa 1
Merdeka Nin’Ana 1
Tanah Putih Sehati 1
Pukdale Cinta Maju 1
Taebenu Bokong Efata 1
SulamuPariti Dermawan 1
Oeteta Anugerah 1
Nekamese Oemasi Mawar Sejati 1
Amfoang Selatan Lelogama Sinar Tani 1
Amarasi Timur Enorain Bersaudara 1
Jumlah Kupang 13
TTS
Amanuban Selatan
BenaAnugrah 1
Hetven 1
PoloOlif Tataf 1
Mentari 1
Batnun Bersaudara 1
Linamnutu Bersaudara 1
Mollo Selatan Biloto Afa Omega 1
Batu Putih Oebobo Tekad Maju 1
Kuatnana Oof Sehati 1
PolenLoli Manekto 1
Laob Tunas Baru 1
Boking Skinu Tuthaeto 1
Jumlah TTS 12
TTU Insana Tengah Lanaus Lanaus Jaya 1
Laporan Akuntanbilitas dan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2017
Dinas Pertanian Provinsi Nusa Tenggara Timur 102
Insana Tengah Tainsala Merdeka 1
Miomaffo Tengah Akomi Sinar Akomi 1
Biboki Tanpah Oekopa Peniti 1
Biboki Utara Hauteas Fatunakaf 1
Biboki Fetleu Naku Trilolok Lestari 1
Noemuti Nifuboke Manek Toh 1
Noemuti Noebaun Nilopo 1
Mutis Tasinifu Kenloto Oelmau 1
Biboki Moenleu Oepuah Bunga Mawar 1
Jumlah TTU 10
BeluRaihat
Tohe Sinar Kasih Lobur 1
Raifatus Haiburas Moris 1
Maumutin Lintas Batas 1
Tasifeto Timur Fatuba'a Kunaus Ren 1
Jumlah Belu 4
Malaka
Malaka Barat Rabasa Firman 1
Kobalima Lakekun Barat Sinar Wemer II 1
Malaka Tengah Kamanasa Wemer Jaya 1
Jumlah Malaka 3
Rote Ndao
Landu Leka Dai Ama Dalek Esa 1
Lobalain Holoama Suka Maju 1
Rote Barat Laut Oelua Kembang Sepatu 1
Jumlah Rote Ndao 3
Sabu Raijua LiaeDeme Harapan Baru 1
Halla Padji Cinta Damai 1
Jumlah Sabu Raijua 2
Alor
Alor Tengah Utara Tominuku Kolam Betesda 1
Alor Timur Laut Air Mancur
Suka Maju 1
Timanggapo 1
Setangkai 1
Seli-Seli 1
Laporan Akuntanbilitas dan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2017
Dinas Pertanian Provinsi Nusa Tenggara Timur 103
Alor Barat Laut AmoliLumbung Karya
Damai
1
Alor Selatan Kelaisi Timur Pilanuki 1
Jumlah Alor 7
Lembata
1
1
Jumlah Lembata 3
Flores
Timur
1
1
1
1
1
1
Jumlah Flores Timur 6
Sikka
1
1
1
1
1
1
1
Jumlah Sikka 7
Ende
1
1
1
Jumlah Ende 3
Nagekeo
1
1
1
1
Laporan Akuntanbilitas dan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2017
Dinas Pertanian Provinsi Nusa Tenggara Timur 104
1
1
1
1
Jumlah Nagekeo 8
Ngada
1
1
1
1
1
Jumlah Rote Ndao 5
Manggarai
Timur
1
1
1
1
1
1
1
1
Jumlah Manggarai Timur 8
Manggarai
1
1
1
1
1
Jumlah Manggarai 5
Manggarai
Barat
1
1
1
1
1
Laporan Akuntanbilitas dan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2017
Dinas Pertanian Provinsi Nusa Tenggara Timur 105
Jumlah Manggarai Barat 5
Sumba
Timur
1
1
1
1
1
Jumlah Sumba Timur 5
Sumba
Tengah
1
1
1
1
Jumlah Sumba Tengah 4
Sumba
Barat
1
1
1
1
Jumlah Sumba Barat 4
Sumba
Barat Daya
1
1
1
1
1
1
1
1
Jumlah Sumba Barat Daya 8
Tabel Realisasi Pengadaan Traktor Roda 4 Tahun 2017
Kabupaten Kecamatan Desa/Kelurahan Kelompok Jumlah
TTS Oenino Abi Adika 1
Laporan Akuntanbilitas dan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2017
Dinas Pertanian Provinsi Nusa Tenggara Timur 106
Malaka Malaka Barat Umalor Sinar Weliman 1
Lembata Omesuri Mahal 2 Nimaq Telu 1
Flores Timur Wulanggitang Hewa Rungat 1
Nagekeo Boawae Nagerawe Sama Fonga 1
Ngada Bajawa Bajawa Kevikepan Bajawa 1
Jumlah 6
Tabel Realisasi Pengadaan UPPO Tahun 2017
Lokasi Fasilitasi UPPO
Rumah
UPPO
Kandang
Communal
Roda
TigaAPPO Sapi
Pakan
Ternak
Obat-
obatan
KT. Karya Bersama
Desa Wolokoli
Kecamatan Bola
Kab. Sikka
1 unit 1 unit 1 unit 1 unit10
ekor6 bulan 1 pkt
Terlaksananya fasilitasi alat dan mesin pertanian dengan capain
hasil tersedianya 10 Unit Pompa Air, 6 Unit Traktor Roda 4
dan 130 Unit Hand Traktor (Traktor Roda Dua) dan Unit
Pengolahan Pupuk Organik (UPPO) bagi Kelompok Tani,
gapoktan maupun UPJA Alsintan melalui belanja hibah
barang/jasa yang diserahkan kepada masyarakat di 22
Kabupaten/Kota se- Nusa Tenggara Timur.
b) Penyediaan Suku Cadang Alat dan Mesin Pertanian
Terlaksananya Pengadaan Suku Cadang alat dan Mesin
Pertanian dengan capain hasil tersedia suku cadang traktor roda
4 (MF) berupa Ban Depan Luar (ukuran 14,9 - 24 – 8) 2 buah,
Ban Depan Dalam (ukuran 14,9 – 24) 2 buah, Ban Belakang
Luar (ukuran 18,4 - 34 - 12) 2 buah, Ban Belakang Dalam
Laporan Akuntanbilitas dan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2017
Dinas Pertanian Provinsi Nusa Tenggara Timur 107
(ukuran 18,4 - 34) 2 buah dan Kampas MF 456 (Diameter 330
mm dan jumlah gigi 21) 2 buah.
c) Peralatan Bengkel Alat dan Mesin Pertanian
Terlaksananya Pengadaan Peralatan Alat dan Mesin Pertanian
dengan capaian hasil tersedianya peralatan bengkel alsintan
bagi kelompok tani UPJA alsintan sesuai Keputusan Gubernur
Nusa Tenggara Timur, Nomor : 272/KEP/HK/2017 tanggal 25
Oktober 2017, sebagai berikut :
Tabel Realisasi Pangadaan Peralatan Bengkel Tahun 2017
Lokasi
Perincian Paket Peralatan Bengkel (Paket/unit)
Tool
Set
Kom
presor
Travo
Las
Listrik
Kawat
Las
Gerinda
Potong
(manual)
Bor
Listrik
Manual
Ragum
UPJA Tetesan Embun Desa
Bipolo
Kecamatan Sulamu
Kabupaten Kupang
1 1 1 1 1 1 1
UPJA Sehati
Desa Oebobo
Kecamatan Batu Putih
Kabupaten TTS
1 1 1 1 1 1 1
UPJA Morukren
Desa Manleten
Kecamatan Tasifeto Timur
Kabupaten Belu
1 1 1 1 1 1 1
UPJA Titans
Desa Danga
Kecamatan Aesesa
Kabupaten Nagakeo
1 1 1 1 1 1 1
UPJA Lara Morika
Desa Doka Kaka
Kecamatan Loli
1 1 1 1 1 1 1
Laporan Akuntanbilitas dan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2017
Dinas Pertanian Provinsi Nusa Tenggara Timur 108
Kabupaten Sumba Timur
d) Pemeliharaan Alat dan Mesin Pertanian
Terlaksananya pemeliharaan alat dan mesin pertanian dengan
capain hasil terpelihara, berfungsi dan beroperasinya alat mesin
pertanian berupa Traktor roda 4 sebanyak 4 unit dan traktor
roda 2 sebanyak 1 unit dengan dukungan bahan bakar dan
pelumas serta sarana operasional lainnya.
5) Peningkatan Sinergitas Program dan Kegiatan Pertanian alokasi
anggaran Rp.221.368.000,- Realisasi Rp.194.553.600,- (87,89%),
dengan capaian/hasil:
a) Rapat Koordinasi, sinkronisasi dan evaluasi program/kegiatan
di Provinsi dan pusat
1. Kegiatan Rapat Koordinasi dan Sinkronisasi
Pembangunan Pertanian Provinsi NTT Tahun Anggaran
2017 dilaksanakan selama 2 hari dari tanggal 2 s/d 3
Pebruari 2017 bertempat di Sylvia Premier Hotel Kupang
yang dihadiri 110 orang, yang terdiri atas para pejabat
lingkup Kementerian Pertanian, Kepala Bidang Kepala
UPT, Kepala Seksi/Kasubag dan Staf lingkup Dinas
Pertanian Provinsi NTT, Kepala Dinas dan Kepala
Bidang/Kepala Seksi/Kasubag Kabupaten/Kota yang
membidangi pertanian se-Provinsi NTT. Hasilnya
adanya kesepahaman yang sama antara pemerintah pusat
dan daerah (Provinsi dan Kabupaten) tentang pelaksanaan
kegiatan tahun 2017 yang meliputi percepatan tanam dan
pemantauan secara rutin terhadap Luas Tambah Tanam
Laporan Akuntanbilitas dan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2017
Dinas Pertanian Provinsi Nusa Tenggara Timur 109
Padi, Jagung, Kedelei Cabe dan Bawang Merah.
2. Mengikuti kegiatan Musrenbangtannas, Workshop E-
proposal Wilayah Timur, Pembahasan anggaran dan
perencanaan pertanian tahun 2018, hasil yang dicapai
perencanaan program dan kegiatan tahun 2018 yang
didanai oleh pemerintah pusat melalui APBN segera
direncanakan melalui input e-proposal yang disinergikan
dengan kebijakan pemerintah pusat dan daerah.
3. Mengikuti Rapat Evaluasi Pembangunan Pertanian
dipusat, hasil yang dicapai adanya kesepakatan bahwa
pemerintah daerah (provinsi dan kabupaten/kota) agar
mengawal kegiatan-kegiatan yang sementara berjalan dan
mempercepat proses kegiatan yang belum dilaksanakan
yang didanai pemerintah pusat melalui Dana Tugas
Pembantuan (APBN dan APBN-P) khususnya Luas
Tambah Tanam Padi, Jagung, Kedelei Cabe dan Bawang
Merah.
6) Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan alokasi anggaran kegiatan
Rp.266.640.500,- Realisasi Rp.235.811.900,- (88,44%), dengan
capaian/ hasil :
a) Monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan
program/kegiatan pertanian dan perkebunan.
Hasilnya adalah tersedianya data dan informasi mengenai
pelaksanaan program / kegiatan di 22 (dua puluh dua)
kabupaten / kota sebanyak 10 (sepuluh) buah buku.
b) Penyusunan laporan identifikasi, pemeliharaan dan penertiban
aset daerah serta pembinaan admistrasi kepegawaian di balai-
Laporan Akuntanbilitas dan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2017
Dinas Pertanian Provinsi Nusa Tenggara Timur 110
balai benih dan kebun dinas
Hasilnya adalah tersedianya data aset milik pemerintah daerah
sebanyak 10 (sepuluh) buah buku dan terlaksanannya
pembinaan administrasi kepegawaian di balai-balai benih dan
kebun dinas.
c. Program Peningkatan Produksi dan Produktifitas Tanaman
Pangan/Holtikultura, alokasi anggaran Rp.12.116.838.750,- realisasi
Rp.11.465.901.948,- (94,63%), dengan rincian kegiatan :
1) Peningkatan Kapasitas Petani dan Pelaku Agribisnis, alokasi
anggaran Rp.1.035.660.400,- realisasi Rp.738.241.600,- (71,28%),
dengan capaian hasil :
a) Terlaksananya pembibitan pemanfaatan lahan dan air, dengan
capaian hasil meningkatnya pemahaman dan pengetahuan
petani/kelompok tani dalam pengelolaan dan pemanfaatan
lahan dan air
b) Terlaksananya pembinaan pengembangan pemanfaatan alsintan
Terbinanya kelompok tani dalam pemanfaatan alsintan
c) Terlaksananya pembinaan dan pembentukan P3A/GP3A
Terbina dan terbentuknya P3A/GP3A
d) Terlaksanya pengawalan LM3 dan PUAP, meningkatnya
pengetahuan dan ketrampilan manajer UPJA dalam
pengelolaan dan pemanfaatan jasa alsintan
e) Terlaksananya Bimtek penerapan sistem jaminan mutu dan
kemanan pangan bagi pelaku agribisnis tanaman pangan dan
hortikultura di Kabupaten Sumba Barat selama 3
(tiga) dari tanggal 12 s/d 14 Juni 2017 dan Kabupaten TTS
selama 3 (tiga) hari dari 15 s/d 17 Juni 2017.
Laporan Akuntanbilitas dan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2017
Dinas Pertanian Provinsi Nusa Tenggara Timur 111
Tabel Peserta Bimtek Kabupaten TTS
No. Nama Jabatan Alamat
1. Maria L. Saetban Ketua Keltan Tani Heven Kesetnana
2. Laurensius Lali, SP PPL Mille
3. Mariken L. Taek Ketua Keltan Bena
4. Alfinus Nesimnasi Wakil Ketua Lakat
5. Adam Talam Ketua Kelompok Tubuhue
6. Yafrin A. Benu Wakil Ketua Oebelo
7. Abraham Selan Ketua Klompok Buat
8. Obednego Kake Gapoktan Buat
9. Samuel Banamtuan Ketua Keltan Tafeun Monit Oebobo
10. Feliks A. Tallas Keltan Bima Mandiri Oebobo
11. Yeremias Selan Ketua Keltan Usha Baru Boentuka
12. Noh Talan Anggota Keltan Usaha Baru Boentuka
13. Martinus Nenobata Kelompok Tani Tupan
14. Benyamin Mauboi KT Keltan Kasih Ibu Desa Laop
15. Theodoris Mauboi Kepala BPP Aban Selatan
16. Markus Talan Wakil Ketua H.M Biloto
17. Julius Tse Ketua Keltan Adika Linamnutu
18. Imeliana Nuben Penu KT. Keltan Melati Kuatae
19. Nordina E. Lakapu KT. Keltan Melati Kie Oenai
20. Yusnyiati Koy Petugas Kab Soe
Tabel Peserta Bimtek Kabupaten Sumba Barat
No. Nama Jabatan
1.Markus M. Dewa Ketua Kelompok Tani
2.Agus Ledi Baga Ketua Kelompok Tani
3.Loja Danau Manu Ketua Kelompok Tani
4.Yulius Sairo Anggota Kelompok Tani
5.Yeremias N.P.Zaghu Sekretaris Kelompok Tani
Laporan Akuntanbilitas dan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2017
Dinas Pertanian Provinsi Nusa Tenggara Timur 112
6.Benyamin S. Lende Ketua Kelompok Tani
7.Yunus Motodinimu Ketua Kelompok Tani
8.K.K. Ngadu Ketua Kelompok Tani
9.S.Siro PPL
10.Dominikus Daro Ketua Kelompok Tani
11.Ester Pandang Ketua Kelompok Tani
12.Asnat Koni Bili Sekretaris Kelompok Tani
13.Yuliana D. Gole Sekretaris Kelompok Tani
14.Maria Marieta Sawo PPL
15.Armaniu L. Laka Anggota Kelompok Tani
16.L. Bolu Bili Ketua Kelomppok Tani
17.Matius D. Gallu Ketua kelompok Tani
18.Novita B.Wawo Staf Distan Sumba Barat
19.Stef Laka Staf Distan Sumba Barat
20.Rambu Kaha Rara Staf Distan Sumba Barat
Hasil yang dicapai meningkatnya pengetahuan dan
keterampilan petani /pelaku usaha agribisnis hasil tanaman
pangan dan hortikultura masing-masing 20 petani Kabupaten
Sumba Barat dan 20 petani di Kabupaten TTS dalam
menerapkan penanganan hasil pertanian yang baik (Good
Handling Practice/GHP), HACCP maupun cara pengolahan
yang baik (Good Manufacturing Practice/GMP) agar
menghasilkan produk hasil pertanian yang bermutu, aman dan
layak dikonsumsi serta memiliki daya saing yang kompetitif
baik di pasar lokal, domestik maupun di pasar internasional.
f) Terlaksananya penangan pasca panen, pendampingan dan
pengolahan tanaman pangan dan hortikultura, Meningkatnya
pengetahuan dan keterampilan petani dalam penanganan pasca
Laporan Akuntanbilitas dan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2017
Dinas Pertanian Provinsi Nusa Tenggara Timur 113
panen, dan pengolahan tanaman pangan dan hortikultura
g) Terlaksanya pengawalan dan kelompok tani pasca
pelatihanTerkawalnya dan Adanya peningkatan seta
pemahaman kelompok dalam pengelolaan anggaran dan
berkualitasnya manajemen kelompok tani pasca pelatihan
h) Terlaksananya penanganan pasca, pendampingan dan
pengolahan kelapa dan jambu mente, Meningkatnya
pengetahuan dan keterampilan petani dalam penanganan pasca
panen pengolahan kelapa dan jambu mente.
2) Penyusunan Data Statistik Tanaman Pangan, Hortikultura dan
Perkebunan alokasi anggaran kegiatan Rp.569.828.000,- Realisasi
Rp.484.932.791,- (85,10%), dengan capaian/hasil :
a) Terlaksananya Penyusunan Data Statistik Tanaman Pangan,
Hortikultura dan Perkebunan dengan capaian hasil tersedianya
data statistik tanaman pangan (ASEM dan ATAP tahun 2016)
50 buku, data statistik hortikultura (ATAP) 50 buku dan data
statistik perkebunan 35 buku (kecamatan 10 buku dan
provinsi 25).
3) Pengembangan Intensifikasi Padi dan Palawija dan Hortikultura
alokasi anggaran kegiatan Rp.8.381.634.500,- Realisasi
Rp.8.313.669.507,- (99,19%), dengan capaian/hasil :
a) Intensifikasi Padi
Tabel Intensifikasi Padi Sawah Tahun 2017
No. KabupatenTarget
(Ha)
Realisasi (Ha)Keterangan
Tanam Panen
1. Nagekeo 500 500 -
2. Manggarai 700 700 -
Laporan Akuntanbilitas dan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2017
Dinas Pertanian Provinsi Nusa Tenggara Timur 114
3. Sumba Barat Daya 500 500 - Belum ada realisasi panen
karena terjadi pergeseran
jadwal tanam ke bulan
Oktober - Desember 2017
4. Manggarai Barat 900 900 -
5. Manggarai Timur 600 600 -
6. Ngada 800 800 -
7. Flores Timur 100 100 -
8. Kupang 375 375 -
9. Belu 100 100 -
10. Rote Ndao 600 600 -
11. Ende 100 100 -
12. Kota Kupang 25 25 -
13. Sumba Timur 100 100 -
14. Sumba Barat 100 100 -
15. Sumba Tengah 100 100 -
16. TTU 300 300 -
17. Sikka 100 100 -
Jumlah 6.000 6.000 -
Terrealisasinya pertanaman padi sawah seluas 6.000 Ha di 378
Poktan, 207 Desa, 59 Kecamatan dan 17 Kabupaten/Kota
(Nagekeo, Manggarai, Manggarai Barat, Manggarai Timur,
Ngada, Flores Timur, Kupang, Belu, Rote Ndao, Ende, Sumba
Timur, Sumba Tengah, Sumba Barat, Sumba Barat Daya, TTU,
Sikka dan Kota Kupang)
b) Intensifikasi Palawija
1. Intensifikasi Jagung Non Kawasan
Tabel Intensifikasi Jagung Non Kawasan Tahun 2017
No. KabupatenTarget
(Ha)
Realisasi (Ha)Keterangan
Tanam Panen
1. Manggarai 500 500 - Belum adanya realisasi
panen karena baru2. Manggarai Barat 500 500 -
Laporan Akuntanbilitas dan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2017
Dinas Pertanian Provinsi Nusa Tenggara Timur 115
3. Ngada 500 500 - ditanam pada bulan
Nopember 20174. Ende 500 500 -
5. Rote Ndao 500 500 -
6. Sumba Tengah 500 500 -
Jumlah 3.000 3.000 -
Terrealisasinya pertanaman jagung non kawasan seluas
3.000 Ha di 213 Poktan, 129 Desa, 37 Kecamatan dan 6
Kabupaten (Manggarai, Manggarai Barat, Ngada, Ende, Rote
Ndao, Sumba Tengah)
2. Intensifikasi Jagung Kawasan
Tabel Intensifikasi Jagung Kawasan Tahun 2017
No. KabupatenTarget
(Ha)
Realisasi (Ha) Keterangan
Tanam Panen - Realisasi tanam 6.900
Ha karena kekurangan
benih di kab. Sikka
- Belum ada realisasi
panen karena baru
ditanam pada bulan
Desember 2017
1. Kupang 500 500 -
2. TTS 1.000 1.000 -
3. TTU 500 500 -
4. Belu 500 500 -
5. Malaka 500 500 -
6. Flores Timur 500 500 -
7. Sikka 1.000 900 -
8. Nagekeo 500 500 -
9. Manggarai Timur 500 500 -
10. Sumba Timur 500 500 -
11. Sumba Barat 500 500 -
12. Sumba Barat Daya 500 500 -
Jumlah 7.000 6.900 -
Terrealisasinya pertanaman jagung kawasan seluas 6.900 Ha
di 389 Poktan, 140 Desa, 23 Kecamatan dan 12 Kabupaten
Laporan Akuntanbilitas dan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2017
Dinas Pertanian Provinsi Nusa Tenggara Timur 116
(Kupang, TTS, TTU, Belu, Malaka, Flores Timur, Sikka,
Nagekeo, Manggarai Timur, Sumba Timur, Sumba Barat
dan Sumba Barat Daya)
3. Intensifikasi Kacang Hijau
Tabel Intensifikasi Kacang Hijau Tahun 2017
No. KabupatenTarget
(Ha)
Realisasi (Ha)Keterangan
Tanam Panen
1. Kupang 15 - - - Realisasi tanam 70 Ha
- Belum ada realisasi
panen karena terjadi
pergeseran jadwal tanam
ke bulan Desember 2017
2. TTS 15 15 -
3. TTU 15 15 -
4. Belu 20 20 -
5. Malaka 20 20 -
Jumlah 85 70 -
Terrealisasinya pertanaman jagung kawasan seluas 70 Ha di
389 Poktan, 140 Desa, 23 Kecamatan dan 5 Kabupaten
(Kupang, TTS, TTU, Belu dan Malaka)
4) Pengembangan Kawasan Hortikultura alokasi anggaran kegiatan
Rp.8.381.634.500,- Realisasi Rp.8.313.669.507,- (99,19%), dengan
rincian kegiatan :
a) Pengembangan Kawasan Tanaman Buah
Terlaksananya Pengembangan Kawasan Tanaman Buah dengan
capaian hasil sebagai berikut :
1. Tanaman Jeruk (35 Ha)
Tabel Pengembangan Kawasan Tanaman Jeruk Tahun 2017
Kabupaten Kecamatan Desa/Kelurahan KelompokJumlah
(Ha)
TTS NeobabaEno Nabuasa Bauk Usif 5
Oebaki Tunmuni 5
Laporan Akuntanbilitas dan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2017
Dinas Pertanian Provinsi Nusa Tenggara Timur 117
Amanuban TengahMaunum
Niki - NikiEmbun Pagi 5
Amanuban Barat Nusa Jaya Oeton 5
TTU Insana Fafinesu
Fafinesu Nekmese Upnan 3
Oenain
Bahagia 3
Tamlile 3
KWT Ingin Maju 3
KWT Karya
Mulia3
Jumlah 35
Meningkatnya luas areal tanam pengembangan buah jeruk
keprok SoE di Kabupaten TTS 20 Ha dan Kabupaten TTU
15 Ha dan tertanamnya 8000 anakan jeruk keprok soe bagi 4
kelompok tani di Kabupaten TTS dan 6000 anakan jeruk
keprok soe bagi 5 kelompok tani di kabupaten TTU.
2. Tanaman Mangga (40 Ha)
Tabel Pengembangan Kawasan Tanaman Mangga Tahun 2017
Kabupaten Kecamatan Desa/Kelurahan KelompokJumlah
(Ha)
Malaka Lokofeu Tunabesi Lasakar 5
Rote Ndao Rote Selatan Lengu Selu Sai Sodak 5
Alor Alor Barat Laut AlilaFajar Baru 5
Bukit Jaya 5
Sumba
Barat DayaKodi Blaghar Tanah Mete Maju Bersama 10
Lembata Nagawutung
Atawai Iklas Bersama 1
Wuakerong Sedang Mekar 1
Duawatun Lele Bunga 1
Lusiduawatun Lusi Tani I 1
Pasir Putih Nene Elok 1
Laporan Akuntanbilitas dan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2017
Dinas Pertanian Provinsi Nusa Tenggara Timur 118
Nubatukan
Lewoleba Barat Efata 1
Lewoleba Timur Gapoktan Sehati 2
Watokobu Gapoktan Balela 2
Jumlah 40
Meningkatnya luasan areal pengembangan kawasan
tanaman buah mangga seluas 40 ha di 5 Kabupaten
(Lembata, Alor, Sumba Barat Daya, Malaka dan Rote
Ndao) dan tertanamnya tanaman buah mangga di 5 (lima)
Kabupaten (Lembata 1000 anakan, Alor 1000 anakan,
Sumba Barat Daya 1000 anakan, Malaka 500 anakan dan
Rote Ndao 500 anakan) yang tersebar di 13 (tiga belas)
kelompok.
3. Tanaman Buah Terna/Pisang (15 Ha)
Tabel Pengembangan Kawasan Tanaman Buah
Terna/Pisang Tahun 2017
Kabupaten Kecamatan Desa/Kelurahan KelompokJumlah
(Ha)
Malaka Wewiku Weoe Sinar Uluklubuk 5
Ende Nangapanda Jegharangga Jaga Raga 5
Sikka Nita Takaplager Dota Pu'an 5
Jumlah 15
Meningkatnya Luasan Areal Pengembangan Kawasan
Tanaman Buah/Terna Pisang Seluas 15 Ha Di 3 Kabupaten
(Malaka, Ende Dan Sikka) dan tertanamnya 1.500 Anakan
Pisang (Malaka 500 anakan, Ende 500 anakan dan Malaka
500 anakan
b) Pengembangan Kawasan Tanaman Sayuran
Laporan Akuntanbilitas dan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2017
Dinas Pertanian Provinsi Nusa Tenggara Timur 119
Terlaksananya Pengembangan Kawasan Tanaman Sayuran
dengan capaian hasil sebagai berikut :
1. Tanaman Bawang Merah
Tabel Pengembangan Kawasan Tanaman Bawang
Merah Tahun 2017
Kabupaten Kecamatan Desa/Kelurahan KelompokJumlah
(Ha)
Rote NdaoWewiku Weoe Sinar Uluklubuk 2
Nangapanda Jegharangga Jaga Raga 1,5
Nita Takaplager Dota Pu'an 1,5
Sabu RaijuaSabu Barat
Djadu Ei Mada Pudu 1
Raeloro Prima Tani 1
RaenyaleDo Ga Hara 1
Mira Kaddii 1
Sabu Timur Lobodei Meringi Ihi 1
Sumba
Timur
PandawaiKawangu
Lupa
Kamangalang1
Palakahembi Kabubul Mamila 1
Kambera Wangga Rinjung Pahamu 1
Nggaha Ori Angu Matawai Torung Matawai Luri 1
Kanatang Temu KWT Mawar 1
Sumba
Barat DayaWewewa Barat Lolo Ole Sinar Baru 5
Manggarai
Timur
Ranamesse
Dusun Lian Leso/
Watu MoriArjuna I 2
Dusun Nehas/
Compang KantarWatu Asi 1
Kota KombaDusun Kaju Karo/
Watu NggeneSama Rasa 2
Laporan Akuntanbilitas dan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2017
Dinas Pertanian Provinsi Nusa Tenggara Timur 120
Nagekeo
Boawae Solo Mata Ana 2
Aesesa
Aeramo To'o Jogho 1,5
TedakisaMaria Gunung
Karmel0,5
Danga KWT Tunas Baru 1
Ende
Kelimutu Pemo Sa Ate 2
Maurole Woloau Aku Percaya 1
WolowaruWolokoli Suru Muri 1
Jopu Biri Bake 1
Lembata
Omesuri Wowong Wei Werun 1
Ile Ape Laranwutun Ama Genan 1
Nubatukan
Kel. Selandoro Senang Bersama 1
Kel. Lewoleba
UtaraSehati 1
Nagawutung Duawatun Suka Maju 1
Jumlah 40
Meningkatnya Luasan Areal Pengembangan Kawasan
Tanaman Bawang Merah seluas 40 Ha (masing-masing 5
Ha) dan tertanamnya 24.000 ton bawang merah oleh 27
kelompok tani di kabupaten Rote Ndao, Sabu Raijua, Sumba
Timur, Sumba Barat Daya, Manggarai Timur, Nagekeo,
Ende dan Lembata.
2. Tanaman Cabai
Tabel Pengembangan Kawasan Tanaman Cabai Tahun 2017
Kabupaten Kecamatan Desa/Kelurahan KelompokJumlah
(Ha)
Malaka Malaka TengahWehali Kiar Laran Baru 1
Bakiruk KWT. Suka Maju 1
Malaka Barat Motaulun Lentera Kasih 1
Laporan Akuntanbilitas dan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2017
Dinas Pertanian Provinsi Nusa Tenggara Timur 121
Kobalima Litamali KWT. Delima 1
Wewiku Rabasa Biris KWT. Melati 1
Belu Raimanuk
TeunBeringin Jaya 1
Nusa Lontar 1
Renrua
Haekase 1,5
KWT. Cahaya
Terutu1,5
TTU Miomafo Tengah
Nian
Fetomone 1
Sinar Bisilu 0,5
Oelatfob 0,5
Haulasi Cinta Damai 1
ManamasTunas Muda 1
Hidup Baru 1
Sabu Raijua
Sabu Tengah Jiwuwu Woke Do Hedui 1
Sabu Timur Limaggu Lika Mandiri 1
Sabu BaratRaedewa Tunas Harapan 1
Kel. Maba Titu Miha 1
Raijua Ledeunu Mira Kaddi 1
Flores
TimurIle Mandiri Tiwatobi Wainipa 5
Jumlah 25
Meningkatnya Luasan Areal Pengembangan Kawasan
Tanaman Cabai seluas 25 Ha (masing-masing 5 Ha) dan
tertanamnya anakan cabai oleh 17 kelompok tani di
kabupaten Malaka, Belu, TTU, Sabu Raijua dan Flores
Timur
3. Tanaman Umbi Wortel
Tabel Pengembangan Kawasan Tanaman Sayuran Umbi
Wortel Tahun 2017
Laporan Akuntanbilitas dan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2017
Dinas Pertanian Provinsi Nusa Tenggara Timur 122
Kabupaten Kecamatan Desa/Kelurahan KelompokJumlah
(Ha)
TTS Kot'olin O'obibiSehati 2,5
Lopo Indah 2,5
Ngada
Bajawa Ngoranale Kepermade 1,0
Golewa SaraseduBunda Pelindung 2,0
Kamboja 2,0
Jumlah 10
Meningkatnya Luasan Areal Pengembangan Kawasan
Tanaman Umbi Wortel seluas 10 Ha (masing-masing 5 Ha)
dan meningkatkan hasil produksi wortel di tingkat pasar
tradisonal dan petani di Kabupaten TTS dan Ngada.
4. Tanaman Umbi Kentang
Tabel Pengembangan Kawasan Tanaman Sayuran Umbi
Kentang Tahun 2017
Kabupaten Kecamatan Desa/Kelurahan KelompokJumlah
(Ha)
ManggaraiLangke Rembong
Wali Wetik Rengket 0,50
Pau KWT Seroja 0,75
Karot Wela Momang 1,00
Golo DukalHarapan Bersama 0,50
Wae Lideng 0,75
Wae Ri'i Ranaka Robo 0,50
Ruteng Poco Likang Cinta Damai 1,00
Ngada
Bajawa Ngoranale Tunas Baru 1,00
Sarasedu GolewaCendrawasih 2,00
Rajawali 2,00
Jumlah 10,00
Laporan Akuntanbilitas dan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2017
Dinas Pertanian Provinsi Nusa Tenggara Timur 123
Meningkatnya Luasan Areal Pengembangan Kawasan
Tanaman Umbi Kentang seluas 10 Ha (masing-masing 5
Ha) dan meningkatkan hasil produksi wortel di tingkat
pasar tradisonal dan petani di Kabupaten Manggarai dan
Ngada.
c) Pengembangan Kawasan Tanaman Obat
Terlaksananya Pengembangan Kawasan Tanaman Obat dengan
capaian hasil meningkatnya produksi dan mutu hasil tanaman
rimpang jahe serta terjaminnya keamanan konsumsi obat
tradisional di tingkat masyarakat seluas 20 Ha di kabupaten
Manggarai 4 Ha, Sumba Barat Daya 4 Ha, Ende 4 Ha, Belu 4
Ha dan Nagekeo 4 Ha.
d. Program Pengembangan Perbenihan dan Pembibitan, alokasi anggaran
Rp.6.203.375.530,- realisasi Rp.5.469.270.565,- (88,17%), dengan
rincian kegiatan :
1) Pengembangan Pusat Perbenihan, alokasi anggaran
Rp.6.203.375.530,- realisasi Rp. 5.469.270.565,- (88,17%), dengan
rincian kegiatan :
a) Dinas
1. Perbanyakan Benih Padi
Tabel Perbanyakan Benih Padi Tahun 2017
No. KabupatenTarge
t (Ha)
Realisasi (Ha) Calon
Benih
(Ton)
Benih
(Ton)Keterangan
Tanam Panen
1. Kupang 25 20 20 44 14 5 Ha tdk tersertifikasi
2. TTU 10 10 - - - Blm ada laporan
3. Belu 25 25 25 52,5 20
Laporan Akuntanbilitas dan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2017
Dinas Pertanian Provinsi Nusa Tenggara Timur 124
4. Malaka 10 10 10 44,8 - Tidak jadi benih
5. Rote Ndao 20 15 15 37 - Tidak jadi benih
6. Sikka 25 25 25 1 50 25
7. Nagekeo 25 25 25 50 - Blm kirim sampel uji lab
8. Ngada 50 45 45 105 - Sementara panen
9.Manggarai
Timur25 25 25 90 25
10.Manggarai
Barat15 15 - - - Tanam bln desember 2017
11. Sumba Timur 15 15 15 20,7 - 14,5 ton tdk lolos uji
12.Sumba Barat
Daya5 5 - - - Masa Generatif
Jumlah 250 235 215 594 94
Terrealisasinya perbanyakan benih sebar padi dengan
realisasi tanam 235 Ha di 21 poktan, 21 desa, 12 kabupaten
dan realisasi panen 215 Ha di dengan hasil yang dicapai 94
ton benih sebar (BR) padi.
2. Perbanyakan Benih Jagung
Tabel Perbanyakan Benih Jagung Tahun 2017
No. KabupatenTarget
(Ha)
Realisasi (Ha) Calon
Benih
(Ton)
Benih
(Ton)Keterangan
Tanam Panen
1. Kupang 115 115 91,5 35,4 97,6 Gagal panen 23,5 Ha
2. TTS 30 30 26 33,5 26,3 Tunda tanam 4 Ha
3. TTU 10 10 7 4,5 3,5 3 Ha taman awal 2018
4. Belu 70 70 70 75 61
5. Malaka 10 10 6 - - Tidak jadi benih
6. Alor 10 10 3,5 - - Tanam musim hujan
7. Sumba Timur 80 80 67 26,2 24 Kekeringan 6 Ha
8.Sumba Barat
Daya20 20 - - - Gagal panen/kering
9. Lembata 10 10 10 11,21 7
Laporan Akuntanbilitas dan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2017
Dinas Pertanian Provinsi Nusa Tenggara Timur 125
10. Flores Timur 10 10 8 6 - Tidak jadi benih
11. Sikka 100 100 79 117,46 106,40
12. Ende 10 10 7 12,1 11 Gagal panen 3 Ha
13. Nagekeo 75 75 67 63,3 42,3 3 ton tidak jadi benih
14. Ngada 25 25 25 41 25,4
15.Manggarai
Timur100 100 100 324 102
16. Manggarai 10 10 1,5 4 3,5 Gagal panen 8,5 Ha
17.Manggarai
Barat15 15 6 1,7 0,9
135 kg benih rusak, 3 Ha
tanam bulan Oktober
Jumlah 700 700 575 844 511
Terrealisasinya perbanyakan benih sebar jagung dengan
realisasi tanam 700 Ha di 82 poktan, 62 desa, 17 kabupaten
dan realisasi panen 575 Ha, dengan hasil yang dicapai 511
ton benih sebar (BR) jagung.
3. Perbanyakan Benih Kedelei
Tabel Perbanyakan Benih Kedelei Tahun 2017
No. KabupatenTarget
(Ha)
Realisasi (Ha)Produksi
(ton)
Provitas
(kw/ha)KeteranganTana
mPanen
1. Ngada 10 10 2 0,4 0,5 6 Ha puso/gagal panen
2. Manggarai 15 15 15 15 10
3.Manggarai
Barat15 15 15 23,48 15,65
Jumlah 40 40 32 38,88 26,15
Terrealisasinya perbanyakan benih sebar kedelei dengan
realisasi tanam 40 Ha, realisasi panen 32 Ha di 2 Kabupaten,
dengan hasil yang dicapai 38,88 ton benih sebar (BR)
kedelei.
4. Perbanyakan Benih Kacang Hijau
Laporan Akuntanbilitas dan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2017
Dinas Pertanian Provinsi Nusa Tenggara Timur 126
Tabel Perbanyakn Benih Kacang Hijau Tahun 2017
No. KabupatenTarget
(Ha)
Realisasi (Ha)Produksi
(ton)
Provitas
(kw/ha)KeteranganTana
mPanen
1. Kupang 5 5 2 0,5 2,5 Kekeringan dan rencana
tanam ulang 20182. TTS 10 10 6 1 1,6
3. TTU 5 5 - - - Tanam Desember 2017
4. Belu 15 4 4 0,2 0,5 11 Ha tanam Nov. 2017
5. Malaka 15 15 - - - Tanam Desember 2017
Jumlah 50 39 12 1,7 4,6
Terrealisasinya perbanyakan benih sebar kacang hijau
dengan realisasi tanam 39 Ha, realisasi panen 12 Ha di 5
Kabupaten, dengan hasil yang dicapai 1,7 ton benih sebar
(BR) kacang hijau.
5. Perbanyakan Benih Kacang Tanah
Tabel Perbanyakn Benih Kacang Tanah Tahun 2017
No. Kab.Target
(Ha)
Realisasi (Ha) Produksi
(ton)
Provitas
(kw/ha)Keterangan
Tanam Panen
1. Kupang 15 - - - - Benih tdk tersedia
2. TTS 15 15 - - - Tanam Desember 2017
3. TTU 15 15 - - - Tanam Desember 2017
4. Belu 20 20 - - - Tanam Desember 2017
5. Malaka 20 20 - - - Tanam Desember 2017
Jumlah 85 70 - - -
Terrealisasinya perbanyakan benih sebar kacang tanah
dengan realisasi tanam 70 Ha di 4 Kabupaten belum adanya
realisasi panen karena baru ditanam pada Desember 2017.
b) UPT Perbenihan Tanaman Pangan dan Hortikultura
Laporan Akuntanbilitas dan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2017
Dinas Pertanian Provinsi Nusa Tenggara Timur 127
1. Perbanyakan Benih Sumber Padi;
Terlaksananya perbanyakan benih sumber padi seluas 20 Ha
di BBI Noelbaki 4 Ha, BBI Mbay Kab. Nagekeo 5 Ha, BBU
Buisan Kab. Rote Ndao 2 Ha, BBU Lewa Kab. Sumba
Timur 3 Ha, BBU Waimanu Kab. Sumba Tengah 2 Ha
dan BBU Lembor Kab. Manggarai Barat 8 Ha, dengan
capaian hasil tersedianya benih sumber padi sebanyak
33.850 Kg.
2. Perbanyakan Benih Sumber Jagung;
Terlaksananya perbanyakan benih sumber jagung seluas 16
Ha di BBI Tarus Kab. Kupang 4 Ha, BBI Mbay Kab.
Nagekeo 2 Ha, BBU Magepanda Kab. Sikka 2 Ha, Kebun
Dinas Anakoli Kab. Nagekeo 2 Ha, BBU Buisan Kab.
Rote Ndao 2 Ha, BBU Waimanu Kab. Sumba
Tengah 1 Ha, BBU Lewa Kab. Sumba Timur 1 Ha dan
Kebun Dinas Palawija Lembor Kab. Manggarai Barat 2 Ha,
dengan capain hasil tersedianya benih sumber jagung
sebanyak 12.150 Kg.
3. Perbanyakan Benih Tanaman Hortikultura;
Terlaksananya perbanyakan benih tanaman hortikultura
dengan capaian hasil tersedianya benih tanaman hortikultura
sebanyak 23.600 pohon yaitu : (1) benih mangga arumanis
17.000 pohon di BBH Nonbes Kupang, BBH Oelnitep TTU,
BBH Mbay Nagekeo, BBH Lembor Manggarai Barat dan
BBH Lambanapu Sumba Timur, (2) benih jeruk keprok soe
8.000 pohon di BBH Nonbes Kupang, BBH Oelbubuk TTS,
BBH Oelnitep TTU dan BBH Detubapa Ende (3) benih
Laporan Akuntanbilitas dan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2017
Dinas Pertanian Provinsi Nusa Tenggara Timur 128
sukun 1.000 pohon di BBH Nonbes Kupang, (4) benih
durian 200 pohon di BBH Detubapa Ende, (5) benih
lengkeng 200 pohon di BBH Nonbes Kupang (6)
tersedianya 2.000 pohon jeruk keprok soe hasil proses
okulasi (7) tersedianya 20 kg benih bawang merah
c) UPT Pengawasan dan Sertifikasi Benih
1) Penangkaran Benih Padi Hibrida
Penangkaran benih padi inbrida dilakukan di Kab. Kupang,
TTS, TTU, Belu, Malaka, Sumba Timur, Sumba Tengah,
Sumba Barat, Sumba Barat Daya, Lembata, Rote Ndao, Sikka,
Ngada, Manggarai, Manggarai Timur, Manggarai Barat,
Flores Timur, Nagekeo, Ende, dan Malaka kecuali Kota
Kupang dan Sabu Raijua.
produsen benih padi inbrida: 131 produsen.
Penangkaran benih padi sebanyak 465 unit dengan luas
938,23 Ha dengan produksi benih 1.062,780 Ton Ton
menurun dibanding tahun 2016. Data produksi benih padi
tahun 2017 disajikan pada tabel berikut :
Tabel 19. Realisasi Kegiatan Sertifikasi Benih Padi Tahun
2017
Laporan Akuntanbilitas dan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2017
Dinas Pertanian Provinsi Nusa Tenggara Timur 129
JumlahUnit Diaju Lulus Calon Benih Diuji Lulus Dilabel
BD 34 6,82 6,82 20.330 19.980 18.680 17180BP 128 121,36 115,91 301.640 300.690 290.140 257420BR 303 810,050 782,250 1.183.050 1.181.950 941.550 788180
Total 465 938,23 904,98 1.505.020 1.502.620 1.250.370 1.062.780
Kelas Benih Luas Lahan (Ha) Produksi (Kg)
Kegiatan Pengawasan Sertifikasi Benih Palawija di NTT
364 unit dengan luas 1.040,68 Ha, produksi calon benih
907,775 Ton, diuji 907,410 Ton, lulus uji 861,190 Ton
dan dilabel hanya 853,280 Ton, dengan perincian :
2) Sertifikasi Benih Jagung Komposit:
Penangkaran benih jagung komposit dilakukan di Kab.
Kupang, TTS, TTU, Belu, Malaka, Alor, Rote Ndao, Nagekeo,
Ende, Ngada, Manggarai Timur, Manggarai, Manggarai Barat,
Sikka, Flores Timur, Lembata, Sumba Timur,Sumba barat,
Sumba Tengah dan Sumba Barat Daya kecuali Sabu Raijua,
Kota Kupang, Sumba Barat .Produsen benih jagung sebanyak
90 produsen.
Tabel 23. Realisasi Kegiatan Sertifikasi Benih Jagung tahun 2017
Laporan Akuntanbilitas dan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2017
Dinas Pertanian Provinsi Nusa Tenggara Timur 130
JumlahUnit Diaju Lulus Calon Benih Diuji Lulus Dilabel
BD 11 4,80 4,80 5.515 5.515 4.915 4915BP 85 129,55 129,55 104.040 103.840 98.470 98.270BR 189 439,25 439,23 554.550 554.450 548.950 543.750
Total 285 573,60 573,575 664.105 663.805 652.335 646.935
Kelas Benih Luas Lahan (Ha) Produksi (Kg)
3) Sertifikasi Benih Jagung Hibrida
Tahun 2017 terdapat kegiatan sertifikasi jagung hibrida sebanyak 5
unit, luas 8,75 di kabupaten kupang dan Flores Timur, dengan
produksi calon benih 6,28 ton, diuji 6,28 ton ( 100 %), lulus 6,28
ton (100 %) dilabel 3,78 ton (60,19 %) . Varietas yang
ditangkarkan yaitu Hibrida Bima 15 dan Bima 19 Uri
4) Sertifikasi Benih Kacang Kedele
Produsen benih kedele sebanyak 19 produsen dengan jumlah 46
unit, luas 366,50 ha dengan produksi benih 176,400 ton menurun
sebesar 16,940 (8,76 %) bila dibandingkatn tahun 2016 sebesa
193,340 Ton yang ditangkarkan di Kab. Kupang,Sikka, Manggarai,
Manggarai Ngada dan Kupang
b. Sertifikasi Benih Kacang Hijau
Produsen benih kacang hijau 6 produsen dengan benih
yang ditangkarkan varietas Vima 1 dan vima 3
Penangkaran di Kab. Kupang dan Belu.
Laporan Akuntanbilitas dan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2017
Dinas Pertanian Provinsi Nusa Tenggara Timur 131
Realisasi penangkaran benih kacang hijau
sebanyak 10 unit seluas 13,23 ha dengan
produksi calon benih 4,58 Ton, uji lab
4,535 ton, lulus uji 3,335 ton (73,54 %) dan
dilabel 3,335 Ton (100 %).
c. Serifikasi Benih Kacang
Tanah
Penagkar benih kacang tanag sebanyak 5
produsen di kabupaten Kupang, Sikka,
Manggarai, Nagekeo, dan Sumba Barat
Daya.varietas yang ditangkarkan yaitu
Jerapa, kancil, takar 1, Hipoma 2 dan
Hipoma 1
Realisasi penangkaran benih kacang hijau sebanyak 9 unit seluas
9,35 ha dengan produksi calon benih 5,19 Ton, uji lab 5,19 ton,
lulus uji 1,84 ton (35,45 %) dan dilabel 1,83 Ton (99,46 %).
Satker Hortikultura
Sertifikasi batang/anakan tanaman buah – buahan,
a. Jeruk Keprok SoE (JKS),
Permohonan: 108.588 batang yang dilabel: 59.227 batang.
Benih dilabel dari Kota Kupang, Kab Kupang dan Kab. TTS.Tahun
2017 ada peningkatan jumlah JKS yang dilabel: 1.590 batang (2,76
%) dibanding tahun 2016 sebanyak 57.631 batang akibat permintaan
kegiatan proyek pemerintah. Kondisi JKS memenuhi standar mutu
benih dengan mata okulasi dari BPMT yang sehat dan perawatan
Laporan Akuntanbilitas dan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2017
Dinas Pertanian Provinsi Nusa Tenggara Timur 131
Realisasi penangkaran benih kacang hijau
sebanyak 10 unit seluas 13,23 ha dengan
produksi calon benih 4,58 Ton, uji lab
4,535 ton, lulus uji 3,335 ton (73,54 %) dan
dilabel 3,335 Ton (100 %).
c. Serifikasi Benih Kacang
Tanah
Penagkar benih kacang tanag sebanyak 5
produsen di kabupaten Kupang, Sikka,
Manggarai, Nagekeo, dan Sumba Barat
Daya.varietas yang ditangkarkan yaitu
Jerapa, kancil, takar 1, Hipoma 2 dan
Hipoma 1
Realisasi penangkaran benih kacang hijau sebanyak 9 unit seluas
9,35 ha dengan produksi calon benih 5,19 Ton, uji lab 5,19 ton,
lulus uji 1,84 ton (35,45 %) dan dilabel 1,83 Ton (99,46 %).
Satker Hortikultura
Sertifikasi batang/anakan tanaman buah – buahan,
a. Jeruk Keprok SoE (JKS),
Permohonan: 108.588 batang yang dilabel: 59.227 batang.
Benih dilabel dari Kota Kupang, Kab Kupang dan Kab. TTS.Tahun
2017 ada peningkatan jumlah JKS yang dilabel: 1.590 batang (2,76
%) dibanding tahun 2016 sebanyak 57.631 batang akibat permintaan
kegiatan proyek pemerintah. Kondisi JKS memenuhi standar mutu
benih dengan mata okulasi dari BPMT yang sehat dan perawatan
Laporan Akuntanbilitas dan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2017
Dinas Pertanian Provinsi Nusa Tenggara Timur 131
Realisasi penangkaran benih kacang hijau
sebanyak 10 unit seluas 13,23 ha dengan
produksi calon benih 4,58 Ton, uji lab
4,535 ton, lulus uji 3,335 ton (73,54 %) dan
dilabel 3,335 Ton (100 %).
c. Serifikasi Benih Kacang
Tanah
Penagkar benih kacang tanag sebanyak 5
produsen di kabupaten Kupang, Sikka,
Manggarai, Nagekeo, dan Sumba Barat
Daya.varietas yang ditangkarkan yaitu
Jerapa, kancil, takar 1, Hipoma 2 dan
Hipoma 1
Realisasi penangkaran benih kacang hijau sebanyak 9 unit seluas
9,35 ha dengan produksi calon benih 5,19 Ton, uji lab 5,19 ton,
lulus uji 1,84 ton (35,45 %) dan dilabel 1,83 Ton (99,46 %).
Satker Hortikultura
Sertifikasi batang/anakan tanaman buah – buahan,
a. Jeruk Keprok SoE (JKS),
Permohonan: 108.588 batang yang dilabel: 59.227 batang.
Benih dilabel dari Kota Kupang, Kab Kupang dan Kab. TTS.Tahun
2017 ada peningkatan jumlah JKS yang dilabel: 1.590 batang (2,76
%) dibanding tahun 2016 sebanyak 57.631 batang akibat permintaan
kegiatan proyek pemerintah. Kondisi JKS memenuhi standar mutu
benih dengan mata okulasi dari BPMT yang sehat dan perawatan
Laporan Akuntanbilitas dan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2017
Dinas Pertanian Provinsi Nusa Tenggara Timur 132
serta pemeliharaan intensif sesuai SOP oleh produsen atas pembinaan
dan pengawasan dari PBT.
b. Mangga, permohonan: 119.000 batang yaitu Arumanis 143: 115.000
batang, dan Mangga Golek 31 4.000 batang. Dilabel: 29.800 batang.
Tahun 2017, benih mangga dilabel meningkat: 5.550 batang (22,89
%) dibanding tahun 2016 (24.250 batang). Pelabelan benih Mangga
di Kota Kupang, Kab. Kupang, Sikka, Manggarai Barat dan Sumba
Timur. Kondisi mangga semakin baik dengan pucuk/mata dari BF
dan PI populasi yang sehat dan pemeliharaan yang intensif oleh
produsen atas pembinaan dan pengawasan PBT.
c. Sukun Manis, permohonan: 1.000 batang di BBH Nonbes, Kab.
Kupang namun belum dilabel. Sukun ini hanya di BBH Nonbes dan
perlu dikembangkan lagi.
d. Lengkeng Diamond River, permohonan: 720 batang di BBH
Nonbes, Kab. Kupang namun belum dilabel. Lengkeng ini hanya di
BBH Nonbes dan perlu dikembangkan lagi.
Kegiatan Sertifikasi Benih Sayuran
a. Tahun 2017 kegiatan sertifikasi benih sayuran terhadap Bawang
merah seluas 2,032 ha dengan Produksi Bawang Merah yang dilabel
sebanyak 57 kg oleh produsen di Kab. Kupang dan di Manggarai
Barat yang terdiri dari :
Laporan Akuntanbilitas dan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2017
Dinas Pertanian Provinsi Nusa Tenggara Timur 133
Varietas Bawang Merah Kelas Luas lahan (Ha) Produksi benih (Kg)
Pikatan BP 0,004 8,00Trisola BP 0,004 9,00Kramat 1 BP 0,004 7,00Maja Cipanas BP 0,004 8,00Sembrani BP 0,004 7,00Katumi BP 0,004 8,00Agrihorti BP 0,004 6,00Bima Brebes BP 0,004 4,00Super philip BR 1,00 -Keta Munvha BR 1,00 -
Total 2,032 57,00
URUSAN PILIHHAN ALOKASI KEGIATAN APBN DK/ TP TAHUN 2017
A. Urusan Pertanian
1. Dasar Hukum
DIPA Nomor :
(1) SP DIPA – 018.03.4.249158 / 2017
(2) SP DIPA – 018.04.4.249159 / 2017
(3) SP DIPA – 018.05.4.249160 / 2017
(4) SP DIPA – 018.08.4.249165 / 2017
2. Instansi Pemberi Tugas Pembantuan
Kementerian Pertanian RI
Cq. Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
Direktorat Jenderal Hortikultura
Direktorat Jenderal Perkebunan
Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian
Laporan Akuntanbilitas dan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2017
Dinas Pertanian Provinsi Nusa Tenggara Timur 134
2.1 Satuan Kerja Perangkat Daerah yang Melaksanakan;
Dinas Pertanian Provinsi Nusa Tenggara Timur
Pada tahun 2017 Dinas Pertanian mendapat alokasi dana dari Direktorat
Jenderal Tanaman Pangan baik APBN DK maupun TP sebesar Rp.
202.592.031.000,- Realisasi mencapai Rp. 175.530.002.491,- atau 86,64%
dengan capaian kinerja 91,53%. Realisasi keuangan dan fisik tidak mencapai
100% karena Realisasi penyaluran benih padi hibrida di kabupaten Flores
Timur sebanyak 287 Kg tidak tersalur karena kekurangan persediaan benih
oleh penyedia, Fasilitasi Penerapan Budidaya Padi berupa kegiatan
pengembangan padi dengan budidaya teknologi hazton realisasi panen baru
mencapai 36% karena terjadi pergeseran jadwal tanam dan kegiatan
ekstensifikasi kedelai seluas 9.478 Ha karena keterlaambatan benih dan
proses penanaman dilaksanakan pada bulan januari 2018.
Tabel. 2.1. Realisasi keuangan DK Tanaman Pangan
03.3 Tanaman Pangan DK (249099)
Program :
Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Hasil Tanaman Pangan
No Program / Kegiatan Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) (%)
1 Pengelolaan Produksi
Tanaman Aneka
Kacang dan Umbi
192.260.000 183.126.400 96,25
2 Pengelolaan Produksi
Tanaman Serealia
947.491.000 722.875.500 76,29
3 Pengelolaan Sistem
Penyediaan Benih
2.537.486.000 2.424.000.250 95,53
Laporan Akuntanbilitas dan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2017
Dinas Pertanian Provinsi Nusa Tenggara Timur 135
Tanaman Pangan
4 Penguatan Perlindungan
Tanaman Pangan dan
Gangguan OPT dan DPI
SL-PTT dan SLI
2.851.129.000 2.836.286,550 99,48
5 Pengolahan dan
Pemasaran Hasil
Tanaman Pangan
401.550.000 367.609.000 91,55
Jumlah 8.988.477.000 8.542.676.85 95,04
Tabel. 2.2. Realisasi TP Tanaman Pangan03.4 Tanaman Pangan TP (249158)
Program :
Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Hasil Tanaman Pangan
No Program / Kegiatan Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) (%)
1 Pengelolaan Produksi
Tanaman Aneka
Kacang dan Umbi
55.551.290.000 42.125.600.370 75,83
2 Pengelolaan Produksi
Tanaman Serealia
124.333.726.000 111.361.987.650 89,56
3 Pengelolaan Sistem
Penyediaan Benih
Tanaman Pangan
2.303.500.000 2.230.744.600 96,84
4 Dukungan Manajemen 1.304.548.000 1.217.029.300 93,29
Laporan Akuntanbilitas dan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2017
Dinas Pertanian Provinsi Nusa Tenggara Timur 136
dan Teknis Lainnya
Pada Ditjen Tanaman
Pangan
5 Pengolahan dan
Pemasaran Hasil
Tanaman Pangan
10.110.490.000 10.051.963.720 99,42
Jumlah 193.603.554.000 166.987.325.640 86,25
2.1.1 Pengelolaan Produksi Tanaman Aneka Kacang dan Umbi
Fasilitasi Penerapan Budidaya KedelaiTerlaksananya kegiatan ekstensifikasi kedelai seluas 9.478 Ha yaknikabupaten Ende (146 ha), Flores Timur (129 Ha), Kupang (1.478 ha),Manggarai (790 Ha), Ngada (3.445 Ha), Sikka (131 Ha), Sumba Barat (12Ha), TTS (41 Ha), Rote Ndao (1.231 Ha), Manggarai Barat (1.187 Ha), Alor(83 Ha), Nagekeo (205 Ha), Sumba Tengah (118 Ha), Sumba Barat Daya (2Ha), Manggarai Timur (205 Ha) dan Malaka (533 Ha).Penanaman baru dilaksanakan pada bulan januari 2018 karena keterlambatanbenih.
2.1.2 Pengelolaan Produksi Tanaman Serealia
1) Fasilitasi Penerapan Budidaya Padi Berupa kegiatan pengembangan padidengan budidaya teknologi Hazton dan diperoleh sebagai berikut :
Kabupaten Manggarai (183,6 Ton) Kabupaten Manggarai Barat (1.394,3 Ton) Kabupaten Sumba Timur (112,5 Ton) Kabupaten Sumba Barat (95 Ton)
Realisasi panen baru mencapai 36 %, sisanya akan dipanen pada bulanFebruari dan Maret 2018.
2.1.3 Fasilitasi Penerapan Budidaya Jagung
a. Pengembangan Jagung Hibrida Realisasi tanam seluas 97.025 Ha yangtersebar di 22 Kabupaten / Kota.
b. Pengembangan Jagung Komposit Realisasi tanam seluas 13.236 Ha yangtersebar di 10 Kabupaten.
Laporan Akuntanbilitas dan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2017
Dinas Pertanian Provinsi Nusa Tenggara Timur 137
2.1.4 Pengelolaan Sistem Penyediaan Benih Tanaman Pangan
Fasilitasi Penyediaan Benih Bersertifikat1. Pelatihan Teknis Produksi Benih serta Penguatan Kapasitas
KelompokHasilnya adalah meningkatnya pengetahuan / ketrampilan dansikap petani dan petugas teknis kabupaten untuk memproduksi benih padibersertifikat dan menguatnya kelompok penangkar benih padi. Kegiatandilaksanakan selama 5 (lima) hari dari tanggal 28 Mei s/d 1 Juni 2017.Pemberian materi berlokasi di Hotel Naka Kupang dan praktek lapangan diPoktan Batu Putih, Desa Oebobo, Kecamatan Batu Putih, Kabupaten TTS.
Tabel Kegiatan pengembangan desa mandiri benih, lokasi kegiatansebagai berikut :
No KabupatenKelompok
TaniPenangkar
JumlahAnggota
LuasLahan(Ha)
RealisasiTanam
RealisasiPanen
ProduksiCalonBenih
Keterangan
1 TTSKec.AmanubanSelatan /Desa Bena
TafenaKuan
170 10 2 Haditanam bulanDesember 2017
- - Sisa 8 Haditanam bulanJanuari 2018
2 SikkaKec.Bangkoor/ Desa Bangkoor
Kojablo 9 10 PenanamandilakukanbulanJanuari2018
- - Debit air masihterbatas pada bulannov/des, sehinggaterjadi pergeserantanam ke bulanJanuari 2018
3 NgadaKec.Wololika/ Desa BajawaUtara
TunasJaya
27 10 10 10 40 Sementara prosesSertifikasi Benih
4 NagekeoKec.Aesesa /Desa Mbay II Karya Nyata VI 35 10 10 - - Siap dipanenDesa Aeramo
P3A KM 1,6 Kiri 102 10 10 - - Sertifikasibenih
5 Manggarai TimurKec.SambiRampas /Desa NangaBaras
RakaCama
15 10 10 10 35 Calon benih tidakdiproses menjadibenih bersertifikatdikarenakan tidakada pembeli
6 Sumba TengahKec.Umbu RatuNggay Barat /Desa Pondok
LubuDewa Dasa
16 10 10 10 15 Ton Benihbersertifikat 3,8 Ton
Laporan Akuntanbilitas dan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2017
Dinas Pertanian Provinsi Nusa Tenggara Timur 138
Tabel Kegiatan Penguatan Desa Mandiri Benih, lokasi kegiatan sebagaiberikut :
No KabupatenNama
KelompokTani
JumlahAnggota
LuasLahan(Ha)
RealisasiTanam
RealisasiPanen
ProduksiCalonBenih
Keterangan
1 KupangKec.KupangTengah /Desa Noelbaki
RinduSejahtera
20 10 10 - -
Belum adalaporan panen
Kec.KupangTimur /Desa Oesa
Viktory 15 10 10
Kec.Sulamu/ Desa Bipolo
TunasHarapan
20 10 10 - -
2 TTUKec.BibokiMonleu / DesaOepuah Utara
MenaJaya
25 10 10 Keadaan terakhirtanaman beradapada fase masak
3 BeluKec.Lakmanen/ Desa Makir
AsmalJaya
20 10 10 15 - - Produksirendah karenatanamanmengalamikekurangan airpada fasegeneratif- Sementara prosessertfifikasi
Kec.Tasifeto Timur /
Desa SarabauiFatuloro 20 10 10 15 -
Kec.TasifetoBarat /Desa Naekasa
Sogolis 20 10 10 15 -
4 MalakaKec.Weliman /Desa Hatimuk
Vini Malaka 7 10 Penanaman bulanJanuari 2018
5 Rote NdaoKec.RoteSelatan /Desa Lengguselu
Baulen 10 10 10 Penanamanpada mingguIII Desember2017Kec.Rote Tengah /
Desa MaubesiBisak 10 10 10
Kec.Pantai Baru /
Desa EdalodeCintaKasih
8 10 10
6 Sumba TimurKec.Lewa /Desa Tana Rara
Bina JayaI
27 10
Tidakdilaksanakan
Kec.NggahaOri Angu /Desa TandulaJangga
KahaunguEti
18 10
Kec.Heikatapu/ Desa Rindi
PalondaLama Hamu
20 10
Laporan Akuntanbilitas dan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2017
Dinas Pertanian Provinsi Nusa Tenggara Timur 139
7 Sumba BaratKec.Lamboya/ Desa Welibo
SukaMaju
18 10 10 50 Benih bersertifikat50 Ton
Kec.KotaWaikabubak/ Desa Walilang
KarelokoJaya
8 10 10 10 25 Tidak lulus ujisertifikasi karenabenih banyak yanghampa dan rusak
8 Sumba Barat DayaKec.Wewewa Tengah/ Desa Weekokora
Ole Dewa I 14 10 10 10 30 Benih bersertifikat 7Ton, 23 Ton dikonsumsi
9 Flores TimurKec.Titihera/ Desa Konga
Pusa Jala 9 10Tanam BulanJanuari 2018Kec.Adonara
/ Desa SaguWaigere IIIA
26 10
10 EndeKec.Wewaria/ Desa Fataatu
MekarBaru
17 10 10 10 30 Benih bersertifikat25 Ton
Kec.Maurole/ Desa Woloau
Ate Pawe 15 10 8 Keadaan pertanaman kurangbagus karena ada perbaikan
jaringan irigasi
11 SikkaKec.Magepanda/ Desa Done
Suri Pudi 9 10 Tanam bulanJanuari 2018
12 NagekeoKec.Aesesa /Desa Mbay I
Merpati I 17 10 10
Persiapanpanen
Kec.Aesesa /Desa Tonggurambang
TetusMose I
20 10 10
Kec.Aesesa /Desa Marapokot
P3AKubota
26 10 10
13 NgadaKec.BajawaUtara /Desa Uluwae
PapaPado
25 10
Tanam bulanDesember
2017
Kec.Soa /Desa Waepana
SinarTani
17 10
Kec.Soa/Desa Seso
Bomolo 20 10
Kec.Soa /Desa Tarawaja
Mamarea 20 10
14 Manggarai TimurKec.Rana Mese/ Desa Sita
WelaWangkung
15 10 10 10 45 Tidak adabenihbersertifikatkarena tidakada pembeli
Kec.SambiRampas / DesaNangga Mbaling
MbaruJawa
29 10 10 10 45
15 ManggaraiKec.Satar Mese/ Desa Papang
TunasPapang
12 10 PenanamanMinggu III
Laporan Akuntanbilitas dan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2017
Dinas Pertanian Provinsi Nusa Tenggara Timur 140
Kec.SatarMese Barat /Desa Ceka Luju
KuntumMekar
13 10 Desember2017
16 Manggarai BaratKec.SanoNggoang /Desa Golo Mbu
Genggo II 37 10 10
Kec.Komodo/ Desa GoloPongkor
MajuBersamaRoang
21 10 10
Kec.Boleng /Desa Mbuit
SukaMajuBentala
13 10 10 40 Benih bersertifikat13 Ton, sisanyauntuk dikonsumsi.
2.1.5 Dukungan Manajemen dan Teknis Lainnya Pada Ditjen Tanaman
Pangan
Hasilnya adalah tersusunnya dokumen perencanaan, keuangan danperlengkapan, evaluasi dan informasi kegiatan tanaman pangan.
2.1.6 Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan
Hasilnya adalah tersalurnya alat dan mesin pertanian untuk sarana pascapanen yang tersebar di :
No Kabupaten CHb1 Dinas Pertanian Provinsi NTT 12 Kabupaten Kupang 13 Kabupaten Malaka 24 Kabupaten Sumba Timur 15 Kabupaten Nagekeo 26 Kabupaten Manggarai Barat 37 Kabupaten Belu 1
Total 10Ket :CHb : Combine Harvester Besar (Mesin Panen Padi)
2.2 Program dan Kegiatan yang Diterima dan Pelaksanaannya
Pada tahun 2017 Dinas Pertanian mendapat alokasi dana dari Direktorat Jenderal
Hortikultura baik APBN DK maupun TP sebesar Rp. 16.782.693.000 Realisasi
mencapai 14.973.610.090,- atau 89,32% dengan capaian kinerja 99,55%.
Laporan Akuntanbilitas dan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2017
Dinas Pertanian Provinsi Nusa Tenggara Timur 141
Realisasi keuangan dan fisik tidak mencapai 100% karena keterlambatan
penyelesaian BAST beberapa pekerjaan paket pengadaan oleh pihak penyedia
sehingga proses pengajuan keuangan ke KPPN melewati deadline waktu yang
ditetapkan. Realisasi keuangannya ditunda ke Tahun 2018.
Alokasi Dana Dekonsentrasi Direktorat Jenderal Hortikultura
Tabel. 2.2.1. Realisassi DK Ditjen Hortikultura
04 Ditjen Hortikultura (249030) DK
Program :
Peningkatan Produksi dan Nilai Tambah Hortikultura (DK)
No Program / Kegiatan Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) (%)
1 Peningkatan Sitim
Perbenihan Hortikultura
488.000.000 483.356.700 99,05
Kegiatan Produksi Benih
Bawang Merah
144.000.000 142.810.000 99,19
Kegiatan Sertifikasi dan
Pengawasan Peredara Benih
344.000.000 340.546.700 99,00
2 Pengembangan Sistim
Perlindungan Tanaman
Hortikultura
112.500.000 110.548.090 98,26
Kegiatan Gerakan
Pengendalian OPT
112.500.000 110.548.090 98,26
3 Peningkatan Usaha
Dukungan Manajemen dan
Teknis Lainnya pada Ditjen
644.718.000 582.412.000 90,34
Laporan Akuntanbilitas dan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2017
Dinas Pertanian Provinsi Nusa Tenggara Timur 142
Hortikultura
Kegiatan Layanan Dukungan
manajemen Eselon I
144.455.000 98.014.000 67,85
Kegiatan Layanan
Perkantoran
500.262.000 484.398.000 96,83
Jumlah 1.245.218.000 1.176.316.790 94,47
Tabel. 2.2.2. Alokasi Dana Tugas Pembantuan (TP) Direktorat Jenderal
Hortikultura
04. Ditjen Hortikultura (249159) TP
Program :
Peningkatan Produksi dan Nilai Tambah Hortikultura
No Program / Kegiatan Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) (%)
1 Peningkatan produksi
sayuran dan tanaman obat
13.475.475.000 12.029.789.100 89,27
Kegiatan Kawasan Bawang
Merah
2.761.658.000 2.387.115.000 86,44
Kegiatan Kawasan Aneka
Cabe
10.713.817.000 9.642.674.100 90,00
2 Peningkatan usaha
dukungan manajemen dan
teknis lainnya pada Ditjen
Hortikultura
772.000.000 725.004.200 93,91
Kegiatan Layanan
Perkantoran
772.000.000 725.004.200 93,91
Laporan Akuntanbilitas dan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2017
Dinas Pertanian Provinsi Nusa Tenggara Timur 143
3 Peningkatan produksi buah
dan florikultura
750.000.000 593.000.000 79,17
Kegiatan Kawasan Buah
Lainnya
225.000.000 99.600.000 44,27
Kegiatan Kawasan Jeruk 525.000.000 494.200.000 94,13
4 Pengolahan dan Pemasaran
Hasil Hortikultura
540.000.000 448.700.000 83,09
Kegiatan Sarana dan
Prasarana Pengolahan
540.000.000 448.700.000 83,09
Jumlah 15.537.475.000 13.797.293.300 88,80
2.2.1. Peningkatan Produksi Sayuran dan Tanaman Obat
1) Kawasan Bawang Merah
Kegiatan pengembangan kawasan bawang merah dialokasikan di Kabupaten
Rote Ndao dan Manggarai Barat. Fasilitasi bantuan kepada petani diberikan
dalam bentuk bibit bawang merah, pupuk NPK, pupuk organik cair dan
pupuk organik padat tepung. Sedangkan sarana budidaya diberikan dalam
bentuk pompa air, selang hisap, selang buang, paralon, terpal kolam dan
cultivator.
Tabel. 2.2.1 Realisasi kegiatan pengembangan kawasan bawang merah
sebagai berikut :
No KabupatenLuas
(Ha)
Luas
Panen
(Ha)
Provitas
(Kw/Ha)
Produksi
(Ton)
Pendapatan
(xRp.000)
1. Rote Ndao 30 25,5 6,777 67,775 677.750
Laporan Akuntanbilitas dan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2017
Dinas Pertanian Provinsi Nusa Tenggara Timur 144
2. Manggarai
Barat
30 28,8 1,070 287,20 3.446.400
Total 60 60 7,847 354,975 35.141.750
2) Kawasan Aneka Cabai
pengembangan kawasan aneka cabai seluas 390 Ha di 18 kabupaten.
Fasilitasi bantuan kepada petani diberikan dalam bentuk benih, polybag,
sarana produksi dan sarana budidaya.
Bantuan benih yang diberikan adalah cabe rawit (varietas santika dan bara)
kemasaan @ 10 gram, cabe besar (varietas panex) kemasan 1.500 butir dan
cabe keriting (varietas castilo dan lado) dengan kemasan dalam bentuk
sachet @ 10 gram.
Bantuan sarana produksi diberikan dalam bentuk pupuk NPK, pupuk
organik cair, pupuk organik padat tepung, feromon sex (petrogenol),
fungisida (antracol). Sedangkan sarana budidaya diberikan dalam bentuk
pompa air, selang hisap, selang buang, pipa paralon, terpal kolam, hand
sprayer, mesin potong rumput, power sprayer (Di kabupaten Ende dan
Ngada), mulsa plastik (Kabupaten Ende dan Ngada) serta cultivator.
2.2.2. Dukungan Manajemen dan Teknis Lainnya Pada Ditjen Hortikultura
Layanan Perkantoran
Administrasi Mendukung Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan ini meliputi :
1) Perjalanan dinas petugas dalam rangka sosialisasi kegiatan serta
monitoring dan evaluasi APBN-P di Kabupaten Ngada, TTS, Rote
Ndao, Manggarai Barat dan Sumba Barat Daya.
Laporan Akuntanbilitas dan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2017
Dinas Pertanian Provinsi Nusa Tenggara Timur 145
2) Perjalanan dinas dalam rangka pembinaan / bimbingan serta monitoring
dan evaluasi ke 21 kabupaten
3) Perjalanan dinas bendahara pengeluaran angkatan II di Jakarta
4) Pengiriman laporan SIMONEV dan pengiriman laporan SAK/SIMAK-
BMN
5) Akomodasi honor pengelola satuan kerja di tingkat provinsi ( Honor
Kuasa Pengguna Anggaran, Pejabat Pembuat Komitmen, Pejabat
Penandatanganan SPM, Bendahara Pengeluaran, Petugas Laporan SAK,
Staf Pengelola Satker, Petugas Laporan SIMAK, Bendahara
Penerimaan, Staf Pengelola Anggaran, Panitia Pengadaan, Pejabat
Pengadaan, Tim Pemeriksa dan Penerima Pekerjaan, Verivikator SPM,
Petugas Laporan SIMONEV, Tim Pelaksana SPIP Satker, Pendamping
Kegiatan Pengembangan Kawasan Bawang Merah dan Cabai, Petugas
Perencanaan)
2.2.3. Peningkatan Produksi Buah dan Florikultura
1) Kawasan buah lainnya (Mangga)
Kegiatan pengembangan kawasan mangga dilaksanakan di Kabupaten
Sumba Barat Daya dan Rote Ndao.
Realisasi kegiatan pengembangan kawasan mangga sebagai berikut :
Tabel. 1. Kegiatan pengembangan kawasan mangga di Kabupaten Sumba
Barat Daya
No Kecamatan / DesaKelompok
Tani
Luas
(Ha)
Jumlah
Mangga
Garifta
Jumlah
Mangga
Arumanis
Jumlah
Pupuk
Organik
Laporan Akuntanbilitas dan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2017
Dinas Pertanian Provinsi Nusa Tenggara Timur 146
(anakan) (anakan) (Kg)
1Loura /
We’e KalabaNgindi Ate 10 350 650 2.000
2Kota Tambolaka /
Kadi Pada
Sepakat
Bersama10 350 650 2.000
3Loura /
We’e KalabaDuo Ate 15 400 1.100 3.000
4Kota Tambolaka /
Kadi PadaRaba Tana 15 400 1.100 3.000
Total 50 1.500 5.000 10.000
Tabel 2. Pengembangan Mangga di Kabupaten Rote Ndao
No Kecamatan / DesaKelompok
Tani
Luas
(Ha)
Jumlah
Mangga
Garifta
(anakan)
Jumlah
Mangga
Arumanis
(anakan)
Jumlah
Pupuk
Organik
(Kg)
1Rote Selatan /
DaleholuDaleholu 4 50 350 1.000
2Rote Selatan /
DaleholuNggeladae 4 50 350 1.000
3Rote Selatan /
TeboleTebole 4 100 300 1.000
4Rote Selatan /
LengguseluBalokama 4 100 300 1.000
5Rote Selatan /
LengguseluKota Beuk 4 100 300 1.000
Laporan Akuntanbilitas dan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2017
Dinas Pertanian Provinsi Nusa Tenggara Timur 147
6Rote Selatan /
LengguseluSadi Sodak 4 100 300 1.000
7Rote Barat Laut /
NetenainSuka Maju 3 100 200 750
8Rote Barat Laut /
ModosinalDalek Esa 2 100 100 500
9Rote Barat Laut /
ModosinalSaindelu 4 100 300 1.000
10Rote Timur /
Londalusi
Kantor
Camat4 100 300 1.000
11Landuleko /
Daiama
Kecambah
23 100 200 750
Total 40 1.000 3.000 10.000
2) Kawasan Jeruk
Kegiatan pengembangan kawasan jeruk dilaksanakan di Kabupaten TTS.
Realisasi kegiatan pengembangan kawasan jeruk sebagai berikut :
Tabel. 1. Kegiatan pengembangan jeruk di TTS
NoKecamatan /
Desa
Kelompok
Tani
Luas
(Ha)
Jumlah
Jeruk
(batang)
Jumlah
Pupuk
Organik
Jumlah
Pupuk
Cair
Laporan Akuntanbilitas dan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2017
Dinas Pertanian Provinsi Nusa Tenggara Timur 148
(Kg) Organik
(Liter)
1 Kie / Oinlasi
Hu’e Lolion 5 200 4.000 20
Tok Ta’aubu 5 200 4.000 20
Nekmese 5 200 4.000 20
Bes Ponu 5 200 4.000 20
2Kuanfatu /
BasmutiTaneotoh 5 200 4.000 20
3
Amanuban
Tengah / Nobi
Nobi
Nobi-nobi
Tuaf5 200 4.000 20
4Amanuban
Barat / Pusu
Usaha Baru 5 200 4.000 20
Adika 5 200 4.000 20
Total 10 20.000 40.000 200
2.2.4. Pengolahan dan Pemasaran Hasil Hortikultura
Tersedianya sarana dan prasarana pengolahan cabai dan bawang ditingkat
petani berupa sarana pengolahan cabai sebanyak 3 unit di 3 kabupaten dan
sarana pengolahan bawang sebanyak 3 unit di 3 kabupaten.
Realisasi kegiatan sebagai berikut :
Peralatan pengolahan cabai :
1. Kabupaten Sumba Barat Daya
Kelompok Tani : Radamata
Nama Ketua : Ratu Nggadu Bonnu Wulla Talu, ST
Jumlah Anggota : 20 orang
Jenis Peralatan :
1. Mesin Perajang : 1 Unit
Laporan Akuntanbilitas dan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2017
Dinas Pertanian Provinsi Nusa Tenggara Timur 149
2. Blender Stainless : 1 Unit
3. Oven Pengering : 1 Unit
4. Penepung : 1 Unit
5. Mesing Giling Cabai Basah: 1 Unit
6. Continues Sealer : 1 Unit
7. Timbangan Digital : 1 Unit
8. Baskom Stainless : 12 Unit
9. Stiket Label : 2.000 Lembar
10. Foil Standing : 2.000 Lembar
11. Sarung Tangan : 12 Dos
2. Kabupaten Ngada
Kelompok Tani : Pado Sama
Nama Ketua : Mikel Raga
Jumlah Anggota : 26 orang
Jenis Peralatan :
1. Mesin Perajang : 1 Unit
2. Blender Stainless : 1 Unit
3. Oven Pengering : 1 Unit
4. Penepung : 1 Unit
5. Mesing Giling Cabai Basah : 1 Unit
6. Continues Sealer : 1 Unit
7. Timbangan Digital : 1 Unit
8. Baskom Stainless : 12 Unit
9. Stiket Label : 2.000 Lembar
10. Foil Standing : 2.000 Lembar
11. Sarung Tangan : 12 Dos
Laporan Akuntanbilitas dan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2017
Dinas Pertanian Provinsi Nusa Tenggara Timur 150
3. Kabupaten TTS
Kelompok Tani : Usaha Maju
Nama Ketua : Yermias Selan
Jumlah Anggota : 21 orang
Jenis Peralatan :
1. Mesin Perajang : 1 Unit
2. Blender Stainless : 1 Unit
3. Oven Pengering : 1 Unit
4. Penepung : 1 Unit
5. Mesing Giling Cabai Basah : 1 Unit
6. Continues Sealer : 1 Unit
7. Timbangan Digital : 1 Unit
8. Baskom Stainless : 12 Unit
9. Stiket Label : 2.000 Lembar
10. Foil Standing : 2.000 Lembar
11. Sarung Tangan : 12 Dos
Peralatan pengolahan Bawang Merah:
1) Kabupaten Sumba Barat Daya
Kelompok Tani : Hidup Bersama
Nama Ketua : Erniati Koni Mila
Jumlah Anggota : 25 orang
Jenis Peralatan :
1. Mesin Pengupas Bawang Merah : 2 buah
2. Perajang Bawang serbaguna : 2 buah
3. Peniris Minyak Pakai Tutup : 2 buah
Laporan Akuntanbilitas dan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2017
Dinas Pertanian Provinsi Nusa Tenggara Timur 151
4. Continues Sealer : 2 buah
5. Peniris Minyak Tanpa Tutup : 1 buah
6. Baskom Stainless Steel : 4 Set
7. Plastik Kemasan : 1.000 lbr
8. Foil Standing : 500 lbr
9. Stiker Label : 1.000 lbr
10. Timbangan Digital : 2 buah
11. Sarung Tangan : 10 dos
2) Kabupaten Manggarai Barat
Kelompok Tani : Siru Mandiri
Nama Ketua : Mushidin Belit
Jumlah Anggota : 20 orang
Jenis Peralatan :
1. Mesin Pengupas Bawang Merah : 2 buah
2. Perajang Bawang serbaguna : 2 buah
3. Peniris Minyak Pakai Tutup : 2 buah
4. Continues Sealer : 2 buah
5. Peniris Minyak Tanpa Tutup : 1 buah
6. Baskom Stainless Steel : 4 Set
7. Plastik Kemasan : 1.000 lbr
8. Foil Standing : 500 lbr
9. Stiker Label : 1.000 lbr
10. Timbangan Digital : 2 buah
11. Sarung Tangan : 10 dos
3) Kabupaten Rote Ndao
Laporan Akuntanbilitas dan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2017
Dinas Pertanian Provinsi Nusa Tenggara Timur 152
Kelompok Tani : Flobamor
Nama Ketua : Yabner Nggaluama
Jumlah Anggota : 20 orang
Jenis Peralatan :
1. Mesin Pengupas Bawang Merah : 2 buah
2. Perajang Bawang serbaguna : 2 buah
3. Peniris Minyak Pakai Tutup : 2 buah
4. Continues Sealer : 2 buah
5. Peniris Minyak Tanpa Tutup : 1 buah
6. Baskom Stainless Steel : 4 Set
7. Plastik Kemasan : 1.000 lbr
8. Foil Standing : 500 lbr
9. Stiker Label : 1.000 lbr
10. Timbangan Digital : 2 buah
11. Sarung Tangan : 10 dos
2.3 Direktoran Jenderal Perkebunan
Pada tahun 2017 Dinas Pertanian mendapat alokasi dana dari Direktorat Jenderal
Perkebunan baik APBN DK maupun TP sebesar Rp. 43.686.516.000 Realisasi
mencapai 40.697.220.670,- atau 96,51% dengan capaian kinerja 99,26%.
Realisasi keuangan dan fisik tidak mencapai 100% karena kekurangan benih
kelapa di Kabupaten Belu untuk memenuhi luas tanam seluas 100 Ha.
Tabel. 3.1. Realisasi Ditjen Tanaman Perkebunan DK
04.3 Perkebunan DK (249160))
Program :
Peningkatan Produksi Komoditas Perkebunan Berkelanjutan
Laporan Akuntanbilitas dan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2017
Dinas Pertanian Provinsi Nusa Tenggara Timur 153
No Program / Kegiatan Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) (%)
1 Dukungan Perlindungan
Perkebunan
33.540.000.000 33.540.000.000 100
2 Dukungan Manajemen
dan dukungan Teknis
Lainnya Ditjen
Perkebunan
686.870.000.000 686.726.832.000 99,98
Jumlah 720.410.000.000 720.266.832.000 99,98
Tabel. 3.2. Realisasi Ditjen Tanaman Perkebunan TP.
05 Perkebunan TP (249160)
Program :
Peningkatan Produksi Komoditas Perkebunan Berkelanjutan
No Program / Kegiatan Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) (%)
1 Pengembangan
Tanaman Tahunan dan
Penyegar
29.217.566.000 27.049.855.138 92,58
2 Dukungan Perlindungan
Perkebunan
464.850.000 461.786.467 99,34
3 Dukungan Manajemen
dan Dukungan Teknis
Lainnya
727.750.000 635.870.400 87,37
4 Pengembangan Tanaman
Semusim dan Rempah
4.903.405.000 4.646.210.949 94,75
Laporan Akuntanbilitas dan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2017
Dinas Pertanian Provinsi Nusa Tenggara Timur 154
5 Dukungan Pengolahan
dan Pemasaran Hasil
Perkebunan
1.625.600.000 1.585.036.590 97,50
6 Dukungan Perbenihan
Tanaman Perkebunan
6.027.535.000 5.598.204.294 92,87
Jumlah 42.966.706.000 39.976.953.838 93,04
2.2.1 Pengembangan Tanaman Tahunan dan Penyegar
A. Pengembangan Tanaman Tahunan Berupa kegiatan peremajaan tanaman
tahunan, pengawalan, pendampingan, monitoring, evaluasi dan pelaporan
kegiatan yang dilaksanakan pada lokasi-lokasi berikut :
1) Peremajaan tanaman kelapa di Kabupaten Belu seluas 100 HaVolume
paket bantuan yaitu :
Benih siap tanam 12.000 batang
Pupuk NPK 3.000 Kg
Herbisida 200 Liter
2) Peremajaan tanaman kelapa di Kabupaten Flores Timur seluas 100
HaVolume paket bantuan yaitu :
Benih siap tanam 12.000 batang
Pupuk NPK 3.000 Kg
Herbisida 200 Liter
3) Peremajaan tanaman kelapa di Kabupaten Ende seluas 100 Ha
Volume paket bantuan yaitu :
Benih siap tanam 12.000 batang
Pupuk NPK 3.000 Kg
Herbisida 200 Liter
Laporan Akuntanbilitas dan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2017
Dinas Pertanian Provinsi Nusa Tenggara Timur 155
4) Peremajaan tanaman kelapa di Kabupaten Malaka seluas 100
HaVolume paket bantuan yaitu :
Benih siap tanam 12.000 batang
Pupuk NPK 3.000 Kg
Herbisida 200 Liter
5) Peremajaan tanaman kelapa di Kabupaten Lembata seluas 100
HaVolume paket bantuan yaitu :
Benih siap tanam 12.000 batang
Pupuk NPK 3.000 Kg
Herbisida 200 Liter
6) Peremajaan tanaman kelapa di Kabupaten Alor seluas 250 HaVolume
paket bantuan yaitu :
Benih siap tanam 30.000 batang
Pupuk NPK 7.500 Kg
Herbisida 500 Liter
7) Peremajaan tanaman jambu mente di Kabupaten Flores Timur seluas
500 HaVolume paket bantuan yaitu :
Benih siap tanam 60.000 batang
Pupuk 25.000 Kg
Pupuk Organik 437.500 Kg
Insektisida 500 Liter
Herbisida 1.000 Liter
Knapsack Sprayer 200 unit
Chainsaw 40 unit
8) Peremajaan tanaman jambu mente di Kabupaten Sumba Barat seluas
300 HaVolume paket bantuan yaitu :
4) Benih siap tanam 36.000 batang
Laporan Akuntanbilitas dan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2017
Dinas Pertanian Provinsi Nusa Tenggara Timur 156
5) Pupuk 15.000 Kg
6) Pupuk Organik 262.500 Kg
7) Insektisida 300 Liter
8) Herbisida 600 Liter
9) Knapsack Sprayer 120 unit
10) Chainsaw 24 unit
9) Peremajaan tanaman jambu mente di Kabupaten Sumba Barat Daya
seluas 250 Ha Volume paket bantuan yaitu :
1) Benih siap tanam 30.000 batang
2) Pupuk 12.500 Kg
3) Pupuk Organik 218.750 Kg
4) Insektisida 250 Liter
5) Herbisida 500 Liter
6) Knapsack Sprayer 100 unit
7) Chainsaw 20 unit
Kegiatan pendampingan berupa pengadaan ATK dan bahan komputer,
administrasi, foto copy rapat, penggandaan dan pelaporan, sosialisasi rencana
kegiatan ke lokasi, identifikasi CP/CL, penetapan petani dan lokasi, koordinasi,
pengawalan dan pelaksanaan oleh kabupaten dan provinsi, monitoring dan
pengawalan oleh provinsi ke lokasi dan konsultasi ke pusat.
2.2.2 Fasilitasi Dukungan Tanaman Tahunan dan Penyegar
Kegiatan berupa pengadaan alat dan mesin yang tersebar di :
Pompa air di Kabupaten Sikka, Ende dan Ngada
Traktor dan implement di Kabupaten Sikka, Lembata dan Sumba Barat
Daya
Laporan Akuntanbilitas dan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2017
Dinas Pertanian Provinsi Nusa Tenggara Timur 157
Alat ukur kadar air biji kakao dan biji kopi di Kabupaten Sikka, Ende,
Ngada dan Manggarai Barat
Alat pembuat lubang tanam dan rorak di Kabupaten Sikka, Ende, Ngada
dan Manggarai Barat
2.2.3 Pengembangan Tanaman Penyegar Lainnya
1) Intensifikasi tanaman penyegar lainnya (kopi,teh)
Berupa kegiatan intensifikasi kopi arabika di Kabupaten Ngada seluas 450
Ha dengan paket bantuan :
Pupuk organik 202.500 Kg
Gunting pangkas 450 unit
Feromone 9.000 set
2) Pengawalan, pendampingan, monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan
Kegiatan pengawalan dan pendampingan berupa pengadaan ATK dan
bahan komputer, administrasi, foto copy rapat, penggandaan dan
pelaporan, sosialisasi rencana kegiatan ke lokasi, koordinasi, pengawalan
dan pelaksanaan oleh kabupaten dan provinsi, monitoring dan pengawalan
oleh provinsi ke lokasi.
2.2.4 Perluasan Tanaman Tahunan Penyegar di Lahan Kering
Perluasan Tanaman Tahunan di Lahan Kering
1) Perluasan tanaman kelapa di Kabupaten Flores Timur seluas 200 Ha
Berupa belanja barang fisik yaitu :
Benih siap tanam 24.000 batang
Laporan Akuntanbilitas dan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2017
Dinas Pertanian Provinsi Nusa Tenggara Timur 158
Pupuk NPK 10.000 Kg
Herbisida 700 Liter
Knapsack/hansprayer 80 unit
2) Perluasan tanaman kelapa di Kabupaten Lembata seluas 200 Ha
Berupa belanja barang fisik yaitu :
Benih siap tanam 24.000 batang
Pupuk NPK 10.000 Kg
Herbisida 700 Liter
Knapsack/hansprayer 80 unit
3) Perluasan tanaman kelapa di Kabupaten Sikka seluas 200 Ha
Berupa belanja barang fisik yaitu :
Benih siap tanam 24.000 batang
Pupuk NPK 10.000 Kg
Herbisida 700 Liter
Knapsack/hansprayer 80 unit
4) Perluasan tanaman jambu mente di Kabupaten Alor seluas 500 Ha
Berupa belanja barang fisik yaitu :
Benih siap tanam 60.000 batang
Pupuk NPK 25.000 Kg
Pupuk organik 500.000 Kg
Herbisida 1.000 Liter
Knapsack sprayer 60 unit
Chainsaw 100 unit
5) Perluasan tanaman jambu mente di Kabupaten Ende seluas 200 Ha
Berupa belanja barang fisik yaitu :
Benih siap tanam 24.000 batang
Pupuk NPK 10.000 Kg
Laporan Akuntanbilitas dan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2017
Dinas Pertanian Provinsi Nusa Tenggara Timur 159
Pupuk organik 200.000 Kg
Herbisida 1.000 Liter
Knapsack sprayer 60 unit
Chainsaw 40 unit
6) Perluasan tanaman jambu mente di Kabupaten Sumba Timur seluas 200
Ha
Berupa belanja barang fisik yaitu :
Benih siap tanam 24.000 batang
Pupuk NPK 10.000 Kg
Pupuk organik 200.000 Kg
Herbisida 1.000 Liter
Knapsack sprayer 60 unit
Chainsaw 40 unit
Perluasan Tanaman Penyegar di Lahan Kering
1) Perluasan tanaman kakao di Kabupaten Sikka seluas 350 Ha
Berupa belanja barang fisik yaitu :
Benih siap tanam 350.000 batang
Pupuk NPK 35.000 Kg
Pupuk organik 87.500 Kg
Herbisida 350 Liter
Fungisida 350 Liter
Pohon pelindung 70.000 batang
Knapsack sprayer 70 unit
2) Perluasan tanaman kakao di Kabupaten Ende seluas 350 Ha
Berupa belanja barang fisik yaitu :
Benih siap tanam 350.000 batang
Laporan Akuntanbilitas dan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2017
Dinas Pertanian Provinsi Nusa Tenggara Timur 160
Pupuk NPK 35.000 Kg
Pupuk organik 87.500 Kg
Herbisida 350 Liter
Fungisida 350 Liter
Pohon pelindung 70.000 batang
Knapsack sprayer 70 unit
Kegiatan pengawalan dan pendampingan berupa pengadaan ATK dan
bahan komputer, administrasi, foto copy rapat, penggandaan dan pelaporan,
sosialisasi rencana kegiatan ke lokasi, koordinasi, pengawalan dan
pelaksanaan oleh kabupaten dan provinsi, monitoring dan pengawalan oleh
provinsi ke lokasi.
2.2.5 Dukungan Perlindungan Perkebunan
Penanganan Dampak Perubahan Iklim dan Pencegahan Kebakaran Lahan /
Kebun
Penerapan Model Perkebunan Rendah Emisi Karbon
Kegiatan berupa pengadaan ATK dan bahan komputer, administrasi,
dokumentasi dan penggandaan laporan, sosialisasi dan monev provinsi ke
lokasi, sosialisasi dan monev kabupaten ke lokasi dan konsultasi provinsi
ke pusat.
Pengembangan Desa Pertanian Organik Berbasis Komoditi Perkebunan
Pembinaan dan Sertifikasi Desa Pertanian Organik Berbasis Komoditi
Perkebunan
Kegiatan berupa penggandaan ATK dan bahan komputer, administrasi,
dokumentasi dan penggandaan laporan, monev provinsi ke kabupaten,
monev kabupaten ke lokasi dan belanja barang fisik lainnya yaitu :
Laporan Akuntanbilitas dan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2017
Dinas Pertanian Provinsi Nusa Tenggara Timur 161
a) Alat / mesin pemotong rumput sebanyak 26 unit
b) Bahan praktek pembuatan mikroorganisme lokal (MOL) dan APH
Fasilitasi Teknis Dukungan Perlindungan Perkebunan
Pemberdayaan Petugas Pengamat OPT Tanaman Perkebunan
Kegiatan berupa pengadaan ATK, pengiriman surat, dokumen, fotocopy,
eksploitasi dan penggandaan laporan untuk 21 UPPT dan insentif bagi
petugas pelaporan OPT Provinsi dan insentif bagi pengamat OPT
2.2.6 Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya
a) Pelayanan dan Pembinaan Manajemen dan Teknis Lainnya
TKP dan PLP-TKP Fasilitasi Pembangunan Perkebunan
Berupa pembayaran honor dan belanja barang non operasional TKP dan
PLP-TKP
Pengawalan Kegiatan Perkebunan
Berupa kegiatan administrasi, fotocopy, pengiriman laporan, ATK, bahan
komputer dan perjalanan pengawalan pengembangan tanaman ke
kabupaten dan konsultasi petugas ke pusat.
2.2.7 Pengembangan Tanaman Semusim dan Rempah
a) Pengembangan Tanaman Semusim
Penanaman Tanaman Semusim
1) Penanaman Kapas di Kabupaten TTS seluas 13 Ha Berupa belanja
barang fisik yaitu :
Benih 78 Kg
Pupuk majemuk 2.600 Kg
Pupuk urea 2.600 Kg
Laporan Akuntanbilitas dan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2017
Dinas Pertanian Provinsi Nusa Tenggara Timur 162
2) Penanaman Kapas di Kabupaten Sumba Barat Daya seluas 100
HaBerupa belanja barang fisik yaitu :
Benih 600 Kg
Pupuk majemuk 10.000 Kg
Pupuk urea 6.500 Kg
Pemberdayaan Pekebun dan Penguatan Kelembagaan Tanaman Semusim
Pemberdayaan Petani Kapas sebanyak 30 orang Berupa kegiatan pertemuan
dan belanja bahan ATK, Konsumsi Rapat dan perjalanan.
Pengawalan, Pendampingan, Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan Kegiatan
Kegiatan berupa pengadaan ATK dan bahan komputer, administrasi,
dokumentasi dan penggandaan laporan dan pelaksanaan kegiatan, perjalanan
dalam rangka pengawalan ke lokasi, konsultasi ke provinsi dan pusat.
b) Pengembangan Tanaman Rempah
Intensifikasi Tanaman Rempah (Lada, pala, cengkeh)
1. Intensifikasi Tanaman Cengkeh di Kabupaten Ngada seluas 100 Ha Berupa
belanja barang fisik yaitu :
1) Pupuk NPK 16.500 Kg
2) Gunting pangkas 200 buah
3) Pestisida 100 Liter
4) Knapsack Sprayer 50 unit
Laporan Akuntanbilitas dan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2017
Dinas Pertanian Provinsi Nusa Tenggara Timur 163
2. Intensifikasi Tanaman Cengkeh di Kabupaten Manggarai seluas 100 Ha
Berupa belanja barang fisik yaitu :
Pupuk NPK 16.500 Kg
Gunting pangkas 200 buah
Pestisida 100 Liter
Knapsack Sprayer 50 unit
Pemberdayaan Pekebun dan Penguatan Kelembagaan Tanaman Rempah
Pemberdayaan Pekebun dan Penguatan Kelembagaan Tanaman Rempah di
Kabupaten Alor, Ngada, Manggarai dan Manggarai Timur
Kegiatan berupa belanja ATK, bahan peraga, bahan pelatihan,
administrasi, fotocopy laporan, pengawalan kabupaten ke lokasi dan
pendampingan. Kegiatan dilaksanakan di Kabupaten Alor, Ngada,
Manggarai dan Manggarai Timur.
Pengawalan, Pendampingan, Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan Kegiatan
Dukungan Kegiatan Tanaman Semusim dan Rempah
Kegiatan berupa belanja ATK dan bahan komputer, administrasi,
fotocopy, penggandaan laporan dan pelaksanaan kegiatan, rapat persiapan,
koordinasi, pengolahan data dan penyusunan laporan, perjalanan dalam
rangka konsultasi.
c) Perluasan Tanaman Semusim dan Rempah di Lahan Kering
Perluasan Tanaman Rempah
Perluasan Tanaman Cengkeh di Kabupaten Alor seluas 100 Ha Berupa
belanja barang fisik yaitu :
Laporan Akuntanbilitas dan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2017
Dinas Pertanian Provinsi Nusa Tenggara Timur 164
Ajir 20.000 buah
Tanaman pelindung 11.000 batang
Benih cengkeh 11.000 batang
Pupuk organik 34.000 Kg
Perluasan Tanaman Cengkeh di Kabupaten Manggarai Timur seluas 100
Ha Berupa belanja barang fisik yaitu :
Ajir 20.000 buah
Tanaman pelindung 11.000 batang
Benih cengkeh 11.000 batang
Pupuk organik 34.000 Kg
Perluasan Tanaman Cengkeh di Kabupaten Manggarai Barat seluas 200
Ha
Berupa belanja barang fisik yaitu :
Benih cengkeh 26.000 batang
Pupuk NPK 40.000 Kg
Pestisida 200 Liter
Pengawalan, pendampingan, monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan
Kegiatan berupa belanja ATK dan bahan komputer, administrasi, fotocopy,
penggandaan laporan pelaksanaan kegiatan, rapat persiapan, koordinasi,
pengolahan data dan penyusunan laporan, perjalanan dalam rangka konsultasi.
d) Fasilitasi Teknis Dukungan Pengembangan Tanaman Semusim dan Rempah
1) Penyediaan alat dan mesin;
Kegiatan berupa pengadaan pompa air 2 unit berlokasi di provinsi, traktor di
Kabupaten Manggarai Barat 1 unit, traktor di Kabupaten SBD 1 unit.
Laporan Akuntanbilitas dan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2017
Dinas Pertanian Provinsi Nusa Tenggara Timur 165
2.2.8 Dukungan Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan
1. Penyediaan alat pascapanen komoditas perkebunan
a. Penyediaan alat pascapanen kopi di Kabupaten Ngada
Kegiatan berupa belanja alat pascapanen kopi yaitu 1 unit Huller, 1 unit
pulper, 1 unit Timbangan Duduk, 20 unit Para-para, 10 unit Terpal dan 1
unit bangunan UPH.
b. Penyediaan alat pascapanen kopi di Kabupaten Manggarai Timur
Kegiatan berupa belanja alat pascapanen kopi yaitu 1 unit Huller, 1 unit
pulper, 1 unit Timbangan Duduk, 20 unit Para-para, 20 unit Terpal.
c. Penyediaan alat pascapanen kopi di Kabupaten Alor
Kegiatan berupa belanja alat pascapanen kopi yaitu 1 unit Huller, 1 unit
pulper, 1 unit Timbangan Duduk, 20 unit Para-para, 20 unit Terpal.
d. Penyediaan alat pascapanen kopi di Kabupaten Flores Timur
Kegiatan berupa belanja alat pascapanen kopi yaitu 1 unit Huller, 1 unit
pulper, 1 unit Timbangan Duduk, 20 unit Para-para, 20 unit Terpal.
2. Fasilitasi pembinaan teknis pascapanen komoditas perkebunan
a. Pertemuan teknis petani kopi di Kabupaten Ngada
b. Pertemuan teknis petani kopi di Kabupaten Manggarai Timur
c. Pertemuan teknis petani kopi di Kabupaten Alor
d. Pertemuan teknis petani kopi di Kabupaten Flores Timur
2.2.9 Dukungan Perbenihan Tanaman Perkebunan
1. Penyediaan Benih Unggul Tanaman Perkebunan
a. Pembangunan kebun sumber benih tanaman perkebunan
b. Pembangunan kebun induk tanaman kelapa seluas 5 Ha di provinsi.
Laporan Akuntanbilitas dan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2017
Dinas Pertanian Provinsi Nusa Tenggara Timur 166
c. Pembangunan kebun induk kopi di Kabupaten Manggarai Timur seluas 2
Ha
d. Pembenihan tanaman kopi
e. Pembenihan tanaman kakao
e. Pembenihan tanaman kelapa
f. Pembenihan tanaman jambu mente
2. Pemeliharaan, penilaian, pemurnian dan penetapan kebun sumber benih
tanaman perkebunan
a. Pemeliharaan kebun induk tanaman jambu mente tahun ke 1 di
Kabupaten Alor seluas 5 Ha
b. Pemeliharaan kebun induk tanaman jambu mente tahun ke 4 di
Kabupaten Sumba Tengah seluas 5 Ha
c. Pemeliharaan kebun induk tanaman kelapa tahun ke 1 di Kabupaten
Sikka seluas 10 Ha
d. Pemeliharaan kebun induk tanaman jambu kopi di Kabupaten Ngada
seluas 2 Ha
e. Pemeliharaan kebun induk tanaman kelapa tahun ke 4 di Kabupaten
Flores Timur seluas 5 Ha
f. Pemeliharaan kebun induk tanaman kelapa tahun ke 3 di Kabupaten
Flores Timur seluas 5 Ha
g. Pemeliharaan BPT dan PIT Kelapa seluas 1 Ha di Provinsi
3. Pengawalan, pendampingan, monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan
a) Pengawalan pembangunan kebin induk kopi di Kabupaten Manggarai
Timur
b) Pengawalan pembangunan kebin induk kopi di Provinsi
Laporan Akuntanbilitas dan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2017
Dinas Pertanian Provinsi Nusa Tenggara Timur 167
c) Pembinaan dan pengawalan penyediaan benih kopi siap tanam di
Provinsi
d) Pembinaan dan pengawalan penyediaan benih kakao siap tanam
e) Pembinaan dan pengawalan penyediaan benih kelapa siap tanam
f) Pembinaan dan pengawalan penyediaan benih jambu mente siap tanam
4. Fasilitasi Teknis Dukungan Penyediaan Benih Unggul Tanaman Perkebunan
a. Fasilitasi pembinaan, pengawasan dan sertifikasi mutu benih tanaman
perkebunan Berupa kegiatan :
b. Sertifikasi dan pengawasan dan mutu benih tanaman perkebunan
c. Rapat koordinasi teknis perbenihan tanaman perkebunan
d. Fasilitasi penilaian varietas tanaman perkebunan
5. Pembinaan kelembagaan usaha produksi dan pengawasan benih tanaman
perkebunan
08 Prasarana dan Sarana Pertanian
Program :
Penyediaan dan Pengembangan Prasarana dan Sarana Pertanian
No Program / Kegiatan Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) (%)
1 Pengelolaan air irigasi
untuk pertanian
3.135.200.000 3.075.200.000 98,09
2 Perluasan dan
perlindungan lahan
pertanian
21.901.080.000 11.850.342.900 54,11
3 Pengelolaan Sistem 178.500.000 178.447.000 99,97
Laporan Akuntanbilitas dan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2017
Dinas Pertanian Provinsi Nusa Tenggara Timur 168
Penyediaan Dan
Pengawasan Alat Mesin
Pertanian
4 Dukungan manajemen
dan dukungan teknis
lainnya pada Ditjen
Prasarana dan Sarana
Pertanian
2.355.960.000 2.228.192.900 94,58
Jumlah 27.570.740.000 17.332.182.800 62,86
1. Pengelolaan Air Irigasi Untuk Pertanian
1) Jaringan Irigasi Tersier;
Terlaksananya penyelesaian pembayaran / pembangunan Rehabilitasi Jaringan
Irigasi Tersier Tahun 2016 di Kabupaten Sikka dan Kupang.
2) Irigasi Air Permukaan;
Terlaksananya kegiatan pengembangan irigasi perpipaan / irigasi perpompaan
di Kabupaten Sumba Barat (2 unit), Nagekeo (2 unit), Sikka (2 unit), Sumba
Tengah (2 unit) dan Sabu Raijua (3 unit).
3) Bangunan Konservasi Air dan Antisipasi Anomali;
Kegiatan konservasi air dan antisipasi anomali iklim berupa pengembangan
Embung / Dam Parit / Long Storage di Kabupaten TTU (3 unit), Sumba Barat
(3 unit), Flores Timur (3 unit), Sumba Tengah (2 unit) dan Sabu Raijua (3
unit).
2. Perluasan dan Perlindungan Lahan Pertanian
1) Cetak Sawah;
Realisasi kegiatan cetak sawah :
Laporan Akuntanbilitas dan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2017
Dinas Pertanian Provinsi Nusa Tenggara Timur 169
No Kabupaten
Rencana
Perluasan
(Ha)
Realisasi
(Ha)
Realisasi
Fisik
(%)
1 Kupang 30 30 100
2 Timor Tengah Selatan 20 20 100
3 Manggarai 59 20 33,90
4 Sumba Timur 40 40 100
5 Rote Ndao 60 40 66,67
6 Manggarai Barat 24 0 0
7 Ende 65 3,5 5,39
8 Nagekeo 430 100 23,26
9 Ngada 88 58,5 66,48
10 Flores Timur 50 39,5 79
11 Manggarai Timur 50 24,7 49,40
12 Sabu Raijua 52 40 76,93
13 Malaka 30 30 100
Total 998 446,20 44,71
Secara umum kegiatan cetak sawah yang direncanakan seluas 998 Ha, hanya
terealisasi seluas 446,20 Ha atau 44,71%. Sehingga ada penyetoran kembali ke
kas Negara sebesar Rp.9.708.187.100,-
2) Pra / Pasca Sertifikasi Lahan Pertanian;
Terlaksananya kegiatan Pra sertifikasi lahan pertanian sebanyak 1.400 bidang di
Kabupaten Kupang (400 bidang), Manggarai (400 bidang), Nagekeo (200
bidang) dan Flores Timur (400 bidang).
3) Optimasi lahan;
Laporan Akuntanbilitas dan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2017
Dinas Pertanian Provinsi Nusa Tenggara Timur 170
Terlaksananya kegiatan optimasi lahan pada lokasi cetak sawah baru tahun 2016,
yaitu :
No Kabupaten
Rencana
Optimasi
(Ha)
Realisasi
(Ha)
Realisasi
Fisik
(%)
1 Kupang 257 256 99,61
2 Timor Tengah Selatan 100 100 100
3 Timor Tengah Utara 333 271 81,39
4 Malaka 124 123 99,20
5 Flores Timur 72 72 100
6 Sikka 7 7 100
7 Ende 55 28 50,91
8 Nagekeo 100 0 0
9 Ngada 52 52 100
10 Manggarai Timur 180 180 100
11 Manggarai Barat 46 46 100
12 Sumba Timur 109 89 81,66
13 Sumba Barat 58 58 100
14 Rote Ndao 18 18 100
15 Sabu Raijua 100 100 100
Total 1.611 1.400 86,91
Kegiatan optimasi lahan tidak dilaksanakan di kabupaten Nagekeo, karena lahan
yang akan digunakan masih dalam proses sengketa.
Laporan Akuntanbilitas dan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2017
Dinas Pertanian Provinsi Nusa Tenggara Timur 171
3. Pengelolaan Sistem Penyediaan Dan Pengawasan Alat Mesin Pertanian
Kegiatan pengelolaan sistem penyediaan dan pengawasan alat mesin pertanian
berupa pengadaan alsintan berupa alat tanam jagung dorong sebanyak 105 unit.
4. Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya Pada Ditjen Prasarana
dan Sarana Pertanian
Hasilnya adalah lancarnya administrasi kegiatan perkantoran.
03 Tanaman Pangan
Program :
Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Hasil Tanaman Pangan
No Program / Kegiatan Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) (%)
1 Pengelolaan Produksi
Tanaman Aneka Kacang
dan Umbi
55.551.290.000 42.125.600.370 75,83
2 Pengelolaan Produksi
Tanaman Serealia
124.333.726.000 111.361.987.650 89,56
3 Pengelolaan Sistem
Penyediaan Benih
Tanaman Pangan
2.303.500.000 2.230.744.600 96,84
4 Dukungan Manajemen dan
Teknis Lainnya Pada
Ditjen Tanaman Pangan
1.304.548.000 1.217.029.300 93,29
5 Pengolahan dan Pemasaran 10.110.490.000 10.051.963.720 99,42
Laporan Akuntanbilitas dan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2017
Dinas Pertanian Provinsi Nusa Tenggara Timur 172
Hasil Tanaman Pangan
Jumlah 193.603.554.000 166.987.325.640 86,25
1. Pengelolaan Produksi Tanaman Aneka Kacang dan Umbi
Fasilitasi Penerapan Budidaya Kedelai
Pengelolaan Produksi Tanaman Serealia
a) Fasilitasi Penerapan Budidaya Padi
Berupa kegiatan pengembangan padi dengan budidaya teknologi Hazton dan
diperoleh sebagai berikut :
Kabupaten Manggarai (183,6 Ton)
Kabupaten Manggarai Barat (1.394,3 Ton)
Kabupaten Sumba Timur (112,5 Ton)
Kabupaten Sumba Barat (95 Ton)
Realisasi panen baru mencapai 36 %, sisanya akan dipanen pada bulan Februari
dan Maret 2018.
b) Fasilitasi Penerapan Budidaya Jagung
Pengembangan Jagung HibridaRealisasi tanam seluas 97.025 Ha yang tersebar di 22 Kabupaten / Kota.
Pengembangan Jagung KompositRealisasi tanam seluas 13.236 Ha yang tersebar di 10 Kabupaten.
2. Pengelolaan Sistem Penyediaan Benih Tanaman Pangan
Fasilitasi Penyediaan Benih Bersertifikat
2. Pelatihan Teknis Produksi Benih serta Penguatan Kapasitas Kelompok
Laporan Akuntanbilitas dan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2017
Dinas Pertanian Provinsi Nusa Tenggara Timur 173
Hasilnya adalah meningkatnya pengetahuan / ketrampilan dan sikap petani dan
petugas teknis kabupaten untuk memproduksi benih padi bersertifikat dan
menguatnya kelompok penangkar benih padi. Kegiatan dilaksanakan selama 5
(lima) hari dari tanggal 28 Mei s/d 1 Juni 2017. Pemberian materi berlokasi di
Hotel Naka Kupang dan praktek lapangan di Poktan Batu Putih, Desa Oebobo,
Kecamatan Batu Putih, Kabupaten TTS.
3. Kegiatan pengembangan desa mandiri benih, lokasi kegiatan sebagai berikut :
No Kabupaten
Kelompok
Tani
Penangkar
Jumlah
Anggota
Luas
Lahan
(Ha)
Realisasi
Tanam
Realisasi
Panen
Produksi
Calon
Benih
Keterangan
1 TTS
Kec.Amanuban
Selatan /
Desa Bena
Tafena
Kuan
170 10 2 Ha
ditanam bulan
Desember 2017
- - Sisa 8 Ha
ditanam bulan
Januari 2018
2 Sikka
Kec.Bangkoor
/ Desa Bangkoor
Kojablo 9 10 Penanaman
dilakukan
bulan
Januari
2018
- - Debit air masih
terbatas pada
bulan nov/des,
sehingga terjadi
pergeseran
tanam ke bulan
Januari 2018
3 Ngada
Kec.Wololika
/ Desa Bajawa
Utara
Tunas
Jaya
27 10 10 10 40 Sementara proses
Sertifikasi Benih
4 Nagekeo
Kec.Aesesa /
Desa Mbay II Karya Nyata VI 35 10 10 - - Siap dipanen
Laporan Akuntanbilitas dan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2017
Dinas Pertanian Provinsi Nusa Tenggara Timur 174
Desa AeramoP3A KM 1,6 Kiri 102 10 10 - -
Sertifikasi
benih
5 Manggarai Timur
Kec.Sambi
Rampas /
Desa Nanga
Baras
Raka
Cama
15 10 10 10 35 Calon benih tidak
diproses menjadi
benih bersertifikat
dikarenakan tidak
ada pembeli
6 Sumba TengahKec.Umbu RatuNggay Barat /Desa Pondok
LubuDewa Dasa
16 10 10 10 15 Ton Benihbersertifikat 3,8 Ton
3. Kegiatan Penguatan Desa Mandiri Benih, lokasi kegiatan sebagai berikut :
No KabupatenNama
KelompokTani
JumlahAnggota
LuasLahan(Ha)
RealisasiTanam
RealisasiPanen
ProduksiCalonBenih
Keterangan
1 KupangKec.KupangTengah /Desa Noelbaki
RinduSejahtera
20 10 10 - -
Belum adalaporan panen
Kec.KupangTimur /Desa Oesa
Viktory 15 10 10
Kec.Sulamu/ Desa Bipolo
TunasHarapan
20 10 10 - -
2 TTUKec.BibokiMonleu / DesaOepuah Utara
MenaJaya
25 10 10 Keadaan terakhirtanaman beradapada fase masak
3 BeluKec.Lakmanen/ Desa Makir
AsmalJaya
20 10 10 15 - - Produksirendah karenatanamanmengalamikekurangan airpada fasegeneratif- Sementaraprosessertfifikasi
Kec.TasifetoTimur /Desa Sarabaui
Fatuloro 20 10 10 15 -
Kec.TasifetoBarat /Desa Naekasa
Sogolis 20 10 10 15 -
4 MalakaKec.Weliman /Desa Hatimuk
Vini Malaka 7 10 Penanaman bulanJanuari 2018
5 Rote Ndao
Laporan Akuntanbilitas dan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2017
Dinas Pertanian Provinsi Nusa Tenggara Timur 175
Kec.RoteSelatan /Desa Lengguselu
Baulen 10 10 10 Penanamanpada mingguIII Desember2017
Kec.Rote Tengah /
Desa MaubesiBisak 10 10 10
Kec.Pantai Baru /
Desa EdalodeCintaKasih
8 10 10
6 Sumba TimurKec.Lewa /Desa Tana Rara
Bina JayaI
27 10
Tidakdilaksanakan
Kec.NggahaOri Angu /Desa TandulaJangga
KahaunguEti
18 10
Kec.Heikatapu/ Desa Rindi
PalondaLama Hamu
20 10
7 Sumba BaratKec.Lamboya/ Desa Welibo
SukaMaju
18 10 10 50 Benih bersertifikat50 Ton
Kec.KotaWaikabubak/ Desa Walilang
KarelokoJaya
8 10 10 10 25 Tidak lulus ujisertifikasi karenabenih banyak yanghampa dan rusak
8 Sumba Barat DayaKec.WewewaTengah /Desa Weekokora
Ole Dewa I 14 10 10 10 30 Benih bersertifikat7 Ton, 23 Tondikonsumsi
9 Flores TimurKec.Titihera/ Desa Konga
Pusa Jala 9 10Tanam BulanJanuari 2018Kec.Adonara
/ Desa SaguWaigere IIIA
26 10
10 EndeKec.Wewaria/ Desa Fataatu
MekarBaru
17 10 10 10 30 Benih bersertifikat25 Ton
Kec.Maurole/ Desa Woloau
Ate Pawe 15 10 8 Keadaan pertanamankurang baguskarena ada perbaikanjaringan irigasi
11 SikkaKec.Magepanda/ Desa Done
Suri Pudi 9 10 Tanam bulanJanuari 2018
12 NagekeoKec.Aesesa /Desa Mbay I
Merpati I 17 10 10
Persiapanpanen
Kec.Aesesa /DesaTonggurambang
TetusMose I
20 10 10
Kec.Aesesa /Desa Marapokot
P3AKubota
26 10 10
13 NgadaKec.Bajawa Papa 25 10 Tanam bulan
Laporan Akuntanbilitas dan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2017
Dinas Pertanian Provinsi Nusa Tenggara Timur 176
Utara /Desa Uluwae
Pado Desember2017
Kec.Soa /Desa Waepana
SinarTani
17 10
Kec.Soa/Desa Seso
Bomolo 20 10
Kec.Soa /Desa Tarawaja
Mamarea 20 10
14 Manggarai TimurKec.Rana Mese/ Desa Sita
WelaWangkung
15 10 10 10 45 Tidak adabenihbersertifikatkarena tidakada pembeli
Kec.SambiRampas / DesaNangga Mbaling
MbaruJawa
29 10 10 10 45
15 ManggaraiKec.Satar Mese/ Desa Papang
TunasPapang
12 10 PenanamanMinggu IIIDesember2017
Kec.SatarMese Barat /Desa Ceka Luju
KuntumMekar
13 10
16 Manggarai BaratKec.SanoNggoang /Desa Golo Mbu
Genggo II 37 10 10
Kec.Komodo/ Desa GoloPongkor
MajuBersamaRoang
21 10 10
Kec.Boleng /Desa Mbuit
SukaMajuBentala
13 10 10 40 Benih bersertifikat13 Ton, sisanyauntuk dikonsumsi.
4. Dukungan Manajemen dan Teknis Lainnya Pada Ditjen Tanaman Pangan
Hasilnya adalah tersusunnya dokumen perencanaan, keuangan dan perlengkapan,
evalu;si dan informasi kegiatan tanaman pangan.
5. Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan
g) Untuk mendukung paska panen Dinas pertanian mengalokasikan sarana
pendukung melalui APBN DK berupa Combine Harvester Bersa sebanyak 10
unit realisasi pelaksanaan penyaluran 100% secara rinci sebagai berikut;
Tabel. Sasaran Penerimaan Unit Prosesing Benih,
Laporan Akuntanbilitas dan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2017
Dinas Pertanian Provinsi Nusa Tenggara Timur 177
NO Prov/Kabupaten Jenis Bantuan Volume Instansi
1 Provinsi NTT Combine
Harvester Besar
1 Unit Unit Prosesing Benih (UPT)
Mbay Dinas Pertanian NTT
2 Kabupaten
Kupang
Combine
Harvester Besar
1 Unit Dinas Pertanian Tanaman
Pangan dan Hortikultura
Kab. Kupang
3 Kabupaten
Malaka
Combine
Harvester Besar
2 Unit Dinas Pertanian,
Perkebunan, Peternakan,
Kehutanan dan Perikanan
Kab. Malaka
4 Kab. Sumba
Timur
Combine
Harvester Besar
1 Unit Dinas Pertanian Tanaman
Pangan dan Hortikultura
Kab. Sumba Timur
5 Kab. Nagekeo Combine
Harvester Besar
2 Unit Dinas Pertanian, Peternakan
dan Perkebunan Kab.
Nahgekeo
6 Kab. Manggarai
Barat
Combine
Harvester Besar
3 Unit Dinas Pertanian dan
Perkebunan Kab. Manggarai
Barat
Jumlah 10 Unit
h) Kelompok penerima kegiatan sistim pertanian organik dan penerapan jaminan
mutu dan keamanan pangan,
Realisasi pelaksanaan fasilitasi sistim pertanian organik di 3 (tiga) kelompok
tani di kabupaten Nagekeo yang mendapat sertifikasi berdasarkan uji
kelayakan 100% secara rinci sebagai berikut;
Laporan Akuntanbilitas dan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2017
Dinas Pertanian Provinsi Nusa Tenggara Timur 178
Kelompok Tani Perintis di Kecamatan Aesesa Desa Aeramo jenis
kegiatan yaitu; Fasilitasi Sertifikasi sistim pertanian organic beras,
Kelompok Tani Idola II Kecamatan Aesesa Kelurahan Lape jenis
kegiatan yaitu; Fasilitasi Sertifikasi sistim pertanian organic beras,
Kelompok P3A. KM.1.6 Tengah Kecamatan Aesesa Desa Aeramo jenis
kegiatan yaitu; Penerapan Sistim jaminan Mutu dan Keamanan Pangan,
Permasalahan
Adapun permasalahan programdan kegiatan yang dihadapi dalam tahun 2017 adalah
sebagai berikut :
Masalah/hambatan yang dihadapi dalam pelaksanaan program/kegiatan baik dari
Dana Dekonsentrasi,Tugas Pembantuan maupun APBD I yang dilaksanakan oleh Dinas
Pertanian Provinsi NTT pada Tahun Anggaran 2017 yang mempengaruhi pelaksanaan
kegiatan pembangunan dan berdampak pada kurang optimalnya pencapaian sasaran
program. Secara umum masalah – masalah tersebut adalah kurangnya koordinasi
instansi di tingkat provinsi/kabupaten dengan ditingkat lapangan, kurang adanya
sosialisasi petugas/tenaga pendamping usaha kelompok serta terjadinya fenomena iklim
El Nino yang mengakibatkan adanya hambatan dalam melaksanakan kegiatan
pertanaman.
Sedangkan masalah – masalah teknis dan non teknis lainnya yang turut
mempengaruhi kinerja pembangunan adalah :
a. Sering terlambatnya proses pencairan dana untuk pelaksanaan program/kegiatan;
b. Masih kurangnya koordinasi serta pengendalian dan pengawasan internal;
c. Masih kurangnya kemampuan SDM pengelola program/kegiatan maupun petani
sebagai sasaran dan sekaligus pelaku pembangunan pertanian, telah ikut menentukan
kinerja dan hasilnya di lapangan;
d. Terjadinya fluktuasi iklim/curah hujan yang cukup ekstrim yang berpengaruh
terhadap aktivitas, produksi, dan produktivitas hasil pertanian;
Laporan Akuntanbilitas dan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2017
Dinas Pertanian Provinsi Nusa Tenggara Timur 179
e. Perkembangan organisme pengganggu tanaman (OPT) masih sering manjadi
ancaman bagi pelaku usaha/petani yang mengakibatkan kehilangan hasil dan sumber
pendapatan;
f. Masih terbatasnya kemampuan kelembagaan petani dalam mengakses informasi dan
komunikasi, modal dan peluang pasar;
g. Masih terlambatnya pelaksanaan pelelangan sehingga penyaluran sarana produksi
mengalami keterlambatan.
Langkah – Langkah Antisipatif Yang Diambil
Langkah – Langkah antisipatif yang diambil terhadap berbagai permasalahan yang
dihadapi tersebut adalah (1) mendorong kerjasama antar pemerintah kabupaten dalam
mengembangkan sentra produksi dalam kawasan usaha pertanian/ perkebunan yang
didasarkan pada sebaran sumberdaya, sehingga dapat diperoleh jumlah dan kapasitas
produk yang terkonsentrasi secara ekonomis, dan meningkatkan dukungan pembiayaan
dari pemerintah kabupaten, optimalisasi perangkat perlindungan tanaman dalam
penanganan organisme pengganggu tanaman pangan, hortikultura dan gangguan usaha
perkebunan lainnya serta mengembangkan kerjasama dengan lembaga penelitian, (2)
Melaksanakan pelatihan, pendampingan dan pengembangan kemitraan usaha, (3)
meningkatkan sosialisasi melalui berbagai media untuk menghasilkan kesamaan
pandangan dalam upaya pengembangan agribisnis pertanian dan perkebunan. (4)
mempercepat proses pelelangan.
Laporan Akuntanbilitas dan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2017
Dinas Pertanian Provinsi Nusa Tenggara Timur 180
BAB IV
PENUTUP
1.1. Kesimpulan
Pengukuran Kinerja Dinas Pertanian Provinsi Nusa Tenggara Timur telah
diidentifikasi ke dalam indikator penilaian kinerja : In Put, Out Put, Out Comes,
Benefit dan Impact. Hasil pengukuran kinerja dinas tahun 2017 merupakan
evaluasi kinerja atas hasil pelaksanaan pembangunan sektor pertanian tanaman
pangan, hortikultura dan perkebunan yang dibayai dana APBN (Dekonsentrasi,
Tugas Pembantuan, maupun APBD I. Namun dengan berbagai kendala yang ada
pengukuran kinerja tersebut belum dapat dilaksanakan secara cermat dan obyektif
yang menggambarkan kondisi riil baik menyangkut hasil produksi, nilai tambah
secara ekonomi maupun dampak dalam pelaksanaan program kegiatan pada tahun
2017 bagi kepentingan petani dan masyarakat di Nusa Tenggara Timur.
1.2. Saran
Untuk menindaklanjuti berbagai realisasi pencapaian dalam tahun 2017 dan
mengeliminir semua permasalahan yang dihadapi maka disarankan agar :
a) Perlu ditingkatkan koordinasi, keterpaduan dan kerjasama yang baik dengan
semua unsur terkait (Stakeholder) dalam pelaksanaan pembangunan pertanian
dan perkebunan di Provinsi NTT baik internal maupun eksternal dalam
mewujudkan Visi dan Misi demi peningkatan pendapatan, ketersediaan
lapangan kerja dan kesejahteraan masyarakat petani;
b) Perlu dukungan dana dalam pengembangan tugas pokok dan fungsi dinas
maupun UPTD (Pembenihan, Pengawasan dan Sertifikasi Benih,Proteksi
Tanaman TPH dan Pengolahan kebun Dinas dan Lab Hayati) terutama dalam
meningkatkan mutu sumberdaya manusia aparatur sebagai pengelola
pembangunan pertanian itu sendiri, sehingga dapat mendukung pelaksanaan
Laporan Akuntanbilitas dan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2017
Dinas Pertanian Provinsi Nusa Tenggara Timur 181
program/proyek pertanian dan perkebunan secara lebih berdayaguna dan
berhasilguna.
c) Program/kegiatan yang diusulkan hendaknya merupakan prioritas bagi
pencapaian setiap Misi dan Tujuan yang telah ditetapkan sehingga secara
keseluruhan dapat menjawab visi dinas Pertanian Provinsi Nusa Tenggara
Timur yang telah digariskan dalam Rencana Strategis;
d) Tingkatkan pengendalian internal untuk memastikan terlaksananya program
kegiatan sesuai target, serta teremilinirnya berbagai kemungkinan yang tidak
diharapkan.
Demikian Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Pertanian
Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2017 ini disusun sebagai pertanggungjawaban
atas Kinerja Dinas Pertanian Provinsi Nusa Tenggara Timur, dan semoga laporan ini
dapat bermanfaat.
Kupang, Februari 2018
KEPALA DINAS PERTANIAN PROVINSI
NUSA TENGGARA TIMUR,
Ir. YOHANES TAY, MM
PEMBINA UTAMA MUDYA
NIP. 19620124 199203 1 011
Laporan Akuntanbilitas dan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2017
Dinas Pertanian Provinsi Nusa Tenggara Timur 182
LAMPIRAN-LAMPIRAN