Laporan Classis Amphibia

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/17/2019 Laporan Classis Amphibia

    1/21

    CLASSIS AMPHIBIA

    Oleh :

    Nama : Anastasia Sintanora Elizabeth

    NIM : B1J0131

    !ombon"an : I

    #elom$o% : &

    LAPO!AN P!A#'I#(M HE!PE'OLO)I

    #EMEN'E!IAN !ISE'* 'E#NOLO)I* +AN PEN+I+I#AN 'IN))I

    (NI,E!SI'AS JEN+E!AL SOE+I!MAN

    -A#(L'AS BIOLO)I

    P(!.O#E!'O

    &01/

  • 8/17/2019 Laporan Classis Amphibia

    2/21

     BAB I PEN+AH(L(AN

    A Latar Bela%an"

    Amfibia atau amfibi (Amphibia), umumnya didefinisikan sebagai hewan

     bertulang belakang (vertebrata) yang hidup di dua alam, yakni di air dan di daratan.

    Amfibia bertelur di air, atau menyimpan telurnya di tempat yang lembab dan basah.

    Ketika menetas, larvanya yang dinamai berudu hidup di air atau tempat basah

    tersebut dan bernapas dengan insang. Setelah beberapa lama, berudu kemudian

     berubah bentuk (bermetamorfosa) menjadi hewan dewasa, yang umumnya hidup di

    daratan atau di tempat-tempat yang lebih kering dan bernapas dengan paru-paru

    (skandar, !""#).

    Amfibia merupakan hewan yang kerap disebut berdarah dingin. stilah ini

    kurang tepat karena suhu bagian dalam ampfibi terkadang dapat lebih panas daripada

     burung dan mamalia (hewan berdarah panas), hal ini disebabkan karena perilaku

    aktif dari $lassis ini. %aik amfibi maupun reptil bersifat ectothermic  dan

     poikilotherm  yang berarti mereka menggunakan sumber panas dari lingkungan

    untuk memperoleh energi. &erbedaan utama antara 'berdarah dingin dan 'berdarah

     panas adalah yang pertama suhu tubuhnya lebih berfluktuasi dengan adanya

    masukan dari lingkungan. Sementara hewan berdarah panas (mamalia, misalnya)

    adalah homeothermic dimana suhu tubuh dikelola dengan metabolism tubuh (Sidik,

    !""#).

    orfologi adalah ilmu yang mempelajari bentuk luar suatu organisme. %entuk 

    luar dari organisme ini merupakan salah satu $iri yang mudah dilihat dan diingat

    dalam mempelajari organisme. %entuk tubuh pada mahluk hidup, termasuk pada

    hewan air juga erat kaitannya dengan anatomi, sehingga ada baiknya sebelummelihat anatominya* terlebih dahulu kita melihat bentuk tubuh atau penampilan

    (morfologi) hewan tersebut. Adapun yang dimaksud dengan bentuk luar organisme

    ini adalah bentuk tubuh, termasuk di dalamnya warna tubuh yang kelihatan dari luar 

    (skandar, !""#).

    +i dunia, Anura terdiri dari familia dengan genera dan #/ spesies.

    +i ndonesia terdapat !0 famili Anura yaitu %ufonidae, %ombinatoridae,

    yobatra$hidae, egophrydae, 1anidae, 1ha$ophoridae, &elodrydidae, 2ylidae,

    dan 3imnodynastidae dengan lebih kurang /#" spesies (4a5ri 6 4ovarino, 00").

  • 8/17/2019 Laporan Classis Amphibia

    3/21

    7amily %ufonidae yang ditemukan di ndonesia terdiri dari enam genus yaitu

    Ansonia, 3eptophryne, &edostibes, &elophryne, &seudobufo dan %ufo. %ufo

    merupakan genus yang paling umum dan tersebar diantara semua bufonidae. %ufo

    memiliki $iri-$iri tubuh gemuk, tekstur kulitnya sangat kasar, tertutup oleh bintil

     besar dan ke$il, terdapat sepasang kelenjar paratoid di belakang mata yang

    menghasilkan kelenjar ra$un untuk melindungi diri dari predator (nger 6 Stuebing,

    !""8). Anggota 7amilia %ufonidae memiliki kelenjar parotoid yang terletak di post-

    orbital yang mampu menghasilkan sekret kental berwarna putih kekuningan (milky)

    yang bera$un (4oble, !"! dalam  9ktavina 6 &ratiwi, 0!). Sekret tersebut

     berperan sebagai mekanisme pertahanan diri utama bagi kodok dari predator dan

    infeksi mikrobia (S$iani et al., 0!). Sekret tersebut mengandung berbagai ma$am

    senyawa kimia seperti protein, peptida, steroid dan alkaloid (S$iani et al., 0!).

    Sekret tersebut dapat menimbulkan beberapa efek yang menyebabkan mun$ulnya

    rasa tidak nyaman. Sedangkan kun$i determinasi itu adalah suatu $ara

     pengelompokan spesies ikan berdasarkan karakter morfologinya. :unanya kun$i

    determinasinya ini adalah untuk mempermudah dalam pengenalan spesies-spesies

    ikan, biasanya diukur oleh dua karakter (Sidik, !""#).

    B '2an

    ;ujuan praktikum a$ara

  • 8/17/2019 Laporan Classis Amphibia

    4/21

    BAB II 'INJA(AN P(S'A#A

    Amphibia merupakan kelas dalam vertebrata berkaki empat, fosil pertamanya

    adalah stiostegid pada 5aman +evon dan leluhurnya mungkin adalah ikan

     Krosopterigi ripidistia. %entuk-bentuk awal memiliki kulit bersisik, hampir 

    seluruhnya hilang dalam satu anak kelas modern (3issamphibia) dengan tiga bangsa

    yaitu bangsa Apoda, $ae$ilia tak berkaki* bangsa >rodela, salamander dan kadal* dan

     bangsa Anura, katak dan kodok. +ibanding dengan leluhurnya yang terutama bersifat

    akuatik, amfibi yang lebih sesuai dengan daratan mempunyai tulang punggung

    dengan sambungan lengkung saraf yang lebih banyak dan intersentra yang lebih

     besar. :elang dada lebih bebas dari tengkorak, memungkinkan beberapa gerakan

    kepala ke arah samping (Aber$rombie et al., !"").

  • 8/17/2019 Laporan Classis Amphibia

    5/21

    terlepas dari otot yang ada di dalamnya, sehingga bagian dalam tubuhnya berupa

    rongga-rongga yang berisi $airan limpa subkutan (+juhanda, !"#).

    Amphibia dikelompokan kedalam empat 9rdo yaitu :ymnophiona

    (

  • 8/17/2019 Laporan Classis Amphibia

    6/21

    depan, menghilangnya ekor dan bergantinya insang dengan paru-paru. Setelah

    masanya, berudu ini akan melompat ke darat sebagai kodok atau katak ke$il

    (+uellman, 00).

    ;ahapan identifikasi dan klasifikasi se$ara umum menurut ?asin (00) yaitu=

    !. dentifikasi, yaitu tugas untuk men$ari dan mengenal $iri-$iri taksonomi individu

    yang beraneka ragam dan memasukkannya dalam suatu takson. &rosedur 

    identifikasi berdasarkan pemikiran yang bersifat deduktif. dentifikasi

     berhubungan dengan $iri-$iri taksonomi dalam jumlah sedikit (idealnya satu $iri),

    yang akan membawa spesimen ke dalam satu urutan kun$i identifikasi.

    . +eterminasi, yaitu membandingkan suatu hewan dengan hewan lain yang sudah

    dikenal sebelumnya (di$o$okkan atau disamakan). +alam dunia ini, tidak ada dua

     benda yang identik atau sama persis, maka istilah determinasi dianggap lebih tepatdaripada istilah identifikasi.

    . Klasifikasi, yaitu penataan hewan-hewan ke dalam kelompok yang didasarkan

    atas kesamaan dan hubungan mereka. &rosedur klasifikasi bersifat induktif,

     berhubungan dengan upaya mengevaluasi sejumlah besar $iri-$iri (idealnya

    seluruh $iri-$iri yang dimiliki).

    /. Berifikasi, yaitu untuk memperjelas hasil temuan yang diteliti.

  • 8/17/2019 Laporan Classis Amphibia

    7/21

    BAB III MA'E!I +AN ME'O+E

    A Materi

    Alat-alat yang digunakan dalam praktikum a$ara

  • 8/17/2019 Laporan Classis Amphibia

    8/21

    . %erudu kemudian diletakkan pada kertas millimeter, diambil foto tampak 

    dorsal, ventral, dan lateral. %erudu kemudian diukur morfometrinya.

    F. Selesai pengamatan, berudu dikembalikkan ke dalam botol flakon.

    7 ( aximum height of upper tail fin)

    g. ;3 (!otal length)

    h. SB3 ("nout#vent length)

    i. SS (distance from tip of snout#opening of spiracle)

     j. S> (distance from tip of snout#insertion of upper tail fin)

    k. 44 ( $nternarial distance)

    l. 9+G (%ral disk distance)

    m. && ( $nterpupillar distance)

    n. 14 ( Rostro#narial distance)

  • 8/17/2019 Laporan Classis Amphibia

    9/21

    BAB I, HASIL +AN PEMBAHASAN

    A Hasil

    'abel 1 Hasil $en"amatan Classis Am$hibia

    Klasifikasi=

    Kingdom = Animalia

    &hylum =

  • 8/17/2019 Laporan Classis Amphibia

    10/21

    +eskripsi=

    ;ubuh sedang, alur-alur supraorbital dan supratimpanik menyambung, tidak ada

    alur parietal. ?ari-jari berselaput renang separuhnya. ;ekstur kulit relatif berkerut,

    dengan bintil-bintil atau bonteng yang jelas. Kodok muda umumnya berwarna

    kemerahan. Kodok dewasa ke$oklatan kusam, kehitaman atau kemerahan, bintil

    atau bonteng hitam $oklat. 2abitat selalu berada di dekat hunian manusia atau

    wilayah yang terganggu. ;idak pernah terdapat di hutan tropis.

    Klasifikasi=

    Kingdom = Animalia

    &hylum =

  • 8/17/2019 Laporan Classis Amphibia

    11/21

    +eskripsi=

    Katak pohon berukuran sedang, berwarna $oklat kekuningan, satu warna atau

    dengan bintik hitam. ?ari tangan dan jari kaki melebar dengan ujung rata. emiliki

     piringan (discs) pada ujung jarinya untuk membantu dalam memanjat. Kulit kepala

    menyatu dengan tengkorak. ?ari tangan setengahnya berselaput, jari kaki hampir 

    sepenuhnya berselaput. ;ekstur kulit seluruhnya halus tanpa indikasi adanya bintil-

     bintil lipatan. 2abitatnya sering ditemukan di antara tetumbuhan atau di sekitar 

    rawa dan bekas tebangan hutan sekunder.

    Klasifikasi=

    Kingdom = Animalia

    &hylum =

  • 8/17/2019 Laporan Classis Amphibia

    12/21

    ulut ke arah depan ulut ke arah bawah

    Sumber: thefrog.org

    Klasifikasi=

    Kingdom = Animalia

    &hylum =

  • 8/17/2019 Laporan Classis Amphibia

    13/21

    #! (!ostro-narial distance) $,5 mm

    #elom$o% & 5Ber Polypedates leucomystax 6

    BH (Maximum body height ) mm

    BW (Maximum body weight ) 8 mmDPG (Length in transversal plan of dorsal papillae) -ED (Maximum eye diameter ) mmHT (Maximum tail height ) 8 mmLF (Maximum height of lower tail n) / mmUF (Maximum height of upper tail n) ! mm TL (Total length) / mmSVL (Snout-vent length) ! mmVT (distance from opening of vent-tip of tail) -SS (distance from tip of snout-opening of spiracle) mm

    SU (distance from tip of snout-insertion of upper tailn)

    ! mm

    !! (Internarial distance ) mm!P (naro-pupillar distance) -"DW (Oral dis distance) mmPP (Interpupillar distance) 8 mm#! (!ostro-narial distance) ! mm#elom$o% 3 5 Polypedates leucomystax 6

    BH (Maximum body height ) /! mmBW (Maximum body weight ) 8 mm

    DPG (Length in transversal plan of dorsal papillae) -ED (Maximum eye diameter ) F mmHT (Maximum tail height ) mmLF (Maximum height of lower tail n) ! mmUF (Maximum height of upper tail n) mm TL (Total length) 8 mmSVL (Snout-vent length) !/ mmVT (distance from opening of vent-tip of tail) -SS (distance from tip of snout-opening of spiracle) ! mmSU (distance from tip of snout-insertion of upper tail

    n)

    ! mm

    !! (Internarial distance ) -!P (naro-pupillar distance) mm"DW (Oral dis distance) mmPP (Interpupillar distance) 8 mm#! (!ostro-narial distance) ! mm

    #n7i Ienti4i%asi Ber Polypedates leucomysta

    !b. Spirakel di sebelah kiri tubuh, mata di permukaan atas tubuh............................8

    a. %ibit membulat ke arah depan atau bawah......................................................./

    Fb. %agian ventral sedikit banyak tanpa bentuk, mulut kea rah depan...................98a. %erudu umumnya tidak terlalu ke$il.................................................................11

  • 8/17/2019 Laporan Classis Amphibia

    14/21

    !!b. ulut normal bentuk dan ukurannya dengan beberapa baris geligi.................1&

    !b. ;onjolan terbatas sampai bibir bawah dan bagian-bagian samping................. 13

    !b. %erudu tidak hitam, bibir bawah dengan tiga deretan geligi............................18

    !b. %ibir dengan paling banyak tiga deret geligi....................................................1/

    !Fa. %erudu relatif besar, panjang total lebih dari ! mm..................................... 19

    !8a. Dkor kurang dari dua kali lipat panjang kepala dan tubuh, tubuh relatif gemuk,

    sirip ekor setinggi tubuh, formula geligi H-E atau H-E!-!H, ekor 

    merun$ing mulai dari dua pertiga panjangnya......................................

     Polypedates leucomystax 

    B Pembahasan

    &raktikum kali ini membahas pengenalan karakter dari beberapa anggota

  • 8/17/2019 Laporan Classis Amphibia

    15/21

    dengan perubahan morfologi, anatomi, fisiologi dan kebiasaan hidup. &erubahan-

     perubahan yang terjadi se$ara tidak langsung akan meningkatkan variasi di antara

    mereka. Bariasi ini dapat terlihat pada setiap tahapan siklus hidupnya. 2al tersebut

    dapat terlihat dari bentuk morfologi dua ekor berudu dari dua spesies berbeda.

    &erbedaan yang paling jelas terlihat adalah dari warna tubuh, postur tubuh, $orak 

    warna, sirip ekor, letak spirakel, bentuk alat mulut atau oral disc rumus geligi.

    Se$ara umum amphibi memiliki tiga ordo yang masih eksis yaitu ordo

  • 8/17/2019 Laporan Classis Amphibia

    16/21

    kehitaman. Kodok muda umumnya berwarna kemerahan. Kodok dewasa ke$oklatan

    kusam, kehitaman atau kemerahan, bintil atau bonteng hitam $oklat. ;erdapat bintil-

     bintil kasar di punggung dengan ujung kehitaman. Sisi bawah tubuh putih keabu-

    abuan, berbintil-bintil agak kasar. Kodok tidak memiliki ekor, tungkai lebih pendek 

    dibandingkan dengan katak. ;ubuh sedang, supratimpanik menyambung, tidak ada

    alur parietal. ?ari-jari berselaput renang separuhnya. ;ekstur kulit relatif berkerut,

    dengan bintil-bintil atau bonteng yang jelas. 2abitat selalu berada di dekat hunian

    manusia atau wilayah yang terganggu. ;idak pernah terdapat di hutan tropis.

     &ufo asper  (bangkong sungai) termasuk ke dalam anggota ordo Anura dan

    familia %ufonidae seperti  &ufo melanostictus. Seperti halnya anggota familia

    %ufonidae yang lain, kodok ini memiliki tekstur kulit sangat kasar atau berbenjol,

    diliputi bintil-bintil berduri atau benjolan. Garna $oklat tua yang kusam, keabu-

    abuan atau kehitam-hitaman, di bagian bawah terdapat titik hitam. ;ubuhnya lebih

     besar dibandingkan dengan  &ufo melanostictus  dan kuat, alur supaorbital

    dihubungkan dengan kelenjar paratoid oleh alur supratimpanik. Kelenjar paratoid

     berbentuk lonjong. ;angan dan kaki dapat berputar. ?ari kaki berselaput renang

    sampai ke ujung. 2abitat biasanya terdapat di sepanjang alur tepi sungai.

     'olypedates leucomystax (katak pohon) termasuk ke dalam anggota ordo

    Anura dan familia 1ha$ophoridae yang memiliki bentuk tubuh yang lebih ramping

    dan berukuran ke$il, kulit mulus tanpa bintil, tubuh memiliki lipatan dorsoventral 

     pada sisi lateral   pada bagian dorsal   katak. ?ari tangan setengahnya berselaput,

    sedangkan jari kaki hampir sepenuhnya berselaput. Garna tubuh $oklat kekuningan

    satu warna atau dengan bintik hitam atau dengan empat atau enam garis yang jelas

    memanjang dari kepala sampai ventral, bagian bawah kuning dengan bintik-bintik 

    $oklat, dagu $oklat tua. ?ari tangan dan jari kaki melebar dengan ujung rata.

    emiliki piringan (discs) pada ujung jarinya untuk membantu dalam memanjat.

    Kulit kepala menyatu dengan tengkorak. 2abitatnya sering ditemukan di antara

    tetumbuhan atau di sekitar rawa dan bekas tebangan hutan sekunder.

     Rana chalconota (katak kolam) termasuk ke dalam anggota ordo Anura dan

    familia 1anidae, familia ini sering disebut katak sejati. %entuk tubuhnya relatif 

    ramping. ;ungkai relatif panjang dan diantara jari-jarinya terdapat selaput untuk 

    membantu berenang dan terdapat disc pada ujung jarinya. Kulitnya halus, li$in dan

    ada beberapa yang berbintil. Katak berukuran ke$il dan sedang, dengan tympanum

    $oklat tua. ?ari-jari kaki dan tangan dengan ujung yang melebar dan jelas. Katak 

  • 8/17/2019 Laporan Classis Amphibia

    17/21

     jantan selalu ditutupi oleh bintil-bintil ke$il. Garna tubuh berubah-ubah, sisi dorsal

    (fase terang) sering berwarna krem kekuningan, atau kehijauan. Sisi tubuh (lateral)

    keputihan, kekuningan atau hijau kekuningan terang. &ada fase gelap, kebanyakan

     berwarna $oklat atau $oklat gelap berbintik-bintik hitam bulat. 2abitat katak ini

    sering didapati di sekitar kolam, selokan, saluran air atau sungai ke$il.

     Rhacophorus reinwardtii  (katak pohon hijau) termasuk ke dalam anggota

    ordo Anura dan familia 1ha$ophoridae, familia ini memiliki karakteristik memiliki

     piringan (discs) pada ujung jarinya untuk membantu dalam memanjat. Katak akuatik 

    atau semi-akuatik seperti famili 1anidae memiliki selaput diantara jari-jarinya untuk 

    membantu dalam berenang. Katak tersebut berukuran ke$il sampai sedang, berwarna

    hijau atau oranye. ?ari tangan dan jari kaki berselaput sepenuhnya sampai ke

     piringan, berwarna hitam. Sebuah lipatan kulit terdapat di atas tumit dan anus, dan

    lipatan serupa sepanjang lengan. ;ekstur kulit halus pada bagian atas, perut, dan

    samping tubuh, bagian bawah kaki berbintil-bintil ke$il kasar. 2abitat katak ini di

    hutan primer atau sekunder, dan lebih umum pada ketinggian antara 0-!00 m di

    atas permukaan laut.

    etamorfosis katak dan kodok terdiri dari tiga tahap yaitu telur katak, berudu

     bereko, berudu dengan membra depan atau belakang, katak berekor, dan katak 

    dewasa. Katak dan kodok dikatakan melakukan metamorfosis sempurna karena

    dalam pertumbuhannya melalui beberapa tahapan, dalam hal ini melalui empat

    tahapan. Katak tidak satu-satunya hewan yang melakukan metamorfosis, sebagian

     besar dari amphibi  juga mengalami perubahan yang luar biasa sepanjang

    metamorfosis mereka. seperti halnya dengan banyak spesies invertebrata lainnya.

    %erdasarkan hasil identifikasi berudu dengan menggunakan metode

    morfometri data yang didapatkan antara lain  aximum &ody Height  (%2) sebesar F

    mm,  aximum body weight   (%G) sebesar 8 mm,  aximum eye diameter   (D+)

    sebesar mm, aximum tail height  (2;) sebesar 8 mm, aximum height of lower 

    tail fin (37) sebesar / mm,  aximum height of upper tail fin (>7) sebesar ! mm,

    !otal length (;3) sebesar / mm, "nout#vent length (SB3) sebesar ! mm, Distance

     from tip of snout#opening of spiracle (SS) sebesar mm, Distance from tip of snout#

    insertion of upper tail fin (S>) sebesar ! mm, $nternarial distance (44) sebesar

    mm, $nterpupillar distance (&&) sebesar 8 mm, Rostro#narial distance (14) sebesar 

    ! mm. +eskripsi berikut ini merupakan hasil identifikasi berudu antara lain mata

     berudu terdapat di pemukaan atas tubuh jika dilihat dari ventral, bibir membulat ke

  • 8/17/2019 Laporan Classis Amphibia

    18/21

    arah depan atau bawah, tipe ekornya "addled , tipe vent yakni Dextral vent , ekornya

     berbentuk pipih berselaput, tipe spirakelnya yakni dual spiracle  (di sebelah kanan

    dan kiri tubuh), warna tubuhnya yakni ke$oklatan, memiliki rumus geligi E, rumus

    tersebut tidak sesuai dengan kun$i identifikasi yang seharusnya rumum geligi  '.

    leucomystax  adalah H-E atau H-E!-!H hal ini dikarenakan kurang teliti

    dalam mengamati geligi berudu menggunakan mikroskop stereo, keratinisasi paruh

    lebar, tipe paruhnya  serrate, pelebaran paruh medium, dan bentuk mulutnya

    marginal, tonjolan terbatas sampai bibir bawah dan bagian-bagian samping, berudu

    tidak hitam, dan berudu relatif besar, panjang total lebih dari ! mm. Dkor kurang

    dari dua kali lipat panjang kepala dan tubuh, tubuh relatif gemuk, sirip ekor setinggi

    tubuh, ekor merun$ing mulai dari dua pertiga panjangnya. %erdasarkan penjelasan di

    atas dapat disimpulkan bahwa berudu merupakan spesies 'olypedates leucomystax.

    BAB , #ESIMP(LAN +AN SA!AN

    A #esim$lan

    %erdasarkan hasil dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa=

    !. %erudu dari ordo Anura yang telah diidentifikasi diantaranya  'olypedates

    leucomystax dan &ufo melanostictus.

    . %eberapa karakter penting untuk identifikasi berudu adalah postur tubuh (dorsal,

    ventral, lateral), $orak warna (tubuh, otot ekor, sirip), sirip ekor (lebar atau

    sempit), letak spirakel (kiri, tengah, atau ganda), dan morfologi oral disc  dan

    rumus geligi.

    . Anggota ordo Anura yang telah diindentifikasi diantaranya adalah  &ufo

    melanotictus, &ufo asper dari familia %ufonidae, Rhacophorus reindwardtii dari

    familia 1ha$ophoridae,  'olypedates leucomystax  dan  Rana chalconata  dari

    familia 1anidae.

    %eberapa karakter penting untuk identifikasi anggota ordo Anura adalah

     permukaan tubuh, ada tidaknya lipatan dorsoventral, habitat, ekstrimitas, ada

  • 8/17/2019 Laporan Classis Amphibia

    19/21

    tidaknya web, postur tubuh, $orak warna (spesimen hidup), karakter kepala,

    tungkai jari, selain itu karakter spesifik seperti kelenjar paratoid dan nuptial pad .

    B Saran

    Saran untuk praktikum kali ini yakni sebaiknya dalam mengidentifikasi

  • 8/17/2019 Laporan Classis Amphibia

    20/21

    +A-'A! !E-E!ENSI

    Aber$ombie, , . 2i$kman, . 3. ?ohnson, 6 . ;hain. !"".  Kamus (engkap

     &iologi )disi Kedelapan. ?akarta= Drlangga.

    +as, Abhijit, itali tama.

    ?asin, . 00. "istematika Hewan $nvertebrata dan ertebrata. Surabaya= Sinar 

    Gijaya.

    uetya. 0!!. 'engantar 'raktikum +mphibia. %andung= Armi$o.

     4a5ri, . 6 4ovarino G. 00". 'enuntun 'raktikum !aksonomi Hewan ertebrata.

    &adang= >niversitas Andalas.

    9ktavina, .A. 6 1arastoeti &. 0!.  'ola 'rotein "ekret Kelen2ar 'arotoid !iga

    "pesies Kodok dan "ekret Kelen2ar Kulit Katak Kongkang Racun

    3%dorrana hosii &oulenger,45647 elalui "D"#'+0) . Surakarta= Seminar  4asional Konservasi dan &emanfaatan Sumber +aya Alam, 7K& >4S.

    S$iani, ?..,

  • 8/17/2019 Laporan Classis Amphibia

    21/21