4
laporan kadar kafein spektrofotometer shimadzu Tujuan Percobaan : 1. Untuk menentukan kadar kafein dalam sampel 2. Dapat menggunakan spektrofotometer dengan benar Teori Dasar : Spektrofotometri UV-VIS adalah pengukuran serapan cahaya di daerah ultraviolet(200 – 350 nm) dan sinar tampak (350 – 800 nm) oleh suatu senyawa. Serapan cahayaUV atau VIS (cahaya tampak) mengakibatkan transisi elektronik, yaitu promosi elektron-elektron dari orbital keadaan dasar yang berenergi rendah ke orbital keadaan tereksitasi berenergi lebih tinggi.Panjang gelombang cahaya UV-VIS bergantung pada mudahnya promosielektron. Molekul- molekul yang memerlukan lebih banyak energi untuk promosielektron, akan menyerap pada panjang gelombang yang lebih pendek. Molekul yangmemerlukan energi lebih sedikit akan menyerap pada panjang gelombang yang lebih panjang.Prinsip dari spektrofotometri UV-VIS senyawa yang menyerap cahaya dalamdaerah tampak (senyawa berwarna) mempunyai elektron yang lebih mudah dipromosikandari pada senyawa yang menyerap pada panjang gelombang lebih pendek. Jika radiasielektromagnetik dilewatkan pada suatu media yang homogen, maka sebagian radiasi ituada yang dipantulkan, diabsorpsi, dan ada yang transmisikan. Radiasi yang dipantulkandapat diabaikan, sedangkan radiasi yang dilewatkan sebagian diabsorpsi dan sebagianlagi ditransmisikan. Absorpsivitas hanya tergantung pada suhu, pelarut, struktur molekul dan panjanggelombang atau frekuensi radiasi yang digunakan. Spektrum absorpsi (kurva absorpsi)adalah kurva yang menggambarkan hubungan antara absorban atau transmitan suatularutan terhadap panjang gelombang atau frekuensi radiasi.Pemilihan panjang gelombang untuk analisis kuantitatif dilakukan berdasarkan pada spektrum absorpsi yang diperoleh pada percobaan. Pengukuran absorpsi harusdilakukan pada panjang gelombang absorban maksimum λ maks karena : 1. Kepekaan maksimum dapat diperoleh jika larutan dengan konsentrasi tertentumemberikan signal yang kuat pada panjang gelombang tersebut. 2. Perbedaan absorban sangat minimal dengan berubahnya panjang gelombangdisekitar panjang gelombang absorban maksimum sehinggakesalahan pengukuran sangat kecil. Pelarut yang digunakan untuk spektrofotometri harus memenuhi persyaratantertentu agar diperoleh hasil pengukuran yang tepat. Pertama-tama, pelarut harus dipilihyang melarutkan komponen analat, tetapi sesuai dengan bahan kuvet. Kafein adalah suatu senyawa organik yang mempunyai nama lain yaitu kafein, tein, atau 1,3,7- trimetilxantin. Kristal kafein dalam air berupa jarum-jarum bercahaya. Bila tidak mengandung air, kafein meleleh pada suhu 234 C – 239 C dan menyublim pada suhu yang lebih rendah. Kafein mudah larut dalam air panas dan kloroform, tetapi sedikit larut dalam air dingin dan alkohol (Abraham, 2010) Kafein merupakan jenis alkaloid yang secara alamiah terdapat dalam biji kopi, daun teh, daun mete, biji kola, biji coklat dan beberapa minuman penyegar. Kafein memiliki berat molekul 194,19 gram/mol. Dengan rumus kimia C H N O dan pH 6,9 (larutan kafein 1 % dalam air ). Secara ilmiah, efek kafein terhadap kesehatan sebetulnya tidak ada, tetapi yang ada adalah efek tak langsungnya seperti menstimulasi pernafasan dan jantung, serta memberikan efek samping berupa rasa gelisah ( neuroses), tidak dapat tidur ( insomnia ) dan denyut jantung tak PENCARIAN FOLLOW KAMI RT @ elmusjnr : Dirgahayu @ HIMKA_POLBAN jaya selalu, tetap jadi kebanggaan KEMA POLBAN! @ POLBAN_news 4 hours ago RT @ riskapur : dirgahayu himka yang ke 5 !!! @ HIMKA_POLBAN semoga semakin jaya, kompak dan hebat !!! :D 4 hours ago Ikuti Ikuti @HIMKA_POLBAN @HIMKA_POLBAN PENGUNJUNG 317,228 kali LINK TERKAIT Bema Kema Polban 2 Himpunan Provesi Analis Kimia Indonesia 0 Penelitian dan PKM Dikti 0 Politeknik Negeri Bandung 10 Web Jurusan Teknik Kimia Polban 0 KASIH JEMPOL DONG.. 0 0 81082 GO BERANDA CHEMLIBRARY DIVISI DOWNLOAD FORUM GALLERY LAPORAN PRAKTIK PROFIL TOKOH converted by Web2PDFConvert.com

Laporan Kadar Kafein Spektrofotometer Shimadzu

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Kafein

Citation preview

Page 1: Laporan Kadar Kafein Spektrofotometer Shimadzu

laporan kadar kafein spektrofotometershimadzuTujuan Percobaan :

1. Untuk menentukan kadar kafein dalam sampel2. Dapat menggunakan spektrofotometer dengan benar

Teori Dasar :

Spektrofotometri UV-VIS adalah pengukuran serapan cahaya di daerah ultraviolet(200 – 350 nm)dan sinar tampak (350 – 800 nm) oleh suatu senyawa. Serapan cahayaUV atau VIS (cahayatampak) mengakibatkan transisi elektronik, yaitu promosi elektron-elektron dari orbitalkeadaan dasar yang berenergi rendah ke orbital keadaan tereksitasi berenergi lebihtinggi.Panjang gelombang cahaya UV-VIS bergantung pada mudahnya promosielektron. Molekul-molekul yang memerlukan lebih banyak energi untuk promosielektron, akan menyerap padapanjang gelombang yang lebih pendek. Molekul yangmemerlukan energi lebih sedikit akanmenyerap pada panjang gelombang yang lebih panjang.Prinsip dari spektrofotometri UV-VISsenyawa yang menyerap cahaya dalamdaerah tampak (senyawa berwarna) mempunyai elektronyang lebih mudah dipromosikandari pada senyawa yang menyerap pada panjang gelombanglebih pendek. Jika radiasielektromagnetik dilewatkan pada suatu media yang homogen, makasebagian radiasi ituada yang dipantulkan, diabsorpsi, dan ada yang transmisikan. Radiasi yangdipantulkandapat diabaikan, sedangkan radiasi yang dilewatkan sebagian diabsorpsi dansebagianlagi ditransmisikan.

Absorpsivitas hanya tergantung pada suhu, pelarut, struktur molekul dan panjanggelombangatau frekuensi radiasi yang digunakan. Spektrum absorpsi (kurva absorpsi)adalah kurva yangmenggambarkan hubungan antara absorban atau transmitan suatularutan terhadap panjanggelombang atau frekuensi radiasi.Pemilihan panjang gelombang untuk analisis kuantitatifdilakukan berdasarkan pada spektrum absorpsi yang diperoleh pada percobaan. Pengukuranabsorpsi harusdilakukan pada panjang gelombang absorban maksimum λ maks karena :

1. Kepekaan maksimum dapat diperoleh jika larutan dengan konsentrasi tertentumemberikan signalyang kuat pada panjang gelombang tersebut.

2. Perbedaan absorban sangat minimal dengan berubahnya panjang gelombangdisekitar panjanggelombang absorban maksimum sehinggakesalahan pengukuran sangat kecil. Pelarut yangdigunakan untuk spektrofotometri harus memenuhi persyaratantertentu agar diperoleh hasilpengukuran yang tepat. Pertama-tama, pelarut harus dipilihyang melarutkan komponen analat,tetapi sesuai dengan bahan kuvet.

Kafein adalah suatu senyawa organik yang mempunyai nama lain yaitu kafein, tein, atau 1,3,7-trimetilxantin. Kristal kafein dalam air berupa jarum-jarum bercahaya. Bila tidak mengandungair, kafein meleleh pada suhu 234 C – 239 C dan menyublim pada suhu yang lebih rendah. Kafeinmudah larut dalam air panas dan kloroform, tetapi sedikit larut dalam air dingin dan alkohol(Abraham, 2010)

Kafein merupakan jenis alkaloid yang secara alamiah terdapat dalam biji kopi, daun teh, daunmete, biji kola, biji coklat dan beberapa minuman penyegar. Kafein memiliki berat molekul194,19 gram/mol. Dengan rumus kimia C H N O dan pH 6,9 (larutan kafein 1 % dalam air ).Secara ilmiah, efek kafein terhadap kesehatan sebetulnya tidak ada, tetapi yang ada adalahefek tak langsungnya seperti menstimulasi pernafasan dan jantung, serta memberikan efeksamping berupa rasa gelisah (neuroses), tidak dapat tidur (insomnia) dan denyut jantung tak

PENCARIAN

FOLLOW KAMI

RT @elmusjnr: Dirgahayu @HIMKA_POLBANjaya selalu, tetap jadi kebanggaan KEMAPOLBAN! @POLBAN_news4 hours agoRT @riskapur: dirgahayu himka yang ke 5 !!!@HIMKA_POLBAN semoga semakin jaya,kompak dan hebat !!! :D4 hours agoIkuti Ikuti @HIMKA_POLBAN@HIMKA_POLBAN

PENGUNJUNG

317,228 kali

LINK TERKAIT

Bema Kema Polban 2Himpunan Provesi Analis Kimia Indonesia 0Penelitian dan PKM Dikti 0Politeknik Negeri Bandung 10Web Jurusan Teknik Kimia Polban 0

KASIH JEMPOL DONG..

0 0

8 10 8 2

GO

BERANDA CHEMLIBRARY DIVISI DOWNLOAD FORUM GALLERY LAPORAN PRAKTIK PROFIL TOKOH

converted by Web2PDFConvert.com

Page 2: Laporan Kadar Kafein Spektrofotometer Shimadzu

beraturan (tachycardia). Kopi dan teh banyak mengandung kafein dibandingkan jenis tanamanlain, karena tanaman kopi dan teh menghasilkan biji kopi dan daun teh yang sangat cepat,sementara penghancurannya sangat lambat (Hermanto, 2007:1).

Langkah Kerja

1. Membuat larutan induk Caffein dalam HCl 0,1 N sebanyak 100 mL (100 ppm)2. Membuat larutan standar dari larutan induk 2,4,8,dan 12 ppm dalam HCl 0,1 N masing-masing

sebanyak 50 mL3. Mengukur serapan larutan Caffein 8 ppm untuk menentukan panjang gelombang maksimum 380-

200 nm4. Mengukur serapan berbagai larutan standar Caffein pada panjang gelombang yang diperoleh

pada langkah 35. Membuat larutan sampel Caffein sebagai berikut:

1. Menimbang 2 gram serbuk kopi Kapal Api2. Menambahkan 75 mL aquadest, dan memanaskannya hingga mendidih selama 10 menit3. Menyaring larutan kopi tersebut dengan kertas saring kasar, menyaring filtrate yang

diperoleh dengan kertas saring whatman No. 42 kemudian mendinginkannya hingga suhukamar

4. Memindahkan filtrate ke dalam corong pisah dan mengekstraksi dengan 2 x 25 mL denganmenggunakan dikloro metan

5. Mengekstrak kembali ekstrak yang diperoleh dengan 2 x 25 mL HCl 0,1 N6. Mengukur serapan larutan sampel yang diperoleh pada panjang gelombang maksimum

Caffein yang diperoleh pada langkah 3

Pembahasan

Kafein merupakan senyawa bahan alam yang tersebar luas dan tergolong dalam senyawaalkaloid, dengan rumus molekul C H N O , bersifat basa lemah berbentuk serbuk putih yaitukristal-kristal panjang, rasanya pahit dan memiliki titik leleh sebesar 234-239 C serta menyublinpada temperature 180-200 C. Kafein memiliki berat molekul 194,19 g/mol. Larutan kafein 1%dalam air memiliki pH 6,9. 1 gram kafein akan larut dalam 46 ml air (suhu kamar), 5,5 mL air(80 C), 1,5 mL (100 C), 66 mL alcohol (suhu kamar), 22 mL alcohol (60 C), 50 mL aseton, 5,5kloroform, 530 mL eter, 100 mL benzena, dan 22 mL benzene. Kafein merupakan turunan N-metilxantin, turunan N-metilxantin.

Proses analisa kafein dilakukan dengan menggunakan spektrofotometer, sampel yang dianalisadibandingkan dengan larutan baku yang sesuai dengan jenis pengujian yang dilakukan. Karenajenis pengujian saat praktikum adalah kafein, maka standar yang dipakai adalah standar kafeinyang telah diketahui konsentrasinya. Sebelum proses pengukuran dilakukan, kuvet yangdipergunakan dibilas terlebih dahulu dengan larutan yang akan diukur, proses pembilasandilakukan ± 2 kali setelah dibilas, larutan yang akan diukur dimasukan secukupnya dan kuvetdilap dengan menggunakan tisu sampai tidak terdapat butiran air diluar permukaan kuvet,terakhir kuvet dilap dengan menggunakan tisu khusus yang memiliki serat halus sehingga tidakmengakibatkan permukaan luar dari kuvet tergores. Pengukuran deret standar dilakukan secarabertahap dari larutan dengan konsentrasi rendah sampai yang tertinggi. Seperti halnya untukpengukuran deret standar, saat pengukuran sampel pun kuvet dibilas dengan menggunakanlarutan sampel yang akan diukur.

Pada praktikum spektrofotometri dibuat terlebih dahulu deret larutan standar 2, 4, 8 serta 12ppm. Hal ini bertujuan untuk membuat kurva standar sehingga pada penentuan konsentrasisampel, dapat diketahui kadar sampel setelah dilakukan pengukuran absorbannya berdasarkankurva deret standar yang telah dibuat. Pada percobaan ini dibuat larutan standar kafeinberdasarkan pengenceran dari larutan baku standar 100 ppm. Larutan kafein yang diambil darilarutan baku 100 ppm dilarutkan pada HCl 0,1 N untuk pembuatan larutan deret standar. Pelarutyang digunakan adalah HCl selain HCl dapat melarutkan kafein, HCl juga bersifat asam sehinggadapat membuat suasana kafein menjadi asam, kafein dibuat pada suasana asam karena padasuasana asam panjang gelombang yang dihasilkan kafein maksimum. Panjang gelombang yangmaksimum memiliki kepekaan maksimal karena terjadi perubahan absorbansi yang paling besarserta pada panjang gelombang maksimum bentuk kurva absorbansi memenuhi hukum Lambert-Beer Pada panjang gelombang maksimum pun apabila dilakukan pengukuran ulang makakesalahan yang disebabkan oleh pemasangan ulang panjang gelombang akan kecil sekali, ketikadigunakan panjang gelombang maksimal (Rohman, Abdul, 2007). Panjang gelombang yangmempunyai absorbansi maksimal, dilakukan dengan membuat kurva hubungan antara absorbansidengan panjang gelombang dari suatu larutan baku pada konsentrasi tertentu. Dalampembuatan larutan deret standar ini haruslah tepat dan teliti karena larutan deret standar akanmenjadi kurva standar pada penentuan sampel, jika pada pembuatan larutan standar tidakdilakukan secara teliti dan tepat maka penentuan kadar sampel pun akan terjadi kesalahan.

Himka (himpunan mahasiswaanalis kimia)

429 orang menyukai Himka (himpunan mahasiswa analiskimia).

Plugin sosial Facebook

SukaSuka

POS-POS TERAKHIR

Ucapan Selamat Hari Kemerdekaan BangsaIndonesia dari Warga Gaza100 lagi tewas di Gaza dalam serangan IsraelAyo Tarawih !!!Siapa Jagoanmu di Piala Dunia 2014Sekilas Pandang Mengenai Puasa Ramadhan

KATEGORI

Pilih Kategori

DAFTAR ISI BLOG

Ucapan Selamat Hari KemerdekaanBangsa Indonesia dari Warga Gaza100 lagi tewas di Gaza dalamserangan IsraelAyo Tarawih !!!Siapa Jagoanmu di Piala Dunia 2014Sekilas Pandang MengenaiPuasa RamadhanJadwal Sidang Tugas Akhir MahasiswaAnalis Kimia 2011Marhaban Ya RamadhanKenali Calon PemimpinIndonesia #EdisiJokowiPengumuman Kelulusan PMDKPolban 2014PMDK Polban 2014 : Inilah 16 Calonmahasiswa Analis Kimia 2014Kenali Calon PemimpinIndonesia #EdisiPrabowo7 Keutamaan Bulan RamadhanSudah Luruskkah Orientasi Hidup Kita?WAJIB, Test TOEIC Gratis Juli 2014Datang, SAMANALIS di EthnocolossalUKM MusicIlmuwan Membentuk Sel-sel Saraf Baru– Langsung di Dalam Otak

HIMPUNAN MAHASISWA ANALISKIMIA POLBAN

politeknik negeri bandung

8 10 4 20

0

0 0 0

GO

Report a map error

MapMap Satellite

Map Data Terms of Use

converted by Web2PDFConvert.com

Page 3: Laporan Kadar Kafein Spektrofotometer Shimadzu

Pada pembuatan larutan standar, larutan standar yang dibuat tidak berwarna/bening karenapengukuran spektrofotometer yaitu spektometer UV yang panjang gelombangnya 190-380 nm.Menurut litreratur panjang gelombang maksimum kafein adalah 210 nm (Oxford HigherEducation, 2005).

Tetapi pada saat pengukuran panjang gelombang maksimum menggunakan spektrofotometershimadzu panjang gelombang maksimum kafein yang terukur adalah pada panjang gelombang205 nm. Untuk pengukuran pemilihan panjang gelombang maksimum maka dipilih larutan kafein8 ppm. Larutan yang dipilih adalah larutan kafein 8 ppm karena pada konsentrasi tersebutabsorbansinya antara 0,2 – 0,8 , dikarenakan pada daerah absorbansi tersebut adalah daerahabsorbansi yang baik. Tidak samanya panjang gelombang maksimum kafein dari literatur denganyang didapat adalah karena tidak samanya konsentrasi yang dipilih untuk penentuan panjanggelombang maksimum, akan tetapi nilai panjang gelombang maksimum yang didapat tidakterlalu jauh dengan diliteratur. Dengan didapatnya panjang gelombang maksimum sebesar 205nm, maka panjang gelombang 205 nm ini digunakan sebagai panjang gelombang untukpengukuran absorbansi larutan deret standar dan sampel. Pengukuran kurva larutan deretstandar yang digunakan pada panjang gelombang 205 nm menghasilkan kurva yang memilikiregresi sebesar 0,9998 yang artinya kurva standar ini layak sebagai kurva standar untukpenentuan konsentrasi/kadar sampel karena kurva yang linear. Kurva yang terbentuk adalahlinear sehingga absorbansi memiliki korelasi dengan konsentrasi dan merupakan suatu fungsi.

Penentuan kadar kafein dalam kopi, seperti pada percobaan yang dilaksanakan didasarkan padadistribusi solut dalam hal ini kafein dalam kopi antara dua fasa yaitu fasa organic dan fasa air.Untuk preparasi sampel, sampel yang digunakan adalah sampel kopi. Sampel kopi yang telahditimbang seberat 2,0051 gram tersebut dilarutkan dalam aquadest dan dididihkan. Pendidihanini dimaksudkan untuk melarutkan seluruh kafein dalam aquadest. Selanjutnya setelahdipanaskan, campuran tersebut disaring dengan menggunakan kertas saring biasa dan kertassaring wathman no.42. Fungsi dari penyaringan dengan menggunakan kertas saring biasa adalahagar kafein yang terdapat dalam campuran kopi tadi dapat terpisah dari filtrat atau ampas kopi,sehingga yang didapat dalam larutan kopi adalah kafein. Dan fungsi penyaringan denganmenggunakan kertas saring wathman adalah agar tidak terdapat molekul-molekul kecil dariampas kopi dan pengotor ikut masuk kedalam larutan kafein yang akan dianalisa. Setelahdidapatkan filtratnya saja, maka sampel diekstrak pertama sampel diekstrak dengandiklorometan. Diklorometan ini akan mengikat kafein dalam sampel sehingga kafein dapatterpisah dari sampel. Karena BJ dikolormetan >1 sehingga lapisan bawah yang mengandungkafein juga diambil dan diekstrak kemabli. Ekstrak menggunakan diklorometan adalah sebanyak2 kali. Setelah diekstrak dengan kloro metan, kemudian diekstrak kembali dengan HCl sehinggakafein yang ada dapat terlarutkan dalam HCl, sehingga lapisan atas yang mengandung HCl dankafein diambil untuk diukur absorbansinya. Dikarenakan larutan standar pelarutnya adalah HCl0,1 N maka sampel pun dilarutkan dengan HCl 0,1 N pula. Akan tetapi pada saat penyaringandan ekstraksi larutan yang dihasilkan masih berwarna kuning (akibat dari warna kopi), hal inimenyebabkan absorbansinya tidak terbaca, bahkan setelah dilakukan pengenceran punabsorbasinya masih tetap tak terbaca. Masih adanya warna kuning ini dikarenakan penyaringanyang kurang sempurna serta ekstraksi yang kurang sempurna baik dari segi pengocokan maupunfrekuensi perlakuan ekstraksi. Seharusnya ekstraksi yang dihasilkan tidak berwarna samaseperti larutan standar yang dibuat. Dikarenakan sampel yang tidak terbaca absorbansinyasehingga sampel yang diukur adalah sampel yang diberikan oleh pembimbing. Sampel yangdiukur ini menghasilkan absorbansi sebesar 0,771, sehingga bila dihitung dengan persamaanmaupun digambarkan pada kurva standar, kadar sampel yang didapat adalah sebesar 6,70 ppm.

download file selengkapnya disini

Bagikan ini:

Twitter 2 Facebook 8

085624287549

Memuat...

TINGGALKAN KOMENTARTRACKBACKS 1COMMENTS 0

converted by Web2PDFConvert.com

Page 4: Laporan Kadar Kafein Spektrofotometer Shimadzu

1. Ping-balik: Laporan Penentuan kadar kafein dengan spektrofotometer shimadzu |HIMKA POLBAN

Bales Dong

RSS - PosRSS - Komentar

RSS - PosRSS - Komentar

Buat situs web atau blog gratis di WordPress.com. The Mystique Theme.

Tulis komentar di sini...

RSS Hubungkan

converted by Web2PDFConvert.com