Laporan Kasus Appendisitis Infiltrat(Maria Patty)

Embed Size (px)

Citation preview

  • 7/25/2019 Laporan Kasus Appendisitis Infiltrat(Maria Patty)

    1/17

    BAB I

    PENDAHULUAN

    Appendisitis infiltrat merupakan tahap patologi appendisitis yang dimulai di

    mukosa dan melibatkan seluruh lapisan dinding appendiks dalam waktu 24-48 jam

    pertama, ini merupakan usaha pertahanan tubuh dengan membatasi proses radang

    dengan menutup appendiks dengan omentum, usus halus, atau adneksa sehingga

    terbentuk massa periapendikular.

    Appendisitis infiltrat sering terjadi pada usia tertentu dengan range 22-30 tahun.

    ada wanita dan laki-laki insidensinya sama ke!uali pada usia pubertas dan usia 2"

    tahun wanita lebih banyak dari laki-laki dengan perbandingan 3 # 2. Angka kematian

    berkisar 2-$%, &' %kematian jika terjadi pada wanita hamil, dan pada anak usia kurang

    dari 2 tahun meningkat hingga 20%.

    (orbiditas meningkat dengan bertambahnya usia, keterlambatan

    diagnosis, bila apendiks tidak diangkat yang dapat menimbulkan serangan berulang.

    )edangkan mortalitas adalah 0,&% jika apendisitis akut tidak pe!ah dan "% jika pe!ah.

    *eterlambatan dalam mendiagnosis juga berpengaruh pada angka mortalitas jika terjadi

    komplikasi.

    *omplikasi utamanya adalah perforasi appendiks, yang dapat berkembang

    menjadi peritonitis atau abses. +nsiden perforasi adalah &0% sampai 32%. +nsiden lebih

    tinggi pada anak ke!il dan lansia. erforasi se!ara umum terjadi 24 jam setelah awitan

    nyeri. ejala men!akup demam dengan suhu 3, o atau lebih tinggi, nyeri tekan

    abdomen yang kontinu.

    Appendektomi diren!anakan pada appendisitis infiltrat tanpa pus yang sudah

    ditenangkan. /imana sekitar $-8 minggu sebelumnya diberikan antibiotik kombinasi

    yang aktif terhadap kuman aerob dan anaerob. ada anak ke!il, wanita hamil , dan usia

    lanjut, jika se!ara konseratif tidak membaik atau berkembang menjadi abses

    dianjurkan drainase saja dan apendektomi setelah $-8 minggu kemudian. 1ika ternyata

    tidak ada keluhan atau gejala apapun, dan pemeriksaan jasmani dan laboratorium tidak

    menunjukkan tanda radang atau abses, dapat dipertimbangkan pembatalan tindakan

    bedah. (enurut sumber lain mengatakan bila massa appendiks dengan proses radang

    yang masih aktif sebaiknya dilakukan tindakan pembedahan segera setelah pasien

    1

  • 7/25/2019 Laporan Kasus Appendisitis Infiltrat(Maria Patty)

    2/17

    dipersiapkan, karena dikuatirkan akan terjadi abses appendiks dan peritonitis umum.

    ersiapan dan pembedahan harus dilakukan sebaik-baiknya mengingat penyulit infeksi

    luka lebih tinggi daripada pembedahan pada appendisitis sederhana tanpa perforasi.

    en!egahan pada appendisitis infiltrat dapat dilakukan dengan !ara menurunkan

    resiko obstruksi atau peradangan pada lumen appendik atau dengan penanganan se!ara

    tuntas pada penderita appendisitis akut. ola eliminasi pasien harus dikaji, sebab

    obstruksi oleh fe!alit dapat terjadi karena tidak adekuatnya diet serat, diet tinggi serat.

    erawatan dan pengobatan penyakit !a!ing juga meminimalkan resiko. engenalan

    yang !epat terhadap gejala dan tanda apendisitis dan apendisitis infiltrat meminimalkan

    resiko terjadinya gangren, perforasi, dan peritonitis.

    ada laporan kasus ini akan diba!akan dan dibahas seorang penderita dengan

    appendisitis infiltrat di )/ *ota *otamobagu.

    2

  • 7/25/2019 Laporan Kasus Appendisitis Infiltrat(Maria Patty)

    3/17

    BAB II

    LAPORAN KASUS

    Identitas Pasien

    ama # 5n. 67.(

    1enis kelamin # 9aki-laki

    mur # "8 tahun

    Alamat # (ongkonai

    ekerjaan # -

    () # 24 :ebruari 20&"

    Anamnesa

    Keluhan utama :yeri perut kanan bawah.

    Riwayat Penyakit Sekaran :asien mengeluh nyeri pada perut kanan bawah sejak & minggu )(). yeri

    awalnya dirasakan di daerah ulu hati, lama kelamaan rasa nyeri dirasakan makin tajam

    dan menjalar sampai ke perut kanan bawah. yeri dirasakan terus menerus dan nyeri

    menetap sehingga menyebabkan pasien tidak bisa beraktiitas dan sulit untuk tidur.

    *eluhan ini tidak disertai mual, muntah dan nafsu makan menurun. iwayat panas

    badan ;A> dan >A* biasa.

    Riwayat !enyakit dahulu :

    asien mengatakan pernah mengalami keluhan yang sama sejak tahun &''4.iwayat alergi terhadap obat maupun makanan tidak ada.

    Riwayat !enyakit keluara :

    5idak ada keluarga yang menderita sakit seperti ini.

    Riwayat !en"#atan se#elumnya :

    asien mengaku selama sakit pernah berobat ke uskesmas dan

    diberi obat minum serta disarankan untuk banyak minum air putih dan sejak &

    minggu yang lalu melakukan kontrol ke dokter praktek.

    Pemeriksaan $isik

    )tatus generalis*eadaan umum # >aik

    *esadaran # ?4@"($5anda ital #

    5ekanan darah # &2080 mmBg

    adi # 80C menit

    espirasi # 20C menit

    )uhu aksila # 3,& 0

    Pemeriksan $isik Umum :

    *epala-leher #

    *epala # bentuk simetris, deformitas ;-=.

    (ata # konjungtia anemis --, s!lera ikterik --

    3

  • 7/25/2019 Laporan Kasus Appendisitis Infiltrat(Maria Patty)

    4/17

    9eher # embesaran *> ;-=, massa ;-=.

    5horaC-ardioas!ular #

    +nspeksi # >entuk dada simetris, retraksi ;-=, sela iga dalam batas

    normal.

    alpasi # gerakan dinding dada simetris, iktus kodis ; ;lumberg

    sign ;-=, yeri tekan titik (! >urney ; ;-=.

    ?kstremitas bawah #

    /eformitas --, edema --, akral hangat.

    ResumeAnamnesa

    asien mengeluh nyeri pada perut kanan bawah sejak & minggu )().

    yeri awalnya dirasakan di daerah ulu hati, lama kelamaan rasa nyeri dirasakan

    makin tajam dan menjalar sampai ke perut kanan bawah. yeri dirasakan terus

    menerus dan nyeri menetap sehingga menyebabkan pasien tidak bisa

    beraktiitas dan sulit untuk tidur. *eluhan ini tidak disertai mual, muntah dan

    nafsu makan menurun. iwayat panas badan ;A> dan >A*

    biasa.asien mengatakan pernah mengalami keluhan yang sama sejak tahun

    &''4. iwayat pengobatan ; ;lumberg sign ;-=, yeri tekan

    titik (! >urney ;

  • 7/25/2019 Laporan Kasus Appendisitis Infiltrat(Maria Patty)

    5/17

    erkusi # 5impani pada semua kuadran ke!uali pada lokasi massa

    ;redup=.

    Pemeriksaan Khusus:

    osing sign ;-=, >lumberg sign ;-=, Fbturator sign ;-=

    Dian"sis #Appendisitis infiltrat

    &era!i

    +@:/ 9#20 gttmenit

    eftriaCone & gram ial&2 jam+@

    (etronidaEole "00 mg drips8 jam+@

    antidin "0 mg ampul&2 jam +@

    Antrain ampul8 jam+@

    /iet 9unak

    5otal >ed est

    Ren'ana Pemeriksaaan Penun(an:emeriksaan /arah 9engkap

    $OLLO) UP

    Hari !erawatan !ertama *+ $e#ruari *,-+

    )#yeri perut kanan bawah ;adan#3$o

    *epala# onjungtia anmeis --, s!lera ikterik --

    5horaC # or# )+-)++ eguler,>ising ;-=

    ulmo#)p.esikuler h --,wheeEing --

    Abdomen#/atar,9emas >u

  • 7/25/2019 Laporan Kasus Appendisitis Infiltrat(Maria Patty)

    6/17

    F# *u#!ukup *es#(

    5/#&&080mmhg adi#80Cmenit espirasi#20Cmenit )uhu >adan#3$,3o

    *epala# onjungtia anmeis --, s!lera ikterik --

    5horaC # or# )+-)++ eguler,>ising ;-=

    ulmo#)p.esikuler h --,wheeEing --Abdomen#/atar,9emas >ued est

    Hari !erawatan Ke.0 *1 $e#ruari *,-+

    )#yeri perut kanan bawah ;adan#3$,"o

    *epala# onjungtia anmeis --, s!lera ikterik --

    5horaC # or# )+-)++ eguler,>ising;-=

    ulmo#)p.esikuler h --,wheeEing --

    Abdomen#/atar,9emas >uising ;-=

    ulmo#)p.esikuler h --,wheeEing --

    Abdomen#/atar,9emas >u

  • 7/25/2019 Laporan Kasus Appendisitis Infiltrat(Maria Patty)

    7/17

    Antrain ampul8 jam+@

    /iet 9unak

    5otal >ed est

    Hari !erawatan Ke.+ - 4aret *,-+

    )#yeri perut kanan bawah ;adan#3$,"o

    *epala# onjungtia anmeis --, s!lera ikterik --

    5horaC # or# )+-)++ eguler,>ising ;-=

    ulmo#)p.esikuler h --,wheeEing --

    Abdomen#/atar,9emas >ued est

    ro#/9

    Hari !erawatan Ke./ * 4aret *,-+

    )#yeri perut kanan bawah ;adan#3$,2o

    *epala# onjungtia anmeis --, s!lera ikterik --

    5horaC # or# )+-)++ eguler,>ising ;-=

    ulmo#)p.esikuler h --,wheeEing --

    Abdomen#/atar,9emas >u

  • 7/25/2019 Laporan Kasus Appendisitis Infiltrat(Maria Patty)

    8/17

    ara!etamol 3C&tablet

    >!ompleC 2C& tablet

    /iet 9unak

    5otal >ed est

    awat jalanen!ana Fperasi 3 bulan kemudian.

    BAB III

    PE4BAHASAN

    /iagnosa pada kasus ini ditegakkan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan

    fisik dan pemeriksaan penunjang.

    Appendisitis infiltrat adalah proses radang appendiks yang

    penyebarannya dapat dibatasi oleh omentum dan usus-usus dan peritoneum

    disekitarnya sehingga membentuk massa ;appendiceal mass=. mumnya massa

    appendiks terbentuk pada hari ke-4 sejak peradangan mulai apabila tidak terjadi

    peritonitis umum. (assa appendiks lebih sering dijumpai pada pasien berumur

    lima tahun atau lebih karena daya tahan tubuh telah berkembang dengan baik

    dan omentum telah !ukup panjang dan tebal untuk membungkus proses radang.

    8

  • 7/25/2019 Laporan Kasus Appendisitis Infiltrat(Maria Patty)

    9/17

    Appendisitis biasanya disebabkan oleh penyumbatan lumen appendiks

    oleh hiperplasia folikel limfoid, fekalit, benda asing, striktur karena fibrosis

    akibat peradangan sebelumnya, atau neoplasma.

    Fbstruksi lumen yang tertutup disebabkan oleh hambatan pada bagian

    proksimalnya dan berlanjut pada peningkatan sekresi normal dari mukosa

    apendiks yang distensi. Fbstruksi tersebut mneyebabkan mukus yang

    diproduksi mukosa mengalami bendungan. (akin lama mukus tersebut makin

    banyak, namun elastisitas dinding appendiks mempunyai keterbatasan sehingga

    menyebabkan peningkatan intralumen. *apasitas lumen appendiks normal

    hanya sekitar 0,& ml. 1ika sekresi sekitar 0," ml dapat meningkatkan tekanan

    intalumen sekitar $0 !m sehingga terjadi kompensasi peningkatan sekresi yang!ukup tinggi hingga menjadi gangren atau terjadi perforasi. 5ekanan yang

    meningkat tersebut akan menyebabkan apendiks mengalami hipoksia,

    menghambat aliran limfe, terjadi ulserasi mukosa dan inasi bakteri. +nfeksi

    menyebabkan pembengkakan appendiks bertambah ;edema= dan semakin

    iskemik karena terjadi trombosis pembuluh darah intramural ;dinding

    apendiks=. ada saat inilah terjadi appendisitis akut fokal yang ditandai oleh

    nyeri epigastrium. angren dan perforasi khas dapat terjadi dalam 24-3$ jam,

    tapi waktu tersebut dapat berbeda-beda setiap pasien karena ditentukan banyak

    faktor.

    >ila sekresi mukus terus berlanjut, tekanan akan terus meningkat. Bal

    tersebut akan menyebabkan obstruksi ena, edema bertambah, dan bakteri akan

    menembus dinding. eradangan timbul meluas dan mengenai peritoneum

    setempat sehingga menimbulkan nyeri didaerah kanan bawah. *eadaan ini

    disebut dengan appendisitis supuratif akut. >ila kemudian arteri terganggu akan

    terjadi infark dinding appendiks yang diikuti dengan gangren. )tadium ini

    disebut dengan appendisitis gangrenosa. >ila dinding yang telah rapuh

    itu pe!ah, akan terjadi apendisitis perforasi. >ila semua proses diatas berjalan

    lambat, omentum dan usus yang berdekatan akan bergerak kearah appendiks

    hingga timbul suatu massa lokal yang disebut appendisitis infiltrat5 eradangan

    appendiks tersebut dapat menjadi abses atau menghilang.

    Appendisitis infiltrat merupakan tahap patologi appendisitis yang

    dimulai dimukosa dan melibatkan seluruh lapisan dinding appendiks dalam

    9

  • 7/25/2019 Laporan Kasus Appendisitis Infiltrat(Maria Patty)

    10/17

    waktu 24-48 jam pertama, ini merupakan usaha pertahanan tubuh dengan

    membatasi proses radang dengan menutup appendiks dengan omentum, usus

    halus, atau adneksa sehingga terbentuk massa periappendikular. /idalamnya

    dapat terjadi nekrosis jaringan berupa abses yang dapat mengalami perforasi.

    1ika tidak terbentuk abses, appendisitis akan sembuh dan massa

    periappendikular akan menjadi tenang untuk selanjutnya akan mengurai diri

    se!ara lambat. ada anak-anak, karena omentum lebih pendek dan appendiks

    lebih panjang, dinding appendiks lebih tipis. *eadaan tersebut ditambah

    dengan daya tahan tubuh yang masih kurang memudahkan terjadinya perforasi.

    )edangkan pada orang tua perforasi mudah terjadi karena telah ada gangguan

    pembuluh darah. *e!epatan rentetan peristiwa tersebut tergantung pada

    irulensi mikroorganisme, daya tahan tubuh, fibrosis pada dinding appendiks,

    omentum, usus yang lain, peritoneum parietale dan juga organ lain seperti

    esika urinaria, uterus tuba, men!oba membatasi dan melokalisir

    proses peradangan ini. >ila proses melokalisir ini belum selesai dan sudah

    terjadi perforasi maka akan timbul peritonitis. 7alaupun proses melokalisir

    sudah selesai tetapi masih belum !ukup kuat menahan tahanan atau tegangan

    dalam !aum abdominalis, oleh karena itu penderita harus benar- benar

    istirahat ;bedrest=.

    Appendiks yang pernah meradang tidak akan sembuh sempurna, tetapi

    akan membentuk jaringan parut yang menyebabkan perlengketan dengan

    jaringan sekitarnya. erlengketan ini dapat menimbulkan keluhan berulang

    diperut kanan bawah. ada suatu ketika organ ini dapat meradang akut lagi dan

    dinyatakan mengalami eksaserbasi akut.

    ada kasus ini didapatkan, anamnesa asien mengeluh nyeri pada perut

    kanan bawah sejak & minggu )(). yeri awalnya dirasakan di daerah ulu

    hati, lama kelamaan rasa nyeri dirasakan makin tajam dan menjalar sampai ke

    perut kanan bawah. yeri dirasakan terus menerus dan nyeri menetap sehingga

    menyebabkan pasien tidak bisa beraktiitas dan sulit untuk tidur. *eluhan ini

    tidak disertai mual, muntah dan nafsu makan menurun. iwayat panas badan

    ;A> dan >A* biasa.asien mengatakan pernah mengalami

    keluhan yang sama sejak tahun &''4. iwayat pengobatan ;

  • 7/25/2019 Laporan Kasus Appendisitis Infiltrat(Maria Patty)

    11/17

    ; ;lumberg sign ;-=, yeri tekan titik (! >urney ;

  • 7/25/2019 Laporan Kasus Appendisitis Infiltrat(Maria Patty)

    12/17

    Auskultasi # peristaltik usus sering normal, peristaltik dapat hilang

    karena ileus paralitik pada peritonitis generalisata akibat appendisitis perforata

    alpasi# nyeri yang terbatas pada regio iliaka kanan, bisa disertai nyeri

    lepas. /efans muskuler menunjukkan adanya rangsangan peritoneum parietal.

    yeri tekan perut kanan bawah ini merupakan kun!i diagnosis. ada

    appendisitis retrosekal atau retroileal diperlukan palpasi dalam untuk

    menentukan adanya rasa nyeri. 1ika sudah terbentuk abses yaitu bila ada

    omentum atau usus lain yang dengan !epat membendung daerah appendiks

    maka selain ada nyeri pada fossa iliaka kanan selama 3-4 hari;waktu yang

    dibutuhkan untuk pembentukan abses= juga pada palpasi akan teraba massa

    yang fiCed dengan nyeri tekan dan tepi atas massa dapat diraba.ada kasus ini didapatkan 9eukosit # &$." C &03mm3, ?ritrosit# ".24

    C&0$mm$, Bemoglobin #&3,& gd9, Bematokrit # 38,&%, 5rombosit # 42$ C

    &03mm3, 9ymfosit#&4.%, (onosit #",$ %, ranulosit #', % .

    9eukositosis ringan berkisar antara &0.000-&8.000 mm3, biasanya

    didapatkan pada keadaan akut Appendiks yang mengalami obstruksi

    merupakan tempat yang baik bagi perkembangbiakan bakteri. )eiring dengan

    peningkatan tekanan intraluminal, terjadi gangguan aliran limfatik sehingga

    terjadi oedem yang lebih hebat. Bal-hal tersebut semakin meningkatan tekanan

    intraluminal Appendiks. Akhirnya, peningkatan tekanan ini menyebabkan

    gangguan aliran sistem askularisasi Appendiks yang menyebabkan iskhemia

    jaringan intraluminal Appendiks, infark, dan gangren. )etelah itu, bakteri

    melakukan inasi ke dinding AppendiksD diikuti demam, takikardia, dan

    leukositosis akibat pelepasan mediator inflamasi karena iskhemia jaringan.

    *etika eksudat inflamasi yang berasal dari dinding Appendiks berhubungan

    dengan peritoneum parietale, serabut saraf somatik akan teraktiasi dan nyeriakan dirasakan lokal pada lokasi Appendiks, khususnya di titik (! >urneyGs.

    (assa appendiks dengan proses radang yang masih aktif ditandai

    dengan#

    - *eadaan umum pasien masih terlihat sakit, suhu tubuh masih tinggi

    - emeriksaan lokal pada abdomen kuadran kanan bawah masih jelas terdapat

    tanda-tanda peritonitis

    - 9aboratorium masih terdapat lekositosis dan pada hitung jenis terdapat

    pergeseran ke kiri

    12

  • 7/25/2019 Laporan Kasus Appendisitis Infiltrat(Maria Patty)

    13/17

    (assa appendiks dengan proses radang yang telah mereda dengan ditandai

    dengan#

    *eadaan umum telah membaik dengan tidak terlihat sakit, suhu tubuh

    tidak tinggi lagiemeriksaan lokal abdomen tenang, tidak terdapat tanda-tanda peritonitis

    dan hanya teraba massa dengan batas jelas dengan nyeri tekan ringan

    erjalanan patologis penyakit dimulai pada saat appendiks dilindungi

    oleh omentum dan gulungan usus halus didekatnya. (ula-mula, massa yang

    terbentuk tersusun atas omentum dan gulungan usus halus, kemudian akan

    dilapisi oleh jaringan granulasi dan biasanya dapat segera dirasakan se!ara

    klinis. 1ika peradangan pada appendiks tidak dapat membentuk suatu

    pertahanan maka penderita dapat mengalami peritonitis umum, masa yang

    terbentuk tadi akan terisi nanah yang semula berjumlah sedikit akan tetapi

    dengan segera menjadi abses yang jelas batasnya.

    Apabila penderita ditemukan lewat sekitar 48 jam, maka segera

    dilakukan appendektomi untuk membuang apendiks yang mungkin gangren

    akan tetapi mempunyai perlekatan yang longgar pada massa periappendikular,

    bila massa periapendikular telah menjadi lebih terfiksasi dan askular, sehingga

    membuat operasi berbahaya maka harus menunggu pembentukan abses yang

    dapat mudah didrainase.

    (assa appendiks terjadi bila terjadi appendisitis gangrenosa atau

    mikroperforasi ditutupi atau dibungkus oleh omentum dan atau lekuk usus

    halus. ada massa periappendikular yang pendidingannya belum sempurna,

    dapat terjadi penyebaran pus keseluruh rongga peritoneum jika perforasi diikuti

    peritonitis purulenta generalisata. Fleh karena itu, massa periappendikular yang

    masih bebas disarankan segera dioperasi untuk men!egah penyulit tersebut.

    )elain itu, operasi lebih mudah. ada anak, dipersiapkan untuk operasi dalam

    waktu 2-3 hari saja

    asien dewasa dengan massa periappendikular dengan masa tenang

    sempurna, dianjurkan untuk dirawat dahulu dan diberi antibiotik sambil

    diawasi suhu tubuh, ukuran massa, serta luasnya peritonitis. >ila sudah tidak

    ada demam, massa periappendikular hilang, dan leukosit normal, penderita

    boleh pulang dan apendektomi elektif dapat dikerjakan 2-3 bulan kemudian

    agar perdarahan akibat perlengketan dapat ditekan seke!il mungkin. >ila terjadi

    13

  • 7/25/2019 Laporan Kasus Appendisitis Infiltrat(Maria Patty)

    14/17

    perforasi, akan terbentuk abses appendiks. Bal ini ditandai dengan kenaikan

    suhu dan frekuensi nadi, bertambahnya nyeri, dan teraba pembengkakan massa,

    serta bertambahnya angka leukosit.

    (assa appendiks dengan proses radang yang masih aktif sebaiknya

    dilakukan tindakan pembedahan segera setelah pasien dipersiapkan, karena

    dikuatirkan akan terjadi abses appendiks dan peritonitis umum. ersiapan dan

    pembedahan harus dilakukan sebaik-baiknya mengingat penyulit infeksi luka

    lebih tinggi daripada pembedahan pada appendisitis sederhana tanpa perforasi.

    ada periappendikular infiltrat, dilarang keras membuka perut, tindakan bedah

    apabila dilakukanakan lebih sulit dan perdarahan lebih banyak, lebih-lebih bila

    massa appendiks telah terbentuk lebih dari satu minggu sejak serangan sakitperut. embedahan dilakukan segera bila dalam perawatan terjadi abses dengan

    atau pun tanpa peritonitis umum.

    ada kasus ini diberikan terapi +@:/ 9#20 gttmenit, eftriaCone &

    gram ial&2 jam+@ , (etronidaEole "00 mg drips8 jam+@, antidin "0 mg

    ampul&2 jam +@, Antrain ampul8 jam+@. ada hari ke enam perawatan

    penderita sudah boleh pulang dan dianjurkan untuk operasi 2-3 bulan

    kemudian.

    5erapi sementara untuk 8-&2 minggu adalah konseratif saja. 5erapi

    konseratif pada periapendikular infiltrat antara lain#

    - 5otal bed rest posisi fawler

    - /iet lunak bubur saring

    - Antibiotika parenteral dalam dosis tinggi, antibiotik kombinasi yang

    aktif terhadap kuman aerob dan anaerob. >aru setelah keadaan

    tenang, yaitu sekitar 2-3 bulan kemudian, dilakukan appendektomi,

    agar tidak terjadi perdarahan akibat perlengketan dengan jaringan

    sekitar dapat ditekan seke!il mungkin.*alau sudah terjadi abses,dianjurkan drainase saja dan apendiktomi dikerjakan setelah $-8

    minggu kemudian. 1ika ternyata tidak ada keluhan atau gejala

    apapun, dan pemeriksaan jasmani dan laboratorium tidak

    menunjukkan tanda radang atau abses, dapat dipertimbangkan

    membatalkan tindakan bedah.

    - Analgesik diberikan hanya kalau perlu saja. Fbserasi suhu dan nadi.

    >iasanya 48 jam gejala akan mereda. >ila gejala menghebat,

    14

  • 7/25/2019 Laporan Kasus Appendisitis Infiltrat(Maria Patty)

    15/17

    tandanya terjadi perforasi maka harus dipertimbangkan

    appendektomi. >atas dari massa hendaknya diberi tanda ;demografi=

    setiap hari. >iasanya pada hari ke "- massa mulai menge!il dan

    terlokalisir. >ila massa tidak juga menge!il, tandanya telah terbentuk

    abses dan massa harus segera dibuka dan didrainase.

    enderita periapendikular infiltrat diobserasi selama $ minggu tentang#

    - 1umlah lekosit

    - (assa periappendikular.

    (assa eriappendikular infiltrat dianggap tenang apabila #

    - Anamesa # penderita sudah tidak mengeluh sakit atau nyeri abdomen

    - emeriksaan :isik*eadaan umum penderita baik, tidak terdapat kenaikan suhu tubuh

    ;diukur re!tal dan aksiler=

    - )udah tidak terdapat tanda H tanda apendisitis

    - (assa sudah menge!il atau menghilang, atau massa tetap ada tetapi

    lebih ke!il dibanding semula.

    - 9aboratorium # 9eukosit normal

    - >ila dalam 8-&2 minggu masih terdapat tanda-tanda infiltrat atau

    tidak ada perbaikan operasi tetap dilakukan. >ila ada massa

    periaependikular yang fiCed, ini berarti sudah terjadi abses dan terapi

    adalah drainase.

    *omplikasi yang paling sering ditemukan adalah perforasi, baik berupa

    perforasi bebas maupun perforasi pada appendiks yang telah mengalami pendindingan

    berupa massa yang terdiri atas kumpulan appendiks, sekum, dan lekuk usus halus.

    erforasi dapat menyebabkan timbulnya abses lokal ataupun suatu peritonitis

    generalisata.

    5anda-tanda terjadinya suatu perforasi adalah #

    yeri lokal pada fossa iliaka kanan berganti menjadi nyeri abdomenmenyeluruh

    )uhu tubuh naik tinggi sekali.

    adi semakin !epat.

    /efan!e (us!ular yang menyeluruh

    >ising usus berkurang

    erut distensi

    15

  • 7/25/2019 Laporan Kasus Appendisitis Infiltrat(Maria Patty)

    16/17

    BAB I6

    KESI4PULAN

    Appendisitis infiltrat merupakan tahap patologi appendisitis yang dimulai

    dimukosa dan melibatkan seluruh lapisan dinding apendiks dalam waktu 24-48 jam

    pertama, ini merupakan usaha pertahanan tubuh dengan membatasi proses radang

    dengan menutup appendiks dengan omentum, usus halus, atau adneksa sehingga

    terbentuk massa periappendikular. /idalamnya dapat terjadi nekrosis jaringan berupa

    abses yang dapat mengalami perforasi. 1ika tidak terbentuk abses, appendisitis akan

    sembuh dan massa periappendikular akan menjadi tenang untuk selanjutnya akanmengurai diri se!ara lambat.

    ada kasus ini pasien didiagnosa dengan appendisitis infiltrat. /iagnosa

    ditegakkan berdasarkan anamnesa, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang, dan

    diterapi dengan antibiotik, antinyeri se!ara parenteral untuk men!egah komplikasi yang

    akan terjadi, dan dianjurkan untuk dilakukan operasi 3 bulan kemudian.

    16

  • 7/25/2019 Laporan Kasus Appendisitis Infiltrat(Maria Patty)

    17/17

    DA$&AR PUS&AKA

    &. /e 1ong,.7., )jamsuhidajat, ., 2004. >uku Ajar +lmu >edah ?disi 2. ?.

    1akarta.

    2. +tskowiE, (.)., 1ones, ).(., 2004. Appendi!itis. ?merg (ed 3$ ;&0=# &0-&".

    /iakses dari www.emedmag.!om

    3. (arijata. 200$. Appendisitis akut. engantar /asar >edah *linis. Iogyakarta #

    * :akultas *edokteran niersitas ajah (ada.

    4. 1ehan, ?., 2003. eran eaktif rotein /alam (enentukan /iagnosa

    Appendisitis Akut. >agian +lmu bedah :akultas *edokteran niersitas )umatra

    tara. /iakses dari http#library.usu.a!.iddownloadfkbedah-emir

    %20jehan.pdf

    ". 9ally *, oC ), Andrassy 1, AppendiC. +n# Sabiston Texbook of Surgery.

    &th edition. ?d#5ownsend (, >eau!hamp /, ?ers >(, (attoC *9.

    hiladelphia# ?lseier )aunders. 2004# &38&-'3

    $. 1affe >(, >erger /B. 5he AppendiC. +n# Schwartzs rinciples of Surgery

    !olume ". 8th edition. ?d# >runi!ardi :, Andersen /*, >illiar 5, /unn /9,

    Bunter 1, ollo!k ?. ew Iork# (!raw Bill ompanies +n!. 200"#&&&'-34

    . 7ay 97. AppendiC. +n# #urrent Surgical $iagnosis % Treatment. && edition.

    ?d#7ay 97. /oherty (. >oston# (!raw Bill. 2003#$$8-2

    17

    http://www.emedmag.com/http://library.usu.ac.id/download/fk/bedah-emir%20jehan.pdfhttp://library.usu.ac.id/download/fk/bedah-emir%20jehan.pdfhttp://www.emedmag.com/http://library.usu.ac.id/download/fk/bedah-emir%20jehan.pdfhttp://library.usu.ac.id/download/fk/bedah-emir%20jehan.pdf