Upload
susandhika
View
71
Download
2
Embed Size (px)
Citation preview
LAPORAN PRAKTIKUM
PEMROGRAMAN KOMPUTER
PERIODE SEMESTER GENAP 2012/2013
Disusun Oleh :
KELOMPOK 35
IDM Surya Pramana P 125060700111105
Premanda Dwi Setiawan 125060700111052
Nasion Patriotik 125060700111068
Firman Mega Pahlawan 125060700111041
Selvy Catur Nia KP 125060701111048
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
FAKULTAS TEKNIK
MALANG
2013
LEMBAR PERSETUJUAN
LAPORAN PRAKTIKUM PEMROGRAMAN KOMPUTER
DI LABORATURIUM PEMROGRAMAN KOMPUTER
PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Disusun Oleh :
KELOMPOK 35
IDM Surya Pramana P 125060700111105
Premanda Dwi Setiawan 125060700111052
Nasion Patriotik 125060700111068
Firman Mega Pahlawan 125060700111041
Selvy Catur Nia KP 125060701111048
Malang, April 2013
Telah diperiksa dan disetujui oleh :
Dosen Pembimbing
Dosen
NIP :
Koordinator Asisten
Harry Kurniawan
105060700111024
LEMBAR PERSETUJUAN
LAPORAN PRAKTIKUM PEMROGRAMAN KOMPUTER
DI LABORATURIUM PEMROGRAMAN KOMPUTER
PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Disusun Oleh :
KELOMPOK 35
IDM Surya Pramana P 125060700111105
Premanda Dwi Setiawan 125060700111052
Nasion Patriotik 125060700111068
Firman Mega Pahlawan 125060700111041
Selvy Catur Nia KP 125060701111048
Malang, April 2013
Telah diperiksa dan disetujui oleh :
Asisten pembimbing
Asisten Modul 01-02
Saefudin Adi Raharja W.P
115060707111036
Asisten Modul 03-04
Helmi Hamzah
115060700111079
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT karena
atas berkat rahmat, taufiq serta hidayah-Nya laporan Praktikum
Pemrograman Komputer ini dapat penulis selesaikan dengan tepat
waktu.
Penulis menyampaikan terima kasih kepada :
1. Bapak Ir. Purnomo Budi Santoso, M.Sc., Ph.D. selaku Kepala
Laboraturium Pemrograman Komputer Program Studi Teknik
Industri, Universitas Brawijaya.
2. Dosen Pembimbing Praktikum Pemrograman Komputer
3. Semua Asisten Laboraturim Pemrograman Komputer Program
Stud Teknik Industri, Universitas Brawijaya.
4. Semua pihak yang terlibat dalam penyelesaian laporan
Praktikum Pemrograman Komputer ini baik secara langsung
maupun tidak langsung.
Dalam pembuatan Laporan ini penulis telah berusaha
semaksimal mungkin, namun penulis sadar bahwa laporan ini jauh
dari sempurna. Maka dari itu kritik dan saran dari para pembaca
penulis harapkan untuk menyempurnakan laporan ini.
Penulis berharap laporan Praktikum Pemrograman Komputer
ini bermanfaat bagi para pembaca kususnya bagi para mahasiswa
program studi Teknik Industri.
Malang, April 2013
Penulis
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan zaman yang semakin modern menuntut setiap orang
untuk update terhadap segala sesuatu yang baru, salah satunya adalah
teknologi. Teknologi yang tidak bisa lepas dari kehidupan sehari-hari
manusia modern salah satunya adalah handphone. Semakin canggihnya
teknologi maka semakin banyak pula peminat masyarakat terhadap
daya beli handphone. Hal tersebut sebagai factor utama yang melatar
belakangi industry penjualan handphone. Dimana ada peluang ,
masyarakat cenderung menginvestasikan modalnya untuk membuka
usaha jual-beli handphone.
Dengan semakin maraknya counter jual beli handphone maka
persaingan pun semakin ketat, selain itu pelayanan yang disuguhkan
oleh counter juga merupakan factor pendukung yang menunjang
ramainya pelanggan sehingga meningkatkan omset pembelian
handphone. Dengan semakin berkembangnya teknologi , pemilik counter
harus lebih kreatif pula dalam memberikan pelayanan kepada customer.
Selama ini pelayanan pada counter untuk pembelian handphone yaitu
dengan memperlihatkan handphone yang ditunjuk oleh customer satu
per satu, cara tersebut terkadang menimbulkan kecurigaan dan rasa
kurang percaya terhadap pembeli, selain itu cara tersebut kurang praktis
dan cenderung lebi lama, untuk mengatasi hal tersebut bisa dengan
memanfaatkan perkembangan teknologi yang lebih kreatif. Adapun
bentuk kreatif itu salah satunya adalah memberikan keleluasaan kepada
customer untuk memilih produk yang mereka inginkan yaitu dengan
menggunakan Visual Basic for Aplication.
Visual Basic for Aplication memungkinkan user untuk membuat suatu
program dengan menampilkan objek grafis dalam sebuah form. VBA juga
dapat digunakan untuk mengembangkan aplikasi database yang lebih
handal, melalui penyisipan scripting VB inilah user dapat memanipulasi
obyek-obyek visual yang dirancang pada form ataupun report melalui
Microsoft access. Selain itu VBA juga merupakan bahasa pemrograman
yang ada pada excel sehingga user dapat menampilkan data yang
dibuat pada Microsoft excel untuk dii tampilkan melalui Microsoft access.
Dengan adanya program ini diharapkan dapat mempermudah customer
maupun seller untuk melakukan transaksi dengan cara yang lebih
efisien.
1.2Tujuan Pembahasan
Tujuan pembuatan program transaksi jual beli handphone ini adalah :
1. Untuk menambah pengetahuan dan pemahaman mengenai database
2. Untuk mengolah data menggunakan visual basic for application
dengan Microsoft access
3. Untuk melakukan integrasi antara Microsoft access dan Microsoft
excel
4. Untuk mempermudah proses penyusunan data maupun melakukan
transaksi jual beli handphone oleh counter handphone secara lebih
efektif dan efisien.
1.3Manfaat Pembahasan
Adapun manfaat yang diperoleh dalam penyusunan laporan dan
pembuatan program ini adalah :
1. Mengetahui dan memahami mengenai database
2. Dapat mengolah data menggunakan visual basic for application
dengan Microsoft access
3. Dapat melakukan integrasi antara Microsoft access dan Microsoft
excel
4. Mempermudah proses penyusunan data maupun melakukan
transaksi jual beli handphone oleh counter handphone secara lebih
efektif dan efisien.
1.4Batasan Pembahasan
Dalam pembuatan laporan hasil praktikum ini penulis memiliki batasan
pembahasan yaitu pembuatan program menggunakan mcrosoft access
dan Microsoft excel.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Sistem Basis Data
System basis data merupakan gabungan antara basis data dan
perangkat lunak SMBD (Sistem Manajemen Basis Data) termasuk di
dalamnya program aplikasi yang dibuat dan bekerja dalam suatu
system.
2.1.1 Basis Data
Basis data atau database adalah representasi kumpulan fakta
yang saling berhubungan disimpan secara bersama sedemikian
rupa dan tanpa pengulangan yang tidak perlu untuk memenuhi
berbagai kebutuhan.
2.1.2 Database Management system (DBMS)
DBMS dapat diartikan sebagai program computer yang
digunakan untuk memasukkan, mengubah, menghapus,
memodifikasi dan memperoleh data/informasi dengan praktis dan
efisien.
2.1.3 Model Data
Model data dapat dikelompokkan berdasarkan konsep
pembuatan deskripsi struktur basis data, yaitu :
1. Model data konsepsual (high level) menyajikan konsep tentang
bagaimana user memandang atau memeperlakukan data. Dalam
model data ii terdapat tiga konsep penyajian data yaitu :
a. Entity merupakan penyajian objek, kejadianatau konsep
dunia nyata yang keberadaanya secara eksplisit didefinisikan
dan disimpan dalam basis data. Contohnya yaitu mahasiswa,
mata kuliah, dosen, nilai dan sebagainya.
b. Atribute merupakan keterangan-keterangan yang
menjelaskan karakteristik dari suatu entitas seperti NIM,
nama, fakultas, jurusan untuk entitas mahasiswa.
c. Relationship merupakan hubungan atau interaksi antara satu
entitas dengan yang lainnya misalnya entitas pelanggan
berhubungan dengan entitas barang yang dibelinya.
2. Model data fiscal (low level)
Merupakan konsep bagaimana deskripsi detail data tersimpan
kedalam computer dengan menyajikan iformasi tentang format
rekaman, urutan rekaman dan jalur pengaksesan data yang
dapat membuat pencarian rekaman data lebih efisien.
3. Model data implementasi merupakan konsep deskripsi data
disimpan dalam computer dengan menyembunyikan sebagian
detail deskripsi data sehigga para user mendapat gambaran
global bagaimana data disimpan dalam computer.
2.1.4 Hierarki Data
1. Bit merupakan suatu system angka biner yang terdiriatas dua
macam nilai saja yaitu 0 dan 1
2. Byte adalah bagian terkecil yang dapat dialamtkan dalam
memory serta merupakan sekumpulan bit yang secara
konvensional terdiri atas kombinas 8 bit. Contohnya adalah kode
ascii untuk j adalah 10101010.
3. Field / kolom merupakan unit terkecil yang disebut data juga
merupakan sekumpulan byte yang mempunyai makna.
Contohnya yaitu joni yang merupakan field nama.
4. Record atau baris adalah kumpulan item yang secara logis saling
berhubungan.
5. File / label merupakan kumpulan record yang sejenis secara logis
berhubungan jadi table ibarat baris atau record yang
membentuk satu tabbel yang berarti.
6. Database adalah kumpulan file-file yang berhubungan secara
logis dan digunakan secara rutin pada operasi-operasi system
informasi management. Contohnya yaitu database akademik
yang berisi file-file mahasiswa , dosen, kurikulum, dan jadwal
yang diperlukan untuk mendukung operasi system informasi
akademik.
2.2. Microsoft Access
Microsoft Access 2007 adalah suatu program aplikasi basis data
komputer relasional yang digunakan untuk merancang, membuat,
dan mengolah berbagai jenis data dengan kapasitas yang besar.
Aplikasi ini dapat membantu kita dalam membuat sebuah aplikasi
database dalam waktu yang relatif singkat.
2.2.1. Tampilan Microsoft Access
Microsoft Access 2007 mempunyai tampilan user
interface yang baru. Dimana user interface yang baru ini
dirancang untuk mempermudah pekerjaan, sehingga lebih
produktif dan mudah dalam menggunakan seluruh fasilitas
dan fungsi yang ada.
Gambar 2.1. Tampilan awal Microsoft Access 2007
Sumber: Anonim (2013)
Pada Microsoft Access 2007, terdapat elemen baru yaitu ribbon.
Elemen ini semakin mempermudah user dalam mengolah atau
mengedit data. Pada Access 2007 terdapat empat tab, yaitu Home,
Create, External Data, dan Database Tools.
1. Menubar merupakan daftar perintah-perintah yang dikelompokkan
dalam kriteria tertentu yang berfungsi untuk melaksanakan sebuah
perintah.
Gambar 2.2. Menubar Microsoft Access 2007
Sumber: Anonim (2013)
2. Toolbar adalah kumpulan tombol yang dapat melakukan sebuah
perintah dengan cepat.
Gambar 2.3. Toolbar Microsoft Access 2007
Sumber: Anonim (2013)
3. Form adalah tempat untuk meletakkan objek-objek yang digunakan
untuk melaksanakan perintah yang diberikan.
Gambar 2.4. Form Microsoft Access 2007
Sumber: Anonim (2013)
4. Windows code adalah jendela tempat menulis kode program
Gambar 2.5. Windows code Microsoft Access 2007
Sumber: Anonim (2013)
5. Toolbox adalah kumpulan objek yang digunakan untuk kontrol pada
sebuah program
6. Project Exploler digunakan untuk melihat bagian-bagian proyek
pembuatan aplikasi
7. Windows Properties menampilkan semua property dari objek yang
digunakan
8. Windows Form Layout digunakan untuk mengatur letak form pada
layar monitor
2.2.2. Tipe Data
Tipe data adalah jenis dari suatu nilai pada
pemrograman, baik itu angka, tulisan, atau bentukan user.
Nilai – niai ini akan disimpan pada suatu variabel. Variabel
adalah penyimpan nilai – nilai pada pemrograman yang
diproses untuk mendapatkan output. Dalam pemrosesan
suatu program, komputer memroses variabel sesuai dengan
jenis atau tipe nilainya, oleh karena itu komputer membagi
variabel yang digunakan berdasarkan tipe data masing –
masing. Dari pembagian tipe – tipe data ini, komputer dapat
menentukan tindakan apa yang dapat dan tidak dapat dia
lakukan terhadap variabel data tersebut.
1. Tipe Bilangan Bulat
Pada pengaplikasiannya, tipe data integer
digunakan untuk pemrosesan data yang tidak
membutuhkan angka berkoma alias hanya bilangan –
bilangan bulat / diskrit. Terdiri dari int64, Longint, word,
integer,shortint, byte.
2. Tipe Bilangan Real
Pada pengaplikasiannya, tipe data real digunakan
untuk pemrosesan data yang tidak bulat, seperti dalam
perhitungan – perhitungan yang melibatkan π (3.14) dan
masih banyak lagi contohnya. Terdiri dari extended,
double, single dan real.
3. Tipe Boolean
Tipe ini hanya memiliki 2 buah nilai, yaitu true (benar)
dan false (salah).
4. Tipe Karakter
Pada pengaplikasiannya, tipe data ini digunakan untuk
pemrosesan sebuah karakter.
5. Tipe String
Tipe String merupakan kelanjutan dari tipe karakter.
String merupakan tipe dengan nilai yaitu sebuah karakter
atau kumpulan beberapa karakter, dapat membentuk
huruf, kata, kalimat, atau lebih tergantung panjang string
yang kita deklarasikan (perkenalkan) kepada komputer.
6. Tipe Larik / Array
Array dapat dideskripsikan sebagai tabel, baik itu
satu, dua, tiga, atau berapapun dimensinya.
7. Tipe Terbilang
Tipe terbilang mempermudah dalam pernyataan
hari ini sehingga senin dapat dikatakan sebagai nilai 1,
selasa sebagai nilai 2, dan seterusnya
8. Tipe Record
Untuk menampung data yang terdiri dari beberapa tipe
yang berbeda
2.2.3. Komponen Database Microsoft Acces
1. Tabel
Tabel adalah komponen utama dalam database
yang digunakan untuk menyimpan sekumpulan data
sejenis dalam sebuah objek. Tabel terdiri atas :
a. Field Name adalah atribut dari sebuah tabel yang
menempati bagian kolom.
b. Record adalah isi dari field atau atribut yang saling
berhubungan yang menempati bagian baris.
Gambar 2.6. Table Microsoft Access 2007
Sumber: Anonim (2013)
3. Query
Query adalah semacam kemampuan untuk
menampilkan suatu data dari database, dimana
mengambil dari tabel-tabel yang ada dalam database.
Dalam query tidak harus menampilkan semua tabel yang
ada, namun dapat menampilkan hanya data yang kita
ingin tampilkan saja.
Gambar 2.7. Query Microsoft Access 2007
Sumber: Anonim (2013)
4. Form
Form digunakan untuk mengontrol proses masukan
data (input), menampilkan data (output), memeriksa dan
memperbaharui data.
Gambar 2.8. Form Microsoft Access 2007
Sumber: Anonim (2013)
5. Report
Form yang digunakan untuk menampilkan data
yang sudah dirangkum dan mencetak data secara efektif.
Gambar 2.9. Report Microsoft Access 2007
Sumber: Anonim (2013)
2.3 microsoft excel
Microsoft Office Excel adalah sebuah program aplikasi lembar kerja
spreadsheet yang dibuat dan didistribusikan oleh Microsoft Corporation
untuk sistem operasi Microsoft Windows dan Mac OS. Aplikasi ini memiliki
fitur kalkulasi dan pembuatan grafik yang, dengan menggunakan strategi
marketing Microsoft yang agresif, menjadikan Microsoft Excel sebagai salah
satu program komputer yang populer digunakan di dalam komputer mikro
hingga saat ini.
1. Excel dapat mengurutkan data dengan mudah
2. Excel dapat mengedit teks secara langsung di sel
3. Berbasis window
4. Dapat mencetak dengan proporsi berbeda
5. Dapat menjumlah secara otomatis dengan menggunakan autosum
6. Dapat membuat grafik secara mudah dan cepat melalui fungsi chart
wizard
7. Dapat menjumlahkan grand total dan sub total dengan mudah sekali.
Pengolahan data Microsoft excel selain mengolah tabel juga mempunyai
fasilitas untuk mengolah data seperti data siswa dll. Namun data yang di
olah adalah data yang bersifat netral maksudnya dokumen pengolah
dengan sumber datanya menjadi satu, tidak seperti program khusus untuk
mengolah data seperti Visual basic dll.
2.3.1 tampilan Microsoft excel
2.3.2 tipe data Microsoft excel
1. Data Teks (Label)
Data ini terdiri atas kumpulan huruf. Data teks dapat dimasukkan bilangan, namun harus didahului tanda petik ( ‘ ). Misalnya ’45. Berikut adalah karakter-karakter yang dapat dimasukkan ke dalam sel Excela. Huruf : A, a, B, b, ….b. Angka : 1, 2, 3, 4, ….c. Simbol : !, @, #, $, ….d. Spasi
2. Data Angka (Value)Data angka yang dapat dimasukkan ke dalam sel pada Microsoft Excel
adalah sebagai berikut.a. Bilangan bulat : 1001b. Bilangan pecahan desimal : 0,35c. Bilangan pecahan bulat : 18d. Bilangan dengan notasi ilmiah: 10.2E +3 artinya: 0,2 × 103.e. Bilangan negatif yang di awali tanda minus (-), misalnya – 12.
3. Data waktu (time)
Contoh data waktu adalah 07:30, 15 am
4. Data Tanggal (Date)
Format data tanggal yang dapat dimasukkan ke dalam sel adalah
sebagai berikut.
a. Feb 16, 2009
b. 2 / 16 / 2009
c. 16 – Feb – 2009
d. 16 – 02 – 2009
2.3.3 fungsi pada Microsoft excel
Fungsi pada Excel adalah gabungan rumus-rumus yang telah terprogram
pada Ms. Excel. seperti halnya rumus penulisan Fungsi selalu dimulai
dengan tanda sama dengan ( = ).
1. Fungsi Matematika dan Trigonometri
- Fungsi ROUND berguna untuk membulatkan bilangan desimal
Syntax :
ROUND(number,num_digits)
Penjelasan :
number adalah bilangan desimal atau cel referensi yang mengandung nilai
bilangan desimal
num_digits adalah jumlah pembulatan angka dibelakang koma misalnya 2
maka akan dihasilkan 2 angka dibelakang koma-
Contoh :
=ROUND(2.149,1)
- Fungsi ROUNDUP untuk pembulatan keatas bilangan desimal
Syntax :
ROUNDUP(number,num_digits)
Penjelasan :
number adalah bilangan desimal atau cel referensi yang mengandung nilai
bilangan desimal
num_digits adalah jumlah pembulatan angka dibelakang koma misalnya 2
maka akan dihasilkan 2 angka dibelakang koma
Contoh :
=ROUNDUP(3.14159,3)
- Fungsi ROUNDDOWN berguna untuk pembulatan kebawah bilangan
desimal
Syntax :
ROUNDDOWN(number,num_digits)
Penjelasan :
number adalah bilangan desimal atau cel referensi yang mengandung nilai
bilangan desimal
num_digits adalah jumlah pembulatan angka dibelakang koma misalnya 1
maka akan dihasilkan 1 angka dibelakang koma
Contoh :
=ROUNDDOWN(3.14159,1)
- Fungsi INT berguna untuk mengkonfersi bilangan desimal menjadi bilangan
bulat
Syntax :
INT(number)
Penjelasan :
number adalah bilangan desimal atau cel referensi yang mengandung nilai
bilangan desimal
Contoh :
=INT(8.98763)
- Fungsi SQRT berguna untuk menghasilkan akar kuadrat bilangan positif
syntax :
SQRT(number)
Penjelasan
number adalah bilangan positif atau cel referensi yang mengadung angka
atau bilangan positif
Contoh:
=SQRT(16)
- Fungsi MOD untuk menjadi nilai sisa hasil bagi
syntax
MOD(number,divisor)
Penjelasan
number adalah jumlah atau cel referensi yang akan dibagi
divisor adalah pembagi atau angka yang digunakan untuk membagi
number.
divisor atau pembagi tidak bisa menggunakan angka 0
Contoh
=MOD(3,2)
- Fungsi ROMAN berguna untuk mengkonfersi bilangan menjadi Angka
Romawi
Syntax
ROMAN(number,form)
Penjelasan
number adalah jumlah atau cel referensi yang berisi nilai yang akan di
konfersi ke angka romawi
form adalah angka konstan untuk menentukan jenis angka romawi yang kita
inginkan. yang terdiri dari 0 s/d 4
Ketentuan:
Jika Number adalah bilangan bilangan negatif maka hasil yang diperoleh
adalah nilai error #VALUE!
Jika Number lebih dari 3999 maka hasil yang diperloh adalah nilai error
#VALUE!
Contoh :
=ROMAN(499,0)
- Fungsi SUM berguna untuk menjumlah nilai atau range sel
syntax
SUM(number1, [number2], [number3], [number4], …)
– Fungsi SIN untuk mencari nilai Sinus
syntax
SIN(number)
- Fungsi COS untuk Mencari nilai Cosinus
syntax
COS(number)
- Fungsi TAN untuk mencari nilai Tangen
syntax
TAN(number)
2. FUNGSI LOGIKA
Fungsi-fungsi logika pada Excel biasanya digunakan untuk membandingkan
dua kondisi atau lebih.
yang terdiri atas :
- Fungsi AND akan bernilai Benar (TRUE) jika semua kondisi terpenuhi benar
Syntax :
AND(logical1, [logical2], …)
Contoh :
=AND(2+2=4, 2+3=5) hasilnya akan bernilai TRUE
=AND(2+2=5, 2+3=5) hasilnya akan bernilai FALSE
- Fungsi OR akan bernilai benar (TRUE) jika salah satu Kondisi sudah
terpenuhi benar
Syntax:
OR(logical1,logical2,…)
Contoh:
=OR(1+1=2,2+2=5) hasilnya akan bernilai TRUE
- Fungsi NOT akan bernilai Benar (TRUE) jika kondisinya tidak terpenuhi dan
sebaliknya
Syntax
NOT(logical)
Contoh :
=NOT(1+1=3) hasilnya akan bernilai TRUE
=NOT(1+1=2) hasilnya akan bernilai FALSE
-Fungsi IF merupakan fungsi logika yang bisa digunakan untuk menghitung
nilai dari sebuah pernyataan berjenjang. Fungsi if ini biasanya dikenal
dengan fungsi if nested (if bercabang atau if bersarang)
Syntax:
IF(logical_test, value_if_true,value_if_false)
dimana :
• logical_test merupakan syarat dari percabangan.
• value_if_true merupakan nilai jika syarat percabangan terpenuhi.
• value_if_false merupakan nilai jika syarat percabangan tidak terpenuhi.
Contoh :
=IF(A1>=70,”Lulus”,”Remedial”)
=IF(A2>89,”A”,IF(A2>79,”B”, IF(A2>69,”C”,IF(A2>59,”D”,”F”))))
3. Fungsi Tanggal dan Waktu dalam microsoft office excel digunakan untuk
mengkoversi serta menghitung tanggal dan waktu. beberapa fungsi yang
sering digunakan antara lain:
Fungsi DAYS360
Fungsi NOW
Fungsi TODAY
Fungsi YEAR
Fungsi MONTH
Contoh
1. Menghitung selisih Tahun, Bulan, dan Hari
Pada Cell A1 masukan tanggal contohnya tanggal lahir 24/09/1982
a. Menghitung Selisih Tahun
Untuk menghitung Umur (Selisih tahun) masukan Rumus :
=YEAR(TODAY())-YEAR(A1)
hasilnya umur anda adalah 29
untuk penggunaan bilangan desimal menggunakan rumus :
=DATEDIF(A1,TODAY(),”m”)/12
hasilnya adalah 28,50
b. Menghitung selisih bulan
untuk menghitung selisih bulan dengan tanggal sekarang
(14/4/2011menggunakan rumus :
=DATEDIF(A1,TODAY(),”m”)
hasilnya adalah 342
c. Menghitung Selisih Hari
untuk menghitung selisih hari dengan tanggal sekarang (14/4//2011)
menggunakan rumus :
=DATEDIF(A1,TODAY(),”d”)
hasilnya adalah 10429
2. Mencari hari dan tanggal terakhir dari bulan
rumus yang digunakan adalah :
=EOMONTH(TODAY(),0)
maka hasilnya adalah : Saturday 30 April 2011
Ket:
0 adalah Bulan sekarang, jika 0 diubah menjadi 1 maka berati adalah 1
bulan berikutnya dari sekarang dan seterusnya.
4. Fungsi VLOOKUP
Fungsi VLOOKUP digunakan untuk membaca suatu data secara vertikal, lalu
mengambil nilai yang diinginkan pada table tersebut berdasarkan kunci
tertentu. Fungsi ini adalah yang paling sering digunakan daripada fungsi
HLOOKUP. Misalnya kita mempunyai data Barang pada Sheet1 dimana pada
tabel tersebut tersimpan informasi sbb:
Kode_Barang
Jenis_Barang
Nama_Barang
Harga_Jual
Harga_Beli
Lalu pada Sheet2, kita ingin jika kita telah menginput Kode_Barang pada
suatu sell di kolom A, secara otomatis pada sell sebelahnya di kolom B
muncul Nama_Barang dan Harga dll. Maka untuk mewujudkan hal ini,
diperlukan rumus VLOOKUP.
Bentuk umum penulisan fungsi ini adalah sbb:
=VLOOKUP(Lookup_value, Table_array, Col_index_num, range_lookup)
Keterangan :
Lookup_value adalah sel referensi/nilai yang hendak dijadikan kunci dalam
pencarian data.
Table_array adalah tabel/range yang merupakan table yang menyimpan
data yang hendak kita cari.
Catatan Penting !
Usahakan Table_array sudah disort pada field kunci nya (baik secara
ascending ataupun descending)
Huruf besar ataupun huruf kecil dianggap sama saja atau diabaikan pada
field kunci di Table_array.
Col_index_num adalah nomor kolom yang hendak kita ambil nilainya.
Col_index_num harus berisi nilai sama dengan atau lebih besar dari 1. Jika
kurang dari 1, VLOOKUP akan mengembalikan nilai error = #VALUE!. Jika
col_index_num lebih besar dari jumlah kolom pada table_array nya,
VLOOKUP akan mengembalikan nilai error = #REF!.
Range_lookup adalah nilai logika TRUE / FALSE yang mana VLOOKUP akan
mencari data secara tepat atau secara kira-kira atau pendekatan.
Jika range_lookup kita isi TRUE, maka yang akan digunakan adalah metode
pendekatan atau kira-kira. Seandainya nilai yang kita cari tidak ada, maka
yang akan diambil adalah nilai yang lebih besar pada sell berikutnya dimana
nilainya lebih kecil atau sama dengan nilai lookup_value (field kunci).
Seandainya tidak ada nilai yang lebih kecil atau sama dengan nilai
lookup_value (field kunci), maka VLOOKUP akan mengembalikan nilai error
= #N/A.
Adapun jika range_lookup kita isi FALSE, maka yang akan digunakan adalah
metode tepat. Pada metode tepat ini, jika VLOOKUP tidak menemukan data
yang kita cari, maka ia akan mengembalikan nilai error = #N/A, padahal
kita ingin jika ia tidak menemukan data yang kita cari, inginnya sell ini diisi
dengan nilai 0 atau nilai lainnya yang kita inginkan. Maka untuk mengatasi
hal ini, gunakan rumus IF(logical_test,value_if_true,value_if_false) dan
ISERROR(Value).
Berikuti ini gambar penyelesaian dari kasus diatas :
5. FUNGSI TEKS
Berikut ini penjelasan beserta Syntax fungsi-fungsi Teks pada mikrosoft
Excel yang sering digunakan :
LEFT
Fungsi ini digunakan untuk mendapatkan hasil beberapa huruf paling kiri.
Rumusnya sangat simpel.
=LEFT(text;[num_chars])
text di sini merujuk kepada text yang akan diambil. Bisa berupa nilai sel
ataupun langsung diketikkan textnya di situ, tapi dengan menambahkan
tanda petik dua (“) di awal dan di akhir text.
[num_chars] artinya jumlah karakter yang akan ditampilkan.
RIGHT
Fungsi ini adalah kebalikan dari fungsi LEFT, yaitu mengambil beberapa
karakter yang dimulai dari kanan. Rumusnya mirip sekali dengan fungsi
LEFT yaitu:
=RIGHT(text;[num_chars])
MID
Mid adalah fungsi pembacaan text yang dimulai bukan dari kiri maupun dari
kanan. Bisa dimulai dari karakter kedua, ketiga, dan seterusnya. Sintaxnya
adalah:
=MID(text;start_num;num_chars)
start_num adalah posisi dimulainya text yang akan dibaca
FIND
Fungsi ini digunakan untuk mencari karakter ke berapa untuk karakter
tertentu. Rumusnya adalah:
=FIND(find_text;within_text;num_chars)
find_text adalah text tertentu yang akan dicari
within_text adalah text lengkapnya. catatatan, fungsi ini case sensitif, jadi
harus benar-benar sesuai dengan text yang ada. Kalau tidak sesuai nanti
hasilnya akan: #VALUE!
LEN
Fungsi ini digunakan untuk menghitung jumlah karakter yang ada di dalam
sebuah text. Rumusnya adalah:
=LEN(text)
UPPER
Fungsi ini akan membuat semua text yang ada di sel menjadi huruf besar
semua. Formulanya:
=UPPER(text)
LOWER
Fungsi ini kebalikan dari fungsi UPPER, yaitu menjadikan huruf kecil semua.
Rumusnya:
=LOWER(text)
PROPER
Fungsi ini akan membuat text menjadi huruf besar di karakter pertama di
setiap kata. Fungsinya:
=PROPER(text)
Contoh :
6. FUNGSI STATISTIK
Berikut ini penjelasan beserta Syntax fungsi-fungsi statsistik yang sering
digunakan pada Ms. Excel 2007
AVERAGE
Penjelasan: Menghasilkan nilai rata-rata untuk semua nilai yang diberikan.
Syntax:
AVERAGE(bilangan1,bilangan2,…)
Contoh:
Jika range A1:A5 diberi nama Nilai dan berisi nilai 10, 7, 9, 27, dan 2, maka:
=AVERAGE(Nilai) menghasilkan 11.
COUNT
Penjelasan: Menghitung jumlah cell atau parameter/argument yang berisi
bilangan. Parameter/argument yang berupa bilangan saja yang akan
dihitung, selai itu tidak akan dihitung.
Syntax:
COUNT(nilai1,nilai2,…)
Contoh:
Jika kita memiliki data
=COUNT(A1:A6) menghasilkan 3
COUNTA
Penjelasan: Menghitung jumlah cell atau parameter/argument yang tidak
kosong.
Syntax:
COUNTA(nilai1,nilai2,…)
Contoh:
Jika kita memiliki data
=COUNTA(A1:A7) menghasilkan 6.
MAX
Penjelasan: Mencari bilangan terbesar dalam sekumpulan data yang
diberikan.
Syntax:
MAX(bilangan1,bilangan2,…)
Contoh:
Jika range A1:A5 berisi 10, 7, 9, 27, dan 2 maka:
=MAX(A1:A5) menghasilkan 27.
=MAX(A1:A5,30) menghasilkan 30.
FORECAST
Penjelasan: Menghitung atau memperkirakan, nilai yang belum diketahui
berdasarkan nilai-nilai yang sudah diketahui.
Syntax:
FORECAST(x_dicari,y_diketahui,x_diketahui)
Contoh:
Misal, kita sebagai orang yang bertanggung jawab dalam menyusun jadual
produksi suatu perusahaan tempe RASA LANGIT™. Perusahaan tersebut
memiliki mesin tempe otomatis SETENGAHMATENG® sebanyak lima buah.
Kita kemudian mengumpulkan data jumlah tempe yang dihasilkan per jam
(dalam ribuan) untuk jumlah mesin yang berbeda sebagai berikut:
Karena Negara sedang mengadakan TEMPEISASI, maka perusahaan
menerima pesanan sebanyak 200 ribu tempe/ hari. Untuk memenuhi
pesanan tersebut, perusahaan ini akan menambahkan jumlah mesin yang
ada menjadi 10 buah. Tetapi kita tidak yakin apa 10 mesin dapat
menghasilkan 200 ribu tempe, karena itu kita dapat mencoba untuk
memperkirakannya dengan menggunakan fungsi di dalam Excel sebagai
berikut:
=FORECAST(10,B2:B6,A2:A6)
Apakah hasilnya benar???? Berapakah jumlah minimal untuk menghasilkan
minimal 200 ribu tempe/ hari?
FREQUENCY
Penjelasan: Menghitung kemunculan data dengan batasan tertentu pada
daftar data yang kita berikan dan mengembalikan kumpulan nilai berupa
array vertical. Karena fungsi FREQUENCY ini menghasilkan nilai berupa
array, maka dalam memasukkan fungsi ini harus menekan Ctrl+Shift+Enter.
Syntax:
FREQUENCY(array_sumber_data,array_batasan_data).
Contoh:
Misalnya, kita sebagai dosen mempunyai data nilai mahasiswa yang
dimasukkan di range A1:A10 (array_sumber_data) sebagai berikut: 79, 54,
87, 49, 66, 91, 72, 83, 95, dan 65. Kemudian kita ingin mengelompokkan
nilai-nilai tersebut berdasarkan batasan 0-65, 66-75, 76-85, dan 86-100,
kemudian kita masukkan di range B1:B3 (array_batasan_data) sebagai
berikut 65, 75, 85 (yang terakhir tidak perlu dimasukkan). Lalu kita harus
membuat array formula di range C1:C4 dan memasukkan formula
=FREQUENCY(A1:A10,B1:B3). Hasilnya kurang lebih seperti berikut ini:
MEDIAN
Penjelasan: Mencari median (bilangan tengah) di dalam sekumpulan data
yang diberikan.
Syntax:
MEDIAN(bilangan1,bilangan2,…)
Contoh:
=MEDIAN(2,4,1,3,5) menghasilkan 3.
MIN
Penjelasan: Mencari bilangan terkecil dalam sekumpulan data yang
diberikan.
Syntax:
MIN(bilangan1,bilangan2,…)
Contoh:
Jika range A1:A5 berisi 10, 7, 9, 27, dan 2 maka:
=MIN(A1:A5) menghasilkan 2.
GROWTH
Penjelasan: Menghitung “nilai pertumbuhan” dengan menggunakan data
yang sudah diketahui. Karena fungsi GROWTH ini menghasilkan nilai berupa
array,maka ketika memasukkan fungsi ini, maka jangan lupa menekan
Ctrl+Shift+Enter.
Syntax:
GROWTH(y_diketahui,x_diketahui,x_dicari)
Contoh:
Kita kembali membicarakan tentang perusahaan tempe RASA LANGIT™.
Setelah sukses dalam tahun-tahun terakhir, terkadang perusahaan masih
tetap kewalahan untuk menangani pesanan yang terus meningkat per
bulannya. Untuk itulah, kita sekarang sudah diangkat menjadi Marketing
Director yang dituntut untuk bisa membaca peluang pasar. Kita kemudian
menyusun data penjualan tempe 6 bulan ke belakang (bulan 11 – 16)
sebagai berikut:
Lalu kita mengetahui peluang pasar 2 bulan berikutnya (bulan 17 -18), kita
bisa memasukkan array formula di B8:B9 seperti berikut:
=GROWTH(B2:B7,A2:A7,A8A9), sehingga kita akan mendapatkan bahwa
peluang penjualan bulan ke-17 adalah 3201.967 (ribu) temped an bulan ke-
18 adalah 4685.361 (ribu) tempe.
QUERTILE
Penjelasan: Mencari kuartil (nilai paruh) tertentu dari sekumpulan data
yang diberikan. Kuartil diperlukan untuk menentukan 25% pemasukkan
tertinggi.
Syntax:
QUERTILE(data,no_kuartil)
No_kuartil
Nilai yang dihasilkan
0
Nilai paling kecil (sama dengan fungsi MIN).
1
Kuartil pertama – 25%.
2
Kuartil kedua – 50% (sama dengan fungsi MEDIAN).
3
Kuartil ketiga – 75%
4
Nilai paling besar (sama dengan fungsi MAX)
Contoh:
=QUARTILE({1,2,4,7,8,9,10,12},1) menghasilkan 3.5.
MODE
Penjelasan: Mencari modus (bilangan yang paling sering muncul) di dalam
sekumpulan data yang diberikan.
Syntax:
MODE(bilangan1,bilangan2,…)
Contoh:
=MODE(5,6,4,4,3,2,4) menghasilkan 4.
PERMUT
Penjelasan: Menghitung banyak permutasi.
Syntax:
PERMUT(jumlah_bilangan,jumlah_dipilih)
Contoh:
Dengan fungsi ini kita bisa mengetahui banyaknya kendaraan bermotor
yang memiliki nomor polisi KT xxxx UV. Kita mengetahui bahwa nomor
normal kendaraan bermotor adalah 4 angka dengan kombinasi angka 0
sampai 9 (sebanyak 10 angka). Maka kita bisa memasukkan fungsi
=PERMUT(10,4) dan hasilnya adalah 5040 kendaraan motor.
2.3.4 grafik pada Microsoft excel
Microsoft Excel menyediakan berbagai macam grafik yang dapat membantu
kita dalam menyajikan data dengan lebih menarik. Berikut ini adalah
beberapa jenis grafik yang tersedia dalam Excel 2007:
1. Column charts (Grafik Kolom)
Grafik Kolom sangat berguna untuk menunjukkan perubahan data dalam
periode waktu tertentu atau menggambarkan perbandingan antar beberapa
item.
2. Line charts (Grafik Garis)
Grafik garis dapat menunjukkan data secara terus menerus atau
berkelanjutan selama periode waktu tertentu. Grafik ini sangat ideal untuk
menampilkan tren data pada interval/rentang waktu yang sama.
3. Pie charts (Grafik lingkaran)
Grafik lingkaran menunjukkan ukuran dari suatu item dalam suatu
rangkaian data, secara proporsional terhadap jumlah dari keseluruhan item.
Poin atau nilai dari item-item tersebut ditunjukkan dalam bentuk presentase
dari keseluruhan data (dalam bentuk satu lingkaran).
4. Bar charts (Grafik batang)
Grafik batang menggambarkan perbandingan antar beberapa item.
5. Area charts (Grafik bidang)
Grafik bidang menekankan besarnya perubahan dari waktu ke waktu.
6. XY (scatter) charts (Grafik penyebaran)
Grafik penyebaran menunjukkan hubungan antara nilai numerik pada
beberapa rangkaian data.
7. Stock charts (Grafik stok)
Seperti namanya, grafik stok banyak digunakan untuk menggambarkan
fluktuasi harga stok. Namun grafik ini juga dapat digunakan untuk data
ilmiah. Sebagai contoh, kita dapat menggunakannya untuk menunjukkan
fluktuasi suhu harian.
8. Surface charts (Grafik permukaan)
Grafik permukaan sangat berguna ketika kita ingin mencari kombinasi yang
optimal dari 2 rangkaian data. Seperti dalam peta topografi, warna dan pola
menunjukkan daerah yang berada dalam kisaran nilai yang sama.
9. Doughnut charts (Grafik donat)
Seperti grafik lingkaran, grafik donat menunjukkan hubungan dari suatu
bagian dengan keseluruhan data, tetapi dapat berisi lebih dari satu
rangkaian data.
10. Bubble charts (Grafik gelembung)
Data diatur dalam kolom sehingga nilai-nilai x (horizontal) tercantum pada
kolom pertama (kiri) dan nilai-nilai y (vertical) yang sesuai dan nilai-nilai
ukuran gelembung tercantum dalam kolom yang berdekatan, dapat diplot
dalam grafik gelembung.
11. Radar charts (Grafik radar)
Grafik radar membandingkan nilai keseluruhan dari sejumlah rangkaian
data.
2.4 VBA (Visual Basic for Aplication)VBA, yang merupakan singkatan dari Visual Basic for Applications,
adalah sebuah bahasa pemrograman dikembangkan oleh Microsoft untuk bekerja dengan Microsoft Office. Singkatnya, VBA adalah alat yang kita
gunakan untuk mengembangkan program-program yang akan mengontrol Excel sehingga excel akan melakukan apapun yang kita perintahkan secara cepat dan akurat.
2.4.1 kelebihan VBAAdapun kelebihan dari VBA adalah :1. Excel akan mengeksekusi semua perintah yang diperintah dalam urutan
yang sama/ konsisten2. Excel akan melaksanakan semua perintah tadi dengan kecepatan yang
jauh lebih cepat daripada dilakukan secara manual/3. Dengan pemrograman yang baik maka perintah2 tadi bisa dibuat tanpa
error4. Bisa dilakukan oleh orang yang memiliki pengetahuan excel yang
rendah, yang penting tekan tombol/menu yang diberikan5. Bisa melakukan yang tidak bisa dilakukan dengan excel secara manual .
misal membuat games di excel6. Untuk pekerjaan-2 yang memakan waktu , VBA bisa melakukannya tanpa
kita perlu nungguin
2.4.2 Kelemahan VBAKelemahan dari VBA yaitu :1. Kita harus punya kemampuan untuk mem-program.2. Orang yang ingin memakai program VBA yang kita buat harus memiliki
software excel yang sesuai versinya3. Tidak mudah untuk membuat program yang tanpa error4. Excel selalu berkembang sehingga program yang kita buat harus
menyesuaikan dengan perkembangan software excel
Pengertian ERD
Dalam rekayasa perangkat lunak, sebuah Entity-Relationship Model (ERM) merupakan abstrak dan konseptual representasi data. Entity-Relationship adalah salah satu metode pemodelan basisdata yang digunakan untuk menghasilkan skema konseptual untuk jenis/model data semantik sistem. Dimana sistem seringkali memiliki basis data relasional, dan ketentuannya bersifat top-down. Diagram untuk menggambarkan model Entitiy-Relationship ini disebut Entitiy-Relationship diagram, ER diagram, atau ERD.
ERD (Entity Relationship Diagram) adalah gambaran mengenai berelasinya antar entitas.
Sistem adalah kumpulan dari elemen yang setiap elemen memiliki fungsi masing-masing dan secara bersama-sama mencapai tujuan dari sistem tersebut.
Kebersama-samaan dari sistem di atas dilambangkan dengan saling berelasinya antara satu entitas dengan entitas lainnya
Entitas (entity/ entity set), memiliki banyak istilah di dalam ilmu komputer, seperti tabel (table), berkas (data file), penyimpan data (data store), dan sebagainya
Komponen-komponen ERD1. Entitas dan Atribut
Entitas, adalah segala sesuatu yang dapat digambarkan oleh data. Entitas juga dapatdiartikan sebagai individu yang mewakili sesuatu yang nyata (eksistensinya) dan dapatdibedakan dari sesuatu yang lain (Fathansyah, 1999). Ada dua macam entitas yaitu entitaskuat dan entitas lemah. Entitas kuat merupakan entitas yang tidak memiliki ketergantungan dengan entitas lainnya. Contohnya entitas anggota. Sedangkan entitas lemah merupakan entitas yang kemunculannya tergantung pada keberadaaan entitas lain dalam suatu relasi.Atribut merupakan pendeskripsian karakteristik dari entitas. Atribut digambarkandalam bentuk lingkaran atau elips. Atribut yang menjadi kunci entitas atau key diberigaris bawah.Kesimpulannya adalah:
Entitas adalah tempat penyimpan data, maka entitas yang digambarkan dalam ERD ini merupakan data store yang ada di DFD dan akan menjadi file data di komputer
Entitas adalah suatu objek dan memiliki nama. Secara sederhana dapat dikatakan bahwa jika objek ini tidak ada di suatu enterprise (lingkungan tertentu), maka enterprise tersebut tidak dapat berjalan normal.
Contoh, entitas ‘MAHASISWA’ harus ada di lingkungan perguruan tinggi, begitu juga dengan entitas ‘DOSEN’, ‘MATA_KULIAH’, dan sebagainya
Di dalam entitas ‘MAHASISWA’ berisi elemen-elemen data (biodata mahasiswa) yang terdiri atas NIM, NAMA, KELAS, ALAMAT, dan sebagainya. NIM, NAMA, KELAS, dan ALAMAT disebut dengan atribut (field)
Gambar memperlihatkan bahwa atribut-atribut NIM, NAMA, ALAMAT, dan TANGGAL_LAHIR harus ada di dalam biodata seorang mahasiswa.
Atribut-atribut TINGGI_BADAN, dan WARNA_RAMBUT adalah atribut-atribut yang boleh tidak ada di dalam biodata mahasiswa (karena tidak penting).
Sedangkan atribut NAMA_DOSEN adalah atribut yang tidak boleh ada di entitas mahasiswa
Pada akhirnya, entitas ini akan menjadi file data (yang bersifat master file) di dalam komputer. Master file adalah file utama (yang harus ada, dan sifatnya jarang berubah)
2. Relasi
Relasi adalah penghubung antara satu entitas (master file) dengan entitas lain di dalam sebuah sistem komputer. Pada akhirnya, relasi akan menjadi file transaksi (transaction file) di komputer. Secara kalimat logis, contoh relasi yang terjadi di sebuah perpustakaan adalah : “Anggota meminjam buku,” atau “Anggota mengembalikan buku.” Dalam hal ini, Anggota dan Buku adalah entitas, meminjam dan mengembalikan adalah transaksi (relasi antara anggota dan buku).
Ø Hubungan / Relasi
Hubungan antara sejumlah entitas yang berasal dari himpunan entitas yang
berbeda. Relasi dapat digambarkan sebagai berikut :
Relasi yang terjadi diantara dua himpunan entitas (misalnya A dan B) dalam
satu basis data yaitu:
1. Satu ke satu (One to one)
Hubungan relasi satu ke satu yaitu setiap entitas pada himpunan entitas A
berhubungan paling banyak
dengan satu entitas pada
himpunan entitas B.
2. Satu ke banyak (One to many)
Setiap entitas pada himpunan
entitas A dapat berhubungan
dengan banyak entitas pada
himpunan entitas B, tetapi setiap
entitas pada entitas B dapat
berhubungan dengan satu entitas
pada himpunan entitas A.
3. Banyak ke banyak (Many to
many)
Setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan dengan banyak
entitas pada himpunan entitas B.
Penjelasan mengenai gambar diatas yaitu:
View : hasil / output yang dihasilkan dari logical level (ERD) yang kita buat.
Logical Level : berhubungan dengan pembuatan ERD yang menyangkut pemikiran logikal pada sistem yang kita buat. (gambar entitas, relasi,atribut)
Physical Level :berhubungan dengan bentuk fisik pada suatu sistem yang kita buat seperti harddisk
Kelompok saya mendapat kasus mengenai kehadiran karyawan. Nah, setelah selesai pembahasan mengenai kasus yang kami buat ternyata masih banyak terdapat kesalahan. Masih banyak view / output kami masukkan pada ERD karena kami kurang memperhatikan view-viewnya x_x misalnya kami memasukan atribut gaji pada entitas karyawan , padahal gaji merupakan view/output bukan bagian dari suatu ERD X_X
DFD
Data Flow Diagram (DFD) adalah alat pembuatan model yangmemungkinkan profesional sistem untuk menggambarkan system sebagai suatu jaringan proses fungsional yang dihubungkan satu sama lain dengan alur data, baik secara manual maupun komputerisasi. DFD ini sering disebut juga dengan nama Bubble chart, Bubble diagram, model proses, diagram alur kerja, atau model fungsi.DFD ini adalah salah satu alat pembuatan model yang sering digunakan, khususnya bila fungsi-fungsi sistem merupakan bagian yang lebih penting dan kompleks dari pada data yang dimanipulasi oleh sistem. Dengan kata lain, DFD adalah alat pembuatan model yang memberikan penekanan hanya pada fungsi sistem.DFD ini merupakan alat perancangan sistem yang berorientasi pada alur data dengan konsep dekomposisi dapat digunakan untuk penggambaran analisa maupun rancangan sistem yang mudah dikomunikasikan oleh profesional sistem kepada pemakai maupun pembuat program.
3. KOMPONEN DATA FLOW DIAGRAM
Menurut Yourdan dan DeMarco
Menurut Gene dan Serson
Komponen Terminator / Entitas Luar
Terminator mewakili entitas eksternal yang berkomunikasi dengan sistem yang sedang dikembangkan. Biasanya terminator dikenal dengan nama entitas luar (external entity).Terdapat dua jenis terminator :
1. Terminator Sumber (source) : merupakan terminator yang menjadi sumber.
2. Terminator Tujuan (sink) : merupakan terminator yang menjadi tujuan data / informasi sistem.
Terminator dapat berupa orang, sekelompok orang, organisasi, departemen di dalam organisasi, atau perusahaan yang sama tetapi di luar kendali sistem yang sedang dibuat modelnya.Terminator dapat juga berupa departemen, divisi atau sistem di luar sistem yang berkomunikasi dengan sistem yang sedang dikembangkan.
Komponen terminator ini perlu diberi nama sesuai dengan dunia luar yang berkomunikasi dengan sistem yang sedang dibuat modelnya, dan biasanya menggunakan kata benda, misalnya Bagian Penjualan, Dosen, Mahasiswa.
Ada tiga hal penting yang harus diingat tentang terminator :
• Terminator merupakan bagian/lingkungan luar sistem. Alur data yang menghubungkan terminator dengan berbagai proses sistem, menunjukkan hubungan sistem dengan dunia luar.• Profesional Sistem Tidak berhak mengubah isi atau cara kerja organisasi atau prosedur yang berkaitan dengan terminator¸ Hubungan yang ada antar terminator yang satu dengan yang lain tidak digambarkan pada DFD.
B. Komponen Proses
Komponen proses menggambarkan bagian dari sistem yang mentransformasikan input menjadi output.
Proses diberi nama untuk menjelaskan proses/kegiatan apa yang sedang/akan dilaksanakan. Pemberian nama proses dilakukan dengan menggunakan kata kerja transitif (kata kerja yang membutuhkan obyek), seperti Menghitung Gaji, Mencetak KRS, Menghitung JumlahSKS.
Ada empat kemungkinan yang dapat terjadi dalam proses sehubungan dengan input dan output :
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan tentang proses :
Proses harus memiliki input dan output. Proses dapat dihubungkan dengan komponen terminator, data store
atau proses melalui alur data. Sistem/bagian/divisi/departemen yang sedang dianalisis oleh
profesional sistem digambarkan dengan komponen proses.
Berikut ini merupakan suatu contoh proses yang salah :
Umumnya kesalahan proses di DFD adalah :
1. Proses mempunyai input tetapi tidak menghasilkan output. Kesalahan ini disebut dengan black hole (lubang hitam), karena data masuk ke dalam proses dan lenyap tidak berbekas seperti dimasukkan ke dalam lubang hitam (lihat proses 1).
2. Proses menghasilkan output tetapi tidak pernah menerima input. Kesalahan ini disebut dengan miracle (ajaib), karena ajaib dihasilkan output tanpa pernah menerima input (lihat proses 2).
C. Komponen Data Store
Komponen ini digunakan untuk membuat model sekumpulan paket data dan diberi nama dengan kata benda jamak, misalnya Mahasiswa.
Data store ini biasanya berkaitan dengan penyimpanan-penyimpanan, seperti file atau database yang berkaitan dengan penyimpanan secara komputerisasi, misalnya file disket, file harddisk, file pita magnetik. Data
store juga berkaitan dengan penyimpanan secara manual seperti buku alamat, file folder, dan agenda.
Suatu data store dihubungkan dengan alur data hanya pada komponen proses, tidak dengan komponen DFD lainnya. Alur data yang menghubungkan data store dengan suatu proses mempunyai pengertian sebagai berikut :
• Alur data dari data store yang berarti sebagai pembacaan atau pengaksesan satu paket tunggal data, lebih dari satu paket data, sebagian dari satu paket tunggal data, atau sebagian dari lebih dari satu paket data untuk suatu proses (lihat gambar 2 (a)).
• Alur data ke data store yang berarti sebagai pengupdatean data, seperti menambah satu paket data baru atau lebih, menghapus satu paket atau lebih, atau mengubah/memodifikasi satu paket data atau lebih (lihat gambar 2 (b)).
Pada pengertian pertama jelaslah bahwa data store tidak berubah, jika suatu paket data/informasi berpindah dari data store ke suatu proses. Sebaliknya pada pengertian kedua data store berubah sebagai hasil alur yang memasuki data store. Dengan kata lain, proses alur data bertanggung jawab terhadap perubahan yang terjadi pada data store.
D. Komponen Data Flow / Alur Data
Suatu data flow / alur data digambarkan dengan anak panah, yang menunjukkan arah menuju ke dan keluar dari suatu proses. Alur data ini digunakan untuk menerangkan perpindahan data atau paket data/informasi dari satu bagian sistem ke bagian lainnya.
Selain menunjukkan arah, alur data pada model yang dibuat oleh profesional sistem dapat merepresentasikan bit, karakter, pesan,formulir, bilangan real, dan macam-macam informasi yang berkaitan dengan komputer. Alur data juga dapat merepresentasikan data/informasi yang tidak berkaitan dengan komputer.
Alur data perlu diberi nama sesuai dengan data/informasi yang dimaksud, biasanya pemberian nama pada alur data dilakukan dengan menggunakan kata benda, contohnya Laporan Penjualan.Ada empat konsep yang perlu diperhatikan dalam penggambaran alur data, yaitu :
• Konsep Paket Data (Packets of Data)
Apabila dua data atau lebih mengalir dari suatu sumber yang sama menuju ke tujuan yang sama dan mempunyai hubungan, dan harus dianggap sebagai satu alur data tunggal, karena data itu mengalir bersama-sama sebagai satu paket.
• Konsep Alur Data Menyebar (Diverging Data Flow)
Alur data menyebar menunjukkan sejumlah tembusan paket data yang yang berasal dari sumber yang sama menuju ke tujuan yangberbeda, atau paket data yang kompleks dibagi menjadi beberapa elemen data yang dikirim ke tujuan yang berbeda, atau alur data ini membawa paket data yang memiliki nilai yang berbeda yang akan dikirim ke tujuan yang berbeda.
• Konsep Alur Data Mengumpul (Converging Data Flow)
Beberapa alur data yang berbeda sumber bergabung bersama-sama menuju ke tujuan yang sama.
• Konsep Sumber atau Tujuan Alur Data
Semua alur data harus minimal mengandung satu proses. Maksud kalimat ini adalah:
o Suatu alur data dihasilkan dari suatu proses dan menuju ke suatu data store dan/atau terminator.
o Suatu alur data dihasilkan dari suatu data store dan/atau terminator dan menuju ke suatu proses
o Suatu alur data dihasilkan dari suatu proses dan menuju ke suatu proses.
4. BENTUK DATA FLOW DIAGRAM
Terdapat dua bentuk DFD, yaitu Diagram Alur Data Fisik, dan Diagram Alur data Logika. Diagram alur data fisik lebih menekankan pada bagaimana proses dari sistem diterapkan, sedangkan diagram alur data logika lebih menekankan proses-proses apa yang terdapat di sistem.
A. Diagram Alur Data Fisik (DADF)
DADF lebih tepat digunakan untuk menggambarkan sistem yang ada (sistem yang lama). Penekanan dari DADF adalah bagaimana proses-proses dari sistem diterapkan (dengan cara apa, oleh siapa dan dimana), termasuk proses-proses manual.Untuk memperoleh gambaran bagaimana sistem yang ada diterapkan, DADF harus memuat :
1. Proses-proses manual juga digambarkan.
2. Nama dari alur data harus memuat keterangan yang cukup terinci untuk menunjukkan bagaimana pemakai sistem memahami kerja sistem.
3. Simpanan data dapat menunjukkan simpanan non komputer.
4. Nama dari simpanan data harus menunjukkan tipe penerapannya apakah secara manual atau komputerisasi. Secara manual misalnya dapat menunjukkan buku catatat, meja pekerja. Sedang cara komputerisasi misalnya menunjukkan file urut, file database.
5. Proses harus menunjukkan nama dari pemroses, yaitu orang, departemen, sistem komputer, atau nama program komputer yangmengakses proses tersebut.
B. Diagram Alur Data Logika (DADL)
DADL lebih tepat digunakan untuk menggambarkan sistem yang akan diusulkan (sistem yang baru). Untuk sistem komputerisasi, penggambaran DADL hanya menunjukkan kebutuhan proses dari system yang diusulkan secara logika, biasanya proses-proses yang digambarkan hanya merupakan proses-proses secara komputer saja.
5. SYARAT-SYARAT PEMBUATAN DATA FLOW DIAGRAM
Syarat pembuatan DFD ini akan menolong profesional sistem untuk menghindari pembentukkan DFD yang salah atau DFD yang tidak lengkap atau tidak konsisten secara logika. Beberapa syarat pembutanDFD dapat menolong profesional sistem untuk membentuk DFD yang benar, menyenangkan untuk dilihat dan mudah dibaca oleh pemakai.Syarat-syarat pembuatan DFD ini adalah :
1. Pemberian nama untuk tiap komponen DFD
2. Pemberian nomor pada komponen proses
3. Penggambaran DFD sesering mungkin agar enak dilihat
4. Penghindaran penggambaran DFD yang rumit
5. Pemastian DFD yang dibentuk itu konsiten secara logika
5.1. Pemberian Nama untuk Tiap komponen DFD
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, komponen terminator mewakili lingkungan luar dari sistem, tetapi mempunyai pengaruh terhadap sistem yang sedang dikembangkan ini. Maka agar pemakai mengetahui dengan lingkungan mana saja sistem mereka berhubungan,komponen terminator ini harus diberi nama sesuai dengan lingkungan luar yang mempengaruhi sistem ini. Biasanya komponen terminator diberi nama dengan kata benda.
Selanjutnya adalah komponen proses. Komponen proses ini mewakili fungsi sistem yang akan dilaksanakan atau menunjukkan bagaimana fungsi sistem dilaksanakan oleh seseorang, sekelompok orang atau mesin. Maka sangatlah jelas bahwa komponen ini perlu diberi nama yang tepat, agar siapa yang membaca DFD khususnya pemakai akan merasa yakin bahwa DFD yang dibentuk ini adalah model yang akurat.
Pemberian nama pada komponen proses lebih baik menunjukkan aturan-aturan yang akan dilaksanakan oleh seseorang dibandingkan dengan memberikan nama atau identitas orang yang akan melaksanakannya. Ada dua alasan mengapa bukan nama atau identitas orang (yang melaksanakan fungsi sistem) yang digunakan sebagai nama proses, yaitu :
À Orang tersebut mungkin diganti oleh orang lain saat mendatang, sehingga bila tiap kali ada pergantian orang yang melaksanakan fungsi tersebut, maka sistem yang dibentuk harus diubah lagi.
Á Orang tersebut mungkin tidak melaksanakan satu fungsi sistem saja, melainkan beberapa fungsi sistem yang berbeda. Daripada menggambarkan beberapa proses dengan nama yang sama tetapi artinya berbeda, lebih baik tunjukkan dengan tugas/fungsi system yang sebenarnya akan dilaksanakan.
Karena nama untuk komponen proses lebih baik menunjukkan tugas/fungsi sistem yang akan dilaksanakan, maka lebih baik pemberian nama ini menggunakan kata kerja transitif.Pemberian nama untuk komponen data store menggunakan kata benda, karena data store menunjukkan data apa yang disimpan untuk kebutuhan sistem dalam melaksanakan tugasnya. Jika sistem sewaktu waktu membutuhkan data tersebut untuk melaksanakan tugasnya, makadata tersebut tetap ada, karena sistem menyimpannya.
Begitu pula untuk komponen alur data, namanya lebih baik diberikan dengan menggunakan kata benda. Karena alur data ini menunjukkan data dan infiormasi yang dibutuhkan dan yang dikeluarkan oleh system dalam pelaksanaan tugasnya.
5.2. Pemberian Nomor pada Komponen Proses
Biasanya profesional sistem memberikan nomor dengan bilangan terurut pada komponen proses sebagai referensi. Tidak jadi masalah bagaimana nomor-nomor proses ini diberikan. Nomor proses dapat diberikan dari kiri ke kanan, atau dari atas ke bawah, atau dapat pula dilakukan dengan pola-pola tertentu selama pemberian nomor ini tetap konsisten pada nomor yang dipergunakan.
Nomor-nomor proses yang diberikan terhadap komponen proses ini tidak dimaksudkan bahwa proses tersebut dilaksanakan secara berurutan. Pemberian nomor ini dimaksudkan agar pembacaan suatu proses dalam suatu diskusi akan lebih mudah dengan hanya menyebutkan prosesnya saja jika dibandingkan dengan menyebutkan nama prosesnya, khususnya jika nama prosesnya panjang dan sulit.
Maksud pemberian nomor pada proses yang lebih penting lagi adalah untuk menunjukkan referensi terhadap skema penomoran secara hirarki pada levelisasi DFD. Dengan kata lain, nomor proses ini merupakan dasar pemberian nomor pada levelilasi DFD (lihat gambar 11).
5.3. Penggambaran DFD sesering mungkin
Penggambaran DFD dapat dilakukan berkali-kali sampai secara teknik DFD itu benar, dapat diterima oleh pemakai, dan sudah cukup rapih sehingga profesional sistem tidak merasa malu untuk menunjukkan DFD itu kepada atasannya dan pemakai.
Dengan kata lain, penggambaran DFD ini dilakukan sampai terbentuk DFD yang enak dilihat, dan mudah dibaca oleh pemakai dan professional sistem lainnya. Keindahan penggambaran DFD tergantung pada standar-standar yang diminta oleh organisasi tempat profesional system itu bekerja dan perangkat lunak yang dipakai oleh profesional system dalam membuat DFD.Penggambaran yang enak untuk dilihat dapat dilakukan dengan memperhatikan hal-hal berikut ini :
Ukuran dan bentuk proses.
Beberapa pemakai kadang-kadang merasa bingung bila ukuran proses satu berbeda dengan proses yang lain. Mereka akan mengira bahwa proses dengan ukuran yang lebih besar akan diduga lebih penting dari proses yang lebih kecil. Hal ini sebenarnya hanya karena nama proses itu lebih panjang dibandingkan dengan proses yang lain. Jadi, sebaiknya proses yang digambarkan memiliki ukuran dan bentuk yang sama.
6. Alur data melingkar dan alur data lurus.
Alur data dapat digambarkan dengan melingkar atau hanya garis lurus. Mana yang lebih enak dipandang tergantung siapa yang akan melihat DFD tersebut.
7. DFD dengan gambar tangan dan gambar menggunakan mesin.
DFD dapat digambarkan secara manual atau dengan menggunakan bantuan mesin, tergantung pilihan pemakai atau profesional sistem.
1. Penghindaran Penggambaran DFD yang rumit
Tujuan DFD adalah untuk membuat model fungsi yang harus dilaksanakan oleh suatu sistem dan interaksi antar fungsi. Tujuan lainnya adalah agar model yang dibuat itu mudah dibaca dan dimengerti tidak hanya oleh profesional sistem yang membuat DFD, tetapi juga oleh pemakai yang berpengalaman dengan subyek yang terjadi. Hal ini berarti DFD harus mudah dimengerti, dibaca, dan menyenangkan untuk dilihat.
Pada banyak masalah, DFD yang dibuat tidak memiliki terlalu banyak proses (maksimal enam proses) dengan data store, alur data, dan terminator yang berkaitan dengan proses tersebut dalam satu diagram.Bila terlalu banyak proses, terminator, data store, dan alur data digambarkan dalam satu DFD, maka ada kemungkinan terjadi banyak persilangan alur data dalam DFD tersebut. Persilangan alur data ini menyebabkan pemakai akan sulit membaca dan mengerti DFD yang terbentu. Jadi semakin sedikit adanya persilangan data pada DFD, maka makin baik DFD yang dibentuk oleh profesional sistem.Persilangan alur data ini dapat dihindari dengan menggambarkan DFD secara bertingkat-tingkat (levelisasi DFD), atau dengan menggunakan pemakaian duplikat terhadap komponen DFD.Komponen DFD yang dapat menggunakan duplikat hanya komponen store dan terminator. Pemberian duplikat ini juga tidak dapat diberikan sesuka profesional sistem yang membuat DFD, tetapi makin sedikit pemakaian duplikat, makin baik DFD yang terbentuk.
Pemberian duplikat terhadap data store dilakukan dengan memberikan simbol garis lurus (Δ) atau asterik (*), sedangkan untuk terminator menggunakan simbol garis miring (/) atau asterik (*). Banyaknya pemberian simbol duplikat pada duplikat yang digunakan tergantung banyaknya duplikat yang digunakan.
2. Penggambaran DFD yang Konsisten
Penggambaran DFD harus konsisten terhadap kelompok DFD lainnya. Profesional sistem menggambarkan DFD berdasarkan tingkatan DFD dengan tujuan agar DFD yang dibuatnya itu mudah dibaca dan dimengerti oleh pemakai sistem. Hal ini sesuai dengan salah satu tujuan atau syarat membuat DFD.
8. PENGGAMBARAN DFD
Tidak ada aturan baku untuk menggambarkan DFD. Tapi dari berbagai referensi yang ada, secara garis besar langkah untuk membuat DFD adalah :
1. Identifikasi terlebih dahulu semua entitas luar yang terlibat di sistem.
2.Identifikasi semua input dan output yang terlibat dengan entitas luar.
3. Buat Diagram Konteks (diagram context)
Diagram ini adalah diagram level tertinggi dari DFD yang menggambarkan hubungan sistem dengan lingkungan luarnya.
Caranya :
• Tentukan nama sistemnya.
• Tentukan batasan sistemnya.
• Tentukan terminator apa saja yang ada dalam sistem.
• Tentukan apa yang diterima/diberikan terminator dari/ke sistem.
• Gambarkan diagram konteks.
4. Buat Diagram Level Zero
Diagram ini adalah dekomposisi dari diagram konteks. Caranya :
• Tentukan proses utama yang ada pada sistem.
• Tentukan apa yang diberikan/diterima masing-masing proses ke/dari sistem sambil memperhatikan konsep keseimbangan (alur data yang keluar/masuk dari suatu level harus sama dengan alur data yang masuk/keluar pada level berikutnya).
• Apabila diperlukan, munculkan data store (master) sebagai sumber maupun tujuan alur data.
• Gambarkan diagram level zero.
o Hindari perpotongan arus data
o Beri nomor pada proses utama (nomor tidak menunjukkan urutan proses).
5. Buat Diagram Level Satu
Diagram ini merupakan dekomposisi dari diagram level zero.
Caranya :
• Tentukan proses yang lebih kecil (sub-proses) dari proses utama yang ada di level zero.• Tentukan apa yang diberikan/diterima masing-masing sub-proses ke/dari sistem dan perhatikan konsep keseimbangan.
• Apabila diperlukan, munculkan data store (transaksi) sebagai sumber maupun tujuan alur data.
• Gambarkan DFD level Satu
o Hindari perpotongan arus data.
o Beri nomor pada masing-masing sub-proses yang menunjukkan dekomposisi dari proses sebelumnya.
Contoh : 1.1, 1.2, 2.1
6. DFD Level Dua, Tiga, …
Diagram ini merupakan dekomposisi dari level sebelumnya. Proses dekomposisi dilakukan sampai dengan proses siap dituangkan ke dalam program. Aturan yang digunakan sama dengan level satu.
Pada gambar 11 terlihat bahwa Proses 0 diuraikan lagi ke dalam empat proses, penguraian ini digambarkan pada diagram Figure 0, sedangkan Proses 2 diuraikan kembali menjadi tiga proses yang digambarkan pada diagram Figure 2. Penguraian ini juga diikuti oleh alur data yang berkaitan dengan tiap proses yang diuraikan. Alur data yang berkaitan dengan tiap proses yang diuraikan dikenal dengan Alur data global. Jadi pada balancing DFD yang perlu diperhatikan adalah jumlah alur data global pada suatu level harus sama pada level berikutnya.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penggambaran levelisasi DFD, yaitu :
• Dalam diagram konteks, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan seperti hubungan sistem dengan dunia luar yang mempengaruhinya,
penggambaran sistem dalam satu proses, dan penggambaran data store (optional) yang dikenal dengan data store eksternal atau data store master. Data store eksternal ini maksudnya adalah data store itu dihasilkan oleh sistem yang sedang dianalisis, tetapi digunakan oleh sistem lain, atau data store itu dihasilkan oleh sistem lain tetapi digunakan oleh sistem yang sedang dianalisis.
Balancing (kesimbangan) dalam penggambaran levilisasi DFD perlu diperhatikan. Balancing DFD ini maksudnya keseimbangan antara alur data yang masuk/keluar dari suatu level harus sama dengan alur data yang masuk/keluar pada level berikutnya (lihat gambar 11).
Notasi DFD
Kita dapat menggunakan DFD untuk dua hal utama, yaitu untuk
membuat dokumentasi dari sistem informasi yang ada, atau untuk menyusun dokumentasi untuk sistem informasi yang baru.
Empat simbol yang digunakan :
Ada 3 (tiga) jenis DFD, yaitu ; Context Diagram (CD) DFD Fisik DFD Logis
DFD LevelDFD dapat digambarkan dalam Diagram Context dan Level n. Huruf n
dapat menggambarkan level dan proses di setiap lingkaran. Diagram Context Diagram Level n
DFD Logis DFD Fisik
Context Diagram (CD)Jenis pertama Context Diagram, adalah data flow diagram tingkat
atas (DFD Top Level), yaitu diagram yang paling tidak detail, dari sebuah sistem informasi yang menggambarkan aliran-aliran data ke dalam dan ke luar sistem dan ke dalam dan ke luar entitas-entitas eksternal. (CD
menggambarkan sistem dalam satu lingkaran dan hubungan dengan entitas luar. Lingkaran tersebut menggambarkan keseluruhan proses dalam sistem).Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menggambar CD; Terminologi sistem :
Batas Sistem adalah batas antara “daerah kepentingan sistem”. Lingkungan Sistem adalah segala sesuatu yang berhubungan atau
mempengaruhi sistem tersebut. Interface adalah aliran yang menghubungkan sebuah sistem dengan
linkungan sistem tersebut.Sebagai contoh, dalam gambar 1.
Menggunakan satu simbol proses,Catatan:Yang masuk didalam lingkaran konteks (simbol proses) adalah kegiatan pemrosesan informasi (Batas Sistem). Kegiatan informasi adalah mengambil data dari file, mentransformasikan data, atau melakukan filing data, misalnya mempersiapkan dokumen, memasukkan, memeriksa, mengklasifikasi, mengatur, menyortir, menghitung, meringkas data, dan melakukan filing data (baik yang melakukan secara manual maupun yang dilakukan secara terotomasi).
Nama/keterangan di simbol proses tersebut sesuai dengan fungsi sistem tersebut,
Antara Entitas Eksternal/Terminator tidak diperbolehkan komunikasi langsung
Jika terdapat termintor yang mempunyai banyak masukan dan keluaran, diperbolehkan untuk digambarkan lebih dari satu sehingga mencegah penggambaran yang terlalu rumit, dengan memberikan tanda asterik ( * ) atau garis silang ( # ).
Jika Terminator mewakili individu (personil) sebaiknya diwakili oleh peran yang dipermainkan personil tersebut.
Aliran data ke proses dan keluar sebagai output keterangan aliran data berbeda.
Diagram Level n / Data Flow Diagram LevelledDalam diagram n DFD dapat digunakan untuk menggambarkan
diagram fisik maupun diagram diagram logis. Dimana Diagram Level n merupakan hasil pengembangan dari Context Diagram ke dalam komponen yang lebih detail tersebut disebut dengan top-down partitioning. Jika kita melakukan pengembangan dengan benar, kita akan mendapatkan DFD-DFD yang seimbang. Sebagai contoh, gambar 1.1, gambar 1.2, gambar 1.3, gambar 1.4 dan gambar 1.5.Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam membuat DFD ialah: Pemberian Nomor pada diagram level n dengan ketentuan sebagai
berikut: Setiap penurunan ke level yang lebih rendah harus mampu
merepresentasikan proses tersebut dalam sepesifikasi proses yang jelas. Sehingga seandainya belum cukup jelas maka seharusnya diturunkan ke level yang lebih rendah.
Setiap penurunan harus dilakukan hanya jika perlu. Tidak semua bagian dari sistem harus diturunkan dengan jumlah
level yang sama karena yang kompleks bisa saja diturunkan, dan yang sederhana mungkin tidak perlu diturunkan. Selain itu, karena tidak semua proses dalam level yang sama punya derajat kompleksitas yang sama juga.
Konfirmasikan DFD yang telah dibuat pada pemakai dengan cara top-down.
Aliran data yang masuk dan keluar pada suatu proses di level n harus berhubungan dengan aliran data yang masuk dan keluar pada level n+1. Dimana level n+1 tersebut mendefinisikan sub-proses pada level n tersebut.
Penyimpanan yang muncul pada level n harus didefinisikan kembali pada level n+1, sedangkan penyimpanan yang muncul pada level n tidak harus muncul pada level n-1 karena penyimpanan tersebut bersifat lokal.
Ketika mulai menurunkan DFD dari level tertinggi, cobalah untuk mengidentifikasi external events dimana sistem harus memberikan respon. External events dalam hal ini berarti suatu kejadian yang berkaitan dengan pengolahan data di luar sistem, dan menyebabkan sistem kita memberikan respon.
Jangan menghubungkan langsung antara satu penyimpanan dengan penyimpanan lainnya (harus melalui proses).
Jangan menghubungkan langsung dengan tempat penyimpanan data dengan entitas eksternal / terminator (harus melalui proses), atau sebaliknya.
Jangan membuat suatu proses menerima input tetapi tidak pernah mengeluarkan output yang disebut dengan istilah “black hole”.
Jangan membuat suatu tempat penyimpanan menerima input tetapi tidak pernah digunakan untuk proses.
Jangan membuat suatu hasil proses yang lengkap dengan data yang terbatas yang disebut dengan istilah “magic process”.
Jika terdapat terminator yang mempunyai banyak masukan dan keluaran, diperbolehkan untuk digambarkan lebih dari satu sehingga mencegah penggambaran yang terlalu rumit, dengan memberikan tanda asterik ( * ) atau garis silang ( # ), begitu dengan bentuk penyimpanan.
Aliran data ke proses dan keluar sebagai output keterangan aliran data berbeda.
DFD FisikAdalah representasi grafik dari sebuah sistem yang menunjukan
entitas-entitas internal dan eksternal dari sistem tersebut, dan aliran-aliran data ke dalam dan keluar dari entitas-entitas tersebut. Entitas-entitas internal adalah personel, tempat (sebuah bagian), atau mesin (misalnya, sebuah komputer) dalam sistem tersebut yang mentransformasikan data. Maka DFD fisik tidak menunjukkan apa yang dilakukan, tetapi menunjukkan dimana, bagaimana, dan oleh siapa proses-proses dalam sebuah sistem dilakukan. (Tidak Bahas).Perlu diperhatikan didalam memberikan keterangan di lingkaran-lingkaran (simbol proses) dan aliran-aliran data (simbol aliran data) dalam DFD fisik menggunakan label/keterangan dari kata benda untuk menunjukan bagaimana sistem mentransmisikan data antara lingkaran-lingkaran tersebut. Misal : Aliran Data : Kas, Formulir 66W, Slip SetoranProses : Cleck Penjualan, Kasir, Pembukuan, dll.
DFD LogisAdalah representasi grafik dari sebuah sistem yang menunjukkan
proses-proses dalam sistem tersebut dan aliran-aliran data ke dalam dan ke
luar dari proses-proses tersebut. Kita menggunakan DFD logis untuk membuat dokumentasi sebuah sistem informasi karena DFD logis dapat mewakili logika tersebut, yaitu apa yang dilakukan oleh sistem tersebut, tanpa perlu menspesifikasi dimana, bagaimana, dan oleh siapa proses-proses dalam sistem tersebut dilakukan.
Keuntungan dari DFD logis dibandingkan dengan DFD fisik adalah dapat memusatkan perhatian pada fungsi-funsi yang dilakukan sistem.Perlu diperhatikan di dalam pemberian Keterangan/ Label; Lingkaran-lingkaran (simbol proses) menjelaskan apa yang dilakukan
sistemMisal : Menerima Pembayaran, Mencatat Penjualan, Membandingkan kas
dan Daftar Penerimaan, Mempersiapkan Setoran, dll. Aliran-aliran data (simbol aliran data) menggambarkan sifat data.
Misal : Pembayaran (bukan “Cek”, “Kas”, “ Kartu Kredit” Jurnal Penjualan (bukan “Buku Penjualan”), dll
Usulan dari analis ( berupa DFD dalam bab 4 ), beberapa hal yang umum yang mendapat perhatian dalam mendesain baru tersebut ialah: Menggabungkan beberapa tugas menjadi Satu Master Detail Update Meminimalkan tugas-tugas yang tidak penting Menghilangkan tugas-tugas yang duplikat Menambahkan proses baru Meminimalkan proses input Menetapkan bagian mana yang harus dikerjakan komputer dan bagian
mana yang harus dikerjakan manual
Kesalahan pada DFD
Berikut akan disajikan beberapa kesalahan yang mungkin kita lakukan saat menggambar DFD.
1. Membuat keajaiban. Maksudnya, dalam menggambar sebuah proses, kita lalai tidak menggambarkan input data, sehingga proses tersebut hanya memilki output. Dalam mengecek DFDyang kita buat,
kesalahan ini mudah dicari. Cek saja semua lingkaran proses, pastikan ada tanda panah masuk ke dalam sebuah proses.
2. Blackhole. Kebalikan dari yang pertama, kita menggambar proses yang tidak memiliki output. Kesalahan ini juga mudah dicari. Cek saja semua proses yang kita gambar dan pastikan ada tanda panah keluar dari gambar lingkaran.
3. Input dan Output yang Tidak Lengkap. Kali ini, kita berhasil menggambar proses yang memiliki tanda panah masuk dan tanda panah keluar. Hanya saja, ternyata jumlah panah masuk atau keluar kurang. Dibandingkan dua kesalahan di atas, ini yang paling sulit dicari, memastikan kelengkapan input dan output.
Gambar 1. Proses yang memiliki output tetapi tidak memiliki input
Gambar 2. Proses yang Memiliki input tetapi tidak memiliki output.
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Algoritma
3.2 Flowchart
3.3 User Interface
3.3.1 User Interface untuk form penjulan
3.3.2 User interface untuk form fitur
3.3.3 User interface untuk form pembeli
3.3.4 User interface untuk form nota
3.4 Cooding Program
3.4.1 Cooding program untuk pencarian produk
3.4.2 Cooding program untuk informasi fitur dan kelengkapan produk
3.4.3 Cooding program untuk pengisian identitas pembeli
3.4.4 Cooding program untuk print out nota
3.5 Cara Kerja Program
BAB IV
PENUTUP
4.1Kesimpulan
4.2Saran