Laporan Kimia Analitik Vi

Embed Size (px)

DESCRIPTION

pemisahan kation golongan 1

Citation preview

LAPORAN KIMIA ANALITIK

PEMISAHAN

KATION GOLONGAN I

Oleh:KELOMPOK 6

RATIH NOVIYANTI

(1113031028)NI MADE ERNA PURNAMA DEWI(1113031029)

NI KADEK ARI WENTARI

(1113031035)SEMESTER VI/KELAS CJURUSAN PENDIDIKAN KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA

2014/2015

A. Judul

: Pemisahan dan Identifikasi Kation Golongan IB. Tujuan

: Memisahkan dan mengidentifikasi kation yang terdapat dalam

sampel buatan

C. Dasar Teori

Pemisahan kation kedalam golongannya diklasifikasikan menjadi lima golongan berdasarkan reaksi kation-kationnya dengan reagensia yang akan membentuk endapan. Klasifikasi yang paling umum, didasarkan atas perbedaan kelarutan dari klorida, sulfida dan karbonat dari kation tersebut. Kation golongan I akan dapat dipisahkan dari golongan yang lainnya berdasarkan perbedaan kelarutannya pada klorida. Ion ion dari golongan I sdslsh tibel, merkuri (I) dan perak. Kation golongan I membentuk klorida-klorida yang tidak larut, yaitu PbCl2, AgCl, dan Hg2Cl2 (Svehla, 1990).

Dalam penentuan jenis kation yang terdapat dalam larutan sampel dapat digunakan dua jenis pereaksi, yaitu pereaksi yang spesifik dan pereaksi yang selektif. Analisis dengan pereaksi spesifik hanya dikhususkan pada kation tertentu, sehingga mengalami kesusahan ketika dihadapkan pada sampel yang mengandung jumlah kation yang banyak. Analisis dengan pereaksi selektif digunakan untuk kelompok-kelompok kation atau kation yang segolongan. Analisis sampel yang mengandung beberapa jenis kation awalnya ditambahkan pereaksi selektif, sehingga kation kation yang segolongan dapat dipisahkan berdasarkan perbedaan kelarutannya dengan kation golongan lain. Terpisahnya kation segolongan dengan kation golongan lain dapat dilihat melalui terbentuknya endapan (Ibnu, 2004).

Bagan berikut mengilustrasikan sistematis analisis/pemisahan komponen suatu campuran.

Pemisahan-pemisahan kation-kation dalam segolongan bisa dilakukan dengan metode H2S. Secara umum metode H2S menggolongkan kation-kation kedalam lima golongan, yaitu

Golongan I: PbCl2, AgCl, HgCl2, semua berwarna putih

Golongan II: garam-garam sulfida dari Bi+3, Cu+2, Cd2+, Pb2+,dan As (III,V) Sb(III,V), Sn(II, IV), Hg+2Golongan III: garam-garam sulfida dari Co+2, Ni+2, Fe2+, Mn2+, Zn+2, dan Al(OH)3, Cr(OH)3.

Golongan IV: CaCO3, SrCO3, BaCO3Golongan V: Berisi ion-ion Mg+2, K+, Na+ yang tetap merupakan larutan(Svehla, 1990).

Pemisahan golongan I menggunakan pereaksi asam klorida (HCl) akan membentuk endapan PbCl2, AgCl, dan Hg2Cl2. Sedangkan kation golongan lain larut dalam penambahan pereaksi asam klorida Diagram alir untuk pemisahan dan identifikasi golongan ID. Alat dan Bahan Alat 1. Beaker gelas2 buah

2. Pipet tetes1 buah

3. Tabung reaksi10 buah

4. Gelas ukur1 buahBahan

1. Larutan sampel (secukupnya)2. Larutan HCl 2M (secukupnya)3. Larutan HCl 1M dingin (secukupnya)4. Aquades (secukupnya)5. Larutan H2SO4 3M (secukupnya)6. Larutan K2CrO4 0,1M (secukupnya)7. Larutan NH3 6M (secukupnya)8. Larutan HNO3 3M (secukupnya)9. Kertas saring (secukupnya)E. Prosedur KerjaNo.Prosedur kerjaHasil Pengamatan

1.Dimasukkan sebanyak 5mL larutan sampel yang mengandung kation golongan I ke dalam tabung reaksi. Larutan unknown yang mengandung kation golongan I berwarna biru muda.

2.Larutan HCl 4M ditambahkan ke dalam larutan sampel tetes demi tetes sampai terbentuk endapan.

Gambar. Larutan HCl 4M Larutan unknown ditambahkan tetes demi tetes HCl 4M, larutan menjadi putih keruh dan terbentuk endapan putih. Setelah didiamkan larutan menjadi lebih bening dan endapan yang terbentuk lebih banyak.

3.Endapan yang terbentuk dipisahkan dari larutannya dengan cara menyaring. (Endapan yang tersaring merupakan kation golongan I, mungkin AgCl, PbCl2, atau Hg2Cl2. Setelah di lakukan penyaringan didapat endapan berwarna putih diatas kertas saring.

Filtrat hasil penyaringan bening tak berwarna.

4.Endapan dicuci dengan 0,5 mL HCl 0,1 M dingin sebanyak 2 kali. Endapan dipindahkan ke beaker glass 50 mL dan ditambahkan 2 mL aquades kemudian dipanaskan sekitar 1 menit. Selanjutnya disaring (endapan yang didapat mungkin AgCl atau Hg2Cl2 sedangkan filtratnya PbCl2). Pencucian dilakukan seanyak 2 kali pada selang waktu 3 menit.

Dihasilkan filtrat berwarna bening, dan endapan yang tersisa berwarna putih keabuan

5.filtrat dibagi menjadi 2 bagian (jika terbentuk endapan lagi panaskan hingga larut)

a. Filtrat pada tabung I :

ditambahkan beberapa tetes H2SO4 3 M (Bila terbentuk endapan putih PbSO4 berarti menyatakan uji positif terhadap Pb)b. Filtrat pada tabung II:

ditambahkan beberapa tetes K2CrO4 0,1 M (Bila terbentuk endpan kuning PbCrO4 menyatakan uji positif terhadap Pb)

Filtrat yang ditambahkan H2SO4 menghasilkan larutan keruh, dan setelah didiamkan beberapa saat terbentuk endapan berwarna putih.

Filtrat yang ditambahkan K2CrO4 berwarna kuning keruh. Dan setelah didiamkan beberapa saat terbentuk endapan berwarna kuning.

6.Jika filtrat pada perlakuan 5 positif mengandung Pb maka endapan yang diperoleh pada perlakuan no 4 di atas. dicuci dengan air mendidih beberapa kali (Sampai semua PbCl2 melarut)Pada perlakuan 5 diatas membentuk endapan berarti (positif) mengandung Pb.

Endapan pada perlakuan 4 dicuci dengan air mendidih tetapi endapan masih susah larut.

6Pada endapan yang terdapat pada kertas saring ditambahkan dengan NH3 6 M sebanyak 1 mL (lakukan dengan menggunakan corong). Terbentuknya endapan abu-abu dari HgNH2Cl atau endapan hitan Hg pada kertas saring menunjukkan sampel positif mengandung logam raksa NH3 berupa larutan bening tak berwarna dan berbau menyengat.

Setelah endapan ditambahkan NH3 yang terbentuk endapan berwarna abu-abu dari HgNH2Cl menunjukan sample positif mengandung Hg.

7.Filtrat yang diperoleh dari pengerjaan dg menambhakna NH3 ditambahkan larutan HNO3 3M sampai suasana larutan bersifat asam. Terbentuknya endapan putih dari AgCl yang tidak larut dengan adanya HNO3 menunjukkan sampel positif mengandung Ag. Setelah filtrat ditambahkan NH3 diperoleh endapan berwarna putih yang menunjukan positif mengandung Ag.

F. Pembahasan

Pada percobaan pemisahan dan identifikasi kation golongan I, larutan yang akan dipisahkan dan diidentifikasi adalah larutan sampel unknown. Pertama-tama larutan sampel unknown ditambahkan HCl 2 M. Berdasarkan hasil pengamatan terbentuk endapan yang berwarna putih. Endapan putih tersebut adalah kation-kation golongan I yang terpisah dengan kation golongan lain, akibat perbedaan kelarutannya. Endapan putih tersebut kemungkinan menandakan adanya ion Pb2+, Ag+, dan Hg22+. Sedangkan filtratnya merupakan kontaminan yang kemungkinan adalah kation golongan II, III, IV atau V (golongan sisa). Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut.

Ag+(aq) + Cl-(aq) AgCl(s)

Pb2+(aq) + Cl-(aq) PbCl2(s)Hg22+(aq) + Cl-(aq) Hg2Cl2(s) Endapan kemudian dicuci dengan menggunakan 0,5 mL HCl 0,1 M dingin sebanyak 2 kali. Berdasarkan hasil pengamatan, diperoleh filtrat tak berwarna (bening) dan endapan berwarna putih. Pencucian endapan dengan HCl 0,1 M dilakukan untuk memastikan bahwa endapan sudah benar-benar bersih dari kontaminan atau kation-kation golongan lain.

Endapan putih yang kemungkinan mengandung ion Pb2+, Ag+, dan Hg22+ , selanjutnya dipisahkan dan diidentifikasi.

1. Pemisahan Pb dan identifikasinya.Endapan putih yang kemungkinan mengandung ion Pb2+, Ag+, dan Hg22+ dipindahkan ke dalam tabung reaksi yang lainnya dan ditambahhkan aquades sebanyak 2 mL kemudian dipanaskan kurang lebih sekitar 3 menit. Berdasarkan hasil pengamatan, terdapat endapan yang larut dan warna larutan bening tidak berwarna. Secara teoritis, endapan putih yang awalnya mengandung ion Pb2+ akan larut ketika dilakukan pemanasan. Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut.

PbCl2(s) Pb2+(aq) + Cl-(aq)

Dengan pemanasan endapan PbCl2 larut dalam bentuk ion Pb2+ dan ion Cl- .Hal tersebut dikarenakan kelarutan PbCl2 lebih besar pada air panas dibandingkan pada air dingin. Setelah dipanaskan larutan disaring dalam keadaan panas agar PbCl2 tidak mengendap lagi. Endapan yang di dapat pada kertas saring kemungkinan mengandung AgCl dan Hg2Cl2 sedangakan pada filtrat mengandung PbCl2. Filtrat yang mengandung PbCl2 ini kemudian dibagi menjadi 2. Filtrat I ditambahkan beberapa tetes H2SO4 3 M. Berdasakan hasil pengamatan, terbentuk endapan dan larutan tetap bening tak berwarna. Secara teoritis, endapan yang terbentuk merupakan endapan putih dari PbSO4. Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut.Pb2+(aq) + SO42-(aq) PbSO4(s)

Filtrat II ditambahkan beberapa tetes K2CrO4 0,1 M. Berdasarkan hasil pengamatan terbentuk endapan kuning dan larutan berwarna kuning seperti warna K2CrO4. Secara teoritis, endapan yang terbentuk terbentuk merupakan endapan kuning dari PbCrO4. Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut.Pb2+(aq) + CrO42-(aq) PbCrO4(s)

Berdasarkan uji yang dilakukan, maka dapat disimpulkan pada larutan sampel unknown mengandung ion Pb2+. 2. Pemisahan Hg dan identifikasinya

Endapan yang diperoleh setelah pemanasan kemungkinan mengandung AgCl dan Hg2Cl2. Endapan putih tersebut ditambahkan NH3 6 M. Berdasarkan hasil pengamatan, endapan yang awalnya berwarna putih berubah menjadi abu-abu. Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut.Hg2Cl2(aq) + NH3(aq) HgNH2Cl(s)Berdasarkan uji yang dilakukan, maka dapat disimpulkan pada larutan sampel unknown terdapat Hg. 3. Pemisahan Ag dan identifikasinya

Endapan ditambakan NH3. Berdasarkan hasil pengamatan, terdapat endapat yang larut dan ketika ditambahkan larutan HNO3 3 M sampai suasana larutan bersifat asam. Berdasarkan hasil pengamatan, terbentuk endapan putih yang tidak larut dengan adanya HNO3 . Larutnya endapan ketika dilakukan penambahan amonia menandakan adanya ion Ag+ dengan terbentuknya kompleks [Ag(NH3)2]+ . Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut.

AgCl(s) + 2 NH3 [Ag(NH3)2]+ + Cl-

Endapan putih yang terbentuk ketika penambahan HNO3 berasal dari reaksi antara ion Ag+ dengan ion NO3- dari HNO3. Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut.Ag+(aq) + NO3-(aq) AgNO3(s) Berdasarkan uji yang dilakukan, maka dapat disimpulkan pada larutan sampel unknown terdapat Ag. G. KESIMPULAN

Berdasarkan analisis yang dilakukan pada sampel unknown, maka dapat disimpulkan larutan sampel unknown mengandung semua jenis kation golongan I, yaitu ion Pb2+, Hg22+, dan Ag+. 1. Identifikasi Timbel Identifikasi kation Pb2+ dapat dilakukan melalui uji dengan menggunakan H2SO4 (terbentuk endapan putih PbSO4) dan dengan K2CrO4 (terbentuk endapan kuning PbCrO4)Pb2+(aq) + SO42-(aq) PbSO4(s)Pb2+(aq) + CrO42-(aq) PbCrO4(s)2. Identifikasi MerkuriumIdentifikasi kation Hg22+ dapat dilakukan melalui uji dengan menggunakan NH3 (terbentuk endapan hitam HgNH2Cl) Hg2Cl2(aq) + NH3(aq) HgNH2Cl(s)3. Identifikasi Perak Identifikasi kation Ag+ dapat dilakukan melalui uji dengan menggunakan NH3 (terbentuk kompleks [Ag(NH3)2]+) dan dengan HNO3 (terbentuk endapan putih AgNO3).AgCl(s) + 2 NH3 [Ag(NH3)2]+ (aq) + Cl-(aq)AgCl(aq) + HNO3(aq) AgNO3(s)DAFTAR PUSTAKAIbnu, Sodiq, Budiasih, E., Widarti, H. R., & Munzil. (2004). Common Text Book Kimia Analitik I. Malang: IMSTEP.

Shelva, G. (1990). Buku Analisis Anorganik Kualitatif Makro Dan Semimikro Edisis Ke Lima. Jakarta: PT. Kalman Media Pustaka.

+ Pereaksi

+ Pereaksi

+ Pereaksi

Menyatakan endapan

Menyatakan larutan

Larutan

Endapan putih dari PbCl2, AgCl, dan HgCl2

Larutan Pb2+

Hg2+2, Ag2+, Pb2+

Endapan : Hg2Cl2, AgCl

Hg dan HgNH2Cl

[ Ag (NH3)2]+

PbCrO4

PbSO4(s)

AgCl

Air panas

(Putih)

(Putih)

(Putih)

panaskan

11

_1456162573.unknown