88
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP) TAHUN ANGGARAN 2015 DINAS PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN TAPIN RANTAU, 25 FEBRUARI 2015

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP) TAHUN … 2015...A Capaian Indikator Kinerja Utama Tahun 2015 B Evaluasi dan Analisa Kinerja Tahun 2015 C Capaian Keberhasilan Kinerja Dinas

  • Upload
    haanh

  • View
    235

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP) TAHUN … 2015...A Capaian Indikator Kinerja Utama Tahun 2015 B Evaluasi dan Analisa Kinerja Tahun 2015 C Capaian Keberhasilan Kinerja Dinas

LAPORAN

KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP) TAHUN

ANGGARAN 2015

DINAS PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI DAN

INFORMATIKA KABUPATEN TAPIN

RANTAU, 25 FEBRUARI 2015

Page 2: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP) TAHUN … 2015...A Capaian Indikator Kinerja Utama Tahun 2015 B Evaluasi dan Analisa Kinerja Tahun 2015 C Capaian Keberhasilan Kinerja Dinas

DAFTAR ISI

Kata Pengantar

Daftar Isi

Daftar Gambar

Daftar Grafik

Daftar Tabel

Ringkasan Eksekutif

I PENDAHULUAN

A Latar Belakang

B Tugas, Pokok dan Fungsi Dinas Perhubungan, Komunikasi dan

Informatika

C Sistematika Penyajian

II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

A Rencana Strategi Dinas Perhubungan, Komunikasi dan

Informatika Tahun 2013 – 2017

B Rencana Kerja Tahun 2015 Dinas Perhubungan, Komunikasi

dan Informatika

C Penetapan Kinerja Tahun 2015 Dinas Perhubungan,

Komunikasi dan Informatika

III AKUNTABILITAS KINERJA DINAS PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI DAN

INFORMATIKA TAHUN 2015

A Capaian Indikator Kinerja Utama Tahun 2015

B Evaluasi dan Analisa Kinerja Tahun 2015

C Capaian Keberhasilan Kinerja Dinas Perhubungan, Komunikasi

dan Informatika Lainnya

D Kinerja Pembangunan Infrastruktur Sektor Transportasi,

Komunikasi dan Informatika Tahun 2013-2017

E Akuntabilitas Keuangan

IV PENUTUP

A Kesimpulan

B Permasalahan

Page 3: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP) TAHUN … 2015...A Capaian Indikator Kinerja Utama Tahun 2015 B Evaluasi dan Analisa Kinerja Tahun 2015 C Capaian Keberhasilan Kinerja Dinas

C Saran Tindak Lanjut

LAMPIRAN :

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2015

PENETAPAN KINERJA (PK) TAHUN 2015

PENGUKURAN KINERJA TAHUN 2015

Page 4: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP) TAHUN … 2015...A Capaian Indikator Kinerja Utama Tahun 2015 B Evaluasi dan Analisa Kinerja Tahun 2015 C Capaian Keberhasilan Kinerja Dinas

LKIP DINAS PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KAB.TAPIN

i

IKHTISAR EKSEKUTIF

A. Akuntabilitas Kinerja

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah adalah perwujudan kewajiban suatu

instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan dan

kegagalan pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai sasaran dan tujuan

yang telah ditetapkan melalui sistem pertanggungjawaban secara periodic

terdiri dari berbagai komponen yang merupakan satu kesatuan, yaitu

perencanaan strategis, perencanaan kinerja, dan pelaporan kinerja.

Perencanaan strategis merupakan suatu proses yang berorientasi pada

hasil yang ingin dicapai selam kurun waktu 1 (satu) sampai dengan 5 (lima)

tahun secara sistematis dan berkesinambungan dengan memperhitungkan

potensi, peluang dan kendala yang ada atau yang mungkin timbul. Proses ini

menghasilkan suatu rencana strategis instansi pemerinta, yang setidaknya

memuat visi, misi, tujuan, sasaran,kebijakan dan program serta ukuran

keberhasilan dan kegagalan dalam pelaksanaannya.

Pengukuran kinerja adalah proses sistematis dan berkesinambungan

untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai

dengan program, kebijakan, sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dalam

mewujudkan visi, misi dan strategi instansi pemerintah. Proses ini

dimaksudkan untuk menilai pencapaian setiap indikator kinerja guna

memberikan gambaran tentang keberhasilan dan kegagalan pencapaian tujuan

dan sasaran. Setiap instansi pemerintah sebagai unsur penyelenggara

pemerintah mempunyai kewajiban untuk mempertanggungjawabkan

penyelenggaraan pemerintah dengan didasarkan pada suatu perencanaan

strategis yang telah ditetapkan.

Demikian laporan Kinerja Instansi Dinas Perhubungan, Komunikasi dan

Informatika Kabupaten Tapin yang menggambarkan capaian Kinerja sesuai

dengan Visi dan Misi pada Tahun 2015 dalam mendukung pencapaian

pembangunan Pemerintah Kabupaten Tapin

Page 5: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP) TAHUN … 2015...A Capaian Indikator Kinerja Utama Tahun 2015 B Evaluasi dan Analisa Kinerja Tahun 2015 C Capaian Keberhasilan Kinerja Dinas

LKIP DINAS PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KAB.TAPIN

i

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah patut kita panjatkan kepada Allah SWT, atas

segala rahmat dan hidayah Nya, sehingga Laporan Kinerja Instansi Pemerinth

Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kabupaten Tapin tahun

2015 dapat diselesaikan. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) memuat

informasi kinerja, baik keberhasilan maupun kegagalan Dinas Perhubungan

Komunikasi dan Informatika Kabupaten Tapin dalam penyelenggaraan bidang

perhubungan, komunikasi dan informatika sesuai tugas pokok dan fungsi

dengan berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Kabupaten Tapin Tahun 2013-2017.

Laporan Kinerja ini disusun berdasarkan ketentuan dalam peraturan

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29

tahun 2010 tentang pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan

instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur

Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 12 Tahun 2010 tentang Organisasi dan

Tata Kerja Kementerian Pendayagunaan dan reformasi Birokrasi, berdasarkan

peraturan diatas Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten

Tapin memuat serta menggambarkan tingkat pencapaian keberhasilan

maupun kegagalan kinerja tahun 2014.

Demikian Laporan Kinerja Dinas Perhubungan Komunikasi dan

Informatika Kabupaten Tapin ini disusun, agar dapat bermanfaat untuk

perbaikan perencanaan, penilaian dan perbaikan pelaksanaan program dan

kegiatan, peningkatan kinerja dan penilaian kinerja.

Rantau, 25 februari 2016

Kepala Dinas Perhubungan,

Komunikasi dan Informatika

Kabupaten Tapin

Drs. H. Tahir, MM

(Pembina TK.I (IV/b)

NIP.19640412 199312 1 001

Page 6: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP) TAHUN … 2015...A Capaian Indikator Kinerja Utama Tahun 2015 B Evaluasi dan Analisa Kinerja Tahun 2015 C Capaian Keberhasilan Kinerja Dinas

LKIP DINAS PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KAB.TAPIN

i

Page 7: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP) TAHUN … 2015...A Capaian Indikator Kinerja Utama Tahun 2015 B Evaluasi dan Analisa Kinerja Tahun 2015 C Capaian Keberhasilan Kinerja Dinas

LKIP DINAS PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA BAB I

PENDAHULUAN I-1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Inpres Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah (AKIP) mewajibkan setiap instansi pemerintah untuk

mempertanggungjwabkan dan menerapkan kinerja dan tindakannya kepada

pihak yang memiliki hak atau kewenangan untuk meminta keterangan dan

pertanggungjwaban dalam rangka mewujidkan penyelenggaraan negara yang

bersih dan bebas KKN menuju tercapainya pemerintahan yang baik (Good

Governance).

Bahwa dalam rangka memenuhi amanat Inpres Nomor 7 Tahun 1999,

maka disusunlah Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Dinas

Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Tapin Tahun 2015.

Penyampaian informasi kinerja ini dimaksudkan sebagai pengungkapan

capaian kinerja Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten

Tapin selama tahun 2015, berdasarkan komitmen yang telah ditetapkan

diawal Tahun 2015 dalam Dokumen Penetapan Kinerja (PK) Dinas

Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Tapin Tahun 2015.

Komitmen dimaksud merupakan fokus Dinas Perhubungan, Komunikasi dan

Informatika Kabupaten Tapinuntuk mencapai tingkat kinerja yang tertuang di

dalam rumusan tujuan dan sasaran. LKIP Dinas Perhubungan, Komunikasi

dan Informatika Kabupaten TapinTahun 2015 disusun sebagai gambaran tolak

ukur keberhasilan maupun kekurang berhasilan Dinas Perhubungan,

Komunikasi dan Informatika Kabupaten Tapin dalam pelaksanaan tugas pokok

dan fungsinya selama Tahun Anggaran 2015 berdasarkan Tujuan dan Sasaran

yang telah ditetapkan.

LKIP Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten

TapinTahun 2015 adalah gambaran secara transparan pencapaian kinerja

selama Tahun Anggaran 2015 dikaitkan dengan upaya–upaya strategis dan

operasional yang telah dilakukan untuk mencapai tujuan dan sasaran

strategisnya dalam kerangka pemenuhan visi dan misi yang telah ditetapkan.

Visi dan Misi Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten

Tapinserta tujuan strategisnya telah diformalkan di dalam Keputusan Menteri

PerhubunganNomor KP.1134 Tahun 2012tentang Perubahan Atas Keputusan

Menteri Perhubungan Nomor KM.7tentang Rencana Strategis Kementerian

Page 8: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP) TAHUN … 2015...A Capaian Indikator Kinerja Utama Tahun 2015 B Evaluasi dan Analisa Kinerja Tahun 2015 C Capaian Keberhasilan Kinerja Dinas

LKIP DINAS PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA BAB I

PENDAHULUAN I-2

Perhubungan Tahun 2010-2014. Rencana Strategis Dinas Perhubungan,

Komunikasi dan Informatika Kabupaten TapinTahun 2013 – 2017 disusun

dengan berpedoman kepada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

(RPJMD) Tahun 2013 – 2017 sebagaimana ditetapkan dalam Peraturan Bupati

Tapin Nomor : 5 Tahun 2010 tentang RPJMD Tahun 2013 – 2017. Selanjutnya

untuk capaian yang harus dipenuhi setiap tahunnya dalam periode 5 (lima)

tahun tersebut ditetapkan sejumlah Sasaran Strategis yang tertuang di dalam

RKA Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Tapin.

Untuk mengukur capaian kinerja dari setiap kegiatan yang mendukung

pemenuhan sasaran strategis dilakukan Pengukuran Kinerja Kegiatan (PKK).

Capaian kinerja (Performance Result) Tahun Anggaran 2015 dibandingkan

dengan Rencana Kinerja (Performance Plan) yang telah disesuaikan dengan

DPA T.A 2015 berikut revisinya, sebagai tolok ukur keberhasilan tahunan

Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Tapin. Analisis

atas capaian kinerja tahun 2015 terhadap rencana kinerja ini akan

memungkinkan teridentifikasinya sejumlah celah kinerja (Performance Gap)

bagi perbaikan kinerja di masa datang.

B. Tugas, Pokok dan Fungsi Dinas Perhubungan, Komunikasi dan

Informatika

Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang

Kedudukan, Tugas dan Fungsi Kementerian Negara serta Susunan Organisasi,

Tugas dan Fungsi Eselon I Kementerian Negara serta Peraturan Menteri

Perhubungan Nomor PM 68 Tahun 2013 tentang Perubahan atas Peraturan

Menteri Perhubungan Nomor KM 60 Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata

Kerja Kementerian Perhubungan, Kementerian Perhubungan mempunyai

kedudukan sebagai unsur pelaksana pemerintah dipimpin oleh Menteri

Perhubungan yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Presiden.

Sedangkan tugas Kementerian Perhubungan adalah membantu Presiden

dalam menyelenggarakan tugas pemerintahan di bidang perhubungan.

Dalam melaksanakan tugas tersebut, Dinas Perhubungan, Komunikasi

dan Informatika Kabupaten Tapin menyelenggarakan fungsi :

1) Menetapkan Kebijakan Teknis di bidang Perhubungan, Komunikasi

dan Informatika.

2) Melaksanakan Pembinaan Teknis Kegiatan Angkutan Jalan.

3) Melaksanakan Pembinaan Teknis Lalu Lintas Sungai dan Pelabuhan.

Page 9: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP) TAHUN … 2015...A Capaian Indikator Kinerja Utama Tahun 2015 B Evaluasi dan Analisa Kinerja Tahun 2015 C Capaian Keberhasilan Kinerja Dinas

LKIP DINAS PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA BAB I

PENDAHULUAN I-3

4) Melaksanakan Pembinaan Teknis Kegiatan Pengelolaan Komunikasi

dan Informasi serta sarana dan Prasarana lalu lintas dan angkutan.

5) Mengkoordinasikan Pelayanan Administrasi.

6) Melkasanakan Tugas Lain yang diberikan oleh Bupati sesuai Tugas

dan Fungsinya.

C. Sistematika Penyajian

Pada dasarnya Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) ini

mengkomunikasikan pencapaian kinerja Dinas Perhubungan, Komunikasi dan

Informatika Kabupaten Tapin selama tahun 2015. Capaian kinerja

(performance results) 2015 tersebut dibandingkan dengan Penetapan Kinerja

(performance agreement) 2015 sebagai tolok ukur keberhasilan tahunan

organisasi. Analisis atas capaian kinerja terhadap rencana kinerja ini akan

memungkinkan diidentifikasikannya sejumlah celah kinerja (performance gap)

bagi perbaikan kinerja di masa datang. Dengan pola pikir seperti itu,

sistematika penyajian Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas

Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Tapin tahun 2015

adalah sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Memuat latar belakang perlunya disusun LKIP serta tugas, pokok dan

fungsi Kementerian Perhubungan.

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

Visi dan misi Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika

Kabupaten Tapindalam periode 5 (lima) tahun. Tujuan dan sasaran memuat

uraian dari tujuan dan sasaran Dinas Perhubungan, Komunikasi dan

Informatika Kabupaten Tapindalam kurun waktu 5 (lima) tahun (sesuai

dengan periode perencanaan strategis) dan disertai dengan IKU per sasaran.

Cara Pencapaian Tujuan dan Sasaran menjelaskan mengenai cara yang

diterapkan untuk mencapai tujuan dan sasaran, dalam bentuk program dan

kegiatan beserta indikator kinerja yang direncanakan. Untuk memperjelas hal

ini dapat digunakan Tabel Rencana Kinerja Tahunan (RKT).

Rencana Kinerja diuraikan secara umum dengan menjelaskan program dan

kegiatan tahun 2015 yang didukung oleh pengalokasian anggaran yang

memadai berikut juga kegiatan prioritasnya.

Page 10: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP) TAHUN … 2015...A Capaian Indikator Kinerja Utama Tahun 2015 B Evaluasi dan Analisa Kinerja Tahun 2015 C Capaian Keberhasilan Kinerja Dinas

LKIP DINAS PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA BAB I

PENDAHULUAN I-4

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2015

Pada BAB ini diuraikan pencapaian sasaran-sasaran organisasi Dinas

Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Tapin pada tahun 2015

yang telah ditetapkan pada dokumen Penetapan Kinerja Tahun 2015 dan

disandingkan dengan pengukuran kinerja berupa capaian yang telah diperoleh

selama tahun 2015.

Analisis pencapaian kinerja menguraikan hal-hal yang berkaitan dengan

kinerja unit kerja, menguraikan secara sistematis keberhasilan/kegagalan dan

hambatan/ kendala yang dihadapi dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan.

Dalam hal ini dapat dijelaskan penyebab keberhasilan/kegagalan tersebut.

Aspek keuangan menguraikan sumber perolehan dan penggunaan dana

bagi pelaksanaan tugas dan fungsi unit kerja. Aspek keuangan harus

memperhatikan prinsip-prinsip pelaporan keuangan yang lazim.

BAB IV PENUTUP

Tinjauan secara umum dengan mengemukakan keberhasilan/kegagalan,

permasalahan, dan kendala yang berkaitan dengan kinerja Dinas

Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Tapin.

Page 11: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP) TAHUN … 2015...A Capaian Indikator Kinerja Utama Tahun 2015 B Evaluasi dan Analisa Kinerja Tahun 2015 C Capaian Keberhasilan Kinerja Dinas

LKIP DINAS PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KAB. TAPIN BAB II

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA II-1

BAB II

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

A. RENCANA STRATEGIS

Mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

(RPJMD) 2013 – 2017, Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika

Kabupaten Tapin sebagai salah satu Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD)

teknis yang bergerak dalam bidang pelayanan jasa perhubungan, komunikasi

dan informatika telah menyusun Rencana Strategis (Renstra) SKPD Tahun

2013 – 2017yang kemudian dilakukan review dalam rangka penyempurnaan

dengan ditetapkan dalam Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KP.1134

Tahun 2012. Renstra Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika

Kabupaten Tapin disusun dalam rangka menjaga kesinambungan

pembangunan daerah khususnya di Sektor Perhubungan, komunikasi dan

informatika untuk menjadi arah dan pedoman pelaksanaan penyelenggaraan

perhubungan, komunikasi dan informatika bagi seluruh unit kerja dan

stakeholder Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten

Tapin.

Dokumen Renstra Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika

Kabupaten Tapin2013 - 2017 berisi tentang Visi Dinas Perhubungan,

Komunikasi dan Informatika Kabupaten Tapin sampai dengan tahun 2017,

selanjutnya Berikutnya untuk mendukung tercapainya sasaran pembangunan

telah disusun kebijakan umum dan arah kebijakan pembangunan transportasi

darat, transportasi sungai, danau dan penyeberangan dilanjutkan dengan

penetapan program-program pembangunan yang dirinci per tahun dari tahun

2013 sampai dengan tahun 2017.

1. Visi dan Misi

a. Pernyataan Visi

Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten

Tapinyang merupakan salah satu pelaku pembangunan perhubungan

daerah merumuskan Visi sebagai berikut :

“TERWUJUDNYA PELAYANAN TRANSPORTASI, KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA

YANG HANDAL, BERDAYA SAING DAN MEMBERIKAN NILAI TAMBAH”

Page 12: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP) TAHUN … 2015...A Capaian Indikator Kinerja Utama Tahun 2015 B Evaluasi dan Analisa Kinerja Tahun 2015 C Capaian Keberhasilan Kinerja Dinas

LKIP DINAS PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KAB. TAPIN BAB II

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA II-2

b. Pernyataan Misi

Dalam mengimplementasikan visi pembangunan tersebut di atas,

Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Tapin

dengan berpedoman pada tugas pokok dan fungsi sebagai regulator dan

fasilitator dalam pembangunan perhubungan, pada periode tahun 2013

– 2017 mempunyai misi sebagai berikut :

a) Meningkatkan kualitas dan Sumber Daya Manusia serta kinerja

aparatur;

b) Meningkatkan pelayanan kepada masyarakat pengguna jasa

Transportasi, Komunikasi dan Informatika;

c) Peningkatan fasilitas dan kelengkapan prasarana/sarana

Transportasi, Komunikasi dan Informatika;

d) Meningkatkan pengawasan pengguna jasa Transportasi, komunikasi

dan Informatika;

2. Tujuan dan Sasaran

Berdasarkan visi dan misi Dinas Perhubungan, Komunikasi dan

Informatika Kabupaten Tapin periode waktu 2013 – 2017, tujuan

pembangunan Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika

Kabupaten Tapin adalah : Mewujudkan penyelenggaraan transportasi,

komunikasi dan informatika yang efektif dan efisien yang didukung SDM

yang berkompeten guna mendukung perwujudan Kabupaten Tapin yang

lebih sejahtera, sejalan dengan perwujudan Tapin yang aman dan damai

serta adil dan demokratis.

Penyelenggaraan kegiatan transportasi, komunikasi dan informatika

yang efektif berkaitan dengan ketersediaan aksesibilitas, optimalisasi

kapasitas, maksimalisasi kualitas serta keterjangkauan dalam pelayanan,

sedangkan penyelenggaraan yang efisien berkaitan dengan kemampuan

pengembangan dan penerapan teknologi serta peningkatan kualitas SDM

yang berdampak kepada maksimalisasi dayaguna dan minimasi biaya yang

menjadi beban masyarakat.

Dengan memperhatikan arah penyelenggaraan transportasi,

komunikasi dan informatika sebagaimana tersebut di atas, sasaran

pembangunan transportasi, komunikasi dan informatika daerah Dinas

Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Tapin tahun 2013 -

2017 adalah sebagai berikut :

Page 13: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP) TAHUN … 2015...A Capaian Indikator Kinerja Utama Tahun 2015 B Evaluasi dan Analisa Kinerja Tahun 2015 C Capaian Keberhasilan Kinerja Dinas

LKIP DINAS PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KAB. TAPIN BAB II

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA II-3

A. PELAYANAN ANGKUTAN JALAN

a. Peningkatan Pelayanan Angkutan jalan

1) Tersedianya Angkutan Umum yang melayani wilayah yang

telah tersedia jaringan jalan untuk jaringan jalan

Kabupaten/Kota.

2) Tersediannya angkutan umum yang melayani jaringan trayek

yang menghubungkan daerah tertinggal dan terpencil dengan

wilayah yang telah berkembang pada wilayah yang telah

tersedia jaringan jalan kabupaten/kota.

b. Peningkatan Prasarana Angkutan Jalan

1) Tersediannya halte pada setiap Kabupaten/Kota yang telah

dilayani angkutan umum dalam trayek.

2) Tersediannya terminal angkutan penumpang pada setiap

Kabupaten/Kota yang telah dilayani angkutan umum dalam

trayek.

c. Peningkatan Fasilitas Perlengkapan Jalan

1) Tersediannya fasilitas perlengkapan jalan (rambu, marka dan

guard rail) dan penerangan jalan umum (PJU) pada jalan

Kabupaten/Kota.

d. Peningkatan Pelayanan Pengujian Kendaraan Bermotor

1) Tersediaanya unik pengujian kendaraan bermotor bagi

kabupaten/kota yang memiliki populasi kendaraan wajib uji

minimal 4000 (empat ribu) kendaraan wajib uji

e. Peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM)

1) Meningkatnya Sumber daya manusia (SDM) di bidang terminal

pada kabupaten/kota yang memiliki terminal

2) Tersedianya sumber daya manusia (SDM)di bidang pengujian

kendaraan bermotor pada kabupaten/kota yang telah

melakukan pengujian berkala kendaraan bermotor.

3) Tersedianya sumber daya manusia (SDM) di bidang MRLL

evaluasai Andalalin,Pengelolaan Parkir pada kabupaten/kota.

4) Tersedianya sumber daya manusia (SDM) yang memiliki

kompentensi sebagai pengawas kelaikan kendaraan pada

setiap perusahaan angkutan umum

Page 14: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP) TAHUN … 2015...A Capaian Indikator Kinerja Utama Tahun 2015 B Evaluasi dan Analisa Kinerja Tahun 2015 C Capaian Keberhasilan Kinerja Dinas

LKIP DINAS PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KAB. TAPIN BAB II

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA II-4

f. Peningktakan keselamatan

1) Terpenuhi standar keselamatan bagi angkutan umum yang

melayani trayek di dalam kabupaten/kota.

2) ANGKUTAN SUNGAI DAN PELABUHAN

a. Peningkatan Jaringan Pelayanan Angkutan Sungai dan Danau

1) Tersedianya kapal sungai dan danau untuk melayani jaringan

trayek dalam kabupaten/kota pada wilayah yang tersedia alur

sungai dan danau yang dapat dilayari.

2) Tersedianya kapal sungai dan danau yang melayani trayek

dalam kabupaten/kota yang menghubungkan daerah

tertinggal dan terpencil dengan wilayah yang telah

berkembang pada wilayah yang tersedia alur sungai dan

danau yang dapat dilayari.

b. Peningkatan Jaringan Prasarana Angkutan Sungai dan Danau

1) Tersedianya pelabuhan sungai dan danau untuk melayani

kapal sungai dan danau yang beroprasi pada trayek dalam

kabupaten/kota pada wilayah yang telah dilayari angkutan

sungai dan danau.

c. Peningkatan Keselamatan

1) Terpenuhinya standar keselamatan bagi kapal sungai dan

danau yang beroprasi pada lintas antar pelabuhan dalam satu

kabupaten/kota.

d. Peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM)

1) Tersedianya sumber daya manusia (SDM) yang mempunyai

kompetensi sebagai awak kapal angkutan sungai dan danau

untuk daerah yang melayani angkutan sungai dan danau.

3. ANGKUTAN PENYEBRANGAN

a. Peningkatan Jaringan Angkutan Penyebrangan

1) Tersedianya Kapal penyebrangan yang beroprasi pada lintas

dalam Kabupaten/Kota pada wilayah yang telah ditetapkan

lintas penyebrangan dalam Kabupaten/kota

2) Tersedianya kapal penyebrangan yang beroprasi pada lintas

dalam kabupaten/kota untuk menghubungkan daerah

tertinggal dan terpencil dengan wilayah yang telah

Page 15: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP) TAHUN … 2015...A Capaian Indikator Kinerja Utama Tahun 2015 B Evaluasi dan Analisa Kinerja Tahun 2015 C Capaian Keberhasilan Kinerja Dinas

LKIP DINAS PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KAB. TAPIN BAB II

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA II-5

berkembang pada wilayah yang telah ditetapkan lintas

penyebrangan dalam kabupaten/kota.

b. Peningkatan Prasarana Angkutan Penyebrangan

1) Tersedianya pelabuhan penyebrangan pada kabupaten/kota

yang memiliki pelayanan angkutan penyebrangan yang

beroprasi pada lintas penyebrangan dalam kabupaten/kota

pada wilayah yang memiliki alur pelayaran

c. Peningkatan Keselamatan

1) Terpenuhinya standar keselamatan kapal penyebrangan

dengan ukuran dibawah 7 GT dan kapal penyebrangan yang

beroprasi pada lintas penyebrangan Kabupaten/kota.

d. Peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM)

1) Tersedianya Sumber daya Manusia (SDM) yang mempunyai

kompetensi sebagai awak kapal penyebrangan dengan ukuran

dibawah 7 GT atau yang beroprasi dilintas penyebrangan

dalam kabupaten/kota.

4. Kebijakan Umum

Kebijakan Umum Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika

Kabupaten Tapin dalam pembangunan dan penyelenggaraan transportasi,

komunikasi dan informatika (2013-2017) meliputi hal-hal sebagai berikut :

1) Mengembangkan sistem Transportasi yang handal dan efisien

2) Mengembangkan sistem Komunikasi yang menyentuh segenap

lapisan Masyarakat

3) Mengoptimalisasikan penyampaian informasi kepada Masyarakat.

5. Program Pembangunan

Program Pembangunan Dinas Perhubungan, Komunikasi dan

Informatika Kabupaten Tapin terdiri dari :

a. Program Pembangunan Prasarana dan Fasilitas Perhubungan.

Program Pembangunan Prasarana dan Fasilitas Perhubungan

bertujuan untuk memenuhi kebutuhan prasarana dan fasilitas

perhubungan khususnya perhubungan darat, sungai dan

penyeberangan.

Adapun pelaksanaan program pembangunan prasarana dan

fasilitas perhubungan pada tahun 2013 – 2017 disusun dengan target

Page 16: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP) TAHUN … 2015...A Capaian Indikator Kinerja Utama Tahun 2015 B Evaluasi dan Analisa Kinerja Tahun 2015 C Capaian Keberhasilan Kinerja Dinas

LKIP DINAS PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KAB. TAPIN BAB II

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA II-6

kebutuhan pendanaan yang ingin dicapai dalam rentang waktu 5 (lima)

tahun.

Pembangunan Prasarana dan Fasilitas Perhubungan pada intinya

meliputi :

1) Perencanaan pembangunan prasarana dan fasilitas perhubungan;

2) Penyusunan norma, kebijakan, standar dan prosedur bidang

perhubungan;

3) Koordinasi dalam pembangunan prasarana dan fasilitas

perhubungan;

4) Sosialisasi kebijakan di bidang perhubungan;

5) Pembangunan sarana dan prasarana jembatan timbang;

6) Peningkatan pengelolaan terminal angkutan sungai, danau dan

penyeberangan;

7) Peningkatan pengelolaan terminal angkutan darat;

8) Monitoring, evaluasi dan pelaporan.

b. Program Rehabilitasi dan Pemeliharaan Prasarana dan Fasilitas

LLAJ

Program Rehabilitasi dan Pemeliharaan Prasarana dan Fasilitas LLAJ

bertujuan untuk melakukan rehabilitasi dan pemeliharaan terhadap

prasarana dan fasilitas Lalu-lintas dan Angkutan Jalan.

Adapun pelaksanaan program Rehabilitasi dan Pemeliharaan

Prasarana dan Fasilitas LLAJ pada tahun 2013 – 2017 disusun dengan

target kebutuhan pendanaan yang ingin dicapai dalam rentang waktu 5

(lima) tahun.

Program Rehabilitasi dan Pemeliharaan Prasarana dan Fasilitas LLAJ

pada intinya meliputi :

1) Rehabilitasi/pemeliharaan sarana alat pengujian kendaraan

bermotor;

2) Rehabilitasi/pemeliharaan prasarana balai pengujian kendaraan

bermotor;

3) Rehabilitasi/pemeliharaan sarana dan prasarana jembatan timbang;

4) Rehabilitasi/pemeliharaan terminal/pelabuhan.

Page 17: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP) TAHUN … 2015...A Capaian Indikator Kinerja Utama Tahun 2015 B Evaluasi dan Analisa Kinerja Tahun 2015 C Capaian Keberhasilan Kinerja Dinas

LKIP DINAS PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KAB. TAPIN BAB II

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA II-7

c. Program Peningkatan Pelayanan Angkutan

Program Peningkatan Pelayanan Angkutan bertujuan untuk

meningkatkan pelayanan angkutan.

Adapun pelaksanaan program Peningkatan Pelayanan Angkutan

pada tahun 2013 – 2017 disusun dengan target kebutuhan

pendanaan yang ingin dicapai dalam rentang waktu 5 (lima) tahun.

Program Peningkatan Pelayanan Angkutan pada intinya meliputi :

1) Kegiatan penyuluhan bagi para sopir/juru mudi untuk

peningkatan keselamatan penumpang.

2) Kegiatan peningkatan disiplin masyarakat menggunakan

Angkutan

3) Kegiatan temu wicara pengelola angkutan guna meningkatkan

keselamatan penumpang

4) Kegiatan uji kelayakan sarana transportasi guna keselamatan

penumpang.

5) Kegiatan pengendalian disiplin pengoprasian angkutan umum di

jalan raya.

6) Kegiatan penciptaan keamanan dan kenyamanan penumpang

dilingkungan Terminal.

7) Kegiatan pengawasan peralatan keamanan dalam keadaan

darurat dan perlengkapan pertolongan pertama.

8) Kegiatan penataan tempat-tempat pemberhentian angkutan

umum.

9) Kegiatan penciptaan disiplin dan pemeliharaan disiplin di

lingkungan terminal.

10) Kegiatan penciptaan layanan cepat, tepat, murah dan mudah.

11) Pengumpulan dan analisis data base pelayanan angkutan.

12) Pengembangan sarana dan prasarana pelayanan jasa angkutan.

13) Fasilitasi perijinan dibidang perhubungan.

14) Sosialisasi/penyuluhan ketertiban lalu lintas dan angkutan.

15) Kegiatan pemilihan dan pemberian penghargaan sopir/juru

mudik/awak kendaraan umum angkutan teladan.

16) Koordinasi dalam peningkatan pelayanan angkutan.

Page 18: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP) TAHUN … 2015...A Capaian Indikator Kinerja Utama Tahun 2015 B Evaluasi dan Analisa Kinerja Tahun 2015 C Capaian Keberhasilan Kinerja Dinas

LKIP DINAS PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KAB. TAPIN BAB II

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA II-8

17) Monitoring, evaluasi dan pelaporan.

d. Program Pembangunan Sarana dan Prasarana Perhubungan

Program pembangunan sarana dan prasarana perhubungan

bertujuan untuk memenuhi pembangunan sarana dan prasarana

perhubungan.

Adapun pelaksanaan program Pembangunan sarana dan prasarana

perhubungan pada tahun 2013 – 2017 disusun dengan target

kebutuhan pendanaan yang ingin dicapai dalam rentang waktu 5 (lima)

tahun.

Program pembangunan sarana dan prasarana perhubungan pada

intinya meliputi :

1) Pembanguna gedung termina.

2) Pembangunan Halte bus, taxi terminal.

3) Pembangunan jembatan penyebrangan gedung terminal.

e. Program Peningkatan dan Pengamanan Lalu lintas

Program peningkatan dan pengamanan lalu lintas bertujuan untuk

peningkatan dan pengamana lalu lintas.

Adapun pelaksanaan program peningkatan dan pengamanan lalu

lintas pada tahun 2013 – 2017 disusun dengan target kebutuhan

pendanaan yang ingin dicapai dalam rentang waktu 5 (lima) tahun.

Program peningkatan dan pengamanan lalu lintas pada intinya

meliputi :

1) Pengadaan rambu-rambu lalu lintas.

2) Pembangunan marka jalan.

3) Pengadaan pagar pengaman jalan.

f. Program Peningkatan Kelaiakan Pengoperasian Kendaraan Bermotor

Program peningkatan kelaiakan pengoprasian kendaraan bermotor

bertujuan untuk meningkatkan kelaiakan pengoprasian kendaraan

bermotor.

Adapun pelaksanaan peningkatan kelaiakan pengoprasian kendaraan

bermotor pada tahun 2013 – 2017 disusun dengan target kebutuhan

pendanaan yang ingin dicapai dalam rentang waktu 5 (lima) tahun.

Page 19: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP) TAHUN … 2015...A Capaian Indikator Kinerja Utama Tahun 2015 B Evaluasi dan Analisa Kinerja Tahun 2015 C Capaian Keberhasilan Kinerja Dinas

LKIP DINAS PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KAB. TAPIN BAB II

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA II-9

Program peningkatan kelaiakan pengoprasian kendaraan bermotor

pada intinya meliputi :

1) Pembangunan balai pengujian kendaraan bermotor.

2) Pengadaan alat pengujian kendaraan bermotor

3) Pelaksanaan uji petik kendaraan bermotor

g. Program Pengembangan Komunikasi, Informasi dan Media Massa

Program pengembangan komunikasi, informasi dan media massa

bertujuan untuk pengembangan komunikasi, informasi dan media

massa.

Adapun pelaksanaan Program pengembangan komunikasi, informasi

dan media pada tahun 2013 – 2017 disusun dengan target kebutuhan

pendanaan yang ingin dicapai dalam rentang waktu 5 (lima) tahun.

Program pengembangan komunikasi, informasi dan media pada

intinya meliputi :

1) Fasilitasi penyempurnaan peraturan perundangan penyiaran dan

KMIP

2) Pembinaan dan pengembangan jaringan komunikasi dan informasi.

3) Pembinaan dan pengembangan sumberdaya komunikasi dan

informasi.

4) Penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

5) Pengadaan alat studio dan komunikasi.

6) Pengkajian dan pengembangan system informasi.

7) Perencanaan dan pengembangan kebijakan komunikasi dan

informasi.

h. Program Pengkajian dan Penelitian Bidang Komunikasi dan

Informasi.

Program pengkajian dan penelitian bidang komunikasi dan informasi

bertujuan untuk pengkajian dan penelitian bidang komunikasi dan

informasi.

Adapun pelaksanaan Program pengkajian dan penelitian bidang

komunikasi dan informasi pada tahun 2013 – 2017 disusun dengan

target kebutuhan pendanaan yang ingin dicapai dalam rentang waktu 5

(lima) tahun.

Page 20: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP) TAHUN … 2015...A Capaian Indikator Kinerja Utama Tahun 2015 B Evaluasi dan Analisa Kinerja Tahun 2015 C Capaian Keberhasilan Kinerja Dinas

LKIP DINAS PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KAB. TAPIN BAB II

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA II-10

Program pengkajian dan penelitian bidang komunikasi dan informasi

pada intinya meliputi :

1) Pengkajian dan penelitian bidang informasi dan komunikasi.

i. Program Fasilitasi Peningkatan SDM Bidang Komunikasi dan

Informasi.

Program fasilitasi peningkatan SDM bidang komunikasi dan

informasi bertujuan untuk Fasilitasi peningkatan SDM bidang

komunikasi dan informasi.

Adapun pelaksanaan Program fasilitasi peningkatan SDM bidang

komunikasi dan informasi pada tahun 2013 – 2017 disusun dengan

target kebutuhan pendanaan yang ingin dicapai dalam rentang waktu 5

(lima) tahun.

Program fasilitasi peningkatan SDM bidang komunikasi dan

informasi pada intinya meliputi :

1) Pelatihan SDM dalam bidang komunikasi dan informasi.

j. Program Kerjasama Informasi dan Media Massa

Program kerjasama informasi dan media massa bertujuan untuk

meningkatkan kerjasama informasi dan media massa.

Adapun pelaksanaan Program kerjasama informasi dan media massa

pada tahun 2013 – 2017 disusun dengan target kebutuhan pendanaan

yang ingin dicapai dalam rentang waktu 5 (lima) tahun.

Program kerjasama informasi dan media massa intinya meliputi :

1) Penyebarluasan informasi pembanguna daerah.

2) Penyebarluasan informasi penyelenggaraan pemerintah daerah.

3) Penyebarluasan informasi yang bersifat penyuluhan bagi

masyarakat.

k. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

Program pelayanan administrasi perkantoran bertujuan untuk

meningkatkan pelayanan administrasi perkantoran.

Adapun pelaksanaan Program pelayanan administrasi perkantoran

pada tahun 2013 – 2017 disusun dengan target kebutuhan pendanaan

yang ingin dicapai dalam rentang waktu 5 (lima) tahun.

Page 21: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP) TAHUN … 2015...A Capaian Indikator Kinerja Utama Tahun 2015 B Evaluasi dan Analisa Kinerja Tahun 2015 C Capaian Keberhasilan Kinerja Dinas

LKIP DINAS PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KAB. TAPIN BAB II

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA II-11

Program pelayanan administrasi perkantoran intinya meliputi :

1) Penyediaan jasa surat menyurat.

2) Penyediaan jasa komunikasi, sumberdaya air dan listrik.

3) Penyediaan jasa peralatan dan perlengkapan kantor.

4) Penyediaan jasa jaminan pemeliharaan kesehatan PNS.

5) Penyediaan jasa jaminan barang milik daerah.

6) Penyediaan jasa pemeliharaan dan perijinan kendaraan

dinas/operasional.

7) Penyediaan jasa administrasi keuangan.

8) Penyediaan jasa kebersihan kantor.

9) Penyediaan jasa perbaikan peralatan kerja.

10) Penyediaan alat tulis kantor.

11) Penyediaan barang cetakan dan pengadaan.

12) Penyediaan komponen instalasi listrik/penerangan bangunan

kantor.

13) Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor.

14) Penyediaan peralatan rumah tangga.

15) Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan.

16) Penyediaan bahan logistic kantor.

17) Penyediaan makanan dan minuman.

18) Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi keluar daerah.

l. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

Program peningkatan sarana dan prasaranan aparatur bertujuan

untuk meningkatkan sarana dan prasarana aparatur.

Adapun pelaksanaan Program peningkatan sarana dan prasarana

aparatur pada tahun 2013 – 2017 disusun dengan target kebutuhan

pendanaan yang ingin dicapai dalam rentang waktu 5 (lima) tahun.

Program peningkatan sarana dan prasarana intinya meliputi :

1) Pembangunan rumah jabatan.

2) Pembanguna rumah dinas.

3) Pembanguan gedung kantor.

4) Pengadaan mobil jabatan.

5) Pengadaan kendaraan dinas/operasional.

6) Pengadaan perlengkapan rumah jabatan/dinas

7) Pengadaan perlengkapan gedung kantor

Page 22: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP) TAHUN … 2015...A Capaian Indikator Kinerja Utama Tahun 2015 B Evaluasi dan Analisa Kinerja Tahun 2015 C Capaian Keberhasilan Kinerja Dinas

LKIP DINAS PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KAB. TAPIN BAB II

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA II-12

8) Pengadaan peralatan rumah jabatan/dinas

9) Pengadaan peralatan gedung kantor

10) Pengadaan mebeleur

11) Pemeliharaan rutin/berkala rumah jabatan

12) Pemeliharaan rutin/berkala rumah dinas

13) Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor

14) Pemeliharaan rutin/berkala mobil jabatan.

15) Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional.

16) Pemeliharaan rutin/berkala perlengkapan rumah jabatan/dinas.

17) Pemeliharaan rutin/berkala perlengkapan gedung kantor.

18) Pemeliharaan rutin/berkala peralatan rumah jabatan/dinas.

19) Pemeliharaan rutin/berkala peralatan gedung kantor.

20) Pemeliharaan rutin/berkala mebeluer

21) Rehabilitasi sedang/berat rumah jabatan.

22) Rehabilitasi sedang/berat rumah dinas

23) Rehabilitasi sedang/berat rumah gedung kantor

24) Rehabilitasi sedang/berat mobil jabatan

25) Rehabilitasi sedang/berat kendaraan dinas operasional

26) Rehabilitasi sedang/berat perlengkapan rumah jabatan/dinas.

27) Rehabilitasi sedang/berat perlengkapan gedung kantor.

28) Rehabilitasi sedang/berat peralatan rumah jabatan/dinas

29) Rehabilitasi sedang/berat peralatan gedung kantor.

30) Rehabilitasi sedang/berat mebeluer.

m. Program Peningkatan Disiplin Aparatur

Program peningkatan disiplin aparatur bertujuan untuk

meningkatkan disiplin aparatur.

Adapun pelaksanaan Program peningkatan disiplin aparatur pada

tahun 2013 – 2017 disusun dengan target kebutuhan pendanaan yang

ingin dicapai dalam rentang waktu 5 (lima) tahun.

Program peningkatan disiplin aparatur intinya meliputi :

1) Pengadaan mesin/kartu absensi.

2) Pengadaan pakaian dinas beserta perlengkapannya.

3) Pengadaan pakaian kerja lapangan.

4) Pengadaan pakaian KORPRI.

5) Pengadaan pakaian khusus hari-hari tertentu.

Page 23: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP) TAHUN … 2015...A Capaian Indikator Kinerja Utama Tahun 2015 B Evaluasi dan Analisa Kinerja Tahun 2015 C Capaian Keberhasilan Kinerja Dinas

LKIP DINAS PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KAB. TAPIN BAB II

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA II-13

n. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

Program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur bertujuan

untuk meningkatkan kapasitas sumber daya aparatur.

Adapun pelaksanaan Program peningkatan kapasitas sumberdaya

aparatur pada tahun 2013 – 2017 disusun dengan target kebutuhan

pendanaan yang ingin dicapai dalam rentang waktu 5 (lima) tahun.

Program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur intinya

meliputi :

1) Pendidikan dan pelatihan formal

2) Sosialisai peraturan perundang-undangan.

3) Bimbingan teknis implementasi peraturan perundang-undangan.

o. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian

Kinerja dan Keuangan

Program peningkatan pengembangan system pelaporan capaian

kinerja dan keuangan bertujuan untuk meningkatkan pengembangan

system pelaporan capaian kinerja dan keuangan.

Adapun pelaksanaan Program peningkatan pengembangan system

pelaporan capaian kinerja dan keuangan pada tahun 2013 – 2017

disusun dengan target kebutuhan pendanaan yang ingin dicapai dalam

rentang waktu 5 (lima) tahun.

Program peningkatan pengembangan system pelaporan capaian

kinerja dan keuangan intinya meliputi :

1) Penyusunan laporan pencapaian kinerja dan ikhtisar realisasi

kinerja SKPD.

2) Penyusunan laporan keuangan semesteran dan akhir tahun.

3) Penyusunan pelaporan prognosis realisai anggaran.

4) Penyusunan pelaporan keuangan akhir tahun.

B. RENCANA KERJA TAHUN 2015

1. Gambaran Umum Rencana Kinerja Tahun 2015

Indikator Kinerja Utama yang dipaparkan pada dokumen LKIP Tahun

2015 ini merupakan Indikator Kinerja Utama yang lebih berorientasi

kepada capaian outcome sehingga lebih menggambarkan capaian kinerja

Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Tapin.

Page 24: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP) TAHUN … 2015...A Capaian Indikator Kinerja Utama Tahun 2015 B Evaluasi dan Analisa Kinerja Tahun 2015 C Capaian Keberhasilan Kinerja Dinas

LKIP DINAS PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KAB. TAPIN BAB II

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA II-14

Indikator Kinerja Utama tersebut telah disahkan dalam bentuk Peraturan

Menteri Perhubungan Nomor : PM.68 Tahun 2012 tentang Penetapan

Indikator Kinerja Utama di Lingkungan Kementerian Perhubungan.

Gambar II.1

Hubungan antara RENSTRA, Rencana Kerja Tahunan, RKA SKPD, DPA SKPD,

Penetapan Kinerja dan LKIP

.........................................................................................................................

201

3

RENCANA KINERJA

TAHUN 2013

2014 2015 2016 2017

RENSTRA 2013-2017

RENCANA

KINERJATAHUN

2013

RKA-SKPD

TAHUN 2013

DPA SKPD

TAHUN 2013

PK TAHUN 2013

PELAKSANAAN DPA

TAHUN 2013

LAKIP TAHUN 2013

RENJATAHUNAN

2013

RENJATAHUNAN

2013 RENJATAHUNAN

2013 RENJATAHUNAN

2013

Page 25: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP) TAHUN … 2015...A Capaian Indikator Kinerja Utama Tahun 2015 B Evaluasi dan Analisa Kinerja Tahun 2015 C Capaian Keberhasilan Kinerja Dinas

LKIP DINAS PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KAB. TAPIN BAB II

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA II-15

Rencana Kinerja Tahun 2015 Dinas Perhubungan, Komunikasi dan

Informatika Kabupaten Tapin berdasarkan sasaran yang telah

dituangkan dalam Revisi Renstra Dinas Perhubungan, Komunikasi dan

Informatika Kabupaten TapinTahun 2013-2017 yaitu Keputusan Menteri

Perhubungan Nomor KP.1134 Tahun 2012 adalah sebagai berikut :

No Sasaran Sasaran Strategis

(SS)

Indikator Kinerja Utama

(IKU)

1 Angkutan

jalan

Peningkatan

Pelayanan

Angkutan Jalan

Tersediannya angkutan

umum yang melayani wilayah

yang telah tersedia jaringan

jalan untuk jaringan jalan

kabupaten/kota

Tersediannya angkutan

umum yang melayani

jaringan trayek yang

menghubungkan daerah

tertinggal dan terpencil

dengan wilayah yang telah

berkembang pada wilayah

yang telah tersedia jaringan

jalan kabupaten/kota

2 Peningkatan

Prasarana

Angkutan Jalan

Tersediannya halte pada

setiap Kabupaten/Kota yang

telah dilayani angkutan

umum dalam trayek

Tersediannya terminal

angkutan penumpang pada

setiap Kabupaten/Kota yang

telah dilayani angkutan

umum dalam trayek

3 Peningkatan

Fasilitas

perlengkapan

Jalan

Tersediannya fasilitas

perlengkapan jalan (rambu,

marka dan guard rail) dan

penerangan jalan umum

(PJU) pada jalan Kabupaten

Page 26: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP) TAHUN … 2015...A Capaian Indikator Kinerja Utama Tahun 2015 B Evaluasi dan Analisa Kinerja Tahun 2015 C Capaian Keberhasilan Kinerja Dinas

LKIP DINAS PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KAB. TAPIN BAB II

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA II-16

Kota

4 Peningkatan

pelayanan

pengujian

kendaraan

bermotor

Tersediaanya unik pengujian

kendaraan bermotor bagi

kabupaten/kota yang

memiliki populasi kendaraan

wajib uji minimal 4000

(empat ribu) kendaraan wajib

uji

5

Sumber daya

manusia (SDM)

Tersedianya Sumber daya

manusia (SDM) di bidang

terminal pada

kabupaten/kota yang

memiliki terminal

Tersedianya sumber daya

manusia (SDM)di bidang

pengujian kendaraan

bermotor pada

kabupaten/kota yang telah

melakukan pengujian berkala

kendaraan bermotor

Tersedianya sumber daya

manusia (SDM) di bidang

MRLL evaluasai

Andalalin,Pengelolaan Parkir

pada kabupaten/kota

Tersedianya sumber daya

manusia (SDM) yang memiliki

kompentensi sebagai

pengawas kelaikan kendaraan

pada setiap perusahaan

angkutan umum

6

Peningktakan

keselamatan

Terpenuhi standar

keselamatan bagi angkutan

umum yang melayani trayek

di dalam kabupaten/kota

Page 27: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP) TAHUN … 2015...A Capaian Indikator Kinerja Utama Tahun 2015 B Evaluasi dan Analisa Kinerja Tahun 2015 C Capaian Keberhasilan Kinerja Dinas

LKIP DINAS PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KAB. TAPIN BAB II

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA II-17

1 Angkutan

sungai dan

danau

Peningkatan

Jaringan

pelayanan

angkutan sungai

dan danau

Tersedianya kapal sungai dan

danau untuk melayani

jaringan trayek dalam

kabupaten/kota pada wilayah

yang tersedia alur sungai dan

danau yang dapat dilayari

Tersedianya kapal sungai dan

danau yang melayani trayek

dalam kabupaten/kota yang

menghubungkan daerah

tertinggal dan terpencil

dengan wilayah yang telah

berkembang pada wilayah

yang tersedia alur sungai dan

danau yang dapat dilayari

2 Peningkatan

Jaringan

prasarana

angkutan sungai

dan danau

Tersedianya pelabuhan

sungai dan danau untuk

melayani kapal sungai dan

danau yang beroprasi pada

trayek dalam kabupaten/kota

pada wilayah yang telah

dilayari angkutan sungai dan

danau.

3 Peningkatan

keselamatan

Terpenuhinya standar

keselamatan bagi kapal

sungai dan danau yang

beroprasi pada lintas antar

pelabuhan dalam satu

kabupaten/kota

Peningkatan

Sumber Daya

Manusia (SDM)

Tersedianya sumber daya

manusia (SDM) yang

mempunyai kompetensi

sebagai awak kapal angkutan

sungai dan danau untuk

Page 28: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP) TAHUN … 2015...A Capaian Indikator Kinerja Utama Tahun 2015 B Evaluasi dan Analisa Kinerja Tahun 2015 C Capaian Keberhasilan Kinerja Dinas

LKIP DINAS PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KAB. TAPIN BAB II

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA II-18

daerah yang telah melayani

angkutan sungai dan danau

1 angkutan

penyebrangan

Peningkatan

Jaringan

angkutan

penyebrangan

Tersedianya kapal

penyebrangan yang beroprasi

pada lintas dalam

kabupaten/kota pada wilayah

yang telah ditetapkan lintas

penyebrangan dalam

kabupaten/kota.

Tersedianya kapal

penyebrangan yang beroprasi

pada lintas dalam

kabupaten/kota untuk

menghubungkan daerah

tertinggal dan terpencil

dengan wilayah yang telah

berkembang pada wilayah

yang telah ditetapkan lintas

penyebrangan dalam

kabupaten/kota

2 Peningkatan

jaringan

prasarana

angkutan

penyebrangan

Tersedianya pelabuhan

penyebrangan pada

kabupaten/kota yang

memiliki pelayanan angkutan

penyebrangan yang beroprasi

pada lintas penyebrangan

dalam kabupaten/kota pada

wilayah yang memiliki alur

pelayaran

3 Peningkatan

keselamatan

Terpenuhinya standar

keselamatan kapal

penyebrangan dengan ukuran

dibawah 7 GT dan kapal

penyebrangan yang beroprasi

Page 29: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP) TAHUN … 2015...A Capaian Indikator Kinerja Utama Tahun 2015 B Evaluasi dan Analisa Kinerja Tahun 2015 C Capaian Keberhasilan Kinerja Dinas

LKIP DINAS PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KAB. TAPIN BAB II

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA II-19

pada lintas penyebrangan

dalam kabupaten/kota

4 Peningkatan

Sumber Daya

Manusia (SDM)

Tersedianya Sumber daya

Manusia (SDM) yang

mempunyai kompetensi

sebagai awak kapal

penyebrangan dengan ukuran

dibawah 7 GT atau yang

beroprasi dilintas

penyebrangan dalam

kabupaten/kota

2. Alokasi Anggaran Tahun 2015

Alokasi anggaran Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika

Kabupaten Tapin Tahun 2015 sebesar Rp. 11.701.668.409,- (Sebelas

Milyar Tujuh Ratus Satu Juta Enam Ratus Enam Puluh Delapan Ribu

Empat Ratus Sembilan Rupiah).

C. PENETAPAN KINERJA TAHUN 2015

Pada konteks implementasi LKIP, Penetapan Kinerja adalah rencana

kinerja tahunan (annual performance plan) yang merupakan penjabaran dari

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) tahun 2013 – 2017 dan

Rencana Strategis Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika

Kabupaten Tapin tahun 2013 – 2017 (Tinjau Ulang), yang memuat tujuan dan

sasaran yang akan dicapai dalam lima tahun kedepan. Penetapan Kinerja

ini untuk merinci dan memperjelas target - target kinerja yang akan dicapai

kurun waktu satu tahun serta untuk mempermudah terkait dengan

sumber daya dan anggaran yang telah ditetapkan ( pagu defenitif).

Maksud Penetapan Kinerja Dinas Perhubungan, Komunikasi dan

Informatika Kabupaten Tapin tahun 2015 adalah untuk mewujudkan

manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta

berorientasi pada hasil. Dalam mewujudkan target kinerja jangka menengah

seperti yang telah ditetapkan dalam dokumen perencanaan (Renstra), maka

Page 30: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP) TAHUN … 2015...A Capaian Indikator Kinerja Utama Tahun 2015 B Evaluasi dan Analisa Kinerja Tahun 2015 C Capaian Keberhasilan Kinerja Dinas

LKIP DINAS PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KAB. TAPIN BAB II

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA II-20

ditetapkan target kinerja tahunan. Adapun tabel Penetapan Kinerja sebagai

berikut :

1. Sasaran I yaitu Peningkatan Pelayanan Angkutan Darat dengan

penetapan kinerja sebagai berikut :

No Sasaran Sasaran

Strategis

(SS)

Indikator Kinerja

Utama

Rencana

Tingkat

Capaian

Target Satuan

1 Peningkatan

Pelayanan

Angkutan

Darat

Peningkatan

Pelayanan

Angkutan

Jalan

Tersediannya

angkutan umum

yang melayani

wilayah yang telah

tersedia jaringan

jalan untuk jaringan

jalan kabupaten/kota

75 Persen

Tersediannya

angkutan umum

yang melayani

jaringan trayek yang

menghubungkan

daerah tertinggal dan

terpencil dengan

wilayah yang telah

berkembang pada

wilayah yang telah

tersedia jaringan

jalan kabupaten/kota

60 Persen

2 Peningkatan

Prasarana

Angkutan

Jalan

Tersediannya halte

pada setiap

Kabupaten/Kota

yang telah dilayani

angkutan umum

dalam trayek

100 Persen

Tersediannya

terminal angkutan

40 Persen

Page 31: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP) TAHUN … 2015...A Capaian Indikator Kinerja Utama Tahun 2015 B Evaluasi dan Analisa Kinerja Tahun 2015 C Capaian Keberhasilan Kinerja Dinas

LKIP DINAS PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KAB. TAPIN BAB II

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA II-21

penumpang pada

setiap

Kabupaten/Kota

yang telah dilayani

angkutan umum

dalam trayek

3 Peningkatan

perlengkapan

jalan

Tersedianya fasilitas

perlengkapan jalan

(rambu,marka dan

guardrill) dan

penerangan jalan

umum (PJU)pada

jalan kabupaten/kota

60 Persen

4

Peningkatan

pengujian

kendaraan

bermotor

Tersedianya unit

pengujian kendaraan

bermotor bagi

kabupaten/kota yang

memiliki populasi

kendaraan wajib uji

minimal 4000(empat

ribu)kendaraan wajib

uji

60

Persen

5 Peningkatan

Sumber Daya

Manusia

(SDM)

Tersedianya Sumber

Daya Manusia (SDM)

di bidang terminal

pada kabupaten/kota

yang telah memiliki

terminal

50 Persen

Tersedianya Sumber

Daya Manusia (SDM)

di bidang pengujian

kendaraan bermotor

pada kabupaten/kota

yang telah

100 Persen

Page 32: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP) TAHUN … 2015...A Capaian Indikator Kinerja Utama Tahun 2015 B Evaluasi dan Analisa Kinerja Tahun 2015 C Capaian Keberhasilan Kinerja Dinas

LKIP DINAS PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KAB. TAPIN BAB II

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA II-22

melakukan pengujian

berkala kendaraan

bermotor

Tersedianya Sumber

daya manusia di

bidang

MRLL,Evaluasi

Andalalin,pengelolaan

parkir pada

kabupaten/kota

40 Persen

Tersedianya Sumber

Daya Manusia (SDM)

yang memiliki

kompetensi sebagai

pengawas kelaiakan

kendaraan pada

setiap perusahaan

angkutan umum

100 Persen

6 Peningkatan

keselamatan

Terpenuhinya

standar keselamatan

bagi angkutan umum

yang melayani trayek

di kabupaten/kota

75 Persen

1 Angkutan

sungai dan

danau

Peningkatan

pelayanan

angkutan

sungai dan

danau

Tersedianya kapal

sungai dan danau

untuk melayani

jaringan trayek dalam

kabupaten/kota pada

wilayah yang tersedia

alur sungai dan

danau yang dapat

dilayari

75 Persen

2 Tersedianya kapal

sungai dan danau

yang melayani trayek

75 persen

Page 33: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP) TAHUN … 2015...A Capaian Indikator Kinerja Utama Tahun 2015 B Evaluasi dan Analisa Kinerja Tahun 2015 C Capaian Keberhasilan Kinerja Dinas

LKIP DINAS PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KAB. TAPIN BAB II

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA II-23

dalam

kabupaten/kota yang

menghubungkan

daerah tertinggal dan

terpencil dengan

wilayah yang telah

berkembang pada

wilayah yang tersedia

alur sungai dan

danau yang dapat

dilayari

3 Peningkatan

keselamatan

Terpenuhinya

standar keselamatan

bagi kapal sungai dan

danau yang beroprasi

pada lintas antar

pelabuhan dalam

satu kabupaten/kota

100 Persen

4 Peningkatan

Sumber Daya

Manusia

(SDM)

Tersedianya Sumber

Daya Manusia (SDM)

yang mempunyai

kompetensi sebagai

awak kapal angkutan

sungai dan danau

untuk daerah yang

telah melayani

angkutan sungai dan

danau

100 persen

1 Angkutan

Penyebrangan

Peningkatan

Pelayanan

angkutan

penyebrangan

Tersedianya kapal

penyebrangan yang

beroprasi pada lintas

dalam

kabupaten/kota pada

wilayah yang telah

60 Persen

Page 34: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP) TAHUN … 2015...A Capaian Indikator Kinerja Utama Tahun 2015 B Evaluasi dan Analisa Kinerja Tahun 2015 C Capaian Keberhasilan Kinerja Dinas

LKIP DINAS PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KAB. TAPIN BAB II

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA II-24

ditetapkan lintas

penyebrangan dalam

kabupaten/kota

Tersedianya kapal

penyebrangan yang

beroprasi pada lintas

dalam

kabupaten/kota

untuk

menghubungkan

daerah tertinggal dan

terpencil dengan

wilayah yang telah

berkembang pada

wilayah yang telah

ditetapkan lintas

penyebrangan dalam

kabupaten/kota

100 Persen

2 Peningkatan

prasarana

angkutan

penyebrangan

Tersedianya

pelabuhan

penyebrangan pada

kabupaten/kota yang

memiliki pelayanan

angkutan

penyebrangan yang

beroprasi pada lintas

penyebrangan dalam

kabupaten/kota pada

wilayah yang

memiliki alur

pelayaran

60 persen

3 Peningkatan

keselamatan

Terpenuhinya

standar keselamatan

kapal penyebrangan

dengan ukuran

100 persen

Page 35: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP) TAHUN … 2015...A Capaian Indikator Kinerja Utama Tahun 2015 B Evaluasi dan Analisa Kinerja Tahun 2015 C Capaian Keberhasilan Kinerja Dinas

LKIP DINAS PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KAB. TAPIN BAB II

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA II-25

dibawah 7 GT dan

kapal penyebrangan

yang beroprasi pada

lintas penyebrangan

dalam

kabupaten/kota

4 Peningkatan

Sumber Daya

Manusia

Tersedianya Sumber

Daya Manusia (SDM)

yang mempunyai

kompetensi sebagai

awak kapal

penyebrangan

dengan ukuran

dibawah 7 GT atau

yang beroprasi

dilintas

penyebrangan dalam

kabupaten/kota

50 persen

Page 36: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP) TAHUN … 2015...A Capaian Indikator Kinerja Utama Tahun 2015 B Evaluasi dan Analisa Kinerja Tahun 2015 C Capaian Keberhasilan Kinerja Dinas

LKIP DINAS PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KAB. TAPIN BAB II

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA II-26

2. hhh

2. mmm

3. uju

Page 37: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP) TAHUN … 2015...A Capaian Indikator Kinerja Utama Tahun 2015 B Evaluasi dan Analisa Kinerja Tahun 2015 C Capaian Keberhasilan Kinerja Dinas

LKIP DINAS PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KAB. TAPIN BAB II

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA II-27

Page 38: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP) TAHUN … 2015...A Capaian Indikator Kinerja Utama Tahun 2015 B Evaluasi dan Analisa Kinerja Tahun 2015 C Capaian Keberhasilan Kinerja Dinas

LKIP DINAS PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KAB. TAPIN BAB II

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA II-28

Page 39: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP) TAHUN … 2015...A Capaian Indikator Kinerja Utama Tahun 2015 B Evaluasi dan Analisa Kinerja Tahun 2015 C Capaian Keberhasilan Kinerja Dinas

LKIP DINAS PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KAB. TAPIN BAB II

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA II-29

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2015

A. Capaian Indikator Kinerja Utama Tahun 2016

Dinas Perhubungan dalam rangka mencapai misi, misi, tujuan dan

sasaran yang telah ditetapkan dalam Renstra Dinas Perhubungan

Perhubungan tahun 2010-2016 dan Penetapan Kinerja Tahun 2016, telah

mengalami perubahan paradigm orientasi akuntabilitas kinerja dimana

sebelumnya akuntabilitas kinerja hanya dilihat dari seberapa dana yang

telah dan akan dibelanjakan untuk pelaksanaan kegiatan atas program

pembangunan transportasi pada tahun berjalan, kini berubah menjadi

berapa besar kinerja yang akan dihasilkan, agar tujuan dan sasaran yang

telah ditetapkan dapat dicapai pada akhir periode perencanaan.

Dalam rangka penunjang perencanaan tersebut, kementerian

Perhubungan melaksanakan manajemen kinerjanya secara lebih baik lagi

dengan melakukan berbagai upaya penyempurnaan dan perbaikan, dimana

salah satunya melaksanakan pengumpulan data kinerja, pengukuran

kinerja dan penilaian kinerja secara berkala melalui (monitoring triwulan)

dengan mengacu pada Penetapan Kinerja Kementerian tahun 2013 yang

telah ditetapkan. Adanya aplikasi e-performance dan aplikasi e-monitoring

and reporting yang ada dalam wibe side Kementerian Perhubungan

memudahkan pimpinan di lingkungan Kementerian Perhubungan dalam

memantau progress capaian kerja secara berkala dari unit kerja yang

dipimpinnya maupun unit kerja dibawahnya.

Dari hasil pengumpulan dan pengukuran capaian kinerja

Kementerian Perhubungan selanjutnya dilakukan kategorisasi kinerja

(penentuan posisi) sesuai dengan tingkat capaian kinerja yaitu sebagai

table III.1 :

Page 40: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP) TAHUN … 2015...A Capaian Indikator Kinerja Utama Tahun 2015 B Evaluasi dan Analisa Kinerja Tahun 2015 C Capaian Keberhasilan Kinerja Dinas

LKIP DINAS PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KAB. TAPIN BAB II

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA II-30

Table III.1

No Kategori Rentang Nilai Kode

1 Sangat baik >100 Biru

2 Baik 80-100 hijau

3 Cukup 50-79 Kuning

4 kurang <49 Merah

Page 41: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP) TAHUN … 2015...A Capaian Indikator Kinerja Utama Tahun 2015 B Evaluasi dan Analisa Kinerja Tahun 2015 C Capaian Keberhasilan Kinerja Dinas

LKIP DINAS PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KAB. TAPIN BAB II

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA II-31

B. Evaluasi dan Analisis Kinerja Tahun 2016

Analisa dan Evaluasi kinerja dilakukan melalui pengukuran kinerja dengan

menggunakan formulir pengukuran kinerja sesuai Peraturan Menteri

Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29

Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan

Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri

Perhubungan Nomor 69 Tahun 2012 Tentang Pedoman Penyususnan

Rencana Kinerja Tahunan, Penetapan Kinerja dan Laporan Akuntabilitas

Kinerja di Lingkungan Kementerian Perhubungan. Pengukuran kinerja

digunakan sebagai dasar untuk menilai keberhasilan atau ketidak

berhasilan pelaksanaan kegiatan program sesuai dengan sasaran yang

telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan visi dan misi Kementerian

Perhubungan.

Secara rinci evaluasi dan analisa terhadap hasil pengukuran capaian

pelaksanaan kegiatan pembangunan sector transportasi sebagai bentuk

pertanggungjawaban dan akuntabilitas kinerja dapat dijelaskan sebagai

berikut:

Sasaran pertama Kementerian Perhubungan adalah meningkatnya

Keselamatan,Keamanan,dan Pelayanan Sarana dan Prasarana

Transportasi Sesuai Standar Pelayanan Minimal (SPM)

Ditetapkannya Sasaran Kementerian Perhubungan berupa “Meningkatnya

Keselamatan, Keamanan, dan Pelayanan Sarana dan Prasarana

Transportasi Sesuai Standar Pelayanan Minimal (SPM)” merupakan

pejabaran dari Visi Kementerian Perhubungan yaitu “Terwujudnya

Pelayanan Transportasi Yang Handal, Berdaya Saing dan Memberikan

Nilai Tambah”. Dimana pelayanan transportasi yang handal,

diindikasikan oleh penyelenggaraan transportsi yang selamat (safety),aman

(security) dan nyaman (comfortable).

Page 42: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP) TAHUN … 2015...A Capaian Indikator Kinerja Utama Tahun 2015 B Evaluasi dan Analisa Kinerja Tahun 2015 C Capaian Keberhasilan Kinerja Dinas

LKIP DINAS PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KAB. TAPIN BAB II

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA II-32

Table III.3

Realisasi Pencapaian Kinerja Sasaran Kemenhub I Tahun 2013

SASARAN STRATEGIS

MENINGKATNYA KESELAMATAN TRANSPORTASI

NO IKU Kemenhub Satuan Target Realisasi %

1 Jumlah kejadian kecelakaan

Transp. Nasional yang

disebabkan oleh factor yang

terkait dengan kewenangan

Kemenhub

Kejadian/tahun 4.962 4.965 99.9

SASARAN STRATEGIS

MENINGKATNYA KESELAMATAN TRANSPORTASI

NO IKU Kemenhub Satuan Target Realisasi %

2 Jumlah gangguan Transp. Oleh

faktor yang terkait dengan

kewenangan Kemenhub

Kejadian/tahun 86.28 66.98 77.63

SASARAN STRATEGIS

MENINGKATNYA KESELAMATAN TRANSPORTASI

NO IKU Kemenhub Satuan Target Realisasi %

3 Rata-rata prosentrasi

Pencapaian On-time Performance

(OTP) sector Transportasi

% 86.28 66.98 77.63

SASARAN STRATEGIS

MENINGKATNYA PEMENUHAN STANDAR TEKNIS DAN STANDAR OPERASIONAL

SARANA DAN PRASARANA TRANSPORTASI

NO IKU Kemenhub Satuan Target Realisasi %

4 Jumlah Sarana Transportasi

yang sudah tersertifikasi (Sarana

Laut,Udara, dan KA)

Unit 15.263 13.127 86.01

5 Jumlah Prasarana Transportasi

yang sudah Tersertifikasi

Unit 198 345 174.24

Sumber : Hasil Pengolahan Data (Biro Perencanaan,2015)

Page 43: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP) TAHUN … 2015...A Capaian Indikator Kinerja Utama Tahun 2015 B Evaluasi dan Analisa Kinerja Tahun 2015 C Capaian Keberhasilan Kinerja Dinas

LKIP DINAS PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KAB. TAPIN BAB II

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA II-33

Dalam rangka mencapai Sasaran kemenerian Perhubungan yang pertama ini ada 5

(lima) Indikator Kinerja Utama (IKU) berbasis outcome yang dijadikan sebagia pedoman

dalam mencapai tujuan dan sasaran yang diinginkan dengan 4 (empat) katagori Sasaran

Strategis yaitu : Meningkatnya keselamatan Transportasi; Meningkatnya Keamanan

Transportasi; Meningkatnya Pelayanan Transportasi; Meningkatnya Pemenuhan Standar

Teknis dan Standar Operasional Sarana dan Prasarana Transportasi.

a. Sasaran Strategis Meningkatnya Keselamatan Transportasi

Pemerintah melalui Kementerian Perhubungan, seiring berjalannya waktu terus

berupaya secara bertahap membenahi system keselamatan dan keamanan transportasi

guna mengurangi tingkat kejadian keelakaan dan menuju kondisi zero to accident .

Upaya yang dilakukan pemerintah tidak saja bertumpu kepada penyediaan fasilitas

keselamatan dan keamanan namun peningkatan kualitas SDM transportasi,

pembenahan regulasi di bidang keselamatan/keamanan transportasi maupun sosialisai

kepada para pemangku kepentingan (publik)

Dimana Indikator Kinerja Utama yang ditetapkan adalah jumlah Kejadian

kecelakaan Transportasi Nasional terkait tugas dan tanggungjawab serta Kewenangan

Kementerian Perhubungan (Sesuai Dengan UU Transportasi Jalan)

1) Jumlah Kejadian Kecelakaan Transportasi Darat

Indikator Kinerja Utama (IKU) Jumlah Kejadian Kecelakaan Transportasi Nasional

yang Disebabkan Oleh Faktor yang terkait dengan Kewenangan Kementerian

Perhubungan pada subsector Transportasi Darat adalah berupa jumlah kejadian

kecelakaan jalan dan sungai, danau dan penyebrangan. Adapun informasi data yang

diberikan adalah total kecelakaan lalu lintas jalan yang bersumber dari Korlantas

Mabes Polri sesuai dengan kewenangan yang tercantum pada Undang-Undang no.22

Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.

Tabel III.4

Trend Kinerja Tingkat Keselamatan Transportasi Darat Tahun 2010-2013

IKU Kemenhub

Jumlah kejadian Kecelakaan Transportasi Nasional Yang disebabkan oleh faktor yang terkait dengan Kewenangan Kementerian Perhubungan

Rincian IKU pada sub sector Transp. Darat

Satuan Realisasi Tahun

2010 2011 2012 2013

kejadian kecelakaan lalu lintas

jalan dan SDP yang terkait dengan kewenangan Ditjen Hubdat

(kejadian)

5.247 5.270 5.235 4.850

1. Kejadian Kecelakaan lalu

lintas yang terkait dengan kewenangan Ditjen Hubdat

(kejadian) 5.247 5.269 5.234 4.850

2. Kejadian kecelakaan lalu

lintas SDP yang terkait dengan kewenangan Ditjen Hubdat

(Kejadian) 0 1 1 0

Page 44: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP) TAHUN … 2015...A Capaian Indikator Kinerja Utama Tahun 2015 B Evaluasi dan Analisa Kinerja Tahun 2015 C Capaian Keberhasilan Kinerja Dinas

LKIP DINAS PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KAB. TAPIN BAB II

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA II-34

Sumber : Ditjen perhubungan Darat (2013)

a) Kejadian Kecelakaan Lalu Lintas Angkutan Jalan

Kejadian kecelakaan lalu lintas jalan yang terkait dengan kewenangan Ditjen

Hubdat menunjukkan penurunan kejadian kecelakaan lalu lintas jalan menurun

dari 2010 sebesar 5.247 kejadian menjadi 4.850 kejadian. Kejadian kecelakaan LLAJ

yang merupakan kewenangan Ditjen Hubdat dapat dihitung dengan menggunakan

formula :

Jum.Kecelakaan karena faktor kendaraan = Jum. Kejadian 2013x0,048

= 101.037 x 0,048

= 4.850 kejadian

Note : 0,048 = asumsi 4.8 % dari kewenangan Ditjen Hubdat

Jumlah kecelakaan yang melibatkan kendaraan bermotor menggunakan pendekatan

4,8% dari jumlah total kecelakaan. Asumsi 4,8% ini merupakan jumlah kecelakaan

yang melibatkan kendaraan yang merupakan kewenangan dari Ditjen Perhubungan

Darat, Kementerian Perhubungan. Asumsi ini diperoleh dari penelitian yang

dilakukan oleh Prof. Dr. Budi Susilo, Msc pda kegiatan peningkatan kapasitas dalam

Pengkajian keselamatan tahun 2012. Jumlah kejadian kecelakaan lalu lintas

angkutan jalan sebanyak 4.850 kejadian merupakan hasil dari 4,8% dari total

jumlah kecelakaan yang bersumber dari kepolisian RI.

Jika dibandingkan dengan target tahun 2013 sebesar 4.856 kejadian, maka

jumlah kejadian yang melibatkan kendaraan bermotor pada tahun 2013 mengalami

penurunan sebesar 0,128% atau sebesar 6 kejadian kecelakaan dimana semakin

kecil realisasi kejadian kecelakaan maka semakin baik pula kinerja penurunan

kecelakaan transportasi yang dilakukan oleh Direktorat Jendral Perhubungan Darat

dalam menekan angka kecelakaan lalu lintas jalan.

b) Kejadian Kecelakaan Lalu Lintas Sungai Danau, dan Penyebrangan (SDP)

Kejadian Kecelakaan Lalu Lintas Sungai Danau dan Penyebrangan (SDP) yang

terkait dengan kewenangan Direktorat Jendral Perhubungan Darat dengan

prosentasi capaian sebesar 100% dikarenakan selama tahun 2013 tidak terjadi

kecelakaan Kapal yang merupakan kewenangan Direktorat Jendral Perhubungan

Darat. Kejadian Kecelakaan Lalu Lintas Sungai, danau dan penyebrangan hanya

dihitung pada tengggelamnya armada Kapal Motor Penyebrangan.

Jumlah Kejadian Kecelakaan Transportasi Laut

Dalam melaksanakan pengukuran jumlah kejadian kecelakaan Transportasi Laut

yang berdasarkan kewenangan dari Kementerian Perhubungan, dibagi kedalam 2 (dua)

Page 45: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP) TAHUN … 2015...A Capaian Indikator Kinerja Utama Tahun 2015 B Evaluasi dan Analisa Kinerja Tahun 2015 C Capaian Keberhasilan Kinerja Dinas

LKIP DINAS PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KAB. TAPIN BAB II

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA II-35

faktor penyebab utama, yaitu berdasarkan faktor manusia (human error factor) dan

factor teknis (technical error factor). Adapun capaian realisasi jumlah kejadian

kecelakaan transportasi laut berdasarkan factor penyebab dari Tahun 2010-2013 dapat

disampaikan sebagai berikut:

Tabel III.5

Jumlah Kejadian Kecelakaan Transportasi Laut Berdasarkan

Faktor Penyebabnya Tahun 2010-2013

Jumlah kejadian Kecelakaan Laut

berdasarkan faktor Penyebabnya

Satuan Realisasi Tahun

2010 2011 2012 2013

Faktor Manusia (kejadian) 43 31 24 24

Faktor Teknis dll (Kejadian) 24 48 66 51

Sumber : Ditjen Hubla (2013)

Berdasarkan data diatas, dapat terlihat bahwa penyebab kecelakaan transportasi laut

yang disebabkan oleh faktor manusia berhasil diiminimalisir. Sementara trend faktor

teknis setiap tahunnya mengalami trend kenaikan dari 24 kejadian di Tahun 2010

menjadi 51 kejadian di tahun 2013, atau mengalami kenaikan sebesar 112,5%. Hal ini

akan menjadi prioritas perbaikan bagi Ditjen Perhubungan Laut untuk memperbaiki

kinerjanya secara terus menerus dengan melakukan berbagai upaya perbaikan mulai dari

pengawasan secara lebih ketat terhadap kelaiakan kapal untuk beroprasi, pemeriksaan

SPB/Port Clear (Fisik, Dokumen, Jumlah dn Ijasah ABK) termasuk muatan dan

penumpang maupun peningkatan Patroli laut (Pangkalan PLP dan Syahbandar). Berikut

disampaikan trend jumlah Kejadian Kecelakaan Transportasi Laut berdasarkan Faktor

penyebab.

a) Jumlah Kejadian Kecelakaan yang disebabkan oleh factor manusia

Jumlah kejadian kecelakaan yang disebabkan oleh kesalahan faktor

manusia pada tahun 2013 sebanyak 24 kejadian kecelakaan, hal ini mengalami

penurunan sebesar 44.19% dibandingkan tahun 2010 dimana jumlah kejadian

sebanyak 43 kejadian kecelakaan. Hal ini dapat tercapai dengn persyaratan dan

proses penerbitan surat Persetujuan bayar (SPB) yang semakin berhati-hati, ketat

dan juga dengan meningkatkan pembinaan kepada para aparat Ditjen Hubla yang

terkait, serta kepada para pihak (stakeholder) yang bertanggungjawab atas

kecelakaan kapal yaitu Nahkoda Kapal, pemilik Kapal/ Perusahaan Pelayaran,

Aparat Pengawas dan penerbit Sertifikasi.

b) Jumlah Kejadian Kecelakaan yang Disebabkan oleh Faktor Teknis dan Lain-Lain

Page 46: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP) TAHUN … 2015...A Capaian Indikator Kinerja Utama Tahun 2015 B Evaluasi dan Analisa Kinerja Tahun 2015 C Capaian Keberhasilan Kinerja Dinas

LKIP DINAS PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KAB. TAPIN BAB II

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA II-36

Terdapat beberapa penyebab kecelakaan yang disebabkan oleh teknis dan

lain lain, yaitu yang disebabkan oleh mesin kapal, kapal tubrukan dan kecelakaan

yang disebabkan oleh adanya muatan kapal yang jatuh dan mengakibatkan

kecelakaan.

Jumlah kejadian kecelakaan yang disebabkan oleh faktor teknis dan lain-lain

mengalami penurunan sebanyak 15 kejadian kecelakaan atau 22.72% dimana pada

tahun 2013 mengalami penurunan menjadi 51 kejadian kecelakaan. Dengan

demikian Hubla telah berhasil menurunkan tingkat kejadian kecelakaan yang

disebabkan oleh faktor teknis dan lain-lain.

Table III.6

Data Kecelakaan Kapal Laut Tahun 2011 – 2013

No DATA KECELAKAAN KAPAL TAHUN

2011 2012 2013

A Jenis Kecelakaan

1 Kapal Tenggelam 58 49 57

2 Kapal terbakar 30 37 25

3 Kapal Tubrukan 14 20 19

4 Kapal kandas 35 38 37

Kapal yang menyebabkan

terancamnya jiwa manusia

41 24 17

Jumlah 178 168 155

B Korban Kerugian

1 Korban Jiwa (meninggal,hilang) 343 150 150

2 Kerugian Barang (Ton) 1643

(kendaraan,Hewan)

C Bendera Kapal

1 Berbendera Indonesia 189 166

2 Berbendera Asing 10 11

Jumlah 199 177

D Ukuran Kapal

Kapal Gt < 7 23 10

Kapal Gt 7-35 28 29

Kapal Gt 35-500 68 61

Kapal Gt > 500 90 77

Jumlah 199 177

E Jenis Kapal

1 Kapal Motor (Km) 117 119

Page 47: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP) TAHUN … 2015...A Capaian Indikator Kinerja Utama Tahun 2015 B Evaluasi dan Analisa Kinerja Tahun 2015 C Capaian Keberhasilan Kinerja Dinas

LKIP DINAS PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KAB. TAPIN BAB II

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA II-37

2 Motor Tanker 3 11

3 Kapal Traditional /KLm 29 16

4 Kapal tug boat 23 17

5 Kapal Tongkang (Barge) 27 14

Jumlah 199 177

No DATA KECELAKAAN KAPAL TAHUN

2011 2012 2013

F Dugaan Faktor Penyebab

1 Manusia 31 24 24

2 Alam 99 78 80

3 Teknis 48 66 51

Jumlah

Direktorat Jendrak Perhubungan Laut telah berupaya untuk menurunkan kejadian

kecelakaan yang disebabkan oleh teknis dan lain-lain dengan berbagai kebijakan antara

lain:

(1) Upaya upaya Pencegahan kecelakaan kapal

(2) Tindakan Preventif Kecelakaan Kapal

(3) Tindakan Repsesif Kecelakaan Kapal

(4) Pemeriksaan Kelaiakan Kapal

(5) Peningkatan dan Pembangunan Prasarana/sarana yang memadai

(6) Peningkatan Pengawasan Keselamatan kapal

(7) Peningkatan Kuantitas Kehandalan dan Pengembangan Teknologi Sarana

Telkomunikasi Pelayaran

(8) Peningkatan Akses melalui pelayanan pelayanan angkutan laut perintis secara

nasional (61 trayek) dan pembangunan kapal-kapal perintis

(9) Peningkatan Kuantitas Kehandalan dan Pengembangan Teknologi Kapal Negara

(Patroli KPLP dan Kenavigasian)

(10) Penataan Alur dan Lokasi Perairan, implementasi VTS dan Perumusan dan

Penetapan ketentuan terkait dengan keselamatan Pelayaran sehubungan dengan

kegiatan Lepas Pantai

(11) Pengkajian kelayakan dan Pengadaan Peralatan Pengamanan CCTV di Pelabuhan

yang terbuka bagi Pelayaran Luar Negeri dan Pelabuhan yang ditetapkan untuk

melayani angkutan lebaran dan natal

(12) Melakukan Kajian mengenai Prototipe kapal-kapal yang mengangkut penumpang

dan barang yang sesuai untuk wilayah-wilayah tertentu

(13) Tingkat Kecukupan dan Kendala Sarana Bantu Navigasi Pelayaran (SBNP)

Page 48: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP) TAHUN … 2015...A Capaian Indikator Kinerja Utama Tahun 2015 B Evaluasi dan Analisa Kinerja Tahun 2015 C Capaian Keberhasilan Kinerja Dinas

LKIP DINAS PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KAB. TAPIN BAB II

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA II-38

Adapun jumlah SBNP yang beroprasi terdiri dari milik Ditjen Perhubungan Laut dan

NON Ditjen Perhubungan Lau, dimana pada tahun 2013 jumlah SBNP milik Ditjen

Perhubungan Laut sebanhyak 2.124 unit dan Non Ditjen Perhubungan Laut

sebanyak 1.306 unit.

Tabel III.7

Jumlah SBNP yang Terpasang Tahun

NO JENIS DJPL NON DPJL JUMLAH

1

2

3

4

5

Menara Suar

Rambu Suar

Pelampung Suar

Rambu Tanda Silang

Anak Pelampung

281

1.332

399

140

36

-

730

535

69

19

281

2.062

934

209

55

TOTAL 2.188 1.353 3.541

Sumber : Ditjen Hubla (2013)

3) Jumlah Kejadian Kecelakaan Transportasi Udara

Berdasarkan Penjelasan atas UU RI No 1 Tahun 2009 Pasal Ayat 1 Huruf a

“Yang dimaksud dengan “Kecelakaan” adalah peristiwa pengoprasian pesawat udara

yang mengakibatkan (a) Kerusakan berat pada peralatan atau fasilitas yang

digunakan dan atau (b) korban jiwa atau luka serius”.

Dengan demikian untuk jumlah kejadian kecelakaan transportasi udara,

dihitung berdasarkan ratio kecelakaan transportasi udara pada Air Operator

Certificate (AOC) 121 dan AOC 135 dengan korban Jiwa dan pesawat Rusak berat.

Dimana Rasio data kecelakaan adalah data kuantitatif angka jumlah kecelakaan

yang menyebabkan korban jiwa dibandingkan dengan angka jumlah pendaratan,

jumlah keberangkatan, dan/atau jumlah jam terbang pesawat udara kategori

transport komersial.

Pada tahun 2013, untuk sector transportasi udara terdapat 1 kejadian atau

sebesar 2.07 kejadian/ 1 juta flight cycle. Dimana kejadian kecelakaan yang terjadi

pada tahun 2013 adalah pada tanggal 30 Desember 2013 di Kabanjahe Sumut

Page 49: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP) TAHUN … 2015...A Capaian Indikator Kinerja Utama Tahun 2015 B Evaluasi dan Analisa Kinerja Tahun 2015 C Capaian Keberhasilan Kinerja Dinas

LKIP DINAS PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KAB. TAPIN BAB II

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA II-39

dengan registrasi PK-DAL, jenis pesawat Bell -206 BII (Helicopter) dengan jumlah

korban 1 orang meninggal dunia dan 4 orang luka-luka.

Jumlah kejadian kecelakaan transportasi udara pada AOC 121 dan AOC 135

dengan korban jiwa dan pesawat rusak berat dapat dilihat dalam table dibawah ini;

Table III.8

Jumlah Kejadian Kecelakaan Pesawat Transportasi dengan Korban

Jiwa dan Pesawat Rusak Berat

Tahun Jmh Kejadian kecelakaan

Transp. Udara pd AOC 121

A)C 135 dengan korban jiwa

dan pesawat Rusak Berat

Ratio Kecelakaan transp.

Udara pd AOC 135 dengan

korban jiwa dan pesawat

Rusak berat

2009 (thn dasar) 5 12.17

2010 0 0

2011 7 24.1

2012 3 5.56

2013 1 2.07

2010-2013 11 31.73

Rata-rata

Thn 2010-2013

2.75 7.93

Sumber : Direktorat KUPPU Ditjen Hubud (2013)

Berdasarkan table diatas, jika dibandingkan dengan tahun 2009, jumlah

kejadian kecelakaan transportasi udara pada AOC 121 dan AOC 135 dengan korban

jiwa dan Pesawat Rusak berat adalah 5 kejadian dan ratio sebesar 7.93 kejadian,

maka rata-rata kejadian selama empat tahun (Tahun 2010-2013) adalah 2.25

kejadian, ini berarti sampai dengan tahun 2013 jumlah kejadian kecelakaan sudah

menurun lebih kecil dari 50%.

Sesaui dengan road map to zero accident yang dicanangkan oleh Menteri

Perhubungan pada pertengahan tahun 2008 dan rekomendasi dari TIM Evaluasi

Keamanan dan Keselamatan Transportasi dan juga merupakan indicator dalam

rencana pembangunan jangka menengah nasional yakni “ Menurunnya tingkat

kecelakaan transportasi pada tahun 2014 menjadi lebih kecil 50 persen dari kondisi

eksisting tahun 2009”

Page 50: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP) TAHUN … 2015...A Capaian Indikator Kinerja Utama Tahun 2015 B Evaluasi dan Analisa Kinerja Tahun 2015 C Capaian Keberhasilan Kinerja Dinas

LKIP DINAS PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KAB. TAPIN BAB II

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA II-40

Upaya yang dilakukan untuk mendukung peningkatan keselamatan jasa

transportasi udara selain melakukan investigasi “pencegahan kecelakaan pesawat

udara” adalah mengeluarkan beberapa kebijakan diantaranya ;

a) Meningkatkan frekuensi Ramp check Keselamatan dan Keamanan

Penerbangan

b) Melakukan audit secara berkala terhadap operator penerbangan

c) Melakukan Program Pengawasan (Surveilance) dan bimbingan teknis

kepada operator penerbangan

d) Mengimplementasikan Safety Management system dalam suatu system

proses Management Safety dari suatu organisasi Operator Penerbangan

e) Melaksanakan sosialisasi Civil Safety Regulation (CASR)

f) Meningkatkan kualitas komputensi SDM melalui pelatihan-pelatihan

baik di dalam negeri maupun luar negeri.

Direktorat Jendral Perhubungan Udara di dalam setiap kejadian Kecelakaan

pesawat udara selalu melakukan investigasi “Pencegahan Kecelakaan Pesawat

Udara”.

Indikator keselamatan lainnya adalah jumlah Airtraffic incident dengan rasio 4 :

100.000 pergerakan. Bahwa dalam penetapan Checkpoint Air Traffic Incident

didasarkan pada surat keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor

SKEP/284/x/1999 tentang Standar Kinerja Operasional Bandar Udara yang terkait

dengan Level of Service dengan inkator Breaking of separation (BOS) adalah rasio 4

kejadian disbandingkan 100.000 pergerakan pesawat Udara atau rumus 4 kejadian :

100.000 pergerakan.

Data pergerakan pesawat Udara pada tahun 2013 sebanyak 3.073.916

pergerakan pesawat Udara. Dari data pergerakan dimaksud berdasarkan rumus BOS

4 : 100.000 maka dapat ditoleransi pada tahun 2013 sebanyak 120 BOS.

Berdasarkan Data yang ada sebanyak 45 BOS dari target yang ditetapkan sebesar 54

BOS atau sebesar 116.67% . Hal ini mengalami kenaikan yang cukup signifikan dari

tahun 2012 dengan jumlah 9 BOS atau 183,93%, tapi dari capaian kinerja tahun

2013 mengalami penurunan dari sebesar 183.93% menjadi 116.67%. jika realisasi

tersebut dibandingkan dengan realisasi tahun 2010 sebesar 65 kejadian atau

sebesar 75% tahun 2011 sebesar 19 kejadian atau 106.67% . dalam hal ini

pengawasan kejadian kecelakaan terdapat beberapa kendala antara lain:

a) Budaya pelaporan terhadap airtraffic incident

Bahwa saat ini telah dikembangkan system pelaporan ATS incident secara

electronic/online (ESIRS / Electronic Safety incident Reporting system)

sehingga setiap pelaporan kejadian dapat langsung dikelompokkan dan

inventarisir secara otomatis, disamping informasi tersebut dapat segera

diterima oleh pejabat yang berwenang melalui media SMS ataupun Email.

Dalam implementasi budaya pelaporan tersebut terdapat hambatan yang

dihadapi dalam menganilisis dan menginvebtarisir laporan kejadian antara

lain:

(1) Inventarisir laporan kejadian masih dilakukan secara manual

Page 51: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP) TAHUN … 2015...A Capaian Indikator Kinerja Utama Tahun 2015 B Evaluasi dan Analisa Kinerja Tahun 2015 C Capaian Keberhasilan Kinerja Dinas

LKIP DINAS PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KAB. TAPIN BAB II

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA II-41

(2) Sering terlambatnya pelaporan kejadian sehingga seringkali informasi

kejadian tersebut lebih dahulu dipublikasikan oleh media dari pada oleh

pejabat yang berwenang

(3) Belum ada alur baku terkait pelaporan kejadian pasca berdirinya PERUM

LPPNPI sehingga menimbulkan kebingungan pada personil navigasi

penerbangan untuk melaporkannya

(4) Masih kurangnya kesadaran personil penerbangan untuk melaporkan

setiap kejadian yang dianggap dapat membahayakan keselamatan

penerbangan sehingga masih terdapatnya pelaporan yang disampaikan

oleh operator penerbangan

Untuk mengtasi permasalahan di atas telah dilakukan upaya-upaya sebagai berikut:

(1) Melakukan koordinasi yang intensif dengan PERUM LPPNPI untuk membahas alur pelaporan

kejadian dengan menyusun advisory circular.

(2) Inventarisasi dan menganalisa secara mendalam setiap laporan kejadian serta

mengklasifikasikan kejadian berdasarkan jenisnya.

(3) Melakukan investigasi dan analisa mendalam jika laporan tersebut telah dianggap secara

nyata membahayakan keselamatan penerbangan

(4) Memberikan rekomendasi terhadap hasil investigasi agar kejadian yang dapat

membahayakan keselamatan penerbangan tidak terulang kembali

b) Peningkatan jumlah pergerakan pesawat udara

Dengan peningkatan pergerakan pesawat udara tersebut diperlukan upaya – upaya

untuk menjamin keselamatan penebangan melalui : restrukturisasi ruang udara,

peningkatan status pelayanan ruang udara, penerapan prosedur baru,

penambahan/penggantian fasilitas, penambahan personil navigasi penerbangan, serta

peningkatan kompetensi personil

Upaya yang telah dilakukan dalam mengantisipasi terhadap meningkatnya

kepadatan pergerakan pesawat udara antar lain

1) Penerapan Air Traffic Flow Managemen (ATFM).

ATFM merupakan salah satu solusi dalam mengatasi tingginya pergerakan

lalu lintas penerbangan. Salah satu upaya penerapan ATFM telah dilakukan

walaupun dalam tahap yang sangat sederhana, diantaranya melalui penerapan SLOT

time penetapan slot time saat ini dikelola oleh Indonesia Coordinator (IDSC) dimana

Direktor Navigasi pentingnya penetapan slot time sebagai salah satu cikal bakal

Direktorat Navigasi Penerbangan turut berperan aktif dalam pertemuan-pertemuan

IDSC

Dalam rangka mendukung program ATFM lebih lanjut, diperlukan adanya

penguatan system ATFM baik dari sisi hardware, software maupun Sumber Daya

Manusia. Mengingat bahwa implementasi ATFM memerlukan kajian komprehensif

serta biaya yang cukup besar, Direktorat Navigasi Penerbangan telah melakukan

inisiasi pertemuan dengan PERUM Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi

Penerbangan Indonesia (LPPNPI) mengenai pembagian tugas dan tanggung jawab

dalam penerapan ATFM.

Page 52: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP) TAHUN … 2015...A Capaian Indikator Kinerja Utama Tahun 2015 B Evaluasi dan Analisa Kinerja Tahun 2015 C Capaian Keberhasilan Kinerja Dinas

LKIP DINAS PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KAB. TAPIN BAB II

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA II-42

2) Peningkatan Kapasitas Ruang Udara

Upaya peningkatan kapasitas ruang udara dilakukan dengan beberapa cara

diantaranya penerapan prosuder Performance Based Navigation (PBN) pada segmen

wilayah pendekatan pada bandar asibuk atau bandara yang memiliki kontur sulit

untuk didarati, sebagai contoh penerapan SID/STAR PBN Bandara Juanda

Surabaya. Upaya peningkatan kapasitas ruang udara juga dilakukan dengan

melakukan restrukturisasi ruang udara baik ruang udara lapis bawah (lower

airspace) maupun ruang udara lapis atas (Upper Airspace). Saat ini telah dilakukan

pada ruang udara pada bandara Soekarno Hatta.

3) Pemenuhan Jumlah SUmber Daya Manusia

Peningkatan kapasitas ruang udara melalui peningkatan status pelayanan

pada beberapa bandara akan mengakibatkan kebutuhan jumlah personel juga akan

semakin meningkat, dalam hal ini berlaku rumus bahwa peningkatan kapasitas

ruang udara berbanding lurus dengan peningkatan jumlah dan kualitas SDM.

Oleh karena itu, direktorat Navigasi Penerbangan melakukan upaya-upaya

pemenuhan jumlah personel sebagai berikut :

a) Melakukan pemetaan kebutuhan jumlah personil ATC diseluruh bandara

b) Memenuhi kebutuhan jumlah personil

c) Pengawasan implementasi ketentuan lisensi dan rating ATC sesuai ketentuan

CASR 69

d) Pengawasan penyelenggaraan diklat teknis ATS sesuai ketentuan CASR 143

e) Peningkatan kemampuan personil melalui pendidikan teknis baik berupa

pendidikan yang terkait operasional lapangan maupun pendidikan yang

sifatnya pengawasan/manajerial.

4) Peningkatan Kualitas dan Kuantitas Fasilitasi Pelayanan Navigasi Penerbangan

Peralatan penunjang pelayanan merupakan salah satu faktor yang mendapat

perhatian untuk dapat meningkatkan kualitas pelayanan navigasi penerbangan.

Perbaiakan serta penambahan fasilitas penunjang pelayanan dilakukan melalui

upaya-upaya sebagai berikut:

a) Sertifikasi penyelenggara pelayanan telekomunikasi penerbangan

b) Perbaiakan dan pengadaan alat baru fasilitas alat bantu navigasi

penerbangan

c) Perbaiakan dan pengadaan alat baru fasilitas komunikasi

d) Perbaiakan dan pengadaan alat baru fasilitas surveillance

e) Kalibrasi peralatan alat bantu navigasi penerbangan dan peralatan

surveillance secara berkala

f) Pengenalan teknologi penerbangan terbaru/mutakhir kepada personil

navigasi penerbangan

Page 53: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP) TAHUN … 2015...A Capaian Indikator Kinerja Utama Tahun 2015 B Evaluasi dan Analisa Kinerja Tahun 2015 C Capaian Keberhasilan Kinerja Dinas

LKIP DINAS PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KAB. TAPIN BAB II

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA II-43

5) Pengawasan Implementasi Regulasi Pelayanan Navigasi Penerbangan

Fungsi pengawasan yang dilakukan meliputi pelaksanaan audit berkala

sebagai upaya untuk menjamin bahwa regulasi pelayanan navigasi yang telah

diterbitkan senantiasa dijalankan oleh penyelenggara pelayanan, pelaksanaan

investigasi insiden sebagai upaya agar kejadian insiden yang sama tidak terulang

dikemudian hari, dan lain-lain.

4) Jumlah Kejadian Kecelakaan Perkereta Apian

Jumlah kejadian kecelakaan Kereta Api khususnya kejadian anjlok dan kejadian

tabrakan antar kereta api mengalami kenaikan di Tahun 2013, dimana pada tahun 2012

sebesar 31 kejadian, ditahun 2013 meningkat menjadi 39 kejadian atas meningkat sebesar

25.81%. namun demikian walau meningkat jumlah kejadian kecelakaan Kereta Api di

tahun 2013, apabila dibandingkan dengan tahun 2010, jumlah kejadian kecelakaan

mengalami penurunan sebesar 5.13%.

Adapun rincian kecelakaan KA apabila dilihat berdasarkan jenis kecelakaan jumlah

terbesar dikarenakan karena adanya anjlog kereta api yaitu sebanyak 25 kejadian,

sedangkan tabrakan kereta api tidak ada kejadian.

Tabel III.9

Rekapitulasi Jumlah Jenis Kecelakaan KA Tahun 2013

No Jenis Kecelakaan Tahun 2013

1

2

3

4

5

Tabrakan KA dengan KA

Anjlog

Terguling

Banjir/longsor

Lain-lain

0

25

1

7

6

Jumlah 39

Sumber :Ditjen KA (2013)

Untuk mengantisipasi terkait dengan penanganan keselamatan perkeretaapian,

terdapat beberapa kegiatan dalam upaya peningkatan keselamatan perkretaapian

diantaranya:

1) Kegiatan Workshop /sosialisasi keselamatan perkeretaapian

2) Inspeksi Keselamatan Perkeretaapian

3) Audit Keselamatan Perkeretaapian

4) Penelitian kecelakaan kereta api

5) Penyidikan kecelakaan

6) Penertiban penumpang KA

7) Penertiban pemukiman liar ;dan

Page 54: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP) TAHUN … 2015...A Capaian Indikator Kinerja Utama Tahun 2015 B Evaluasi dan Analisa Kinerja Tahun 2015 C Capaian Keberhasilan Kinerja Dinas

LKIP DINAS PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KAB. TAPIN BAB II

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA II-44

8) RAKOR PPNS perkeretaapian

Seluruh kegiatan tersebut terlaksana seluruhnya di tahun 2013 dan dijadikan bahan

evaluasi penilian dalam rangka upaya peningkatan keselamatan perkeretaapian.

b. Sasaran Strategis Meningkatnya Keamanan Transportasi

Dalam rangka mencapai Sasaran Strategis Peningkatan Keamanan Transportasi, indicator

Kinerja Utama yang digunakan adalah dari jumlah Gangguan Keamanan pada sector

Transportasi yang terkait dengan Kewenangan Kementerian Perhubungan, indicator ini ada

pada suatu subsector transportasi Udara. Sedangkan pada Sub sector lain faktor keamanan

melekat pada intansi lain, hal ini sesuai dengan peraturan dan perundangan yang berlaku.

Adapun pencapaian sasaran melalui Indikator Kinerja Utama ini pada Tahun 2013 adalah

sebagai berikut:

Tabel III.10

Tingkat Capaian sasaran Strategis Yang Terkait Dengan

Keamanan Pada sector Transportasi Tahun 2013

IKU Kemenhub

Jumlah Gangguan Keamanan pada Sektor Transportasi Oleh Faktor yang Terkait

Dengan Kewenangan Kementerian Perhubungan

Rincian IKU Kemenhub

(Transportasi Udara)

Satuan Target Realisasi %

Jumlah lolosnya Barang-barang Tekarang

(Porhibited Item) yang terdiri dari Security Item

Dangerous Article,dan Ancaman Bom Serta

Penyusupan orang/Hewan ke Bandara Udara

Kejadian/Tahun 8 7 112.5%

Sumber: Ditjen Perhubungan Udara (2013)

Realisasi capaian kinerja Tahun 2013 dapat dibandingkan dengan realisasi Tahun

sebelumnya yaitu tahun 2010, Tahun 2011 dan Tahun 2012 sehingga diperoleh informasi mengenai

pola / trend perkembangan pada table

Tabel III.11

Informasi Tentang ke-7(tujuh) Kejadian/Gangguan

Yang telah terjadi pada tahun 2013

No Kejadian Kronologis Tempat Waktu Tindak

lanjut

pelaporan

1 Unauthorized Seseorang berjalan Bandar Udara 05 feb Idem Garuda

Page 55: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP) TAHUN … 2015...A Capaian Indikator Kinerja Utama Tahun 2015 B Evaluasi dan Analisa Kinerja Tahun 2015 C Capaian Keberhasilan Kinerja Dinas

LKIP DINAS PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KAB. TAPIN BAB II

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA II-45

peron di area

Strerile Area

menyebrangi runway

saat Ga 401/DPs-cgk

Lepas Landas

Ngurah Rai

Denpasar

2013 Indonesia

2 Unauthorized

person di

Sterile Area

Beberapa Anak di

Runway saat Ga

120/cgk-plm sedang

proses Taxi - in

Bandar Udara

Iskandar Muda-

Aceh(Ap II)

25 jan

2013

Idem Garuda

Indonesia

3 Bahan Peledak ditemukan Rakitan

Bom oleh pt.Duta

Angkasa Prima Kargo

Dengan Pti Tertulis

masin ikan melalui

pt.pos Indonesia

dengan asal

pekalongan tujuan

merauke yang diangkut

dengan pesawat

Garuda Indonesia rute

Jakarta-Ujung

Pandang.Bom Rakitan

tersebut telah diurai

oleh tim gegana

Polri,dilakukan

peledakan pertama

pada pukul 11.45 dan

peledakan kedua pada

pukul 12.06 Wib di

Area Pergudangan

kantor Pos Indonesia

Bandara Soekarno -

Hatta

Bandara Soetta 25 jan

2013

Telah

dilakukan

inspeksi

pada

tanggal 28

januari

2013

Kantor

Otband Wil

1/yang

melaporkan

kejadian

joseph

paking

4 Unauthorized

Person At

Strerile Area

Ditemukan orang dari

luar memasuki Area

Kedatangan memakai

Trolley besar tanpa

dilakukan pemeriksaan

/Body search

Bandar Udara

Supadio

Pontianak

19 jan

2013

Dijadwaklan Garuda

5 Temuan 4

(empat) Butir

Peluru/Amunisi

Telah ditemukan 4

(empat) Butir peluru

pada tas jinjing

penumpang atas nama

Briptu Agus

Sulistyanto Anggota

Polwi Pati

Terminal 1b

Soekarno – Hatta

(penerb.semarang-

jakarta –pangkal

pinang) flight

no.sj 225-sj 076

22 agust

2013

Pt Angkasa

Pura

6 Gagalnya

screening

Check poin di

Bandara

Ngurah Rai

Ditemukan dg kategori

Flammable Liquids

berupa 3 botol plasik

berisi cairan bibit

parfu,pemutih,dan anti

Dps-Upg-Mdc

diBandara sam

Ratulangi-Manado

Ga 312725

07 okt

2013

Garuda

Page 56: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP) TAHUN … 2015...A Capaian Indikator Kinerja Utama Tahun 2015 B Evaluasi dan Analisa Kinerja Tahun 2015 C Capaian Keberhasilan Kinerja Dinas

LKIP DINAS PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KAB. TAPIN BAB II

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA II-46

Denpasar noda pakaian laundry

didalam check Baggage

penumpang berupa

Dus dan diketahui saat

Unloading Bagasi dari

Compartement Iii Dus

mengeluarkan asap

Nojemmy wellem Theo

siregar lable Tn

Ga312725

7 Ditemukan petasan

kategori Explosives

sebanyak 6 Box kecil di

area check in counter

pada saat implementasi

additional baggage

profiling terhadap

penumpang Ga718

Dps=2 kotak=4

kotak,Ga728-per

sebelum memasuki

Queuing Line oleh

petugas sec Gapura

Udk telah dilakukan di

Scp 1 Ngurah Rai

Ga 728 Dps-per

Ga 718 Dps-mel,

Bandara Ngurah

Rai Scp 2 intern

7 oct 2013 Garuda

Selain kejadian/gangguan tersebut diatas, yang mengganggu keamanan jasa

transportasi udara adalah accident penembakan pesawat udara DHC-6 Twin Otter milik PT.

Trigana Air pada tanggal 8 April 2013 di Bandar Udara Mulia. Accident penembakan tersebut

sudah ditindak lanjuti dengan surat rekomendasi dari Dirjen perhubungan Udara kepada PT.

Trigana Air Serve untuk melakukan assement dan koordinasi terkait jaminan keamanan kepada

pihak keamanan dan pemerintah Daerah setempat.

c. Sasaran Strategis Meningkatnya Pelayanan transportasi

Pencapaian sasaran strategis berupa peningkatan pelayanan transportasi diukur melalui

Indikator Kinerja Utama rata-rata Prosentase pencapaian On-time Performance (OTP) Sektor

Transportasi Darat, dengan rata rata capaian kinerja di tahun 2013 sebesar 77,63% dengan

rincian sebagai berikut :

1) Prosentasi Pencapaian on-time Performance Pelayanan Transportasi laut

Pencapaian On-Time Performance pelayanan Transportasi di hitung berdasarkan

rata-rata capaian Effective Time/Berth Time (ET/BT), dimana pada tahun2013 rata rata

pencapian kinerja pelabuhan adalah sebesar 66.98% dari 46 pelabuhan yang ada.

Pencapaian Effective Time (ET) sesuai SK. Direktur Jendral Perhubungan Laut yang

telah ditetapkan adalah sebesar 54,17% yang artinya dari 48 pelabuhan yang telah

ditetapkan hanya terdapat 26 pelabuhan yang telah mampu mencapai standard yang

telah ditetapkan.

Page 57: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP) TAHUN … 2015...A Capaian Indikator Kinerja Utama Tahun 2015 B Evaluasi dan Analisa Kinerja Tahun 2015 C Capaian Keberhasilan Kinerja Dinas

LKIP DINAS PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KAB. TAPIN BAB II

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA II-47

Pada tahun 2013 jumlah pelabuhan yang memenuhi pencapaian Effective Time

(ET)/(BT) sesuai standard yang ada 15 pelabuhan sedangkan pada tahun2013 sebanyak

36 pelabuhan atau meningkat sebanyak 21 (dua puluh satu) pelabuhan.

2) Prosentasi Pencapaian On Time Performance (OTP) Transportasi Udara

On time performance (OTP) merupakan perbandingan antara jumlah penerbangan

yang tepat waktu yang dilakukan untuk menunjang kegiatan penerbangan sesuai dengan

jadwal yang telah ditetapkan. Pada umumnya ,On Time Performance disebabkan oleh

alasan cuaca, operasional, teknik, Bandar udara (air port),Niaga dan lain lain

Table III.13

Prosentasi Pencapaian On-Time Performance (OTP) Transportasi Udara

IKU Kemenhub

Rata-Rata Prosentasi Pencapaian on-time Performance (OTP) Sektor Transportasi

Rincian KU Kemenhub (Transp. Udara) Satuan Target Realisasi %

Prosentasi Pencapaian On-Time

Performance (OTP) Transportasi Udara

% 79.52 77.85 97.90

Sumber: Ditjen Perhubungan Udara (2013)

Direktorat Jendral Perhubungan udara telah melakukan pemantauan terhadap

tingkat OTP maskapai penerbangan selama tahun 2013 antaralain Garuda Indonesia,

Trigana Aie, Sriwijaya Air, Citylink, Kalstar, Lion Mentari Airlines, Mandala Airlines,

Aviastar, Merpati Nusantara Airlines, Wings Air, Indonesia Airasia, Transnusa. Dari hasil

pemantauan pada periode Januari-Desember 2013 dapat dilaporkan bahwa Garuda

Indonesia memiliki rata rata tingkat On Time Performance (OTP) yang paling tinggi, yaitu

84,05% dengan jumlah penerbangan 168.374 dan yang paling rendah adalah Trans Nusa

yang memiliki OTP rata-rata 67.97%.

Trigana Air menempati peringkat kedua setelah Garuda Indonesia dengan tingkat

OTP rata-rata 83,70%. Pada peringkat ketiga terdapat maskapai Sriwijaya Air dengan

perolehan OTP rata-rata 80.94 yang kemudian diikuti citylink dengan tingkat OTP rata-

rata 80,27% Kalstar rata rata OTP 79.94%, Lion Mentari Airlines dengan tingkat OTPrata-

rata 74.55%, Mandala Airlines rata-rata OTP 73.81%, Aviastar rata-rata OTP sebesar

72.76%, Merpati Nusantara Airlines rata-rata OTP 72.73% Wing Air rata-rata OTP

sebesar 72.37%, Indonesia Airasia rata-rata OTP71.58% dan yang menempati posisi

terendah rata-rata OTP adalah Transnusa sebesar 67.97%

Dari data tersebut dapat dilihat bahwa Garuda Indonesia masih menjadi maskapai

penerbangan domestic yang memiliki tingkat ketepatan waktu paling tinggi dibanding

dengan maskapai penerbangan lain.

Sesuai dengan penjelasan pada Pasal 146 UU nomor 1 Tahun 2009 Faktor

keterlambatan meliputi:

Page 58: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP) TAHUN … 2015...A Capaian Indikator Kinerja Utama Tahun 2015 B Evaluasi dan Analisa Kinerja Tahun 2015 C Capaian Keberhasilan Kinerja Dinas

LKIP DINAS PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KAB. TAPIN BAB II

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA II-48

a) Faktor Teknis Operasional

(1) Bandar udara untuk keberangkatan dan tujuan tidak dapat digunakan

operasional pesawat udara

(2) Lingkungan menuju Bandar udara atau landasan terganggu fungsinya misalnya

: retak, banjir atau kebakaran

(3) Terjadinya antrian Pesawat udara lepas landas (Take off),mendarat (landing)

atau alokasi waktu keberangkatan (slot time) di bandara

(4) Keterlambatan pengisian bahan bakar

b) Faktor Non Teknis Operasional

(1) Keterlambatan pilot, co-pilot, dan awak kabin

(2) Keterlambatan jasa boga (catering)

(3) Keterlambatan penanganan di darat

(4) Menunggu penumpang, baik yang baru melapor (chek in), pindah pesawat

(transfer) atau penerbangan lanjutan (connecting flight)

(5) Ketidak siapan pesawat udara

c) Faktor Cuaca

Hujan lebat, petir, badai, kabut, asap, jarak pandang dibawah standar

minimal, atau kecepatan angin yang melampau standar maksimal yang mengganggu

keselamatan penerbangan.

d) Faktor lain yaitu faktor – faktor keterlambatan selain TO, NTO, dan CUA

Faktor penyebab keterlambatan yang tertinggi adalah faktor teknik operasional

sebesar 44.48% keterlambatan faktor non teknik operasional sebesar 36,61%, faktor

cuaca sebesar 5,73% dan faktor lain-lain sebesar 15,21%. OPT memiliki pengaruh

dan dampak yang signifikan kepada tingkat peniliaian masyarakat terhadap mutu

pelayanan suatu maskapai penerbangan. Diharapkan dengan adanya monitoring

berkelanjutan ini, maka setiap maskapai dapat terus berusaha meningkatkan mutu

pelayanan jasa transportasi udara Tahun 2013

Tabel III.14

On-Time Performance (OTP) Maskapai Tahun 2013

OTP Maskapai Tahun 2010 - 2013

Maskapai Tahun 2013

Garuda Indonesia 84,05%

Trigana air 83,70%

Page 59: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP) TAHUN … 2015...A Capaian Indikator Kinerja Utama Tahun 2015 B Evaluasi dan Analisa Kinerja Tahun 2015 C Capaian Keberhasilan Kinerja Dinas

LKIP DINAS PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KAB. TAPIN BAB II

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA II-49

Sriwijaya air 80,94%

Citylink 80,27%

Kalstar 79,94%

Lion air 74,55%

Mandala airlines 73,81%

Aviastar 72,76%

Merpati nusantara airlines 72,73%

Wings air 72,37%

Indonesia airasia 71,58%

Transnusa 67,97%

3) Prosentasi realisasi ketepatan Waktu Keberangkatan dan Kedatangan Kereta Api

(On-Time performance)

Dapat disampaikan bahwa ketepatan waktu keberangkatan dan kedatangan kereta

api pada tahun 2013 belum mencapai target yang ditetapkan sebesar 55,87%. Realisasi

pencapaian target mencapai sebesar 44,13% atau capaian indikator kinerja mencapai

sebesar 78,97%

Salah satu capaian tidak memenuhi target sebagaimana yang ditetapkan,

disebabkan sepanjang ditahun 2013 terdapat beberapa hambatan opersi rata rata

hambatan terbesar yakni terjadi anjlogan sehingga seluruh pola operasi KA terjadi

kelambatan dan kurang tepat waktu.

Tabel III.15

Rata-rata keterlambatan KA ahun 2010-2013

Rata-rata

keterlambatan

Kereta Api

(dalam menit)

Tahun

2010 2011 2012 2013

Target 43 39 40 40

Realisasi 58,75 54,25 44,64 17

Sumber Ditjen KA (2013)

Mengenai capaian indikator kinerja Rata-rata keterlambatan kereta api, diketahui

bahwa keterlambatan rata-rata KA yang ditetapkan sebesar 40 menit didapat capaian

rata-rata keterlambatan sebesar 17 menit artinya waktu keterlambatan lebih kecil atau

rendah dari target.

Dalam upaya mengevaluasi serta memonitor keterlambatan pengoprasian kereta api,

kegiatan yang dilakukan yaitu Pemantauan dan Evaluasi Pelaksanaan GAPEKA (Grafik

Perjalanan Kereta Api) dimana tujuan pelaksanaan tersebut ialah untuk pembuatan

laporan kepada pimpinan sebagai bahan pertimbangan dalam penetapan GAPEKA di

tahun mendatang agar ketepatan dan keterlambatan dapat diantisipasi.

Page 60: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP) TAHUN … 2015...A Capaian Indikator Kinerja Utama Tahun 2015 B Evaluasi dan Analisa Kinerja Tahun 2015 C Capaian Keberhasilan Kinerja Dinas

LKIP DINAS PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KAB. TAPIN BAB II

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA II-50

d. Sasaran Strategis Meningkatnya Pemenuhan Standar Teknis dan Standar

Operasional Sarana dan Prasarana Transportasi

Dalam rangka mencapai Sasaran Strategi Meningkatnya Pemenuhan Standar Teknis

dan Standar Operasional Sarana dan Prasarana Transportasi, pengukuran dilakukan

terhadap jumlah sarana Transpoetasi yang sudar tersertifikasi dan jumlah prasarana

Transportasi yang sudah Tersertifikasi tahun 2013 capaian kinerja jumlah Sarana

Transportasi sudah tersertifikasi sebanyak 13.127 unit dari target sebesar 15.263 unit

sehingga capaian kinerja adalah sebesar 86.01% sedangkan untuk jumlah prasarana

transportasi yang sudah tersertifikasi (Transportasi laut, Udara dan KA) capaian yang

didapatkan di tahun 2013 adalah sebesar 545 unit dari target sebesar 198 unit sehingga

capaian kinerja IKU tersebut adalah sebesar 174,24%, berikut disampaiakan rincian

penjelasan capaian Transportasi per subsector

1) Sarana Transportasi Yang sudah Tersertifikasi

a) Jumlah Sarana Transportasi darat yang sudah tersertifikasi

Pencapaian sasaran Strategis ini berdasarkan IKU yang terkait dengan

Transportasi Darat Tahun 2013 adalah sebagai berikut:

Tabel III.16

Capaian Kinerja Jumlah Sarana Transportasi Darat

Yang Sudah Tersertifikasi Tahun 2013

IKU Kemenhub

Jumlah Sarana Transportasi yang sudah Tersertifikasi

Rincian IKU Kemenhub

(Transportasi Darat)

Satuan Target Realisasi %

Jumlah Kapal penyebrangan yang

sudah tersertifikasi

Unit

(Sertifikasi)

167 167 100

Sumber:Ditjen Perhubungan Darat(2013)

Prosentasi Capaian rencana tingkat capaian pada IKU Prosentase

Transportasi Darat khususnya kapal penyebrangan yang sudah tersertifikasi

adalah sebesar 100%, dengan jumlah kapal penyebrangan yang sudah memiliki

sertifikasi adalah sebanyak 167 unit kapal penyebrangan yang beroprasi.

b) Jumlah sarana Transportasi Laut yang sudah Memiliki Sertifikasi Kelaiakan

Kapal (cat: Pusat)

Salah satu upaya pencegahan kecelakaan transportasi laut adalah dengan

penerbitan beberapa sertifikat kapal. Realisasi jumlah sarana transportasi laut

yang sudah memiliki sertifikat kelaiaklautan kapal pada Tahun 2010 s.d 2012

dapat dilihat pada table berikut:

Tabel III.17

Trend Jumlah Sarana Transportasi Laut Yang Sudah Tersertifikasi Tahun

210-2013

Page 61: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP) TAHUN … 2015...A Capaian Indikator Kinerja Utama Tahun 2015 B Evaluasi dan Analisa Kinerja Tahun 2015 C Capaian Keberhasilan Kinerja Dinas

LKIP DINAS PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KAB. TAPIN BAB II

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA II-51

IKU Kemenhub

Jumlah Sarana Transportasi Yang Sudah Tersertifikasi

Rincian IKU Kemenhub pada

Transp. Laut

Realisasi

satuan 2010 2011 2012 2013

Jumlah Sarana Transportasi

laut yang sudah

memilikisertifikat

kelaiaklautan kapal (cat :

Pusat)

Sertifikat

1.850

7.447

9.298

9.794

Sumber : Ditjen Perhubungan Laut (2013)

Peningkatan jumlah sertifikat yang diterbitkan pada tahun 2013 terdapat pada

sertifikat yang diterbitkan pada tahun 2013 terdapat pada sertifikat kapal Non

Solas. Hal ini terkait adanya pemberlakuan Aza Cabotage dan terdapat

Pemberlakuan NCVS (Non Convention Vessel Standard) pada tahun 2013 yaitu

ketentuan khusus untuk kapal yang berlayar di dalam negeri. Jumlah dan jenis

sertifikat yang diterbitkan dapat dilihat pada table berikut

No Jenis Sertifikat Jumlah

2010 2011 2012 2013

Pengeluaran Sertifikat Kapal

1 Keselamatan Konstruksi Kapal barang

(SOLAS)

Keselamatan Konstruksi Kapal Barang (NON

Solas)

80

563

293

2.398

350

3.096

344

3.208

2 Keselamatan Perlengkapan Kapal Barang

(SOLAS)

Keselamatan Perlengkapan kapal Barang

(NON SOLAS)

76

306

276

1267

336

1687

333

1.889

3 Keselamatan Radio Kapal Barang (SOLAS)

Keselamatan Radio Kapal Barang (NON

SOLAS)

76

255

300

1389

358

1749

348

1.922

4

Keselamatan Kapal Penumpang (SOLAS)

Keselamatan Kapal Penumpang (NON

SOLAS)

0

10

0

54

10

58

4

51

5 Keselamatan Kapal Kecepatan Tinggi 11 299 299 298

6 Kelaiakan dan pengawakan Kapal Penangkap

Ikan

33 155 368 320

7 Kelayakan pengangkutan bahan kimia

berbahaya secara curah

28 112 142 118

8 Kelayakan pengangkutan gas cair secara 21 60 93 98

Page 62: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP) TAHUN … 2015...A Capaian Indikator Kinerja Utama Tahun 2015 B Evaluasi dan Analisa Kinerja Tahun 2015 C Capaian Keberhasilan Kinerja Dinas

LKIP DINAS PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KAB. TAPIN BAB II

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA II-52

curah

9 Persyaratan pengangkutan muatan padat

secara curah (Koda)

Persyaratan pengangkutan muatan padat

secara curah (international)

11

0

44

16

59

53

45

48

10 Dokumen otorisasi 9 42 56 57

11 Sertifikat pembebasan 31 96 115 103

12 Persyaratan khusus untuk kapal yang

mengangkut barang berbahaya

95 343 464 602

13 Kelayakan untuk kapal yang mengangkut

bahan bakar nuklir beradiasi

0 2 5 6

c) Jumlah Sarana Udara Yang Sudah Tersertifikasi

Realisasi Jumlah pesawat udara yang memiliki sertifikat kalaikudaraan pada

tahun 2013 sebesar 1.042 sertifikat dari target yang ditentukan sebesar 1.025

sertifikat, sehingga capaian target sebesar 101,66 % lebih rendah jika

dibandingkan dengan prosentasi tahun 2011

Tabel III.19

Jumlah Sarana Transportasi udara yang

Sudah Tersertifikasi Tahun 2013

IKU Kemenhub

Jumlah Sarana Transportasi Yang Sudah Tersertifikasi

Rincian IKU Kemenhub

(Transp. Udara)

Satuan Target realisasi %

Jumlah pesawat udara

yang memiliki sertifikat

kelaiakan udara

Sertifikat 1.200 792 66.00%

Sumber: Ditjen Perhubungan Udara(2013)

Berkat pertumbuhan ekonomi Indonesia yang pesat serta jumlah

penduduk yang besar, permintaan terhadap jasa angkutan udara(domestic

maupun internasional) juga terjadi peningkatan, maka signifikan dengan

peningkatan kebutuhan armada pesawat udara. Beberapa maskapai

penerbangan Indonesia dengan cepat meningkatkan jumlah armada mereka,

dalam periode tahun 2011 hingga tahun 2013 pertumbuhan jumlah armada

pesawat udara di Indonesia meningkat rata-rata 10%

Industri perhubungan udara Indonesia sudah berkembang dengan

pesat untuk memenuhi pertumbuhan kebutuhan. Pertumbuhan cepat

ditambah dengan beragam stimulasi yang ditawarkan melalui penerapan

Open Sky, semakin menekankan kebutuhan untuk lebih memperhatikan

Page 63: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP) TAHUN … 2015...A Capaian Indikator Kinerja Utama Tahun 2015 B Evaluasi dan Analisa Kinerja Tahun 2015 C Capaian Keberhasilan Kinerja Dinas

LKIP DINAS PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KAB. TAPIN BAB II

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA II-53

pengawasan keselamatan, dalam hal ini setiap pesawat yang beoprasi harus

memenuhi kelaikudaraan.

d) Jumlah Sarana Transportasi Perkereta Apian yang Sudah Tersertifikasi

Pencapaian pada indikator kinerja terkait dengan kelaiakan sarana dan

prasarana perkeretaapian dengan nilai capaian kinerja sebesar 117,35% dengan

rincian sebagai berikut:

Tabel III.20

Jumlah Sarana Transportasi Perkeretaapian Yang

Sudah Tersertifikasi Tahun 2013

IKU Kemenhub

Jumlah Sarana Transportasi yang sudah Tersertifikasi

Rincian IKU Kemenhub

(Transp. Perkeretaapian)

Satuan Target Realisasi %

Jumlah Sertifikat kelaikan

sarana perkeretaapian yang

dikeluarkan tepat waktu

sertifikat 2.023 2.374 117.35

Sumber : Ditjen Perkeretaapian (2013)

Realisasi Tahun 2013 pada masing-masing indikator dapat dibandingkan

dengan realisasi tahun sebelumnya yaitu 2010 sehingga diperoleh informasi

mengenai pola perkembangan.

Dari Keterangan diatas, diketahui bahwa penilaian indikator kinerja

sertifikat kelaiakan sarana perkeretaapian yang dikeluarkan tepat waktu pada

tahun 2013 telah melebihi target mencapai sebesar 53,99% atau capaian

indikator kinerja mencapai sebesar 117,35%. Hal ini terjadi dikarenakan

kebutuhan sarana KA yang mendesak untuk dioprasikan sehingga diperlukan

sertifikasi sarana sebagaimana amanat dalam peraturan dibidang

perkeretaapian. Beberapa kegiatan terkait dengan pelaksanaan sertifikasi

sarana antara lain:

1) Pengujian dan sertifikasi terhadap sarana perkeretaapian

2) Pelaksanaan pengawasan kelaiakan sarana perkeretaapian

3) Pengawasan pembangunan sarana perkeretaapian dan perawatan sarana

perkeretaapian

4) Pemeriksaan sarana perkeretaapian

Page 64: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP) TAHUN … 2015...A Capaian Indikator Kinerja Utama Tahun 2015 B Evaluasi dan Analisa Kinerja Tahun 2015 C Capaian Keberhasilan Kinerja Dinas

LKIP DINAS PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KAB. TAPIN BAB II

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA II-54

Sebanyak 2.374 Sertifikat dalam rangka upaya meningkatkan keselamatan

KA dirincian sebagai berikut

Tabel III.21

Hasil Pengujian dan Sertifikasi Sarana Perkeretaapian Tahun 2013

NO SERTIFIKASI SARANA VOLUME

a.

b.

c.

d.

e.

Lokomotif

Kereta Dengan Penggerak Sendiri

Peralatan Khusus

Kereta yang Ditarik Lokomotif

Gerbong

163 sertifikat

54 sertifikat

4 sertifikat

597 sertifikat

1.556 sertifikat

TOTAL 2.374 sertifikat

Sumber : Ditjen KA (2013)

Dari hasil tersebut diketahui bahwa dominasi tertinggi pelakasanaan

Pengujian dan Sertifikasi Sarana Perkeretaapian Tahun 2013 yaitu

sertifikasi sarana Gerbong KA dimana jenis Kereta ini masih banyak yang

tertunda ditahun sebelumnya sehingga di tahun 2013 dioptimalkan agar

dapat beroperasi dengan baik.

2) Jumlah Prasarana Transportasi Yang Sudah tersertifikasi

Jumlah Prasarana Transportasi yang sudah tersertifikasi dibagi kedalam 2 (dua)

sektor transportasi yaitu transportasi udara dan transportsi perkeretaapian dengan

rincian sebagai berikut

a) Jumlah Prasarana Transportasi Udara yang Sudah Tersertifikasi

Berdasarkan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor : KM 24 Tahun 2009

tentang peraturan Keselamatan Penerbangan Sipil Bagian 139 tentang Bandar

Udara (Aerodrome), suatu Bandar Udara wajib memiliki Sertifikat Bandar Udara

(SBU), bilamanan:

(1) Digunakan oleh pesawat Udara yang melayani angkutan udara niaga

dengan rute penerbangan dari dan ke luar negeri; atau

Page 65: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP) TAHUN … 2015...A Capaian Indikator Kinerja Utama Tahun 2015 B Evaluasi dan Analisa Kinerja Tahun 2015 C Capaian Keberhasilan Kinerja Dinas

LKIP DINAS PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KAB. TAPIN BAB II

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA II-55

(2) Mempunyai runway atau wilayah pendaratan yang sesuai dan dapat

digunakan untuk melayani pesawat udara yang memiliki kapasitas lebih

dari 30 (tiga puluh) tempat duduk atau dengan berat maksimum tinggal

landas lebih dari 5.700 kg untuk angkutan udara niaga.

Sementara Registrasi Bandar Udara (RBU) diberikan kepada Bandar

udara yang melayani pesawat udara dengan kapasitas maksimum 30 (tiga

puluh) tempat duduk atau dengan berat maksimum tinggal landas sampai

dengan 5.700 kg untuk angkutan udara niag, termasuk tempat pendaratan

dan lepas landas helicopter(heliport/helideck) dan Bandar udara perairan

(waterbase), dimana penyelenggara Bandar Udara tersebut telah

mengajukan permohonan dan mendapat registrasi dari Direktur Jendral

Perhubungan Udara sebagai register udara.

Sertifikat Bandar Udara (SBU) pada tahun 2012 yang ditargetkan

sebanyak 15 sertifikat yang diterbitkan, dapat direalisasikan sebanyak 16

sertifikat dan 11 Register Bandar Udara atau mencapai target sebesar 180%

dan pada tahun 2013 yang ditargetkan sebanyak 15 sertifikat untuk

diterbitkan, dapat direalisasikan sebanyak 101 (15 Sertifikat Bandar Udara

dan 86 Register Bandar Udara). Adapun Rincian sebagai berikut:

(1) Sertifikasi Bandar Udara(SBU)

Kegiatan penerbitan (initial) dan Perpanjangan (Recurrent) Sertifikat

Bandar Udara bulan Januari s.d. Desember 2013 sebagaimana table

berikut:

(a) Jumlah Bandar udara bersertifikat sampai dengan Desember 2013

Tabel III.22

Bandar Udara Bersertifikat 2009 s.d. 2013

Tahun 2009 2010 2011 2012 2013

SBU 1 32 16 16 15

Total 1 33 49 65 80

(b) Kegiatan Penerbitan (initial) & Perpanjangan (Recurrent) Sertifikat

Bandar Udara

Tabel III.23

Penerbitan (initial) & Perpanjangan (recurrent)

Sertifikat Bandar Udara 2009 s.d 2013

TAHUN INITIAL RECURRENT JUMLAH

2009 1 - 1

2010 3 29 32

2011 6 10 16

2012 8 8 16

2013 15 - 15

TOTAL 23 47 80

Page 66: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP) TAHUN … 2015...A Capaian Indikator Kinerja Utama Tahun 2015 B Evaluasi dan Analisa Kinerja Tahun 2015 C Capaian Keberhasilan Kinerja Dinas

LKIP DINAS PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KAB. TAPIN BAB II

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA II-56

Tabel III.24

Daftar Sertifikat Bandar Udara yang telah dikeluarkan pada Tahun 2013

No Nama & Lokasi Bandar

Udara

Penyelenggara/Milik Nomor

Sertifiksi

Masa berlaku Ket.

1 Pongtiku

Tana Toraja-Sulsel

UPT Ditjen Hubud 065/SBU-

DBU/II/2013

7 Feb. 2018 initial

2 Nota Hadinegoro

(c)

(2) jijed

b) nkenfkef

3)

e. jkjjkl

2) evrv

Page 67: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP) TAHUN … 2015...A Capaian Indikator Kinerja Utama Tahun 2015 B Evaluasi dan Analisa Kinerja Tahun 2015 C Capaian Keberhasilan Kinerja Dinas

LKIP DINAS PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KAB. TAPIN BAB II

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA II-57

f. rgrgr

C. nvkdvke

Page 68: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP) TAHUN … 2015...A Capaian Indikator Kinerja Utama Tahun 2015 B Evaluasi dan Analisa Kinerja Tahun 2015 C Capaian Keberhasilan Kinerja Dinas

LAKIP DINAS PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA BAB III

AKUTANSI KINERJA 40

BAB III

AKUTANSI KINERJA

A. CAPAIAN INDIKATOR KINERJA UTAMA TAHUN 2015

Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Tapin

dalam rangka mencapai visi, misi, tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan

dalam Renstra Tahun 2013 – 2017 dan Penetapan Kinerja Tahun 2015, telah

mengalami perubahan paradigma orientasi akuntabilitas kinerja dimana

sebelumnya akuntabilitas kinerja hanya dilihat dari seberapa dana yang telah

dan akan dibelanjakan untuk pelaksanaan kegiatan atas program

pembangunan transportasi pada tahun berjalan, kini berubah menjadi berapa

besar kinerja yang akan dihasilkan, agar tujuan dan sasaran yang telah

ditetapkan dapat dicapai pada akhir periode perencanaan.

Dalam rangka menunjang capaian kinerja tersebut , Dinas

Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Tapin melaksanakan

manajemen kinerjanya secara lebih baik lagi dengan melakukan berbagai

upaya penyempurnaan dan perbaikan, dimana salah satunya melaksanakan

pengumpulan data kinerja, pengukuran kinerja dan penilaian kinerja secara

berkala melalui (monitoring triwulan) dengan mengacu pada Penetapan Kinerja

Kementerian tahun 2013 yang telah ditetapkan. Adanya aplikasi e-performance

dan aplikasi e-monitoring and reporting yang ada dalam wibe side Kementerian

Perhubungan memudahkan pimpinan di lingkungan Kementerian

Perhubungan dalam memantau progress capaian kerja secara berkala dari unit

kerja yang dipimpinnya maupun unit kerja dibawahnya.

Dari hasil pengumpulan dan pengukuran capaian kinerja Dinas

Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Tapin selanjutnya

dilakukan kategorisasi kinerja (penentuan posisi) sesuai dengan tingkat

capaian kinerja yaitu sebagai berikut:

Page 69: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP) TAHUN … 2015...A Capaian Indikator Kinerja Utama Tahun 2015 B Evaluasi dan Analisa Kinerja Tahun 2015 C Capaian Keberhasilan Kinerja Dinas

LAKIP DINAS PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA BAB III

AKUTANSI KINERJA 40

B. EVALUASI DAN ANALISA KINERJA TAHUN 2015

Analisa dan Evaluasi kinerja dilakukan melalui pengukuran kinerja

dengan menggunakan formulir pengukuran kinerja sesuai Peraturan Menteri

Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29

Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri

Perhubungan Nomor 69 Tahun 2012 Tentang Pedoman Penyususnan Rencana

Kinerja Tahunan, Penetapan Kinerja dan Laporan Akuntabilitas Kinerja di

Lingkungan Kementerian Perhubungan. Pengukuran kinerja digunakan

sebagai dasar untuk menilai keberhasilan atau ketidak berhasilan

pelaksanaan kegiatan program sesuai dengan sasaran yang telah ditetapkan

dalam rangka mewujudkan visi dan misi . Dinas Perhubungan, Komunikasi

dan Informatika Kabupaten Tapin

Secara rinci evaluasi dan analisa terhadap hasil pengukuran capaian

pelaksanaan kegiatan pembangunan sektor transportasi sebagai bentuk

pertanggungjawaban dan akuntabilitas kinerja dapat dijelaskan sebagai

berikut:

Sasaran pertama Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika

Kabupaten Tapin adalah meningkatnya Keselamatan,Keamanan,dan

Pelayanan Sarana dan Prasarana Transportasi Sesuai Standar Pelayanan

Minimal (SPM)

Ditetapkannya Sasaran Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika

Kabupaten Tapin berupa “Meningkatnya Keselamatan, Keamanan, dan

Pelayanan Sarana dan Prasarana Transportasi Sesuai Standar Pelayanan

Minimal (SPM)” merupakan pejabaran dari Visi Dinas Perhubungan,

Komunikasi dan Informatika Kabupaten Tapin yaitu “Terwujudnya Pelayanan

Transportasi Yang Handal, Berdaya Saing dan Memberikan Nilai Tambah”.

Dimana pelayanan transportasi yang handal, diindikasikan oleh

penyelenggaraan transportsi yang selamat (safety),aman (security) dan nyaman

(comfortable).

Dalam Rangka mencapai Sasaran Dinas Perhubungan, Komunikasi dan

Informatika Kabupaten Tapin dijadikan sebagai pedoman dalam mencapai

tujuan dan sasaran yang diinginkan dengan 4 (empat) katagori sasaran

Strategis yaitu Meningkatkan Keselamatan Transportasi; Meningkatkan

Keamanan Transportasi; Meningkatkan Pelayanan Transportasi; Meningkatnya

Page 70: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP) TAHUN … 2015...A Capaian Indikator Kinerja Utama Tahun 2015 B Evaluasi dan Analisa Kinerja Tahun 2015 C Capaian Keberhasilan Kinerja Dinas

LAKIP DINAS PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA BAB III

AKUTANSI KINERJA 40

Pemenuhan Standart Teknis dan Standart Operasional Sarana dan Prasarana

Transportasi

C. CAPAIAN KEBERHASILAN KINERJA.

Selama Tahun 2015, selain capaian keberhasilan kinerja yang telah

ditetapkan dan keberhasilan dalam melaksanakan pembangunan transportasi,

Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Tapin juga

memerlukan dukungan dari Pihak SKPD yang terkait, swasta dan juga

melakukan berbagai koordinasi teknis dan supervisi tiap kegiatan pada masing-

masing bidang teknis yang melaksanakan kegiatan. Sehingga, berbagai

hambatan kecil dapat diantisipasi sedemikian rupa.

D. KINERJA PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR

Pembangunan angkutan jalan dimana diproiritaskan pada pemulihan

kondisi pelayanan armada angkutan jalan, sesuai dengan standar pelayanan

minimal, Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Tapin

telah melakukan berbagai upaya pembangunan pada periode 2013-2015.

Pembangunan transportasi di prioritaskan pada pengembangan dan

pemanduan jaringan pelayanan diperkotaan sesuai dengan hirarkinya,

perkembangan terminal dan pelabuhan, peningkatan kelancaran lalu lintas.

Pembangunan Angkutan sungai dan penyebrangan diprioritaskan pada

pengembangan pelabuhan sungai.

E. AKUNTABILITAS KEUANGAN

1. Alokasi Anggaran Tahun Anggaran 2015

Alokasi Anggaran Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika

Kabupaten Tapin Tahun 2015 sebesar Rp. 11.701.668.409 (Sebelas Milyar

Tujuh Ratus Satu Juta Enam Ratus Enam Puluh Delapan Ribu Empat

Ratus Sembilan Rupiah) Dengan masing-masing bidang adalah sebagai

berikut:

a. Program Pelayanan Administrasi

Perkantoran.

b. Program Peningkatan Sarana dan

Prasarana.

c. Program Peningkatan Disiplin Aparatur.

d. Program Peningkatan Pengembangan

system Pelaporan Capaian Kinerja dan

Keuangan.

e. Program Pembangunan Prasarana dan

Fasilitas Perhubungan

Rp. 574.811.500

Rp. 197.000.000

Rp. 144.900.000

Rp. 15.000.000

Rp. 6.045.040.000

Page 71: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP) TAHUN … 2015...A Capaian Indikator Kinerja Utama Tahun 2015 B Evaluasi dan Analisa Kinerja Tahun 2015 C Capaian Keberhasilan Kinerja Dinas

LAKIP DINAS PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA BAB III

AKUTANSI KINERJA 40

f. Program Pengembangan Komunikasi,

Informasi dan Media Massa.

g. Program Rehabilitasi dan Pemeliharaan

Prasarana dan Fasilitas LLAJ.

h. Program Peningkatan Pelayanan

Angkutan.

i. Program Kerjasama dengan Mas media

j. Program Pengendalian dan Pengamanan

lalu Lintas

k. Program Peningkatan Kelaiakan

Pengoprasian Kendaraan Bermotor

l. Non Program

Rp. 50.000.000

Rp. 68.700.000

Rp. 362.430.000

Rp. 175.000.000

Rp. 631.430.000

Rp. 92.740.000

Rp. 3.344.616.909

Dipa Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Tapin tahun

2015 apabila dilihat secara terinci dari jenis belanja adalah sebagai berikut

Belanja Tidak Langsung : Rp. 3.344.616.909

Belanja Langsung : Rp. 8.357.051.500

Belanja Pegawai : Rp. 36.270.000

Belanja Barang dan Jasa : Rp. 3.477.198.500

Belanja Modal : Rp. 4.843.583.000

Kinerja Keuangan Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten

Tapin tahun 2015 dapat dilihat dari table berikut:

Tabel

Daya serap sisa dana (Total) Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika

Kabupaten Tapin tahun 2015

No Unit Kerja Pagu DIPA Total Sisa Dana

% sisa

1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

574.811.500 29.388.685 5,36

2 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

197.000.000 1.430.841 0,72

3 Program Peningkatan Disiplin Aparatur

144.900.000 15.358.000 10,5

4 Program Peningkatan Pengembangan sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan

15.000.000 - 0

5 Program Pembangunan Prasarana dan Fasilitas Perhubungan

6.045.040.000 58.896.601 0,9

Page 72: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP) TAHUN … 2015...A Capaian Indikator Kinerja Utama Tahun 2015 B Evaluasi dan Analisa Kinerja Tahun 2015 C Capaian Keberhasilan Kinerja Dinas

LAKIP DINAS PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA BAB III

AKUTANSI KINERJA 40

6 Program Pengembangan Komunikasi, Informasi dan Media Massa

50.000.000 500.000 1

7 Program Rehabilitasi dan Pemeliharaan Prasarana dan Fasilitas LLAJ

68.700.000 1.395.000 2,0

8 Program Peningkatan Pelayanan Angkutan

362.430.000 51.753.500 14,2

9 Program Kerjasama dengan Mas Media

175.000.000 947.100 0,5

10 Program Pengendalian dan Pengamanan Lalu Lintas

631.430.000 12.199.600 1,9

11 Program Peningkatan Kelaiakan Pengoprasian Kendaraan Bermotor

92.740.000 43.121.000 46,4

Tabel

Daya serap kinerja keuangan Dinas Perhubungan, Komunikasi dan

Informatika Kabupaten Tapin tahun 2015

No Unit kerja Pagu DIPA Realisasi %

1 2 3 4 5=4/3*100

1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

574.811.500 545.422.815 94,8

2 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

197.000.000 195.569.159 99,2

3 Program Peningkatan Disiplin Aparatur

144.900.000 129.542.000 89,4

4 Pogram Peningkatan Pengembangan system Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan

15.000.000 15.000.000 0

5 Program Pembangunan Prasarana dan Fasilitasi Perhubungan

6.045.040.000 5.986.143.399 99

6 Program Pengembangan Komunikasi, Informasi dan Media Massa

50.000.000 49.500.000 99

7 Program Rehabilitasi dan Pemeliharaan Prasarana dan Fasilitas LLAJ

68.700.000 67.305.000 97,9

8 Program Peningkatan Pelayanan Angkutan

362.430.000 310.676.500 85,7

9 Program Kerjasama dengan mas Media

175.000.000 174.052.900 99,4

Page 73: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP) TAHUN … 2015...A Capaian Indikator Kinerja Utama Tahun 2015 B Evaluasi dan Analisa Kinerja Tahun 2015 C Capaian Keberhasilan Kinerja Dinas

LAKIP DINAS PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA BAB III

AKUTANSI KINERJA 40

10 Program Pengendalian dan Pengamanan Lalu Lintas

631.430.000 619.230.400 98,0

11 Program Peningkatan Kelaiakan Pengoprasian Kendaraan bermotor

92.740.000 49.619.000 53,5

Tabel

Rincian Sisa Dana Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika

Kabupaten Tapin tahun 2015

No

Sub Program

SISA DANA

Kegiatan yang Tidak

Dilaksanakan

Sisa Dana

Kegiatan

Dana BLU Total sisa Dana

1 Peningkatan Pelayanan Angkutan

Pengamanan Pemungutan Terminal Keraton

40.800.000 - 40.800.000

Berdasarkan Analisis yang telah disampaikan diatas maka dapat kita ketahui pada

tahun 2015 ini Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kabupaten Tapin

dapat mencapai sasaran yang telah ada dengan baik. Namun demikian dimasa

yang akan datang masih dipandang perlu dilakukan perbaikan yang menjadi

strategi pemecahan masalah, antara lain:

1. Berupaya semaksimal mungkin untuk memanfaatkan pegawai yang ada

secara intensif

2. Memaksimalkan pelayanan terhadap masyarakat dan lebih meningkatkan

koordinasi

3. Penyediaan prasarana dan sarana Perhubungan yang memadai untuk

mendukung Operasional Perhubungan.

Page 74: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP) TAHUN … 2015...A Capaian Indikator Kinerja Utama Tahun 2015 B Evaluasi dan Analisa Kinerja Tahun 2015 C Capaian Keberhasilan Kinerja Dinas

LKIP DINAS PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA BAB IV

PENUTUP 41

BAB IV

PENUTUP

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Dinas Perhubungan,

Komunikasi dan Informatika Kabupaten Tapin disusun dalam rangka perwujudan

pertanggung jawaban pelaksanaan tugak pokok dan fungsi serta pengelolaan

Sumber Daya dan Pelaksanaan Kebijaksanaan yang dipercayakan dalam Tahun

Anggaran 2015.

Dalam melaksanakan tugas pokok maupun rutin masih dijumpainya

adanya hambatan-hambatan baik teknis maupun non teknis baik berupa jumlah

pegawai yang masih kurang, kualitas pendidikan penunjang, sarana dan

prasarana yang masih kurang dan lain sebagainya sehingga mengakibatkan ada

persoalan yang terjadi dilapangan sering kali tidak terjawab.

Demikian disusunnya Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Dinas

Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Tapin yang diharapkan

dapat digunakan sebagai alat kendali dan penilaian kualitas kinerja dan juga

sebagai media yang masih perlu penyempurnaan sehingga selaras dengan

perkembangan keadaan dan kondisi SKPD ke depan dalam rangka mewujudkan

Perhubungan, Komunikasi dan informatika sebagai Urat Nadi Pembangunan

Perekonomian menuju terwujudnya kesejahteraan Masyarakat Kabupaten Tapin.

Terhadap segala keterbatasan kemampuan dan kekurang isinya, kami mohon

maaf yang sebesar-besarnya.

Rantau, 25 Februari 2015 Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Tapin Drs. H. Tahir,MM (Pembina TK.I (IV/b) NIP. 19640412 199312 1 001

Page 75: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP) TAHUN … 2015...A Capaian Indikator Kinerja Utama Tahun 2015 B Evaluasi dan Analisa Kinerja Tahun 2015 C Capaian Keberhasilan Kinerja Dinas

Tabel III.2 Capaian Kinerja Kemenhub Pertriwulan 2016

NO SASARAN SASARAN INDIKATOR SAT TARGET REALISASI CAPAIAN (AKUMULASI) TAHUN 2016 %

PERHUBUNGAN STRATEGIS KINERJA UTAMA TW I TW II TW III TW IV

1 meningkatnya meningkatnya jumlah kejadian Kejadian 4,962 4 16 25 4,964 99,94%

keselamatan , keselamatan kecelakaan transportasi ( Data (Data (Data (Data akumulatif

keamanan,dan transportasi nasional yang disebabkan akumulatif KA) akumulatif KA) akumulatif KA) Darat,laut,udara)

pelayanan sarana oleh faktor yang terkait kecelakaan

dan prasaranana dengan kewenangan transportasi darat

transportasi sesuai kemenhub (4.850 kecelakaan )

standar pelayanan bersumber dari

minimal (SPM) Polri didapat

diakhir tahun 2013

meningkatnya jumlah gangguan kejadian/ 8 5 5 5 7 112,50 %

keamanan keamanan pada sektor gangguan (Data akumulatif (Data akumulatif (Data akumulatif (Data akumulatif

transportasi transportasi oleh faktor yang Ditjen Udara) Ditjen Udara) Ditjen Udara) Ditjen Udara)

terkait dengan kewenangan

Kemenhub

Meningkatnya Rata-rata Prosentrasi % 86,28 n,a n,a n,a 66,98 77,63%

Pelayanan pencapaian ON TIME (Data transportasi

Transportasi PERFORMANCE (OTP) laut KA dan udara)

sektor Transportasi

jumlah sarana jumlah sarana transportasi Unit 15,263 161 663 1,452 13,127 86,01%

transportasi yang sudar tersertifikasi (Data akumulatif (Data akumulatif (Data akumulatif (Data akumulatif

yang sudah KA dan Udara) KA dan Udara) KA dan Udara) Darat,laut,Udara dan

tersertifikasi KA)

jumlah prasarana jumlah prasarana Unit 198 5 12 332 345 174,24%

yang sudah transportasi yang sudah (Data akumulatif (Data akumulatif (Data akumulatif (Data akumulatif

tersertifikasi tersertifikasi KA dan Udara) KA dan Udara) Laut,KA dan laut KA dan udara)

Udara)

Page 76: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP) TAHUN … 2015...A Capaian Indikator Kinerja Utama Tahun 2015 B Evaluasi dan Analisa Kinerja Tahun 2015 C Capaian Keberhasilan Kinerja Dinas

Tabel III.2 Capaian Kinerja Kemenhub Pertriwulan 2016

NO SASARAN SASARAN INDIKATOR SAT TARGET REALISASI CAPAIAN (AKUMULASI) TAHUN 2016 %

PERHUBUNGAN STRATEGIS KINERJA UTAMA TW I TW II TW III TW IV

2 meningkatnya meningkatnya jumlah lintas lintas 632 639 639 639 639 101,11%

aksebelitas aksebelitas pelayanan angkutan ( Data ditjen (Data ditjen (Data ditjen (Data ditjen

masyarakat masyarakat perintis dan subsidi Darat,Laut,KA Darat,Laut,KA Darat,Laut,KA darat,Laut,KA

terhadap pelayanan terhadap pelaya dan Udara) dan Udara) dan Udara) dan Udara)

sarana dan prasarana nan saranan &

transportasi guna prasarana guna

mendorong mendorong

pengembangan pengembanagan

konektivitas konektivitas

antar wilayah anatr wilayah

3 meningkatnya meningkatnya kontribusi sektor % 1,6 n.a n.a n.a 1,17 73,17%

kapasitas rencana & manfaat transportasi terhadap

prasarana sekor transportasi pertumbuhan ekonomi

transportasi untuk terhadap nasional

mengurangi pertumbuhan

backlog & bottleneck ekonomi

kapasitas infastruktur meningkatnya total produksi angkutan org 1.078.924.455 19.541.733 40.859.133 57.048.636 1,038.054.913 96,21%

transportasi kapasitas penumpang

sarana&prasarana (Data akumulatif (Data akumulatif (Data akumulatif (Data akumulatif

transportasi angkutan Udara) angkutan Udara) angkutan Udara) angkutan Darat,KA

untuk Laut dan Udara

mengurangi termasuk angk natal

backlock dan dan tahun baru

bottleneck total produksi angkutan Ton 443.054.428 130,655 263,751 402,516 461.146.776 104,08%

kapasitas barang (Data akumulatif (Data akumulatif (Data akumulatif (Data akumulatif

infrastruktur angkutan Udara) angkutan Udara) angkutan Udara) angkutan Darat,KA

transfortasi udara)

Page 77: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP) TAHUN … 2015...A Capaian Indikator Kinerja Utama Tahun 2015 B Evaluasi dan Analisa Kinerja Tahun 2015 C Capaian Keberhasilan Kinerja Dinas

Tabel III.2 Capaian Kinerja DISHUB KOMINFO KAB. TAPIN

NO SASARAN SASARAN INDIKATOR SAT TARGET REALISASI CAPAIAN (AKUMULASI) TAHUN 2015

PERHUBUNGAN STRATEGIS KINERJA UTAMA TW I TW II TW III TW IV

1 peningkatan peningkatan Tersedianya angkutan unit 75 202 202 202 202

pelayanan angkutan Pelayanan umum yang melayani wilayah

darat angkutan jalan yang telah tersedia jaringan

jalan untuk jaringan

jalan kabupaten/kota

tersedianya angkutan umum unit 60 7 8 8 8

yang melayani jaringan trayek

yang menggabungkan daerah

tertinggal dan terpencil dengan

wilayah yang telah berkembang

pada wilayah yang telah

yang telah tersedia jaringan

jalan kabupaten/kota

Peningkatan tersedianya halte pada setiap unit 100 9 9 9 9

prasarana kabupaten/kota yang telah

angkutan jalan dilayani angkutan umum

dalam trayek

tersedianya terminal angkutan unit 40 2 2 2 2

penumpang pada setiap

kabupaten/kota yang telah di

dilayani angkutan umum

dalam trayek

peningkatan tersedianya fasilitas unit 60 113 113 116 116

perlengkapan perlengkapan jalan (rambu,

jalan marka dan guardrill) dan

penerangan jalan Umum pada

jalan kabupaten/kota

AKUNTANSI KINERJA 31

Page 78: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP) TAHUN … 2015...A Capaian Indikator Kinerja Utama Tahun 2015 B Evaluasi dan Analisa Kinerja Tahun 2015 C Capaian Keberhasilan Kinerja Dinas

No SASARAN SASARAN INDIKATOR SAT TARGET

PERHUBUNGAN STRATEGIS KINERJA UTAMA TW I TW II TW III TW IV

peningkatan tersedianya unit pengujian unit 60 90 115 127 157

pengujian kend. kendaraan bermotor bagi

bermotor kabupaten/kota yang memiliki

populasi kendaraan wajib uji

minimal 4000(empat ribu) kend

wajib uji

Peningkatan tersedianya sumberdaya org 50 0 0 0 0

Sumberdaya manusia (SDM) dibidang

Manusia (SDM) terminal pada kabupaten/kota

yang telah memiliki terminal.

tersedianya sumberdaya org 100 5 5 5 5

manusia (SDM) dibidang

pengujian kendaraan bermotor

pada kabupaten/kota yang

telah melakukan pengujian

berkala Kendaraan bermotor

tersedianya sumberdaya org 40 0 0 0 0

dibidang MRLL,evaluasi

Andalalin,pengelolaan parkir

pada kabupaten/kota

tersedianya Sumberdaya manusia org 100 0 0 0 0

(SDM) yang memiliki kompetensi

sebagai pengawas kelaiakan

kendaraan pada setiap

perusahaan angkutan Umum

Peningkatan terpenuhinya standar keselama target 75 0 0 0 0

Keselamatan tan bagi angkutan umum yang

melayani trayek di kabupaten/

kota

AKUNTANSI KINERJA 32

REALISASI CAPAIAN (AKUMULASI) TAHUN 2015

Page 79: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP) TAHUN … 2015...A Capaian Indikator Kinerja Utama Tahun 2015 B Evaluasi dan Analisa Kinerja Tahun 2015 C Capaian Keberhasilan Kinerja Dinas

Tabel III.2 Capaian Kinerja DishubKominfo Kabupaten Tapin

NO SASARAN SASARAN INDIKATOR SAT TARGETREALISASI CAPAIAN (AKUMULASI) TAHUN 2015

PERHUBUNGAN STRATEGIS KINERJA UTAMA TW I TW II TW III TW IV

2 ANGKUTAN Peningkatan Tersedianya Kapal Sungai dan unit 75 7 7 7 7

SUNGAI DAN DANAU Keselamatan Danau untuk melayani

Angkutan sungai jaringan trayek dalam kabupaten

dan Danau kota pada wilayah yang tersedia

alur sungai dan danau yang

dapat dilayari

tersedianya Kapal Sungai dan unit 75 7 7 7 7

danau yang melayani trayek

dalam kabupaten/kota yang

menghubungkan daerah

tertinggal dan terpencil dengan

wilayah yang telah berkembang

pada wilayah yang telah tersedia

alur sungai dan danau yang

dapat dilayari

Peningkatan terpenuhinya standar target 100 0 0 0 0

keselamatan keselamatan bagi kapal sungai

dan danau yang beroprasi

pada lintas antar pelabuhan

dalam satu kabupaten/kota

Peningkatan tersedianya sumber daya org 100 0 0 0 0

Sumber Daya manusia (SDM) yang mempunyai

manusia kompetensi sebagai awak kapal

angkutan sungai dan danau

untuk daerah yang telah

melayani angkutan sungai

dan danau

AKUNTANSI KINERJA 33

Page 80: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP) TAHUN … 2015...A Capaian Indikator Kinerja Utama Tahun 2015 B Evaluasi dan Analisa Kinerja Tahun 2015 C Capaian Keberhasilan Kinerja Dinas

Tabel III.2 Capaian Kinerja DishubKominfo Kabupaten Tapin

NO SASARAN SASARAN INDIKATOR SAT TARGETREALISASI CAPAIAN (AKUMULASI) TAHUN 2015

PERHUBUNGAN STRATEGIS KINERJA UTAMA TW I TW II TW III TW IV

2 ANGKUTAN peningkatan tersedianya kapal penyebrangan unit 60 6 6 6 6

penyebrangan pelayanan yang beroprasi pada lintas

angkutan penyeb dalam kabupaten / kota pada

rangan wilayah yang telah ditetapkan

lintas penyebrangan dalam

kabupaten/kota

tersedianya kapal penyebrangan unit 100 6 6 6 6

yang beroprasi pada lintas

dalam kabupaten / kota untuk

menghubungkan daerah

tertinggal dan terpencil

dengan wilayah yang telah

berkembang pada wilayah yang

telah ditetapkan lintas

penyebrangan dalam

kabupaten/kota

peningkatan tersedianya pelabuhan penye unit 60 0 0 0 0

prasarana berangan pada kabupaten/kota

angkutan penyeb yang telah memiliki pelayanan

rangan angkutan penyebrangan yang

beroprasi pada lintas

penyebrangan dalam kabupaten/

kota pada wilayah yang me

miliki alur pelayaran

peningkatan terpenuhinya standar keselama target 100 0 0 0 0

keselamatan tan kapal penyebrangan dengan

ukuran dibawah 7 GT dan kapal

penyebrangan yang beroprasi

pd lintas penyebrangan

dalam kabupaten/kota

AKUNTANSI KINERJA 34

Page 81: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP) TAHUN … 2015...A Capaian Indikator Kinerja Utama Tahun 2015 B Evaluasi dan Analisa Kinerja Tahun 2015 C Capaian Keberhasilan Kinerja Dinas

Tabel III.2 Capaian Kinerja Dishubkominfo kabupaten Tapin

NO SASARAN SASARAN INDIKATOR SAT TARGETREALISASI CAPAIAN (AKUMULASI) TAHUN 2015

PERHUBUNGAN STRATEGIS KINERJA UTAMA TW I TW II TW III TW IV

peningkatan tersedianya Sumber Daya org 50 0 0 0 0

sumber Daya Manusia (SDM) yang mempunyai

Manusia kompetensi sebagai awak

kapal penyebrangan dengan

dengan ukuran di bawah 7 GT

atau yang beroprasi dilintas

penyebrangan dalam

kabupaten/kota

AKUNTANSI KINERJA 35

Page 82: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP) TAHUN … 2015...A Capaian Indikator Kinerja Utama Tahun 2015 B Evaluasi dan Analisa Kinerja Tahun 2015 C Capaian Keberhasilan Kinerja Dinas

Tabel III.2 Capaian Kinerja Dishubkominfo kabupaten Tapin

NO SASARAN SASARAN INDIKATOR SAT TARGETREALISASI CAPAIAN (AKUMULASI) TAHUN 2015

PERHUBUNGAN STRATEGIS KINERJA UTAMA TW I TW II TW III TW IV

peningkatan tersedianya Sumber Daya org 50 0 0 0 0

sumber Daya Manusia (SDM) yang mempunyai

Manusia kompetensi sebagai awak

kapal penyebrangan dengan

dengan ukuran di bawah 7 GT

atau yang beroprasi dilintas

penyebrangan dalam

kabupaten/kota

Page 83: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP) TAHUN … 2015...A Capaian Indikator Kinerja Utama Tahun 2015 B Evaluasi dan Analisa Kinerja Tahun 2015 C Capaian Keberhasilan Kinerja Dinas

%

Page 84: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP) TAHUN … 2015...A Capaian Indikator Kinerja Utama Tahun 2015 B Evaluasi dan Analisa Kinerja Tahun 2015 C Capaian Keberhasilan Kinerja Dinas

%

Page 85: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP) TAHUN … 2015...A Capaian Indikator Kinerja Utama Tahun 2015 B Evaluasi dan Analisa Kinerja Tahun 2015 C Capaian Keberhasilan Kinerja Dinas

%

Page 86: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP) TAHUN … 2015...A Capaian Indikator Kinerja Utama Tahun 2015 B Evaluasi dan Analisa Kinerja Tahun 2015 C Capaian Keberhasilan Kinerja Dinas

%

Page 87: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP) TAHUN … 2015...A Capaian Indikator Kinerja Utama Tahun 2015 B Evaluasi dan Analisa Kinerja Tahun 2015 C Capaian Keberhasilan Kinerja Dinas

%

Page 88: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP) TAHUN … 2015...A Capaian Indikator Kinerja Utama Tahun 2015 B Evaluasi dan Analisa Kinerja Tahun 2015 C Capaian Keberhasilan Kinerja Dinas

%