Laporan Kkn Fix

  • Upload
    hikmah

  • View
    240

  • Download
    0

Embed Size (px)

DESCRIPTION

laporan kkn fix

Citation preview

LAPORAN KULIAH KERJA NYATA (KKN)PENGOLAHAN PRODUK BERBASIS PAJALE (Padi, Jagung, dan Kedelai) DALAM RANGKA MENINGKATKAN SWASEMBADA PANGAN DI DESA TEMPOS KECAMATAN GERUNG KABUPATEN LOMBOK BARAT NUSA TENGGARA BARAT

Oleh:

1.Baiq Mustika Sari(J1A012015)

2.Hikmah(J1A012047)

3.Inang Sri Udayani(J1A012052)

4.Sri Sumiarti(J1A012131)

5.Saharudin(J1A012147)

6.Naning Aprilian(J1A212088)

7.Nursakinah(J1A212102)

8.Irwan Hariadi(C1L012035)

9.Syaiful Arafat(C1L012082)

10.Tri Marta Ade Putra(C1L012085)

11.Rian uary(C1L212073)

12.Anggoro Putra Ragil(C1L212006)

13.Fatmawati(B1D010158)

14.Isnadi Firdaus(B1D012139)

PROGRAM KULIAH KERJA NYATA TEMATIKUNIVERSITAS MATARAMMATARAM2016

LEMBAR PENGESAHAN1.Judul KKN TEMATIK

Pengolahan Produk Berbasis Pajale (Padi, Jagung dan Kedelai) dalam Rangka Meningkatkan Swasembada Pangan di Desa Tempos Kecamatan Gerung, Kabupaten Lombok Barat, Provinsi NTB.

2.Lokasi (Kec./Kab./Prov.) Desa Tempos, Kecamatan Gerung, Kabupaten Lombok Barat, Provinsi NTB.

3.Penanggung JawabNama Jabatan/Pangkat/GolAlamat Telepon/HPFax e-mail Prof. Ir. Eko Basuki, M. App. Sc., Ph.D Guru Besar/Pembina/IV a Jl. Libra No. 6, Ampenan, Mataram, NTB 081907727455

4.Lembaga/Pusat Studi/Fak/Jur Pengusul Fatepa, Kehutanan, dan Peternakan/ Universitas Mataram.

5.Lembaga/Institusi MitraNama LembagaPenanggung JawabAlamat & Telp/FaxBidang Kerja/Usaha Kelompok Tani, HKM, dan Ibu PKK H. Yusuf Satriawan Desa Tempos, Kec. Gerung, Kab. Lombok barat/087864095388

6.Jumlah Mahasiswa: 14 (orang)

7.Periode Pelaksanaan: November-Desember

Mataram, 11 Desember 2015Menyetujui, Dosen Pembimbing Lapangan

(Prof. Ir. Eko Basuki, M. App. Sc., Ph.D.)NIP. 19551017 198303 1 003Ketua Kelompok KKN

(Baiq Mustika Sari)NIM. J1A012015

Mengetahui,Lembaga Pengabdian Kepada Masyarakat

(Drs. H. Eddy Achmad, M.S.)

iiNIP. 19551212 198502 1 001Menyetujui,Ketua Pusat Layanan KKN

(Drs. H. Yusuf Hasbullah, M.S.)NIP. 19561109 198603 1 002

KATA PENGANTARPuji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan karunia, rahmat, nikmat serta hidayah-Nya sehingga Kami dapat menyelesaikan Kuliah Kerja Nyata (KKN) dan laporan yang berjudul Pengolahan Produk Berbasis PAJALE (Padi, Jagung, dan Kedelai) dalam Rangka Meningkatkan Swasembada Pangan di Desa Tempos Kecamatan Gerung Kabupaten Lombok Barat-Nusa Tenggara Barat ini disusun untuk memenuhi syarat kelulusan di Perguruan Tinggi Universitas Mataram (UNRAM). Penyelesaian penyusunan laporan akhir ini banyak dibantu dan dibimbing oleh berbagai pihak, oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:1. Bapak Prof. Ir. Eko Basuki, M.App. Sc., Ph.D. selaku dosen pembimbing lapangan yang telah memberikan banyak pengarahan dalam pembuatan laporan ini.2. Bapak H. Yusuf Setiawan selaku Kepala Desa Tempos, Kecamatan Gerung, Kabupaten Lombok Barat-Nusa Tenggara Barat yang telah memberikan kesempatan dalam melaksanakan KKN dan para staff yang ada di Kantor Desa, yang telah membantu dalam mencari informasi yang dibutuhkan.3. Kelompok Tani, HKM, dan Ibu PKK yang telah membantu dalam merealisasikan setiap program kerja yang direncanakan sebelumnya.4. Pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu yang telah memberikan semangat dan dukungan kepada kami untuk menyelesaikan laporan ini.Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan laporan ini, untuk itu sangat diharapkan kritik dan saran dari pembaca agar nantinya dapat menjadi lebih baik lagi. Semoga laporan ini dapat menambah informasi dan wawasan bagi pihak lainnya.Mataram, Desember 2015

Penyusun iiiDAFTAR ISI HalamanHALAMAN JUDULiLEMBAR PENGESAHANiiKATA PENGANNTARiiiDAFTAR ISIivDAFTAR TABELvDAFTAR GAMBARviBAB I PENDAHULUAN11.1. Latar Belakang11.2. Tujuan41.3. Manfaat4BAB II PROFIL DESA62.1. Sejarah Desa Tempos62.2. Kondisi Umum Desa7BAB III ANALISIS PERMASALAHAN LOKASI KKN13BAB IV METODE PELAKSANAAN15BAB V PEMBAHASAN PROGRAM KERJA185.1. Pelaksanaan Program Kerja185.2. Program Pokok185.3. Program Tambahan 28BAB VI PENUTUP486.1. Kesimpulan 48LAMPIRAN50

iv

DAFTAR TABEL HalamanTabel 1.1. Produksi dan Produktivitas Tanaman Pangan2Tabel 2.1. Jumlah Penduduk Desa Tempos11Tabel 2.2. Tingkat Pendidikan Masyarakat Desa Tempos11Tabel 2.3. Mata Pencaharian Masyarakat Desa Tempos12Tabel 2.4. Jumlah Kepemilikan Ternak Masyarakat Desa Tempos12

v

DAFTAR GAMBAR HalamanGambar 5.1. Persiapan Bahan Pembuatan Dodol Jagung21Gambar 5.2. Proses Pembuatan dan Pengemasan Dodol Jagung22Gambar 5.3. Persiapan Bahan Pembuatan Susu Kedelai25Gambar 5.4. Proses Pembuatan Susu Kedelai25Gambar 5.5. Pengemasan Beras27Gambar 5.6. Sosialisasi Program Pajale28Gambar 5.7. Sosialisasi Program Penanaman Pakan Lebah Apis Serana32Gambar 5.8. Persiapan Pakan lebah Apis Serana32Gambar 5.9. Pembersihan Lahan Penanaman Pakan Lebah Apis Serana33Gambar 5.10. Penanaman Pakan Lebah Apis Serana34Gambar 5.11. Persiapan untuk Penanaman Bibit Kemiri37Gambar 5.12. Penanaman Bibit Kemiri di Gunung Sasak38Gambar 5.13. Penanaman Bibit di Pinggir Jalan39Gambar 5.14. Kegiatan Pengendalian Mutu di Tempat Pembuatan Roti Sinta Rasa40Gambar 5.15. Kegiatan Gotong Royong di Masjid Telotok Asri41Gambar 5.16. Bimbingan Belajar di SDN 2 Tempos43Gambar 5.17. Bimbingan Mengaji45Gambar 5.18. Melukis di PAUD47

63

vi

BAB IPENDAHULUAN1.1. Latar BelakangKuliah Kerja Nyata (KKN) adalah bentuk kegiatan pengabdian kepada masyarakat oleh mahasiswa dengan pendekatan lintas keilmuan dan sektoral pada waktu dan daerah tertentu. Pelaksanaan kegiatan KKN biasanya berlangsung sekitar antara satu sampai dua bulan dan bertempat di daerah setingkat desa. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi di Indonesia telah mewajibkan setiap perguruan tinggi untuk melaksanakan kegiatan KKN sebagai kegiatan intrakurikuler yang memadukan Tri Darma Perguruan Tinggi yaitu: pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Kegiatan KKN yang diprogramkan oleh Universitas Mataram ada dua jenis yaitu, KKN Reguler dan KKN Tematik. Kegiatan KKN yang dilakukan saat ini selama satu bulan setengah adalah KKN Tematik. KKN Tematik adalah Kuliah Kerja Nyata yang orientasi program kegiatannya terfokus pada bidang tertentu sesuai dengan permasalahan kemasyarakatan dan arah kebijakan pembangunan yang diselenggarakan pemerintah wilayah tertentu (Kabupaten/Kota). KKN Tematik berbasis Problem Solving untuk memecahkan masalah dengan tema tertentu sehingga kegiatan mahasiswa terfokus untuk mengatasi masalah dan mencapai target tertentu. Instansi yang menjadi mitra kerjasama dalam kegiatan ini adalah Kantor Desa Tempos.Desa Tempos merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan Gerung, Kabupaten Lombok Barat yang memiliki luasan wilayah sekitar 4.397 Ha (4,397 km2) dimana memiliki penduduk 4.667 jiwa yang terdiri dari laki-laki 2.396 jiwa, perempuan 2.217 jiwa, kepala keluarga 1.554 KK terbagi menjadi 10 dusun dengan memiliki batas-batas wilayah berikut : Sebelah Utara Sebelah Barat Sebelah Timur Sebelah Selatan: Desa Dasan Geres: Desa Gerung Selatan: Desa Giri Sasak: Desa Banyu Urip

Masyarakat Desa Tempos sebagian berprofesi sebagai buruh tani dan peternakan. Hal ini dikarenakan masih terdapat lahan yang luas dan berpotensi untuk menjadi lahan pertanian. Selain itu masyarakat juga memiliki usaha peternakan dan budidaya lebah Apis Serana. Adapun komoditi yang dihasilkan dalam bidang pertanian berupa padi, jagung, dan kedelai yang biasanya langsung dijual ke pengepul setelah panen dengan harga yang tidak terlalu tinggi sehingga belum mampu meningkatkan perekonomian masyarakat Desa Tempos. Penjelasan tentang produksi dan produktivitas dari komoditas hasil pertanian atau tanaman pangan yang dihasilkan di Desa Tempos dapat dilihat pada Tabel 1.1Table 1.1. Produksi dan Produktivitas Tanaman Pangan No KomoditiLuas Panen (Ha)Produktivitas (Kw/Ha)Produksi (Ton)

1.Padi 630,19573,113614,92

2.Jagung 127384,909346

3.Kacang Kedelai418,387,35

Sumber: UPT-BP Desa Tempos, 2013Penanaman setiap komoditas hasil pertanian seperti padi, jagung, dan kedelai dilakukan secara bersamaan untuk setiap tahun pada lahan yang berbeda.Pengolahan produk pangan berbasis PAJALE merupakan langkah terbaik dalam meningkatkan swasembada pangan di Desa Tempos. PAJALE termasuk komoditas hasil pertanian yang banyak terdapat di Desa Tempos dan memiliki potensi yang baik untuk dijadikan suatu produk pangan yang memiliki nilai jual yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan tidak diolah lebih lanjut. Aneka produk yang akan dikembangkan diantaranya ; pengemasan beras, pengolahan dodol jagung, susu kedelai, dan pengendalian mutu produk pangan yang sudah diproduksi oleh ibu PKK seperti tahu, dan tempe dengan tujuan untuk meningkatkan daya simpan, mutu serta nilai jual sehingga dapat dipasarkan di berbagai daerah. Adapun jenis strategi yang akan ditawarkan kepada masyarakat dengan tujuan untuk memasarkan produk pangan yang dihasilkan adalah pemasaran secara online di internet dan pemasaran di tempat tertentu seperti supermarket. Pemasaran produk secara online di internet merupakan strategi pemasaran yang saat ini banyak dilakukan oleh produsen untuk memasarkan produk yang dihasilkan karena tidak memerlukan modal yang cukup tinggi dan lalu lintas pengguna internet setiap harinya yang semakin merebak dan meluas penggunanya. Hal ini dapat membuka peluang yang lebih besar bagi siapa saja yang ingin berbisnis di internet. Pemasaran secara online dapat dilakukan melalui jejaring sosial seperti facebook yang memiliki komunitas terbesar di dunia. Penawaran produk di facebook bisa dilakukan dengan cara mengupdate status atau memposting foto produk yang akan di tawarkan serta melakukan chatting secara langsung. Pemasaran di tempat tertentu seperti di supermarket merupakan strategi pemasaran yang bagus untuk dilakukan untuk dilakukan selain secara online agar masyarakat yang menghasilkan produk atau produsen bisa mendapatkan keuntungan yang cukup besar.Penyebab kurangnya pengembangan produk berbasis PAJALE di Desa Tempos adalah pengetahuan masyarakat mengenai cara penanganan pasca panen, pengolahan, tehnik pengemasan dan pelabelan serta pemasaran yang baik. Selain itu juga di Desa Tempos memiliki produk unggulan yaitu madu yang dihasilkan oleh lebah Apis Serana. Madu tersebut sudah dipasarkan ke berbagai daerah oleh kelompok tani masyarakat yang berbentuk koperasi. Akan tetapi, madu yang dihasilkan belum mampu memenuhi permintaan pasar karena masyarakat masih kesulitan menyediakan pakan lebah yang mampu meningkatkan mutu dari madu itu sendiri. Oleh karena itu masyarakat di Desa Tempos memerlukan tambahan pakan yang dapat menjamin ketersediaan makanan bagi para lebah dengan bekerjasama dengan para mahasiswa.Mahasiswa sebagai mediator sekaligus sebagai agen perubahan yang di tuntut lebih aktif menghadapi permasalahan yang ada disekitarnya. Dalam proses peningkatan kesejahteraan masyarakat, mahasiswa diharapkan mampu menyumbangkan waktu, tenaga serta pikirannya guna membantu dalam proses meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Mahasiswa juga mampu mengaplikasikan ilmu kepada masyarakat yang didapatkan selama perkuliahan.Melihat hal tersebut, mahasiswa berinisiatif bekerjasama dengan kelompok masyarakat di Desa Tempos untuk melakukan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik dengan tema Pengolahan Produk Berbasis PAJALE (Padi, Jagung, dan Kedelai) dalam Rangka Meningkatkan Swasembada Pangan di Desa Tempos Kecamatan Gerung Kabupaten Lombok Barat-Nusa Tenggara Barat.1.2. Tujuan KKNAdapun tujuan dari kegiatan KKN Tematik adalah sebagai berikut:1. Mengajarkan cara pasca panen padi, jagung dan kedelai.2. Mengajarkan proses pengolahan, pengemasan, pelabelan dan pemasaran produk yang dihasilkan.3. Mengajarkan cara pengendalian mutu produk pangan yang sudah dihasilkan oleh ibu PKK.4. Melatih masyarakat mengenai cara budidaya dan meningkatkan produktivitas madu5. Meningkatkan kegiatan penanaman bibit untuk petani HKM.1.3. Manfaat KKNManfaat yang dapat diharapkan melalui kegiatan KKN Tematik adalah sebagai berikut :a. Bagi Mahasiswa1. Mendapat tambahan pengetahuan dan keterampilan dalam bidang pengolahan.2. Menumbuhkan etos kerja, tanggung jawab, kerjasama, kepemimpinan dan kemandirian.b. Bagi Perguruan Tinggi1. Mengubah paradigma program pelaksanaan KKN yang ada saat ini di perguruan Tinggi, dari paradigma pembangunan (development) menjadi paradigma pemberdayaan (empowerment).2. Meningkatkan, memperluas dan mempererat kerjasama dengan instansi terkait melalui kerjasama mahasiswa yang melakukan KKN.

c. Bagi Masyarakat1. Mendapatkan ilmu pengetahuan yang baik sehingga dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai proses pengembangan produk.2. Masyarakat memiliki keterampilan untuk mengolah, mengemas, memberikan label dan memasarkan produk hasil pertanian.3. Masyarakat khususnya Ibu PKK mendapatkan pengetahuan tentang pengendalian mutu untuk produk pangan yang sudah diproduksi.4. Meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai budidaya masyarakat mengenai budidaya lebah Apis Serana untuk meningkatkan produktivitas.

BAB IIPROFIL DESA2.1. Sejarah Desa Tempos Pemekaran Desa Dasan Geres yang telah berkembang dan padat penduduknya guna memperlancar layanan masyarakat setempat dalam ikatan sosial budaya, yang mana pada waktu itu Desa Dasan Geres dipimpin oleh Lalu Badrun selama 2 periode menjadi kepala desa, kemudian pada tahun 2000 dipimpin oleh Husni Tamrin sebagai Kepala Desa dan atas prakarsa masyarakat mengingat letak geografis dan pertumbuhan penduduk yang semakin pesat maka dipandang sangat layak untuk mengajukan dan mengusulkan pemekaran desa yaitu menjadi :1. Desa Babussalam2. Desa Tempos3. Desa Banyu Urip Sebelah Utara Sebelah Barat Sebelah Timur Sebelah Selatan: Desa Dasan Geres: Desa Gerung Selatan: Desa Giri Sasak: Desa Banyu Urip

Desa Tempos berdiri pada bulan April tahun 2001 sebagai desa persiapan. Kemudian pada bulan April 2002 Desa Tempos menjadi desa difinitif, berdirinya Desa Tempos merupakan inisiatif serta aspirasi masyarakat luas atas dasar hasil kesepakatan musyawarah yang menghasilkan keputusan sebagai berikut : 1. Keputusan LMD Desa Dasan Geres No. 6.1/13/DG/VIII/1999 tentang usulan desa.2. Keputusan kepala Desa Dasan Geres No. 6.1/13/DG/VIII/1999 tentang pemecahan desa.3. Keputusan Bupati Kepala Daerah Tingkat II Lombok Barat No. 1685 th 1999 tanggal 25 Agustus tentang pemecahan desa.4. Keputusan Gubernur Nusa Tenggara Barat No. 415 th 2000 tentang pengesahan pembentukan Desa Tempos sebagai desa persiapan Kecamatan Gerung Kabupaten Lombok Barat.5. Keputusan Bupati Kepala Daerah Tingkat II Lombok Barat bulan April tahun 2002 tentang desa persiapan menjadi desa definitive.6. Peraturan Daerah Kabupaten Lombok Barat No. 6 th 2001 tentang pembentukan penggabungan dan penghapusan desa.7. Peraturan Daerah Kabupaten Lombok Barat No. 8 th 2001 tentang peraturan desa. Berdasarkan hasil keputusan diatas, maka sejak bulan April 2001, Desa Tempos resmi berdiri dengan kepala desa Moh. Nasir dan Sekretaris Desa IWY Sedane sejak menjabat sampai dengan terpilihnya selama 2 periode th 2002-2010. Hingga 2010 telah terpilih secara demokrasi H. Yusuf Satriawan untuk periode 2010-2016. Demikianlah sejarah ringkas tentang Desa Tempos dari sejak berdiri hingga sekarang.2.2. Kondisi Umum Desa2.2.1. Potensi Sumber Daya Alam (SDA)A. Luas Desa Tempos : 4.397 Ha. Terdiri atas : Tanah Sawah Sawah Irigas: 327 Ha Sawah Irigasi Tehnis: 0 Ha Sawah Tadah Hujan: 0 HaTanah Kering Tegal/lading/kebun: 49 Ha Pumikiman: 27,17 HaTanah lain-lain Tanah perbukitan: 95 Ha Tanah lain-lain: 9,75 HaTanah Fasilitas Umum Kas Desa: -m3 Perkantoran Pemerintah: -m3 Kantor Desa dan Pskesdes: -m3 Pustu: -m3 Perumahan PU: -m3 Sekolah dasar: -m3 Lapangan: -m3 Tanah Bengkok: -m3 Kepala Desa: -m3 Sekretaris Desa: -m3 Kaur: -m3 Pembantu kaur: -m3 Kadus: -m3 Pekasih: -m3B. Topologi Desa Desa Pantai : (ya/tidak) Desa Pegunung : (ya/tidak) Desa Perkotaan : (ya/tidak) Desa Perbatasan dengan Kabupaten lain: (ya/tidak)Batas wilayah Desa Tempos sebagai berikut : Di sebelah utara : Desa Babussalam dan Kecamatan Kuripan Di sebelah selatan : Desa Banyu Urip Di sebelah barat : Desa Dasan Geres Di sebelah timur : Desa Kuripan Selatan, Kecamatan KuripanC. Orbitasi Jarak ke Ibu Kota Provinsi : 28 km Jarak ke Ibu Kota Kabupaten : 7 km Jarak ke Ibu Kota Kecamatan : 9 kmD. Iklim : Curah hujan : 1500-2000 mm/th Suhu rata-rata : 21 C Tinggi tempat : - mdl Bentang wilayah : Datar2.2.2. Potensi Sumber Daya Manusia (SDM)A. Jumlah Penduduk : Jumlah total : 4.667 orang Jumlah laki-laki : 2.396 orang Jumlah perempuan : 2.329 orang Jumlah KK : 1.666 KK Jumlah Penduduk Miskin : 796 RTMB. Pendidikan : Belum sekolah (Balita) : 481 orang Tidak tamat SD : 740 orang Tamat SD : 487 orang Tamat SLTP : 482 orang Tamat SLTA : 252 orang Tamat D1 : 6 Orang Tamat D2 : 6 orang Tamat D3 : 14 orang Tamat S1 : 18 orang Tamat S2 : 2 orangC. Mata Pencaharian Pokok : Petani : 692 orang Pedagang/Pengusaha : 245 orang Buruh Tani : 1.513 orang Buruh Lepas/Swasta : 133 orang Peternak : 17 orang PNS : 22 orang Lain-lain : 353 orang D. Agama Islam : 4.542 orang Hindu : 358 orangE. Etnis Sasak : 4.530 orang 2.2.3. Potensi Kelembagaan A. Lembaga Pemerintah Desa : Jumlah Aparat Desa : 24 orang Pendidikan Kepala Desa : SLTA Pendidikan Sekretaris Desa : S1 Pendidikan Kaur/Pembantu : Kaur Pembangunan : SLTA Kaur Pemerintahan : SLTA Kaur Keuangan : SLTA Kaur Kemasyarakatan : SLTA Kaur Ketentraman dan Ketertiban : SLTA Kaur Umum dan Administrasi : SLTA Jumlah RT/RW : 29 Jumlah Dusun : 10B. Lembaga Pendidikan Jumlah TK/PAUD : 1 unit Jumlah SD/Sederajat : 3 unit Jumlah SLTP/Sederajat : 1 unit Jumlah SLTA/Sederajat : 1 unitC. Kelembagaan Keamanan : Jumlah Pos Kamling : 8 unit Jumlah Hansip/ LINMAS : 24 orang 2.2.4. Geografis A. Letak dan Luas Wilayah Desa Tempos merupakan salah satu dari 14 desa di wilayah Kecamatan Gerung, yang terletak 7 km ke arah selatan dari kota Kecamatan Gerung, dengan luas wilayah seluas 415, 94 hektar.

B. Iklim Iklim Desa Tempos, sebagaimana desa-desa lainnya di wilayah Indonesia memiliki pengaruh langsung terhadap pola tanaman yang ada di Desa Tempos Kecamatan Gerung, Kabupaten Lombok Utara.2.2.5. Keadaan Sosial Ekonomi PendudukA. Jumlah Penduduk Tabel 2.1. Jumlah Penduduk Desa TemposNoDusunLaki-LakiPerempuanJumlahJumlah KK

1Tempos Daye432425857286

2Tempos Karang Barat282232584189

3Batu Goleng344315648197

4Luwuk451410861262

5Ajok Jaya14912627584

6Kayu Putih342311653204

7Alas Malang174177351102

8Telotok Asri12913126078

9Luwuk Daye209202411164

Jumlah2503232949001566

B. Tingkat Pendidikan Tabel 2.2. Tingkat Pendidikan Masyarakat Desa Tempos NoTingkat PendidikanJumlah

1Tidak tamat SD740 orang

2Tamat SD487 orang

3Tamat SLTP482 orang

4Tamat SLTA252 orang

5Tamat D16 orang

6Tamat D26 orang

7Tamat D314 orang

8Tamat S118 orang

9Tamat S22 orang

10Belum sekolah (Balita)481 orang

3. Mata Pencaharian Desa Tempos berdasarkan fakta geografis merupakan desa pertanian (agraris) tetapi yang perlu diketahui bahwa sebagian besar lahan pertanian di Desa Tempos merupakan hak milik/dikuasai oleh warga yang berasal dari luar wilayah Desa Tempos sehingga penduduk yang bermata pencaharian sebagai petani minim. Tabel 2.3. Mata Pencaharian Masyarakat Desa TemposNoJenis Mata PencaharianJumlah (Orang)

1Petani692

2Pedagang/Pengusaha245

3Buruh tani1513

4Buruh lepas133

5Pertukangan

6Peternak240

7PNS16

8Polri6

9TNI2

10Karyawan Swasta

11Karyawan BUMN

12PRT

13TKI/TKW

14Pengemudi/tukang ojek

15Pengrajin16

16Pemulung

4. Pola Pengunaan Tanah Penggunaan tanah di Desa Tempos sebagian besar diperuntukan untuk tanah pertanian sedangkan sisanya untuk tanah kering yang merupakan bangunan dan fasilitas-fasilitas lainnya.

5. Pemilikan Ternak Tabel 2.4. Jumlah Kepemilikan Ternak Masyarakat Desa TemposNoJenis TernakJumlah (Ekor)

1Sapi300

2Kerbau4

3Kuda15

4Kambing50

BAB IIIANALISIS PERMASALAHAN LOKASI KKNDesa tempos merupakan salah satu desa yang terletak di Lombok Barat tepatnya di Kecamatan Gerung. Secara geografis Desa Tempos memiliki potensi Sumber Daya Alam (SDA) yang menguntungkan yaitu berupa perbukitan, lahan pertanian dan perkebunan walaupun tidak begitu luas. Sebagian besar masyarakat di Desa Tempos berprofesi sebagai petani, yang hanya memiliki usaha skala kecil, berlahan sempit, tingkat penddiikan sangat rendah yaitu hanya tamat SD (57,15%,), bermodal kecil dan memiliki produkstivitas rendah. Memeperhatikan kondisi tersebut, sehingga diperlukan upaya khusus untuk mengatasi masalah-masalah tersebut untuk lebih memajukan dan meningkatkan sumber daya yang telah ada.Melihat keadaan dan kondisi masyarakat Desa Tempos yang didapatkan dari hasil observasi selama 7 (tujuh) hari oleh mahasiswa KKN Tematik Universitas Mataram serta peran aktif para staf desa dan masyarakat dalam memajukan dan membangun lingkungan dengan mengutarakan semua permasalahan yang dirasakan oleh masyarakat, dapat disimpulkan bahwa permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat sebagai berikut:1. Kurang mampu mengolah potensi yang dimiliki yang disebabkan oleh kualitas SDM yang masih sangat minim. Adapun potensi yang dapat dikembangkan antara lain bidang pertanian.2. Masih rendahnya tingkat pendidikan dan masih adanya warga yang masih belum bisa membaca dan menulis, sehingga berpengaruh terhadapat kualitas SDM yang ada.3. Masih kurangnya pakan lebah yang ada di Dusun Batu Goleng yang berpengaruh terhadap hasil panen dari madu. Kurangnya pakan disebabkan sulitnya mendapatkan bibit kayu/pohon.4. Rendahnya persiapan generasi muda untuk menghadapi era globalisasi.5. Minimnya pengetahuan tentang cara pengolahan sumber daya yang ada seperti hasil pertanian jagung, kedelai maupun labu.Kondisi-kondisi tersebut melatarbelakangi kami untuk menyelenggarakan program-program kerja KKN yang bersifat membantu masyarakat atau warga untuk menuntaskan permasalahan-permasalahannya. Program-program KKN tersebut adalah program bimbingan belajar dan mengaji bagi siswa/siswi di Sekolah Dasar, penanaman bibit kayu sebagai usaha memenuhi pakan lebah dan penghijauan, serta program sosialisasi dan bimbingan cara pengolahan hasil pertanian seperti padi, jagung dan kedelai menjadi produk yang bernilai ekonomi tinggi. Semua program tersebut sesuai dengan hakikat Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik

BAB IVMETODE PELAKSANAAN3.1. Persiapan dan Pembekalana. Mekanisme pelaksanaan kegiatan KKN Tematik1. Survey LapanganDilakukan survey untuk mengetahui potensi apa yang dimiliki oleh beberapa desa sasaran, sehingga didapatkan tema yang jelas dalam pelaksanaan KKN. Pada KKN ini Desa Tempos dipilih sebagai lokasi yang tepat pengaplikasian ilmu yang didapat pada perkuliahan.2. Penyusunan Program KerjaProgram kerja yang telah disepakati kelompok KKN kemudian disusun dengan format yang sesuai sehingga pelaksanaan di lapangan dapat berjalan dengan lancar seperti yang diharapkan. Berikut ini adalah jenis program kerja yang disepakati antara lain :Program Utama Memberikan sosialisasi dan bimbingan mengenai penanganan pasca panen hasil pertanian seperti padi, jagung dan kedelai. Memberikan pengarahan dan bimbingan mengenai cara pengolahan dan pemasaran produk berbasis PAJALE seperti pengemasan beras, pembuatan dodol jagung dan pembuatan susu kedelai. Mengajarkan cara pengendalian mutu produk pangan yang diproduksi oleh ibu PKK di Desa Tempos, Kec. Gerung, Kab. Lombok Barat. Pemasaran produk olahan pangan berbasis PAJALE.Program PendukungProgram pendukung KKN Tematik ini yaitu : Mengajarkan cara budidaya lebah Serana yang produktif. Membantu program yang sudah ada di Desa Tempos seperti penanaman bibit untuk petani HKM, dan pendataan ulang kelompok tani dan peternak. Membimbing anak-anak yang ada di Desa Tempos untuk mengaji dan melakukan bimbingan belajar.3. Pengajuan Proposal KKN-Tematik ke LPMProposal yang telah disusun kemudian diajukan ke LPM sebagai syarat untuk pelaksanaan KKN dan evaluasi kesesuaian dan kecocokan tema yang diangkat dengan kemampuan mahasiswa.4. Presentasi Proposal KKN TematikPresentasi proposal adalah tahap evaluasi lanjutan yang dilakukan untuk melihat seberapa jauh kesiapan mahasiswa dalam menjalankan program yang telah direncanakan dan diberikan pembekalan yang cukup untuk melaksanakan program KKN.5. Revisi Proposal (jika diperlukan)6. Pembekalan dan pengarahan dari Dosen Pembimbing Lapangan7. Pelepasan oleh Dosen Pembimbing Lapangan8. Operasional KKN Tematik9. Penyerahan laporan akhir dan penilaian b. Materi persiapan dan pembekalan KKN Tematik yang diperlukan.Beberapa materi persiapan dan pembekalan yang perlu diberikan kepada kelompok KKN Tematik antara lain tentang penanganan pasca panen, pengolahan, pengemasan, pelabelan, dan pemasaran produk berbasis PAJALE (Padi, Jagung dan Kedelai). Serta peningkatan produktivitas madu dan pembibitan tanaman untuk petani HKM.c. Rencana Keberlanjutan ProgramProgram KKN yang tidak terselesaikan dengan tepat waktu dalam program kerja panjang, akan dilanjutkan oleh pihak masyarakat yang terkait di Desa Tempos Kabupaten Lombok Barat.

d. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan KKN TematikKegiatan Pra KKN Tematik

September 2015Oktober 2015November 2015

Minggu-keMinggu-keMinggu-ke

123412341234

Survey Lokasi

Penyusunan Program Kerja

Pengajuan Proposal KKN Tematik ke LPM

Presentase Proposal KKN Tematik dan Revisi (jika diperlukan)

Pembekalan dan pengarahan DPL

Pelepasan oleh DPL

BAB VPEMBAHASAN PROGRAM KERJA 5.1. Pelaksanaan Program KerjaProgram kerja yang sudah disusun atas kesepakatan kelompok KKN Tematik dibagi menjadi dua jenis yaitu program utama dan program tambahan. Program utama merupakan suatu program yang menjadi perhatian utama selama kegiatan KKN Tematik berlangsung untuk dikembangkan dengan melihat potensi yang ada pada Desa Tempos seperti pengolahan produk pangan berbasis Pajale. Sedangkan program tambahan merupakan program kerja yang dilaksanakan diluar program utama. Adapaun program tambahan yang kami laksanakan selama kegiatan KKN Tematik yaitu penanaman pakan lebah Apis Serrana, penanaman bibit di Gunung Sasak dan pinggir jalan, bimbingan belajar dan mengaji, gotong royong di beberapa Musohla dan Paud. Untuk merealisasikan beberapa program kerja yang telah disusun, dibutuhkan strategi pelaksanaan kegiatan sebagai bentuk tindakan perealisasian kegiatan. Adapun bentuk tindakan pelaksanaan dan hasil yang didapat dari program kerja tersebut antara lain :5.2. Program Pokok 5.2.1. Dodol Jagung;Dodol merupakan salah satu makanan tradisional yang cukup populer dibeberapa daerah di indonesia. Dodol diklasifikasikan menjadi dua, yaitu dodol yang dibuat dari tepung ketan dan dodol yang diolah dari campuran buah atau bahan lain. Dodol buah terbuat dari daging buah yang dihancurkan, kemudian dimasak dengan penambahan bahan makanan atau berupa penambahan bahan makanan lainnya. Umumnya dodol dibuat dari beras ketan, santan dan gula aren, Namun dodol yang beredar di masyarakat beranekaragam dan bermacam-macam kualitasnya. Buah-buahan, dan kacang-kacangan. Dodol merupakan salah satu produk olahan hasil pertanian yang termasuk dalam jenis makanan yang mempunyai sifat agak basah sehingga dapat langsung dimakan tanpa dibasahi terlebih dahulu (rehidrasi) dan cukup kering sehingga dapat stabil dalam penyimpanan.Dodol merupakan jenis makanan semi basah (Intermediate Moisture Food) yang mempunyai kadar air 10-40 %; Aw 0,70-0,85; memiliki tekstur lunak, bersifat elastis, kemudian dapat langsung dimakan, tidak memerlukan pendinginan dan tahan lama selama penyimpanan. Keawetan pangan semi basah sangat tergantung oleh kadar airnya. Daya simpan pangan semi basah juga banyak dipengaruhi oleh komponen penyusunnya, aktivitas mikroba, teknologi pengolahan dan sanitasinya, sistem pengemasan yang dikenakan dan penggunaan bahan pengawet serta bahan tambahan lainnya. Program kerja pengolahan dodol jagung terlebih dahulu dilakukan sosialisasi kepada masyarakat tentang bahan baku, alat yang digunakan serta proses pengolahan dan sistem pemasaran. Sosialisasi ini dilakukan di Aula Kantor Desa Tempos, pada Hari minggu, tanggal 13 Desember 2015, yang diwakili oleh Ibu PKK dan Kader dari kesepuluh dusun yang terdapat di Desa Tempos. Selanjutnya dilakukan proses pengolahan dodol jagung bersama warga Desa Tempos.Proses Pembuatan Dodol Jagung Tahapan awal yaitu melakukan persiapan alat dan bahan yang digunakan untuk pembuatan dodol jagung. Bahan-bahan serta peralatan yang yang dibutuhkan atau digunakan untuk pembuatan dodol jagung diantaranya jagung manis, gula merah, gula putih, santan, tepung ketan, air, garam dan vanili sedangkan peralatannya adalah kompor, tabung gas, gelas ukur, wajan, selle,r sendok, baskom, nampan, plastik, pisau, sendok kayu, parutan kelapa, kertas alumunium serta kertas minyak sebagai bahan kemasannya.Adapun tahapan Pembutan Dodol Jagung adalah sebagai berikut:a. Dipersiapkan jagung.b. Dikupas kulit luarnya, kemudian dicuci.c. Diparut sehingga menghasilkan bubur jagung yang halus.d. Ditimbang 3 kg bubur jagung, gula merah 900 gr, gula putih 750 gr, santan 1200 ml, vanili dan garam secukupnya, tepung ketan 1 kg.e. Dipanaskan santan selama 10 menit, garam dan vanili, kemudian dimasukkan gula merah diaduk selama 3 menit, menggunakan api yang sedangf. Dimasukkan bubur jagung diaduk perlahan 20 menitg. Dimasukkan tepung ketan yang sudah diencerkan untuk menghindari penggumpalan selama proses pengolahan.h. Dimasukkan gula putih sedikit demi sedikiti. Digodog selama 5-6 jam sampai adonan dodol menjadi kalis atau tidak lengket.j. Dituang kedalam Loyang yang diolesi minyak goreng.k. Didiamkan selama 5 jam. Dipotong kecil-kecil, kemudian dikemas menggunakan plastik sebagai kemasan primer, kertas minyak sebagai kemasan sekunder, dan alumunium foil sebagai kemasan tersier kemudian di sellerl. Diberi label dan siap untuk dipasarkan.Pemasaran produk dari hasil pengolahan dodol jagung, selanjutnya dipasarkan di berbagai tempat seperti penitipan di warung-warung dan di Kampus Universitas Mataram. Analisis EkonomiBiaya pengeluaran pembuatan dodol yaitu: Jagung Rp. 28.000, kelapa Rp. 7.500, gula merah Rp. 18.000, gula putih Rp. 9.750, kemasan primer Rp.3.400, kemasan skunder Rp. 3.000, kemasan tresier Rp. 12.000, kertas minyak Rp. 3000, plastik Rp. 4.000, stiker Rp. 6.250, gas Rp. 10.000 dan Tepung ketan Rp. 18.000, jadi total biaya keseluruhan adalah Rp. 122.400.Dodol yang dihasilkan yaitu sebanyak 15 bungkus dengan harga perbungkus yaitu Rp. 15.000 jadi jumlah pendapatan yaitu Rp 225.000.Laba = harga penjualan-biaya = 225.000-122.400 = 102.600Jadi laba yang dihasilkan dari pembuatan dodol jagung adalah Rp. 102.600Kendala Kegiatan: Program kerja pengolahan dodol jagung ini tidak telepas dari adanya kendala selama proses dari awal hingga akhir. Berikut ini kendala yang kami temukan: Adanya bau tengik pada dodol setelah disimpan selama 1 minnggu, hal tersebut dapat berpengaruh terhadap kesukaan konsumen atau pembeli. Pemasaran produk atau dodol masih sulit menjangkau pasar disebabkan belum adanya jarigan dengan pihak penjual atau pasarDokumentasi

Gambar 5.1. Persiapan Bahan Pembuatan Dodol Jagung

Gambar 5.2. Proses Pembuatan dan Pengemasan Dodol Jagung

5.2.2. Susu Kedelai Susu merupakan bahan makanan yang seimbang dan bernilai gizi tinggi, karena mengandung hampir semua zat-zat makanan seperti karbohidrat, protein, mineral, dan vitamin. Perbandingan zat-zat tersebut sempurna sehingga cocok untuk memenuhi kebutuhan manusia. Semakin meningkatnya kebutuhan akan susu hewani, menyebabkan harga susu sapi semakin mahal. Disinyalir susu hewani dapat meningkatkan kadar kolesterol sehingga tidak dianjurkan mengkonsumsi secara berlebihan, terutama bagi seseorang yang menderita beberapa penyakit tertentu dan alergi terhadap protein hewani. Selain itu, beberapa balita alergi terhadap laktosa sehingga dianjurkan mengkonsumsi produk pangan lain yang mempunyai kandungan gizi hampir sama dengan susu hewani. Bila seseorang tidak boleh atau tidak dapat makan daging atau sumber protein hewani lainnya, kebutuhan protein sebesar 55 gram per hari dapat dipenuhi dengan makanan yang berasal dari 157,14 gram kedelai. Oleh karena itu orang mulai mencari alternatif lain untuk mengganti susu sapi. Sampai orang menemukan susu nabati yang terbuat dari bahan baku kedelai. Susu kedelai adalah salah satu hasil pengolahan yang merupakan hasil ekstraksi dari kedelai. Protein susu kedelai memiliki sususnan asam amino yang hampir sama dengan susu sapi sehingga susu kedelai seringkali digunakan sebagai pengganti susu sapi bagi mereka yang alergi terhadap protein hewani. Susu kedelai merupakan minuman yang bergizi tinggi, terutama kandungan proteinnya. Selain itu susu kedelai juga mengandung lemak, karbohidrat, kalsium, fosfor, zat besi, provitamin A, vitamin B kompleks (kecuali B12), dan air. Susu kedelai harganya lebih murah dari pada susu hewani. Kegitan pembuatan susu kedelai dilaksanakan dalam rangka pelaksanaan program kerja KKN Tematik Universitas Mataram periode 2015. Sosialisasi pembuatan susu kedelai ini dilakukan di Aula Kantor Desa Tempos........ Harapan dari mahasiswa KKN dalam program pembuatan susu kedelai ini untuk mengajarkan masyarakat cara pengolahan kedelai menjadi produk yang bernilai ekonomi. Selain itu cara pembutan Susu kedelai dapat dibuat dengan teknologi dan peralatan sederhana, serta tidak memerlukan keterampilan khusus, sehingga semua orang dapat membuat sendiri di rumah. Selain untuk konsumsi sendiri, susu kedelai juga dapat menjadi peluang usaha yang prospektif bila dikelola dengan baik.Tahap Pengolahan Susu Kedelai dan pengemasan Pada tahap awal melakukan persiapan alat dan bahan yang digunakan untuk pembuatan susu kedelai. Peralatan yang digunakan untuk pembuatan susu kedelai diantaranya: Baskom, panci, saringan, kompor gas, sendok, sarung tangan, kapsiler, blender, gelas (cap). Sedangkan bahan yang digunakan yakni kedelai sebanyak 250 gram, Air 1,5 liter, Gula pasir 1,5 gram, garam dan perisa secukupnya.Adapun tahapan proses pembuatan susu kedelai sebagai berikut:1. Kedelai disortasi dan ditimbang sebanyak 250 gram, 2. Dicuci bersih dan direndam dengan Air biasa selama 8 jam. Perendaman dilakukan pada suhu ruang . 3. Diangkat dari wadah perendaman kemudian direbus selama 20 menit hingga airnya mendidih.4. Ditiriskan kemudian dihaluskan menggunakan blender. Pada saat dihaluskan ditambahkan air hangat sedikit demi sedikit supaya hasilnya lebih bagus.5. Disaring menggunakan saringan santan atau kain saring. 6. Sari kedelai berupa cairan warna putih dimasak dan dicampur dengan perisa, garam dan gula sehingga menghasilkan susu kedelai yang harum dan lezat. 7. Susu kedelai yang sudah matang dibiarkan dingin untuk kemudian dikemas menggunakan plastik gelas dengan bantuan alat atau mesin perekat (Cup seler) untuk menutup gelas.Pemasaran Tahap akhir dari program pembuatan susu kedelai ini adalah pemasaran yang bertujuan untuk mendapatkan keuntungan atau laba. Pemasaran susu kedelai ini masih mendapatkan kendala-kendala, misalnya massa simpannya yang tidak terlalu lama, sehingga akan Dokumentasi

Gambar 5.3. Persiapan Bahan Pembuatan Susu Kedelai

Gambar 5.4. Proses Pembuatan Susu Kedelai

5.2.3. Pengemasan BerasSalah satu cara untuk mempertahankan agar beras tetap dalam keadaan baik sebelum dijual yaitu dengan penyimpanan, pengemasan dan pemberian label secara baik. Yang perlu dipertimbangkan dalam perawatan beras yaitu kualitas beras, alat pengemas dan faktor lingkungan.Komoditi padi yang dihasilkan di daerah Desa Tempos cukup banyak, dimana produksi dan produktivitas padi tahun 2014 yaitu luas panennya 630,19 Ha, prduktivitas 573,11 Kw/Ha, dan produksi 3614,92 Ton. Melihat data tersebut produksi beras di Desa Tempos menunjukkan jumlah yang cukup banyak, namun masyarakat di Desa Tempos hanya menjual atau menawarkan beras ke setiap pasar atau warga disekitar Desa Tempos dengan harga yang relative rendah yaitu sekitar Rp. 9.500,00/kg. Pemasaran beras yang dilakukan oleh masyarakat Desa Tempos belum mencakup ke seluruh daerah di Provinsi NTB. Oleh karena itu Kami dari tim KKN Tematik Unram mencoba melakukan solusi berupa pengemasan beras untuk meningkatkan nilai jual. Di samping itu sebagai Pengemasan beras dapat dilakukan dengan kemasan karung, plastik, dan yute. Setiap jenis kemasan tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Kemasan yang digunakan untuk mengemas beras di Desa Tempos adalah kemasan Plastik. Merk dari beras ini adalah Tempos Pulen, Murni Kualitas Prima. Fungsi dari merk adalah untuk identifikasi produk dan menyatakan mutu. Berikut adalah tahapan proses pengemasan beras sebagai berikut:Tahap awal pengemasan beras adalah mempersiapkan semua bahan dan peralatan yang dibutuhkan seperti beras siap kemas, plastik jenis PE 4 (Poly Ethylen) sebagai bahan pengemas, label, dan steples.Adapun tahapan-tahapan proses pengemasan beras dapat dilakukan sebagai berikut:1. Beras yang telah digiling dibersihkan dari kotoran seperti ampas/kulit serta kerikil dan bahan asing lainnya.2. Beras dimasukkan dalam kantong plastik dengan kapasitas 5 kilogram.3. Masukkan label berupa kertas yang telah didesain sedemikian rupa.4. Lipat ujung plastik kemudian direkatkan dengan steples agar angin tidak dapat keluar masukAdapun kendala-kendala yang dihadapai dalam pelaksanaan program kerja ini adalah pemasaran. Kesulitan dalam pemasaran ini disebabkan karena harga beras pada saat ini masih mahal. Selain itu juga belum ada jaringan dengan pihak pasar yang akan melakukan penjualan.Dokumentasi

Gambar 5.5. Pengemasan Beras

Gambar 5.6. Sosialisasi Program Pajale5.3. Program Tambahan5.3.1. Penanaman Pakan LebahBatu Goleng adalah salah satu dusun di Desa Tempos yang dikenal dengan hasil madunya. Jenis lebah yang diternakkan adalah lebah Apis Serrana. Peternak lebah di Batu Goleng sudah dalam bentuk koperasi yang ketuanya bernama Bapak Awaludin. Budidaya madu oleh masyarakat dimulai sejak sekitar tahun 90an di dusun Batu Goleng. Semula masyarakat hanya segelintir yang memulai budidaya madu tersebut. Amaq Mariun salah satu pelopor budidaya madu di dusun tersebut. Seperti yang diceritakan oleh bapak ini, dia membuat sarang untuk budidaya madu berupa kotak yang dibuat dari beberapa bahan seadanya, sedangkan lebah datang dengan sendirinya. Produksi madu, saat itu bisa menghasilkan sekitar 20 sampai 25 botol setiap panen, sedangkan setahun bisa panen sampai dengan 4 kali. Kondisi saat itu, disebabkan banyaknya makanan yang dikonsumsi lebah. Walau demikian masyarakat belum melirik hasil yang didapat oleh Amaq Mariun, sehingga baru awal tahun 2000an masyarakat berminat untuk terjun dalam budidaya Madu. Sekarang ini sekitar 30 orang masuk menjadi anggota kelompok tani madu sari yang ada di dusun tersebut. Mereka membentuk koperasi yang diberi nama KSP Madu Sari. KSP ini sangat membantu petani dalam membudidaya madu. Peran serta dinas terkait, terutama Dinas Kehutanan Kabupaten maupun Provinsi dalam hal memberikan bantuan berupa pelatihan-pelatihan, pakan, koloni, dan stup (kotak lebah). Penyuluhan dari dinas hampir setiap saat terlihat didusun tersubut. Petugas memberikan penyuluhan berupa bagaimana menjaga kekompakan kelompok, menjaga keaslian madu, cara panen yang higienis, serta pengepakan yang menarik. Produksi madu dari Dusun Batu Goleng Tempos saat ini mencapai paling sedikit 300 botol setiap tahunnya. Harapan meningkatnya produksi madu sangat memungkinkan dengan semakin banyaknya masyarakat yang menjadi anggota peternak dan bantuan yang diberikan oleh pemerintah (Anonim, 2015). Kerap kali mahasiswa dan dosen datang untuk melakukan penelitian. Madu yang dihasilkan sangat diminati oleh konsumen bahkan para peternak tidak mampu menerima pesanan. Produksi madu sangat dipengaruhi oleh faktor pakan atau makanan lebah itu sendiri. Pakan untuk lebah adalah bunga dari tanaman. Selama ini masalah yang dihadapi oleh peternak lebah adalah kurangnya pakan, terutama dimusim kemarau. Di samping itu bibit kayu penghasil bunga seperti pohon kemiri agak sulit didapatkan. Salah satu program yang dilakukan adalah penanaman pohon dan bunga-bunga disekitar lokasi ternak lebah. Penanaman pakan lebah dilaksanakan pada tanggal 21-23 November 2015. Adapun jenis pohon dan bunga yang di tananm di sekitar setup adalah bunga pukul Sembilan, bunga Kamboja, bunga Matahari, bunga Anggrek tanah, dan bunga Kaliandra serta pohon kemiri. Diharapkan dengan penanaman ini dapat menambah suplay untuk pakan lebah sehingga produktifitas madu meningkat. Program penanaman ini dilakukan bersama para peternak disekitar tempat budidaya. Penanaman bibit atau pakan untuk lebah Apis Serrana yang dilakukan oleh mahasiswa KKN Tematik dengan beberapa tahapan sebagai berikut:a. Tahap PersiapanPada tahap ini dilakukan beberapa hal sebelum memulai pelaksanaan penanaman pakan seperti survey, pemberitahuan, dan persiapan pakan. SurveySurvey bertujuan untuk melihat lokasi atau tempat penanaman pakan lebah. Pada saat meninjau lokasi ada beberapa tempat yang dilihat membudidayakan lebah seperti dusun ajok jaya, tempos daye, dan juga batu goleng. Pemilihan lokasi dilakukan di dusun batu goleng dikarenakan izin yang sudah diberikan oleh pengelola lebah kepada tim KKN yaitu bapak udin selaku ketua kelompok tani hutan madu sari yang berjumlah 30 di dusun batu goleng desa tempos kecamatan gerung kabupaten Lombok Barat. PemberitahuanPemberitahuan dilakukan untuk terciptanya komunikasi yang baik didalam pelaksanaan program kerja. Pemberitahuan dilakukan dengan mengunjungi kepala desa terkait pelaksanaan program kerja sekaligus meminta izin untuk melaksanakan program penanaman pakan lebah.

Persiapan pakanSetelah diberikan izin tim KKN mempersiapkan bibit untuk penanaman. Bibit yang digunakan untuk pakan yaitu bibit bunga yang mempunyai nektar. Nektar atau sari bunga adalah cairan yang diproduksi bunga dari tumbuh-tumbuhan sewaktu mekar untuk menarik kedatangan lebah. Adapun jenis pohon dan bunga yang di tanam di sekitar setup adalah bunga pukul Sembilan, bunga Kamboja, bunga Matahari, bunga Anggrek tanah, dan bunga Kaliandra serta pohon kemiri. Untuk tanaman ini kebanyakan yang diambil adalah cabutan dari alam, pekarangan rumah, dan di taman bunga kampus Universitas Mataram, sedangkan pohon kemiri didapat dari Kantor Desa dengan menaruhnya kedalam polybag yang sudah disiapkan sebelumnya.b. Tahap PelaksanaanTahapan ini dimulai dengan melakukan pembersihan lahan yang akan dijadikan lokasi penanman untuk pakan lebah agar terlihat rapi serta terhindar dari hama ataupun tumbuhan yang membuat pertumbuhan tanaman pakan terganggu. Setelah melakukan pembersihan tim KKN beserta ketua KTH membuat lubang tanam menggunakan pacul dan linggis dengan membentuk kedalaman sekitar 20-30 cm dengan diameter lubang sekitar 10 cm sebelum menanam pakan tersebut. Untuk penanaman bunga pukul Sembilan dilakukan dengan cara mencacah tanah yang berada pada lahan yang berukuran 0,5x3 meter dengan cara bibit dijajarkan pada lahan kemudian disiram.

c. Tahap PengawasanTahap ini dilakukan penyiraman dan pemantauan terhadap tanaman yang telah ditanam untuk pakan lebah. Proses penyiraman dan pemantauan dilakukan untuk menjaga dan melihat kondisi tanaman yang telah ditanam agar tetap hidup. Pada tahap pengawasan, perwakilan anggota tim KKN ditugaskan ke lokasi dan melaporkan keadaan tanaman tersebut.Hambatan kegiatanAdapun hambatan atau kendala yang dihadapi selama pelaksanaan program kerja penanaman adalah sebagai berikut :1. Persediaan air yang kurang di tempat penanaman pakan, sehingga penyiraman pakan tidak dilakukan secara maksimal.2. Pemilihan jenis bibit yang tidak teratur sehingga tatanan bibit saat penanaman terlihat kurang sinkron.3. Tanaman yang ditanam selain waktu pemantauan yang tidak teratur, tanaman tersebut juga belum sampai ke proses pembungaan seutuhnya sehingga tidak terlihat adanya lebah yang mendekati pakan yang telah ditanam.

Dokumentasi

Gambar 5.7. Sosialisasi Program Penanaman Pakan Lebah Apis Serrana

Gambar 5.8. Persiapan Pakan Lebah Apis Serrana

Gambar 5.9. Pembersihan Lahan Penanaman Pakan Lebah Apis Serrana

Gambar 5.10. Penanaman Pakan Lebah Apis Serrana5.3.2. Kegiatan Penanaman di Kawasan Hutan Gunung SasakDesa Tempos memiliki daerah pegunungan yang potensial untuk ditanami pohon-pohon seperti pohon jati, mahoni, kemiri, dan jenis pohon kayu lainnya. Gunung sasak adalah gunung yang berada di sebelah timur Desa Tempos berbatasan langsung dengan desa Kuripan. Keadaan gunung sasak saat ini bisa dikatakan kurang baik, karena terlihat gundul dari pepohonan. Hal inilah salah satu penyebab suhu disekitar Desa Tempos tergolong panas, sehingga perlu dilakukan penanaman pohon di Gunung Sasak. Penanaman pohon dilakukan setelah turun hujan tujuannya agar tanah tidak terlalu kering sehingga pohon yang ditanam bisa langsung tumbuh. Penanaman ini dilakukan dengan tujuan untuk memperoleh hasil dari tanaman baik berupa hasil yang langsung maupun tidak langsung. Program kegiatan penanaman yang dilaksanakan pada saat KKN Tematik 2015 merupakan kegiatan tambahan yang di usulkan oleh anggota KKN dari Program Studi Kehutanan. . Jenis pohon yang ditanam yaitu kemiri (Aleuritas Molucana L) dan trembisi (Albizia saman l). Buah kemiri dapat dipanen setiap tahun dan memiliki nilai jual yang baik sehingga masyarakat lebih memilih pohon kemiri untuk ditanam dari pada pohon lain. Bibit di peroleh dari LSM yang berkerjasama dengan Perusahaan yang berkaitan dengan lingkungan. Kegiatan penanaman ini bertempat di kawasan hutan Gunung Sasak Desa Tempos Kecamatan Gerung. Kegiatan penanaman ini di lakukan bersama kelompok tani hutan yang ada di Desa Tempos. Adapun kelompok tani hutan yang ada di desa tempos yaitu kelompok tani hutan tempos daya karang barat bersama, kelompok tani hutan madu jaya dan kelompok tani hutan ajok jaya. Adapun tahapan kegiatan yang ada yaitu tahap persiapan, tahap pelaksanaan, dan menganalisa kendala-kendala yang di hadapi pada saat kegiatan penanaman. a. Tahap Persiapan Tahap persiapan ini, dilakukan pengangkutan bibit dari bedeng persemaian yang ada di kantor desa ke rumah ketua Gapoktan yaitu pak Saihun. Gapoktan merupakan Gabungan dari kelompok tani hutan yang berfungsi sebagai pengatur dari kelompok-kelompok tani hutan yang ada. Pada tahapan persiapan ini juga di siapakan alat yang digunakan untuk penanaman. Adapun alat yang di gunakan adalah cangkul dan karung. Pada tahap ini juga dilakukan penyeleksian bibit yang akan ditanam. Bibit yang bagus dipindahkan ke karung sebelum di bawa kelokasi penanaman setelah itu penjelasan tekhnis penanaman yang akan dilakukan. Pejelasan tekhnis ini di sampaikan oleh ketua gapoktan yaitu pak saihun tentang jarak tanam digunakan. Jaraknya 10 X 10 m selain itu ukuran lubang untuk penanaman bibit yaitu lebarnya 15 cm dengan kedalaman 30 cm dan yang terakhir yaitu cara pengangkutan bibit yang benar agar bibit tidak rusak. b. Tahap PelaksanaanSetelah tahap persiapan semua di lakukan baik dari penyiapan bibit sampai dengan persiapan alat. Dilakukan tahap pelakasanaan, dalam tahapan pelaksanaan ini semua anggota KKN Tematik berjalan dari rumah ketua gapoktan menuju lokasi penanaman. Jarak yang di tempuh dalam perjalanan ke lokasi yaitu kurang lebih 2 km dengan jalan yang mempunyai kemiringan agak curam, dalam tahap pelaksanaan ini sepanjang perjalanan ke lokasi banyak ditemukan pelanggaran yang dilakukan pada kawasan hutan gunung sasak yaitu alih fungsi lahan pada kawasan hutan yang ada di gunung sasak banyak ditemukan masyarakat. Masyarakat menanam bukan tanaman kehutanan melainkan menanam padi dan kacang-kacangan. Selain alih fungsi lahan pelanggaran yang banyak ditemukan adalah yaitu kerusakan pohon yang di akibatkan dari penebangan liar. Banyak pepohonan yang ada pada kawasan hutan gunung sasak telah habis tebang yang di lakukan oleh masyarakat di sekitar kawasan. Setelah sampai dilokasi penanaman, sudah ada anggota dari kelompok tani hutan. Anggota tim yang ada langsung menentukan lokasi penanaman bibit yang pertama. Setelah menentukan lokasi penaman bibit yang pertama penggalian lubang pun dilakukan dengan di bantu oleh ketua Gapoktan yaitu pak saihun dan kelompok tani hutan yang ada. Pembuatan lubang dilakukan dengan berdasarkan tekhnis penanaman yang sudah di jelaskan. Jumlah bibit yang ditanam sebanyak 40 bibit Kemiri dan 5 bibit tanaman Trembisi. Kebanyakan tanaman rusak saat di bawa dan tidak bisa di tanam.c. Kendala-Kendala Pelaksanaan kegiatan penanaman ini ditemukan beberapa kendala yang dihadapi yaitu kendala teknis dan non tekhnis. Adapun kendala tekhnis yang di hadapi antara lain kurangnya perencanaan yang dilakukan dalam artian perencanaan tekhnis penanaman sehingga kegiatan yang ada kurang maksimal. Kurang alat yang di gunakan dalam kegiatan antara lain tidak adanya alat yang di gunakan dalam pengangkutan bibit sehingga banyak bibit yang dibawa mengalami kerusakan dan tidak bisa ditanam. Adapun kendala non tekhnis yang di hadapi antara lain yaitu medan yang di lewati menuju lokasi cukup berat dan meniliki kemiringan sekitar 600 derajat dengan tanah sedikit basah, dikarenakan hujan sehingga membuat perjalanan menuju lokasi penanaman sangat lama. Selain topografi lahan yang tidak mendukung banyak masyarakat yang bercocok tanam sehingga jalan setapak yang ada tertutup. Adapun dokumentasi kegiatan pada program penanaman pada kawasan hutan gunung sasak dapat dilihat pada gambar di bawah

Gambar 5.11. Persiapan untuk Penanaman Bibit Kemiri

Gambar 5.12. Penanaman Bibit Kemiri di Gunung Sasak 5.3.3. Penanaman Pohon di Pinggir Jalan Desa TemposPenanaman pohon juga dilakukan di pinggir jalan sekitar Desa Tempos dengan tujuan untuk menambah nilai keindahan dan memanfaatkan lahan kosong yang ada di pinggir jalan. Adapun jenis-jenis pohon yang ditanam adalah Trembisi dan Sengon. Jumlah pohon yang ditanam adalah 35 pohon. Bibit di peroleh dari LSM yang bekerjasama dengan Perusahaan yang berkaitan dengan lingkungan. Berikut ini adalah gambar penanaman bibit di pinggir jalan:

Gambar 5.13. Penanaman Bibit di Pinggir Jalan

5.3.4. Pengendalian Mutu untuk Produk Pangan Kegiatan pengendalian mutu mencakup kegiatan menginterprestasikan dan mengimplementasikan rencana mutu. Pengendalian mutu produk pangan menurut Hubeis (1999), erat kaitannya dengan sistem pengolahan yang melibatkan bahan baku, proses pengolahan, penyimpangan yang terjadi dan hasil akhir. Sebagai ilustrasi, secara internal (citra mutu pangan) dapat dinilai atas ciri fisik (penampilan: warna, ukuran, bentuk, dan cacat; kinestika: tekstur, kekentalan dan konsistensi; citarasa: sensasi, kombinasi bau dan rasa). Mengacu Kadarisman (1994), sesuai dengan standar ISO 9000, maka kegiatan pengendalian memiliki fungsi antara lain: membantu dalam membangun pengendalian mutu pada berbagai titik dalam proses produksi. Penerapan pengendalian mutu selama kegiatan KKN Tematik dilakukan pada industri produk pangan skala rumah tangga yang berada di Dusun Kelebut. Industri ini memproduksi berbagai jenis roti manis dengan merk Sinta Rasa. Pemasaran produk Roti ini sudah sampai diberbagai daerah di NTB dan dilakukan oleh 7 orang, dimana setiap orang membawa produk Roti sebanyak 1000-3000 bungkus/hari. Produk roti yang dihasilkan belum memiliki surat izin usaha sehingga belum bisa dipasarkan di setiap supermarket, tetapi pemasaran hanya dilakukan di setiap pasar dan toko-toko kecil. Selama proses produksi Roti berlangsung, setiap karyawan kurang memperhatikan tingkat kebersihan alat dan bahan yang digunakan, sehingga diperlukan upaya pengendalian mutu untuk produk tersebut.

Dokumentasi

Gambar 5.14. Kegiatan Pengendalian Mutu di Tempat Pembuatan Roti Sinta Rasa

5.3.5. Gotong RoyongGotong royong merupakan budaya yang diwariskan dengan cara turun temurun sampai saat ini. Gotong royong dapat menumbuhkan rasa persaudaraan dan kebersamaan. Gotong royong yang sering dilakukan oleh masyarakat adalah membangun jembatan, jalan umum, masjid dan lain-lain. Program gotong royong yang dilakukan oleh mahasiswa KKN Tematik yaitu ikut membantu proses pengecoran masjid yang ada di Dusun Telotok karena membutuhkan tenaga yang banyak. Selain itu gotong royong juga dilakukan di masjid tempos, berupa pemasangan pafing blok untuk halaman masjid. Kegiatan gotong royong ini ditujukan agar anggota KKN lebih dikenal dan dekat dengan masyarakat setempat. Berikut ini adalah gambar selama kegiatan gotong royong di Masjid Dusun Telotok Asri.

Gambar 5.15. Kegiatan Gotong Royong di Masjid Telotok Asri5.3.6. Bimbingan Belajar dan Mengajia. Bimbingan belajarBimbingan belajar dilaksanakan di SDN 2 TEMPOS dan Balai desa. Adapun tujuan dari bimbingan belajar ini adalah untuk mengajar, mendidik, dan membimbing siswa-siswi supaya lebih memahami materi yang diajarkan di sekolah agar dapat sukses dalam Ujian Akhir Sekolah (UAS). Pelaksanaan bimbingan belajar dimulai pada tanggal 18 November 2015 sampai ...Desember 2015. Persiapan awal bimbingan belajar ini adalah berkomunikasi terlebih dahulu dengan para pihak pengajar (guru) terutama Kepala Sekolah SDN 2 TEMPOS mengenai jadwal mengajar dan penempatan kelas untuk mengajar. Jadwal mata pelajaran yang diajarkan kepada para siswa dan siswi disesuaikan dengan jadwal yang sudah ada di sekolah. Kelas yang dibimbing mulai dari kelas 1 (satu) sampai kelas 6 (enam) sesuai permintaan kepala sekolah. Pelaksanaan bimbingan belajar yang dilaksanakan di sekolah mulai dari 07.00-12.30, sedangkan bimbingan belajar di balai desa dilaksanakan pada sore dan hari-hari libur. Bimbingan belajar yang dilakukan di balai desa biasanya hanya untuk membantu menyelesaikan pekerjaan rumah (PR) yang diberikan dari sekolah oleh para guru.Kendala yang dihadapi selama bimbingan belajar adalah para siswa/i sangat sulit diatur terutama siswa, sehingga butuh strategi yang lebih baik lagi. Selain itu kelompok KKN juga tidak mempunyai basic sebagai seorang pengajar sehingga tidak memiliki metode mengajar yang baik, hal tersebut sangat berpengaruh terhadap penerimaan materi yang diajarkan oleh Tim KKN.

Dokumentasi

Gambar 5.16. Bimbingan Belajar SDN 2 TEMPOSb. Bimbingan mengajiSebagai seorang muslim sudah seharusnya membaca Al-Quran menjadi kebiasaan dan rutinitas. Membaca Al-Quran merupakan kewajiban bagi ummat muslim, oleh karena itu anak-anak dan generasi muda perlu mendapatkan perhatian terutama bagi yang belum bisa membaca Al-Quran. Bimbingan mengaji ini diharapkan sebagai upaya untuk meningkatkan kemampuan membaca Al-Quran dengan baik dan benar sesuai kaidah ilmu Tajwid. Membaca Al-Quran harus benar sesuai kaidah tajwid karena jika tidak akan mengubah makna atau arti dari Al-Quran. Bimbingan mengaji tidak hanya belajar membaca alquran saja, tapi diajarkan juga mengenai rukun iman dan islam, tata cara shalat dan wudhu dan hal-hal yang berkaitan dengan ibadah.Bimbingan mengaji dilakukan di dusun Batu Goleng dan Kayu Putih yang dimulai sejak awal kegiatan KKN sampai akhir yaitu dari tanggal 23 November 2015 sampai 19 Desember 2015. Bimbingan mengaji dilakukan setelah shalat magrib/bada magrib sampai waktu masuk Isya. Hal ini dilakukan karena kebiasaan mengaji anak-anak di Dusun Batu Goleng, berbeda dengan di Dusun Kayu Putih yng jadwal mengaji dilakukan tiga kali yaitu setelah shalat magrib, setelah shalat subuh dan setalah shalat ashar. Metode pengajaran yang digunakan adalah mengajar menggunakan metode Sanrtri Aktif menggunakan IQRA. Para santri atau anak-anak mengaji dibagi dikelompokkan menurut kemampuannya, yaitu kelas I, kelas II dan kelas III. Kelas I untuk anak-anak yang baru mulai mengaji atau mengenal huruf Arab atau masih di Iqra 1-2, kelas II untuk anak-anak yang sudah berada di Iqra 3-6, sedangkan kelas III untuk santri yang sudah bisa membaca Al-Quran (Mushaf). Para santri yang berada di kelas III rata-rata bisa Al-Quran tapi belum betul cara membaca sesuai kaidah ilmu tajwid. Para santri sangat antusias dan bersemangat belajar tajwid karena mereka baru mengenal dan mendengarnya. Belajar ilmu tajwid dilakukan dengan menyampaikan satu hukum tajwid setiap malam dengan cara langsung mempraktekkan ketika membaca Al-Quran, sehingga para santri akan tetap mengingatnya. Setelah melakukan bimbigan mengaji di Dusun Batu Goleng dan Kayu Putih terdapat peningkatan semangata belajar mengaji pada anak-anak atau santri serta cara membaca Al-Quran boleh dikatakan ada peningkatan jika dibandingan sebelumnya.Kendala yang dihadapi selama mengajar ngaji adalah tempat mengaji yang kurang luas terutama di Kayu Putih menyebabkan suara gaduh dan ribut, hal tersebut membuat kurang nyamannya selama belajar mengajar. Selain itu para santri tidak semuanya mempunyai alquran sehingga harus bergiliran menggunakan Al-quran ketika diajar.Dokumentasi

Gambar 5.17. Bimbingan Mengaji5.3.7. Melukis di PAUD Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah pendidikan yang memberikan pengasuh, perawatan, dan pelayanan kepada anak usia lahir sampai 6 tahun. Salah satu PAUD di Desa Tempos yang belum lama berdiri adalah PAUD Bina Putra Bangsa. PAUD Bina Putra Bangsa terletak di sebalah timur SDN 2 Tempos, yang diresmikan pada tanggal 30 Mei 2015 dan dibina oleh Bapak Basriadi. Jumlah murid yang belajar di PAUD Bina Putra Bangsa adalah 25 orang. Adapun gedung yang ditempati untuk melaksanakan kegiatan PAUD ini adalah perumahan guru untuk SDN 2 Tempos yang sudah lama tidak ditempati. Jika dilihat kondisi dari gedung ini, sebenarnya tidak layak sebagai tempat untuk melaksanakan kegiatan PAUD, karena kurangnya fasilitas yang mendukung selama kegiatan belajar. Oleh karena itu, kami mahasiswa KKN Tematik yang bekerjasama dengan komunitas Drawing Lombok berinisiatif untuk membantu dalam melukis tembok yang ada diruang belajar, agar murid-murid dari PAUD Bina Putra Bangsa semangat dalam belajar atau melaksanakan kegiatan lain yang berhubungan dengan akademik. Kegiatan melukis ini dilaksanakan pada tanggal 26-27 Desember 2015. Berikut ini adalah gambar dari kegiatan melukis di SDN 2 Tempos.Dokumentasi

Gambar 5.18. Melukis di PAUD

BAB VIPENUTUP

6.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil pelaksanaan kegiatan KKN Tematik UNRAM periode 2015 di Desa Tempos dapat disimpulkan bahwa :a. Masyarakat sudah bisa mengembangkan komoditas hasil pertanian yang dihasilkan di Desa Tempos seperti PAJALE menjadi produk pangan yang bernilai ekonomi tinggi.b. Produk yang dihasilkan berupa dodol jagung dan susu kedelai masih sulit dipasarkan disebabkan umur simpan yang pendek.c. Kegiatan pengendalian mutu produk pangan yang dilakukan di salah satu tempat pembuatan roti di Desa Tempos dan bertujuan untuk membantu atau mengajarkan cara pengolahan produk yang baik sehingga dapat memperbaiki cara pengolahan sebelumnya.d. Penanaman bibit kemiri dilakukan untuk mendapatkan nilai jual dari buah kemiri itu sendiri. Selain itu, penanaman dilakukan demi menyiapkan naungan pada lahan HKM masyarakat guna perencanaan penanaman kopi, kakao dan durian.e. Penanaman bibit trembesi di sepanjang jalan Desa Tempos guna mendapatkan nilai keindahan dan menciptakan kenyamanan bagi para pengguna jalan.f. Penanaman pakan lebah berupa tanaman berbunga dapat membantu meningkatkan hasil produksi madu dari lebah, jenis tanaman yang ditanam juga dapat mempengaruhi rasa dan bau dari madu yang dihasilkan. g. Jenis tanaman yang baik untuk pakan lebah adalah tanaman dengan Bunga Sempurna, yaitu tanaman yang memiliki bunga dengan Struktur klopak, putik, dan benang sari yang lengkap. Contohnya antara lain : Kaliandra, Bunga Pukul, dan lain-lain. h. Pembuatan mural atau melukis di dinding sekolah PAUD Bina Putra Bangsa merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan motivasi serta semangat belajar untuk anak-anak usia dini supaya lebih cepat memahami pelajaran yang diberikan. i. Program bimbingan belajar dan mengaji dapat meningkatkan semangat dan pengetahuan siswa terutama terkait pengembangan pembelajaran tajwid yang sebelumnya masih minim diajarkan pada siswa.

LAMPIRAN